Lompat ke isi

Azmatkhan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
WikiSentra (bicara | kontrib)
k External Link
Tag: kemungkinan spam pranala VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi iOS App section source
 
(178 revisi perantara oleh 60 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
'''''AZMATKHAN / AL-AZMATKHAN / AL-AZHAMATKHAN''''' {{lang-ar-at|آل عظمت خان / آل عظمة خان|Al-Aẓamātkhān / Al-Azhamatkhan}} '''''(Al-Azhamatkhan Al-Husaini)''''', Salah Satu Qabilah [[Alawiyyin|Ba'Alawi / 'Alawiyin]]. juga dieja Al-Azmatkhan, Al-Azhmatkhan, Al-Azhamatkhan atau Al-Azhamatchan ({{lang-ur|{{Nastaliq|آل عظمت خان}}}}) adalah salah satu [[Marga]] dari Qabilah Dzurriyyah Rasulullah [[Hadramaut|Hadhramaut]] yang banyak tersebar di [[Asia Selatan]] dan [[Asia Tenggara]]. Nama [[Azmatkhan|Al-Azhamatkhan]] berasal dari penggabungan dua kata dalam [[bahasa Urdu]], ''[[Kemuliaan dan Hormat|Azhamat]]'' yang berartikan "Mulia" dan ''[[Khan]]'' sebuah gelar bangsawan dari [[India]] yang memiliki arti "Keluarga", jadi [[Azmatkhan|Azhamatkhan]] artinya "[[Keluarga]] [[Kemuliaan dan Hormat|Mulia]]" (Keturunan Nabi Muhammad SAW). hal ini dikarenakan pertalian nasab keluarga ini bersambung kepada nabi mulia kita yaitu [[Muhammad|Sayyidina Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam]].<ref name=":0">{{Cite web|url=http://islamidia.com/inilah-asal-usul-marga-azmat-khan-sejarah-islam-dari-india-thailand-hingga-indonesia/|title=Inilah Asal-usul Marga Azmat Khan (Sejarah Islam Dari India, Thailand Hingga Indonesia)|last=Syaibani|first=Aeni|date=2013-12-16|website=islamidia.com|publisher=|access-date=2017-09-12}}</ref>
Azmatkhan atau '''Al-Azhmatkhan'''' ({{lang-ur|{{Nastaliq|آل عظمت خان}}}}) adalah marga [[Alawiyyin]] diduga keturunan [[Rasulullah]] (beberapa menyatakan bukan marga [[Alawiyyin]]) yang berasal dari [[India]] dan [[Hadramaut]], banyak tersebar di [[Asia Selatan]] dan [[Asia Tenggara]]. Marga Al-Azhmatkhan berasal dari penggabungan dua kata dalam [[bahasa Urdu]], "Azhamat" yang berartikan "Mulia/Tinggi" dan "[[Khan]]" sebuah gelar bangsawan [[India]] dan yang memiliki arti "Penguasa". <ref name=":0">{{Cite web|url=http://islamidia.com/inilah-asal-usul-marga-azmat-khan-sejarah-islam-dari-india-thailand-hingga-indonesia/|title=Inilah Asal-usul Marga Azhmat Khan (Sejarah Islam Dari India, Thailand Hingga Indonesia)|last=Syaibani|first=Aeni|date=2013-12-16|website=islamidia.com|publisher=|access-date=2017-09-12|archive-date=2017-09-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20170911235134/http://islamidia.com/inilah-asal-usul-marga-azmat-khan-sejarah-islam-dari-india-thailand-hingga-indonesia/|dead-url=yes}}</ref>


Banyak tersebar di Nusantara [[Indonesia]], umumnya dari trah keturunan Kesultanan Islam, keluarga Kyai [[Ulama]] generasi awal dakwah Islam di Nusantara, yang mana mereka pada awalnya bergelar mulia [[Habib]] atau [[Sayyid]] atau [[Syarif]], namun karena penjajahan Belanda, Jepang dan lain sebagainya, generasi Walisongo ini harus menyembunyikan Identitas Zuriyahnya' atau Gelar Kebangsawanannya dalam rangka menyelamatkan diri dan keluarga nya. Selanjutnya mereka mengasimilasikan dirinya dengan nama atau gelar setempat. Seperti : [[Tubagus]], [[Kemas]], [[Raden Mas]], dan sebagainya.
Diduga keturunan Al-Azhmatkhan di [[Nusantara]] umumnya adalah keturunan [[Walisongo]] dan [[Kesultanan]] [[Islam]], [[Kyai]]/[[Ulama]], yang menginisiasi gerakan dakwah [[Islam]] di Nusantara pada era akhir [[Majapahit]], pada awalnya mereka dikenal sebagai [[Sayyid]] atau [[Syarif]], namun karena [[penjajahan]] [[Belanda]], [[Jepang]] dan lain sebagainya, keturunan [[Walisongo]] ini harus menyembunyikan diri dalam rangka menyelamatkan diri dan keluarganya. Mereka berasimilasi dengan masyarakat setempat melalui pemakaian nama atau gelar lokal. Seperti : [[Tubagus|Tubagus (Banten)]], [[Raden|Kemas|Masagus|Kiagus|(Palembang)]],[[Raden|Radin (Lampung)]], [[Menak|Menak (Lampung)]], [[Raden Mas|Raden Mas (Jawa)]], dan sebagainya. Nasab Azmatkhan terinspirasi kisah hijrahnya Abdul Malik dari keluarga Jadid di abad ke-7 Hijriah, nasab ini tidak tercatat dalam kitab keluarga Alawiyyin sendiri dan bertentangan manuskrip kuno Nusantara.


{{Infobox Family|name=Al-Azhmatkhan
{{Infobox Family|name= AZMATKHAN / AL-AZHMATKHAN / AL-AZHAMATKHAN|early_forms=|members = Semua keturunan dari Al-Imam Abdul Malik Azmatkhan, terutama yang tergabung dalam Lembaga Nasab Internasional yaitu '''Baitul Ansab Lil Asyraf Azmatkhan Wa Ahlulbayt Al-Alamy'''. Sebuah lembaga nasab bertaraf Internasional, yang berdiri di Kerajaan Azmatkhan Hyderabad India, 19 September 1869 Masehi. Didirikan oleh Sultan Sayyid Mir Mahbub Alikhan Azmatkhan bin Mir Muhammad Quthbuddin Azmatkhan. Lembaga ini mendata dan menetapkan 3110 qabilah dari Fam Al-Hasani & Al-Husaini, di 7 Benua, 195 negara.|otherfamilies=[[Alawiyin|Bani Alawi]].|distinctions=[[Habib]], [[Sayyid]] & [[Sayyidah]], [[Syarif]] & [[Syarifah]].|traditions=[[Wali Songo]] dan tradisi intelektual [[Pesantren]] |heirlooms=|estate=|meaning=[[Azhamat]] (Mulia) [[Khan]] (Keluarga)|ethnicity=[[Arab]]|region= Hampir seluruh dunia}}
(عظمت خان)|early_forms=|members=|otherfamilies=[[Alaydrus]], Baraqbah|distinctions=|traditions=|heirlooms=|estate=|meaning=Al-Azhmat (Mulia/Tinggi)
Marga Azmatkhan merupakan keturunan dari [[Abdul Malik bin Alwi|Al-Habib As-Sayyid Abdul Malik Al-Azhamatkhan]] bin [https://As-Sayyid&#x20;Alawi&#x20;'Amm&#x20;Al-Faqih&#x20;Bin&#x20;As-Sayyid&#x20;Muhammad&#x20;Shahib&#x20;Al-Mirbath As-Sayyid Alawi 'Amm Al-Faqih] bin [[Muhammad Shahib Mirbath|As-Sayyid Muhammad Shahib Al-Mirbath]], beliau merupakan keturunan [[Husain bin Ali]].<ref name=":2">{{cite book|url=https://ia800408.us.archive.org/28/items/TUNSyamsuAzhZhahirah/TUN_Syamsu%20azh-Zhahirah.pdf|title=شمس الظهيرة في نسب أهل البيت من بني علوي|last=bin Muhammad al-Masyhur|first=Sayyid Abdurrohman|date=1984|publisher='Alim al-Ma'rifat|year=|isbn=|location=Jeddah|page=|pages=521-531|trans-title=Syamsu Azh Zhahirah fi Nasabi Ahli al-Bait min Bani 'Alawi|author-link=}}</ref> [[Abdul Malik bin Alwi|Al-Habib As-Sayyid Abdul Malik Al-Azhamatkhan]] berhijrah dari [[Hadhramaut]] ke [[India]] pada [[Abad ke 14|abad ke-14]] [[Masehi]], lebih awal dari para imigran lain dari [[Hadramaut|Hadhramaut]].
[[Khan]] (Pemimpin/Bangsawan)|ethnicity=|region=Indonesia, India, Malaysia, Singapura, Brunei, dan Thailand.}}
Marga Al-Azhmatkhan merupakan keturunan dari [[Abdul Malik bin Alwi]] bin [[Muhammad Shahib Mirbath]], ia merupakan keturunan [[Husain bin Ali]].<ref name=":2">{{cite book|url=https://ia800408.us.archive.org/28/items/TUNSyamsuAzhZhahirah/TUN_Syamsu%20azh-Zhahirah.pdf|title=شمس الظهيرة في نسب أهل البيت من بني علوي|last=bin Muhammad al-Masyhur|first=Sayyid Abdurrohman|date=1984|publisher='Alim al-Ma'rifat|year=|isbn=|location=Jeddah|page=|pages=521-531|trans-title=Syamsu Azh Zhahirah fi Nasabi Ahli al-Bait min Bani 'Alawi|author-link=}}</ref> [[Abdul Malik bin Alwi]] berhijrah dari [[Hadramaut]] ke [[India]] pada [[Abad ke 14|abad ke-14]] [[Masehi]], lebih awal dari para imigran lain dari [[Hadramaut]].


[[Habib|Al-Habib]] [[Sayyid|As-Sayyid]] [[Abdul Malik bin Alwi|Abdul Malik Al-Azhamatkhan]] bin [https://As-Sayyid&#x20;Alawi&#x20;'Amm&#x20;Al-Faqih&#x20;Bin&#x20;As-Sayyid&#x20;Muhammad&#x20;Shahib&#x20;Al-Mirbath As-Sayyid Alawi 'Amm Al-Faqih] kemudian menikahi putri bangsawan Hyderabad dan mendapatkan gelar "[[Azmatkhan|Al-Azhamatkhan]]". Gelar "[[Khan (gelar)|Khan]]" diberikan oleh [[Bangsawan]] Hyderabad agar ia dianggap sebagai bangsawan setempat sebagaimana keluarga yang lain.<ref name=":0" /> Selain itu, mereka menyematkan gelar "[[Kemuliaan dan Hormat|Azhamat]]" yang berarti "Mulia" karena [[Abdul Malik bin Alwi|Al-Habib As-Sayyid Abdul Malik Al-Azhamatkhan]] berasal dari garis keturunan [[Sayyid|"Sayyid"]] (Keturunan [[Muhammad|Nabi Muhammad SAW]]). Sebagian keturunannya tetap mempertahankan nama ini sebagai [[Patronimik]] sampai hari ini.<ref>{{cite book|url=https://books.google.com/books?id=3Xz1AQAAQBAJ&pg=PA159|title=Critical Muslim 07: Muslim Archipelago|publisher=Oxford University Press|year=2013|isbn=978-1-849043847|pages=159|editor1=Sardar, Ziauddin|editor2=Yassin-Kassab, Robin}}</ref>
[[Habib|Al-Habib]] [[Sayyid|As-Sayyid]] [[Abdul Malik bin Alwi]] kemudian menikahi putri bangsawan Haidarabad India dan mendapatkan gelar "Al-Azhmatkhan". Gelar "[[Khan (gelar)|Khan]]" diberikan oleh [[Bangsawan]] Haidarabad agar ia dianggap sebagai bangsawan setempat sebagaimana keluarga yang lain.<ref name=":0" /> Selain itu, mereka menyematkan gelar "[[Kemuliaan dan Hormat|Azhamat]]" yang berarti "Mulia" karena [[Abdul Malik bin Alwi]] berasal dari garis keturunan [[Sayyid|"Sayyid"]] Keturunan [[Nabi]] [[Muhammad]] SAW. Sebagian keturunannya tetap mempertahankan nama ini sebagai [[Patronimik]] sampai hari ini.<ref>{{cite book|url=https://books.google.com/books?id=3Xz1AQAAQBAJ&pg=PA159|title=Critical Muslim 07: Muslim Archipelago|publisher=Oxford University Press|year=2013|isbn=978-1-849043847|pages=159|editor1=Sardar, Ziauddin|editor2=Yassin-Kassab, Robin}}</ref> Mereka memiliki [[Organisasi]] [[Internasional]] bernama Yayasan Baitul Ansab Lil Asyraf Azmatkhan Wa Ahlulbayt Al-Alamy, yang disingkat dengan Asyraf Internasional. Dan lembaga ini telah resmi diakui di dunia internasional dari 3110 qabilah atau marga di seluruh dunia. Di Indonesia lembaga ini telah diakui dan disahkan oleh Pemerintah Republik Indonesia dengan dikeluarkannya Surat Keputusan berupa SK KEMENKUMHAM Nomor AHU-0013814.AH.01.04.Tahun 2020.


== Riwayat ==
== Riwayat ==
Menurut Al-Habib Shohibul Faroji Al-Azhmatkhan, [[Sejarawan]] dan [[Pakar]] [[Nasab]] [[Walisongo]] dan [[Nasab]] [[Ahlulbait]] mengatakan bahwa tentang asal usul Marga Al-Azhmatkhan adalah keturunan dari tokoh yang bernama Abdul Malik Al-Azhmatkhan.
[[Sayyid]] [[Abdul Malik bin Alwi|Abdul Malik]] lahir di kota [[:en:Qasam|Qasam]], [[Hadhramaut]], sekitar tahun 574 Hijriah. Ia juga dikenal dengan gelar ''"Al-Muhajir Ilallah"'', karena dia hijrah dari Hadhramaut ke [[Gujarat]] untuk berdakwah sebagaimana kakeknya, [[Ahmad al-Muhajir|Sayyid Ahmad al-Muhajir]] yang hijrah dari [[Irak]] ke [[Hadhramaut]] untuk berdakwah.<ref name=":3">{{Cite news|url=https://majeliswalisongo.wordpress.com/2010/11/08/manakib-alawiyyah-ke-1-al-imam-as-sayyid-abdul-malik-azmatkhan-bin-alwi-ammul-faqih%EF%BB%BF/|title=Manakib Alawiyyah ke-1 (al-Imam Sayyid Abdul Malik Azmatkhan bin Alwi Ammul Faqih)|last=Majeliswalisongo|first=|date=2010-11-08|work=|newspaper=Majelis Dakwah Wali Songo|language=en-US|access-date=2017-09-12|via=}}</ref> Menurut Sayyid Salim bin Abdullah Asy-Syathiri Al-Husaini, guru besar dari [[Tarim]], [[Yaman]], keluarga [[Azmatkhan]] (yang merupakan leluhur [[Walisongo]]<ref name=":6">{{Cite web|url=http://www.nu.or.id/post/read/69750/habib-zen-minta-maaf-jika-ada-keturunan-rasulullah-minta-dilayani-|title=Habib Zen Minta Maaf Jika Ada Keturunan Rasulullah Minta Dilayani|last=Niam|first=Mukafi|date=2016-07-16|website=nu.or.id|publisher=NU Online|language=id|access-date=2017-09-12}}</ref>) adalah dari [[Alawiyyin|Qabilah Ba'Alawi]] asal [[Hadramaut|Hadhramaut]] dari gelombang pertama yang masuk di [[nusantara]] dalam rangka penyebaran [[Islam]].<ref name=":3" />
Abdul Malik Al-Azhmatkhan alias [[Sayyid]] [[Abdul Malik bin Alwi]] lahir di kota Qasam, [[Hadramaut]], sekitar tahun 574 Hijriah. Ia juga dikenal dengan gelar ''"Al-Muhajir Ilallah"'', karena dia hijrah dari Hadhramaut ke [[Gujarat]] untuk berdakwah sebagaimana kakeknya, [[Ahmad al-Muhajir|Sayyid Ahmad al-Muhajir]] yang hijrah dari [[Irak]] ke [[Hadramaut]] untuk berdakwah.<ref name=":3">{{Cite news|url=https://majeliswalisongo.wordpress.com/2010/11/08/manakib-alawiyyah-ke-1-al-imam-as-sayyid-abdul-malik-azmatkhan-bin-alwi-ammul-faqih%EF%BB%BF/|title=Manakib Alawiyyah ke-1 (al-Imam Sayyid Abdul Malik Azmatkhan bin Alwi Ammul Faqih)|last=Majeliswalisongo|first=|date=2010-11-08|work=|newspaper=Majelis Dakwah Wali Songo|language=en-US|access-date=2017-09-12|via=}}</ref> Menurut Sayyid Salim bin Abdullah Asy-Syathiri Al-Husaini, guru besar dari [[Tarim]], [[Yaman]], keluarga Al-Azhmatkhan (yang merupakan leluhur [[Walisongo]]<ref name=":6">{{Cite web|url=http://www.nu.or.id/post/read/69750/habib-zen-minta-maaf-jika-ada-keturunan-rasulullah-minta-dilayani-|title=Habib Zen Minta Maaf Jika Ada Keturunan Rasulullah Minta Dilayani|last=Niam|first=Mukafi|date=2016-07-16|website=nu.or.id|publisher=NU Online|language=id|access-date=2017-09-12}}</ref>) adalah dari [[Alawiyyin]] asal [[Hadramaut]] dari gelombang pertama yang masuk di [[Nusantara]] dalam rangka penyebaran [[Islam]].<ref name=":3" />

Pencatatan riwayat Azmatkhan dalam hamisy kitab Syamsudzahirah yang tertua adalah dari manuskrip Palembang tahun 1748 Masehi, tentu itu bertentangan dengan manuskrip-manuskrip Nusantara yang lebih tua, yang menyebut bahwa para sultan dan wali di Nusantara ini adalah merupakan keturunan Rasulullah Muhammad Saw dari jalur Musa al-kadz, contohnya manuskrip Bangkalan yang berangka tahun 1624 Masehi.


== Asimilasi ==
== Asimilasi ==
Karena sejarah panjang perkawinan silang yang ekstensif, terutama dengan bangsawan lokal, kebanyakan dari keturunan Azmatkhan secara fisik dan budaya tidak dapat dibedakan dari penduduk setempat. Di [[Indonesia]], tidak jarang anggota keluarga Azmatkhan memiliki gelar kerajaan turun temurun seperti [[Raden]], [[Mas]], [[Tubagus]],<ref>{{Cite news|url=https://nasional.tempo.co/read/news/2013/10/22/078523609/asal-usul-gelar-ratu-dan-tubagus|title=Asal-usul Gelar Ratu dan Tubagus|last=administrator|first=|date=2013-10-22|work=|newspaper=Tempo Nasional|language=en-US|access-date=2017-09-12|via=}}</ref> Masagus, Masayu, Kemas, atau Nyimas, Kiagus atau Nyayu dll. Mereka mempertahankan identitas [[Indonesia]] dan keturunan Azmatkhan pada saat bersamaan,<ref name=":2" /> bahkan beberapa dari mereka tidak dapat melacak nenek moyang mereka lagi.<ref name=":3" />
Karena sejarah panjang pernikahan, terutama dengan keluarga bangsawan lokal, sebagian keturunan Al-Azhmatkhan secara fisik dan budaya tidak dapat dibedakan dari penduduk setempat atau pribumi. Di [[Indonesia]], tidak jarang anggota keluarga Al-Azhmatkhan memiliki gelar kerajaan turun temurun seperti [[Raden]], [[Mas]], [[Tubagus]]<ref>{{Cite news|url=https://nasional.tempo.co/read/news/2013/10/22/078523609/asal-usul-gelar-ratu-dan-tubagus|title=Asal-usul Gelar Ratu dan Tubagus|last=administrator|first=|date=2013-10-22|work=|newspaper=Tempo Nasional|language=en-US|access-date=2017-09-12|via=}}</ref>, [[Menak]], [[Kemas]], [[Raden|Radin]] dan lain-lain. Mereka mempertahankan identitas [[Indonesia]] dan keturunan Al-Azhmatkhan pada saat bersamaan,<ref name=":2" /> bahkan beberapa dari mereka tidak dapat melacak nenek moyang mereka lagi.<ref name=":3" />


Setelah masa transisi [[Majapahit]] ke [[Kesultanan Demak|Demak]] kemudian [[Kesultanan Pajang|Pajang]], banyak keturunan Al-Azhmatkhan yang menyebar di seluruh [[Nusantara]], Ada yang ke Palembang mendirikan Kesultanan Palembang dan Beberapa diambil menantu penguasa baik [[Raja]] maupun [[Bupati]]. Maka selain gelar khas seperti [[Tubagus]] ([[Banten]]) atau [[Mas]] ([[Surabaya]] dan sekitarnya), maka sebagian keturunan itu juga memiliki gelar [[Raden]] ([[Kesultanan Mataram|Mataram Islam]]).
Dalam sejarah [[Asia Tenggara]], keluarga Azmatkhan tercatat telah mendirikan beberapa kerajaan di [[Indonesia]], serta menjadi raja di beberapa kerajaan di [[Asia Tenggara]].<ref name=":3" /> Di antara kerajaan-kerajaan yang didirikan oleh keluarga besar Azmatkhan adalah [[Kesultanan Banten]],<ref name=":2" /> [[Kesultanan Palembang]],<ref>{{cite book|url=https://books.google.co.id/books/about/Sejarah_masuknya_Islam_di_Timur_Jauh.html?id=kcU1AAAACAAJ&redir_esc=y|title=Sejarah Masuknya Islam di Timur Jauh|last=bin Thahir Al-Haddad|first=Al-Habib Alwi|publisher=Lentera Basritama|year=1997|isbn=9789798880087|location=Jakarta|pages=67}}</ref><ref>{{cite book|url=https://books.google.co.id/books/about/Asal_usul_raja_raja_Palembang_dan_hikaya.html?id=MqPBAAAACAAJ&redir_esc=y|title=Asal-usul Raja-raja Palembang dan Hikayat Nakhoda Asyiq dalam Naskah Kuno: Koleksi Perpustakaan Nasional RI|last=Noegraha|first=Nindya|publisher=Perpustakaan Nasional RI|year=2001|isbn=9789799316455|location=Jakarta|pages=}}</ref> [[Kesultanan Pajang]], dan [[Kerajaan Sumedang Larang]]. Sedangkan di [[Kerajaan Champa]],<ref name=":5">{{Cite web|url=http://www.royalark.net/Malaysia/kelant2.htm|title=Kelantan Genealogy (2)|last=Buyers|first=Christopher|date=2008|website=www.royalark.net|publisher=|access-date=2017-09-12}}</ref> [[Kerajaan Pattani]],<ref name=":5" /> [[Kelantan|Kesultanan Kelantan]],<ref name=":5" /> [[Kesultanan Cirebon]], dan [[Kesultanan Demak]],<ref>{{Cite news|url=http://nationalgeographic.co.id/berita/2015/07/kisah-raja-muda-dari-demak-yang-menantang-portugis|title=Kisah Raja Muda dari Demak yang Menantang Portugis|last=Suhardy|first=Haydar|date=2015-07-30|work=|newspaper=National Geographic Indonesia|language=id|access-date=2017-09-12|via=|archive-date=2017-09-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20170912144705/http://nationalgeographic.co.id/berita/2015/07/kisah-raja-muda-dari-demak-yang-menantang-portugis|dead-url=yes}}</ref> para keturunan Azmatkhan berhasil menduduki kursi pemerintahan sebagai raja atau sultan.<ref name=":2" />


Dalam sejarah [[Asia Tenggara]], keluarga Al-Azhmatkhan tercatat telah mendirikan beberapa kerajaan di [[Indonesia]], serta menjadi raja di beberapa kerajaan di [[Asia Tenggara]].<ref name=":3" /> Di antara kerajaan-kerajaan yang didirikan oleh keluarga besar Al-Azhmatkhan adalah [[Kesultanan Banten]]<ref name=":2" /> , [[Kesultanan Palembang Darussalam]], [[Kesultanan Jambi]], [[Kesultanan Pajang]], [[Kesunanan Giri|Kasunanan Giri]], [[Kerajaan Sumedang Larang]] Sedangkan di [[Kerajaan Champa]]<ref name=":5">{{Cite web|url=http://www.royalark.net/Malaysia/kelant2.htm|title=Kelantan Genealogy (2)|last=Buyers|first=Christopher|date=2008|website=www.royalark.net|publisher=|access-date=2017-09-12}}</ref> , [[Kerajaan Pattani]]<ref name=":5" /> , [[Kelantan|Kesultanan Kelantan]]<ref name=":5" /> , [[Kesultanan Cirebon]], dan [[Kesultanan Demak]]<ref>{{Cite news|url=http://nationalgeographic.co.id/berita/2015/07/kisah-raja-muda-dari-demak-yang-menantang-portugis|title=Kisah Raja Muda dari Demak yang Menantang Portugis|last=Suhardy|first=Haydar|date=2015-07-30|work=|newspaper=National Geographic Indonesia|language=id|access-date=2017-09-12|via=|archive-date=2017-09-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20170912144705/http://nationalgeographic.co.id/berita/2015/07/kisah-raja-muda-dari-demak-yang-menantang-portugis|dead-url=yes}}</ref> , para keturunan Al-Azhmatkhan berhasil menduduki kursi pemerintahan sebagai raja atau sultan.<ref name=":2" />
Untuk mencatat dan mempertahankan silsilah keluarga Azmatkhan, para habaib Azmatkhan sedunia mendirikan Lembaga Asyraf Azmatkhan Ahlulbait Internasional, sebuah organisasi nasab internasional yang bertujuan untuk mencatat silsilah setiap keturunan [[Muhammad]] datuk dari seluruh [[sayyid]].<ref name=":3" />

Pencatatan riwayat Azmatkhan dalam hamisy kitab Syamsudzahirah tertua adalah dari manuskrip Palembang tahun 1748 Masehi, bertentangan dengan manuskrip-manuskrip Nusantara yang lebih tua, yang menyebut bahwa para sultan dan wali di Nusantara ini adalah merupakan keturunan Rasulullah jalur Musa al-Kadzim, contoh manuskrip Bangkalan yang berangka tahun 1624 Masehi.


== Tokoh terkenal ==
== Tokoh terkenal ==
Baris 22: Baris 29:
=== Tokoh agama ===
=== Tokoh agama ===
* [[Jamaluddin Akbar al-Husaini|Jamaluddin Akbar Azmatkhan al-Husaini]] - tokoh agama, leluhur [[Walisongo]]<ref name=":6" />
* [[Jamaluddin Akbar al-Husaini|Jamaluddin Akbar Azmatkhan al-Husaini]] - tokoh agama, leluhur [[Walisongo]]<ref name=":6" />
* [[Datuk Kahfi|Syekh Datuk Kahfi]] - tokoh agama
* [[Datuk Kahfi|Syekh Datuk Kahfi]] - [[tokoh agama]]
* [[Qurotul Ain|Syekh Qurotul Ain]] (Syekh Quro) - tokoh agama
* [[Qurotul Ain|Syekh Qurotul Ain]] (Syekh Quro) - tokoh agama
* [[Sunan Gresik|Maulana Malik Ibrahim Azmatkhan]] - Sunan Gresik, tokoh agama
* [[Sunan Gresik|Maulana Malik Ibrahim Azmatkhan]] - [[Sunan Gresik]], tokoh agama
* [[Sunan Ampel|Raden Rahmat Azmatkhan]] - Sunan Ampel, tokoh agama
* [[Sunan Ampel|Raden Rahmat Azmatkhan]] - Sunan Ampel, tokoh agama
* [[Sunan Bonang|Raden Maulana Makdum Ibrahim Azmatkhan]] - Sunan Bonang, tokoh agama
* [[Sunan Bonang|Raden Maulana Makdum Ibrahim Azmatkhan]] - [[Sunan Bonang]], tokoh agama
* [[Sunan Drajat|Raden Qasim Azmatkhan]] - Sunan Drajat, tokoh agama
* [[Sunan Drajat|Raden Qasim Azmatkhan]] - [[Sunan Drajat]], tokoh agama
* [[Sunan Kudus|Sayyid Ja'far Shadiq Azmatkhan]] - Sunan Kudus, tokoh agama
* [[Sunan Kudus|Sayyid Ja'far Shadiq Azmatkhan]] - [[Sunan Kudus]], tokoh agama
* [[Sunan Giri|Maulana Abdul Faqih/ Raden Ainul Yaqin Azmatkhan]] - Sunan Giri, tokoh agama, pendiri [[Giri Kedaton]]
* [[Sunan Giri|Maulana Abdul Faqih/ Raden Ainul Yaqin Azmatkhan]] - [[Sunan Giri]], tokoh agama, pendiri [[Giri Kedaton]]
* [[Sunan Kalijaga|Raden Said Azmatkhan]] - Sunan Kalijaga, tokoh agama
* [[Sunan Kalijaga|Raden Said Azmatkhan]] - [[Sunan Kalijaga]], tokoh agama
* [[Sunan Muria|Raden Umar Said Azmatkhan]] - Sunan Muria, tokoh agama
* [[Sunan Muria|Raden Umar Said Azmatkhan]] - [[Sunan Muria]], tokoh agama
* [[Sunan Gunung Jati|Syarif Hidayatullah Azmatkhan]] - Sunan Gunung Jati, tokoh agama
* [[Sunan Gunung Jati|Syarif Hidayatullah Azmatkhan]] - [[Sunan Gunung Jati]], tokoh agama
* [[Nawawi al-Bantani|Syekh Nawawi al-Bantani]] - ulama, imam [[Masjidil Haram]]
* [[Nawawi al-Bantani|Syekh Nawawi al-Bantani]] - ulama, imam [[Masjidil Haram]]
* [[Raden Asnawi|Syekh Raden Asnawi]], Kudus - ulama
* [[Raden Asnawi|Syekh Raden Asnawi]], [[Kudus]] - [[ulama]]
* [[Tubagus Ahmad Bakri as-Sampuri|Syekh Tubagus Ahmad Bakri as-Sampuri]] (Mama Sempur) - ulama
* [[Hasyim Asy'ari|K.H. Hasyim Asy'ari]] - ulama
* [[Hasyim Asy'ari|K.H. Hasyim Asy'ari]] - ulama
* [[Said Aqil Siradj|K.H. Said Aqil Siradj]]<ref>{{cite web|last=Fathoni|first=|url=http://www.nu.or.id/post/read/74726/mengenal-lebih-dekat-kh-said-aqil-siroj|title=Mengenal Lebih Dekat KH. Said Aqil Siroj|date=2017-01-18|website=Situs resmi Nahdlatul Ulama|language=id|access-date=2017-10-13}}</ref><ref>{{cite web|last=Nahdlatululama.id|first=|url=http://nahdlatululama.id/blog/2017/05/23/silsilah-prof-dr-kh-said-aqil-siradj/|title=Silsilah Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj|date=2017-05-23|website=[[Nahdlatul Ulama]]|language=id|access-date=2017-10-13|archive-date=2017-10-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20171013172816/http://nahdlatululama.id/blog/2017/05/23/silsilah-prof-dr-kh-said-aqil-siradj/|dead-url=yes}}</ref> - ulama, [[Daftar Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama|Ketua Umum PBNU]]
* [[Kiai Hasan Genggong|K.H. Hasan Genggong]] - ulama, pimpinan [[Pesantren Zainul Hasan Genggong]]

* [[Tubagus Falak|K.H. Tubagus Muhammad Falak Abbas]] (Mama Falak) - ulama
* [[Dimyathi al-Bantani|Abuya Dimyathi al-Bantani]] - ulama
* [[Ahmad Muhtadi Dimyathi|Abuya Muhtadi Dimyathi]] - ulama
* [[Ma'ruf Amin|K.H. Ma'ruf Amin]]<ref>{{cite web|last=Suriyanto|first=|url=https://m.cnnindonesia.com/nasional/20170203105345-20-191044/maruf-amin-kiai-nomor-satu-nu-dan-cicit-imam-masjidil-haram/|date=2017-02-03|title=Ma'ruf Amin Kiai Nomor Satu NU dan Cicit Imam Masjidil Haram|website=[[CNN Indonesia]]|language=id|access-date=2017-10-11}}</ref> - ulama, [[Daftar Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia|Ketua MUI]], [[Daftar Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama|Rais Aam Syuriah PBNU]]
* [[Said Aqil Siradj|K.H. Said Aqil Siradj]]<ref>{{cite web|last=Fathoni|first=|url=http://www.nu.or.id/post/read/74726/mengenal-lebih-dekat-kh-said-aqil-siroj|title=Mengenal Lebih Dekat KH. Said Aqil Siroj|date=2017-01-18|website=Situs resmi Nahdlatul Ulama|language=id|access-date=2017-10-13}}</ref><ref>{{cite web|last=Nahdlatululama.id|first=|url=http://nahdlatululama.id/blog/2017/05/23/silsilah-prof-dr-kh-said-aqil-siradj/|title=Silsilah Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj|date=2017-05-23|website=[[Nahdlatul Ulama]]|language=id|access-date=2017-10-13}}</ref> - ulama, [[Daftar Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama|Ketua Umum PBNU]]
* [https://indo.wiki/content/Shohibul%20Faroji/Halaman_Utama.html Shohibul Faroji Azmatkhan] - ulama, syekh dan ahli nasab ahlul bait


=== Tokoh kerajaan ===
=== Tokoh kerajaan ===
* [[Syarif Abdullah Umdatuddin|Syarif Abdullah Umdatuddin Azmatkhan]] - raja [[Kerajaan Champa|Champa]]
* [[Syarif Abdullah Umdatuddin|Syarif Abdullah Umdatuddin Azmatkhan]] - raja [[Kerajaan Champa|Champa]]
* [[Abu al-Mafakhir dari Banten|Sultan Abu al-Mafakhir Mahmud Abdul Qodir Azmatkhan]] - [[Daftar Sultan Banten|raja Banten]] keempat
* [[Maulana Hasanuddin dari Banten]] - [[Daftar Sultan Banten|raja Banten]] pertama
* [[Maulana Hasanuddin dari Banten]] - [[Daftar Sultan Banten|raja Banten]] pertama
* [[Kusumadinata II]] (Prabu Geusan Ulun) - raja [[Kerajaan Sumedang Larang|Sumedang Larang Islam]] kedua
* [[Sri Susuhunan Abdurrahman]] - raja [[Kesultanan Palembang|Palembang]] pertama
* [[Prabu Geusan Ulun]] (Pangeran Angkawijaya) - raja [[Kerajaan Sumedang Larang|Sumedang Larang Islam]] pertama
* [[Pati Unus]] - raja [[Kesultanan Demak|Demak]] kedua
* [[Pati Unus]] - raja [[Kesultanan Demak|Demak]] kedua
* [[Fatahillah]] - [[Pangeran Jayakarta]], pendiri [[Jakarta]]
* [[Fatahillah]] - [[Pangeran Jayakarta]], pendiri [[Jakarta]]
* [[Rangga Gempol I|Kusumadinata III]] - raja Sumedang Larang terakhir
* [[Panembahan Ratu I]] (Sultan Zainul Arifin) - raja Cirebon ketiga
* [[Pangeran Tubagus Angke]] - Pangeran Jayakarta II
* [[Pangeran Tubagus Angke]] - Pangeran Jayakarta II
* [[Radin Imba Kusuma|Radin Imba Kusuma - Sultan Melinting (Lampung)]]
*[[Pangeran Bodrowongso]] - [[Perdana menteri|Perdana Menteri]] [[Kesultanan Palembang|Kesultanan Palembang Darusalam]]
* [[Kusumadinata I]] (Pangeran Santri) - raja Sumedang Larang pertama
* [[Syarif Muhammad ash-Shafiuddin dari Banten]] - [[Daftar Sultan Banten|Sultan Banten]] sekarang


=== Pejuang dan pahlawan nasional ===
=== Pejuang dan pahlawan nasional ===
* [[Hasyim Asy'ari|KH. Hasyim Asy'ari]]{{sfn|Irawan (2016)|p=668}} - [[pahlawan nasional]], tokoh agama, pendiri [[Nahdlatul Ulama]]
* [[Ageng Tirtayasa dari Banten]] - [[Daftar Sultan Banten|sultan Banten]], [[Pahlawan Nasional Indonesia]]
* [[Ahmad Dahlan|KH. Ahmad Dahlan]] - pahlawan nasional, tokoh agama, pendiri [[Muhammadiyah]]
* [[Sultan Mahmud Badaruddin II]] - sultan Palembang, pahlawan nasional
* [[As'ad Samsul Arifin|KH. As'ad Samsul Arifin]] - pahlawan nasional, tokoh [[Nahdlatul 'Ulama]]
*[[Kyai Saleh Lateng|Kiagus Muhammad Saleh]] - Pejuang, Ulama [[Kabupaten Banyuwangi|Banyuwangi]], pendiri [[Ansor|GP Ansor]] dan salah satu pendiri [[Nahdatul Ulama|NU]]
* [[Wahid Hasyim|KH. Wahid Hasyim]]{{sfn|Irawan (2016)|p=670}} - pahlawan nasional, [[Daftar Menteri Agama Indonesia|Menteri Agama Indonesia]] pertama
* [[Radin Inten II]] - pahlawan nasional
* [[Hasyim Asy'ari]]{{sfn|Irawan (2016)|p=668}} - pahlawan nasional, tokoh agama, pendiri [[Nahdlatul Ulama]]
* [[Ahmad Dahlan]] - pahlawan nasional, tokoh agama, pendiri [[Muhammadiyah]]
* [[As'ad Samsul Arifin]] - pahlawan nasional, tokoh [[Nahdlatul 'Ulama]]
* [[Wahid Hasyim]]{{sfn|Irawan (2016)|p=670}} - pahlawan nasional, [[Daftar Menteri Agama Indonesia|Menteri Agama Indonesia]] pertama
* [[Tubagus Ahmad Chatib al-Bantani]] - pejuang, [[Karesidenan Banten|residen Banten]]


=== Tokoh lain ===
=== Tokoh lain ===
* [[Abdurrahman Wahid]]{{sfn|Irawan (2016)|p=670}} - ulama, [[Daftar Presiden Republik Indonesia|Presiden Indonesia ke-4]]
* [[Soekarno|Ir. Soekarno]] - [[Daftar Presiden Republik Indonesia|Presiden Indonesia ke-1]]<ref>{{Cite web|first=Wikipedia|title=Mangkudiningrat|url=https://wiki-indonesia.club/wiki/Mangkudiningrat}}</ref>
* [[Abdurrahman Wahid|KH. Abdurrahman Wahid]] - [[Ulama]], [[Daftar Presiden Republik Indonesia|Presiden Indonesia ke-4]]
*[https://info.neosentra.com/jhody Rd. Jhody Arya Prabawa] - pengusaha, pengajar
* [[Megawati Soekarnoputri]] - [[Daftar Presiden Republik Indonesia|Presiden Indonesia ke-5]]
* [[Tubagus Anis Angkawijaya]] - [[Inspektur Jenderal Polisi]], [[Kepolisian Daerah Jawa Barat|Kapolda Jawa Barat]]
* [[Honoris Causa|Dr. (H.C.)]] [[Doktorandus|Drs.]] [[Haji (gelar)|H.]] [[Muhaimin Iskandar|Abdul Muhaimin Iskandar]], [[Magister|M.Si]]
* [[Armand Maulana|Tubagus Armand Maulana]] - penyanyi
* [[Dedi Gumelar|Tubagus Dedi Gumelar]] - politikus
* [[Tubagus Tema Mursadat]] - pemain sepak bola


== Nasab ==
== Nasab ==
Baris 125: Baris 119:
{{familytree|boxstyle=background:LightBlue;| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | HUS | | | | | | | | | | | | | | | | ||HUS= [[Sayyid]] [['Alawi Amm Al-Faqih]]}}
{{familytree|boxstyle=background:LightBlue;| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | HUS | | | | | | | | | | | | | | | | ||HUS= [[Sayyid]] [['Alawi Amm Al-Faqih]]}}
{{familytree|boxstyle=background:LightBlue;| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |!| | | | | | | | | | | | | | | |}}
{{familytree|boxstyle=background:LightBlue;| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |!| | | | | | | | | | | | | | | |}}
{{familytree|boxstyle=background:LightBlue;| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | HUS | | | | | | | | | | | | | | | | ||HUS= [[Habib]] [[Abdul Malik bin Alwi]] [[Azmatkhan]]}}
{{familytree|boxstyle=background:LightBlue;| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | HUS | | | | | | | | | | | | | | | | ||HUS= [[Habib]] [[Abdul Malik bin Alwi]] Azmatkhan}}




Baris 135: Baris 129:
* [[Sayyid]]
* [[Sayyid]]
* [[Sunan]]
* [[Sunan]]
* [[Shohibul Faroji]]
* [[Alawiyyin]]
* [[Alawiyyin]]


Baris 148: Baris 141:
== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://freepages.family.rootsweb.ancestry.com/~naqobatulasyrof/main/alawiyin1.html Himpunan Nasab Al-Alawiyyin] di Naqobatul Ayrof al-Kubro
* {{id}} [http://freepages.family.rootsweb.ancestry.com/~naqobatulasyrof/main/alawiyin1.html Himpunan Nasab Al-Alawiyyin] di Naqobatul Ayrof al-Kubro
* {{ar}} [http://alashraf.montadamoslim.com/montada-f19/topic-t1228.htm Situs Darus Sadat al-Ashraf], Aal Azhamat Khan Al-Ba'Alawi
* {{ar}} [http://alashraf.montadamoslim.com/montada-f19/topic-t1228.htm Situs Darus Sadat al-Ashraf] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100227073225/http://alashraf.montadamoslim.com/montada-f19/topic-t1228.htm |date=2010-02-27 }}, Aal Azhamat Khan Al-Ba'Alawi


[[Kategori:Sayyid]]
[[Kategori:Sayyid]]

Revisi terkini sejak 4 Agustus 2024 12.38

Azmatkhan atau Al-Azhmatkhan' (bahasa Urdu: آل عظمت خان) adalah marga Alawiyyin diduga keturunan Rasulullah (beberapa menyatakan bukan marga Alawiyyin) yang berasal dari India dan Hadramaut, banyak tersebar di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Marga Al-Azhmatkhan berasal dari penggabungan dua kata dalam bahasa Urdu, "Azhamat" yang berartikan "Mulia/Tinggi" dan "Khan" sebuah gelar bangsawan India dan yang memiliki arti "Penguasa". [1]

Diduga keturunan Al-Azhmatkhan di Nusantara umumnya adalah keturunan Walisongo dan Kesultanan Islam, Kyai/Ulama, yang menginisiasi gerakan dakwah Islam di Nusantara pada era akhir Majapahit, pada awalnya mereka dikenal sebagai Sayyid atau Syarif, namun karena penjajahan Belanda, Jepang dan lain sebagainya, keturunan Walisongo ini harus menyembunyikan diri dalam rangka menyelamatkan diri dan keluarganya. Mereka berasimilasi dengan masyarakat setempat melalui pemakaian nama atau gelar lokal. Seperti : Tubagus (Banten), Kemas|Masagus|Kiagus|(Palembang),Radin (Lampung), Menak (Lampung), Raden Mas (Jawa), dan sebagainya. Nasab Azmatkhan terinspirasi kisah hijrahnya Abdul Malik dari keluarga Jadid di abad ke-7 Hijriah, nasab ini tidak tercatat dalam kitab keluarga Alawiyyin sendiri dan bertentangan manuskrip kuno Nusantara.

Al-Azhmatkhan (عظمت خان)
Region saat iniIndonesia, India, Malaysia, Singapura, Brunei, dan Thailand.
EtimologiAl-Azhmat (Mulia/Tinggi) Khan (Pemimpin/Bangsawan)
Keluarga terkaitAlaydrus, Baraqbah

Marga Al-Azhmatkhan merupakan keturunan dari Abdul Malik bin Alwi bin Muhammad Shahib Mirbath, ia merupakan keturunan Husain bin Ali.[2] Abdul Malik bin Alwi berhijrah dari Hadramaut ke India pada abad ke-14 Masehi, lebih awal dari para imigran lain dari Hadramaut.

Al-Habib As-Sayyid Abdul Malik bin Alwi kemudian menikahi putri bangsawan Haidarabad India dan mendapatkan gelar "Al-Azhmatkhan". Gelar "Khan" diberikan oleh Bangsawan Haidarabad agar ia dianggap sebagai bangsawan setempat sebagaimana keluarga yang lain.[1] Selain itu, mereka menyematkan gelar "Azhamat" yang berarti "Mulia" karena Abdul Malik bin Alwi berasal dari garis keturunan "Sayyid" Keturunan Nabi Muhammad SAW. Sebagian keturunannya tetap mempertahankan nama ini sebagai Patronimik sampai hari ini.[3] Mereka memiliki Organisasi Internasional bernama Yayasan Baitul Ansab Lil Asyraf Azmatkhan Wa Ahlulbayt Al-Alamy, yang disingkat dengan Asyraf Internasional. Dan lembaga ini telah resmi diakui di dunia internasional dari 3110 qabilah atau marga di seluruh dunia. Di Indonesia lembaga ini telah diakui dan disahkan oleh Pemerintah Republik Indonesia dengan dikeluarkannya Surat Keputusan berupa SK KEMENKUMHAM Nomor AHU-0013814.AH.01.04.Tahun 2020.

Menurut Al-Habib Shohibul Faroji Al-Azhmatkhan, Sejarawan dan Pakar Nasab Walisongo dan Nasab Ahlulbait mengatakan bahwa tentang asal usul Marga Al-Azhmatkhan adalah keturunan dari tokoh yang bernama Abdul Malik Al-Azhmatkhan. Abdul Malik Al-Azhmatkhan alias Sayyid Abdul Malik bin Alwi lahir di kota Qasam, Hadramaut, sekitar tahun 574 Hijriah. Ia juga dikenal dengan gelar "Al-Muhajir Ilallah", karena dia hijrah dari Hadhramaut ke Gujarat untuk berdakwah sebagaimana kakeknya, Sayyid Ahmad al-Muhajir yang hijrah dari Irak ke Hadramaut untuk berdakwah.[4] Menurut Sayyid Salim bin Abdullah Asy-Syathiri Al-Husaini, guru besar dari Tarim, Yaman, keluarga Al-Azhmatkhan (yang merupakan leluhur Walisongo[5]) adalah dari Alawiyyin asal Hadramaut dari gelombang pertama yang masuk di Nusantara dalam rangka penyebaran Islam.[4]

Pencatatan riwayat Azmatkhan dalam hamisy kitab Syamsudzahirah yang tertua adalah dari manuskrip Palembang tahun 1748 Masehi, tentu itu bertentangan dengan manuskrip-manuskrip Nusantara yang lebih tua, yang menyebut bahwa para sultan dan wali di Nusantara ini adalah merupakan keturunan Rasulullah Muhammad Saw dari jalur Musa al-kadz, contohnya manuskrip Bangkalan yang berangka tahun 1624 Masehi.

Asimilasi

[sunting | sunting sumber]

Karena sejarah panjang pernikahan, terutama dengan keluarga bangsawan lokal, sebagian keturunan Al-Azhmatkhan secara fisik dan budaya tidak dapat dibedakan dari penduduk setempat atau pribumi. Di Indonesia, tidak jarang anggota keluarga Al-Azhmatkhan memiliki gelar kerajaan turun temurun seperti Raden, Mas, Tubagus[6], Menak, Kemas, Radin dan lain-lain. Mereka mempertahankan identitas Indonesia dan keturunan Al-Azhmatkhan pada saat bersamaan,[2] bahkan beberapa dari mereka tidak dapat melacak nenek moyang mereka lagi.[4]

Setelah masa transisi Majapahit ke Demak kemudian Pajang, banyak keturunan Al-Azhmatkhan yang menyebar di seluruh Nusantara, Ada yang ke Palembang mendirikan Kesultanan Palembang dan Beberapa diambil menantu penguasa baik Raja maupun Bupati. Maka selain gelar khas seperti Tubagus (Banten) atau Mas (Surabaya dan sekitarnya), maka sebagian keturunan itu juga memiliki gelar Raden (Mataram Islam).

Dalam sejarah Asia Tenggara, keluarga Al-Azhmatkhan tercatat telah mendirikan beberapa kerajaan di Indonesia, serta menjadi raja di beberapa kerajaan di Asia Tenggara.[4] Di antara kerajaan-kerajaan yang didirikan oleh keluarga besar Al-Azhmatkhan adalah Kesultanan Banten[2] , Kesultanan Palembang Darussalam, Kesultanan Jambi, Kesultanan Pajang, Kasunanan Giri, Kerajaan Sumedang Larang Sedangkan di Kerajaan Champa[7] , Kerajaan Pattani[7] , Kesultanan Kelantan[7] , Kesultanan Cirebon, dan Kesultanan Demak[8] , para keturunan Al-Azhmatkhan berhasil menduduki kursi pemerintahan sebagai raja atau sultan.[2]

Pencatatan riwayat Azmatkhan dalam hamisy kitab Syamsudzahirah tertua adalah dari manuskrip Palembang tahun 1748 Masehi, bertentangan dengan manuskrip-manuskrip Nusantara yang lebih tua, yang menyebut bahwa para sultan dan wali di Nusantara ini adalah merupakan keturunan Rasulullah jalur Musa al-Kadzim, contoh manuskrip Bangkalan yang berangka tahun 1624 Masehi.

Tokoh terkenal

[sunting | sunting sumber]

Tokoh agama

[sunting | sunting sumber]

Tokoh kerajaan

[sunting | sunting sumber]

Pejuang dan pahlawan nasional

[sunting | sunting sumber]

Tokoh lain

[sunting | sunting sumber]


 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Fihr
(QURAISY)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Waqidah binti Amr
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Abdu Manaf bin Qushay
 
 
 
 
 
Ātikah binti Murrah
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Naufal
 
 
Abdu Syams
 
Barrah
 
Hallah
 
Muthalib
 
Hasyim
 
Salma binti Amr
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Umayyah
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Abdul Muthalib
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Harb
 
 
 
Abūl-Āsh
 
 
 
 
 
Aminah
 
Abdullāh
 
Hamzah
 
Abū Thālib
 
Zubair
 
Abbās
 
Abū Lahab
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Abū Sufyān
 
al-Ḥakam
 
ʿUtsmān I
 
ʿAffān
 
MUHAMMAD
(Silsilah)
 
Khadijah
 
 
 
 
Ali bin Abū Thālib
 
Khawlah binti Ja'far
 
Abdullāh bin Abbās
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Muʿāwiyah I
 
Marwān I
 
 
 
 
 
Utsmān bin ʿAffān
 
Ruqayah
 
Fatimah
 
 
 
 
 
 
Muhammad bin al-Hanafiyah
 
 
 
Ali bin Abdullāh
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Bani Umayyah
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Ḥusain
 
Ḥasan
 
Abū Hasyim
 
 
 
Imam Muhammad al-Kamil
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Ali Zainal Abidin
 
 
 
Ibrāhim
 
Mansur
 
Saffāḥ
 
Musa
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Muhammad al-Baqir
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Bani Abbāsiyah
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Ja'far ash-Shadiq
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Ali al-Uraidhi
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Muhammad an-Naqib
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Isa ar-Rumi
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Ahmad al-Muhajir
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Ubaidillah bin Ahmad
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
♂ Alwi al-Awwal (Alawiyyin) Abi Sa'adah
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Muhammad Maula Shahib as-Sauma’ah
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Alwi ats-Tsani
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Ali Khali' Qasam
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Muhammad Shahib Mirbath
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Sayyid 'Alawi Amm Al-Faqih
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Habib Abdul Malik bin Alwi Azmatkhan
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 


Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b Syaibani, Aeni (2013-12-16). "Inilah Asal-usul Marga Azhmat Khan (Sejarah Islam Dari India, Thailand Hingga Indonesia)". islamidia.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-09-11. Diakses tanggal 2017-09-12. 
  2. ^ a b c d bin Muhammad al-Masyhur, Sayyid Abdurrohman (1984). شمس الظهيرة في نسب أهل البيت من بني علوي [Syamsu Azh Zhahirah fi Nasabi Ahli al-Bait min Bani 'Alawi] (PDF). Jeddah: 'Alim al-Ma'rifat. hlm. 521–531. 
  3. ^ Sardar, Ziauddin; Yassin-Kassab, Robin, ed. (2013). Critical Muslim 07: Muslim Archipelago. Oxford University Press. hlm. 159. ISBN 978-1-849043847. 
  4. ^ a b c d Majeliswalisongo (2010-11-08). "Manakib Alawiyyah ke-1 (al-Imam Sayyid Abdul Malik Azmatkhan bin Alwi Ammul Faqih)". Majelis Dakwah Wali Songo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-09-12. 
  5. ^ a b Niam, Mukafi (2016-07-16). "Habib Zen Minta Maaf Jika Ada Keturunan Rasulullah Minta Dilayani". nu.or.id. NU Online. Diakses tanggal 2017-09-12. 
  6. ^ administrator (2013-10-22). "Asal-usul Gelar Ratu dan Tubagus". Tempo Nasional (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-09-12. 
  7. ^ a b c Buyers, Christopher (2008). "Kelantan Genealogy (2)". www.royalark.net. Diakses tanggal 2017-09-12. 
  8. ^ Suhardy, Haydar (2015-07-30). "Kisah Raja Muda dari Demak yang Menantang Portugis". National Geographic Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-09-12. Diakses tanggal 2017-09-12. 
  9. ^ Fathoni (2017-01-18). "Mengenal Lebih Dekat KH. Said Aqil Siroj". Situs resmi Nahdlatul Ulama. Diakses tanggal 2017-10-13. 
  10. ^ Nahdlatululama.id (2017-05-23). "Silsilah Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj". Nahdlatul Ulama. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-10-13. Diakses tanggal 2017-10-13. 
  11. ^ Irawan (2016), hlm. 668.
  12. ^ Irawan (2016), hlm. 670.
  13. ^ "Mangkudiningrat". 

Bibliografi

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]