Bonang barung: Perbedaan antara revisi
Membalikkan revisi 17447701 oleh 114.125.25.76 (bicara) Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Add 2 books for Wikipedia:Pemastian (20240709)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot |
||
(14 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Italic title}}{{Infobox instrument |
|||
'''Bonang Barung''' adalah salah satu bagian dari seperangkat [[Gamelan Jawa]], Bonang terbagi menjadi dua yaitu Bonang barung dan [[Bonang penerus]].<ref name="internet1">[http://ki-demang.com/index.php?option=com_content&view=article&id=202&Itemid=485 Bonang](10 Juni 2011)</ref> |
|||
| name = Bonang barung |
|||
| background = percussion |
|||
| image = Bonang Barung Pelog.jpg |
|||
| caption = Bonang barung laras [[pelog]] |
|||
| classification = Idiofon |
|||
| hornbostel_sachs = 111.241.21 |
|||
| hornbostel_sachs_desc = Rangkaian gong |
|||
| related = [[Bonang]], [[bonang panerus]], [[bonang panembung]] |
|||
}} |
|||
'''''Bonang barung''''' adalah salah satu [[bonang]] dalam [[gamelan Jawa]]. Pada gamelan modern, bonang terbagi menjadi dua yaitu ''bonang barung'' dan [[bonang penerus|''bonang panerus'']].{{Sfn|Spiller|2008||p=80}} Bonang berbentuk seperti gong kecil, terbuat dari perunggu, dan biasanya memiliki dinding yang tinggi dengan ''pencon'' (tonjolan) untuk ditabuh. Bonang ditabuh menggunakan pemukul yang terbuat dari kayu berbentuk tabung yang kepalanya dibalut dengan kain atau tali, yang disebut ''bindi''.{{Sfn|Sumarsam|1995|p=245}} |
|||
⚫ | Bonang barung berukuran sedang, beroktaf tengah sampai tinggi, adalah salah satu dari instrumen-instrumen pemuka dalam |
||
Bonang disusun dalam dua baris pada tali di atas sebuah ''rancakan'', dengan jumlah 14 ''pencon'' pada [[Pelog|gamelan pelog]] dan 10 ''pencon'' pada [[Slendro|gamelan slendro]].{{Sfn|Sumarsam|1995|p=245}} Tali yang terdapat pada permukaan rancakan tersebut disebut ''pluntur'' atau ''janget''. Di daerah Yogyakarta, lipatan daun pisang seringkali diletakkan di sela-sela pluntur bonang untuk memperpanjang bunyi gema bonang.<ref name=":0">{{Cite book|first=Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah|date=1980|url=https://repositori.kemdikbud.go.id/14123/1/Ensiklopedi%20musik%20indonesia%20seri%20a-e.pdf|title=Ensiklopedi Musik Indonesia Seri A-E|location=Jakarta|publisher=Departemen Pendidikan dan Kebudayaan|pages=61|url-status=live}}</ref> |
|||
⚫ | ''Bonang barung'' berukuran sedang, beroktaf tengah sampai tinggi, adalah salah satu dari instrumen-instrumen pemuka dalam permainan gamelan. Khususnya dalam teknik tabuhan ''pipilan'', pola-pola nada yang selalu mengantisipasi nada-nada yang akan datang dapat menuntun lagu instrumen-instrumen lainnya. Pada gendhing ''bonangan'' Surakarta, ''bonang barung'' memainkan pembuka gendhing (menentukan gendhing yang akan dimainkan) dan menuntun alur lagu gendhing. Pada teknik tabuhan ''[[imbal-imbalan]]'', ''bonang barung'' tidak berfungsi sebagai lagu penuntun; tetapi membentuk pola-pola lagu jalin-menjalin dengan ''bonang panerus'', dan pada aksen aksen penting bonang boleh membuat sekaran (lagu-lagu hiasan), biasanya di akhiran kalimat lagu.{{Sfn|Sumarsam|1995|p=245}} |
||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
{{reflist}} |
{{reflist}} |
||
=== Daftar pustaka === |
|||
* {{Cite book|last=Spiller|first=Henry|date=2008|title=Focus: Gamelan Music of Indonesia|url=https://archive.org/details/focusgamelanmusi0000spil|location=New York|publisher=Routledge|isbn=9781135901899|ref=harv}} |
|||
* {{Cite book|last=Sumarsam|date=1995|title=Gamelan: cultural interaction and musical development in central Java|url=https://archive.org/details/gamelan00suma_0|location=Chicago|publisher=University of Chicago Press|isbn=978-0-226-78010-8|series=Chicago studies in ethnomusicology|ref=harv}} |
|||
{{Instrumen gamelan}} |
{{Instrumen gamelan}} |
||
{{Musik-stub}} |
{{Musik-stub}} |
||
{{Authority control}} |
|||
[[Kategori:Gamelan Jawa]] |
[[Kategori:Gamelan Jawa]] |
||
[[Kategori:Alat musik gamelan]] |
|||
[[Kategori:Gong]] |
Revisi terkini sejak 10 Juli 2024 12.48
Alat musik perkusi | |
---|---|
Klasifikasi | Idiofon |
Hornbostel–Sachs | 111.241.21 (Rangkaian gong) |
Alat musik terkait | |
Bonang, bonang panerus, bonang panembung |
Bonang barung adalah salah satu bonang dalam gamelan Jawa. Pada gamelan modern, bonang terbagi menjadi dua yaitu bonang barung dan bonang panerus.[1] Bonang berbentuk seperti gong kecil, terbuat dari perunggu, dan biasanya memiliki dinding yang tinggi dengan pencon (tonjolan) untuk ditabuh. Bonang ditabuh menggunakan pemukul yang terbuat dari kayu berbentuk tabung yang kepalanya dibalut dengan kain atau tali, yang disebut bindi.[2]
Bonang disusun dalam dua baris pada tali di atas sebuah rancakan, dengan jumlah 14 pencon pada gamelan pelog dan 10 pencon pada gamelan slendro.[2] Tali yang terdapat pada permukaan rancakan tersebut disebut pluntur atau janget. Di daerah Yogyakarta, lipatan daun pisang seringkali diletakkan di sela-sela pluntur bonang untuk memperpanjang bunyi gema bonang.[3]
Bonang barung berukuran sedang, beroktaf tengah sampai tinggi, adalah salah satu dari instrumen-instrumen pemuka dalam permainan gamelan. Khususnya dalam teknik tabuhan pipilan, pola-pola nada yang selalu mengantisipasi nada-nada yang akan datang dapat menuntun lagu instrumen-instrumen lainnya. Pada gendhing bonangan Surakarta, bonang barung memainkan pembuka gendhing (menentukan gendhing yang akan dimainkan) dan menuntun alur lagu gendhing. Pada teknik tabuhan imbal-imbalan, bonang barung tidak berfungsi sebagai lagu penuntun; tetapi membentuk pola-pola lagu jalin-menjalin dengan bonang panerus, dan pada aksen aksen penting bonang boleh membuat sekaran (lagu-lagu hiasan), biasanya di akhiran kalimat lagu.[2]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Spiller 2008, hlm. 80.
- ^ a b c Sumarsam 1995, hlm. 245.
- ^ Ensiklopedi Musik Indonesia Seri A-E (PDF). Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1980. hlm. 61.
Daftar pustaka
[sunting | sunting sumber]- Spiller, Henry (2008). Focus: Gamelan Music of Indonesia. New York: Routledge. ISBN 9781135901899.
- Sumarsam (1995). Gamelan: cultural interaction and musical development in central Java. Chicago studies in ethnomusicology. Chicago: University of Chicago Press. ISBN 978-0-226-78010-8.