Lompat ke isi

Al-Qahir: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
Manggadua (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(4 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{lowercase title}}
'''Al-Qahir Billah''' ([[Bahasa Arab|Arab]]: '''القاهر بالله''') '''Abu Manshur Muhammad Al-Qahir Billah''' ([[Bahasa Arab|Arab]]: أبو منصور محمد القاهر بالله) merupakan [[Khalifah]] [[Bani Abbasiyah]]<ref>{{en}}[http://www.bawazir.com/abbasid-caliphs-arabic.htm Khalifah Abbasiyah] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120817175650/http://www.bawazir.com/abbasid-caliphs-arabic.htm |date=2012-08-17 }}</ref> di [[Baghdad]] dari tahun [[932 M]] sampai [[934 M]]. Ia dilahirkan pada tahun 286 Hijriyah atau [[899 M]] dan meninggal pada tahun 339 Hijriyah atau [[950 M]].
{{Infobox royalty
| name = al-Qahir <br /> القاهر
| image = [[Gambar:Gold dinar of al-Qahir, AH 320-322.jpg|300px]]
| alt = Foto koin emas dengan tulisan Arab
| caption = [[Dinar emas]] al-Qahir
| title = [[Daftar Khalifah|Khalifah]] <br />[[Amirul Mukminin]]
| succession = [[Daftar Khalifah Abbasiyah|Khalifah]] [[Kekhalifahan Abbasiyah]] ke-19
| reign = 1 Maret 929 – 2 Maret 929 (pemerintahan pertama)
| predecessor = [[al-Muqtadir]]
| successor = al-Muqtadir
| reign1 = 31 Oktober 932 – 24 April 934 (pemerintahan kedua)
| predecessor1 = [[al-Muqtadir]]
| successor1 = [[ar-Radhi]]
| birth_date = 899
| birth_place = [[Bagdad]], Irak
| death_date = {{death year and age|950|899}}
| death_place = Bagdad
| dynasty = [[Dinasti Abbasiyah|Abbasiyah]]
| spouse = Umm al-Mansur
| spouse-type = Istri
| issue = Mansur
| father = [[al-Mu'tadid]]
| mother = Fitnah
| religion = [[Islam]] [[Sunni]]
}}
'''Abū al-Manṣūr Muḥammad bin [[Al-Mu'tadid|Aḥmad]] bin [[Al-Muwaffaq|Ṭalḥa]] bin [[Al-Mutawakkil|Jaʿfar]] bin [[al-Mu'tasim|Muḥammad]] bin [[Harun ar-Rasyid|Hārūn]] al-Qāhir bi'Llāh''' ({{lang-ar|أبو المنصور محمد بن أحمد المعتضد|Abū al-Manṣūr Muḥammad bin Aḥmad al-Muʿtaḍid}}) biasa dikenal dengan [[laqab|nama kerajaan]] sebagai '''al-Qahir bi'Llah''' ({{lang-ar|القاهر بالله|al-Qāhir bi'Llāh|Menang atas kehendak Tuhan}}), adalah [[Daftar Khalifah Abbasiyah|khalifah]] kesembilan belas [[Kekhalifahan Abbasiyah]] dari tahun 932 hingga 934. Ia lahir pada tahun 286 H (899 M) dan meninggal pada tahun 339 H (950 M).


== Kehidupan awal ==
Al-Qahir adalah putra [[daftar Khalifah Abbasiyah|khalifah Abbasiyah]] ke-16, [[al-Mu'tadid]] ({{memerintah|892|902}}), dan saudara dari khalifah ke-18, al-Muqtadir ({{memerintah|908|932}}).{{sfn|Sourdel|1978|p=423}} Ibu al-Qahir adalah seorang selir yang bernama Fitnah.<ref>{{cite book | last=Hasan | first=M. | title=History of Islam: Classical period, 571-1258 C.E | publisher=Islamic Publications | series=History of Islam | year=1998 | page=255}}</ref><ref>{{cite book | last=Rizvi | first=Sayyid Saeed Akhtar | last2=Shou | first2=Salman | title=Utumwa: Mtazamo wa Kiislamu na wa Nchi za Magharibi | publisher=Al-Itrah Foundation | year=2005 | isbn=978-9987-9022-4-8 | page=63}}</ref> Nama lengkapnya adalah Muhammad bin Ahmad al-Mu'tadid al-Qahir bi'llah, dan {{transliteration|ar|[[kunya]]}}-nya adalah Abu Mansur.


== Naik ke takhta ==
{{AbbasiyahFamilyTree}}
Al-Qahir naik takhta sebagai bagian dari konflik saudaranya dengan panglima tertinggi yang semakin berkuasa, [[Mu'nis al-Muzaffar]].{{sfn|Bonner|2010|p=351}} Ia pertama kali dipilih sebagai Khalifah pada bulan Maret 929,{{sfn|Sourdel|1978|p=423}} ketika Mu'nis melancarkan kudeta dan menggulingkan al-Muqtadir. Meskipun al-Muqtadir dipulihkan setelah beberapa hari, Mu'nis sekarang memiliki otoritas diktator atas pemerintahan Abbasiyah.{{sfn|Bowen|1993|p=575}}{{sfn|Bonner|2010|p=351}}


Pada tahun 932, setelah terjadi pertikaian lagi dengan al-Muqtadir, Mu'nis berbaris menuju [[Bagdad]]. Al-Muqtadir mencoba untuk menghadapinya, dan terbunuh dalam pertempuran berikutnya.{{sfn|Bowen|1993|p=575}}{{sfn|Bonner|2010|p=351}} Namun, dalam pertemuan para pejabat tinggi berikutnya, pencalonan Mu'nis untuk putra al-Muqtadir, Ahmad (yang nantinya akan menjadi ar-Radhi) ditolak dan digantikan oleh al-Qahir (31 Oktober 932).{{sfn|Sourdel|1978|p=423}}{{sfn|Zetterstéen|1987|p=627}} Saat itu ia berusia 35 tahun.{{sfn|Zetterstéen|1987|p=627}}


== Khalifat ==
Khalifah baru itu memiliki "kepribadian keras kepala dan pendendam" yang menonjol, menurut [[Dominique Sourdel]], yang membuat dirinya terasa segera setelah ia naik takhta, ketika ia menyiksa putra-putra dan pejabat saudaranya, serta ibu al-Muqtadir, [[Shaghab]], untuk memeras kekayaan mereka.{{sfn|Sourdel|1978|p=423}}{{sfn|Zetterstéen|1987|p=627}} Ia lebih energik daripada pendahulunya dan menumbuhkan citra kesederhanaan dan puritanisme di istananya, yang secara sengaja kontras dengan kehidupan al-Muqtadir yang sangat bejat, tetapi di balik layar ia juga terlibat dalam pemabukan.{{sfn|Kennedy|2004|p=193}}


Mencoba untuk melawan pengaruh Mu'nis dan [[Wazir (Kekhalifahan Abbasiyah)|wazir]] [[Ibnu Muqla]], yang mengendalikan pemerintahan, dan menegaskan kembali kekuasaan jabatannya,{{sfn|Sourdel|1978|p=423}} al-Qahir melanjutkan kontak dengan faksi pengadilan yang kalah melalui [[Muhammad bin Yaqut]].{{sfn|Kennedy|2004|pp=193–194}} Hal ini membuat khawatir Mu'nis dan para pendukungnya, tetapi mereka terlambat. Pada bulan Juli 933, al-Qahir menyerang: rencana bendahara [[Ibnu Yalbaq]] untuk menggulingkannya digagalkan, dan dia dan Mu'nis ditangkap dan dieksekusi, sementara Ibnu Muqla dipaksa meninggalkan ibu kota.{{sfn|Sourdel|1978|pp=423–424}}{{sfn|Kennedy|2004|p=194}}

Al-Qahir mengangkat [[Muhammad bin al-Qasim bin Ubayd Allah]] sebagai wazir. Al-Qahir memulai kebijakan anti-[[Syiah]] yang tegas, mendeklarasikan dirinya sebagai "Pembalas dendam terhadap musuh-musuh Iman" (''al-muntaqim min aʿdāʾ dīn Allāh''), sebuah slogan yang bahkan ia cantumkan pada koin-koinnya.{{sfn|Sourdel|1978|p=424}} Meskipun ia mendukung kebijakan Khalifah anti-Syiah, Muhammad bin al-Qasim segera diberhentikan dan digantikan oleh [[Ahmad al-Khasibi]]. Namun, seperti pendahulunya, al-Khasibi tidak mampu mengatasi krisis keuangan negara yang meningkat.{{sfn|Sourdel|1978|p=424}}

Sejarawan Baghdadi kontemporer [[al-Mas'udi]], dalam karyanya ''[[Padang Rumput Emas]]'', melaporkan bahwa "Serangan kekerasannya membuatnya ditakuti dan disegani rakyatnya". Dia berkeliling sambil bersenjata tombak, membunuh orang-orang yang tidak menyenangkannya. Namun, "perilakunya yang tidak konsisten dan kengerian yang ditimbulkan oleh amarahnya" membuat rakyat dan istana menjauh, dan menyiapkan jalan bagi kejatuhannya.{{sfn|Masudi|2010|p=386}}

== Kejatuhan dan kematian ==
Wazir yang diasingkan, Ibnu Muqla, terus merencanakan melawan al-Qahir; ia berhasil memenangkan hati pengawal khalifah, yang pada tanggal 24 April 934 melakukan kudeta dan menangkap khalifah ketika ia sedang mabuk.{{sfn|Kennedy|2004|p=194}}{{sfn|Sourdel|1978|p=424}}

Menolak untuk turun takhta demi ar-Radhi ({{memerintah|932|940}}), ia dibutakan dan dijebloskan ke penjara.{{sfn|Zetterstéen|1987|p=627}}{{sfn|Sourdel|1978|p=424}} Menurut al-Mas'udi, ar-Radhi "menyembunyikan berita tentangnya", sehingga ia menghilang dari pengetahuan umum.{{sfn|Masudi|2010|p=386}} Ia tidak dibebaskan sampai sebelas tahun kemudian, ketika [[al-Mustakfi]] ({{memerintah|944|946}}) naik takhta dan menemukannya terkunci di sebuah ruangan terpencil di istana.{{sfn|Sourdel|1978|p=424}}{{sfn|Masudi|2010|p=386}} Ia menjalani sisa hidupnya sebagai pengemis, dan meninggal pada bulan Oktober 950.{{sfn|Zetterstéen|1987|p=627}}{{sfn|Sourdel|1978|p=424}}

== Genealogi ==
{{AbbasiyahFamilyTree}}
== Referensi ==
== Referensi ==
{{Reflist|2}}


== Sumber ==
{{reflist}}
* {{New Cambridge History of Islam|last=Bonner|first=Michael|authorlink=Michael Bonner|chapter=The waning of empire, 861–945|volume=1|pages=305–359}}
* {{EI2 | last = Bowen | first = H. | title=Muʾnis al-Muẓaffar | volume=7 | page = 575 | url = https://dx.doi.org/10.1163/1573-3912_islam_SIM_5520}}
* {{The Prophet and the Age of the Caliphates | edition = Second}}
* {{cite book | author = Masudi | author-link = al-Masudi | title = The Meadows of Gold: The Abbasids | translator = Paul Lunde and Caroline Stone | publisher = Routledge | location = London and New York | year = 2010 | orig-year = 1989 | isbn = 978-0-7103-0246-5 | url = {{Google Books|_5MrBgAAQBAJ|plainurl=y}}}}
* {{EI2 | last = Sourdel | first = Dominique | title = al-Ḳāhir Bi’llāh | url = https://dx.doi.org/10.1163/1573-3912_islam_SIM_3786 | volume = 4 | pages = 423–424 }}
* {{cite encyclopedia | last = Zetterstéen | first = K. V. | author-link = Karl Vilhelm Zetterstéen | title = al-Ḳāhir Bi 'llāh | encyclopedia = E.J. Brill's first encyclopaedia of Islam, 1913–1936, Volume IV: 'Itk–Kwaṭṭa | editor-first = Martijn Theodoor | editor-last = Houtsma | publisher = Brill| location = Leiden | year = 1987 | isbn = 978-90-04-08265-6 | page = 627| doi = 10.1163/2214-871X_ei1_SIM_3803 }}


{{kotak mulai}}
{{s-start}}
{{s-hou|[[Dinasti Abbasiyah]]||899||950|name=al-Qahir}}
{{kotak suksesi|jabatan=[[Khalifah]] [[Bani Abbasiyah]]|pendahulu=[[al-Muqtadir]]|pengganti=[[ar-Radhi]]|tahun=([[932]]–[[934]])}}
{{kotak selesai}}
{{s-rel|su}}
{{s-bef|before=[[al-Muqtadir]]}}
{{s-ttl|title=[[Daftar Khalifah Abbasiyah|Khalifah Abbasiyah]]|years=Maret 929}}
{{s-aft|after=[[al-Muqtadir]]}}
{{s-bef|before=[[al-Muqtadir]]}}
{{s-ttl|title=[[Daftar Khalifah Abbasiyah|Khalifah Abbasiyah]]|years=31 Oktober 932 – 24 April 934}}
{{s-aft|after=[[ar-Radhi]]}}
{{s-end}}
{{lifetime|899|950|}}
{{lifetime|899|950|}}
{{Bani Abbasiyah}}

{{Authority control}}
[[Kategori:Khalifah Abbasiyah]]
[[Kategori:Khalifah Abbasiyah]]

Revisi terkini sejak 7 November 2024 02.36

al-Qahir
القاهر
Khalifah
Amirul Mukminin
Dinar emas al-Qahir
Khalifah Kekhalifahan Abbasiyah ke-19
Berkuasa1 Maret 929 – 2 Maret 929 (pemerintahan pertama)
Pendahulual-Muqtadir
Penerusal-Muqtadir
Berkuasa31 Oktober 932 – 24 April 934 (pemerintahan kedua)
Pendahulual-Muqtadir
Penerusar-Radhi
Kelahiran899
Bagdad, Irak
Kematian950 (umur 50–51)
Bagdad
IstriUmm al-Mansur
KeturunanMansur
DinastiAbbasiyah
Ayahal-Mu'tadid
IbuFitnah
AgamaIslam Sunni

Abū al-Manṣūr Muḥammad bin Aḥmad bin Ṭalḥa bin Jaʿfar bin Muḥammad bin Hārūn al-Qāhir bi'Llāh (bahasa Arab: أبو المنصور محمد بن أحمد المعتضد, translit. Abū al-Manṣūr Muḥammad bin Aḥmad al-Muʿtaḍid) biasa dikenal dengan nama kerajaan sebagai al-Qahir bi'Llah (bahasa Arab: القاهر بالله, translit. al-Qāhir bi'Llāh, har. 'Menang atas kehendak Tuhan'), adalah khalifah kesembilan belas Kekhalifahan Abbasiyah dari tahun 932 hingga 934. Ia lahir pada tahun 286 H (899 M) dan meninggal pada tahun 339 H (950 M).

Kehidupan awal

[sunting | sunting sumber]

Al-Qahir adalah putra khalifah Abbasiyah ke-16, al-Mu'tadid (m. 892–902), dan saudara dari khalifah ke-18, al-Muqtadir (m. 908–932).[1] Ibu al-Qahir adalah seorang selir yang bernama Fitnah.[2][3] Nama lengkapnya adalah Muhammad bin Ahmad al-Mu'tadid al-Qahir bi'llah, dan kunya-nya adalah Abu Mansur.

Naik ke takhta

[sunting | sunting sumber]

Al-Qahir naik takhta sebagai bagian dari konflik saudaranya dengan panglima tertinggi yang semakin berkuasa, Mu'nis al-Muzaffar.[4] Ia pertama kali dipilih sebagai Khalifah pada bulan Maret 929,[1] ketika Mu'nis melancarkan kudeta dan menggulingkan al-Muqtadir. Meskipun al-Muqtadir dipulihkan setelah beberapa hari, Mu'nis sekarang memiliki otoritas diktator atas pemerintahan Abbasiyah.[5][4]

Pada tahun 932, setelah terjadi pertikaian lagi dengan al-Muqtadir, Mu'nis berbaris menuju Bagdad. Al-Muqtadir mencoba untuk menghadapinya, dan terbunuh dalam pertempuran berikutnya.[5][4] Namun, dalam pertemuan para pejabat tinggi berikutnya, pencalonan Mu'nis untuk putra al-Muqtadir, Ahmad (yang nantinya akan menjadi ar-Radhi) ditolak dan digantikan oleh al-Qahir (31 Oktober 932).[1][6] Saat itu ia berusia 35 tahun.[6]

Khalifah baru itu memiliki "kepribadian keras kepala dan pendendam" yang menonjol, menurut Dominique Sourdel, yang membuat dirinya terasa segera setelah ia naik takhta, ketika ia menyiksa putra-putra dan pejabat saudaranya, serta ibu al-Muqtadir, Shaghab, untuk memeras kekayaan mereka.[1][6] Ia lebih energik daripada pendahulunya dan menumbuhkan citra kesederhanaan dan puritanisme di istananya, yang secara sengaja kontras dengan kehidupan al-Muqtadir yang sangat bejat, tetapi di balik layar ia juga terlibat dalam pemabukan.[7]

Mencoba untuk melawan pengaruh Mu'nis dan wazir Ibnu Muqla, yang mengendalikan pemerintahan, dan menegaskan kembali kekuasaan jabatannya,[1] al-Qahir melanjutkan kontak dengan faksi pengadilan yang kalah melalui Muhammad bin Yaqut.[8] Hal ini membuat khawatir Mu'nis dan para pendukungnya, tetapi mereka terlambat. Pada bulan Juli 933, al-Qahir menyerang: rencana bendahara Ibnu Yalbaq untuk menggulingkannya digagalkan, dan dia dan Mu'nis ditangkap dan dieksekusi, sementara Ibnu Muqla dipaksa meninggalkan ibu kota.[9][10]

Al-Qahir mengangkat Muhammad bin al-Qasim bin Ubayd Allah sebagai wazir. Al-Qahir memulai kebijakan anti-Syiah yang tegas, mendeklarasikan dirinya sebagai "Pembalas dendam terhadap musuh-musuh Iman" (al-muntaqim min aʿdāʾ dīn Allāh), sebuah slogan yang bahkan ia cantumkan pada koin-koinnya.[11] Meskipun ia mendukung kebijakan Khalifah anti-Syiah, Muhammad bin al-Qasim segera diberhentikan dan digantikan oleh Ahmad al-Khasibi. Namun, seperti pendahulunya, al-Khasibi tidak mampu mengatasi krisis keuangan negara yang meningkat.[11]

Sejarawan Baghdadi kontemporer al-Mas'udi, dalam karyanya Padang Rumput Emas, melaporkan bahwa "Serangan kekerasannya membuatnya ditakuti dan disegani rakyatnya". Dia berkeliling sambil bersenjata tombak, membunuh orang-orang yang tidak menyenangkannya. Namun, "perilakunya yang tidak konsisten dan kengerian yang ditimbulkan oleh amarahnya" membuat rakyat dan istana menjauh, dan menyiapkan jalan bagi kejatuhannya.[12]

Kejatuhan dan kematian

[sunting | sunting sumber]

Wazir yang diasingkan, Ibnu Muqla, terus merencanakan melawan al-Qahir; ia berhasil memenangkan hati pengawal khalifah, yang pada tanggal 24 April 934 melakukan kudeta dan menangkap khalifah ketika ia sedang mabuk.[10][11]

Menolak untuk turun takhta demi ar-Radhi (m. 932–940), ia dibutakan dan dijebloskan ke penjara.[6][11] Menurut al-Mas'udi, ar-Radhi "menyembunyikan berita tentangnya", sehingga ia menghilang dari pengetahuan umum.[12] Ia tidak dibebaskan sampai sebelas tahun kemudian, ketika al-Mustakfi (m. 944–946) naik takhta dan menemukannya terkunci di sebuah ruangan terpencil di istana.[11][12] Ia menjalani sisa hidupnya sebagai pengemis, dan meninggal pada bulan Oktober 950.[6][11]

Genealogi

[sunting | sunting sumber]
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Abbas
pendiri Bani Abbasiyah
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Ibnu Abbas
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Ali
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Muhammad
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Ibrahim
 
1. AS-SAFFAH
(k. 750-754)
 
 
 
 
 
2. AL-MANSUR
(k. 754-775
 
Musa
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
3. AL-MAHDI
(k. 775-785)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
5. AR-RASYID
(k. 786-809)
 
4. AL-HADI
(k. 785-786
 
Ibrahim al-Mubarak
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
6. AL-AMIN
(k. 809-813)
 
7. AL-MA'MUN
(k. 813-833)
 
8. AL-MU'TASIM
(k. 833-842
 
al-Qasim
 
al-Mu'taman
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
9. AL-WATSIQ
(k. 842-847)
 
 
 
 
 
10. AL-MUTAWAKKIL
(k. 847-861)
 
 
 
 
 
12. AL-MUSTA'IN
(k. 862-866)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
14. AL-MUHTADI
(k. 869-870)
 
13. AL-MU'TAZZ
(k. 866-869)
 
11. AL-MUNTASHIR
(k. 861-862)
 
al-Muwaffaq
 
15. AL-MU'TAMID
(k. 870-892)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
16. AL-MU'TADHID
(k. 892-902)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
17. AL-MUKTAFI
(k. 902-908)
 
 
 
 
 
18. AL-MUQTADIR
(k. 908-935)
 
 
 
 
 
19. AL-QAHIR
(k. 932-934)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
22. AL-MUSTAKFI
(k. 944-946)
 
20. AR-RADHI
(k. 934-940)
 
Ishaq
 
21. AL-MUTTAQI
(k. 940-944)
 
23. AL-MUTHI'
(k. 946-974)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
25. AL-QADIR
(k. 991-1031)
 
 
 
 
 
24. ATH-THA'I
(k. 974-991)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
26. AL-QA'IM
(k. 1031-1075)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
27. AL-MUQTADI
(k. 1075-1094)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
28. AL-MUSTAZHIR
(k. 1094-1118)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
29. AL-MUSTARSYID
(k. 1118-1135)
 
 
 
 
 
30. AL-MUQTAFI
(k. 1136-1160)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
30. AR-RASYID
(k. 1135-1136)
 
 
 
 
 
32. AL-MUSTANJID
(k. 1160-1170)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
33. AL-MUSTADHI'
(k. 1170-1180)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
34. AN-NASHIR
(k. 1180-1225)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
35. AZH-ZHAHIR
(k. 1225-1226)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
1. AL-MUSTANSHIR II
Berkuasa di Kairo
 
 
 
 
 
36. AL-MUSTANSHIR
(k. 1226-1242)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
37. AL-MUSTA'SHIM
(k. 1242-1258)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

[13] Catatan:

  • k. merupakan tahun kekuasaan
  • Angka, merupakan nomor urut seseorang menjadi khalifah.
  • Nama dengan huruf kapital merupakan khalifah yang berkuasa.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c d e Sourdel 1978, hlm. 423.
  2. ^ Hasan, M. (1998). History of Islam: Classical period, 571-1258 C.E. History of Islam. Islamic Publications. hlm. 255. 
  3. ^ Rizvi, Sayyid Saeed Akhtar; Shou, Salman (2005). Utumwa: Mtazamo wa Kiislamu na wa Nchi za Magharibi. Al-Itrah Foundation. hlm. 63. ISBN 978-9987-9022-4-8. 
  4. ^ a b c Bonner 2010, hlm. 351.
  5. ^ a b Bowen 1993, hlm. 575.
  6. ^ a b c d e Zetterstéen 1987, hlm. 627.
  7. ^ Kennedy 2004, hlm. 193.
  8. ^ Kennedy 2004, hlm. 193–194.
  9. ^ Sourdel 1978, hlm. 423–424.
  10. ^ a b Kennedy 2004, hlm. 194.
  11. ^ a b c d e f Sourdel 1978, hlm. 424.
  12. ^ a b c Masudi 2010, hlm. 386.
  13. ^ Imam As-Suyuthi (2006). Tarikh Khulafa' [Sejarah Para Penguasa Islam]. Jakarta: Al-Kautsar. ISBN 979-592-175-4. 
  • Bonner, Michael (2010). "The waning of empire, 861–945". Dalam Robinson, Chase F. The New Cambridge History of Islam, Volume 1: The Formation of the Islamic World, Sixth to Eleventh Centuries. Cambridge: Cambridge University Press. hlm. 305–359. ISBN 978-0-521-83823-8. 
al-Qahir
Lahir: 899 Meninggal: 950
Jabatan Islam Sunni
Didahului oleh:
al-Muqtadir
Khalifah Abbasiyah
Maret 929
Diteruskan oleh:
al-Muqtadir
Didahului oleh:
al-Muqtadir
Khalifah Abbasiyah
31 Oktober 932 – 24 April 934
Diteruskan oleh:
ar-Radhi