Lompat ke isi

Stasiun Bangil: Perbedaan antara revisi

Koordinat: 7°35′56″S 112°46′42″E / 7.5989654°S 112.778365°E / -7.5989654; 112.778365
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Ardy RfPas (bicara | kontrib)
k →‎Bangunan dan tata letak: mengubah hyperlink teks
k Infobox bagian operasi layanan
 
(164 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{kegunaanlain|BG}}
{{infobox stasiun
{{infobox stasiun
| name = Bangil
| name = Bangil
<!--| symbol_location = Surabaya
| symbol_location = Surabaya
| symbol = t
| symbol = ta
| symbol_location2 = Surabaya
| symbol_location2 = KAI
| symbol2 = pd-->| symbol_location = Surabaya
| symbol2 = KAI
| symbol = pb
| symbol_location3 =
| symbol3 =
| symbol_location4 = Surabaya
| nomorstasiun = {{KAICN solid|PB|05|size=40}} {{KAICN solid|Pe|17|size=40}} {{KAICN solid|Tm|17|size=40}} {{KAICN solid|SP|17|size=40}}
| symbol4 = ta
| symbol_location5 = KAI
| symbol5 = KAI
| nomorstasiun = {{KAICN solid|SP|17|size=40}}{{KAICN solid|Tm|09|size=40}}{{KAICN solid|PD|09|size=40}}
| tinggi = +9 m
| tinggi = +9 m
| kode = BG
| kode = BG
Baris 21: Baris 19:
| kodepos = 67153
| kodepos = 67153
| coordinates = {{coord|7.5989654|S|112.778365|E|region:ID_type:railwaystation|format=dms|display=inline,title}}
| coordinates = {{coord|7.5989654|S|112.778365|E|region:ID_type:railwaystation|format=dms|display=inline,title}}
| operator = [[Daerah Operasi VIII Surabaya]]
| operator = daop8
| operator2 = [[KAI Commuter]]
| operator2 = [[KAI Commuter]]
| class = I
| class = I
Baris 27: Baris 25:
| letak = * km 47+038 lintas [[Stasiun Surabaya Kota|Surabaya Kota]]-[[Stasiun Probolinggo|Probolinggo]]-[[Stasiun Kalisat|Kalisat]]-''[[Stasiun Panarukan|Panarukan]]''
| letak = * km 47+038 lintas [[Stasiun Surabaya Kota|Surabaya Kota]]-[[Stasiun Probolinggo|Probolinggo]]-[[Stasiun Kalisat|Kalisat]]-''[[Stasiun Panarukan|Panarukan]]''
* km 0+000 lintas '''Bangil'''-[[Stasiun Blitar|Blitar]]-[[Stasiun Kertosono|Kertosono]]
* km 0+000 lintas '''Bangil'''-[[Stasiun Blitar|Blitar]]-[[Stasiun Kertosono|Kertosono]]
| line = [[Kereta api Pandalungan|Pandalungan]], [[Kereta api Arjuno Ekspres|Arjuno Ekspres]], [[Kereta api Jayabaya|Jayabaya]], [[Kereta api Ranggajati|Ranggajati]], [[Kereta api Wijayakusuma|Wijayakusuma]], [[Kereta api Mutiara Timur|Mutiara Timur]], [[Kereta api Blambangan Ekspres|Blambangan Ekspres]], [[Kereta api Logawa|Logawa]], [[Kereta api Sri Tanjung|Sri Tanjung]], [[Kereta api Tawang Alun|Tawang Alun]], [[Kereta api Probowangi|Probowangi]], Commuter Line ([[Kereta api Penataran|Penataran]], [[Kereta api Tumapel|Tumapel]], [[Kereta api lokal Jawa Timur#Lokal Pasuruan|Supas [Lokal Pasuruan]]]), dan [[Kereta api ketel|KA ketel/angkutan BBM]]
| line = '''Lintas utara Jawa''': {{KA|Jayabaya}}, {{KA|Pandalungan}}, dan {{KA|Blambangan Ekspres}}<br>'''Lintas tengah Jawa''': {{KA|Logawa}} dan {{KA|Ranggajati}}<br>'''Lintas selatan Jawa''': {{KA|Sri Tanjung}} dan {{KA|Wijayakusuma}}<br>'''Lintas timur Jawa''': {{KA|Mutiara Timur}}, {{KA|Probowangi}}, dan {{KA|Tawang Alun}}<br>'''Aglomerasi''': {{KA|Arjuno Ekspres}}<br>'''Lokal''': Commuter Line ([[Kereta api Commuter Line Dhoho dan Penataran|Penataran]], [[Kereta api lokal di Jawa Timur#Tumapel|Tumapel]], dan [[Kereta api lokal Jawa Timur#Supas|Supas]])
| services = {{adjacent stations|system=Komuter Surabaya
| services = {{adjacent stations
|system=Layanan aglomerasi KAI
|line1=Surabaya–Pasuruan|left1=Porong|right1=Pasuruan
|line=Probowangi|left=Sidoarjo|right=Pasuruan
|system2=Komuter Surabaya
|line2=Penataran|left2=Porong|right2=Lawang
|line3=Tumapel|left3=Porong|right3=Lawang}}
|line2=Surabaya–Pasuruan|left2=Porong|right2=Pasuruan
|line3=Penataran|left3=Porong|right3=Lawang
|line4=Tumapel|left4=Porong|right4=Lawang}}
| track = 8
| track = 8
* Jalur 2: sepur lurus arah [[Stasiun Jember|Jember]]-[[Stasiun Banyuwangi Baru|Banyuwangi]]
* Jalur 2: sepur lurus arah [[Stasiun Jember|Jember]]-[[Stasiun Banyuwangi Baru|Banyuwangi]]
Baris 41: Baris 42:
| map_type = Kabupaten Pasuruan#Jawa Timur
| map_type = Kabupaten Pasuruan#Jawa Timur
}}
}}
'''Stasiun Bangil (BG)''' adalah [[stasiun kereta api]] kelas I yang terletak di [[Pogar, Bangil, Pasuruan]]. Stasiun ini merupakan stasiun paling timur di [[Daerah Operasi VIII Surabaya]] lintas [[Jalur kereta api Wonokromo–Bangil|Bangil–Sidoarjo]] sekaligus merupakan stasiun aktif paling barat di [[Kabupaten Pasuruan]]. Ke arah timur dari stasiun ini terdapat jalur percabangan menuju [[Stasiun Probolinggo|Probolinggo]] dan [[Stasiun Malang|Malang]].
'''Stasiun Bangil (BG)''' adalah [[stasiun kereta api]] kelas I yang terletak di [[Pogar, Bangil, Pasuruan]]. Stasiun ini merupakan stasiun paling timur di [[Daerah Operasi VIII Surabaya]] lintas [[Jalur kereta api Wonokromo–Bangil|Bangil–Sidoarjo]] sekaligus merupakan stasiun aktif paling barat di [[Kabupaten Pasuruan]] dengan jarak 47 km arah selatan dari [[Stasiun Surabaya Kota]]. Ke arah timur dari stasiun ini terdapat jalur percabangan menuju [[Stasiun Probolinggo|Probolinggo]] dan [[Stasiun Malang|Malang]].


Ke arah timur sebelum [[Stasiun Pasuruan]], terdapat [[Stasiun Kraton]] kini sudah dinonaktifkan karena jarak antarstasiun yang tidak terlalu jauh dengan Stasiun Pasuruan. Sementara itu, ke arah barat sebelum [[Stasiun Porong]], terdapat [[Stasiun Gununggangsir]] yang juga sudah tidak aktif karena memiliki tingkat pemasukan yang rendah.
Ke arah timur sebelum [[Stasiun Pasuruan]], terdapat [[Stasiun Kraton]] yang sudah dinonaktifkan karena jarak antarstasiun yang tidak terlalu jauh dengan Stasiun Pasuruan. Sementara itu, ke arah barat sebelum [[Stasiun Porong]], terdapat [[Stasiun Gununggangsir]] yang juga sudah dinonaktifkan karena memiliki tingkat pemasukan yang rendah.


Stasiun ini merupakan stasiun utama di Kabupaten Pasuruan sehingga dijadikan stasiun pemberhentian bagi sebagian besar kereta api.
Stasiun ini merupakan stasiun utama di Kabupaten Pasuruan sehingga dijadikan stasiun pemberhentian bagi semua kereta api penumpang serta melayani bongkar muat angkutan batu [[balas]]/kricak di Daop VIII.


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Stasiun Bangil diresmikan oleh perusahaan kereta api negara [[Hindia Belanda]] bernama ''[[Staatsspoorwegen]]'' (SS) wilayah Eksploitasi Timur atau ''Oosterlijnen'' pada 16 Mei 1878 bersamaan dengan pembukaan jalur kereta api [[Stasiun Surabaya Kota|Surabaya]]–[[Stasiun Pasuruan|Pasuruan]], merupakan salah satu diantara jalur kereta api pertama yang dibangun oleh perusahaan tersebut. Stasiun ini tergolong besar serta memiliki [[depo lokomotif]]. Setelah pembangunan jalur Surabaya–Pasuruan usai, SS juga melakukan progres pembangunan jalur menuju Malang yang kemudian dibuka pada 20 Juli 1879.<ref>{{cite book|title=Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Ned. Indië|author=Staatsspoorwegen|publisher=Burgerlijke Openbare Werken|year=1925|place=Batavia}}</ref><ref>{{cite book|title=Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Ned. Indië|author=Staatsspoorwegen|publisher=Burgerlijke Openbare Werken|year=1925|place=Batavia}}</ref>
Stasiun Bangil diresmikan oleh perusahaan kereta api negara [[Hindia Belanda]] bernama ''[[Staatsspoorwegen]]'' (SS) wilayah Eksploitasi Timur atau ''Oosterlijnen'' pada 16 Mei 1878 bersamaan dengan pembukaan jalur kereta api [[Stasiun Surabaya Kota|Surabaya]]–[[Stasiun Pasuruan|Pasuruan]], merupakan salah satu di antara jalur kereta api pertama yang dibangun oleh perusahaan tersebut. Stasiun ini tergolong besar serta memiliki [[depo lokomotif]]. Setelah pembangunan jalur Surabaya–Pasuruan usai, SS juga melakukan progres pembangunan jalur menuju Malang yang kemudian dibuka pada 20 Juli 1879.<ref name="Staatsspoorwegen 1925">{{cite book|title=Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Ned. Indië|author=Staatsspoorwegen|publisher=Burgerlijke Openbare Werken|year=1925|place=Batavia}}</ref><ref name="Staatsspoorwegen 1925"/>


Bangunan stasiun sempat diperluas pada tahun 1905 hingga bisa dilihat fisiknya saat ini. Pada pembangunan jalur baru ke [[Kabupaten Malang|Malang]], selain berfungsi sebagai jalur penghubung dari daerah perkotaan (Surabaya dan sekitarnya) ke daerah destinasi wisata (terutama ke daerah [[Batu, Malang|Batu]]) dan tempat peristirahatan, jalur ini juga dikenal melewati daerah pegunungan dan memiliki medan yang memiliki banyak tanjakan, terutama di daerah Sengon dimana memiliki gradien tanjakan yang cukup curam. Pada awal beroperasinya, ''[[Staatsspoorwegen]]'' tidak memiliki armada lokomotif yang besar dan cukup kuat untuk melayani jalur ini. Maka, dibangunlah sebuah [[depo lokomotif]] yang berfungsi sebagai tempat penampungan dan perbaikan lokomotif dari dan ke arah [[Malang]]. Depo ini pada awalnya pernah menjadi persinggahan lokomotif-lokomotif uap buatan Fox, Walker & Co., [[Inggris]], armada lokomotif SS300 dan SS400 ([[lokomotif C11]] dan [[Lokomotif C12|C12]]) buatan Hartmann, [[Jerman]] juga didatangkan untuk melengkapi armada lokomotif dari dan ke arah Malang.<ref>{{Cite book|last=Reitsma|first=S.A.|date=1925|title=Gedenkboek der Staatsspoor en Tramwegen in Nederlansch Indie 1875-1925|location=Weltevreden (Batavia)|publisher=Topografische Inrichting|url-status=live}}</ref> Lambat laun, akhirnya pernah menjadi tempat persinggahan armada lokomotif besar dan kuat, seperti lokomotif mallet seri SS520 ([[lokomotif CC10]]) dan beberapa jenis lokomotif kereta api ekspress seperti SS1000 ([[lokomotif C53]]), SS800 "''Javanic"'' ([[lokomotif F10]]) yang merupakan armada loko mutasi dari jalur pegunungan Jawa Barat, kemudian SS1100 dan SS1300 ([[Lokomotif C27|C27]] dan [[Lokomotif C28|C28]]). Sejak tahun 1934, SS menghadirkan layanan kereta api ekspres untuk menghubungkan perkotaan ([[Kota Surabaya|Surabaya]]) ke daerah peristirahatan di [[Malang Raya|Malang]] bernama ''Vlugge Vijf'' (Cepat Lima). Kereta api ekspres ini pernah membukukan rekor perjalanannya yang hanya dapat ditembus dalam waktu 1 jam 15 menit (75 menit) saat ditarik armada lokomotif ekspres andalan seri SS1300 ([[lokomotif C28]]), hal ini tidak terlepas dari keberadaan [[jalur ganda]] dari Surabaya – Porong, pemasangan [[traksi ganda]] dari dipo lokomotif stasiun ini (untuk menaklukkan jalur curam ke Malang) juga kecepatan disepanjang jalur KA ini yang ditingkatkan mencapai 90 km/jam pada akhir 1930-an.<ref>{{Cite book|last=Oegema|first=J.J.G.|date=1982|title=De Stoomtractie op Java en Sumatra|location=Deventer- Antwerpen|publisher=Kluwer Technische Boeken B.V.|isbn=9020115200|url-status=live}}</ref>
Bangunan stasiun sempat diperluas pada tahun 1905 hingga bisa dilihat fisiknya saat ini. Pada pembangunan jalur baru ke [[Kabupaten Malang|Malang]], selain berfungsi sebagai jalur penghubung dari daerah perkotaan (Surabaya dan sekitarnya) ke daerah destinasi wisata (terutama ke daerah [[Batu, Malang|Batu]]) dan tempat peristirahatan, jalur ini juga dikenal melewati daerah pegunungan dan memiliki medan yang memiliki banyak tanjakan dan turunan, terutama di daerah [[Stasiun Sengon|Sengon]] yang memiliki gradien kemiringan yang cukup curam. Pada awal beroperasinya, ''[[Staatsspoorwegen]]'' tidak memiliki armada [[lokomotif]] yang besar dan cukup kuat untuk melayani jalur ini. Maka, dibangunlah sebuah [[depo lokomotif]] yang berfungsi sebagai tempat penampungan dan perbaikan lokomotif dari dan ke arah [[Malang]]. Depo ini pada awalnya pernah menjadi persinggahan lokomotif-lokomotif uap buatan Fox, Walker & Co., [[Inggris]], armada lokomotif SS300 dan SS400 ([[lokomotif C11]] dan [[Lokomotif C12|C12]]) buatan Hartmann, [[Jerman]] juga didatangkan untuk melengkapi armada lokomotif dari dan ke arah Malang.<ref>{{Cite book|last=Reitsma|first=S.A.|date=1925|title=Gedenkboek der Staatsspoor en Tramwegen in Nederlansch Indie 1875-1925|location=Weltevreden (Batavia)|publisher=Topografische Inrichting|url-status=live}}</ref> Lambat laun, akhirnya pernah menjadi tempat persinggahan armada lokomotif besar dan kuat, seperti lokomotif mallet seri SS520 ([[lokomotif CC10]]) dan beberapa jenis lokomotif kereta api ekspress seperti SS1000 ([[lokomotif C53]]), SS800 "''Javanic"'' ([[lokomotif F10]]) yang merupakan armada loko mutasi dari jalur pegunungan Jawa Barat, kemudian SS1100 dan SS1300 ([[Lokomotif C27|C27]] dan [[Lokomotif C28|C28]]). Sejak tahun 1934, SS menghadirkan layanan kereta api ekspres untuk menghubungkan perkotaan ([[Kota Surabaya|Surabaya]]) ke daerah peristirahatan di [[Malang Raya|Malang]] bernama ''Vlugge Vijf'' (Cepat Lima). Kereta api ekspres ini pernah membukukan rekor perjalanannya yang hanya dapat ditembus dalam waktu 1 jam 15 menit (75 menit) saat ditarik armada lokomotif ekspres andalan seri SS1300 ([[lokomotif C28]]), hal ini tidak terlepas dari keberadaan [[jalur ganda]] dari Surabaya–Porong, pemasangan [[traksi ganda]] dari dipo lokomotif stasiun ini (untuk menaklukkan jalur curam ke Malang) juga kecepatan di sepanjang jalur KA ini yang ditingkatkan mencapai 90 km/jam pada akhir 1930-an.<ref>{{Cite book|last=Oegema|first=J.J.G.|date=1982|title=De Stoomtractie op Java en Sumatra|location=Deventer- Antwerpen|publisher=Kluwer Technische Boeken B.V.|isbn=9020115200|url-status=live}}</ref>
[[File:Locomotief van de Staatsspoorwegen op Java, KITLV 32563.tiff|jmpl|kiri|Lokomotif ekspres seri SS1300 (sebelum dipasang smoke deflector) yang kemudian menjadi C28]]
[[File:Locomotief van de Staatsspoorwegen op Java, KITLV 32563.tiff|jmpl|kiri|Lokomotif ekspres seri SS1300 (sebelum dipasang smoke deflector) yang kemudian menjadi C28]]
Stasiun ini juga pernah terhubung dengan jalur ke arah [[Stasiun Pandaan|Pandaan]] [[Stasiun Japanan|Japanan]] milik [[Modjokerto Stoomtram Maatschappij|''Modjokerto Stoomtram Maatschappij'']] (MSM) untuk pengangkutan barang diantaranya gula dari pabrik-pabrik gula yang beroperasi disana di sebelah selatan emplasemen stasiun yang dibuka pada tanggal 4 Mei 1919. Jalur ini merupakan perpindahan dari jalur lama yang diresmikan pada tanggal 18 September 1899<ref>{{Cite book|last=Weijerman|first=A.W.E.|date=1904|title=Geschiedkundig overzicht van het ontstaan der spoor- en tramwegen in Nederlandsch-Indië|publisher=Javasche Boekhandel & Drukkerij|url-status=live}}</ref>, sebagai imbas proyek lanjutan MSM berupa jalur yang terhubung ke PG.Sumberredjo di sebelah utara yang seharusnya juga dibangun namun tidak kunjung dieksekusi karena jalur ini dianggap kurang menguntungkan bagi MSM hingga pada akhirnya pembangunan jalur ke PG.Sumberredjo diambil alih oleh ''[[Staatsspoorwegen]]'' (SS) dan jalur MSM yang awalnya dari jalur satu dipindah ke sebelah selatan.<ref>{{Cite book|last=Reitsma|first=S.A.|date=1920|title=Indische spoorweg-politiek|publisher=Landsdrukkerij|url-status=live}}</ref> Sedangkan untuk PG.Sumberredjo sendiri tutup disekitar tahun 1932/1933 disusul oleh PG.Pandaan dan PG.Japanan sebagai imbas dari [[Depresi Besar]], kemudian kompleks PG.Sumberredjo diakuisisi oleh ''NV.Textielfabriek en Handelsmaatschappij Kantjil Mas'' dan berubah nama menjadi Pabrik Tekstil Kantjil Mas.
Stasiun ini juga pernah terhubung dengan jalur ke arah [[Stasiun Pandaan|Pandaan]]–[[Stasiun Japanan|Japanan]] milik ''[[Modjokerto Stoomtram Maatschappij]]'' (MSM) untuk pengangkutan barang, salah satunya adalah gula dari pabrik-pabrik gula yang beroperasi di sana di sebelah selatan emplasemen stasiun yang dibuka pada tanggal 4 Mei 1919. Jalur ini merupakan perpindahan dari jalur lama yang diresmikan pada tanggal 18 September 1899<ref>{{Cite book|last=Weijerman|first=A.W.E.|date=1904|title=Geschiedkundig overzicht van het ontstaan der spoor- en tramwegen in Nederlandsch-Indië|publisher=Javasche Boekhandel & Drukkerij|url-status=live}}</ref>, sebagai imbas proyek lanjutan MSM berupa jalur yang terhubung ke Pabrik Gula (PG) Sumberredjo di sebelah utara yang seharusnya juga dibangun, tetapi tidak kunjung dieksekusi karena jalur ini dianggap kurang menguntungkan bagi MSM hingga pada akhirnya pembangunan jalur ke PG Sumberredjo diambil alih oleh ''[[Staatsspoorwegen]]'' (SS) dan jalur MSM yang awalnya dari jalur satu dipindah ke sebelah selatan.<ref>{{Cite book|last=Reitsma|first=S.A.|date=1920|title=Indische spoorweg-politiek|publisher=Landsdrukkerij|url-status=live}}</ref> Sedangkan untuk PG Sumberredjo sendiri tutup sekitar tahun 1932/1933 disusul oleh PG Pandaan dan PG Japanan sebagai imbas dari [[Depresi Besar]], kemudian kompleks PG Sumberredjo diakuisisi oleh ''NV.Textielfabriek en Handelsmaatschappij Kantjil Mas'' dan berubah nama menjadi Pabrik Tekstil Kantjil Mas.


Fasad bangunan ini mirip seperti [[Stasiun Kertosono]] dimana bangunan utama stasiun saat ini sudah tidak terlihat asli, kecuali pada bagian kanopi dan depo lokomotif yang kini sudah tidak digunakan. Dalam beberapa catatan sejarah, bangunan utama yang asli Stasiun Bangil telah dijatuhi bom melalui serangan udara sebagai dampak serangkaian [[Agresi Militer Belanda II]] pada tahun 1948 di wilayah Pasuruan–Sidoarjo. Kemungkinan besar stasiun ini telah dibangun ulang oleh Djawatan Kereta Api (DKA) setelah Agresi sehingga stasiun ini kembali beroperasi pada tahun berikutnya.<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/38139980|title=Sejarah perkeretaapian Indonesia|date=1997-|publisher=Angkasa|others=Tim Telaga Bakti Nusantara., Asosiasi Perkeretaapian Indonesia.|isbn=979-665-168-8|edition=Cet. 1|location=Bandung|oclc=38139980}}</ref><ref>{{Cite book|title=Sejarah pemerintahan militer dan peran pamong praja di Jawa Timur selama perjuangan fisik, 1945-1950|last=Sudarno|publisher=Balai Pustaka|year=1993|isbn=|location=Jakarta|pages=|url-status=live}}</ref>
Fasad bangunan ini mirip seperti [[Stasiun Kertosono]], tetapi bangunan utama stasiun saat ini sudah tidak terlihat asli, kecuali pada bagian kanopi dan depo lokomotif yang kini sudah tidak digunakan. Dalam beberapa catatan sejarah, bangunan utama yang asli Stasiun Bangil telah dijatuhi bom melalui serangan udara sebagai dampak serangkaian [[Agresi Militer Belanda II]] pada tahun 1948 di wilayah Pasuruan–Sidoarjo. Kemungkinan besar stasiun ini telah dibangun ulang oleh Djawatan Kereta Api (DKA) setelah Agresi sehingga stasiun ini kembali beroperasi pada tahun berikutnya.<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/38139980|title=Sejarah perkeretaapian Indonesia|date=1997-|publisher=Angkasa|others=Tim Telaga Bakti Nusantara., Asosiasi Perkeretaapian Indonesia.|isbn=979-665-168-8|edition=Cet. 1|location=Bandung|oclc=38139980}}</ref><ref>{{Cite book|title=Sejarah pemerintahan militer dan peran pamong praja di Jawa Timur selama perjuangan fisik, 1945-1950|last=Sudarno|publisher=Balai Pustaka|year=1993|isbn=|location=Jakarta|pages=|url-status=live}}</ref>


== Bangunan dan tata letak ==
== Bangunan dan tata letak ==
[[Berkas:Stasiun Bangil 2.jpg|jmpl|kiri|Stasiun Bangil dilihat dari arah barat, beserta emplasemen]]
[[Berkas:Stasiun Bangil 2.jpg|jmpl|kiri|Stasiun Bangil dilihat dari arah barat, beserta emplasemen]]
[[File:Bangil station at night.jpg|jmpl|kiri|Peron Stasiun Bangil ke arah barat (Surabaya) pada malam hari]]
[[File:Bangil station at night.jpg|jmpl|kiri|Peron Stasiun Bangil ke arah barat (Surabaya) pada malam hari]]
Stasiun Bangil memiliki delapan jalur kereta api ditambah dua jalur menuju gudang yang terletak di sebelah barat daya stasiun. Jalur 2 adalah sepur lurus dari dan ke arah timur ([[Stasiun Jember|Jember]][[Stasiun Banyuwangi Baru|Banyuwangi]]), jalur 3 adalah sepur lurus arah selatan ([[Stasiun Malang|Malang]]–[[Stasiun Blitar|Blitar]]–[[Stasiun Kertosono|Kertosono]]) dan barat ([[Stasiun Surabaya Kota|Surabaya]]), serta jalur 6–8 merupakan jalur parkir rangkaian KA angkutan [[Minyak bumi|BBM]].
Stasiun Bangil memiliki delapan jalur kereta api ditambah dua jalur menuju gudang yang terletak di sebelah barat daya stasiun. Jalur 2 merupakan sepur lurus dari dan ke arah timur ({{sta|Jember}}{{sta|Ketapang|3=Banyuwangi}}), jalur 3 merupakan sepur lurus arah selatan ([[Stasiun Malang|Malang]]–[[Stasiun Blitar|Blitar]]–[[Stasiun Kertosono|Kertosono]]) dan barat ([[Stasiun Surabaya Kota|Surabaya]]), serta jalur 6–8 merupakan jalur parkir rangkaian KA angkutan [[Minyak bumi|BBM]]. Kedua jalur yang menuju gudang tersebut kini lebih sering digunakan untuk aktivitas bongkar muat angkutan [[Balas|batu balas]]/kricak.
{| cellpadding="3" cellspacing="0"

| style="border-top:solid 1px grey"|Jalur badug 2
Dari emplasemen stasiun terdapat percabangan menuju [[Pandaan, Pasuruan|Pandaan]], yang sudah dinonaktifkan bersamaan dengan penonaktifan seluruh jalur kereta api [[Modjokerto Stoomtram Maatschappij|''Modjokerto Stoomtram Maatschappij'']] (MSM) pada tahun 1969. Jalur tersebut digunakan untuk angkutan barang, yang kemudian menyambung dengan [[Stasiun Japanan|Japanan]]. Di sebelah barat emplasemen stasiun ini terdapat sebuah [[depo lokomotif]]. Di belakang depo tersebut terdapat stasiun singgah bagi kereta api milik MSM.
| rowspan="4" style="border-top:solid 1px grey" |↔
| rowspan="2" style="border-top:solid 1px grey"|Jalur bongkar muat angkutan batu balas/kricak
| rowspan="4" |
|-
|Jalur badug 1
|-
|Jalur '''8'''
| rowspan="3" |Jalur parkir rangkaian kereta api angkutan BBM
|-
|Jalur '''7'''
|-
|Jalur '''6'''
|←
|→
|-
| colspan="4" style="border:solid 2px; text-align:center" |{{Small|Peron pulau}}
|-
|Jalur '''5'''
|←
|Sepur belok
|→
|-
| colspan="4" style="border:solid 2px; text-align:center" |{{Small|Peron pulau}}
|-
|Jalur '''4'''
|←
|Sepur belok
|→
|-
| colspan="4" style="border:solid 2px; text-align:center" |{{Small|Peron pulau}}
|-
| rowspan="5" |Jalur '''3'''
| rowspan="3" |←
|Sepur lurus arah {{Sta|Surabaya Kota}} dan {{Sta|Kertosono}} {{small|via {{sta|Blitar}}}}
| rowspan="3" |→
|-
|Jalur berjalan langsung kereta api ke arah barat dan selatan
|-
|{{rint|KAI|KAI}} Pemberhentian kereta api antarkota
|-
| rowspan="2" |← {{small|({{sta|Lawang}})}}
|{{rint|surabaya|pe}} [[Commuter Line Dhoho dan Penataran|Commuter Line Penataran]], tujuan {{Sta|Surabaya Kota}} dan tujuan {{Sta|Blitar}} {{small|via {{sta|Malang}}}}
| rowspan="2" |→ {{small|({{sta|Porong}})}}
|-
|{{rint|surabaya|t}} [[Kereta api lokal di Jawa Timur#Tumapel|Commuter Line Tumapel]], tujuan {{Sta|Surabaya Kota}} dan tujuan {{Sta|Malang}}
|-
| colspan="4" style="border:solid 2px; text-align:center" |{{Small|Peron pulau}}
|-
| rowspan="5" style="border-top:solid 1px gray" |Jalur '''2'''
| style="border-top:solid 1px gray" |↔
| style="border-top:solid 1px gray" |Sepur lurus dari dan ke arah {{Sta|Jember}}–{{Sta|Ketapang|3=Banyuwangi}}
| style="border-top:solid 1px gray" |
|-
|←
|{{rint|KAI|KAI}} Pemberhentian kereta api antarkota
|→
|-
| rowspan="2" |← {{small|({{sta|Lawang}})}}
|{{rint|surabaya|pe}} [[Commuter Line Dhoho dan Penataran|Commuter Line Penataran]], tujuan {{Sta|Surabaya Kota}} dan tujuan {{Sta|Blitar}} {{small|via {{sta|Malang}}}}
| rowspan="3" |→ {{small|({{sta|Porong}})}}
|-
|{{rint|surabaya|t}} [[Kereta api lokal di Jawa Timur#Tumapel|Commuter Line Tumapel]], tujuan {{Sta|Surabaya Kota}} dan tujuan {{Sta|Malang}}
|-
|← {{small|({{sta|Pasuruan}})}}
|{{KAIC symbol|SP||size=20}} [[Kereta api lokal di Jawa Timur#Supas|Commuter Line Supas]], tujuan {{sta|Surabaya Kota}} dan tujuan {{Sta|Pasuruan}}
|-
| colspan="4" style="border:solid 2px; text-align:center" |{{Small|Peron pulau}}
|-
| rowspan="4" |Jalur '''1'''
|←
|{{rint|KAI|KAI}} Pemberhentian kereta api antarkota
|→
|-
| rowspan="2" |← {{small|({{sta|Lawang}})}}
|{{rint|surabaya|pe}} [[Commuter Line Dhoho dan Penataran|Commuter Line Penataran]], tujuan {{Sta|Surabaya Kota}} dan tujuan {{Sta|Blitar}} {{small|via {{sta|Malang}}}}
| rowspan="3" |→ {{small|({{sta|Porong}})}}
|-
|{{rint|surabaya|t}} [[Kereta api lokal di Jawa Timur#Tumapel|Commuter Line Tumapel]], tujuan {{Sta|Surabaya Kota}} dan tujuan {{Sta|Malang}}
|-
|← {{small|({{sta|Pasuruan}})}}
|{{KAIC symbol|SP||size=20}} [[Kereta api lokal di Jawa Timur#Supas|Commuter Line Supas]], tujuan {{sta|Surabaya Kota}} dan tujuan {{Sta|Pasuruan}}
|-
| colspan="4" style="border:solid 2px;border-bottom:none 2px; text-align:center" |{{Small|Peron sisi}}
|-
| style="border:solid 1px gray; border-right:none;" |'''G'''
| colspan="3" style="border:solid 1px gray; border-left:none;" |'''Bangunan utama stasiun'''
|}
Dari [[emplasemen]] stasiun terdapat percabangan menuju [[Pandaan, Pasuruan|Pandaan]], yang sudah dinonaktifkan bersamaan dengan penonaktifan seluruh jalur kereta api ''[[Modjokerto Stoomtram Maatschappij]]'' (MSM) pada tahun 1969. Jalur tersebut digunakan untuk angkutan barang, yang kemudian menyambung dengan [[Stasiun Japanan|Japanan]]. Di sebelah barat emplasemen stasiun ini terdapat sebuah [[depo lokomotif]]. Di belakang depo tersebut terdapat stasiun singgah bagi kereta api milik MSM.


Per Mei 2010, sistem persinyalan stasiun ini telah diganti dengan sistem persinyalan elektrik berbasis [[kontrol logika terprogram]] (''Programmable Logic Controller'', PLC) buatan [[Len Industri]], yaitu Sistem Interlocking Len generasi ke-2 (SIL-02).<ref>{{Cite web|url=https://www.len.co.id/prestasi-len-dalam-persinyalan-kereta-api/|title=Prestasi Len Dalam Persinyalan Kereta Api {{!}} PT Len Industri (Persero)|website=www.len.co.id|access-date=2019-08-07}}</ref>
Per Mei 2010, sistem persinyalan mekanik di stasiun ini telah diganti dengan sistem persinyalan elektrik berbasis [[kontrol logika terprogram]] (''Programmable Logic Controller'', PLC) buatan [[Len Industri]], yaitu Sistem Interlocking Len generasi ke-2 (SIL-02).<ref>{{Cite web|url=https://www.len.co.id/prestasi-len-dalam-persinyalan-kereta-api/|title=Prestasi Len Dalam Persinyalan Kereta Api {{!}} PT Len Industri (Persero)|website=www.len.co.id|access-date=2019-08-07}}</ref>


== Insiden ==
== Insiden ==
Pada 12 Mei 2006, seorang wanita—diduga mengalami gangguan jiwa—memasuki lokomotif [[Lokomotif CC201|CC201]] 79R yang menarik 23 [[Kereta api ketel|gerbong ketel BBM]] tujuan [[Stasiun Malang Kotalama|Malang]] saat masinis turun di Stasiun Bangil.<ref>{{Cite news|title=Surabaya Heboh, Wanita Gila Larikan 23 Gerbong Kereta Api|url=https://news.detik.com/berita/d-593602/surabaya-heboh-wanita-gila-larikan-23-gerbong-kereta-api|work=[[Detik.com|detikcom]]|access-date=2019-12-03}}</ref> Masinis tersebut turun dari lokomotif untuk koordinasi pembagian rangkaian gerbong menjadi lima rangkaian. Pada saat itulah, wanita tersebut masuk ke dalam lokomotif dan menjalankan kereta ke arah Surabaya, tetapi wanita tersebut tidak mampu mengendalikan lokomotif. Begitu KA akan memasuki [[Stasiun Sidotopo]], kereta itu ditahan sehingga rangkaian gerbong ketel tersebut [[Anjlok (kereta api)|anjlok]] semua. Delapan gerbong berisi bahan bakar bensin [[premium]] dan satu gerbong berisi bahan bakar [[solar]] terguling dan tumpah. Pada akhirnya, wanita tersebut ditangkap petugas setempat. Diduga wanita tersebut mengalami [[gangguan jiwa]] karena memberikan jawaban tidak masuk akal saat diinterogasi.<ref>{{Cite news|last=Mei 2006|first=Liputan612|last2=Wib|first2=14:39|title=Dimasinisi Wanita Gila, Kereta BBM Terguling|url=https://www.liputan6.com/news/read/122728/dimasinisi-wanita-gila-kereta-bbm-terguling|work=[[Liputan6.com]]|access-date=2019-04-23|language=id}}</ref>
Pada 12 Mei 2006, seorang wanita—diduga mengalami [[gangguan jiwa]]—memasuki lokomotif [[Lokomotif CC201|CC201]] 79R yang menarik 23 [[Kereta api ketel|gerbong ketel BBM]] tujuan [[Stasiun Malang Kotalama|Malang]] saat masinis turun di Stasiun Bangil.<ref>{{Cite news|title=Surabaya Heboh, Wanita Gila Larikan 23 Gerbong Kereta Api|url=https://news.detik.com/berita/d-593602/surabaya-heboh-wanita-gila-larikan-23-gerbong-kereta-api|work=[[Detik.com|detikcom]]|access-date=2019-12-03}}</ref> Masinis tersebut turun dari lokomotif untuk koordinasi pembagian rangkaian gerbong menjadi lima rangkaian. Pada saat itulah, wanita tersebut masuk ke dalam lokomotif dan menjalankan kereta ke arah Surabaya, tetapi wanita tersebut tidak mampu mengendalikan lokomotif. Begitu KA akan memasuki [[Stasiun Sidotopo]], kereta itu ditahan sehingga rangkaian gerbong ketel tersebut [[Anjlok (kereta api)|anjlok]] semua. Delapan gerbong berisi bahan bakar bensin [[premium]] dan satu gerbong berisi bahan bakar [[solar]] terguling dan tumpah. Pada akhirnya, wanita tersebut ditangkap petugas setempat. Diduga wanita tersebut mengalami gangguan jiwa karena memberikan jawaban tidak masuk akal saat diinterogasi.<ref>{{Cite news|last=Mei 2006|first=Liputan612|last2=Wib|first2=14:39|title=Dimasinisi Wanita Gila, Kereta BBM Terguling|url=https://www.liputan6.com/news/read/122728/dimasinisi-wanita-gila-kereta-bbm-terguling|work=[[Liputan6.com]]|access-date=2019-04-23|language=id}}</ref>


== Layanan kereta api ==
== Layanan kereta api ==
Berikut merupakan daftar layanan kereta api penumpang di Stasiun Bangil per 1 Juni 2023 (sesuai Gapeka 2023).
Berikut ini adalah layanan kereta api yang berhenti di stasiun ini sesuai Gapeka 2023 revisi per 18 September 2024.


=== Penumpang ===
=== Antarkota ===
{| class="wikitable"

|+Lintas utara Jawa
==== Antarkota ====
{| class="wikitable sortable"
!Jalur
!Nama kereta api
!Nama kereta api
!Kelas
!Kelas
! colspan="2" |Relasi perjalanan
!Tujuan akhir
!Keterangan
!Keterangan
|-
|-
! colspan="5" |Eksekutif
| rowspan="6" |'''Lintas utara Jawa'''
| rowspan="2" |{{Kereta api|Pandalungan}}
| rowspan="2" |Eksekutif
|Jakarta {{Sta|Gambir}}
| rowspan="2" |Via {{Sta|Surabaya Pasarturi}}–{{Sta|Semarang Tawang}}
|-
|-
|{{Sta|Jember}}
| {{KA|Pandalungan}}
| Eksekutif
| {{sta|Gambir}}
| {{sta|Jember}}
| Via {{sta|Semarang Tawang}}–{{sta|Surabaya Pasarturi}}
|-
|-
! colspan="5" |Campuran
| rowspan="2" |{{kereta api|Jayabaya}}
| rowspan="4" |Eksekutif dan ekonomi
|{{sta|Malang}}
| rowspan="2" |Via {{sta|Surabaya Pasarturi}}–{{Sta|Semarang Poncol}}
|-
|-
| rowspan="2" | {{kereta api|Jayabaya}}
|Jakarta {{sta|Pasar Senen}}
| Eksekutif
| rowspan="4" | {{sta|Pasar Senen}}
| rowspan="2" | {{sta|Malang}}
| rowspan="2" | Via {{sta|Semarang Poncol}}–{{sta|Surabaya Pasarturi}}
|-
|-
| Ekonomi
| rowspan="2" |{{Kereta api|Blambangan Ekspres}}
|{{Sta|Semarang Tawang}}
| rowspan="2" |Via {{Sta|Surabaya Pasarturi}}
|-
|-
| rowspan="2" |{{kereta api|Blambangan Ekspres}}
|{{Sta|Ketapang|3=Banyuwangi}}
|Eksekutif
| rowspan="2" | {{sta|Ketapang|3=Banyuwangi}}
| rowspan="2" |Via {{sta|Semarang Tawang}}–{{sta|Surabaya Pasarturi}}
|-
|-
|Ekonomi
| rowspan="2" |'''Lintas tengah Jawa'''
|}
| rowspan="2" |{{Kereta api|Arjuno Ekspres}}

| rowspan="2" |Eksekutif
{| class="wikitable"
|{{sta|Surabaya Gubeng}}
|+Lintas tengah Jawa
|Hanya jadwal siang
!Nama kereta api
!Kelas
! colspan="2" |Relasi perjalanan
!Keterangan
|-
|-
! colspan="5" |Campuran
|{{Sta|Malang}}
|Hanya jadwal pagi
|-
|-
| rowspan="8" |'''Lintas selatan Jawa'''
| rowspan="2" |{{KA|Ranggajati}}
|Eksekutif
| rowspan="2" |{{Kereta api|Ranggajati}}
| rowspan="2" |Eksekutif dan bisnis
| rowspan="2" |{{sta|Cirebon}}
| rowspan="2" |{{sta|Jember}}
|{{Sta|Cirebon}}
| rowspan="4" |Via {{sta|Surabaya Gubeng}}–{{sta|Yogyakarta}}
| rowspan="2" |Via {{sta|Purwokerto}}–{{sta|Surabaya Gubeng}}
|-
|-
|Bisnis
|{{Sta|Jember}}
|-
|-
! colspan="5" |Ekonomi
| rowspan="2" |{{Kereta api|Wijayakusuma}}
| rowspan="2" |Eksekutif dan ekonomi premium
|{{Sta|Cilacap}}
|-
|-
|{{KA|Logawa}}
|{{Sta|Ketapang|3=Banyuwangi}}
|Ekonomi
|{{sta|Purwokerto}}
|{{sta|Jember}}
|Via {{sta|Lempuyangan}}–{{sta|Surabaya Gubeng}}
|}

{| class="wikitable"
|+Lintas selatan Jawa
!Nama kereta api
!Kelas
! colspan="2" |Relasi perjalanan
!Keterangan
|-
|-
! colspan="5" |Campuran
| rowspan="2" |{{Kereta api|Logawa}}
| rowspan="2" |Bisnis dan ekonomi
|{{Sta|Purwokerto}}
| rowspan="2" |Via Surabaya Gubeng–{{sta|Lempuyangan}}
|-
|-
| rowspan="2" |{{KA|Wijayakusuma}}
|{{Sta|Jember}}
|Eksekutif
| rowspan="2" |{{sta|Cilacap}}
| rowspan="2" |{{sta|Ketapang|3=Banyuwangi}}
| rowspan="2" |Via {{sta|Yogyakarta}}–{{sta|Surabaya Gubeng}}
|-
|-
|Ekonomi Premium
| rowspan="2" |{{Kereta api|Sri Tanjung}}
| rowspan="2" |Ekonomi
|{{Sta|Lempuyangan}}
| rowspan="2" |Via {{Sta|Surabaya Kota}}
|-
|-
! colspan="5" |Ekonomi
|{{Sta|Ketapang|3=Banyuwangi}}
|-
|-
|{{KA|Sri Tanjung}}
| rowspan="6" |'''Lintas timur Jawa'''
| Ekonomi
| rowspan="2" |{{Kereta api|Mutiara Timur}}
|{{sta|Lempuyangan}}
| rowspan="2" |Eksekutif dan ekonomi
|{{sta|Ketapang|3=Banyuwangi}}
|Surabaya ({{STN|Surabaya Gubeng|3=Gubeng}} atau {{STN|Surabaya Pasarturi|3=Pasarturi}})
|Via {{sta|Surabaya Kota}}–{{sta|Jember}}
| rowspan="2" |{{Status KA|Mutiara Timur}}
|}
Khusus tujuan Surabaya Pasarturi hanya tersedia pada jadwal malam.
{| class="wikitable"
|+Lintas timur Jawa
!Nama kereta api
!Kelas
! colspan="2" |Relasi perjalanan
!Keterangan
|-
|-
! colspan="5" |Campuran
|{{Sta|Ketapang|3=Banyuwangi}}
|-
|-
| rowspan="2" |{{Kereta api|Probowangi}}
| rowspan="2" |{{kereta api|Mutiara Timur}}
|Eksekutif
| rowspan="4" |Ekonomi
|{{Sta|Surabaya Gubeng}}
| rowspan="2" |{{Sta|Surabaya Pasarturi}}
| rowspan="2" |
| rowspan="2" |{{sta|Ketapang|3=Banyuwangi}}
| rowspan="2" |Perjalanan ke Surabaya pada jadwal malam, sedangkan sebaliknya pada jadwal siang.
|-
|-
|Bisnis
|{{Sta|Ketapang||Banyuwangi}}
|-
|-
! colspan="5" |Ekonomi
| rowspan="2" |{{Kereta api|Tawang Alun}}
|-
|{{Sta|Malang Kotalama}}
|{{Rint|surabaya|pb}} {{kereta api|Probowangi}}
| rowspan="2" |Via {{Sta|Bangil}}
| rowspan="2" |Ekonomi
|{{sta|Surabaya Gubeng}}
| rowspan="2" |{{sta|Ketapang|3=Banyuwangi}}
|–
|-
|-
|{{kereta api|Tawang Alun}}
|{{Sta|Ketapang|3=Banyuwangi}}
|{{sta|Malang Kotalama}}
|Via '''Bangil'''–{{sta|Jember}}
|}
|}


=== Aglomerasi ===
==== Lokal ([[Commuter Line]]) ====
{| class="wikitable sortable"
{| class="wikitable"
!Nama kereta api
!Nama kereta api
!Kelas
!Tujuan akhir
! colspan="2" |Relasi perjalanan
!Keterangan
!Keterangan
|-
|-
|{{kereta api|Arjuno Ekspres}}
| rowspan="2" |[[Kereta api Dhoho dan Penataran|Penataran]]
| Eksekutif
|{{Sta|Surabaya Kota}}
| rowspan="2" |Via {{Sta|Malang}}
|{{Sta|Surabaya Gubeng}}
|{{sta|Malang}}
|{{status KA|Arjuno Ekspres}}
Hanya jadwal pagi
|}

=== Lokal ([[Commuter Line]]) ===
{| class="wikitable"
|-
|-
! Nama kereta api
|{{Sta|Blitar}}
! colspan=2 | Relasi perjalanan
! Keterangan
|-
|-
| rowspan="2" |[[Kereta api lokal di Jawa Timur#Tumapel|Tumapel]]
| {{rint|surabaya|pe}} [[Kereta api Commuter Line Dhoho dan Penataran|Penataran]]
|{{Sta|Surabaya Kota}}
| rowspan="3" | {{sta|Surabaya Kota}}
| {{sta|Blitar}}
| rowspan="4" | –
|Via {{Sta|Malang}}
|-
|-
| {{KAIC symbol|SP||size=20}} [[Kereta api lokal di Jawa Timur#Supas|Supas]]
|{{Sta|Malang}}
| {{sta|Pasuruan}}
|–
|-
|-
| rowspan="2" |[[Kereta api lokal Jawa Timur#Lokal Pasuruan|Supas (Lokal Pasuruan)]]
| {{rint|surabaya|t}} [[Kereta api lokal di Jawa Timur#Tumapel|Tumapel]]
|{{Sta|Surabaya Kota}}
| {{sta|Malang}}
|Perjalanan kereta api menuju Malang hanya jadwal malam, sedangkan sebaliknya hanya jadwal pagi.
|-
|{{Sta|Pasuruan}}
|}
|}

=== Barang ===
'''Jalur lintas selatan Jawa'''

[[Kereta api ketel|KA ketel/angkutan BBM]], tujuan [[Stasiun Benteng|Benteng]] dan [[Stasiun Malang Kotalama|Malang Kotalama]]


== Galeri ==
== Galeri ==
Baris 200: Baris 320:
Berkas:Gerbong NR9.jpg|Gerbong Penolong NR 9 yang tersimpan di Depo Lokomotif Bangil. Konon, gerbong ini digunakan mengangkut orang-orang yang dituduh berafiliasi dengan [[Partai Komunis Indonesia]] (PKI) yang kemudian digunakan sebagai tempat penyiksaan pada masa [[Gerakan 30 September]] (G 30S/PKI) pada pertengahan tahun 1960-an.
Berkas:Gerbong NR9.jpg|Gerbong Penolong NR 9 yang tersimpan di Depo Lokomotif Bangil. Konon, gerbong ini digunakan mengangkut orang-orang yang dituduh berafiliasi dengan [[Partai Komunis Indonesia]] (PKI) yang kemudian digunakan sebagai tempat penyiksaan pada masa [[Gerakan 30 September]] (G 30S/PKI) pada pertengahan tahun 1960-an.
Berkas:Gerbong NR9 (2).jpg|Gerbong penolong NR 9 dari arah barat
Berkas:Gerbong NR9 (2).jpg|Gerbong penolong NR 9 dari arah barat
Berkas:Gerbong NR9 (3).jpg|Tampak noda berwarna coklat seperti karat pada sisi gerbong penolong NR 9. Berdasarkan cerita yang beredar di masyarakat luas, noda ini merupakan noda darah yang mengering dari korban penyiksaan yang dituduh berafiliasi dengan PKI pada peristiwa G 30S/PKI tahun 1960-an.
Berkas:Gerbong NR9 (3).jpg|Tampak noda berwarna cokelat seperti karat pada sisi gerbong penolong NR 9. Berdasarkan cerita yang beredar di masyarakat luas, noda ini merupakan noda darah yang mengering dari korban penyiksaan yang dituduh berafiliasi dengan PKI pada peristiwa G 30S/PKI tahun 1960-an.
Berkas:Gerbong NR9 (4).jpg|Bogie gerbong penolong NR 9
Berkas:Gerbong NR9 (4).jpg|Bogie gerbong penolong NR 9
Berkas:Gerbong NR9 (5).jpg|Sambungan pada ujung gerbong penolong NR 9
Berkas:Gerbong NR9 (5).jpg|Sambungan pada ujung gerbong penolong NR 9

Revisi terkini sejak 5 Oktober 2024 10.59

Stasiun Bangil
PB05 P17 T17 SP17

Tampak depan Stasiun Bangil, 2020
Lokasi
Koordinat7°35′56″S 112°46′42″E / 7.5989654°S 112.778365°E / -7.5989654; 112.778365
Ketinggian+9 m
Operator
Letak
Jumlah peron5 (satu peron sisi yang agak tinggi, satu peron pulau yang cukup tinggi, dan tiga peron pulau yang rendah)
Jumlah jalur8
LayananLintas utara Jawa: Jayabaya, Pandalungan, dan Blambangan Ekspres
Lintas tengah Jawa: Logawa dan Ranggajati
Lintas selatan Jawa: Sri Tanjung dan Wijayakusuma
Lintas timur Jawa: Mutiara Timur, Probowangi, dan Tawang Alun
Aglomerasi: Arjuno Ekspres
Lokal: Commuter Line (Penataran, Tumapel, dan Supas)
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiI[2]
Operasi layanan
Stasiun sebelumnya Layanan aglomerasi Stasiun berikutnya
Sidoarjo Probowangi
Surabaya Gubeng–Ketapang, p.p.
Pasuruan
menuju Ketapang
Stasiun sebelumnya Stasiun berikutnya
Porong Commuter Line Supas Pasuruan
Terminus
Commuter Line Penataran Lawang
menuju Blitar
Commuter Line Tumapel Lawang
menuju Malang
Fasilitas dan teknis
FasilitasParkir Cetak tiket mandiri Ruang/area tunggu Pemesanan langsung di loket Layanan pelanggan Pusat informasi Musala Toilet Pertokoan/area komersial Ruang menyusui Isi baterai Area merokok 
Tipe persinyalan
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stasiun Bangil (BG) adalah stasiun kereta api kelas I yang terletak di Pogar, Bangil, Pasuruan. Stasiun ini merupakan stasiun paling timur di Daerah Operasi VIII Surabaya lintas Bangil–Sidoarjo sekaligus merupakan stasiun aktif paling barat di Kabupaten Pasuruan dengan jarak 47 km arah selatan dari Stasiun Surabaya Kota. Ke arah timur dari stasiun ini terdapat jalur percabangan menuju Probolinggo dan Malang.

Ke arah timur sebelum Stasiun Pasuruan, terdapat Stasiun Kraton yang sudah dinonaktifkan karena jarak antarstasiun yang tidak terlalu jauh dengan Stasiun Pasuruan. Sementara itu, ke arah barat sebelum Stasiun Porong, terdapat Stasiun Gununggangsir yang juga sudah dinonaktifkan karena memiliki tingkat pemasukan yang rendah.

Stasiun ini merupakan stasiun utama di Kabupaten Pasuruan sehingga dijadikan stasiun pemberhentian bagi semua kereta api penumpang serta melayani bongkar muat angkutan batu balas/kricak di Daop VIII.

Stasiun Bangil diresmikan oleh perusahaan kereta api negara Hindia Belanda bernama Staatsspoorwegen (SS) wilayah Eksploitasi Timur atau Oosterlijnen pada 16 Mei 1878 bersamaan dengan pembukaan jalur kereta api SurabayaPasuruan, merupakan salah satu di antara jalur kereta api pertama yang dibangun oleh perusahaan tersebut. Stasiun ini tergolong besar serta memiliki depo lokomotif. Setelah pembangunan jalur Surabaya–Pasuruan usai, SS juga melakukan progres pembangunan jalur menuju Malang yang kemudian dibuka pada 20 Juli 1879.[3][3]

Bangunan stasiun sempat diperluas pada tahun 1905 hingga bisa dilihat fisiknya saat ini. Pada pembangunan jalur baru ke Malang, selain berfungsi sebagai jalur penghubung dari daerah perkotaan (Surabaya dan sekitarnya) ke daerah destinasi wisata (terutama ke daerah Batu) dan tempat peristirahatan, jalur ini juga dikenal melewati daerah pegunungan dan memiliki medan yang memiliki banyak tanjakan dan turunan, terutama di daerah Sengon yang memiliki gradien kemiringan yang cukup curam. Pada awal beroperasinya, Staatsspoorwegen tidak memiliki armada lokomotif yang besar dan cukup kuat untuk melayani jalur ini. Maka, dibangunlah sebuah depo lokomotif yang berfungsi sebagai tempat penampungan dan perbaikan lokomotif dari dan ke arah Malang. Depo ini pada awalnya pernah menjadi persinggahan lokomotif-lokomotif uap buatan Fox, Walker & Co., Inggris, armada lokomotif SS300 dan SS400 (lokomotif C11 dan C12) buatan Hartmann, Jerman juga didatangkan untuk melengkapi armada lokomotif dari dan ke arah Malang.[4] Lambat laun, akhirnya pernah menjadi tempat persinggahan armada lokomotif besar dan kuat, seperti lokomotif mallet seri SS520 (lokomotif CC10) dan beberapa jenis lokomotif kereta api ekspress seperti SS1000 (lokomotif C53), SS800 "Javanic" (lokomotif F10) yang merupakan armada loko mutasi dari jalur pegunungan Jawa Barat, kemudian SS1100 dan SS1300 (C27 dan C28). Sejak tahun 1934, SS menghadirkan layanan kereta api ekspres untuk menghubungkan perkotaan (Surabaya) ke daerah peristirahatan di Malang bernama Vlugge Vijf (Cepat Lima). Kereta api ekspres ini pernah membukukan rekor perjalanannya yang hanya dapat ditembus dalam waktu 1 jam 15 menit (75 menit) saat ditarik armada lokomotif ekspres andalan seri SS1300 (lokomotif C28), hal ini tidak terlepas dari keberadaan jalur ganda dari Surabaya–Porong, pemasangan traksi ganda dari dipo lokomotif stasiun ini (untuk menaklukkan jalur curam ke Malang) juga kecepatan di sepanjang jalur KA ini yang ditingkatkan mencapai 90 km/jam pada akhir 1930-an.[5]

Lokomotif ekspres seri SS1300 (sebelum dipasang smoke deflector) yang kemudian menjadi C28

Stasiun ini juga pernah terhubung dengan jalur ke arah PandaanJapanan milik Modjokerto Stoomtram Maatschappij (MSM) untuk pengangkutan barang, salah satunya adalah gula dari pabrik-pabrik gula yang beroperasi di sana di sebelah selatan emplasemen stasiun yang dibuka pada tanggal 4 Mei 1919. Jalur ini merupakan perpindahan dari jalur lama yang diresmikan pada tanggal 18 September 1899[6], sebagai imbas proyek lanjutan MSM berupa jalur yang terhubung ke Pabrik Gula (PG) Sumberredjo di sebelah utara yang seharusnya juga dibangun, tetapi tidak kunjung dieksekusi karena jalur ini dianggap kurang menguntungkan bagi MSM hingga pada akhirnya pembangunan jalur ke PG Sumberredjo diambil alih oleh Staatsspoorwegen (SS) dan jalur MSM yang awalnya dari jalur satu dipindah ke sebelah selatan.[7] Sedangkan untuk PG Sumberredjo sendiri tutup sekitar tahun 1932/1933 disusul oleh PG Pandaan dan PG Japanan sebagai imbas dari Depresi Besar, kemudian kompleks PG Sumberredjo diakuisisi oleh NV.Textielfabriek en Handelsmaatschappij Kantjil Mas dan berubah nama menjadi Pabrik Tekstil Kantjil Mas.

Fasad bangunan ini mirip seperti Stasiun Kertosono, tetapi bangunan utama stasiun saat ini sudah tidak terlihat asli, kecuali pada bagian kanopi dan depo lokomotif yang kini sudah tidak digunakan. Dalam beberapa catatan sejarah, bangunan utama yang asli Stasiun Bangil telah dijatuhi bom melalui serangan udara sebagai dampak serangkaian Agresi Militer Belanda II pada tahun 1948 di wilayah Pasuruan–Sidoarjo. Kemungkinan besar stasiun ini telah dibangun ulang oleh Djawatan Kereta Api (DKA) setelah Agresi sehingga stasiun ini kembali beroperasi pada tahun berikutnya.[8][9]

Bangunan dan tata letak

[sunting | sunting sumber]
Stasiun Bangil dilihat dari arah barat, beserta emplasemen
Peron Stasiun Bangil ke arah barat (Surabaya) pada malam hari

Stasiun Bangil memiliki delapan jalur kereta api ditambah dua jalur menuju gudang yang terletak di sebelah barat daya stasiun. Jalur 2 merupakan sepur lurus dari dan ke arah timur (JemberKetapang), jalur 3 merupakan sepur lurus arah selatan (MalangBlitarKertosono) dan barat (Surabaya), serta jalur 6–8 merupakan jalur parkir rangkaian KA angkutan BBM. Kedua jalur yang menuju gudang tersebut kini lebih sering digunakan untuk aktivitas bongkar muat angkutan batu balas/kricak.

Jalur badug 2 Jalur bongkar muat angkutan batu balas/kricak
Jalur badug 1
Jalur 8 Jalur parkir rangkaian kereta api angkutan BBM
Jalur 7
Jalur 6
Peron pulau
Jalur 5 Sepur belok
Peron pulau
Jalur 4 Sepur belok
Peron pulau
Jalur 3 Sepur lurus arah Surabaya Kota dan Kertosono via Blitar
Jalur berjalan langsung kereta api ke arah barat dan selatan
Kereta Api Indonesia Pemberhentian kereta api antarkota
(Lawang) P Commuter Line Penataran, tujuan Surabaya Kota dan tujuan Blitar via Malang (Porong)
T Commuter Line Tumapel, tujuan Surabaya Kota dan tujuan Malang
Peron pulau
Jalur 2 Sepur lurus dari dan ke arah JemberKetapang
Kereta Api Indonesia Pemberhentian kereta api antarkota
(Lawang) P Commuter Line Penataran, tujuan Surabaya Kota dan tujuan Blitar via Malang (Porong)
T Commuter Line Tumapel, tujuan Surabaya Kota dan tujuan Malang
(Pasuruan) SP Commuter Line Supas, tujuan Surabaya Kota dan tujuan Pasuruan
Peron pulau
Jalur 1 Kereta Api Indonesia Pemberhentian kereta api antarkota
(Lawang) P Commuter Line Penataran, tujuan Surabaya Kota dan tujuan Blitar via Malang (Porong)
T Commuter Line Tumapel, tujuan Surabaya Kota dan tujuan Malang
(Pasuruan) SP Commuter Line Supas, tujuan Surabaya Kota dan tujuan Pasuruan
Peron sisi
G Bangunan utama stasiun

Dari emplasemen stasiun terdapat percabangan menuju Pandaan, yang sudah dinonaktifkan bersamaan dengan penonaktifan seluruh jalur kereta api Modjokerto Stoomtram Maatschappij (MSM) pada tahun 1969. Jalur tersebut digunakan untuk angkutan barang, yang kemudian menyambung dengan Japanan. Di sebelah barat emplasemen stasiun ini terdapat sebuah depo lokomotif. Di belakang depo tersebut terdapat stasiun singgah bagi kereta api milik MSM.

Per Mei 2010, sistem persinyalan mekanik di stasiun ini telah diganti dengan sistem persinyalan elektrik berbasis kontrol logika terprogram (Programmable Logic Controller, PLC) buatan Len Industri, yaitu Sistem Interlocking Len generasi ke-2 (SIL-02).[10]

Pada 12 Mei 2006, seorang wanita—diduga mengalami gangguan jiwa—memasuki lokomotif CC201 79R yang menarik 23 gerbong ketel BBM tujuan Malang saat masinis turun di Stasiun Bangil.[11] Masinis tersebut turun dari lokomotif untuk koordinasi pembagian rangkaian gerbong menjadi lima rangkaian. Pada saat itulah, wanita tersebut masuk ke dalam lokomotif dan menjalankan kereta ke arah Surabaya, tetapi wanita tersebut tidak mampu mengendalikan lokomotif. Begitu KA akan memasuki Stasiun Sidotopo, kereta itu ditahan sehingga rangkaian gerbong ketel tersebut anjlok semua. Delapan gerbong berisi bahan bakar bensin premium dan satu gerbong berisi bahan bakar solar terguling dan tumpah. Pada akhirnya, wanita tersebut ditangkap petugas setempat. Diduga wanita tersebut mengalami gangguan jiwa karena memberikan jawaban tidak masuk akal saat diinterogasi.[12]

Layanan kereta api

[sunting | sunting sumber]

Berikut ini adalah layanan kereta api yang berhenti di stasiun ini sesuai Gapeka 2023 revisi per 18 September 2024.

Antarkota

[sunting | sunting sumber]
Lintas utara Jawa
Nama kereta api Kelas Relasi perjalanan Keterangan
Eksekutif
Pandalungan Eksekutif Gambir Jember Via Semarang TawangSurabaya Pasarturi
Campuran
Jayabaya Eksekutif Pasar Senen Malang Via Semarang PoncolSurabaya Pasarturi
Ekonomi
Blambangan Ekspres Eksekutif Ketapang Via Semarang TawangSurabaya Pasarturi
Ekonomi
Lintas tengah Jawa
Nama kereta api Kelas Relasi perjalanan Keterangan
Campuran
Ranggajati Eksekutif Cirebon Jember Via PurwokertoSurabaya Gubeng
Bisnis
Ekonomi
Logawa Ekonomi Purwokerto Jember Via LempuyanganSurabaya Gubeng
Lintas selatan Jawa
Nama kereta api Kelas Relasi perjalanan Keterangan
Campuran
Wijayakusuma Eksekutif Cilacap Ketapang Via YogyakartaSurabaya Gubeng
Ekonomi Premium
Ekonomi
Sri Tanjung Ekonomi Lempuyangan Ketapang Via Surabaya KotaJember
Lintas timur Jawa
Nama kereta api Kelas Relasi perjalanan Keterangan
Campuran
Mutiara Timur Eksekutif Surabaya Pasarturi Ketapang Perjalanan ke Surabaya pada jadwal malam, sedangkan sebaliknya pada jadwal siang.
Bisnis
Ekonomi
PB Probowangi Ekonomi Surabaya Gubeng Ketapang
Tawang Alun Malang Kotalama Via BangilJember

Aglomerasi

[sunting | sunting sumber]
Nama kereta api Kelas Relasi perjalanan Keterangan
Arjuno Ekspres Eksekutif Surabaya Gubeng Malang

Dijalankan pada hari tertentu


Hanya jadwal pagi

Nama kereta api Relasi perjalanan Keterangan
P Penataran Surabaya Kota Blitar Via Malang
SP Supas Pasuruan
T Tumapel Malang Perjalanan kereta api menuju Malang hanya jadwal malam, sedangkan sebaliknya hanya jadwal pagi.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ a b Staatsspoorwegen (1925). Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Ned. Indië. Batavia: Burgerlijke Openbare Werken. 
  4. ^ Reitsma, S.A. (1925). Gedenkboek der Staatsspoor en Tramwegen in Nederlansch Indie 1875-1925. Weltevreden (Batavia): Topografische Inrichting. 
  5. ^ Oegema, J.J.G. (1982). De Stoomtractie op Java en Sumatra. Deventer- Antwerpen: Kluwer Technische Boeken B.V. ISBN 9020115200. 
  6. ^ Weijerman, A.W.E. (1904). Geschiedkundig overzicht van het ontstaan der spoor- en tramwegen in Nederlandsch-Indië. Javasche Boekhandel & Drukkerij. 
  7. ^ Reitsma, S.A. (1920). Indische spoorweg-politiek. Landsdrukkerij. 
  8. ^ Sejarah perkeretaapian Indonesia. Tim Telaga Bakti Nusantara., Asosiasi Perkeretaapian Indonesia. (edisi ke-Cet. 1). Bandung: Angkasa. 1997-. ISBN 979-665-168-8. OCLC 38139980. 
  9. ^ Sudarno (1993). Sejarah pemerintahan militer dan peran pamong praja di Jawa Timur selama perjuangan fisik, 1945-1950. Jakarta: Balai Pustaka. 
  10. ^ "Prestasi Len Dalam Persinyalan Kereta Api | PT Len Industri (Persero)". www.len.co.id. Diakses tanggal 2019-08-07. 
  11. ^ "Surabaya Heboh, Wanita Gila Larikan 23 Gerbong Kereta Api". detikcom. Diakses tanggal 2019-12-03. 
  12. ^ Mei 2006, Liputan612; Wib, 14:39. "Dimasinisi Wanita Gila, Kereta BBM Terguling". Liputan6.com. Diakses tanggal 2019-04-23. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]

(Indonesia) Situs resmi KAI dan jadwal kereta api

Stasiun sebelumnya Piktogram dari KA Jarak Jauh Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Terminus Bangil–Kalisat Kraton
menuju Kalisat
Gununggangsir
menuju Wonokromo
Wonokromo–Bangil Terminus
Wonokerto
menuju Kertosono
Kertosono–Bangil
Sidowayah
menuju Japanan
Japanan–Bangil
eks-Modjokerto Stoomtram Maatschappij
turun di belakang Depo Lokomotif Bangil SS