Burasa: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k Menghapus Kategori:Hidangan khas Sulawesi Selatan; Menambah Kategori:Hidangan Sulawesi Selatan menggunakan HotCat |
||
(30 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
[[Berkas:Kue buras.JPG|jmpl|256px| |
[[Berkas:Kue buras.JPG|jmpl|256px|Burasa dimakan dengan Bajabu Kaluku]] |
||
''' |
'''Burasa''' adalah salah satu panganan khas masyarakat [[Sulawesi Selatan]]. Panganan ini dikenal juga dengan nama '''Buras'''.<ref name="burasa">{{cite web |url=http://edward0382.multiply.com/journal/item/119/Burasa_pesaing_Ketupat |title=Buras |
||
pesaing ketupat! |author= |date= |work= |issn= |publisher=Panganan ini dikenal juga dengan nama.. |accessdate=29-12-2011 }}{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Bentuknya hampir mirip dengan [[lontong]] namun agak pipih dan dimasak dengan cara tersendiri. |
pesaing ketupat! |author= |date= |work= |issn= |publisher=Panganan ini dikenal juga dengan nama.. |accessdate=29-12-2011 }}{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Bentuknya hampir mirip dengan [[lontong]] namun agak pipih dan dimasak dengan cara tersendiri. Burasa merupakan makanan yang selalu ada pada hari lebaran, biasanya tersaji bersama “cangkuli” atau unti kelapa dan “bajabu kaluku” atau [[serundeng|serundeng kelapa]], serta bisa juga sebagai pelengkap makanan berkuah lainnya. |
||
[[Berkas:Buras Banjar 001.jpg|jmpl|Buras Banjar dengan sambal kacang]] |
|||
⚫ | Panganan ini terbuat dari beras yang dimasak terlebih dahulu dengan santan yang banyak hingga menjadi nasi lembek dan selanjutnya dibungkus dengan daun pisang. Biasanya dibuat menjadi dua bagian dalam satu ikatan (menggunakan tali rafia atau daun pisang) kemudian direbus hingga matang. Panganan ini juga biasanya ditemui di luar provinsi Sulawesi Selatan seperti [[Gorontalo]], [[Kalimantan]] dan beberapa daerah lain di [[Indonesia]] dan [[Malaysia]]. Di [[Kalimantan Selatan]], burasa lebih dikenal sebagai ''lapat''. Berbeda dari masyarakat Sulawesi Selatan yang terbiasa memakan burasa dengan unti kelapa, masyarakat [[Banjar]] di Kalimantan Selatan umumnya menyantap burasa dengan sambal kacang dan sering disajikan ketika lebaran. Mungkin dikarenakan banyaknya orang-orang dari [[Sulawesi Selatan]] yang merantau dan menetap di daerah-daerah tersebut sehingga panganan ini ikut menjadi bagian dari tradisi hari lebaran di daerah-daerah tersebut.<ref>{{Cite web|date=2021-05-12|title=Ini Kuliner Lebaran Khas Sulawesi Tenggara|url=https://www.suarakendari.com/read/ini-kuliner-lebaran-khas-sulawesi-tenggara|website=Suarakendari.com|language=id-ID|access-date=2022-08-15}}</ref><ref>{{Cite web|date=2017-03-04|title=SATU HARI BERSAMA KULINER DAERAH|url=https://www.bulirjeruk.com/2017/03/satu-hari-bersama-kuliner-daerah.html|website=Bulir Jeruk|language=id|access-date=2023-11-15}}</ref> |
||
⚫ | Selain untuk hidangan pada hari lebaran, burasa juga banyak dipilih sebagai makanan untuk bekal dalam perjalanan karena mampu bertahan hingga dua hari. Masyarakat '''[[Sulawesi Selatan]]''' lebih sering dijadikan teman makan untuk [[Coto Makassar]], [[Sop Konro]], [[Pallubasa]], [[Dangkot]] dan makanan yang berkuah lainnya. |
||
⚫ | Panganan ini terbuat dari beras yang dimasak terlebih dahulu dengan santan yang banyak hingga menjadi nasi lembek dan selanjutnya dibungkus dengan daun pisang. Biasanya dibuat menjadi dua bagian dalam satu ikatan (menggunakan tali rafia atau daun pisang) kemudian direbus hingga matang. Panganan ini juga biasanya ditemui di luar provinsi Sulawesi Selatan seperti [[Gorontalo]] |
||
== Varian Lain == |
|||
⚫ | Selain untuk hidangan pada hari lebaran, burasa juga banyak dipilih sebagai makanan untuk bekal dalam perjalanan karena mampu bertahan hingga dua hari. |
||
=== Buras Banjar === |
|||
Buras banjar adalah salah satu varian makanan burasa asal Kalimantan Selatan yang dimakan dengan kuah kacang berawarna kemerahan. Buras banjar terdiri atas bahan dasar beras, santan, dan juga bahan lainnya. Bahan-bahan tersebut di bungkus menggunakan daun pisang, kemudian di rebus ke dalam panci. Biasanya Buras Banjar disajikan bersama siraman kuah kacang yang manis dan pedas.<ref>{{Cite web|date=2021-05-07|title=Buras Banjar, Sajian Lebaran Khas Kalimantan Selatan {{!}} Dapur Kintamani|url=https://www.dapurkintamani.com/buras-banjar/|website=www.dapurkintamani.com|language=id-ID|access-date=2023-11-24}}</ref> |
|||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
Baris 12: | Baris 17: | ||
{{Masakan Indonesia}} |
{{Masakan Indonesia}} |
||
[[Kategori:Hidangan |
[[Kategori:Hidangan Sulawesi Selatan]] |
||
[[Kategori: |
[[Kategori:Hidangan terbungkus daun pisang]] |
||
[[Kategori: |
[[Kategori:Hidangan vegetarian Indonesia]] |
||
[[Kategori:Hidangan |
[[Kategori:Hidangan Kalimantan Selatan]] |
Revisi terkini sejak 6 Juli 2024 14.02
Burasa adalah salah satu panganan khas masyarakat Sulawesi Selatan. Panganan ini dikenal juga dengan nama Buras.[1] Bentuknya hampir mirip dengan lontong namun agak pipih dan dimasak dengan cara tersendiri. Burasa merupakan makanan yang selalu ada pada hari lebaran, biasanya tersaji bersama “cangkuli” atau unti kelapa dan “bajabu kaluku” atau serundeng kelapa, serta bisa juga sebagai pelengkap makanan berkuah lainnya.
Panganan ini terbuat dari beras yang dimasak terlebih dahulu dengan santan yang banyak hingga menjadi nasi lembek dan selanjutnya dibungkus dengan daun pisang. Biasanya dibuat menjadi dua bagian dalam satu ikatan (menggunakan tali rafia atau daun pisang) kemudian direbus hingga matang. Panganan ini juga biasanya ditemui di luar provinsi Sulawesi Selatan seperti Gorontalo, Kalimantan dan beberapa daerah lain di Indonesia dan Malaysia. Di Kalimantan Selatan, burasa lebih dikenal sebagai lapat. Berbeda dari masyarakat Sulawesi Selatan yang terbiasa memakan burasa dengan unti kelapa, masyarakat Banjar di Kalimantan Selatan umumnya menyantap burasa dengan sambal kacang dan sering disajikan ketika lebaran. Mungkin dikarenakan banyaknya orang-orang dari Sulawesi Selatan yang merantau dan menetap di daerah-daerah tersebut sehingga panganan ini ikut menjadi bagian dari tradisi hari lebaran di daerah-daerah tersebut.[2][3]
Selain untuk hidangan pada hari lebaran, burasa juga banyak dipilih sebagai makanan untuk bekal dalam perjalanan karena mampu bertahan hingga dua hari. Masyarakat Sulawesi Selatan lebih sering dijadikan teman makan untuk Coto Makassar, Sop Konro, Pallubasa, Dangkot dan makanan yang berkuah lainnya.
Varian Lain
[sunting | sunting sumber]Buras Banjar
[sunting | sunting sumber]Buras banjar adalah salah satu varian makanan burasa asal Kalimantan Selatan yang dimakan dengan kuah kacang berawarna kemerahan. Buras banjar terdiri atas bahan dasar beras, santan, dan juga bahan lainnya. Bahan-bahan tersebut di bungkus menggunakan daun pisang, kemudian di rebus ke dalam panci. Biasanya Buras Banjar disajikan bersama siraman kuah kacang yang manis dan pedas.[4]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Buras pesaing ketupat!". Panganan ini dikenal juga dengan nama.. Diakses tanggal 29-12-2011. line feed character di
|title=
pada posisi 6 (bantuan); [pranala nonaktif permanen] - ^ "Ini Kuliner Lebaran Khas Sulawesi Tenggara". Suarakendari.com. 2021-05-12. Diakses tanggal 2022-08-15.
- ^ "SATU HARI BERSAMA KULINER DAERAH". Bulir Jeruk. 2017-03-04. Diakses tanggal 2023-11-15.
- ^ "Buras Banjar, Sajian Lebaran Khas Kalimantan Selatan | Dapur Kintamani". www.dapurkintamani.com. 2021-05-07. Diakses tanggal 2023-11-24.