Lompat ke isi

Hamzah Haz: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(114 revisi perantara oleh 27 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox Vice President
{{Infobox Vice President
|honorific-prefix = [[Doktor|Dr.]] [[Haji (gelar)|H.]]
| honorific-prefix = <!-- Kolom ini hanya untuk gelar kenegaraan/kehormatan (bukan gelar akademis/keagamaan/profesi) -->
|name = Hamzah Haz
| name = Hamzah Haz
|honorific-suffix =
| honorific-suffix =
|image = Hamzah Haz Official Portrait.jpg
| image = Hamzah Haz Official Portrait.jpg
|office = Wakil Presiden Indonesia
| office = Wakil Presiden Indonesia
|order = ke-9
| order = ke-9
|term_start = 26 Juli 2001
| term_start = 26 Juli 2001
|term_end = 20 Oktober 2004
| term_end = 20 Oktober 2004
|president = [[Megawati Soekarnoputri]]
| president = [[Megawati Soekarnoputri]]
|predecessor = [[Megawati Soekarnoputri]]
| predecessor = [[Megawati Soekarnoputri]]
|successor = [[Jusuf Kalla]]
| successor = [[Jusuf Kalla]]
|office2 = Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia{{!}}Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Pengentasan Kemiskinan Republik Indonesia
| office2 = Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia{{!}}Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Pengentasan Kemiskinan Republik Indonesia
|order2 = ke-10
| order2 = ke-10
|term_start2 = 28 Oktober 1999
| term_start2 = 28 Oktober 1999
|term_end2 = 26 November 1999
| term_end2 = 26 November 1999
|president2 = [[Abdurahman Wahid]]
| president2 = [[Abdurahman Wahid]]
|predecessor2 = [[Haryono Suyono]]
| predecessor2 = [[Haryono Suyono]]
|successor2 = [[Basri Hasanuddin]]
| successor2 = [[Basri Hasanuddin]]
|office3 = [[Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat]] <br/> <small>Bidang Ekonomi dan Keuangan</small>
| office3 = [[Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat]] <br/> <small>Bidang Ekonomi dan Keuangan</small>
|order3 =
| order3 =
|term_start3 = 6 Oktober 1999
| term_start3 = 6 Oktober 1999
|term_end3 = 28 Oktober 1999
| term_end3 = 28 Oktober 1999
|1blankname3 = [[Ketua DPR]]
| 1blankname3 = [[Ketua DPR]]
|1namedata3 = [[Akbar Tanjung]]
| 1namedata3 = [[Akbar Tanjung]]
|predecessor3 =
| predecessor3 =
|successor3 = [[Tosari Widjaja]]
| successor3 = [[Tosari Widjaja]]
|office4 = Menteri Negara Investasi Republik Indonesia{{!}}Menteri Negara Investasi
| office4 = Menteri Negara Investasi Republik Indonesia{{!}}Menteri Negara Investasi
|order4 = ke-2
| order4 = ke-2
|term_start4 = 23 Mei 1998
| term_start4 = 23 Mei 1998
|term_end4 = 18 Mei 1999
| term_end4 = 18 Mei 1999
|president4 = [[B. J. Habibie]]
| president4 = [[B. J. Habibie]]
|predecessor4 = [[Sanyoto Sastrowardoyo]]
| predecessor4 = [[Sanyoto Sastrowardoyo]]
|successor4 = [[Marzuki Usman]]
| successor4 = [[Marzuki Usman]]
|office5 = Partai Persatuan Pembangunan{{!}}Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan
| office5 = Partai Persatuan Pembangunan{{!}}Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan
|order5 = ke-4
| order5 = ke-4
|term_start5 = 1998
| term_start5 = 1998
|term_end5 = 2007
| term_end5 = 2007|
||predecessor5 = [[Ismail Hassan Metareum]]
| predecessor5 = [[Ismail Hassan Metareum]]
|successor5 = [[Suryadharma Ali]]
| successor5 = [[Suryadharma Ali]]
|office6 = Anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia]]
| office6 = Anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia]]
|term_start6 = 28 Oktober 1971
| term_start6 = 28 Oktober 1971
|term_end6 = 28 Oktober 1999
| term_end6 = 28 Oktober 1999
|constituency6 = [[Kalimantan Barat]]<br><small>(1971—87)</small><br>[[Jawa Timur]]<br><small>(1987—92)</small><br>[[DKI Jakarta]]<br><small>(1992—99)</small>
| constituency6 = [[Kalimantan Barat (daerah pemilihan)|Kalimantan Barat]]<br><small>(1971—87)</small><br>[[Jawa Timur (daerah pemilihan)|Jawa Timur]]<br><small>(1987—92)</small><ref>{{Cite web|url=https://books.google.co.id/books?id=6BsTAAAAMAAJ&pg=PR10|title=Pemilihan umum 1987|date=24 Juli 1988|publisher=Lembaga Pemilihan Umum|via=Google Books}}</ref><br>[[Daerah Khusus Ibukota Jakarta (daerah pemilihan)|DKI Jakarta]]<br><small>(1992—99)</small><ref>{{Cite web|url=https://books.google.co.id/books?id=vnHpcTulFbQC&pg=RA8-PA94|title=Parlementaria|date=24 Jul 1990|publisher=Bagian Hubungan Masjarakat DPRGR|via=Google Books}}</ref>
|predecessor6 = <!-- kalau mengganti di tengah jabatan -->
| predecessor6 = <!-- kalau mengganti di tengah jabatan -->
|successor6 = Faisal Baasir
| successor6 = Faisal Baasir
|1blankname6 = Perolehan suara
| 1blankname6 =
|1namedata6 =
| 1namedata6 =
|birth_date = {{Birth date|1940|2|15|}}
| birth_date = {{Birth date|1940|2|15|}}
|birth_place = [[Ketapang (kota)|Ketapang]], [[Kalimantan Barat]], [[Indonesia]]
| birth_place = [[Kabupaten Ketapang|Ketapang]], [[Kalimantan Barat]], [[Hindia Belanda]]
| death_date = {{death date and age|2024|7|24|1940|2|15}}
|nationality = [[Indonesia]]
|party = [[Partai Persatuan Pembangunan]]
| death_place = [[Jakarta]], [[Indonesia]]
| nationality = <!-- Kolom ini hanya untuk warga negara; atau pihak asing -->
|relations = [[Fuad Amin Imron]] (besan)
|spouse = Asmaniah (almh.) <br/>Titin Kartini (almh.)
| party = [[Nahdlatul Ulama|NU]] (1960–1973){{br}} {{Parpolicon|PPP}} (1973–2024)
|children =
| relations = [[Fuad Amin Imron]] (besan)
| spouse = Asmaniah (m. 1964 w. 2017) <br/>Titin Kartini (w. 2021) <br/>Soraya Smith
|profession = [[Politisi]]
| children = 12
|alma_mater = [[Universitas Indonesia]]<br>[[Universitas Harvard]]<br>[[Universitas Yale]]
|religion = [[Islam]]
| profession = [[Politikus]]
| alma_mater = [[Universitas Tanjungpura]], [[Pontianak]]
|signature = Signature of Hamzah Haz.svg
| signature = Signature of Hamzah Haz.svg
| 1blankname5 = Sekretaris Jenderal
| 1namedata5 = [[Alimarwan Hanan]] (1998-2003) <br> [[Yunus Yosfiah]] (2003-2007)
}}
}}
'''[[Doktor|Dr.]] [[Haji (gelar)|H.]] Hamzah Haz''' adalah [[Wakil Presiden Republik Indonesia]] kesembilan yang menjabat sejak tahun 2001 bersamaan dengan naiknya [[Megawati Soekarnoputri]] menjadi [[Presiden Republik Indonesia]]. Dalam kepartaian, Hamzah Haz menjabat sebagai Ketua Umum [[Partai Persatuan Pembangunan]] (PPP) tahun 1998–2007.


[[Haji (gelar)|H.]] '''Hamzah Haz''', [[Sarjana Muda|B.Sc]] ({{lahirmati|[[Ketapang (kota)|Ketapang]], [[Kalimantan Barat]]|15|2|1940|6=24|7=7|8=2024}}) adalah politikus, ekonom, dan aktivis Islam Indonesia yang menjabat sebagai [[Wakil Presiden Indonesia]] ke-9 periode 2001–2004 dan [[Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan]] (PPP) periode 1998–2007. Ia pernah menjabat sebagai [[Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia|Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Pengentasan Kemiskinan Republik Indonesia]] selama 29 hari pada November 1999, Wakil Ketua [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia]] (DPR-RI) selama 22 hari pada Oktober 1999, dan [[Menteri Negara Investasi Republik Indonesia|Menteri Negara Investasi]] merangkap [[Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal]] sejak 1998 hingga 1999. Ia lama berkiprah sebagai Anggota DPR-RI selama tujuh periode sejak 1971 hingga 1999. Ia memulai karier aktivisme di kampus melalui [[Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia]] dan di masyarakat melalui [[Nahdlatul Ulama]]. Meski hanya bergelar [[Sarjana Muda]], [[Jimly Asshiddiqie]] berkomentar bahwa Hamzah Haz sangat luar biasa berkiprah dalam bidang ekonomi.<ref>https://news.detik.com/berita/d-7455517/jimly-asshiddiqie-kenang-hamzah-haz-smart-dan-objektif-dalam-perencanaan</ref>
== Kehidupan awal ==
Pada 1961 setelah lulus dari Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA) di Pontianak, ia menjadi Wartawan surat kabar Bebas, Hamzah pernah kuliah di Yogyakarta sampai lulus pada 1965 dan melanjutkan kuliah di Jurusan Ilmu Perusahaan Fakultas Ekonomi [[Universitas Tanjungpura]] [[Kota Pontianak|Pontianak]]. Selama menuntut ilmu di Pontianak, ia juga merupakan Ketua Presidium [[KAMI]] Konsulat Pontianak..


== Karier ==
== Riwayat Hidup ==
Pada tahun 1971 Hamzah pernah menjadi Wakil Ketua DPW [[Nahdlatul Ulama]] (NU) Kalimantan Barat, setelah itu dia menjadi wakil rakyat bagi NU pada tahun itu juga. Pasca terjadinya [[fusi]] antara Nahdlatul Ulama (NU) dengan [[Partai Persatuan Pembangunan]] (PPP), Hamzah aktif bergerak menjadi anggota [[DPR]] bagi PPP serta menjadi pengurus penting PPP sampai akhirnya menjabat mejadi Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan itu.


=== Kehidupan awal, pendidikan, dan aktivisme ===
Pada 1998, Hamzah Haz diangkat menjadi Menteri Negara Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) oleh Presiden [[Habibie]], tetapi ia mengundurkan diri setelah satu tahun menjabat akibat desakan masyarakat agar pimpinan partai tidak menjabat menteri. Kemudian, pada 6 Oktober 1999, Hamzah Haz terpilih sebagai Wakil Ketua DPR-RI untuk periode 1999–2004. Baru beberapa minggu jadi [[Daftar Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|Wakil Ketua DPR-RI]], Presiden [[Abdurrahman Wahid]] memintanya menjadi menteri pada [[Kabinet Persatuan Nasional]] sebagai [[Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat|Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat]], dia kembali menerima amanat tersebut, dan kembali pada 26 November 1999. Hamzah kembali mengundurkan diri dengan alasan yang sama dan ingin fokus ke partai. Aksi pengunduran itu juga merupakan aksi pengunduran diri pertama dalam kabinet Persatuan Nasional, setelah Hamzah hanya menjabat selama dua bulan. Puncak karier politik Hamzah Haz adalah ketika ia berhasil menjabat menjadi [[Wakil Presiden Republik Indonesia]] menggantikan [[Megawati Soekarnoputri]] yang saat itu naik jabatan menjadi Presiden Republik Indonesia menggantikan Presiden [[Abdurrahman Wahid]] yang diberhentikan melalui [[Sidang Istimewa MPR]] yang dipimpin Ketua [[Majelis Permusyawaratan Rakyat]] saat itu, [[Amien Rais]].
Hamzah Haz dilahirkan di Desa [[Pesaguan Kanan, Matan Hilir Selatan, Ketapang|Pesaguan, Matan Hilir Selatan, Ketapang]], [[Kalimantan Barat]] pada 15 Februari 1940.<ref name=epdu>{{cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=jeC7B8RjuX8C&pg=PA22|title=Ensiklopedia Pelajar dan Umum|year=2010|author-last=Komandoko|author-first=Gamal|publisher=Pustaka Widyatama||p=22|isbn=9-7961-0371-0}}</ref> Ia merupakan putra dari Haji Abdul Hadi Achmad, seorang guru Sekolah Rakyat yang lalu menjadi kepala desa, dengan Hajjah Zainab.<ref name=epdu/><ref>{{cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=uCFMzlgcdjMC&q=H+amzah+Haz+was+born+on+15+February+1940+in+a+Pasadena+,+Mohahilir+,+Ketapang+,+West+Kalimantan+.+His+father+,+Hajji+.+Abdul+Hadi+Achmad+,+and+mother+,+Hajji+.+Zainab+,+are+common+people&dq=H+amzah+Haz+was+born+on+15+February+1940+in+a+Pasadena+,+Mohahilir+,+Ketapang+,+West+Kalimantan+.+His+father+,+Hajji+.+Abdul+Hadi+Achmad+,+and+mother+,+Hajji+.+Zainab+,+are+common+people&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&source=gb_mobile_search&ovdme=1&sa=X&ved=2ahUKEwjlhefJsL-HAxXSTmwGHW2zDsUQ6AF6BAgGEAM#H%20amzah%20Haz%20was%20born%20on%2015%20February%201940%20in%20a%20Pasadena%20,%20Mohahilir%20,%20Ketapang%20,%20West%20Kalimantan%20.%20His%20father%20,%20Hajji%20.%20Abdul%20Hadi%20Achmad%20,%20and%20mother%20,%20Hajji%20.%20Zainab%20,%20are%20common%20people|title=Vice-President of the Republic of Indonesia: Hamzah Haz|year=2001|publisher=National Information Agency, Republic of Indonesia|editor=Nusirwan, Lembaga Informasi Nasional (Indonesia)|pg=5}}</ref>
Setelah lulus dari Sekolah Menengah Ekonomi Atas di [[Kota Pontianak|Pontianak]] pada 1960, ia memulai karier sebagai wartawan surat kabar ''Bebas'' di Pontianak dan sempat menjadi guru SMA di Ketapang.<ref>{{cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=YL_EDAAAQBAJ&pg=PA44|title=Biografi Presiden dan Wakil Presiden RI|year=2012|author-last=ElBrahimy|author-first=Muhammad|p=44|publisher=[[Balai Pustaka]]|isbn=9796904152}}</ref><ref name=eknu>{{cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=BAEoEAAAQBAJ&pg=PA320|title=Ensiklopedia Khittah NU|year=2020|author-last=Ridwan|author-first=Nur Khalik|volume=4|pp=320-322|publisher=DIVA PRESS|isbn=6-0239-1970-7}}</ref> Ia juga aktif sebagai penulis/Sekretaris Pengurus [[Nahdlatul Ulama]] Kabupaten Ketapang periode 1960–1961.<ref>{{cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=3jByAAAAMAAJ&q=NU+Cabang+Ketapang+.+Sejak+awal+,+Hamzah+memang+sudah+memiliki+kekaguman+...+Penulis+(+sekretaris+)+NU+Cabang+Ketapang+untuk+periode+1960-1961+.&dq=NU+Cabang+Ketapang+.+Sejak+awal+,+Hamzah+memang+sudah+memiliki+kekaguman+...+Penulis+(+sekretaris+)+NU+Cabang+Ketapang+untuk+periode+1960-1961+.&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&source=gb_mobile_search&ovdme=1&sa=X&ved=2ahUKEwic3r7uub-HAxV64jgGHXUUM3sQ6AF6BAgFEAM#NU%20Cabang%20Ketapang%20.%20Sejak%20awal%20,%20Hamzah%20memang%20sudah%20memiliki%20kekaguman%20...%20Penulis%20(%20sekretaris%20)%20NU%20Cabang%20Ketapang%20untuk%20periode%201960-1961%20|title=Hamzah Haz: konsistensi dan integritas perjuangan di bawah panji-panji Ka'bah|year=2002|author-last=Mandan|author-first=Arief Mudatsir |publisher=Pustaka Indonesia Satu|isbn=9-7932-4402-X|ol=OL3613996M|lccn=2002374515|oclc=51580827}}</ref><ref name=mpr87>{{Cite web|url=https://books.google.co.id/books?id=6BsTAAAAMAAJ&pg=PA116|title=Pemilihan umum 1987|date=24 Juli 1988|publisher=Lembaga Pemilihan Umum|via=Google Books}}</ref>


Hamzah dikirim oleh Pemerintah Kabupaten Ketapang untuk kuliah di Akademi Perbankan Bandung dan mengikuti ayahnya yang anggota koperasi kopra untuk melanjutkan pendidikannya di Akademi Koperasi Yogyakarta hingga meraih gelar [[Sarjana Muda]] (B.Sc) pada 1965.<ref name=epdu/><ref name=eknu/><ref name=mpr73>{{Cite web|url=https://books.google.co.id/books?id=VODlHHq4FukC&pg=PA191|title=Riwayat hidup anggota-anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat hasil pemilihan umum 1971|date=24 Juli 1973|publisher=Lembaga Pemilihan Umum|via=Google Books}}</ref> Di sana, ia ikut mendirikan dan menjabat sebagai Ketua [[Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia]] (PMII) Komisariat Akademi Koperasi Yogyakarta periode 1962–1965 sekaligus Ketua Keluarga Pelajar Mahasiswa Kalimantan Barat di Yogyakarta.<ref>{{Cite web|url=https://books.google.co.id/books?id=3jByAAAAMAAJ&q=hamzah+haz+ketua+pmii+kalimantan+barat&dq=hamzah+haz+ketua+pmii+kalimantan+barat&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&source=gb_mobile_search&ovdme=1&sa=X&ved=2ahUKEwjZzLyBt7-HAxUIUWwGHSDbC8EQ6AF6BAgHEAM#hamzah+haz+ketua+pmii+kalimantan+barat|title=Hamzah Haz: konsistensi dan integritas perjuangan di bawah panji-panji Ka'bah|first=Arief Mudatsir|last=Mandan|date=24 Juli 2002|publisher=Pustaka Indonesia Satu|via=Google Books}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.kompas.id/baca/riset/2024/07/24/jejak-pengabdian-hamzah-haz-wakil-presiden-ri-2001-2004|title=Jejak Pengabdian Hamzah Haz, Wakil Presiden RI (2001-2004)|first=DWI|last=ERIANTO|date=24 Jul 2024|website=kompas.id}}</ref><ref name=mpr87/>
Dalam pemilihan Wakil Presiden yang dilakukan oleh 700 orang anggota MPR tersebut, Hamzah Haz berhasil unggul dari [[Susilo Bambang Yudhoyono]] dan [[Akbar Tandjung]].{{cn}}


Sepulang dari Yogyakarta, ia melanjutkan karier sebagai wartawan dan mendirikan surat kabar ''Berita Pawan''.<ref name=epdu/> Pada 1965, Hamzah melanjutkan kuliah di Jurusan Ekonomi Perusahaan Fakultas Ekonomi [[Universitas Tanjungpura]] hingga tingkat kelima.<ref name=mpr73/><ref>{{Cite web|url=https://books.google.co.id/books?id=vTFIAAAAMAAJ&pg=PA391|title=Development Reform Cabinet, Republic of Indonesia, 1998-1999|first=Indonesia Kabinet Reformasi|last=Pembangunan|date=24 Juli 1999|publisher=Departemen Penerangan RI|via=Google Books}}</ref> Ia juga aktif sebagai Ketua PMII Cabang Kalimantan Barat periode 1965–1971 sekaligus penulis/Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Kalimantan Barat dan Ketua Badan Pemeriksa Induk Koperasi Kopra Indonesia.<ref name=mpr87/><ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2022-05-31|title=Profil Hamzah Haz, Jalan Panjang Sang Aktivis hingga Jadi Wapres RI|url=https://nasional.kompas.com/read/2022/05/31/10160581/profil-hamzah-haz-jalan-panjang-sang-aktivis-hingga-jadi-wapres-ri|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2023-11-23}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://kepustakaan-presiden.perpusnas.go.id/cabinet_personnel/popup_profil_pejabat.php?id=412&presiden_id=3&presiden=gusdur|title=Detail Kabinet Menteri - Situs Web Kepustakaan Presiden-Presiden Republik Indonesia}}</ref>
Pada [[Pemilu 2004]], Partai Persatuan Pembangunan meraih posisi keempat, berada di bawah [[Partai Kebangkitan Bangsa]] dengan 8,15% suara, sehingga Hamzah Haz dicalonkan sebagai calon presiden oleh partainya, PPP, berpasangan dengan [[Agum Gumelar]] sebagai calon wakil presiden, tetapi ia kalah dengan perolehan suara hanya 3%.{{cn}}


Pada 21 Desember 1998, Hamzah mendapat gelar doktor Honoris Causa dari [[American World University]], sebuah institusi yang tidak terakreditasi di [[Amerika Serikat]] dan tergolong sebagai [[pabrik ijazah|lembaga jual gelar]],<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2021-03-21|title=Profil Wakil Presiden RI: Hamzah Haz (2001-2004) Halaman all|url=https://www.kompas.com/tren/read/2021/03/21/112500065/profil-wakil-presiden-ri--hamzah-haz-2001-2004-|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2023-11-23}}</ref><ref>{{Cite news|last=Risen|first=Clay|date=2006-01-23|title=Degree Burns|url=https://newrepublic.com/article/65239/the-scourge-fake-diplomas|newspaper=The New Republic|issn=0028-6583|access-date=2023-11-23}}</ref> dengan biaya US$1.200.<ref>{{Citation
== Pemikiran ==
| author = Hamish
Menjelang Pemilu 2014, Hamzah Haz mengungkapkan bahwa suatu hal yang nasionalis dan agamais patut untuk digabungkan agar berhasil memimpin Indonesia 5 tahun ke depan.{{cn}} Ungkapan tersebut sejalan dengan dukungan Hamzah kepada [[Joko Widodo]] agar mencalonkan diri menjadi presiden pada Pemilu 2014 dan juga imbauan untuk Jokowi agar memilih wakil presiden dari jajaran agamawan.{{cn}}
| title = Fake Your Way to the Top
| publisher = Critic
| date = 2 September 2002<!- – 06:45 -->| url = http://www.critic.co.nz/archive?page=46&archive_id=1076&type_code=a
| access-date = 14 March 2010}}</ref><ref>{{Citation
|last = Tobing
|first = Elwin
|title = A fake republic
|publisher = The Indonesian Institute
|date = 7 March 2005
|url = http://www.theindonesianinstitute.org/pers030705.htm
|access-date = 14 March 2010
|url-status = dead
|archive-url = https://web.archive.org/web/20100605021656/http://www.theindonesianinstitute.org/pers030705.htm
|archive-date = 5 June 2010
}}</ref> Meski begitu, ia tetap memegang gelar tersebut hingga kematiannya.<ref name=":1">{{Cite web |last=Nancy |first=Yonada |date=2024-07-24 |title=Biografi Singkat Hamzah Haz Wapres RI Era Presiden Megawati |url=https://tirto.id/biografi-hamzah-haz-wapres-megawati-usia-penyebab-meninggal-g1XZ |access-date=2024-07-24 |website=tirto.id |language=id}}</ref><ref>{{Cite web |last=Amirullah |date=2024-07-24 |title=Profil Hamzah Haz, Wapres ke-9 RI yang Wafat di Usia 84 Tahun |url=https://nasional.tempo.co/read/1895164/profil-hamzah-haz-wapres-ke-9-ri-yang-wafat-di-usia-84-tahun |access-date=2024-07-24 |website=Tempo |language=en}}</ref>

=== Karier ===
[[File:Hamzah Haz, Buku Kenangan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia 1999-2004, p38.jpg|jmpl|150px|Hamzah Haz sebagai Anggota DPR-RI (1999)]]
Pada 1968, Hamzah Haz terpilih menjadi Anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Barat]]. Selain itu, ia juga menjadi Ketua Presidium [[Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia]] Konsulat Pontianak dan asisten dosen di Universitas Tanjungpura.<ref>{{Cite web|url=https://tokoh.id/tokoh/ensiklopedi/hamzah-haz/|title=Hamzah Haz|first=Tokoh|last=Indonesia|date=28 November 2002}}</ref>

Pada tahun 1971 Hamzah menjadi Wakil Ketua Pengurus Wilayah [[Nahdlatul Ulama]] (NU) Kalimantan Barat, dan terpilih menjadi Anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia]] dari NU mewakili [[Kalimantan Barat (daerah pemilihan)|Kalimantan Barat]].<ref name=mpr73/> Pasca terjadinya kebijakan pemerintah yang mewajibkan [[fusi]] antara Nahdlatul Ulama (NU) dengan partai-partai Islam lainnya menjadi [[Partai Persatuan Pembangunan]] (PPP) pada 1973, Hamzah aktif bergerak menjadi anggota [[DPR]] bagi PPP.<ref name="bbc1">[http://news.bbc.co.uk/1/hi/world/asia-pacific/1457865.stm] Article titled "Profile: Hamzah Haz" at the ''BBC News'' Web site, 26 July 2001, accessed 6 April 2007</ref>

Pada 1998, Hamzah Haz diangkat menjadi Menteri Negara Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) oleh Presiden [[Bacharuddin Jusuf Habibie]], tetapi ia mengundurkan diri setelah satu tahun menjabat akibat desakan masyarakat agar pimpinan partai tidak menjabat menteri. Kemudian, pada 6 Oktober 1999, Hamzah Haz terpilih sebagai Wakil Ketua DPR-RI untuk periode 1999–2004. Baru beberapa minggu menjadi [[Daftar Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|Wakil Ketua DPR-RI]], Presiden [[Abdurrahman Wahid]] memintanya menjadi menteri pada [[Kabinet Persatuan Nasional]] sebagai [[Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat|Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat]], dia kembali menerima amanat tersebut, dan kembali pada 26 November 1999. Hamzah kembali mengundurkan diri dengan alasan yang sama dan ingin fokus ke partai. Aksi pengunduran itu juga merupakan aksi pengunduran diri pertama dalam kabinet Persatuan Nasional, setelah Hamzah hanya menjabat selama dua bulan.<ref name="bbc1"/>

[[File:Swearing-in of Hamzah Haz, 2001.jpg|jmpl|Pelantikan Hamzah Haz sebagai [[Wakil Presiden Indonesia]] (2001)]]
Hamzah menjadi kritikus vokal terhadap Presiden Abdurrahman Wahid, namun ia juga dikenal karena kemampuannya dalam berkompromi. Pada saat Gus Dur dimakzulkan pada musim panas 2001, Hamzah adalah Ketua Umum PPP, yang saat itu merupakan partai terbesar ketiga di [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia]].<ref name="bbc1"/> Puncak karier politik Hamzah Haz adalah ketika ia berhasil menjabat menjadi [[Wakil Presiden Republik Indonesia]] menggantikan [[Megawati Soekarnoputri]] yang saat itu naik jabatan menjadi Presiden Republik Indonesia menggantikan Presiden [[Abdurrahman Wahid]] yang diberhentikan melalui [[Sidang Istimewa MPR]] yang dipimpin Ketua [[Majelis Permusyawaratan Rakyat]] saat itu, [[Amien Rais]].

Dalam [[Pemilihan Wakil Presiden Indonesia 2001|pemilihan Wakil Presiden]] yang dilakukan oleh 700 orang anggota MPR tersebut, Hamzah Haz berhasil unggul dari [[Susilo Bambang Yudhoyono]] dan [[Akbar Tandjung]].<ref>{{Cite web|last=Subhanie|first=Dzikry|date=2022-07-26|title=Kisah Hamzah Haz Jadi Wapres, Kalahkan Akbar Tandjung dan SBY|url=https://nasional.sindonews.com/read/836783/12/kisah-hamzah-haz-jadi-wapres-kalahkan-akbar-tandjung-dan-sby-1658761661|website=SINDOnews.com|language=id-ID|access-date=2023-05-30|archive-date=2023-05-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20230530075448/https://nasional.sindonews.com/read/836783/12/kisah-hamzah-haz-jadi-wapres-kalahkan-akbar-tandjung-dan-sby-1658761661|dead-url=no}}</ref>

Pada [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 2004|pemilihan umum 2004]], Partai Persatuan Pembangunan meraih posisi keempat, berada di bawah [[Partai Kebangkitan Bangsa]] dengan 8,15% suara, sehingga Hamzah Haz dicalonkan sebagai calon presiden oleh partainya, PPP, berpasangan dengan [[Agum Gumelar]] sebagai calon wakil presiden, tetapi ia kalah dengan perolehan suara hanya 3%.<ref>[https://www.electionguide.org/elections/id/1936/ IFES]</ref>

=== Hubungan dengan Islamisme militan ===
Sejumlah jurnalis dan komentator melaporkan bahwa Hamzah diyakini menawarkan dukungan kepada kelompok Muslim militan sebagai cara untuk mendapatkan dukungan politik dari mereka. Pada tahun 2002, Bill Guerin, dalam sebuah opini di ''[[Asia Times]]'' menulis, "Hamzah&nbsp;... secara luas dilihat secara terang-terangan bersaing untuk mendapatkan dukungan dari kalangan Muslim Indonesia, termasuk kelompok militan, untuk memperkuat pencalonannya sebagai presiden di negara ini. pemilihan umum pada tahun 2004."<ref>Guerin, Bill (15 October 2007). [https://web.archive.org/web/20021021155707/http://atimes.com/atimes/Southeast_Asia/DJ15Ae02.html "Indonesia: The enemy within"], ''[[Asia Times]]''.</ref>

Hamzah juga dilaporkan sebagai pembela dan teman [[Abu Bakar Ba'asyir]], yang merupakan pemimpin spiritual organisasi [[teroris]] [[Jemaah Islamiyah]]. Saat menjadi wakil presiden, Hamzah tampil di depan umum dengan mengundang Ba'asyir makan malam, dan mengunjungi [[pesantren]] jihadisnya di [[Pondok Pesantren Al Mu'min|Pondok Pesantren Al Mu'min Ngruki]]. Hamzah membantah bahwa Ba'asyir ada hubungannya dengan terorisme hingga penangkapan Ba'asyir pada Oktober 2002, dan dikutip sebelum penangkapan Ba'asyir, "Jika Anda ingin menangkap Abu Bakar Ba'asyir&nbsp;.. Anda harus berurusan dengan saya terlebih dahulu."<ref>[http://www.theage.com.au/articles/2002/10/13/1034222681344.html] Parkinson, Tony, "Jakarta's Day of Reckoning" opinion article in ''The Age'', 14 October 2002, accessed 6 April 2007</ref>

Pada bulan Oktober 2002, sebuah artikel di ''[[Time (majalah)|Time]]'' menyatakan, "Ulama seperti Abubakar [Ba'asyir] memiliki sekutu militer dan politik yang kuat bukanlah rahasia lagi: Wakil Presiden Hamzah Haz adalah salah satunya." Time melaporkan bahwa Hamzah menggambarkan hubungannya dengan Ba'asyir dan pemimpin [[Laskar Jihad]] [[Ja'far Umar Thalib]] sebagai "sangat dekat", namun ''Time'' menambahkan, "banyak yang melihat hubungan ini sebagai murni taktik politik untuk merayu pemilih Muslim menjelang pemilu 2004." Hamzah, meskipun ia "memiliki reputasi sebagai politisi yang cerdik" namun "akan dikenang karena pidatonya yang tidak pantas di hadapan para ulama di pesantren Abubakar di Solo pada bulan Mei [2002]", majalah berita tersebut melaporkan. Dalam kunjungan itu Hamzah juga dikabarkan pernah berkata, "Jika mereka bisa membuktikan ada teroris di sini, saya akan menjadi orang pertama yang memerintahkan penangkapan", lalu turun dari podium dan mencium kedua pipi Abubakar.<ref>[http://www.time.com/time/magazine/article/0,9171,366384,00.html]{{dead link|date=February 2024|bot=medic}}Solo, Andrew Marshall, "The Rage Culture", ''[[Time (magazine)|Time]]'', 21 October 2002.</ref>

Pada tahun 2002, seorang akademisi Australia menyebut Hamzah sebagai "contoh terbaik" mengenai politisi Islam di Indonesia yang "siap memainkan kartu ekstremis untuk menarik lebih banyak suara". Hamzah “telah mendukung Jemaah Islamiyah dan bahkan berperan penting dalam pembebasan anggotanya dari tahanan di masa lalu”, menurut Tim Lindsey, direktur Asian Law Centre di [[Universitas Melbourne]]. “Dia juga terang-terangan menuduh [[CIA]] dan Amerika Serikat yang melakukan aksi bom Bali.”<ref>{{cite web |url=http://www.law.unimelb.edu.au/alc/wip/anti-terrorism.html |title=Asian Law Centre |access-date=6 April 2007 |url-status = dead|archive-url=https://web.archive.org/web/20070610041648/http://www.law.unimelb.edu.au/alc/wip/anti-terrorism.html |archive-date=10 June 2007 }} Lindsey, Tim, "Indonesia's New Anti-terrorism Law: Damned if you Do, Damned if you Don't", article at Web site of the University of Melbourne Asian Law Centre, there is no date on the article, but it mentions upcoming 2004 elections and the October 2002 Bali terrorist attack; accessed 6 April 2007</ref>

==== Penyangkalan teroris di negara ini ====
Pada tahun 2002 Hamzah memberikan wawancara kepada [[Australian Broadcasting Corporation]] (ABC), yang menyiarkannya pada tanggal 23 Oktober. Dalam sulih suara yang diputar selama wawancara televisi, seorang jurnalis ABC mengatakan, "Sebelum [[Bom Bali 2002|bom Bali]], Wakil Presiden Hamzah Haz menegaskan tidak ada teroris di Indonesia. Setelah bom tersebut terjadi, ia memberikan pembenaran yang luar biasa untuk pendiriannya:"<ref>{{cite web |url=http://abc.net.au/foreign/stories/s710402.htm |title=Foreign Correspondent – 23/10/2002: Hamzah Haz Interview Transcript |website=[[Australian Broadcasting Corporation]] |access-date=6 April 2007 |url-status = dead|archive-url=https://web.archive.org/web/20070212201838/http://www.abc.net.au/foreign/stories/s710402.htm |archive-date=12 February 2007 }} Web page titled "Foreign Correspondent / Hamzah Haz Interview Transcript / Broadcast: 23 October 2002 / Reporter: Evan Williams", Australian Broadcasting Corporation Web site, accessed 6 April 2007</ref>

:Pernyataan pers Hamzah Haz: “Kalau saya sebagai wakil presiden bilang Indonesia punya teroris, tidak akan ada yang datang ke Indonesia, investor tidak akan datang.”
Pewawancara ABC kemudian mengatakan kepada Hamzah: "Mengingat Bali, komentar tersebut tampaknya tercela, jika Anda tahu ada orang di sini."

Hamzah menjawab: "Tidak benar saya melindungi mereka dan saya tidak menyesali apa yang saya katakan, tapi saya mengatakannya di masa lalu – ini berkaitan dengan masa lalu. Tapi sekarang kalau ada hubungannya kita ingin tahu apakah benar Indonesia punya jaringan teroris.”

==== Tuduhan terorisme Amerika Serikat ====
Pada tanggal 3 September 2003 Hamzah menyatakan, "Sebenarnya siapa terorisnya, siapa yang menentang HAM? Jawabannya adalah Amerika Serikat karena menyerang Irak. Apalagi raja terorisnya yang melancarkan perang."<ref name="r">{{Citation
|date = 3 September 2003
|title = Indonesian VP: United States Is 'Terrorist King'
|journal = Reuters
|url = http://www.commondreams.org/headlines03/0903-01.htm
|postscript = .
|url-status = dead
|archive-url = https://web.archive.org/web/20061122021602/http://www.commondreams.org/headlines03/0903-01.htm
|archive-date = 22 November 2006
}}</ref>

Menurut ''[[The Sydney Morning Herald]]'', pernyataan Hamzah adalah "serangan pedas yang serupa dengan ucapan banyak pelaku bom Bali". Hamzah juga dikritik karena bergaul secara terbuka dengan beberapa pemimpin Islam garis keras di Indonesia, termasuk Ba'asyir, meskipun setelah serangan teroris di Bali, Hamzah memutuskan hubungan tersebut. Tak lama setelah pernyataan Hamzah, Riza Sihbudi, analis politik [[Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia]], mengatakan kepada kantor berita Detik bahwa Hamzah sepertinya mengejar perolehan suara. “Dia seharusnya tidak berbicara seperti itu karena dia adalah Wakil Presiden”, kata Sihbudi.<ref>[http://www.smh.com.au/articles/2003/09/04/1062548965995.html?from=storyrhs] Moore, Matthew, Herald Correspondent in Jakarta, "Indonesian deputy's attack on US raises fears of split", quote from lead paragraph of news article in ''The Sidney Morning Herald'', 5 September 2003, accessed 6 April 2007</ref>

[[Al Jazeera Media Network|Al Jazeera]] melaporkan sehari setelah pernyataan Hamzah bahwa "Belum ada reaksi AS terhadap komentar penghasut terkenal itu."<ref>{{cite web |url=http://english.aljazeera.net/News/archive/archive?ArchiveId=39674 |title="News Archive / Indonesia may prolong Aceh operation" at ''Al Jazeera'' Web site |access-date=28 March 2017 |url-status = bot: unknown|archive-url=https://web.archive.org/web/20070211095309/http://english.aljazeera.net/News/archive/archive?ArchiveId=39674 |archive-date=11 February 2007 }}, accessed 6 April 2007</ref>


== Kehidupan pribadi ==
== Kehidupan pribadi ==
[[File:Joko Widodo berbelasungkawa atas kematian istri Hamzah Haz, Asmaniah (2017).jpg|jmpl|Presiden [[Joko Widodo]] berbelasungkawa atas kematian istri Hamzah Haz, Asmaniah (2017)]]
Hamzah Haz bergelar PhD (S3 / doktoral) dari [[American World University]],<ref>{{cite web|url=http://kpud-ntbprov.go.id/88-profil/162-9|title=Profil Hamzah Haz|publisher=Komisi Pemilihan Umum Nusa Tenggara Barat|work=kpud-ntbprov.go.id|accessdate=25 Februari 2014}}{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
Sekretariat Wakil Presiden secara resmi menyatakan bahwa Hamzah memiliki dua istri, Asmaniah (lahir 27 Juli 1943), dan Titin Kartini (lahir 4 Mei 1945), dan mereka memiliki total 12 orang anak.<ref>[http://www.setwapres.go.id/profil-hamzah.htm Office of Vice President] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20051220170800/http://www.setwapres.go.id/profil-hamzah.htm|date=9 September 2006 }}</ref> Namun, sumber lain menyatakan Hamzah mempunyai istri ketiga, Soraya, yang tidak dia akui secara resmi, dan dengan siapa dia mempunyai tiga anak lagi.<ref>[http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2004/bulan/05/tgl/21/time/123136/idnews/157972/idkanal/10 Detiknews] {{webarchive |url=https://web.archive.org/web/20070930185316/http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2004/bulan/05/tgl/21/time/123136/idnews/157972/idkanal/10 |date=30 September 2007 }}</ref> Meski sudah lama tidak mendapat pengakuan publik, Soraya tertangkap kamera menemani Hamzah dalam sebuah acara di Bandar Lampung pada tahun 2022, mengukuhkan statusnya sebagai istri ketiga.<ref>{{Cite web |title=Wakil Presiden RI Ke-9 Beserta Istri Anjau Silau Ke Lamban Gedung Kuning |url=https://mediakompeten.co.id/artikel/wakil-presiden-ri-ke-9-beserta-istri--anjau-silau-ke-lamban-gedung-kuning |access-date=2024-07-24 |website=MediaKompeten |language=id}}</ref> Istri pertama dan kedua mendahuluinya. Asmaniah meninggal dunia pada 12 September 2017<ref>{{Cite web |last=antaranews.com |date=2017-09-12 |title=Pemakaman istri Hamzah Haz diwarnai penuh haru |url=https://www.antaranews.com/berita/652174/pemakaman-istri-hamzah-haz-diwarnai-penuh-haru |access-date=2024-07-24 |website=Antara News |language=id}}</ref> dan Titin meninggal dunia pada 19 Mei 2021.<ref>{{Cite web |date=2021-05-19 |title=Ibu Hj. Tintin Kartini Binti Kardiman, Istri Bapak H. Hamzah Haz (Wakil Presiden Republik Indonesia ke - 9) meninggal dunia |url=https://kectanahsareal.kotabogor.go.id/welcome/post/single/210 |access-date=2024-07-24 |website=Pemerintah Kecamatan Tanah Sareal, Bogor |language=id}}</ref>

Hamzah sudah lama menjadi kader dan tokoh senior Nahdlatul Ulama, dan pernah menduduki berbagai posisi di organisasi tersebut sejak masih mahasiswa.<ref name=":0">{{Cite web |title=Innalillahi, Hamzah Haz Wapres Ke-9 RI Meninggal Dunia, Berikut Profilnya |url=https://nu.or.id/obituari/innalillahi-hamzah-haz-wapres-ke-9-ri-meninggal-dunia-berikut-profilnya-zgcXe |access-date=24 July 2024 |website=NU Online |language=id-id}}</ref> Ia adalah murid [[Idham Chalid]], seorang ulama dan politikus [[Kalimantan Selatan]] yang karismatik, dan mendapat pelatihan serta bimbingan politik, agama, dan spiritual darinya.<ref name=":0" />

== Kematian ==
Hamzah Haz meninggal dunia di Tegalan, Kelurahan [[Palmeriam, Matraman, Jakarta Timur]] pada 24 Juli 2024 pukul 09.30 WIB dalam usia 84 tahun.<ref>[https://www.cnnindonesia.com/nasional/20240724101926-20-1124882/wapres-ke-9-hamzah-haz-meninggal-dunia Wapres Ke-9 Hamzah Haz Meninggal Dunia] CNN Indonesia</ref> Ia dimakamkan di pemakaman keluarga pribadi dekat masjid yang dibangunnya di Yayasan Al-Ikhlas, Kecamatan [[Cisarua, Bogor]].<ref>{{Cite web |last=Rahayu |first=Lisye Sri |title=Wapres Ke-9 Hamzah Haz Akan Dimakamkan di Bogor |url=https://news.detik.com/berita/d-7454310/wapres-ke-9-hamzah-haz-akan-dimakamkan-di-bogor |access-date=24 Juli 2024 |website=detiknews |language=id-ID}}</ref> Ia meninggalkan seorang istri, 12 anak, dan banyak cucu serta cicit.<ref>{{Cite web |last=Mahendra |first=Rizky Adha |title=Sosok Wapres Ke-9 Hamzah Haz di Mata Keluarga: Orang Tua yang Baik |url=https://news.detik.com/berita/d-7454482/sosok-wapres-ke-9-hamzah-haz-di-mata-keluarga-orang-tua-yang-baik |access-date=2024-07-24 |website=detiknews |language=id-ID}}</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==
Baris 84: Baris 155:
== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
{{wikiquote-id}}
{{wikiquote-id}}
* {{id}} [http://www.tokoh-indonesia.com/ensiklopedi/h/hamzah-haz/index.shtml Tokoh Indonesia: Hamzah Haz]
* {{id}} [http://www.tokoh-indonesia.com/ensiklopedi/h/hamzah-haz/index.shtml Tokoh Indonesia: Hamzah Haz] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110208165028/http://www.tokoh-indonesia.com/ensiklopedi/h/hamzah-haz/index.shtml |date=2011-02-08 }}


{{Kotak mulai}}
{{Kotak mulai}}
{{s-off}}
{{s-off}}
{{Kotak suksesi |pendahulu = [[Megawati Sukarnoputri]] |jabatan = [[Wakil Presiden Republik Indonesia]] |tahun = 2001–2004 |pengganti = [[Jusuf Kalla]]}}
{{Kotak suksesi |pendahulu = [[Megawati Sukarnoputri]] |jabatan = [[Wakil Presiden Republik Indonesia]] |tahun = 2001–2004 |pengganti = [[Jusuf Kalla]]}}
{{Kotak suksesi |jabatan =[[Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia|Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan<br /> Pengentasan Kemiskinan<br /> Republik Indonesia]] |tahun = 1999 |pendahulu = [[Haryono Suyono]] |pengganti = [[Basri Hasanuddin]]}}
{{Kotak suksesi |jabatan =[[Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia|Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat & Pengentasan Kemiskinan Indonesia]] |tahun = 1999 |pendahulu = [[Haryono Suyono]] |pengganti = [[Basri Hasanuddin]]}}
{{Kotak suksesi |jabatan =[[Menteri Negara Investasi Republik Indonesia|Menteri Negara Investasi Indonesia]]|tahun = 1998–1999 |pendahulu = [[Sanyoto Sastrowardoyo]] |pengganti = [[Marzuki Usman]]}}
{{Kotak suksesi |jabatan =[[Menteri Negara Investasi Republik Indonesia|Menteri Negara Investasi Indonesia]]|tahun = 1998–1999 |pendahulu = [[Sanyoto Sastrowardoyo]] |pengganti = [[Marzuki Usman]]}}
{{s-ppo}}
{{s-ppo}}
Baris 101: Baris 172:
{{Kabinet Reformasi Pembangunan}}
{{Kabinet Reformasi Pembangunan}}
{{lifetime}}
{{lifetime}}
[[Kategori:Ekonom Indonesia]]

[[Kategori:Poligamis]]
[[Kategori:Poligamis]]
[[Kategori:Tokoh Angkatan 66]]
[[Kategori:Alumni Universitas Tanjungpura]]
[[Kategori:Tokoh Nahdlatul Ulama]]
[[Kategori:Tokoh Kalimantan Barat]]
[[Kategori:Tokoh Melayu Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Melayu Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh dari Ketapang]]
[[Kategori:Tokoh Kalimantan Barat]]
[[Kategori:Tokoh Ketapang]]
[[Kategori:Tokoh Angkatan 66]]
[[Kategori:Tokoh Islam Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Nahdlatul Ulama]]
[[Kategori:Alumni PMII]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Wakil Presiden Indonesia]]
[[Kategori:Wakil Presiden Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Partai Persatuan Pembangunan]]
[[Kategori:Menteri Koordinator Indonesia]]
[[Kategori:Menteri Koordinator Indonesia]]
[[Kategori:Menteri Indonesia]]
[[Kategori:Menteri Indonesia]]
[[Kategori:Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia]]
[[Kategori:Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Partai Persatuan Pembangunan]]
[[Kategori:Ketua Partai Persatuan Pembangunan]]
[[Kategori:Ketua Partai Persatuan Pembangunan]]
[[Kategori:Anggota DPR/MPR 1982-1987]]
[[Kategori:Anggota DPR RI 1987–1992]]
[[Kategori:Anggota DPR RI 1987–1992]]
[[Kategori:Anggota DPR RI 1992–1997]]
[[Kategori:Anggota DPR RI 1992–1997]]

Revisi terkini sejak 30 Juli 2024 06.23

Hamzah Haz
Wakil Presiden Indonesia ke-9
Masa jabatan
26 Juli 2001 – 20 Oktober 2004
PresidenMegawati Soekarnoputri
Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Pengentasan Kemiskinan Republik Indonesia ke-10
Masa jabatan
28 Oktober 1999 – 26 November 1999
PresidenAbdurahman Wahid
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat
Bidang Ekonomi dan Keuangan
Masa jabatan
6 Oktober 1999 – 28 Oktober 1999
Ketua DPRAkbar Tanjung
Menteri Negara Investasi ke-2
Masa jabatan
23 Mei 1998 – 18 Mei 1999
PresidenB. J. Habibie
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan ke-4
Masa jabatan
1998–2007
Sekretaris JenderalAlimarwan Hanan (1998-2003)
Yunus Yosfiah (2003-2007)
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia
Masa jabatan
28 Oktober 1971 – 28 Oktober 1999
Pengganti
Faisal Baasir
Sebelum
Daerah pemilihanKalimantan Barat
(1971—87)
Jawa Timur
(1987—92)[1]
DKI Jakarta
(1992—99)[2]
Informasi pribadi
Lahir(1940-02-15)15 Februari 1940
Ketapang, Kalimantan Barat, Hindia Belanda
Meninggal24 Juli 2024(2024-07-24) (umur 84)
Jakarta, Indonesia
Partai politikNU (1960–1973)
PPP (1973–2024)
Suami/istriAsmaniah (m. 1964 w. 2017)
Titin Kartini (w. 2021)
Soraya Smith
HubunganFuad Amin Imron (besan)
Anak12
Alma materUniversitas Tanjungpura, Pontianak
ProfesiPolitikus
Tanda tangan
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

H. Hamzah Haz, B.Sc (15 Februari 1940 – 24 Juli 2024) adalah politikus, ekonom, dan aktivis Islam Indonesia yang menjabat sebagai Wakil Presiden Indonesia ke-9 periode 2001–2004 dan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) periode 1998–2007. Ia pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Pengentasan Kemiskinan Republik Indonesia selama 29 hari pada November 1999, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) selama 22 hari pada Oktober 1999, dan Menteri Negara Investasi merangkap Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal sejak 1998 hingga 1999. Ia lama berkiprah sebagai Anggota DPR-RI selama tujuh periode sejak 1971 hingga 1999. Ia memulai karier aktivisme di kampus melalui Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia dan di masyarakat melalui Nahdlatul Ulama. Meski hanya bergelar Sarjana Muda, Jimly Asshiddiqie berkomentar bahwa Hamzah Haz sangat luar biasa berkiprah dalam bidang ekonomi.[3]

Riwayat Hidup

[sunting | sunting sumber]

Kehidupan awal, pendidikan, dan aktivisme

[sunting | sunting sumber]

Hamzah Haz dilahirkan di Desa Pesaguan, Matan Hilir Selatan, Ketapang, Kalimantan Barat pada 15 Februari 1940.[4] Ia merupakan putra dari Haji Abdul Hadi Achmad, seorang guru Sekolah Rakyat yang lalu menjadi kepala desa, dengan Hajjah Zainab.[4][5] Setelah lulus dari Sekolah Menengah Ekonomi Atas di Pontianak pada 1960, ia memulai karier sebagai wartawan surat kabar Bebas di Pontianak dan sempat menjadi guru SMA di Ketapang.[6][7] Ia juga aktif sebagai penulis/Sekretaris Pengurus Nahdlatul Ulama Kabupaten Ketapang periode 1960–1961.[8][9]

Hamzah dikirim oleh Pemerintah Kabupaten Ketapang untuk kuliah di Akademi Perbankan Bandung dan mengikuti ayahnya yang anggota koperasi kopra untuk melanjutkan pendidikannya di Akademi Koperasi Yogyakarta hingga meraih gelar Sarjana Muda (B.Sc) pada 1965.[4][7][10] Di sana, ia ikut mendirikan dan menjabat sebagai Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Akademi Koperasi Yogyakarta periode 1962–1965 sekaligus Ketua Keluarga Pelajar Mahasiswa Kalimantan Barat di Yogyakarta.[11][12][9]

Sepulang dari Yogyakarta, ia melanjutkan karier sebagai wartawan dan mendirikan surat kabar Berita Pawan.[4] Pada 1965, Hamzah melanjutkan kuliah di Jurusan Ekonomi Perusahaan Fakultas Ekonomi Universitas Tanjungpura hingga tingkat kelima.[10][13] Ia juga aktif sebagai Ketua PMII Cabang Kalimantan Barat periode 1965–1971 sekaligus penulis/Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Kalimantan Barat dan Ketua Badan Pemeriksa Induk Koperasi Kopra Indonesia.[9][14][15]

Pada 21 Desember 1998, Hamzah mendapat gelar doktor Honoris Causa dari American World University, sebuah institusi yang tidak terakreditasi di Amerika Serikat dan tergolong sebagai lembaga jual gelar,[16][17] dengan biaya US$1.200.[18][19] Meski begitu, ia tetap memegang gelar tersebut hingga kematiannya.[20][21]

Hamzah Haz sebagai Anggota DPR-RI (1999)

Pada 1968, Hamzah Haz terpilih menjadi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Barat. Selain itu, ia juga menjadi Ketua Presidium Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia Konsulat Pontianak dan asisten dosen di Universitas Tanjungpura.[22]

Pada tahun 1971 Hamzah menjadi Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (NU) Kalimantan Barat, dan terpilih menjadi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dari NU mewakili Kalimantan Barat.[10] Pasca terjadinya kebijakan pemerintah yang mewajibkan fusi antara Nahdlatul Ulama (NU) dengan partai-partai Islam lainnya menjadi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada 1973, Hamzah aktif bergerak menjadi anggota DPR bagi PPP.[23]

Pada 1998, Hamzah Haz diangkat menjadi Menteri Negara Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) oleh Presiden Bacharuddin Jusuf Habibie, tetapi ia mengundurkan diri setelah satu tahun menjabat akibat desakan masyarakat agar pimpinan partai tidak menjabat menteri. Kemudian, pada 6 Oktober 1999, Hamzah Haz terpilih sebagai Wakil Ketua DPR-RI untuk periode 1999–2004. Baru beberapa minggu menjadi Wakil Ketua DPR-RI, Presiden Abdurrahman Wahid memintanya menjadi menteri pada Kabinet Persatuan Nasional sebagai Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, dia kembali menerima amanat tersebut, dan kembali pada 26 November 1999. Hamzah kembali mengundurkan diri dengan alasan yang sama dan ingin fokus ke partai. Aksi pengunduran itu juga merupakan aksi pengunduran diri pertama dalam kabinet Persatuan Nasional, setelah Hamzah hanya menjabat selama dua bulan.[23]

Pelantikan Hamzah Haz sebagai Wakil Presiden Indonesia (2001)

Hamzah menjadi kritikus vokal terhadap Presiden Abdurrahman Wahid, namun ia juga dikenal karena kemampuannya dalam berkompromi. Pada saat Gus Dur dimakzulkan pada musim panas 2001, Hamzah adalah Ketua Umum PPP, yang saat itu merupakan partai terbesar ketiga di Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.[23] Puncak karier politik Hamzah Haz adalah ketika ia berhasil menjabat menjadi Wakil Presiden Republik Indonesia menggantikan Megawati Soekarnoputri yang saat itu naik jabatan menjadi Presiden Republik Indonesia menggantikan Presiden Abdurrahman Wahid yang diberhentikan melalui Sidang Istimewa MPR yang dipimpin Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat saat itu, Amien Rais.

Dalam pemilihan Wakil Presiden yang dilakukan oleh 700 orang anggota MPR tersebut, Hamzah Haz berhasil unggul dari Susilo Bambang Yudhoyono dan Akbar Tandjung.[24]

Pada pemilihan umum 2004, Partai Persatuan Pembangunan meraih posisi keempat, berada di bawah Partai Kebangkitan Bangsa dengan 8,15% suara, sehingga Hamzah Haz dicalonkan sebagai calon presiden oleh partainya, PPP, berpasangan dengan Agum Gumelar sebagai calon wakil presiden, tetapi ia kalah dengan perolehan suara hanya 3%.[25]

Hubungan dengan Islamisme militan

[sunting | sunting sumber]

Sejumlah jurnalis dan komentator melaporkan bahwa Hamzah diyakini menawarkan dukungan kepada kelompok Muslim militan sebagai cara untuk mendapatkan dukungan politik dari mereka. Pada tahun 2002, Bill Guerin, dalam sebuah opini di Asia Times menulis, "Hamzah ... secara luas dilihat secara terang-terangan bersaing untuk mendapatkan dukungan dari kalangan Muslim Indonesia, termasuk kelompok militan, untuk memperkuat pencalonannya sebagai presiden di negara ini. pemilihan umum pada tahun 2004."[26]

Hamzah juga dilaporkan sebagai pembela dan teman Abu Bakar Ba'asyir, yang merupakan pemimpin spiritual organisasi teroris Jemaah Islamiyah. Saat menjadi wakil presiden, Hamzah tampil di depan umum dengan mengundang Ba'asyir makan malam, dan mengunjungi pesantren jihadisnya di Pondok Pesantren Al Mu'min Ngruki. Hamzah membantah bahwa Ba'asyir ada hubungannya dengan terorisme hingga penangkapan Ba'asyir pada Oktober 2002, dan dikutip sebelum penangkapan Ba'asyir, "Jika Anda ingin menangkap Abu Bakar Ba'asyir .. Anda harus berurusan dengan saya terlebih dahulu."[27]

Pada bulan Oktober 2002, sebuah artikel di Time menyatakan, "Ulama seperti Abubakar [Ba'asyir] memiliki sekutu militer dan politik yang kuat bukanlah rahasia lagi: Wakil Presiden Hamzah Haz adalah salah satunya." Time melaporkan bahwa Hamzah menggambarkan hubungannya dengan Ba'asyir dan pemimpin Laskar Jihad Ja'far Umar Thalib sebagai "sangat dekat", namun Time menambahkan, "banyak yang melihat hubungan ini sebagai murni taktik politik untuk merayu pemilih Muslim menjelang pemilu 2004." Hamzah, meskipun ia "memiliki reputasi sebagai politisi yang cerdik" namun "akan dikenang karena pidatonya yang tidak pantas di hadapan para ulama di pesantren Abubakar di Solo pada bulan Mei [2002]", majalah berita tersebut melaporkan. Dalam kunjungan itu Hamzah juga dikabarkan pernah berkata, "Jika mereka bisa membuktikan ada teroris di sini, saya akan menjadi orang pertama yang memerintahkan penangkapan", lalu turun dari podium dan mencium kedua pipi Abubakar.[28]

Pada tahun 2002, seorang akademisi Australia menyebut Hamzah sebagai "contoh terbaik" mengenai politisi Islam di Indonesia yang "siap memainkan kartu ekstremis untuk menarik lebih banyak suara". Hamzah “telah mendukung Jemaah Islamiyah dan bahkan berperan penting dalam pembebasan anggotanya dari tahanan di masa lalu”, menurut Tim Lindsey, direktur Asian Law Centre di Universitas Melbourne. “Dia juga terang-terangan menuduh CIA dan Amerika Serikat yang melakukan aksi bom Bali.”[29]

Penyangkalan teroris di negara ini

[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 2002 Hamzah memberikan wawancara kepada Australian Broadcasting Corporation (ABC), yang menyiarkannya pada tanggal 23 Oktober. Dalam sulih suara yang diputar selama wawancara televisi, seorang jurnalis ABC mengatakan, "Sebelum bom Bali, Wakil Presiden Hamzah Haz menegaskan tidak ada teroris di Indonesia. Setelah bom tersebut terjadi, ia memberikan pembenaran yang luar biasa untuk pendiriannya:"[30]

Pernyataan pers Hamzah Haz: “Kalau saya sebagai wakil presiden bilang Indonesia punya teroris, tidak akan ada yang datang ke Indonesia, investor tidak akan datang.”

Pewawancara ABC kemudian mengatakan kepada Hamzah: "Mengingat Bali, komentar tersebut tampaknya tercela, jika Anda tahu ada orang di sini."

Hamzah menjawab: "Tidak benar saya melindungi mereka dan saya tidak menyesali apa yang saya katakan, tapi saya mengatakannya di masa lalu – ini berkaitan dengan masa lalu. Tapi sekarang kalau ada hubungannya kita ingin tahu apakah benar Indonesia punya jaringan teroris.”

Tuduhan terorisme Amerika Serikat

[sunting | sunting sumber]

Pada tanggal 3 September 2003 Hamzah menyatakan, "Sebenarnya siapa terorisnya, siapa yang menentang HAM? Jawabannya adalah Amerika Serikat karena menyerang Irak. Apalagi raja terorisnya yang melancarkan perang."[31]

Menurut The Sydney Morning Herald, pernyataan Hamzah adalah "serangan pedas yang serupa dengan ucapan banyak pelaku bom Bali". Hamzah juga dikritik karena bergaul secara terbuka dengan beberapa pemimpin Islam garis keras di Indonesia, termasuk Ba'asyir, meskipun setelah serangan teroris di Bali, Hamzah memutuskan hubungan tersebut. Tak lama setelah pernyataan Hamzah, Riza Sihbudi, analis politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, mengatakan kepada kantor berita Detik bahwa Hamzah sepertinya mengejar perolehan suara. “Dia seharusnya tidak berbicara seperti itu karena dia adalah Wakil Presiden”, kata Sihbudi.[32]

Al Jazeera melaporkan sehari setelah pernyataan Hamzah bahwa "Belum ada reaksi AS terhadap komentar penghasut terkenal itu."[33]

Kehidupan pribadi

[sunting | sunting sumber]
Presiden Joko Widodo berbelasungkawa atas kematian istri Hamzah Haz, Asmaniah (2017)

Sekretariat Wakil Presiden secara resmi menyatakan bahwa Hamzah memiliki dua istri, Asmaniah (lahir 27 Juli 1943), dan Titin Kartini (lahir 4 Mei 1945), dan mereka memiliki total 12 orang anak.[34] Namun, sumber lain menyatakan Hamzah mempunyai istri ketiga, Soraya, yang tidak dia akui secara resmi, dan dengan siapa dia mempunyai tiga anak lagi.[35] Meski sudah lama tidak mendapat pengakuan publik, Soraya tertangkap kamera menemani Hamzah dalam sebuah acara di Bandar Lampung pada tahun 2022, mengukuhkan statusnya sebagai istri ketiga.[36] Istri pertama dan kedua mendahuluinya. Asmaniah meninggal dunia pada 12 September 2017[37] dan Titin meninggal dunia pada 19 Mei 2021.[38]

Hamzah sudah lama menjadi kader dan tokoh senior Nahdlatul Ulama, dan pernah menduduki berbagai posisi di organisasi tersebut sejak masih mahasiswa.[39] Ia adalah murid Idham Chalid, seorang ulama dan politikus Kalimantan Selatan yang karismatik, dan mendapat pelatihan serta bimbingan politik, agama, dan spiritual darinya.[39]

Hamzah Haz meninggal dunia di Tegalan, Kelurahan Palmeriam, Matraman, Jakarta Timur pada 24 Juli 2024 pukul 09.30 WIB dalam usia 84 tahun.[40] Ia dimakamkan di pemakaman keluarga pribadi dekat masjid yang dibangunnya di Yayasan Al-Ikhlas, Kecamatan Cisarua, Bogor.[41] Ia meninggalkan seorang istri, 12 anak, dan banyak cucu serta cicit.[42]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Pemilihan umum 1987". Lembaga Pemilihan Umum. 24 Juli 1988 – via Google Books. 
  2. ^ "Parlementaria". Bagian Hubungan Masjarakat DPRGR. 24 Jul 1990 – via Google Books. 
  3. ^ https://news.detik.com/berita/d-7455517/jimly-asshiddiqie-kenang-hamzah-haz-smart-dan-objektif-dalam-perencanaan
  4. ^ a b c d Komandoko, Gamal (2010). Ensiklopedia Pelajar dan Umum. Pustaka Widyatama. hlm. 22. ISBN 9-7961-0371-0. 
  5. ^ Nusirwan, Lembaga Informasi Nasional (Indonesia), ed. (2001). Vice-President of the Republic of Indonesia: Hamzah Haz. National Information Agency, Republic of Indonesia. 
  6. ^ ElBrahimy, Muhammad (2012). Biografi Presiden dan Wakil Presiden RI. Balai Pustaka. hlm. 44. ISBN 9796904152. 
  7. ^ a b Ridwan, Nur Khalik (2020). Ensiklopedia Khittah NU. 4. DIVA PRESS. hlm. 320–322. ISBN 6-0239-1970-7. 
  8. ^ Mandan, Arief Mudatsir (2002). Hamzah Haz: konsistensi dan integritas perjuangan di bawah panji-panji Ka'bah. Pustaka Indonesia Satu. ISBN 9-7932-4402-X. LCCN 2002374515. OCLC 51580827. OL 3613996M. 
  9. ^ a b c "Pemilihan umum 1987". Lembaga Pemilihan Umum. 24 Juli 1988 – via Google Books. 
  10. ^ a b c "Riwayat hidup anggota-anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat hasil pemilihan umum 1971". Lembaga Pemilihan Umum. 24 Juli 1973 – via Google Books. 
  11. ^ Mandan, Arief Mudatsir (24 Juli 2002). "Hamzah Haz: konsistensi dan integritas perjuangan di bawah panji-panji Ka'bah". Pustaka Indonesia Satu – via Google Books. 
  12. ^ ERIANTO, DWI (24 Jul 2024). "Jejak Pengabdian Hamzah Haz, Wakil Presiden RI (2001-2004)". kompas.id. 
  13. ^ Pembangunan, Indonesia Kabinet Reformasi (24 Juli 1999). "Development Reform Cabinet, Republic of Indonesia, 1998-1999". Departemen Penerangan RI – via Google Books. 
  14. ^ Media, Kompas Cyber (2022-05-31). "Profil Hamzah Haz, Jalan Panjang Sang Aktivis hingga Jadi Wapres RI". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2023-11-23. 
  15. ^ "Detail Kabinet Menteri - Situs Web Kepustakaan Presiden-Presiden Republik Indonesia". 
  16. ^ Media, Kompas Cyber (2021-03-21). "Profil Wakil Presiden RI: Hamzah Haz (2001-2004) Halaman all". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2023-11-23. 
  17. ^ Risen, Clay (2006-01-23). "Degree Burns". The New Republic. ISSN 0028-6583. Diakses tanggal 2023-11-23. 
  18. ^ Hamish (2 September 2002<!- – 06:45 -->), Fake Your Way to the Top, Critic, diakses tanggal 14 March 2010 
  19. ^ Tobing, Elwin (7 March 2005), A fake republic, The Indonesian Institute, diarsipkan dari versi asli tanggal 5 June 2010, diakses tanggal 14 March 2010 
  20. ^ Nancy, Yonada (2024-07-24). "Biografi Singkat Hamzah Haz Wapres RI Era Presiden Megawati". tirto.id. Diakses tanggal 2024-07-24. 
  21. ^ Amirullah (2024-07-24). "Profil Hamzah Haz, Wapres ke-9 RI yang Wafat di Usia 84 Tahun". Tempo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-07-24. 
  22. ^ Indonesia, Tokoh (28 November 2002). "Hamzah Haz". 
  23. ^ a b c [1] Article titled "Profile: Hamzah Haz" at the BBC News Web site, 26 July 2001, accessed 6 April 2007
  24. ^ Subhanie, Dzikry (2022-07-26). "Kisah Hamzah Haz Jadi Wapres, Kalahkan Akbar Tandjung dan SBY". SINDOnews.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-05-30. Diakses tanggal 2023-05-30. 
  25. ^ IFES
  26. ^ Guerin, Bill (15 October 2007). "Indonesia: The enemy within", Asia Times.
  27. ^ [2] Parkinson, Tony, "Jakarta's Day of Reckoning" opinion article in The Age, 14 October 2002, accessed 6 April 2007
  28. ^ [3][pranala nonaktif]Solo, Andrew Marshall, "The Rage Culture", Time, 21 October 2002.
  29. ^ "Asian Law Centre". Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 June 2007. Diakses tanggal 6 April 2007.  Lindsey, Tim, "Indonesia's New Anti-terrorism Law: Damned if you Do, Damned if you Don't", article at Web site of the University of Melbourne Asian Law Centre, there is no date on the article, but it mentions upcoming 2004 elections and the October 2002 Bali terrorist attack; accessed 6 April 2007
  30. ^ "Foreign Correspondent – 23/10/2002: Hamzah Haz Interview Transcript". Australian Broadcasting Corporation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 February 2007. Diakses tanggal 6 April 2007.  Web page titled "Foreign Correspondent / Hamzah Haz Interview Transcript / Broadcast: 23 October 2002 / Reporter: Evan Williams", Australian Broadcasting Corporation Web site, accessed 6 April 2007
  31. ^ "Indonesian VP: United States Is 'Terrorist King'", Reuters, 3 September 2003, diarsipkan dari versi asli tanggal 22 November 2006. 
  32. ^ [4] Moore, Matthew, Herald Correspondent in Jakarta, "Indonesian deputy's attack on US raises fears of split", quote from lead paragraph of news article in The Sidney Morning Herald, 5 September 2003, accessed 6 April 2007
  33. ^ ""News Archive / Indonesia may prolong Aceh operation" at Al Jazeera Web site". Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 February 2007. Diakses tanggal 28 March 2017.  , accessed 6 April 2007
  34. ^ Office of Vice President Diarsipkan 9 September 2006 di Wayback Machine.
  35. ^ Detiknews Diarsipkan 30 September 2007 di Wayback Machine.
  36. ^ "Wakil Presiden RI Ke-9 Beserta Istri Anjau Silau Ke Lamban Gedung Kuning". MediaKompeten. Diakses tanggal 2024-07-24. 
  37. ^ antaranews.com (2017-09-12). "Pemakaman istri Hamzah Haz diwarnai penuh haru". Antara News. Diakses tanggal 2024-07-24. 
  38. ^ "Ibu Hj. Tintin Kartini Binti Kardiman, Istri Bapak H. Hamzah Haz (Wakil Presiden Republik Indonesia ke - 9) meninggal dunia". Pemerintah Kecamatan Tanah Sareal, Bogor. 2021-05-19. Diakses tanggal 2024-07-24. 
  39. ^ a b "Innalillahi, Hamzah Haz Wapres Ke-9 RI Meninggal Dunia, Berikut Profilnya". NU Online. Diakses tanggal 24 July 2024. 
  40. ^ Wapres Ke-9 Hamzah Haz Meninggal Dunia CNN Indonesia
  41. ^ Rahayu, Lisye Sri. "Wapres Ke-9 Hamzah Haz Akan Dimakamkan di Bogor". detiknews. Diakses tanggal 24 Juli 2024. 
  42. ^ Mahendra, Rizky Adha. "Sosok Wapres Ke-9 Hamzah Haz di Mata Keluarga: Orang Tua yang Baik". detiknews. Diakses tanggal 2024-07-24. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
Jabatan politik
Didahului oleh:
Megawati Sukarnoputri
Wakil Presiden Republik Indonesia
2001–2004
Diteruskan oleh:
Jusuf Kalla
Didahului oleh:
Haryono Suyono
Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat & Pengentasan Kemiskinan Indonesia
1999
Diteruskan oleh:
Basri Hasanuddin
Didahului oleh:
Sanyoto Sastrowardoyo
Menteri Negara Investasi Indonesia
1998–1999
Diteruskan oleh:
Marzuki Usman
Jabatan partai politik
Didahului oleh:
Ismail Hassan Metareum
Presiden Partai Persatuan Pembangunan
1998–2007
Diteruskan oleh:
Suryadharma Ali
Jabatan pemerintahan
Didahului oleh:
Sanyoto Sastrowardoyo
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal
1998–1999
Diteruskan oleh:
Marzuki Usman