Lompat ke isi

Pekan Olahraga Nasional: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baraobor (bicara | kontrib)
 
(36 revisi perantara oleh 23 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 5: Baris 5:
|abbreviation = PON
|abbreviation = PON
|motto =
|motto =
|formation = [[Pekan Olahraga Nasional 1948]] di [[Kota Surakarta|Surakarta]], [[Jawa Tengah]]
|formation = [[Pekan Olahraga Nasional 1948|PON 1948]] di [[Kota Surakarta|Surakarta]], [[Jawa Tengah]]
|recurrence = 4 tahun
|recurrence = 4 tahun
|last = [[Pekan Olahraga Nasional 2021]] di [[Kota Jayapura|Jayapura]], [[Papua]]
|last = [[Pekan Olahraga Nasional 2024|PON 2024]] di [[Kota Banda Aceh|Banda Aceh]], [[Aceh]] dan [[Kota Medan|Medan]], [[Sumatera Utara]]
|next = [[Pekan Olahraga Nasional 2024]] di [[Kota Banda Aceh|Banda Aceh]], [[Aceh]] dan [[Kota Medan|Medan]], [[Sumatra Utara]]
|next = [[Pekan Olahraga Nasional 2028]] di [[Kota Mataram|Mataram]], [[Nusa Tenggara Barat]] dan [[Kota Kupang|Kupang]], [[Nusa Tenggara Timur]]
|purpose =
|purpose =
|headquarters = [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]], [[Indonesia]]
|headquarters = [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]], [[Indonesia]]
Baris 19: Baris 19:


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Setelah dibentuk pada tahun [[1946]], Persatuan Olahraga Republik Indonesia (PORI) yang dibantu oleh Komite Olimpiade Republik Indonesia (KORI) - keduanya telah dilebur dan saat ini menjadi [[KONI]] - mempersiapkan para atlet Indonesia untuk mengikuti [[Olimpiade London 1948|Olimpiade Musim Panas XIV]] di [[London]] pada tahun [[1948]]. Usaha Indonesia untuk mengikuti olimpiade pada saat itu menemui banyak kesulitan. PORI sebagai badan olahraga resmi di Indonesia pada saat itu belum diakui dan menjadi anggota Internasional Olympic Committee (IOC), sehingga para atlet yang akan dikirim tidak dapat diterima dan berpartisipasi dalam peristiwa olahraga sedunia tersebut. Pengakuan dunia atas kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia yang belum diperoleh pada waktu itu menjadi penghalang besar dalam usaha menuju London. Paspor Indonesia pada saat itu tidak diakui oleh Pemerintah [[Inggris]], sedangkan kenyataan bahwa atlet-atlet Indonesia hanya bisa berpartisipasi di London dengan memakai paspor [[Belanda]] tidak dapat diterima. Alasannya karena delegasi Indonesia hanya mau hadir di London dengan membawa nama Indonesia. Alasan yang disebut terakhir ini menyebabkan rencana kepergian beberapa anggota pengurus besar PORI ke London menjadi batal dan menjadi topik pembahasan pada konferensi darurat PORI pada tanggal [[1 Mei]] [[1948]] di [[Solo]].<ref name=":0">{{Cite news|url=https://tirto.id/pon-pertama-di-tengah-kecamuk-perang-kemerdekaan-cVRz|title=PON Pertama di Tengah Kecamuk Perang Kemerdekaan - Tirto.ID|newspaper=tirto.id|language=id-ID|access-date=2018-09-09}}</ref>
Setelah dibentuk pada tahun [[1946]], Persatuan Olahraga Republik Indonesia (PORI) yang dibantu oleh Komite Olimpiade Republik Indonesia (KORI) - keduanya telah dilebur dan saat ini menjadi [[KONI]] - mempersiapkan para atlet Indonesia untuk mengikuti [[Olimpiade London 1948|Olimpiade Musim Panas XIV]] di [[London]] pada tahun [[1948]]. Usaha Indonesia untuk mengikuti olimpiade pada saat itu menemui banyak kesulitan. PORI sebagai badan olahraga resmi di Indonesia pada saat itu belum diakui dan menjadi anggota [[Komite Olimpiade Internasional|Internasional Olympic Committee (IOC)]], sehingga para atlet yang akan dikirim tidak dapat diterima dan berpartisipasi dalam peristiwa olahraga sedunia tersebut. Pengakuan dunia atas kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia yang belum diperoleh pada waktu itu menjadi penghalang besar dalam usaha menuju London. Paspor Indonesia pada saat itu tidak diakui oleh Pemerintah [[Inggris]], sedangkan kenyataan bahwa atlet-atlet Indonesia hanya bisa berpartisipasi di London dengan memakai paspor [[Belanda]] tidak dapat diterima. Alasannya karena delegasi Indonesia hanya mau hadir di London dengan membawa nama Indonesia. Alasan yang disebut terakhir ini menyebabkan rencana kepergian beberapa anggota pengurus besar PORI ke London menjadi batal dan menjadi topik pembahasan pada konferensi darurat PORI pada tanggal [[1 Mei]] [[1948]] di [[Solo]].<ref name=":0">{{Cite news|url=https://tirto.id/pon-pertama-di-tengah-kecamuk-perang-kemerdekaan-cVRz|title=PON Pertama di Tengah Kecamuk Perang Kemerdekaan - Tirto.ID|newspaper=tirto.id|language=id-ID|access-date=2018-09-09}}</ref>


Mengingat dan memperhatikan pengiriman para atlet dan beberapa anggota pengurus besar PORI ke London sebagai peninjau tidak membawa hasil seperti yang diharapkan semula, konferensi sepakat untuk mengadakan Pekan Olahraga yang direncanakan berlangsung pada bulan [[Agustus]] atau [[September]] [[1948]] di Solo. Pada saat itu PORI ingin menghidupkan kembali pekan olahraga yang pernah diadakan ISI pada tahun [[1938]] (yang terkenal dengan nama ISI Sportweek atau Pekan Olahraga ISI).<ref name=":0" />
Mengingat dan memperhatikan pengiriman para atlet dan beberapa anggota pengurus besar PORI ke London sebagai peninjau tidak membawa hasil seperti yang diharapkan semula, konferensi sepakat untuk mengadakan Pekan Olahraga yang direncanakan berlangsung pada bulan [[Agustus]] atau [[September]] [[1948]] di Solo. Pada saat itu PORI ingin menghidupkan kembali pekan olahraga yang pernah diadakan Ikatan Sport Indonesia (ISI) pada tahun [[1938]] (yang terkenal dengan nama ISI Sportweek atau Pekan Olahraga ISI).<ref name=":0" />


Dilihat dari penyediaan sarana olahraga, pada saat itu Solo telah memenuhi semua persyaratan pokok dengan adanya [[Stadion R. Maladi|stadion Sriwedari]] yang dilengkapi dengan kolam renang. Pada saat itu Solo termasuk kota dengan fasilitas olahraga yang terbaik di Indonesia. Selain itu seluruh pengurus besar PORI berkedudukan di Solo sehingga hal inilah yang menjadi bahan-bahan pertimbangan bagi konferensi untuk menetapkan Kota Solo sebagai kota penyelenggara Pekan Olahraga Nasional pertama ([[PON I]]) pada tanggal 8 sampai dengan [[12 September]] [[1948]].
Dilihat dari penyediaan sarana olahraga, pada saat itu Solo telah memenuhi semua persyaratan pokok dengan adanya [[Stadion Sriwedari]] yang dilengkapi dengan kolam renang. Pada saat itu Solo termasuk kota dengan fasilitas olahraga yang terbaik di Indonesia. Selain itu seluruh pengurus besar PORI berkedudukan di Solo sehingga hal inilah yang menjadi bahan-bahan pertimbangan bagi konferensi untuk menetapkan Kota Solo sebagai kota penyelenggara [[Pekan Olahraga Nasional 1948|Pekan Olahraga Nasional pertama (PON I)]] pada tanggal 8 sampai dengan 12 September 1948.


Selain itu PON I juga membawa misi untuk menunjukkan kepada dunia luar bahwa bangsa Indonesia dalam keadaan daerahnya dipersempit akibat [[Perjanjian Renville]], masih dapat membuktikan sanggup mengadakan acara olahraga dengan skala nasional.
Selain itu PON I juga membawa misi untuk menunjukkan kepada dunia luar bahwa bangsa Indonesia dalam keadaan daerahnya dipersempit akibat [[Perjanjian Renville]], masih dapat membuktikan sanggup mengadakan acara olahraga dengan skala nasional.
Baris 46: Baris 46:
* Kabaddi
* Kabaddi
* Kano
* Kano
* Kempo
* Kriket
* Kriket
* Panahan<ref>Olahraga panahan sudah diperlombakan namun masih terbatas permainan tradisional atau dengan peralatan sederhana dan sebatas ekshebisi. ''[https://eprints.uny.ac.id/30480/ Neti Mufaiqoh, Peran K.G.P.A.A Paku Alam VIII Dalam Persatuan Panahan Seluruh Indonesia (Perpani) Tahun 1953-1977, Yogyakarta: skripsi Fakultas Ilmu SosialUniversitas Negeri Yogyakarta Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Sastra, 2015]''</ref>
* Panahan<ref>Olahraga panahan sudah diperlombakan namun masih terbatas permainan tradisional atau dengan peralatan sederhana dan sebatas ekshebisi. ''[https://eprints.uny.ac.id/30480/ Neti Mufaiqoh, Peran K.G.P.A.A Paku Alam VIII Dalam Persatuan Panahan Seluruh Indonesia (Perpani) Tahun 1953-1977, Yogyakarta: skripsi Fakultas Ilmu SosialUniversitas Negeri Yogyakarta Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Sastra, 2015]''</ref>
Baris 58: Baris 59:
* Sepak bola
* Sepak bola
* Sepak takraw
* Sepak takraw
* Ski Air, Wakeboard & Wakesurf
* Taekwondo
* Taekwondo
* Tarung derajat
* Tarung derajat
Baris 67: Baris 69:


== Lokasi dan daftar juara umum ==
== Lokasi dan daftar juara umum ==

{{main|Daftar juara umum PON}}
{{main|Daftar juara umum PON}}
{{Location map+ |Indonesia |width=750|caption=Peta tuan rumah PON|places=
{{Location map~|Indonesia|position=|lat=-7.550676|long=110.828316|label='''[[Surakarta|1948]]'''|position=bottom}}
{{Location map~|Indonesia|position=|lat=-6.200000|long=106.816666|label='''[[Jakarta|1951, 1973–1996]]'''|position=top}}
{{Location map~|Indonesia|position=|lat=-7.250445|long=112.768845|label='''[[Surabaya|1969,2000]]'''}}
{{Location map~|Indonesia|position=|lat=-6.914864|long=107.608238|label='''[[Bandung|1961,2016]]'''}}
{{Location map~|Indonesia|position=|lat=3.597031|long=98.678513|label='''[[Medan|1953, 2024]]'''}}
{{Location map~|Indonesia|position=|lat=-4.951488|long=119.577049|label='''[[Makassar|1957, 2032]]'''}}
{{Location map~|Indonesia|position=|lat=-2.91673|long=104.7458|label='''[[Palembang|2004]]'''}}
{{Location map~|Indonesia|position=|lat=-0.502106|long=117.153709|label='''[[Samarinda|2008]]'''}}
{{Location map~|Indonesia|position=|lat=0.510440|long=101.438309|label='''[[Pekanbaru|2012]]'''}}
{{Location map~|Indonesia|position=|lat=-2.591602|long=140.669|label='''[[Jayapura|2021]]'''}}
{{Location map~|Indonesia|position=|lat=-4.54357|long=136.56555|label='''[[Mimika|2021]]'''}}
{{Location map~|Indonesia|position=|lat=-7.66667|long=139.66667|label='''[[Merauke|2021]]'''}}
{{Location map~|Indonesia|position=|lat=5.548290|long=95.323753|label='''[[Banda Aceh|2024]]'''}}
{{Location map~|Indonesia|position=|lat=-8.5769951|long=116.10048940000001|label='''[[Mataram|2028]]'''}}
{{Location map~|Indonesia|position=|lat=-10.1771997|long=123.6070329|label='''[[Kupang|2028]]'''}}
}}


{| class="wikitable sortable mw-collapsible" style="width:100%"
{| class="wikitable sortable mw-collapsible" style="width:100%"
Baris 86: Baris 104:
| align=center|600
| align=center|600
| align=center|13
| align=center|13
| {{Lambang Provinsi|Coat of arms of Central Java.svg}} [[Jawa Tengah]]
| {{Lambang Provinsi|Coat of arms of Central Java.svg}} [[Karesidenan Surakarta]]
|-
|-
| align=center|[[Pekan Olahraga Nasional 1951|'''II''']]
| align=center|[[Pekan Olahraga Nasional 1951|'''II''']]
| [[Jakarta]]
| [[Jakarta]]
| {{Lambang Provinsi|Jakarta COA.svg}} [[Jakarta]]
| {{Lambang Provinsi|Coat of arms of West Java.svg}} [[Jawa Barat]]
| 21–28 Oktober 1951
| 21–28 Oktober 1951
| align=center|
| align=center|
| align=center|
| align=center|10
| rowspan=2 | {{Lambang Provinsi|Coat of arms of West Java.svg}} [[Jawa Barat]]
| rowspan=2 | {{Lambang Provinsi|Coat of arms of West Java.svg}} [[Jawa Barat]]
|-
|-
Baris 105: Baris 123:
| align=center|[[Pekan Olahraga Nasional 1957|'''IV''']]
| align=center|[[Pekan Olahraga Nasional 1957|'''IV''']]
| [[Makassar]]
| [[Makassar]]
| {{Lambang Provinsi|Coat of arms of South Sulawesi.svg}} [[Sulawesi Selatan]]
| {{Lambang Provinsi|Coat of arms of South Sulawesi.svg}} [[Sulawesi]]
| {{nowrap|20 September–27 Oktober 1957}}
| {{nowrap|20 September–27 Oktober 1957}}
| align=center|
| align=center|
Baris 123: Baris 141:
| {{Lambang Provinsi|Jakarta COA.svg}} [[Jakarta]]
| {{Lambang Provinsi|Jakarta COA.svg}} [[Jakarta]]
| 8 Oktober–10 November 1965
| 8 Oktober–10 November 1965
| style="background:#DFC0A1;" colspan="3" align=center|''Dibatalkan setelah tragedi G30S PKI''
| style="background:#DFC0A1;" colspan="3" align=center|''Dibatalkan setelah peristiwa G30S/PKI''
|-
|-
| align=center|[[Pekan Olahraga Nasional 1969|'''VII''']]
| align=center|[[Pekan Olahraga Nasional 1969|'''VII''']]
Baris 148: Baris 166:
| 19–30 September 1981
| 19–30 September 1981
| align=center|
| align=center|
| align=center|41
| align=center|27
|-
|-
| align=center|[[Pekan Olahraga Nasional 1985|'''XI''']]
| align=center|[[Pekan Olahraga Nasional 1985|'''XI''']]
Baris 206: Baris 224:
| {{Lambang Provinsi|Coat of arms of West Java.svg}} [[Jawa Barat]]
| {{Lambang Provinsi|Coat of arms of West Java.svg}} [[Jawa Barat]]
| 17–29 September 2016
| 17–29 September 2016
| align=center|
| align=center|8.403
| rowspan=2 |34
| align="center" |34
| rowspan=2 |{{Lambang Provinsi|Coat of arms of West Java.svg}} [[Jawa Barat]]
| rowspan=3 |{{Lambang Provinsi|Coat of arms of West Java.svg}} [[Jawa Barat]]
|-
|-
| align=center|[[Pekan Olahraga Nasional 2021|'''XX''']]<sup>2</sup>
| align=center|[[Pekan Olahraga Nasional 2021|'''XX''']]<sup>2</sup>
| [[Jayapura]]
| [[Jayapura]]
| {{Lambang Provinsi|Coat of arms of Papua.svg}} [[Papua]]
| {{Lambang Provinsi|Coat of arms of Papua 2.svg}} [[Papua]]
| 2–15 Oktober 2021
| 2–15 Oktober 2021
| align=center|7.039
| align=center|7.039
| align="center" |34
|-
|-
| align=center|''[[Pekan Olahraga Nasional 2024|'''XXI''']]''<sup>3</sup>
| align=center|[[Pekan Olahraga Nasional 2024|'''XXI''']]
| [[Banda Aceh]]<br>[[Medan]]
| [[Banda Aceh]]<br>[[Medan]]
| {{Lambang Provinsi|Coat of arms of Aceh.svg}} [[Aceh]]<br>{{Lambang Provinsi|Coat of arms of North Sumatra.svg}} [[Sumatra Utara]]
| {{Lambang Provinsi|Coat of arms of Aceh.svg}} [[Aceh]]<br>{{Lambang Provinsi|Coat of arms of North Sumatra.svg}} [[Sumatera Utara]]
| 2024
| 9–20 September 2024
| align=center|
| align=center|12.919
| align=center|
| align=center|39
|
|-
|-
| align=center|''[[Pekan Olahraga Nasional 2028|'''XXII''']]''
| align=center|''[[Pekan Olahraga Nasional 2028|'''XXII''']]''
| [[Kota Mataram|Mataram]]<br>[[Kupang]]
| [[TBD]]
| {{Lambang Provinsi|Coat of arms of West Nusa Tenggara.svg}} [[Nusa Tenggara Barat]]<br>{{Lambang Provinsi|Coat of Arms of East Nusa Tenggara NEW.png}} [[Nusa Tenggara Timur]]
| ''2028''
| align=center|''TBD''
| align=center|''TBD''
|
|
|-
| 2028
| align=center|
| align=center|''[[Pekan Olahraga Nasional 2032|'''XXIII''']]''
| [[Makassar]]<br>[[Mamuju]]
| align=center|
| {{Lambang Provinsi|Coat of arms of South Sulawesi.svg}} [[Sulawesi Selatan]]<br>{{Lambang Provinsi|Coat of arms of West Sulawesi.svg}} [[Sulawesi Barat]]
| ''2032''
| align=center|''TBD''
| align=center|''TBD''
|
|
|}
|}
<sup>1</sup> ''Batal sehubungan peristiwa [[Gerakan 30 September|G 30 S/PKI]]''
<sup>1</sup> ''Batal sehubungan peristiwa [[Gerakan 30 September|G 30 S/PKI]]''
<br><sup>2</sup> ''Rencananya dilangsungkan pada tahun 2020, diundur ke 2021 karena [[pandemi koronavirus di Indonesia|pandemi Covid-19]].''
<br><sup>2</sup> ''Rencananya dilangsungkan pada tahun 2020, diundur ke 2021 karena [[Pandemi COVID-19 di Indonesia|pandemi COVID-19]].''
<br><sup>3</sup> ''Digadang-gadang PON XXI akan dilaksanakan di 2 kota ([[Medan]] dan [[Banda Aceh]]).''


Jakarta menjadi provinsi dengan gelar juara umum terbanyak PON yang digelar sejak 1948 di [[Surakarta]].
Jakarta menjadi provinsi dengan gelar juara umum terbanyak PON yang digelar sejak 1948 di [[Surakarta]].
Baris 251: Baris 276:
|2
|2
|{{Lambang Provinsi|Coat of arms of West Java.svg|Jawa Barat}} [[Jawa Barat]]
|{{Lambang Provinsi|Coat of arms of West Java.svg|Jawa Barat}} [[Jawa Barat]]
|[[PON II|1951]], [[PON III|1953]], [[PON V|1961]], [[PON XIX|2016]], [[PON XX|2021]]
|[[PON II|1951]], [[PON III|1953]], [[PON V|1961]], [[PON XIX|2016]], [[PON XX|2021]], [[PON XXI|2024]]
|5
|6
|-
|-
|3
|3

Revisi terkini sejak 21 September 2024 02.39

Pekan Olahraga Nasional
Logo KONI, tiga cincin berkait pada logo kerap menjadi logo PON
SingkatanPON
Acara pertamaPON 1948 di Surakarta, Jawa Tengah
Terjadi setiap4 tahun
Acara terakhirPON 2024 di Banda Aceh, Aceh dan Medan, Sumatera Utara
Markas besarJakarta, Indonesia

Pekan Olahraga Nasional (disingkat PON) adalah pesta olahraga nasional di Indonesia yang diselenggarakan oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia. PON diadakan setiap empat tahun sekali dan diikuti seluruh provinsi di Indonesia.

Setelah dibentuk pada tahun 1946, Persatuan Olahraga Republik Indonesia (PORI) yang dibantu oleh Komite Olimpiade Republik Indonesia (KORI) - keduanya telah dilebur dan saat ini menjadi KONI - mempersiapkan para atlet Indonesia untuk mengikuti Olimpiade Musim Panas XIV di London pada tahun 1948. Usaha Indonesia untuk mengikuti olimpiade pada saat itu menemui banyak kesulitan. PORI sebagai badan olahraga resmi di Indonesia pada saat itu belum diakui dan menjadi anggota Internasional Olympic Committee (IOC), sehingga para atlet yang akan dikirim tidak dapat diterima dan berpartisipasi dalam peristiwa olahraga sedunia tersebut. Pengakuan dunia atas kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia yang belum diperoleh pada waktu itu menjadi penghalang besar dalam usaha menuju London. Paspor Indonesia pada saat itu tidak diakui oleh Pemerintah Inggris, sedangkan kenyataan bahwa atlet-atlet Indonesia hanya bisa berpartisipasi di London dengan memakai paspor Belanda tidak dapat diterima. Alasannya karena delegasi Indonesia hanya mau hadir di London dengan membawa nama Indonesia. Alasan yang disebut terakhir ini menyebabkan rencana kepergian beberapa anggota pengurus besar PORI ke London menjadi batal dan menjadi topik pembahasan pada konferensi darurat PORI pada tanggal 1 Mei 1948 di Solo.[1]

Mengingat dan memperhatikan pengiriman para atlet dan beberapa anggota pengurus besar PORI ke London sebagai peninjau tidak membawa hasil seperti yang diharapkan semula, konferensi sepakat untuk mengadakan Pekan Olahraga yang direncanakan berlangsung pada bulan Agustus atau September 1948 di Solo. Pada saat itu PORI ingin menghidupkan kembali pekan olahraga yang pernah diadakan Ikatan Sport Indonesia (ISI) pada tahun 1938 (yang terkenal dengan nama ISI Sportweek atau Pekan Olahraga ISI).[1]

Dilihat dari penyediaan sarana olahraga, pada saat itu Solo telah memenuhi semua persyaratan pokok dengan adanya Stadion Sriwedari yang dilengkapi dengan kolam renang. Pada saat itu Solo termasuk kota dengan fasilitas olahraga yang terbaik di Indonesia. Selain itu seluruh pengurus besar PORI berkedudukan di Solo sehingga hal inilah yang menjadi bahan-bahan pertimbangan bagi konferensi untuk menetapkan Kota Solo sebagai kota penyelenggara Pekan Olahraga Nasional pertama (PON I) pada tanggal 8 sampai dengan 12 September 1948.

Selain itu PON I juga membawa misi untuk menunjukkan kepada dunia luar bahwa bangsa Indonesia dalam keadaan daerahnya dipersempit akibat Perjanjian Renville, masih dapat membuktikan sanggup mengadakan acara olahraga dengan skala nasional.

Cabang olahraga

[sunting | sunting sumber]
Upacara pembukaan PON II di Stadion Ikada, Jakarta
  • Anggar
  • Atletik
  • Aeromodeling
  • Balap Motor (RoadRace)
  • Baseball
  • Berenang
  • Bola basket
  • Bola keranjang
  • Bulu tangkis
  • Catur
  • Dayung
  • Esports
  • Futsal
  • Gerak jalan
  • Golf
  • Kabaddi
  • Kano
  • Kempo
  • Kriket
  • Panahan[2]
  • Panjat tebing
  • Pencak silat
  • Pacuan kuda
  • Polo air
  • Rugby'7
  • Sambo
  • Selancar
  • Senam
  • Sepak bola
  • Sepak takraw
  • Ski Air, Wakeboard & Wakesurf
  • Taekwondo
  • Tarung derajat
  • Tenis
  • Tenis Meja
  • Tinju
  • Voli Pantai
  • Wushu

Lokasi dan daftar juara umum

[sunting | sunting sumber]
Edisi Kota Provinsi Tanggal Atlet Tim Juara Umum
I Surakarta Lambang Provinsi Jawa Tengah 8–12 September 1948 600 13 Lambang Provinsi Karesidenan Surakarta
II Jakarta Lambang Provinsi Jawa Barat 21–28 Oktober 1951 10 Lambang Provinsi Jawa Barat
III Medan Lambang Provinsi Sumatera Utara 20–27 September 1953
IV Makassar Lambang Provinsi Sulawesi 20 September–27 Oktober 1957 Lambang Provinsi Jakarta
V Bandung Lambang Provinsi Jawa Barat 23 September–1 Oktober 1961 Lambang Provinsi Jawa Barat
VI1 Jakarta Lambang Provinsi Jakarta 8 Oktober–10 November 1965 Dibatalkan setelah peristiwa G30S/PKI
VII Surabaya Lambang Provinsi Jawa Timur 26 Agustus–6 September 1969 15 Lambang Provinsi Jakarta
VIII Jakarta Lambang Provinsi Jakarta 4–15 Agustus 1973 15
IX 23 Juli–3 Agustus 1977 31
X 19–30 September 1981 27
XI 9–20 September 1985
XII 18–28 Oktober 1989 30
XIII 9–19 September 1993 34
XIV 9–25 September 1996 4.915 27
XV Surabaya Lambang Provinsi Jawa Timur 19–30 Juni 2000 5.720 27 Lambang Provinsi Jawa Timur
XVI Palembang Lambang Provinsi Sumatera Selatan 2–14 September 2004 5.660 30 Lambang Provinsi Jakarta
XVII Samarinda Lambang Provinsi Kalimantan Timur 6–17 Juli 2008 7.946 32 Lambang Provinsi Jawa Timur
XVIII Pekanbaru Lambang Provinsi Riau 9–20 September 2012 11.276 33 Lambang Provinsi Jakarta
XIX Bandung Lambang Provinsi Jawa Barat 17–29 September 2016 8.403 34 Lambang Provinsi Jawa Barat
XX2 Jayapura Lambang Provinsi Papua 2–15 Oktober 2021 7.039 34
XXI Banda Aceh
Medan
Lambang Provinsi Aceh
Lambang Provinsi Sumatera Utara
9–20 September 2024 12.919 39
XXII Mataram
Kupang
Lambang Provinsi Nusa Tenggara Barat
Lambang Provinsi Nusa Tenggara Timur
2028 TBD TBD
XXIII Makassar
Mamuju
Lambang Provinsi Sulawesi Selatan
Lambang Provinsi Sulawesi Barat
2032 TBD TBD

1 Batal sehubungan peristiwa G 30 S/PKI
2 Rencananya dilangsungkan pada tahun 2020, diundur ke 2021 karena pandemi COVID-19.

Jakarta menjadi provinsi dengan gelar juara umum terbanyak PON yang digelar sejak 1948 di Surakarta.

No. Provinsi Juara Umum Jumlah
1 Lambang Provinsi DKI Jakarta Jakarta 1957, 1969, 1973, 1977, 1981, 1985, 1989, 1993, 1996, 2004, 2012 11
2 Lambang Provinsi Jawa Barat Jawa Barat 1951, 1953, 1961, 2016, 2021, 2024 6
3 Lambang Provinsi Jawa Timur Jawa Timur 2000, 2008 2
4 Lambang Provinsi Jawa Tengah Jawa Tengah 19481 1

1 Juara umum sebagai Karesidenan Surakarta

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]