Lompat ke isi

Nasi kucing: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
perbaikan
Tag: Dikembalikan
k ~
 
(27 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 3: Baris 3:
| image = [[Berkas:Nasi kucing langgi.jpg|250px]]
| image = [[Berkas:Nasi kucing langgi.jpg|250px]]
| caption = Nasi kucing dengan ''langgi'' serta sate ayam dan martabak
| caption = Nasi kucing dengan ''langgi'' serta sate ayam dan martabak
| alternate_name =
| alternate_name =Sego Kucing
| country = Indonesia
| country = Indonesia
| region = [[D.I. Yogyakarta]]<br>[[Jawa Tengah]] (kota [[Semarang]], [[Magelang]] dan [[Surakarta]])
| region = [[D.I. Yogyakarta]]<br>[[Ngawi]]<br>[[Jawa Tengah]] (kota [[Semarang]], [[Magelang]] dan [[Surakarta]])<br>[[Jawa Timur]] ([[Madiun]], [[Bojonegoro]], [[Kediri]])
| creator = [[Suku Jawa|Masyarakat Jawa]]
| creator = [[Suku Jawa|Masyarakat Jawa]]
| course = Menu utama
| course = Makanan utama
| served = Dalam keadaan hangat atau suhu ruang
| served = Dalam keadaan hangat
| main_ingredient = Nasi dengan porsi kecil ditambah beragam lauk dan dibungkus daun pisang
| main_ingredient = Nasi dengan porsi kecil ditambah beragam lauk dan dibungkus daun pisang
| variations =
| variations =
| calories = 100 calories
| calories = 100
| other =
| other =
}}
}}
'''Nasi kucing''' ({{lang-jv|ꦱꦼꦒ​ꦏꦸꦕꦶꦁ|Sega Kucing}})<ref name="Erwin">{{harvnb|Erwin|Erwin|2008|p=6}}</ref> adalah makanan yang berasal dari [[Yogyakarta]], [[Semarang]], dan [[Surakarta]]. Porsi nasi kucing yaitu sedikit, biasanya ditambah [[sambal]], ikan, dan [[tempe]], lalu dibungkus daun pisang.
'''Nasi Kucing''' ({{lang-jv|ꦱꦼꦒꦏꦸꦕꦶꦁ|Sěgå Kucing}})<ref name="Erwin">{{harvnb|Erwin|Erwin|2008|p=6}}</ref> adalah makanan yang berasal dari [[Yogyakarta]], [[Semarang]], dan [[Surakarta]]. Porsi nasi kucing umumnya sedikit, biasanya ditambah [[sambal]], ikan bandeng/teri, dan [[tempe]], lalu dibungkus daun pisang.

== Menu ==

* Cakalang
* Cumi Asin
* Peda
* Ayam Suwir
* Ayam Empal


== Etimologi ==
== Etimologi ==
Kata "nasi kucing" berarti "nasi untuk kucing", karena porsinya yang kecil. Kata tersebut berasal dari kebiasaan masyarakat [[Suku Jawa|Jawa]] yang memelihara kucing dan memberikan makanan untuk peliharaannya dengan porsi kecil.<ref name=Mundayat83>{{harvnb|Mundayat|2005|p=83}}</ref>
Kata "nasi kucing" berarti "nasi untuk kucing" karena porsinya yang kecil. Kata tersebut berasal dari kebiasaan masyarakat [[Suku Jawa|Jawa]] yang memelihara [[kucing]] dan memberikan makanan untuk peliharaannya dengan porsi kecil.<ref name=Mundayat83>{{harvnb|Mundayat|2005|p=83}}</ref> Nasi kucing biasanya berisi [[sambal]], gereh [[pindang]], dan [[nasi]] dengan porsi yang sedikit. Gereh pindang adalah salah satu makanan kucing sehingga hal ini yang membuat nasi yang berporsi sedikit ini disebut nasi kucing.<ref>{{Cite web|last=Lyliana|first=Lea|date=2022-01-21|title=Kenapa Nasi Angkringan Disebut Nasi Kucing?|url=https://www.kompas.com/food/read/2022/01/21/200700075/kenapa-nasi-angkringan-disebut-nasi-kucing|website=Kompas|access-date=22 November 2022}}</ref>


== Asal ==
== Asal ==
Nasi kucing berasal dari [[Yogyakarta]], [[Semarang]], dan [[Surakarta]].<ref name="Suara1">{{cite web|last1=Hyhyme|first1=Hyhyme|date=28 May 2023|title=Nasi Kucing Juga Dikenal di Makkah|url=https://www.resepdapurkita.my.id/2021/02/nasi-kucing-juga-dikenal-di-makkah.html|website=Resepdapurkita|publisher=|archive-url=|archive-date=2016-03-04|dead-url=|access-date=|last3=|first3=}}</ref> Nasi ini sangat digemari oleh berbagai kalangan terutama kalangan muda seperti mahasiswa,<ref>{{harvnb|Mundayat|2005|p=73}}</ref> terutama pada era reformasi saat bahan pokok mengalami kenaikan harga.<ref name=":1">{{Cite web|last=Winastya|first=Khulafa Pinta|date=2022-06-21|title=Sego Kucing Adalah Makanan Khas di Angkringan, Ini Fakta-faktanya|url=https://www.merdeka.com/trending/sego-kucing-adalah-makanan-khas-di-angkringan-ini-fakta-faktanya-kln.html|website=Merdeka.com|access-date=23 November 2022}}</ref>
Nasi kucing berasal dari [[Yogyakarta]], [[Semarang]], dan [[Surakarta]].<ref name="Suara1">{{cite web |url=http://www.suaramerdeka.com/harian/0702/07/nas01.htm |title=Nasi Kucing Juga Dikenal di Makkah |last1=Hermanto |first1=|last2=Purwadi|first2=Trias|last3=Jayadi|first3=Fauzan|date=7 Februari 2007|publisher=Suara Merdeka }}</ref>


== Penyajian ==
== Penyajian ==
Nasi kucing memiliki porsi kecil yang ditambah dengan berbagai macam lauk. Jenis lauk yang disediakan biasanya ikan dan [[tempe]].<ref name=Mundayat83/> Bahan lain yang dapat ditambahkan yaitu telur, ayam, dan mentimun.<ref name="Suara1"/> Disajikan dengan [[daun pisang]] dan bisa langsung disantap.<ref name=Mundayat83/>
Nasi kucing memiliki porsi kecil yang ditambah dengan berbagai macam lauk. Jenis lauk yang disediakan biasanya [[Bandeng|ikan bandeng]], teri, dan [[tempe]].<ref name=Mundayat83/> Bahan lain yang dapat ditambahkan yaitu [[telur]], [[ayam]], dan [[mentimun]].<ref name="Suara1"/> Disajikan dengan [[daun pisang]] dan bisa langsung disantap.<ref name=Mundayat83/> Namun, seiring perkembangan zaman, ada juga tempat makan yang menghidangkan menu nasi kucing dengan menggunakan piring.


Menu pendamping nasi kucing selain telur dan ayam adalah [[sate]], gorengan, [[Bacem|tahu bacem]], [[Bihun|bihun goreng]] , dan sebagainya.<ref name=":1" />
Variasi dari nasi kucing adalah ''sego macan'', ukurannya tiga kali lebih besar dibandingkan nasi kucing. Biasanya disajikan dengan nasi yang dibakar, ikan, dan sayuran. Seperti nasi kucing, ''sego macan'' juga dibungkus daun pisang.<ref name="Kompas2">{{cite web |url=http://nasional.kompas.com/read/2010/10/11/08555261/|date=11 Oktober 2010|publisher=Kompas|title=Sega Macan Bakal Saingi Nasi Kucing}}</ref>

Variasi dari nasi kucing adalah ''sego macan'', ukurannya tiga kali lebih besar dibandingkan nasi kucing. Biasanya disajikan dengan nasi yang dibakar, ikan, dan sayuran. Seperti nasi kucing, ''sego macan'' juga dibungkus daun pisang.<ref name="Kompas2">{{Cite news|url=http://nasional.kompas.com/read/2010/10/11/08555261/|date=11 Oktober 2010|publisher=Kompas|title=Sega Macan Bakal Saingi Nasi Kucing|access-date=2015-06-06|archive-date=2011-10-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20111007182343/http://nasional.kompas.com/read/2010/10/11/08555261/|dead-url=yes|work=[[Kompas.com]]}}</ref>


== Penjualan ==
== Penjualan ==
[[Berkas:Seller at angkringan.jpg|jmpl|Penjual di angkringan sedang menyiapkan nasi kucing]]
[[Berkas:Seller at angkringan.jpg|jmpl|Penjual di angkringan sedang menyiapkan nasi kucing]]
Nasi kucing biasanya dijual dengan harga murah (terkadang Rp 1000 untuk nasi kucing<ref name="Kompas1">{{cite web |url=http://oase.kompas.com/read/2011/04/16/22084877/Nasi.Kucing.soal.Rasa.Berani.Bersaing |title=Nasi Kucing, soal Rasa Berani Bersaing |last1=Yudhono|first1=Jodi|date=16 April 2011|publisher=Kompas}}</ref> dan Rp 4000 untuk ''sego macan''<ref name="Kompas2"/>) di tempat yang kecil, maupun jajanan pinggir jalan yang disebut [[angkringan]].Nasi ini sangat digemari oleh berbagai kalangan terutama kalangan muda seperti mahasiswa.<ref>{{harvnb|Mundayat|2005|p=73}}</ref>
Nasi kucing biasanya dijual dengan harga murah (terkadang Rp 2000 untuk nasi kucing<ref name="Kompas1">{{Cite news|url=http://oase.kompas.com/read/2011/04/16/22084877/Nasi.Kucing.soal.Rasa.Berani.Bersaing|title=Nasi Kucing, soal Rasa Berani Bersaing|date=16 April 2011|publisher=Kompas|access-date=2015-06-06|archive-date=2011-04-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20110419001840/http://oase.kompas.com/read/2011/04/16/22084877/Nasi.Kucing.soal.Rasa.Berani.Bersaing|dead-url=yes|first=Jodi|last=Yudhono|work=[[Kompas.com]]}}</ref> dan 5000 untuk ''sego macan''<ref name="Kompas2"/>) di tempat yang kecil, maupun jajanan pinggir jalan yang disebut [[angkringan]].

Dalam buku yang berjudul ''Angkringan: Unik dan Tak Lekang oleh Waktu'' yang ditulis oleh Ratih Kartika disebutkan bahwa pada tahun 1930, seorang warga Klaten bernama Karso Djukut memulai mengenalkan angkringan di Kota Solo. Karso berjualan angkringan dengan dipikul dan berjalan mengelilingi kampung. Masyarakat lain mengikuti jejak karir Karso dengan berjualan di pusat keramaian Kota Solo seperti di sekitaran bioskop di Sriwedari dan kegiatan malam Selikuran.<ref name=":0">{{Cite web|last=detikTravel|first=Tim|date=2022-10-06|title=Kenapa Nasi Bungkus Angkringan Disebut Nasi Kucing?|url=https://travel.detik.com/travel-news/d-6333643/kenapa-nasi-bungkus-angkringan-disebut-nasi-kucing|website=detik.com|access-date=22 November 2022}}</ref> Pairo yang juga warga Klaten memulai menjual angkringan di Yogyakarta dengan care berkeliling. Hingga pada akhirnya Pairo memilih berjualan secara menetap di sekitar kawasan Stasiun Tugu.<ref name=":0" />

Di Yogyakarta tempat berjualan nasi kucing biasa disebut "angkringan", di Kota Semarang disebut "kucingan", sedangkan di Solo biasa disebut "warung hik".<ref name=":1" />

Ada juga yang menjual dengan harga Rp 8.000,00 per bungkus, contohnya di Jakarta.

"Nasi Kucing Pademangan" menjual dengan harga Rp 8.000 per bungkus untuk nasi kucingnya


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
Baris 46: Baris 64:
== Daftar pustaka ==
== Daftar pustaka ==
* {{cite book|last1=Erwin|first1=Lily T.|last2=Erwin|first2=Abang|title=Peta 100 Tempat Makan Makanan Khas Daerah di Jakarta, Bekasi, Depok, Tangerang|url=http://books.google.ca/books?hl=en&lr=&id=LIrFeMpsX24C&oi=fnd&pg=PA2&dq=%22nasi+kucing%22&ots=nqeMaO-f2E&sig=ujl3O47ym2_aru45bF0k0zPH82k#v=onepage&q=%22nasi%20kucing%22&f=false|year=2008|origyear=|publisher=Gramedia Pustaka Utama|location=Jakarta|ref=harv}}
* {{cite book|last1=Erwin|first1=Lily T.|last2=Erwin|first2=Abang|title=Peta 100 Tempat Makan Makanan Khas Daerah di Jakarta, Bekasi, Depok, Tangerang|url=http://books.google.ca/books?hl=en&lr=&id=LIrFeMpsX24C&oi=fnd&pg=PA2&dq=%22nasi+kucing%22&ots=nqeMaO-f2E&sig=ujl3O47ym2_aru45bF0k0zPH82k#v=onepage&q=%22nasi%20kucing%22&f=false|year=2008|origyear=|publisher=Gramedia Pustaka Utama|location=Jakarta|ref=harv}}
* {{Cite thesis |degree=Doctorate |chapter= |title=Ritual and Politics in New Order Indonesia: A Study of Discourse and Counter-Discourse in Indonesia |url=http://researchbank.swinburne.edu.au/vital/access/services/Download/swin:7520/SOURCE2|last=Mundayat |first=Aris Arif |year=2005 |publisher=Swinburne University of Technology |accessdate=8 Juni 2011|ref=harv }}
* {{Cite thesis |degree=Doctorate |chapter= |title=Ritual and Politics in New Order Indonesia: A Study of Discourse and Counter-Discourse in Indonesia |url=http://researchbank.swinburne.edu.au/vital/access/services/Download/swin:7520/SOURCE2 |last=Mundayat |first=Aris Arif |year=2005 |publisher=Swinburne University of Technology |accessdate=8 Juni 2011 |ref=harv }} {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20111004012031/http://researchbank.swinburne.edu.au/vital/access/services/Download/swin:7520/SOURCE2 |date=2011-10-04 }}
* {{cite journal |last=Suprihatin |first=Sri Emy Yuli |date=April 2002 |title=Hubungan Patron Klien Pedagang "Nasi Kucing" di Kota Yogyakarta |journal=Humaniora |volume=7|issue=1 |pages=147–164 |accessdate=8 Juli 2011 |url=http://eprints.uny.ac.id/317/1/HUBUNGAN_PATRON_KLIEN_PEDAGANG.pdf |ref=harv}}
* {{cite journal |last=Suprihatin |first=Sri Emy Yuli |date=April 2002 |title=Hubungan Patron Klien Pedagang "Nasi Kucing" di Kota Yogyakarta |journal=Humaniora |volume=7 |issue=1 |pages=147–164 |accessdate=8 Juli 2011 |url=http://eprints.uny.ac.id/317/1/HUBUNGAN_PATRON_KLIEN_PEDAGANG.pdf |ref=harv |archive-date=2012-03-17 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120317000148/http://eprints.uny.ac.id/317/1/HUBUNGAN_PATRON_KLIEN_PEDAGANG.pdf |dead-url=yes }}


{{commonscat}}
{{commonscat}}
Baris 54: Baris 72:


[[Kategori:Hidangan Indonesia]]
[[Kategori:Hidangan Indonesia]]
[[Kategori:Hidangan Jawa]]
[[Kategori:Hidangan Jawa Tengah]]
[[Kategori:Hidangan Yogyakarta]]
[[Kategori:Hidangan Ngawi]]
[[Kategori:Hidangan Jawa Timur]]

Revisi terkini sejak 24 Mei 2024 02.17

Nasi kucing
Nasi kucing dengan langgi serta sate ayam dan martabak
Nama lainSego Kucing
SajianMakanan utama
Tempat asalIndonesia
DaerahD.I. Yogyakarta
Ngawi
Jawa Tengah (kota Semarang, Magelang dan Surakarta)
Jawa Timur (Madiun, Bojonegoro, Kediri)
Dibuat olehMasyarakat Jawa
Suhu penyajianDalam keadaan hangat
Bahan utamaNasi dengan porsi kecil ditambah beragam lauk dan dibungkus daun pisang
Energi makanan
(per porsi )
100 kkal (419 kJ)
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Nasi Kucing (bahasa Jawa: ꦱꦼꦒꦏꦸꦕꦶꦁ, translit. Sěgå Kucing)[1] adalah makanan yang berasal dari Yogyakarta, Semarang, dan Surakarta. Porsi nasi kucing umumnya sedikit, biasanya ditambah sambal, ikan bandeng/teri, dan tempe, lalu dibungkus daun pisang.

Menu[sunting | sunting sumber]

  • Cakalang
  • Cumi Asin
  • Peda
  • Ayam Suwir
  • Ayam Empal

Etimologi[sunting | sunting sumber]

Kata "nasi kucing" berarti "nasi untuk kucing" karena porsinya yang kecil. Kata tersebut berasal dari kebiasaan masyarakat Jawa yang memelihara kucing dan memberikan makanan untuk peliharaannya dengan porsi kecil.[2] Nasi kucing biasanya berisi sambal, gereh pindang, dan nasi dengan porsi yang sedikit. Gereh pindang adalah salah satu makanan kucing sehingga hal ini yang membuat nasi yang berporsi sedikit ini disebut nasi kucing.[3]

Asal[sunting | sunting sumber]

Nasi kucing berasal dari Yogyakarta, Semarang, dan Surakarta.[4] Nasi ini sangat digemari oleh berbagai kalangan terutama kalangan muda seperti mahasiswa,[5] terutama pada era reformasi saat bahan pokok mengalami kenaikan harga.[6]

Penyajian[sunting | sunting sumber]

Nasi kucing memiliki porsi kecil yang ditambah dengan berbagai macam lauk. Jenis lauk yang disediakan biasanya ikan bandeng, teri, dan tempe.[2] Bahan lain yang dapat ditambahkan yaitu telur, ayam, dan mentimun.[4] Disajikan dengan daun pisang dan bisa langsung disantap.[2] Namun, seiring perkembangan zaman, ada juga tempat makan yang menghidangkan menu nasi kucing dengan menggunakan piring.

Menu pendamping nasi kucing selain telur dan ayam adalah sate, gorengan, tahu bacem, bihun goreng , dan sebagainya.[6]

Variasi dari nasi kucing adalah sego macan, ukurannya tiga kali lebih besar dibandingkan nasi kucing. Biasanya disajikan dengan nasi yang dibakar, ikan, dan sayuran. Seperti nasi kucing, sego macan juga dibungkus daun pisang.[7]

Penjualan[sunting | sunting sumber]

Penjual di angkringan sedang menyiapkan nasi kucing

Nasi kucing biasanya dijual dengan harga murah (terkadang Rp 2000 untuk nasi kucing[8] dan 5000 untuk sego macan[7]) di tempat yang kecil, maupun jajanan pinggir jalan yang disebut angkringan.

Dalam buku yang berjudul Angkringan: Unik dan Tak Lekang oleh Waktu yang ditulis oleh Ratih Kartika disebutkan bahwa pada tahun 1930, seorang warga Klaten bernama Karso Djukut memulai mengenalkan angkringan di Kota Solo. Karso berjualan angkringan dengan dipikul dan berjalan mengelilingi kampung. Masyarakat lain mengikuti jejak karir Karso dengan berjualan di pusat keramaian Kota Solo seperti di sekitaran bioskop di Sriwedari dan kegiatan malam Selikuran.[9] Pairo yang juga warga Klaten memulai menjual angkringan di Yogyakarta dengan care berkeliling. Hingga pada akhirnya Pairo memilih berjualan secara menetap di sekitar kawasan Stasiun Tugu.[9]

Di Yogyakarta tempat berjualan nasi kucing biasa disebut "angkringan", di Kota Semarang disebut "kucingan", sedangkan di Solo biasa disebut "warung hik".[6]

Ada juga yang menjual dengan harga Rp 8.000,00 per bungkus, contohnya di Jakarta.

"Nasi Kucing Pademangan" menjual dengan harga Rp 8.000 per bungkus untuk nasi kucingnya

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Erwin & Erwin 2008, hlm. 6
  2. ^ a b c Mundayat 2005, hlm. 83
  3. ^ Lyliana, Lea (2022-01-21). "Kenapa Nasi Angkringan Disebut Nasi Kucing?". Kompas. Diakses tanggal 22 November 2022. 
  4. ^ a b Hyhyme, Hyhyme (28 May 2023). "Nasi Kucing Juga Dikenal di Makkah". Resepdapurkita. 
  5. ^ Mundayat 2005, hlm. 73
  6. ^ a b c Winastya, Khulafa Pinta (2022-06-21). "Sego Kucing Adalah Makanan Khas di Angkringan, Ini Fakta-faktanya". Merdeka.com. Diakses tanggal 23 November 2022. 
  7. ^ a b "Sega Macan Bakal Saingi Nasi Kucing". Kompas.com. Kompas. 11 Oktober 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-10-07. Diakses tanggal 2015-06-06. 
  8. ^ Yudhono, Jodi (16 April 2011). "Nasi Kucing, soal Rasa Berani Bersaing". Kompas.com. Kompas. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-04-19. Diakses tanggal 2015-06-06. 
  9. ^ a b detikTravel, Tim (2022-10-06). "Kenapa Nasi Bungkus Angkringan Disebut Nasi Kucing?". detik.com. Diakses tanggal 22 November 2022. 

Daftar pustaka[sunting | sunting sumber]