Lompat ke isi

Timor (mobil): Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
F1 Supremo (bicara | kontrib)
Infobox
 
(19 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox company
{{globalize|article|Indonesia}}
| name = PT Timor Putra Nasional
{{Infobox automobile
| name = Timor S515/S516
| logo = Timor-Logo.JPG
| type =
| aka = Kia Sephia ([[Kia Motors]])<br />Kia Mentor (Kia Motors)
| industry = [[Otomotif]]
| image = [[Berkas:Timor_S515_sedan_(2007-07-09)_02.jpg|260px]]
| fate = Aset disita oleh [[Pemerintah Republik Indonesia]]
| manufacturer = Timor
| foundation = {{start date and age|1995|08|25|df=yes}}
| production =
| class = ''[[Klasifikasi mobil|Kompak]]''
| founder = [[Tommy Soeharto]]
| defunct = {{End date|2021|11|5}}
| predecessor =
| location = [[Jakarta]], [[Indonesia]]
| successor =
| area_served = Indonesia
| layout = [[Mesin depan]], [[penggerak roda depan]]
| key_people = Tommy Soeharto <small>(pendiri)</small><br>Soeparto Soejatmo <small>(direktur teknik)</small>
| production = 1995-2000
| products = [[Mobil]]
| assembly =
| brands = Timor
| body_style = 4-pintu [[sedan]]<br />5-pintu [[hatchback]]
| num_employees =
| wheelbase = {{convert|2500|mm|in|1|abbr=on}}
| subsid = {{ubl
| length = {{convert|4360|mm|in|1|abbr=on}}
| KIA Timor Motors (69%)
| width = {{convert|1695|mm|in|1|abbr=on}}
| Timor Distributor Nasional
| height = {{convert|1390|mm|in|1|abbr=on}}
| Timor Industri Komponen
| engine = {{unbulleted list | 1.5 L ''B5-ME'' [[Turbocharger]] [[inline-four engine|I4]] ([[bensin]])|1.6 L [[Turbocharger]] [[inline-four engine|I4]] (bensin)|1.8 L ''[[Mazda B engine#BP|BP]]'' [[Turbocharger]] [[inline-four engine|I4]] (bensin)}}
| Timor Rekayasa Rancang-bangun (R&D)
| transmission = {{unbulleted list | 4-speed ''[[Ford F-4EAT transmission|F4A-EL]]'' otomatis|5-speed manual}}
}}
| related =
}}'''PT Timor Putra Nasional (TPN)''', umumnya dikenal sebagai '''Timor''', adalah [[Industri otomotif|produsen mobil]] [[Indonesia]] yang beroperasi antara tahun 1996 dan 2000 yang awalnya dibentuk oleh pengusaha [[Tommy Soeharto]]. Perusahaan ini didirikan sebagai tanggapan atas [[Peraturan Presiden (Indonesia)|Instruksi Presiden]] (Inpres) mengenai pengembangan industri mobil nasional. Pemerintah Indonesia kemudian menunjuk TPN sebagai 'perintis mobil nasional'.
}}


Selama beroperasi, TPN mengimpor mobil-mobil buatan [[Kia|Kia Motors]] dari Korea Selatan, baik melalui jalur impor utuh maupun impor kit. TPN harus mengakhiri operasinya setelah [[Organisasi Perdagangan Dunia]] (WTO) memutuskan bahwa program mobil nasional tidak sesuai dengan aturan WTO.<ref>{{Cite news|title=Ketika Presiden Soeharto Mengakhiri Nyawa Mobil Nasional Timor|url=https://www.tribunnews.com/otomotif/2014/04/10/ketika-presiden-soeharto-mengakhiri-nyawa-mobil-nasional-timor|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|language=id|access-date=2020-03-31|first=Fajar|last=Anjungroso|editor-last=Anjungroso|editor-first=Fajar}}</ref>
'''Timor''' adalah mobil yang dimaksudkan sebagai mobil [[nasional]] Indonesia, seperti halnya [[Proton (mobil)|Proton]] di [[Malaysia]]. Oleh sebab itu awalnya mobil merek Timor ini dibebaskan dari [[pajak|pajak-pajak]] dan bea lainnya yang biasa dikenakan pada mobil-mobil lain yang dijual di Indonesia.{{fact}} Timor adalah kependekan dari ''Teknologi Industri Mobil Rakyat''. Mobil ini mulai dipasarkan di [[Indonesia]] pada pertengahan tahun [[1990]].

'Timor' merupakan [[singkatan]] dari Tenaga/Teknologi Industri Mobil Rakyat, meskipun beberapa sumber mengatakan nama Timor juga dipilih sebagai penghormatan kepada [[Pulau Timor]] yang saat itu masih dikuasai oleh Indonesia karena [[Pendudukan Indonesia di Provinsi Timor Timur|pendudukan Timor Timur]] masih berlangsung, sedangkan 'Putra Nasional' berarti 'putra bangsa'.


== Sejarah ==
== Sejarah ==
[[File:Tommy Suharto's National Car, ABC 1996.webm|thumb|Laporan [[Australian Broadcasting Corporation]] 1996 mengenai pembebasan pajak khusus yang diberikan kepada Timor.]]
Sebelum mobil Timor diberikan hak sebagai pionir mobil nasional, Indonesia telah memiliki mobil buatan asli Indonesia (mesin, bodi dan perakitan oleh Indonesia) yakni [[Toyota Corolla]].{{fact}} Pada tahun 1996, Indonesia dengan diketuai oleh Menristek [[BJ Habibie]] membuat mobil dengan mesin berkapasitas 1200 cc. Namun proyek yang diberi nama [[Maleo]] itu tidak dilanjutkan karena pendanaannya tersedot oleh proyek mobil Timor.
Perusahaan ini didirikan sebagai tanggapan atas Instruksi Presiden (Inpres) No.2/1996 tanggal 28 Februari 1996 tentang Pembangunan Industri Mobil Nasional, yang menginstruksikan [[Menteri Perindustrian dan Perdagangan Indonesia|Menteri Perindustrian dan Perdagangan]], [[Menteri Keuangan]], dan [[Menteri Negara Penggerak Dana Investasi Republik Indonesia|Menteri Negara Penggerak Dana Investasi]]/Ketua Badan Koordinasi untuk segera mewujudkan industri mobil nasional. Keppres tersebut menyebutkan bahwa perusahaan dapat diberikan status 'perintis mobil nasional' jika produknya menggunakan merek sendiri, merek milik Indonesia, diproduksi di dalam negeri, dan menggunakan komponen buatan dalam negeri. Kandungan lokal harus mencapai minimal 20%, 40% dan 60% masing-masing pada tahun pertama, kedua dan ketiga operasi. Fasilitas produksi yang digunakan untuk pembuatan mobil-mobil ini harus sepenuhnya dimiliki oleh perusahaan Indonesia dan perjanjian kerjasama dengan produsen mobil asing tidak boleh mencakup perjanjian yang membatasi ekspor. Perusahaan 'pionir' dibebaskan dari bea atas komponen impor (sebesar 65%) dan produk mereka dibebaskan dari pajak barang mewah (35% untuk kendaraan sedan) untuk jangka waktu empat tahun.<ref name=":1">{{Cite journal|last=Hale|first=Christopher D.|date=2001|title=Indonesia's National Car Project Revisited|journal=Asian Survey|volume=41|issue=4|pages=629–645|doi=10.1525/as.2001.41.4.629|issn=0004-4687|jstor=10.1525/as.2001.41.4.629}}</ref>


Status 'pionir' kemudian diberikan kepada TPN, karena perusahaan itu 99 persen dimiliki dan dikendalikan oleh Tommy Soeharto,<ref name=":2">{{Cite book|last=TEMPO|first=Pusat Data dan Analisa|date=2019-01-07|url=https://books.google.com/books?id=Qu3NDwAAQBAJ&q=timor+putra+nasional&pg=PA42|title=Mimpi Mobil Nasional : Timor|publisher=Tempo Publishing|isbn=978-623-207-451-4|language=id}}</ref> putra bungsu presiden [[Soeharto]]. TPN diberikan status 'pionir' dan dukungan keuangan dari pemerintah jika perusahaan memenuhi persyaratan yang diminta oleh Menteri Perekonomian untuk memproduksi 15.000 mobil pada September 1996. Belakangan, terungkap bahwa pemerintah Indonesia telah menyetujui produksi mobil TPN di Indonesia lebih dari tiga bulan sebelum pengumuman Inpres pada Februari 1996.<ref name=":0">{{Cite book|last=Organization|first=World Trade|date=2001-01-25|url=https://books.google.com/books?id=7xL7uzdi6ngC&q=opel+optima+indonesia&pg=PA2489|title=Dispute Settlement Reports 1998: Volume 6, Pages 2199-2752|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-0-521-80502-5|language=en}}</ref>
Dengan dikeluarkannya [[Inpres]] Nomor 2 Tahun 1996 yang menginstruksikan kepada Menteri Perindustrian dan Perdagangan, Menteri Keuangan, dan Menteri Negara Penggerak Dana Investasi/Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal agar secepatnya mewujudkan industri mobil nasional dan bersamaan dengan Inpres Nomor 2 Tahun 1996 menunjuk PT. Timor Putra Nasional (PT. TPN) sebagai pionir mobil nasional. Perusahaan ini dimiliki oleh [[Hutomo Mandala Putra|Tommy Suharto]]. Dengan ditunjuknya PT. TPN sebagai pionir mobil nasional maka mereka dibebaskan dari bea masuk dan pajak dengan syarat mereka harus menggunakan seratus persen komponen lokal.


Tommy kemudian menjajaki opsi untuk memulai usaha patungan dengan pabrikan asing. [[Lada (perusahaan otomotif)|Lada]] dan Iran Khodro sempat dipertimbangkan, tapi akhirnya Tommy memilih Kia Motors sebagai mitra TPN.<ref>{{Cite news|last=Rayanti|first=Dina|title=Melirik Kiprah Mobil Merek Nasional Timor yang Sempat Laris di RI|url=https://oto.detik.com/mobil/d-4029633/melirik-kiprah-mobil-merek-nasional-timor-yang-sempat-laris-di-ri|work=[[Detik.com|detikcom]]|language=id-ID|access-date=2020-03-31}}</ref> Menurut TPN, pihak perusahaan memilih Kia karena tidak seperti pabrikan lain, pabrikan asal Korea Selatan itu mengizinkan TPN memproduksi, memodifikasi, mengubah logo, dan mengekspor kendaraannya.<ref name=":7">{{Cite web|title=Sejarah & Informasi|url=http://www.timor.co.id/mantim/sejarah&informasi_perusahaan.htm|website=Timor|trans-title=History & Information|archive-url=https://web.archive.org/web/20051205045048fw_/http://www.timor.co.id/mantim/sejarah&informasi_perusahaan.htm|archive-date=2005-12-05|access-date=2022-10-31|url-status=dead}}</ref>
Model mobil pertama Timor meniru habis [[Proton Perdana]] SEi, tetapi seluruh proses pembuatannya dilakukan di Indonesia dengan menggunakan seratus persen komponen lokal, sesuai dengan persyaratan yang diajukan pemerintah. Sedangkan untuk mengembangkan dan mewujudkan mobil nasional yang asli, Indonesia telah menyiapkan rancangan mobil nasional generasi kedua yang didesain oleh Zagato. Namun, proyek ini tidak berjalan seperti generasi pertamanya karena terjadinya [[krisis ekonomi Asia]] yang menyebabkan bangkrutnya [[Kia Motors]] pada tahun 1997 yang kemudian dibeli oleh [[Hyundai]] pada tahun 1998. Mengikuti mundurnya Presiden [[Soeharto]] maka proyek Timor juga ikut ditutup. Timor S515/S516 berganti nama menjadi Kia Sephia pada tahun 1999 kemudian digantikan oleh Kia Shuma yang diproduksi hingga tahun 2002 dan digantikan oleh Kia Rio dan Kia Spectra, lalu Kia Pride pada tahun 2005, lalu Kia New Pride pada tahun 2010 dan akhirnya Kia All New Rio pada tahun 2012.


Pada tanggal 8 Juli 1996, TPN memperkenalkan Timor S515 sebagai produk pertama mereka di [[Gedung Sarinah]], [[Jakarta Pusat]].<ref name=":7" /> Menteri Perindustrian dan Perdagangan (Memperindag) [[Tungki Ariwibowo]] serta Menteri Negara Penggerak Dana Investasi/Ketua BKPM [[Sanyoto Sastrowardoyo]] hadir meresmikan peluncuran itu.<ref>{{Cite web|date=2003-08-04|title=Mobil Nasional Buatan Korea Selatan?|url=https://bisnis.tempo.co/read/7366/mobil-nasional-buatan-korea-selatan|website=Tempo|language=en|access-date=2024-04-01}}</ref> Mobil itu berbasis sedan [[Kia Sephia]] yang diganti nama dan logonya, dan awalnya diimpor dari Korea Selatan karena pabrik lokalnya belum dibangun.
== Model yang diproduksi ==
Daftar mobil yang pernah diproduksi Timor.{{fact}}
* Timor S515 1498cc SOHC Karburator Turbo
* Timor S515i 1498cc DOHC Injeksi Turbo
* Timor SW516i 1600cc DOHC Injeksi Turbo
* Timor R Coupe
* Timor Sport Edition 1600cc Prodrive License
* Timor SOHC Injection
* Timor SL516i Limousine 4-doors & 6-Doors
* Timor S513/s2 City Car


Untuk memuluskan rencana impor, [[Soeharto]] mengeluarkan [[Keputusan Presiden (Indonesia)|Keputusan Presiden]] Nomor 42 Tahun 1996 yang mengizinkan PT TPN mengimpor mobil nasional tanpa dikenakan bea masuk.<ref>{{Cite web|title=Mengulang Sejarah Mobil Murah|url=https://historia.id/urban/articles/mengulang-sejarah-mobil-murah-DpL1D|website=Historia - Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia|language=en|access-date=2020-03-31}}</ref> Saat masyarakat mempertanyakan praktik tersebut, Tommy mengklaim mobil tersebut dirakit di Korea Selatan oleh pekerja migran Indonesia dan mengundang awak media ke pabrik Kia disana. Antara Juni 1996 dan Juli 1997, sebanyak 39.715 unit mobil diimpor oleh TPN dari Kia Motors.<ref>{{Cite book|last=Abbott|first=Jason P.|date=2003-08-29|url=https://books.google.com/books?id=6gSXaHxdoC4C&q=39715+timor&pg=PA128|title=Developmentalism and Dependency in Southeast Asia: The Case of the Automotive Industry|publisher=Routledge|isbn=978-1-134-52098-5|language=en}}</ref> Mobil-mobil tersebut kemudian didistribusikan secara nasional melalui PT Timor Distributor Nasional. Pada keseluruhan tahun 1997, TPN menguasai 35,82 persen pangsa pasar di segmen sedan kompak.
<!--

==Kepemilikan Timor Masa Depan==
Pada 24 Februari 1997, TPN juga memulai pembangunan pabrik perakitan dan pabrik komponen di Kawasan Industri Mandala Putra, [[Cikampek, Karawang|Cikampek]], [[Jawa Barat]].<ref name=":7" /> Pabrik senilai US$ 1 miliar itu direncanakan akan dibangun dan dioperasikan oleh PT Kia Timor Motors, perusahaan patungan yang dimiliki 70% oleh TPN dan 30% oleh Kia Motors dan akan memiliki kapasitas untuk memproduksi 50.000 mobil per tahun.<ref name=":1" /> Sementara, pabrik komponen akan dioperasikan oleh PT Timor Industri Komponen.
*[VTSM] yang dimiliki oleh [[Suzuki]]

pada tahun:[[2035]]
Pada 11 April 1997, TPN meluncurkan Timor S515i, versi [[Injeksi bahan bakar|injeksi]] dari Timor S515. Sebulan kemudian, pada 15 Mei 1997 perakitan lokal Timor S515i dimulai di pabrik perakitan yang dimiliki PT Indauda Putra Nasional di [[Tambun, Tambun Selatan, Bekasi|Tambun]], [[Kota Bekasi|Bekasi]].<ref name=":72">{{Cite web|title=Sejarah & Informasi|url=http://www.timor.co.id/mantim/sejarah&informasi_perusahaan.htm|website=Timor|trans-title=History & Information|archive-url=https://web.archive.org/web/20051205045048fw_/http://www.timor.co.id/mantim/sejarah&informasi_perusahaan.htm|archive-date=2005-12-05|access-date=2022-10-31|url-status=dead}}</ref>
-->

TPN berencana untuk mengimpor 45.000 mobil per tahun,<ref name="AY96/97">{{citation|last=Nunn|first=Peter|title=Japanese Industry: Back on Track?|journal=[[Automobile Year]]|volume=44|page=99|year=1996|issue=1996–97|editor-last=Norris|editor-first=Ian|location=Lausanne, Switzerland|publisher=Editions JR, J.-R. Piccard|isbn=978-2-88324-043-8}}</ref> namun [[Krisis finansial Asia 1997|krisis finansial Asia]] pada tahun 1997 berdampak pada Timor dan Kia Motors. Pada awal tahun 1998, 15.000 unit dari hampir 40.000 unit yang telah diimpor masih belum terjual di Jakarta,<ref name=":1" /> hanya 2.493 unit yang terjual pada tahun 1998 dibandingkan dengan 19.471 unit pada tahun sebelumnya. Penurunan penjualan ini sejalan dengan penjualan mobil secara keseluruhan di Indonesia yang turun dari hampir 400.000 pada tahun 1997 menjadi sekitar 53.000 pada tahun 1998.

Selama [[kerusuhan Mei 1998]] di pulau Jawa, banyak pemilik Timor yang melepas logo 'T' agar tidak menjadi sasaran pengunjuk rasa yang mengaitkan Timor dengan Soeharto.<ref>[[Kia Sephia#hale|Hale]], pp. 636–637</ref> Dealer yang masih memiliki ribuan mobil Timor yang belum terjual setelah krisis harus melakukan rebranding termasuk mengubah warna tema dealer sebagai upaya untuk menjauhkan anggapan kedekatan dengan Soeharto dan keluarga Cendana.<ref name=":1" />

=== Sengketa WTO ===
Jepang, Amerika Serikat, dan Uni Eropa memprotes program mobil nasional dan keistimewaan mobil Timor. Gugatan kemudian dibawa ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Program tersebut dinyatakan tidak sesuai dengan aturan WTO oleh Badan Penyelesaian Sengketa WTO pada tahun 1998 karena program mobil nasional ini melanggar perjanjian WTO tentang Subsidi dan Bea Imbalan yang menyebutkan bahwa pembebasan pajak merupakan subsidi harus bergantung pada penggunaan barang dalam negeri.<ref>{{Cite web|title=Asia Beckons America: The Case of the Automobile Industry|url=http://citeseerx.ist.psu.edu/messages/downloadsexceeded.html|website=citeseerx.ist.psu.edu|access-date=2020-03-31}}</ref> Akibatnya, Timor harus berhenti beroperasi berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) No 20 1998 yang dikeluarkan pada 21 Januari 1998. TPN juga diperintahkan untuk membayar kembali pajak barang mewah yang belum dibayar dari saat mereka mengimpor mobil bebas pajak sebesar US$1,3 miliar.<ref name=":2" />

=== Pasca sengketa WTO ===
Pada tahun 2000, Kia Motors mempertimbangkan untuk menghidupkan kembali Timor dengan merestrukturisasi Timor Putra Nasional.<ref>{{cite journal|date=16 February 2000|title=Kia plans to continue with Timor car project: Kalla|url=http://www.thejakartapost.com/news/2000/02/16/kia-plans-continue-with-timor-car-project-kalla.html|journal=The Jakarta Post|archive-url=https://web.archive.org/web/20110119163643/http://www.thejakartapost.com/news/2000/02/16/kia-plans-continue-with-timor-car-project-kalla.html|archive-date=19 January 2011|url-status=dead}}</ref> Kia berencana menanamkan modalnya ke TPN dan menyelesaikan pabrik Cikampek, dengan syarat dari Menteri Perdagangan Korea Selatan Han Duck-soo bahwa TPN harus bersih dari pengaruh Tommy Soeharto.<ref name=":2" /> Investasi tersebut tidak terealisasi karena Kia menggunakan pabrik National Assemblers milik [[Indomobil]] untuk merakit mobil secara lokal.

Setelah tidak aktif, perusahaan ini menghadapi banyak tuntutan hukum, sebagian besar dengan pemerintah Indonesia. Perusahaan tersebut resmi bubar pada 5 November 2021 setelah seluruh asetnya disita pemerintah menyusul keputusan hukum terhadap Tommy Soeharto.<ref>{{Cite news|last=Liputan6.com|date=2001-07-06|title=Aset PT Timor Putra Nasional Mulai Dieksekusi|url=https://www.liputan6.com/news/read/15981/aset-pt-timor-putra-nasional-mulai-dieksekusi|work=[[Liputan6.com]]|language=id|access-date=2020-05-24}}</ref><ref>{{Cite news|title=Kejagung Selidiki Kasus Timor Putra Nasional|url=https://news.detik.com/berita/d-701740/kejagung-selidiki-kasus-timor-putra-nasional|work=[[Detik.com|detikcom]]|language=id-ID|access-date=2020-05-24}}</ref><ref>{{Cite news|last=Hutasoit|first=Royandi|title=Sri Mulyani Kalahkan Tommy Soeharto, Rampas Rp 1,2 Triliun dari PT Timor Putra Nasional|url=https://medan.tribunnews.com/2020/01/13/sri-mulyani-kalahkan-tommy-soeharto-rampas-rp-12-triliun-dari-pt-timor-putra-nasional|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|language=id|access-date=2020-05-24}}</ref>
== Efek terhadap industri otomotif ==
Karena harga mobil Timor jauh dibawah pesaingnya, penjualan Timor mendominasi pasar namun merugikan penjualan dan pangsa pasar pesaing. Timor dibanderol sekitar Rp 35 juta, sekitar setengah dari harga pesaingnya di segmen yang sama. Sebagai perbandingan, [[Toyota Corolla]] berukuran serupa dihargai sekitar Rp 70 jutaan. Pada akhir semester pertama 1997, mobil Timor telah menguasai 26% pangsa pasar mobil sedan. [[Ford Motor Company|Ford]] dan [[Chrysler]] menarik investasi mereka dari Indonesia, karena merasa produk mereka tidak akan mampu bersaing dengan Timor yang disubsidi pemerintah. Pada saat itu, Ford berencana untuk merakit [[Ford Escort]] secara lokal, sementara Chrysler berencana untuk memproduksi [[Chrysler Neon]]. Sementara itu, [[General Motors]] yang telah mengoperasikan pabrik di Indonesia mengumumkan pada Juni 1996 bahwa mereka akan menunda rencana investasi mereka.<ref name=":1"/>

== Produk ==

=== Timor S5 ===
[[File:Timor_S515_sedan_(2007-07-09)_02.jpg|pra=https://en.wiki-indonesia.club/wiki/File:Timor_S515_sedan_(2007-07-09)_02.jpg|al=|kiri|jmpl|Timor S515 yang logonya diganti menjadi Kia]]
Seri Timor S5 adalah rangkaian produk pertama yang dirilis oleh TPN. Berbasis dari Kia Sephia, 'S' adalah singkatan dari sedan sedangkan '5' adalah pengenal untuk membedakannya dengan produk yang dibatalkan di masa depan, seri Timor S2. Modelnya terdiri dari S515 (SOHC [[karburator]]), S515i (DOHC, [[Injeksi bahan bakar|injeksi]]), dan S516i LE (edisi terbatas, dilisensikan oleh [[Prodrive]]) sama-sama menggunakan mesin [[turbocharger|turbo]].

Dibandingkan dengan Kia Sephia, seri Timor S5 dilengkapi dengan fitur yang lebih sedikit untuk memangkas harga. Tidak ada opsi transmisi otomatis, airbag atau ABS yang dimiliki Sephia versi global.

==== Timor SW516i ====
Beberapa station wagon 'SW516i' diproduksi dalam jumlah yang sangat terbatas oleh New Armada, perusahaan karoseri yang berbasis di Magelang, Jawa Tengah. Berbasis sedan S516i, model ini tergolong langka, tetapi saat itu resmi dijual di dealer Timor. TPN berencana memproduksi 50 SW516i, namun hanya 30 yang terealisasi.<ref>{{Cite news|title=Kini Limited Edition, Mobil Langka Ini Hanya Dijual Rp 45 Juta|url=https://makassar.tribunnews.com/2018/01/03/kini-limited-edition-mobil-langka-ini-hanya-dijual-rp-45-juta|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|language=id|access-date=2020-03-31|first=Anita Kusuma|last=Wardana}}</ref>

=== Prototipe ===

==== Timor S2 ====
Seri Timor S2, khususnya S213i adalah [[Purwarupa|prototipe]] [[hatchback]] yang dikembangkan sendiri oleh TPN. Pengembangan mobil ini digagas dan diawasi oleh Soeparto Soejatmo, direktur teknik TPN.<ref>{{Cite web|last=Kompasiana.com|title=Mengenang Timor, Mobil Nasional yang Mati sebelum Berkembang|url=https://www.kompasiana.com/andiannaz/569dda15747a611e06b1b023/mengenang-timor-mobil-nasional-yang-mati-sebelum-berkembang|website=KOMPASIANA|language=id|access-date=2020-03-31}}</ref> Desain eksterior dirancang oleh Zagato, perusahaan desainer asal Italia,<ref>{{Cite web|title=Timor S2 by Zagato|url=https://www.allcarindex.com/production/indonesia/timor/s2-by-zagato/|website=ACI|language=en|access-date=2020-03-31}}</ref> dan mobil ini ditenagai oleh mesin bensin injeksi 1.3 L 16V DOHC dengan tenaga sekitar 82&nbsp;hp yang dipasangkan dengan transmisi manual 5 percepatan. Suspensi belakang adalah suspensi independen dengan per daun tunggal.<ref>{{Cite web|last=Alfan|first=Charis|title=Konsep Mobil Hatchback Indonesia, Timor S213i|url=https://www.mobilmotorlama.com/2019/09/konsep-timor-s213i.html|website=Mobil Motor Lama|access-date=2020-03-31}}</ref><ref>{{Cite book|last=Mobilmotor magazine|date=27 May 2002|title=Ini Baru Mobil Indonesia|pages=14–16}}</ref> Prototipe selesai pada tahun 2000 namun tidak pernah diproduksi massal.


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
* [[Mobil nasional (Indonesia)]]
* [[Mobil nasional (Indonesia)]]
* [[Bimantara (mobil)]]
* [[Bimantara (mobil)]]
* [[Proton Perdana]]


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* [http://www.timor.co.id/ Timor Putra Nasional]
* [http://www.timor.co.id/ Timor Putra Nasional] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070623040912/http://www.timor.co.id/ |date=2007-06-23 }}
* [Http://www.timor-er.org/ Klub Timor-er]
* [Http://www.timor-er.org/ Klub Timor-er] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160406155348/http://www.timor-er.org/ |date=2016-04-06 }}
<!--[[www.allvehicle-vtsm.co.id/pt inti sahabat akr vtsm timor suzuki]]
<!--[[www.allvehicle-vtsm.co.id/pt inti sahabat akr vtsm timor suzuki]]
* [http://www.zagato-cars.com/contents/en-us/d559.html]
* [http://www.zagato-cars.com/contents/en-us/d559.html]
* [http://safasoft-wws.blogspot.com/2012/04/tanggapa-yang-salah-tentang-mobil-timor.html]-->
* [http://safasoft-wws.blogspot.com/2012/04/tanggapa-yang-salah-tentang-mobil-timor.html]-->
== Referensi ==

<references />


[[Kategori:Perusahaan otomotif]]
[[Kategori:Perusahaan otomotif]]

Revisi terkini sejak 30 Mei 2024 12.29

PT Timor Putra Nasional
IndustriOtomotif
NasibAset disita oleh Pemerintah Republik Indonesia
Didirikan25 Agustus 1995; 29 tahun lalu (1995-08-25)
PendiriTommy Soeharto
Ditutup5 November 2021 (2021-11-5)
Kantor pusatJakarta, Indonesia
Wilayah operasi
Indonesia
Tokoh kunci
Tommy Soeharto (pendiri)
Soeparto Soejatmo (direktur teknik)
ProdukMobil
MerekTimor
Anak usaha
  • KIA Timor Motors (69%)
  • Timor Distributor Nasional
  • Timor Industri Komponen
  • Timor Rekayasa Rancang-bangun (R&D)

PT Timor Putra Nasional (TPN), umumnya dikenal sebagai Timor, adalah produsen mobil Indonesia yang beroperasi antara tahun 1996 dan 2000 yang awalnya dibentuk oleh pengusaha Tommy Soeharto. Perusahaan ini didirikan sebagai tanggapan atas Instruksi Presiden (Inpres) mengenai pengembangan industri mobil nasional. Pemerintah Indonesia kemudian menunjuk TPN sebagai 'perintis mobil nasional'.

Selama beroperasi, TPN mengimpor mobil-mobil buatan Kia Motors dari Korea Selatan, baik melalui jalur impor utuh maupun impor kit. TPN harus mengakhiri operasinya setelah Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) memutuskan bahwa program mobil nasional tidak sesuai dengan aturan WTO.[1]

'Timor' merupakan singkatan dari Tenaga/Teknologi Industri Mobil Rakyat, meskipun beberapa sumber mengatakan nama Timor juga dipilih sebagai penghormatan kepada Pulau Timor yang saat itu masih dikuasai oleh Indonesia karena pendudukan Timor Timur masih berlangsung, sedangkan 'Putra Nasional' berarti 'putra bangsa'.

Laporan Australian Broadcasting Corporation 1996 mengenai pembebasan pajak khusus yang diberikan kepada Timor.

Perusahaan ini didirikan sebagai tanggapan atas Instruksi Presiden (Inpres) No.2/1996 tanggal 28 Februari 1996 tentang Pembangunan Industri Mobil Nasional, yang menginstruksikan Menteri Perindustrian dan Perdagangan, Menteri Keuangan, dan Menteri Negara Penggerak Dana Investasi/Ketua Badan Koordinasi untuk segera mewujudkan industri mobil nasional. Keppres tersebut menyebutkan bahwa perusahaan dapat diberikan status 'perintis mobil nasional' jika produknya menggunakan merek sendiri, merek milik Indonesia, diproduksi di dalam negeri, dan menggunakan komponen buatan dalam negeri. Kandungan lokal harus mencapai minimal 20%, 40% dan 60% masing-masing pada tahun pertama, kedua dan ketiga operasi. Fasilitas produksi yang digunakan untuk pembuatan mobil-mobil ini harus sepenuhnya dimiliki oleh perusahaan Indonesia dan perjanjian kerjasama dengan produsen mobil asing tidak boleh mencakup perjanjian yang membatasi ekspor. Perusahaan 'pionir' dibebaskan dari bea atas komponen impor (sebesar 65%) dan produk mereka dibebaskan dari pajak barang mewah (35% untuk kendaraan sedan) untuk jangka waktu empat tahun.[2]

Status 'pionir' kemudian diberikan kepada TPN, karena perusahaan itu 99 persen dimiliki dan dikendalikan oleh Tommy Soeharto,[3] putra bungsu presiden Soeharto. TPN diberikan status 'pionir' dan dukungan keuangan dari pemerintah jika perusahaan memenuhi persyaratan yang diminta oleh Menteri Perekonomian untuk memproduksi 15.000 mobil pada September 1996. Belakangan, terungkap bahwa pemerintah Indonesia telah menyetujui produksi mobil TPN di Indonesia lebih dari tiga bulan sebelum pengumuman Inpres pada Februari 1996.[4]

Tommy kemudian menjajaki opsi untuk memulai usaha patungan dengan pabrikan asing. Lada dan Iran Khodro sempat dipertimbangkan, tapi akhirnya Tommy memilih Kia Motors sebagai mitra TPN.[5] Menurut TPN, pihak perusahaan memilih Kia karena tidak seperti pabrikan lain, pabrikan asal Korea Selatan itu mengizinkan TPN memproduksi, memodifikasi, mengubah logo, dan mengekspor kendaraannya.[6]

Pada tanggal 8 Juli 1996, TPN memperkenalkan Timor S515 sebagai produk pertama mereka di Gedung Sarinah, Jakarta Pusat.[6] Menteri Perindustrian dan Perdagangan (Memperindag) Tungki Ariwibowo serta Menteri Negara Penggerak Dana Investasi/Ketua BKPM Sanyoto Sastrowardoyo hadir meresmikan peluncuran itu.[7] Mobil itu berbasis sedan Kia Sephia yang diganti nama dan logonya, dan awalnya diimpor dari Korea Selatan karena pabrik lokalnya belum dibangun.

Untuk memuluskan rencana impor, Soeharto mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 1996 yang mengizinkan PT TPN mengimpor mobil nasional tanpa dikenakan bea masuk.[8] Saat masyarakat mempertanyakan praktik tersebut, Tommy mengklaim mobil tersebut dirakit di Korea Selatan oleh pekerja migran Indonesia dan mengundang awak media ke pabrik Kia disana. Antara Juni 1996 dan Juli 1997, sebanyak 39.715 unit mobil diimpor oleh TPN dari Kia Motors.[9] Mobil-mobil tersebut kemudian didistribusikan secara nasional melalui PT Timor Distributor Nasional. Pada keseluruhan tahun 1997, TPN menguasai 35,82 persen pangsa pasar di segmen sedan kompak.

Pada 24 Februari 1997, TPN juga memulai pembangunan pabrik perakitan dan pabrik komponen di Kawasan Industri Mandala Putra, Cikampek, Jawa Barat.[6] Pabrik senilai US$ 1 miliar itu direncanakan akan dibangun dan dioperasikan oleh PT Kia Timor Motors, perusahaan patungan yang dimiliki 70% oleh TPN dan 30% oleh Kia Motors dan akan memiliki kapasitas untuk memproduksi 50.000 mobil per tahun.[2] Sementara, pabrik komponen akan dioperasikan oleh PT Timor Industri Komponen.

Pada 11 April 1997, TPN meluncurkan Timor S515i, versi injeksi dari Timor S515. Sebulan kemudian, pada 15 Mei 1997 perakitan lokal Timor S515i dimulai di pabrik perakitan yang dimiliki PT Indauda Putra Nasional di Tambun, Bekasi.[10]

TPN berencana untuk mengimpor 45.000 mobil per tahun,[11] namun krisis finansial Asia pada tahun 1997 berdampak pada Timor dan Kia Motors. Pada awal tahun 1998, 15.000 unit dari hampir 40.000 unit yang telah diimpor masih belum terjual di Jakarta,[2] hanya 2.493 unit yang terjual pada tahun 1998 dibandingkan dengan 19.471 unit pada tahun sebelumnya. Penurunan penjualan ini sejalan dengan penjualan mobil secara keseluruhan di Indonesia yang turun dari hampir 400.000 pada tahun 1997 menjadi sekitar 53.000 pada tahun 1998.

Selama kerusuhan Mei 1998 di pulau Jawa, banyak pemilik Timor yang melepas logo 'T' agar tidak menjadi sasaran pengunjuk rasa yang mengaitkan Timor dengan Soeharto.[12] Dealer yang masih memiliki ribuan mobil Timor yang belum terjual setelah krisis harus melakukan rebranding termasuk mengubah warna tema dealer sebagai upaya untuk menjauhkan anggapan kedekatan dengan Soeharto dan keluarga Cendana.[2]

Sengketa WTO

[sunting | sunting sumber]

Jepang, Amerika Serikat, dan Uni Eropa memprotes program mobil nasional dan keistimewaan mobil Timor. Gugatan kemudian dibawa ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Program tersebut dinyatakan tidak sesuai dengan aturan WTO oleh Badan Penyelesaian Sengketa WTO pada tahun 1998 karena program mobil nasional ini melanggar perjanjian WTO tentang Subsidi dan Bea Imbalan yang menyebutkan bahwa pembebasan pajak merupakan subsidi harus bergantung pada penggunaan barang dalam negeri.[13] Akibatnya, Timor harus berhenti beroperasi berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) No 20 1998 yang dikeluarkan pada 21 Januari 1998. TPN juga diperintahkan untuk membayar kembali pajak barang mewah yang belum dibayar dari saat mereka mengimpor mobil bebas pajak sebesar US$1,3 miliar.[3]

Pasca sengketa WTO

[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 2000, Kia Motors mempertimbangkan untuk menghidupkan kembali Timor dengan merestrukturisasi Timor Putra Nasional.[14] Kia berencana menanamkan modalnya ke TPN dan menyelesaikan pabrik Cikampek, dengan syarat dari Menteri Perdagangan Korea Selatan Han Duck-soo bahwa TPN harus bersih dari pengaruh Tommy Soeharto.[3] Investasi tersebut tidak terealisasi karena Kia menggunakan pabrik National Assemblers milik Indomobil untuk merakit mobil secara lokal.

Setelah tidak aktif, perusahaan ini menghadapi banyak tuntutan hukum, sebagian besar dengan pemerintah Indonesia. Perusahaan tersebut resmi bubar pada 5 November 2021 setelah seluruh asetnya disita pemerintah menyusul keputusan hukum terhadap Tommy Soeharto.[15][16][17]

Efek terhadap industri otomotif

[sunting | sunting sumber]

Karena harga mobil Timor jauh dibawah pesaingnya, penjualan Timor mendominasi pasar namun merugikan penjualan dan pangsa pasar pesaing. Timor dibanderol sekitar Rp 35 juta, sekitar setengah dari harga pesaingnya di segmen yang sama. Sebagai perbandingan, Toyota Corolla berukuran serupa dihargai sekitar Rp 70 jutaan. Pada akhir semester pertama 1997, mobil Timor telah menguasai 26% pangsa pasar mobil sedan. Ford dan Chrysler menarik investasi mereka dari Indonesia, karena merasa produk mereka tidak akan mampu bersaing dengan Timor yang disubsidi pemerintah. Pada saat itu, Ford berencana untuk merakit Ford Escort secara lokal, sementara Chrysler berencana untuk memproduksi Chrysler Neon. Sementara itu, General Motors yang telah mengoperasikan pabrik di Indonesia mengumumkan pada Juni 1996 bahwa mereka akan menunda rencana investasi mereka.[2]

Timor S515 yang logonya diganti menjadi Kia

Seri Timor S5 adalah rangkaian produk pertama yang dirilis oleh TPN. Berbasis dari Kia Sephia, 'S' adalah singkatan dari sedan sedangkan '5' adalah pengenal untuk membedakannya dengan produk yang dibatalkan di masa depan, seri Timor S2. Modelnya terdiri dari S515 (SOHC karburator), S515i (DOHC, injeksi), dan S516i LE (edisi terbatas, dilisensikan oleh Prodrive) sama-sama menggunakan mesin turbo.

Dibandingkan dengan Kia Sephia, seri Timor S5 dilengkapi dengan fitur yang lebih sedikit untuk memangkas harga. Tidak ada opsi transmisi otomatis, airbag atau ABS yang dimiliki Sephia versi global.

Timor SW516i

[sunting | sunting sumber]

Beberapa station wagon 'SW516i' diproduksi dalam jumlah yang sangat terbatas oleh New Armada, perusahaan karoseri yang berbasis di Magelang, Jawa Tengah. Berbasis sedan S516i, model ini tergolong langka, tetapi saat itu resmi dijual di dealer Timor. TPN berencana memproduksi 50 SW516i, namun hanya 30 yang terealisasi.[18]

Prototipe

[sunting | sunting sumber]

Seri Timor S2, khususnya S213i adalah prototipe hatchback yang dikembangkan sendiri oleh TPN. Pengembangan mobil ini digagas dan diawasi oleh Soeparto Soejatmo, direktur teknik TPN.[19] Desain eksterior dirancang oleh Zagato, perusahaan desainer asal Italia,[20] dan mobil ini ditenagai oleh mesin bensin injeksi 1.3 L 16V DOHC dengan tenaga sekitar 82 hp yang dipasangkan dengan transmisi manual 5 percepatan. Suspensi belakang adalah suspensi independen dengan per daun tunggal.[21][22] Prototipe selesai pada tahun 2000 namun tidak pernah diproduksi massal.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Anjungroso, Fajar. Anjungroso, Fajar, ed. "Ketika Presiden Soeharto Mengakhiri Nyawa Mobil Nasional Timor". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2020-03-31. 
  2. ^ a b c d e Hale, Christopher D. (2001). "Indonesia's National Car Project Revisited". Asian Survey. 41 (4): 629–645. doi:10.1525/as.2001.41.4.629. ISSN 0004-4687. JSTOR 10.1525/as.2001.41.4.629. 
  3. ^ a b c TEMPO, Pusat Data dan Analisa (2019-01-07). Mimpi Mobil Nasional : Timor. Tempo Publishing. ISBN 978-623-207-451-4. 
  4. ^ Organization, World Trade (2001-01-25). Dispute Settlement Reports 1998: Volume 6, Pages 2199-2752 (dalam bahasa Inggris). Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-80502-5. 
  5. ^ Rayanti, Dina. "Melirik Kiprah Mobil Merek Nasional Timor yang Sempat Laris di RI". detikcom. Diakses tanggal 2020-03-31. 
  6. ^ a b c "Sejarah & Informasi" [History & Information]. Timor. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2005-12-05. Diakses tanggal 2022-10-31. 
  7. ^ "Mobil Nasional Buatan Korea Selatan?". Tempo (dalam bahasa Inggris). 2003-08-04. Diakses tanggal 2024-04-01. 
  8. ^ "Mengulang Sejarah Mobil Murah". Historia - Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-03-31. 
  9. ^ Abbott, Jason P. (2003-08-29). Developmentalism and Dependency in Southeast Asia: The Case of the Automotive Industry (dalam bahasa Inggris). Routledge. ISBN 978-1-134-52098-5. 
  10. ^ "Sejarah & Informasi" [History & Information]. Timor. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2005-12-05. Diakses tanggal 2022-10-31. 
  11. ^ Nunn, Peter (1996), Norris, Ian, ed., "Japanese Industry: Back on Track?", Automobile Year, Lausanne, Switzerland: Editions JR, J.-R. Piccard, 44 (1996–97): 99, ISBN 978-2-88324-043-8 
  12. ^ Hale, pp. 636–637
  13. ^ "Asia Beckons America: The Case of the Automobile Industry". citeseerx.ist.psu.edu. Diakses tanggal 2020-03-31. 
  14. ^ "Kia plans to continue with Timor car project: Kalla". The Jakarta Post. 16 February 2000. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 January 2011. 
  15. ^ Liputan6.com (2001-07-06). "Aset PT Timor Putra Nasional Mulai Dieksekusi". Liputan6.com. Diakses tanggal 2020-05-24. 
  16. ^ "Kejagung Selidiki Kasus Timor Putra Nasional". detikcom. Diakses tanggal 2020-05-24. 
  17. ^ Hutasoit, Royandi. "Sri Mulyani Kalahkan Tommy Soeharto, Rampas Rp 1,2 Triliun dari PT Timor Putra Nasional". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2020-05-24. 
  18. ^ Wardana, Anita Kusuma. "Kini Limited Edition, Mobil Langka Ini Hanya Dijual Rp 45 Juta". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2020-03-31. 
  19. ^ Kompasiana.com. "Mengenang Timor, Mobil Nasional yang Mati sebelum Berkembang". KOMPASIANA. Diakses tanggal 2020-03-31. 
  20. ^ "Timor S2 by Zagato". ACI (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-03-31. 
  21. ^ Alfan, Charis. "Konsep Mobil Hatchback Indonesia, Timor S213i". Mobil Motor Lama. Diakses tanggal 2020-03-31. 
  22. ^ Mobilmotor magazine (27 May 2002). Ini Baru Mobil Indonesia. hlm. 14–16.