Lompat ke isi

Kelayakhunian planet: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
NFarras (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Bulandari27 (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(8 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:The Earth seen from Apollo 17.jpg|jmpl|Memahami kelaikhunian planet sebagian besar adalah perhitungan dari kondisi di [[Bumi]], karena Bumi adalah satu-satunya planet yang diketahui menopang kehidupan.]]
[[Berkas:The Earth seen from Apollo 17.jpg|jmpl|Memahami kelayakhunian planet sebagian besar adalah perhitungan dari kondisi di [[Bumi]], karena Bumi adalah satu-satunya planet yang diketahui menopang kehidupan.]]


'''Kelaikhunian planet''' (Inggris: ''planetary habitability'') adalah ukuran potensi dari [[planet]] atau [[satelit alami]] untuk mendukung kehidupan. Kehidupan mungkin berkembang dengan sendirinya pada suatu planet atau satelit alami, atau mungkin juga ditransfer dari planet lain, suatu proses teoretis yang dikenal sebagai [[panspermia]]. Karena eksistensi [[kehidupan ekstraterestrial|kehidupan luar bumi]] masih belum pasti adanya, sebagian besar kelaikhunian planet adalah perhitungan dari kondisi di Bumi dan karakteristik Matahari dan tata surya yang tampaknya menguntungkan makhluk hidup untuk berkembang–khususnya faktor-faktor yang menopang makhluk hidup yang kompleks, organisme [[multiselular]], tidak hanya yang sederhana, organisme [[uniselular]]. Penelitian dan teori dalam hal ini adalah komponen dari ilmu planet dan disiplin yang muncul dari [[astrobiologi]].
'''Kelayakhunian planet''' ({{lang-en|planetary habitability}}) adalah ukuran potensi dari [[planet]] atau [[satelit alami]] untuk mendukung kehidupan. Kehidupan mungkin berkembang dengan sendirinya pada suatu planet atau satelit alami, atau mungkin juga ditransfer dari planet lain, suatu proses teoretis yang dikenal sebagai [[panspermia]]. Karena eksistensi [[kehidupan ekstraterestrial|kehidupan luar bumi]] masih belum pasti adanya, sebagian besar kelayakhunian planet adalah perhitungan dari kondisi di Bumi dan karakteristik Matahari dan tata surya yang tampaknya menguntungkan makhluk hidup untuk berkembang–khususnya faktor-faktor yang menopang makhluk hidup yang kompleks, organisme [[multiselular]], tidak hanya yang sederhana, organisme [[uniselular]]. Penelitian dan teori dalam hal ini adalah komponen dari ilmu planet dan disiplin yang muncul dari [[astrobiologi]].


Syarat mutlak untuk adanya kehidupan adalah sumber energi, dan gagasan kelaikhunian planet menunjukkan bahwa kriteria lain dari [[geofisika]], [[geokimia]], dan [[astrofisika]] harus dipenuhi sebelum suatu badan astronomi dapat mendukung kehidupan. Dalam rencana astrobiologi [[NASA]], telah didefinisikan kriteria kelaikhunian utama sebagai "daerah luas untuk air, kondisi yang baik untuk terhubungnya molekul-molekul organik kompleks, dan sumber energi untuk menyokong [[metabolisme]]."<ref name=NASA1>{{cite web |url=http://astrobiology.arc.nasa.gov/roadmap/g1.html |title=Goal 1: Understand the nature and distribution of habitable environments in the Universe |accessdate=2007-08-11 |publisher=[[NASA]] |work=Astrobiology: Roadmap }}</ref>
Syarat mutlak untuk adanya kehidupan adalah sumber energi, dan gagasan kelayakhunian planet menunjukkan bahwa kriteria lain dari [[geofisika]], [[geokimia]], dan [[astrofisika]] harus dipenuhi sebelum suatu badan astronomi dapat mendukung kehidupan. Dalam rencana astrobiologi [[NASA]], telah didefinisikan kriteria kelayakhunian utama sebagai "daerah luas untuk air, kondisi yang baik untuk terhubungnya molekul-molekul organik kompleks, dan sumber energi untuk menyokong [[metabolisme]]."<ref name=NASA1>{{cite web |url=http://astrobiology.arc.nasa.gov/roadmap/g1.html |title=Goal 1: Understand the nature and distribution of habitable environments in the Universe |accessdate=2007-08-11 |publisher=[[NASA]] |work=Astrobiology: Roadmap |archive-date=2012-03-11 |archive-url=https://www.webcitation.org/664nPTN2N?url=http://astrobiology.arc.nasa.gov/roadmap/g1.html |dead-url=yes }}</ref>


Dalam menentukan potensi kelaikhunian suatu planet atau satelit, studi terfokus kepada komposisi, sifat orbit, atmosfer, dan interaksi kimia yang potensial. Karakteristik bintangnya yang penting mencakup massa dan luminositas, variabilitas yang stabil, tingkat logam yang tinggi. Planet dan satelit [[terestrial]] atau bebatuan dengan potensi kimiawi mirip Bumi adalah fokus utama dalam penelitian astrobiologi, meskipun teori kelaikhunian yang lebih spekulatif kadang mempertimbangkan [[biokimia]] alternatif dan jenis lain dari badan astronomi.
Dalam menentukan potensi kelayakhunian suatu planet atau satelit, studi terfokus kepada komposisi, sifat orbit, atmosfer, dan interaksi kimia yang potensial. Karakteristik bintangnya yang penting mencakup massa dan luminositas, variabilitas yang stabil, tingkat logam yang tinggi. Planet dan satelit [[terestrial]] atau bebatuan dengan potensi kimiawi mirip Bumi adalah fokus utama dalam penelitian astrobiologi, meskipun teori kelayakhunian yang lebih spekulatif kadang mempertimbangkan [[biokimia]] alternatif dan jenis lain dari badan astronomi.

==Terminologi klasifikasi==
Katalog Eksoplanet Layak Huni<ref name="PHL">{{Cite web |url=http://phl.upr.edu/projects/habitable-exoplanets-catalog/data/database |title=PHL's Exoplanets Catalog - Planetary Habitability Laboratory @ UPR Arecibo |access-date=2023-02-26 |archive-date=2019-05-21 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190521010035/http://phl.upr.edu/projects/habitable-exoplanets-catalog/data/database |dead-url=yes }}</ref> menggunakan estimasi kisaran temperatur permukaan untuk mengklasifikasikan eksoplanet:
* '''hipopsikroplanet''' -- sangat dingin (< -50 °C)
* '''psikroplanet''' -- dingin (< -50 hingga 0 °C)
* '''mesoplanet''' -- suhu sedang (0-50 °C; jangan disamakan dengan definisi lain dari [[mesoplanet]])
* '''termoplanet''' -- panas (50-100 °C)
* '''hipertermoplanet''' -- (> 100 °C)

Mesoplanet akan ideal untuk kehidupan yang kompleks, sedangkan hipopsikroplanet dan hipertermoplanet mungkin hanya mendukung kehidupan yang ekstrem.

HEC menggunakan istilah-istilah berikut untuk mengklasifikasikan eksoplanet berdasarkan massanya, dari yang terkecil sampai yang terbesar: asteroid, mercurian, subterran, terran, superterran, neptunian, dan jovian.


== Lihat juga ==
== Lihat juga ==
* [[Kehidupan ekstraterestrial]]
* [[Kehidupan ekstraterestrial]]
* [[Planet luar surya]]
* [[Eksoplanet]]
* [[Daftar bintang dengan planet ekstrasurya yang telah dikonfirmasi]]
* [[Daftar bintang dengan planet ekstrasurya yang telah dikonfirmasi]]


== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist|2}}{{Astrobiologi}}
{{reflist|2}}{{Astrobiologi}}
{{Authority control}}


[[Kategori:Astronomi]]
[[Kategori:Astronomi]]

Revisi terkini sejak 24 April 2023 12.54

Memahami kelayakhunian planet sebagian besar adalah perhitungan dari kondisi di Bumi, karena Bumi adalah satu-satunya planet yang diketahui menopang kehidupan.

Kelayakhunian planet (bahasa Inggris: planetary habitability) adalah ukuran potensi dari planet atau satelit alami untuk mendukung kehidupan. Kehidupan mungkin berkembang dengan sendirinya pada suatu planet atau satelit alami, atau mungkin juga ditransfer dari planet lain, suatu proses teoretis yang dikenal sebagai panspermia. Karena eksistensi kehidupan luar bumi masih belum pasti adanya, sebagian besar kelayakhunian planet adalah perhitungan dari kondisi di Bumi dan karakteristik Matahari dan tata surya yang tampaknya menguntungkan makhluk hidup untuk berkembang–khususnya faktor-faktor yang menopang makhluk hidup yang kompleks, organisme multiselular, tidak hanya yang sederhana, organisme uniselular. Penelitian dan teori dalam hal ini adalah komponen dari ilmu planet dan disiplin yang muncul dari astrobiologi.

Syarat mutlak untuk adanya kehidupan adalah sumber energi, dan gagasan kelayakhunian planet menunjukkan bahwa kriteria lain dari geofisika, geokimia, dan astrofisika harus dipenuhi sebelum suatu badan astronomi dapat mendukung kehidupan. Dalam rencana astrobiologi NASA, telah didefinisikan kriteria kelayakhunian utama sebagai "daerah luas untuk air, kondisi yang baik untuk terhubungnya molekul-molekul organik kompleks, dan sumber energi untuk menyokong metabolisme."[1]

Dalam menentukan potensi kelayakhunian suatu planet atau satelit, studi terfokus kepada komposisi, sifat orbit, atmosfer, dan interaksi kimia yang potensial. Karakteristik bintangnya yang penting mencakup massa dan luminositas, variabilitas yang stabil, tingkat logam yang tinggi. Planet dan satelit terestrial atau bebatuan dengan potensi kimiawi mirip Bumi adalah fokus utama dalam penelitian astrobiologi, meskipun teori kelayakhunian yang lebih spekulatif kadang mempertimbangkan biokimia alternatif dan jenis lain dari badan astronomi.

Terminologi klasifikasi

[sunting | sunting sumber]

Katalog Eksoplanet Layak Huni[2] menggunakan estimasi kisaran temperatur permukaan untuk mengklasifikasikan eksoplanet:

  • hipopsikroplanet -- sangat dingin (< -50 °C)
  • psikroplanet -- dingin (< -50 hingga 0 °C)
  • mesoplanet -- suhu sedang (0-50 °C; jangan disamakan dengan definisi lain dari mesoplanet)
  • termoplanet -- panas (50-100 °C)
  • hipertermoplanet -- (> 100 °C)

Mesoplanet akan ideal untuk kehidupan yang kompleks, sedangkan hipopsikroplanet dan hipertermoplanet mungkin hanya mendukung kehidupan yang ekstrem.

HEC menggunakan istilah-istilah berikut untuk mengklasifikasikan eksoplanet berdasarkan massanya, dari yang terkecil sampai yang terbesar: asteroid, mercurian, subterran, terran, superterran, neptunian, dan jovian.

Lihat juga

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Goal 1: Understand the nature and distribution of habitable environments in the Universe". Astrobiology: Roadmap. NASA. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-03-11. Diakses tanggal 2007-08-11. 
  2. ^ "PHL's Exoplanets Catalog - Planetary Habitability Laboratory @ UPR Arecibo". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-05-21. Diakses tanggal 2023-02-26.