Al-Qahir: Perbedaan antara revisi
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8 |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(4 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{lowercase title}} |
|||
'''Al-Qahir Billah''' ([[Bahasa Arab|Arab]]: '''القاهر بالله''') '''Abu Manshur Muhammad Al-Qahir Billah''' ([[Bahasa Arab|Arab]]: أبو منصور محمد القاهر بالله) merupakan [[Khalifah]] [[Bani Abbasiyah]]<ref>{{en}}[http://www.bawazir.com/abbasid-caliphs-arabic.htm Khalifah Abbasiyah] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120817175650/http://www.bawazir.com/abbasid-caliphs-arabic.htm |date=2012-08-17 }}</ref> di [[Baghdad]] dari tahun [[932 M]] sampai [[934 M]]. Ia dilahirkan pada tahun 286 Hijriyah atau [[899 M]] dan meninggal pada tahun 339 Hijriyah atau [[950 M]]. |
|||
{{Infobox royalty |
|||
| name = al-Qahir <br /> القاهر |
|||
| image = [[Gambar:Gold dinar of al-Qahir, AH 320-322.jpg|300px]] |
|||
| alt = Foto koin emas dengan tulisan Arab |
|||
| caption = [[Dinar emas]] al-Qahir |
|||
| title = [[Daftar Khalifah|Khalifah]] <br />[[Amirul Mukminin]] |
|||
| succession = [[Daftar Khalifah Abbasiyah|Khalifah]] [[Kekhalifahan Abbasiyah]] ke-19 |
|||
| reign = 1 Maret 929 – 2 Maret 929 (pemerintahan pertama) |
|||
| predecessor = [[al-Muqtadir]] |
|||
| successor = al-Muqtadir |
|||
| reign1 = 31 Oktober 932 – 24 April 934 (pemerintahan kedua) |
|||
| predecessor1 = [[al-Muqtadir]] |
|||
| successor1 = [[ar-Radhi]] |
|||
| birth_date = 899 |
|||
| birth_place = [[Bagdad]], Irak |
|||
| death_date = {{death year and age|950|899}} |
|||
| death_place = Bagdad |
|||
| dynasty = [[Dinasti Abbasiyah|Abbasiyah]] |
|||
| spouse = Umm al-Mansur |
|||
| spouse-type = Istri |
|||
| issue = Mansur |
|||
| father = [[al-Mu'tadid]] |
|||
| mother = Fitnah |
|||
| religion = [[Islam]] [[Sunni]] |
|||
}} |
|||
'''Abū al-Manṣūr Muḥammad bin [[Al-Mu'tadid|Aḥmad]] bin [[Al-Muwaffaq|Ṭalḥa]] bin [[Al-Mutawakkil|Jaʿfar]] bin [[al-Mu'tasim|Muḥammad]] bin [[Harun ar-Rasyid|Hārūn]] al-Qāhir bi'Llāh''' ({{lang-ar|أبو المنصور محمد بن أحمد المعتضد|Abū al-Manṣūr Muḥammad bin Aḥmad al-Muʿtaḍid}}) biasa dikenal dengan [[laqab|nama kerajaan]] sebagai '''al-Qahir bi'Llah''' ({{lang-ar|القاهر بالله|al-Qāhir bi'Llāh|Menang atas kehendak Tuhan}}), adalah [[Daftar Khalifah Abbasiyah|khalifah]] kesembilan belas [[Kekhalifahan Abbasiyah]] dari tahun 932 hingga 934. Ia lahir pada tahun 286 H (899 M) dan meninggal pada tahun 339 H (950 M). |
|||
== Kehidupan awal == |
|||
Al-Qahir adalah putra [[daftar Khalifah Abbasiyah|khalifah Abbasiyah]] ke-16, [[al-Mu'tadid]] ({{memerintah|892|902}}), dan saudara dari khalifah ke-18, al-Muqtadir ({{memerintah|908|932}}).{{sfn|Sourdel|1978|p=423}} Ibu al-Qahir adalah seorang selir yang bernama Fitnah.<ref>{{cite book | last=Hasan | first=M. | title=History of Islam: Classical period, 571-1258 C.E | publisher=Islamic Publications | series=History of Islam | year=1998 | page=255}}</ref><ref>{{cite book | last=Rizvi | first=Sayyid Saeed Akhtar | last2=Shou | first2=Salman | title=Utumwa: Mtazamo wa Kiislamu na wa Nchi za Magharibi | publisher=Al-Itrah Foundation | year=2005 | isbn=978-9987-9022-4-8 | page=63}}</ref> Nama lengkapnya adalah Muhammad bin Ahmad al-Mu'tadid al-Qahir bi'llah, dan {{transliteration|ar|[[kunya]]}}-nya adalah Abu Mansur. |
|||
== Naik ke takhta == |
|||
⚫ | |||
Al-Qahir naik takhta sebagai bagian dari konflik saudaranya dengan panglima tertinggi yang semakin berkuasa, [[Mu'nis al-Muzaffar]].{{sfn|Bonner|2010|p=351}} Ia pertama kali dipilih sebagai Khalifah pada bulan Maret 929,{{sfn|Sourdel|1978|p=423}} ketika Mu'nis melancarkan kudeta dan menggulingkan al-Muqtadir. Meskipun al-Muqtadir dipulihkan setelah beberapa hari, Mu'nis sekarang memiliki otoritas diktator atas pemerintahan Abbasiyah.{{sfn|Bowen|1993|p=575}}{{sfn|Bonner|2010|p=351}} |
|||
Pada tahun 932, setelah terjadi pertikaian lagi dengan al-Muqtadir, Mu'nis berbaris menuju [[Bagdad]]. Al-Muqtadir mencoba untuk menghadapinya, dan terbunuh dalam pertempuran berikutnya.{{sfn|Bowen|1993|p=575}}{{sfn|Bonner|2010|p=351}} Namun, dalam pertemuan para pejabat tinggi berikutnya, pencalonan Mu'nis untuk putra al-Muqtadir, Ahmad (yang nantinya akan menjadi ar-Radhi) ditolak dan digantikan oleh al-Qahir (31 Oktober 932).{{sfn|Sourdel|1978|p=423}}{{sfn|Zetterstéen|1987|p=627}} Saat itu ia berusia 35 tahun.{{sfn|Zetterstéen|1987|p=627}} |
|||
== Khalifat == |
|||
Khalifah baru itu memiliki "kepribadian keras kepala dan pendendam" yang menonjol, menurut [[Dominique Sourdel]], yang membuat dirinya terasa segera setelah ia naik takhta, ketika ia menyiksa putra-putra dan pejabat saudaranya, serta ibu al-Muqtadir, [[Shaghab]], untuk memeras kekayaan mereka.{{sfn|Sourdel|1978|p=423}}{{sfn|Zetterstéen|1987|p=627}} Ia lebih energik daripada pendahulunya dan menumbuhkan citra kesederhanaan dan puritanisme di istananya, yang secara sengaja kontras dengan kehidupan al-Muqtadir yang sangat bejat, tetapi di balik layar ia juga terlibat dalam pemabukan.{{sfn|Kennedy|2004|p=193}} |
|||
Mencoba untuk melawan pengaruh Mu'nis dan [[Wazir (Kekhalifahan Abbasiyah)|wazir]] [[Ibnu Muqla]], yang mengendalikan pemerintahan, dan menegaskan kembali kekuasaan jabatannya,{{sfn|Sourdel|1978|p=423}} al-Qahir melanjutkan kontak dengan faksi pengadilan yang kalah melalui [[Muhammad bin Yaqut]].{{sfn|Kennedy|2004|pp=193–194}} Hal ini membuat khawatir Mu'nis dan para pendukungnya, tetapi mereka terlambat. Pada bulan Juli 933, al-Qahir menyerang: rencana bendahara [[Ibnu Yalbaq]] untuk menggulingkannya digagalkan, dan dia dan Mu'nis ditangkap dan dieksekusi, sementara Ibnu Muqla dipaksa meninggalkan ibu kota.{{sfn|Sourdel|1978|pp=423–424}}{{sfn|Kennedy|2004|p=194}} |
|||
Al-Qahir mengangkat [[Muhammad bin al-Qasim bin Ubayd Allah]] sebagai wazir. Al-Qahir memulai kebijakan anti-[[Syiah]] yang tegas, mendeklarasikan dirinya sebagai "Pembalas dendam terhadap musuh-musuh Iman" (''al-muntaqim min aʿdāʾ dīn Allāh''), sebuah slogan yang bahkan ia cantumkan pada koin-koinnya.{{sfn|Sourdel|1978|p=424}} Meskipun ia mendukung kebijakan Khalifah anti-Syiah, Muhammad bin al-Qasim segera diberhentikan dan digantikan oleh [[Ahmad al-Khasibi]]. Namun, seperti pendahulunya, al-Khasibi tidak mampu mengatasi krisis keuangan negara yang meningkat.{{sfn|Sourdel|1978|p=424}} |
|||
Sejarawan Baghdadi kontemporer [[al-Mas'udi]], dalam karyanya ''[[Padang Rumput Emas]]'', melaporkan bahwa "Serangan kekerasannya membuatnya ditakuti dan disegani rakyatnya". Dia berkeliling sambil bersenjata tombak, membunuh orang-orang yang tidak menyenangkannya. Namun, "perilakunya yang tidak konsisten dan kengerian yang ditimbulkan oleh amarahnya" membuat rakyat dan istana menjauh, dan menyiapkan jalan bagi kejatuhannya.{{sfn|Masudi|2010|p=386}} |
|||
== Kejatuhan dan kematian == |
|||
Wazir yang diasingkan, Ibnu Muqla, terus merencanakan melawan al-Qahir; ia berhasil memenangkan hati pengawal khalifah, yang pada tanggal 24 April 934 melakukan kudeta dan menangkap khalifah ketika ia sedang mabuk.{{sfn|Kennedy|2004|p=194}}{{sfn|Sourdel|1978|p=424}} |
|||
Menolak untuk turun takhta demi ar-Radhi ({{memerintah|932|940}}), ia dibutakan dan dijebloskan ke penjara.{{sfn|Zetterstéen|1987|p=627}}{{sfn|Sourdel|1978|p=424}} Menurut al-Mas'udi, ar-Radhi "menyembunyikan berita tentangnya", sehingga ia menghilang dari pengetahuan umum.{{sfn|Masudi|2010|p=386}} Ia tidak dibebaskan sampai sebelas tahun kemudian, ketika [[al-Mustakfi]] ({{memerintah|944|946}}) naik takhta dan menemukannya terkunci di sebuah ruangan terpencil di istana.{{sfn|Sourdel|1978|p=424}}{{sfn|Masudi|2010|p=386}} Ia menjalani sisa hidupnya sebagai pengemis, dan meninggal pada bulan Oktober 950.{{sfn|Zetterstéen|1987|p=627}}{{sfn|Sourdel|1978|p=424}} |
|||
== Genealogi == |
|||
⚫ | |||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
{{Reflist|2}} |
|||
== Sumber == |
|||
{{reflist}} |
|||
* {{New Cambridge History of Islam|last=Bonner|first=Michael|authorlink=Michael Bonner|chapter=The waning of empire, 861–945|volume=1|pages=305–359}} |
|||
* {{EI2 | last = Bowen | first = H. | title=Muʾnis al-Muẓaffar | volume=7 | page = 575 | url = https://dx.doi.org/10.1163/1573-3912_islam_SIM_5520}} |
|||
* {{The Prophet and the Age of the Caliphates | edition = Second}} |
|||
* {{cite book | author = Masudi | author-link = al-Masudi | title = The Meadows of Gold: The Abbasids | translator = Paul Lunde and Caroline Stone | publisher = Routledge | location = London and New York | year = 2010 | orig-year = 1989 | isbn = 978-0-7103-0246-5 | url = {{Google Books|_5MrBgAAQBAJ|plainurl=y}}}} |
|||
* {{EI2 | last = Sourdel | first = Dominique | title = al-Ḳāhir Bi’llāh | url = https://dx.doi.org/10.1163/1573-3912_islam_SIM_3786 | volume = 4 | pages = 423–424 }} |
|||
* {{cite encyclopedia | last = Zetterstéen | first = K. V. | author-link = Karl Vilhelm Zetterstéen | title = al-Ḳāhir Bi 'llāh | encyclopedia = E.J. Brill's first encyclopaedia of Islam, 1913–1936, Volume IV: 'Itk–Kwaṭṭa | editor-first = Martijn Theodoor | editor-last = Houtsma | publisher = Brill| location = Leiden | year = 1987 | isbn = 978-90-04-08265-6 | page = 627| doi = 10.1163/2214-871X_ei1_SIM_3803 }} |
|||
{{ |
{{s-start}} |
||
{{s-hou|[[Dinasti Abbasiyah]]||899||950|name=al-Qahir}} |
|||
{{kotak suksesi|jabatan=[[Khalifah]] [[Bani Abbasiyah]]|pendahulu=[[al-Muqtadir]]|pengganti=[[ar-Radhi]]|tahun=([[932]]–[[934]])}} |
|||
{{ |
{{s-rel|su}} |
||
{{s-bef|before=[[al-Muqtadir]]}} |
|||
{{s-ttl|title=[[Daftar Khalifah Abbasiyah|Khalifah Abbasiyah]]|years=Maret 929}} |
|||
{{s-aft|after=[[al-Muqtadir]]}} |
|||
{{s-bef|before=[[al-Muqtadir]]}} |
|||
{{s-ttl|title=[[Daftar Khalifah Abbasiyah|Khalifah Abbasiyah]]|years=31 Oktober 932 – 24 April 934}} |
|||
{{s-aft|after=[[ar-Radhi]]}} |
|||
{{s-end}} |
|||
{{lifetime|899|950|}} |
{{lifetime|899|950|}} |
||
{{Bani Abbasiyah}} |
|||
{{Authority control}} |
|||
[[Kategori:Khalifah Abbasiyah]] |
[[Kategori:Khalifah Abbasiyah]] |
Revisi terkini sejak 7 November 2024 02.36
al-Qahir القاهر | |
---|---|
Khalifah Amirul Mukminin | |
Khalifah Kekhalifahan Abbasiyah ke-19 | |
Berkuasa | 1 Maret 929 – 2 Maret 929 (pemerintahan pertama) |
Pendahulu | al-Muqtadir |
Penerus | al-Muqtadir |
Berkuasa | 31 Oktober 932 – 24 April 934 (pemerintahan kedua) |
Pendahulu | al-Muqtadir |
Penerus | ar-Radhi |
Kelahiran | 899 Bagdad, Irak |
Kematian | 950 (umur 50–51) Bagdad |
Istri | Umm al-Mansur |
Keturunan | Mansur |
Dinasti | Abbasiyah |
Ayah | al-Mu'tadid |
Ibu | Fitnah |
Agama | Islam Sunni |
Abū al-Manṣūr Muḥammad bin Aḥmad bin Ṭalḥa bin Jaʿfar bin Muḥammad bin Hārūn al-Qāhir bi'Llāh (bahasa Arab: أبو المنصور محمد بن أحمد المعتضد, translit. Abū al-Manṣūr Muḥammad bin Aḥmad al-Muʿtaḍid) biasa dikenal dengan nama kerajaan sebagai al-Qahir bi'Llah (bahasa Arab: القاهر بالله, translit. al-Qāhir bi'Llāh, har. 'Menang atas kehendak Tuhan'), adalah khalifah kesembilan belas Kekhalifahan Abbasiyah dari tahun 932 hingga 934. Ia lahir pada tahun 286 H (899 M) dan meninggal pada tahun 339 H (950 M).
Kehidupan awal
[sunting | sunting sumber]Al-Qahir adalah putra khalifah Abbasiyah ke-16, al-Mu'tadid (m. 892–902), dan saudara dari khalifah ke-18, al-Muqtadir (m. 908–932).[1] Ibu al-Qahir adalah seorang selir yang bernama Fitnah.[2][3] Nama lengkapnya adalah Muhammad bin Ahmad al-Mu'tadid al-Qahir bi'llah, dan kunya-nya adalah Abu Mansur.
Naik ke takhta
[sunting | sunting sumber]Al-Qahir naik takhta sebagai bagian dari konflik saudaranya dengan panglima tertinggi yang semakin berkuasa, Mu'nis al-Muzaffar.[4] Ia pertama kali dipilih sebagai Khalifah pada bulan Maret 929,[1] ketika Mu'nis melancarkan kudeta dan menggulingkan al-Muqtadir. Meskipun al-Muqtadir dipulihkan setelah beberapa hari, Mu'nis sekarang memiliki otoritas diktator atas pemerintahan Abbasiyah.[5][4]
Pada tahun 932, setelah terjadi pertikaian lagi dengan al-Muqtadir, Mu'nis berbaris menuju Bagdad. Al-Muqtadir mencoba untuk menghadapinya, dan terbunuh dalam pertempuran berikutnya.[5][4] Namun, dalam pertemuan para pejabat tinggi berikutnya, pencalonan Mu'nis untuk putra al-Muqtadir, Ahmad (yang nantinya akan menjadi ar-Radhi) ditolak dan digantikan oleh al-Qahir (31 Oktober 932).[1][6] Saat itu ia berusia 35 tahun.[6]
Khalifat
[sunting | sunting sumber]Khalifah baru itu memiliki "kepribadian keras kepala dan pendendam" yang menonjol, menurut Dominique Sourdel, yang membuat dirinya terasa segera setelah ia naik takhta, ketika ia menyiksa putra-putra dan pejabat saudaranya, serta ibu al-Muqtadir, Shaghab, untuk memeras kekayaan mereka.[1][6] Ia lebih energik daripada pendahulunya dan menumbuhkan citra kesederhanaan dan puritanisme di istananya, yang secara sengaja kontras dengan kehidupan al-Muqtadir yang sangat bejat, tetapi di balik layar ia juga terlibat dalam pemabukan.[7]
Mencoba untuk melawan pengaruh Mu'nis dan wazir Ibnu Muqla, yang mengendalikan pemerintahan, dan menegaskan kembali kekuasaan jabatannya,[1] al-Qahir melanjutkan kontak dengan faksi pengadilan yang kalah melalui Muhammad bin Yaqut.[8] Hal ini membuat khawatir Mu'nis dan para pendukungnya, tetapi mereka terlambat. Pada bulan Juli 933, al-Qahir menyerang: rencana bendahara Ibnu Yalbaq untuk menggulingkannya digagalkan, dan dia dan Mu'nis ditangkap dan dieksekusi, sementara Ibnu Muqla dipaksa meninggalkan ibu kota.[9][10]
Al-Qahir mengangkat Muhammad bin al-Qasim bin Ubayd Allah sebagai wazir. Al-Qahir memulai kebijakan anti-Syiah yang tegas, mendeklarasikan dirinya sebagai "Pembalas dendam terhadap musuh-musuh Iman" (al-muntaqim min aʿdāʾ dīn Allāh), sebuah slogan yang bahkan ia cantumkan pada koin-koinnya.[11] Meskipun ia mendukung kebijakan Khalifah anti-Syiah, Muhammad bin al-Qasim segera diberhentikan dan digantikan oleh Ahmad al-Khasibi. Namun, seperti pendahulunya, al-Khasibi tidak mampu mengatasi krisis keuangan negara yang meningkat.[11]
Sejarawan Baghdadi kontemporer al-Mas'udi, dalam karyanya Padang Rumput Emas, melaporkan bahwa "Serangan kekerasannya membuatnya ditakuti dan disegani rakyatnya". Dia berkeliling sambil bersenjata tombak, membunuh orang-orang yang tidak menyenangkannya. Namun, "perilakunya yang tidak konsisten dan kengerian yang ditimbulkan oleh amarahnya" membuat rakyat dan istana menjauh, dan menyiapkan jalan bagi kejatuhannya.[12]
Kejatuhan dan kematian
[sunting | sunting sumber]Wazir yang diasingkan, Ibnu Muqla, terus merencanakan melawan al-Qahir; ia berhasil memenangkan hati pengawal khalifah, yang pada tanggal 24 April 934 melakukan kudeta dan menangkap khalifah ketika ia sedang mabuk.[10][11]
Menolak untuk turun takhta demi ar-Radhi (m. 932–940), ia dibutakan dan dijebloskan ke penjara.[6][11] Menurut al-Mas'udi, ar-Radhi "menyembunyikan berita tentangnya", sehingga ia menghilang dari pengetahuan umum.[12] Ia tidak dibebaskan sampai sebelas tahun kemudian, ketika al-Mustakfi (m. 944–946) naik takhta dan menemukannya terkunci di sebuah ruangan terpencil di istana.[11][12] Ia menjalani sisa hidupnya sebagai pengemis, dan meninggal pada bulan Oktober 950.[6][11]
Genealogi
[sunting | sunting sumber][13] Catatan:
- k. merupakan tahun kekuasaan
- Angka, merupakan nomor urut seseorang menjadi khalifah.
- Nama dengan huruf kapital merupakan khalifah yang berkuasa.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c d e Sourdel 1978, hlm. 423.
- ^ Hasan, M. (1998). History of Islam: Classical period, 571-1258 C.E. History of Islam. Islamic Publications. hlm. 255.
- ^ Rizvi, Sayyid Saeed Akhtar; Shou, Salman (2005). Utumwa: Mtazamo wa Kiislamu na wa Nchi za Magharibi. Al-Itrah Foundation. hlm. 63. ISBN 978-9987-9022-4-8.
- ^ a b c Bonner 2010, hlm. 351.
- ^ a b Bowen 1993, hlm. 575.
- ^ a b c d e Zetterstéen 1987, hlm. 627.
- ^ Kennedy 2004, hlm. 193.
- ^ Kennedy 2004, hlm. 193–194.
- ^ Sourdel 1978, hlm. 423–424.
- ^ a b Kennedy 2004, hlm. 194.
- ^ a b c d e f Sourdel 1978, hlm. 424.
- ^ a b c Masudi 2010, hlm. 386.
- ^ Imam As-Suyuthi (2006). Tarikh Khulafa' [Sejarah Para Penguasa Islam]. Jakarta: Al-Kautsar. ISBN 979-592-175-4.
Sumber
[sunting | sunting sumber]- Bonner, Michael (2010). "The waning of empire, 861–945". Dalam Robinson, Chase F. The New Cambridge History of Islam, Volume 1: The Formation of the Islamic World, Sixth to Eleventh Centuries. Cambridge: Cambridge University Press. hlm. 305–359. ISBN 978-0-521-83823-8.
- Bowen, H. (1993). "Muʾnis al-Muẓaffar". Dalam Bosworth, C. E.; van Donzel, E.; Heinrichs, W. P.; Pellat, Ch. Encyclopaedia of Islam. Volume VII: Mif–Naz (edisi ke-2). Leiden: E. J. Brill. hlm. 575. ISBN 978-90-04-09419-2.
- Kennedy, Hugh (2004). The Prophet and the Age of the Caliphates: The Islamic Near East from the 6th to the 11th Century (edisi ke-Second). Harlow: Longman. ISBN 978-0-582-40525-7.
- Masudi (2010) [1989]. The Meadows of Gold: The Abbasids. Diterjemahkan oleh Paul Lunde and Caroline Stone. London and New York: Routledge. ISBN 978-0-7103-0246-5.
- Sourdel, Dominique (1978). "al-Ḳāhir Bi'llāh". Dalam van Donzel, E.; Lewis, B.; Pellat, Ch.; Bosworth, C. E. Encyclopaedia of Islam. Volume IV: Iran–Kha (edisi ke-2). Leiden: E. J. Brill. hlm. 423–424. OCLC 758278456.
- Zetterstéen, K. V. (1987). "al-Ḳāhir Bi 'llāh". Dalam Houtsma, Martijn Theodoor. E.J. Brill's first encyclopaedia of Islam, 1913–1936, Volume IV: 'Itk–Kwaṭṭa. Leiden: Brill. hlm. 627. doi:10.1163/2214-871X_ei1_SIM_3803. ISBN 978-90-04-08265-6.
al-Qahir Lahir: 899 Meninggal: 950
| ||
Jabatan Islam Sunni | ||
---|---|---|
Didahului oleh: al-Muqtadir |
Khalifah Abbasiyah Maret 929 |
Diteruskan oleh: al-Muqtadir |
Didahului oleh: al-Muqtadir |
Khalifah Abbasiyah 31 Oktober 932 – 24 April 934 |
Diteruskan oleh: ar-Radhi |