RHA Wiriadinata: Perbedaan antara revisi
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(23 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Infobox Officeholder |
{{Infobox Officeholder |
||
|honorific-prefix = <small>[[ |
| honorific-prefix = <small>[[Marsekal Muda|Laksamana Muda]] [[Udara]] ([[Purnawirawan|Purn.]])</small> |
||
|honorific-suffix = |
| honorific-suffix = |
||
|name = RHA Wiriadinata |
| name = RHA Wiriadinata |
||
|image |
| image = Wiriadinata as the Deputy Governor of Jakarta.jpg |
||
|imagesize = |
| imagesize = |
||
|caption = |
| caption = |
||
|office = Wakil Gubernur DKI Jakarta<br><small>(Bidang Pemerintahan dan Keamanan)</small> |
| office = Wakil Gubernur DKI Jakarta<br><small>(Bidang Pemerintahan dan Keamanan)</small> |
||
|order = |
| order = |
||
|term_start = 13 Mei 1966 |
| term_start = 13 Mei 1966 |
||
|term_end = 26 Januari 1979 |
| term_end = 26 Januari 1979 |
||
|governor = [[Ali Sadikin]]<br>[[Tjokropranolo]] |
| governor = [[Ali Sadikin]]<br>[[Tjokropranolo]] |
||
|predecessor = [[Soewondo (dokter)| |
| predecessor = [[Soewondo (dokter)|Soewondo]] |
||
|successor = Abdul Chourmain |
| successor = Abdul Chourmain |
||
|birth_date = {{Birth date|1920|8|15}} |
| birth_date = {{Birth date|1920|8|15}} |
||
|birth_place = [[Situraja, Sumedang|Situraja]], [[Sumedang]], [[Jawa Barat]] |
| birth_place = [[Situraja, Sumedang|Situraja]], [[Sumedang]], [[Jawa Barat]] |
||
|death_date = {{Death date and age|1986|05|23|1920|8|15}} |
| death_date = {{Death date and age|1986|05|23|1920|8|15}} |
||
|death_place = [[RSPAD Gatot Subroto]], [[Jakarta]], [[Indonesia]] |
| death_place = [[RSPAD Gatot Subroto]], [[Jakarta]], [[Indonesia]] |
||
|allegiance = {{flag|Indonesia}} |
| allegiance = {{flag|Indonesia}} |
||
|serviceyears = 1945—1986 |
| serviceyears = 1945—1986 |
||
|rank = [[Berkas: |
| rank = [[Berkas:20-TNI Air Force-MG.svg|25px]] [[Marsekal Muda]] [[TNI]] |
||
|branch = [[Berkas:Insignia of the Indonesian Air Force.svg|25px]] [[TNI Angkatan Udara]] |
| branch = [[Berkas:Insignia of the Indonesian Air Force.svg|25px]] [[TNI Angkatan Udara]] |
||
|unit = [[Korps Pasukan Khas]] |
| unit = [[Korps Pasukan Khas]] |
||
|battles = |
| battles = |
||
|awards = |
| awards = |
||
|family = |
| family = |
||
|laterwork = |
| laterwork = |
||
|portrayedby = |
| portrayedby = |
||
|enteredservice = |
| enteredservice = |
||
|currentlyresides = |
| currentlyresides = |
||
|party = |
| party = |
||
|spouse = |
| spouse = |
||
|children = Gani |
| children = Rd Gani Wiriadinata |
||
Rosye Wiriadinata |
|||
⚫ | |||
| |
| residence = |
||
| |
| alma_mater = |
||
| |
| occupation = |
||
⚫ | |||
}} |
}} |
||
⚫ | '''[[Marsekal Muda |
||
⚫ | '''[[Marsekal Muda|Laksamana Muda Udara]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) Raden Atje Wiriadinata''' ([[Aksara Sunda Baku|Sunda]]: ᮛᮓᮦᮔ᮪ ᮃᮎᮦ ᮝᮤᮛᮤᮃᮓᮤᮔᮒ) ({{lahirmati|[[Situraja, Sumedang|Situraja]], [[Sumedang]], [[Jawa Barat]]|15|8|1920|[[Jakarta]]|23|5|1986}}) adalah seorang purnawirawan perwira tinggi [[TNI Angkatan Udara]] Yang mengawali karier militernya di Pasukan Pertahanan Pangkalan (PPP) AURI dengan pangkat OMO (Opsir Muda Oedara) II. |
||
== Karier perjuangan == |
|||
== Riwayat Hidup == |
|||
=== Perang kemerdekaan === |
=== Perang kemerdekaan === |
||
Saat perang kemerdekaan melawan Belanda pasukan ini begitu disegani karena hanya mereka satu-satunya yang memiliki senjata 12,7 |
Saat [[Revolusi Nasional Indonesia|perang kemerdekaan melawan Belanda]] pasukan ini begitu disegani karena hanya mereka satu-satunya yang memiliki senjata 12,7 mm. Karena kehebatannya, Wiriadinata kemudian diangkat menjadi Komandan Pertempuran Panembahan Senopati 105 (PPS-105) yang kemudian terkenal dengan nama Pasukan Garuda Mulya yang beroperasi disekitar daerah Yogyakarta dan Surakarta (Solo).<ref>{{Cite web |url=http://www.tasikmalayatempodoeloe.com/2010/06/sejarah-singkat-lanud-wiriadinata-di.html |title="Wiriadinata" |access-date=2014-07-15 |archive-date=2014-07-17 |archive-url=https://web.archive.org/web/20140717184007/http://www.tasikmalayatempodoeloe.com/2010/06/sejarah-singkat-lanud-wiriadinata-di.html |dead-url=yes }}</ref> |
||
== Karier militer == |
=== Karier militer === |
||
Pada tahun 1950-an, Wiriadinata yang saat itu berpangkat Kapten (U) mengikuti Sekolah Para Dasar Angkatan II di Lanud Andir, Bandung. Wiriadinata kemudian diangkat menjadi komandan PGT pertama pada tahun 1952 sekaligus merangkap sebagai Komandan [[Pangkalan Udara Sulaiman|Lanud Andir]]. Ia juga pernah menjadi Panglima Gabungan Pendidikan Paratroops (KOGABDIK PARA) di [[Pangkalan Udara Sulaiman|Lanud Margahayu, Bandung]]. Wiriadinata terlibat langsung dalam penumpasan berbagai gerakan separatis di Indonesia seperti [[Negara Islam Indonesia|DI/TII]] di Jawa Barat dan Sul-Sel, [[Republik Maluku Selatan|RMS]] di Maluku dan [[Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia|PRRI/PERMESTA]] di Sumatra dan Sulawesi. |
Pada tahun 1950-an, Wiriadinata yang saat itu berpangkat Kapten (U) mengikuti Sekolah Para Dasar Angkatan II di Lanud Andir, Bandung. Wiriadinata kemudian diangkat menjadi komandan PGT pertama pada tahun 1952 sekaligus merangkap sebagai Komandan [[Pangkalan Udara Sulaiman|Lanud Andir]]. Ia juga pernah menjadi Panglima Gabungan Pendidikan Paratroops (KOGABDIK PARA) di [[Pangkalan Udara Sulaiman|Lanud Margahayu, Bandung]]. Wiriadinata terlibat langsung dalam penumpasan berbagai gerakan separatis di Indonesia seperti [[Negara Islam Indonesia|DI/TII]] di Jawa Barat dan Sul-Sel, [[Republik Maluku Selatan|RMS]] di Maluku dan [[Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia|PRRI/PERMESTA]] di Sumatra dan Sulawesi. |
||
=== Penumpasan PRRI di Sumatera Barat === |
==== Penumpasan PRRI di Sumatera Barat ==== |
||
Saat operasi 17 Agustus di [[Kota Padang|Padang, Sumatera Barat]] pada tahun 1958, Wiriadinata yang saat itu berpangkat Letkol (U) dipercaya menjadi wakil komandan operasi bersama Letkol (L) [[John Lie]] sedangkan pimpinan operasi dipegang oleh [[Kolonel]] Inf [[Ahmad Yani]]. Berdasarkan Surat keputusan Men/Pangau Nomor: III/PERS/MKS/1963 tanggal 22 Mei 1963, maka pada tanggal 9 April 1963 Komodor (U) RA. Wiriadinata dikukuhkan menjadi Panglima KOPPAU dan menjabat selama 1 tahun. Kemudian pada tahun 1964 digantikan oleh Komodor (U) Ramli Sumardi. Setelah itu, Wiriadinata diberi jabatan sebagai Irjen Mabes AURI dengan pangkat Marsekal Muda (U) hingga tahun 1967. |
Saat operasi 17 Agustus di [[Kota Padang|Padang, Sumatera Barat]] pada tahun 1958, Wiriadinata yang saat itu berpangkat Letkol (U) dipercaya menjadi wakil komandan operasi bersama Letkol (L) [[John Lie]] sedangkan pimpinan operasi dipegang oleh [[Kolonel]] Inf [[Ahmad Yani]]. Berdasarkan Surat keputusan Men/Pangau Nomor: III/PERS/MKS/1963 tanggal 22 Mei 1963, maka pada tanggal 9 April 1963 Komodor (U) RA. Wiriadinata dikukuhkan menjadi Panglima KOPPAU dan menjabat selama 1 tahun. Kemudian pada tahun 1964 digantikan oleh Komodor (U) Ramli Sumardi. Setelah itu, Wiriadinata diberi jabatan sebagai Irjen Mabes AURI dengan pangkat Marsekal Muda (U) hingga tahun 1967. |
||
== |
=== Wakil Gubernur DKI Jakarta (1966-1977) === |
||
[[Berkas:Ali Sadikin (1975).jpg|jmpl|Ali Sadikin, pasangan RHA Wiriadinata ketika menjabat sebagai pejabat eksekutif tertinggi di DKI Jakarta periode 1966-1977.]] |
[[Berkas:Ali Sadikin (1975).jpg|jmpl|Ali Sadikin, pasangan RHA Wiriadinata ketika menjabat sebagai pejabat eksekutif tertinggi di DKI Jakarta periode 1966-1977.]] |
||
Pada tahun 1966, Presiden Soekarno menunjuk Wiriadinata sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta mendampingi Letjen (KKO) [[Ali Sadikin]], yang kebetulan juga berasal dari [[Kabupaten Sumedang|Sumedang]] (Ali Sadikin berasal dari Cangkudu, [[Sumedang Selatan, Sumedang|Sumedang Selatan]]). Duet ini kemudian memimpin Jakarta selama dua periode hingga 1977 yang dikenal sebagai “periode emas” DKI Jakarta. Setelah itu Presiden RI kedua [[Soeharto]] mengangkat Wiriadinata sebagai Wakil ketua Dewan Pertimbangan Agung (DPA) periode 1978-1983. |
Pada tahun 1966, Presiden Soekarno menunjuk Wiriadinata sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta mendampingi Letjen (KKO) [[Ali Sadikin]], yang kebetulan juga berasal dari [[Kabupaten Sumedang|Sumedang]] (Ali Sadikin berasal dari Cangkudu, [[Sumedang Selatan, Sumedang|Sumedang Selatan]]). Duet ini kemudian memimpin Jakarta selama dua periode hingga 1977 yang dikenal sebagai “periode emas” DKI Jakarta. Setelah itu Presiden RI kedua [[Soeharto]] mengangkat Wiriadinata sebagai Wakil ketua Dewan Pertimbangan Agung (DPA) periode 1978-1983. |
||
⚫ | |||
⚫ | Sebagai penghormatan kepada Marsda TNI RHA Wiriadinata, pada tahun 2001 [[TNI Angkatan Udara]] melakukan penggantian nama atas Lanud Cibeureum, Tasikmalaya, Jawa Barat menjadi Lanud Wiriadinata. Penggantian ini berasal dari usulan Paguyuban Masyarakat Pasundan mengingat besarnya jasa Wiriadinata kepada [[TNI Angkatan Udara]] dan juga negara.<ref>[http://news.liputan6.com/read/20337/lanud-wiriadinata-diresmikan "Lanud Wiriadinata Diresmikan"]</ref> |
||
==Meninggal dunia== |
==Meninggal dunia== |
||
Pendiri Komando Pasukan Gerak Cepat ( |
Pendiri Komando Pasukan Gerak Cepat (KOPASGAT). Marsekal Muda TNI (Purn) R. Wiriadinata, tutup usia pada 23 Mei 1986 (65 Tahun) setelah sakit dan dirawat di [[RSPAD Gatot Subroto]], Jakarta. Setelah sebelumnya disemayamkan semalam di Mabes TNI-AU, jenazah Almarhum dimakamkan di [[Taman Makam Pahlawan Cikutra|TMP Cikutra]], Bandung, dengan upacara militer yang dipimpin langsung oleh [[Kasau]], [[Oetomo|Marsekal Madya TNI Oetomo]] |
||
Wiriadinata, yang tidak sedikit jasanya dalam mengembangkan TNI-AU, antara lain pernah memegang jabatan Komandan Pangkalan Husein Sastranegara, Pangko Pasukan Pertahanan Pangkalan TNI-AU, Irjen TNI-AU, Komandan Kogabdik Para ABRI, dan Panglima Kopasgat. Di luar dinas kemiliteran, Wiriadinata, kelahiran Sumedang, pernah pula menduduki jabatan lain, seperti anggota MPRS, Wakil Gubernur DKI Jakarta. |
Wiriadinata, yang tidak sedikit jasanya dalam mengembangkan TNI-AU, antara lain pernah memegang jabatan Komandan Pangkalan [[Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara|Husein Sastranegara]], Pangko Pasukan Pertahanan Pangkalan TNI-AU, Irjen TNI-AU, Komandan Kogabdik Para ABRI, dan Panglima Kopasgat. Di luar dinas kemiliteran, Wiriadinata, kelahiran Sumedang, pernah pula menduduki jabatan lain, seperti anggota MPRS, Wakil Gubernur DKI Jakarta. Wakil ketua DPA RI, anggota dewan ITB, Unpad, dan IKIP Bandung. |
||
⚫ | |||
⚫ | Sebagai penghormatan kepada Marsda TNI RHA Wiriadinata, pada tahun 2001 [[TNI Angkatan Udara]] melakukan penggantian nama atas Lanud Cibeureum, Tasikmalaya, Jawa Barat menjadi Lanud Wiriadinata. Penggantian ini berasal dari usulan Paguyuban Masyarakat Pasundan mengingat besarnya jasa Wiriadinata kepada [[TNI Angkatan Udara]] dan juga negara.<ref>[http://news.liputan6.com/read/20337/lanud-wiriadinata-diresmikan "Lanud Wiriadinata Diresmikan"]</ref> |
||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
Baris 68: | Baris 70: | ||
{{kotak mulai}} |
{{kotak mulai}} |
||
{{s-mil}} |
{{s-mil}} |
||
{{kotak suksesi|jabatan=[[Daftar komandan Korps Pasukan Khas|Komandan Korps Pasukan Khas]]|pendahulu=[[ |
{{kotak suksesi|jabatan=[[Daftar komandan Korps Pasukan Khas|Komandan Korps Pasukan Khas]]|pendahulu=[[Omar Dhani]]|pengganti=1. Komodor (Udara) [[Ramli Sumardi]] |
||
2. Komodor (Udara) [[Saleh Basarah]]|tahun=1962-1963 dan 1966-1967}} |
|||
{{kotak selesai}} |
{{kotak selesai}} |
||
{{DEFAULTSORT:Wiriadinata, RHA}} |
{{DEFAULTSORT:Wiriadinata, RHA}} |
||
{{tokoh-militer-stub}} |
|||
⚫ | |||
[[Kategori:Tokoh TNI]] |
[[Kategori:Tokoh TNI]] |
||
⚫ | |||
⚫ | |||
[[Kategori:Tokoh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara]] |
[[Kategori:Tokoh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara]] |
||
[[Kategori:Perintis Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara]] |
[[Kategori:Perintis Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara]] |
||
[[Kategori:Tokoh Sunda]] |
[[Kategori:Tokoh Sunda]] |
||
⚫ | |||
[[Kategori:Tokoh Jakarta]] |
[[Kategori:Tokoh Jakarta]] |
||
[[Kategori:Tokoh Jawa Barat]] |
[[Kategori:Tokoh Jawa Barat]] |
||
[[Kategori:Tokoh dari Sumedang]] |
[[Kategori:Tokoh dari Sumedang]] |
||
[[Kategori:Tokoh Angkatan 45]] |
|||
[[Kategori:Politikus Indonesia]] |
[[Kategori:Politikus Indonesia]] |
||
[[Kategori:Wakil Gubernur Jakarta]] |
[[Kategori:Wakil Gubernur Jakarta]] |
Revisi terkini sejak 27 Oktober 2024 08.05
RHA Wiriadinata | |
---|---|
Wakil Gubernur DKI Jakarta (Bidang Pemerintahan dan Keamanan) | |
Masa jabatan 13 Mei 1966 – 26 Januari 1979 | |
Gubernur | Ali Sadikin Tjokropranolo |
Pengganti Abdul Chourmain | |
Informasi pribadi | |
Lahir | Situraja, Sumedang, Jawa Barat | 15 Agustus 1920
Meninggal | 23 Mei 1986 RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Indonesia | (umur 65)
Anak | Rd Gani Wiriadinata Rosye Wiriadinata |
Karier militer | |
Pihak | Indonesia |
Dinas/cabang | TNI Angkatan Udara |
Masa dinas | 1945—1986 |
Pangkat | Marsekal Muda TNI |
Satuan | Korps Pasukan Khas |
Sunting kotak info • L • B |
Laksamana Muda Udara (Purn.) Raden Atje Wiriadinata (Sunda: ᮛᮓᮦᮔ᮪ ᮃᮎᮦ ᮝᮤᮛᮤᮃᮓᮤᮔᮒ) (15 Agustus 1920 – 23 Mei 1986) adalah seorang purnawirawan perwira tinggi TNI Angkatan Udara Yang mengawali karier militernya di Pasukan Pertahanan Pangkalan (PPP) AURI dengan pangkat OMO (Opsir Muda Oedara) II.
Riwayat Hidup
[sunting | sunting sumber]Perang kemerdekaan
[sunting | sunting sumber]Saat perang kemerdekaan melawan Belanda pasukan ini begitu disegani karena hanya mereka satu-satunya yang memiliki senjata 12,7 mm. Karena kehebatannya, Wiriadinata kemudian diangkat menjadi Komandan Pertempuran Panembahan Senopati 105 (PPS-105) yang kemudian terkenal dengan nama Pasukan Garuda Mulya yang beroperasi disekitar daerah Yogyakarta dan Surakarta (Solo).[1]
Karier militer
[sunting | sunting sumber]Pada tahun 1950-an, Wiriadinata yang saat itu berpangkat Kapten (U) mengikuti Sekolah Para Dasar Angkatan II di Lanud Andir, Bandung. Wiriadinata kemudian diangkat menjadi komandan PGT pertama pada tahun 1952 sekaligus merangkap sebagai Komandan Lanud Andir. Ia juga pernah menjadi Panglima Gabungan Pendidikan Paratroops (KOGABDIK PARA) di Lanud Margahayu, Bandung. Wiriadinata terlibat langsung dalam penumpasan berbagai gerakan separatis di Indonesia seperti DI/TII di Jawa Barat dan Sul-Sel, RMS di Maluku dan PRRI/PERMESTA di Sumatra dan Sulawesi.
Penumpasan PRRI di Sumatera Barat
[sunting | sunting sumber]Saat operasi 17 Agustus di Padang, Sumatera Barat pada tahun 1958, Wiriadinata yang saat itu berpangkat Letkol (U) dipercaya menjadi wakil komandan operasi bersama Letkol (L) John Lie sedangkan pimpinan operasi dipegang oleh Kolonel Inf Ahmad Yani. Berdasarkan Surat keputusan Men/Pangau Nomor: III/PERS/MKS/1963 tanggal 22 Mei 1963, maka pada tanggal 9 April 1963 Komodor (U) RA. Wiriadinata dikukuhkan menjadi Panglima KOPPAU dan menjabat selama 1 tahun. Kemudian pada tahun 1964 digantikan oleh Komodor (U) Ramli Sumardi. Setelah itu, Wiriadinata diberi jabatan sebagai Irjen Mabes AURI dengan pangkat Marsekal Muda (U) hingga tahun 1967.
Wakil Gubernur DKI Jakarta (1966-1977)
[sunting | sunting sumber]Pada tahun 1966, Presiden Soekarno menunjuk Wiriadinata sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta mendampingi Letjen (KKO) Ali Sadikin, yang kebetulan juga berasal dari Sumedang (Ali Sadikin berasal dari Cangkudu, Sumedang Selatan). Duet ini kemudian memimpin Jakarta selama dua periode hingga 1977 yang dikenal sebagai “periode emas” DKI Jakarta. Setelah itu Presiden RI kedua Soeharto mengangkat Wiriadinata sebagai Wakil ketua Dewan Pertimbangan Agung (DPA) periode 1978-1983.
Meninggal dunia
[sunting | sunting sumber]Pendiri Komando Pasukan Gerak Cepat (KOPASGAT). Marsekal Muda TNI (Purn) R. Wiriadinata, tutup usia pada 23 Mei 1986 (65 Tahun) setelah sakit dan dirawat di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta. Setelah sebelumnya disemayamkan semalam di Mabes TNI-AU, jenazah Almarhum dimakamkan di TMP Cikutra, Bandung, dengan upacara militer yang dipimpin langsung oleh Kasau, Marsekal Madya TNI Oetomo
Wiriadinata, yang tidak sedikit jasanya dalam mengembangkan TNI-AU, antara lain pernah memegang jabatan Komandan Pangkalan Husein Sastranegara, Pangko Pasukan Pertahanan Pangkalan TNI-AU, Irjen TNI-AU, Komandan Kogabdik Para ABRI, dan Panglima Kopasgat. Di luar dinas kemiliteran, Wiriadinata, kelahiran Sumedang, pernah pula menduduki jabatan lain, seperti anggota MPRS, Wakil Gubernur DKI Jakarta. Wakil ketua DPA RI, anggota dewan ITB, Unpad, dan IKIP Bandung.
Diabadikan menjadi nama Lanud
[sunting | sunting sumber]Sebagai penghormatan kepada Marsda TNI RHA Wiriadinata, pada tahun 2001 TNI Angkatan Udara melakukan penggantian nama atas Lanud Cibeureum, Tasikmalaya, Jawa Barat menjadi Lanud Wiriadinata. Penggantian ini berasal dari usulan Paguyuban Masyarakat Pasundan mengingat besarnya jasa Wiriadinata kepada TNI Angkatan Udara dan juga negara.[2]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ ""Wiriadinata"". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-07-17. Diakses tanggal 2014-07-15.
- ^ "Lanud Wiriadinata Diresmikan"
Jabatan militer | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Omar Dhani |
Komandan Korps Pasukan Khas 1962-1963 dan 1966-1967 |
Diteruskan oleh: 1. Komodor (Udara) Ramli Sumardi 2. Komodor (Udara) Saleh Basarah |
- Kelahiran 1920
- Kematian 1986
- Meninggal usia 66
- Tokoh TNI
- Tokoh militer Indonesia
- Tokoh militer Sunda
- Tokoh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara
- Perintis Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara
- Tokoh Sunda
- Tokoh Jakarta
- Tokoh Jawa Barat
- Tokoh dari Sumedang
- Tokoh Angkatan 45
- Politikus Indonesia
- Wakil Gubernur Jakarta
- Anggota Dewan Pertimbangan Agung