Setan: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Pengembalian manual Dikembalikan |
Hapus pranala Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(31 revisi perantara oleh 20 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Bedakan|Setana|-stan}} |
|||
[[Berkas:Codex Gigas |
[[Berkas:Devil's portrait, Herman the Recluse, Codex Gigas, Benedictine monastery of Podlažice, early 13th century.jpg|jmpl|upright=1.1|Gambar Satan dalam ''[[Kodeks Gigas]]'' yang berasal dari abad ke-13]] |
||
⚫ | |||
'''Setan'''{{efn|{{lang-he|שָּׂטָן}} (''sâtan''), berarti "musuh";{{sfn|Kelly|2006|pages=2–3}} {{lang-grc|ὁ σατανᾶς}} atau σατάν (''ho satanas'' atau ''satan'');{{sfn|Boyd|1975|page=13}} {{lang-ar|شيطان}} (''syaiton''), berarti "sesat" atau "jauh"}} adalah makhluk dalam [[agama Samawi]] yang menggoda manusia untuk berbuat jahat. Pada awalnya, istilah "setan" digunakan sebagai julukan untuk berbagai entitas yang menantang kepercayaan [[iman]] manusia di dalam [[Alkitab Ibrani]]. Sejak saat itu, agama-agama Samawi menggunakan istilah "Satan" sebagai nama untuk [[Iblis]]. Di dalam bahasa Indonesia, istilah Satan berbeda maknanya dengan "setan". "Satan" (huruf besar) lebih condong kepada sang Iblis (''diabolos''), sedangkan "setan" (huruf kecil) lebih mengacu kepada roh-roh jahat (''daemon''). Perubahan makna itu terjadi karena ''setan'' tidak diterjemahkan langsung dari bahasa Ibrani, melainkan melalui bahasa Arab, sehingga terjadi pergeseran makna. |
|||
Tokoh yang dikenal sebagai "setan" pertama kali muncul dalam [[Tanakh]] sebagai seorang penuntut surgawi dan salah satu [[Anak-anak Allah]] yang tunduk kepada [[Yahweh]]. Ia menuntut [[Kerajaan Yehuda|bangsa Yehuda]] dalam pengadilan surgawi dan menguji kesetiaan para pengikut Yahweh dengan membuat mereka menderita. Selama [[periode Intertestamental|periode intertestamental]], setan berubah menjadi makhluk jahat dengan sifat-sifat yang amat mengerikan dan [[kosmologi dualisme|berlawanan]] dengan Tuhan (kemungkinan akibat pengaruh dari tokoh [[Angra Mainyu]] dalam agama [[Zoroastrianisme]]). Dalam [[apokrifa]] [[Kitab Yobel]], Yahweh memberikan wewenang atas [[malaikat yang jatuh|malaikat yang telah jatuh]] kepada Mastema untuk menggoda manusia agar mereka berbuat dosa, dan juga untuk menghukum mereka. Dalam [[Injil Sinoptik]], Satan [[pencobaan Yesus|mencobai Yesus di gurun]] dan dianggap sebagai penyebab penyakit. Dalam [[Kitab Wahyu]], Satan muncul sebagai naga merah besar yang dikalahkan oleh [[Malaikat Mikael]] dan dilempar dari surga. Ia kemudian terikat seribu tahun lamanya, tetapi sempat bebas sebelum akhirnya dikalahkan dan dilempar ke [[lautan api]]. |
|||
⚫ | Kata "setan" baru secara perlahan-lahan berubah maknanya menjadi "makhluk ghaib jahat" setelah [[agama Yahudi]] menyerap paham [[dualisme]] dari [[Zoroastrianisme di Iran|agama Zoroastrianisme]] di saat Israel dikontrol oleh [[Kekaisaran Persia|Persia]] pada tahun 539-332 SM.<ref name=":0">{{Cite book|last=Gregory|first=Mobley|date=2005|title=The Birth of Satan: Tracing the Devil’s Biblical Roots|publisher=St. Martin's Press|url-status=https://www.amazon.com/Birth-Satan-Tracing-Devils-Biblical/dp/1403969337}}</ref><ref name=":1">{{Cite web|last=Sweeney|first=Lucas|title=The History and Origins of Satan|url=https://www.iup.edu/WorkArea/DownloadAsset.aspx?id=161917|website=www.iup.edu|access-date=23 Juli 2021}}</ref> Sebelum saat itu, agama Yahudi mempercayai bahwa segala hal yang baik maupun buruk seluruhnya berasal dari Tuhan.<ref>{{Cite web|title=Yesaya 45:7 (Versi Paralel) - Tampilan Ayat - Alkitab SABDA|url=https://alkitab.sabda.org/verse.php?book=23&chapter=45&verse=7|website=alkitab.sabda.org|access-date=2021-07-22}}</ref> Namun ini menimbulkan polemik dan pertanyaan dasar akan [[teodisi]]. Bagaimana Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang tega membiarkan kejahatan dan penderitaan ada. Para pemuka Yahudi pun mendapatkan solusinya setelah mereka menemukan sosok [[Angra Mainyu]] di dalam ajaran agama Zoroastrianisme. Angra Mainyu atau dikenal juga sebagai Ahriman adalah suatu entitas jahat yang terpisah dari [[Ahura Mazda]], sosok Tuhan dan sumber dari segala kebaikan pada ajaran agama Zoroastrianisme.<ref name="JDG_1982_670_673">{{citation|chapter=Ahriman|last=Duchesne-Guillemin|first=Jacques|title=Encyclopaedia Iranica|location=New York|publisher=Routledge & Kegan Paul|year=1982|volume=1|pages=670–673|chapter-url=http://www.iranicaonline.org/articles/ahriman}}</ref> Konsep inilah yang kemudian menjadi pondasi terbentuknya sosok setan sebagaimana yang dikenal sekarang.<ref name=":1" /> |
||
Dalam agama [[Kristen]], Satan juga dikenal dengan sebutan [[Iblis dalam Kekristenan|Iblis]]. Walaupun [[Kitab Kejadian]] tidak menyebutkan namanya secara langsung, ia sering kali dianggap sebagai ular di [[Taman Eden]]. Pada [[abad pertengahan]], Satan tidak memiliki peranan yang besar dalam [[teologi Kristen]] dan digunakan sebagai [[selingan lucu]] dalam [[sandiwara misteri]]. Pada [[periode modern awal]], peran Satan menjadi semakin penting akibat tersebarnya kepercayaan akan [[kerasukan setan]] dan [[sihir]]. Pada [[Abad Pencerahan]], kepercayaan akan keberadaan Satan dikritik habis-habisan. Walaupun begitu, kepercayaan akan Satan masih tetap ada, khususnya di [[Amerika]]. Sementara itu, dalam [[Al Quran]], [[Iblis]] adalah makhluk yang terbuat dari api dan diusir dari surga karena ia menolak bersujud kepada [[Adam]], dan ia juga membuat manusia berbuat dosa dengan menyusupi ''waswās'' ("pikiran jahat") ke dalam benak manusia. |
|||
⚫ | Pada [[kitab Ayub]], kata "Setan" beralih menjadi tokoh yang mempunyai peran seperti [[Jaksa penuntut umum|jaksa penuntut]] dalam [[Peradilan umum di Indonesia|peradilan]] [[langit]].<ref>{{Cite journal|last=Herbert|first=Fingarette|title=The Meaning of Law in the Book of Job|url=https://repository.uchastings.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=2572&context=hastings_law_journal|journal=Hastings Law Journal}}</ref> Setan menilai ketaatan Ayub yang dipuji-puji oleh Tuhan hanya karena Ayub selalu di-anak-emaskan Tuhan. Tuhan pun mengizinkan Setan agar dirinya menguji Ayub dengan merenggut harta miliknya Ayub asalkan ia tidak mencelakai Ayub. Setan pun melakukan seperti kata Tuhan, namun Ayub tetap taat kepada Tuhan. Di saat Tuhan kembali memuji-muji Ayub, Setan menawarkan tantangan lain. Setan yakin bila Ayub terluka secara fisik maka ia akan berpaling dari Tuhan. Tuhan pun mengizinkan Setan untuk mencelakai Ayub asalkan ia tidak membunuhnya. Namun Ayub tetap kuat ketaatannya pada Tuhan. Setelahnya Setan pun menghilang dari cerita ini.<ref>{{Cite web|title=Job: The Book of Job|url=https://biblehub.com/job/|website=biblehub.com|access-date=2021-07-22}}</ref> Menurut T.J. Wray dan Gregory Mobely, Ayub pada cerita ini adalah bentuk [[simbolik]] yang mewakili bangsa Israel yang telah mengalami berbagai penderitaan, seperti [[Pengepungan Yerusalem (587 SM)|kehancuran Yerusalem]] dan [[Pembuangan ke Babilonia|deportasi pada masa |
||
⚫ | Dalam kepercayaan [[Setanisme Teistik]], Satan dianggap sebagai dewa yang dipuja atau dihormati. Dalam [[Setanisme LaVeyan]], Satan adalah simbol kebajikan dan kebebasan.<ref>Contemporary Religious Satanisim: A Critical Reader, Jesper Aagaard Petersen – 2009</ref><ref>''Who's ? Right: Mankind, Religions and the End Times'', hlm. 35, Kelly Warman-Stallings – 2012</ref> Penampilan luar Satan tidak pernah dideskripsikan di dalam Alkitab, tetapi semenjak abad ke-19 ia sering kali muncul dalam [[seni Kristen]] dengan tanduk, [[:ms:telapuk|telapuk]], kaki yang memiliki rambut tebal, dan juga ekor; ia juga sering kali telanjang dan memegang garpu rumput. Penggambaran ini merupakan perpaduan dari penampilan berbagai dewa [[paganisme|pagan]], termasuk [[Pan (dewa)|Pan]], [[Poseidon]], dan [[Bes]]. Satan juga acap kali muncul dalam [[sastra Kristen]], khususnya dalam buku ''[[Inferno (Dante)|Inferno]]'' karya [[Dante Alighieri]]. Satan sendiri hingga kini masih sering muncul dalam film, acara televisi, dan musikseperti [[Santo Nikolas]] seperti [[Sinterklas]]. |
||
⚫ | Bentuk final dari Setan pada |
||
⚫ | |||
⚫ | Dalam agama [[Kristen]], Setan juga dikenal dengan sebutan ''Diabolos (διάβολος)'' yang mana kemudian diserap ke dalam bahasa arab menjadi [[Iblis dalam Kekristenan|Iblis]] melalui perantara [[Bahasa Suryani]].<ref name="freewill">{{cite journal|last=Basharin|first=Pavel V.|date=April 1, 2018|title=The Problem of Free Will and Predestination in the Light of Satan's Justification in Early Sufism|journal=English Language Notes|location=Durham, North Carolina|publisher=[[Duke University Press]]|volume=56|issue=1|pages=119–138|doi=10.1215/00138282-4337480|s2cid=165366613}}</ref> Setan dianggap sama dengan Ular pada ([https://www.sabda.org/sabdaweb/bible/chapter/?b=1&c=3&version=bis&lang=indonesia&theme=clearsky Kejadian 3]) yang dilaknat Tuhan sehingga berjalan secara menjalar selamanya karena telah menyesatkan [[Hawa]] untuk memetik buah dari [[Pohon Pengetahuan Tentang yang Baik dan yang Jahat|Pohon Pengetahuan Tentang Yang Baik Dan Buruk]].<ref>{{Cite web|title=SABDAweb - Kejadian 3 - Alkitab Kabar Baik (BIS)|url=https://www.sabda.org/sabdaweb/bible/chapter/?b=1&c=3&version=bis&lang=indonesia&theme=clearsky|website=www.sabda.org|access-date=2021-07-22}}</ref><ref>{{Cite web|last=Dolansky|first=Shawna|date=April 18, 2021|title=How the Serpent Became Satan|url=https://www.biblicalarchaeology.org/daily/biblical-topics/bible-interpretation/how-the-serpent-became-satan/}}</ref> |
||
⚫ | Pada awalnya istilah "setan" dalam [[Taurat|Kitab-Kitab Yahudi]] hanya digunakan sebagai kata yang bermakna "lawan" atau "penuduh", beberapanya dapat dilihat pada ayat ([https://biblehub.com/text/1_samuel/29-4.htm 1 Samuel 29:4]) di mana Panglima Bangsa Philistine takut bilamana [[Daud]] akan menjadi שָׂטָ֣ן "''Setan''" (Lawan) mereka. Pada Kitab ([https://biblehub.com/text/numbers/22-22.htm Bilangan 22:22]) [[Tuhan]] mengirimkan malaikat untuk menjadi שָׂטָ֣ן "''Setan''" (Lawan) atas [[Bileam]] yang ikut pergi bersama orang-orang [[Moab]] yang berniat menyerang bangsa [[Israel]]. |
||
⚫ | Kata "setan" baru secara perlahan-lahan berubah maknanya menjadi "makhluk ghaib jahat" setelah [[agama Yahudi]] menyerap paham [[dualisme]] dari [[Zoroastrianisme di Iran|agama Zoroastrianisme]] di saat Israel dikontrol oleh [[Kekaisaran Persia|Persia]] pada tahun 539-332 SM.<ref name=":0">{{Cite book|last=Gregory|first=Mobley|date=2005|title=The Birth of Satan: Tracing the Devil’s Biblical Roots|publisher=St. Martin's Press|url-status=https://www.amazon.com/Birth-Satan-Tracing-Devils-Biblical/dp/1403969337}}</ref><ref name=":1">{{Cite web|last=Sweeney|first=Lucas|title=The History and Origins of Satan|url=https://www.iup.edu/WorkArea/DownloadAsset.aspx?id=161917|website=www.iup.edu|access-date=23 Juli 2021}}</ref> Sebelum saat itu, agama Yahudi mempercayai bahwa segala hal yang baik maupun buruk seluruhnya berasal dari Tuhan.<ref>{{Cite web|title=Yesaya 45:7 (Versi Paralel) - Tampilan Ayat - Alkitab SABDA|url=https://alkitab.sabda.org/verse.php?book=23&chapter=45&verse=7|website=alkitab.sabda.org|access-date=2021-07-22}}</ref> Namun ini menimbulkan polemik dan pertanyaan dasar akan [[teodisi]]. Bagaimana Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang tega membiarkan kejahatan dan penderitaan ada. Para pemuka Yahudi pun mendapatkan solusinya setelah mereka menemukan sosok [[Angra Mainyu]] di dalam ajaran agama Zoroastrianisme. Angra Mainyu atau dikenal juga sebagai Ahriman adalah suatu entitas jahat yang terpisah dari [[Ahura Mazda]], sosok Tuhan dan sumber dari segala kebaikan pada ajaran agama Zoroastrianisme.<ref name="JDG_1982_670_673">{{citation|chapter=Ahriman|last=Duchesne-Guillemin|first=Jacques|title=Encyclopaedia Iranica|location=New York|publisher=Routledge & Kegan Paul|year=1982|volume=1|pages=670–673|chapter-url=http://www.iranicaonline.org/articles/ahriman}}</ref> Konsep inilah yang kemudian menjadi pondasi terbentuknya sosok setan sebagaimana yang dikenal sekarang.<ref name=":1" /> |
||
⚫ | Dalam kepercayaan [[Setanisme Teistik]], Satan dianggap sebagai dewa yang dipuja atau dihormati. Dalam [[Setanisme LaVeyan]], Satan adalah simbol kebajikan dan kebebasan.<ref>Contemporary Religious Satanisim: A Critical Reader, Jesper Aagaard Petersen – 2009</ref><ref>''Who's ? Right: Mankind, Religions and the End Times'', hlm. 35, Kelly Warman-Stallings – 2012</ref> Penampilan luar Satan tidak pernah dideskripsikan di dalam Alkitab, tetapi semenjak abad ke-19 ia sering kali muncul dalam [[seni Kristen]] dengan tanduk, [[:ms:telapuk|telapuk]], kaki yang memiliki rambut tebal, dan juga ekor; ia juga sering kali telanjang dan memegang garpu rumput. Penggambaran ini merupakan perpaduan dari penampilan berbagai dewa [[paganisme|pagan]], termasuk [[Pan (dewa)|Pan]], [[Poseidon]], dan [[Bes]]. Satan juga acap kali muncul dalam [[sastra Kristen]], khususnya dalam buku ''[[Inferno (Dante)|Inferno]]'' karya [[Dante Alighieri]]. Satan sendiri hingga kini masih sering muncul dalam film, acara televisi, dan |
||
== Pemahaman |
== Pemahaman Kristen == |
||
{{Utama|Iblis}} |
|||
⚫ | Menurut ajaran Islam, kata setan pada dasarnya memiliki arti sebagai [[kata sifat]], yang bisa digunakan kepada makhluk dari golongan [[jin]], [[manusia]], dan [[hewan]]. Kemudian [[Ibnu Katsir]] menyatakan pula, bahwa setan adalah semua yang keluar dari tabiat jenisnya dengan kejelekan.<ref>Tafsir Ibnu Katsir, 2/127. Lihat juga Al-Qamus Al-Muhith, hal. 1071.</ref> |
||
⚫ | |||
{{Utama|Setan dalam Kekristenan}} |
|||
⚫ | Dalam ayat ini menjelaskan bahwa Allah menjadikan setan dari jenis manusia, seperti halnya setan dari jenis jin, dan hanyalah setiap yang durhaka disebut setan, karena akhlak dan perbuatannya menyelisihi akhlak dan perbuatan makhluk yang sejenisnya, dan karena jauhnya dari kebaikan.<ref>Tafsir Ibnu Jarir, 1/49</ref> |
||
⚫ | Pada [[kitab Ayub]], kata "Setan" beralih menjadi tokoh yang mempunyai peran seperti [[Jaksa penuntut umum|jaksa penuntut]] dalam [[Peradilan umum di Indonesia|peradilan]] [[langit]].<ref>{{Cite journal|last=Herbert|first=Fingarette|title=The Meaning of Law in the Book of Job|url=https://repository.uchastings.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=2572&context=hastings_law_journal|journal=Hastings Law Journal}}</ref> Setan menilai ketaatan Ayub yang dipuji-puji oleh Tuhan hanya karena Ayub selalu di-anak-emaskan Tuhan. Tuhan pun mengizinkan Setan agar dirinya menguji Ayub dengan merenggut harta miliknya Ayub asalkan ia tidak mencelakai Ayub. Setan pun melakukan seperti kata Tuhan, namun Ayub tetap taat kepada Tuhan. Di saat Tuhan kembali memuji-muji Ayub, Setan menawarkan tantangan lain. Setan yakin bila Ayub terluka secara fisik maka ia akan berpaling dari Tuhan. Tuhan pun mengizinkan Setan untuk mencelakai Ayub asalkan ia tidak membunuhnya. Namun Ayub tetap kuat ketaatannya pada Tuhan. Setelahnya Setan pun menghilang dari cerita ini.<ref>{{Cite web|title=Job: The Book of Job|url=https://biblehub.com/job/|website=biblehub.com|access-date=2021-07-22}}</ref> Menurut T.J. Wray dan Gregory Mobely, Ayub pada cerita ini adalah bentuk [[simbolik]] yang mewakili bangsa Israel yang telah mengalami berbagai penderitaan, seperti [[Pengepungan Yerusalem (587 SM)|kehancuran Yerusalem]] dan [[Pembuangan ke Babilonia|deportasi pada masa Babilonia]]. Pada pencitraan ini setan belum sepenuhnya jahat dan hanya menjalankan tugasnya sebagai jaksa penuntut dibawah kewenangan Tuhan.<ref name=":0" /> |
||
⚫ | |||
⚫ | Bentuk final dari Setan pada Perjanjian lama dapat ditemukan pada [[Kitab 1 Tawarikh]], yang merupakan salah satu dari kitab-kitab suci Yahudi terakhir yang ditulis (pada sekitar tahun 300 SM). Kitab 1 Tawarikh menceritakan kembali kisah Daud yang sebelumnya telah ditulis pada [[Kitab 2 Samuel]]. Di dalam ([https://biblehub.com/text/2_samuel/24-1.htm 2 Samuel 24]), Tuhan yang marah mendorong Daud untuk melakukan sensus pada rakyat di Kerajaannya, namun pada kitab ([https://biblehub.com/text/1_chronicles/21-1.htm 1 Tawarikh 21:1]) dikatakan bahwa Daud melakukan sensus karena dihasut oleh Setan. Pada saat ini Setan yang awalnya hanyalah sebuah istilah sederhana untuk mendeskripsikan segala jenis "lawan" atau "musuh", ntah dia itu manusia atau malaikat, akhirnya tumbuh menjadi sosok sumber kedengkian atau kejahatan. Konsep akan Setan ini terus berkembang di luar kitab-kitab utama Yahudi, periode yang kemudian dikenal sebagai intartestamental.<ref name=":1" /> |
||
⚫ | Dalam agama [[Kristen]], Setan juga dikenal dengan sebutan ''Diabolos (διάβολος)'' yang mana kemudian diserap ke dalam bahasa arab menjadi [[Iblis dalam Kekristenan|Iblis]] melalui perantara [[Bahasa Suryani]].<ref name="freewill">{{cite journal|last=Basharin|first=Pavel V.|date=April 1, 2018|title=The Problem of Free Will and Predestination in the Light of Satan's Justification in Early Sufism|journal=English Language Notes|location=Durham, North Carolina|publisher=[[Duke University Press]]|volume=56|issue=1|pages=119–138|doi=10.1215/00138282-4337480|s2cid=165366613}}</ref> Setan dianggap sama dengan Ular pada ([https://www.sabda.org/sabdaweb/bible/chapter/?b=1&c=3&version=bis&lang=indonesia&theme=clearsky Kejadian 3]) yang dilaknat Tuhan sehingga berjalan secara menjalar selamanya karena telah menyesatkan [[Hawa]] untuk memetik buah dari [[Pohon Pengetahuan Tentang yang Baik dan yang Jahat|Pohon Pengetahuan Tentang Yang Baik Dan Buruk]].<ref>{{Cite web|title=SABDAweb - Kejadian 3 - Alkitab Kabar Baik (BIS)|url=https://www.sabda.org/sabdaweb/bible/chapter/?b=1&c=3&version=bis&lang=indonesia&theme=clearsky|website=www.sabda.org|access-date=2021-07-22}}</ref><ref>{{Cite web|last=Dolansky|first=Shawna|date=April 18, 2021|title=How the Serpent Became Satan|url=https://www.biblicalarchaeology.org/daily/biblical-topics/bible-interpretation/how-the-serpent-became-satan/}}</ref> |
||
⚫ | |||
=== Nama === |
=== Nama === |
||
Nama umum dari "Setan" dalam [[Alkitab]] [[Kristen]] adalah "[[Iblis]]". Dalam bahasa Inggris digunakan kata "''devil''" yang diturunkan dari kata [[bahasa Inggris Pertengahan]] ''devel'', dari [[bahasa Inggris Kuno]] ''dēofol,'' yang diambil dari istilah [[:en:Germanic languages|Germanik]] awal pinjaman dari kata [[bahasa Latin]] ''diabolus'', yang sebenarnya berasal dari [[bahasa Yunani]] ''diabolos'' "[[Fitnah|pemfitnah (''slanderer'')]]", dari ''diaballein'' "''to slander''", "memfitnah": ''dia-'' "melalui" + ''ballein'' "menggulung".<ref>{{cite web| url=https://www.ahdictionary.com/word/search.html?q=devil| title=American Heritage Dictionary: Devil| accessdate=2006-05-31}}</ref> Dalam [[Perjanjian Baru]], kata ''satan'' dan ''diabolos'' digunakan bergantian sebagai [[sinonim]].{{sfn|van der Toorn|Becking|Willem|1999|page=731}}<ref>{{Alkitab|Wahyu 12:9}}</ref> [[Beelzebub]], artinya "Dewa Lalat", adalah nama hinaan dalam [[Alkitab Ibrani]] dan [[Perjanjian Baru]] untuk sesosok dewa [[Filistin]] yang nama asalnya mungkin adalah "Ba'al Zabul", artinya "[[Baal]] si pangeran".{{sfn|van der Toorn|Becking|Willem|1999|pages=154–155}} Kitab-kitab [[Injil Sinoptik]] mengidentifikasi Setan dan Beelzebub sebagai tokoh yang sama.{{sfn|van der Toorn|Becking|Willem|1999|page=731}} Nama [[Abaddon]] (artinya "tempat kebinasaan") digunakan enam kali dalam [[Perjanjian Lama]], terutama sebagai nama daerah dalam [[Sheol]].{{sfn|Guiley|2009|page=1}} {{Alkitab|Wahyu 9:11}} menggambarkan Abaddon, yang namanya diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani sebagai ''Apollyon'', artinya "si pembinasa", sebagai sesosok malaikat yang memerintah [[:en:Abyss (religion)|Abyss]].<ref>{{Alkitab|Wahyu 9:11}}</ref> Dalam penggunaan modern, Abaddon sering disamakan dengan Setan.{{sfn|Guiley|2009|page=1}} |
Nama umum dari "Setan" dalam [[Alkitab]] [[Kristen]] adalah "[[Iblis]]". Dalam bahasa Inggris digunakan kata "''devil''" yang diturunkan dari kata [[bahasa Inggris Pertengahan]] ''devel'', dari [[bahasa Inggris Kuno]] ''dēofol,'' yang diambil dari istilah [[:en:Germanic languages|Germanik]] awal pinjaman dari kata [[bahasa Latin]] ''diabolus'', yang sebenarnya berasal dari [[bahasa Yunani]] ''diabolos'' "[[Fitnah|pemfitnah (''slanderer'')]]", dari ''diaballein'' "''to slander''", "memfitnah": ''dia-'' "melalui" + ''ballein'' "menggulung".<ref>{{cite web| url=https://www.ahdictionary.com/word/search.html?q=devil| title=American Heritage Dictionary: Devil| accessdate=2006-05-31}}</ref> Dalam [[Perjanjian Baru]], kata ''satan'' dan ''diabolos'' digunakan bergantian sebagai [[sinonim]].{{sfn|van der Toorn|Becking|Willem|1999|page=731}}<ref>{{Alkitab|Wahyu 12:9}}</ref> [[Beelzebub]], artinya "Dewa Lalat", adalah nama hinaan dalam [[Alkitab Ibrani]] dan [[Perjanjian Baru]] untuk sesosok dewa [[Filistin]] yang nama asalnya mungkin adalah "Ba'al Zabul", artinya "[[Baal]] si pangeran".{{sfn|van der Toorn|Becking|Willem|1999|pages=154–155}} Kitab-kitab [[Injil Sinoptik]] mengidentifikasi Setan dan Beelzebub sebagai tokoh yang sama.{{sfn|van der Toorn|Becking|Willem|1999|page=731}} Nama [[Abaddon]] (artinya "tempat kebinasaan") digunakan enam kali dalam [[Perjanjian Lama]], terutama sebagai nama daerah dalam [[Sheol]].{{sfn|Guiley|2009|page=1}} {{Alkitab|Wahyu 9:11}} menggambarkan Abaddon, yang namanya diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani sebagai ''Apollyon'', artinya "si pembinasa", sebagai sesosok malaikat yang memerintah [[:en:Abyss (religion)|Abyss]].<ref>{{Alkitab|Wahyu 9:11}}</ref> Dalam penggunaan modern, Abaddon sering disamakan dengan Setan.{{sfn|Guiley|2009|page=1}} |
||
=== Asal |
=== Asal-usul === |
||
Menurut doktrin Kristen Trinitarian, pada mulanya, Setan adalah malaikat Tuhan yang bernama Lucifer. Istilah “malaikat” berarti “utusan.” Semua malaikat diciptakan oleh Tuhan. Kolose 1:16 mengatakan: “Karena di dalam Dia-lah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia.” Lucifer diciptakan dengan keindahan yang sempurna sehingga ia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling cantik. Ia dipenuhi hikmat sehingga ia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang terpandai. Dari seluruh malaikat yang ada di Surga, Lucifer-lah yang paling pintar, cantik dan berkuasa. Yehezkiel 28:12 mencatat: “…..gambar dari kesempurnaan engkau, penuh hikmat dan maha indah.” Walaupun malaikat adalah makhluk yang indah dan berkuasa, namun mereka tidak boleh disembah karena malaikat adalah makhluk ciptaan Tuhan. Hanya Tuhan, Sang Pencipta saja yang patut disembah. |
Menurut doktrin Kristen Trinitarian, pada mulanya, Setan adalah malaikat Tuhan yang bernama Lucifer. Istilah “malaikat” berarti “utusan.” Semua malaikat diciptakan oleh Tuhan. Kolose 1:16 mengatakan: “Karena di dalam Dia-lah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia.” Lucifer diciptakan dengan keindahan yang sempurna sehingga ia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling cantik. Ia dipenuhi hikmat sehingga ia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang terpandai. Dari seluruh malaikat yang ada di Surga, Lucifer-lah yang paling pintar, cantik dan berkuasa. Yehezkiel 28:12 mencatat: “…..gambar dari kesempurnaan engkau, penuh hikmat dan maha indah.” Walaupun malaikat adalah makhluk yang indah dan berkuasa, namun mereka tidak boleh disembah karena malaikat adalah makhluk ciptaan Tuhan. Hanya Tuhan, Sang Pencipta saja yang patut disembah. |
||
Baris 34: | Baris 35: | ||
Selain itu Satan juga digambarkan sebagai ular dan naga (ular naga) dan banyak lagi. Di dalam kisah [[Kejadian]], Satan diidentifikasikan sebagai [[ular]] yang membujuk [[Hawa]] untuk memakan Buah Pengetahuan yang Baik dan yang Benar. {{Ayat|Wahyu|20|2}} menyebut bahwa "si ular tua itu, yaitu Iblis dan Satan." |
Selain itu Satan juga digambarkan sebagai ular dan naga (ular naga) dan banyak lagi. Di dalam kisah [[Kejadian]], Satan diidentifikasikan sebagai [[ular]] yang membujuk [[Hawa]] untuk memakan Buah Pengetahuan yang Baik dan yang Benar. {{Ayat|Wahyu|20|2}} menyebut bahwa "si ular tua itu, yaitu Iblis dan Satan." |
||
== Pemahaman Islam == |
|||
⚫ | |||
⚫ | Menurut ajaran Islam, kata setan pada dasarnya memiliki arti sebagai [[kata sifat]], yang bisa digunakan kepada makhluk dari golongan [[jin]], [[manusia]], dan [[hewan]]. Kemudian [[Ibnu Katsir]] menyatakan pula, bahwa setan adalah semua yang keluar dari tabiat jenisnya dengan kejelekan.<ref>Tafsir Ibnu Katsir, 2/127. Lihat juga Al-Qamus Al-Muhith, hal. 1071.</ref> |
||
⚫ | |||
⚫ | Dalam ayat ini menjelaskan bahwa Allah menjadikan setan dari jenis manusia, seperti halnya setan dari jenis jin, dan hanyalah setiap yang durhaka disebut setan, karena akhlak dan perbuatannya menyelisihi akhlak dan perbuatan makhluk yang sejenisnya, dan karena jauhnya dari kebaikan.<ref>Tafsir Ibnu Jarir, 1/49</ref> |
||
== Pemahaman Bahá'í == |
== Pemahaman Bahá'í == |
||
Baris 39: | Baris 47: | ||
== Lihat pula == |
== Lihat pula == |
||
* [[Azazil]] |
|||
* [[Iblis]] |
* [[Iblis]] |
||
* [[Lucifer]] |
* [[Lucifer]] |
||
* [[Satanisme]] |
* [[Satanisme]] |
||
* [[D'Zeropov]] |
|||
== Catatan == |
== Catatan == |
||
Baris 97: | Baris 105: | ||
| last = Forsyth | first = Neil |
| last = Forsyth | first = Neil |
||
| title=The Old Enemy: Satan & the Combat Myth |
| title=The Old Enemy: Satan & the Combat Myth |
||
| publisher=Princeton University Press; Reprint edition |
| url = https://archive.org/details/oldenemysatancom0000fors | publisher=Princeton University Press; Reprint edition |
||
| year=1987 |
| year=1987 |
||
| isbn=0-691-01474-4 |
| isbn=0-691-01474-4 |
||
Baris 151: | Baris 159: | ||
| authorlink = Elaine Pagels |
| authorlink = Elaine Pagels |
||
| title=The Origin of Satan |
| title=The Origin of Satan |
||
| publisher=Vintage; Reprint edition |
| url = https://archive.org/details/adameveserpent00elai | publisher=Vintage; Reprint edition |
||
| year=1995 |
| year=1995 |
||
| isbn=0-679-72232-7 |
| isbn=0-679-72232-7 |
||
Baris 196: | Baris 204: | ||
== Pranala luar == |
== Pranala luar == |
||
=== Setan menurut Islam === |
=== Setan menurut Islam === |
||
* [http://asysyariah.com/perbedaan-antara-jin-setan-dan-iblis.html Perbedaan Antara Jin, Setan dan Iblis di Asy-Syariah.com] |
* [http://asysyariah.com/perbedaan-antara-jin-setan-dan-iblis.html Perbedaan Antara Jin, Setan dan Iblis di Asy-Syariah.com] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130121065536/http://asysyariah.com/perbedaan-antara-jin-setan-dan-iblis.html |date=2013-01-21 }} |
||
* [http://majlisdzikrullahpekojan.org/artikel-umum/nama-nama-setan-dan-pekerjaannya.html Nama-nama Setan Dan Pekerjaannya] |
* [http://majlisdzikrullahpekojan.org/artikel-umum/nama-nama-setan-dan-pekerjaannya.html Nama-nama Setan Dan Pekerjaannya] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120615060458/http://majlisdzikrullahpekojan.org/artikel-umum/nama-nama-setan-dan-pekerjaannya.html |date=2012-06-15 }} |
||
=== Setan menurut Kristen === |
=== Setan menurut Kristen === |
||
* {{en}} [http://www.churchofsatan.com/ Gereja Setan] |
* {{en}} [http://www.churchofsatan.com/ Gereja Setan] |
||
Baris 204: | Baris 212: | ||
* {{en}} [http://www.jewishencyclopedia.com/view.jsp?artid=270&letter=S&search=Satan Jewish Encyclopedia] |
* {{en}} [http://www.jewishencyclopedia.com/view.jsp?artid=270&letter=S&search=Satan Jewish Encyclopedia] |
||
* {{en}} [http://www.secweb.org/index.aspx?action=viewAsset&id=310 Internet Infidels - The Implausibility of Satan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080115192913/http://www.secweb.org/index.aspx?action=viewAsset&id=310 |date=2008-01-15 }} by Paul Doland |
* {{en}} [http://www.secweb.org/index.aspx?action=viewAsset&id=310 Internet Infidels - The Implausibility of Satan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080115192913/http://www.secweb.org/index.aspx?action=viewAsset&id=310 |date=2008-01-15 }} by Paul Doland |
||
* {{en}} [http://www.regels.org/Anti-christ.htm The Bible texts about satan and antichrist]. Collected by Lev Regelson |
* {{en}} [http://www.regels.org/Anti-christ.htm The Bible texts about satan and antichrist] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100214031846/http://www.regels.org/Anti-christ.htm |date=2010-02-14 }}. Collected by Lev Regelson |
||
{{Authority control}} |
|||
[[Kategori:Kata dan frasa Arab]] |
[[Kategori:Kata dan frasa Arab]] |
||
[[Kategori:Mitologi menurut agama]] |
[[Kategori:Mitologi menurut agama]] |
||
[[Kategori: |
[[Kategori:Demon]] |
||
[[Kategori: |
[[Kategori:Setanisme]] |
||
[[Kategori:Istilah Kristen]] |
[[Kategori:Istilah Kristen]] |
||
[[af:Satan]] |
|||
[[ang:Satan]] |
|||
[[az:Şеytаn]] |
|||
[[bg:Сатана]] |
|||
[[cv:Шуйтан]] |
|||
[[fa:شیطان]] |
|||
[[fi:Saatana]] |
|||
[[fur:Satane]] |
|||
[[gl:Satanás]] |
|||
[[got:𐍃𐌰𐍄𐌰𐌽𐌰/Satana]] |
|||
[[he:שטן]] |
|||
[[hi:शैतान]] |
|||
[[hr:Sotona]] |
|||
[[hu:Sátán]] |
|||
[[is:Satan]] |
|||
[[ka:ეშმაკი]] |
|||
[[lt:Šėtonas]] |
|||
[[lv:Sātans]] |
|||
[[ms:Syaitan]] |
|||
[[ne:राक्षस]] |
|||
[[nl:Satan]] |
|||
[[nrm:Dgiâbl'ye]] |
|||
[[sh:Satana]] |
|||
[[sl:Satan]] |
|||
[[szl:Szatan]] |
|||
[[ta:சாத்தான்]] |
|||
[[te:సైతాను]] |
|||
[[tr:Şeytan]] |
|||
[[vep:Soton]] |
Revisi terkini sejak 7 Agustus 2024 04.32
Setan[a] adalah makhluk dalam agama Samawi yang menggoda manusia untuk berbuat jahat. Pada awalnya, istilah "setan" digunakan sebagai julukan untuk berbagai entitas yang menantang kepercayaan iman manusia di dalam Alkitab Ibrani. Sejak saat itu, agama-agama Samawi menggunakan istilah "Satan" sebagai nama untuk Iblis. Di dalam bahasa Indonesia, istilah Satan berbeda maknanya dengan "setan". "Satan" (huruf besar) lebih condong kepada sang Iblis (diabolos), sedangkan "setan" (huruf kecil) lebih mengacu kepada roh-roh jahat (daemon). Perubahan makna itu terjadi karena setan tidak diterjemahkan langsung dari bahasa Ibrani, melainkan melalui bahasa Arab, sehingga terjadi pergeseran makna.
Tokoh yang dikenal sebagai "setan" pertama kali muncul dalam Tanakh sebagai seorang penuntut surgawi dan salah satu Anak-anak Allah yang tunduk kepada Yahweh. Ia menuntut bangsa Yehuda dalam pengadilan surgawi dan menguji kesetiaan para pengikut Yahweh dengan membuat mereka menderita. Selama periode intertestamental, setan berubah menjadi makhluk jahat dengan sifat-sifat yang amat mengerikan dan berlawanan dengan Tuhan (kemungkinan akibat pengaruh dari tokoh Angra Mainyu dalam agama Zoroastrianisme). Dalam apokrifa Kitab Yobel, Yahweh memberikan wewenang atas malaikat yang telah jatuh kepada Mastema untuk menggoda manusia agar mereka berbuat dosa, dan juga untuk menghukum mereka. Dalam Injil Sinoptik, Satan mencobai Yesus di gurun dan dianggap sebagai penyebab penyakit. Dalam Kitab Wahyu, Satan muncul sebagai naga merah besar yang dikalahkan oleh Malaikat Mikael dan dilempar dari surga. Ia kemudian terikat seribu tahun lamanya, tetapi sempat bebas sebelum akhirnya dikalahkan dan dilempar ke lautan api.
Dalam agama Kristen, Satan juga dikenal dengan sebutan Iblis. Walaupun Kitab Kejadian tidak menyebutkan namanya secara langsung, ia sering kali dianggap sebagai ular di Taman Eden. Pada abad pertengahan, Satan tidak memiliki peranan yang besar dalam teologi Kristen dan digunakan sebagai selingan lucu dalam sandiwara misteri. Pada periode modern awal, peran Satan menjadi semakin penting akibat tersebarnya kepercayaan akan kerasukan setan dan sihir. Pada Abad Pencerahan, kepercayaan akan keberadaan Satan dikritik habis-habisan. Walaupun begitu, kepercayaan akan Satan masih tetap ada, khususnya di Amerika. Sementara itu, dalam Al Quran, Iblis adalah makhluk yang terbuat dari api dan diusir dari surga karena ia menolak bersujud kepada Adam, dan ia juga membuat manusia berbuat dosa dengan menyusupi waswās ("pikiran jahat") ke dalam benak manusia.
Dalam kepercayaan Setanisme Teistik, Satan dianggap sebagai dewa yang dipuja atau dihormati. Dalam Setanisme LaVeyan, Satan adalah simbol kebajikan dan kebebasan.[3][4] Penampilan luar Satan tidak pernah dideskripsikan di dalam Alkitab, tetapi semenjak abad ke-19 ia sering kali muncul dalam seni Kristen dengan tanduk, telapuk, kaki yang memiliki rambut tebal, dan juga ekor; ia juga sering kali telanjang dan memegang garpu rumput. Penggambaran ini merupakan perpaduan dari penampilan berbagai dewa pagan, termasuk Pan, Poseidon, dan Bes. Satan juga acap kali muncul dalam sastra Kristen, khususnya dalam buku Inferno karya Dante Alighieri. Satan sendiri hingga kini masih sering muncul dalam film, acara televisi, dan musikseperti Santo Nikolas seperti Sinterklas.
Pemahaman Yahudi
[sunting | sunting sumber]Pada awalnya istilah "setan" dalam Kitab-Kitab Yahudi hanya digunakan sebagai kata yang bermakna "lawan" atau "penuduh", beberapanya dapat dilihat pada ayat (1 Samuel 29:4) di mana Panglima Bangsa Philistine takut bilamana Daud akan menjadi שָׂטָ֣ן "Setan" (Lawan) mereka. Pada Kitab (Bilangan 22:22) Tuhan mengirimkan malaikat untuk menjadi שָׂטָ֣ן "Setan" (Lawan) atas Bileam yang ikut pergi bersama orang-orang Moab yang berniat menyerang bangsa Israel.
Kata "setan" baru secara perlahan-lahan berubah maknanya menjadi "makhluk ghaib jahat" setelah agama Yahudi menyerap paham dualisme dari agama Zoroastrianisme di saat Israel dikontrol oleh Persia pada tahun 539-332 SM.[5][6] Sebelum saat itu, agama Yahudi mempercayai bahwa segala hal yang baik maupun buruk seluruhnya berasal dari Tuhan.[7] Namun ini menimbulkan polemik dan pertanyaan dasar akan teodisi. Bagaimana Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang tega membiarkan kejahatan dan penderitaan ada. Para pemuka Yahudi pun mendapatkan solusinya setelah mereka menemukan sosok Angra Mainyu di dalam ajaran agama Zoroastrianisme. Angra Mainyu atau dikenal juga sebagai Ahriman adalah suatu entitas jahat yang terpisah dari Ahura Mazda, sosok Tuhan dan sumber dari segala kebaikan pada ajaran agama Zoroastrianisme.[8] Konsep inilah yang kemudian menjadi pondasi terbentuknya sosok setan sebagaimana yang dikenal sekarang.[6]
Pemahaman Kristen
[sunting | sunting sumber]Pada kitab Ayub, kata "Setan" beralih menjadi tokoh yang mempunyai peran seperti jaksa penuntut dalam peradilan langit.[9] Setan menilai ketaatan Ayub yang dipuji-puji oleh Tuhan hanya karena Ayub selalu di-anak-emaskan Tuhan. Tuhan pun mengizinkan Setan agar dirinya menguji Ayub dengan merenggut harta miliknya Ayub asalkan ia tidak mencelakai Ayub. Setan pun melakukan seperti kata Tuhan, namun Ayub tetap taat kepada Tuhan. Di saat Tuhan kembali memuji-muji Ayub, Setan menawarkan tantangan lain. Setan yakin bila Ayub terluka secara fisik maka ia akan berpaling dari Tuhan. Tuhan pun mengizinkan Setan untuk mencelakai Ayub asalkan ia tidak membunuhnya. Namun Ayub tetap kuat ketaatannya pada Tuhan. Setelahnya Setan pun menghilang dari cerita ini.[10] Menurut T.J. Wray dan Gregory Mobely, Ayub pada cerita ini adalah bentuk simbolik yang mewakili bangsa Israel yang telah mengalami berbagai penderitaan, seperti kehancuran Yerusalem dan deportasi pada masa Babilonia. Pada pencitraan ini setan belum sepenuhnya jahat dan hanya menjalankan tugasnya sebagai jaksa penuntut dibawah kewenangan Tuhan.[5]
Bentuk final dari Setan pada Perjanjian lama dapat ditemukan pada Kitab 1 Tawarikh, yang merupakan salah satu dari kitab-kitab suci Yahudi terakhir yang ditulis (pada sekitar tahun 300 SM). Kitab 1 Tawarikh menceritakan kembali kisah Daud yang sebelumnya telah ditulis pada Kitab 2 Samuel. Di dalam (2 Samuel 24), Tuhan yang marah mendorong Daud untuk melakukan sensus pada rakyat di Kerajaannya, namun pada kitab (1 Tawarikh 21:1) dikatakan bahwa Daud melakukan sensus karena dihasut oleh Setan. Pada saat ini Setan yang awalnya hanyalah sebuah istilah sederhana untuk mendeskripsikan segala jenis "lawan" atau "musuh", ntah dia itu manusia atau malaikat, akhirnya tumbuh menjadi sosok sumber kedengkian atau kejahatan. Konsep akan Setan ini terus berkembang di luar kitab-kitab utama Yahudi, periode yang kemudian dikenal sebagai intartestamental.[6]
Dalam agama Kristen, Setan juga dikenal dengan sebutan Diabolos (διάβολος) yang mana kemudian diserap ke dalam bahasa arab menjadi Iblis melalui perantara Bahasa Suryani.[11] Setan dianggap sama dengan Ular pada (Kejadian 3) yang dilaknat Tuhan sehingga berjalan secara menjalar selamanya karena telah menyesatkan Hawa untuk memetik buah dari Pohon Pengetahuan Tentang Yang Baik Dan Buruk.[12][13]
Nama
[sunting | sunting sumber]Nama umum dari "Setan" dalam Alkitab Kristen adalah "Iblis". Dalam bahasa Inggris digunakan kata "devil" yang diturunkan dari kata bahasa Inggris Pertengahan devel, dari bahasa Inggris Kuno dēofol, yang diambil dari istilah Germanik awal pinjaman dari kata bahasa Latin diabolus, yang sebenarnya berasal dari bahasa Yunani diabolos "pemfitnah (slanderer)", dari diaballein "to slander", "memfitnah": dia- "melalui" + ballein "menggulung".[14] Dalam Perjanjian Baru, kata satan dan diabolos digunakan bergantian sebagai sinonim.[15][16] Beelzebub, artinya "Dewa Lalat", adalah nama hinaan dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Baru untuk sesosok dewa Filistin yang nama asalnya mungkin adalah "Ba'al Zabul", artinya "Baal si pangeran".[17] Kitab-kitab Injil Sinoptik mengidentifikasi Setan dan Beelzebub sebagai tokoh yang sama.[15] Nama Abaddon (artinya "tempat kebinasaan") digunakan enam kali dalam Perjanjian Lama, terutama sebagai nama daerah dalam Sheol.[18] Wahyu 9:11 menggambarkan Abaddon, yang namanya diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani sebagai Apollyon, artinya "si pembinasa", sebagai sesosok malaikat yang memerintah Abyss.[19] Dalam penggunaan modern, Abaddon sering disamakan dengan Setan.[18]
Asal-usul
[sunting | sunting sumber]Menurut doktrin Kristen Trinitarian, pada mulanya, Setan adalah malaikat Tuhan yang bernama Lucifer. Istilah “malaikat” berarti “utusan.” Semua malaikat diciptakan oleh Tuhan. Kolose 1:16 mengatakan: “Karena di dalam Dia-lah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia.” Lucifer diciptakan dengan keindahan yang sempurna sehingga ia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling cantik. Ia dipenuhi hikmat sehingga ia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang terpandai. Dari seluruh malaikat yang ada di Surga, Lucifer-lah yang paling pintar, cantik dan berkuasa. Yehezkiel 28:12 mencatat: “…..gambar dari kesempurnaan engkau, penuh hikmat dan maha indah.” Walaupun malaikat adalah makhluk yang indah dan berkuasa, namun mereka tidak boleh disembah karena malaikat adalah makhluk ciptaan Tuhan. Hanya Tuhan, Sang Pencipta saja yang patut disembah.
Kata Satan (dengan huruf besar) hanya digunakan dua kali di dalam Alkitab Terjemahan Baru (Wahyu 12:9, 20:2) untuk akar kata Yunani Satanas yang diterjemahkan menjadi "Iblis" di 34 tempat yang lain di Alkitab.[20][21] Oleh karena itu sinonim "Satan" yang terdekat di dalam bahasa Indonesia adalah "Iblis".
Lucifer dan Beelzebul adalah dua nama lain yang disebut di dalam Alkitab yang sering kali dikaitkan dengan Satan. Nama "Lucifer" di dalam teologi Kristen diidentifikasikan dengan "putera Fajar" di dalam Yesaya 14:12 yang dikaitkan dengan "pemfitnah" dalam bagian lain di Perjanjian Lama. Beelzebub atau Beelzebub adalah nama dewa orang Filistin (lebih tepatnya sejenis Baal, dari kata Ba‘al Zebûb, yang artinya "Dewa Lalat") dan juga digunakan di Perjanjian Baru sebagai sinonim untuk Satan.
Selain itu Satan juga digambarkan sebagai ular dan naga (ular naga) dan banyak lagi. Di dalam kisah Kejadian, Satan diidentifikasikan sebagai ular yang membujuk Hawa untuk memakan Buah Pengetahuan yang Baik dan yang Benar. Wahyu 20:2 menyebut bahwa "si ular tua itu, yaitu Iblis dan Satan."
Pemahaman Islam
[sunting | sunting sumber]Menurut ajaran Islam, kata setan pada dasarnya memiliki arti sebagai kata sifat, yang bisa digunakan kepada makhluk dari golongan jin, manusia, dan hewan. Kemudian Ibnu Katsir menyatakan pula, bahwa setan adalah semua yang keluar dari tabiat jenisnya dengan kejelekan.[22]
...dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). (Al-An’am: 112)
Dalam ayat ini menjelaskan bahwa Allah menjadikan setan dari jenis manusia, seperti halnya setan dari jenis jin, dan hanyalah setiap yang durhaka disebut setan, karena akhlak dan perbuatannya menyelisihi akhlak dan perbuatan makhluk yang sejenisnya, dan karena jauhnya dari kebaikan.[23]
Pemahaman Bahá'í
[sunting | sunting sumber]Dalam agama Bahá'í, Satan tidak dianggap sebagai kekuatan jahat yang bergerak sendiri seperti dalam agama-agama lainnya,[24][25] tetapi dipandang sebagai kodrat yang lebih rendah pada manusia.[24][25] `Abdu'l-Bahá menjelaskan: "Kodrat yang lebih rendah pada manusia ini dilambangkan sebagai Satan - ego jahat di dalam diri kita, bukan kepribadian jahat di luar."[24][25] Roh-roh jahat lain yang diimani oleh kepercayaan-kepercayaan lainnya (seperti jin) juga dianggap sebagai metafor sifat yang dimiliki dan ditunjukkan oleh manusia saat ia berpaling dari Tuhan.[26] Sementara itu, tindakan-tindakan yang digambarkan sebagai tindakan "kesetanan" dalam naskah-naskah Bahá'í mengacu kepada perbuatan manusia yang disebabkan oleh hasrat-hasrat yang mementingkan dirinya sendiri.[27]
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Catatan
[sunting | sunting sumber]- ^ bahasa Ibrani: שָּׂטָן (sâtan), berarti "musuh";[1] bahasa Yunani Kuno: ὁ σατανᾶς atau σατάν (ho satanas atau satan);[2] bahasa Arab: شيطان (syaiton), berarti "sesat" atau "jauh"
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Kelly 2006, hlm. 2–3.
- ^ Boyd 1975, hlm. 13.
- ^ Contemporary Religious Satanisim: A Critical Reader, Jesper Aagaard Petersen – 2009
- ^ Who's ? Right: Mankind, Religions and the End Times, hlm. 35, Kelly Warman-Stallings – 2012
- ^ a b Gregory, Mobley (2005). The Birth of Satan: Tracing the Devil’s Biblical Roots. St. Martin's Press.
- ^ a b c Sweeney, Lucas. "The History and Origins of Satan". www.iup.edu. Diakses tanggal 23 Juli 2021.
- ^ "Yesaya 45:7 (Versi Paralel) - Tampilan Ayat - Alkitab SABDA". alkitab.sabda.org. Diakses tanggal 2021-07-22.
- ^ Duchesne-Guillemin, Jacques (1982), "Ahriman", Encyclopaedia Iranica, 1, New York: Routledge & Kegan Paul, hlm. 670–673
- ^ Herbert, Fingarette. "The Meaning of Law in the Book of Job". Hastings Law Journal.
- ^ "Job: The Book of Job". biblehub.com. Diakses tanggal 2021-07-22.
- ^ Basharin, Pavel V. (April 1, 2018). "The Problem of Free Will and Predestination in the Light of Satan's Justification in Early Sufism". English Language Notes. Durham, North Carolina: Duke University Press. 56 (1): 119–138. doi:10.1215/00138282-4337480.
- ^ "SABDAweb - Kejadian 3 - Alkitab Kabar Baik (BIS)". www.sabda.org. Diakses tanggal 2021-07-22.
- ^ Dolansky, Shawna (April 18, 2021). "How the Serpent Became Satan".
- ^ "American Heritage Dictionary: Devil". Diakses tanggal 2006-05-31.
- ^ a b van der Toorn, Becking & Willem 1999, hlm. 731.
- ^ Wahyu 12:9
- ^ van der Toorn, Becking & Willem 1999, hlm. 154–155.
- ^ a b Guiley 2009, hlm. 1.
- ^ Wahyu 9:11
- ^ Kata "Satan" di dalam Alkitab[pranala nonaktif permanen], bd. "setan"[pranala nonaktif permanen] dan "Iblis"[pranala nonaktif permanen]
- ^ Menurut pencarian kata "setan" dalam Sabda.org terdapat 213 ayat yang memuat kata "setan", "setan-setan" atau "setan-setanpun"
- ^ Tafsir Ibnu Katsir, 2/127. Lihat juga Al-Qamus Al-Muhith, hal. 1071.
- ^ Tafsir Ibnu Jarir, 1/49
- ^ a b c ʻAbduʾl-Bahá 1982, hlm. 294–295.
- ^ a b c Smith 2000, hlm. 135–136, 304.
- ^ Smith 2008, hlm. 112.
- ^ Peter Smith An Introduction to the Baha'i Faith Cambridge University Press 2008 ISBN 978-0-521-86251-6 hlm. 112
Pustaka
[sunting | sunting sumber]- ʻAbduʾl-Bahá (1982) [1912], The Promulgation of Universal Peace, Wilmette, Illinois, USA: Bahá'í Publishing Trust, hlm. 294–295, ISBN 0-87743-172-8
- Ahmed, Shahab (2017), Before Orthodoxy: The Satanic Verses in Early Islam, Cambridge, Massachusetts and London, England: Harvard University Press, ISBN 978-0-674-04742-6
- Ahmadi, Nader; Ahmadi, Fereshteh (1998), Iranian Islam: The Concept of the Individual, Houndmills, Basingstoke, Hampshire, and London, England: Palgrave Macmillan, ISBN 978-0-230-37349-5
- Allen, Roger (2015), Studying Modern Arabic Literature, Edinburgh, Scotland: Edinburgh University Press, ISBN 978-1-4744-0349-8
- Almond, Philip C. (2004), Demonic Possession and Exorcism in Early Modern England: Contemporary Texts and their Cultural Context, Cambridge, England: Cambridge University Press, ISBN 978-0-511-21036-5
- Bainton, Roland H. (1978) [1950], Here I Stand: A Life of Martin Luther, Nashville, Tennessee: Abingdon Press, ISBN 0-687-16895-3
- Bamberger, Bernard J. (2006). Fallen Angels: Soldiers of Satan's Realm. Jewish Publication Society of America. ISBN 0-8276-0797-0.
- Bass, Justin (2014), The Battle for the Keys: Revelation 1:18 and Christ's Descent into the Underworld, Eugene, Oregon: Wipf & Stock, ISBN 978-1-62564-839-6
- Beekmann, Sharon; Bolt, Peter G. (2012), Silencing Satan: Handbook of Biblical Demonology, Eugene, Oregon: Wipf & Stock, ISBN 978-1-61097-055-6
- Boyd, James W. (1975), "Terminology Centered Around Satan and the Devil", Satan and Māra: Christian and Buddhist Symbols of Evil, Leiden, The Netherlands: Brill, ISBN 90-04-04173-7
- Bryson, Michael (2004), The Tyranny of Heaven: Milton's Rejection of God as King, Cranbury, New Jersey, London, England, and Mississauga, Ontario: Rosemont Publishing and Printing Corp., ISBN 0-87413-859-0
- Cabinet, Kristofer Widholm and Bernard McGinn (2001). "Antichrist: An Interview with Bernard McGinn". Cabinet Magazine. Issue 5 Evil Winter. Cabinet Magazine.
- Caird, George Bradford (1980), The Language and Imagery of the Bible, London, England: Westminster Press, ISBN 9780664213787
- Caldwell, William. "The Doctrine of Satan: I. In the Old Testament", The Biblical World, Vol. 41, No. 1 (Jan., 1913), pp. 29–33 in JSTOR
- Caldwell, William. "The Doctrine of Satan: II. Satan in Extra-Biblical Apocalyptical Literature", The Biblical World, Vol. 41, No. 2 (Feb., 1913), pp. 98–102 in JSTOR
- Caldwell, William. "The Doctrine of Satan: III. In the New Testament", The Biblical World, Vol. 41, No. 3 (Mar., 1913), pp. 167–172 in JSTOR
- Campo, Juan Eduardo (2009), "Satan", Encyclopedia of Islam, New York City, New York: Infobase Publishing, hlm. 603–604, ISBN 978-0-8160-5454-1
- Chambers, Aaron (2014), Devoted, Colorado Springs, Colorado: NavPress, ISBN 978-1-61291-637-8
- Davies, Douglas J. (2010). Fallen Joseph Smith, Jesus, and Satanic Opposition: Atonement, Evil and the Mormon Vision. University of Durham, UK. ISBN 978-1-4094-0830-7.
- Day, John (2002) [2000], Yahweh and the Gods and Goddesses of Canaan, Sheffield, England: Sheffield Academic Press, ISBN 0-82646-830-6
- Eddy, P. R.; Beilby, J. (2008), "Atonement", dalam Dyrness, William A.; Kärkkäinen, Veli-Matti, Global Dictionary of Theology: A Resource for the Worldwide Church, Downers Grove, Illinois and Nottingham, England: IVP Academic, hlm. 84–92, ISBN 978-0-8308-2454-0
- Ellis, Bill (2000), Raising the Devil: Satanism, New Religions, and the Media, Lexington, Kentucky: University of Kentucky Press, ISBN 0-8131-2170-1
- Empson, William. Milton's God (1966)
- Faiola, Anthony (10 May 2014), "A modern pope gets old school on the Devil: A renewed interest in exorcism", The Washington Post, The WP Company, LLC
- Ferber, Sarah (2004), Demonic Possession and Exorcism in Early Modern France, New York City, New York and London, England: Routledge, ISBN 0-415-21265-0
- Ferguson, Everett (2003) [1987], Backgrounds of Early Christianity (edisi ke-third), Grand Rapids, Michigan: William B. Eerdmans Publishing Company, ISBN 0-8028-2221-5
- Forsyth, Neil (1987). The Old Enemy: Satan & the Combat Myth. Princeton University Press; Reprint edition. ISBN 0-691-01474-4.
- Forsyth, Neil (1987). The Satanic Epic. Princeton University Press; Reprint edition. ISBN 0-691-11339-4.
- Fowlie, Wallace (1981), A Reading of Dante's Inferno, Chicago, Illinois: The University of Chicago Press, ISBN 0-226-25888-2
- Gallagher, Eugene V.; Ashcraft, W. Michael (2006), Introduction to New and Alternative Religions in America: History and Controversies, 1, Westport, Connecticut: Greenwood Press, ISBN 0-275-98713-2
- Garland, David E. (2006), Hebrews - Revelation, The Expositor's Bible Commentary: Revised Edition, 13, Grand Rapids, Michigan: Zondervan, ISBN 978-0-31086624-4
- Gentry, Kenneth L. Jr (2002). The Beast of Revelation. American Vision. ISBN 0-915815-41-9.
- Geoffroy, Éric (2010), Introduction to Sufism: The Inner Path of Islam, Bloomington, Indiana: World Wisdom, ISBN 978-1-935493-10-5
- Ginther, James R. (2009), The Westminster Handbook to Medieval Theology, The Westminster Handbooks to Christian Theology, Louisville, Kentucky: Westminster John Knox Press, ISBN 978-0-664-22397-7
- Glustrom, Simon (1989), The Myth and Reality of Judaism: 82 Misconceptions Set Straight, West Orange, New Jersey: Behrman House, Inc., ISBN 0-87441-479-2
- Graves, Kersey (1995). Biography of Satan: Exposing the Origins of the Devil. Book Tree. ISBN 1-885395-11-6.
- Guiley, Rosemary (2009), The Encyclopedia of Demons and Demonology, New York City, New York: Facts On File, Inc., ISBN 978-0-8160-7314-6
- ‘’The Interpreter’s Dictionary of the Bible, An illustrated Encyclopedia’’;ed. Buttrick, George Arthur; Abingdon Press 1962
- Jabbour, Nabeel (2014), The Crescent through the Eyes of the Cross: Insights from an Arab Christian, London, England: Omnibus Press, ISBN 9781615215126
- Jacobs, Joseph, and Ludwig Blau. "Satan," The Jewish Encyclopedia (1906) online pp 68–71
- Jordan, William (27 September 2013), "18% of Brits believe in possession by the devil", yougov.co.uk, YouGov
- Kelly, Henry Ansgar (2006), Satan: A Biography, Cambridge, England: Cambridge University Press, ISBN 978-0521604024
- Kelly, Henry Ansgar (2017), Satan in the Bible, God's Minister of Justice, Eugene, Oregon: Wipf & Stock, ISBN 978-1532613319
- Kent, William. "Devil." The Catholic Encyclopedia (1908) Vol. 4. online older article
- Kohler, Kaufmann (1923), Heaven and Hell in Comparative Religion with Special Reference to Dante's Divine Comedy, New York City, New York: The Macmillan Company
- Levack, Brian P. (2015), "54. Johann Weyer: the Possession of the Nuns at Wertet, 1550", The Witchcraft Sourcebook, New York City, New York and London, England: Routledge, ISBN 978-1138774971
- Lewis, James R. (2001), Satanism Today: An Encyclopedia of Religion, Folklore, and Popular Culture, Santa Barbara, California: ABC-CLIO, ISBN 1-57607-759-4
- Link, Luther (1995), The Devil: A Mask Without a Face, London, England: Reaktion Books, ISBN 0-948462-67-1
- Link, Luther (2010), "Devil", dalam Grafton, Anthony; Most, Glenn W.; Settis, Salvatore, The Classical Tradition, Cambridge, Massachusetts and London, England: The Belknap Press of Harvard University Press, hlm. 264–265, ISBN 978-0-674-03572-0
- McMillan, M. E. (2011), The Meaning of Mecca: The Politi of Pilgrimage in Early Islam, London, England: Saqi Books, ISBN 978-0863564376
- Osborn, Ian (1998), Tormenting Thoughts and Secret Rituals: The Hidden Epidemic of Obsessive-Compulsive Disorder, New York City, New York: Dell Publishing, ISBN 0-440-50847-9
- Osborne, B. A. E. "Peter: Stumbling-Block and Satan," Novum Testamentum, Vol. 15, Fasc. 3 (Jul., 1973), pp. 187–190 in JSTOR on "Get thee behind me, Satan!"
- Pagels, Elaine (1995). The Origin of Satan. Vintage; Reprint edition. ISBN 0-679-72232-7.
- Parker, Thomas Henry Louis (1995), Calvin: An Introduction to his Thought, Louisville, Kentucky: Westminster John Knox Press, ISBN 978-0664256029
- Patmore, Hector M. (2012), Adam, Satan, and the King of Tyre: The Interpretation of Ezekiel 28:11-19 in Late Antiquity, Leiden, The Netherlands: Brill, ISBN 978-90-0420880-3
- Peterson, Robert A. (2012), Salvation Accomplished by the Son: The Work of Christ, Wheaton, Illinois: Crossway, ISBN 978-1-4335-2360-1
- Pilch, John J. (1995), The Cultural World of Jesus: Sunday by Sunday, Volume 1, Collegeville, Minnesota: The Liturgical Press, ISBN 0-8146-2286-0
- Plantinga, Richard J.; Thompson, Thomas J.; Lundberg, Matthew D. (2010), An Introduction to Christian Theology, Cambridge, England: Cambridge University Press, ISBN 978-0-521-69037-9
- Poole, W. Scott (2009), Satan in America: The Devil We Know, Lanham, Maryland: Rowman & Littlefield Publishers, ISBN 978-1-4422-0062-3
- Prince, Stephen (2004), The Horror Film, New Brunswick, New Jersey and London: Rutgers University Press, ISBN 0-8135-3363-5
- Rebhorn Wayne A. "The Humanist Tradition and Milton's Satan: The Conservative as Revolutionary," Studies in English Literature, 1500–1900, Vol. 13, No. 1, The English Renaissance (Winter, 1973), pp. 81–93 in JSTOR
- Rosica, The Rev. Thomas (20 July 2015), Why is Pope Francis so obsessed with the devil?, Turner Broadcasting System, CNN
- Rudwin, Maximilian (1970). The Devil in Legend and Literature. Open Court. ISBN 0-87548-248-1.
- Russell, Jeffrey Burton. The Devil: Perceptions of Evil from Antiquity to Primitive Christianity (1987a) excerpt and text search
- Russell, Jeffrey Burton. Satan: The Early Christian Tradition (1987b) excerpt and text search
- Russell, Jeffrey Burton (1984), Lucifer: The Devil in the Middle Ages, Ithaca, New York: Cornell University Press, ISBN 0-8014-9429-X
- Russell, Jeffrey Burton. Mephistopheles: The Devil in the Modern World (1990) excerpt and text search
- Russell, Jeffrey Burton. The Prince of Darkness: Radical Evil and the Power of Good in History (1992) excerpt and text search
- Schaff, D. S. "Devil" in New Schaff–Herzog Encyclopedia of Religious Knowledge (1911), Mainline Protestant; vol 3 pp 414–417 online
- Scott, Miriam Van. The Encyclopedia of Hell (1999) excerpt and text search comparative religions; also popular culture
- Smith, Peter (2000), A Concise Encyclopedia of the Bahá'í Faith, Oxford, UK: Oneworld, hlm. 135–136, 304, ISBN 1-85168-184-1
- Smith, Peter (2008), An Introduction to the Baha'i Faith, Cambridge: Cambridge University Press, hlm. 112, ISBN 0-521-86251-5
- Spignesi, Stephen J. (2003), The Italian 100: A Ranking of the Most Influential Cultural, Scientific, and Politics, Past and Present, New York, New York: Citadel Press, ISBN 0-8065-2399-9
- Stoddard, Ed (29 November 2007), Poll finds more Americans believe in devil than Darwin, Reuters
- Tambling, Jeremy (2017), Histories of the Devil: From Marlowe to Mann and the Manichees, London, England: Palgrave Macmillan Publishers Ltd., doi:10.1057/978-1-137-51832-3, ISBN 978-1-137-51832-3
- Thomsett, Michael C. (2011), Heresy in the Roman Catholic Church: A History, Jefferson, North Carolina: MacFarland & Company, Inc., ISBN 978-0-7864-4448-9
- Tomashoff, Craig (13 November 2016), "From 'Touched by an Angel' to 'Lucifer': TV's Heavenly Creatures Are Evolving", The Hollywood Reporter (dalam bahasa Inggris), Hollywood Reporter-Billboard Media Group, diakses tanggal 2017-12-22
- van der Toorn, Karel; Becking, Bob; Willem, Pieter (1999), Dictionary of Deities and Demons in the Bible (edisi ke-second), Grand Rapids, Michigan: William B. Eerdman's Publishing Company, ISBN 0-8028-2491-9
- Verbart, André (1995), Fellowship in Paradise Lost: Vergil, Milton, Wordsworth, 97, Amsterdam, The Netherlands and Atlanta, Georgia: Rodopi, ISBN 90-5183-882-4
- Vicchio, Stephen J. (2008), Biblical Figures in the Islamic Faith, Eugene, Oregon: Wipf & Stock, ISBN 978-1-55635-304-8
- Werner, Bette Charlene (1986), Blake's Vision of the Poetry of Milton: Illustrations to Six Poems, Cranbury, New Jersey, London, England, and Mississauga, Ontario: Associated University Presses, ISBN 0-8387-5084-2
- Wray, T. J. and Gregory Mobley. The Birth of Satan: Tracing the Devil's Biblical Roots (2005) excerpt and text search
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]Setan menurut Islam
[sunting | sunting sumber]- Perbedaan Antara Jin, Setan dan Iblis di Asy-Syariah.com Diarsipkan 2013-01-21 di Wayback Machine.
- Nama-nama Setan Dan Pekerjaannya Diarsipkan 2012-06-15 di Wayback Machine.
Setan menurut Kristen
[sunting | sunting sumber]- (Inggris) Gereja Setan
- (Inggris) Lucifer - Know His Devices Diarsipkan 2012-11-20 di Wayback Machine.
- (Inggris) Catholic Encyclopedia
- (Inggris) Jewish Encyclopedia
- (Inggris) Internet Infidels - The Implausibility of Satan Diarsipkan 2008-01-15 di Wayback Machine. by Paul Doland
- (Inggris) The Bible texts about satan and antichrist Diarsipkan 2010-02-14 di Wayback Machine.. Collected by Lev Regelson