Stasiun Rawa Buaya

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Stasiun Rawa Buaya
KAI Commuter Kereta Api Indonesia#Kereta api bandara
A05T06

Peron Stasiun Rawa Buaya
Lokasi
Koordinat6°9′45.684″S 106°43′23.372″E / 6.16269000°S 106.72315889°E / -6.16269000; 106.72315889Koordinat: 6°9′45.684″S 106°43′23.372″E / 6.16269000°S 106.72315889°E / -6.16269000; 106.72315889
Ketinggian+6 m
Operator
Letak
km 8+836 lintas Duri-Tangerang[1]
Jumlah peron1 peron sisi dan 1 peron pulau yang sama-sama tinggi
Jumlah jalur3 (jalur 1 dan 2: sepur lurus):
  • jalur 1: sepur lurus jalur ganda arah Bojong Indah-Duri
  • jalur 2 dan 3: sepur lurus jalur ganda arah Kalideres-Tangerang/Bandara Soekarno Hatta
LayananKereta bandara: Commuter Line Bandara Soekarno-Hatta
Komuter: Commuter Line Tangerang
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
  • RW
  • 0305[2]
  • RAWA
KlasifikasiIII/kecil[2]
Sejarah
Dibuka1899
Operasi layanan
Stasiun sebelumnya Stasiun berikutnya
Bojong Indah
ke arah Duri
Commuter Line Tangerang
Tangerang–Duri
Kalideres
ke arah Tangerang
Duri
ke arah Manggarai
Commuter Line Basoetta Batuceper
Layanan penghubung
Stasiun sebelumnya Stasiun berikutnya
Kamal Raya Lin Bekasi
transit di Rawa Buaya
Pesing
ke arah Jati Mulya
Stasiun sebelumnya Stasiun berikutnya
Terminus Lin Lingkar Luar
transit di Rawa Buaya
TBD
Fasilitas dan teknis
FasilitasParkir 
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stasiun Rawa Buaya (RW) merupakan sebuah stasiun kereta api kelas III/kecil yang terletak di Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat. Stasiun yang terletak pada ketinggian +6 meter ini melayani perjalanan KAI Commuter (KRL Commuter Line dan Commuter Line Basoetta). Meskipun bernama Rawa Buaya, stasiun ini secara administratif tidak terletak di Kelurahan Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat, tetapi di sebelah barat kelurahan tersebut.

Mulai 1 Maret 2024, Commuter Line Basoetta sudah dapat melayani penumpang di stasiun ini.[3]

Tata letak[sunting | sunting sumber]

Awalnya, stasiun ini hanya mempunyai dua jalur kereta api dengan jalur 1 sebagai sepur lurusnya. Setelah pembangunan jalur ganda yang selesai pada 8 Juni 2014,[4] Stasiun Rawa Buaya mempunyai tiga jalur dengan jalur 1 merupakan sepur lurus ke arah Bojong Indah, jalur 2 dijadikan sepur untuk parkir kereta, sedangkan jalur 3 merupakan sepur lurus ke arah Kalideres.

A05T06

G Pintu utara stasiun
P
Lantai peron
Jalur 3 (Batuceper)      Commuter Line Basoetta menuju Bandara Soekarno-Hatta
(Kalideres)      Commuter Line Tangerang menuju Tangerang
Peron pulau, pintu terbuka di sebelah kiri di jalur 3, atau kanan di jalur 2
Jalur 2      Commuter Line Basoetta menuju Duri bersambung Manggarai (Duri) →
(Kalideres)      Commuter Line Tangerang menuju Tangerang dan menuju Duri (Bojong Indah)
Jalur 1      Commuter Line Tangerang menuju Duri (Bojong Indah)
Peron sisi, pintu terbuka di sebelah kanan
G Bangunan utama stasiun

Kontroversi[sunting | sunting sumber]

Sejumlah warga yang tinggal di sekitar stasiun ini pernah melakukan terapi badan di rel di stasiun karena mereka percaya bahwa jika mereka melakukan hal ini, penyakit seperti penyakit jantung, paru-paru basah, dan diabetes melitus dapat sembuh. Terapi ini populer pada tahun 2011, berawal dari "penemuan" warga bahwa rel memiliki listrik statis tiga volt yang dipercaya oleh warga mampu menyembuhkan penyakit-penyakit tersebut. Namun sejak PT KAI melarang praktik tersebut, akhirnya praktik ini sepenuhnya ditinggalkan.[5][6]

Layanan kereta api[sunting | sunting sumber]

Kereta api bandara[sunting | sunting sumber]

Nama kereta api Relasi perjalanan Keterangan
A Commuter Line Soekarno-Hatta Bandara Soekarno-Hatta Manggarai

Komuter[sunting | sunting sumber]

Nama kereta api Relasi perjalanan Keterangan
T Commuter Line Tangerang Duri Tangerang

Antarmoda pendukung[7][sunting | sunting sumber]

Jenis angkutan umum Trayek/koridor Tujuan
Mikrotrans JAK 50 Terminal Kalideres-Mal Puri Indah
JAK 80 Stasiun Rawa Buaya-Benda, Tangerang

Insiden[sunting | sunting sumber]

  • Pada tanggal 20 Oktober 2012, sebuah KRL dihadang di Stasiun Rawa Buaya. Kejadian ini diakibatkan protes terhadap kenaikan tarif KRL.[8]
  • Pada tanggal 29 Maret 2019, seorang pria tewas tertabrak KRL di perlintasan berpalang pintu Stasiun Rawa Buaya. Korban tewas di tempat.[9]

Galeri[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ Samuel Gading (29 Februari 2024). "Penumpang Kereta Bandara Soetta Bakal Bisa Naik & Turun di Stasiun Rawa Buaya". Detik.com. Diakses tanggal 1 Maret 2024. 
  4. ^ Adityowati, P. (2014-06-08). "Rel Ganda Kereta Duri - Tangerang Resmi Beroperasi". Tempo.co. Diakses tanggal 2021-07-23. [pranala nonaktif permanen]
  5. ^ "PT KAI Panggil Bang Haji, Si Penemu Terapi Rel di Rawa Buaya". detikcom. Diakses tanggal 2017-11-10. 
  6. ^ Joewono, Benny N (ed.). "Rupanya, Rel Kereta Rawabuaya Berkhasiat". Kompas.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-11-10. 
  7. ^ "Daftar Trayek Angkutan Umum DKI Jakarta - processed_trayek_bus_jakarta - data.jakarta.go.id". data.jakarta.go.id. Diakses tanggal 2017-11-10. 
  8. ^ "Puluhan Orang Hadang KRL Commuter line di Stasiun Rawa Buaya". detikcom. Diakses tanggal 2017-11-10. 
  9. ^ Azhari, Jimmy Ramadhan. Rastika, Icha, ed. "Seorang Pria Tewas Tabrakkan Diri ke Kereta". Kompas.com. Diakses tanggal 2020-10-12. 
Stasiun sebelumnya Piktogram dari KA Jarak Jauh Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Kalideres
ke arah Tangerang
Tangerang–Duri Bojong Indah
ke arah Duri