Jalur kereta api Tangerang–Duri: Perbedaan antara revisi

Peta rute
	Legenda
	Jalan Tol Lingkar
	Dalam Jakarta
	Jalan Tol Lingkar
	Luar Jakarta
	DKI Jakarta
	Banten
	15+722
	0+000
	Bandara
	Soekarno-Hatta
	Jalan Tol Lingkar
	Luar Jakarta 2

Jalur kereta api Tangerang–Duri
Jalur kereta api Tangerang–Duri
	Jalur kereta api Tangerang–Duri pada tahun 1979.
Ikhtisar
Jenis	Jalur kereta api lintas cabang
Sistem	Jalur kereta api komuter
Status	Beroperasi
Terminus	Tangerang; Duri
Stasiun	11
Operasi
Dibangun oleh	Staatsspoorwegen
Legalitas pembangunan	Wet 15 Juli 1896 Stb. No. 180
Mulai konstruksi	5 Juli 1896
Dibuka	1899
Pemilik	Direktorat Jenderal Perkeretaapian; PT Kereta Api Indonesia (Persero) (pemilik aset tanah dan bangunan);
Operator	KAI Commuter
Data teknis
Panjang lintas	19 km (12 mi)
Jenis rel	R54, R42
Lebar sepur	1.067 mm (3 ft 6 in) Lebar sepur Cape
Elektrifikasi	1.500 V DC listrik aliran atas
Kecepatan operasi	70 km/jam (Duri-Batu Ceper); 75 km/jam (Batu Ceper-Tangerang)
Peta rute
Peta rute
	Legenda
	Jalan Tol Lingkar
	Dalam Jakarta
	Jalan Tol Lingkar
	Luar Jakarta
	DKI Jakarta
	Banten
	15+722
	0+000
	Bandara
	Soekarno-Hatta
	Jalan Tol Lingkar
	Luar Jakarta 2

Jelajahi riwayat secara interaktif

← Revisi sebelumnya

Konten dihapus Konten ditambahkan

VisualTeks wiki

Sebaris

Revisi terkini sejak 14 November 2024 10.34

Jalur kereta api Tangerang–Duri adalah jalur kereta api yang menghubungkan Jakarta ke Tangerang. Dimulai dari Stasiun Duri, jalur kereta api ini adalah jalur yang membedakan arah Serpong dengan Tangerang Kota. Seluruh jalur ini termasuk ke dalam Daerah Operasi I Jakarta. Hanya KRL Commuter Line yang beroperasi di jalur ini.

Saat ini jalur kereta api Tangerang–Duri sudah ditingkatkan menjadi jalur ganda dan dioperasikan penuh pada 8 Juni 2014 lalu. Hal ini dilakukan untuk menambah perjalanan KRL. Selain itu Stasiun Tanah Tinggi, Stasiun Taman Kota, dan Stasiun Grogol yang sudah lama tidak aktif, resmi diaktifkan kembali mulai tanggal 16 Juni 2015.^[2]

Sejarah

Agar mobilitas penumpang dari Batavia hingga kawasan Banten semakin lancar, maka pada tahun 1890-an perusahaan Staatsspoorwegen (SS) berencana membangun sebuah jalur kereta api yang menghubungkan daerah Duri hingga daerah Serang, melalui daerah Tangerang dan Cikande.^[3]

Proyek jalur pun sudah dikerjakan. Di tengah jalannya pembangunan, rencana trase jalur ini akhirnya dibatalkan dan diubah menjadi melalui daerah Parung Panjang hingga ke Rangkasbitung,^[3] jalur ini selesai pada 1 Oktober 1899.^[4] Trase jalur kereta api pertama yang sudah terlanjur dibangun pun dicukupkan pembangunannya hanya sampai di daerah Tangerang saja, dan diresmikan sebagai jalur kereta api Tangerang-Duri yang berstatus sebagai jalur cabang. Jalur ini selesai dibangun pada 2 Januari 1899.^[5]

Jalur kereta api dari Stasiun Rangkasbitung diteruskan pembangunannya oleh Staatsspoorwegen (SS) hingga ke daerah Serang pada 1 Juli 1900,^[6] yang kemudian dilanjutkan kembali hingga ke dekat Pelabuhan Anyer Kidul pada 1 Desember 1900. Pada 1 Desember 1914, dibuat sebuah jalur percabangan di Stasiun Krenceng yang mengarah ke daerah Merak untuk mengakomodasi Pelabuhan Merak yang lebih dekat untuk menyebrang ke Lampung.^[7]

Jalur terhubung

Lintas aktif

Lintas nonaktif

Kelanjutan menuju Ci Sadane
Percabangan Duri–Pabrik Gas Ketapang

Layanan kereta api

Nama kereta api	Relasi perjalanan
Kereta api bandara
Commuter Line Basoetta	Manggarai	Bandara Soekarno-Hatta
KRL komuter Commuter Line
Commuter Line Tangerang	Duri	Tangerang

Daftar stasiun

Nomor	Nama stasiun	Singkatan	Alamat	Letak	Ketinggian	Status
Lintas 2 Tangerang–Batavia dengan percabangan dari Batu Ceper menuju Bandara Soekarno-Hatta Segmen Tangerang–Batavia				Diresmikan pada tanggal 2 Januari 1899 oleh Staatsspoorwegen Westerlijnen Termasuk dalam Daerah Operasi I Jakarta
0301	Tangerang	TNG	Jalan Kiasnawi, Sukarasa, Tangerang, Tangerang 15111	km 19+297	+15 m	Beroperasi
	Tanah Tinggi	THI	Jalan Benteng Betawi, Tanah Tinggi, Tangerang, Tangerang 15119	km 17+750	+11 m	Beroperasi
0302	Batu Ceper	BPR	Jalan Benteng Betawi, Poris Plawad, Cipondoh, Tangerang 15141	km 15+722	+11 m	Beroperasi
0303	Poris	PI	Jalan Maulana Hasanuddin, Poris Gaga, Batuceper, Tangerang 15122	km 13+888	+7 m	Beroperasi
Batas wilayah Banten/DKI Jakarta
0304	Kalideres	KDS	Jalan Semanan Raya, Semanan, Kalideres, Jakarta Barat 11850	km 11+340	+7 m	Beroperasi
0305	Rawa Buaya	RW	Jalan Stasiun Rawa Buaya, Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat 11750	km 8+836	+6 m	Beroperasi
	Bojong Indah	BOI	Jalan Bojong Raya, Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat 11740	km 7+684^[8]	+6 m	Beroperasi
	Taman Kota	TKO	Jalan Taman Kota, Kedaung Kali Angke, Cengkareng, Jakarta Barat 11710	km 5+350^[8]	+12 m	Beroperasi
0306	Pesing	PSG	Jalan Daan Mogot, Wijaya Kusuma, Grogol Petamburan, Jakarta Barat 11460	km 3+736	+5 m	Beroperasi
	Grogol	GRG	Jalan Prof. Dr. Latumeten, Jelambar, Grogol Petamburan, Jakarta Barat 11460	km 1+700^[8]	+4 m	Beroperasi
0404	Duri	DU	Jalan Stasiun Duri, Duri Utara, Tambora, Jakarta Barat 11310	km 3+293 lintas Angke-Tanah Abang-Rangkasbitung-Merak km 0+000 lintas Duri-Tangerang	+9 m	Beroperasi
Keterangan: Stasiun yang ditulis tebal merupakan stasiun kelas besar dan kelas I. Stasiun yang ditulis biasa merupakan stasiun kelas II/menengah, III/kecil, dan halte. Stasiun yang ditulis miring merupakan halte atau stasiun kecil yang nonaktif. Referensi: Stasiun aktif: ^[9] Stasiun nonaktif: ^[10]^[11] Pengidentifikasi stasiun: ^[12] Penomoran lintas: Tanggal pembukaan jalur: ^[13]^:106-124

Percabangan menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta

Percabangan menuju Ci Sadane

Pada zaman kolonial Belanda, Stasiun Tangerang memiliki percabangan ke Sungai Cisadane untuk mengangkut pasir dan hasil pertanian.^[14] Berdasarkan peta kolonial tahun 1941, jalur ini masih terlihat hingga Babakan Ujung di tepi Sungai Cisadane.^[15] Hanya saja, karena lama tak dikembangkan dan tidak ada lagi kereta api yang melintas, maka koridor perlintasan rel kereta api itu dibangun menjadi jalan lingkungan.

Posisi rel ini berdekatan dengan bangunan GOR Kota Tangerang, menyusur jalan lingkungan Kampung Sukamulya, Babakan Ujung hingga tepi Sungai Cisadane. Saat ini jalur tersebut tidak beroperasi dan sisa-sisa dari rel tersebut telah tertimbun bangunan padat penduduk dan beberapa rel masih terlihat menancap tak terpakai. Sepur badug dan aspek perkeretaapian di Sungai Cisadane juga telah hilang tak berbekas.

Percabangan menuju Pabrik Gas Ketapang

Percabangan ini menghubungkan Stasiun Duri dengan pabrik gas milik Nederlandsch-Indische Gasmaatschappij dengan panjang lintas kurang lebih 2,5 km yang dikelola oleh Staatssporwegen. Aset pabrik gas ini telah telah berpindah tangan ke PT Pertamina (Persero)

Sejarah

1880–1890-an

Jalur ini dibangun bersamaan dengan pembangunan jalur KA Tangerang–Duri dan ditutup pasca-kemerdekaan karena tidak ada kereta api yang melintas dan melayani jalur ini. Jalur kereta api ini merupakan jalur lintas cabang dari Stasiun Duri.^[16] Tidak diketahui secara pasti kapan jalur ini dibangun, tetapi peta kolonial tahun 1928 menunjukkan jalur ini telah dibangun dan percabangannya berada disebelah selatan Stasiun Duri.^[16] Wesel percabangan jalur ini mengarah ke kiri dari jalur Duri-Tanah Abang-Merak yang kini daerahnya menjadi kios Pasar Duri.

Sekitar tahun 1890, Batavia sama sekali belum mendapatkan penerangan jalan dan tempat umum. Lampu gas menyala untuk pertama kali di Batavia pada tahun 1862 dan menerangi lingkungan kediaman resmi Gubernur Jenderal yang kini menjadi Istana Negara.^[17] Sedangkan rumah penduduk dan jalanan di Batavia masih gelap gulita. Pada November 1859, Pemerintahan Hindia Belanda memberi izin kepada perusahaan L. J. Enthoven & Co. asal Den Haag untuk menyediakan penerangan di Batavia. Perusahaan ini mulai beroperasi pada 1861. Hingga pada tahun 1864 perusahaan ini diambil alih oleh perusahaan gas milik Belanda, Nederlandsch-Indische Gasmaatschappij (NIGM).^[18] Pabrik gas ini berlokasi di sisi utara Gang Ketapang yang kini menjadi Jalan KH Zainul Arifin yang ada di sisi barat Jalan Gajah Mada dan bangunan aslinya masih terdapat dibagian depan kompleks Pabrik Gas Ketapang.

1900–sekarang

Pada peta kolonial tahun 1945, jalur ini masih terpampang disebelah selatan Stasiun Duri. Menurut foto dari penumpang komuter, tepat dibawah peron jalur 1 Stasiun Duri tertimbun susunan bantalan rel yang kemungkinan menjadi sepur belok dari lintas utama yang mengarah ke komplek Pabrik Gas Ketapang. Saat ini, wesel percabangan tersebut telah dicabut sejak lama dan peron jalur 1 saat ini diaktifkan kembali untuk layanan KRL Commuter Line ke Angke. Hampir keseluruhan jalur ini tertimbun oleh bangunan padat penduduk dan ditutup aspal sehingga sulit untuk menemukan jejak-jejak peninggalan dari jalur kereta api ini. Tidak ada aset lain termasuk sistem persinyalan yang tersisa pada jalur ini.

Disebelah selatan Stasiun Duri terdapat jalan yang berbelok ke timur yang berbentuk melengkung khas tikungan jalur rel kereta api. Kemudian menyusuri Jalan Duri Selatan dan lurus terus di samping Jalan K.H. Zainul Arifin hingga mencapai lokasi pabrik. Sampai awal 2000-an, masih terdapat jembatan kereta api yang melintas di atas kali Cideng. Bahkan tahun 2012, masih terlihat awal percabangan rel di selatan Stasiun Duri.^[19] Tidak ada yang tahu pasti lokomotif dan rangkaian seperti apa yang digunakan di jalur ini serta kapan jalur ini ditutup, mengingat minimnya data pola operasi jalur ini dan pendeknya masa dinas perjalanan angkutan gas di Batavia.

Referensi

^ Steven Anne Reitsma (1928). Korte Geschiesdenis der Nederlands-Indische Staatsspoor- en Tramwegen. Weltevreden: G. KOLLF & Co.
^ 3 Stasiun Baru Commuter Line Lintas Tangerang Mulai Dioperasikan
^ ^a ^b Anne Reitsma, Steven (1916). Indische Spoorweg-Politiek. Batavia: Landsdrukkerij.
^ Oegema, J.J.G. (1982). De Stoomtractie op Java en Sumatra. Antwerpen: Kluwer Technische Boeken B.V.
^ Anne Reitsma, Steven (1928). Korte Geschiesdenis der Nederlands-Indische Staatsspoor- en Tramwegen. Weltevreden: G. KOLLF & Co.
^ Staatsspoorwegen (1921–1932). Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-Indië 1921-1932. Batavia: Burgerlijke Openbare Werken.
^ "ZWP - Haltestempels Ned.Indië". studiegroep-zwp.nl. Diakses tanggal 2022-10-22.
^ ^a ^b ^c "Peta KCI". Kereta Commuter Indonesia. Diakses tanggal 8 Desember 2017. ^{[pranala nonaktif permanen]}
^ Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Sumatra Bagian Selatan Tahun 2023 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 14 April 2023. Diakses tanggal 12 Mei 2023.
^ Subdirektorat Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero).
^ Perusahaan Umum Kereta Api (1992). Ikhtisar Lintas Jawa.
^ Arsip milik alm. Totok Purwo mengenai Nama, Kode, dan Singkatan Stasiun Kereta Api Indonesia
^ Reitsma, S.A. (1928). Korte Geschiedenis der Nederlandsch-Indische Spoor- en Tramwegen. Weltevreden: G. Kolff & Co.
^ Michiel de Jong (1993). Spoorwegstation op Java. Amsterdam: De Bataafsche Leeuw.
^ Autersrecht Voorbehouden (1941). "Peta Kolonial Tangerang". Dutch Colonial Maps. Diakses tanggal 29 Mei 2020.
^ ^a ^b "Heritage - Kereta Api Indonesia". heritage.kai.id. Diakses tanggal 2020-05-29.
^ Scott Merrillees (2000). Batavia in Nineteenth Century Photographs. Archipelago Press 2000.
^ Alkatiri, Zeffry (2019-04-12). "Sejarah Pabrik Gas di Jakarta". Sejarah Jakarta. Diakses tanggal 2020-05-29.
^ "Misteri Jalur Mati Duri - Pabrik Gas Ketapang". Railway Enthusiast Digest. 2017-03-06. Diakses tanggal 2020-05-29.

Pranala luar

Peta rute:

Berkas KML (sunting • bantuan)

Artikel bertopik perkeretaapian ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

[:"1"-1] Steven Anne Reitsma (1928). Korte Geschiesdenis der Nederlands-Indische Staatsspoor- en Tramwegen. Weltevreden: G. KOLLF & Co.

[2] 3 Stasiun Baru Commuter Line Lintas Tangerang Mulai Dioperasikan

[:02-3] Anne Reitsma, Steven (1916). Indische Spoorweg-Politiek. Batavia: Landsdrukkerij.

[4] Oegema, J.J.G. (1982). De Stoomtractie op Java en Sumatra. Antwerpen: Kluwer Technische Boeken B.V.

[5] Anne Reitsma, Steven (1928). Korte Geschiesdenis der Nederlands-Indische Staatsspoor- en Tramwegen. Weltevreden: G. KOLLF & Co.

[6] Staatsspoorwegen (1921–1932). Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-Indië 1921-1932. Batavia: Burgerlijke Openbare Werken.

[7] "ZWP - Haltestempels Ned.Indië". studiegroep-zwp.nl. Diakses tanggal 2022-10-22.

[kci-8] "Peta KCI". Kereta Commuter Indonesia. Diakses tanggal 8 Desember 2017. ^{[pranala nonaktif permanen]}

[gapeka23-9] Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Sumatra Bagian Selatan Tahun 2023 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 14 April 2023. Diakses tanggal 12 Mei 2023.

[bukujarak-10] Subdirektorat Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero).

[11] Perusahaan Umum Kereta Api (1992). Ikhtisar Lintas Jawa.

[12] Arsip milik alm. Totok Purwo mengenai Nama, Kode, dan Singkatan Stasiun Kereta Api Indonesia

[korte-13] Reitsma, S.A. (1928). Korte Geschiedenis der Nederlandsch-Indische Spoor- en Tramwegen. Weltevreden: G. Kolff & Co.

[14] Michiel de Jong (1993). Spoorwegstation op Java. Amsterdam: De Bataafsche Leeuw.

[15] Autersrecht Voorbehouden (1941). "Peta Kolonial Tangerang". Dutch Colonial Maps. Diakses tanggal 29 Mei 2020.

[:0-16] "Heritage - Kereta Api Indonesia". heritage.kai.id. Diakses tanggal 2020-05-29.

[17] Scott Merrillees (2000). Batavia in Nineteenth Century Photographs. Archipelago Press 2000.

[18] Alkatiri, Zeffry (2019-04-12). "Sejarah Pabrik Gas di Jakarta". Sejarah Jakarta. Diakses tanggal 2020-05-29.

[19] "Misteri Jalur Mati Duri - Pabrik Gas Ketapang". Railway Enthusiast Digest. 2017-03-06. Diakses tanggal 2020-05-29.

[1]

[2]

[3]

[4]

[5]

[6]

[7]

[8]

[9]

[10]

[11]

[12]

[13]

[14]

[15]

[16]

[17]

[18]

[19]

@@ Baris 1: / Baris 1: @@
-{{Kotak info jalur kereta api
+{{Under construction}}{{Kotak info jalur kereta api
 | box_width   =
 | name        = Jalur kereta api Tangerang–Duri
-| image       =
+| image       = Spoor te Tangerang, KITLV D13213.tiff
 | image_width = 200
-| caption     =
+| caption     = Jalur kereta api Tangerang–Duri pada tahun 1979.
 | type = Jalur kereta api lintas cabang
 | system = Jalur kereta api komuter
@@ Baris 12: / Baris 12: @@
 | stations = 11
 | open = 1899
+| legalbasis= Wet 15 Juli 1896 Stb. No. 180<ref name=:"1">{{citebook|title=Korte Geschiesdenis der Nederlands-Indische Staatsspoor- en Tramwegen|author=Steven Anne Reitsma|location=Weltevreden|publisher=G. KOLLF & Co.|year=1928}}</ref>
-| owner = [[Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Indonesia|Ditjen KA, Kemenhub RI]]
+| owner =*[[Direktorat Jenderal Perkeretaapian]]
-| operator = [[Daerah Operasi I Jakarta]]<br>[[PT Kereta Commuter Indonesia]]
+*[[Kereta Api Indonesia|PT Kereta Api Indonesia (Persero)]] (pemilik aset tanah dan bangunan)
-| gauge = 1.067 mm
+| operator = [[KAI Commuter]]
+| gauge = {{Track gauge|Cape|allk=on|unitlink=on|first=met}}
 | minradius =
+| el = 1.500 V DC [[listrik aliran atas]]
-| el =
-| speed = 60 s.d. 100 km/jam
+| speed = 70 km/jam (Duri-Batu Ceper)<br>75 km/jam (Batu Ceper-Tangerang)
+| linelength_km=19|yearcommenced=5 Juli 1896
-| map =
+| map ={{TNG-DU|inline=1}}
-{{BS-map
+|notrack=R54, R42|buildby=[[Staatsspoorwegen]]
-|inline=1
-|map=
-{{BS5-2||POINTERg@fq|||POINTERf@gq|[[Jalur kereta api Duri-Tanahabang|Duri-Tanahabang]]|[[Jalur kereta api Kampung Bandan-Duri|Kampung Bandan-Duri]]}}
-{{BS5-2||CONTgq|ABZq+lr|BHFq|CONTfq||'''[[Stasiun Duri]]'''}}
-{{BS-2|HST|1,7 km|[[Stasiun Grogol|Grogol]]|}}
-{{BS-2|HST|2,0 km|[[Stasiun Pesing|Pesing]]|}}
-{{BS-2|HST|1,5 km|[[Stasiun Taman Kota|Taman Kota]]}}
-{{BS-2|HST|2,4 km|[[Stasiun Bojong Indah|Bojong Indah]]}}
-{{BS-2|HST|1,2 km|[[Stasiun Rawa Buaya|Rawa Buaya]]}}
-{{BS-2|HST|2,5 km|[[Stasiun Kalideres|Kalideres]]}}
-{{BS-2|HST|2,6 km|[[Stasiun Poris|Poris]]}}
-{{BS-2|HST|1,8 km|[[Stasiun Batuceper|Batuceper]]}}
-{{BS-2|HST|2,0 km|[[Stasiun Tanah Tinggi|Tanah Tinggi]]}}
-{{BS-2|KBHFe|1,6 km|'''[[Stasiun Tangerang|Tangerang]]'''}}
-}}
 }}
-'''Jalur kereta api Tangerang–Duri''' adalah jalur kereta api yang menghubungkan [[Jakarta]] ke [[Kota Tangerang|Tangerang]]. Dimulai dari [[Stasiun Duri]], jalur kereta api ini adalah yang membedakan arah [[Stasiun Serpong|Serpong]] dan Tangerang Kota. Hanya [[KRL]] yang melewati jalur ini.
+'''Jalur kereta api Tangerang–Duri''' adalah jalur kereta api yang menghubungkan [[Jakarta]] ke [[Kota Tangerang|Tangerang]]. Dimulai dari [[Stasiun Duri]], jalur kereta api ini adalah jalur yang membedakan arah [[Stasiun Serpong|Serpong]] dengan Tangerang Kota. Seluruh jalur ini termasuk ke dalam [[Daerah Operasi I Jakarta]]. Hanya [[KRL Commuter Line]] yang beroperasi di jalur ini.
-Saat ini jalur ini sudah ditingkatkan menjadi double track. Hal ini dilakukan untuk menambah perjalanan KRL. Selain itu [[Stasiun Tanah Tinggi]], [[Stasiun Taman Kota]], dan [[Stasiun Grogol]] yang sudah lama tidak aktif, resmi diaktifkan kembali mulai tanggal [[16 Juni]] [[2015]].<ref>[http://news.liputan6.com/read/2252698/3-stasiun-baru-commuter-line-lintas-tangerang-mulai-dioperasikan 3 Stasiun Baru Commuter Line Lintas Tangerang Mulai Dioperasikan]</ref>
+Saat ini jalur kereta api Tangerang–Duri sudah ditingkatkan menjadi [[jalur ganda]] dan dioperasikan penuh pada [[8 Juni]] [[2014]] lalu. Hal ini dilakukan untuk menambah perjalanan KRL. Selain itu [[Stasiun Tanah Tinggi]], [[Stasiun Taman Kota]], dan [[Stasiun Grogol]] yang sudah lama tidak aktif, resmi diaktifkan kembali mulai tanggal [[16 Juni]] [[2015]].<ref>[http://news.liputan6.com/read/2252698/3-stasiun-baru-commuter-line-lintas-tangerang-mulai-dioperasikan 3 Stasiun Baru Commuter Line Lintas Tangerang Mulai Dioperasikan]</ref>
+== Sejarah ==
-Pada zaman kolonial [[Belanda]], jalur kereta api ini menuju ke arah barat laut di tepi [[Sungai Cisadane]] di Kampung Babakan. Jalur ini dibuat untuk mengangkut batu. Hanya saja, karena lama tak dikembangkan, maka koridor perlintasan rel kereta api itu dibangun menjadi jalan lingkungan, yaitu berdekatan dengan GOR Kota Tangerang, menyusur jalan lingkungan Kampung Sukamulya, Babakan Ujung.
+Agar mobilitas penumpang dari [[Batavia]] hingga kawasan [[Banten]] semakin lancar, maka pada tahun 1890-an perusahaan [[Staatsspoorwegen]] (SS) berencana membangun sebuah jalur kereta api yang menghubungkan daerah [[Stasiun Duri|Duri]] hingga daerah [[Stasiun Serang|Serang]], melalui daerah [[Stasiun Tangerang|Tangerang]] dan [[Cikande, Jayanti, Tangerang|Cikande]].<ref name=":02">{{Cite book|last=Anne Reitsma|first=Steven|date=1916|title=Indische Spoorweg-Politiek|location=Batavia|publisher=Landsdrukkerij|url-status=live}}</ref>
+Proyek jalur pun sudah dikerjakan. Di tengah jalannya pembangunan, rencana trase jalur ini akhirnya dibatalkan dan diubah menjadi melalui daerah [[Parung Panjang, Bogor|Parung Panjang]] hingga ke [[Rangkasbitung, Lebak|Rangkasbitung]],<ref name=":02" /> jalur ini selesai pada 1 Oktober 1899.<ref>{{cite book|last=Oegema|first=J.J.G.|year=1982|title=De Stoomtractie op Java en Sumatra|place=Antwerpen|publisher=Kluwer Technische Boeken B.V.}}</ref> Trase jalur kereta api pertama yang sudah terlanjur dibangun pun dicukupkan pembangunannya hanya sampai di daerah Tangerang saja, dan diresmikan sebagai [[Jalur kereta api Tangerang–Duri|jalur kereta api Tangerang-Duri]] yang berstatus sebagai [[Percabangan (kereta api)|jalur cabang]]. Jalur ini selesai dibangun pada 2 Januari 1899.<ref>{{Cite book|last=Anne Reitsma|first=Steven|date=1928|title=Korte Geschiesdenis der Nederlands-Indische Staatsspoor- en Tramwegen|location=Weltevreden|publisher=G. KOLLF & Co|url-status=live}}</ref>
-Direncanakan jalur ini akan diperpanjang menuju Perumahan [[Karawaci, Tangerang]]. Hal ini dilakukan agar warga Karawaci yang bekerja di [[Jakarta]] lebih mudah terjangkau.<ref name="Semboyan35.com">[http://semboyan35.com/archive/index.php/thread-3501-15.html semboyan35.com], Info Kereta Api.</ref>
+Jalur kereta api dari [[Stasiun Rangkasbitung]] diteruskan pembangunannya oleh [[Staatsspoorwegen]] (SS) hingga ke daerah [[Stasiun Serang|Serang]] pada 1 Juli 1900,<ref>{{Cite book|last=Staatsspoorwegen|first=|year=1921–1932|title=Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-Indië 1921-1932|location=Batavia|publisher=Burgerlijke Openbare Werken|isbn=|pages=}}</ref> yang kemudian dilanjutkan kembali hingga ke dekat Pelabuhan [[Stasiun Anyer Kidul|Anyer Kidul]] pada 1 Desember 1900. Pada 1 Desember 1914, dibuat sebuah jalur [[Percabangan (kereta api)|percabangan]] di [[Stasiun Krenceng]] yang mengarah ke daerah Merak untuk mengakomodasi [[Pelabuhan Merak]] yang lebih dekat untuk menyebrang ke [[Lampung]].<ref>{{Cite web|title=ZWP - Haltestempels Ned.Indië|url=http://studiegroep-zwp.nl/halten/Halte-13-Trajecten1.htm|website=studiegroep-zwp.nl|access-date=2022-10-22}}</ref>
 == Jalur terhubung ==
 === Lintas aktif ===
 * [[Jalur kereta api lintas Jakarta|Lintas Jakarta]]
-* [[Jalur kereta api Batuceper–Bandara Soekarno-Hatta|Batuceper–Bandara Soekarno-Hatta]]
+* [[Jalur kereta api Batuceper–Bandara Soekarno-Hatta|Batu Ceper–Bandara Soekarno-Hatta]]
+=== Lintas nonaktif ===
+*Kelanjutan menuju Ci Sadane
+*Percabangan Duri–Pabrik Gas Ketapang
 == Layanan kereta api ==
+{| class="wikitable"
-=== Kereta api bandara ===
+|-
-[[Kereta rel listrik Airport Railink Services|KRL Airport Railink Services]], tujuan [[Stasiun Bandara Soekarno-Hatta|Bandara Soekarno-Hatta]] dan tujuan [[Stasiun Duri|Duri]] bersambung [[Stasiun Manggarai|Manggarai]]
+!colspan=2|Nama kereta api
+!colspan=2|Relasi perjalanan
-=== KRL Commuter Line ===
+|-
-{{Rint|jakarta|brown}} [[KA Commuter Line Duri–Tangerang|''Brown Line'']], tujuan [[Stasiun Tangerang|Tangerang]] dan tujuan [[Stasiun Duri|Duri]]
+! align=center colspan=4 | Kereta api bandara
+|-
+|colspan=2 | {{rint|jakarta|ars}} [[Kereta api Commuter Line Bandara Soekarno-Hatta|Commuter Line Basoetta]]
+| {{sta|Manggarai}}
+| {{sta|Bandara Soekarno-Hatta}}
+|-
+! align=center colspan=4 | KRL komuter [[Commuter Line]]
+|-
+|colspan=2 | {{rint|jakarta|brown}} [[KRL Commuter Line Tangerang|Commuter Line Tangerang]]
+| {{sta|Duri}}
+| {{sta|Tangerang}}
+|}
 == Daftar stasiun ==
 {{DaftarStasiun-start}}
-{{DaftarStasiun-lintas|nomor=2|lintas=[[Stasiun Tangerang|Tangerang]]–[[Stasiun Batavia Noord|Batavia]] dengan percabangan dari [[Stasiun Batuceper|Batuceper]] menuju [[Stasiun Bandara Soekarno-Hatta|Bandara Soekarno-Hatta]]|segmen=[[Stasiun Tangerang|Tangerang]]–[[Stasiun Batavia Noord|Batavia]]|dibuka=2 Januari 1899|operator=[[Staatsspoorwegen]] Westerlijnen|daop=D1}}
+{{DaftarStasiun-lintas|nomor=2|lintas=[[Stasiun Tangerang|Tangerang]]–[[Stasiun Batavia Noord|Batavia]] dengan percabangan dari [[Stasiun Batu Ceper|Batu Ceper]] menuju [[Stasiun Bandara Soekarno-Hatta|Bandara Soekarno-Hatta]]|segmen=[[Stasiun Tangerang|Tangerang]]–[[Stasiun Batavia Noord|Batavia]]|dibuka=2 Januari 1899|operator=[[Staatsspoorwegen]] Westerlijnen|daop=D1}}
-{{DaftarStasiun|nomor=0301|nama=Tangerang|kelas=Besar|singkatan=TNG|alamat=Jalan Kiasnawi, [[Sukarasa, Tangerang, Tangerang]], 15111|ketinggian=+18 m|status=Beroperasi|gambar=Pintu Stasiun Tangerang 2015.jpg|letak=km 19+297}}
+{{DaftarStasiun|nomor=0301|nama=Tangerang|kelas=Besar|singkatan=TNG|alamat=Jalan Kiasnawi, [[Sukarasa, Tangerang, Tangerang]] 15111|ketinggian=+15 m|status=Beroperasi|gambar=Pintu Stasiun Tangerang 2015.jpg|letak=km 19+297}}
-{{DaftarStasiun|nama=Tanah Tinggi|kelas=III|singkatan=TTI|alamat=Jalan Benteng Betawi, [[Tanah Tinggi, Tangerang, Tangerang]], 15119|ketinggian=|status=Beroperasi|gambar=Tanahtinggi.jpg|letak=km 17+710}}
+{{DaftarStasiun|nama=Tanah Tinggi|kelas=III|singkatan=THI|alamat=Jalan Benteng Betawi, [[Tanah Tinggi, Tangerang, Tangerang]] 15119|ketinggian=+11 m|status=Beroperasi|gambar=Stasiun Tanah Tinggi 2020.jpg|letak=km 17+750}}
-{{DaftarStasiun|nomor=0302|nama=Batuceper|kelas=I|singkatan=BPR|alamat=Jalan KH. Agus Salim, [[Poris Plawad, Cipondoh, Tangerang]], 15141|ketinggian=|status=Beroperasi|gambar=Pintu utara Stasiun Batuceper, 2020.jpg|letak=km 15+668}}
+{{DaftarStasiun|nomor=0302|nama=Batu Ceper|kelas=I|singkatan=BPR|alamat=Jalan Benteng Betawi, [[Poris Plawad, Cipondoh, Tangerang]] 15141|ketinggian=+11 m|status=Beroperasi|gambar=Batu Ceper Station north entrance, May 2024.jpg|letak=km 15+722}}
-{{DaftarStasiun|nomor=0303|nama=Poris|kelas=III|singkatan=PI|alamat=Jalan Maulana Hasanuddin, [[Poris Gaga, Batuceper, Tangerang]], 15122|ketinggian=+11 m|status=Beroperasi|gambar=Stasiun Poris, 2018.jpg|letak=km 13+888}}
+{{DaftarStasiun|nomor=0303|nama=Poris|kelas=III|singkatan=PI|alamat=Jalan Maulana Hasanuddin, [[Poris Gaga, Batuceper, Tangerang]] 15122|ketinggian=+7 m|status=Beroperasi|gambar=Poris Station with the new typeface, 2021.jpg|letak=km 13+888}}
+|-
-{{DaftarStasiun|nomor=0304|nama=Kalideres|kelas=III|singkatan=KDS|alamat=Jalan Semanan Raya, [[Semanan, Kalideres, Jakarta Barat]], 11850|ketinggian=+7 m|status=Beroperasi|gambar=Stasiun-kalideres-2015-resize-3.jpg|letak=km 11+390}}
+! colspan=8|Batas wilayah [[Banten]]/[[DKI Jakarta]]
-{{DaftarStasiun|nomor=0305|nama=Rawa Buaya|kelas=II|singkatan=RW|alamat=Jalan Stasiun Rawa Buaya, [[Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat]], 11750|ketinggian=+6 m|status=Beroperasi|gambar=Stasiun Rawa Buay.jpg|letak=km 9+120}}
+|-
-{{DaftarStasiun|nama=Bojong Indah|kelas=III|singkatan=BOI|alamat=Jalan Bojong Raya, [[Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat]], 11740|ketinggian=+16 m|status=Beroperasi|gambar=20150714 143404.jpg|letak=km 7+684<ref name="kci">{{cite web|url=http://krl.co.id|title=Peta KCI|publisher=Kereta Commuter Indonesia|accessdate=8 Desember 2017}}</ref>}}
-{{DaftarStasiun|nama=Taman Kota|kelas=III|singkatan=TKO|alamat=Jalan Taman Kota, [[Kedaung Kali Angke, Cengkareng, Jakarta Barat]], 11710|ketinggian=+12 m|status=Beroperasi|gambar=81400 large.jpg|letak=km 5+250<ref name="kci"/>}}
+{{DaftarStasiun|nomor=0304|nama=Kalideres|kelas=III|singkatan=KDS|alamat=Jalan Semanan Raya, [[Semanan, Kalideres, Jakarta Barat]] 11850|ketinggian=+7 m|status=Beroperasi|gambar=Kalideres Station, August 2024 (1).jpg|letak=km 11+340}}
-{{DaftarStasiun|nomor=0306|nama=Pesing|kelas=III|singkatan=PSG|alamat={{rute|1}} [[Jalan Daan Mogot (Jakarta)|Jalan Daan Mogot]], [[Wijaya Kusuma, Grogol Petamburan, Jakarta Barat]], 11460|ketinggian=+5 m|status=Beroperasi|gambar=Pesingstation.JPG|letak=km 3+736}}
+{{DaftarStasiun|nomor=0305|nama=Rawa Buaya|kelas=II|singkatan=RW|alamat=Jalan Stasiun Rawa Buaya, [[Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat]] 11750|ketinggian=+6 m|status=Beroperasi|gambar=Stasiun Rawa Buaya 01.jpg|letak=km 8+836}}
-{{DaftarStasiun|nama=Grogol|kelas=III|singkatan=GGL|alamat={{rute|1}} Jalan Prof. Dr. Latumenten, [[Jelambar, Grogol Petamburan, Jakarta Barat]], 11460|ketinggian=+20 m|status=Beroperasi|gambar=Peron Stasiun Grogol 2015.jpg|letak=km 1+700<ref name="kci"/>}}
+{{DaftarStasiun|nama=Bojong Indah|kelas=III|singkatan=BOI|alamat=Jalan Bojong Raya, [[Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat]] 11740|ketinggian=+6 m|status=Beroperasi|gambar=BOI 03.jpg|letak=km 7+684<ref name="kci">{{cite web|url=http://krl.co.id|title=Peta KCI|publisher=Kereta Commuter Indonesia|accessdate=8 Desember 2017}}{{Pranala mati|date=Desember 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>}}
-{{DaftarStasiun|nomor=0404|nama=Duri|kelas=Besar|singkatan=DU|alamat=Jalan Stasiun Duri, [[Duri Utara, Tambora, Jakarta Barat]], 11310|ketinggian=+4 m|status=Beroperasi|gambar=Stasiun Duri, 2018.jpg|letak=km 3+293 lintas [[Stasiun Angke|Angke]]-[[Stasiun Tanahabang|Tanahabang]]-[[Stasiun Rangkasbitung|Rangkasbitung]]-[[Stasiun Merak|Merak]]<br/>km 0+000 lintas '''Duri'''-[[Stasiun Tangerang|Tangerang]]}}
+{{DaftarStasiun|nama=Taman Kota|kelas=III|singkatan=TKO|alamat=Jalan Taman Kota, [[Kedaung Kali Angke, Cengkareng, Jakarta Barat]] 11710|ketinggian=+12 m|status=Beroperasi|gambar=Taman Kota Station entrance, February 2024.jpg|letak=km 5+350<ref name="kci"/>}}
+{{DaftarStasiun|nomor=0306|nama=Pesing|kelas=III|singkatan=PSG|alamat={{rute|1}} [[Jalan Daan Mogot (Jakarta)|Jalan Daan Mogot]], [[Wijaya Kusuma, Grogol Petamburan, Jakarta Barat]] 11460|ketinggian=+5 m|status=Beroperasi|gambar=Pesing Station entrance, 2021.jpg|letak=km 3+736}}
+{{DaftarStasiun|nama=Grogol|kelas=III|singkatan=GRG|alamat={{rute|1}} Jalan Prof. Dr. Latumeten, [[Jelambar, Grogol Petamburan, Jakarta Barat]] 11460|ketinggian=+4 m|status=Beroperasi|gambar=Grogol Station entrance, January 2024.jpg|letak=km 1+700<ref name="kci"/>}}
+{{DaftarStasiun|nomor=0404|nama=Duri|kelas=Besar|singkatan=DU|alamat=Jalan Stasiun Duri, [[Duri Utara, Tambora, Jakarta Barat]] 11310|ketinggian=+9 m|status=Beroperasi|gambar=Stasiun Duri DU fasad depan 2020-12-14.jpg|letak=km 3+293 lintas [[Stasiun Angke|Angke]]-[[Stasiun Tanah Abang|Tanah Abang]]-[[Stasiun Rangkasbitung|Rangkasbitung]]-[[Stasiun Merak|Merak]]<br/>km 0+000 lintas '''Duri'''-[[Stasiun Tangerang|Tangerang]]}}
 {{DaftarStasiun-end}}
 == Percabangan menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta ==
-{{utama|Jalur kereta api Batuceper–Bandara Soekarno-Hatta}}
+{{utama|Jalur kereta api Batu Ceper–Bandara Soekarno-Hatta}}
+== Percabangan menuju Ci Sadane ==
+[[Berkas:Peta_Kolonial_Tangerang_milik_Auteursrech_Voorbehouden.jpg|al=|kiri|jmpl|Dutch Colonial Maps 'Tangerang']]
+Pada zaman kolonial [[Belanda]], Stasiun Tangerang memiliki percabangan ke [[Ci Sadane|Sungai Cisadane]] untuk mengangkut pasir dan hasil [[Pertanian dan perkebunan di Indonesia|pertanian]].<ref>{{Cite book|title=Spoorwegstation op Java|last=Michiel de Jong|first=|date=1993|publisher=De Bataafsche Leeuw|isbn=|location=Amsterdam|pages=|url-status=live}}</ref> Berdasarkan peta kolonial tahun 1941, jalur ini masih terlihat hingga Babakan Ujung di tepi Sungai Cisadane.<ref>{{Cite web|url=http://maps.library.leiden.edu/cgi-bin/iipview?krtid=9885&name=05120-038-C.JPG&marklat=-6.1780556&marklon=106.63&sid=3523g35205488&seq=3&serie=1&lang=1&ssid=&resstrt=0&svid=485275&dispx=1366&dispy=657#focus|title=Peta Kolonial Tangerang|last=Autersrecht Voorbehouden|first=|date=1941|website=Dutch Colonial Maps|access-date=29 Mei 2020}}</ref> Hanya saja, karena lama tak dikembangkan dan tidak ada lagi kereta api yang melintas, maka koridor perlintasan rel kereta api itu dibangun menjadi jalan lingkungan.
+Posisi rel ini berdekatan dengan bangunan GOR Kota Tangerang, menyusur jalan lingkungan Kampung Sukamulya, Babakan Ujung hingga tepi Sungai Cisadane. Saat ini jalur tersebut tidak beroperasi dan sisa-sisa dari rel tersebut telah tertimbun bangunan padat penduduk dan beberapa rel masih terlihat menancap tak terpakai. [[Sepur badug]] dan aspek perkeretaapian di Sungai Cisadane juga telah hilang tak berbekas.
+== Percabangan menuju Pabrik Gas Ketapang ==
+[[Berkas:Dutch_Colonial_Maps_-_NIGM.jpg|al=|jmpl|Peta Trayek Kereta Api Batavia pada 1919]]
+Percabangan ini menghubungkan [[Stasiun Duri]] dengan pabrik gas milik [[Netherland Indies Gas Maatschappij|Nederlandsch-Indische Gasmaatschappij]] dengan panjang lintas kurang lebih 2,5&nbsp;km yang dikelola oleh [[Staatsspoorwegen|Staatssporwegen]]. Aset pabrik gas ini telah telah berpindah tangan ke [[PT Pertamina|PT Pertamina (Persero)]]
+=== Sejarah ===
+==== 1880–1890-an ====
+Jalur ini dibangun bersamaan dengan pembangunan jalur KA Tangerang–Duri dan ditutup pasca-kemerdekaan karena tidak ada kereta api yang melintas dan melayani jalur ini. Jalur kereta api ini merupakan jalur [[Percabangan (kereta api)|lintas cabang]] dari Stasiun Duri.<ref name=":0">{{Cite web|url=https://heritage.kai.id/page/Stasiun%20Duri|title=Heritage - Kereta Api Indonesia|website=heritage.kai.id|access-date=2020-05-29}}</ref> Tidak diketahui secara pasti kapan jalur ini dibangun, tetapi peta kolonial tahun 1928 menunjukkan jalur ini telah dibangun dan percabangannya berada disebelah selatan Stasiun Duri.<ref name=":0" /> Wesel percabangan jalur ini mengarah ke kiri dari jalur Duri-Tanah Abang-Merak yang kini daerahnya menjadi kios Pasar Duri.
+Sekitar tahun 1890, Batavia sama sekali belum mendapatkan penerangan jalan dan tempat umum. Lampu gas menyala untuk pertama kali di Batavia pada tahun 1862 dan menerangi lingkungan kediaman resmi Gubernur Jenderal yang kini menjadi [[Istana Negara]].<ref>{{Cite book|title=Batavia in Nineteenth Century Photographs|last=Scott Merrillees|first=|date=2000|publisher=Archipelago Press 2000|isbn=|location=|pages=|url-status=live}}</ref> Sedangkan rumah penduduk dan jalanan di Batavia masih gelap gulita. Pada November 1859, Pemerintahan [[Hindia Belanda]] memberi izin kepada perusahaan L. J. Enthoven & Co. asal Den Haag untuk menyediakan penerangan di Batavia. Perusahaan ini mulai beroperasi pada 1861. Hingga pada tahun 1864 perusahaan ini diambil alih oleh perusahaan gas milik Belanda,  Nederlandsch-Indische Gasmaatschappij  (NIGM).<ref>{{Cite web|url=https://sejarahjakarta.com/2019/04/12/sejarah-pabrik-gas-di-jakarta/|title=Sejarah Pabrik Gas di Jakarta|last=Alkatiri|first=Zeffry|date=2019-04-12|website=Sejarah Jakarta|language=id-ID|access-date=2020-05-29}}</ref> Pabrik gas ini berlokasi di sisi utara Gang Ketapang yang kini menjadi Jalan KH Zainul Arifin yang ada di sisi barat Jalan Gajah Mada dan bangunan aslinya masih terdapat dibagian depan kompleks Pabrik Gas Ketapang.
+==== 1900–sekarang ====
+[[Berkas:Doeri_Ketapang.jpg|al=|kiri|jmpl|Doeri{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}–Nederlandsch Indische Gas Maatschappij Ketapang]]
+Pada peta kolonial tahun 1945, jalur ini masih terpampang disebelah selatan Stasiun Duri. Menurut foto dari penumpang komuter, tepat dibawah peron jalur 1 Stasiun Duri tertimbun susunan bantalan rel yang kemungkinan menjadi sepur belok dari lintas utama yang mengarah ke komplek Pabrik Gas Ketapang. Saat ini, wesel percabangan tersebut telah dicabut sejak lama dan peron jalur 1 saat ini diaktifkan kembali untuk layanan [[KRL Commuter Line]] ke Angke. Hampir keseluruhan jalur ini tertimbun oleh bangunan padat penduduk dan ditutup aspal sehingga sulit untuk menemukan jejak-jejak peninggalan dari jalur kereta api ini. Tidak ada aset lain termasuk sistem persinyalan yang tersisa pada jalur ini.
+Disebelah selatan Stasiun Duri terdapat jalan yang berbelok ke timur yang berbentuk melengkung khas tikungan jalur rel kereta api. Kemudian menyusuri Jalan Duri Selatan dan lurus terus di samping Jalan K.H. Zainul Arifin hingga mencapai lokasi pabrik. Sampai awal 2000-an, masih terdapat jembatan kereta api yang melintas di atas [[kali Cideng]]. Bahkan tahun 2012, masih terlihat awal percabangan rel di selatan Stasiun Duri.<ref>{{Cite web|url=https://redigest.web.id/2017/03/misteri-jalur-mati-duri-pabrik-gas/|title=Misteri Jalur Mati Duri - Pabrik Gas Ketapang|date=2017-03-06|website=Railway Enthusiast Digest|language=id-ID|access-date=2020-05-29}}</ref> Tidak ada yang tahu pasti lokomotif dan rangkaian seperti apa yang digunakan di jalur ini serta kapan jalur ini ditutup, mengingat minimnya data pola operasi jalur ini dan pendeknya masa dinas perjalanan angkutan gas di Batavia.
 == Referensi ==
@@ Baris 79: / Baris 112: @@
 == Pranala luar ==
 {{Attached KML|display=inline,title}}
-{{kereta-stub}}
 [[Kategori:Jalur kereta api aktif di Indonesia|TNG-DU]]
 [[Kategori:Daerah Operasi I Jakarta|TNG-DU]]
+[[Kategori:Jalur kereta api yang dibuka tahun 1899]]
+{{kereta-stub}}