Lompat ke isi

Kegemukan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Bebasnama (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(183 revisi perantara oleh 83 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox disease
{{Penyangkalan-medis}}
|Name = Kegemukan
[[Berkas:Italienischer Maler des 17_ms.jpg|thumb|220px|Lelaki yang gemuk. Lukisan dibuat oleh oleh Alessandro del Borro pada abad ke-17.]]
|Image = Obesity-waist_circumference.svg
'''Obesitas''' adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh yang berlebihan.
|Alt = Tiga siluet gambar yang menunjukkan garis tubuh orang berukuran normal (kiri), kelebihan berat (tengah), dan gemuk (kanan).
|Caption = Siluet dan lingkar pinggang yang memperlihatkan berat badan normal, kelebihan berat, dan kegemukan
|DiseasesDB = 9099
|ICD10 = {{ICD10|E|66| |e|65}}
|ICD9 = {{ICD9|278}}
|MedlinePlus = 003101
|OMIM = 601665
|eMedicineSubj = med
|eMedicineTopic =1653
|MeshName = Obesity
|MeshNumber = C23.888.144.699.500
|
}}
'''Kegemukan berlebih''' atau '''obesitas''' adalah suatu [[kondisi medis]] berupa kelebihan [[lemak tubuh]] yang terakumulasi sedemikian rupa sehingga menimbulkan dampak merugikan bagi kesehatan, yang kemudian menurunkan [[harapan hidup]] dan/atau meningkatkan masalah kesehatan.<ref name="WHO 2000 p.6">WHO 2000 p.6</ref><ref name=HaslamJames/> Seseorang dianggap menderita kegemukan (obese) jika [[indeks massa tubuh]] (IMT), yaitu ukuran yang diperoleh dari hasil pembagian berat badan dalam [[kilogram]] dengan kuadrat tinggi badan dalam [[meter]] lebih dari 30&nbsp;kg/m<sup>2</sup>.<ref name="WHO 2000 p.9">WHO 2000 p.9</ref>


Kegemukan meningkatkan peluang terjadinya [[Morbiditas terkait kegemukan|berbagai macam penyakit]], khususnya [[penyakit kardiovaskuler|penyakit jantung]], [[diabetes mellitus tipe 2|diabetes tipe 2]], [[apnea tidur obstruktif]], [[kanker]] tertentu, [[osteoartritis]]<ref name=HaslamJames/> dan [[asma]].<ref name=HaslamJames/><ref name="medicalnewstoday.com">http://www.medicalnewstoday.com/releases/24118.php</ref><ref name=Poulain/> Kegemukan sangat sering disebabkan oleh kombinasi antara asupan [[energi makanan]] yang berlebihan, kurangnya aktivitas fisik, dan [[Penurunan poligenik|kerentanan genetik]], meskipun sebagian kecil kasus terutama disebabkan oleh [[gen]], gangguan [[endokrin]], [[obat-obatan]] atau [[penyakit psikiatri]]. Hanya sedikit bukti yang mendukung pandangan bahwa orang yang gemuk makan sedikit namun berat badannya bertambah karena metabolisme tubuh yang lambat; rata-rata orang gemuk mengeluarkan energi yang lebih besar dibandingkan orang yang kurus karena dibutuhkan energi untuk menjaga massa tubuh yang lebih besar.<ref>{{cite book|author=Kushner, Robert|title=Treatment of the Obese Patient (Contemporary Endocrinology)|publisher=Humana Press|location=Totowa, NJ|year=2007|page=158|isbn=1-59745-400-1|url=http://books.google.com/?id=vWjK5etS7PMC&pg=PA121&lpg=PA121&dq=measurement+of+metabolism+in+obese+Bessesen|doi=|accessdate=April 5, 2009}}</ref><ref name=Anes2000>{{cite journal |author=Adams JP, Murphy PG |title=Obesity in anaesthesia and intensive care |journal=Br J Anaesth |volume=85 |issue=1 |pages=91–108 |year=2000 |month=July |pmid=10927998 |doi= 10.1093/bja/85.1.91|url=http://bja.oxfordjournals.org/cgi/content/full/85/1/91}}</ref>
Setiap orang memerlukan sejumlah [[lemak]] tubuh untuk menyimpan [[energi]], sebagai penyekat panas, penyerap guncangan dan fungsi lainnya.
Rata-rata wanita memiliki lemak tubuh yang lebih banyak dibandingkan pria. Perbandingan yang normal antara lemak tubuh dengan berat badan adalah sekitar 25-30% pada wanita dan 18-23% pada pria.
Wanita dengan lemak tubuh lebih dari 30% dan pria dengan lemak tubuh lebih dari 25% dianggap mengalami obesitas.


Pengaturan [[diet]] dan [[aktivitas fisik]] masih menjadi tata laksana utama kegemukan. Kualitas asupan dapat diperbaiki dengan mengurangi konsumsi makanan padat energi contohnya makanan yang tinggi lemak dan gula, serta dengan meningkatkan asupan [[serat]]. [[Obat-obatan anti-kegemukan]] dapat dikonsumsi untuk mengurangi selera makan atau menghambat penyerapan lemak, disertai dengan asupan diet yang tepat. Apabila diet, olahraga, dan obat-obatan belum efektif, maka [[balon lambung]] dapat membantu mengurangi berat badan atau [[operasi bariatrik|operasi]] dapat dilakukan untuk mengurangi volume lambung dan panjang usus. Hal tersebut dapat memberikan [[rasa kenyang]] yang lebih dini dan menurunkan kemampuan penyerapan nutrisi dari makanan.<ref>NICE 2006 p.10–11</ref><ref name=balloon2008>{{cite journal |author=Imaz I, Martínez-Cervell C, García-Alvarez EE, Sendra-Gutiérrez JM, González-Enríquez J |title=Safety and effectiveness of the intragastric balloon for obesity. A meta-analysis|journal=Obes Surg |volume=18 |issue=7 |pages=841–6 |year=2008 |month=July |pmid=18459025|doi=10.1007/s11695-007-9331-8}}</ref>
Seseorang yang memiliki berat badan 20% lebih tinggi dari nilai tengah kisaran berat badannya yang normal dianggap mengalami obesitas.


Kegemukan adalah [[penyebab kematian yang dapat dicegah]] paling utama di dunia, dengan [[prevalensi]] pada orang dewasa dan [[kegemukan pada anak|anak]] yang semakin meningkat, sehingga pihak berwenang menganggap kegemukan sebagai salah satu masalah [[kesehatan masyarakat]] paling serius pada abad 21.<ref name=Barn1999>{{cite journal |author=Barness LA, Opitz JM, Gilbert-Barness E |title=Obesity: genetic, molecular, and environmental aspects |journal=Am. J. Med. Genet. A|volume=143A |issue=24 |pages=3016–34 |year=2007 |month=December |pmid=18000969 |doi=10.1002/ajmg.a.32035 |url=}}</ref> Kegemukan umumnya merupakan [[Stigma berat badan|stigma]] di dunia modern (khususnya di [[Dunia barat]]), meskipun pada suatu waktu dalam sejarah, kegemukan secara luas dianggap sebagai simbol kekayaan dan kesuburan, dan masih dianggap demikian di beberapa bagian di dunia hingga sekarang.<ref name=HaslamJames/><ref name=Woodhouse/>
Obesitas digolongkan menjadi 3 kelompok:
* Obesitas ringan : kelebihan berat badan 20-40%
* Obesitas sedang : kelebihan berat badan 41-100%
* Obesitas berat : kelebihan berat badan >100%.
Obesitas berat ditemukan sebanyak 5% dari antara orang-orang yang gemuk.


Pada tahun 2013, orang dengan kegemukan di dunia berjumlah 2,1 miliar dan Indonesia masuk urutan 10 besar dengan orang kegemukan berjumlah 40 juta orang atau setara seluruh penduduk [[Jawa Barat]]. Tidak seperti halnya di [[negara maju]] yang gemuk kebanyakan adalah laki-laki, maka di Indonesia yang gemuk kebanyakan adalah perempuan.<ref>{{Cite news|url=http://health.kompas.com/read/2014/06/02/1634091/Indonesia.Masuk.10.Besar.Orang.Gemuk.Terbanyak |title=Indonesia Masuk 10 Besar Orang Gemuk Terbanyak |author=Lusia Kus Anna |date=June 2, 2014|editor-last=Anna |editor-first=Lusia Kus |work=[[Kompas.com]] }}</ref>
Perhatian tidak hanya ditujukan kepada jumlah lemak yang ditimbun, tetapi juga kepada lokasi penimbunan lemak tubuh. Pola penyebaran lemak tubuh pada pria dan wanita cenderung berbeda.
Wanita cenderung menimbun lemaknya di pinggul dan bokong, sehingga memberikan gambaran seperti buah pir. Sedangkan pada pria biasanya lemak menimbun di sekitar perut, sehingga memberikan gambaran seperti buah apel.
Tetapi hal tersebut bukan merupakan sesuatu yang mutlak, kadang pada beberapa pria tampak seperti buah pir dan beberapa wanita tampak seperti buah apel, terutama setelah masa [[menopause]].


== Klasifikasi ==
Seseorang yang lemaknya banyak tertimbun di perut mungkin akan lebih mudah mengalami berbagai masalah kesehatan yang berhubungan dengan obesitas. Mereka memiliki resiko yang lebih tinggi.
Kegemukan adalah suatu [[kondisi medis]] berupa kelebihan [[lemak tubuh]] yang terakumulasi sedemikian rupa hingga menyebabkan dampak merugikan bagi kesehatan.<ref name="WHO 2000 p.6"/> Kegemukan dinilai berdasarkan [[indeks massa tubuh|indeks massa tubuh (IMT)]], dan selanjutnya berdasarkan distribusi lemak melalui [[rasio pinggang-panggul]] dan total faktor risiko kardiovaskular.<ref>{{cite journal |journal= Nutr J |year=2007 |volume=6 |page=32 |title= Measurement and Definitions of Obesity In Childhood and Adolescence: A field guide for the uninitiated |author= Sweeting HN|doi=10.1186/1475-2891-6-32|pmid=17963490 |url=http://www.nutritionj.com/content/6/1/32 |pmc= 2164947|issue=1}}</ref><ref>NHLBI p.xiv</ref> IMT sangat erat hubungannya dengan [[persentase lemak tubuh]] dan total lemak tubuh.<ref>{{cite journal |author=Gray DS, Fujioka K |title=Use of relative weight and Body Mass Index for the determination of adiposity |journal=J Clin Epidemiol |volume=44 |issue=6 |pages=545–50 |year=1991 |pmid=2037859 |doi= 10.1016/0895-4356(91)90218-X|url=https://archive.org/details/sim_journal-of-clinical-epidemiology_1991_44_6/page/545}}</ref>
Gambaran buah pir lebih baik dibandingkan dengan gambaran buah apel.


[[Berkas:Obesity6.JPG|jmpl|kiri|alt=Tampilan depan dan samping tubuh seorang pria dengan "super obes". Terlihat gurat-gurat peregangan (stretch marks) pada kulit dan ginekomastia.|Seorang pria "super obesitas" dengan IMT 47&nbsp;kg/m<sup>2</sup>: berat 146&nbsp;kg (322&nbsp;lb), tinggi 177&nbsp;cm (5&nbsp;kaki 10&nbsp;in)]]
Untuk membedakan kedua gambaran tersebut, telah ditemukan suatu cara untuk menentukan apakah seseorang berbentuk seperti buah apel atau seperti buah pir, yaitu dengan menghitung rasio pinggang dengan pinggul.
Pada anak, berat badan yang sehat bervariasi berdasarkan usia dan jenis kelamin. Kegemukan pada anak dan remaja tidak didefinisikan dengan suatu angka mutlak, namun berhubungan dengan riwayat kelompok dengan berat badan yang normal, kegemukan didefinisikan apabila IMT lebih besar dari [[persentil]] ke-95.<ref name="cdc.gov">{{cite web|url=http://www.cdc.gov/nccdphp/dnpa/healthyweight/assessing/bmi/childrens_BMI/about_childrens_BMI.htm |title=Healthy Weight: Assessing Your Weight: BMI: About BMI for Children and Teens|publisher=[[Center for disease control and prevention]]|accessdate=April 6, 2009}}</ref> Data Referensi yang menjadi dasar penentuan persentil ini berasal dari tahun 1963 hingga 1994, dan oleh karena itu belum dipengaruhi oleh peningkatan berat badan yang terjadi akhir-akhir ini.<ref name="Flegal KM, Ogden CL, Wei R, Kuczmarski RL, Johnson CL 2001 1086–93">{{cite journal |author=Flegal KM, Ogden CL, Wei R, Kuczmarski RL, Johnson CL|title=Prevalence of overweight in US children: comparison of US growth charts from the Centers for Disease Control and Prevention with other reference values for body mass index |journal=Am. J. Clin. Nutr. |volume=73 |issue=6|pages=1086–93 |year=2001 |month=June |pmid=11382664 |doi= |url=http://www.ajcn.org/cgi/content/full/73/6/1086}}</ref>
Pinggang diukur pada titik yang tersempit, sedangkan pinggul diukur pada titik yang terlebar; lalu ukuran pinggang dibagi dengan ukuran pinggul.
Seorang wanita dengan ukuran pinggang 87,5 cm dan ukuran pinggul 115 cm, memiliki rasio pinggang-pinggul sebesar 0,76.
Wanita dengan rasio pinggang:pinggul lebih dari 0,8 atau pria dengan rasio pinggang:pinggul lebih dari 1, dikatakan berbentuk apel.


{| class="wikitable" style = "float: right; margin-left:15px; text-align:center"
== Penyebab Obesitas ==
|-
Secara ilmiah, obesitas terjadi akibat mengkonsumsi [[kalori]] lebih banyak dari yang diperlukan oleh tubuh.
! IMT !! Klasifikasi
Penyebab terjadinya ketidakseimbangan antara [[asupan]] dan [[pembakaran kalori]] ini masih belum jelas.
|-
|width=50%|< 18.5 || Kurus
|-
|18.5-24.9 || Normal (ideal)
|-
|25.0-29.9 || Gemuk
|-
|30.0-34.9 || Kegemukan kelas I
|-
|35.0-39.9 || Kegemukan kelas II
|-
|≥ 40.0 || &nbsp;&nbsp;Kegemukan kelas III&nbsp;&nbsp;
|}


IMT dihitung dengan cara membagi berat badan subjek dengan kuadrat tinggi badannya, yang biasanya ditulis baik dalam satuan [[Sistem metrik|metrik]] maupun dalam [[Satuan Amerika|sistem Amerika]]:
Terjadinya obesitas melibatkan beberapa faktor:
* Faktor [[genetik]]. Obesitas cenderung diturunkan, sehingga diduga memiliki penyebab genetik. Tetapi anggota keluarga tidak hanya berbagi gen, tetapi juga makanan dan kebiasaan gaya hidup, yang bisa mendorong terjadinya obesitas. Seringkali sulit untuk memisahkan faktor gaya hidup dengan faktor genetik. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa rata-rata faktor genetik memberikan pengaruh sebesar 33% terhadap berat badan seseorang.
* Faktor lingkungan. Gen merupakan faktor yang penting dalam berbagai kasus obesitas, tetapi lingkungan seseorang juga memegang peranan yang cukup berarti. Lingkungan ini termasuk perilaku/pola gaya hidup (misalnya apa yang dimakan dan berapa kali seseorang makan serta bagaimana aktivitasnya). Seseorang tentu saja tidak dapat mengubah pola genetiknya, tetapi dia dapat mengubah pola makan dan aktivitasnya.
* Faktor [[psikis]]. Apa yang ada di dalam pikiran seseorang bisa mempengaruhi kebiasaan makannya. Banyak orang yang memberikan reaksi terhadap emosinya dengan makan.
Salah satu bentuk gangguan emosi adalah persepsi diri yang negatif. Gangguan ini merupakan masalah yang serius pada banyak wanita muda yang menderita obesitas, dan bisa menimbulkan kesadaran yang berlebihan tentang kegemukannya serta rasa tidak nyaman dalam pergaulan sosial.


:Metrik: <math>IMT=kilogram/meter^2</math>
Ada dua pola makan [[abnormal]] yang bisa menjadi penyebab obesitas yaitu makan dalam jumlah sangat banyak (binge) dan makan di malam hari (sindroma makan pada malam hari).
Kedua pola makan ini biasanya dipicu oleh stres dan kekecewaan. Binge mirip dengan bulimia nervosa, dimana seseorang makan dalam jumlah sangat banyak, bedanya pada binge hal ini tidak diikuti dengan memuntahkan kembali apa yang telah dimakan. Sebagai akibatnya kalori yang dikonsumsi sangat banyak. Pada sindroma makan pada malam hari, adalah berkurangnya nafsu makan di pagi hari dan diikuti dengan makan yang berlebihan, agitasi dan insomnia pada malam hari.
* Faktor kesehatan. Beberapa penyakit bisa menyebabkan obesitas, diantaranya:
** Hipotiroidisme
** Sindroma Cushing
** Sindroma Prader-Willi
** Beberapa kelainan saraf yang bisa menyebabkan seseorang banyak makan.
* Obat-obatan.
Obat-obat tertentu (misalnya [[steroid]] dan beberapa anti-[[depresi]]) bisa menyebabkan penambahan berat badan.
* Faktor perkembangan. Penambahan ukuran atau jumlah sel-sel lemak (atau keduanya) menyebabkan bertambahnya jumlah lemak yang disimpan dalam tubuh. Penderita obesitas, terutama yang menjadi gemuk pada masa kanak-kanak, bisa memiliki sel lemak sampai 5 kali lebih banyak dibandingkan dengan orang yang berat badannya normal. Jumlah sel-sel lemak tidak dapat dikurangi, karena itu penurunan berat badan hanya dapat dilakukan dengan cara mengurangi jumlah lemak di dalam setiap sel.
* Aktivitas [[fisik]]. Kurangnya aktivitas fisik kemungkinan merupakan salah satu penyebab utama dari meningkatnya angka kejadian obesitas di tengah masyarakat yang makmur. Orang-orang yang tidak aktif memerlukan lebih sedikit kalori. Seseorang yang cenderung mengkonsumsi makanan kaya lemak dan tidak melakukan aktivitas fisik yang seimbang, akan mengalami obesitas.


:Sistem Amerika dan [[Sistem Imperial|imperial]]: <math>IMT=lb*703/in^2</math> dengan
== Gejala obesitas ==
Penimbunan lemak yang berlebihan dibawah [[diafragma]] dan di dalam dinding dada bisa menekan [[paru-paru]], sehingga timbul gangguan pernafasan dan sesak nafas, meskipun penderita hanya melakukan aktivitas yang ringan.
Gangguan pernafasan bisa terjadi pada saat tidur dan menyebabkan terhentinya pernafasan untuk sementara waktu (tidur apneu), sehingga pada siang hari penderita sering merasa ngantuk.


<math>lb</math> adalah berat badan subyek dalam [[pon (massa)|pon]] dan <math>in</math> adalah tinggi badan subyek dalam inci.
Obesitas bisa menyebabkan berbagai masalah ortopedik, termasuk nyeri punggung bawah dan memperburuk osteoartritis (terutama di daerah pinggul, lutut dan pergelangan kaki). Juga kadang sering ditemukan kelainan kulit. Seseorang yang menderita obesitas memiliki permukaan tubuh yang relatif lebih sempit dibandingkan dengan berat badannya, sehingga panas tubuh tidak dapat dibuang secara efisien dan mengeluarkan keringat yang lebih banyak. Sering ditemukan edema (pembengkakan akibat penimbunan sejumlah cairan) di daerah tungkai dan pergelangan kaki.


Definisi yang paling sering dipakai adalah yang dibuat oleh [[Organisasi Kesehatan Dunia]] (WHO) pada 1997 dan dipublikasikan pada 2000, seperti yang tertera pada tabel di sebelah kanan.<ref name="WHO 2000 p.9"/>
== Komplikasi ==
Obesitas bukan hanya tidak enak dipandang mata tetapi merupakan dilema kesehatan yang mengerikan.
Obesitas secara langsung berbahaya bagi kesehatan seseorang.
Obesitas meningkatkan resiko terjadinya sejumlah penyakit menahun seperti:
* [[Diabetes]] tipe 2 (timbul pada masa dewasa)
* [[Tekanan darah tinggi]] ([[hipertensi]])
* [[Stroke]]
* [[Serangan jantung]] (infark miokardium)
* [[Gagal jantung]]
* [[Kanker]] (jenis kanker tertentu, misalnya kanker prostat dan kanker usus besar)
* [[Batu kandung empedu]] dan batu kandung kemih
* [[Gout]] dan [[artritis gout]]
* [[Osteoartritis]]
* [[Tidur apneu]] (kegagalan untuk bernafas secara normal ketika sedang tidur, menyebabkan berkurangnya kadar oksigen dalam darah)
* [[Sindroma Pickwickian]] (obesitas disertai wajah kemerahan, underventilasi dan ngantuk).


Beberapa lembaga membuat modifikasi dari definisi WHO tersebut. Literatur Bedah membagi kegemukan "kelas III" menjadi beberapa kategori, yang angkanya masih menjadi perdebatan.<ref name=morbid2007>{{cite journal|author=Sturm R |title=Increases in morbid obesity in the USA: 2000–2005 |journal=Public Health |volume=121 |issue=7|pages=492–6 |year=2007 |month=July |pmid=17399752 |pmc=2864630 |doi=10.1016/j.puhe.2007.01.006 |url=}}</ref>
== Diagnosa ==
* IMT ≥ 35 atau 40 disebut ''kegemukan berat''
==== Mengukur lemak tubuh ====
* IMT ≥ 35 atau 40–44.9 atau 49.9 disebut ''kegemukan morbid''
Tidak mudah untuk mengukur lemak tubuh seseorang. Cara-cara berikut memerlukan peralatan khusus dan dilakukan oleh tenaga terlatih:
* IMT ≥ 45 atau 50 disebut ''kegemukan super/super obese''
* ''Underwater weight'', pengukuran berat badan dilakukan di dalam air dan kemudian lemak tubuh dihitung berdasarkan jumlah air yang tersisa.
* [[BOD POD]] merupakan ruang berbentuk telur yang telah dikomputerisasi. Setelah seseorang memasuki BOD POD, jumlah udara yang tersisa digunakan untuk mengukur lemak tubuh.
* [[DEXA]] (dual energy X-ray absorptiometry), menyerupai skening tulang. Sinar X digunakan untuk menentukan jumlah dan lokasi dari lemak tubuh.


Karena populasi Asia memperlihatkan dampak negatif kegemukan terhadap kesehatan pada nilai IMT yang lebih rendah dibandingkan populasi Kaukasia, beberapa negara membuat definisi ulang kegemukan; seperti di Jepang yang mendefinisikan kegemukan sebagai nilai IMT lebih dari 25 <ref>{{cite journal |author=Kanazawa M, Yoshiike N, Osaka T, Numba Y, Zimmet P, Inoue S |title=Criteria and classification of obesity in Japan and Asia-Oceania|journal=Asia Pac J Clin Nutr |volume=11 Suppl 8 |issue= |pages=S732–S737 |year=2002 |month=December |pmid=12534701|doi= 10.1046/j.1440-6047.11.s8.19.x|url=}}</ref> sedangkan [[China]] menggunakan nilai IMT lebih dari 28.<ref>{{cite journal|author=Bei-Fan Z |title=Predictive values of body mass index and waist circumference for risk factors of certain related diseases in Chinese adults: study on optimal cut-off points of body mass index and waist circumference in Chinese adults |journal=Asia Pac J Clin Nutr |volume=11 Suppl 8 |issue= |pages=S685–93 |year=2002 |month=December|pmid=12534691 |doi= 10.1046/j.1440-6047.11.s8.9.x|url= |author2=Cooperative Meta-Analysis Group of Working Group on Obesity in China}}</ref>
Dua cara berikut lebih sederhana dan tidak rumit:
* [[Jangka]] [[kulit]], ketebalan lipatan kulit di beberapa bagian tubuh diukur dengan jangka (suatu alat terbuat dari logam yang menyerupai forseps).
* ''Bioelectric impedance analysis'' (analisa tahanan bioelektrik), penderita berdiri diatas skala khusus dan sejumlah arus listrik yang tidak berbahaya dialirkan ke seluruh tubuh lalu dianalisa.


== {{anchor|Dampak terhadap Kesehatan}}Dampak terhadap kesehatan ==
Pemeriksaan tersebut bisa memberikan hasil yang tidak tepat jika tidak dilakukan oleh tenaga ahli.
[[Berat badan manusia|Berat badan]] berlebihan memiliki keterkaitan dengan berbagai macam [[penyakit]], khususnya [[penyakit kardiovaskular]], [[diabetes mellitus tipe 2]], [[apnea tidur obstruktif]], [[kanker]] tertentu, [[osteoartritis]]<ref name=HaslamJames/> dan [[asma]].<ref name=HaslamJames/><ref name="medicalnewstoday.com"/><ref name=Poulain/> Oleh karena itu, kegemukan terbukti menurunkan [[harapan hidup]].<ref name=HaslamJames/>


=== Mortalitas ===
==== Tabel berat badan-tinggi badan ====
{{Double image|right|MenBMIMort.png|200|WomenBMIMort.png|200|alt=(Kiri) Sebuah grafik yang menunjukkan variasi risiko kematian menurut IMT. Risiko terendah ditunjukkan pada IMT 20 hingga 25 dan semakin meningkat ke kedua arah. (Kanan) sebuah grafik yang menunjukkan variasi risiko kematian menurut IMT. Risiko terendah ditunjukkan pada IMT 20 hingga 25 dan semakin meningkat ke kedua arah.| Risiko kematian relatif selama lebih dari 10 tahun pada pria (kiri) dan wanita (kanan) kulit putih yang belum pernah merokok di Amerika Serikat berdasarkan IMT.<ref name=NEJM10>{{cite journal |author=Berrington de Gonzalez A |title=Body-Mass Index and Mortality among 1.46 Million White Adults |journal=N. Engl. J. Med. |volume=363 |issue=23 |pages=2211–9 |year=2010|month=December |pmid=21121834 |doi=10.1056/NEJMoa1000367 |url= |pmc=3066051 |author-separator=,|display-authors=3}}</ref>||}}
ini telah digunakan sejak lama untuk menentukan apakah seseorang mengalami kelebihan berat badan. Tabel biasanya memiliki suatu kisaran berat badan untuk tinggi badan tertentu.


Kegemukan adalah salah satu dari [[penyebab kematian yang dapat dicegah]] utama di dunia.<ref name=Barn1999/><ref>{{cite journal|author=Mokdad AH, Marks JS, Stroup DF, Gerberding JL |title=Actual causes of death in the United States, 2000|journal=JAMA |volume=291 |issue=10 |pages=1238–45 |year=2004 |month=March |pmid=15010446 |doi=10.1001/jama.291.10.1238|url=http://www.csdp.org/research/1238.pdf|format=PDF}}</ref><ref name=Allison>{{cite journal |author=Allison DB, Fontaine KR, [[JoAnn E. Manson|Manson JE]], Stevens J, VanItallie TB |title=Annual deaths attributable to obesity in the United States |journal=JAMA |volume=282 |issue=16 |pages=1530–8 |year=1999 |month=October |pmid=10546692 |doi= 10.1001/jama.282.16.1530|url=http://jama.ama-assn.org/cgi/content/full/282/16/1530}}</ref> Studi berskala luas di Amerika dan Eropa menunjukkan bahwa risiko mortalitas paling rendah terjadi pada IMT 20–25&nbsp;kg/m<sup>2</sup><ref name=NEJM10/><ref name=Lancet2009>{{cite journal |author=Whitlock G |title=Body-mass index and cause-specific mortality in 900 000 adults: collaborative analyses of 57 prospective studies |journal=Lancet |volume=373 |issue=9669 |pages=1083–96 |year=2009|month=March |pmid=19299006 |doi=10.1016/S0140-6736(09)60318-4 |url= |pmc=2662372 |author-separator=,|author2=Lewington S |author3=Sherliker P |display-authors=3 |last4=Sherliker |first4=P |last5=Clarke |first5=R|last6=Emberson |first6=J |last7=Halsey |first7=J |last8=Qizilbash |first8=N |last9=Collins |first9=R}}</ref> pada kelompok non-perokok dan 24–27&nbsp;kg/m<sup>2</sup> pada kelompok perokok, dengan risiko yang kian meningkat seiring perubahan angka IMT ke kedua arah.<ref>{{cite journal |author=Calle EE, Thun MJ, Petrelli JM, Rodriguez C, Heath CW |title=Body-mass index and mortality in a prospective cohort of U.S. adults |journal=N. Engl. J. Med. |volume=341 |issue=15 |pages=1097–105|year=1999 |month=October |pmid=10511607 |doi= 10.1056/NEJM199910073411501|url=http://content.nejm.org/cgi/content/full/341/15/1097}}</ref><ref name=Euro2008>{{cite journal |author=Pischon T |title=General and abdominal adiposity and risk of death in Europe |journal=N. Engl. J. Med.|volume=359 |issue=20 |pages=2105–20 |year=2008 |month=November |pmid=19005195 |doi=10.1056/NEJMoa0801891 |url=|author-separator=, |author2=Boeing H |author3=Hoffmann K |display-authors=3 |last4=Bergmann |first4=M. |last5=Schulze|first5=M.B. |last6=Overvad |first6=K. |last7=Van Der Schouw |first7=Y.T. |last8=Spencer |first8=E. |last9=Moons|first9=K.G.M.}}</ref> IMT lebih dari 32 berhubungan dengan [[angka kematian]] dua kali lipat lebih tinggi pada wanita setelah 16 tahun kemudian.<ref>{{cite journal |author=Manson JE |title=Body weight and mortality among women |journal=N. Engl. J. Med.|volume=333 |issue=11 |pages=677–85 |year=1995 |pmid=7637744| doi = 10.1056/NEJM199509143331101 |author-separator=,|author2=Willett WC |author3=Stampfer MJ |display-authors=3 |last4=Colditz |first4=Graham A. |last5=Hunter|first5=David J. |last6=Hankinson |first6=Susan E. |last7=Hennekens |first7=Charles H. |last8=Speizer |first8=Frank E.}}</ref> Di [[Amerika Serikat]], kegemukan diperkirakan menambah jumlah kematian sebanyak 111,909 hingga 365,000 per tahun,<ref name=HaslamJames>{{cite journal |author=Haslam DW, James WP |title=Obesity |journal=Lancet |volume=366 |issue=9492|pages=1197–209 |year=2005 |pmid=16198769 |doi=10.1016/S0140-6736(05)67483-1}}</ref><ref name=Allison/> sementara 1 juta kematian (7.7%) di Eropa berhubungan dengan berat badan berlebihan.<ref name=EuroG2008/><ref name=Euro2007>{{cite journal|author=Fried M |title=Inter-disciplinary European guidelines on surgery of severe obesity |journal=Int J Obes (Lond)|volume=31 |issue=4 |pages=569–77 |year=2007 |month=April |pmid=17325689 |doi=10.1038/sj.ijo.0803560 |url=|author-separator=, |author2=Hainer V |author3=Basdevant A |display-authors=3 |last4=Buchwald |first4=H |last5=Deitel|first5=M |last6=Finer |first6=N |last7=Greve |first7=J W M |last8=Horber |first8=F |last9=Mathus-Vliegen|first9=E}}</ref> Kegemukan rata-rata akan mengurangi harapan hidup hingga enam hingga tujuh&nbsp;tahun:<ref name=HaslamJames/><ref>{{cite journal |author=Peeters A, Barendregt JJ, Willekens F, Mackenbach JP, Al Mamun A, Bonneux L |title=Obesity in adulthood and its consequences for life expectancy: A life-table analysis |journal=Ann. Intern. Med. |volume=138 |issue=1 |pages=24–32 |year=2003 |month=January |pmid=12513041 |doi=|url=http://www.annals.org/cgi/reprint/138/1/24 | format=PDF |last7=Nedcom}}</ref> IMT 30–35 mengurangi harapan hidup dua hingga empat&nbsp;tahun,<ref name=Lancet2009/> sementara kegemukan berat (IMT&nbsp;>&nbsp;40) mengurangi harapan hidup hingga 10&nbsp;tahun.<ref name=Lancet2009/>
Permasalahan yang timbul adalah bahwa kita tidak tahu mana tabel yang terbaik yang harus digunakan.
Banyak tabel yang bisa digunakan, dengan berbagai kisaran berat badan yang berbeda.
Beberapa tabel menyertakan ukuran kerangka, umur dan jenis kelamin, tabel yang lainnya tidak.


=== Morbiditas ===
Kekurangan dari tabel ini adalah tabel tidak membedakan antara kelebihan lemak dan kelebihan otot. Dilihat dari tabel, seseorang yang sangat berotot bisa tampak gemuk, padahal sesungguhnya tidak.
Kegemukan meningkatkan berbagai risiko gangguan fisik dan mental. Komorbiditas ini paling sering terlihat pada [[sindrom metabolik]],<ref name=HaslamJames/> yang merupakan kombinasi gangguan medis berupa: [[diabetes melitus tipe 2]], [[hipertensi|tekanan darah tinggi]], [[hiperkolesterolemia|kolesterol darah tinggi]], dan [[hipertrigliseridemia|kadar trigliserida tinggi]].<ref>{{cite journal |author=Grundy SM |title=Obesity, metabolic syndrome, and cardiovascular disease |journal=J. Clin. Endocrinol. Metab. |volume=89 |issue=6 |pages=2595–600|year=2004 |pmid=15181029 |doi=10.1210/jc.2004-0372}}</ref>


Komplikasi dapat secara langsung disebabkan oleh kegemukan, atau secara tidak langsung berhubungan dengan mekanisme yang juga menyebabkan kegemukan, seperti asupan diet yang tidak sehat atau akibat [[gaya hidup kurang bergerak]]. Terdapat variasi kekuatan hubungan antara kegemukan dengan penyakit tertentu. Salah satu hubungan yang paling kuat adalah dengan [[diabetes tipe 2]]. Kelebihan lemak tubuh merupakan penyebab 64% kasus diabetes pada pria dan 77% pada wanita.<ref>Seidell 2005 p.9</ref>
==== Body Mass Index (BMI) ====
BMI merupakan suatu pengukuran yang menghubungkan (membandingkan) berat badan dengan tinggi badan.


Konsekuensi kesehatan yang terjadi dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu: konsekuensi akibat meningkatnya massa lemak (misalnya [[osteoartritis]], [[apnea tidur obstruktif]], stigma sosial) dan konsekuensi yang akibat meningkatnya jumlah [[sel lemak]] ([[diabetes mellitus|diabetes]], [[kanker]], [[penyakit kardiovaskular]], [[penyakit perlemakan hati non-alkoholik]]).<ref name=HaslamJames/><ref name=Bray2004>{{cite journal |author=Bray GA |title=Medical consequences of obesity |journal=J. Clin. Endocrinol. Metab. |volume=89 |issue=6 |pages=2583–9 |year=2004 |pmid=15181027|doi=10.1210/jc.2004-0535}}</ref> Peningkatan lemak tubuh mengubah respon tubuh terhadap insulin sehingga berpotensi menyebabkan [[penolakan insulin]]. Peningkatan lemak juga mengakibatkan [[inflamasi|kondisi proinflamasi]],<ref>{{cite journal|author=Shoelson SE, Herrero L, Naaz A |title=Obesity, inflammation, and insulin resistance |url=https://archive.org/details/sim_gastroenterology_2007-05_132_6/page/2169 |journal=Gastroenterology|volume=132 |issue=6 |pages=2169–80 |year=2007 |month=May |pmid=17498510|doi=10.1053/j.gastro.2007.03.059}}</ref><ref>{{cite journal |author=Shoelson SE, Lee J, Goldfine AB|title=Inflammation and insulin resistance |journal=J. Clin. Invest. |volume=116 |issue=7 |pages=1793–801 |year=2006|month=July |pmid=16823477 |pmc=1483173 |doi=10.1172/JCI29069 |url=http://www.jci.org/articles/view/29069}}</ref> dan kondisi [[trombosis|protrombosis]].<ref name=Bray2004/><ref>{{cite journal |author=Dentali F, Squizzato A, Ageno W|title=The metabolic syndrome as a risk factor for venous and arterial thrombosis |journal=Semin. Thromb. Hemost.|volume=35 |issue=5 |pages=451–7 |year=2009 |month=July |pmid=19739035 |doi=10.1055/s-0029-1234140}}</ref>
BMI merupakan rumus matematika dimana berat badan (dalam kilogram) dibagi dengan tinggi badan (dalam meter) pangkat dua.


{| class="wikitable"
Seseorang dikatakan mengalami obesitas jika memiliki nilai BMI sebesar 30 atau lebih.
|-
! Bidang Medis
! Kondisi
! Bidang Medis
! Kondisi
|-
<!--Alphabetized-->|width=10%| [[Kardiologi]]
|
* [[penyakit jantung iskemik]]:<ref name=Yusuf2004>{{cite journal | author=Yusuf S, Hawken S, Ounpuu S, Dans T, Avezum A, Lanas F, McQueen M, Budaj A, Pais P, Varigos J, Lisheng L, INTERHEART Study Investigators. | title=Effect of potentially modifiable risk factors associated with myocardial infarction in 52 countries (the INTERHEART study): Case-control study|journal=Lancet | year=2004 | pages=937–52 | volume=364 | pmid=15364185 |doi=10.1016/S0140-6736(04)17018-9 | issue=9438}}</ref> [[angina pektoris|angina]] dan [[infark miokard]]
* [[gagal jantung kongestif]]<ref name=HaslamJames/>
* [[tekanan darah tinggi]]<ref name=HaslamJames/>
* [[Dislipidemia|kadar kolesterol tidak normal]]<ref name=HaslamJames/>
* [[trombosis vena dalam]] dan [[emboli paru]]<ref>{{cite journal |author=Darvall KA, Sam RC, Silverman SH, Bradbury AW, Adam DJ |title=Obesity and thrombosis |journal=Eur J Vasc Endovasc Surg |volume=33 |issue=2 |pages=223–33|year=2007 |month=February |pmid=17185009 |doi=10.1016/j.ejvs.2006.10.006}}</ref>
| <!--Alphabetized-->[[Dermatologi]]
|
* [[gurat peregangan]]<ref name=derm2007/>
* [[akantosis nigrikan]]<ref name=derm2007>{{cite journal |author=Yosipovitch G, DeVore A, Dawn A |title=Obesity and the skin: skin physiology and skin manifestations of obesity |journal=J. Am. Acad. Dermatol. |volume=56 |issue=6|pages=901–16; quiz 917–20 |year=2007 |month=June |pmid=17504714 |doi=10.1016/j.jaad.2006.12.004 |url=}}</ref>
* [[limfedema]]<ref name=derm2007/>
* [[selulitis]]<ref name=derm2007/>
* [[hirsutisme]]<ref name=derm2007/>
* [[intertrigo]]<ref>{{cite journal |author=Hahler B |title=An overview of dermatological conditions commonly associated with the obese patient |journal=Ostomy Wound Manage |volume=52 |issue=6 |pages=34–6, 38, 40 passim|year=2006 |month=June |pmid=16799182 |doi= |url=}}</ref>
|-
|<!--Alphabetized-->[[Endokrinologi]] dan [[Obat-obatan reproduksi]]
|
* [[diabetes mellitus]]<ref name=HaslamJames/>
* [[sindrom ovarium polikistik]]<ref name=HaslamJames/>
* gangguan [[menstruasi]]<ref name=HaslamJames/>
* [[mandul]]<ref name=HaslamJames/><ref name=OBGYN2008>{{cite journal |author=Arendas K, Qiu Q, Gruslin A|title=Obesity in pregnancy: pre-conceptional to postpartum consequences |journal=J Obstet Gynaecol Can |volume=30|issue=6 |pages=477–88 |year=2008 |month=June |pmid=18611299 |doi= |url=}}</ref>
* [[Kegemukan pada ibu hamil|komplikasi selama kehamilan]]<ref name=HaslamJames/><ref name=OBGYN2008/>
* [[Kelainan bawaan]]<ref name=HaslamJames/>
* [[Lahir mati|kematian janin dalam kandungan]]<ref name=OBGYN2008/>
|<!--Alphabetized-->[[Gastrointestinal]]
|
* [[penyakit refluks gastroesofagus]]<ref name=HaslamJames/><ref name=GERD2008>{{cite journal |author=Anand G, Katz PO |title=Gastroesophageal reflux disease and obesity |journal=Rev Gastroenterol Disord |volume=8 |issue=4 |pages=233–9 |year=2008 |pmid=19107097 |doi= |url=http://www.medreviews.com/pubmed.cfm?j=3&v=8&i=4&p=233 |access-date=2013-08-12 |archive-date=2016-09-18 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160918092414/http://www.medreviews.com/pubmed.cfm?j=3&v=8&i=4&p=233 |dead-url=yes }}</ref>
* [[penyakit perlemakan hati non-alkoholik|penyakit perlemakan hati]]<ref name=HaslamJames/>
* [[kolelitiasis]] (batu empedu)<ref name=HaslamJames/>
|-
| <!--Alphabetized-->[[Neurologi]]
| style="width:40%;"|
* [[stroke]]<ref name=HaslamJames/>
* [[meralgia parestetika]]<ref>{{cite journal |author=Harney D, Patijn J |title=Meralgia paresthetica: diagnosis and management strategies |journal=Pain Med |volume=8 |issue=8 |pages=669–77 |year=2007 |pmid=18028045|doi=10.1111/j.1526-4637.2006.00227.x |url=}}</ref>
* [[migren]]<ref>{{cite journal |author=Bigal ME, Lipton RB |title=Obesity and chronic daily headache |journal=Curr Pain Headache Rep |volume=12 |issue=1 |pages=56–61 |year=2008 |month=January |pmid=18417025 |doi= 10.1007/s11916-008-0011-8|url=}}</ref>
* [[sindroma saluran karpal]]<ref>{{cite journal |author=Sharifi-Mollayousefi A |title=Assessment of body mass index and hand anthropometric measurements as independent risk factors for carpal tunnel syndrome |journal=Folia Morphol. (Warsz)|volume=67 |issue=1 |pages=36–42 |year=2008 |month=February |pmid=18335412 |doi= |url= |author-separator=,|author2=Yazdchi-Marandi M |author3=Ayramlou H |display-authors=3 |last4=Heidari |first4=P |last5=Salavati |first5=A|last6=Zarrintan |first6=S |last7=Sharifi-Mollayousefi |first7=A}}</ref>
* [[demensia]]<ref>{{cite journal |author=Beydoun MA, Beydoun HA, Wang Y |title=Obesity and central obesity as risk factors for incident dementia and its subtypes: A systematic review and meta-analysis |journal=Obes Rev |volume=9|issue=3 |pages=204–18 |year=2008 |month=May |pmid=18331422 |doi=10.1111/j.1467-789X.2008.00473.x}}</ref>
* [[hipertensi intrakranial idiopatik]]<ref>{{cite journal |author=Bigal ME, Lipton RB |title=Obesity and chronic daily headache |journal=Curr Pain Headache Rep |volume=8 |issue=2 |pages=87-93 |year=2008 |month=January |pmid=18460275 |doi= 10.1007/s11916-008-0011-8|url=}}</ref>
* [[multipel sklerosis]]<ref>{{cite journal | last1 = Munger | first1 = KL | last2 = Chitnis | first2 = T | last3 = Ascherio | first3 = A. | author-separator =, | author-name-separator= | year = 2009 | title = Body size and risk of MS in two cohorts of US women | url = | journal = Neurology | volume = 73 | issue = 19| pages = 1543–50 | doi = 10.1212/WNL.0b013e3181c0d6e0 | pmc = 2777074 | pmid = 19901245 }}</ref>
| <!--Alphabetized-->[[Onkologi]]<ref>{{cite journal |author=Calle EE, Rodriguez C, Walker-Thurmond K, Thun MJ|title=Overweight, obesity, and mortality from cancer in a prospectively studied cohort of U.S. adults |journal=N. Engl. J. Med. |volume=348 |issue=17 |pages=1625–38 |year=2003 |month=April |pmid=12711737|doi=10.1056/NEJMoa021423}}</ref>
|
* [[kanker payudara|payudara]], [[kanker ovarium|ovarium]]
* [[kanker esofagus|esofagus]], [[kanker kolorektal|kolorektal]]
* [[karsinoma hepatoselular|hati]], [[kanker pankreas|pankreas]]
* [[kanker kandung empedu|kandung empedu]], [[kanker lambung|lambung]]
* [[kanker endometrium|endometrium]], [[kanker serviks|serviks]]
* [[kanker prostat|prostat]], [[karsinoma sel ginjal|ginjal]]
* [[limfoma non-Hodgkin]], [[mieloma multipel]]
|-
| style="width:10%;"| <!--Alphabetized-->[[Psikiatri]]
| style="width:40%;"|
* [[depresi (psikologi)|depresi]] pada wanita<ref name=HaslamJames/>
* [[stigma]]<ref name=HaslamJames/> sosial
|<!--Alphabetized-->[[Respirologi]]
|
* [[apnea tidur|apnea tidur obstruktif]]<ref name=HaslamJames/><ref name=Poulain>{{cite journal |author=Poulain M|title=The effect of obesity on chronic respiratory diseases: pathophysiology and therapeutic strategies |journal=CMAJ|volume=174 |issue=9 |pages=1293–9 |year=2006 |month=April |pmid=16636330 |pmc=1435949 |doi=10.1503/cmaj.051299|url=http://www.cmaj.ca/cgi/content/full/174/9/1293 |author-separator=, |author2=Doucet M |author3=Major GC|display-authors=3 |last4=Drapeau |first4=V |last5=Sériès |first5=F |last6=Boulet |first6=LP |last7=Tremblay |first7=A|last8=Maltais |first8=F}}</ref>
* [[sindrom hipoventilasi kegemukan]]<ref name=HaslamJames/><ref name=Poulain/>
* [[asma]]<ref name=HaslamJames/><ref name=Poulain/>
* Peningkatan komplikasi selama [[anestesi umum]]<ref name=HaslamJames/><ref name=Anes2000/>
|-
| <!--Alphabetized-->[[Rheumatologi]] dan [[Ortopedi]]
|
* [[gout]]<ref>{{cite journal |author=Choi HK, Atkinson K, Karlson EW, Curhan G |title=Obesity, weight change, hypertension, diuretic use, and risk of gout in men: the health professionals follow-up study |journal=Arch. (intern) Med. |volume=165 |issue=7 |pages=742–8 |year=2005 |month=April |pmid=15824292 |doi=10.1001/archinte.165.7.742 |url=}}</ref>
* sulit bergerak<ref>{{cite journal |author=Tukker A, Visscher T, Picavet H |title=Overweight and health problems of the lower extremities: osteoarthritis, pain and disability |journal=Public Health Nutr |volume= 12|issue= 3|pages=1–10|year=2008 |month=April |pmid=18426630 |doi=10.1017/S1368980008002103 |url=}}</ref>
* [[osteoartritis]]<ref name=HaslamJames/>
* [[nyeri punggung]]<ref>{{cite journal |author=Molenaar EA, Numans ME, van Ameijden EJ, Grobbee DE |title=[Considerable comorbidity in overweight adults: results from the Utrecht Health Project] |language=Dutch; Flemish |journal=Ned Tijdschr Geneeskd |volume=152 |issue=45 |pages=2457–63 |year=2008 |month=November |pmid=19051798 |doi= |url=}}</ref>
| <!--Alphabetized-->[[Urologi]] dan [[Nefrologi]]
|
* [[disfungsi ereksi]]<ref>{{cite journal |author=Esposito K, Giugliano F, Di Palo C, Giugliano G, Marfella R, D'Andrea F, D'Armiento M, Giugliano D |title=Effect of lifestyle changes on erectile dysfunction in obese men: A randomized controlled trial |journal=JAMA |volume=291 |issue=24 |pages=2978–84 |year=2004 |pmid=15213209|doi=10.1001/jama.291.24.2978}}</ref>
* [[inkontinensia]]<ref>{{cite journal |author=Hunskaar S |title=A systematic review of overweight and obesity as risk factors and targets for clinical intervention for urinary incontinence in women |journal=Neurourol. Urodyn.|volume=27 |issue=8 |pages=749–57 |year=2008 |pmid=18951445 |doi=10.1002/nau.20635 |url=}}</ref>
* [[gagal ginjal kronis]]<ref>{{cite journal |author=Ejerblad E, Fored CM, Lindblad P, Fryzek J, McLaughlin JK, Nyrén O |title=Obesity and risk for chronic renal failure |journal=J. Am. Soc. Nephrol. |volume=17 |issue=6 |pages=1695–702|year=2006 |pmid=16641153 |doi=10.1681/ASN.2005060638}}</ref>
* [[hipogonadisme]]<ref>{{cite journal |author=Makhsida N, Shah J, Yan G, Fisch H, Shabsigh R |title=Hypogonadism and metabolic syndrome: Implications for testosterone therapy |url=https://archive.org/details/sim_journal-of-urology_2005-09_174_3/page/827 |journal=J. Urol. |volume=174 |issue=3 |pages=827–34|year=2005 |month=September |pmid=16093964 |doi=10.1097/01.ju.0000169490.78443.59}}</ref>
* [[penis terbenam]]<ref name="pmid19935302">{{cite journal |author=Pestana IA, Greenfield JM, Walsh M, Donatucci CF, Erdmann D |title=Management of "buried" penis in adulthood: an overview |journal=Plast. Reconstr. Surg. |volume=124|issue=4 |pages=1186–95 |year=2009 |month=October |pmid=19935302 |doi=10.1097/PRS.0b013e3181b5a37f}}</ref>
|}


== Pengobatan ==
=== Paradoks Kesintasan ===
Meskipun dampak negatif kegemukan terhadap kesehatan pada populasi umum ditunjang oleh bukti yang kuat, namun kesehatan subgrup tertentu tampaknya lebih baik bila angka IMT-nya lebih besar. Fenomena ini dikenal sebagai paradoks kesintasan kegemukan.<ref name=Schmidt2007>{{cite journal |author=Schmidt DS, Salahudeen AK |title=Obesity-survival paradox-still a controversy? |journal=Semin Dial |volume=20 |issue=6 |pages=486–92 |year=2007 |pmid=17991192|doi=10.1111/j.1525-139X.2007.00349.x}}</ref> Paradoks tersebut pertama kali dikemukakan tahun 1999 pada kelompok pasien gizi lebih dan kegemukan yang menjalani hemodialisis,<ref name=Schmidt2007/> yang kemudian ditemukan juga pada pasien dengan [[gagal jantung]] dan [[penyakit vaskular perifer|penyakit arteri perifer]] (PAT).<ref name=paradox2003>{{cite journal |author=|title=Behavioral counseling in primary care to promote a healthy diet: recommendations and rationale |journal=Am Fam Physician |volume=67 |issue=12 |pages=2573–6 |year=2003 |month=June |pmid=12825847 |doi= |author1= U.S. Preventive Services Task Force }}</ref>
Nutrisi yang dibutuhkan adalah [[Calcium I]] + [[Antilipemic]] + [[Chitosan]] + [[Double Cellulose]] yang terdapat pada produk Kesehatan dengan cara pemakaian :
* 1 sachet Calcium I sehari
* 2 bag teh Antilipemic sehari
* 2 kapsul Chitosan sebelum makan
* 1 tablet Double Cellulose ½ jam setelah makan


Pasien gagal jantung dengan IMT antara 30,0 dan 34,9 menunjukkan angka kematian yang lebih rendah dibandingkan pasien dengan berat badan normal. Hal ini dikaitkan dengan kenyataan bahwa berat badan seseorang akan semakin turun seiring dengan bertambah beratnya penyakit.<ref>{{cite journal |author=Habbu A, Lakkis NM, Dokainish H |title=The obesity paradox: Fact or fiction?|journal=Am. J. Cardiol. |volume=98 |issue=7 |pages=944–8 |year=2006 |month=October |pmid=16996880|doi=10.1016/j.amjcard.2006.04.039}}</ref> Hal serupa juga telah ditemukan pada jenis penyakit jantung yang lain. Pasien dengan kegemukan kelas I yang mempunyai penyakit jantung tidak lebih cepat berkembang menjadi gangguan jantung lanjut dibandingkan pasien dengan berat badan normal yang mempunyai penyakit jantung. Meskipun demikian, pada pasien dengan tingkat kegemukan yang lebih berat, risiko gangguan jantung lanjut akan meningkat.<ref>{{cite journal |author=Romero-Corral A |title=Association of bodyweight with total mortality and with cardiovascular events in coronary artery disease: A systematic review of cohort studies |journal=Lancet |volume=368|issue=9536 |pages=666–78 |year=2006 |pmid=16920472 |doi=10.1016/S0140-6736(06)69251-9 |author-separator=,|author2=Montori VM |author3=Somers VK |display-authors=3 |last4=Korinek |first4=Josef |last5=Thomas |first5=Randal J|last6=Allison |first6=Thomas G |last7=Mookadam |first7=Farouk |last8=Lopez-Jimenez|first8=Francisco}}</ref><ref>{{cite journal |author=Oreopoulos A, Padwal R, Kalantar-Zadeh K, Fonarow GC, Norris CM, McAlister FA |title=Body mass index and mortality in heart failure: A meta-analysis |journal=Am. Heart J. |volume=156|issue=1 |pages=13–22 |year=2008 |month=July |pmid=18585492 |doi=10.1016/j.ahj.2008.02.014 |url=https://archive.org/details/sim_american-heart-journal_2008-07_156_1/page/13}}</ref> Meskipun telah dilakukan [[operasi jantung bypass]], peningkatan angka kematian pada kelompok dengan berat badan lebih dan kegemukan tetap tidak ditemukan .<ref>{{cite journal |author=Oreopoulos A, Padwal R, Norris CM, Mullen JC, Pretorius V, Kalantar-Zadeh K|title=Effect of obesity on short- and long-term mortality postcoronary revascularization: A meta-analysis|journal=Obesity (Silver Spring) |volume=16 |issue=2 |pages=442–50 |year=2008 |month=February |pmid=18239657|doi=10.1038/oby.2007.36}}</ref> Sebuah studi menunjukkan bahwa kesintasan yang lebih baik tersebut mungkin disebabkan oleh pengobatan pasien kegemukan yang lebih agresif setelah terjadinya serangan jantung.<ref>{{cite journal| author=Diercks DB | title=The obesity paradox in non-ST-segment elevation acute coronary syndromes: Results from the Can Rapid risk stratification of Unstable angina patients Suppress ADverse outcomes with Early implementation of the American College of Cardiology/American Heart Association Guidelines Quality Improvement Initiative | url=https://archive.org/details/sim_american-heart-journal_2006-07_152_1/page/140 | journal=Am Heart J | year=2006 | month=July | volume=152 |issue=1 | pages=140–8 | pmid=16824844 | doi=10.1016/j.ahj.2005.09.024| author-separator=,| author2=Roe MT|author3=Mulgund J| display-authors=3| last4=Pollack| first4=Charles V.| last5=Kirk| first5=J. Douglas| last6=Gibler|first6=W. Brian| last7=Ohman| first7=E. Magnus| last8=Smith| first8=Sidney C.| last9=Boden| first9=William E.}}</ref> Studi lain menunjukkan bahwa bila [[penyakit paru obstruktif kronik]] (PPOK) juga ditemukan pada pasien dengan penyakit arteri perifer maka kegemukan tidak lagi menjadi kondisi yang menguntungkan.<ref name=paradox2003/>
Pembatasan asupan kalori dan peningkatan aktivitas fisik merupakan komponen yang paling penting dalam pengaturan berat badan. Kedua komponen ini juga penting dalam mempertahankan berat badan setelah terjadi penurunan berat badan.
Harus dilakukan perubahan dalam pola aktivitas fisik dan mulai menjalani kebiasaan makan yang sehat.


== Penyebab ==
Langkah awal dalam mengobati obesitas adalah menaksir lemak tubuh penderita dan resiko kesehatannya dengan cara menghitung [[BMI]].
Pada individu per individu, kombinasi antara kelebihan asupan [[energi makanan]] dan kurangnya [[aktivitas fisik]] dapat menjelaskan sebagian besar kasus kegemukan.<ref name=CADG2006/> Sejumlah kecil kasus umumnya disebabkan oleh faktor genetik, alasan medis, atau penyakit kejiwaan.<ref>{{cite journal |author=Bleich S, Cutler D, Murray C, Adams A |title=Why is the developed world obese? |journal=Annu Rev Public Health |volume=29 |pages=273–95 |year=2008 |pmid=18173389|doi=10.1146/annurev.publhealth.29.020907.090954}}</ref> Sebaliknya pada masyarakat, laju kegemukan yang meningkat mungkin disebabkan karena mudahnya mendapatkan makanan dan banyaknya makanan yang enak,<ref>{{cite journal |author=Drewnowski A, Specter SE|title=Poverty and obesity: the role of energy density and energy costs |journal=Am. J. Clin. Nutr. |volume=79 |issue=1|pages=6–16 |year=2004 |month=January |pmid=14684391 |doi= |url=http://www.ajcn.org/cgi/content/full/79/1/6}}</ref> meningkatnya ketergantungan pada mobil, dan meningkatnya penggunaan mesin untuk proses produksi.<ref>{{cite journal |author=Nestle M, Jacobson MF|title=Halting the obesity epidemic: a public health policy approach |journal=Public Health Rep |volume=115 |issue=1|pages=12–24 |year=2000 |pmid=10968581 |pmc=1308552 |doi= 10.1093/phr/115.1.12|url=}}</ref><ref name=James2008>{{cite journal |author=James WP |title=The fundamental drivers of the obesity epidemic |journal=Obes Rev |volume=9 |issue= Suppl 1 |pages=6–13 |year=2008 |month=March |pmid=18307693 |doi=10.1111/j.1467-789X.2007.00432.x}}</ref>
Resiko kesehatan yang berhubungan dengan obesitas akan meningkat sejalan dengan meningkatnya angka BMI :
* Resiko rendah : BMI < 27
* Resiko menengah : BMI 27-30
* Resiko tinggi : BMI 30-35
* Resiko sangat tinggi : BMI 35-40
* Resiko sangat sangat tinggi : BMI 40 atau lebih.


Suatu tinjauan pada 2006 mengidentifikasi sepuluh kemungkinan lain penyebab meningkatnya kegemukan akhir-akhir ini: (1) kurang tidur, (2) berbagai [[pengganggu endokrin]] ([[polutan]] lingkungan yang memengaruhi metabolisme lipid), (3) menurunnya variabilitas suhu lingkungan, (4) menurunnya jumlah [[perokok tembakau|perokok]], karena merokok menekan nafsu makan, (5) meningkatnya penggunaan obat-obatan yang menyebabkan kenaikan berat badan (misalnya, [[antipsikotik atipikal]]), (6) meningkatnya etnik dan kelompok umur yang secara proporsional cenderung lebih berat, (7) kehamilan pada usia lebih tua (yang dapat menyebabkan kerentanan anak mengalami kegemukan), (8) [[epigenetik]] faktor risiko yang diturunkan antar generasi, (9) [[seleksi alam]] untuk BMI yang lebih tinggi, dan (10) [[pasangan asortatif]] yang menyebabkan meningkatnya konsentrasi faktor risiko kegemukan (hal ini akan meningkatkan jumlah orang yang gemuk dengan meningkatnya varians berat badan populasi).<ref name="pmid16801930">{{cite journal|author=Keith SW |title=Putative contributors to the secular increase in obesity: Exploring the roads less traveled|journal=Int J Obes (Lond) |volume=30 |issue=11 |pages=1585–94 |year=2006 |pmid=16801930 |doi=10.1038/sj.ijo.0803326|url=http://www.nature.com/ijo/journal/v30/n11/full/0803326a.html |author-separator=, |author2=Redden DT|author3=Katzmarzyk PT |display-authors=3 |last4=Boggiano |first4=M M |last5=Hanlon |first5=E C |last6=Benca |first6=R M |last7=Ruden |first7=D |last8=Pietrobelli |first8=A |last9=Barger |first9=J L}}</ref> Meskipun terdapat cukup bukti yang mendukung pengaruh mekanisme ini terhadap meningkatnya prevalensi kegemukan, bukti yang ada masih belum konklusif, dan penulis menyatakan bahwa mekanisme ini mungkin tidak terlalu besar perannya dibandingkan mekanisme yang didiskusikan pada paragraf sebelum ini.
Jenis dan beratnya latihan, serta jumlah pembatasan kalori pada setiap penderita berbeda-beda dan obat yang diberikan disesuaikan dengan keadaan penderita.
* Penderita dengan resiko kesehatan rendah, menjalani diet sedang (1200-1500 kalori/hari untuk wanita, 1400-2000 kalori/hari untuk pria) disertai dengan olah raga
* Penderita dengan resiko kesehatan menengah, menjalani diet rendah kalori (800-1200 kalori/hari untuk wanita, 1000-1400 kalori/hari untuk pria) disertai olah raga
* Penderita dengan resiko kesehatan tinggi atau sangat tinggi, mendapatkan obat anti-obesitas disertai diet rendah kalori dan olah raga.


=== Pola makan ===
Memilih program penurunan berat badan yang aman dan berhasil.
{{Double image|kanan|World_map_of_Energy_consumption_1961,2.svg|200|World_map_of_Energy_consumption_2001-2003.svg|200|alt=(Kiri) Peta dunia dengan negara-negara diberikan warna yang menunjukkan konsumsi energi makanan penduduknya pada 1961. Amerika Utara, Eropa, dan Australia memiliki asupan relatif tinggi, sementara Afrika dan Asia konsumsinya lebih sedikit.(Kanan) Peta dunia dengan negara-negara diberikan warna yang menggambarkan konsumsi energi makanan penduduknya pada 2001–2003. Konsumsi di Amerika Utara, Eropa, dan Australia menunjukkan kenaikan bila dibandingkan dengan keadaanya di pada 1971. Konsumsi makanan juga telah mengalami kenaikan secara nyata di berbagai bagian Asia. Namun, konsumsi makanan di Afrika tetap rendah.|Peta ketersediaan energi bahan makanan per orang per hari pada 1961 (kiri) dan 2001–2003 (kanan) dalam satuan kkal/orang/hari.<ref name=Earth09/>
Unsur-unsur yang harus dipertimbangkan dalam memilih suatu program penurunan berat badan :
{{Multicol}}
* Diet harus aman dan memenuhi semua kebutuhan harian yang dianjurkan ([[vitamin]], [[mineral]] dan [[protein]]). Diet untuk menurunkan berat badan harus rendah [[kalori]].
{{legend|#b3b3b3|no data}}
* Program penurunan berat badan harus diarahkan kepada penurunan berat badan secara perlahan dan stabil.
{{legend|#ffff65|<1600}}
* Sebelum sebuah program penurunan berat badan dimulai, dilakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh.
{{legend|#fff200|1600–1800}}
* Program yang diikuti harus meliputi pemeliharaan berat badan setelah penurunan berat badan tercapai. Pemeliharaan berat badan merupakan bagian tersulit dari pengendalian berat badan. Program yang dipilih harus meliputi perubahan kebiasaan makan dan aktivitas fisik yang permanen, untuk merubah gaya hidup yang pada masa lalu menyokong terjadinya penambahan berat badan. Program ini harus menyelenggarakan perubahan perilaku, termasuk pendidikan dalam kebiasaan makan yang sehat dan rencana jangka panjang untuk mengatasi masalah berat badan.
{{legend|#ffdc00|1800–2000}}
{{legend|#ffc600|2000–2200}}
{{legend|#ffb000|2200–2400}}
{{legend|#ff9a00|2400–2600}}
{{Multicol-break}}
{{legend|#ff8400|2600–2800}}
{{legend|#ff6e00|2800–3000}}
{{legend|#ff5800|3000–3200}}
{{legend|#ff4200|3200–3400}}
{{legend|#ff2c00|3400–3600}}
{{legend|#cb0000|>3600}}
{{Multicol-end}}
||}}


[[Berkas:World Per Person Energy Consumption.png|jmpl|alt= Grafik yang menunjukkan kenaikan bertahap konsumsi energi makanan global per orang per hari antara tahun 1961 dan 2002.|Rerata konsumsi energi per kapita dunia dari tahun 1961 hingga tahun 2002<ref name=Earth09>{{cite web |url=http://earthtrends.wri.org/searchable_db/index.php?theme=8&variable_ID=212&action=select_countries |title=EarthTrends: Nutrition: Calorie supply per capita |work=World Resources Institute |accessdate=Oct. 18, 2009}}</ref>]]
Obesitas merupakan suatu keadaan menahun (kronis). Obesitas seringkali dianggap suatu keadaan sementara yang bisa diatasi selama beberapa bulan dengan menjalani diet yang ketat.
Pengendalian berat badan merupakan suatu usaha jangka panjang. Agar aman dan efektif, setiap program penurunan berat badan harus ditujukan untuk pendekatan jangka panjang.


[[Persediaan energi makanan]] per kapita sangat bervariasi antara wilayah dan negara yang berbeda. Hal ini pun berubah secara signifikan sejalan dengan waktu.<ref name=Earth09/> Dari awal 1970an sampai akhir 1990an rerata kalori yang tersedia per orang per hari (jumlah makanan yang dibeli) mengalami kenaikan di berbagai tempat di dunia kecuali di [[Eropa Timur]]. Amerika Serikat mencapai ketersediaan tertinggi yaitu 3,654&nbsp;kalori per orang pada 1996.<ref name=Earth09/> Hal ini terus bertambah pada 2003 menjadi 3,754.<ref name=Earth09/> Pada akhir 1990an Eropa mencapai 3,394&nbsp;kalori per orang, di wilayah berkembang di Asia mencapai 2,648&nbsp;kalori per orang, dan di Afrika sub-Sahara, penduduk mendapat 2,176&nbsp;kalori per orang.<ref name=Earth09/><ref>{{cite web |url=http://www.scribd.com/doc/1470965/USDA-frsept99b|title=USDA: frsept99b |work=[[United States Department of Agriculture]] |accessdate=January 10, 2009}}</ref> Total konsumsi kalori telah terbukti berhubungan dengan kegemukan.<ref>{{cite web|url=http://www.statcan.gc.ca/pub/82-003-x/2009004/article/10933-eng.htm |title=Diet composition and obesity among Canadian adults |work=Statistics Canada |accessdate=}}</ref>
== Pranala luar ==
* {{en}} [http://www.who.int/topics/obesity/en/ World Health Organization Obesity pages]
* {{en}} [http://www.who.int/nutrition/topics/dietnutrition_and_chronicdiseases/en/ Diet, Nutrition and the prevention of chronic diseases]
* {{en}} [http://www.endotext.org/obesity/index.htm Obesity at Endotext.org]
* {{en}} [http://www.iotf.org/ International Task Force on Obesity]
* {{en}} [http://www.yaleruddcenter.org/ Rudd Center for Food Policy and Obesity at Yale University]
* {{en}} [http://www.asso.org.au Australasian Society for the Study of Obesity]
* {{id}} [http://www.medicastore.com/med/detail_pyk.php?iddtl=42&idktg=10&UID=20070122081254202.73.125.11 Obesitas]
{{Link FA|ms}}


Ketersediaan [[Nutrisi#Saran dan pedoman|pedoman nutrisi]]<ref>{{cite web |author=National Control for Health Statistics | title=Nutrition For Everyone | publisher=Centers for Disease Control and Prevention | url=http://www.cdc.gov/nccdphp/dnpa/nutrition/nutrition_for_everyone | accessdate=2008-07-09}}</ref> secara luas tidak terlalu berperan dalam mengatasi masalah makan berlebih dan pilihan makanan yang buruk.<ref>{{cite journal |author=Marantz PR, Bird ED, Alderman MH |title=A call for higher standards of evidence for dietary guidelines |journal=Am J Prev Med|volume=34 |issue=3 |pages=234–40 |year=2008 |month=March |pmid=18312812 |doi=10.1016/j.amepre.2007.11.017|url=https://archive.org/details/sim_american-journal-of-preventive-medicine_2008-03_34_3/page/234}}</ref> Sejak 1971 hingga 2000, laju kegemukan di Amerika Serikat meningkat dari 14.5% ke 30.9%.<ref name=Flegal2002>{{cite journal | author=Flegal KM, Carroll MD, Ogden CL, Johnson CL | title=Prevalence and trends in obesity among US adults, 1999–2000 | journal=JAMA | year=2002 | month=October | volume=288| pages=1723–1727 |url=http://jama.ama-assn.org/cgi/content/full/288/14/1723 | doi=10.1001/jama.288.14.1723 | pmid=12365955 |issue=14}}</ref> Dalam kurun waktu yang sama, peningkatan juga terjadi pada rerata jumlah energi makanan yang dikonsumsi. Untuk wanita, rerata kenaikan adalah sebesar 335&nbsp;kalori per hari (1,542&nbsp;kalori pada 1971 dan 1,877&nbsp;kalori pada 2004), sementara untuk laki-laki rerata kenaikan adalah 168&nbsp;kalori per hari (2,450&nbsp;kalori pada 1971 dan 2,618&nbsp;kalori pada 2004). Sebagian besar kelebihan energi makanan ini berasal dari meningkatnya konsumsi karbohidrat dan bukan dari konsumsi lemak.<ref>{{cite journal | author=Wright JD, Kennedy-Stephenson J, Wang CY, McDowell MA, Johnson CL |title=Trends in intake of energy and macronutrients—United States, 1971–2000 | journal=MMWR Morb Mortal Wkly Rep |year=2004 | month=February | volume=53 | issue=4 | pages=80–2 |url=http://www.cdc.gov/mmwr/preview/mmwrhtml/mm5304a3.htm | pmid=14762332}}</ref> Sumber utama karbohidrat berlebih ini berasal dari minuman manis, yang saat ini mencapai hampir 25 persen energi makanan harian dewasa muda di Amerika,<ref name=Caballero>{{cite journal |author=Caballero B |title=The global epidemic of obesity: An overview|journal=Epidemiol Rev |volume=29 |issue= |pages=1–5 |year=2007 |pmid=17569676 |doi=10.1093/epirev/mxm012 |url=}}</ref> dan keripik kentang.<ref>{{cite journal|last=Mozaffarian|first=D|coauthors=Hao, T, Rimm, EB, Willett, WC, Hu, FB|title=Changes in Diet and Lifestyle and Long-Term Weight Gain in Women and Men|journal=The New England Journal of Medicine|date=2011 Jun 23|volume=364|issue=25|pages=2392–404|pmid=21696306|doi=10.1056/NEJMoa1014296|pmc=3151731}}</ref> Konsumsi minuman manis dipercaya sebagai penyumbang naiknya angka kegemukan.<ref>{{cite journal |author=Malik VS, Schulze MB, Hu FB |title=Intake of sugar-sweetened beverages and weight gain: a systematic review |journal=Am. J. Clin. Nutr. |volume=84 |issue=2 |pages=274–88 |year=2006 |month=August |pmid=16895873 |doi=|url=http://www.ajcn.org/cgi/content/full/84/2/274 |pmc=3210834}}</ref><ref>{{cite journal |author=Olsen NJ, Heitmann BL |title=Intake of calorically sweetened beverages and obesity |journal=Obes Rev |volume=10 |issue=1 |pages=68–75|year=2009 |month=January |pmid=18764885 |doi=10.1111/j.1467-789X.2008.00523.x |url=}}</ref>
[[Kategori:Penyakit]]


Seiring dengan meningkatnya ketergantungan masyarakat pada makanan yang [[energi makanan|padat -energi]], berporsi besar, dan cepat saji, hubungan antara konsumsi makanan cepat saji dan kegemukan menjadi semakin mendapatkan perhatian.<ref>{{cite journal |author=Rosenheck R|title=Fast food consumption and increased caloric intake: a systematic review of a trajectory towards weight gain and obesity risk |journal=Obes Rev |volume=9 |issue=6 |pages=535–47 |year=2008 |month=November |pmid=18346099|doi=10.1111/j.1467-789X.2008.00477.x |url=}}</ref> Di Amerika Serikat konsumsi makanan cepat saji naik tiga kali lipat dan asupan energi makanan dari makanan ini meningkat empat kali lipat antara 1977 dan 1995.<ref>{{citebook |author=Lin BH, Guthrie J and Frazao E |editor=Frazão E |title=Agriculture Information Bulletin No. 750: America's Eating Habits: Changes and Consequences |url=http://www.ers.usda.gov/publications/aib750/ |year=1999 |publisher=US Department of Agriculture, Economic Research Service |location=Washington, DC |pages=213–239 |chapter=Nutrient contribution of food away from home |access-date=2013-08-12 |archive-date=2002-06-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20020611183104/http://www.ers.usda.gov/publications/aib750/ |dead-url=yes }}</ref>
[[ar:سمنة]]

[[bg:Затлъстяване]]
[[Kebijakan pertanian]] dan [[Revolusi Hijau (pertanian)|teknik]] di Amerika Serikat dan Eropa telah menyebabkan turunnya harga makanan. Di Amerika Serikat, subsidi untuk jagung, kedelai, gandum, dan beras melalui [[Undang-undang pertanian AS]] telah membuat sumber utama makanan yang telah diproses menjadi murah dibandingkan dengan buah dan sayuran.<ref>{{cite news|author=Pollan, Michael|title=You Are What You Grow|work=New York Times|url=http://www.nytimes.com/2007/04/22/magazine/22wwlnlede.t.html?ex=1186027200&en=bbe0f6a2c10e3b3c&ei=5070|date= 22 April 2007|accessdate= 2007-07-30}}</ref>
[[bs:Gojaznost]]

[[ca:Obesitat]]
Orang yang mengalami kegemukan secara konsisten kurang melaporkan makanan yang dikonsumsinya dibandingkan orang dengan berat badan normal.<ref>Kopelman and Caterson 2005:324.</ref> Hal ini didukung baik oleh uji yang dilakukan di ruang [[kalorimeter]] <ref>{{cite web|title=Metabolism alone doesn't explain how thin people stay thin |publisher=The Medical Post|work=John Schieszer|format=registration required}}</ref> maupun melalui pengamatan langsung.
[[cs:Obezita]]

[[da:Overvægt]]
=== Gaya hidup kurang bergerak ===
[[de:Adipositas]]
[[Gaya hidup kurang bergerak]] mempunyai peran yang penting dalam terjadinya kegemukan.<ref>Seidell 2005 p.10</ref> Di seluruh dunia terjadi kecenderungan pergeseran pekerjaan yang menuntut aktivitas fisik yang lebih sedikit,<ref name=WHO2009>{{cite web |url=http://www.who.int/dietphysicalactivity/publications/facts/obesity/en/ |title=WHO: Obesity and overweight |work=[[World Health Organization]] |accessdate=January 10, 2009 |archiveurl=https://web.archive.org/web/20081218104805/http://www.who.int/dietphysicalactivity/publications/facts/obesity/en/ |archivedate=2008-12-18 |dead-url=no }}</ref><ref name=WHOExercise>{{cite web|url=http://www.who.int/dietphysicalactivity/factsheet_inactivity/en/index.html |title=WHO &#124; Physical Inactivity: A Global Public Health Problem |work=[[World Health Organization]] |accessdate=February 22, 2009}}</ref><ref name=Ness2006>{{cite journal |author=Ness-Abramof R, Apovian CM |title=Diet modification for treatment and prevention of obesity |journal=Endocrine |volume=29 |issue=1 |pages=5–9 |year=2006 |month=February |pmid=16622287|doi=10.1385/ENDO:29:1:135 |url=}}</ref> dan saat ini setidaknya 60% populasi dunia tidak melakukan olahraga yang cukup.<ref name=WHOExercise/> Hal ini terutama disebabkan oleh bertambahnya penggunaan transportasi mekanik dan bertambahnya teknologi hemat tenaga fisik yang ada di rumah.<ref name=WHO2009/><ref name=WHOExercise/><ref name=Ness2006/> Pada anak-anak, penurunan aktivitas fisik tampaknya terjadi karena kurang berjalan kaki dan kurangnya pelajaran olahraga.<ref>{{cite journal |author=Salmon J, Timperio A |title=Prevalence, trends and environmental influences on child and youth physical activity |journal=Med Sport Sci |volume=50 |issue= |pages=183–99 |year=2007 |pmid=17387258|doi=10.1159/000101391 |series=Medicine and Sport Science |isbn=978-3-318-01396-2 }}</ref> Kecenderungan dunia dalam mengisi waktu luang secara aktif [[aktivitas fisik]] tampak kurang nyata. [[Organisasi Kesehatan Dunia]] menyatakan bahwa orang di seluruh dunia kurang mencari kegiatan rekreasi yang melibatkan aktivitas fisik, sementara studi di Finlandia<ref>{{cite journal |author=Borodulin K, Laatikainen T, Juolevi A, Jousilahti P |title=Thirty-year trends of physical activity in relation to age, calendar time and birth cohort in Finnish adults |journal=Eur J Public Health |volume=18 |issue=3 |pages=339–44 |year=2008|month=June |pmid=17875578 |doi=10.1093/eurpub/ckm092 |url=}}</ref> memperlihatkan adanya peningkatan dan studi di Amerika Serikat menunjukkan tidak adanya perubahan signifikan dari kegiatan rekreasi yang melibatkan aktivitas fisik.<ref>{{cite journal |author=Brownson RC, Boehmer TK, Luke DA |title=Declining rates of physical activity in the United States: what are the contributors?|journal=Annu Rev Public Health |volume=26 |issue= |pages=421–43 |year=2005 |pmid=15760296|doi=10.1146/annurev.publhealth.26.021304.144437 |url=}}</ref>
[[en:Obesity]]

[[eo:Trodikiĝo]]
Baik pada anak maupun dewasa, terdapat hubungan antara lamanya waktu menonton televisi dengan risiko kegemukan.<ref>{{cite journal |author=Gortmaker SL, Must A, Sobol AM, Peterson K, Colditz GA, Dietz WH |title=Television viewing as a cause of increasing obesity among children in the United States, 1986–1990 |journal=Arch Pediatr Adolesc Med |volume=150 |issue=4 |pages=356–62 |year=1996 |month=April |pmid=8634729|doi=10.1001/archpedi.1996.02170290022003}}</ref><ref>{{cite journal |author=Vioque J, Torres A, Quiles J |title=Time spent watching television, sleep duration and obesity in adults living in Valencia, Spain |journal=Int. J. Obes. Relat. Metab. Disord. |volume=24 |issue=12 |pages=1683–8 |year=2000 |month=December |pmid=11126224 |doi= 10.1038/sj.ijo.0801434|url=}}</ref><ref>{{cite journal |author=Tucker LA, Bagwell M |title=Television viewing and obesity in adult females |journal=Am J Public Health |volume=81 |issue=7 |pages=908–11 |year=1991 |month=July|pmid=2053671 |pmc=1405200 |doi= 10.2105/AJPH.81.7.908|url=http://www.ajph.org/cgi/reprint/81/7/908 |format=PDF}}</ref> Suatu kajian menemukan bahwa 63 dari 73 penelitian (86%) menunjukkan adanya peningkatan angka kegemukan anak seiring dengan meningkatnya paparan media, dengan angka yang meningkat secara proporsional terhadap waktu yang dihabiskan untuk menonton televisi.<ref>{{cite web |url=http://ipsdweb.ipsd.org/uploads/IPPC/CSM%20Media%20Health%20Report.pdf |title=Media + Child and Adolescent Health: A Systematic Review |publisher=Common Sense Media|year=2008|format=PDF |work=Ezekiel J. Emanuel |accessdate=April 6, 2009}}</ref>
[[es:Obesidad]]

[[et:Rasvumus]]
=== Genetika ===
[[eu:Loditasun]]
[[Berkas:La monstrua desnuda (1680), de Juan Carreño de Miranda..jpg|jmpl|lurus|alt=Sebuah lukisan perempuan muda gemuk telanjang dengan rambut gelap dan pipi bersemu merah muda yang bersandar ke meja. Dia memegang anggur dan daun anggur di tangan kiri sehingga menutupi kemaluannya.|Sebuah lukisan pada 1680 karya [[Juan Carreno de Miranda]] terhadap seorang gadis yang diperkirakan menderita [[Sindrom Prader-Willi]]<ref>{{cite web |url=http://www.esst.org/newsletter2000.htm |title=Case Study: Cataplexy and SOREMPs Without Excessive Daytime Sleepiness in Prader Willi Syndrome. Is This the Beginning of Narcolepsy in a Five Year Old?|author=Mary Jones|publisher=European Society of Sleep Technologists|accessdate=April 6, 2009}}</ref>]]
[[fi:Ylipaino]]
Seperti sejumlah kondisi medis lainnya, kegemukan merupakan hasil perpaduan antara faktor genetik dan faktor lingkungan.[[Polimorfisme (biologi)|Polimorfisme]] pada berbagai [[gen]] yang mengontrol [[nafsu makan]] dan [[metabolisme]] merupakan predisposisi terjadinya kegemukan apabila terdapat energi makanan yang cukup. Pada 2006 lebih dari 41 situs ini telah ditautkan dengan terjadinya kegemukan apabila terdapat lingkungan yang sesuai.<ref>{{cite journal |author=Poirier P |title=Obesity and cardiovascular disease: pathophysiology, evaluation, and effect of weight loss |journal=Arterioscler. Thromb. Vasc. Biol. |volume=26 |issue=5 |pages=968–76 |year=2006 |month=May |pmid=16627822 |doi=10.1161/01.ATV.0000216787.85457.f3|url=https://archive.org/details/sim_arteriosclerosis-thrombosis-and-vascular-biology_2006-05_26_5/page/968|author-separator=, |author2=Giles TD |author3=Bray GA |display-authors=3 |last4=Hong |first4=Y |last5=Stern|first5=JS |last6=Pi-Sunyer |first6=FX |last7=Eckel |first7=RH}}</ref> Seseorang yang memiliki dua rangkap [[gen FTO]] (gen yang berhubungan dengan massa lemak dan kegemukan) telah ditemukan rata-rata mempunyai berat lebih banyak 3–4&nbsp;kg dan berisiko mengalami kegemukan 1,67- kali lebih besar dibandingkan seseorang yang tanpa risiko [[alel]].<ref>{{cite journal |author=Loos RJ, Bouchard C |title=FTO: the first gene contributing to common forms of human obesity |journal=Obes Rev |volume=9 |issue=3 |pages=246–50|year=2008 |month=May |pmid=18373508 |doi=10.1111/j.1467-789X.2008.00481.x |url=}}</ref> Persentasi populasi kegemukan yang disebabkan oleh faktor genetik cukup bervariasi, bergantung pada populasi yang diperiksa, dan berkisar antara 6% hingga 85%.<ref>{{cite journal|author=Yang W, Kelly T, He J |title=Genetic epidemiology of obesity |journal=Epidemiol Rev |volume=29 |issue=|pages=49–61 |year=2007 |pmid=17566051 |doi=10.1093/epirev/mxm004}}</ref>
[[fr:Obésité]]

[[gl:Obesidade]]
Kegemukan merupakan gambaran utama pada beberapa sindrom, misalnya [[Sindrom Prader-Willi]], [[Sindrom Bardet-Biedl]], [[Sindrom Cohen]], dan [[Sindrom MOMO]]. (Istilah "kegemukan tanpa sindrom" kadang-kadang dipakai sebagai pengecualian terhadap kondisi tersebut.)<ref name="pmid19506576">{{cite journal |author=Walley AJ, Asher JE, Froguel P |title=The genetic contribution to non-syndromic human obesity |journal=Nat. Rev. Genet. |volume= 10|issue= 7|pages= 431–42|year=2009|month=June |pmid=19506576 |doi=10.1038/nrg2594 |url=}}</ref> Pada orang dengan kegemukan berat dini (didefinisikan dengan onset sebelum usia 10 &nbsp;tahun dan indeks masa tubuh lebih dari tiga [[standar deviasi]] di atas normal), sejumlah 7% mempunyai mutasi DNA satu titik.<ref>{{cite journal |author=Farooqi S, O'Rahilly S |title=Genetics of obesity in humans |journal=Endocr. Rev. |volume=27 |issue=7 |pages=710–18 |year=2006 |month=December |pmid=17122358 |doi=10.1210/er.2006-0040 |url=http://edrv.endojournals.org/cgi/content/full/27/7/710 |access-date=2013-08-12 |archive-date=2010-07-10 |archive-url=https://web.archive.org/web/20100710170521/http://edrv.endojournals.org/cgi/content/full/27/7/710 |dead-url=yes }}</ref>
[[he:השמנה]]

[[hi:मेदुरता]]
Studi yang berfokus pada pola keturunan dibandingkan gen spesifik telah menemukan bahwa 80% keturunan dari dua orang tua yang kegemukan juga mengalami kegemukan [[kegemukan parental|orang tua yang kegemukan]], sangat kontras dengan hanya kurang dari 10% keturunan dari dua orang tua dengan berat badan normal.<ref>{{cite book|author=Kolata,Gina|title=Rethinking thin: The new science of weight loss&nbsp;– and the myths and realities of dieting|publisher=Picador|location=|year=2007|page=122|isbn=0-312-42785-9}}</ref>
[[hr:Pretilost]]

[[hu:Elhízás]]
[[Hipotesis gen thrifty]] mengemukakan dalil bahwa karena kelangkaan bahan makanan selama masa evolusi manusia, orang menjadi rentan terhadap kegemukan. Kemampuan mereka untuk mengambil kesempatan pada masa kelimpahan yang jarang terjadi, dengan menyimpan energi berupa lemak akan menjadi keuntungan selama masa ketersediaan makanan yang tidak menentu, dan individu dengan timbunan lemak lebih banyak akan lebih mampu bertahan hidup[[kelaparan]]. Kecenderungan untuk menyimpan lemak, bagaimanapun, akan menjadi suatu penyesuaian yang salah pada masyarakat dengan pasokan makanan yang stabil.<ref>{{cite journal |author=Chakravarthy MV, Booth FW |title=Eating, exercise, and "thrifty" genotypes: Connecting the dots toward an evolutionary understanding of modern chronic diseases |url=https://archive.org/details/sim_journal-of-applied-physiology_2004-01_96_1/page/3 |journal=J. Appl. Physiol.|volume=96 |issue=1 |pages=3–10 |year=2004 |pmid=14660491 |doi=10.1152/japplphysiol.00757.2003}}</ref> Teori ini telah mendapat berbagai kritik dan teori berbasis evolusi lainnya seperti [[hipotesis gen drifty]] dan teori [[fenotip thrifty|hipotesis fenotip thrifty]] juga telah diajukan.<ref>{{cite doi|10.1038/ijo.2009.175}}</ref><ref>{{cite doi|10.1002/ajhb.21100}}</ref>
[[is:Offita]]

[[it:Obesità]]
=== Penyakit lain ===
[[ja:肥満]]
Penyakit fisik dan mental tertentu dan obat-obatan yang digunakan untuk menanganinya dapat meningkatkan risiko kegemukan. Penyakit medis yang dapat meningkatkan risiko kegemukan mencakup beberapa sindrom genetik yang langka (diuraikan di atas) dan juga beberapa kelainan atau kondisi bawaan: [[hipotiroidisme]], [[Sindrom Cushing]], [[defisiensi hormon pertumbuhan]],<ref>{{cite journal |author=Rosén T, Bosaeus I, Tölli J, Lindstedt G, Bengtsson BA |title=Increased body fat mass and decreased extracellular fluid volume in adults with growth hormone deficiency |url=https://archive.org/details/sim_clinical-endocrinology_1993-01_38_1/page/63 |journal=Clin. Endocrinol. (Oxf) |volume=38 |issue=1 |pages=63–71 |year=1993 |pmid=8435887| doi = 10.1111/j.1365-2265.1993.tb00974.x}}</ref> dan [[gangguan makan]]: [[gangguan makan berupa ngemil berlebihan]] dan [[sindrom makan malam hari]].<ref name=HaslamJames/> Meskipun demikian, kegemukan tidak dianggap sebagai kelainan psikiatri, sehingga tidak terdaftar dalam [[Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders|DSM-IVR]] sebagai penyakit psikiatri.<ref>{{cite journal |author=Zametkin AJ, Zoon CK, Klein HW, Munson S |title=Psychiatric aspects of child and adolescent obesity: a review of the past 10 years |journal=J Am Acad Child Adolesc Psychiatry |volume=43 |issue=2 |pages=134–50 |year=2004 |month=February |pmid=14726719|doi=10.1097/00004583-200402000-00008}}</ref> Risiko kelebihan berat badan dan kegemukan lebih tinggi pada pasien dengan kelainan psikiatrik dibandingkan dengan seseorang tanpa kelainan psikiatrik.<ref>{{cite journal | author=Chiles C, van Wattum PJ |title=Psychiatric aspects of the obesity crisis | journal=Psychiatr Times | year=2010 | volume=27 | issue=4 |pages=47–51}}</ref>
[[jv:Obesitas]]

[[ko:비만증]]
Pengobatan tertentu dapat menyebabkan naiknya berat badan atau perubahan pada [[komposisi tubuh]]; yang mencakup [[insulin]], [[sulfonilurea]], [[thiazolidinedione]], [[antipsikotik atipikal]], [[antidepresan]],[[glukokortikoid|steroid]], [[antikonvulsan]] tertentu, ([[fenitoin]] dan [[valproat]]), [[pizotifen]], dan beberapa bentuk [[kontrasepsi hormonal]].<ref name=HaslamJames/>
[[lt:Nutukimas]]

[[ms:Obesiti]]
=== Determinan sosial ===
[[nl:Obesitas]]
Walaupun pengaruh genetik penting untuk pemahaman tentang kegemukan, namun tidak dapat menjelaskan mengapa terjadi lonjakan dramatis di negera-negara tertentu maupun secara global.<ref>{{cite journal |author=Yach D, Stuckler D, Brownell KD |title=Epidemiologic and economic consequences of the global epidemics of obesity and diabetes |journal=Nat. Med. |volume=12 |issue=1|pages=62–6 |year=2006 |month=January |pmid=16397571 |doi=10.1038/nm0106-62 |url=}}</ref> Meskipun dapat diterima bahwa konsumsi energi yang melebihi kebutuhan energi menyebabkan terjadinya kegemukan pada tingkat individu, penyebab pergeseran kedua faktor ini pada tingkat masyarakat masih diperdebatkan. Terdapat sejumlah teori tentang penyebabnya tetapi sebagian besar percaya bahwa hal ini disebabkan oleh kombinasi berbagai faktor.
[[no:Fedme]]

[[pl:Otyłość]]
Korelasi antara [[kelas sosial]] dan BMI sangat bervariasi. Suatu tinjauan pada 1989 menemukan bahwa di negara maju, perempuan dari kelas sosial tinggi jarang menjadi gemuk. Tidak terlihat perbedaan yang bermakna pada laki-laki dengan kelas sosial yang berbeda. Di negara berkembang, perempuan, laki-laki, dan anak-anak dari kelas sosial tinggi mempunyai tingkat kegemukan yang lebih besar.<ref>{{cite journal |author=Sobal J, Stunkard AJ |title=Socioeconomic status and obesity: A review of the literature |url=https://archive.org/details/sim_psychological-bulletin_1989-03_105_2/page/260 |journal=Psychol Bull |volume=105 |issue=2 |pages=260–75 |year=1989 |month=March |pmid=2648443|doi=10.1037/0033-2909.105.2.260}}</ref> Tinjauan yang lebih baru dilakukan pada 2007 dan menemukan hubungan yang sama, tetapi lebih lemah. Melemahnya hubungan korelasi ini mungkin disebabkan karena efek [[globalisasi]].<ref name=McLaren2007>{{cite journal |author=McLaren L |title=Socioeconomic status and obesity |journal=Epidemiol Rev|volume=29 |issue= |pages=29–48 |year=2007 |pmid=17478442 |doi=10.1093/epirev/mxm001}}</ref> Di negara maju, tingkat kegemukan pada orang dewasa, persentasi remaja yang kelebihan berat badan, berkorelasi dengan [[ketidakseimbangan ekonomi|ketidakseimbangan pendapatan]]. Hubungan yang serupa terlihat di antara negara bagian di AS: lebih banyak orang dewasa, bahkan dari kelas sosial tinggi, menderita kegemukan pada negara bagian yang tidak seimbang.<ref name="spirit">{{cite book|title=[[The Spirit Level: Why More Equal Societies Almost Always Do Better]]|last1=Wilkinson|first1=Richard|authorlink1=Richard G. Wilkinson|last2=Pickett|first2=Kate|publisher=Allen Lane|location=London|isbn=978-1-84614-039-6|year=2009|pages=91–101|url=http://www.equalitytrust.org.uk/why/evidence/obesity}}</ref>
[[pt:Obesidade]]

[[qu:Wirakaray]]
Banyak penjelasan yang dikemukakan tentang hubungan antara BMI dan kelas sosial. Diperkirakan di negara maju, yang kaya lebih mampu untuk membeli makanan bergizi, mereka berada di bawah tekanan sosial untuk tetap langsing, dan mempunyai lebih banyak kesempatan dan juga harapan untuk [[kebugaran fisis]]. Di [[negara belum maju]] kemampuan untuk membeli makanan, kebutuhan energi tinggi karena pekerjaan fisis, dan nilai budaya yang menyukai badan berukuran besar, dipercaya memberikan kontribusi pada pola yang terlihat.<ref name=McLaren2007/> Sikap seseorang terhadap massa tubuhnya juga memainkan peran yang penting dalam terjadinya kegemukan. Suatu korelasi terhadap perubahan IMT sejalan dengan waktu telah ditemukan di antara teman, saudara, dan pasangan.<ref>{{cite journal |author=Christakis NA, [[James H. Fowler|Fowler JH]] |title=The Spread of Obesity in a Large Social Network over 32 Years |journal= New England Journal of Medicine|volume=357 |issue=4|pages=370–379 |year=2007 |pmid=17652652 |doi=10.1056/NEJMsa066082}}</ref> Stres dan pandangan tentang status sosial yang rendah juga meningkatkan risiko kegemukan.<ref name="spirit" /><ref>{{cite journal|author=Bjornstop P|title=Do stress reactions cause abdominal obesity and comorbidities?|journal=Obesity Reviews|volume=2|issue=2|pages=73–86|year=2001|doi=10.1046/j.1467-789x.2001.00027.x|pmid=12119665}}</ref><ref>{{cite journal|author=Goodman E, Adler NE, Daniels SR, Morrison JA, Slap GB, Dolan LM|title=Impact of objective and subjective social status on obesity in a biracial cohort of adolescents|journal=Obesity Reviews|volume=11|issue=8|pages=1018–26|year=2003|pmid=12917508|doi=10.1038/oby.2003.140}}</ref>
[[ru:Ожирение]]

[[sh:Gojaznost]]
Merokok memberikan efek nyata pada berat badan seseorang. Mereka yang berhenti merokok mengalami kenaikan berat badan rata-rata 4,4&nbsp;kilogram (9,7&nbsp;pon) untuk laki-laki dan 5,0&nbsp;kilogram (11,0&nbsp;pon) untuk perempuan selama sepuluh tahun.<ref>{{cite journal |author=Flegal KM, Troiano RP, Pamuk ER, Kuczmarski RJ, Campbell SM |title=The influence of smoking cessation on the prevalence of overweight in the United States |journal=N. Engl. J. Med. |volume=333 |issue=18 |pages=1165–70|year=1995 |month=November |pmid=7565970 |doi= 10.1056/NEJM199511023331801|url=http://content.nejm.org/cgi/content/full/333/18/1165}}</ref> Meskipun demikian, perubahan tingkat merokok hanya memberikan pengaruh yang kecil terhadap angka kegemukan secara keseluruhan.<ref>{{cite journal |author=Chiolero A, Faeh D, Paccaud F, Cornuz J |title=Consequences of smoking for body weight, body fat distribution, and insulin resistance|journal=Am. J. Clin. Nutr. |volume=87 |issue=4 |pages=801–9 |date=1 April 2008|pmid=18400700|url=http://www.ajcn.org/cgi/content/full/87/4/801 }}</ref>
[[simple:Obesity]]

[[sk:Obezita]]
Di Amerika Serikat, jumlah anak yang dimiliki seseorang berkaitan dengan risikonya mengalami kegemukan. Risiko seorang perempuan naik 7% per anak, sedangkan risiko seorang laki-laki naik 4% per anak.<ref>{{cite journal |author=Weng HH, Bastian LA, Taylor DH, Moser BK, Ostbye T |title=Number of children associated with obesity in middle-aged women and men: results from the health and retirement study |journal=J Women's Health (Larchmt) |volume=13 |issue=1 |pages=85–91 |year=2004|pmid=15006281 |doi=10.1089/154099904322836492}}</ref> Hal ini sebagian dapat diterangkan berdasarkan kenyataan bahwa mempunyai anak-anak yang belum mandiri mengurangi aktivitas fisik para orang tua di Barat.<ref>{{cite journal |author=Bellows-Riecken KH, Rhodes RE |title=A birth of inactivity? A review of physical activity and parenthood |journal=Prev Med |volume=46|issue=2 |pages=99–110 |year=2008 |month=February |pmid=17919713 |doi=10.1016/j.ypmed.2007.08.003}}</ref>
[[sl:Debelost]]

[[sr:Гојазност]]
Di negara berkembang, urbanisasi memegang peran dalam menaikkan angka kegemukan. Di [[Cina]] angka kegemukan keseluruhan adalah kurang dari 5%; namun, di beberapa kota besar angka kegemukan lebih besar dari 20%.<ref>{{cite web|url=http://www.who.int/dietphysicalactivity/media/en/gsfs_obesity.pdf |title=Obesity and Overweight |format=PDF|publisher=[[World Health Organization]] |accessdate=February 22, 2009}}</ref>
[[sv:Övervikt]]

[[ta:உடற் பருமன்]]
[[Malagizi]] pada tahap awal kehidupan dipercaya berperan dalam meningkatkan angka kegemukan di [[negara berkembang]].<ref name=DC2001>{{cite journal |author=Caballero B |title=Introduction. Symposium: Obesity in developing countries: biological and ecological factors |journal=J. Nutr. |volume=131 |issue=3 |pages=866S–870S |year=2001|month=March |pmid=11238776 |doi= |url=http://jn.nutrition.org/cgi/content/full/131/3/866S}}</ref> Perubahan endokrin yang terjadi selama periode malagizi dapat merangsang penyimpanan lemak pada saat energi makanan telah tersedia.<ref name=DC2001/>
[[th:โรคอ้วน]]

[[tr:Obezite]]
Konsisten dengan data [[epidemiologi kognitif|epidemiologis kognitif]], sejumlah penelitian menegaskan bahwa kegemukan berhubungan dengan defisit kognitif.<ref name="Smith2011">{{cite journal|doi=10.1111/j.1467-789X.2011.00920.x|url=http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.1467-789X.2011.00920.x/abstract|doi_brokendate=1-1-2012|author1=<Please add first missing authors to populate metadata.>}}</ref> Apakah kegemukan menyebabkan defisit kognitif atau sebaliknya, saat ini masih belum jelas.
[[uk:Ожиріння]]

[[vi:Béo phì]]
=== Agen infeksi ===
[[wa:Fornourixhaedje]]
Pengaruh agen infeksi terhadap metabolisme masih dalam penelitian tahap awal. [[Flora usus]] telah terbukti berbeda pada manusia yang kurus dan gemuk. Terdapat indikasi bahwa flora usus pada individu gemuk dan kurus mempengaruhi potensi metaboliks. Perubahan potensi metabolik ini secara nyata dipercaya mengubah kapasitas menjadi lebih besar untuk menghasilkan energi yang menyebabkan kegemukan. Apakah perbedaan ini merupakan penyebab langsung atau sebagai akibat dari kegemukan masih perlu diteliti lebih lanjut.<ref>{{cite journal |author=DiBaise JK, Zhang H, Crowell MD, Krajmalnik-Brown R, Decker GA, Rittmann BE |title=Gut microbiota and its possible relationship with obesity |journal=Mayo Clinic proceedings. Mayo Clinic |volume=83 |issue=4 |pages=460–9 |year=2008 |month=April |pmid=18380992|doi=10.4065/83.4.460}}</ref>
[[yi:גראב]]

[[zh:肥胖症]]
Suatu hubungan antara [[virus]] dan kegemukan telah ditemukan pada manusia dan beberapa spesies hewan. Hubungan ini dan pengaruhnya terhadap kenaikan angka kegemukan masih perlu diteliti lebih lanjut.<ref>{{cite journal |author=Falagas ME, Kompoti M |title=Obesity and infection |journal=Lancet Infect Dis |volume=6 |issue=7|pages=438–46 |year=2006 |month=July |pmid=16790384 |doi=10.1016/S1473-3099(06)70523-0 |url=}}</ref>
[[zh-min-nan:Toā-kho͘]]

== Patofisiologi ==
[[Berkas:Fatmouse.jpg|jmpl|alt=Dua ekor tikus putih dengan ukuran telinga yang serupa, mata yang hitam, dan hidung berwarna merah muda. Meskipun demikian, ukuran tubuh tikus yang di sebelah kiri lebih kurang tiga kali lebih lebar dibandingkan tikus berukuran normal di sebelah kanan.|Suatu perbandingan tikus yang tak mampu memproduksi [[leptin]] sehingga mengakibatkan terjadinya kegemukan (kiri) dan tikus yang normal (kanan)]]

Flier merangkum beberapa kemungkinan mekanisme [[patofisiologi]]s yang terlibat dalam terjadinya dan bertahannya kegemukan.<ref name="flier">{{cite journal | author=Flier JS | title=Obesity wars: Molecular progress confronts an expanding epidemic | journal=Cell | year=2004 | pages=337–50 | volume=116 | issue=2 | pmid=14744442 | doi = 10.1016/S0092-8674(03)01081-X}}</ref> Penelitian di bidang ini hampir tidak pernah dilakukan sampai ditemukannya [[leptin]] pada 1994. Sejak penemuan ini, banyak mekanisme hormonal lain telah dijelaskan, yang berperan dalam regulasi [[nafsu makan]] serta asupan makanan, pola penyimpanan [[jaringan adiposa]], dan terjadinya [[resistensi insulin]]. Sejak ditemukannya leptin, telah dilakukan penelitian tentang [[grelin]], [[insulin]], [[oreksin]], [[PYY 3-36]], [[kolesistokinin]],[[adiponektin]], dan juga mediator lainmya. [[Adipokin]] adalah mediator yang dihasilkan oleh jaringan adiposa; diduga, mereka terlibat dalam berbagai penyakit yang terkait dengan kegemukan.

Leptin dan grelin dianggap saling melengkapi dalam memengaruhi nafsu makan, dengan grelin dihasilkan oleh lambung untuk mengontrol nafsu makan jangka pendek (yaitu makan ketika lambung kosong dan berhenti ketika lambung penuh) Leptin dihasilkan oleh jaringan adiposa untuk memberi sinyal penyimpanan lemak dalam tubuh, dan menjadi perantara kontrol nafsu makan jangka panjang (yaitu, makan lebih banyak ketika cadangan lemak sedikit dan makan lebih sedikit ketika cadangan lemak banyak). Meskipun pemberian leptin mungkin efektif untuk sebagian kecil orang gemuk yang kekurangan leptin, sebagian besar orang gemuk dipikirkan resisten terhadap leptin dan bahkan terbukti mempunyai kadar leptin yang tinggi.<ref>{{cite journal|author=Hamann A, Matthaei S |title=Regulation of energy balance by leptin |journal=Exp. Clin. Endocrinol. Diabetes|volume=104 |issue=4 |pages=293–300 |year=1996 |pmid=8886745 |doi=10.1055/s-0029-1211457}}</ref> Resistensi ini dapat sebagian menjelaskan mengapa pemberian leptin tidak terbukti efektif dalam menekan nafsu makan orang gemuk pada umumnya.<ref name="flier"/>

[[Berkas:Leptin.png|jmpl|kiri|alt=Model tiga dimensi dengan dua pasang kolom ikal yang saling menempel pada ujung-ujungnya dengan segmen yang lebih linier.|Gambar molekul [[leptin]]]]
Walaupun leptin dan grelin diproduksi di perifer, mereka mengendalikan nafsu makan dengan bekerja pada [[sistem saraf pusat]]. Leptin dan grelin, beserta dengan hormon lain yang berhubungan dengan nafsu makan khususnya bekerja di [[hipotalamus]], daerah di otak yang merupakan pusat pengaturan asupan makanan dan pengeluaran energi. Terdapat beberapa sirkuit di dalam hipotalamus yang berperan dalam mengatur nafsu makan, jalur [[melanokortin]] merupakan yang paling dipahami.<ref name="flier"/> Sirkuit ini dimulai dengan pada suatu area di hipotalamus, [[nukleus arkuata]], yang keluar di [[hipotalamus lateral]] (LH) dan [[hipotalamus ventromedial]] (VMH), yang masing-masing merupakan pusat lapar dan pusat kenyang di otak.<ref>{{cite book|author=Boulpaep, Emile L.; Boron, Walter F.|title=Medical physiologya: A cellular and molecular approach|url=https://archive.org/details/medicalphysiolog0000boro_a6j9|publisher=Saunders|location=Philadelphia|year=2003|page=[https://archive.org/details/medicalphysiolog0000boro_a6j9/page/n1227 1227]|isbn=0-7216-3256-4}}</ref>

Nukleus arkuata mempunyai dua kelompok [[neuron]] yang berbeda.<ref name="flier"/> Kelompok pertama mengekspresikan [[neuropeptida Y]] (NPY) dan [[agouti-related peptide]] (AgRP) yang memberikan input stimulasi ke LH dan input inhibisi ke VMH. Kelompok kedua mengekspresikan [[pro-opiomelanokortin]] (POMC) dan [[cocaine- and amphetamine-regulated transcript]] (CART) dan memberikan input stimulasi ke VMH dan input inhibisi ke LH. Akibatnya, neuron NPY/AgRP merangsang makan dan menghambat rasa kenyang, sementara neuron POMC/CART menimbulkan rasa kenyang dan menghambat makan. Kedua kelompok neuron nukleus arkuata ini sebagian diregulasi oleh leptin. Leptin menghambat kelompok NPY/AgRP dan merangsang kelompok POMC/CART. Oleh karena itu, apabila terdapat kekurangan sinyal leptin, baik karena kekurangan leptin atau resistensi leptin, akan terjadi makan yang berlebihan, yang berkontribusi atas beberapa bentuk kegemukan genetik dan didapat.<ref name="flier"/>
{{clear}}

== Kesehatan masyarakat ==
[[Organisasi Kesehatan Dunia]] (WHO) memperkirakan bahwa [[kelebihan berat badan]] dan kegemukan dalam waktu dekat akan menggantikan masalah [[kesehatan masyarakat]] seperti [[kekurangan gizi]] dan [[penyakit menular]] sebagai penyebab utama kesehatan yang buruk.<ref>{{cite book|author=Loscalzo, Joseph; Fauci, Anthony S.; Braunwald, Eugene; Dennis L. Kasper; Hauser, Stephen L; Longo, Dan L.|title=Harrison's principles of internal medicine|publisher=McGraw-Hill Medical|location=|year=2008|pages=|isbn=0-07-146633-9|oclc=|doi=|accessdate=}}</ref> Kegemukan menjadi masalah kesehatan masyarakat dan masalah kebijakan karena prevalensi, biaya, dan pengaruhnya terhadap kesehatan.<ref>{{cite book|author=Satcher D|title=The Surgeon General's Call to Action to Prevent and Decrease Overweight and Obesity|year=2001|publisher=U.S. Dept. of Health and Human Services, Public Health Service, Office of Surgeon General|url=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK44206/|isbn=978-0-16-051005-2}}</ref>
Kesehatan masyarakat berupaya memahami dan memperbaiki faktor lingkungan yang berperan dalam meningkatkan prevalensi kegemukan di masyarakat. Upaya yang dilakukan mencakup penyediaan makanan di sekolah yang dibiayai oleh pemerintah, membatasi pemasaran [[junk food]] secara langsung kepada anak-anak,<ref>{{cite news|author=Brook Barnes|title=Limiting Ads of Junk Food to Children|url=http://www.nytimes.com/2007/07/18/business/18food.html|work=New York Times|date=2007-07-18|accessdate=2008-07-24}}</ref> dan mengurangi akses untuk mendapatkan minuman manis di sekolah.<ref>{{cite web |url=http://www.healthfinder.gov/news/newsstory.aspx?docID=625759 |title=Fewer Sugary Drinks Key to Weight Loss -healthfinder.gov |work=U.S. Department of Health and Human Services |accessdate=Oct 18,2009 |archive-date=2012-11-16 |archive-url=https://web.archive.org/web/20121116045620/http://www.healthfinder.gov/news/newsstory.aspx?docID=625759 |dead-url=yes }}</ref> Untuk lingkungan perkotaan, berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan akses ke taman-taman dan mengembangkan jalur untuk pejalan kaki.<ref>{{cite journal | author=Brennan Ramirez LK | title=Indicators of activity-friendly communities: An evidence-based consensus process | journal=Am J Prev Med | year=2006 | month=December | issue=6 | pages=530–32 | pmid=17169714 | url=https://archive.org/details/sim_american-journal-of-preventive-medicine_2006-12_31_6/page/530|doi=10.1016/j.amepre.2006.07.026 | volume=31 | author-separator=, | author2=Hoehner CM | author3=Brownson RC |display-authors=3 | last4=Cook | first4=R | last5=Orleans | first5=C | last6=Hollander | first6=M | last7=Barker |first7=D | last8=Bors | first8=P | last9=Ewing | first9=R}}</ref>

Banyak negara dan kelompok telah memublikasikan laporan mengenai kegemukan. Pada 1998 pemerintahan Federal AS memublikasikan panduan pertama berjudul "Panduan Klinis mengenai Identifikasi, Evaluasi, dan Tata Laksana Kelebihan Berat Badan dan Kegemukan pada Dewasa: Suatu Laporan Bukti".<ref>{{cite book|author=National Heart, Lung, and Blood Institute|title=Clinical Guidelines on the Identification, Evaluation, and Treatment of Overweight and Obesity in Adults|publisher=International Medical Publishing, Inc|location=|year= 1998|isbn=1-58808-002-1|oclc=|url=http://www.nhlbi.nih.gov/guidelines/obesity/ob_gdlns.pdf|format=PDF}}</ref> Pada 2006 [[Jaringan Obesitas Kanada]] memublikasikan "Panduan Praktik Klinis Kanada (CPG) dalam Tata Laksana dan Pencegahan Kegemukan pada Dewasa dan Anak-Anak". Ini adalah panduan berbasis bukti yang komprehensif untuk tata laksana dan pencegahan kelebihan berat badan dan kegemukan pada orang dewasa dan anak-anak.<ref>{{cite journal |author=Lau DC, Douketis JD, Morrison KM, Hramiak IM, Sharma AM, Ur E |title=2006 Canadian clinical practice guidelines on the management and prevention of obesity in adults and children summary |journal=CMAJ |volume=176 |issue=8|pages=S1–13 |year=2007 |month=April |pmid=17420481 |pmc=1839777|doi=10.1503/cmaj.061409 |url=http://www.cmaj.ca/cgi/content/full/176/8/S1}}</ref>

Pada 2004, [[Royal College of Physicians]], [[Fakultas Kesehatan Masyarakat]] dan [[Royal College of Paediatrics and Child Health]] di Inggris menerbitkan laporan "Masalah Penimbunan", yang menyoroti meningkatnya masalah kegemukan di Inggris.<ref>{{cite book|title=Storing up problems; the medical case for a slimmer nation|date=2004-02-11|publisher=Royal College of Physicians|location= London|isbn=1-86016-200-2|author=}}</ref> Pada tahun yang sama, [[Dewan Rakyat Britania Raya|Dewan Rakyat]] [[Komite Pemilih Kesehatan]] menerbitkan "penyelidikan paling komprehensif [...] yang pernah dilakukan" mengenai dampak kegemukan pada kesehatan dan masyarakat di Inggris dan tata laksana yang mungkin untuk masalah tersebut.<ref name =GB2004>{{cite book|author=Great Britain Parliament House of Commons Health Committee|title=Obesity– Volume 1 – HCP 23-I, Third Report of session 2003–04. Report, together with formal minutes|url=http://www.publications.parliament.uk/pa/cm200304/cmselect/cmhealth/23/2302.htm|accessdate=2007-12-17|year=2004|month=May|publisher=TSO (The Stationery Office)|location=London, UK|isbn=978-0-215-01737-6}}</ref> Pada 2006, [[National Institute for Health and Clinical Excellence]] (NICE) menerbitkan panduan mengenai diagnosis dan tata laksana, serta implikasi kebijakan untuk organisasi non-kesehatan seperti dewan lokal.<ref>{{cite web|url=http://www.nice.org.uk/nicemedia/pdf/CG43NICEGuideline.pdf |title=Obesity: guidance on the prevention, identification, assessment and management of overweight and obesity in adults and children|publisher=[[National Health Services]] (NHS)|year= 2006|format=PDF |work=National Institute for Health and Clinical Excellence(NICE)|accessdate=April 8, 2009}}</ref> Laporan yang dibuat oleh Sir [[Derek Wanless]] pada 2007 untuk [[King's Fund]] memperingatkan bahwa apabila tidak dilakukan tindakan lebih lanjut, kegemukan mempunyai kemampuan untuk membuat [[Layanan Kesehatan Nasional]] mengalami masalah finansial.<ref>{{cite book|last=Wanless|first=Sir Derek|coauthors=John Appleby, Anthony Harrison, Darshan Patel|title=Our Future Health Secured? A review of NHS funding and performance|url=http://www.kingsfund.org.uk/research/publications/our_future.html|accessdate=2007-12-17|year=2007|publisher=The King's Fund|location=London, UK|isbn=1-85717-562-X}}</ref>

Pendekatan komprehensif telah dipikirkan untuk mengatasi meningkatnya angka kegemukan. Aksi Kebijakan Kegemukan (OPA) telah membagi kerangka kerja menjadi kebijakan 'hulu', kebijakan 'tengah', dan kebijakan 'hilir'. Kebijakan 'hulu' menangani tren perubahan dalam masyarakat, kebijakan 'tengah' mencoba mengubah perilaku individu untuk mencegah kegemukan, dan kebijakan 'hilir' mencoba untuk menangani orang-orang yang sudah terkena.<ref>{{cite journal |author=Sacks G, Swinburn B, Lawrence M|title=Obesity Policy Action framework and analysis grids for a comprehensive policy approach to reducing obesity|journal=Obes Rev |volume=10 |issue=1 |pages=76–86 |year=2009 |month=January|pmid=18761640|doi=10.1111/j.1467-789X.2008.00524.x |url=}}</ref>

== Tata laksana ==
[[Berkas:Obesity Med2008.JPG|jmpl|alt=Kemasan karton dua jenis obat yang digunakan untuk menangani kegemukan. Gambar di atas adalah Orlistat, dengan merek dagang Xenical dalam kemasan putih dengan logo Roche di sisi kanan bawah (nama Roche di dalam heksagon). Gambar di bawah adalah Sibutramin dengan merek dagang Meridia. Pada kemasan terlihat bagian atas berwarna putih dan bagian bawah berwarna biru, yang dipisahkan oleh sebuah pita pengukur. A yang merupakan logo Abbott Laboratories berada di separuh bawah kemasan.|ka|[[Orlistat]] (Xenical), obat yang paling umum digunakan untuk menangani kegemukan, dan [[sibutramin]] (Meridia), obat yang baru saja ditarik karena mempunyai efek samping terhadap kardiovaskular]]
Tata laksana utama kegemukan terdiri dari [[diet]] dan [[latihan fisis]].<ref name=CADG2006>{{cite journal|author=Lau DC, Douketis JD, Morrison KM, Hramiak IM, Sharma AM, Ur E |title=2006 Canadian clinical practice guidelines on the management and prevention of obesity in adults and children summary |journal=CMAJ |volume=176 |issue=8|pages=S1–13 |year=2007 |month=April |pmid=17420481 |pmc=1839777 |doi=10.1503/cmaj.061409 |url=}}</ref> Program diet dapat menghasilkan [[penurunan berat badan]] dalam jangka pendek,<ref name=Strychar>{{cite journal |author=Strychar I |title=Diet in the management of weight loss |journal=CMAJ |volume=174 |issue=1 |pages=56–63 |year=2006 |month=January |pmid=16389240|pmc=1319349 |doi=10.1503/cmaj.045037 |url=http://www.cmaj.ca/cgi/content/full/174/1/56}}</ref> tetapi mempertahankan penurunan berat badan ini sering kali merupakan hal yang sulit dan memerlukan latihan dan diet makanan berenergi rendah sebagai bagian dari gaya hidup yang bersifat permanen.<ref>{{cite journal |author=Shick SM, Wing RR, Klem ML, McGuire MT, Hill JO, Seagle H|title=Persons successful at long-term weight loss and maintenance continue to consume a low-energy, low-fat diet|journal=J Am Diet Assoc |volume=98 |issue=4 |pages=408–13 |year=1998 |month=April |pmid=9550162|doi=10.1016/S0002-8223(98)00093-5}}</ref><ref>{{cite journal |author=Tate DF, Jeffery RW, Sherwood NE, Wing RR|title=Long-term weight losses associated with prescription of higher physical activity goals. Are higher levels of physical activity protective against weight regain? |journal=Am. J. Clin. Nutr. |volume=85 |issue=4 |pages=954–9|date=1 April 2007|pmid=17413092 |url=http://www.ajcn.org/cgi/content/full/85/4/954}}</ref> Keberhasilan untuk mempertahankan penurunan berat badan jangka panjang dengan perubahan gaya hidup masih rendah, yaitu berkisar antara 2–20%.<ref>{{cite journal |author= Wing, Rena R; Phelan, Suzanne|title=Science-Based Solutions to Obesity: What are the Roles of Academia, Government, Industry, and Health Care? Proceedings of a symposium, Boston, Massachusetts, USA, 10–11 March 2004 and Anaheim, California, USA, 2 October 2004 |journal=Am. J. Clin. Nutr. |volume=82 |issue=1 Suppl |pages=207S–273S |date=1 July 2005|pmid=16002825|url=http://www.ajcn.org/cgi/content/full/82/1/222S }}</ref> Diet dan perubahan gaya hidup efektif dalam membatasi pertambahan berat badan berlebih selama [[kehamilan]] dan memperbaiki luaran ibu dan anak.<ref>{{cite journal|last=Thangaratinam|first=S|coauthors=Rogozinska, E; Jolly, K; Glinkowski, S; Roseboom, T; Tomlinson, JW; Kunz, R; Mol, BW; Coomarasamy, A; Khan, KS|title=Effects of interventions in pregnancy on maternal weight and obstetric outcomes: meta-analysis of randomised evidence|journal=BMJ (Clinical research ed.)|date=2012 May 16|volume=344|pages=e2088|pmid=22596383|pmc=3355191|doi=10.1136/bmj.e2088}}</ref>

Salah satu obat, [[orlistat]] (Xenical), kini tersedia secara luas dan disetujui untuk penggunaan jangka panjang. Namun, penurunan berat badan yang dicapai tidak terlalu banyak, dengan rata-rata 2,9&nbsp;kg (6,4&nbsp;pon) dalam 1 hingga 4&nbsp;tahun dan tidak terdapat informasi mengenai pengaruh obat ini dalam menurunkan komplikasi jangka panjang dari kegemukan.<ref name=Orli07>{{cite journal |author=Rucker D, Padwal R, Li SK, Curioni C, Lau DC |title=Long term pharmacotherapy for obesity and overweight: updated meta-analysis |journal=BMJ|volume=335 |issue=7631 |pages=1194–99 |year=2007 |pmid=18006966 |doi=10.1136/bmj.39385.413113.25|url=http://www.bmj.com/cgi/content/full/335/7631/1194 |pmc=2128668}}</ref> Penggunaannya berhubungan dengan tingginya efek samping gastrointestinal<ref name=Orli07/> dan mungkin terdapat efek samping terhadap ginjal.<ref>{{cite web|last=Wood|first=Shelley|title=Diet Drug Orlistat Linked to Kidney, Pancreas Injuries|url=http://www.medscape.com/viewarticle/740855?src=mp&spon=30|work=Medscape|publisher=Medscape News|accessdate=26 April 2011}}</ref> Tersedia pula dua obat lainnya. [[Lorcaserin]] (Belviq) menghasilkan rerata penurunan berat badan 3,1&nbsp;kg (3% dari massa tubuh) lebih besar dibandingkan plasebo dalam jangka waktu satu tahun.<ref>{{cite journal|last=Bays|first=HE|title=Lorcaserin: drug profile and illustrative model of the regulatory challenges of weight-loss drug development|journal=Expert review of cardiovascular therapy|date=2011 Mar|volume=9|issue=3|pages=265–77|pmid=21438803|doi=10.1586/erc.10.22}}</ref> Kombinasi antara [[Pentermin/topiramat|pentermin dan topiramat]] (Qsymia) juga cukup efektif.<ref>{{cite journal|author=Bays HE, Gadde KM |title=Phentermine/topiramate for weight reduction and treatment of adverse metabolic consequences in obesity |journal=Drugs Today |volume=47 |issue=12 |pages=903–14 |year=2011 |month=December|pmid=22348915 |doi=10.1358/dot.2011.47.12.1718738 |url=}}</ref>

Tata laksana kegemukan yang paling efektif adalah [[pembedahan bariatrik]]. Pembedahan untuk kegemukan berat berhubungan dengan penurunan berat badan jangka panjang dan penurunan mortalitas secara keseluruhan. Suatu penelitian menemukan penurunan berat badan antara 14% sampai 25% (bergantung pada jenis prosedur yang dilakukan) dalam 10&nbsp;tahun, dan penurunan 29% dalam penyebab mortalitas secara keseluruhan jika dibandingkan dengan ukuran standar penurunan berat badan.<ref>{{cite journal |author=Sjöström L |title=Effects of bariatric surgery on mortality in Swedish obese subjects |journal=N. Engl. J. Med. |volume=357 |issue=8 |pages=741–52 |year=2007 |month=August|pmid=17715408 |doi=10.1056/NEJMoa066254 |url= |author-separator=, |author2=Narbro K |author3=Sjöström CD|display-authors=3 |last4=Karason |first4=Kristjan |last5=Larsson |first5=Bo |last6=Wedel |first6=Hans |last7=Lystig|first7=Ted |last8=Sullivan |first8=Marianne |last9=Bouchard |first9=Claude}}</ref> Meskipun demikian, karena tingginya biaya dan risiko terjadinya komplikasi, para peneliti mencari tata laksana lain yang juga efektif, namun bersifat kurang invasif.
{{clear}}

== Epidemiologi ==
{{Double image|right|World map of Male Obesity, 2008.svg|200|World map of Female Obesity, 2008.svg|200|Prevalensi kegemukan dunia di kalangan laki-laki (kiri) dan perempuan (kanan).<ref name=IOTF2008>{{cite web|url=http://www.iotf.org/database/documents/GlobalPrevalenceofAdultObesity16thDecember08.pdf |title=Global Prevalence of Adult Obesity |format=PDF |work=[[International Obesity Taskforce]] |accessdate=January 29, 2008}}</ref>
{{Multicol}}
{{legend|#ffff65|<5%}}
{{legend|#fff200|5–10%}}
{{legend|#ffdc00|10–15%}}
{{Multicol-break}}
{{legend|#ffc600|15–20%}}
{{legend|#ffb000|20–25%}}
{{legend|#ff9a00|25–30%}}
{{Multicol-break}}
{{legend|#ff8400|30–35%}}
{{legend|#ff6e00|35–40%}}
{{legend|#ff5800|40–45%}}
{{Multicol-break}}
{{legend|#ff4200|45–50%}}
{{legend|#ff2c00|50–55%}}
{{legend|#cb0000|>55%}}
{{Multicol-end}}
|alt=A map of the world with countries colored to reflect the percentage of men who are obese. Obese males and females have higher prevalence (above 30%) in the U.S. and some Middle Eastern and Oceanian countries, medium prevalence in the rest of North America and Europe, and lower prevalence (<5%) in most of Asia and Africa.||}}

Sebelum abad ke-20&nbsp;, kegemukan jarang ditemui;<ref name=Haslam2007/> tetapi pada 1997 WHO secara resmi menyatakan kegemukan sebagai epidemik global.<ref name=Caballero/> Hingga 2005, WHO memperkirakan sedikitnya 400&nbsp;juta orang dewasa (9,8%) mengalami kegemukan, dengan lebih banyak wanita dibandingkan pria.<ref name=WHO2009a>{{cite web|url=http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs311/en/index.html |title=Obesity and overweight |work=World Health Organization |accessdate=April 8, 2009}}</ref> Angka kegemukan juga naik dengan bertambahnya usia setidaknya hingga usia 50 sampai 60 &nbsp;tahun<ref>Seidell 2005 p.5</ref> dan kegemukan berat di Amerika Serikat, Australia, dan Kanada meningkat lebih cepat dibandingkan angka kegemukan secara keseluruhan.<ref name=morbid2007/><ref>{{cite journal |author=Howard, Natasha J.|title=Severe obesity: Investigating the socio-demographics within the extremes of body mass index |journal=Obesity Research &Clinical Practice |volume=2 |issue=1 |pages=51–59 |year=2008|month=March |pmid=|doi=10.1016/j.orcp.2008.01.001 |url= |first2=A |first3=T |first4=C |last2=Taylor |last3=Gill|last4=Chittleborough}}</ref><ref name=Tjepkema2005>{{cite book|author=Tjepkema M|chapter=Measured Obesity–Adult obesity in Canada: Measured height and weight|title=Nutrition: Findings from the Canadian Community Health Survey|publisher=Statistics Canada|date=2005-07-06|location=Ottawa, Ontario|url=http://www.statcan.gc.ca/pub/82-620-m/2005001/article/adults-adultes/8060-eng.htm}}</ref>

Dahulu, kegemukan dianggap sebagai masalah negara-negara berpenghasilan tinggi, namun saat ini angka kegemukan meningkat di seluruh dunia dan mempengaruhi baik dunia maju maupun dunia berkembang.<ref name=EuroG2008>{{cite journal |author=Tsigosa Constantine |title=Management of Obesity in Adults: European Clinical Practice Guidelines |journal=The European Journal of Obesity |volume=1 |year=2008 |month=April |pmid=20054170 |doi=10.1159/000126822 |url=http://www.gojaznost.org/gs/dodatak/OMTFManagementofObesityinAdults2008.pdf |first2=Vojtech |issue=2 |first3=Arnaud |first4=Nick |first5=Martin |first6=Elisabeth |first7=Dragan |first8=Maximo |first9=Gabriela |pages=106–16 |last2=Hainer |last3=Basdevant |last4=Finer |last5=Fried |last6=Mathus-Vliegen |last7=Micic |last8=Maislos |last9=Roman |access-date=2013-08-12 |archive-date=2012-04-26 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120426034913/http://www.gojaznost.org/gs/dodatak/OMTFManagementofObesityinAdults2008.pdf |dead-url=yes }}</ref> Peningkatan ini dirasakan paling dramatis di daerah perkotaan.<ref name=WHO2009a/> Satu-satunya bagian dunia dimana kegemukan jarang ditemukan adalah di [[Afrika sub-sahara]].<ref name=HaslamJames/>
{{clear}}

== Sejarah ==
=== Etimologi ===
''Obesitas'' berasal dari bahasa [[Latin]], yang berarti "gemuk, gendut, atau montok." ''Ēsus'' adalah past participle dari ''edere'' (makan), dengan ''ob'' (berlebihan) ditambahkan padanya.<ref name=etymol>{{cite web|url=http://www.etymonline.com/index.php?term=obesity |title=Online Etymology Dictionary: Obesity |work=Douglas Harper|accessdate=December 31, 2008}}</ref> ''[[Kamus Oxford English]]'' mendokumentasikan penggunaannya pertama kali pada 1611 oleh [[Randle Cotgrave]].<ref>{{cite web |url=http://www.oed.com/ |title=Obesity, n |work=[[Oxford English Dictionary]] 2008|accessdate=March 21, 2009}}</ref>

=== Tren sejarah ===
[[Berkas:Charles Mellin zugeschr - Porträt eines Herrn - Gemäldegalerie Berlin.jpg|jmpl|lurus|alt=Seorang pria yang sangat gemuk dengan dagu ganda yang jelas dan kumis, berbusana hitam dengan pedang pada sisi kirinya.|Selama [[Abad Pertengahan]] dan zaman [[Renaissance]] kegemukan sering dipandang sebagai simbol kemakmuran, dan cukup sering ditemukan di kalangan elit: Jendral Tuscan [[Alessandro del Borro]]'', julukan Charles Mellin, 1645<ref name=Zach2003>{{cite journal |author=Zachary Bloomgarden |title=Prevention of Obesity and Diabetes |journal=Diabetes Care |volume=26 |pages=3172–3178 |year=2003|pmid= 14578257|doi= 10.2337/diacare.26.11.3172|url=http://care.diabetesjournals.org/content/26/11/3172.full|issue=11}}</ref>]]
[[Berkas:Venus von Willendorf 01.jpg|jmpl|lurus|alt=Suatu figur miniatur pahatan batu menggambarkan seorang wanita dengan obesitas.|''[[Venus dari Willendorf]]'' dibuat 24,000–22,000 sebelum Masehi]]
Orang [[Yunani]] adalah yang pertama kali menyadari bahwa kegemukan adalah gangguan medis.<ref name=Haslam2007>{{cite journal|author=Haslam D |title=Obesity: a medical history |journal=Obes Rev |volume=8 Suppl 1 |issue= |pages=31–6 |year=2007|month=March |pmid=17316298 |doi=10.1111/j.1467-789X.2007.00314.x |url=}}</ref> [[Hippocrates]] menulis bahwa "Kegemukan sendiri bukanlah penyakit, tetapi pertanda dari penyakit yang lain".<ref name=HaslamJames/> Ahli bedah India [[Sushruta]] (Abad ke-6 sebelum Masehi) menghubungkan kegemukan dengan diabetes dan penyakit jantung.<ref name=Dwivedi&Dwivedi07/> Dia menyarankan aktivitas fisik untuk membantu menyembuhkan kegemukan dan efek-efek sampingnya.<ref name=Dwivedi&Dwivedi07>{{cite web |url=http://medind.nic.in/iae/t07/i4/iaet07i4p243.pdf |format=PDF |title=History of Medicine: Sushruta – the Clinician –Teacher par Excellence |accessdate=2008-09-19 |work=Dwivedi, Girish & Dwivedi, Shridhar |publisher= |year=2007 |archive-date=2008-10-10 |archive-url=https://web.archive.org/web/20081010045900/http://medind.nic.in/iae/t07/i4/iaet07i4p243.pdf |dead-url=yes }}</ref> Hampir di sepanjang sejarah, manusia berjuang untuk menghadapi kelangkaan pangan.<ref>{{cite book|author=Theodore Mazzone; Giamila Fantuzzi|title=Adipose Tissue And Adipokines in Health And Disease (Nutrition and Health)|publisher=Humana Press|location=Totowa, NJ|year=2006|page=222|isbn=1-58829-721-7|oclc=|doi=|accessdate=}}</ref> Oleh karena itu, kegemukan dipandang sebagai simbol kemakmuran dan kesejahteraan. Kegemukan biasa ditemukan di kalangan pejabat tinggi di Eropa pada [[Abad Pertengahan]] dan zaman [[Renaissance]]<ref name=Zach2003/> dan juga di peradaban Asia Timur Kuno.<ref>Keller p. 49</ref>

Dengan munculnya [[revolusi industri]] disadari bahwa kekuatan militer dan ekonomi bangsa-bangsa bergantung pada ukuran tubuh dan kekuatan serdadu dan pekerjanya.<ref name=Caballero/> Peningkatan indeks massa tubuh dari apa yang sekarang dianggap kekurangan berat badan menjadi apa yang sekarang dianggap normal mempunyai peran penting dalam perkembangan masyarakat industri.<ref name=Caballero/> Oleh karena itu, baik tinggi badan maupun berat badan mengalami peningkatan di sepanjang abad ke-19&nbsp; di dunia maju. Selama abad ke-20, saat penduduk telah mencapai potensi genetik mereka untuk tinggi badan, berat badan meningkat jauh lebih pesat dibandingkan tinggi badan sehingga menyebabkan kegemukan.<ref name=Caballero/> Pada 1950-an peningkatan kemakmuran di dunia maju menurunkan angka kematian anak, tetapi dengan meningkatnya berat badan, penyakit jantung dan ginjal menjadi lebih sering ditemukan.<ref name=Caballero/><ref>{{cite journal | doi=10.2105/AJPH.42.9.1116 | author=Breslow L |title=Public Health Aspects of Weight Control | journal=Am J Public Health Nations Health | year=1952 | month=September| volume=42 | issue=9 | pages=1116–20 | pmid=12976585 | pmc=1526346}}</ref>
Selama masa ini, perusahaan asuransi menyadari adanya hubungan antara berat badan dan harapan hidup dan meningkatkan premi bagi orang-orang yang mengalami kegemukan.<ref name=HaslamJames/>

Banyak budaya di sepanjang sejarah memandang kegemukan sebagai hasil dari kelemahan karakter. ''Obesus'' atau karakter yang gemuk dalam [[komedi Yunani]] adalah seorang yang [[rakus]] dan menjadi bahan olokan. Sepanjang masa Kekristenan, makanan dipandang sebagai pembawa [[Dosa (Kristen)|dosa]] [[kemalasan (dosa pokok)|kemalasan]] dan [[nafsu]].<ref name=Woodhouse/> Dalam budaya Barat modern, kelebihan berat badan sering kali dianggap tidak menarik, dan kegemukan biasanya dihubungkan dengan stereotip negatif. Orang-orang dari berbagai usia bisa menghadapi stigma sosial, dan mungkin dijadikan sasaran oleh para penggertak atau dikucilkan oleh teman-temannya. Kegemukan sekali lagi menjadi alasan untuk diskriminasi.<ref name=Bias2001>{{cite journal |author=Puhl R, Brownell KD |title=Bias, discrimination, and obesity|journal=Obes. Res. |volume=9 |issue=12 |pages=788–805 |year=2001 |month=December |pmid=11743063|doi=10.1038/oby.2001.108 |url=}}</ref>

Persepsi umum di masyarakat Barat mengenai berat badan yang sehat berbeda dengan persepsi berat badan yang dianggap ideal &nbsp;– dan keduanya sudah berubah sejak awal abad ke-20. Berat badan yang dianggap ideal sudah menjadi lebih rendah sejak tahun 1920-an. Hal ini diilustrasikan dengan fakta rerata tinggi badan pemenang ratu kecantikan Miss America meningkat sebesar 2% dari 1922 hingga 1999, sementara rerata berat badan turun sebesar 12%.<ref>{{cite journal|author=Rubinstein S, Caballero B |title=Is Miss America an undernourished role model? |journal=JAMA |volume=283|issue=12 |page=1569 |year=2000 |pmid=10735392 |doi= 10.1001/jama.283.12.1569|url=}}</ref> Di lain pihak, pandangan orang mengenai berat badan sehat telah berubah 180 derajat. Di Inggris berat badan dimana orang menganggap diri mereka kelebihan berat badan jauh lebih tinggi pada 2007 dibandingkan pada 1999.<ref name=John2008>{{cite journal|author=Johnson F, Cooke L, Croker H, Wardle J |title=Changing perceptions of weight in Great Britain: comparison of two population surveys |journal=BMJ |volume=337 |issue= |pages=a494 |year=2008 |pmid=18617488 |pmc=2500200 |doi= 10.1136/bmj.a494|url=http://www.bmj.com/cgi/content/full/337/jul10_1/a494}}</ref> Perubahan ini diyakini karena peningkatan angka kegemukan yang menyebabkan lemak tubuh ekstra bisa lebih diterima sebagai normal.<ref name=John2008/>

Kegemukan masih dipandang sebagai simbol kemakmuran dan kesejahteraan di berbagai daerah di [[Afrika]]. Hal ini telah menjadi biasa terutama sejak epidemik [[HIV]] mulai merebak.<ref name=HaslamJames/>

=== Seni ===
Patung pertama yang menggambarkan tubuh manusia pada 20.000–35.000&nbsp;tahun yang lalu menggunakan wanita yang gemuk. Beberapa mengatakan [[patung-patung Venus]] menggambarkan kecenderungan untuk menekankan kesuburan, sementara yang lain merasa patung-patung itu menggambarkan “kegemukan” orang-orang pada zaman itu.<ref name=Woodhouse/> Namun, kegemukan tidak ditemukan di benda seni Yunani dan Romawi, dan hal ini mungkin untuk menjaga kekonsistenan dengan prinsip ideal mereka yang bersifat moderat. Hal ini berlanjut di sebagian besar sejarah Eropa Kristen, dengan hanya mereka yang berstatus sosial-ekonomi rendah yang digambarkan gemuk.<ref name=Woodhouse/>

Selama zaman [[Renaissance]] beberapa orang dari kalangan kelas tinggi mulai memamerkan ukuran mereka yang besar, seperti yang bisa dilihat dalam potret Henry VIII dan Alessandro del Borro.<ref name=Woodhouse>{{cite journal |author=Woodhouse R |title=Obesity in art: A brief overview |journal=Front Horm Res |volume=36 |issue= |pages=271–86 |year=2008 |isbn=978-3-8055-8429-6|pmid=18230908 |doi=10.1159/000115370 |url=http://books.google.com/?id=nXRU4Ea1aMkC&pg=PA271&lpg=PA271&dq=Obesity+in+art:+a+brief+overview |series=Frontiers of Hormone Research}}</ref>[[Peter Paul Rubens|Rubens]] (1577–1640) menggambarkan wanita dengan tubuh montok dalam lukisan-lukisannya, dan dari sanalah istilah [[Rubenesque]] berasal. Namun, wanita-wanita ini masih mempertahankan bentuk "jam pasir" mereka dalam kaitannya dengan kesuburan.<ref name=Fumento>{{cite book|author=Fumento, Michael|title=The Fat of the Land: Our Health Crisis and How Overweight Americans Can Help Themselves|publisher=Penguin (Non-Classics)|year=1997|page=126|isbn=0-14-026144-3}}</ref> Selama abad ke-19&nbsp;, pandangan mengenai kegemukan berubah di dunia Barat. Setelah berabad-abad kegemukan diidentikkan dengan kemakmuran dan status sosial, kelangsingan mulai dipandang sebagai standar yang didambakan.<ref name=Woodhouse/>

== Masyarakat dan budaya ==
=== Dampak ekonomi ===
Selain mempunyai dampak terhadap kesehatan, kegemukan menimbulkan berbagai masalah, termasuk kurangnya peluang dalam mendapatkan pekerjaan<ref name="Puhl R. p.29">Puhl R., Henderson K., and Brownell K. 2005 p.29</ref><ref>{{cite journal |doi=10.1016/j.ehb.2009.01.008|author=Johansson E, Bockerman P, Kiiskinen U, Heliovaara M |title=Obesity and labour market success in Finland: The difference between having a high BMI and being fat |journal=Economics and Human Biology |volume=7 |issue=1 |pages=36–45|year=2009 |pmid=19249259}}</ref> dan peningkatan biaya usaha. Efek ini dirasakan pada semua tingkat masyarakat mulai dari individu, hingga perusahaan, dan pemerintah.

Pada 2005, biaya medis yang berhubungan dengan kegemukan di AS diperkirakan mencapai 190,2&nbsp;miliar dolar atau 20,6% dari keseluruhan biaya kesehatan,<ref name=medical-costs>{{cite journal|coauthors=John Cawley, Chad Meyerhoefer|title=The medical care costs of obesity: An instrumental variables approach|journal=Journal of Health Economics|year=2012|month=January|volume=31|issue=1|pages=219–230|url=http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0167629611001366|accessdate=2 August 2012|doi=10.1016/j.jhealeco.2011.10.003|pmid=22094013|last1=Cawley|first1=J}}</ref><ref>{{cite journal|author=Finkelstein EA, Fiebelkorn IA, Wang G |title=National medical spending attributable to overweight and obesity: How much, and who's paying |journal= Health Affairs|volume=Online |issue=May |pages=|date=1 January 2003|url=http://content.healthaffairs.org/cgi/content/full/hlthaff.w3.219v1/DC1 }}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.cdc.gov/nccdphp/dnpa/obesity/economic_consequences.htm |title=Obesity and overweight: Economic consequences | publisher=[[Centers for Disease Control and Prevention]] | date=22 May 2007 |accessdate=2007-09-05}}</ref> sementara biaya kegemukan di Kanada diperkirakan 2 miliar dolar Kanada pada 1997 (2,4% dari keseluruhan biaya kesehatan).<ref name="CADG2006"/> Biaya langsung tahunan total dari kelebihan berat badan dan kegemukan di Australia pada 2005 adalah 21 miliar dolar Australia. Penduduk Australia yang mengalami kelebihan berat badan dan kegemukan juga menerima subsidi pemerintah sebesar 35,6 miliar dolar Australia.<ref name=MJA2009>{{Cite journal|title=The cost of overweight and obesity in Australia|url=http://www.mja.com.au/public/issues/192_05_010310/col10841_fm.html|year=2009|author=Colagiuri, Stephen|journal=The Medical Journal of Australia|accessdate=2011-06-18|last2=Lee|first2=Crystal M. Y.|last3=Colagiuri|first3=Ruth|display-authors=4|author5=<Please add first missing authors to populate metadata.>}}</ref> Perkiraan biaya tahunan untuk produk-produk diet adalah sebesar 40&nbsp;miliar hingga 100&nbsp;miliar dolar di AS sendiri.<ref>{{cite news |last = Cummings |first = Laura|title = The diet business: Banking on failure|publisher = BBC News|date = 5 February 2003|url = http://news.bbc.co.uk/2/hi/business/2725943.stm|accessdate = 25 February 2009}}</ref>

Program-program pencegahan kegemukan sudah diadakan untuk menurunkan biaya pengobatan penyakit yang terkait dengan kegemukan. Tetapi, semakin lama orang hidup, semakin banyak biaya medis yang dikeluarkannya. Oleh karena itu, para ahli riset menyimpulkan bahwa menurunkan kegemukan bisa meningkatkan kesehatan masyarakat, namun tampaknya tidak akan menurunkan pengeluaran untuk kesehatan secara keseluruhan.<ref>{{cite journal |author=van Baal PH|title=Lifetime Medical Costs of Obesity: Prevention No Cure for Increasing Health Expenditure |journal=PLoS Med.|volume=5|issue=2 |pages=e29 |year=2008 |month=February |pmid=18254654 |pmc=2225430|doi=10.1371/journal.pmed.0050029|url=http://www.plosmedicine.org/article/info:doi/10.1371/journal.pmed.0050029|author-separator=, |author2=Polder JJ |author3=de Wit GA |display-authors=3 |last4=Hoogenveen |first4=Rudolf T.|last5=Feenstra |first5=Talitha L. |last6=Boshuizen |first6=Hendriek C. |last7=Engelfriet |first7=Peter M.|last8=Brouwer |first8=Werner B. F.}}</ref>

[[Berkas:Wide Chair.jpg|jmpl|kiri|alt=Suatu kursi ekstra lebar di samping beberapa kursi berukuran normal.|Layanan harus mengakomodasi orang yang kegemukan dengan peralatan khusus seperti kursi yang jauh lebih lebar.<ref>{{cite journal|author=Bakewell J|title=Bariatric furniture: Considerations for use|journal=Int J Ther Rehabil|issue=7|pages=329–33|year=2007|url=http://www.ijtr.co.uk/cgi-bin/go.pl/library/article.cgi?uid=23858;article=IJTR_14_7_329_333|volume=14|access-date=2013-08-12|archive-date=2011-10-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20111008202913/http://www.ijtr.co.uk/cgi-bin/go.pl/library/article.cgi?uid=23858;article=IJTR_14_7_329_333|dead-url=yes}}</ref>]]
Kegemukan bisa menyebabkan stigma sosial dan kurangnya peluang dalam memperoleh pekerjaan.<ref name="Puhl R. p.29"/> Bila dibandingkan dengan rekan yang mempunyai berat badan normal, rata-rata pekerja yang kegemukan memiliki angka tidak masuk kerja yang lebih tinggi dan mengambil cuti yang lebih banyak karena ketidakmampuan kerja, sehingga menaikkan biaya bagi orang yang mempekerjakan mereka dan menurunkan produktivitas.<ref>{{cite journal|author=Neovius K, Johansson K, Kark M, Neovius M|title=Obesity status and sick leave: a systematic review |journal=Obes Rev |volume=10|issue=1 |pages=17–27 |year=2009|month=January |pmid=18778315 |doi=10.1111/j.1467-789X.2008.00521.x |url=}}</ref> Suatu riset yang meneliti para karyawan dari Universitas Duke menemukan bahwa orang dengan indeks massa tubuh (IMT) lebih dari 40 mengajukan klaim dua kali lebih banyak [[kompensasi pekerja]] dibandingkan mereka yang IMT-nya 18,5–24,9. Mereka juga memiliki hari tidak bekerja 12&nbsp; kali lebih banyak. Cedera yang paling sering ditemukan di kelompok ini adalah karena jatuh dan mengangkat beban, yang mempengaruhi bagian tubuh bawah, pergelangan tangan atau tangan dan punggung.<ref>{{cite journal |author=Ostbye T, Dement JM, Krause KM|title=Obesity and workers' compensation: Results from the Duke Health and Safety Surveillance System |journal=Arch. Intern. Med. |volume=167 |issue=8|pages=766–73|year=2007 |pmid=17452538 |doi=10.1001/archinte.167.8.766}}</ref> Dewan Asuransi Karyawan di negara bagian Alabama menyetujui rencana kontroversial untuk mengenakan biaya sebesar 25 dolar per bulan kepada pekerja yang kegemukan bila mereka tidak berusaha untuk menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan mereka. Peraturan ini mulai diterapkan pada Januari 2010 dan diberlakukan bagi mereka yang IMT-nya lebih dari 35&nbsp;kg/m<sup>2</sup> yang gagal meningkatkan kesehatan mereka setelah satu tahun.<ref>{{cite web|url=http://www.webmd.com/diet/news/20080825/alabama-obesity-penalty-stirs-debate |title=Alabama "Obesity Penalty" Stirs Debate |work=Don Fernandez |accessdate=April 5, 2009}}</ref>

Beberapa riset menunjukkan bahwa orang yang kegemukan kurang berpeluang untuk mendapatkan pekerjaan dan dipromosikan.<ref name=Bias2001/> Orang-orang yang kegemukan juga mendapatkan gaji yang lebih rendah dibandingkan rekan mereka yang tidak gemuk untuk pekerjaan yang sama. Wanita yang kegemukan rata-rata berpenghasilan 6% lebih sedikit dan pria yang kegemukan berpenghasilan 3% lebih sedikit.<ref>Puhl R., Henderson K., and Brownell K. 2005 p.30</ref>

Industri tertentu, seperti penerbangan, pelayanan kesehatan, dan industri makanan, mempunyai masalah tersendiri. Dengan meningkatnya angka kegemukan, penerbangan mengeluarkan biaya bahan bakar yang lebih tinggi dan keharusan untuk memperlebar tempat duduk.<ref>{{cite web | author=Lisa DiCarlo| url=http://www.forbes.com/2002/10/24/cx_ld_1024obese.html |title=Why Airlines Can't Cut The Fat|work=Forbes.com|date=2002-10-24 | accessdate=2008-07-23}}</ref> Pada tahun 2000, berat badan ekstra dari para penumpang yang kegemukan membuat penerbangan mengeluarkan biaya 275&nbsp;juta dolar AS.<ref>{{cite journal|author=Dannenberg AL, Burton DC, Jackson RJ |title=Economic and environmental costs of obesity: The impact on airlines |url=https://archive.org/details/sim_american-journal-of-preventive-medicine_2004-10_27_3/page/264 |journal=American journal of preventive medicine|volume=27 |issue=3 |page=264|year=2004 |pmid=15450642 |doi=10.1016/j.amepre.2004.06.004}}</ref> Industri pelayanan kesehatan harus berinvestasi dalam fasilitas khusus untuk pasien yang kegemukan berat, termasuk peralatan pengangkat khusus dan [[ambulans bariatrik]]s.<ref>{{cite web|url=http://abcnews.go.com/Health/Diet/obese-health-care-bariatric-ambulances/story?id=7981746|title=Who Should Pay for Obese Health Care?|author=Lauren Cox|publisher=ABC News|date=July 2, 2009|accessdate=2012-08-06}}</ref> Biaya restoran ditingkatkan karena adanya tuntutan hukum yang menuduh mereka sebagai penyebab kegemukan.<ref name=Govtrack>{{cite web | url=http://www.govtrack.us/congress/bill.xpd?bill=h109-554 | title=109th U.S. Congress (2005–2006) H.R. 554: 109th U.S. Congress (2005–2006) H.R. 554: Personal Responsibility in Food Consumption Act of 2005 | publisher=GovTrack.us | accessdate=2008-07-24}}</ref> Pada 2005, Kongres AS mendiskusikan undang-undang untuk mencegah tuntutan hukum perdata terhadap industri makanan dalam kaitannya dengan kegemukan; namun gagal untuk menjadi ketetapan hukum.<ref name=Govtrack/>

=== Penerimaan ukuran tubuh ===
[[Berkas:PresidentTaftTelephoneCrop.jpg|jmpl|150px|ka|ka|Presiden Amerika Serikat [[William Howard Taft]] sering diolok-olok karena kelebihan berat badan]]
Tujuan utama dari gerakan penerimaan orang gemuk adalah untuk menurunkan diskriminasi terhadap orang dengan kelebihan berat badan dan kegemukan.<ref>{{cite web |url=http://www.capitalnaafa.org/whatisnaafa.html |title=What is NAAFA |work=[[National Association to Advance Fat Acceptance]] |accessdate=February 17, 2009}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.size-acceptance.org/mission.html |title=ISAA Mission Statement |work=[[International Size Acceptance Association]] |accessdate=February 17, 2009}}</ref> Namun, beberapa pihak dalam gerakan itu juga berusaha untuk menantang pendapat tentang adanya hubungan antara kegemukan dan dampak negatif terhadap kesehatan.<ref name=Pulver2007>{{cite book|author=Pulver, Adam|title=An Imperfect Fit: Obesity, Public Health, and Disability Anti-Discrimination Law|publisher=Social Science Electronic Publishing|location=|year=2007|pages=|isbn=|oclc=|doi=|url=http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=1316106|accessdate=January 13, 2009}}</ref>

Sejumlah organisasi menyetujui penerimaan terhadap kegemukan. Mereka semakin menonjol pada paruh kedua abad ke-20.<ref>{{cite journal |author=Neumark-Sztainer D |title=The weight dilemma: a range of philosophical perspectives |journal=Int. J. Obes. Relat. Metab. Disord. |volume=23 Suppl 2 |issue= |pages=S31–7|year=1999 |month=March |pmid=10340803 |doi= 10.1038/sj.ijo.0800857|url=}}</ref> [[National Association to Advance Fat Acceptance]] (NAAFA) yang berbasis di AS dibentuk pada 1969 dan mendeskipsikan dirinya sebagai organisasi hak sipil yang didedikasikan untuk mengakhiri diskriminasi ukuran tubuh.<ref>{{cite | author=National Association to Advance Fat Acceptance | url=http://www.naafaonline.com/dev2/ | title=We come in all sizes | publisher=NAAFA | year=2008 | accessdate=2008-07-29 | archive-date=2018-12-26 | archive-url=https://web.archive.org/web/20181226125112/https://www.naafaonline.com/dev2/%20 | dead-url=yes }}</ref> Namun, aktivisme kegemukan tetap menjadi gerakan yang bersifat marginal.<ref>[http://www.bitchmagazine.org/article/big-trouble Big Trouble | Bitch Magazine<!--Bot-generated title-->] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20121226160246/http://www.bitchmagazine.org/article/big-trouble |date=2012-12-26 }}, bitchmagazine.org</ref>

[[International Size Acceptance Association]] (ISAA) adalah suatu [[lembaga swadaya masyarakat]] (LSM) yang didirikan pada 1997. Orientasinya lebih global dan misinya dideskripsikan sebagai mempromosikan penerimaan ukuran tubuh dan membantu mengakhiri diskriminasi berat badan.<ref>{{cite web |url=http://www.size-acceptance.org/ |title=International Size Acceptance Association – ISAA |work=International Size Acceptance Association |accessdate=January 13, 2009}}</ref> Kelompok ini sering berdebat untuk mendapatkan pengakuan kegemukan sebagai suatu cacat di bawah [[UU Orang Amerika yang Menyandang Cacat]] (ADA). Namun, sistem hukum Amerika telah memutuskan bahwa potensi biaya kesehatan masyarakat akan tetap melebihi keuntungan yang akan diperoleh dengan memperluas hukum anti-diskriminasi yang mencakup kegemukan.<ref name=Pulver2007/>

== Kegemukan pada anak ==
Kisaran IMT sehat berbeda-beda bergantung pada usia dan jenis kelamin anak. Kegemukan pada anak dan remaja didefinisikan sebagai IMT lebih dari [[persentil]] ke-95&nbsp;.<ref name="cdc.gov"/> Data referensi yang menjadi dasar persentil ini adalah data dari 1963 hingga 1994, dan dengan demikian belum dipengaruhi oleh peningkatan angka kegemukan akhir-akhir ini.<ref name="Flegal KM, Ogden CL, Wei R, Kuczmarski RL, Johnson CL 2001 1086–93"/> Kegemukan anak telah mencapai proporsi epidemik dalam abad ke-21&nbsp;, dengan peningkatan baik di dunia maju maupun berkembang. Angka kegemukan di kalangan anak laki-laki Kanada telah naik dari 11% pada tahun 1980-an menjadi lebih dari 30% pada tahun 1990-an, sementara selama periode yang sama angka kegemukan di kalangan anak Brazil meningkat dari 4 hingga 14%.<ref name=flynn2006/>

Seperti halnya kegemukan pada dewasa, berbagai faktor ikut berperan dalam meningkatkan angka kegemukan anak. Perubahan diet dan penurunan aktivitas fisik diyakini sebagai dua faktor yang terpenting dalam menyebabkan peningkatan angka kegemukan akhir-akhir ini.<ref>{{cite journal |author=Dollman J, Norton K, Norton L |title=Evidence for secular trends in children's physical activity behaviour |journal=Br J Sports Med |volume=39 |issue=12 |pages=892–7; discussion 897 |year=2005|month=December |pmid=16306494 |pmc=1725088 |doi=10.1136/bjsm.2004.016675 |url=}}</ref> Karena kegemukan anak sering berlanjut hingga dewasa dan berhubungan dengan berbagai penyakit kronik, anak yang kegemukan sering diperiksa untuk [[hipertensi]], [[diabetes]], [[hiperlipidemia]], dan [[perlemakan hati]].<ref name=CADG2006/> Tata laksana yang diterapkan pada anak terutama adalah intervensi gaya hidup dan teknik perilaku, meskipun upaya untuk meningkatkan aktivitas fisik pada anak-anak jarang berhasil.<ref>{{cite journal|last=Metcalf|first=B.|coauthors=Henley, W.; Wilkin, T.|title=Effectiveness of intervention on physical activity of children: systematic review and meta-analysis of controlled trials with objectively measured outcomes (EarlyBird 54)|journal=BMJ|date=27 September 2012|volume=345|issue=sep27 1|pages=e5888–e5888|doi=10.1136/bmj.e5888}}</ref> Di Amerika Serikat, penggunaan obat-obatan untuk kelompok umur ini tidak disetujui oleh FDA.<ref name=flynn2006>{{cite journal |author=Flynn MA |title=Reducing obesity and related chronic disease risk in children and youth: a synthesis of evidence with 'best practice' recommendations|journal=Obes Rev |volume=7 Suppl 1 |issue= |pages=7–66 |year=2006 |month=February |pmid=16371076|doi=10.1111/j.1467-789X.2006.00242.x |url= |author-separator=, |author2=McNeil DA |author3=Maloff B |display-authors=3|last4=Mutasingwa |first4=D. |last5=Wu |first5=M. |last6=Ford |first6=C. |last7=Tough |first7=S. C.}}</ref>

== Pada hewan ==
[[Kegemukan pada hewan peliharaan]] sering ditemukan di berbagai negara. Angka berat badan lebih dan kegemukan anjing di Amerika Serikat berkisar antara 23% dan 41% dengan sekitar 5,1% anjing mengalami kegemukan.<ref name=Lund2006>{{cite journal|author=Lund Elizabeth M.|title=Prevalence and Risk Factors for Obesity in Adult Dogs from Private US Veterinary Practices|journal=Intern J Appl Res Vet Med|volume=4|issue=2|pages=177–86|year=2006|pmid= |doi= |url=http://www.jarvm.com/articles/Vol4Iss2/Lund.pdf}}</ref> Angka kegemukan pada kucing sedikit lebih tinggi, yaitu 6,4%.<ref name= Lund2006/> Di Australia, angka kegemukan anjing pada data dokter hewan adalah 7,6%.<ref>{{cite journal |author=McGreevy PD, Thomson PC, Pride C, Fawcett A, Grassi T, Jones B|title=Prevalence of obesity in dogs examined by Australian veterinary practices and the risk factors involved|journal=Vet. Rec.|volume=156|issue=22|pages=695–702|year=2005|month=May |pmid=15923551|doi= |url=}}</ref> Risiko kegemukan pada anjing dikaitkan dengan apakah pemiliknya mengalami kegemukan atau tidak; namun, tidak ada korelasi yang serupa antara kucing dan pemiliknya.<ref>{{cite journal |author=Nijland ML, Stam F, Seidell JC|title= Overweight in dogs, but not in cats, is related to overweight in their owners|journal=Public Health Nutr|volume=13|issue= 1|pages= 1–5|year=2009|month=June|pmid=19545467|doi=10.1017/S136898000999022X|url= }}</ref>

== Catatan ==
{{Reflist|30em}}

;References
{{Refbegin|30em}}
* {{cite journal | doi = 10.1079/BJN2002739 | last1 = Bhargava | first1 = Alok | last2 = Guthrie | first2 = J. | year = 2002 | title = Unhealthy eating habits, physical exercise and macronutrient intakes are predictors of anthropometric indicators in the Women's Health Trial: Feasibility Study in Minority Populations | url = https://archive.org/details/sim_british-journal-of-nutrition_2002-12_88_6/page/719 | journal = British Journal of Nutrition | volume = 88 | issue = 6 | pages = 719–728 | pmid = 12493094 }}
* {{cite journal | last1 = Bhargava | first1 = Alok | year = 2006 | title = Fiber intakes and anthropometric measures are predictors of circulating hormone, triglyceride, and cholesterol concentration in the Women's Health Trial | url = https://archive.org/details/sim_journal-of-nutrition_2006-08_136_8/page/2249 | journal = Journal of Nutrition | volume = 136 | issue = 8 | pages = 2249–2254 | pmid = 16857849 }}
* Jebb S. and Wells J. Mengukur komposisi tubuh pada orang dewasa dan anak-anak Dalam:{{cite book|author=Peter G. Kopelman, Ian D. Caterson, Michael J. Stock, William H. Dietz|title=Clinical obesity in adults and children: In Adults and Children|publisher=Blackwell Publishing|location=|year=2005|pages=[https://archive.org/details/clinicalobesityi02edunse/page/12 12]–28|isbn=1-4051-1672-2|url=https://archive.org/details/clinicalobesityi02edunse}}
* Kopelman P., Caterson I. Sekilas pandang manajemen obesitas Dalam:{{cite book|author=Peter G. Kopelman, Ian D. Caterson, Michael J. Stock, William H. Dietz|title=Clinical obesity in adults and children: In Adults and Children|publisher=Blackwell Publishing|location=|year=2005|pages=[https://archive.org/details/clinicalobesityi02edunse/page/319 319]–326|isbn=1-4051-1672-2|url=https://archive.org/details/clinicalobesityi02edunse}}
* {{cite book|author=[[National Heart, Lung, and Blood Institute]] (NHLBI)|title=Clinical Guidelines on the Identification, Evaluation, and Treatment of Overweight and Obesity in Adults|publisher=International Medical Publishing, Inc|location=|year=1998|pages=|isbn=1-58808-002-1|oclc=|url=http://www.nhlbi.nih.gov/guidelines/obesity/ob_gdlns.pdf|format=PDF}}
* {{cite web|url=http://www.nice.org.uk/nicemedia/pdf/CG43NICEGuideline.pdf|title=Obesity: guidance on the prevention, identification, assessment and management of overweight and obesity in adults and children|publisher=[[National Health Services]] (NHS)|year=2006|format=PDF|work=[[National Institute for Health and Clinical Excellence]](NICE)|accessdate=April 8, 2009}}
* Puhl R., Henderson K., and Brownell K. Konsekuensi sosial dari obesitas Dalam:{{cite book|author=Peter G. Kopelman, Ian D. Caterson, Michael J. Stock, William H. Dietz|title=Clinical obesity in adults and children: In Adults and Children|publisher=Blackwell Publishing|location=|year=2005|pages=[https://archive.org/details/clinicalobesityi02edunse/page/29 29]–45|isbn=1-4051-1672-2|url=https://archive.org/details/clinicalobesityi02edunse}}
* Seidell JC. Epidemiologi — definisi dan klasifikasi obesitas Dalam:{{cite book|author=Peter G. Kopelman, Ian D. Caterson, Michael J. Stock, William H. Dietz|title=Clinical obesity in adults and children: In Adults and Children|publisher=Blackwell Publishing|location=|year=2005|pages=[https://archive.org/details/clinicalobesityi02edunse/page/3 3]–11|isbn=1-4051-1672-2|url=https://archive.org/details/clinicalobesityi02edunse}}
* {{cite book|author=[[World Health Organization]] (WHO)|title=Technical report series 894: Obesity: Preventing and managing the global epidemic.|location=Geneva|publisher=World Health Organization|year=2000|url=http://whqlibdoc.who.int/trs/WHO_TRS_894_(part1).pdf|format=PDF|isbn=92-4-120894-5|access-date=2013-08-12|archive-date=2015-05-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20150501075305/http://whqlibdoc.who.int/trs/WHO_TRS_894_(part1).pdf|dead-url=yes}}
{{Refend}}

== Bacaan lebih lanjut ==
<!-- Please only include material which addresses obesity in general, rather than specific aspects, or related topics -->
{{Sister project links|display=Obesity}}
{{Refbegin}}
* {{dmoz|Health/Conditions_and_Diseases/Nutritional_and_Metabolic_Disorders/Obesity/}}
* {{cite book|author=Fumento, Michael|authorlink=Michael Fumento|title=The Fat of the Land: Our Health Crises and How Overweight Americans can Help Themselves|url=https://archive.org/details/fatoflandourheal0000mich|publisher=Penguin Books|location=New York|year=1997|isbn=0-14-026144-3}}
* {{cite book|author=Keller, Kathleen|title=Encyclopedia of Obesity|publisher=Sage Publications, Inc|location=Thousand Oaks, Calif|year=2008|isbn=1-4129-5238-7|oclc=|url=http://books.google.com/?id=aRp2rJrEqZsC&dq=IOTF+obesity+map|doi=|accessdate=}}
* {{cite book|author=Kolata, Gina|authorlink=Gina Kolata|title=Rethinking Thin: The new science of weight loss –and the myths and realities of dieting|url=https://archive.org/details/rethinkingthinne0000kola_i1w5|publisher=Picador|location=|year=2007|pages=|isbn=0-312-42785-9}}
* {{cite book|author=Kopelman, Peter G.|title=Clinical obesity in adults and children: In Adults and Children|publisher=Blackwell Publishing|location=|year=2005|page=493|isbn=1-4051-1672-2|url=http://books.google.com/?id=u7RvldSr5M0C&pg=PA87&dq=80+percent+of+the+offspring+of+two+obese+parents+become+obese}}
* {{cite book|author=Levy-Navarro, Elena|title=The Culture of Obesity in Early and Late Modernity|publisher=Palgrave Macmillan|location=|year=2008|pages=|isbn=0-230-60123-5}}
* {{cite book|author=Pool, Robert|title=Fat: Fighting the Obesity Epidemic|url=https://archive.org/details/fatfightingobesi00pool|publisher=[[Oxford University Press]]|location=Oxford, UK|year=2001|pages=|isbn=0-19-511853-7}}
{{Refend}}

[[Kategori:Obesitas| ]]
[[Kategori:Bariatrik]]
[[Kategori:Bentuk tubuh]]
[[Kategori:Nutrisi]]

Revisi terkini sejak 7 Desember 2023 14.33

Kegemukan
Tiga siluet gambar yang menunjukkan garis tubuh orang berukuran normal (kiri), kelebihan berat (tengah), dan gemuk (kanan).
Siluet dan lingkar pinggang yang memperlihatkan berat badan normal, kelebihan berat, dan kegemukan
Informasi umum
SpesialisasiEndokrinologi Sunting ini di Wikidata

Kegemukan berlebih atau obesitas adalah suatu kondisi medis berupa kelebihan lemak tubuh yang terakumulasi sedemikian rupa sehingga menimbulkan dampak merugikan bagi kesehatan, yang kemudian menurunkan harapan hidup dan/atau meningkatkan masalah kesehatan.[1][2] Seseorang dianggap menderita kegemukan (obese) jika indeks massa tubuh (IMT), yaitu ukuran yang diperoleh dari hasil pembagian berat badan dalam kilogram dengan kuadrat tinggi badan dalam meter lebih dari 30 kg/m2.[3]

Kegemukan meningkatkan peluang terjadinya berbagai macam penyakit, khususnya penyakit jantung, diabetes tipe 2, apnea tidur obstruktif, kanker tertentu, osteoartritis[2] dan asma.[2][4][5] Kegemukan sangat sering disebabkan oleh kombinasi antara asupan energi makanan yang berlebihan, kurangnya aktivitas fisik, dan kerentanan genetik, meskipun sebagian kecil kasus terutama disebabkan oleh gen, gangguan endokrin, obat-obatan atau penyakit psikiatri. Hanya sedikit bukti yang mendukung pandangan bahwa orang yang gemuk makan sedikit namun berat badannya bertambah karena metabolisme tubuh yang lambat; rata-rata orang gemuk mengeluarkan energi yang lebih besar dibandingkan orang yang kurus karena dibutuhkan energi untuk menjaga massa tubuh yang lebih besar.[6][7]

Pengaturan diet dan aktivitas fisik masih menjadi tata laksana utama kegemukan. Kualitas asupan dapat diperbaiki dengan mengurangi konsumsi makanan padat energi contohnya makanan yang tinggi lemak dan gula, serta dengan meningkatkan asupan serat. Obat-obatan anti-kegemukan dapat dikonsumsi untuk mengurangi selera makan atau menghambat penyerapan lemak, disertai dengan asupan diet yang tepat. Apabila diet, olahraga, dan obat-obatan belum efektif, maka balon lambung dapat membantu mengurangi berat badan atau operasi dapat dilakukan untuk mengurangi volume lambung dan panjang usus. Hal tersebut dapat memberikan rasa kenyang yang lebih dini dan menurunkan kemampuan penyerapan nutrisi dari makanan.[8][9]

Kegemukan adalah penyebab kematian yang dapat dicegah paling utama di dunia, dengan prevalensi pada orang dewasa dan anak yang semakin meningkat, sehingga pihak berwenang menganggap kegemukan sebagai salah satu masalah kesehatan masyarakat paling serius pada abad 21.[10] Kegemukan umumnya merupakan stigma di dunia modern (khususnya di Dunia barat), meskipun pada suatu waktu dalam sejarah, kegemukan secara luas dianggap sebagai simbol kekayaan dan kesuburan, dan masih dianggap demikian di beberapa bagian di dunia hingga sekarang.[2][11]

Pada tahun 2013, orang dengan kegemukan di dunia berjumlah 2,1 miliar dan Indonesia masuk urutan 10 besar dengan orang kegemukan berjumlah 40 juta orang atau setara seluruh penduduk Jawa Barat. Tidak seperti halnya di negara maju yang gemuk kebanyakan adalah laki-laki, maka di Indonesia yang gemuk kebanyakan adalah perempuan.[12]

Klasifikasi

[sunting | sunting sumber]

Kegemukan adalah suatu kondisi medis berupa kelebihan lemak tubuh yang terakumulasi sedemikian rupa hingga menyebabkan dampak merugikan bagi kesehatan.[1] Kegemukan dinilai berdasarkan indeks massa tubuh (IMT), dan selanjutnya berdasarkan distribusi lemak melalui rasio pinggang-panggul dan total faktor risiko kardiovaskular.[13][14] IMT sangat erat hubungannya dengan persentase lemak tubuh dan total lemak tubuh.[15]

Tampilan depan dan samping tubuh seorang pria dengan "super obes". Terlihat gurat-gurat peregangan (stretch marks) pada kulit dan ginekomastia.
Seorang pria "super obesitas" dengan IMT 47 kg/m2: berat 146 kg (322 lb), tinggi 177 cm (5 kaki 10 in)

Pada anak, berat badan yang sehat bervariasi berdasarkan usia dan jenis kelamin. Kegemukan pada anak dan remaja tidak didefinisikan dengan suatu angka mutlak, namun berhubungan dengan riwayat kelompok dengan berat badan yang normal, kegemukan didefinisikan apabila IMT lebih besar dari persentil ke-95.[16] Data Referensi yang menjadi dasar penentuan persentil ini berasal dari tahun 1963 hingga 1994, dan oleh karena itu belum dipengaruhi oleh peningkatan berat badan yang terjadi akhir-akhir ini.[17]

IMT Klasifikasi
< 18.5 Kurus
18.5-24.9 Normal (ideal)
25.0-29.9 Gemuk
30.0-34.9 Kegemukan kelas I
35.0-39.9 Kegemukan kelas II
≥ 40.0   Kegemukan kelas III  

IMT dihitung dengan cara membagi berat badan subjek dengan kuadrat tinggi badannya, yang biasanya ditulis baik dalam satuan metrik maupun dalam sistem Amerika:

Metrik:
Sistem Amerika dan imperial: dengan

adalah berat badan subyek dalam pon dan adalah tinggi badan subyek dalam inci.

Definisi yang paling sering dipakai adalah yang dibuat oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 1997 dan dipublikasikan pada 2000, seperti yang tertera pada tabel di sebelah kanan.[3]

Beberapa lembaga membuat modifikasi dari definisi WHO tersebut. Literatur Bedah membagi kegemukan "kelas III" menjadi beberapa kategori, yang angkanya masih menjadi perdebatan.[18]

  • IMT ≥ 35 atau 40 disebut kegemukan berat
  • IMT ≥ 35 atau 40–44.9 atau 49.9 disebut kegemukan morbid
  • IMT ≥ 45 atau 50 disebut kegemukan super/super obese

Karena populasi Asia memperlihatkan dampak negatif kegemukan terhadap kesehatan pada nilai IMT yang lebih rendah dibandingkan populasi Kaukasia, beberapa negara membuat definisi ulang kegemukan; seperti di Jepang yang mendefinisikan kegemukan sebagai nilai IMT lebih dari 25 [19] sedangkan China menggunakan nilai IMT lebih dari 28.[20]

Dampak terhadap kesehatan

[sunting | sunting sumber]

Berat badan berlebihan memiliki keterkaitan dengan berbagai macam penyakit, khususnya penyakit kardiovaskular, diabetes mellitus tipe 2, apnea tidur obstruktif, kanker tertentu, osteoartritis[2] dan asma.[2][4][5] Oleh karena itu, kegemukan terbukti menurunkan harapan hidup.[2]

Mortalitas

[sunting | sunting sumber]
Risiko kematian relatif selama lebih dari 10 tahun pada pria (kiri) dan wanita (kanan) kulit putih yang belum pernah merokok di Amerika Serikat berdasarkan IMT.[21] Risiko kematian relatif selama lebih dari 10 tahun pada pria (kiri) dan wanita (kanan) kulit putih yang belum pernah merokok di Amerika Serikat berdasarkan IMT.[21]
Risiko kematian relatif selama lebih dari 10 tahun pada pria (kiri) dan wanita (kanan) kulit putih yang belum pernah merokok di Amerika Serikat berdasarkan IMT.[21]

Kegemukan adalah salah satu dari penyebab kematian yang dapat dicegah utama di dunia.[10][22][23] Studi berskala luas di Amerika dan Eropa menunjukkan bahwa risiko mortalitas paling rendah terjadi pada IMT 20–25 kg/m2[21][24] pada kelompok non-perokok dan 24–27 kg/m2 pada kelompok perokok, dengan risiko yang kian meningkat seiring perubahan angka IMT ke kedua arah.[25][26] IMT lebih dari 32 berhubungan dengan angka kematian dua kali lipat lebih tinggi pada wanita setelah 16 tahun kemudian.[27] Di Amerika Serikat, kegemukan diperkirakan menambah jumlah kematian sebanyak 111,909 hingga 365,000 per tahun,[2][23] sementara 1 juta kematian (7.7%) di Eropa berhubungan dengan berat badan berlebihan.[28][29] Kegemukan rata-rata akan mengurangi harapan hidup hingga enam hingga tujuh tahun:[2][30] IMT 30–35 mengurangi harapan hidup dua hingga empat tahun,[24] sementara kegemukan berat (IMT > 40) mengurangi harapan hidup hingga 10 tahun.[24]

Morbiditas

[sunting | sunting sumber]

Kegemukan meningkatkan berbagai risiko gangguan fisik dan mental. Komorbiditas ini paling sering terlihat pada sindrom metabolik,[2] yang merupakan kombinasi gangguan medis berupa: diabetes melitus tipe 2, tekanan darah tinggi, kolesterol darah tinggi, dan kadar trigliserida tinggi.[31]

Komplikasi dapat secara langsung disebabkan oleh kegemukan, atau secara tidak langsung berhubungan dengan mekanisme yang juga menyebabkan kegemukan, seperti asupan diet yang tidak sehat atau akibat gaya hidup kurang bergerak. Terdapat variasi kekuatan hubungan antara kegemukan dengan penyakit tertentu. Salah satu hubungan yang paling kuat adalah dengan diabetes tipe 2. Kelebihan lemak tubuh merupakan penyebab 64% kasus diabetes pada pria dan 77% pada wanita.[32]

Konsekuensi kesehatan yang terjadi dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu: konsekuensi akibat meningkatnya massa lemak (misalnya osteoartritis, apnea tidur obstruktif, stigma sosial) dan konsekuensi yang akibat meningkatnya jumlah sel lemak (diabetes, kanker, penyakit kardiovaskular, penyakit perlemakan hati non-alkoholik).[2][33] Peningkatan lemak tubuh mengubah respon tubuh terhadap insulin sehingga berpotensi menyebabkan penolakan insulin. Peningkatan lemak juga mengakibatkan kondisi proinflamasi,[34][35] dan kondisi protrombosis.[33][36]

Bidang Medis Kondisi Bidang Medis Kondisi
Kardiologi Dermatologi
Endokrinologi dan Obat-obatan reproduksi Gastrointestinal
Neurologi Onkologi[49]
Psikiatri Respirologi
Rheumatologi dan Ortopedi Urologi dan Nefrologi

Paradoks Kesintasan

[sunting | sunting sumber]

Meskipun dampak negatif kegemukan terhadap kesehatan pada populasi umum ditunjang oleh bukti yang kuat, namun kesehatan subgrup tertentu tampaknya lebih baik bila angka IMT-nya lebih besar. Fenomena ini dikenal sebagai paradoks kesintasan kegemukan.[58] Paradoks tersebut pertama kali dikemukakan tahun 1999 pada kelompok pasien gizi lebih dan kegemukan yang menjalani hemodialisis,[58] yang kemudian ditemukan juga pada pasien dengan gagal jantung dan penyakit arteri perifer (PAT).[59]

Pasien gagal jantung dengan IMT antara 30,0 dan 34,9 menunjukkan angka kematian yang lebih rendah dibandingkan pasien dengan berat badan normal. Hal ini dikaitkan dengan kenyataan bahwa berat badan seseorang akan semakin turun seiring dengan bertambah beratnya penyakit.[60] Hal serupa juga telah ditemukan pada jenis penyakit jantung yang lain. Pasien dengan kegemukan kelas I yang mempunyai penyakit jantung tidak lebih cepat berkembang menjadi gangguan jantung lanjut dibandingkan pasien dengan berat badan normal yang mempunyai penyakit jantung. Meskipun demikian, pada pasien dengan tingkat kegemukan yang lebih berat, risiko gangguan jantung lanjut akan meningkat.[61][62] Meskipun telah dilakukan operasi jantung bypass, peningkatan angka kematian pada kelompok dengan berat badan lebih dan kegemukan tetap tidak ditemukan .[63] Sebuah studi menunjukkan bahwa kesintasan yang lebih baik tersebut mungkin disebabkan oleh pengobatan pasien kegemukan yang lebih agresif setelah terjadinya serangan jantung.[64] Studi lain menunjukkan bahwa bila penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) juga ditemukan pada pasien dengan penyakit arteri perifer maka kegemukan tidak lagi menjadi kondisi yang menguntungkan.[59]

Pada individu per individu, kombinasi antara kelebihan asupan energi makanan dan kurangnya aktivitas fisik dapat menjelaskan sebagian besar kasus kegemukan.[65] Sejumlah kecil kasus umumnya disebabkan oleh faktor genetik, alasan medis, atau penyakit kejiwaan.[66] Sebaliknya pada masyarakat, laju kegemukan yang meningkat mungkin disebabkan karena mudahnya mendapatkan makanan dan banyaknya makanan yang enak,[67] meningkatnya ketergantungan pada mobil, dan meningkatnya penggunaan mesin untuk proses produksi.[68][69]

Suatu tinjauan pada 2006 mengidentifikasi sepuluh kemungkinan lain penyebab meningkatnya kegemukan akhir-akhir ini: (1) kurang tidur, (2) berbagai pengganggu endokrin (polutan lingkungan yang memengaruhi metabolisme lipid), (3) menurunnya variabilitas suhu lingkungan, (4) menurunnya jumlah perokok, karena merokok menekan nafsu makan, (5) meningkatnya penggunaan obat-obatan yang menyebabkan kenaikan berat badan (misalnya, antipsikotik atipikal), (6) meningkatnya etnik dan kelompok umur yang secara proporsional cenderung lebih berat, (7) kehamilan pada usia lebih tua (yang dapat menyebabkan kerentanan anak mengalami kegemukan), (8) epigenetik faktor risiko yang diturunkan antar generasi, (9) seleksi alam untuk BMI yang lebih tinggi, dan (10) pasangan asortatif yang menyebabkan meningkatnya konsentrasi faktor risiko kegemukan (hal ini akan meningkatkan jumlah orang yang gemuk dengan meningkatnya varians berat badan populasi).[70] Meskipun terdapat cukup bukti yang mendukung pengaruh mekanisme ini terhadap meningkatnya prevalensi kegemukan, bukti yang ada masih belum konklusif, dan penulis menyatakan bahwa mekanisme ini mungkin tidak terlalu besar perannya dibandingkan mekanisme yang didiskusikan pada paragraf sebelum ini.

Pola makan

[sunting | sunting sumber]
Peta ketersediaan energi bahan makanan per orang per hari pada 1961 (kiri) dan 2001–2003 (kanan) dalam satuan kkal/orang/hari.[71]   no data   <1600   1600–1800   1800–2000   2000–2200   2200–2400   2400–2600   2600–2800   2800–3000   3000–3200   3200–3400   3400–3600   >3600 Peta ketersediaan energi bahan makanan per orang per hari pada 1961 (kiri) dan 2001–2003 (kanan) dalam satuan kkal/orang/hari.[71]   no data   <1600   1600–1800   1800–2000   2000–2200   2200–2400   2400–2600   2600–2800   2800–3000   3000–3200   3200–3400   3400–3600   >3600
Peta ketersediaan energi bahan makanan per orang per hari pada 1961 (kiri) dan 2001–2003 (kanan) dalam satuan kkal/orang/hari.[71]
  no data
  <1600
  1600–1800
  1800–2000
  2000–2200
  2200–2400
  2400–2600
  2600–2800
  2800–3000
  3000–3200
  3200–3400
  3400–3600
  >3600
Grafik yang menunjukkan kenaikan bertahap konsumsi energi makanan global per orang per hari antara tahun 1961 dan 2002.
Rerata konsumsi energi per kapita dunia dari tahun 1961 hingga tahun 2002[71]

Persediaan energi makanan per kapita sangat bervariasi antara wilayah dan negara yang berbeda. Hal ini pun berubah secara signifikan sejalan dengan waktu.[71] Dari awal 1970an sampai akhir 1990an rerata kalori yang tersedia per orang per hari (jumlah makanan yang dibeli) mengalami kenaikan di berbagai tempat di dunia kecuali di Eropa Timur. Amerika Serikat mencapai ketersediaan tertinggi yaitu 3,654 kalori per orang pada 1996.[71] Hal ini terus bertambah pada 2003 menjadi 3,754.[71] Pada akhir 1990an Eropa mencapai 3,394 kalori per orang, di wilayah berkembang di Asia mencapai 2,648 kalori per orang, dan di Afrika sub-Sahara, penduduk mendapat 2,176 kalori per orang.[71][72] Total konsumsi kalori telah terbukti berhubungan dengan kegemukan.[73]

Ketersediaan pedoman nutrisi[74] secara luas tidak terlalu berperan dalam mengatasi masalah makan berlebih dan pilihan makanan yang buruk.[75] Sejak 1971 hingga 2000, laju kegemukan di Amerika Serikat meningkat dari 14.5% ke 30.9%.[76] Dalam kurun waktu yang sama, peningkatan juga terjadi pada rerata jumlah energi makanan yang dikonsumsi. Untuk wanita, rerata kenaikan adalah sebesar 335 kalori per hari (1,542 kalori pada 1971 dan 1,877 kalori pada 2004), sementara untuk laki-laki rerata kenaikan adalah 168 kalori per hari (2,450 kalori pada 1971 dan 2,618 kalori pada 2004). Sebagian besar kelebihan energi makanan ini berasal dari meningkatnya konsumsi karbohidrat dan bukan dari konsumsi lemak.[77] Sumber utama karbohidrat berlebih ini berasal dari minuman manis, yang saat ini mencapai hampir 25 persen energi makanan harian dewasa muda di Amerika,[78] dan keripik kentang.[79] Konsumsi minuman manis dipercaya sebagai penyumbang naiknya angka kegemukan.[80][81]

Seiring dengan meningkatnya ketergantungan masyarakat pada makanan yang padat -energi, berporsi besar, dan cepat saji, hubungan antara konsumsi makanan cepat saji dan kegemukan menjadi semakin mendapatkan perhatian.[82] Di Amerika Serikat konsumsi makanan cepat saji naik tiga kali lipat dan asupan energi makanan dari makanan ini meningkat empat kali lipat antara 1977 dan 1995.[83]

Kebijakan pertanian dan teknik di Amerika Serikat dan Eropa telah menyebabkan turunnya harga makanan. Di Amerika Serikat, subsidi untuk jagung, kedelai, gandum, dan beras melalui Undang-undang pertanian AS telah membuat sumber utama makanan yang telah diproses menjadi murah dibandingkan dengan buah dan sayuran.[84]

Orang yang mengalami kegemukan secara konsisten kurang melaporkan makanan yang dikonsumsinya dibandingkan orang dengan berat badan normal.[85] Hal ini didukung baik oleh uji yang dilakukan di ruang kalorimeter [86] maupun melalui pengamatan langsung.

Gaya hidup kurang bergerak

[sunting | sunting sumber]

Gaya hidup kurang bergerak mempunyai peran yang penting dalam terjadinya kegemukan.[87] Di seluruh dunia terjadi kecenderungan pergeseran pekerjaan yang menuntut aktivitas fisik yang lebih sedikit,[88][89][90] dan saat ini setidaknya 60% populasi dunia tidak melakukan olahraga yang cukup.[89] Hal ini terutama disebabkan oleh bertambahnya penggunaan transportasi mekanik dan bertambahnya teknologi hemat tenaga fisik yang ada di rumah.[88][89][90] Pada anak-anak, penurunan aktivitas fisik tampaknya terjadi karena kurang berjalan kaki dan kurangnya pelajaran olahraga.[91] Kecenderungan dunia dalam mengisi waktu luang secara aktif aktivitas fisik tampak kurang nyata. Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan bahwa orang di seluruh dunia kurang mencari kegiatan rekreasi yang melibatkan aktivitas fisik, sementara studi di Finlandia[92] memperlihatkan adanya peningkatan dan studi di Amerika Serikat menunjukkan tidak adanya perubahan signifikan dari kegiatan rekreasi yang melibatkan aktivitas fisik.[93]

Baik pada anak maupun dewasa, terdapat hubungan antara lamanya waktu menonton televisi dengan risiko kegemukan.[94][95][96] Suatu kajian menemukan bahwa 63 dari 73 penelitian (86%) menunjukkan adanya peningkatan angka kegemukan anak seiring dengan meningkatnya paparan media, dengan angka yang meningkat secara proporsional terhadap waktu yang dihabiskan untuk menonton televisi.[97]

Sebuah lukisan perempuan muda gemuk telanjang dengan rambut gelap dan pipi bersemu merah muda yang bersandar ke meja. Dia memegang anggur dan daun anggur di tangan kiri sehingga menutupi kemaluannya.
Sebuah lukisan pada 1680 karya Juan Carreno de Miranda terhadap seorang gadis yang diperkirakan menderita Sindrom Prader-Willi[98]

Seperti sejumlah kondisi medis lainnya, kegemukan merupakan hasil perpaduan antara faktor genetik dan faktor lingkungan.Polimorfisme pada berbagai gen yang mengontrol nafsu makan dan metabolisme merupakan predisposisi terjadinya kegemukan apabila terdapat energi makanan yang cukup. Pada 2006 lebih dari 41 situs ini telah ditautkan dengan terjadinya kegemukan apabila terdapat lingkungan yang sesuai.[99] Seseorang yang memiliki dua rangkap gen FTO (gen yang berhubungan dengan massa lemak dan kegemukan) telah ditemukan rata-rata mempunyai berat lebih banyak 3–4 kg dan berisiko mengalami kegemukan 1,67- kali lebih besar dibandingkan seseorang yang tanpa risiko alel.[100] Persentasi populasi kegemukan yang disebabkan oleh faktor genetik cukup bervariasi, bergantung pada populasi yang diperiksa, dan berkisar antara 6% hingga 85%.[101]

Kegemukan merupakan gambaran utama pada beberapa sindrom, misalnya Sindrom Prader-Willi, Sindrom Bardet-Biedl, Sindrom Cohen, dan Sindrom MOMO. (Istilah "kegemukan tanpa sindrom" kadang-kadang dipakai sebagai pengecualian terhadap kondisi tersebut.)[102] Pada orang dengan kegemukan berat dini (didefinisikan dengan onset sebelum usia 10  tahun dan indeks masa tubuh lebih dari tiga standar deviasi di atas normal), sejumlah 7% mempunyai mutasi DNA satu titik.[103]

Studi yang berfokus pada pola keturunan dibandingkan gen spesifik telah menemukan bahwa 80% keturunan dari dua orang tua yang kegemukan juga mengalami kegemukan orang tua yang kegemukan, sangat kontras dengan hanya kurang dari 10% keturunan dari dua orang tua dengan berat badan normal.[104]

Hipotesis gen thrifty mengemukakan dalil bahwa karena kelangkaan bahan makanan selama masa evolusi manusia, orang menjadi rentan terhadap kegemukan. Kemampuan mereka untuk mengambil kesempatan pada masa kelimpahan yang jarang terjadi, dengan menyimpan energi berupa lemak akan menjadi keuntungan selama masa ketersediaan makanan yang tidak menentu, dan individu dengan timbunan lemak lebih banyak akan lebih mampu bertahan hidupkelaparan. Kecenderungan untuk menyimpan lemak, bagaimanapun, akan menjadi suatu penyesuaian yang salah pada masyarakat dengan pasokan makanan yang stabil.[105] Teori ini telah mendapat berbagai kritik dan teori berbasis evolusi lainnya seperti hipotesis gen drifty dan teori hipotesis fenotip thrifty juga telah diajukan.[106][107]

Penyakit lain

[sunting | sunting sumber]

Penyakit fisik dan mental tertentu dan obat-obatan yang digunakan untuk menanganinya dapat meningkatkan risiko kegemukan. Penyakit medis yang dapat meningkatkan risiko kegemukan mencakup beberapa sindrom genetik yang langka (diuraikan di atas) dan juga beberapa kelainan atau kondisi bawaan: hipotiroidisme, Sindrom Cushing, defisiensi hormon pertumbuhan,[108] dan gangguan makan: gangguan makan berupa ngemil berlebihan dan sindrom makan malam hari.[2] Meskipun demikian, kegemukan tidak dianggap sebagai kelainan psikiatri, sehingga tidak terdaftar dalam DSM-IVR sebagai penyakit psikiatri.[109] Risiko kelebihan berat badan dan kegemukan lebih tinggi pada pasien dengan kelainan psikiatrik dibandingkan dengan seseorang tanpa kelainan psikiatrik.[110]

Pengobatan tertentu dapat menyebabkan naiknya berat badan atau perubahan pada komposisi tubuh; yang mencakup insulin, sulfonilurea, thiazolidinedione, antipsikotik atipikal, antidepresan,steroid, antikonvulsan tertentu, (fenitoin dan valproat), pizotifen, dan beberapa bentuk kontrasepsi hormonal.[2]

Determinan sosial

[sunting | sunting sumber]

Walaupun pengaruh genetik penting untuk pemahaman tentang kegemukan, namun tidak dapat menjelaskan mengapa terjadi lonjakan dramatis di negera-negara tertentu maupun secara global.[111] Meskipun dapat diterima bahwa konsumsi energi yang melebihi kebutuhan energi menyebabkan terjadinya kegemukan pada tingkat individu, penyebab pergeseran kedua faktor ini pada tingkat masyarakat masih diperdebatkan. Terdapat sejumlah teori tentang penyebabnya tetapi sebagian besar percaya bahwa hal ini disebabkan oleh kombinasi berbagai faktor.

Korelasi antara kelas sosial dan BMI sangat bervariasi. Suatu tinjauan pada 1989 menemukan bahwa di negara maju, perempuan dari kelas sosial tinggi jarang menjadi gemuk. Tidak terlihat perbedaan yang bermakna pada laki-laki dengan kelas sosial yang berbeda. Di negara berkembang, perempuan, laki-laki, dan anak-anak dari kelas sosial tinggi mempunyai tingkat kegemukan yang lebih besar.[112] Tinjauan yang lebih baru dilakukan pada 2007 dan menemukan hubungan yang sama, tetapi lebih lemah. Melemahnya hubungan korelasi ini mungkin disebabkan karena efek globalisasi.[113] Di negara maju, tingkat kegemukan pada orang dewasa, persentasi remaja yang kelebihan berat badan, berkorelasi dengan ketidakseimbangan pendapatan. Hubungan yang serupa terlihat di antara negara bagian di AS: lebih banyak orang dewasa, bahkan dari kelas sosial tinggi, menderita kegemukan pada negara bagian yang tidak seimbang.[114]

Banyak penjelasan yang dikemukakan tentang hubungan antara BMI dan kelas sosial. Diperkirakan di negara maju, yang kaya lebih mampu untuk membeli makanan bergizi, mereka berada di bawah tekanan sosial untuk tetap langsing, dan mempunyai lebih banyak kesempatan dan juga harapan untuk kebugaran fisis. Di negara belum maju kemampuan untuk membeli makanan, kebutuhan energi tinggi karena pekerjaan fisis, dan nilai budaya yang menyukai badan berukuran besar, dipercaya memberikan kontribusi pada pola yang terlihat.[113] Sikap seseorang terhadap massa tubuhnya juga memainkan peran yang penting dalam terjadinya kegemukan. Suatu korelasi terhadap perubahan IMT sejalan dengan waktu telah ditemukan di antara teman, saudara, dan pasangan.[115] Stres dan pandangan tentang status sosial yang rendah juga meningkatkan risiko kegemukan.[114][116][117]

Merokok memberikan efek nyata pada berat badan seseorang. Mereka yang berhenti merokok mengalami kenaikan berat badan rata-rata 4,4 kilogram (9,7 pon) untuk laki-laki dan 5,0 kilogram (11,0 pon) untuk perempuan selama sepuluh tahun.[118] Meskipun demikian, perubahan tingkat merokok hanya memberikan pengaruh yang kecil terhadap angka kegemukan secara keseluruhan.[119]

Di Amerika Serikat, jumlah anak yang dimiliki seseorang berkaitan dengan risikonya mengalami kegemukan. Risiko seorang perempuan naik 7% per anak, sedangkan risiko seorang laki-laki naik 4% per anak.[120] Hal ini sebagian dapat diterangkan berdasarkan kenyataan bahwa mempunyai anak-anak yang belum mandiri mengurangi aktivitas fisik para orang tua di Barat.[121]

Di negara berkembang, urbanisasi memegang peran dalam menaikkan angka kegemukan. Di Cina angka kegemukan keseluruhan adalah kurang dari 5%; namun, di beberapa kota besar angka kegemukan lebih besar dari 20%.[122]

Malagizi pada tahap awal kehidupan dipercaya berperan dalam meningkatkan angka kegemukan di negara berkembang.[123] Perubahan endokrin yang terjadi selama periode malagizi dapat merangsang penyimpanan lemak pada saat energi makanan telah tersedia.[123]

Konsisten dengan data epidemiologis kognitif, sejumlah penelitian menegaskan bahwa kegemukan berhubungan dengan defisit kognitif.[124] Apakah kegemukan menyebabkan defisit kognitif atau sebaliknya, saat ini masih belum jelas.

Agen infeksi

[sunting | sunting sumber]

Pengaruh agen infeksi terhadap metabolisme masih dalam penelitian tahap awal. Flora usus telah terbukti berbeda pada manusia yang kurus dan gemuk. Terdapat indikasi bahwa flora usus pada individu gemuk dan kurus mempengaruhi potensi metaboliks. Perubahan potensi metabolik ini secara nyata dipercaya mengubah kapasitas menjadi lebih besar untuk menghasilkan energi yang menyebabkan kegemukan. Apakah perbedaan ini merupakan penyebab langsung atau sebagai akibat dari kegemukan masih perlu diteliti lebih lanjut.[125]

Suatu hubungan antara virus dan kegemukan telah ditemukan pada manusia dan beberapa spesies hewan. Hubungan ini dan pengaruhnya terhadap kenaikan angka kegemukan masih perlu diteliti lebih lanjut.[126]

Patofisiologi

[sunting | sunting sumber]
Dua ekor tikus putih dengan ukuran telinga yang serupa, mata yang hitam, dan hidung berwarna merah muda. Meskipun demikian, ukuran tubuh tikus yang di sebelah kiri lebih kurang tiga kali lebih lebar dibandingkan tikus berukuran normal di sebelah kanan.
Suatu perbandingan tikus yang tak mampu memproduksi leptin sehingga mengakibatkan terjadinya kegemukan (kiri) dan tikus yang normal (kanan)

Flier merangkum beberapa kemungkinan mekanisme patofisiologis yang terlibat dalam terjadinya dan bertahannya kegemukan.[127] Penelitian di bidang ini hampir tidak pernah dilakukan sampai ditemukannya leptin pada 1994. Sejak penemuan ini, banyak mekanisme hormonal lain telah dijelaskan, yang berperan dalam regulasi nafsu makan serta asupan makanan, pola penyimpanan jaringan adiposa, dan terjadinya resistensi insulin. Sejak ditemukannya leptin, telah dilakukan penelitian tentang grelin, insulin, oreksin, PYY 3-36, kolesistokinin,adiponektin, dan juga mediator lainmya. Adipokin adalah mediator yang dihasilkan oleh jaringan adiposa; diduga, mereka terlibat dalam berbagai penyakit yang terkait dengan kegemukan.

Leptin dan grelin dianggap saling melengkapi dalam memengaruhi nafsu makan, dengan grelin dihasilkan oleh lambung untuk mengontrol nafsu makan jangka pendek (yaitu makan ketika lambung kosong dan berhenti ketika lambung penuh) Leptin dihasilkan oleh jaringan adiposa untuk memberi sinyal penyimpanan lemak dalam tubuh, dan menjadi perantara kontrol nafsu makan jangka panjang (yaitu, makan lebih banyak ketika cadangan lemak sedikit dan makan lebih sedikit ketika cadangan lemak banyak). Meskipun pemberian leptin mungkin efektif untuk sebagian kecil orang gemuk yang kekurangan leptin, sebagian besar orang gemuk dipikirkan resisten terhadap leptin dan bahkan terbukti mempunyai kadar leptin yang tinggi.[128] Resistensi ini dapat sebagian menjelaskan mengapa pemberian leptin tidak terbukti efektif dalam menekan nafsu makan orang gemuk pada umumnya.[127]

Model tiga dimensi dengan dua pasang kolom ikal yang saling menempel pada ujung-ujungnya dengan segmen yang lebih linier.
Gambar molekul leptin

Walaupun leptin dan grelin diproduksi di perifer, mereka mengendalikan nafsu makan dengan bekerja pada sistem saraf pusat. Leptin dan grelin, beserta dengan hormon lain yang berhubungan dengan nafsu makan khususnya bekerja di hipotalamus, daerah di otak yang merupakan pusat pengaturan asupan makanan dan pengeluaran energi. Terdapat beberapa sirkuit di dalam hipotalamus yang berperan dalam mengatur nafsu makan, jalur melanokortin merupakan yang paling dipahami.[127] Sirkuit ini dimulai dengan pada suatu area di hipotalamus, nukleus arkuata, yang keluar di hipotalamus lateral (LH) dan hipotalamus ventromedial (VMH), yang masing-masing merupakan pusat lapar dan pusat kenyang di otak.[129]

Nukleus arkuata mempunyai dua kelompok neuron yang berbeda.[127] Kelompok pertama mengekspresikan neuropeptida Y (NPY) dan agouti-related peptide (AgRP) yang memberikan input stimulasi ke LH dan input inhibisi ke VMH. Kelompok kedua mengekspresikan pro-opiomelanokortin (POMC) dan cocaine- and amphetamine-regulated transcript (CART) dan memberikan input stimulasi ke VMH dan input inhibisi ke LH. Akibatnya, neuron NPY/AgRP merangsang makan dan menghambat rasa kenyang, sementara neuron POMC/CART menimbulkan rasa kenyang dan menghambat makan. Kedua kelompok neuron nukleus arkuata ini sebagian diregulasi oleh leptin. Leptin menghambat kelompok NPY/AgRP dan merangsang kelompok POMC/CART. Oleh karena itu, apabila terdapat kekurangan sinyal leptin, baik karena kekurangan leptin atau resistensi leptin, akan terjadi makan yang berlebihan, yang berkontribusi atas beberapa bentuk kegemukan genetik dan didapat.[127]

Kesehatan masyarakat

[sunting | sunting sumber]

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa kelebihan berat badan dan kegemukan dalam waktu dekat akan menggantikan masalah kesehatan masyarakat seperti kekurangan gizi dan penyakit menular sebagai penyebab utama kesehatan yang buruk.[130] Kegemukan menjadi masalah kesehatan masyarakat dan masalah kebijakan karena prevalensi, biaya, dan pengaruhnya terhadap kesehatan.[131] Kesehatan masyarakat berupaya memahami dan memperbaiki faktor lingkungan yang berperan dalam meningkatkan prevalensi kegemukan di masyarakat. Upaya yang dilakukan mencakup penyediaan makanan di sekolah yang dibiayai oleh pemerintah, membatasi pemasaran junk food secara langsung kepada anak-anak,[132] dan mengurangi akses untuk mendapatkan minuman manis di sekolah.[133] Untuk lingkungan perkotaan, berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan akses ke taman-taman dan mengembangkan jalur untuk pejalan kaki.[134]

Banyak negara dan kelompok telah memublikasikan laporan mengenai kegemukan. Pada 1998 pemerintahan Federal AS memublikasikan panduan pertama berjudul "Panduan Klinis mengenai Identifikasi, Evaluasi, dan Tata Laksana Kelebihan Berat Badan dan Kegemukan pada Dewasa: Suatu Laporan Bukti".[135] Pada 2006 Jaringan Obesitas Kanada memublikasikan "Panduan Praktik Klinis Kanada (CPG) dalam Tata Laksana dan Pencegahan Kegemukan pada Dewasa dan Anak-Anak". Ini adalah panduan berbasis bukti yang komprehensif untuk tata laksana dan pencegahan kelebihan berat badan dan kegemukan pada orang dewasa dan anak-anak.[136]

Pada 2004, Royal College of Physicians, Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Royal College of Paediatrics and Child Health di Inggris menerbitkan laporan "Masalah Penimbunan", yang menyoroti meningkatnya masalah kegemukan di Inggris.[137] Pada tahun yang sama, Dewan Rakyat Komite Pemilih Kesehatan menerbitkan "penyelidikan paling komprehensif [...] yang pernah dilakukan" mengenai dampak kegemukan pada kesehatan dan masyarakat di Inggris dan tata laksana yang mungkin untuk masalah tersebut.[138] Pada 2006, National Institute for Health and Clinical Excellence (NICE) menerbitkan panduan mengenai diagnosis dan tata laksana, serta implikasi kebijakan untuk organisasi non-kesehatan seperti dewan lokal.[139] Laporan yang dibuat oleh Sir Derek Wanless pada 2007 untuk King's Fund memperingatkan bahwa apabila tidak dilakukan tindakan lebih lanjut, kegemukan mempunyai kemampuan untuk membuat Layanan Kesehatan Nasional mengalami masalah finansial.[140]

Pendekatan komprehensif telah dipikirkan untuk mengatasi meningkatnya angka kegemukan. Aksi Kebijakan Kegemukan (OPA) telah membagi kerangka kerja menjadi kebijakan 'hulu', kebijakan 'tengah', dan kebijakan 'hilir'. Kebijakan 'hulu' menangani tren perubahan dalam masyarakat, kebijakan 'tengah' mencoba mengubah perilaku individu untuk mencegah kegemukan, dan kebijakan 'hilir' mencoba untuk menangani orang-orang yang sudah terkena.[141]

Tata laksana

[sunting | sunting sumber]
Kemasan karton dua jenis obat yang digunakan untuk menangani kegemukan. Gambar di atas adalah Orlistat, dengan merek dagang Xenical dalam kemasan putih dengan logo Roche di sisi kanan bawah (nama Roche di dalam heksagon). Gambar di bawah adalah Sibutramin dengan merek dagang Meridia. Pada kemasan terlihat bagian atas berwarna putih dan bagian bawah berwarna biru, yang dipisahkan oleh sebuah pita pengukur. A yang merupakan logo Abbott Laboratories berada di separuh bawah kemasan.
Orlistat (Xenical), obat yang paling umum digunakan untuk menangani kegemukan, dan sibutramin (Meridia), obat yang baru saja ditarik karena mempunyai efek samping terhadap kardiovaskular

Tata laksana utama kegemukan terdiri dari diet dan latihan fisis.[65] Program diet dapat menghasilkan penurunan berat badan dalam jangka pendek,[142] tetapi mempertahankan penurunan berat badan ini sering kali merupakan hal yang sulit dan memerlukan latihan dan diet makanan berenergi rendah sebagai bagian dari gaya hidup yang bersifat permanen.[143][144] Keberhasilan untuk mempertahankan penurunan berat badan jangka panjang dengan perubahan gaya hidup masih rendah, yaitu berkisar antara 2–20%.[145] Diet dan perubahan gaya hidup efektif dalam membatasi pertambahan berat badan berlebih selama kehamilan dan memperbaiki luaran ibu dan anak.[146]

Salah satu obat, orlistat (Xenical), kini tersedia secara luas dan disetujui untuk penggunaan jangka panjang. Namun, penurunan berat badan yang dicapai tidak terlalu banyak, dengan rata-rata 2,9 kg (6,4 pon) dalam 1 hingga 4 tahun dan tidak terdapat informasi mengenai pengaruh obat ini dalam menurunkan komplikasi jangka panjang dari kegemukan.[147] Penggunaannya berhubungan dengan tingginya efek samping gastrointestinal[147] dan mungkin terdapat efek samping terhadap ginjal.[148] Tersedia pula dua obat lainnya. Lorcaserin (Belviq) menghasilkan rerata penurunan berat badan 3,1 kg (3% dari massa tubuh) lebih besar dibandingkan plasebo dalam jangka waktu satu tahun.[149] Kombinasi antara pentermin dan topiramat (Qsymia) juga cukup efektif.[150]

Tata laksana kegemukan yang paling efektif adalah pembedahan bariatrik. Pembedahan untuk kegemukan berat berhubungan dengan penurunan berat badan jangka panjang dan penurunan mortalitas secara keseluruhan. Suatu penelitian menemukan penurunan berat badan antara 14% sampai 25% (bergantung pada jenis prosedur yang dilakukan) dalam 10 tahun, dan penurunan 29% dalam penyebab mortalitas secara keseluruhan jika dibandingkan dengan ukuran standar penurunan berat badan.[151] Meskipun demikian, karena tingginya biaya dan risiko terjadinya komplikasi, para peneliti mencari tata laksana lain yang juga efektif, namun bersifat kurang invasif.

Epidemiologi

[sunting | sunting sumber]
Prevalensi kegemukan dunia di kalangan laki-laki (kiri) dan perempuan (kanan).[152]   <5%   5–10%   10–15%   15–20%   20–25%   25–30%   30–35%   35–40%   40–45%   45–50%   50–55%   >55% Prevalensi kegemukan dunia di kalangan laki-laki (kiri) dan perempuan (kanan).[152]   <5%   5–10%   10–15%   15–20%   20–25%   25–30%   30–35%   35–40%   40–45%   45–50%   50–55%   >55%
Prevalensi kegemukan dunia di kalangan laki-laki (kiri) dan perempuan (kanan).[152]
  <5%
  5–10%
  10–15%
  15–20%
  20–25%
  25–30%
  30–35%
  35–40%
  40–45%
  45–50%
  50–55%
  >55%

Sebelum abad ke-20 , kegemukan jarang ditemui;[153] tetapi pada 1997 WHO secara resmi menyatakan kegemukan sebagai epidemik global.[78] Hingga 2005, WHO memperkirakan sedikitnya 400 juta orang dewasa (9,8%) mengalami kegemukan, dengan lebih banyak wanita dibandingkan pria.[154] Angka kegemukan juga naik dengan bertambahnya usia setidaknya hingga usia 50 sampai 60  tahun[155] dan kegemukan berat di Amerika Serikat, Australia, dan Kanada meningkat lebih cepat dibandingkan angka kegemukan secara keseluruhan.[18][156][157]

Dahulu, kegemukan dianggap sebagai masalah negara-negara berpenghasilan tinggi, namun saat ini angka kegemukan meningkat di seluruh dunia dan mempengaruhi baik dunia maju maupun dunia berkembang.[28] Peningkatan ini dirasakan paling dramatis di daerah perkotaan.[154] Satu-satunya bagian dunia dimana kegemukan jarang ditemukan adalah di Afrika sub-sahara.[2]

Etimologi

[sunting | sunting sumber]

Obesitas berasal dari bahasa Latin, yang berarti "gemuk, gendut, atau montok." Ēsus adalah past participle dari edere (makan), dengan ob (berlebihan) ditambahkan padanya.[158] Kamus Oxford English mendokumentasikan penggunaannya pertama kali pada 1611 oleh Randle Cotgrave.[159]

Tren sejarah

[sunting | sunting sumber]
Seorang pria yang sangat gemuk dengan dagu ganda yang jelas dan kumis, berbusana hitam dengan pedang pada sisi kirinya.
Selama Abad Pertengahan dan zaman Renaissance kegemukan sering dipandang sebagai simbol kemakmuran, dan cukup sering ditemukan di kalangan elit: Jendral Tuscan Alessandro del Borro, julukan Charles Mellin, 1645[160]
Suatu figur miniatur pahatan batu menggambarkan seorang wanita dengan obesitas.
Venus dari Willendorf dibuat 24,000–22,000 sebelum Masehi

Orang Yunani adalah yang pertama kali menyadari bahwa kegemukan adalah gangguan medis.[153] Hippocrates menulis bahwa "Kegemukan sendiri bukanlah penyakit, tetapi pertanda dari penyakit yang lain".[2] Ahli bedah India Sushruta (Abad ke-6 sebelum Masehi) menghubungkan kegemukan dengan diabetes dan penyakit jantung.[161] Dia menyarankan aktivitas fisik untuk membantu menyembuhkan kegemukan dan efek-efek sampingnya.[161] Hampir di sepanjang sejarah, manusia berjuang untuk menghadapi kelangkaan pangan.[162] Oleh karena itu, kegemukan dipandang sebagai simbol kemakmuran dan kesejahteraan. Kegemukan biasa ditemukan di kalangan pejabat tinggi di Eropa pada Abad Pertengahan dan zaman Renaissance[160] dan juga di peradaban Asia Timur Kuno.[163]

Dengan munculnya revolusi industri disadari bahwa kekuatan militer dan ekonomi bangsa-bangsa bergantung pada ukuran tubuh dan kekuatan serdadu dan pekerjanya.[78] Peningkatan indeks massa tubuh dari apa yang sekarang dianggap kekurangan berat badan menjadi apa yang sekarang dianggap normal mempunyai peran penting dalam perkembangan masyarakat industri.[78] Oleh karena itu, baik tinggi badan maupun berat badan mengalami peningkatan di sepanjang abad ke-19  di dunia maju. Selama abad ke-20, saat penduduk telah mencapai potensi genetik mereka untuk tinggi badan, berat badan meningkat jauh lebih pesat dibandingkan tinggi badan sehingga menyebabkan kegemukan.[78] Pada 1950-an peningkatan kemakmuran di dunia maju menurunkan angka kematian anak, tetapi dengan meningkatnya berat badan, penyakit jantung dan ginjal menjadi lebih sering ditemukan.[78][164] Selama masa ini, perusahaan asuransi menyadari adanya hubungan antara berat badan dan harapan hidup dan meningkatkan premi bagi orang-orang yang mengalami kegemukan.[2]

Banyak budaya di sepanjang sejarah memandang kegemukan sebagai hasil dari kelemahan karakter. Obesus atau karakter yang gemuk dalam komedi Yunani adalah seorang yang rakus dan menjadi bahan olokan. Sepanjang masa Kekristenan, makanan dipandang sebagai pembawa dosa kemalasan dan nafsu.[11] Dalam budaya Barat modern, kelebihan berat badan sering kali dianggap tidak menarik, dan kegemukan biasanya dihubungkan dengan stereotip negatif. Orang-orang dari berbagai usia bisa menghadapi stigma sosial, dan mungkin dijadikan sasaran oleh para penggertak atau dikucilkan oleh teman-temannya. Kegemukan sekali lagi menjadi alasan untuk diskriminasi.[165]

Persepsi umum di masyarakat Barat mengenai berat badan yang sehat berbeda dengan persepsi berat badan yang dianggap ideal  – dan keduanya sudah berubah sejak awal abad ke-20. Berat badan yang dianggap ideal sudah menjadi lebih rendah sejak tahun 1920-an. Hal ini diilustrasikan dengan fakta rerata tinggi badan pemenang ratu kecantikan Miss America meningkat sebesar 2% dari 1922 hingga 1999, sementara rerata berat badan turun sebesar 12%.[166] Di lain pihak, pandangan orang mengenai berat badan sehat telah berubah 180 derajat. Di Inggris berat badan dimana orang menganggap diri mereka kelebihan berat badan jauh lebih tinggi pada 2007 dibandingkan pada 1999.[167] Perubahan ini diyakini karena peningkatan angka kegemukan yang menyebabkan lemak tubuh ekstra bisa lebih diterima sebagai normal.[167]

Kegemukan masih dipandang sebagai simbol kemakmuran dan kesejahteraan di berbagai daerah di Afrika. Hal ini telah menjadi biasa terutama sejak epidemik HIV mulai merebak.[2]

Patung pertama yang menggambarkan tubuh manusia pada 20.000–35.000 tahun yang lalu menggunakan wanita yang gemuk. Beberapa mengatakan patung-patung Venus menggambarkan kecenderungan untuk menekankan kesuburan, sementara yang lain merasa patung-patung itu menggambarkan “kegemukan” orang-orang pada zaman itu.[11] Namun, kegemukan tidak ditemukan di benda seni Yunani dan Romawi, dan hal ini mungkin untuk menjaga kekonsistenan dengan prinsip ideal mereka yang bersifat moderat. Hal ini berlanjut di sebagian besar sejarah Eropa Kristen, dengan hanya mereka yang berstatus sosial-ekonomi rendah yang digambarkan gemuk.[11]

Selama zaman Renaissance beberapa orang dari kalangan kelas tinggi mulai memamerkan ukuran mereka yang besar, seperti yang bisa dilihat dalam potret Henry VIII dan Alessandro del Borro.[11]Rubens (1577–1640) menggambarkan wanita dengan tubuh montok dalam lukisan-lukisannya, dan dari sanalah istilah Rubenesque berasal. Namun, wanita-wanita ini masih mempertahankan bentuk "jam pasir" mereka dalam kaitannya dengan kesuburan.[168] Selama abad ke-19 , pandangan mengenai kegemukan berubah di dunia Barat. Setelah berabad-abad kegemukan diidentikkan dengan kemakmuran dan status sosial, kelangsingan mulai dipandang sebagai standar yang didambakan.[11]

Masyarakat dan budaya

[sunting | sunting sumber]

Dampak ekonomi

[sunting | sunting sumber]

Selain mempunyai dampak terhadap kesehatan, kegemukan menimbulkan berbagai masalah, termasuk kurangnya peluang dalam mendapatkan pekerjaan[169][170] dan peningkatan biaya usaha. Efek ini dirasakan pada semua tingkat masyarakat mulai dari individu, hingga perusahaan, dan pemerintah.

Pada 2005, biaya medis yang berhubungan dengan kegemukan di AS diperkirakan mencapai 190,2 miliar dolar atau 20,6% dari keseluruhan biaya kesehatan,[171][172][173] sementara biaya kegemukan di Kanada diperkirakan 2 miliar dolar Kanada pada 1997 (2,4% dari keseluruhan biaya kesehatan).[65] Biaya langsung tahunan total dari kelebihan berat badan dan kegemukan di Australia pada 2005 adalah 21 miliar dolar Australia. Penduduk Australia yang mengalami kelebihan berat badan dan kegemukan juga menerima subsidi pemerintah sebesar 35,6 miliar dolar Australia.[174] Perkiraan biaya tahunan untuk produk-produk diet adalah sebesar 40 miliar hingga 100 miliar dolar di AS sendiri.[175]

Program-program pencegahan kegemukan sudah diadakan untuk menurunkan biaya pengobatan penyakit yang terkait dengan kegemukan. Tetapi, semakin lama orang hidup, semakin banyak biaya medis yang dikeluarkannya. Oleh karena itu, para ahli riset menyimpulkan bahwa menurunkan kegemukan bisa meningkatkan kesehatan masyarakat, namun tampaknya tidak akan menurunkan pengeluaran untuk kesehatan secara keseluruhan.[176]

Suatu kursi ekstra lebar di samping beberapa kursi berukuran normal.
Layanan harus mengakomodasi orang yang kegemukan dengan peralatan khusus seperti kursi yang jauh lebih lebar.[177]

Kegemukan bisa menyebabkan stigma sosial dan kurangnya peluang dalam memperoleh pekerjaan.[169] Bila dibandingkan dengan rekan yang mempunyai berat badan normal, rata-rata pekerja yang kegemukan memiliki angka tidak masuk kerja yang lebih tinggi dan mengambil cuti yang lebih banyak karena ketidakmampuan kerja, sehingga menaikkan biaya bagi orang yang mempekerjakan mereka dan menurunkan produktivitas.[178] Suatu riset yang meneliti para karyawan dari Universitas Duke menemukan bahwa orang dengan indeks massa tubuh (IMT) lebih dari 40 mengajukan klaim dua kali lebih banyak kompensasi pekerja dibandingkan mereka yang IMT-nya 18,5–24,9. Mereka juga memiliki hari tidak bekerja 12  kali lebih banyak. Cedera yang paling sering ditemukan di kelompok ini adalah karena jatuh dan mengangkat beban, yang mempengaruhi bagian tubuh bawah, pergelangan tangan atau tangan dan punggung.[179] Dewan Asuransi Karyawan di negara bagian Alabama menyetujui rencana kontroversial untuk mengenakan biaya sebesar 25 dolar per bulan kepada pekerja yang kegemukan bila mereka tidak berusaha untuk menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan mereka. Peraturan ini mulai diterapkan pada Januari 2010 dan diberlakukan bagi mereka yang IMT-nya lebih dari 35 kg/m2 yang gagal meningkatkan kesehatan mereka setelah satu tahun.[180]

Beberapa riset menunjukkan bahwa orang yang kegemukan kurang berpeluang untuk mendapatkan pekerjaan dan dipromosikan.[165] Orang-orang yang kegemukan juga mendapatkan gaji yang lebih rendah dibandingkan rekan mereka yang tidak gemuk untuk pekerjaan yang sama. Wanita yang kegemukan rata-rata berpenghasilan 6% lebih sedikit dan pria yang kegemukan berpenghasilan 3% lebih sedikit.[181]

Industri tertentu, seperti penerbangan, pelayanan kesehatan, dan industri makanan, mempunyai masalah tersendiri. Dengan meningkatnya angka kegemukan, penerbangan mengeluarkan biaya bahan bakar yang lebih tinggi dan keharusan untuk memperlebar tempat duduk.[182] Pada tahun 2000, berat badan ekstra dari para penumpang yang kegemukan membuat penerbangan mengeluarkan biaya 275 juta dolar AS.[183] Industri pelayanan kesehatan harus berinvestasi dalam fasilitas khusus untuk pasien yang kegemukan berat, termasuk peralatan pengangkat khusus dan ambulans bariatriks.[184] Biaya restoran ditingkatkan karena adanya tuntutan hukum yang menuduh mereka sebagai penyebab kegemukan.[185] Pada 2005, Kongres AS mendiskusikan undang-undang untuk mencegah tuntutan hukum perdata terhadap industri makanan dalam kaitannya dengan kegemukan; namun gagal untuk menjadi ketetapan hukum.[185]

Penerimaan ukuran tubuh

[sunting | sunting sumber]
Presiden Amerika Serikat William Howard Taft sering diolok-olok karena kelebihan berat badan

Tujuan utama dari gerakan penerimaan orang gemuk adalah untuk menurunkan diskriminasi terhadap orang dengan kelebihan berat badan dan kegemukan.[186][187] Namun, beberapa pihak dalam gerakan itu juga berusaha untuk menantang pendapat tentang adanya hubungan antara kegemukan dan dampak negatif terhadap kesehatan.[188]

Sejumlah organisasi menyetujui penerimaan terhadap kegemukan. Mereka semakin menonjol pada paruh kedua abad ke-20.[189] National Association to Advance Fat Acceptance (NAAFA) yang berbasis di AS dibentuk pada 1969 dan mendeskipsikan dirinya sebagai organisasi hak sipil yang didedikasikan untuk mengakhiri diskriminasi ukuran tubuh.[190] Namun, aktivisme kegemukan tetap menjadi gerakan yang bersifat marginal.[191]

International Size Acceptance Association (ISAA) adalah suatu lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang didirikan pada 1997. Orientasinya lebih global dan misinya dideskripsikan sebagai mempromosikan penerimaan ukuran tubuh dan membantu mengakhiri diskriminasi berat badan.[192] Kelompok ini sering berdebat untuk mendapatkan pengakuan kegemukan sebagai suatu cacat di bawah UU Orang Amerika yang Menyandang Cacat (ADA). Namun, sistem hukum Amerika telah memutuskan bahwa potensi biaya kesehatan masyarakat akan tetap melebihi keuntungan yang akan diperoleh dengan memperluas hukum anti-diskriminasi yang mencakup kegemukan.[188]

Kegemukan pada anak

[sunting | sunting sumber]

Kisaran IMT sehat berbeda-beda bergantung pada usia dan jenis kelamin anak. Kegemukan pada anak dan remaja didefinisikan sebagai IMT lebih dari persentil ke-95 .[16] Data referensi yang menjadi dasar persentil ini adalah data dari 1963 hingga 1994, dan dengan demikian belum dipengaruhi oleh peningkatan angka kegemukan akhir-akhir ini.[17] Kegemukan anak telah mencapai proporsi epidemik dalam abad ke-21 , dengan peningkatan baik di dunia maju maupun berkembang. Angka kegemukan di kalangan anak laki-laki Kanada telah naik dari 11% pada tahun 1980-an menjadi lebih dari 30% pada tahun 1990-an, sementara selama periode yang sama angka kegemukan di kalangan anak Brazil meningkat dari 4 hingga 14%.[193]

Seperti halnya kegemukan pada dewasa, berbagai faktor ikut berperan dalam meningkatkan angka kegemukan anak. Perubahan diet dan penurunan aktivitas fisik diyakini sebagai dua faktor yang terpenting dalam menyebabkan peningkatan angka kegemukan akhir-akhir ini.[194] Karena kegemukan anak sering berlanjut hingga dewasa dan berhubungan dengan berbagai penyakit kronik, anak yang kegemukan sering diperiksa untuk hipertensi, diabetes, hiperlipidemia, dan perlemakan hati.[65] Tata laksana yang diterapkan pada anak terutama adalah intervensi gaya hidup dan teknik perilaku, meskipun upaya untuk meningkatkan aktivitas fisik pada anak-anak jarang berhasil.[195] Di Amerika Serikat, penggunaan obat-obatan untuk kelompok umur ini tidak disetujui oleh FDA.[193]

Pada hewan

[sunting | sunting sumber]

Kegemukan pada hewan peliharaan sering ditemukan di berbagai negara. Angka berat badan lebih dan kegemukan anjing di Amerika Serikat berkisar antara 23% dan 41% dengan sekitar 5,1% anjing mengalami kegemukan.[196] Angka kegemukan pada kucing sedikit lebih tinggi, yaitu 6,4%.[196] Di Australia, angka kegemukan anjing pada data dokter hewan adalah 7,6%.[197] Risiko kegemukan pada anjing dikaitkan dengan apakah pemiliknya mengalami kegemukan atau tidak; namun, tidak ada korelasi yang serupa antara kucing dan pemiliknya.[198]

  1. ^ a b WHO 2000 p.6
  2. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z aa ab ac ad ae af ag ah ai aj ak Haslam DW, James WP (2005). "Obesity". Lancet. 366 (9492): 1197–209. doi:10.1016/S0140-6736(05)67483-1. PMID 16198769. 
  3. ^ a b WHO 2000 p.9
  4. ^ a b http://www.medicalnewstoday.com/releases/24118.php
  5. ^ a b c d e Poulain M; Doucet M; Major GC; et al. (2006). "The effect of obesity on chronic respiratory diseases: pathophysiology and therapeutic strategies". CMAJ. 174 (9): 1293–9. doi:10.1503/cmaj.051299. PMC 1435949alt=Dapat diakses gratis. PMID 16636330. 
  6. ^ Kushner, Robert (2007). Treatment of the Obese Patient (Contemporary Endocrinology). Totowa, NJ: Humana Press. hlm. 158. ISBN 1-59745-400-1. Diakses tanggal April 5, 2009. 
  7. ^ a b Adams JP, Murphy PG (2000). "Obesity in anaesthesia and intensive care". Br J Anaesth. 85 (1): 91–108. doi:10.1093/bja/85.1.91. PMID 10927998. 
  8. ^ NICE 2006 p.10–11
  9. ^ Imaz I, Martínez-Cervell C, García-Alvarez EE, Sendra-Gutiérrez JM, González-Enríquez J (2008). "Safety and effectiveness of the intragastric balloon for obesity. A meta-analysis". Obes Surg. 18 (7): 841–6. doi:10.1007/s11695-007-9331-8. PMID 18459025. 
  10. ^ a b Barness LA, Opitz JM, Gilbert-Barness E (2007). "Obesity: genetic, molecular, and environmental aspects". Am. J. Med. Genet. A. 143A (24): 3016–34. doi:10.1002/ajmg.a.32035. PMID 18000969. 
  11. ^ a b c d e f Woodhouse R (2008). "Obesity in art: A brief overview". Front Horm Res. Frontiers of Hormone Research. 36: 271–86. doi:10.1159/000115370. ISBN 978-3-8055-8429-6. PMID 18230908. 
  12. ^ Lusia Kus Anna (June 2, 2014). Anna, Lusia Kus, ed. "Indonesia Masuk 10 Besar Orang Gemuk Terbanyak". Kompas.com. 
  13. ^ Sweeting HN (2007). "Measurement and Definitions of Obesity In Childhood and Adolescence: A field guide for the uninitiated". Nutr J. 6 (1): 32. doi:10.1186/1475-2891-6-32. PMC 2164947alt=Dapat diakses gratis. PMID 17963490. 
  14. ^ NHLBI p.xiv
  15. ^ Gray DS, Fujioka K (1991). "Use of relative weight and Body Mass Index for the determination of adiposity". J Clin Epidemiol. 44 (6): 545–50. doi:10.1016/0895-4356(91)90218-X. PMID 2037859. 
  16. ^ a b "Healthy Weight: Assessing Your Weight: BMI: About BMI for Children and Teens". Center for disease control and prevention. Diakses tanggal April 6, 2009. 
  17. ^ a b Flegal KM, Ogden CL, Wei R, Kuczmarski RL, Johnson CL (2001). "Prevalence of overweight in US children: comparison of US growth charts from the Centers for Disease Control and Prevention with other reference values for body mass index". Am. J. Clin. Nutr. 73 (6): 1086–93. PMID 11382664. 
  18. ^ a b Sturm R (2007). "Increases in morbid obesity in the USA: 2000–2005". Public Health. 121 (7): 492–6. doi:10.1016/j.puhe.2007.01.006. PMC 2864630alt=Dapat diakses gratis. PMID 17399752. 
  19. ^ Kanazawa M, Yoshiike N, Osaka T, Numba Y, Zimmet P, Inoue S (2002). "Criteria and classification of obesity in Japan and Asia-Oceania". Asia Pac J Clin Nutr. 11 Suppl 8: S732–S737. doi:10.1046/j.1440-6047.11.s8.19.x. PMID 12534701. 
  20. ^ Bei-Fan Z; Cooperative Meta-Analysis Group of Working Group on Obesity in China (2002). "Predictive values of body mass index and waist circumference for risk factors of certain related diseases in Chinese adults: study on optimal cut-off points of body mass index and waist circumference in Chinese adults". Asia Pac J Clin Nutr. 11 Suppl 8: S685–93. doi:10.1046/j.1440-6047.11.s8.9.x. PMID 12534691. 
  21. ^ a b Berrington de Gonzalez A (2010). "Body-Mass Index and Mortality among 1.46 Million White Adults". N. Engl. J. Med. 363 (23): 2211–9. doi:10.1056/NEJMoa1000367. PMC 3066051alt=Dapat diakses gratis. PMID 21121834. 
  22. ^ Mokdad AH, Marks JS, Stroup DF, Gerberding JL (2004). "Actual causes of death in the United States, 2000" (PDF). JAMA. 291 (10): 1238–45. doi:10.1001/jama.291.10.1238. PMID 15010446. 
  23. ^ a b Allison DB, Fontaine KR, Manson JE, Stevens J, VanItallie TB (1999). "Annual deaths attributable to obesity in the United States". JAMA. 282 (16): 1530–8. doi:10.1001/jama.282.16.1530. PMID 10546692. 
  24. ^ a b c Whitlock G; Lewington S; Sherliker P; et al. (2009). "Body-mass index and cause-specific mortality in 900 000 adults: collaborative analyses of 57 prospective studies". Lancet. 373 (9669): 1083–96. doi:10.1016/S0140-6736(09)60318-4. PMC 2662372alt=Dapat diakses gratis. PMID 19299006. 
  25. ^ Calle EE, Thun MJ, Petrelli JM, Rodriguez C, Heath CW (1999). "Body-mass index and mortality in a prospective cohort of U.S. adults". N. Engl. J. Med. 341 (15): 1097–105. doi:10.1056/NEJM199910073411501. PMID 10511607. 
  26. ^ Pischon T; Boeing H; Hoffmann K; et al. (2008). "General and abdominal adiposity and risk of death in Europe". N. Engl. J. Med. 359 (20): 2105–20. doi:10.1056/NEJMoa0801891. PMID 19005195. 
  27. ^ Manson JE; Willett WC; Stampfer MJ; et al. (1995). "Body weight and mortality among women". N. Engl. J. Med. 333 (11): 677–85. doi:10.1056/NEJM199509143331101. PMID 7637744. 
  28. ^ a b Tsigosa Constantine; Hainer, Vojtech; Basdevant, Arnaud; Finer, Nick; Fried, Martin; Mathus-Vliegen, Elisabeth; Micic, Dragan; Maislos, Maximo; Roman, Gabriela (2008). "Management of Obesity in Adults: European Clinical Practice Guidelines" (PDF). The European Journal of Obesity. 1 (2): 106–16. doi:10.1159/000126822. PMID 20054170. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2012-04-26. Diakses tanggal 2013-08-12. 
  29. ^ Fried M; Hainer V; Basdevant A; et al. (2007). "Inter-disciplinary European guidelines on surgery of severe obesity". Int J Obes (Lond). 31 (4): 569–77. doi:10.1038/sj.ijo.0803560. PMID 17325689. 
  30. ^ Peeters A, Barendregt JJ, Willekens F, Mackenbach JP, Al Mamun A, Bonneux L (2003). "Obesity in adulthood and its consequences for life expectancy: A life-table analysis" (PDF). Ann. Intern. Med. 138 (1): 24–32. PMID 12513041. 
  31. ^ Grundy SM (2004). "Obesity, metabolic syndrome, and cardiovascular disease". J. Clin. Endocrinol. Metab. 89 (6): 2595–600. doi:10.1210/jc.2004-0372. PMID 15181029. 
  32. ^ Seidell 2005 p.9
  33. ^ a b Bray GA (2004). "Medical consequences of obesity". J. Clin. Endocrinol. Metab. 89 (6): 2583–9. doi:10.1210/jc.2004-0535. PMID 15181027. 
  34. ^ Shoelson SE, Herrero L, Naaz A (2007). "Obesity, inflammation, and insulin resistance". Gastroenterology. 132 (6): 2169–80. doi:10.1053/j.gastro.2007.03.059. PMID 17498510. 
  35. ^ Shoelson SE, Lee J, Goldfine AB (2006). "Inflammation and insulin resistance". J. Clin. Invest. 116 (7): 1793–801. doi:10.1172/JCI29069. PMC 1483173alt=Dapat diakses gratis. PMID 16823477. 
  36. ^ Dentali F, Squizzato A, Ageno W (2009). "The metabolic syndrome as a risk factor for venous and arterial thrombosis". Semin. Thromb. Hemost. 35 (5): 451–7. doi:10.1055/s-0029-1234140. PMID 19739035. 
  37. ^ Yusuf S, Hawken S, Ounpuu S, Dans T, Avezum A, Lanas F, McQueen M, Budaj A, Pais P, Varigos J, Lisheng L, INTERHEART Study Investigators. (2004). "Effect of potentially modifiable risk factors associated with myocardial infarction in 52 countries (the INTERHEART study): Case-control study". Lancet. 364 (9438): 937–52. doi:10.1016/S0140-6736(04)17018-9. PMID 15364185. 
  38. ^ Darvall KA, Sam RC, Silverman SH, Bradbury AW, Adam DJ (2007). "Obesity and thrombosis". Eur J Vasc Endovasc Surg. 33 (2): 223–33. doi:10.1016/j.ejvs.2006.10.006. PMID 17185009. 
  39. ^ a b c d e Yosipovitch G, DeVore A, Dawn A (2007). "Obesity and the skin: skin physiology and skin manifestations of obesity". J. Am. Acad. Dermatol. 56 (6): 901–16; quiz 917–20. doi:10.1016/j.jaad.2006.12.004. PMID 17504714. 
  40. ^ Hahler B (2006). "An overview of dermatological conditions commonly associated with the obese patient". Ostomy Wound Manage. 52 (6): 34–6, 38, 40 passim. PMID 16799182. 
  41. ^ a b c Arendas K, Qiu Q, Gruslin A (2008). "Obesity in pregnancy: pre-conceptional to postpartum consequences". J Obstet Gynaecol Can. 30 (6): 477–88. PMID 18611299. 
  42. ^ Anand G, Katz PO (2008). "Gastroesophageal reflux disease and obesity". Rev Gastroenterol Disord. 8 (4): 233–9. PMID 19107097. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-09-18. Diakses tanggal 2013-08-12. 
  43. ^ Harney D, Patijn J (2007). "Meralgia paresthetica: diagnosis and management strategies". Pain Med. 8 (8): 669–77. doi:10.1111/j.1526-4637.2006.00227.x. PMID 18028045. 
  44. ^ Bigal ME, Lipton RB (2008). "Obesity and chronic daily headache". Curr Pain Headache Rep. 12 (1): 56–61. doi:10.1007/s11916-008-0011-8. PMID 18417025. 
  45. ^ Sharifi-Mollayousefi A; Yazdchi-Marandi M; Ayramlou H; et al. (2008). "Assessment of body mass index and hand anthropometric measurements as independent risk factors for carpal tunnel syndrome". Folia Morphol. (Warsz). 67 (1): 36–42. PMID 18335412. 
  46. ^ Beydoun MA, Beydoun HA, Wang Y (2008). "Obesity and central obesity as risk factors for incident dementia and its subtypes: A systematic review and meta-analysis". Obes Rev. 9 (3): 204–18. doi:10.1111/j.1467-789X.2008.00473.x. PMID 18331422. 
  47. ^ Bigal ME, Lipton RB (2008). "Obesity and chronic daily headache". Curr Pain Headache Rep. 8 (2): 87–93. doi:10.1007/s11916-008-0011-8. PMID 18460275. 
  48. ^ Munger, KL; Chitnis, T; Ascherio, A. (2009). "Body size and risk of MS in two cohorts of US women". Neurology. 73 (19): 1543–50. doi:10.1212/WNL.0b013e3181c0d6e0. PMC 2777074alt=Dapat diakses gratis. PMID 19901245. 
  49. ^ Calle EE, Rodriguez C, Walker-Thurmond K, Thun MJ (2003). "Overweight, obesity, and mortality from cancer in a prospectively studied cohort of U.S. adults". N. Engl. J. Med. 348 (17): 1625–38. doi:10.1056/NEJMoa021423. PMID 12711737. 
  50. ^ Choi HK, Atkinson K, Karlson EW, Curhan G (2005). "Obesity, weight change, hypertension, diuretic use, and risk of gout in men: the health professionals follow-up study". Arch. (intern) Med. 165 (7): 742–8. doi:10.1001/archinte.165.7.742. PMID 15824292. 
  51. ^ Tukker A, Visscher T, Picavet H (2008). "Overweight and health problems of the lower extremities: osteoarthritis, pain and disability". Public Health Nutr. 12 (3): 1–10. doi:10.1017/S1368980008002103. PMID 18426630. 
  52. ^ Molenaar EA, Numans ME, van Ameijden EJ, Grobbee DE (2008). "[Considerable comorbidity in overweight adults: results from the Utrecht Health Project]". Ned Tijdschr Geneeskd (dalam bahasa Dutch; Flemish). 152 (45): 2457–63. PMID 19051798. 
  53. ^ Esposito K, Giugliano F, Di Palo C, Giugliano G, Marfella R, D'Andrea F, D'Armiento M, Giugliano D (2004). "Effect of lifestyle changes on erectile dysfunction in obese men: A randomized controlled trial". JAMA. 291 (24): 2978–84. doi:10.1001/jama.291.24.2978. PMID 15213209. 
  54. ^ Hunskaar S (2008). "A systematic review of overweight and obesity as risk factors and targets for clinical intervention for urinary incontinence in women". Neurourol. Urodyn. 27 (8): 749–57. doi:10.1002/nau.20635. PMID 18951445. 
  55. ^ Ejerblad E, Fored CM, Lindblad P, Fryzek J, McLaughlin JK, Nyrén O (2006). "Obesity and risk for chronic renal failure". J. Am. Soc. Nephrol. 17 (6): 1695–702. doi:10.1681/ASN.2005060638. PMID 16641153. 
  56. ^ Makhsida N, Shah J, Yan G, Fisch H, Shabsigh R (2005). "Hypogonadism and metabolic syndrome: Implications for testosterone therapy". J. Urol. 174 (3): 827–34. doi:10.1097/01.ju.0000169490.78443.59. PMID 16093964. 
  57. ^ Pestana IA, Greenfield JM, Walsh M, Donatucci CF, Erdmann D (2009). "Management of "buried" penis in adulthood: an overview". Plast. Reconstr. Surg. 124 (4): 1186–95. doi:10.1097/PRS.0b013e3181b5a37f. PMID 19935302. 
  58. ^ a b Schmidt DS, Salahudeen AK (2007). "Obesity-survival paradox-still a controversy?". Semin Dial. 20 (6): 486–92. doi:10.1111/j.1525-139X.2007.00349.x. PMID 17991192. 
  59. ^ a b U.S. Preventive Services Task Force (2003). "Behavioral counseling in primary care to promote a healthy diet: recommendations and rationale". Am Fam Physician. 67 (12): 2573–6. PMID 12825847. 
  60. ^ Habbu A, Lakkis NM, Dokainish H (2006). "The obesity paradox: Fact or fiction?". Am. J. Cardiol. 98 (7): 944–8. doi:10.1016/j.amjcard.2006.04.039. PMID 16996880. 
  61. ^ Romero-Corral A; Montori VM; Somers VK; et al. (2006). "Association of bodyweight with total mortality and with cardiovascular events in coronary artery disease: A systematic review of cohort studies". Lancet. 368 (9536): 666–78. doi:10.1016/S0140-6736(06)69251-9. PMID 16920472. 
  62. ^ Oreopoulos A, Padwal R, Kalantar-Zadeh K, Fonarow GC, Norris CM, McAlister FA (2008). "Body mass index and mortality in heart failure: A meta-analysis". Am. Heart J. 156 (1): 13–22. doi:10.1016/j.ahj.2008.02.014. PMID 18585492. 
  63. ^ Oreopoulos A, Padwal R, Norris CM, Mullen JC, Pretorius V, Kalantar-Zadeh K (2008). "Effect of obesity on short- and long-term mortality postcoronary revascularization: A meta-analysis". Obesity (Silver Spring). 16 (2): 442–50. doi:10.1038/oby.2007.36. PMID 18239657. 
  64. ^ Diercks DB; Roe MT; Mulgund J; et al. (2006). "The obesity paradox in non-ST-segment elevation acute coronary syndromes: Results from the Can Rapid risk stratification of Unstable angina patients Suppress ADverse outcomes with Early implementation of the American College of Cardiology/American Heart Association Guidelines Quality Improvement Initiative". Am Heart J. 152 (1): 140–8. doi:10.1016/j.ahj.2005.09.024. PMID 16824844. 
  65. ^ a b c d Lau DC, Douketis JD, Morrison KM, Hramiak IM, Sharma AM, Ur E (2007). "2006 Canadian clinical practice guidelines on the management and prevention of obesity in adults and children summary". CMAJ. 176 (8): S1–13. doi:10.1503/cmaj.061409. PMC 1839777alt=Dapat diakses gratis. PMID 17420481. 
  66. ^ Bleich S, Cutler D, Murray C, Adams A (2008). "Why is the developed world obese?". Annu Rev Public Health. 29: 273–95. doi:10.1146/annurev.publhealth.29.020907.090954. PMID 18173389. 
  67. ^ Drewnowski A, Specter SE (2004). "Poverty and obesity: the role of energy density and energy costs". Am. J. Clin. Nutr. 79 (1): 6–16. PMID 14684391. 
  68. ^ Nestle M, Jacobson MF (2000). "Halting the obesity epidemic: a public health policy approach". Public Health Rep. 115 (1): 12–24. doi:10.1093/phr/115.1.12. PMC 1308552alt=Dapat diakses gratis. PMID 10968581. 
  69. ^ James WP (2008). "The fundamental drivers of the obesity epidemic". Obes Rev. 9 (Suppl 1): 6–13. doi:10.1111/j.1467-789X.2007.00432.x. PMID 18307693. 
  70. ^ Keith SW; Redden DT; Katzmarzyk PT; et al. (2006). "Putative contributors to the secular increase in obesity: Exploring the roads less traveled". Int J Obes (Lond). 30 (11): 1585–94. doi:10.1038/sj.ijo.0803326. PMID 16801930. 
  71. ^ a b c d e f "EarthTrends: Nutrition: Calorie supply per capita". World Resources Institute. Diakses tanggal Oct. 18, 2009. 
  72. ^ "USDA: frsept99b". United States Department of Agriculture. Diakses tanggal January 10, 2009. 
  73. ^ "Diet composition and obesity among Canadian adults". Statistics Canada. 
  74. ^ National Control for Health Statistics. "Nutrition For Everyone". Centers for Disease Control and Prevention. Diakses tanggal 2008-07-09. 
  75. ^ Marantz PR, Bird ED, Alderman MH (2008). "A call for higher standards of evidence for dietary guidelines". Am J Prev Med. 34 (3): 234–40. doi:10.1016/j.amepre.2007.11.017. PMID 18312812. 
  76. ^ Flegal KM, Carroll MD, Ogden CL, Johnson CL (2002). "Prevalence and trends in obesity among US adults, 1999–2000". JAMA. 288 (14): 1723–1727. doi:10.1001/jama.288.14.1723. PMID 12365955. 
  77. ^ Wright JD, Kennedy-Stephenson J, Wang CY, McDowell MA, Johnson CL (2004). "Trends in intake of energy and macronutrients—United States, 1971–2000". MMWR Morb Mortal Wkly Rep. 53 (4): 80–2. PMID 14762332. 
  78. ^ a b c d e f Caballero B (2007). "The global epidemic of obesity: An overview". Epidemiol Rev. 29: 1–5. doi:10.1093/epirev/mxm012. PMID 17569676. 
  79. ^ Mozaffarian, D (2011 Jun 23). "Changes in Diet and Lifestyle and Long-Term Weight Gain in Women and Men". The New England Journal of Medicine. 364 (25): 2392–404. doi:10.1056/NEJMoa1014296. PMC 3151731alt=Dapat diakses gratis. PMID 21696306. 
  80. ^ Malik VS, Schulze MB, Hu FB (2006). "Intake of sugar-sweetened beverages and weight gain: a systematic review". Am. J. Clin. Nutr. 84 (2): 274–88. PMC 3210834alt=Dapat diakses gratis. PMID 16895873. 
  81. ^ Olsen NJ, Heitmann BL (2009). "Intake of calorically sweetened beverages and obesity". Obes Rev. 10 (1): 68–75. doi:10.1111/j.1467-789X.2008.00523.x. PMID 18764885. 
  82. ^ Rosenheck R (2008). "Fast food consumption and increased caloric intake: a systematic review of a trajectory towards weight gain and obesity risk". Obes Rev. 9 (6): 535–47. doi:10.1111/j.1467-789X.2008.00477.x. PMID 18346099. 
  83. ^ Lin BH, Guthrie J and Frazao E (1999). "Nutrient contribution of food away from home". Dalam Frazão E. Agriculture Information Bulletin No. 750: America's Eating Habits: Changes and Consequences. Washington, DC: US Department of Agriculture, Economic Research Service. hlm. 213–239. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2002-06-11. Diakses tanggal 2013-08-12. 
  84. ^ Pollan, Michael (22 April 2007). "You Are What You Grow". New York Times. Diakses tanggal 2007-07-30. 
  85. ^ Kopelman and Caterson 2005:324.
  86. ^ "Metabolism alone doesn't explain how thin people stay thin". John Schieszer (registration required). The Medical Post. 
  87. ^ Seidell 2005 p.10
  88. ^ a b "WHO: Obesity and overweight". World Health Organization. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-12-18. Diakses tanggal January 10, 2009. 
  89. ^ a b c "WHO | Physical Inactivity: A Global Public Health Problem". World Health Organization. Diakses tanggal February 22, 2009. 
  90. ^ a b Ness-Abramof R, Apovian CM (2006). "Diet modification for treatment and prevention of obesity". Endocrine. 29 (1): 5–9. doi:10.1385/ENDO:29:1:135. PMID 16622287. 
  91. ^ Salmon J, Timperio A (2007). "Prevalence, trends and environmental influences on child and youth physical activity". Med Sport Sci. Medicine and Sport Science. 50: 183–99. doi:10.1159/000101391. ISBN 978-3-318-01396-2. PMID 17387258. 
  92. ^ Borodulin K, Laatikainen T, Juolevi A, Jousilahti P (2008). "Thirty-year trends of physical activity in relation to age, calendar time and birth cohort in Finnish adults". Eur J Public Health. 18 (3): 339–44. doi:10.1093/eurpub/ckm092. PMID 17875578. 
  93. ^ Brownson RC, Boehmer TK, Luke DA (2005). "Declining rates of physical activity in the United States: what are the contributors?". Annu Rev Public Health. 26: 421–43. doi:10.1146/annurev.publhealth.26.021304.144437. PMID 15760296. 
  94. ^ Gortmaker SL, Must A, Sobol AM, Peterson K, Colditz GA, Dietz WH (1996). "Television viewing as a cause of increasing obesity among children in the United States, 1986–1990". Arch Pediatr Adolesc Med. 150 (4): 356–62. doi:10.1001/archpedi.1996.02170290022003. PMID 8634729. 
  95. ^ Vioque J, Torres A, Quiles J (2000). "Time spent watching television, sleep duration and obesity in adults living in Valencia, Spain". Int. J. Obes. Relat. Metab. Disord. 24 (12): 1683–8. doi:10.1038/sj.ijo.0801434. PMID 11126224. 
  96. ^ Tucker LA, Bagwell M (1991). "Television viewing and obesity in adult females" (PDF). Am J Public Health. 81 (7): 908–11. doi:10.2105/AJPH.81.7.908. PMC 1405200alt=Dapat diakses gratis. PMID 2053671. 
  97. ^ "Media + Child and Adolescent Health: A Systematic Review" (PDF). Ezekiel J. Emanuel. Common Sense Media. 2008. Diakses tanggal April 6, 2009. 
  98. ^ Mary Jones. "Case Study: Cataplexy and SOREMPs Without Excessive Daytime Sleepiness in Prader Willi Syndrome. Is This the Beginning of Narcolepsy in a Five Year Old?". European Society of Sleep Technologists. Diakses tanggal April 6, 2009. 
  99. ^ Poirier P; Giles TD; Bray GA; et al. (2006). "Obesity and cardiovascular disease: pathophysiology, evaluation, and effect of weight loss". Arterioscler. Thromb. Vasc. Biol. 26 (5): 968–76. doi:10.1161/01.ATV.0000216787.85457.f3. PMID 16627822. 
  100. ^ Loos RJ, Bouchard C (2008). "FTO: the first gene contributing to common forms of human obesity". Obes Rev. 9 (3): 246–50. doi:10.1111/j.1467-789X.2008.00481.x. PMID 18373508. 
  101. ^ Yang W, Kelly T, He J (2007). "Genetic epidemiology of obesity". Epidemiol Rev. 29: 49–61. doi:10.1093/epirev/mxm004. PMID 17566051. 
  102. ^ Walley AJ, Asher JE, Froguel P (2009). "The genetic contribution to non-syndromic human obesity". Nat. Rev. Genet. 10 (7): 431–42. doi:10.1038/nrg2594. PMID 19506576. 
  103. ^ Farooqi S, O'Rahilly S (2006). "Genetics of obesity in humans". Endocr. Rev. 27 (7): 710–18. doi:10.1210/er.2006-0040. PMID 17122358. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-07-10. Diakses tanggal 2013-08-12. 
  104. ^ Kolata,Gina (2007). Rethinking thin: The new science of weight loss – and the myths and realities of dieting. Picador. hlm. 122. ISBN 0-312-42785-9. 
  105. ^ Chakravarthy MV, Booth FW (2004). "Eating, exercise, and "thrifty" genotypes: Connecting the dots toward an evolutionary understanding of modern chronic diseases". J. Appl. Physiol. 96 (1): 3–10. doi:10.1152/japplphysiol.00757.2003. PMID 14660491. 
  106. ^ DOI:10.1038/ijo.2009.175
    Rujukan ini akan diselesaikan secara otomatis dalam beberapa menit. Anda dapat melewati antrian atau membuat secara manual
  107. ^ DOI:10.1002/ajhb.21100
    Rujukan ini akan diselesaikan secara otomatis dalam beberapa menit. Anda dapat melewati antrian atau membuat secara manual
  108. ^ Rosén T, Bosaeus I, Tölli J, Lindstedt G, Bengtsson BA (1993). "Increased body fat mass and decreased extracellular fluid volume in adults with growth hormone deficiency". Clin. Endocrinol. (Oxf). 38 (1): 63–71. doi:10.1111/j.1365-2265.1993.tb00974.x. PMID 8435887. 
  109. ^ Zametkin AJ, Zoon CK, Klein HW, Munson S (2004). "Psychiatric aspects of child and adolescent obesity: a review of the past 10 years". J Am Acad Child Adolesc Psychiatry. 43 (2): 134–50. doi:10.1097/00004583-200402000-00008. PMID 14726719. 
  110. ^ Chiles C, van Wattum PJ (2010). "Psychiatric aspects of the obesity crisis". Psychiatr Times. 27 (4): 47–51. 
  111. ^ Yach D, Stuckler D, Brownell KD (2006). "Epidemiologic and economic consequences of the global epidemics of obesity and diabetes". Nat. Med. 12 (1): 62–6. doi:10.1038/nm0106-62. PMID 16397571. 
  112. ^ Sobal J, Stunkard AJ (1989). "Socioeconomic status and obesity: A review of the literature". Psychol Bull. 105 (2): 260–75. doi:10.1037/0033-2909.105.2.260. PMID 2648443. 
  113. ^ a b McLaren L (2007). "Socioeconomic status and obesity". Epidemiol Rev. 29: 29–48. doi:10.1093/epirev/mxm001. PMID 17478442. 
  114. ^ a b Wilkinson, Richard; Pickett, Kate (2009). [[The Spirit Level: Why More Equal Societies Almost Always Do Better]]. London: Allen Lane. hlm. 91–101. ISBN 978-1-84614-039-6.  Konflik URL–wikilink (bantuan)
  115. ^ Christakis NA, Fowler JH (2007). "The Spread of Obesity in a Large Social Network over 32 Years". New England Journal of Medicine. 357 (4): 370–379. doi:10.1056/NEJMsa066082. PMID 17652652. 
  116. ^ Bjornstop P (2001). "Do stress reactions cause abdominal obesity and comorbidities?". Obesity Reviews. 2 (2): 73–86. doi:10.1046/j.1467-789x.2001.00027.x. PMID 12119665. 
  117. ^ Goodman E, Adler NE, Daniels SR, Morrison JA, Slap GB, Dolan LM (2003). "Impact of objective and subjective social status on obesity in a biracial cohort of adolescents". Obesity Reviews. 11 (8): 1018–26. doi:10.1038/oby.2003.140. PMID 12917508. 
  118. ^ Flegal KM, Troiano RP, Pamuk ER, Kuczmarski RJ, Campbell SM (1995). "The influence of smoking cessation on the prevalence of overweight in the United States". N. Engl. J. Med. 333 (18): 1165–70. doi:10.1056/NEJM199511023331801. PMID 7565970. 
  119. ^ Chiolero A, Faeh D, Paccaud F, Cornuz J (1 April 2008). "Consequences of smoking for body weight, body fat distribution, and insulin resistance". Am. J. Clin. Nutr. 87 (4): 801–9. PMID 18400700. 
  120. ^ Weng HH, Bastian LA, Taylor DH, Moser BK, Ostbye T (2004). "Number of children associated with obesity in middle-aged women and men: results from the health and retirement study". J Women's Health (Larchmt). 13 (1): 85–91. doi:10.1089/154099904322836492. PMID 15006281. 
  121. ^ Bellows-Riecken KH, Rhodes RE (2008). "A birth of inactivity? A review of physical activity and parenthood". Prev Med. 46 (2): 99–110. doi:10.1016/j.ypmed.2007.08.003. PMID 17919713. 
  122. ^ "Obesity and Overweight" (PDF). World Health Organization. Diakses tanggal February 22, 2009. 
  123. ^ a b Caballero B (2001). "Introduction. Symposium: Obesity in developing countries: biological and ecological factors". J. Nutr. 131 (3): 866S–870S. PMID 11238776. 
  124. ^ <Please add first missing authors to populate metadata.>. doi:10.1111/j.1467-789X.2011.00920.x http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.1467-789X.2011.00920.x/abstract.  Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan)
  125. ^ DiBaise JK, Zhang H, Crowell MD, Krajmalnik-Brown R, Decker GA, Rittmann BE (2008). "Gut microbiota and its possible relationship with obesity". Mayo Clinic proceedings. Mayo Clinic. 83 (4): 460–9. doi:10.4065/83.4.460. PMID 18380992. 
  126. ^ Falagas ME, Kompoti M (2006). "Obesity and infection". Lancet Infect Dis. 6 (7): 438–46. doi:10.1016/S1473-3099(06)70523-0. PMID 16790384. 
  127. ^ a b c d e Flier JS (2004). "Obesity wars: Molecular progress confronts an expanding epidemic". Cell. 116 (2): 337–50. doi:10.1016/S0092-8674(03)01081-X. PMID 14744442. 
  128. ^ Hamann A, Matthaei S (1996). "Regulation of energy balance by leptin". Exp. Clin. Endocrinol. Diabetes. 104 (4): 293–300. doi:10.1055/s-0029-1211457. PMID 8886745. 
  129. ^ Boulpaep, Emile L.; Boron, Walter F. (2003). Medical physiologya: A cellular and molecular approach. Philadelphia: Saunders. hlm. 1227. ISBN 0-7216-3256-4. 
  130. ^ Loscalzo, Joseph; Fauci, Anthony S.; Braunwald, Eugene; Dennis L. Kasper; Hauser, Stephen L; Longo, Dan L. (2008). Harrison's principles of internal medicine. McGraw-Hill Medical. ISBN 0-07-146633-9. 
  131. ^ Satcher D (2001). The Surgeon General's Call to Action to Prevent and Decrease Overweight and Obesity. U.S. Dept. of Health and Human Services, Public Health Service, Office of Surgeon General. ISBN 978-0-16-051005-2. 
  132. ^ Brook Barnes (2007-07-18). "Limiting Ads of Junk Food to Children". New York Times. Diakses tanggal 2008-07-24. 
  133. ^ "Fewer Sugary Drinks Key to Weight Loss -healthfinder.gov". U.S. Department of Health and Human Services. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-11-16. Diakses tanggal Oct 18,2009. 
  134. ^ Brennan Ramirez LK; Hoehner CM; Brownson RC; et al. (2006). "Indicators of activity-friendly communities: An evidence-based consensus process". Am J Prev Med. 31 (6): 530–32. doi:10.1016/j.amepre.2006.07.026. PMID 17169714. 
  135. ^ National Heart, Lung, and Blood Institute (1998). Clinical Guidelines on the Identification, Evaluation, and Treatment of Overweight and Obesity in Adults (PDF). International Medical Publishing, Inc. ISBN 1-58808-002-1. 
  136. ^ Lau DC, Douketis JD, Morrison KM, Hramiak IM, Sharma AM, Ur E (2007). "2006 Canadian clinical practice guidelines on the management and prevention of obesity in adults and children summary". CMAJ. 176 (8): S1–13. doi:10.1503/cmaj.061409. PMC 1839777alt=Dapat diakses gratis. PMID 17420481. 
  137. ^ Storing up problems; the medical case for a slimmer nation. London: Royal College of Physicians. 2004-02-11. ISBN 1-86016-200-2. 
  138. ^ Great Britain Parliament House of Commons Health Committee (2004). Obesity– Volume 1 – HCP 23-I, Third Report of session 2003–04. Report, together with formal minutes. London, UK: TSO (The Stationery Office). ISBN 978-0-215-01737-6. Diakses tanggal 2007-12-17. 
  139. ^ "Obesity: guidance on the prevention, identification, assessment and management of overweight and obesity in adults and children" (PDF). National Institute for Health and Clinical Excellence(NICE). National Health Services (NHS). 2006. Diakses tanggal April 8, 2009. 
  140. ^ Wanless, Sir Derek (2007). Our Future Health Secured? A review of NHS funding and performance. London, UK: The King's Fund. ISBN 1-85717-562-X. Diakses tanggal 2007-12-17. 
  141. ^ Sacks G, Swinburn B, Lawrence M (2009). "Obesity Policy Action framework and analysis grids for a comprehensive policy approach to reducing obesity". Obes Rev. 10 (1): 76–86. doi:10.1111/j.1467-789X.2008.00524.x. PMID 18761640. 
  142. ^ Strychar I (2006). "Diet in the management of weight loss". CMAJ. 174 (1): 56–63. doi:10.1503/cmaj.045037. PMC 1319349alt=Dapat diakses gratis. PMID 16389240. 
  143. ^ Shick SM, Wing RR, Klem ML, McGuire MT, Hill JO, Seagle H (1998). "Persons successful at long-term weight loss and maintenance continue to consume a low-energy, low-fat diet". J Am Diet Assoc. 98 (4): 408–13. doi:10.1016/S0002-8223(98)00093-5. PMID 9550162. 
  144. ^ Tate DF, Jeffery RW, Sherwood NE, Wing RR (1 April 2007). "Long-term weight losses associated with prescription of higher physical activity goals. Are higher levels of physical activity protective against weight regain?". Am. J. Clin. Nutr. 85 (4): 954–9. PMID 17413092. 
  145. ^ Wing, Rena R; Phelan, Suzanne (1 July 2005). "Science-Based Solutions to Obesity: What are the Roles of Academia, Government, Industry, and Health Care? Proceedings of a symposium, Boston, Massachusetts, USA, 10–11 March 2004 and Anaheim, California, USA, 2 October 2004". Am. J. Clin. Nutr. 82 (1 Suppl): 207S–273S. PMID 16002825. 
  146. ^ Thangaratinam, S (2012 May 16). "Effects of interventions in pregnancy on maternal weight and obstetric outcomes: meta-analysis of randomised evidence". BMJ (Clinical research ed.). 344: e2088. doi:10.1136/bmj.e2088. PMC 3355191alt=Dapat diakses gratis. PMID 22596383. 
  147. ^ a b Rucker D, Padwal R, Li SK, Curioni C, Lau DC (2007). "Long term pharmacotherapy for obesity and overweight: updated meta-analysis". BMJ. 335 (7631): 1194–99. doi:10.1136/bmj.39385.413113.25. PMC 2128668alt=Dapat diakses gratis. PMID 18006966. 
  148. ^ Wood, Shelley. "Diet Drug Orlistat Linked to Kidney, Pancreas Injuries". Medscape. Medscape News. Diakses tanggal 26 April 2011. 
  149. ^ Bays, HE (2011 Mar). "Lorcaserin: drug profile and illustrative model of the regulatory challenges of weight-loss drug development". Expert review of cardiovascular therapy. 9 (3): 265–77. doi:10.1586/erc.10.22. PMID 21438803. 
  150. ^ Bays HE, Gadde KM (2011). "Phentermine/topiramate for weight reduction and treatment of adverse metabolic consequences in obesity". Drugs Today. 47 (12): 903–14. doi:10.1358/dot.2011.47.12.1718738. PMID 22348915. 
  151. ^ Sjöström L; Narbro K; Sjöström CD; et al. (2007). "Effects of bariatric surgery on mortality in Swedish obese subjects". N. Engl. J. Med. 357 (8): 741–52. doi:10.1056/NEJMoa066254. PMID 17715408. 
  152. ^ "Global Prevalence of Adult Obesity" (PDF). International Obesity Taskforce. Diakses tanggal January 29, 2008. 
  153. ^ a b Haslam D (2007). "Obesity: a medical history". Obes Rev. 8 Suppl 1: 31–6. doi:10.1111/j.1467-789X.2007.00314.x. PMID 17316298. 
  154. ^ a b "Obesity and overweight". World Health Organization. Diakses tanggal April 8, 2009. 
  155. ^ Seidell 2005 p.5
  156. ^ Howard, Natasha J.; Taylor, A; Gill, T; Chittleborough, C (2008). "Severe obesity: Investigating the socio-demographics within the extremes of body mass index". Obesity Research &Clinical Practice. 2 (1): 51–59. doi:10.1016/j.orcp.2008.01.001. 
  157. ^ Tjepkema M (2005-07-06). "Measured Obesity–Adult obesity in Canada: Measured height and weight". Nutrition: Findings from the Canadian Community Health Survey. Ottawa, Ontario: Statistics Canada. 
  158. ^ "Online Etymology Dictionary: Obesity". Douglas Harper. Diakses tanggal December 31, 2008. 
  159. ^ "Obesity, n". Oxford English Dictionary 2008. Diakses tanggal March 21, 2009. 
  160. ^ a b Zachary Bloomgarden (2003). "Prevention of Obesity and Diabetes". Diabetes Care. 26 (11): 3172–3178. doi:10.2337/diacare.26.11.3172. PMID 14578257. 
  161. ^ a b "History of Medicine: Sushruta – the Clinician –Teacher par Excellence" (PDF). Dwivedi, Girish & Dwivedi, Shridhar. 2007. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2008-10-10. Diakses tanggal 2008-09-19. 
  162. ^ Theodore Mazzone; Giamila Fantuzzi (2006). Adipose Tissue And Adipokines in Health And Disease (Nutrition and Health). Totowa, NJ: Humana Press. hlm. 222. ISBN 1-58829-721-7. 
  163. ^ Keller p. 49
  164. ^ Breslow L (1952). "Public Health Aspects of Weight Control". Am J Public Health Nations Health. 42 (9): 1116–20. doi:10.2105/AJPH.42.9.1116. PMC 1526346alt=Dapat diakses gratis. PMID 12976585. 
  165. ^ a b Puhl R, Brownell KD (2001). "Bias, discrimination, and obesity". Obes. Res. 9 (12): 788–805. doi:10.1038/oby.2001.108. PMID 11743063. 
  166. ^ Rubinstein S, Caballero B (2000). "Is Miss America an undernourished role model?". JAMA. 283 (12): 1569. doi:10.1001/jama.283.12.1569. PMID 10735392. 
  167. ^ a b Johnson F, Cooke L, Croker H, Wardle J (2008). "Changing perceptions of weight in Great Britain: comparison of two population surveys". BMJ. 337: a494. doi:10.1136/bmj.a494. PMC 2500200alt=Dapat diakses gratis. PMID 18617488. 
  168. ^ Fumento, Michael (1997). The Fat of the Land: Our Health Crisis and How Overweight Americans Can Help Themselves. Penguin (Non-Classics). hlm. 126. ISBN 0-14-026144-3. 
  169. ^ a b Puhl R., Henderson K., and Brownell K. 2005 p.29
  170. ^ Johansson E, Bockerman P, Kiiskinen U, Heliovaara M (2009). "Obesity and labour market success in Finland: The difference between having a high BMI and being fat". Economics and Human Biology. 7 (1): 36–45. doi:10.1016/j.ehb.2009.01.008. PMID 19249259. 
  171. ^ Cawley, J (2012). "The medical care costs of obesity: An instrumental variables approach". Journal of Health Economics. 31 (1): 219–230. doi:10.1016/j.jhealeco.2011.10.003. PMID 22094013. Diakses tanggal 2 August 2012. 
  172. ^ Finkelstein EA, Fiebelkorn IA, Wang G (1 January 2003). "National medical spending attributable to overweight and obesity: How much, and who's paying". Health Affairs. Online (May). 
  173. ^ "Obesity and overweight: Economic consequences". Centers for Disease Control and Prevention. 22 May 2007. Diakses tanggal 2007-09-05. 
  174. ^ Colagiuri, Stephen; Lee, Crystal M. Y.; Colagiuri, Ruth; <Please add first missing authors to populate metadata.> (2009). "The cost of overweight and obesity in Australia". The Medical Journal of Australia. Diakses tanggal 2011-06-18.  Tidak memiliki parameter |last4= di Authors list (bantuan)
  175. ^ Cummings, Laura (5 February 2003). "The diet business: Banking on failure". BBC News. Diakses tanggal 25 February 2009. 
  176. ^ van Baal PH; Polder JJ; de Wit GA; et al. (2008). "Lifetime Medical Costs of Obesity: Prevention No Cure for Increasing Health Expenditure". PLoS Med. 5 (2): e29. doi:10.1371/journal.pmed.0050029. PMC 2225430alt=Dapat diakses gratis. PMID 18254654. 
  177. ^ Bakewell J (2007). "Bariatric furniture: Considerations for use". Int J Ther Rehabil. 14 (7): 329–33. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-10-08. Diakses tanggal 2013-08-12. 
  178. ^ Neovius K, Johansson K, Kark M, Neovius M (2009). "Obesity status and sick leave: a systematic review". Obes Rev. 10 (1): 17–27. doi:10.1111/j.1467-789X.2008.00521.x. PMID 18778315. 
  179. ^ Ostbye T, Dement JM, Krause KM (2007). "Obesity and workers' compensation: Results from the Duke Health and Safety Surveillance System". Arch. Intern. Med. 167 (8): 766–73. doi:10.1001/archinte.167.8.766. PMID 17452538. 
  180. ^ "Alabama "Obesity Penalty" Stirs Debate". Don Fernandez. Diakses tanggal April 5, 2009. 
  181. ^ Puhl R., Henderson K., and Brownell K. 2005 p.30
  182. ^ Lisa DiCarlo (2002-10-24). "Why Airlines Can't Cut The Fat". Forbes.com. Diakses tanggal 2008-07-23. 
  183. ^ Dannenberg AL, Burton DC, Jackson RJ (2004). "Economic and environmental costs of obesity: The impact on airlines". American journal of preventive medicine. 27 (3): 264. doi:10.1016/j.amepre.2004.06.004. PMID 15450642. 
  184. ^ Lauren Cox (July 2, 2009). "Who Should Pay for Obese Health Care?". ABC News. Diakses tanggal 2012-08-06. 
  185. ^ a b "109th U.S. Congress (2005–2006) H.R. 554: 109th U.S. Congress (2005–2006) H.R. 554: Personal Responsibility in Food Consumption Act of 2005". GovTrack.us. Diakses tanggal 2008-07-24. 
  186. ^ "What is NAAFA". National Association to Advance Fat Acceptance. Diakses tanggal February 17, 2009. 
  187. ^ "ISAA Mission Statement". International Size Acceptance Association. Diakses tanggal February 17, 2009. 
  188. ^ a b Pulver, Adam (2007). An Imperfect Fit: Obesity, Public Health, and Disability Anti-Discrimination Law. Social Science Electronic Publishing. Diakses tanggal January 13, 2009. 
  189. ^ Neumark-Sztainer D (1999). "The weight dilemma: a range of philosophical perspectives". Int. J. Obes. Relat. Metab. Disord. 23 Suppl 2: S31–7. doi:10.1038/sj.ijo.0800857. PMID 10340803. 
  190. ^ National Association to Advance Fat Acceptance (2008), We come in all sizes, NAAFA, diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-12-26, diakses tanggal 2008-07-29 
  191. ^ Big Trouble | Bitch Magazine Diarsipkan 2012-12-26 di Wayback Machine., bitchmagazine.org
  192. ^ "International Size Acceptance Association – ISAA". International Size Acceptance Association. Diakses tanggal January 13, 2009. 
  193. ^ a b Flynn MA; McNeil DA; Maloff B; et al. (2006). "Reducing obesity and related chronic disease risk in children and youth: a synthesis of evidence with 'best practice' recommendations". Obes Rev. 7 Suppl 1: 7–66. doi:10.1111/j.1467-789X.2006.00242.x. PMID 16371076. 
  194. ^ Dollman J, Norton K, Norton L (2005). "Evidence for secular trends in children's physical activity behaviour". Br J Sports Med. 39 (12): 892–7; discussion 897. doi:10.1136/bjsm.2004.016675. PMC 1725088alt=Dapat diakses gratis. PMID 16306494. 
  195. ^ Metcalf, B. (27 September 2012). "Effectiveness of intervention on physical activity of children: systematic review and meta-analysis of controlled trials with objectively measured outcomes (EarlyBird 54)". BMJ. 345 (sep27 1): e5888–e5888. doi:10.1136/bmj.e5888. 
  196. ^ a b Lund Elizabeth M. (2006). "Prevalence and Risk Factors for Obesity in Adult Dogs from Private US Veterinary Practices" (PDF). Intern J Appl Res Vet Med. 4 (2): 177–86. 
  197. ^ McGreevy PD, Thomson PC, Pride C, Fawcett A, Grassi T, Jones B (2005). "Prevalence of obesity in dogs examined by Australian veterinary practices and the risk factors involved". Vet. Rec. 156 (22): 695–702. PMID 15923551. 
  198. ^ Nijland ML, Stam F, Seidell JC (2009). "Overweight in dogs, but not in cats, is related to overweight in their owners". Public Health Nutr. 13 (1): 1–5. doi:10.1017/S136898000999022X. PMID 19545467. 
References

Bacaan lebih lanjut

[sunting | sunting sumber]