Lompat ke isi

Susi Susanti: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(16 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{dablink|Ini adalah nama [[Orang Tionghoa Indonesia|Tionghoa-Indonesia]], [[Nama Tionghoa|marganya]] adalah ''[[Wang (nama keluarga)|Haditono (王)]]}}
{{Infobox Badminton player
{{Infobox Badminton player
|playername = Susi Susanti
|playername = Susi Susanti
|image = Susi_Susanti.jpg
|image = Susi_Susanti.jpg
|caption = Susi membawa obor api saat Konser Pawai Obor [[Pesta Olahraga Asia 2018]] di [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]], Indonesia
|caption = Susi membawa obor api saat Konser Pawai Obor [[Pesta Olahraga Asia 2018]] di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]], Indonesia
|birth_name = Lucia Francisca Susy Susanti Haditono (Ong Lien Hiang)
|birth_name = Lucia Francisca Susy Susanti Haditono
|date_of_birth = {{birth date and age|1971|02|11}}
|date_of_birth = {{birth date and age|1971|02|11}}
|place_of_birth = [[Tasikmalaya]], [[Jawa Barat]]
|place_of_birth = [[Tasikmalaya]], [[Jawa Barat]], Indonesia
|height = 161 cm
|height = 165 cm
|weight =
|weight =
|spouse = {{marriage|[[Alan Budikusuma]]|1997}}
|spouse = {{marriage|[[Alan Budikusuma]]|1997}}
Baris 22: Baris 23:
|religion = [[Katolik]]
|religion = [[Katolik]]
|signature = Sign Susi Susanti.png
|signature = Sign Susi Susanti.png
|retired = [[1998]] (umur 26)
|retired = 1998
|medals =
|medals =
{{MedalSport| [[Bulu tangkis]] putri}}
{{MedalCountry|{{INA}}}}
{{MedalCountry | {{INA}}}}
{{MedalSport | Putri [[Bulu Tangkis]]}}
{{MedalCompetition | [[Bulu tangkis pada Olimpiade Musim Panas|Olimpiade]] }}
{{MedalCompetition | [[Bulu tangkis pada Olimpiade Musim Panas|Olimpiade]] }}
{{MedalGold | [[Bulu tangkis pada Olimpiade Musim Panas|1992 Barcelona]] | [[Bulu tangkis pada Olimpiade Musim Panas|Tunggal Putri]] }}
{{MedalGold | [[Bulu tangkis pada Olimpiade Musim Panas|1992 Barcelona]] | [[Bulu tangkis pada Olimpiade Musim Panas|Tunggal Putri]] }}
Baris 70: Baris 71:
{{MedalGold | [[Bulu tangkis pada Pesta Olahraga Asia Tenggara|1997 Jakarta]] |Tim Putri }}
{{MedalGold | [[Bulu tangkis pada Pesta Olahraga Asia Tenggara|1997 Jakarta]] |Tim Putri }}
{{MedalSilver | [[Bulu tangkis pada Pesta Olahraga Asia Tenggara|1987 Jakarta]] | Tunggal Putri }}
{{MedalSilver | [[Bulu tangkis pada Pesta Olahraga Asia Tenggara|1987 Jakarta]] | Tunggal Putri }}
|career_record=295 menang, 52 kalah}}
|career_record=295 menang, 52 kalah
}}
'''Lucia Francisca Susy Susanti Haditono''' ([[Hanzi]]: 王蓮香, [[Pinyin]]: ''Wang Lian-xiang'', [[Hokkien]], [[Pe̍h-oē-jī]]: '' Ong Lien Hiang'' {{lahirmati|[[Kota Tasikmalaya|Tasikmalaya]], [[Jawa Barat]]|11|2|1971}}) adalah seorang pemain [[bulu tangkis]] [[Indonesia]] keturunan [[Tionghoa]]. Perawakannya yang relatif kecil, gaya servisnya yang begitu tersohor, ''footwork''-nya yang tanpa tanding, pergelangan tangan yang kuat, dan mental yang tangguh, ia dianggap oleh banyak orang sebagai salah satu pemain tunggal putri terhebat sepanjang masa.<ref>{{cite web|last=Leigh|first=James|url=https://www.independent.co.uk/sport/badminton-shock-defeat-for-susanti-1620396.html|title=Badminton: Shock defeat for Susanti|website=[[The Independent]]|date=21 Mei 1995|access-date=22 Oktober 2018 |language=en}}</ref> Ia merupakan peraih medali emas Indonesia pertama di [[Bulu tangkis pada Olimpiade Musim Panas|Olimpiade]].<ref name=jp />
'''Lucia Francisca Susy Susanti Haditono''' ([[Hanzi]]: 王蓮香, [[Pinyin]]: ''Wang Lian-xiang'', [[Hokkien]], [[Pe̍h-oē-jī]]: '' Ong Lien Hiang''; {{lahirmati|[[Kota Tasikmalaya|Tasikmalaya]], [[Jawa Barat]]|11|2|1971}}) adalah seorang pemain [[bulu tangkis]] asal [[Indonesia]] keturunan [[Tionghoa]]. Ia terkenal dengan gaya bermainnya yang khas, badan yang bugar, triknya tidak dimiliki oleh siapapun, dan mental yang tangguh. Ia dianggap oleh banyak orang sebagai salah satu pemain tunggal putri terhebat sepanjang masa.<ref>{{cite web|last=Leigh|first=James|url=https://www.independent.co.uk/sport/badminton-shock-defeat-for-susanti-1620396.html|title=Badminton: Shock defeat for Susanti|website=[[The Independent]]|date=21 Mei 1995|access-date=22 Oktober 2018 |language=en}}</ref> Ia merupakan peraih medali emas Indonesia pertama di [[Bulu tangkis pada Olimpiade Musim Panas|Olimpiade]].<ref name=jp />


Dia menikah dengan [[Alan Budikusuma]], yang meraih medali emas bersamanya di [[Olimpiade Barcelona 1992]]. Selain itu, ia pernah juga meraih medali perunggu di [[Olimpiade Atlanta 1996]]. Pasangan Alan dan Susi memiliki 3 orang anak yang bernama Laurencia Averina (1999), Albertus Edward (2000), dan Sebastianus Frederick (2003).
Dia menikah dengan [[Alan Budikusuma]], yang meraih medali emas bersamanya di [[Olimpiade Barcelona 1992]]. Selain itu, ia pernah juga meraih medali perunggu di [[Olimpiade Atlanta 1996]]. Pasangan Alan dan Susi memiliki 3 orang anak yang bernama Laurencia Averina, Albertus Edward, dan Sebastianus Frederick.


International Badminton Federation (sekarang [[Badminton World Federation]]) pada bulan Mei 2004 memberikan penghargaan ''[[Badminton Hall of Fame]]'' kepada Susi Susanti. Pemain Indonesia lainnya yang memperoleh penghargaan ''Hall of Fame'' yaitu [[Rudy Hartono Kurniawan]], [[Dick Sudirman]], [[Christian Hadinata]], dan [[Liem Swie King]]. Sebelumnya, ia juga menerima [[Tanda kehormatan|Tanda Kehormatan]] Republik Indonesia [[Bintang Jasa Utama]] pada tahun 1992.
Pada bulan Mei 2004, ''Badminton World Federation'' (atau [[Federasi Bulutangkis Dunia]]) memberikan penghargaan ''[[Badminton Hall of Fame]]'' kepada Susi Susanti. Pemain Indonesia lainnya yang memperoleh penghargaan ''Hall of Fame'' yaitu [[Rudy Hartono Kurniawan]], [[Dick Sudirman]], [[Christian Hadinata]], dan [[Liem Swie King]]. Sebelumnya, ia juga menerima [[Tanda kehormatan|Tanda Kehormatan]] Republik Indonesia [[Bintang Jasa Utama]] pada tahun 1992.<ref>{{Cite news|title=Profil Susy Susanti, Legenda Badminton Penyumbang Pertama Emas Olimpiade untuk Indonesia|url=https://www.pikiran-rakyat.com/olahraga/pr-015810229/profil-susy-susanti-legenda-badminton-penyumbang-pertama-emas-olimpiade-untuk-indonesia?page=all|work=[[Pikiran Rakyat]]|language=id|access-date=202-09-04}}</ref>


== Kehidupan awal ==
== Kehidupan awal ==
{{Quote box|width=25em|align=left|quote="''Injury squashed my dad’s hopes of being a world champion. He lived his dream through me.''"|source={{mdash}}Susi Susanti mengungkapkan inspirasi terbesarnya selama obrolan [[Instagram]] langsung, disorot oleh [[Federasi Bulu Tangkis Dunia|BWF]] pada 2020.<ref>{{cite web |url=https://bwfbadminton.com/news-single/2020/04/27/the-week-in-quotes-8 |title=The Week in Quotes |website=[[Federasi Bulu Tangkis Dunia|Badminton World Federation]] |date=27 April 2020 |access-date=6 Januari 2022|language=en}}</ref>}}
{{Quote box|width=25em|align=left|quote="''Injury squashed my dad’s hopes of being a world champion. He lived his dream through me.''"|source={{mdash}}Susi Susanti mengungkapkan inspirasi terbesarnya selama obrolan [[Instagram]] langsung, disorot oleh [[Federasi Bulu Tangkis Dunia|BWF]] pada 2020.<ref>{{cite web |url=https://bwfbadminton.com/news-single/2020/04/27/the-week-in-quotes-8 |title=The Week in Quotes |website=[[Federasi Bulu Tangkis Dunia|Badminton World Federation]] |date=27 April 2020 |access-date=6 Januari 2022|language=en}}</ref>}}
Susi Susanti lahir di [[Kota Tasikmalaya|Tasikmalaya]], [[Jawa Barat]] pada 11 Februari 1971 dari pasangan Risad Haditono dan Purwo Banowati. Pendi­dikan SD ditempuh di Tasikmalaya, lalu SMP dan SMA Negeri di [[Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan|Ragunan]], [[Jakarta Selatan]], dan kemudian ke [[STIE Perbanas]].<ref name="tokoh" />
Susi Susanti lahir di [[Kota Tasikmalaya|Tasikmalaya]], [[Jawa Barat]] pada 11 Februari 1971 dari pasangan Risad Haditono dan Purwo Banowati. Pendidikan SD ditempuh di Tasikmalaya, lalu SMP dan SMA Negeri di [[Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan|Ragunan]], [[Jakarta Selatan]], dan kemudian ke [[STIE Perbanas]].<ref name="tokoh" />


Sejak kecil, Susi sudah berlatih [[bulu tangkis]]. Dukungan penuh dari orang tua membuat kemampuannya dalam bermain bulu tangkis bisa berkembang secara baik. Ayahnya adalah atlet bulu tangkis yang bercita-cita menjadi juara dunia. Namun mimpi Ayahnya tersebut harus kandas lantaran beliau mengalami cedera lutut semasa muda. Cita-cita yang kandas itulah yang diwariskan kepada Susi. Susi setiap hari dilatih oleh sang ayah, bukan hanya sekedar latihan memukul, melainkan juga hal-hal detil seperti ''footwork'', stamina, dan lain sebagainya.<ref name=mimpi>{{cite web |url=https://www.cnnindonesia.com/olahraga/20150214141906-170-32125/susi-susanti-jenius-olahraga-yang-dititipi-mimpi. |title=Susi Susanti, Jenius Olahraga yang Dititipi Mimpi |first=Putra Permata Tegar |last=Idaman |website=[[CNN Indonesia]] |date=14 Februari 2015 |accessdate=5 Januari 2022}}</ref>
Sejak kecil, Susi sudah berlatih [[bulu tangkis]]. Dukungan penuh dari orang tua membuat kemampuannya dalam bermain bulu tangkis bisa berkembang secara baik. Ayahnya adalah atlet bulu tangkis yang bercita-cita menjadi juara dunia. Namun mimpi Ayahnya tersebut harus kandas lantaran beliau mengalami cedera lutut semasa muda. Cita-cita yang kandas itulah yang diwariskan kepada Susi. Susi setiap hari dilatih oleh sang ayah, bukan hanya sekedar latihan memukul, melainkan juga hal-hal detil seperti ''footwork'', stamina, dan lain sebagainya.<ref name=mimpi>{{Cite news|url=https://www.cnnindonesia.com/olahraga/20150214141906-170-32125/susi-susanti-jenius-olahraga-yang-dititipi-mimpi. |title=Susi Susanti, Jenius Olahraga yang Dititipi Mimpi |first=Putra Permata Tegar |last=Idaman |work=[[CNN Indonesia]] |date=14 Februari 2015 |accessdate=5 Januari 2022}}</ref>


Susi berlatih di klub milik pamannya, PB Tunas Tasikmalaya, selama tujuh tahun dan berhasil memenangi kejuaraan level junior.<ref>{{cite web |url=https://www.kompas.com/sports/read/2021/04/21/08400028/profil-susy-susanti-legenda-bulu-tangkis-indonesia-peraih-emas-olimpiade?page=all. |title=Profil Susy Susanti, Legenda Bulu Tangkis Indonesia Peraih Emas Olimpiade |first=Ervan Yudhi Tri |last=Atmoko |date=21 April 2021 |website=[[Kompas.com]] |accessdate=5 Januari 2022}}</ref> Pada 1985, Susi yang masih duduk di bangku SMP memutuskan mengepakkan lebih lebar sayap kariernya di dunia bulu tangkis dengan hijrah ke [[Jakarta]].<ref>{{cite web |url=https://sports.okezone.com/read/2021/08/13/40/2455106/susy-susanti-peraih-medali-emas-pertama-indonesia-di-olimpiade-yang-menikah-dengan-sesama-pebulu-tangkis-alan-budikusuma. |title=Susy Susanti: Peraih Medali Emas Pertama Indonesia di Olimpiade yang Menikah dengan Sesama Pebulu Tangkis Alan Budikusuma |website=Okezone Sports |first=Djanti |last=Virantika |date=13 Agustus 2021 |accessdate=5 Januari 2022}}</ref> Ia saat itu diminta bergabung oleh dua klub besar Indonesia, [[PB Jaya Raya]] dan [[PB Djarum]]. Namun karena pertimbangan memiliki sanak saudara di Jakarta, Susi akhirnya memilih untuk bergabung di Jaya Raya.<ref name=mimpi />
Susi berlatih di klub milik pamannya, PB Tunas Tasikmalaya, selama tujuh tahun dan berhasil memenangi kejuaraan level junior.<ref>{{Cite news|url=https://www.kompas.com/sports/read/2021/04/21/08400028/profil-susy-susanti-legenda-bulu-tangkis-indonesia-peraih-emas-olimpiade?page=all. |title=Profil Susy Susanti, Legenda Bulu Tangkis Indonesia Peraih Emas Olimpiade |first=Ervan Yudhi Tri |last=Atmoko |date=21 April 2021 |work=[[Kompas.com]] |accessdate=5 Januari 2022|editor-last=Atmoko |editor-first=Ervan Yudhi Tri }}</ref> Pada 1985, Susi yang masih duduk di bangku SMP memutuskan mengepakkan lebih lebar sayap kariernya di dunia bulu tangkis dengan hijrah ke [[Jakarta]].<ref>{{Cite news|url=https://sports.okezone.com/read/2021/08/13/40/2455106/susy-susanti-peraih-medali-emas-pertama-indonesia-di-olimpiade-yang-menikah-dengan-sesama-pebulu-tangkis-alan-budikusuma. |title=Susy Susanti: Peraih Medali Emas Pertama Indonesia di Olimpiade yang Menikah dengan Sesama Pebulu Tangkis Alan Budikusuma |work=[[Okezone.com]] |first=Djanti |last=Virantika |date=13 Agustus 2021 |accessdate=5 Januari 2022}}</ref> Ia saat itu diminta bergabung oleh dua klub besar Indonesia, [[PB Jaya Raya]] dan [[PB Djarum]]. Namun karena pertimbangan memiliki sanak saudara di Jakarta, Susi akhirnya memilih untuk bergabung di Jaya Raya.<ref name=mimpi />


== Karier ==
== Karier ==
Susi terjun ke dunia [[bulu tangkis]] sejak tahun 1980. Pada 1985, ia masuk ke klub [[PB Jaya Raya]], dibawah asuhan pelatih [[Liang Qiuxia|Liang Ciu Sia]].<ref name=mimpi />
Susi terjun ke dunia [[bulu tangkis]] sejak tahun 1980. Pada 1985, ia masuk ke klub [[PB Jaya Raya]], dibawah asuhan pelatih [[Liang Qiuxia|Liang Ciu Sia]].<ref name=mimpi />


Susi berhasil memenangkan medali emas tunggal putri di [[bulu tangkis pada Olimpiade Musim Panas 1992|Olimpiade Musim Panas 1992]] di Barcelona, ​​Spanyol<ref>{{cite web |url=https://www.kompas.com/sport/read/2020/02/16/150000467/kisah-susy-susanti-di-olimpiade-barcelona-1992-tak-bisa-tidur-dan?page=all |title=Kisah Susy Susanti di Olimpiade Barcelona 1992, Tak Bisa Tidur dan Kehilangan Nafsu Makan |first=Farahdilla |last=Puspa |editorfirst=Firzie A. |editorlast=Idris |website=[[Kompas.com]] |date=16 Februari 2020 |accessdate=5 Januari 2022}}</ref> dan medali perunggu di [[bulu tangkis pada Olimpiade Musim Panas 1996|Olimpiade Musim Panas 1996]] di Atlanta, Amerika Serikat.<ref>{{cite web |url=https://www.bolasport.com/read/312151336/lewati-dominasi-china-susy-susanti-tak-sanggup-hentikan-tunggal-putri-korsel |title=Lewati Dominasi China, Susy Susanti Tak Sanggup Hentikan Tunggal Putri Korsel |first=Delia |last=Mustikasari |date=15 Mei 2020 |accessdate=5 Januari 2022 |website=Bolasport}}</ref> Susi adalah pemain tunggal putri yang paling dominan di babak pertama.<ref name=jp />
Susi berhasil memenangkan medali emas tunggal putri di [[bulu tangkis pada Olimpiade Musim Panas 1992|Olimpiade Musim Panas 1992]] di Barcelona, Spanyol<ref>{{Cite news|url=https://www.kompas.com/sport/read/2020/02/16/150000467/kisah-susy-susanti-di-olimpiade-barcelona-1992-tak-bisa-tidur-dan?page=all |title=Kisah Susy Susanti di Olimpiade Barcelona 1992, Tak Bisa Tidur dan Kehilangan Nafsu Makan |first=Farahdilla |last=Puspa |editorfirst=Firzie A. |editorlast=Idris |work=[[Kompas.com]] |date=16 Februari 2020 |accessdate=5 Januari 2022|editor-last=Idris |editor-first=Firzie A. }}</ref> dan medali perunggu di [[bulu tangkis pada Olimpiade Musim Panas 1996|Olimpiade Musim Panas 1996]] di Atlanta, Amerika Serikat.<ref>{{cite web |url=https://www.bolasport.com/read/312151336/lewati-dominasi-china-susy-susanti-tak-sanggup-hentikan-tunggal-putri-korsel |title=Lewati Dominasi China, Susy Susanti Tak Sanggup Hentikan Tunggal Putri Korsel |first=Delia |last=Mustikasari |date=15 Mei 2020 |accessdate=5 Januari 2022 |website=Bolasport}}</ref> Susi adalah pemain tunggal putri yang paling dominan di babak pertama.<ref name=jp />


Susi juga memenangkan [[Kejuaraan Bulu Tangkis Inggris Terbuka|All England Terbuka]] pada tahun 1990, 1991, 1993 dan 1994, [[World Badminton Grand Prix Finals]] lima kali berturut-turut dari tahun 1990 hingga 1994 serta di 1996, dan [[Kejuaraan Dunia BWF|Kejuaraan Dunia IBF]] pada tahun 1993. Dia adalah satu-satunya pemain wanita yang memegang gelar tunggal Olimpiade, Kejuaraan Dunia, dan All-England secara bersamaan. Dia memenangkan [[Jepang Terbuka (bulu tangkis)|Japan Open]] tiga kali dan [[Indonesia Terbuka (bulu tangkis)|Indonesian Open]] lima kali. Dia juga memenangkan banyak seri Badminton Grand Prix dan lima [[Piala Dunia Bulu Tangkis|Badminton World Cup]].<ref name=jp2 />
Susi juga memenangkan [[Kejuaraan Bulu Tangkis Inggris Terbuka|All England Terbuka]] pada tahun 1990, 1991, 1993 dan 1994, [[World Badminton Grand Prix Finals]] lima kali berturut-turut dari tahun 1990 hingga 1994 serta di 1996, dan [[Kejuaraan Dunia BWF|Kejuaraan Dunia IBF]] pada tahun 1993. Dia adalah satu-satunya pemain wanita yang memegang gelar tunggal Olimpiade, Kejuaraan Dunia, dan All-England secara bersamaan. Dia memenangkan [[Jepang Terbuka (bulu tangkis)|Japan Open]] tiga kali dan [[Indonesia Terbuka (bulu tangkis)|Indonesian Open]] lima kali. Dia juga memenangkan banyak seri Badminton Grand Prix dan lima [[Piala Dunia Bulu Tangkis|Badminton World Cup]].<ref name=jp2 />
Baris 97: Baris 99:


== Pensiun ==
== Pensiun ==
Susi memutuskan untuk gantung raket pada tahun 1998.<ref>{{cite web |url=https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5866039/pensiun-dari-atlet-bulu-tangkis-susi-susanti-ternyata-sibuk-bisnis |title=Pensiun dari Atlet Bulu Tangkis, Susi Susanti Ternyata Sibuk Bisnis |first=Anisa |last=Indraini |website=detikFinance |date=22 Desember 2021 |accessdate=5 Januari 2022}}</ref> Sebenarnya Susi masih bisa melanjutkan kariernya selama 2 tahun ke depan dan Susi sangat ingin mendapatkan emas pada [[Asian Games]], karena itu adalah satu-satunya pertandingan yang belum pernah Susi menangkan. Namun, setelah ia dinyatakan hamil pada tahun 1998, ia memutuskan untuk gantung raket dan tidak mengikuti Asian Games.<ref name=jp />
Susi memutuskan untuk gantung raket pada tahun 1998.<ref>{{Cite news|url=https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5866039/pensiun-dari-atlet-bulu-tangkis-susi-susanti-ternyata-sibuk-bisnis |title=Pensiun dari Atlet Bulu Tangkis, Susi Susanti Ternyata Sibuk Bisnis |first=Anisa |last=Indraini |work=[[Detik.com|detikcom]] |date=22 Desember 2021 |accessdate=5 Januari 2022}}</ref> Sebenarnya Susi masih bisa melanjutkan kariernya selama 2 tahun ke depan dan Susi sangat ingin mendapatkan emas pada [[Asian Games]], karena itu adalah satu-satunya pertandingan yang belum pernah Susi menangkan. Namun, setelah ia dinyatakan hamil pada tahun 1998, ia memutuskan untuk gantung raket dan tidak mengikuti Asian Games.<ref name=jp />


Setelah 19 tahun menggeluti dunia bulutangkis, akhirnya Susi mengundurkan diri tanggal 30 Oktober 1999. Acara pelepasan Susi berlangsung di [[Istora Senayan]], merupakan pelepasan yang pertama kali pernah dilakukan PBSI. Dihadiri 2.500 penonton, pada kesempatan itu PBSI memberikan hadiah penghargaan berupa emas seberat 25 gram.<ref name="tokoh">{{cite book |title=Tokoh-tokoh etnis Tionghoa di Indonesia |first=Sam |last=Setyautama |editor-first=Suma |editor-last=Mihardja |publisher=Kepustakaan Populer Gramedia |year=2008 |isbn=9799101255 |isbn13=9789799101259 |page=295 |url=https://books.google.co.id/books?id=lEGrOWWEvswC&pg=PA295}}</ref>
Setelah 19 tahun menggeluti dunia bulutangkis, akhirnya Susi mengundurkan diri tanggal 30 Oktober 1999. Acara pelepasan Susi berlangsung di [[Istora Senayan]], merupakan pelepasan yang pertama kali pernah dilakukan PBSI. Dihadiri 2.500 penonton, pada kesempatan itu PBSI memberikan hadiah penghargaan berupa emas seberat 25 gram.<ref name="tokoh">{{cite book |title=Tokoh-tokoh etnis Tionghoa di Indonesia |first=Sam |last=Setyautama |editor-first=Suma |editor-last=Mihardja |publisher=Kepustakaan Populer Gramedia |year=2008 |isbn=9799101255 |isbn13=9789799101259 |page=295 |url=https://books.google.co.id/books?id=lEGrOWWEvswC&pg=PA295}}</ref>


Selain menjadi ibu rumah tangga, sesudah gantung raket Susi bersama [[Alan Budikusuma|suaminya]] juga mengembangkan perusahaan ''apparel'' bulu tangkis bernama '''Astec''' dan ''sport massage center'' bernama '''Fontana''' (bersama Elizabeth Latief).<ref>{{cite web |url=https://kumparan.com/karjaid/pensiun-jadi-atlet-bulu-tangkis-susi-susianti-bangun-aneka-bisnis-1rAqY2qn2TC |title=Pensiun Jadi Atlet Bulu Tangkis, Susi Susianti Bangun Aneka Bisnis |first=Tim |last=Karja |date=29 Mei 2019 |accessdate=5 Januari 2022 |website=[[Kumparan.com]]}}</ref> Ia sendiri lebih mendorong anak-anaknya untuk mengejar karier selain di bulu tangkis. Baginya prestasinya dan suaminya dapat membebani anak-anaknya.<ref>{{Cite web|url=https://www.cnnindonesia.com/olahraga/20150215113205-170-32236/susi-susanti-lebih-baik-anak-saya-memilih-profesi-non-atlet|title=Susi Susanti: Lebih Baik Anak Saya Memilih Profesi Non Atlet|last=Idaman|first=Putra Permata Tegar|website=[[CNN Indonesia]]|date=15 Februari 2015|access-date=12 Oktober 2021}}</ref>
Selain menjadi ibu rumah tangga, sesudah gantung raket Susi bersama [[Alan Budikusuma|suaminya]] juga mengembangkan perusahaan ''apparel'' bulu tangkis bernama '''Astec''' dan ''sport massage center'' bernama '''Fontana''' (bersama Elizabeth Latief).<ref>{{Cite news|url=https://kumparan.com/karjaid/pensiun-jadi-atlet-bulu-tangkis-susi-susianti-bangun-aneka-bisnis-1rAqY2qn2TC |title=Pensiun Jadi Atlet Bulu Tangkis, Susi Susianti Bangun Aneka Bisnis |first=Tim |last=Karja |date=29 Mei 2019 |accessdate=5 Januari 2022 |work=[[Kumparan (situs web)|Kumparan]]}}</ref> Ia sendiri lebih mendorong anak-anaknya untuk mengejar karier selain di bulu tangkis. Baginya prestasinya dan suaminya dapat membebani anak-anaknya.<ref>{{Cite news|url=https://www.cnnindonesia.com/olahraga/20150215113205-170-32236/susi-susanti-lebih-baik-anak-saya-memilih-profesi-non-atlet|title=Susi Susanti: Lebih Baik Anak Saya Memilih Profesi Non Atlet|last=Idaman|first=Putra Permata Tegar|work=[[CNN Indonesia]]|date=15 Februari 2015|access-date=12 Oktober 2021}}</ref>


== Gaya bermain ==
== Gaya bermain ==
[[Berkas:Sign Susi Susanti.png|jmpl|ki|Tanda tangan Susi Susanti]]
[[Berkas:Sign Susi Susanti.png|jmpl|ki|Tanda tangan Susi Susanti]]
Susi adalah pemain bertahan yang sangat tahan lama yang suka melakukan reli panjang untuk melemahkan stamina lawan dan mengundang kesalahan. Gaya itu sangat kontras dengan kebanyakan pemain wanita top pada masanya seperti [[Bang Soo-hyun]], [[Tang Jiuhong]], [[Huang Hua (pebulutangkis)|Huang Hua]], dan [[Ye Zhaoying]], yang menggunakan gaya yang lebih agresif.<ref>{{cite news|url=http://news.okezone.com/read/2014/12/16/17/1079956/susi-susanti|title=Susi Susanti|first=Fetra|last=Hariandja|website=Okezone|date=16 Desember 2014|access-date=12 Oktober 2021}}</ref>
Susi adalah pemain bertahan yang sangat tahan lama yang suka melakukan reli panjang untuk melemahkan stamina lawan dan mengundang kesalahan. Gaya itu sangat kontras dengan kebanyakan pemain wanita top pada masanya seperti [[Bang Soo-hyun]], [[Tang Jiuhong]], [[Huang Hua (pebulutangkis)|Huang Hua]], dan [[Ye Zhaoying]], yang menggunakan gaya yang lebih agresif.<ref>{{Cite news|url=http://news.okezone.com/read/2014/12/16/17/1079956/susi-susanti|title=Susi Susanti|first=Fetra|last=Hariandja|work=[[Okezone.com]]|date=16 Desember 2014|access-date=12 Oktober 2021}}</ref>


[[Berkas:Susi Susanti on Interview Media Indonesia, March 2018.jpg|jmpl|ka|180px|Susi Susanti pada bulan Maret 2018.]]
[[Berkas:Susi Susanti on Interview Media Indonesia, March 2018.jpg|jmpl|ka|180px|Susi Susanti pada bulan Maret 2018.]]
Baris 111: Baris 113:


== Dalam budaya populer ==
== Dalam budaya populer ==
Kisah Susi Susanti dibuat menjadi film biopik bertajuk ''[[Susi Susanti: Love All]]'' (2019), disutradarai oleh [[Sim F]].<ref>{{cite web |url=https://www.antaranews.com/berita/1133592/susi-susanti-love-all-lebih-dari-sekadar-film-biopik |title="Susi Susanti - Love All" lebih dari sekadar film biopik |first=Maria |last=Cicilia |date=27 Oktober 2019 |accessdate=5 Januari 2022 |website=[[Antara]]}}</ref> Di film tersebut dirinya diperankan oleh aktris [[Laura Basuki]], sementara [[Dion Wiyoko]] berperan sebagai Alan Budikusuma.<ref>{{cite web |url=https://www.insertlive.com/film-dan-musik/20210107201646-25-184325/nilai-olahraga-pas-pasan-laura-basuki-berhasil-perankan-susi-susanti |title=Nilai Olahraga Pas-pasan, Laura Basuki Berhasil Perankan Susi Susanti |first=Agustin Dwi |last=Anandawati |date=7 Januari 2021 |accessdate=5 Januari 2022 |website=Insert!Live}}</ref><ref>{{cite web |url=https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20190920105916-33-100913/laura-basuki-curhat-rasanya-hidup-jadi-susi-susanti |title=Laura Basuki Curhat Rasanya Hidup Jadi "Susi Susanti" |first=Thea Fathanah |last=Arbar |website=[[CNBC Indonesia]] |date=20 September 2019 |accessdate=5 Januari 2022}}</ref> Film ini dirilis pada 24 Oktober 2019.<ref>{{cite news|title='Susi Susanti – Love All' shows different side of legendary shuttler|url=https://www.thejakartapost.com/life/2019/10/17/biopic-susi-susanti-love-all-stays-true-to-real-life-events.html/|author=Ni Nyoman Wira|date=17 Oktober 2018|work=The Jakarta Post|access-date=17 Oktober 2018|language=en}}</ref><ref>{{cite web|author=Indrasty|first=Rissa|date=19 September 2018|title=Ini Sisi Lain Yang Akan Diangkat di Film Susy Susanti - Love All|url=http://www.grid.id/read/04940927/ini-sisi-lain-yang-akan-diangkat-di-film-susy-susanti-love-all?page=all|publisher=Grid Network (Grid)|archive-url=https://web.archive.org/web/20190327085750/https://www.grid.id/read/04940927/ini-sisi-lain-yang-akan-diangkat-di-film-susy-susanti-love-all|archive-date=27 Maret 2019|accessdate=7 Oktober 2018}}</ref><ref>{{cite web|author=Pangerang|first=Andi Muttya Keteng|date=17 September 2018|editor=Dewi|editor-first=Bestari Kumala|title=Penampilan Perdana Laura Basuki sebagai Susy Susanti|url=https://entertainment.kompas.com/read/2018/09/17/163540110/penampilan-perdana-laura-basuki-sebagai-susy-susanti|website=[[Kompas.com|Kompas]]|archive-url=https://web.archive.org/web/20181007184749/https://entertainment.kompas.com/read/2018/09/17/163540110/penampilan-perdana-laura-basuki-sebagai-susy-susanti|archive-date=7 Oktober 2018|accessdate=7 Oktober 2018}}</ref>
Kisah Susi Susanti dibuat menjadi film biopik bertajuk ''[[Susi Susanti: Love All]]'' (2019), disutradarai oleh [[Sim F]].<ref>{{Cite news|url=https://www.antaranews.com/berita/1133592/susi-susanti-love-all-lebih-dari-sekadar-film-biopik |title="Susi Susanti - Love All" lebih dari sekadar film biopik |first=Maria |last=Cicilia |date=27 Oktober 2019 |accessdate=5 Januari 2022 |work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]|editor-last=Nurcahyani |editor-first=Ida }}</ref> Di film tersebut dirinya diperankan oleh aktris [[Laura Basuki]], sementara [[Dion Wiyoko]] berperan sebagai Alan Budikusuma.<ref>{{cite web |url=https://www.insertlive.com/film-dan-musik/20210107201646-25-184325/nilai-olahraga-pas-pasan-laura-basuki-berhasil-perankan-susi-susanti |title=Nilai Olahraga Pas-pasan, Laura Basuki Berhasil Perankan Susi Susanti |first=Agustin Dwi |last=Anandawati |date=7 Januari 2021 |accessdate=5 Januari 2022 |website=Insert!Live}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20190920105916-33-100913/laura-basuki-curhat-rasanya-hidup-jadi-susi-susanti |title=Laura Basuki Curhat Rasanya Hidup Jadi "Susi Susanti" |first=Thea Fathanah |last=Arbar |work=[[CNBC Indonesia]] |date=20 September 2019 |accessdate=5 Januari 2022}}</ref> Film ini dirilis pada 24 Oktober 2019.<ref>{{cite news|title='Susi Susanti – Love All' shows different side of legendary shuttler|url=https://www.thejakartapost.com/life/2019/10/17/biopic-susi-susanti-love-all-stays-true-to-real-life-events.html/|author=Ni Nyoman Wira|date=17 Oktober 2018|work=The Jakarta Post|access-date=17 Oktober 2018|language=en}}</ref><ref>{{cite web|author=Indrasty|first=Rissa|date=19 September 2018|title=Ini Sisi Lain Yang Akan Diangkat di Film Susy Susanti - Love All|url=http://www.grid.id/read/04940927/ini-sisi-lain-yang-akan-diangkat-di-film-susy-susanti-love-all?page=all|publisher=Grid Network (Grid)|archive-url=https://web.archive.org/web/20190327085750/https://www.grid.id/read/04940927/ini-sisi-lain-yang-akan-diangkat-di-film-susy-susanti-love-all|archive-date=27 Maret 2019|accessdate=7 Oktober 2018}}</ref><ref>{{Cite news|author=Pangerang|first=Andi Muttya Keteng|date=17 September 2018|editor=Dewi|editor-first=Bestari Kumala|title=Penampilan Perdana Laura Basuki sebagai Susy Susanti|url=https://entertainment.kompas.com/read/2018/09/17/163540110/penampilan-perdana-laura-basuki-sebagai-susy-susanti|work=[[Kompas.com]]|archive-url=https://web.archive.org/web/20181007184749/https://entertainment.kompas.com/read/2018/09/17/163540110/penampilan-perdana-laura-basuki-sebagai-susy-susanti|archive-date=7 Oktober 2018|accessdate=7 Oktober 2018|last=Pangerang|editor-last=Dewi}}</ref>


== Kehidupan pribadi ==
== Kehidupan pribadi ==
[[Berkas:Alan Budikusuma and Susi Susanti with Minister of Youth and Sport of Indonesia, Zainudin Amali.jpg|jmpl|ki|Susi Susanti (kanan) dan suaminya yang juga pebulutangkis, [[Alan Budikusuma]] (kiri) bersama [[Menteri Pemuda dan Olah Raga Republik Indonesia|Menteri Pemuda dan Olahraga]], [[Zainudin Amali]] pada 2019.]]
[[Berkas:Alan Budikusuma and Susi Susanti with Minister of Youth and Sport of Indonesia, Zainudin Amali.jpg|jmpl|ki|Susi Susanti (kanan) dan suaminya yang juga pebulutangkis, [[Alan Budikusuma]] (kiri) bersama [[Menteri Pemuda dan Olah Raga Republik Indonesia|Menteri Pemuda dan Olahraga]], [[Zainudin Amali]] pada 2019.]]
Susi Susanti menikah dengan [[Alan Budikusuma]] pada tahun 1997 setelah berpacaran selama 9 tahun. Pasangan ini juga dijuluki "Pasangan Emas Olimpiade" karena keduanya meraih emas olimpiade untuk Indonesia pada [[Olimpiade Barcelona 1992]].<ref>{{cite web |url=https://www.cnnindonesia.com/olahraga/20210721175711-170-670514/kisah-alan-dan-susy-pengantin-emas-olimpiade-yang-abadi |title=Kisah Alan dan Susy, Pengantin Emas Olimpiade yang Abadi |website=[[CNN Indonesia]] |date=23 Juli 2021 |accessdate=6 Januari 2022}}</ref>
Susi Susanti menikah dengan [[Alan Budikusuma]] pada tahun 1997 setelah berpacaran selama 9 tahun. Pasangan ini juga dijuluki "Pasangan Emas Olimpiade" karena keduanya meraih emas olimpiade untuk Indonesia pada [[Olimpiade Barcelona 1992]].<ref>{{Cite news|url=https://www.cnnindonesia.com/olahraga/20210721175711-170-670514/kisah-alan-dan-susy-pengantin-emas-olimpiade-yang-abadi |title=Kisah Alan dan Susy, Pengantin Emas Olimpiade yang Abadi |work=[[CNN Indonesia]] |date=23 Juli 2021 |accessdate=6 Januari 2022}}</ref>


Sekira 4000 orang undangan hadir di Ballroom Hotel Gran Melia, [[Kuningan, Jakarta Selatan]] pada acara resepsi yang digelar pada 9 Februari 1997.<ref>{{cite web |url=https://www.haibunda.com/moms-life/20201221200156-68-181241/kenangan-susy-susanti-pilih-tanggal-nikah-pakai-hitungan-jawa-china |title=Kenangan Susy Susanti Pilih Tanggal Nikah Pakai Hitungan Jawa & China |first=Muhayati |last=Faridatun |website=Haibunda |date=23 Desember 2020 |accessdate=6 Januari 2022}}</ref> Selain para ''stakeholder'' bulu tangkis, hadir pula Ketua [[Komite Olahraga Nasional Indonesia]] (KONI), [[Wismoyo Arismunandar|Jenderal (Purn) Wismoyo Arismunandar]], Ketua Umum [[Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia|PBSI]], [[Soerjadi (militer)|Letjen (Purn) Soerjadi]], [[Wakil Presiden Indonesia|Wakil Presiden keenam Republik Indonesia]], [[Try Sutrisno]] yang sebelumnya menjabat ketum PBSI selama dua periode, serta pengusaha sekaligus pemilik Klub Jaya Raya, [[Ciputra|Ir. Ciputra]]. Resepsi dengan tema "Grand Athena Wedding" tersebut juga digelar seminggu setelah keduanya menikah lewat [[Sakramen Perkawinan (Gereja Katolik)|upacara sakramen]] di [[Gereja Santo Yakobus]], [[Jakarta Utara]]. Majalah ''Bulutangkis'' edisi Maret 1997 menyebut biaya pernikahan Susi dan Alan mencapai 1 miliar rupiah. Gaun pengantin Susi dirancang mewah, plus mahkota berlian berbobot 15 kilogram.<ref>{{cite web |url=https://historia.id/olahraga/articles/di-balik-pernikahan-pasangan-emas-olimpiade-vJN5Z |title=Di Balik Pernikahan Pasangan Emas Olimpiade |first=Randy |last=Wirayudha |date=16 Januari 2019 |accessdate=5 Januari 2022 |website=Historia.id}}</ref>
Sekira 4000 orang undangan hadir di Ballroom Hotel Gran Melia, [[Kuningan, Jakarta Selatan]] pada acara resepsi yang digelar pada 9 Februari 1997.<ref>{{cite web |url=https://www.haibunda.com/moms-life/20201221200156-68-181241/kenangan-susy-susanti-pilih-tanggal-nikah-pakai-hitungan-jawa-china |title=Kenangan Susy Susanti Pilih Tanggal Nikah Pakai Hitungan Jawa & China |first=Muhayati |last=Faridatun |website=Haibunda |date=23 Desember 2020 |accessdate=6 Januari 2022}}</ref> Selain para ''stakeholder'' bulu tangkis, hadir pula Ketua [[Komite Olahraga Nasional Indonesia]] (KONI), [[Wismoyo Arismunandar|Jenderal (Purn) Wismoyo Arismunandar]], Ketua Umum [[Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia|PBSI]], [[Soerjadi (militer)|Letjen (Purn) Soerjadi]], [[Wakil Presiden Indonesia|Wakil Presiden keenam Republik Indonesia]], [[Try Sutrisno]] yang sebelumnya menjabat ketua PBSI selama dua periode, serta pengusaha sekaligus pemilik Klub Jaya Raya, [[Ciputra|Ir. Ciputra]]. Resepsi dengan tema "Grand Athena Wedding" tersebut juga digelar seminggu setelah keduanya menikah lewat [[Sakramen Perkawinan (Gereja Katolik)|upacara sakramen]] di [[Gereja Santo Yakobus]], [[Jakarta Utara]]. Majalah ''Bulu tangkis'' edisi Maret 1997 menyebut biaya pernikahan Susi dan Alan mencapai 1 miliar rupiah. Gaun pengantin Susi dirancang mewah, plus mahkota berlian berbobot 15 kilogram.<ref>{{cite web |url=https://historia.id/olahraga/articles/di-balik-pernikahan-pasangan-emas-olimpiade-vJN5Z |title=Di Balik Pernikahan Pasangan Emas Olimpiade |first=Randy |last=Wirayudha |date=16 Januari 2019 |accessdate=5 Januari 2022 |website=Historia.id}}</ref>


Pernikahan keduanya sempat mengalami kendala lantaran tersandung kebijakan [[Surat Bukti Kewarganegaraan Republik Indonesia]] (SBKRI). Namun setelah Susi menyampaikan protes atas hal ini di berbagai media, pengurusan dokumen pernikahannya bisa dirampungkan dengan segera.<ref>{{cite web |url=https://www.cnnindonesia.com/olahraga/20150221144918-170-33773/noda-di-manisnya-sejarah-pebulu-tangkis-tionghoa |title=Noda di Manisnya Sejarah Pebulu Tangkis Tionghoa |first=Putra Permata Tegar |last=Idaman |website=[[CNN Indonesia]] |date=22 Februari 2015 |accessdate=6 Januari 2022}}</ref>
Pernikahan keduanya sempat mengalami kendala lantaran tersandung kebijakan [[Surat Bukti Kewarganegaraan Republik Indonesia]] (SBKRI). Namun setelah Susi menyampaikan protes atas hal ini di berbagai media, pengurusan dokumen pernikahannya bisa dirampungkan dengan segera.<ref>{{Cite news|url=https://www.cnnindonesia.com/olahraga/20150221144918-170-33773/noda-di-manisnya-sejarah-pebulu-tangkis-tionghoa |title=Noda di Manisnya Sejarah Pebulu Tangkis Tionghoa |first=Putra Permata Tegar |last=Idaman |work=[[CNN Indonesia]] |date=22 Februari 2015 |accessdate=6 Januari 2022}}</ref>


Pasangan Alan dan Susi memiliki 3 orang anak yang bernama Laurencia Averina (1999), Albertus Edward (2000), dan Sebastianus Frederick (2003).<ref>{{cite web |url=https://www.haibunda.com/parenting/20201223144356-61-181610/3-anak-susy-susanti-dicekoki-badminton-sejak-kecil-kenapa-tak-jadi-atlet |title=3 Anak Susy Susanti 'Dicekoki' Badminton Sejak Kecil, Kenapa Tak Jadi Atlet? |first=Muhayati |last=Faridatun |date=24 Desember 2020 |accessdate=5 Januari 2022 |website=Haibunda}}</ref>
Pasangan Alan dan Susi memiliki 3 orang anak yang bernama Laurencia Averina (1999), Albertus Edward (2000), dan Sebastianus Frederick (2003).<ref>{{cite web |url=https://www.haibunda.com/parenting/20201223144356-61-181610/3-anak-susy-susanti-dicekoki-badminton-sejak-kecil-kenapa-tak-jadi-atlet |title=3 Anak Susy Susanti 'Dicekoki' Badminton Sejak Kecil, Kenapa Tak Jadi Atlet? |first=Muhayati |last=Faridatun |date=24 Desember 2020 |accessdate=5 Januari 2022 |website=Haibunda}}</ref>
Baris 321: Baris 323:


== Penghargaan ==
== Penghargaan ==
* Tanda Kehormatan Republik Indonesia [[Bintang Jasa Utama]] 1992<ref>{{cite web |url=https://nasional.kompas.com/read/2019/08/07/15541631/mengenang-27-tahun-emas-pertama-olimpiade-bagi-indonesia?utm_source=LINE&utm_medium=today&utm_campaign=messaging |title=Mengenang 27 Tahun Emas Pertama Olimpiade Bagi Indonesia |first=Rosiana |last=Haryanti |editorfirst=Resa Eka Ayu |editorlast=Sartika |website=Kompas.com |date=7 Agustus 2019 |accessdate=5 Januari 2022}}</ref>
* Tanda Kehormatan Republik Indonesia [[Bintang Jasa Utama]] 1992<ref>{{Cite news|url=https://nasional.kompas.com/read/2019/08/07/15541631/mengenang-27-tahun-emas-pertama-olimpiade-bagi-indonesia?utm_source=LINE&utm_medium=today&utm_campaign=messaging |title=Mengenang 27 Tahun Emas Pertama Olimpiade Bagi Indonesia |first=Rosiana |last=Haryanti |editorfirst=Resa Eka Ayu |editorlast=Sartika |work=[[Kompas.com]] |date=7 Agustus 2019 |accessdate=5 Januari 2022|editor-last=Sartika |editor-first=Resa Eka Ayu }}</ref>
* [[Badminton Hall of Fame|The Badminton Hall of Fame]] 2004<ref>{{cite web |url=https://www.thestar.com.my/sport/other-sport/2004/05/17/susi-inducted-into-ibfs-hall-of-fame |title=Susi inducted into IBF’s Hall of Fame |date=17 Mei 2004 |accessdate=5 Januari 2022 |website=The Star (Malaysia) |language=en}}</ref>
* [[Badminton Hall of Fame|The Badminton Hall of Fame]] 2004<ref>{{cite web |url=https://www.thestar.com.my/sport/other-sport/2004/05/17/susi-inducted-into-ibfs-hall-of-fame |title=Susi inducted into IBF’s Hall of Fame |date=17 Mei 2004 |accessdate=5 Januari 2022 |website=The Star (Malaysia) |language=en}}</ref>

== Dalam budaya populer ==
* Dalam film ''[[Susi Susanti: Love All]]'' (2019), Susi Susanti diperankan oleh [[Laura Basuki]].
* Dalam film ''[[Susi Susanti: Love All]]'' (2019), Susi Susanti (remaja) diperankan oleh [[Moira Tabina Zayn]].


== Referensi ==
== Referensi ==
Baris 341: Baris 347:
{{lifetime|1971||Susanti, Susi}}
{{lifetime|1971||Susanti, Susi}}


[[Kategori:Marga Wang]]
[[Kategori:Pemain bulu tangkis Indonesia]]
[[Kategori:Atlet juara dunia Indonesia]]
[[Kategori:Atlet juara dunia Indonesia]]
[[Kategori:Tionghoa-Indonesia]]
[[Kategori:Olahragawan Indonesia peraih medali Olimpiade]]
[[Kategori:Olahragawan Indonesia peraih medali Olimpiade]]
[[Kategori:Tokoh dari Tasikmalaya]]
[[Kategori:Pemain bulu tangkis putri Indonesia]]
[[Kategori:Pemain bulu tangkis putri Indonesia]]
[[Kategori:Tionghoa-Indonesia]]
[[Kategori:Marga Wang]]
[[Kategori:Tokoh dari Tasikmalaya]]
[[Kategori:Penerima Bintang Jasa Utama]]
[[Kategori:Penerima Bintang Jasa Utama]]

Revisi terkini sejak 4 September 2024 05.05

Susi Susanti
Susi membawa obor api saat Konser Pawai Obor Pesta Olahraga Asia 2018 di Jakarta, Indonesia
Informasi pribadi
Nama lahirLucia Francisca Susy Susanti Haditono
KebangsaanIndonesia
Lahir11 Februari 1971 (umur 53)
Tasikmalaya, Jawa Barat, Indonesia
Tinggi165 cm (5 ft 5 in)
Pensiun1998
PeganganKanan
PelatihLiang Chiu Sia
Pasangan
(m. 1997)
Tunggal putri
Rekor295 menang, 52 kalah
Peringkat tertinggi1
Profil di BWF

Lucia Francisca Susy Susanti Haditono (Hanzi: 王蓮香, Pinyin: Wang Lian-xiang, Hokkien, Pe̍h-oē-jī: Ong Lien Hiang; lahir 11 Februari 1971) adalah seorang pemain bulu tangkis asal Indonesia keturunan Tionghoa. Ia terkenal dengan gaya bermainnya yang khas, badan yang bugar, triknya tidak dimiliki oleh siapapun, dan mental yang tangguh. Ia dianggap oleh banyak orang sebagai salah satu pemain tunggal putri terhebat sepanjang masa.[1] Ia merupakan peraih medali emas Indonesia pertama di Olimpiade.[2]

Dia menikah dengan Alan Budikusuma, yang meraih medali emas bersamanya di Olimpiade Barcelona 1992. Selain itu, ia pernah juga meraih medali perunggu di Olimpiade Atlanta 1996. Pasangan Alan dan Susi memiliki 3 orang anak yang bernama Laurencia Averina, Albertus Edward, dan Sebastianus Frederick.

Pada bulan Mei 2004, Badminton World Federation (atau Federasi Bulutangkis Dunia) memberikan penghargaan Badminton Hall of Fame kepada Susi Susanti. Pemain Indonesia lainnya yang memperoleh penghargaan Hall of Fame yaitu Rudy Hartono Kurniawan, Dick Sudirman, Christian Hadinata, dan Liem Swie King. Sebelumnya, ia juga menerima Tanda Kehormatan Republik Indonesia Bintang Jasa Utama pada tahun 1992.[3]

Kehidupan awal

[sunting | sunting sumber]

"Injury squashed my dad’s hopes of being a world champion. He lived his dream through me."

 — Susi Susanti mengungkapkan inspirasi terbesarnya selama obrolan Instagram langsung, disorot oleh BWF pada 2020.[4]

Susi Susanti lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat pada 11 Februari 1971 dari pasangan Risad Haditono dan Purwo Banowati. Pendidikan SD ditempuh di Tasikmalaya, lalu SMP dan SMA Negeri di Ragunan, Jakarta Selatan, dan kemudian ke STIE Perbanas.[5]

Sejak kecil, Susi sudah berlatih bulu tangkis. Dukungan penuh dari orang tua membuat kemampuannya dalam bermain bulu tangkis bisa berkembang secara baik. Ayahnya adalah atlet bulu tangkis yang bercita-cita menjadi juara dunia. Namun mimpi Ayahnya tersebut harus kandas lantaran beliau mengalami cedera lutut semasa muda. Cita-cita yang kandas itulah yang diwariskan kepada Susi. Susi setiap hari dilatih oleh sang ayah, bukan hanya sekedar latihan memukul, melainkan juga hal-hal detil seperti footwork, stamina, dan lain sebagainya.[6]

Susi berlatih di klub milik pamannya, PB Tunas Tasikmalaya, selama tujuh tahun dan berhasil memenangi kejuaraan level junior.[7] Pada 1985, Susi yang masih duduk di bangku SMP memutuskan mengepakkan lebih lebar sayap kariernya di dunia bulu tangkis dengan hijrah ke Jakarta.[8] Ia saat itu diminta bergabung oleh dua klub besar Indonesia, PB Jaya Raya dan PB Djarum. Namun karena pertimbangan memiliki sanak saudara di Jakarta, Susi akhirnya memilih untuk bergabung di Jaya Raya.[6]

Susi terjun ke dunia bulu tangkis sejak tahun 1980. Pada 1985, ia masuk ke klub PB Jaya Raya, dibawah asuhan pelatih Liang Ciu Sia.[6]

Susi berhasil memenangkan medali emas tunggal putri di Olimpiade Musim Panas 1992 di Barcelona, Spanyol[9] dan medali perunggu di Olimpiade Musim Panas 1996 di Atlanta, Amerika Serikat.[10] Susi adalah pemain tunggal putri yang paling dominan di babak pertama.[2]

Susi juga memenangkan All England Terbuka pada tahun 1990, 1991, 1993 dan 1994, World Badminton Grand Prix Finals lima kali berturut-turut dari tahun 1990 hingga 1994 serta di 1996, dan Kejuaraan Dunia IBF pada tahun 1993. Dia adalah satu-satunya pemain wanita yang memegang gelar tunggal Olimpiade, Kejuaraan Dunia, dan All-England secara bersamaan. Dia memenangkan Japan Open tiga kali dan Indonesian Open lima kali. Dia juga memenangkan banyak seri Badminton Grand Prix dan lima Badminton World Cup.[11]

Ia juga memimpin tim Indonesia meraih kemenangan atas juara abadi Tiongkok di kompetisi Piala Uber 1994 dan 1996. Semua ini terjadi selama periode yang relatif kuat dalam bulu tangkis internasional wanita. Pesaing utamanya di awal tahun-tahun utamanya adalah pemain Tiongkok Tang Jiuhong dan Huang Hua, dan, kemudian, Ye Zhaoying Tiongkok dan Bang Soo-hyun.[2]

Susi Susanti dinobatkan ke dalam Hall of Fame Federasi Bulu Tangkis Dunia (IBF, saat ini BWF) pada Mei 2004,[11] dan menerima Piala Herbert Scheele pada tahun 2002.[5]

Susi memutuskan untuk gantung raket pada tahun 1998.[12] Sebenarnya Susi masih bisa melanjutkan kariernya selama 2 tahun ke depan dan Susi sangat ingin mendapatkan emas pada Asian Games, karena itu adalah satu-satunya pertandingan yang belum pernah Susi menangkan. Namun, setelah ia dinyatakan hamil pada tahun 1998, ia memutuskan untuk gantung raket dan tidak mengikuti Asian Games.[2]

Setelah 19 tahun menggeluti dunia bulutangkis, akhirnya Susi mengundurkan diri tanggal 30 Oktober 1999. Acara pelepasan Susi berlangsung di Istora Senayan, merupakan pelepasan yang pertama kali pernah dilakukan PBSI. Dihadiri 2.500 penonton, pada kesempatan itu PBSI memberikan hadiah penghargaan berupa emas seberat 25 gram.[5]

Selain menjadi ibu rumah tangga, sesudah gantung raket Susi bersama suaminya juga mengembangkan perusahaan apparel bulu tangkis bernama Astec dan sport massage center bernama Fontana (bersama Elizabeth Latief).[13] Ia sendiri lebih mendorong anak-anaknya untuk mengejar karier selain di bulu tangkis. Baginya prestasinya dan suaminya dapat membebani anak-anaknya.[14]

Gaya bermain

[sunting | sunting sumber]
Tanda tangan Susi Susanti

Susi adalah pemain bertahan yang sangat tahan lama yang suka melakukan reli panjang untuk melemahkan stamina lawan dan mengundang kesalahan. Gaya itu sangat kontras dengan kebanyakan pemain wanita top pada masanya seperti Bang Soo-hyun, Tang Jiuhong, Huang Hua, dan Ye Zhaoying, yang menggunakan gaya yang lebih agresif.[15]

Susi Susanti pada bulan Maret 2018.

Pertandingan Susi melawan lawan-lawan papan atas biasanya berlangsung lambat dan panjang, terutama di era sistem 15 poin ketika seorang pemain hanya bisa mendapatkan satu poin ketika dia memegang servis. Susi Susanti mengandalkan pembersihan yang dalam ke lini belakang, membatasi peluang pertukaran cepat, bercampur dengan drop shot yang ketat, memaksa lawannya untuk menutupi seluruh lapangan. Susi sering menutupi sisi backhand-nya dengan forehand di atas kepala, dengan mengandalkan kecepatan dan kelenturan lengkung punggungnya. Relatif pendek, dia sering meregangkan kakinya sangat lebar untuk mengambil bidikan rendah di sudut atau menjauh dari posisinya. Dikembangkan dari latihan, gerakan peregangan kaki yang hampir seperti balet ini menjadi pose khas yang terkadang diakhiri dengan split kaki penuh. Di tahun-tahun terakhir kariernya, Susi memasukkan lebih banyak pukulan keras ke dalam repertoarnya, cukup untuk menyingkirkan lawan yang hanya mengharapkan permainan atrisi.[11]

Dalam budaya populer

[sunting | sunting sumber]

Kisah Susi Susanti dibuat menjadi film biopik bertajuk Susi Susanti: Love All (2019), disutradarai oleh Sim F.[16] Di film tersebut dirinya diperankan oleh aktris Laura Basuki, sementara Dion Wiyoko berperan sebagai Alan Budikusuma.[17][18] Film ini dirilis pada 24 Oktober 2019.[19][20][21]

Kehidupan pribadi

[sunting | sunting sumber]
Susi Susanti (kanan) dan suaminya yang juga pebulutangkis, Alan Budikusuma (kiri) bersama Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali pada 2019.

Susi Susanti menikah dengan Alan Budikusuma pada tahun 1997 setelah berpacaran selama 9 tahun. Pasangan ini juga dijuluki "Pasangan Emas Olimpiade" karena keduanya meraih emas olimpiade untuk Indonesia pada Olimpiade Barcelona 1992.[22]

Sekira 4000 orang undangan hadir di Ballroom Hotel Gran Melia, Kuningan, Jakarta Selatan pada acara resepsi yang digelar pada 9 Februari 1997.[23] Selain para stakeholder bulu tangkis, hadir pula Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Jenderal (Purn) Wismoyo Arismunandar, Ketua Umum PBSI, Letjen (Purn) Soerjadi, Wakil Presiden keenam Republik Indonesia, Try Sutrisno yang sebelumnya menjabat ketua PBSI selama dua periode, serta pengusaha sekaligus pemilik Klub Jaya Raya, Ir. Ciputra. Resepsi dengan tema "Grand Athena Wedding" tersebut juga digelar seminggu setelah keduanya menikah lewat upacara sakramen di Gereja Santo Yakobus, Jakarta Utara. Majalah Bulu tangkis edisi Maret 1997 menyebut biaya pernikahan Susi dan Alan mencapai 1 miliar rupiah. Gaun pengantin Susi dirancang mewah, plus mahkota berlian berbobot 15 kilogram.[24]

Pernikahan keduanya sempat mengalami kendala lantaran tersandung kebijakan Surat Bukti Kewarganegaraan Republik Indonesia (SBKRI). Namun setelah Susi menyampaikan protes atas hal ini di berbagai media, pengurusan dokumen pernikahannya bisa dirampungkan dengan segera.[25]

Pasangan Alan dan Susi memiliki 3 orang anak yang bernama Laurencia Averina (1999), Albertus Edward (2000), dan Sebastianus Frederick (2003).[26]

Tunggal Putri

[sunting | sunting sumber]

Olimpiade

[sunting | sunting sumber]
Tahun Tempat Lawan Skor Hasil
1992 Pavelló de la Mar Bella, Barcelona, Spanyol Korea Selatan Bang Soo-hyun 5–11, 11–5, 11–3  Emas
1996 GSU Sports Arena, Atlanta, Amerika Serikat Korea Selatan Kim Ji-hyun 11–4, 11–1  Perunggu

Kejuaraan Dunia IBF

[sunting | sunting sumber]
Tahun Tempat Lawan Skor Hasil
1991 Brøndby Arena, Copenhagen, Denmark Tiongkok Tang Jiuhong 4–11, 1–11  Perunggu
1993 National Indoor Arena, Birmingham, Inggris Korea Selatan Bang Soo-hyun 7–11, 11–9, 11–3  Emas
1995 Malley Sports Centre, Lausanne, Swiss Tiongkok Ye Zhaoying 11–5, 8–11, 2–11  Perunggu

Piala Dunia

[sunting | sunting sumber]
Tahun Tempat Lawan Skor Hasil
1989 Guangzhou Gymnasium, Guangzhou, China Tiongkok Han Aiping 5–11, 4–11  Perak
1990 Istora Senayan, Jakarta, Indonesia Indonesia Sarwendah Kusumawardhani 5–11, 11-1, 12–11  Perak
1991 Macau Forum, Macau, China Tiongkok Huang Hua 3–11, 2–11  Perunggu
1993 Indira Gandhi Indoor Stadium, New Delhi, India Swedia Lim Xiaoqing 11–7, 11–5  Emas
1994 Pha Dinh Phung Indoor Stadium, Ho Chi Minh, Vietnam Korea Selatan Bang Soo-hyun 12–9, 11–6  Emas
1995 Istora Senayan, Jakarta, Indonesia Tiongkok Ye Zhaoying 9–12, 11-2, 9–12  Perak
1996 Istora Senayan, Jakarta, Indonesia Tiongkok Wang Chen 11–7, 11–4  Emas
1997 GOR Among Rogo, Yogyakarta, Indonesia Tiongkok Ye Zhaoying 11–8, 11-5  Emas

Asian Games

[sunting | sunting sumber]
Tahun Tempat Lawan Skor Hasil
1990 Beijing Gymnasium, Beijing, China Tiongkok Tang Jiuhong 11–7, 1–11, 7–11  Perunggu
1994 Tsuru Memorial Gymnasium, Hiroshima, Jepang Korea Selatan Bang Soo-hyun 4–11, 5–11  Perunggu

Kejuaraan Asia

[sunting | sunting sumber]
Tahun Tempat Lawan Skor Hasil
1988 Bandar Lampung, Indonesia Tiongkok Tang Jiuhong 1–11, 4–11  Perunggu

All England

[sunting | sunting sumber]
Tahun Tempat Lawan Skor Hasil
1989 Wembley Arena, London, Inggris Tiongkok Li Lingwei 8–11, 4–11  Perak
1990 Wembley Arena, London, Inggris Tiongkok Huang Hua 12–11, 11–1  Emas
1991 Wembley Arena, London, Inggris Indonesia Sarwendah Kusumawardhani 0–11, 11–2, 11–1  Emas
1993 Wembley Arena, London, Inggris Korea Selatan Bang Soo-hyun 4–11, 11–4, 11–1  Emas
1994 National Indoor Arena, Birmingham, Inggris Tiongkok Ye Zhaoying 11–5, 11–9  Emas
  • Juara Indonesia Terbuka 1991, 1994, 1995, 1996, 1997
  • Runner-up Indonesia Terbuka 1989, 1990
  • Juara Australia Terbuka 1990

Beregu Putri

[sunting | sunting sumber]
  • Juara Piala Sudirman 1989 (Tim Indonesia)
  • Juara Piala Uber 1994 dan 1996 (Tim Indonesia)
  • Finalis Piala Sudirman 1991, 1993, 1995 (Tim Indonesia)
  • Finalis Piala Uber 1998 (Tim Indonesia)
  • Finalis Asian Games 1990, 1994 (Tim Indonesia)
  • Semifinalis Piala Uber 1988, 1990, 1992 (Tim Indonesia)
  • Juara SEA Games 1987, 1989, 1991, 1993, 1995 (Tim Indonesia)
  • Juara PON 1993 (Tim Jawa Barat)

Penghargaan

[sunting | sunting sumber]

Dalam budaya populer

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Leigh, James (21 Mei 1995). "Badminton: Shock defeat for Susanti". The Independent (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 22 Oktober 2018. 
  2. ^ a b c d Azwar, Amahl S. (30 Juli 2021). "Indonesian Icons: Susy Susanti – the first Indonesian Olympic gold medalist". The Jakarta Post (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 5 Januari 2022. 
  3. ^ "Profil Susy Susanti, Legenda Badminton Penyumbang Pertama Emas Olimpiade untuk Indonesia". Pikiran Rakyat. Diakses tanggal 202-09-04. 
  4. ^ "The Week in Quotes". Badminton World Federation (dalam bahasa Inggris). 27 April 2020. Diakses tanggal 6 Januari 2022. 
  5. ^ a b c Setyautama, Sam (2008). Mihardja, Suma, ed. Tokoh-tokoh etnis Tionghoa di Indonesia. Kepustakaan Populer Gramedia. hlm. 295. ISBN 9799101255. 
  6. ^ a b c Idaman, Putra Permata Tegar (14 Februari 2015). "Susi Susanti, Jenius Olahraga yang Dititipi Mimpi". CNN Indonesia. Diakses tanggal 5 Januari 2022. 
  7. ^ Atmoko, Ervan Yudhi Tri (21 April 2021). Atmoko, Ervan Yudhi Tri, ed. "Profil Susy Susanti, Legenda Bulu Tangkis Indonesia Peraih Emas Olimpiade". Kompas.com. Diakses tanggal 5 Januari 2022. 
  8. ^ Virantika, Djanti (13 Agustus 2021). "Susy Susanti: Peraih Medali Emas Pertama Indonesia di Olimpiade yang Menikah dengan Sesama Pebulu Tangkis Alan Budikusuma". Okezone.com. Diakses tanggal 5 Januari 2022. 
  9. ^ Puspa, Farahdilla (16 Februari 2020). Idris, Firzie A., ed. "Kisah Susy Susanti di Olimpiade Barcelona 1992, Tak Bisa Tidur dan Kehilangan Nafsu Makan". Kompas.com. Diakses tanggal 5 Januari 2022. 
  10. ^ Mustikasari, Delia (15 Mei 2020). "Lewati Dominasi China, Susy Susanti Tak Sanggup Hentikan Tunggal Putri Korsel". Bolasport. Diakses tanggal 5 Januari 2022. 
  11. ^ a b c Davis, Aimee (2 Juli 2008). "Susi Susanti: Finest female badminton player". The Jakarta Post (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 12 Oktober 2021. 
  12. ^ Indraini, Anisa (22 Desember 2021). "Pensiun dari Atlet Bulu Tangkis, Susi Susanti Ternyata Sibuk Bisnis". detikcom. Diakses tanggal 5 Januari 2022. 
  13. ^ Karja, Tim (29 Mei 2019). "Pensiun Jadi Atlet Bulu Tangkis, Susi Susianti Bangun Aneka Bisnis". Kumparan. Diakses tanggal 5 Januari 2022. 
  14. ^ Idaman, Putra Permata Tegar (15 Februari 2015). "Susi Susanti: Lebih Baik Anak Saya Memilih Profesi Non Atlet". CNN Indonesia. Diakses tanggal 12 Oktober 2021. 
  15. ^ Hariandja, Fetra (16 Desember 2014). "Susi Susanti". Okezone.com. Diakses tanggal 12 Oktober 2021. 
  16. ^ Cicilia, Maria (27 Oktober 2019). Nurcahyani, Ida, ed. ""Susi Susanti - Love All" lebih dari sekadar film biopik". ANTARA News. Diakses tanggal 5 Januari 2022. 
  17. ^ Anandawati, Agustin Dwi (7 Januari 2021). "Nilai Olahraga Pas-pasan, Laura Basuki Berhasil Perankan Susi Susanti". Insert!Live. Diakses tanggal 5 Januari 2022. 
  18. ^ Arbar, Thea Fathanah (20 September 2019). "Laura Basuki Curhat Rasanya Hidup Jadi "Susi Susanti"". CNBC Indonesia. Diakses tanggal 5 Januari 2022. 
  19. ^ Ni Nyoman Wira (17 Oktober 2018). "'Susi Susanti – Love All' shows different side of legendary shuttler". The Jakarta Post (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 17 Oktober 2018. 
  20. ^ Indrasty, Rissa (19 September 2018). "Ini Sisi Lain Yang Akan Diangkat di Film Susy Susanti - Love All". Grid Network (Grid). Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 Maret 2019. Diakses tanggal 7 Oktober 2018. 
  21. ^ Pangerang, Andi Muttya Keteng (17 September 2018). Dewi, Bestari Kumala, ed. "Penampilan Perdana Laura Basuki sebagai Susy Susanti". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 Oktober 2018. Diakses tanggal 7 Oktober 2018. 
  22. ^ "Kisah Alan dan Susy, Pengantin Emas Olimpiade yang Abadi". CNN Indonesia. 23 Juli 2021. Diakses tanggal 6 Januari 2022. 
  23. ^ Faridatun, Muhayati (23 Desember 2020). "Kenangan Susy Susanti Pilih Tanggal Nikah Pakai Hitungan Jawa & China". Haibunda. Diakses tanggal 6 Januari 2022. 
  24. ^ Wirayudha, Randy (16 Januari 2019). "Di Balik Pernikahan Pasangan Emas Olimpiade". Historia.id. Diakses tanggal 5 Januari 2022. 
  25. ^ Idaman, Putra Permata Tegar (22 Februari 2015). "Noda di Manisnya Sejarah Pebulu Tangkis Tionghoa". CNN Indonesia. Diakses tanggal 6 Januari 2022. 
  26. ^ Faridatun, Muhayati (24 Desember 2020). "3 Anak Susy Susanti 'Dicekoki' Badminton Sejak Kecil, Kenapa Tak Jadi Atlet?". Haibunda. Diakses tanggal 5 Januari 2022. 
  27. ^ Haryanti, Rosiana (7 Agustus 2019). Sartika, Resa Eka Ayu, ed. "Mengenang 27 Tahun Emas Pertama Olimpiade Bagi Indonesia". Kompas.com. Diakses tanggal 5 Januari 2022. 
  28. ^ "Susi inducted into IBF's Hall of Fame". The Star (Malaysia) (dalam bahasa Inggris). 17 Mei 2004. Diakses tanggal 5 Januari 2022. 

Bacaan lebih lanjut

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]