Stasiun Pulau Aie: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) k (via JWB) |
||
(37 revisi perantara oleh 21 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{infobox stasiun |
{{infobox stasiun |
||
| image = |
| image = "++"_stasiun_pulau_air_kota_Padang_2022_1.jpg |
||
| caption = Stasiun Pulau Aie |
| caption = Tampak depan Stasiun Pulau Aie, 2022 |
||
| close_type = KAI20 |
|||
| name = Pulau Aie |
| name = Pulau Aie |
||
|symbol_location= |
| symbol_location = kai |
||
|symbol= |
| symbol = bandara |
||
| symbol_location3 = |
| symbol_location3 = |
||
| symbol3 = |
| symbol3 = |
||
| prov = |
| prov = Sumatera Barat |
||
| kota = Padang |
| kota = Padang |
||
| kecamatan kota = Padang Selatan |
| kecamatan kota = Padang Selatan |
||
Baris 13: | Baris 14: | ||
| nomor = 7001 |
| nomor = 7001 |
||
| singkatan = PLA |
| singkatan = PLA |
||
| nomorstasiun = {{Penomoran stasiun KAI persegi solid|name=Me|number=01|size=40}} |
|||
| tinggi = +2 m |
| tinggi = +2 m |
||
| letak = km 2+574 lintas [[Stasiun Padang|Padang]]–'''Pulau Aie''' |
| letak = km 2+574 lintas [[Stasiun Padang|Padang]]–'''Pulau Aie''' |
||
Baris 27: | Baris 29: | ||
| laktasi = Ya |
| laktasi = Ya |
||
| toilet = Ya |
| toilet = Ya |
||
| operator = |
| operator = divreii |
||
| open = 1 Juli 1891 |
| open = 1 Juli 1891 |
||
| close = Sekitar dekade 1980-an |
| close = Sekitar dekade 1980-an |
||
Baris 34: | Baris 36: | ||
| oldname = Station Poeloe-Ajer |
| oldname = Station Poeloe-Ajer |
||
| sepeda = ? |
| sepeda = ? |
||
| merokok = |
| merokok = |
||
| cs = Ya |
| cs = Ya |
||
| persinyalan = Mekanik tipe [[Siemens & Halske]] manual tanpa blok |
| persinyalan = Mekanik tipe [[Siemens & Halske]] manual tanpa blok |
||
| kesehatan = Ya |
| kesehatan = Ya |
||
| kode = PLA |
| kode = PLA |
||
| module1 = {{infobox cagar budaya|child=yes |
|||
| Name = Stasiun Pulau Air |
|||
| Image = |
|||
| Location = |
|||
| Type = |
|||
| Criteria = Bangunan |
|||
| ID = KB002568 |
|||
| Region = |
|||
| Year = 16 Januari 1998 |
|||
| ownership = [[Kereta Api Indonesia|PT Kereta Api Indonesia]] |
|||
| management = [[Kereta Api Indonesia|PT Kereta Api Indonesia]] |
|||
| Link = https://budaya-data.kemdikbud.go.id/cagarbudaya/objek/KB002568 |
|||
| Session = 03/1998 |
|||
| embedded = |
|||
| locmapin = |
|||
| coordinates = |
|||
| map_caption = |
|||
}} |
}} |
||
}} |
|||
'''Stasiun Pulau Aie (PLA)'''—juga dieja dengan nama [[bahasa Melayu]] '''Pulau Air''' dan nama lama ''' |
'''Stasiun Pulau Aie (PLA)'''—juga dieja dengan nama [[bahasa Melayu]] '''Pulau Air''' dan nama lama '''Pulauaer'''—merupakan [[stasiun kereta api]] kelas I yang terletak di [[Pasa Gadang, Padang Selatan, Padang]]. Stasiun ini merupakan stasiun pertama yang dibangun oleh pemerintahan kolonial Belanda di [[Kota Padang]], [[Sumatera Barat]]. Stasiun ini merupakan stasiun ujung sebelum menuju [[Pelabuhan Muaro]] yang percabangannya dari [[Stasiun Padang]]. Stasiun yang terletak pada ketinggian +2 meter ini termasuk dalam [[Divisi Regional II Sumatera Barat]] serta merupakan bagian dari pengaktifan kembali jalur-jalur kereta api di Sumatera Barat.<ref>{{Cite web|url=https://padang.tribunnews.com/2019/08/23/live-facebook-jalur-ka-dari-stasiun-padang-ke-stasiun-pulau-air-potensial-kembangkan-pariwisata|title=Live Facebook-Jalur KA dari Stasiun Padang ke Stasiun Pulau Air Potensial Kembangkan Pariwisata|website=Tribun Padang|language=id-ID|access-date=2019-08-23}}</ref> Stasiun ini hanya memiliki dua jalur kereta api dengan jalur 2 merupakan sepur lurus. |
||
Sejak tahun 2007, Pemerintah Kota Padang resmi menetapkan stasiun ini sebagai [[cagar budaya]] berdasarkan inventaris Balai Pelestarian Cagar Budaya No. 69/BCB-TB/A/01/2007.<ref>{{Cite web|url=https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbsumbar/wp-content/uploads/sites/28/2018/08/Daftar-CB-SUMBAR.pdf|title=Cagar Budaya Tak Bergerak Sumatera Barat|last=BPCB Sumatera Barat|first=|date=2018|website=|access-date=2019-08-24}}</ref> Ke arah barat daya stasiun ini sebenarnya masih memiliki kelanjutan jalur menuju Pelabuhan Muaro, tetapi jalur itu tidak ikut direaktivasi. Stasiun ini beroperasi kembali pada 10 Februari 2021 dan kini melayani [[kereta api Minangkabau Ekspres]] tujuan [[Bandar Udara Internasional Minangkabau]]. |
Sejak tahun 2007, Pemerintah Kota Padang resmi menetapkan stasiun ini sebagai [[cagar budaya]] berdasarkan inventaris Balai Pelestarian Cagar Budaya No. 69/BCB-TB/A/01/2007.<ref>{{Cite web|url=https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbsumbar/wp-content/uploads/sites/28/2018/08/Daftar-CB-SUMBAR.pdf|title=Cagar Budaya Tak Bergerak Sumatera Barat|last=BPCB Sumatera Barat|first=|date=2018|website=|access-date=2019-08-24|archive-date=2019-08-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20190824044457/https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbsumbar/wp-content/uploads/sites/28/2018/08/Daftar-CB-SUMBAR.pdf|dead-url=yes}}</ref> Ke arah barat daya stasiun ini sebenarnya masih memiliki kelanjutan jalur menuju Pelabuhan Muaro, tetapi jalur itu tidak ikut direaktivasi. Stasiun ini beroperasi kembali pada 10 Februari 2021 dan kini melayani [[kereta api Minangkabau Ekspres]] tujuan [[Bandar Udara Internasional Minangkabau]]. |
||
== Sejarah == |
== Sejarah == |
||
Setelah dirintisnya jalan rel kereta api yang menghubungkan Kota [[Kota Semarang|Semarang]] dan [[Kota Surakarta|Solo]] oleh perusahaan swasta ''[[Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij]]'' (NIS), pembangunan rel kereta api dilanjutkan kembali ke luar Pulau Jawa, terutama daerah yang mengandung kekayaan alam seperti |
Setelah dirintisnya jalan rel kereta api yang menghubungkan Kota [[Kota Semarang|Semarang]] dan [[Kota Surakarta|Solo]] oleh perusahaan swasta ''[[Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij]]'' (NIS), pembangunan rel kereta api dilanjutkan kembali ke luar Pulau Jawa, terutama daerah yang mengandung kekayaan alam seperti Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dan Aceh. Keberadaan kereta api di Sumatera Barat tidak terlepas dari ditemukannya pertambangan [[batu bara]] di [[Kota Sawahlunto|Sawahlunto]] pada tahun 1868 oleh seorang insinyur pertambangan bernama [[Willem Hendrik de Greve]]. |
||
Pembangunan jalan kereta api dilakukan oleh Perusahaan Kereta Api Negara ''[[Staatsspoorwegen ter Sumatra's Westkust]]'' (SSS), dimulai dari Teluk Bayur ke Sawahlunto. Pada bulan Juli 1891, telah diselesaikan pembangunan jalan kereta api dari Pulo Aie ke Padang Panjang sepanjang 71 |
Pembangunan jalan kereta api dilakukan oleh Perusahaan Kereta Api Negara ''[[Staatsspoorwegen ter Sumatra's Westkust]]'' (SSS), dimulai dari Teluk Bayur ke Sawahlunto. Pada bulan Juli 1891, telah diselesaikan pembangunan jalan kereta api dari Pulo Aie ke Padang Panjang sepanjang 71 km. Pada November 1891, jalan kereta api tersebut mencapai Bukittinggi dengan panjang 90 km. |
||
Jalur kereta api tersebut diresmikan pada tanggal 1 Oktober 1892 di Kota [[Kota Padang|Padang]], bersamaan dengan pembukaan [[Pelabuhan Teluk Bayur]] (Emmahaven), dan pembukaan hubungan kereta api dari Padang hingga Muaro Kalaban.<ref>{{Cite thesis|last=Yusman Karim|first=Yusman|title=Keberadaan Stasiun Kereta Api Pulo Aie Kota Padang (1971-1990)|date=|degree=|publisher=|url=|doi=}}</ref> |
Jalur kereta api tersebut diresmikan pada tanggal 1 Oktober 1892 di Kota [[Kota Padang|Padang]], bersamaan dengan pembukaan [[Pelabuhan Teluk Bayur]] (Emmahaven), dan pembukaan hubungan kereta api dari Padang hingga Muaro Kalaban.<ref>{{Cite thesis|last=Yusman Karim|first=Yusman|title=Keberadaan Stasiun Kereta Api Pulo Aie Kota Padang (1971-1990)|date=|degree=|publisher=|url=|doi=}}</ref> |
||
== Reaktivasi == |
== Reaktivasi == |
||
Reaktivasi jalur ini mulai digaungkan pada Desember 2013. Pada saat itu, PT KAI Divre II |
Reaktivasi jalur ini mulai digaungkan pada Desember 2013. Pada saat itu, PT KAI Divre II Sumatera Barat mulai melakukan pendataan dan penertiban terhadap rumah-rumah warga di pinggir jalur rel serta lapak Pasar Tarandam yang menempati bekas jalur kereta api. Proyek ini semula bertujuan agar kereta api dapat menjangkau Kota Tua Padang serta [[Pelabuhan Muaro]].<ref>{{Cite journal|last=Sudarsih|first=A.|year=2014|title=Reaktivasi Jalur Padang-Puluaer|url=|journal=Majalah KA|volume=90|issue=|pages=28-29|doi=}}</ref> |
||
Dalam perkembangannya, jalur ini juga harus ditingkatkan dengan mengganti rel serta bantalannya mengingat usia prasarana yang sudah sangat tua dan dianggap tidak layak operasi. Untuk memenuhi kebutuhan pedagang dan konsumen di Pasar Tarandam, jalur ini juga direncanakan akan memiliki satu halte.<ref>{{Cite web|url=https://padang.tribunnews.com/2019/07/26/reaktivasi-jalur-kereta-api-dari-stasiun-padang-ke-stasiun-pulau-air-segera-dimulai|title=Reaktivasi Jalur Kereta Api dari Stasiun Padang ke Stasiun Pulau Air Segera Dimulai|website=Tribun Padang|language=id-ID|access-date=2019-08-24}}</ref><ref>{{Cite web|url=http://beritatrans.com/2019/08/07/kereta-beroperasi-di-simpang-pulau-air-padang-tahun-2020/|title=Kereta Beroperasi di Simpang-Pulau Air Padang Tahun 2020|last=Awe|date=2019-08-07|website=Berita Trans|language=en|access-date=2019-08-24}}</ref> Selain itu, stasiun ini memiliki dua jalur serta persinyalan mekanik seperti halnya [[Divisi Regional II |
Dalam perkembangannya, jalur ini juga harus ditingkatkan dengan mengganti rel serta bantalannya mengingat usia prasarana yang sudah sangat tua dan dianggap tidak layak operasi. Untuk memenuhi kebutuhan pedagang dan konsumen di Pasar Tarandam, jalur ini juga direncanakan akan memiliki satu halte.<ref>{{Cite web|url=https://padang.tribunnews.com/2019/07/26/reaktivasi-jalur-kereta-api-dari-stasiun-padang-ke-stasiun-pulau-air-segera-dimulai|title=Reaktivasi Jalur Kereta Api dari Stasiun Padang ke Stasiun Pulau Air Segera Dimulai|website=Tribun Padang|language=id-ID|access-date=2019-08-24}}</ref><ref>{{Cite web|url=http://beritatrans.com/2019/08/07/kereta-beroperasi-di-simpang-pulau-air-padang-tahun-2020/|title=Kereta Beroperasi di Simpang-Pulau Air Padang Tahun 2020|last=Awe|date=2019-08-07|website=Berita Trans|language=en|access-date=2019-08-24}}</ref> Selain itu, stasiun ini memiliki dua jalur serta persinyalan mekanik seperti halnya [[Divisi Regional II Sumatera Barat|Divre II Sumbar]]. Sebenarnya ruang PPKA stasiun ini awalnya dirancang untuk persinyalan elektrik, tetapi untuk saat ini ruang PPKA tersebut sedang direnovasi untuk mengakomodir peralatan persinyalan mekanik. Jalur menuju Pulau Aie sudah diujicoba pada 7 Maret 2020. Meski awalnya akan diresmikan pada 16 Maret 2020, stasiun ini baru beroperasi pada diberlakukan Grafik Perjalanan Kereta api ([[Grafik perjalanan kereta api|GAPEKA 2021]]) tanggal 10 Februari 2021 karena [[Pandemi koronavirus di Indonesia|pandemi koronavirus]]. Total Rp40 miliar rupiah telah digelontorkan untuk reaktivasi jalur pendek yang hanya memiliki panjang 2,6 km ini.<ref>{{Cite web|url=https://posmetropadang.co.id/jalur-ka-pulau-air-resmi-beroperasi-16-maret-ada-tiket-gratis-bagi-warga/|title=Jalur KA Pulau Air Resmi Beroperasi 16 Maret, Ada Tiket Gratis Bagi Warga|date=2020-03-02|website=Posmetro Padang|language=en-US|access-date=2020-03-02}}</ref> |
||
== |
== Bangunan dan tata letak == |
||
{| cellspacing="0" cellpadding="3" |
|||
⚫ | |||
| colspan="4" style="border-top:solid 1px gray;border-bottom:solid 1px gray;text-align:center" |{{Infobox station/KAI header 2|kode=PLA|penomoran={{Penomoran stasiun KAI persegi solid|Me|01|seq=2|size=25}}|bandara=yes}} |
|||
⚫ | |||
Berikut ini adalah jadwal kereta api penumpang yang berhenti di Stasiun Pulau Aie '''per 10 Februari 2021 (sesuai Gapeka 2021).''' |
|||
⚫ | |||
|+[[Kereta api Minangkabau Ekspres]] |
|||
⚫ | |||
!'''Tiba''' |
|||
!'''Berangkat''' |
|||
! rowspan="8" | |
|||
!'''No. KA''' |
|||
!'''Tiba''' |
|||
!'''Berangkat''' |
|||
|- |
|- |
||
|Jalur '''2''' |
|||
! colspan="3" |Tujuan Pulau Aie |
|||
⚫ | |||
! colspan="3" |Tujuan [[Stasiun Bandara Internasional Minangkabau|Bandara Minangkabau]] |
|||
|Sepur belok |
|||
| |
|||
|- |
|- |
||
|Jalur '''1''' |
|||
|B21 |
|||
|← {{Small|([[Stasiun Tarandam|Tarandam]])}} |
|||
|08.36 |
|||
|Sepur lurus |
|||
| rowspan="6" | - |
|||
⚫ | |||
|B22 |
|||
| |
|||
| rowspan="6" | - |
|||
|06.15 |
|||
|- |
|- |
||
| colspan="4" style="text-align:center; border-top:solid 2px black;border-left:solid 2px black;border-right:solid 2px black;border-bottom:solid 2px black;" |{{Small|Peron sisi}} |
|||
|B23 |
|||
|10.55 |
|||
|B24 |
|||
|08.45 |
|||
|- |
|- |
||
| colspan="4" style="border-top:solid 1px gray;border-bottom:solid 1px gray;text-align:center" |'''Bangunan utama stasiun''' |
|||
|B25 |
|||
|} |
|||
|13.17 |
|||
|B26 |
|||
⚫ | |||
|11.10 |
|||
Berikut ini adalah layanan kereta api yang berhenti di stasiun ini sesuai Gapeka 2023.<ref>{{cite book|date=14 April 2023|url=https://djka.dephub.go.id/uploads/202305/KP-DJKA_69_TAHUN_2023_GAPEKA_SUMBAGBAR_2023.pdf|title=Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Sumatra Bagian Barat Tahun 2023|location=[[Jakarta]]|publisher=[[Direktorat Jenderal Perkeretaapian]]|accessdate=12 Mei 2023}}</ref> |
|||
=== Kereta bandara === |
|||
⚫ | |||
|- |
|- |
||
!colspan=2|Nama kereta api |
|||
|B27 |
|||
!colspan=2|Relasi |
|||
|15.40 |
|||
!cosplan=2|Keterangan |
|||
|B28 |
|||
|13.25 |
|||
|- |
|- |
||
|colspan=2 rowspan=2| {{rint|padang|me}} {{kereta api|Minangkabau Ekspres}} |
|||
|B29 |
|||
⚫ | |||
|18.08 |
|||
| rowspan=2|{{sta|Bandara Internasional Minangkabau}} |
|||
|B30 |
|||
|– |
|||
|16.00 |
|||
⚫ | |||
|B31 |
|||
|20.43 |
|||
|B32 |
|||
|18.25 |
|||
|} |
|} |
||
Baris 111: | Baris 116: | ||
Stasiun Pulau Air.JPG|Stasiun Pulau Aie sebelum direnovasi, 2014 |
Stasiun Pulau Air.JPG|Stasiun Pulau Aie sebelum direnovasi, 2014 |
||
Stasiun Pulau Air nonaktif.jpg|Stasiun Pulau Aie sebelum direnovasi, 2019 |
Stasiun Pulau Air nonaktif.jpg|Stasiun Pulau Aie sebelum direnovasi, 2019 |
||
Ujicoba_Stasiun_Pulau_Aie.jpg| Stasiun Pulau Aie setelah selesai direnovasi tepat saat ujicoba jalur. |
|||
</gallery> |
</gallery> |
||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
{{reflist|2}} |
{{reflist|2}} |
||
== Pranala luar == |
|||
https://sumbar.antaranews.com/berita/278245/membangkit-kejayaan-poeloe-ajer-stasiun-kereta-tertua-peninggalan-belanda-di-sumbar |
|||
{{Adjacent stations|system=KAI|line=Pulau Aie–Kayu Tanam|right=Tarandam}} |
{{Adjacent stations|system=KAI|line=Pulau Aie–Kayu Tanam|right=Tarandam}} |
||
{{Stasiun kereta api di Indonesia |state=expanded}} |
{{Stasiun kereta api di Indonesia |state=expanded}} |
||
{{Transportasi di Kota Padang}} |
{{Transportasi di Kota Padang}} |
||
{{coord|-0.960701|100.366013|display=title}} |
|||
[[Kategori: |
[[Kategori:Stasiun kereta api di Sumatera Barat|Pulau Aie]] |
||
[[Kategori:Kota Padang]] |
[[Kategori:Kota Padang]] |
||
[[Kategori:Padang Selatan, Padang]] |
[[Kategori:Padang Selatan, Padang]] |
||
{{stasiun-Sumbar-stub}} |
{{stasiun-Sumbar-stub}} |
Revisi terkini sejak 30 September 2024 08.53
M01
| |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Nama lain | Stasiun Puluaer, Pulau Air | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Lokasi |
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Koordinat | 0°57′38.002″S 100°21′58.000″E / 0.96055611°S 100.36611111°E | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Ketinggian | +2 m | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Operator | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Letak | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Jumlah peron | Satu peron sisi yang cukup tinggi | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Jumlah jalur | 2 (jalur 2: sepur lurus) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Layanan | Minangkabau Ekspres | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Konstruksi | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Jenis struktur | Atas tanah | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Fasilitas sepeda | ? | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Akses difabel | Ya | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Informasi lain | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kode stasiun |
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Klasifikasi | I[2] | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sejarah | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Dibuka | 1 Juli 1891 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Ditutup | Sekitar dekade 1980-an | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Nama sebelumnya | Station Poeloe-Ajer | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Tanggal penting | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Dibuka kembali | 10 Februari 2021 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Operasi layanan | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Fasilitas dan teknis | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Fasilitas | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Tipe persinyalan | Mekanik tipe Siemens & Halske manual tanpa blok | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Cagar budaya Indonesia Stasiun Pulau Air | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kategori | Bangunan | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
No. Regnas | KB002568 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
No. SK | 03/1998 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Tanggal SK | 16 Januari 1998 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Pemilik | PT Kereta Api Indonesia | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Pengelola | PT Kereta Api Indonesia | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Nama sebagaimana tercantum dalam Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Lokasi pada peta | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Stasiun Pulau Aie (PLA)—juga dieja dengan nama bahasa Melayu Pulau Air dan nama lama Pulauaer—merupakan stasiun kereta api kelas I yang terletak di Pasa Gadang, Padang Selatan, Padang. Stasiun ini merupakan stasiun pertama yang dibangun oleh pemerintahan kolonial Belanda di Kota Padang, Sumatera Barat. Stasiun ini merupakan stasiun ujung sebelum menuju Pelabuhan Muaro yang percabangannya dari Stasiun Padang. Stasiun yang terletak pada ketinggian +2 meter ini termasuk dalam Divisi Regional II Sumatera Barat serta merupakan bagian dari pengaktifan kembali jalur-jalur kereta api di Sumatera Barat.[3] Stasiun ini hanya memiliki dua jalur kereta api dengan jalur 2 merupakan sepur lurus.
Sejak tahun 2007, Pemerintah Kota Padang resmi menetapkan stasiun ini sebagai cagar budaya berdasarkan inventaris Balai Pelestarian Cagar Budaya No. 69/BCB-TB/A/01/2007.[4] Ke arah barat daya stasiun ini sebenarnya masih memiliki kelanjutan jalur menuju Pelabuhan Muaro, tetapi jalur itu tidak ikut direaktivasi. Stasiun ini beroperasi kembali pada 10 Februari 2021 dan kini melayani kereta api Minangkabau Ekspres tujuan Bandar Udara Internasional Minangkabau.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Setelah dirintisnya jalan rel kereta api yang menghubungkan Kota Semarang dan Solo oleh perusahaan swasta Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS), pembangunan rel kereta api dilanjutkan kembali ke luar Pulau Jawa, terutama daerah yang mengandung kekayaan alam seperti Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dan Aceh. Keberadaan kereta api di Sumatera Barat tidak terlepas dari ditemukannya pertambangan batu bara di Sawahlunto pada tahun 1868 oleh seorang insinyur pertambangan bernama Willem Hendrik de Greve.
Pembangunan jalan kereta api dilakukan oleh Perusahaan Kereta Api Negara Staatsspoorwegen ter Sumatra's Westkust (SSS), dimulai dari Teluk Bayur ke Sawahlunto. Pada bulan Juli 1891, telah diselesaikan pembangunan jalan kereta api dari Pulo Aie ke Padang Panjang sepanjang 71 km. Pada November 1891, jalan kereta api tersebut mencapai Bukittinggi dengan panjang 90 km.
Jalur kereta api tersebut diresmikan pada tanggal 1 Oktober 1892 di Kota Padang, bersamaan dengan pembukaan Pelabuhan Teluk Bayur (Emmahaven), dan pembukaan hubungan kereta api dari Padang hingga Muaro Kalaban.[5]
Reaktivasi
[sunting | sunting sumber]Reaktivasi jalur ini mulai digaungkan pada Desember 2013. Pada saat itu, PT KAI Divre II Sumatera Barat mulai melakukan pendataan dan penertiban terhadap rumah-rumah warga di pinggir jalur rel serta lapak Pasar Tarandam yang menempati bekas jalur kereta api. Proyek ini semula bertujuan agar kereta api dapat menjangkau Kota Tua Padang serta Pelabuhan Muaro.[6]
Dalam perkembangannya, jalur ini juga harus ditingkatkan dengan mengganti rel serta bantalannya mengingat usia prasarana yang sudah sangat tua dan dianggap tidak layak operasi. Untuk memenuhi kebutuhan pedagang dan konsumen di Pasar Tarandam, jalur ini juga direncanakan akan memiliki satu halte.[7][8] Selain itu, stasiun ini memiliki dua jalur serta persinyalan mekanik seperti halnya Divre II Sumbar. Sebenarnya ruang PPKA stasiun ini awalnya dirancang untuk persinyalan elektrik, tetapi untuk saat ini ruang PPKA tersebut sedang direnovasi untuk mengakomodir peralatan persinyalan mekanik. Jalur menuju Pulau Aie sudah diujicoba pada 7 Maret 2020. Meski awalnya akan diresmikan pada 16 Maret 2020, stasiun ini baru beroperasi pada diberlakukan Grafik Perjalanan Kereta api (GAPEKA 2021) tanggal 10 Februari 2021 karena pandemi koronavirus. Total Rp40 miliar rupiah telah digelontorkan untuk reaktivasi jalur pendek yang hanya memiliki panjang 2,6 km ini.[9]
Bangunan dan tata letak
[sunting | sunting sumber]Jalur 2 | Sepur belok | ||
Jalur 1 | ← (Tarandam) | Sepur lurus
Minangkabau Ekspres, dari dan tujuan BIM |
|
Peron sisi | |||
Bangunan utama stasiun |
Layanan kereta api
[sunting | sunting sumber]Berikut ini adalah layanan kereta api yang berhenti di stasiun ini sesuai Gapeka 2023.[10]
Kereta bandara
[sunting | sunting sumber]Nama kereta api | Relasi | Keterangan | ||
---|---|---|---|---|
Minangkabau Ekspres | Pulau Aie | Bandara Internasional Minangkabau | – |
Galeri
[sunting | sunting sumber]-
Stasiun Pulau Aie sebelum direnovasi, 2014
-
Stasiun Pulau Aie sebelum direnovasi, 2019
-
Stasiun Pulau Aie setelah selesai direnovasi tepat saat ujicoba jalur.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero).
- ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020.
- ^ "Live Facebook-Jalur KA dari Stasiun Padang ke Stasiun Pulau Air Potensial Kembangkan Pariwisata". Tribun Padang. Diakses tanggal 2019-08-23.
- ^ BPCB Sumatera Barat (2018). "Cagar Budaya Tak Bergerak Sumatera Barat" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2019-08-24. Diakses tanggal 2019-08-24.
- ^ Yusman Karim, Yusman. Keberadaan Stasiun Kereta Api Pulo Aie Kota Padang (1971-1990) (Tesis).
- ^ Sudarsih, A. (2014). "Reaktivasi Jalur Padang-Puluaer". Majalah KA. 90: 28–29.
- ^ "Reaktivasi Jalur Kereta Api dari Stasiun Padang ke Stasiun Pulau Air Segera Dimulai". Tribun Padang. Diakses tanggal 2019-08-24.
- ^ Awe (2019-08-07). "Kereta Beroperasi di Simpang-Pulau Air Padang Tahun 2020". Berita Trans (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-08-24.
- ^ "Jalur KA Pulau Air Resmi Beroperasi 16 Maret, Ada Tiket Gratis Bagi Warga". Posmetro Padang (dalam bahasa Inggris). 2020-03-02. Diakses tanggal 2020-03-02.
- ^ Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Sumatra Bagian Barat Tahun 2023 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 14 April 2023. Diakses tanggal 12 Mei 2023.
Stasiun sebelumnya | Lintas Kereta Api Indonesia | Stasiun berikutnya | ||
---|---|---|---|---|
Terminus | Pulau Aie–Padang Panjang | Tarandam menuju Padang Panjang
|