Lompat ke isi

Lokomotif D14: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(9 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 4: Baris 4:
|powertype=[[uap]]
|powertype=[[uap]]
|serialnumber=D14 / SS1400
|serialnumber=D14 / SS1400
|fueltype=Minyak residu
|fueltype=Batubara, Kayu Jati, Minyak Residu
|gauge=1.067 mm
|gauge=1.067 mm
|builder=[[Hanomag]], Hannover [[Jerman]] dan [[Werkspoor]], [[Amsterdam]], [[Belanda]]
|builder=[[Hanomag]], Hannover [[Jerman]] dan [[Werkspoor]], [[Amsterdam]], [[Belanda]]
Baris 16: Baris 16:
|width=3.000 mm
|width=3.000 mm
|height=3.780 mm
|height=3.780 mm
|weight=71 ton
|weight=54,4 ton
|wheeldiameter = 1.106 mm
|wheeldiameter = 1.106 mm
|boilerpressure = 1.2 [[Pascal (satuan)|MPa]]
|boilerpressure = 1.2 [[Pascal (satuan)|MPa]]
Baris 24: Baris 24:
|fuelcap=3000 liter
|fuelcap=3000 liter
|topspeed=70 km/jam
|topspeed=70 km/jam
|weightonready=71,1 ton|horn=Suling nada tunggal top lever (pra modif 1930an)
}}
D&RGW 5 Chime (setelah modif 1930an)
Suling nada tunggal (restorasi 2020)|railroad=Pemilik Asli: Staatsspoorwegen|preservedunit=D1410|currentowner=PT.Kereta Api Indonesia Persero|trainbrakes=Rem Udara Tekan, Rem manual|electricsystem=J. Stone & Co. Ltd (era DKA)}}
'''Lokomotif D14''' adalah [[lokomotif uap]] yang kini dioperasikan oleh [[Kereta Api Indonesia|PT Kereta Api Indonesia]] buatan [[Hanomag]], Jerman dan [[Werkspoor]], Belanda.
'''Lokomotif D14''' adalah [[lokomotif uap]] yang kini dioperasikan oleh [[Kereta Api Indonesia|PT Kereta Api Indonesia]] buatan [[Hanomag]], Jerman dan [[Werkspoor]], Belanda.


Baris 36: Baris 38:
Desain lokomotif ini cocok dioperasikan di lintas lokal dan jalur pegunungan, seperti jalur [[Bogor]]-[[Sukabumi]]-[[Cianjur]] hingga [[Bandung]] dan jalur [[Bogor]]-Sukabumi. Dalam buku berjudul ''Indonesian Steam Locomotives in Action'' karya A. E. Durrant, menampilkan foto lokomotif "D 14 13" saat keluar dari mulut [[Terowongan Lampegan]] dari [[Jakarta]] menuju [[Cianjur]] dan [[Bandung]].
Desain lokomotif ini cocok dioperasikan di lintas lokal dan jalur pegunungan, seperti jalur [[Bogor]]-[[Sukabumi]]-[[Cianjur]] hingga [[Bandung]] dan jalur [[Bogor]]-Sukabumi. Dalam buku berjudul ''Indonesian Steam Locomotives in Action'' karya A. E. Durrant, menampilkan foto lokomotif "D 14 13" saat keluar dari mulut [[Terowongan Lampegan]] dari [[Jakarta]] menuju [[Cianjur]] dan [[Bandung]].


Dalam pengoperasiannya, lokomotif dengan tipe gandar 2-8-2T ini juga melayani kereta langsir. Sebelumnya, terdapat 23 buah lokomotif D14 di [[Indonesia]] dan tersebar di [[depo lokomotif]]: [[Jatinegara]] dan [[Bogor]] (11 buah), [[Cianjur]] (8 buah), [[Purwakarta]] (3 buah), dan [[Stasiun Sidotopo|Sidotopo]] (2 buah). Namun dari 24 buah lokomotif D14 tersebut, berdasarkan data ''PNKA Power Parade'' pada tahun 1970, A. E. Durrant menyebutkan, "Perusahaan Nasional Kereta Api tersebut tinggal memiliki 23 unit D14". Jumlah itu kian menyusut, terlebih dengan kedatangan satu persatu [[KRL]] di lintasan [[Jabodetabek|Jabotabek]].
Dalam pengoperasiannya, lokomotif dengan tipe gandar 2-8-2T ini juga melayani kereta langsir. Sebelumnya, terdapat 24 buah lokomotif D14 di [[Indonesia]] dan tersebar di [[depo lokomotif]]: [[Jatinegara]] dan [[Bogor]] (11 buah), [[Cianjur]] (8 buah), [[Purwakarta]] (3 buah), dan [[Stasiun Sidotopo|Sidotopo]] (2 buah). Namun dari 24 buah lokomotif D14 tersebut, berdasarkan data ''PNKA Power Parade'' pada tahun 1970, A. E. Durrant menyebutkan, "Perusahaan Nasional Kereta Api tersebut tinggal memiliki 23 unit D14". Jumlah itu kian menyusut, terlebih dengan kedatangan satu persatu [[KRL]] di lintasan [[Jabodetabek|Jabotabek]].


=== Unit yang dilestarikan ===
=== Unit yang dilestarikan ===
Baris 46: Baris 48:


=== Pengoperasian lokomotif saat ini ===
=== Pengoperasian lokomotif saat ini ===
Pada tanggal 6 Februari 2020, lokomotif D1410 dijalankan dari [[Stasiun Lempuyangan]] menuju [[Stasiun Purwosari]]—<nowiki/>menjadi lokomotif uap pertama yang melintasi jalur kereta api [[Jalur kereta api Kutoarjo–Purwosari|Kutoarjo–Purwosari ruas Lempuyangan–Purwosari]] setelah puluhan tahun tidak dilintasi lokomotif uap.<ref>{{Citenews|title=Hore Lokomotif Uap D1410 Sukses direstorasi layani KA Jaladara|url=https://nusadaily.com/business/hore-lokomotif-uap-d1410-sukses-direstorasi-layani-ka-jaladara.html|website=nusadaily.com|access-date=06-02-2020}}</ref> Upacara peresmian dalam pengoperasian Lokomotif D1410 dilakukan pada tanggal 16 Februari 2020 di [[Jalan Slamet Riyadi (Surakarta)|Jalan Slamet Riyadi]], [[Kota Surakarta|Surakarta]] (lintas [[Jalur kereta api Purwosari–Wonogiri|Purwosari–Wonogiri]]) oleh Direktur Utama PT KAI, [[Edi Sukmoro]]; dan Wakil Walikota Surakarta, [[Achmad Purnomo]]; serta disaksikan oleh masyarakat.<ref>{{Citenews|title=Diresmikan! Loko Uap Kuno D1410 Siap Layani Wisatawan Solo hingga Wonogiri|url=https://www.solopos.com/diresmikan-loko-uap-kuno-d1410-siap-layani-wisatawan-solo-hingga-wonogiri-1047144|website=solopos.com|access-date=16-02-2020}}</ref> Nantinya lokomotif ini akan menjadi bakal pelanting kereta wisata yang direncanakan beroperasi di Solo, Sukoharjo, hingga Wonogiri.<ref name="sejarah">{{Citebook|title=Sejarah Perkeretaapian Indonesia Dulu, Kini, dan Mendatang|first1=Hadi M.|last1=Djuraid|first2=Wahyu|last2=Utomo|author3=Razif|first4=Andi|last4=Panca|edition=Cet. 1|year=November 2020|publisher=Balai Pustaka|ISBN=978-602-260-256-9|page=100}}</ref>
Pada tanggal 6 Februari 2020, lokomotif D1410 dijalankan dari [[Stasiun Lempuyangan]] menuju [[Stasiun Purwosari]]—<nowiki/>menjadi lokomotif uap pertama yang melintasi jalur kereta api [[Jalur kereta api Kutoarjo–Purwosari|Kutoarjo–Purwosari ruas Lempuyangan–Purwosari]] setelah puluhan tahun tidak dilintasi lokomotif uap.<ref>{{Citenews|title=Hore Lokomotif Uap D1410 Sukses direstorasi layani KA Jaladara|url=https://nusadaily.com/business/hore-lokomotif-uap-d1410-sukses-direstorasi-layani-ka-jaladara.html|website=nusadaily.com|access-date=06-02-2020}}</ref> Upacara peresmian dalam pengoperasian Lokomotif D1410 dilakukan pada tanggal 16 Februari 2020 untuk merayakan Hari Jadi ke-275 [[Kota Solo]] di [[Jalan Slamet Riyadi (Surakarta)|Jalan Slamet Riyadi]], [[Kota Surakarta|Surakarta]] (lintas [[Jalur kereta api Purwosari–Wonogiri|Purwosari–Wonogiri]]) oleh Direktur Utama PT KAI, [[Edi Sukmoro]]; dan Wakil Walikota Surakarta, [[Achmad Purnomo]]; serta disaksikan oleh masyarakat.<ref>{{Citenews|title=Diresmikan! Loko Uap Kuno D1410 Siap Layani Wisatawan Solo hingga Wonogiri|url=https://www.solopos.com/diresmikan-loko-uap-kuno-d1410-siap-layani-wisatawan-solo-hingga-wonogiri-1047144|website=solopos.com|access-date=16-02-2020}}</ref> Nantinya lokomotif ini akan menjadi bakal pelanting kereta wisata yang direncanakan beroperasi di Solo, Sukoharjo, hingga Wonogiri.<ref name="sejarah">{{Citebook|title=Sejarah Perkeretaapian Indonesia Dulu, Kini, dan Mendatang|first1=Hadi M.|last1=Djuraid|first2=Wahyu|last2=Utomo|author3=Razif|first4=Andi|last4=Panca|edition=Cet. 1|year=November 2020|publisher=Balai Pustaka|ISBN=978-602-260-256-9|page=100}}</ref>


== Galeri ==
== Galeri ==
Baris 52: Baris 54:
Berkas:Voorraden worden door dragers naar een trein gebracht, Bestanddeelnr 281-1-4.jpg|Lokomotif D14 11 di Sukabumi.
Berkas:Voorraden worden door dragers naar een trein gebracht, Bestanddeelnr 281-1-4.jpg|Lokomotif D14 11 di Sukabumi.
Berkas:Tjandjoer De trein Soekaboemi - Bandoeng heeft voor de locomotief een platte wa, Bestanddeelnr 502-5-1.jpg|Lokomotif D14 11.
Berkas:Tjandjoer De trein Soekaboemi - Bandoeng heeft voor de locomotief een platte wa, Bestanddeelnr 502-5-1.jpg|Lokomotif D14 11.
Berkas:DKA D14 (14 10 A).jpg|Tampak belakang lokomotif D1410 ketika masih dimonumenkan di [[Taman Mini Indonesia Indah]], 2002.
Berkas:DKA D14 (14 10 A).jpg|Tampak belakang lokomotif D1410 ketika masih dimonumenkan di [[Taman Mini Indonesia Indah]], 2002, yang berada di belakang tender lokomotif [[Lokomotif CC50|CC50]]01.
Berkas:Locomotive D1410 when crossing the Lempuyangan-Purwosari Railway Line.jpg|Lokomotif D1410 ketika melintasi jalur kereta api Lempuyangan-Purwosari tepatnya sebelum memasuki Stasiun Brambang.
</gallery>
</gallery>



Revisi terkini sejak 29 Februari 2024 15.18

Lokomotif D14
Lokomotif D14
D1410 menjadi lokomotif penarik KA Jaladara, 2021
Data teknis
Sumber tenagauap
ProdusenHanomag, Hannover Jerman dan Werkspoor, Amsterdam, Belanda
Nomor seriD14 / SS1400
ModelMikado
Tanggal dibuat1921-1922
Jumlah dibuat24 unit
Spesifikasi roda
Notasi Whyte2-8-2T
Susunan roda AAR1-D-1
Klasifikasi UIC1D1
Dimensi
Lebar sepur1.067 mm
Diameter roda1.106 mm
Panjang12.650 mm
Lebar3.000 mm
Tinggi maksimum3.780 mm
Berat
Berat kosong54,4 ton
Berat siap71,1 ton
Bahan bakar
Jenis bahan bakarBatubara, Kayu Jati, Minyak Residu
Kapasitas bahan bakar3000 liter
Kelistrikan
Sistem kelistrikanJ. Stone & Co. Ltd (era DKA)
Sistem mesin
Tekanan ketel uap1.2 MPa
Ukuran silinder485 mm × 600 mm
Kinerja
Kecepatan maksimum70 km/jam
Daya mesin200 KW
Jari-jari lengkung terkecil120 m
Lain-lain
Rem keretaRem Udara Tekan, Rem manual
Jenis suling/klakson lokomotifSuling nada tunggal top lever (pra modif 1930an)

D&RGW 5 Chime (setelah modif 1930an)

Suling nada tunggal (restorasi 2020)
Karier
Perusahaan pemilikPemilik Asli: Staatsspoorwegen
Unit yang dilestarikanD1410
Pemilik sekarangPT.Kereta Api Indonesia Persero

Lokomotif D14 adalah lokomotif uap yang kini dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia buatan Hanomag, Jerman dan Werkspoor, Belanda.

Awal pengoperasian lokomotif

[sunting | sunting sumber]

Sebelum lokomotif listrik (WH 3200) dan kereta api listrik (KRL) "merajai" jalur Jabotabek, lokomotif D14 sempat menjadi lokomotif pilihan untuk jalur tersebut. Dengan adanya elektrifikasi jalur Jabotabek pada tahun 1925-1930, peran lokomotif uap D14 secara perlahan mulai tergantikan.[1]

Lokomotif yang didatangkan oleh Staatsspoorwegen (SS) ini berasal dari dua pabrikan yang berbeda. Lokomotif D14 dengan nomor "01" sampai "12" dibuat oleh, Hanomag, Hannover, Jerman tahun 1921, sedangkan untuk nomor "13" hingga "24" dibuat oleh Werkspoor, Belanda tahun 1922. Selain itu, terdapat perbedaaan pada nomor asli pabrikan, yaitu nomor "9644" hingga "9655" untuk lokomotif "D 14 01" hingga "D 14 12" dan nomor "499" hingga "510" untuk lokomotif "D 14 13" dan "D 14 14".

Desain lokomotif ini cocok dioperasikan di lintas lokal dan jalur pegunungan, seperti jalur Bogor-Sukabumi-Cianjur hingga Bandung dan jalur Bogor-Sukabumi. Dalam buku berjudul Indonesian Steam Locomotives in Action karya A. E. Durrant, menampilkan foto lokomotif "D 14 13" saat keluar dari mulut Terowongan Lampegan dari Jakarta menuju Cianjur dan Bandung.

Dalam pengoperasiannya, lokomotif dengan tipe gandar 2-8-2T ini juga melayani kereta langsir. Sebelumnya, terdapat 24 buah lokomotif D14 di Indonesia dan tersebar di depo lokomotif: Jatinegara dan Bogor (11 buah), Cianjur (8 buah), Purwakarta (3 buah), dan Sidotopo (2 buah). Namun dari 24 buah lokomotif D14 tersebut, berdasarkan data PNKA Power Parade pada tahun 1970, A. E. Durrant menyebutkan, "Perusahaan Nasional Kereta Api tersebut tinggal memiliki 23 unit D14". Jumlah itu kian menyusut, terlebih dengan kedatangan satu persatu KRL di lintasan Jabotabek.

Unit yang dilestarikan

[sunting | sunting sumber]

Dari 24 unit lokomotif D14, saat ini hanya tersisa satu unit siap operasi (SO) dengan nomor "D1410" yang telah menjalani proses pemugaran serta konversi bahan bakar (dari minyak residu menjadi kayu bakar) di Balai Yasa Yogyakarta terhitung sejak Oktober 2018.[2][3]

Proses restorasi lokomotif D1410 diawali dengan pemindahan lokomotif D1410 bersama D52099 dari Museum Transportasi TMII ke Stasiun Purwosari pada Oktober 2016. Keduanya sempat dibiarkan terparkir di emplasemen Stasiun Purwosari selama 2 tahun lamanya. Selanjutnya, pada 10 Oktober 2018, D1410 ditransitkan di bekas gudang semen Stasiun Solo Balapan kemudian dikirimkan menuju Balai Yasa Pengok untuk menjalani proses restorasi.[2]

Pekerjaan restorasi di Balai Yasa Pengok berlangsung selama sembilan bulan dimulai sejak Februari 2019. Dengan kondisi ketel uap, tender, rangka dan komponen penggerak rusak, serta keterbatasan suku cadang, perlahan tim restorasi mulai memperbaikinya.[3] Pada 18 Oktober 2019, lokomotif menjalani uji dinamis kecil di Balai Yasa Pengok.[2] Pekerjaan dinyatakan selesai pada November 2019.[3]

Pengoperasian lokomotif saat ini

[sunting | sunting sumber]

Pada tanggal 6 Februari 2020, lokomotif D1410 dijalankan dari Stasiun Lempuyangan menuju Stasiun Purwosari—menjadi lokomotif uap pertama yang melintasi jalur kereta api Kutoarjo–Purwosari ruas Lempuyangan–Purwosari setelah puluhan tahun tidak dilintasi lokomotif uap.[4] Upacara peresmian dalam pengoperasian Lokomotif D1410 dilakukan pada tanggal 16 Februari 2020 untuk merayakan Hari Jadi ke-275 Kota Solo di Jalan Slamet Riyadi, Surakarta (lintas Purwosari–Wonogiri) oleh Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro; dan Wakil Walikota Surakarta, Achmad Purnomo; serta disaksikan oleh masyarakat.[5] Nantinya lokomotif ini akan menjadi bakal pelanting kereta wisata yang direncanakan beroperasi di Solo, Sukoharjo, hingga Wonogiri.[3]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Bagus Prayogo, Yoga; Yohanes Sapto, Prabowo; Radityo, Diaz (2017). Kereta Api di Indonesia. Sejarah Lokomotif di Indonesia. Yogyakarta: Jogja Bangkit Publisher. hlm. 96. ISBN 978-602-0818-55-9. 
  2. ^ a b c Tri Sulistyo, Bayu (18 Oktober 2019). "Lokomotif D1410 Bangkit Dari Tidur Panjangnya". Diakses tanggal 8 November 2019. 
  3. ^ a b c d Djuraid, Hadi M.; Utomo, Wahyu; Razif; Panca, Andi (November 2020). Sejarah Perkeretaapian Indonesia Dulu, Kini, dan Mendatang (edisi ke-Cet. 1). Balai Pustaka. hlm. 100. ISBN 978-602-260-256-9. 
  4. ^ "Hore Lokomotif Uap D1410 Sukses direstorasi layani KA Jaladara". nusadaily.com. Diakses tanggal 06-02-2020. 
  5. ^ "Diresmikan! Loko Uap Kuno D1410 Siap Layani Wisatawan Solo hingga Wonogiri". solopos.com. Diakses tanggal 16-02-2020.