Lompat ke isi

Tutur Tinular (seri televisi 2011): Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(83 revisi perantara oleh 38 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{kegunaanlain|Tutur Tinular}}
{{disambiginfo|Tutur Tinular (disambiguasi)}}
{{Infobox Television
{{Infobox television
| name = Tutur Tinular Versi 2011
| name = Tutur Tinular Versi 2011
| image = Tutur Tinular NEW.jpg
| image = Tutur Tinular 2011.jpeg
| image_size =
| image_upright = 1.13
| image_size =
| caption = Poster ''Tutur Tinular'' di Vidio
| genre =
| image_alt =
| caption =
{{Plainlist|
| alt_name =
| native_name = <!-- {{Infobox name module|language|title}} or {{Infobox name module|title}} -->
| genre = {{Plainlist|
* [[Epos]]
* [[Epos]]
* [[Film laga|Laga]]
* [[Film laga|Laga]]
Baris 13: Baris 16:
* [[Film komedi|Komedi]]
* [[Film komedi|Komedi]]
* [[Film misteri|Misteri]]
* [[Film misteri|Misteri]]
* [[Fantasi]]
* [[Film fantasi|Fantasi]]
}}
}}
| creator = [[Genta Buana Paramita]]
| creator = [[Genta Buana Paramita]]
| developer =
| based_on = <!-- {{Based on|work|author}} -->
| inspired_by = <!-- {{Based on|work|author}} -->
| presenter =
| starring =
| developer =
{{Plainlist|
| writer = {{Plainlist|
* Ashvery K
* [[Rico Verald]]
* Tungga Dewi
* [[Rosnita Putri Permata]]
* [[Ridwan Ghani]]
* [[Melody Prima]]
* [[Diyanah Ulfah|Diyanah Ulfah Hardoyo]]
* [[Choky Adriano]]
}}
}}
| voices =
| screenplay = {{Plainlist|
| writer = {{Plainlist|
* Ashvery K
* Ashvery K
* Tungga Dewi
* Tungga Dewi
}}
}}
| director = {{Plainlist|
| story =
| director = {{Plainlist|
* Vasant M. Patel
* Vasant M. Patel
* Kenneth Timothy Leoganda
* Petrus Haryadi
* Petrus Haryadi
* Revi Maghriza
* Revi Maghriza
* Indra Tirtana
* Dedy Reang
* [[Ucik Supra]]
* [[Ucik Supra]]
}}
}}
| creative_director =
| narrated =
| starring =
| theme_music_composer =
<!-- Daftar pemeran ini ditulis dan diurutkan berdasarkan opening credit episode 329 (episode terakhir). Untuk pemeran lainnya, lihat bagian pemeran-->
| opentheme =
| endtheme =
| composer =
| country = {{flagcountry|Indonesia}}
| language = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]]
| num_seasons = 1
| num_episodes = 329
| list_episodes = 329
| producer = [[Budhi Sutrisno]]
| executive_producer = Kenneth Timothy Leoganda
| location = [[Jakarta]]
| distributor = [[Genta Buana Paramita]]
| company = [[Genta Buana Paramita]]
| camera =
| runtime = 60 menit
| network = [[Indosiar]] ('''kembali tayang ulang di [[Indosiar]] pada tahun [[2020]]''')<br />[[O Channel]] (2017)
| picture_format =
| audio_format = [[Suara stereo|Stereo]]<br />[[Dolby Digital|Dolby Digital 5.1]]
| first_run =
| first_aired =
{{Startdate|2011|09|26}}
| last_aired =
{{Enddate|2011|09|03}}
| preceded_by =
{{Plainlist|
{{Plainlist|
* ''[[Cintaku Melati]]''
* [[Rico Verald]]
* ''[[Nada Cinta]]''
* [[Rosnita Putri]]
* [[Anindika Widya]]
* [[Anna Gilbert]]
* [[Ridwan Ghani]]
* [[Melody Prima]]
* Diyanah Ulfah
* [[Choky Adriano]]
}}
}}
| followed_by = ''[[Kisah Sembilan Wali]]''
| voices =
| narrated =
| related = ''[[Tutur Tinular (sinetron 1997)|Tutur Tinular]]''
| theme_music_composer =
| website =
| opentheme =
| endtheme =
| composer = [[Dwiki Dharmawan]]
| country = [[Indonesia]]
| language = Bahasa Indonesia
| num_seasons = 1
| num_episodes = 461
| list_episodes = #Pranala luar
| executive_producer = Kenneth Timothy Leoganda
| producer = [[Budhi Sutrisno]]
| location = <!-- Nation the series was primarily filmed in, if different from the nation of origin. -->
| cinematography =
| animator =
| editor =
| camera =
| runtime = 60 menit
| company = [[Genta Buana Paramita]]
| distributor = [[Indosiar Karya Media]]
| network = [[Indosiar]]
| first_run = Senin, 26 September 2011
| first_aired = Senin, 26 September 2011
| last_aired = Minggu, 13 Januari 2013
| preceded_by =
| followed_by =
| related = ''[[Tutur Tinular (seri televisi 1996)|Tutur Tinular]]'' <!-- To be used only for remakes, spin-offs, and adaptations -->
| website = <!-- Remove or comment out this parameter line completely Veloveif URL exists on or is moved to Wikidata; use |website_title = to change the display title. -->
| production_website =
| production_website_title = Situs web produksi
}}
}}
'''''Tutur Tinular Versi 2011''''' adalah sebuah [[sinetron]] kolosal produksi [[Genta Buana Paramita]] yang disutradarai oleh [[Vasant M. Patel]] dengan mengangkat tema cerita [[Tutur Tinular]] karya S. Tidjab. Meskipun awalnya sinetron ini mengikuti alur cerita sandiwara radio Tutur Tinular yang asli dan memperoleh rating sepuluh besar, akhirnya Tutur Tinular versi 2011 mengalami pengembangan kisah yang amat sangat melenceng dari kisah aslinya memperoleh kecaman dari pemirsa.<ref>Niensi Hidayati. 2012. [http://digilib.uinsby.ac.id/9715/ Konstruksi Makna pada Pesan drama Kolosal Tutur Tinular Versi 2011 di Masyarakat Desa Roomo Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik]. Tesis. [[UIN Sunan Ampel]] [[Surabaya]].</ref> Sinetron ini disiarkan di [[Indosiar]] dari tanggal 26 September 2011 dan berakhir tanggal 3 September 2012 dan disiarkan kembali di [[Indosiar]] pada bulan [[Februari]] [[2020]].<ref>http://www.indosiar.com/tags/tutur-tinular/page/{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>


'''''Tutur Tinular Versi 2011''''' adalah serial televisi kolosal Indonesia produksi [[Genta Buana Paramita]] yang ditayangkan perdana 26 September 2011 pukul 20.00 WIB di [[Indosiar]] berdasarkan ''[[Tutur Tinular]]'' karya S. Tindakan. Serial ini disutradarai oleh Vasant R. Patel serta dibintangi oleh [[Rico Verald]], [[Anna Gilbert]], dan [[Rosnita Putri]].<ref>Niensi Hidayati. 2012. [http://digilib.uinsby.ac.id/9715/ Konstruksi Makna pada Pesan drama Kolosal Tutur Tinular Versi 2011 di Masyarakat Desa Roomo Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik]. Tesis. [[UIN Sunan Ampel]] [[Surabaya]].</ref><ref>http://www.indosiar.com/tags/tutur-tinular/page/{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
== Tokoh ==


=== Arya Kamandanu ===
== Sinopsis ==
Di wilayah kekuasaan Singosari terdapat dua kadipaten Manguntur dan Kadipaten Kurawan yang hanya dipisahkan oleh sungai Brantas. Kedua kadipaten tersebut saling bermusuhan, permusuhan itu memuncak ketika Respati ([[Choky Andriano]]) yang merupakan Pangeran dari Kadipaten Kurawan membawa lari Dewi Padmini ([[Amara]]) yang merupakan dari Putri dari Manguntur.
[[Arya Kamandanu]] (diperankan oleh [[Rico Verald]]) adalah tokoh utama cerita ini. Ia menyamar menjadi Bandhawa saat hendak menyerang Istana Manguntur. Sampai di Manguntur, ia bertemu dengan Nari Ratih ([[Griffiths Anna]]) dan Galuh Palastri ([[Rosnita Putri]]). Arya Kamandanu memilih Nari Ratih. Namun, hubungan mereka harus dilintasi oleh Dyah Ayu Laksmi (Diyanah Hardoyo) dan Arya Dwipangga ([[Ridwan Ghani]]). Pada akhirnya, cinta Arya Kamandanu berakhir dengan seorang bidadari utusan Bathara Wisnu bernama Dewi Nalini Wangi Kedaton ([[Rosnita Putri]]) yang wajahnya mirip dengan Galuh Palastri.


Tumenggung Danadyaksa (Arief Nurman) dan Tumenggung Kebo Winarang (Hans Gunawan) saling menyalahkan hingga akhirnya terjadilah perang dahsyat di antara dua kadipaten itu yang mengakibatkan banjir darah disungai Brantas, puluhan prajurit dari dua kadipaten itu menjadi korban ganasnya peperangan.
=== Arya Dwipangga ===
Arya Dwipangga ([[Ridwan Ghani]]) adalah kakak Arya Kamandanu yang juga merebut cinta Dewi Nari Ratih ([[Griffiths Anna]]). Ia mempunyai anak bernama Arya Putra yang sebelumnya bernama Krishna ([[Rafael Putra Ismy]]). Dwipangga telah menghamili Nari Ratih ([[Griffiths Anna]]) di Candi Walandit. Berkat hasutan Galuh Parwati ([[Melody Prima]]), ia pernah hampir membunuh istrinya sendiri yang merupakan Kanjeng di Pati, yaitu Galuh Palastri ([[Rosnita Putri]], saat hendak merebut kekuasaan Pati dari tangan Galuh Palastri. Pada pertengahan cerita, Arya Dwipangga pernah menjadi sosok yang mirip [[Joker (komik)|Joker]]. Akhirnya ia tewas di tangan Dewi Nalini Wangi Kedaton ([[Rosnita Putri]]) dan Arya Kamandanu ([[Rico Verald]]).


Tanpa restu dari kedua orang tua mereka Dewi Padmini dan Respati menikah hingga akhirnya Dewi Padmini melahirkan seorang anak, tetapi disaat itu ayahnya Tumenggung Kebo Winarang yang baru saja mendapatkan berita tentang keberadaan putrinya segera memerintahkan adik iparnya Dipangkara (Budi Chaerul) untuk seger membawa Dewi Padmini dan bayinya kembali ke kadipaten, sementara Respati harus dia bunuh.
=== Dewi Nari Ratih ===
Dewi Nari Ratih ([[Griffiths Anna]]) merupakan putri angkat dari Rek Wuru. Nasib malang selalu menimpa dirinya. Bahkan, ia pernah dihamili oleh Arya Dwipangga ([[Ridwan Ghani]]). Disaat keadaan seperti itu, ia justru menemukan jati dirinya sebagai putri di Manguntur dan Arya Kamandanu menyatakan cinta kepadanya. Nari Ratih yang tidak enak dengan Galuh Palastri kemudian memberikan seluruh isi Istana Manguntur kepadanya asalkan ia mau meninggalkan Arya Dwipangga. Nari Ratih meninggal saat melahirkan Ayu Wandira.
Menuju ending sinetron, karakter Nari Ratih di ubah menjadi kupu-kupu sebelum peran Nari Ratih digantikan oleh [[Anindika Widya]].


Dipangkara menjalankan perintah kakak iparnya untuk membawa Dewi Padmini dan membunuh Respati, tetapi diam-diam Dipangkara memiliki niat jahat untuk membunuh Bayi Dewi Padmini. Karena dia menganggap Bayi Dewi Padmini hanya sebagai penghalang ambisinya untuk menjadi Tumenggung di Kadipaten Manguntur.
=== Galuh Palastri ===
Galuh Palastri ([[Rosnita Putri]]) adalah sahabat dari Dewi Nari Ratih sekaligus istri Arya Dwipangga. Galuh Palastri yang menduduki sebagai Tumenggung di Kadipaten Pati menggantikan ayahandanya yang meninggal selalu mendapat rintangan dari seluruh musuh karena ia memiliki Keris Cakrawala Kidul buatan [[Mpu Gandring]]. Namun, Arya Kamandanu selalu membantunya hingga memunculkan benih cinta di hati keduanya.


Tapi disaat Dipangkara ingin membunuh bayinya tiba-tiba saja terjadi gempa dahsyat hingga mengakibatkan Dipangkara urung membunuh bayinya karena dia mengira bayi itu sudah mati tertimpa reruntuhan bebatuan.
=== Dyah Ayu Laksmi ===
Tokoh ini merupakan tokoh buatan dalam sinetron ini dan tidak ada dalam kisah Tutur Tinular yang asli. Tokoh Dyah Ayu Laksmi (diperankan oleh [[Diyanah Ulfah|Diyanah Ulfah Hardoyo]]) dibuat untuk memunculkan konflik percintaan segitiga dengan Nari Ratih dan Arya Kamandanu. Dikisahkan, Dyah Ayu Laksmi merupakan istri Raden Bentar, salah satu tokoh dalam drama radio yang lain, yaitu [[Saur Sepuh]].


Karena tragedy itu membuat Dewi Padmini kehilangan kesadaran hingga menyebabkannya menjadi gila, dia selalu saja berteriak-teriak tentang putrinya. Sementara Respati dibuang kejurang oleh Dipangkara hingga tidak satu-pun yang tahu dimana keberadaannya.
=== Mei Shin ===
[[Mei Shin]] adalah salah satu tokoh dalam Tutur Tinular yang berasal dari Negeri Tirai Bambu. Mei Shin mendapat tugas dari gurunya untuk mencari seorang ahli pandai besi di Tanah [[Jawa]] yaitu Mpu Hanggareksa, ayah Arya Kamandanu. Sebelum berperang melawan pasukan Tong Bajil, suaminya yang bernama Lo Shi Shan telah dibunuh oleh Tong Bajil, sedangkan anaknya dijadikan tumbal oleh Dewi Sambi. Ia juga dinodai oleh Arya Dwipangga. Di film ini, Mei Shin diperankan oleh [[Adelia Rasya]]


Tumenggung Kebo Winarang sengaja dibuat lemah dan sakit tak berdaya hingga membuat Dipangkara lebih leluasa untuk berkuasa dikadipaten Manguntur.
=== Sakawuni ===

Sakawuni merupakan salah satu murid dari Kertajaya di Kadipaten Kediri. Kedatangannya di Singosari adalah untuk mengetahui perlawanan Manguntur dan Kurawan. Ia bertemu Arya Kamandanu dan menceritakan perihal kedatangannya di Singosari. Malam hari Arya Kamandanu dan Sakawuni hilang kesadaran sehingga mengakibatkan mereka melakukan hubungan intim. Galuh Palastri yang sedang berada di Kadipaten Tuban karena mencemaskan Arya Kamandanu melihat kejadian tersebut dan terluka. Setelah melahirkan Jambunada, Sakawuni mendapat hukuman mati dari Kediri karena dituduh berkhianat. Ia menitipkan Jambunada untuk diasuh oleh Arya Kamandanu dan Galuh Palastri.
Tanpa sepengetahuan Dipangkara ternyata bayi itu masih hidup dan ditemukan oleh seorang Kepala desa yang bernama Rek Wuru ([[Billy Boedjanger]]), dan bayi itupun dinamakan Nari Ratih ([[Anna Gilbert]]).

Nari Ratih ([[Anna Gilbert]]) tumbuh menjadi gadis yang baik, tetapi sayangnya dia harus tinggal bersama ibu tirinya Kanti ([[Mega Aulia]]) dan adik tirinya Parwati ([[Melody Prima]]) yang selalu saja menyiksanya.

Satu hari Nari Ratih hanyut terbawa derasnya sungai Branatas, tetapi kemudian datang Arya Kamandanu ([[Rico Verald]]) dan segera menolongnya. Dari pertemuan itu akhirnya tumbuh benih-benih cinta dihati mereka.

Arya Kamandanu nekad datang ke kadipaten Manguntur untuk dan menyamar dengan nama Bandawa mengejar cinta Nari Ratih, tetapi dikadipaten itu dia bertemu dengan Dyah Ayu Laksmi (Diyanah Ulfah) yang merupakan Putri Dipangkara yang juga jatuh cinta pada Arya Kamandanu. Putri sombong itu selalu menggunakan segala cara untuk mendapatkan cinta Arya Kamandanu.

Sementara itu Parwati juga mengejar-ngejar cinta Arya Kamandanu hingga membuat cinta Nari Ratih dan Arya Kamandanu jadi semakin sulit.
Dengan mengenal Dyah Ayu Laksmi membuat Arya Kamandanu dijadikan orang kepercayaan Dipangakara dan diangkat menjadi kepala prajurit Manguntur yang bertugas menangkap Si Topeng Hitam.

Si Topeng Hitam dianggap sebagai pahlawan oleh orang-orang Manguntur karena dia selalu menolong orang-orang yang lemah, sementara bagi keluarga istana Manguntur si Topeng hitam merupakan penjahat yang harus segera ditangkap.

Akhirnya Arya Kamandanu menerima tawaran pekerjaan itu sambil membawa misi rahasia sebagai mata-mata dikadipaten Manguntur. Dia selalu memantau gerak-gerik kejahatan Dipangkara untuk dilaporkannya kepada Tumenggung Danadyaksa.

Sebenarnya si Topeng Hitam adalah Byakta ([[Choky Andriano]]) yang wajahnya begitu persis dengan Respati, dia sengaja menyamar menjadi si Topeng hitam dan sengaja mendekati Dewi Padmini untuk mendapatkan keris Gentala Cakra yang disimpan Kebo Winarang, keris itu dipercaya memiliki kekuatan dahsyat, siapa-pun yang memilikinya maka dia bisa menjadi pemimpin di Kadipaten itu.

Dikadipaten Manguntur juga terjadi terror setiap saat malam bulan purnama, disaat itu Dewi Sambi ([Errina GD]]) selalu muncul untuk menculik bayi-bayi yang baru saja dilahirkan. Wanita jahat itu juga tidak segan-segan untuk membunuh siapa-pun yang menghalanginya

Arya Kamamandanu bertekad untuk menanghentikan kejahatan Dewi Sambi meskipun nyawanya sendiri menjadi taruhannya.

Tugas Arya Kamandanu jadi semakin berat, dia harus bisa mengungkap siapa si cadar hitam, dia juga harus bisa menhentikan kejahatan Dewi Sambi. Belum lagi percintaannya dengan Nari Ratih yang mendapatkan banyak hambatan dari kakaknya sendiri Arya Dwipangga yang terkenal playboy yang ternyata juga menyukai Nari Ratih.

Cinta Arya Kamandanu dan Nari Ratih bisa terus bersemi karena bantuan Lindu Sukma yang tidak lain adalah Respati yang hilang ingatan,lelaki itu sama sekali tidak mengenal jati dirinya dimasa lalu. Namun cinta Arya Kamandanu dan Nari Ratih harus mendapatkan banyak ujian dan rintangan dari Dyah Ayu Laksmi, Arya Dwipangga dan Parwati.


== Pemeran ==
== Pemeran ==
<!-- Daftar pemeran ini ditulis dan diurutkan berdasarkan poster serta seberapa penting pemeran (untuk nama yang tidak tercantum pada poster) -->
=== Pemeran utama ===
{|class="wikitable"
{|class="wikitable"
|-
|-
!Pemeran
!Pemeran
!Peran
!Peran
!Hubungan
|-
|-
| [[Rico Verald]]
|[[Rico Verald]]
| Arya Kamandanu
|Arya Kamandanu
| Ksatria Manguntur <br/> Murid Mpu Ranubhaya
|-
|-
| [[Anna Gilbert]]/[[Anindika Widya]]
|[[Anna Gilbert]]
| Nari Ratih
|rowspan="2"|Nari Ratih
| Istri Arya Dwipangga <br/> Putri di Manguntur
|-
|-
| [[Rosnita Putri]]
|[[Anindika Widya]]
| Galuh Palastri
| Sahabat Nari Ratih <br/> Pewaris tahta Kadipaten Pati <br/> Istri Arya Dwipangga <br/> Cinta Sejati Arya Kamandanu
|-
|-
| [[Ridwan Ghani]]
|[[Rosnita Putri]]
|Galuh Palastri
| Arya Dwipangga
| Kakak Arya Kamandanu
|-
|-
|[[Ridwan Ghany|Ridwan Ghani]]
| [[Diyanah Ulfah|Diyanah Ulfah Hardoyo]]
|Arya Dwipangga
| Dyah Ayu Laksmi
| Putri Dipangkara <br/> Sepupu Nari Ratih
|-
|-
|Diyanah Ulfah Hardoyo
| [[Adelia Rasya]]
|Dyah Ayu Laksmi
| Mei Shin
| Pendekar China
|-
|-
|[[Adelia Rasya]]
|}
|Mei Shin

=== Pemeran Pendukung ===
{|class="wikitable"
|-
|-
|[[Choky Andriano]]
!Pemeran
|Byakta<br/>Raden Respati
!Peran
!Hubungan
|-
|-
| [[Choky Andriano]]
|[[Ferry Ixel]]
|Mpu Hanggareksa
| Byakta
|Paman Nari Ratih,Saudara Kembar Respati
|-
|-
| [[Ferry Ixel]]
|[[Chairil J.M.]]
| Mpu Hanggareksa
|Mpu Ranubhaya
| Ayahanda Arya Kamandanu & Arya Dwipangga
|-
|-
|Arief Nurman
| [[Chairil J.M.]]
|Danadyaksa
| Mpu Ranubhaya
| Guru Arya Kamandanu
|-
|-
|Diaz Erlangga
| [[Arief Nurman]]
|Pawana
| Danadyaksa
| Kakek Nari Ratih
|-
|-
|Budi Chaerul
| [[Diaz Erlangga]]
|Dipangkara
| Pawana
| Paman Dyah Ayu Laksmi
|-
|-
|Hans Gunawan
|[[Budi Chaerul]]
|Kebo Winarang
| Dipangkara
| Ayah Angkat Dyah Ayu Laksmi
|-
|-
|[[Hans Gunawan]]
|[[Rizal Djibran]]
|Raden Respati
| Kebo Winarang
| Kakek Nari Ratih
|-
|-
|Nelvia Aurora
| [[Rizal Djibran]]
|Andini
| Raden Respati
| Ayahanda Nari Ratih
|-
|-
|[[Amara]]/[[Sabrina Chairunnisa]]
|[[Amara]]
| Padmini
|rowspan="2"|Padmini
|-
| Biyung Nari Ratih
|Sabrina Chairunnisa
|-
|-
|[[Billy Boedjanger]]
|[[Billy Boedjanger]]
| Rek Wuru
|Rek Wuru
| Ayah angkat Nari Ratih
|-
|-
|[[Shandy Permana]]
|Shandy Permana
| Tong Bajil
|Tong Bajil
| Suami Dewi Sambi
|-
|-
| [[Errina GD]]
|[[Errina GD]]
| Dewi Sambi
|Dewi Sambi
| Dewi Kematian
|-
|-
| [[Dewi Octaviany]]
|[[Dewi Octaviany]]
|Wisya
|Wisya
|Siluman Ular,Adik Palastri,Istri Bajang
|-
|-
|Marrien Djauhari
|
| Sakawuni
|Sakawuni
| Antek-antek Kediri
|-
|-
| [[Adi Irwandi]]
|[[Adi Irwandi]]
| Lo Shi Shan
|Lo Shi Shan
| Suami Mei Shin
|-
|-
| [[Rafael Putra Ismy]]
|[[Rafael Putra Ismy]]
| Krishna/Arya Putra
|Krishna/Arya Putra
| Anak Arya Dwipangga & Andini
|-
|-
| [[Nelvia Aurora]]
|[[Penty Nur Afiani]]
|Sukowati
| Andini
| Istri Arya Dwipangga,Ibu Arya Putra,Manusia Ikan
|-
| [[Penty Nur Afiani]]
| Sukowati
| Istri Arya Dwipangga
|-
|-
|[[Mega Aulia]]
|[[Mega Aulia]]
| Kanthi
|Kanthi
| Ibu tiri Nari Ratih
|-
|-
| [[Melody Prima]]
|[[Melody Prima]]
| Galuh Parwati
|Galuh Parwati
| Saudara tiri Nari Ratih
|-
|-
|[[Bima Sena]]
|[[Bima Azriel]]
|Buto Kala
|Buto Kala
|Buto Ijo,Ayah Arimbi
|-
|-
|[[Kylla Nuraver]]
|[[Kylla Nuraver]]
|Arimbi
|Arimbi
|Buto Ijo,Istri Hanggareksa
|-
|-
|[[Guntara Hidayat]]
|Guntara Hidayat
|Raden Bentar{{br}}Naga Sukma
|Raden Bentar{{br}}Naga Sukma
|Penguasa Banyubiru{{br}}Kembaran Raden Bentar
|-
|-
|[[Candy Satrio]]
|[[Candy Satrio]]
|[[Kertanegara]]
|[[Kertanegara]]
|Raja Singosari
|-
|-
|[[Mahisa Aulia Dinsi]]
|[[Mahisa Aulia Dinsi]]
|Ardaraja
|Ardaraja
|Menantu Kertanegara
|-
|-
|[[Sigit Antonio]]
|Sigit Antonio
|[[Raden Wijaya]]<br/>Renggala
|[[Raden Wijaya]]<br/>Renggala
|Menantu Kertanegara<br/>Musuh Nagasukma
|-
|-
|[[Claudia Inda Lamanna]]
|[[Claudia Inda Lamanna]]
|Mandakini
|Mandakini
|Siluman Ular dari India
|-
|-
|[[M.Farhan]]
|M Farhan
|Bajangputra
|Bajangputra
|Putra Wisya & Bajang
|-
|-
|[[Anastasia Novie]]
|[[Anastasia Novie]]
|Maharani
|
|Nenek Nari Ratih,Istri Kebo Winarang
|-
|-
|[[Lulu Kurnia]]
|[[Lulu Kurnia]]
|Bidadari
|Bidadari
|Ibu Kandung Dyah Ayu Laksmi
|-
|-
|[[Teddy Uncle]]
|Teddy Uncle
|Adipati Kadipaten Pati
|Adipati Kadipaten Pati
|Ayah Kandung Dyah Ayu Laksmi
|-
|-
|[[Ario Gumilang]]
|Ario Gumilang
|Jayapati [[Batman]]
|Jayapati [[Batman]]
|[[Batman]]
|-
|-
|[[Christine Dewayanti]]
|Christine Dewayanti
|
|N/A
|Ibu Jayapati
|-
|-
|[[Cole Gribble]]
|[[Cole Gribble]]
|Barapati
|Barapati
|Putra Dewi Sambi & Byakta
|-
|-
|[[Leily Sagita]]
|[[Leily Sagita]]
|Mak Lampir
|Mak Lampir
|Menggunakan suara seiyu [[Asriati]]
|-
|-
|[[Firman Ferdiansyah]]
|[[Firman Ferdiansyah]]
|Grandong
|Grandong
|
|-
|-
|[[Vista Putri]]
|[[Vista Putri]]
|
|N/A
|Kuntilanak
|-
|-
|[[George Taka]]
|[[George Taka]]
|Pancamuka
|Pancamuka
|
|-
|-
|[[Bayu Septi Virguna]]
|Bayu Septi Virguna
|Narendra
|Narendra
|
|-
|-
|[[Husein Khalia]]
|Husein Khalia
|
|N/A
|Ayah Narendra
|-
|-
|[[Nada Kotto]]
|Nada Kotto
|Runta
|Runta
|Istri Tong Bajil
|-
|-
|[[Tegar Adriano A]]
|Tegar Adriano
|Ki Ranggasetra
|Ki Ranggasetra
|-
|Musuh Kamandanu, Pengisi Suara Wayang|
|[[Gema Vyandra]]
|Khansa
|}
|}
;Keterangan:

* N/A: ''Not Available''
== Sinopsis ==

Di wilayah kekuasaan Singosari terdapat dua kadipaten Manguntur dan Kadipaten Kurawan yang hanya dipisahkan oleh sungai Brantas. Kedua kadipaten tersebut saling bermusuhan, permusuhan itu memuncak ketika Respati yang merupakan Pangeran dari Kadipaten Kurawan membawa lari Dewi Padmini yang merupakan dari Putri dari Manguntur.

Tumenggung Danadyaksa dan Tumenggung Kebo Winarang saling menyalahkan hingga akhirnya terjadilah perang dahsyat di antara dua kadipaten itu yang mengakibatkan banjir darah disungai Brantas, puluhan prajurit dari dua kadipaten itu menjadi korban ganasnya peperangan.

Tanpa restu dari kedua orang tua mereka Dewi Padmini dan Respati menikah hingga akhirnya Dewi Padmini melahirkan seorang anak, tetapi disaat itu ayahnya Tumenggung Kebo Winarang yang baru saja mendapatkan berita tentang keberadaan putrinya segera memerintahkan adik iparnya Dipangkara untuk seger membawa Dewi Padmini dan bayinya kembali ke kadipaten, sementara Respati harus dia bunuh.

Dipangkara menjalankan perintah kakak iparnya untuk membawa Dewi Padmini dan membunuh Respati, tetapi diam-diam Dipangkara memiliki niat jahat untuk membunuh Bayi Dewi Padmini. Karena dia menganggap Bayi Dewi Padmini hanya sebagai penghalang ambisinya untuk menjadi Tumenggung di Kadipaten Manguntur.

Tapi disaat Dipangkara ingin membunuh bayinya tiba-tiba saja terjadi gempa dahsyat hingga mengakibatkan Dipangkara urung membunuh bayinya karena dia mengira bayi itu sudah mati tertimpa reruntuhan bebatuan.

Karena tragedy itu membuat Dewi Padmini kehilangan kesadaran hingga menyebabkannya menjadi gila, dia selalu saja berteriak-teriak tentang putrinya. Sementara Respati dibuang kejurang oleh Dipangkara hingga tidak satu-pun yang tahu dimana keberadaannya.

Tumenggung Kebo Winarang sengaja dibuat lemah dan sakit tak berdaya hingga membuat Dipangkara lebih leluasa untuk berkuasa dikadipaten Manguntur.

Tanpa sepengetahuan Dipangkara ternyata bayi itu masih hidup dan ditemukan oleh seorang Kepala desa yang bernama Rek Wuru, dan bayi itupun dinamakan Nari Ratih.

Nari Ratih tumbuh menjadi gadis yang baik, tetapi sayangnya dia harus tinggal bersama ibu tirinya Kanti dan adik tirinya Parwati yang salalu saja menyiksanya.

Satu hari Nari Ratih hanyut terbawa derasnya sungai Branatas, tetapi kemudian datang Arya Kamandanu dan segera menolongnya. Dari pertemuan itu akhirnya tumbuh benih-benih cinta dihati mereka.

Arya Kamandanu nekad datang ke kadipaten Manguntur untuk dan menyamar dengan nama Bandawa mengejar cinta Nari Ratih, tetapi dikadipaten itu dia bertemu dengan Dyah Ayu Laksmi yang merupakan Putri Dipangkara yang juga jatuh cinta pada Arya Kamandanu. Putri sombong itu selalu menggunakan segala cara untuk mendapatkan cinta Arya Kamandanu.

Sementara itu Parwati juga mengejar-ngejar cinta Arya Kamandanu hingga membuat cinta Nari Ratih dan Arya Kamandanu jadi semakin sulit.
Dengan mengenal Dyah Ayu Laksmi membuat Arya Kamandanu dijadikan orang kepercayaan Dipangakara dan diangkat menjadi kepala prajurit Manguntur yang bertugas menangkap Si Topeng Hitam.

Si Topeng Hitam dianggap sebagai pahlawan oleh orang-orang Manguntur karena dia selalu menolong orang-orang yang lemah, sementara bagi keluarga istana Manguntur si Topeng hitam merupakan penjahat yang harus segera ditangkap.

Akhirnya Arya Kamandanu menerima tawaran pekerjaan itu sambil membawa misi rahasia sebagai mata-mata dikadipaten Manguntur. Dia selalu memantau gerak-gerik kejahatan Dipangkara untuk dilaporkannya kepada Tumenggung Danadyaksa.

Sebenarnya si Topeng Hitam adalah Byakta yang wajahnya begitu persis dengan Respati, dia sengaja menyamar menjadi si Topeng hitam dan sengaja mendekati Dewi Padmini untuk mendapatkan keris Gentala Cakra yang disimpan Kebo Winarang, keris itu dipercaya memiliki kekuatan dahsyat, siapa-pun yang memilikinya maka dia bisa menjadi pemimpin di Kadipaten itu.

Dikadipaten Manguntur juga terjadi terror setiap saat malam bulan purnama, disaat itu Dewi Sambi selalu muncul untuk menculik bayi-bayi yang baru saja dilahirkan. Wanita jahat itu juga tidak segan-segan untuk membunuh siapa-pun yang menghalanginya

Arya Kamamandanu bertekad untuk menanghentikan kejahatan Dewi Sambi meskipun nyawanya sendiri menjadi taruhannya.

Tugas Arya Kamandanu jadi semakin berat, dia harus bisa mengungkap siapa si cadar hitam, dia juga harus bisa menhentikan kejahatan Dewi Sambi. Belum lagi percintaannya dengan Nari Ratih yang mendapatkan banyak hambatan dari kakaknya sendiri Arya Dwipangga yang terkenal playboy yang ternyata juga menyukai Nari Ratih.

Cinta Arya Kamandanu dan Nari Ratih bisa terus bersemi karena bantuan Lindu Sukma yang tidak lain adalah Respati yang hilang ingatan,lelaki itu sama sekali tidak mengenal jati dirinya dimasa lalu. Namun cinta Arya Kamandanu dan Nari Ratih harus mendapatkan banyak ujian dan rintangan dari Dyah Ayu Laksmi, Arya Dwipangga dan Parwati.


== Kontroversi ==
== Kontroversi ==
Meskipun mendapat rating tetap saja menerima kecaman dari penggemar [[Tutur Tinular (sinetron)|Tutur Tinular 1997]], karena jalan cerita yang melenceng dari kisah asal dan penambahan para tokoh pemeran.
Meskipun mendapat rating tetap saja menerima kecaman dari penggemar ''[[Tutur Tinular (sinetron)|Tutur Tinular 1997]]'', karena jalan cerita yang melenceng dari kisah asal dan penambahan para tokoh pemeran.


Tutur Tinular 2011 awalnya mendapatkan ''rating'' yang cukup bagus dan mendapat penerimaan pemirsa. Namun, memasuki pertengahan-akhir episode, terlihat bahwa ceritanya tidak sesuai aslinya. Tutur Tinular seperti "mendatangkan" tokoh baru layaknya [[Mak Lampir]], Gerandong (dari serial ''[[Misteri Gunung Merapi]]''), [[Krishna]] dan [[Kangsa]] (dari epos ''[[Mahabharata]]''), [[Batman]], [[Joker (karakter)|Joker]], Penguin (dari komik ''Batman''), dan [[Wong Fei Hung]]. Bahkan benda termasuk sandal, tongkat, dan kelapa juga digambarkan bisa berbicara di Tutur Tinular 2011. Beberapa tokoh di sinetron ini digambarkan bisa bertransformasi menjadi tokoh-tokoh binatang dan benda mati yang bisa berbicara. Sebenarnya, tokoh semacam Batman tersebut sudah berusaha "disesuaikan" dengan cerita Jawa Kuno ala Tutur Tinular, seperti Batman diberi nama ''Jayapati''. Namun tampaknya penempatan tokoh dan kostum yang tidak tepat itulah yang membuat cerita Tutur Tinular terasa janggal di mata penonton.<ref>[https://archive.tabloidbintang.com/film-tv-musik/ulasan/58920-akan-seperti-apa-dan-bagaimana-seharusnya-indosiar-baru.html Akan Seperti Apa (dan Bagaimana Seharusnya) Indosiar Baru?]</ref> Selain tokoh yang kontroversial, musik dan kostum juga menjadi mengalami hal yang sama karena banyaknya musik-musik dan kostum bernuansa [[India]] yang dirasa tidak sesuai dengan era [[Majapahit]]. Pada akhirnya, pada Juni 2012 Tutur Tinular tidak lagi berada pada puncak kejayaannya, yang kemungkinan dapat disebabkan oleh gunjingan ''[[netizen]]'' di berbagai media sosial atas cerita dan tokoh yang tidak masuk akal ini.<ref>[https://duniaku.idntimes.com/geek/culture/grandc/batman-joker-dan-gundam-beraksi-di-tutur-tinular Batman dan Joker Beraksi di Tutur Tinular]</ref><ref>[https://archive.tabloidbintang.com/film-tv-musik/ulasan/57753-tutur-tinular-versi-2011-akhir-petualangan-kamandanu-yang-melenceng-terlalu-jauh.html Tutur Tinular versi 2011: Akhir Petualangan Kamandanu yang Melenceng Terlalu Jauh]</ref>
Tutur Tinular 2011 awalnya mendapatkan ''rating'' yang cukup bagus dan mendapat penerimaan pemirsa. Namun, memasuki pertengahan-akhir episode, terlihat bahwa ceritanya tidak sesuai aslinya. Tutur Tinular banyak mendatangkan tokoh baru seperti [[Mak Lampir]] dan Grandong (dari serial ''[[Misteri Gunung Merapi (sinetron 1998)|Misteri Gunung Merapi]]''); [[Krishna]] dan [[Kangsa]] (dari epos ''[[Mahabharata]]''); [[Batman]], [[Joker (karakter)|Joker]] dan Penguin (dari komik ''[[DC Comics]]''); Anak Bajang; [[Wiro Sableng]] dan [[Wong Fei Hung]]. Bahkan benda termasuk sandal, tongkat, dan kelapa juga digambarkan bisa berbicara di Tutur Tinular versi 2011. Beberapa tokoh di sinetron ini digambarkan bisa bertransformasi menjadi tokoh-tokoh binatang dan benda mati yang bisa berbicara. Orang-orang pedalaman [[Papua]] juga ditambahkan ke dalam Tutur Tinular versi 2011. Sebenarnya, tokoh semacam Batman tersebut sudah berusaha "disesuaikan" dengan cerita Jawa Kuno ala Tutur Tinular, seperti Batman diberi nama ''Jayapati''. Namun tampaknya penempatan tokoh dan kostum yang tidak tepat itulah yang membuat cerita Tutur Tinular terasa janggal di mata penonton.<ref>{{Cite web |url=https://archive.tabloidbintang.com/film-tv-musik/ulasan/58920-akan-seperti-apa-dan-bagaimana-seharusnya-indosiar-baru.html |title=Akan Seperti Apa (dan Bagaimana Seharusnya) Indosiar Baru? |access-date=2021-02-08 |archive-date=2022-01-20 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220120055219/https://archive.tabloidbintang.com/film-tv-musik/ulasan/58920-akan-seperti-apa-dan-bagaimana-seharusnya-indosiar-baru.html |dead-url=yes }}</ref> Selain tokoh yang kontroversial, musik dan kostum juga menjadi mengalami hal yang sama karena banyaknya musik-musik dan kostum bernuansa [[India]] yang dirasa tidak sesuai dengan era [[Majapahit]]. Pada akhirnya, pada Juni 2012 Tutur Tinular tidak lagi berada pada puncak kejayaannya, yang kemungkinan dapat disebabkan oleh gunjingan ''[[netizen]]'' di berbagai media sosial atas cerita dan tokoh yang tidak masuk akal ini.<ref>[https://duniaku.idntimes.com/geek/culture/grandc/batman-joker-dan-gundam-beraksi-di-tutur-tinular Batman dan Joker Beraksi di Tutur Tinular]</ref><ref>{{Cite web |url=https://archive.tabloidbintang.com/film-tv-musik/ulasan/57753-tutur-tinular-versi-2011-akhir-petualangan-kamandanu-yang-melenceng-terlalu-jauh.html |title=Tutur Tinular versi 2011: Akhir Petualangan Kamandanu yang Melenceng Terlalu Jauh |access-date=2021-02-08 |archive-date=2021-02-08 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210208195024/https://archive.tabloidbintang.com/film-tv-musik/ulasan/57753-tutur-tinular-versi-2011-akhir-petualangan-kamandanu-yang-melenceng-terlalu-jauh.html |dead-url=yes }}</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==
Baris 362: Baris 302:


{{Genta Buana Paramita}}
{{Genta Buana Paramita}}
{{sinetron-stub}}
{{film-indo-stub}}
{{tv-stub}}


[[Kategori:Sinetron Indonesia]]
[[Kategori:Sinetron Indonesia]]

Revisi terkini sejak 31 Juli 2024 08.48

Tutur Tinular Versi 2011
Genre
PembuatGenta Buana Paramita
Ditulis oleh
  • Ashvery K
  • Tungga Dewi
Skenario
  • Ashvery K
  • Tungga Dewi
Sutradara
  • Vasant M. Patel
  • Kenneth Timothy Leoganda
  • Petrus Haryadi
  • Revi Maghriza
  • Indra Tirtana
  • Dedy Reang
  • Ucik Supra
Pemeran
Penata musikDwiki Dharmawan
Negara asalIndonesia
Bahasa asliBahasa Indonesia
Jmlh. musim1
Jmlh. episode461 (daftar episode)
Produksi
Produser eksekutifKenneth Timothy Leoganda
ProduserBudhi Sutrisno
Durasi60 menit
Rumah produksiGenta Buana Paramita
DistributorIndosiar Karya Media
Rilis asli
JaringanIndosiar
RilisSenin, 26 September 2011 –
Minggu, 13 Januari 2013
Acara terkait
Tutur Tinular

Tutur Tinular Versi 2011 adalah serial televisi kolosal Indonesia produksi Genta Buana Paramita yang ditayangkan perdana 26 September 2011 pukul 20.00 WIB di Indosiar berdasarkan Tutur Tinular karya S. Tindakan. Serial ini disutradarai oleh Vasant R. Patel serta dibintangi oleh Rico Verald, Anna Gilbert, dan Rosnita Putri.[1][2]

Di wilayah kekuasaan Singosari terdapat dua kadipaten Manguntur dan Kadipaten Kurawan yang hanya dipisahkan oleh sungai Brantas. Kedua kadipaten tersebut saling bermusuhan, permusuhan itu memuncak ketika Respati (Choky Andriano) yang merupakan Pangeran dari Kadipaten Kurawan membawa lari Dewi Padmini (Amara) yang merupakan dari Putri dari Manguntur.

Tumenggung Danadyaksa (Arief Nurman) dan Tumenggung Kebo Winarang (Hans Gunawan) saling menyalahkan hingga akhirnya terjadilah perang dahsyat di antara dua kadipaten itu yang mengakibatkan banjir darah disungai Brantas, puluhan prajurit dari dua kadipaten itu menjadi korban ganasnya peperangan.

Tanpa restu dari kedua orang tua mereka Dewi Padmini dan Respati menikah hingga akhirnya Dewi Padmini melahirkan seorang anak, tetapi disaat itu ayahnya Tumenggung Kebo Winarang yang baru saja mendapatkan berita tentang keberadaan putrinya segera memerintahkan adik iparnya Dipangkara (Budi Chaerul) untuk seger membawa Dewi Padmini dan bayinya kembali ke kadipaten, sementara Respati harus dia bunuh.

Dipangkara menjalankan perintah kakak iparnya untuk membawa Dewi Padmini dan membunuh Respati, tetapi diam-diam Dipangkara memiliki niat jahat untuk membunuh Bayi Dewi Padmini. Karena dia menganggap Bayi Dewi Padmini hanya sebagai penghalang ambisinya untuk menjadi Tumenggung di Kadipaten Manguntur.

Tapi disaat Dipangkara ingin membunuh bayinya tiba-tiba saja terjadi gempa dahsyat hingga mengakibatkan Dipangkara urung membunuh bayinya karena dia mengira bayi itu sudah mati tertimpa reruntuhan bebatuan.

Karena tragedy itu membuat Dewi Padmini kehilangan kesadaran hingga menyebabkannya menjadi gila, dia selalu saja berteriak-teriak tentang putrinya. Sementara Respati dibuang kejurang oleh Dipangkara hingga tidak satu-pun yang tahu dimana keberadaannya.

Tumenggung Kebo Winarang sengaja dibuat lemah dan sakit tak berdaya hingga membuat Dipangkara lebih leluasa untuk berkuasa dikadipaten Manguntur.

Tanpa sepengetahuan Dipangkara ternyata bayi itu masih hidup dan ditemukan oleh seorang Kepala desa yang bernama Rek Wuru (Billy Boedjanger), dan bayi itupun dinamakan Nari Ratih (Anna Gilbert).

Nari Ratih (Anna Gilbert) tumbuh menjadi gadis yang baik, tetapi sayangnya dia harus tinggal bersama ibu tirinya Kanti (Mega Aulia) dan adik tirinya Parwati (Melody Prima) yang selalu saja menyiksanya.

Satu hari Nari Ratih hanyut terbawa derasnya sungai Branatas, tetapi kemudian datang Arya Kamandanu (Rico Verald) dan segera menolongnya. Dari pertemuan itu akhirnya tumbuh benih-benih cinta dihati mereka.

Arya Kamandanu nekad datang ke kadipaten Manguntur untuk dan menyamar dengan nama Bandawa mengejar cinta Nari Ratih, tetapi dikadipaten itu dia bertemu dengan Dyah Ayu Laksmi (Diyanah Ulfah) yang merupakan Putri Dipangkara yang juga jatuh cinta pada Arya Kamandanu. Putri sombong itu selalu menggunakan segala cara untuk mendapatkan cinta Arya Kamandanu.

Sementara itu Parwati juga mengejar-ngejar cinta Arya Kamandanu hingga membuat cinta Nari Ratih dan Arya Kamandanu jadi semakin sulit.

Dengan mengenal Dyah Ayu Laksmi membuat Arya Kamandanu dijadikan orang kepercayaan Dipangakara dan diangkat menjadi kepala prajurit Manguntur yang bertugas menangkap Si Topeng Hitam.

Si Topeng Hitam dianggap sebagai pahlawan oleh orang-orang Manguntur karena dia selalu menolong orang-orang yang lemah, sementara bagi keluarga istana Manguntur si Topeng hitam merupakan penjahat yang harus segera ditangkap.

Akhirnya Arya Kamandanu menerima tawaran pekerjaan itu sambil membawa misi rahasia sebagai mata-mata dikadipaten Manguntur. Dia selalu memantau gerak-gerik kejahatan Dipangkara untuk dilaporkannya kepada Tumenggung Danadyaksa.

Sebenarnya si Topeng Hitam adalah Byakta (Choky Andriano) yang wajahnya begitu persis dengan Respati, dia sengaja menyamar menjadi si Topeng hitam dan sengaja mendekati Dewi Padmini untuk mendapatkan keris Gentala Cakra yang disimpan Kebo Winarang, keris itu dipercaya memiliki kekuatan dahsyat, siapa-pun yang memilikinya maka dia bisa menjadi pemimpin di Kadipaten itu.

Dikadipaten Manguntur juga terjadi terror setiap saat malam bulan purnama, disaat itu Dewi Sambi ([Errina GD]]) selalu muncul untuk menculik bayi-bayi yang baru saja dilahirkan. Wanita jahat itu juga tidak segan-segan untuk membunuh siapa-pun yang menghalanginya

Arya Kamamandanu bertekad untuk menanghentikan kejahatan Dewi Sambi meskipun nyawanya sendiri menjadi taruhannya.

Tugas Arya Kamandanu jadi semakin berat, dia harus bisa mengungkap siapa si cadar hitam, dia juga harus bisa menhentikan kejahatan Dewi Sambi. Belum lagi percintaannya dengan Nari Ratih yang mendapatkan banyak hambatan dari kakaknya sendiri Arya Dwipangga yang terkenal playboy yang ternyata juga menyukai Nari Ratih.

Cinta Arya Kamandanu dan Nari Ratih bisa terus bersemi karena bantuan Lindu Sukma yang tidak lain adalah Respati yang hilang ingatan,lelaki itu sama sekali tidak mengenal jati dirinya dimasa lalu. Namun cinta Arya Kamandanu dan Nari Ratih harus mendapatkan banyak ujian dan rintangan dari Dyah Ayu Laksmi, Arya Dwipangga dan Parwati.

Pemeran Peran
Rico Verald Arya Kamandanu
Anna Gilbert Nari Ratih
Anindika Widya
Rosnita Putri Galuh Palastri
Ridwan Ghani Arya Dwipangga
Diyanah Ulfah Hardoyo Dyah Ayu Laksmi
Adelia Rasya Mei Shin
Choky Andriano Byakta
Raden Respati
Ferry Ixel Mpu Hanggareksa
Chairil J.M. Mpu Ranubhaya
Arief Nurman Danadyaksa
Diaz Erlangga Pawana
Budi Chaerul Dipangkara
Hans Gunawan Kebo Winarang
Rizal Djibran Raden Respati
Nelvia Aurora Andini
Amara Padmini
Sabrina Chairunnisa
Billy Boedjanger Rek Wuru
Shandy Permana Tong Bajil
Errina GD Dewi Sambi
Dewi Octaviany Wisya
Marrien Djauhari Sakawuni
Adi Irwandi Lo Shi Shan
Rafael Putra Ismy Krishna/Arya Putra
Penty Nur Afiani Sukowati
Mega Aulia Kanthi
Melody Prima Galuh Parwati
Bima Azriel Buto Kala
Kylla Nuraver Arimbi
Guntara Hidayat Raden Bentar
Naga Sukma
Candy Satrio Kertanegara
Mahisa Aulia Dinsi Ardaraja
Sigit Antonio Raden Wijaya
Renggala
Claudia Inda Lamanna Mandakini
M Farhan Bajangputra
Anastasia Novie Maharani
Lulu Kurnia Bidadari
Teddy Uncle Adipati Kadipaten Pati
Ario Gumilang Jayapati Batman
Christine Dewayanti N/A
Cole Gribble Barapati
Leily Sagita Mak Lampir
Firman Ferdiansyah Grandong
Vista Putri N/A
George Taka Pancamuka
Bayu Septi Virguna Narendra
Husein Khalia N/A
Nada Kotto Runta
Tegar Adriano Ki Ranggasetra
Gema Vyandra Khansa
Keterangan
  • N/A: Not Available

Kontroversi

[sunting | sunting sumber]

Meskipun mendapat rating tetap saja menerima kecaman dari penggemar Tutur Tinular 1997, karena jalan cerita yang melenceng dari kisah asal dan penambahan para tokoh pemeran.

Tutur Tinular 2011 awalnya mendapatkan rating yang cukup bagus dan mendapat penerimaan pemirsa. Namun, memasuki pertengahan-akhir episode, terlihat bahwa ceritanya tidak sesuai aslinya. Tutur Tinular banyak mendatangkan tokoh baru seperti Mak Lampir dan Grandong (dari serial Misteri Gunung Merapi); Krishna dan Kangsa (dari epos Mahabharata); Batman, Joker dan Penguin (dari komik DC Comics); Anak Bajang; Wiro Sableng dan Wong Fei Hung. Bahkan benda termasuk sandal, tongkat, dan kelapa juga digambarkan bisa berbicara di Tutur Tinular versi 2011. Beberapa tokoh di sinetron ini digambarkan bisa bertransformasi menjadi tokoh-tokoh binatang dan benda mati yang bisa berbicara. Orang-orang pedalaman Papua juga ditambahkan ke dalam Tutur Tinular versi 2011. Sebenarnya, tokoh semacam Batman tersebut sudah berusaha "disesuaikan" dengan cerita Jawa Kuno ala Tutur Tinular, seperti Batman diberi nama Jayapati. Namun tampaknya penempatan tokoh dan kostum yang tidak tepat itulah yang membuat cerita Tutur Tinular terasa janggal di mata penonton.[3] Selain tokoh yang kontroversial, musik dan kostum juga menjadi mengalami hal yang sama karena banyaknya musik-musik dan kostum bernuansa India yang dirasa tidak sesuai dengan era Majapahit. Pada akhirnya, pada Juni 2012 Tutur Tinular tidak lagi berada pada puncak kejayaannya, yang kemungkinan dapat disebabkan oleh gunjingan netizen di berbagai media sosial atas cerita dan tokoh yang tidak masuk akal ini.[4][5]

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]