Lompat ke isi

Art Deco: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Nononia01 (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Lita Widi H (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.
 
(9 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Chrysler building- top.jpg|jmpl|Lingkaran spiral Art Deco di [[Gedung Chrysler]] di New York, dibangun pada 1928–1930.]]
[[Berkas:Chrysler building- top.jpg|jmpl|Lingkaran spiral Art Deco di [[Gedung Chrysler]] di New York, dibangun pada 1928–1930.]]
[[Berkas:"Roemah Passir", villa in art-decostijl, Prins Karelaan 42, Zoute (Knokke-Heist).JPG|jmpl|"Roemah Passir", sebuah villa Art Deco di [[:en:Knokke-Heist|Knokke-Heist]] ([[Belgia]] barat)]]
[[Berkas:"Roemah Passir", villa in art-decostijl, Prins Karelaan 42, Zoute (Knokke-Heist).JPG|jmpl|"Roemah Passir", sebuah villa Art Deco di [[Knokke-Heist]] ([[Belgia]] barat)]]
'''Art Deco''' adalah gaya hias yang lahir setelah Perang Dunia I dan berakhir sebelum Perang Dunia II yang banyak diterapkan dalam berbagai bidang, misalnya eksterior, interior, mebel, patung, poster, pakaian, perhiasan dan lain-lain dari 1920 hingga 1939,<ref name="Bandung">{{Cite web |url=http://www.bandungheritage.org/index.php?option=com_content&task=view&id=33&Itemid=1 |title=Salinan arsip |access-date=2010-05-04 |archive-date=2012-01-26 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120126230650/http://www.bandungheritage.org/index.php?option=com_content&task=view&id=33&Itemid=1 |dead-url=yes }}</ref> yang memengaruhi seni dekoratif seperti [[arsitektur]], [[desain interior]], dan [[desain industri]], maupun [[seni visual]] seperti misalnya [[pakaian|fesyen]], [[lukisan]], [[seni grafis]], dan [[film]]. Gerakan ini, dalam pengertian tertentu, adalah gabungan dari berbagai gaya dan gerakan pada awal [[abad ke-20]], termasuk [[Konstruksionisme]], [[Kubisme]], [[Modernisme]], [[Bauhaus]], [[Art Nouveau]], dan [[Futurisme (seni)|Futurisme]]. Popularitasnya memuncak pada 1920-an. Meskipun banyak gerakan desain mempunyai akar atau maksud politik atau filsafati, Art Deco murni bersifat dekoratif. Pada masa itu, gaya ini dianggap anggun, fungsional, dan ultra modern.
'''Art Deco''' adalah gaya hias yang lahir setelah [[Perang Dunia I]] dan berakhir sebelum Perang Dunia II yang banyak diterapkan dalam berbagai bidang, misalnya eksterior, interior, mebel, patung, poster, pakaian, perhiasan dan lain-lain dari 1920 hingga 1939,<ref name="Bandung">{{Cite web |url=http://www.bandungheritage.org/index.php?option=com_content&task=view&id=33&Itemid=1 |title=Salinan arsip |access-date=2010-05-04 |archive-date=2012-01-26 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120126230650/http://www.bandungheritage.org/index.php?option=com_content&task=view&id=33&Itemid=1 |dead-url=yes }}</ref> yang memengaruhi [[seni dekoratif]] seperti [[arsitektur]], [[desain interior]], dan [[desain industri]], maupun [[seni visual]] seperti misalnya [[pakaian|fesyen]], [[lukisan]], [[seni grafis]], dan [[film]]. Gerakan ini, dalam pengertian tertentu, adalah gabungan dari berbagai gaya dan gerakan pada awal [[abad ke-20]], termasuk [[Konstruksionisme]], [[Kubisme]], [[Modernisme]], [[Bauhaus]], [[Art Nouveau]], dan [[Futurisme (seni)|Futurisme]]. Popularitasnya memuncak pada 1920-an. Meskipun banyak gerakan desain mempunyai akar atau maksud politik atau filsafati, Art Deco murni bersifat dekoratif. Pada masa itu, gaya ini dianggap anggun, fungsional, dan ultra modern.


== Sejarah ==
== Sejarah ==
[[Berkas:Helsinki Railway Station 20050604.jpg|jmpl|ka|Stasiun Kereta Api Eliel Saarinen di Helsinki, Finlandia [[1904]] - [[1914]].]]
[[Berkas:Helsinki Railway Station 20050604.jpg|jmpl|ka|Stasiun Kereta Api Eliel Saarinen di Helsinki, Finlandia [[1904]] - [[1914]].]]
Art Deco merepresentasikan modernisasi dunia yang begitu cepat. Ketika gaya ini sudah menyebar luas dan sudah ada di dunia [[''fashion'']] di Amerika dan Eropa, kata - kata "Art Deco" sendiri tidak dikenal. [[Modernistik]] atau [[1925]] ''Style'' yang menjadi namanya. Kata Art Deco sendiri mulai muncul dari tahun [[1925]] di sebuah konferensi ''l'Exposition Internationale des Arts Decoratifs Industriels et Modernes'' yang diadakan di Paris, Prancis<ref name="huntfor">http://www.huntfor.com/arthistory/C20th/artdeco.htm</ref>.Kata Art Deco termasuk terminologi yang baru pada saat itu, diperkenalkan pertama kali pada tahun 1966 dalam sebuah katalog yang diterbitkan oleh Musée des Arts Decoratifs di Paris yang pada saat itu sedang mengadakan pameran dengan tema “Les Années 25”. Pameran itu bertujuan meninjau kembali pameran internasional ''l’Expositioan Internationale des Arts Décoratifs Industriels et Modernes''. Sejak saat itu nama Art Deco dipakai untuk menamai seni yang saat itu sedang populer dan modern. Munculnya terminologi itu pada beberapa artikel semakin membuat nama Art Deco eksis. Art Deco semakin mendapat tempat dalam dunia seni dengan dipublikasikannya buku “Art Deco” karangan Bevis Hillier di Amerika pada tahun 1969.<ref name="indis">http://www.arsitekturindis.com/?p=87{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
Art Deco merepresentasikan modernisasi dunia yang begitu cepat. Ketika gaya ini sudah menyebar luas dan sudah ada di dunia ''[[fashion]]'' di Amerika dan Eropa, kata - kata "Art Deco" sendiri tidak dikenal. [[Modernistik]] atau [[1925]] ''Style'' yang menjadi namanya. Kata Art Deco sendiri mulai muncul dari tahun [[1925]] di sebuah konferensi ''l'Exposition Internationale des Arts Decoratifs Industriels et Modernes'' yang diadakan di Paris, Prancis<ref name="huntfor">http://www.huntfor.com/arthistory/C20th/artdeco.htm</ref>.Kata Art Deco termasuk terminologi yang baru pada saat itu, diperkenalkan pertama kali pada tahun 1966 dalam sebuah katalog yang diterbitkan oleh Musée des Arts Decoratifs di Paris yang pada saat itu sedang mengadakan pameran dengan tema “Les Années 25”. Pameran itu bertujuan meninjau kembali pameran internasional ''l’Expositioan Internationale des Arts Décoratifs Industriels et Modernes''. Sejak saat itu nama Art Deco dipakai untuk menamai seni yang saat itu sedang populer dan modern. Munculnya terminologi itu pada beberapa artikel semakin membuat nama Art Deco eksis. Art Deco semakin mendapat tempat dalam dunia seni dengan dipublikasikannya buku “Art Deco” karangan Bevis Hillier di Amerika pada tahun 1969.<ref name="indis">http://www.arsitekturindis.com/?p=87{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>


Dalam perjalanannya Art Deco dipengaruhi oleh berbagai macam aliran modern, antara lain Kubisme, Futurisme dan Konstruktivisme serta juga mengambil ide-ide desain kuno misalnya dari Mesir, Siria dan Persia.<ref name="Bandung"/> Meskipun Art Deco terlihat seperti ultra modern, sebenarnya bisa ditelaah kembali ke zaman kuburan Mesir kuno. Secara khusus, penemuan kubur [[Raja Tut]] pada tahun [[1920]] membuka pintu lebar terhadap gaya ini. Garis yang tegas, warna - warna yang kuat dan fitur - fitur arsitektural yang berbentuk [[zig-zag]] ditambahkan ke dalam objek - objek yang diletakkan di dalam kubur untuk menghibur dan mencerahkan raja yang sedang tertidur.<ref name="miami">http://miami.about.com/cs/arts/a/aa010603a.htm</ref>
Dalam perjalanannya Art Deco dipengaruhi oleh berbagai macam aliran modern, antara lain Kubisme, Futurisme dan Konstruktivisme serta juga mengambil ide-ide desain kuno misalnya dari Mesir, Siria dan Persia.<ref name="Bandung"/> Meskipun Art Deco terlihat seperti ultra modern, sebenarnya bisa ditelaah kembali ke zaman kuburan [[Mesir Kuno|Mesir kuno]]. Secara khusus, penemuan kubur [[Raja Tut]] pada tahun [[1920]] membuka pintu lebar terhadap gaya ini. Garis yang tegas, warna - warna yang kuat dan fitur - fitur arsitektural yang berbentuk [[zig-zag]] ditambahkan ke dalam objek - objek yang diletakkan di dalam kubur untuk menghibur dan mencerahkan raja yang sedang tertidur.<ref name="miami">{{Cite web |url=http://miami.about.com/cs/arts/a/aa010603a.htm |title=Salinan arsip |access-date=2010-05-04 |archive-date=2011-05-15 |archive-url=https://web.archive.org/web/20110515183356/http://miami.about.com/cs/arts/a/aa010603a.htm |dead-url=yes }}</ref>


[[Eksposisi]] Paris benar - benar menjadi momok, namun itu bukan awalnya. Tahun 1925 berbagai bangunan mengaplikasikan elemen - elemen yang menuju ke gaya Art Deco. Contohnya adalah Stasiun Kereta Api Eliel Saarinen di Helsinki, Finlandia [[1904]] - [[1914]]. Dengan 4 figur raksasa, setiap figurnya memiliki ''Globe of Light'' atau bola lampu, yang sangat esensial bagi Art Deco<ref name="decopix">{{Cite web |url=http://www.decopix.com/New%20Site/Pages/Directory%20Pages/Intro.html |title=Salinan arsip |access-date=2010-05-04 |archive-date=2008-10-29 |archive-url=https://web.archive.org/web/20081029202446/http://www.decopix.com/New%20Site/Pages/Directory%20Pages/Intro.html |dead-url=yes }}</ref>
[[Eksposisi]] Paris benar - benar menjadi momok, namun itu bukan awalnya. Tahun 1925 berbagai bangunan mengaplikasikan elemen - elemen yang menuju ke gaya Art Deco. Contohnya adalah Stasiun Kereta Api Eliel Saarinen di Helsinki, Finlandia [[1904]] - [[1914]]. Dengan 4 figur raksasa, setiap figurnya memiliki ''Globe of Light'' atau bola lampu, yang sangat esensial bagi Art Deco<ref name="decopix">{{Cite web |url=http://www.decopix.com/New%20Site/Pages/Directory%20Pages/Intro.html |title=Salinan arsip |access-date=2010-05-04 |archive-date=2008-10-29 |archive-url=https://web.archive.org/web/20081029202446/http://www.decopix.com/New%20Site/Pages/Directory%20Pages/Intro.html |dead-url=yes }}</ref>
Baris 56: Baris 56:
Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Becak bij bioscoop Megaria TMnr 20018029.jpg|[[Bioskop Megaria, Jakarta]].
Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Becak bij bioscoop Megaria TMnr 20018029.jpg|[[Bioskop Megaria, Jakarta]].
Berkas:Grand Preanger Bandung 2008 sk.jpg|[[Grand Hotel Preanger]], Bandung. Arsitek Prof. [[Charles Prosper Wolff Schoemaker]].
Berkas:Grand Preanger Bandung 2008 sk.jpg|[[Grand Hotel Preanger]], Bandung. Arsitek Prof. [[Charles Prosper Wolff Schoemaker]].
Berkas:Savoy Homann Hotel - Oceanwave.jpg|[[Hotel Bidakara Grand Savoy Homann]], Bandung. Arsitek [[A.F. Aalbers]].
Berkas:Savoy Homann Hotel - Oceanwave.jpg|[[Hotel Savoy Homann|Hotel Bidakara Grand Savoy Homann]], Bandung. Arsitek [[A.F. Aalbers]].
Berkas:Jakarta Indonesia Bus-stop-Museum-Fatahillah-01.jpg|[[Museum Fatahillah (Transjakarta)|Halte Museum Fatahillah]] yang terletak pada jalur [[Koridor 12 Transjakarta]]. Salah satu bangunan bergaya Art Deco yang dibangun pasca kemerdekaan Indonesia, juga merupakan satu dari dua halte [[Transjakarta]] yang bergaya Art Deco.
Berkas:Jakarta Indonesia Bus-stop-Museum-Fatahillah-01.jpg|[[Museum Fatahillah (Transjakarta)|Halte Museum Fatahillah]] yang terletak pada jalur [[Koridor 12 Transjakarta]]. Salah satu bangunan bergaya Art Deco yang dibangun pasca kemerdekaan Indonesia, juga merupakan satu dari dua halte [[Transjakarta Koridor 1]] (yang satunya adalah [[Halte Transjakarta Kali Besar Barat|Halte Kali Besar Barat]], keduanya sama-sama menjadi titik transit menuju [[Transjakarta Koridor 12|Koridor 12]]) yang bergaya Art Deco.
Berkas:Sky Bridge CSW.jpg|[[Pumpunan Moda CSW]] yang menjadi titik pertemuan bagi Koridor 1, [[Transjakarta Koridor 13|Koridor 13]], serta [[Lin Utara–Selatan (MRT Jakarta)]].
</gallery>
</gallery>


Baris 75: Baris 76:
[[Kategori:Gaya arsitektur]]
[[Kategori:Gaya arsitektur]]
[[Kategori:Seni dekoratif]]
[[Kategori:Seni dekoratif]]
[[Kategori:Seni visual]]
[[Kategori:Seni rupa]]
[[Kategori:Gerakan seni]]
[[Kategori:Gerakan seni]]
[[Kategori:Seni modern]]
[[Kategori:Seni modern]]

Revisi terkini sejak 22 Februari 2024 06.56

Lingkaran spiral Art Deco di Gedung Chrysler di New York, dibangun pada 1928–1930.
"Roemah Passir", sebuah villa Art Deco di Knokke-Heist (Belgia barat)

Art Deco adalah gaya hias yang lahir setelah Perang Dunia I dan berakhir sebelum Perang Dunia II yang banyak diterapkan dalam berbagai bidang, misalnya eksterior, interior, mebel, patung, poster, pakaian, perhiasan dan lain-lain dari 1920 hingga 1939,[1] yang memengaruhi seni dekoratif seperti arsitektur, desain interior, dan desain industri, maupun seni visual seperti misalnya fesyen, lukisan, seni grafis, dan film. Gerakan ini, dalam pengertian tertentu, adalah gabungan dari berbagai gaya dan gerakan pada awal abad ke-20, termasuk Konstruksionisme, Kubisme, Modernisme, Bauhaus, Art Nouveau, dan Futurisme. Popularitasnya memuncak pada 1920-an. Meskipun banyak gerakan desain mempunyai akar atau maksud politik atau filsafati, Art Deco murni bersifat dekoratif. Pada masa itu, gaya ini dianggap anggun, fungsional, dan ultra modern.

Stasiun Kereta Api Eliel Saarinen di Helsinki, Finlandia 1904 - 1914.

Art Deco merepresentasikan modernisasi dunia yang begitu cepat. Ketika gaya ini sudah menyebar luas dan sudah ada di dunia fashion di Amerika dan Eropa, kata - kata "Art Deco" sendiri tidak dikenal. Modernistik atau 1925 Style yang menjadi namanya. Kata Art Deco sendiri mulai muncul dari tahun 1925 di sebuah konferensi l'Exposition Internationale des Arts Decoratifs Industriels et Modernes yang diadakan di Paris, Prancis[2].Kata Art Deco termasuk terminologi yang baru pada saat itu, diperkenalkan pertama kali pada tahun 1966 dalam sebuah katalog yang diterbitkan oleh Musée des Arts Decoratifs di Paris yang pada saat itu sedang mengadakan pameran dengan tema “Les Années 25”. Pameran itu bertujuan meninjau kembali pameran internasional l’Expositioan Internationale des Arts Décoratifs Industriels et Modernes. Sejak saat itu nama Art Deco dipakai untuk menamai seni yang saat itu sedang populer dan modern. Munculnya terminologi itu pada beberapa artikel semakin membuat nama Art Deco eksis. Art Deco semakin mendapat tempat dalam dunia seni dengan dipublikasikannya buku “Art Deco” karangan Bevis Hillier di Amerika pada tahun 1969.[3]

Dalam perjalanannya Art Deco dipengaruhi oleh berbagai macam aliran modern, antara lain Kubisme, Futurisme dan Konstruktivisme serta juga mengambil ide-ide desain kuno misalnya dari Mesir, Siria dan Persia.[1] Meskipun Art Deco terlihat seperti ultra modern, sebenarnya bisa ditelaah kembali ke zaman kuburan Mesir kuno. Secara khusus, penemuan kubur Raja Tut pada tahun 1920 membuka pintu lebar terhadap gaya ini. Garis yang tegas, warna - warna yang kuat dan fitur - fitur arsitektural yang berbentuk zig-zag ditambahkan ke dalam objek - objek yang diletakkan di dalam kubur untuk menghibur dan mencerahkan raja yang sedang tertidur.[4]

Eksposisi Paris benar - benar menjadi momok, namun itu bukan awalnya. Tahun 1925 berbagai bangunan mengaplikasikan elemen - elemen yang menuju ke gaya Art Deco. Contohnya adalah Stasiun Kereta Api Eliel Saarinen di Helsinki, Finlandia 1904 - 1914. Dengan 4 figur raksasa, setiap figurnya memiliki Globe of Light atau bola lampu, yang sangat esensial bagi Art Deco[5]

Sumber-sumber dan Atribut-atribut

[sunting | sunting sumber]
Kamera "Beau Brownie" karya Walter Dorwin Teague untuk Eastman Kodak.

Art Deco secara umum dianggap sebagai suatu bentuk eklektik dari keanggunan dan gaya modernisme, yang dipengaruhi berbagai sumber. Di antaranya adalah seni tradisional Afrika, Mesir, atau Aztek Meksiko, dan juga Abad Mesin atau teknologi Streamline seperti penerbangan modern, Penerangan listrik, radio, dan bangunan pencakar langit. Pengaruh desain ini terlihat pada fractionated, crystalline, bentuk facet dari dekorasi Kubisme dan Futurisme, dalam wadah Fauvisme. Tema populer lain dalam Art Deco adalah bentuk-bentuk bersifat trapezoid, zigzag, geometri, dan bentuk puzzle, yang banyak terlihat pada karya mula-mula. Sejalan dengan pengaruh-pengaruh ini,Art Deco dikarakterkan dengan penggunaan bahan-bahan seperti aluminum, stainless steel,lacquer, inlaid wood, kulit hiu (shagreen), dan kulit zebra. Penggunaan berani dari bentuk bertingkat, sapuan kurva (unlike the sinuous, natural curves of the Art Nouveau), pola-pola chevron, dan motif pancaran matahari adalah tipikal dari Art Deco. Beberapa dari motif ini sering muncul pada saat ini— contohnya, motif pancaran matahari dalam berbagai konteks seperti sepatu wanita, radiator grilles, auditorium dari Radio City Music Hall, dan puncak dari Gedung Chrysler.


Art Deco di Indonesia

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-01-26. Diakses tanggal 2010-05-04. 
  2. ^ http://www.huntfor.com/arthistory/C20th/artdeco.htm
  3. ^ http://www.arsitekturindis.com/?p=87[pranala nonaktif permanen]
  4. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-05-15. Diakses tanggal 2010-05-04. 
  5. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-10-29. Diakses tanggal 2010-05-04. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]