Lompat ke isi

Siluman harimau: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
suntingan ngawur!!
Tag: Pengembalian manual
MITGATVM (bicara | kontrib)
Membatalkan 1 suntingan by 125.166.3.213 (bicara) (Patroli Siskamling 👮‍♂️)
Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(10 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 3: Baris 3:


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Pada awalnya, siluman harimau merupakan [[ilmu sihir]] yang bertujuan untuk mempertahankan diri dari serangan harimau nyata. Ilmu yang ditekuni siluman harimau berasal dari [[Sumatra]]. Ilmu harimau ini akan turun-temurun ke generasi berikutnya. Raja-raja pada zaman dahulu di Sumatra terutama [[suku Melayu]], [[suku Minang]], dan [[suku Rejang]] banyak yang memiliki ilmu harimau secara turun-temurun. Di [[Jawa Barat]], [[suku Sunda]] juga memiliki kepercayaan bahwa [[Prabu Siliwangi]] juga merupakan pemilik ilmu siluman harimau.<ref>[http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/stcontent.php?id=99&lang=id Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat: Misteri Lukisan Prabu Siliwangi]</ref> Selain secara alami, ilmu ini juga diterapkan dengan cara memberi bubuk [[tulang]], [[gigi]], atau [[darah]] harimau untuk ditelan bayi saat baru dilahirkan. Ilmu siluman harimau sering disalahgunakan untuk membinasakan musuh atau orang yang dibenci pemiliknya. Bagi penuntut ilmu ini, mereka perlu membuang ilmu mereka atau mewariskannya kepada keturunannya sebelum mati. Hingga sekarang, masih ada penganut ilmu ini yang dapat mengubah dirinya menjadi harimau dan rata-rata mempunyai pendamping berupa [[roh]] atau [[makhluk gaib]] harimau.
Pada awalnya, siluman harimau merupakan [[ilmu sihir]] yang bertujuan untuk mempertahankan diri dari serangan harimau nyata. Ilmu yang ditekuni siluman harimau berasal dari [[Sumatra]]. Ilmu harimau ini akan turun-temurun ke generasi berikutnya. Raja-raja pada zaman dahulu di Sumatra terutama [[suku Minang]], dan [[suku Rejang]] banyak yang memiliki ilmu harimau secara turun-temurun. Di [[Jawa Barat]], [[suku Sunda]] juga memiliki kepercayaan bahwa [[Prabu Siliwangi]] juga merupakan pemilik ilmu siluman harimau.<ref>{{Cite web |url=http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/stcontent.php?id=99&lang=id |title=Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat: Misteri Lukisan Prabu Siliwangi |access-date=2014-11-10 |archive-date=2014-11-10 |archive-url=https://web.archive.org/web/20141110054609/http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/stcontent.php?id=99&lang=id |dead-url=yes }}</ref> Selain secara alami, ilmu ini juga diterapkan dengan cara memberi bubuk [[tulang]], [[gigi]], atau [[darah]] harimau untuk ditelan bayi saat baru dilahirkan. Ilmu siluman harimau sering disalahgunakan untuk membinasakan musuh atau orang yang dibenci pemiliknya. Bagi penuntut ilmu ini, mereka perlu membuang ilmu mereka atau mewariskannya kepada keturunannya sebelum mati. Hingga sekarang, masih ada penganut ilmu ini yang dapat mengubah dirinya menjadi harimau dan rata-rata mempunyai pendamping berupa [[roh]] atau [[makhluk gaib]] harimau.


== Penelitian ilmiah ==
[[Bayi]] yang baru lahir jika diberikan bubuk [[tulang]] atau [[gigi]] harimau dapat merangsang seorang manusia menjadi seseorang berkarakteristik harimau. Tradisi ini sering diterapkan seorang ayah untuk membuat generasinya menjadi sosok yang kuat dan tangguh menjalani kehidupan. [[Genetika]] harimau yang berupa [[DNA]] yang terkandung dalam tubuh harimau seperti tulang dan gigi dapat berkembang dalam DNA manusia, sehingga karakteristiknya dapat menyerupai harimau.<ref>[http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK7563/ National Center for Biotechnology Information: Genetic manipulation of animals]</ref>
== Sinetron yang terinspirasi ==
== Sinetron yang terinspirasi ==
* ''[[7 Manusia Harimau (sinetron)|7 Manusia Harimau]]''
* ''[[7 Manusia Harimau (sinetron)|7 Manusia Harimau]]'' ([[SinemArt]]—[[RCTI]])
* ''[[Manusia Harimau]]''
* ''[[7 Manusia Harimau New Generation]]'' ([[SinemArt]]—[[MNCTV]])
* ''[[Manusia Harimau (sinetron)|Manusia Harimau]]'' ([[MD Entertainment]]—MNCTV)

== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}



{{Mitos supernatural Indonesia}}
{{Mitos supernatural Indonesia}}

{{makhluk-legendaris-stub}}


[[Kategori:Mitologi Indonesia]]
[[Kategori:Mitologi Indonesia]]
[[Kategori:Mitologi Minangkabau]]
[[Kategori:Mitologi Minangkabau]]


{{makhluk-legendaris-stub}}

Revisi terkini sejak 14 Juli 2024 02.58

Siluman harimau, manusia harimau, harimau jadian, harimau jadi-jadian, atau inyik adalah siluman yang memiliki karakteristik harimau yang terdapat pada seorang manusia. Pemilik ilmu sejenis ini akan tidak berbeda dengan harimau dalam kehidupannya, bahkan sosoknya ditakuti sebagaimana naluri manusia saat menjumpai harimau.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Pada awalnya, siluman harimau merupakan ilmu sihir yang bertujuan untuk mempertahankan diri dari serangan harimau nyata. Ilmu yang ditekuni siluman harimau berasal dari Sumatra. Ilmu harimau ini akan turun-temurun ke generasi berikutnya. Raja-raja pada zaman dahulu di Sumatra terutama suku Minang, dan suku Rejang banyak yang memiliki ilmu harimau secara turun-temurun. Di Jawa Barat, suku Sunda juga memiliki kepercayaan bahwa Prabu Siliwangi juga merupakan pemilik ilmu siluman harimau.[1] Selain secara alami, ilmu ini juga diterapkan dengan cara memberi bubuk tulang, gigi, atau darah harimau untuk ditelan bayi saat baru dilahirkan. Ilmu siluman harimau sering disalahgunakan untuk membinasakan musuh atau orang yang dibenci pemiliknya. Bagi penuntut ilmu ini, mereka perlu membuang ilmu mereka atau mewariskannya kepada keturunannya sebelum mati. Hingga sekarang, masih ada penganut ilmu ini yang dapat mengubah dirinya menjadi harimau dan rata-rata mempunyai pendamping berupa roh atau makhluk gaib harimau.

Sinetron yang terinspirasi[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat: Misteri Lukisan Prabu Siliwangi". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-11-10. Diakses tanggal 2014-11-10.