Lompat ke isi

Aliyah Rasyid: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Kehidupan awal dan pendidikan: Update link PDDIKTI
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(26 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{hatnote|Tokoh dalam artikel ini dirujuk dengan nama depannya, Aliyah, dan bukan dengan nama keluarganya, Alganis.}}
{{Infobox officeholder
{{Infobox officeholder
|name = Aliyah Rasyid Baswedan
|name = Aliyah Rasyid Baswedan
Baris 6: Baris 7:
|birth_name = Aliyah Alganis
|birth_name = Aliyah Alganis
|birth_date = {{birth date and age|1940|3|20|df=y}}
|birth_date = {{birth date and age|1940|3|20|df=y}}
|birth_place = [[Cipicung, Kuningan|Cipicung]], [[Kabupaten Kuningan|Kuningan]], [[Jawa Barat]], [[Hindia Belanda]]
|birth_place = [[Cipicung, Kuningan|Cipicung]], [[Kabupaten Kuningan|Kuningan]], [[Jawa Barat]], [[Hindia Belanda]]
|death_date =
|death_date =
|death_place =
|death_place =
|nationality = [[Indonesia]]
|nationality = <!-- Hanya untuk warga negara asing -->
|party =
|party =
|relations = [[Abdurrahman Baswedan]] (ayah mertua)
|relations = [[Abdurrahman Baswedan]] (mertua)
|spouses = {{menikah|Rasyid Baswedan|1968|2013|end=d.}}
|spouses = {{menikah|Rasyid Baswedan|1968|2013|end=d.}}
|children = <!-- Kolom ini diisi hanya jumlah anak; hanya nama anak yang secara independen sudah terkenal atau telah memiliki artikelnya di Wikipedia; bila ada rujukan/referensi, uraikan pada artikel -->4, termasuk [[Anies Baswedan]]
|children =[[Anies Baswedan]]{{br}}Haifa Baswedan (Almh){{br}}Ridwan Baswedan (Alm){{br}}Abdillah Baswedan
|alma_mater = [[Universitas Pendidikan Indonesia]]{{br}}[[Universitas Negeri Jakarta]]
|alma_mater = {{ubl|[[Universitas Pendidikan Indonesia]]|[[Universitas Negeri Jakarta]]}}
|occupation = Akademisi
|occupation = Akademikus
|profession =
|profession =
|known_for =
|known_for =
|religion = [[Islam]]
|religion = <!-- Kosongkan bagian ini; kolom terkait Suku, Agama dan Ras telah dinonaktifkan -->
}}
}}

[[Profesor|Prof.]] [[Doktor|Dr.]] [[Hajjah|Hj.]] '''Aliyah Rasyid Baswedan''', [[Magister Pendidikan|M.Pd.]] ({{nee}}: '''Alganis''', {{lahirmati|[[Kabupaten Kuningan]], [[Jawa Barat]]|20|3|1940}}) adalah pakar manajemen pendidikan Indonesia, dosen dan Guru Besar Emeritus [[Universitas Negeri Yogyakarta]]. Aktif di berbagai kegiatan sosial, agama dan kemasyarakatan di [[Daerah Istimewa Yogyakarta]]. Ketua Umum DPW Wanita Islam DIY tiga periode ini juga aktif memimpin penyaluran beasiswa bagi siswa dan mahasiswa yang berasal dari keluarga prasejahtera selama lebih dari 3 dekade.
[[Profesor|Prof.]] [[Doktor|Dr.]] [[Hajjah|Hj.]] '''Aliyah Rasyid Baswedan''', [[Magister Pendidikan|M.Pd.]] ({{nee}}: '''Alganis''', {{lahirmati|[[Kabupaten Kuningan]], [[Jawa Barat]]|20|3|1940}}) adalah pakar manajemen pendidikan Indonesia, dosen, akademisi, dan Guru Besar Emeritus [[Universitas Negeri Yogyakarta]] (UNY) dengan pengalaman mengajar di kampus lebih dari 58 tahun. Memulai karier sebagai dosen di IKIP Bandung pada 1965, ia berhasil meraih jabatan guru besar/profesor di IKIP Yogyakarta pada 1997, profesor emeritus UNY sejak 2010 hingga 2015, dan sejak 2011 diminta mengajar sebagai dosen di [[Universitas Ahmad Dahlan]] hingga saat ini.

Aliyah aktif di berbagai kegiatan sosial, agama dan kemasyarakatan di [[Daerah Istimewa Yogyakarta]] (DIY). Ketua Majelis Hikmah Pimpinan Pusat Wanita Islam periode 2021–2026<ref>{{Cite web|url=https://wanitaislam.or.id/struktur/|title=STRUKTUR KEPENGURUSAN PIMPINAN PUSAT WANITA ISLAM (2021-2026)|accessdate=21 Agu 2024}}</ref> dan mantan Ketua Umum DPW Wanita Islam DIY dua periode<ref><nowiki>http://www.dakwatuna.com/2017/01/19/85046/anies-baswedan-pemimpin-alim-mempersatukan-dan-berpengalaman/</nowiki></ref> ini juga aktif memimpin penyaluran beasiswa bagi siswa dan mahasiswa yang berasal dari keluarga prasejahtera selama lebih dari 3 dekade.<ref name=ibuanies/>


== Kehidupan awal dan pendidikan ==
== Kehidupan awal dan pendidikan ==
Aliyah Alganis dilahirkan di [[Cipicung, Kuningan|Cipicung]], [[Kabupaten Kuningan]], [[Jawa Barat]] pada 20 Maret 1940.<ref name=ibuanies>https://aniesbaswedan.com/keluarga/ibu-anies/</ref><ref name=aniesfb>https://www.facebook.com/182838371753157/posts/2741383352565300/?app=fbl</ref> Aliyah merupakan putri kandung (''binti'') dari Abdullah Al Ganis dan Zaenab.<ref name=kbaswedan>https://www.scribd.com/doc/104315931/Daftar-Nama-Keluarga-Besar-Baswedan</ref> Abdullah merupakan seorang pengusaha tenun yang maju di desanya dan dianggap berpikiran maju pada zamannya dan mendorong anak-anaknya untuk bersekolah.<ref name=bio17>{{cite book|url= https://books.google.co.id/books?id=_SrdDwAAQBAJ&pg=PA36|title=KETIKA ANIES BASWEDAN MEMIMPIN MENGGERAKKAN, MENGINSPIRASI|first=Muhammad|last=Husnil|year=2017|publisher=Mahaka Publishing|place=Jakarta}}</ref>
Aliyah Alganis dilahirkan di [[Cipicung, Cipicung, Kuningan|Desa Cipicung]],<ref>https://kbanews.com/senggang/kala-anies-bersua-dengan-teman-ibunya-di-desa-cipicung-kuningan/</ref> [[Cipicung, Kuningan|Kecamatan Cipicung]], [[Kabupaten Kuningan]], [[Jawa Barat]] pada 20 Maret 1940.<ref name=ibuanies>{{Cite web|url=https://aniesbaswedan.com/keluarga/ibu-anies/|title=Ibu Anies Baswedan|website=Kenali Anies Baswedan Presiden Indonesia 2024 &#124; Situs Resmi|accessdate=21 Agu 2024}}</ref><ref name=aniesfb>{{Cite web|url=https://www.facebook.com/182838371753157/posts/2741383352565300/?app=fbl|title=Facebook|website=www.facebook.com|accessdate=21 Agu 2024}}</ref> Aliyah merupakan putri kandung (''binti'') dari Abdullah Al Ganis<ref name=kbaswedan>{{Cite web|url=https://www.scribd.com/doc/104315931/Daftar-Nama-Keluarga-Besar-Baswedan|title=Daftar Nama Keluarga Besar Baswedan &#124; PDF|website=Scribd|accessdate=21 Agu 2024}}</ref> (lahir 1870-an)<ref>{{cite book|url= https://books.google.co.id/books?id=vwLjAwAAQBAJ&pg=PA48|title=Melampaui mimpi Anies Baswedan @twitterland|first=Syafiq|last=Basri|year=2014|publisher=Penerbit Mizan|place=Bandung|page=48}}</ref> dan Zaenab. Abdullah merupakan seorang pengusaha tenun yang maju di desanya dan dianggap berpikiran maju pada zamannya sehingga mendorong anak-anaknya untuk bersekolah.<ref name=bio17>{{cite book|url= https://books.google.co.id/books?id=_SrdDwAAQBAJ&pg=PA36|title=KETIKA ANIES BASWEDAN MEMIMPIN MENGGERAKKAN, MENGINSPIRASI|first=Muhammad|last=Husnil|year=2017|publisher=Mahaka Publishing|place=Jakarta}}</ref> Namun, usaha tenun di kampungnya gulung tikar pada 1970-an karena kalah saing dengan tenun modern.<ref name=page49>{{cite book|url= https://books.google.co.id/books?id=vwLjAwAAQBAJ&pg=PA49|title=Melampaui mimpi Anies Baswedan @twitterland|first=Syafiq|last=Basri|year=2014|publisher=Penerbit Mizan|place=Bandung|page=49}}</ref>


Aliyah langsung memulai pendidikan di kelas 2 dan hanya menempuh pendidikan sekolah dasar selama 4 tahun karena kecerdasannya berhasil meraih nilai yang memuaskan.<ref name=bio17/> Ia mengenyam pendidikan di SD Negeri 1 Cipicung, Kuningan (1946–1952), [[SMP Negeri 1 Kuningan]] (1952–1955), dan [[SMA Negeri 1 Cirebon]] (1955–1958).{{cn}} Karena SMA tidak ada di kampungnya, Aliyah tinggal bersama keluarga pamannya di [[Kota Cirebon]] untuk melanjutkan pendidikan, walaupun itu hal yang tabu bagi gadis di masa itu.<ref name=ibuanies/><ref name=bio17/>
Aliyah langsung memulai pendidikan di kelas 2 dan hanya menempuh pendidikan sekolah dasar selama 4 tahun karena kecerdasannya berhasil meraih nilai yang memuaskan.<ref name=bio17/> Ia mengenyam pendidikan di SD Negeri 1 Cipicung, Kuningan (1946–1952), [[SMP Negeri 1 Kuningan]] (1952–1955), dan [[SMA Negeri 1 Cirebon]] (1955–1958).{{cn}} Karena SMA tidak ada di kampungnya, Aliyah tinggal bersama keluarga pamannya di [[Kota Cirebon]] untuk melanjutkan pendidikan, walaupun itu hal yang tabu bagi gadis di masa itu.<ref name=ibuanies/><ref name=bio17/>


Setamat SMA, Aliyah melanjutkan pendidikan ke FKIP Universitas Padjadjaran Bandung yang kemudian berubah menjadi IKIP Bandung dan kini bernama [[Universitas Pendidikan Indonesia]]. Di Bandung ia tinggal bersama kakak dan adiknya yang berkuliah di [[Institut Teknologi Bandung]].<ref name=bio17/> Aliyah meraih gelar S1 [[Sarjana Pendidikan]] ([[Doktoranda|Dra.]]) dari IKIP Bandung pada 1965.<ref name=pddikti>https://pddikti.kemdikbud.go.id/data_dosen/MTkxNkU0MkItODM5Ri00ODlELTg2OEMtMTQyQzVENEFCN0ZE/95F61136-3540-4ABD-952B-5352B70E85DC</ref> [[Anies Baswedan]] mencatat Aliyah sebagai orang pertama yang meraih gelar sarjana di keluarga besarnya.<ref name=aniesfb/>
Setamat SMA, Aliyah melanjutkan pendidikan ke FKIP Universitas Padjadjaran Bandung yang kemudian berubah menjadi IKIP Bandung dan kini bernama [[Universitas Pendidikan Indonesia]]. Di Bandung ia tinggal bersama kakak dan adiknya yang berkuliah di [[Institut Teknologi Bandung]].<ref name=bio17/> Aliyah meraih gelar S1 [[Sarjana Pendidikan]] ([[Doktoranda|Dra.]]) dari IKIP Bandung pada 1965.<ref name=pddikti>{{Cite web|url=https://pddikti.kemdikbud.go.id/detail-dosen/52Bc4mpU9eb5AnfAMaH94stl9GkH4WAx1kj7LqQHGswTC9qQbjnsPETEHEHKE3yrmAgJ2Q==|title=PDDikti|website=pddikti.kemdikbud.go.id|accessdate=20 Sep 2024}}</ref> Aliyah tercatat sebagai orang pertama yang meraih gelar sarjana di keluarga besarnya.<ref name=aniesfb/><ref name=page49/>


Kemudian setelah bekerja menjadi dosen, Aliyah meraih gelar S2 Magister Pendidikan dari IKIP Jakarta pada 1984 atau kini bernama [[Universitas Negeri Jakarta]], serta S3 Doktor Ilmu Pendidikan di kampus yang sama pada 1990.<ref name=pddikti/> Disertasinya berjudul ''Faktor-Faktor Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Kepuasan Kerja Guru-Guru SMA DIY''.{{cn}}
Kemudian setelah bekerja menjadi dosen, Aliyah meraih gelar S2 Magister Pendidikan dari IKIP Jakarta pada 1984 atau kini bernama [[Universitas Negeri Jakarta]], serta S3 Doktor Ilmu Pendidikan di kampus yang sama pada 1990.<ref name=pddikti/> Disertasinya berjudul ''Faktor-Faktor Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Kepuasan Kerja Guru-Guru SMA DIY''.{{cn}}


== Karier ==
== Karier ==
Pada 1965, Aliyah memulai karier sebagai dosen di IKIP Bandung. Setelah menikah dengan Rasyid Baswedan pada 1968, ia tetap mengajar di sana. Barulah pada 1970, ia dimutasi menjadi dosen di IKIP Yogyakarta atau kini bernama [[Universitas Negeri Yogyakarta]] (UNY). Pada 22 Maret 1997, ia dikukuhkan sebagai Guru Besar Madya dalam Pendidikan Manajemen pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial IKIP Yogyakarta.<ref name=ibuanies/><ref>{{cite newspaper|title=Prof. Dr. Aliyah Rasyid Baswedan, M.Pd: Saya Sangat Mendukung Kegiatan Organisasi bagi Anak|newspaper=Yogya Post|date=Minggu Legi, 6 April 1997|page=8}}</ref> Ia terus mengajar di kampus itu hingga pensiun sebagai [[pegawai negeri sipil]] pada 2010,<ref>https://fishipol.uny.ac.id/id/berita/memperkuat-langkah-uny-menunju-panggung-dunia.html</ref> tetapi diangkat menjadi Guru Besar Emeritus Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi (sejak 2011 bernama Fakultas Ilmu Sosial<ref>https://fishipol.uny.ac.id/id/berita/fise-berubah-jadi-fis-fe.html</ref>) UNY dan tetap mengajar hingga 2015 atau berusia 75 tahun.<ref name=ibuanies/><ref>[http://pps.uny.ac.id/dosen/prof-dr-aliyah-rasyid Profil Dosen] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20180619040358/http://pps.uny.ac.id/dosen/prof-dr-aliyah-rasyid |date=2018-06-19 }} - Situs Pascasarjana [[Universitas Negeri Yogyakarta]]</ref> Selain itu, sejak 2011 ia juga tercatat menjadi Dosen Manajemen Pendidikan di Pascasarjana [[Universitas Ahmad Dahlan]] hingga sekarang.<ref name=pddikti/><ref>https://staff.uad.ac.id/index.php/profile/194003202011090101363659-aliyah-rasyid-baswedan</ref>
Pada 1965, Aliyah memulai karier sebagai dosen di IKIP Bandung.<ref name=bio17/> Setelah menikah dengan Rasyid Baswedan pada 1968, ia tetap mengajar di sana. Barulah pada 1970, ia dimutasi menjadi dosen di IKIP Yogyakarta atau kini bernama [[Universitas Negeri Yogyakarta]] (UNY). Pada 22 Maret 1997, ia dikukuhkan sebagai Guru Besar Madya dalam Pendidikan Manajemen pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial IKIP Yogyakarta.<ref name=aniesfb/><ref>{{cite newspaper|title=Prof. Dr. Aliyah Rasyid Baswedan, M.Pd: Saya Sangat Mendukung Kegiatan Organisasi bagi Anak|newspaper=Yogya Post|date=Minggu Legi, 6 April 1997|page=8}}</ref> Ia terus mengajar di kampus itu hingga pensiun sebagai [[pegawai negeri sipil]] pada 2010,<ref>https://fishipol.uny.ac.id/id/berita/memperkuat-langkah-uny-menunju-panggung-dunia.html</ref> tetapi diangkat menjadi Guru Besar Emeritus Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi (sejak 2011 memisahkan diri menjadi Fakultas Ekonomi<ref>https://fishipol.uny.ac.id/id/berita/fise-berubah-jadi-fis-fe.html</ref>) UNY dan tetap mengajar hingga 2015 atau berusia 75 tahun.<ref name=ibuanies/><ref>[http://pps.uny.ac.id/dosen/prof-dr-aliyah-rasyid Profil Dosen] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20180619040358/http://pps.uny.ac.id/dosen/prof-dr-aliyah-rasyid |date=2018-06-19 }} - Situs Pascasarjana [[Universitas Negeri Yogyakarta]]</ref> Selain itu, sejak 2011 ia juga tercatat menjadi Dosen Manajemen Pendidikan di Pascasarjana [[Universitas Ahmad Dahlan]] hingga sekarang.<ref name=pddikti/><ref>https://staff.uad.ac.id/index.php/profile/194003202011090101363659-aliyah-rasyid-baswedan</ref>

Biodata singkat Aliyah Alganis tercatat dalam buku ''Directory of Selected Scholars and Researchers in Southeast Asia'' yang ditulis Amnuay Tapingkae pada 1974.<ref>{{cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=mB4gAQAAMAAJ&q=aliyah+alganis+1940&dq=aliyah+alganis+1940&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&source=gb_mobile_search&ovdme=1&sa=X&ved=2ahUKEwiQq5iy6deDAxWb4zgGHX1eDeUQ6AF6BAgFEAM#aliyah%20alganis%201940|title=Directory of Selected Scholars and Researchers in Southeast Asia|first=Amnuay|last=Tapingkae|year=1974|publisher=Regional Institute of Higher Education and Development}}</ref>

Pada 1997 hingga 1999, Aliyah tercatat sebagai Kepala Wahana Studi Pengembangan Kreativitas IKIP Yogyakarta.<ref>https://hukum.uny.ac.id/page/getcontent/q/nama%2520kepala%2520dan%2520sekretaris%2520pusat%2520studi%2520pusat%2520penelitian%2520wahana.pdf</ref> Pada 2011, ia menjabat sebagai Ketua Entrepreneurship Education Center Universitas Negeri Yogyakarta (EEC UNY).<ref>https://feb.uny.ac.id/id/content/fe-uny-akan-jalin-kerjasama-dengan-bank-btn</ref>


== Kehidupan pribadi ==
== Kehidupan pribadi ==
Aliyah menikah dengan [[Rasyid Baswedan]] (1934–2013) di Kuningan pada 24 Maret 1968.<ref name=kbaswedan/> Rasyid merupakan putra dari pahlawan nasional Indonesia [[Abdurrahman Baswedan]], dan juga bekerja sebagai akademisi di Fakultas Ekonomi [[Universitas Islam Indonesia]]. Dari pernikahan itu, pasangan Rasyid–Aliyah memiliki empat orang anak bernama [[Anies Baswedan|Anies]], Haifa, Ridwan, dan Abdillah.<ref>https://aniesbaswedan.com/keluarga/ayah-anies/</ref> Anies merupakan akademisi [[Universitas Paramadina]] yang pernah menjabat [[Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia]] 2014–2016 dan [[Gubernur DKI Jakarta]] 2017–2022. Haifa meninggal dunia di [[Bandar Udara Halim Perdanakusuma]] saat Anies duduk di kelas 3 SD dan dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Jatinegara, Jakarta, tetapi tidak diketahui sekarang keberadaan makamnya.<ref>https://nasional.kompas.com/read/2023/07/30/05500041/ketika-anies-cerita-bangkit-dari-trauma-kehilangan-adik-kandungnya-saat</ref> Ridwan merupakan direktur perusahaan teknologi dan meninggal dunia pada 27 Mei 2017 di [[Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo]], Jakarta.<ref>https://www.facebook.com/182838371753157/posts/1311712515532398/?app=fbl</ref> Abdillah merupakan seorang pebisnis yang pernah menjabat sebagai ''Chief Finance Officer'' di Quvat Management, Pte. Ltd., perusahaan investasi yang berbasis di [[Singapura]].<ref>https://www.bloomberg.com/profile/person/19520368</ref><ref>https://www.linkedin.com/in/abdillah-baswedan-764b4150?utm_source=share&utm_campaign=share_via&utm_content=profile&utm_medium=android_app</ref>
Aliyah menikah dengan [[Rasyid Baswedan]] (1934–2013) di Kuningan pada 24 Maret 1968.<ref name=kbaswedan/> Rasyid merupakan putra dari pahlawan nasional Indonesia [[Abdurrahman Baswedan]], dan juga bekerja sebagai akademisi di Fakultas Ekonomi [[Universitas Islam Indonesia]]. Dari pernikahan itu, pasangan Rasyid–Aliyah memiliki empat orang anak bernama [[Anies Baswedan|Anies]], Haifa, Ridwan, dan Abdillah.<ref>{{Cite web|url=https://aniesbaswedan.com/keluarga/ayah-anies/|title=Ayah Anies Baswedan|website=Kenali Anies Baswedan Presiden Indonesia 2024 &#124; Situs Resmi|accessdate=21 Agu 2024}}</ref> Anies (lahir 1969) merupakan akademisi [[Universitas Paramadina]] yang pernah menjabat [[Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia]] 2014–2016 dan [[Gubernur DKI Jakarta]] 2017–2022. Haifa meninggal dunia pada 29 Desember 1978 di [[Bandar Udara Halim Perdanakusuma]] saat Anies duduk di kelas 3 SD dan dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Kayu Putih Jatinegara, Jakarta, tetapi tidak diketahui sekarang keberadaan makamnya.<ref name=bio17/><ref>{{Cite web|url=https://nasional.kompas.com/read/2023/07/30/05500041/ketika-anies-cerita-bangkit-dari-trauma-kehilangan-adik-kandungnya-saat|title=Ketika Anies Cerita Bangkit dari Trauma Kehilangan Adik Kandungnya Saat Kecil|accessdate=21 Agu 2024}}</ref> Ridwan (lahir 1973) merupakan direktur perusahaan teknologi dan meninggal dunia pada 27 Mei 2017 di [[Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo]], Jakarta.<ref>{{Cite web|url=https://www.facebook.com/182838371753157/posts/1311712515532398/?app=fbl|title=Facebook|website=www.facebook.com|accessdate=21 Agu 2024}}</ref> Abdillah (lahir 1980) merupakan seorang pebisnis yang pernah menjabat sebagai ''Chief Finance Officer'' di Quvat Management, Pte. Ltd., perusahaan investasi yang berbasis di [[Singapura]].<ref>{{Cite web|url=https://www.bloomberg.com/profile/person/19520368|title=Abdillah Baswedan, Quvat Management Pte Ltd: Profile and Biography|website=Bloomberg.com|accessdate=21 Agu 2024}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.linkedin.com/in/abdillah-baswedan-764b4150?utm_source=share&utm_campaign=share_via&utm_content=profile&utm_medium=android_app|title=Abdillah Baswedan - Quvat Management Pte Ltd &#124; LinkedIn|accessdate=21 Agu 2024}}</ref>


Hingga kini Aliyah masih terus aktif dalam berbagai kegiatan walaupun harus menggunakan kursi roda. Aliyah mengalami pengapuran pada lutut, hingga pada awal tahun 2015 mengharuskan dioperasi hingga tulang di kedua kakinya harus diganti titanium. Sejak itu ia tidak bisa menaiki tangga atau berjalan jauh dan harus menggunakan kursi roda. Ia hingga kini tetap mengajar dan membimbing disertasi.<ref name=ibuanies/>
Hingga kini Aliyah masih terus aktif dalam berbagai kegiatan walaupun harus menggunakan kursi roda. Aliyah mengalami pengapuran pada lutut, hingga pada awal tahun 2015 mengharuskan dioperasi hingga tulang di kedua kakinya harus diganti titanium. Sejak itu ia tidak bisa menaiki tangga atau berjalan jauh dan harus menggunakan kursi roda. Ia hingga kini tetap mengajar dan membimbing disertasi.<ref name=ibuanies/>
Baris 47: Baris 55:
{{Anies Baswedan}}
{{Anies Baswedan}}



[[Kategori:Tokoh dari Kuningan]]
[[Kategori:Akademikus Indonesia]]
[[Kategori:Ilmuwan perempuan Indonesia]]
[[Kategori:Dosen Indonesia]]
[[Kategori:Profesor Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Sunda]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Barat]]
[[Kategori:Alumni IKIP Bandung]]
[[Kategori:Alumni IKIP Bandung]]
[[Kategori:Alumni Universitas Negeri Jakarta]]
[[Kategori:Alumni Universitas Negeri Jakarta]]
[[Kategori:Tokoh ilmu sosial Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh pendidikan Sunda]]
[[Kategori:Tokoh Yogyakarta]]
[[Kategori:Tokoh dari Kuningan]]
[[Kategori:Arab-Indonesia]]
[[Kategori:Arab-Indonesia]]
[[Kategori:Profesor Indonesia]]

Revisi terkini sejak 20 September 2024 07.19

Aliyah Rasyid Baswedan
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, bersama saudara kandungnya, Abdillah Rasyid Baswedan, dan ibunya, Aliyah Rasyid Baswedan
Informasi pribadi
Lahir
Aliyah Alganis

20 Maret 1940 (umur 84)
Cipicung, Kuningan, Jawa Barat, Hindia Belanda
HubunganAbdurrahman Baswedan (mertua)
Anak4, termasuk Anies Baswedan
Almamater
PekerjaanAkademikus
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Prof. Dr. Hj. Aliyah Rasyid Baswedan, M.Pd. (née: Alganis, lahir 20 Maret 1940) adalah pakar manajemen pendidikan Indonesia, dosen, akademisi, dan Guru Besar Emeritus Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dengan pengalaman mengajar di kampus lebih dari 58 tahun. Memulai karier sebagai dosen di IKIP Bandung pada 1965, ia berhasil meraih jabatan guru besar/profesor di IKIP Yogyakarta pada 1997, profesor emeritus UNY sejak 2010 hingga 2015, dan sejak 2011 diminta mengajar sebagai dosen di Universitas Ahmad Dahlan hingga saat ini.

Aliyah aktif di berbagai kegiatan sosial, agama dan kemasyarakatan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Ketua Majelis Hikmah Pimpinan Pusat Wanita Islam periode 2021–2026[1] dan mantan Ketua Umum DPW Wanita Islam DIY dua periode[2] ini juga aktif memimpin penyaluran beasiswa bagi siswa dan mahasiswa yang berasal dari keluarga prasejahtera selama lebih dari 3 dekade.[3]

Kehidupan awal dan pendidikan

[sunting | sunting sumber]

Aliyah Alganis dilahirkan di Desa Cipicung,[4] Kecamatan Cipicung, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat pada 20 Maret 1940.[3][5] Aliyah merupakan putri kandung (binti) dari Abdullah Al Ganis[6] (lahir 1870-an)[7] dan Zaenab. Abdullah merupakan seorang pengusaha tenun yang maju di desanya dan dianggap berpikiran maju pada zamannya sehingga mendorong anak-anaknya untuk bersekolah.[8] Namun, usaha tenun di kampungnya gulung tikar pada 1970-an karena kalah saing dengan tenun modern.[9]

Aliyah langsung memulai pendidikan di kelas 2 dan hanya menempuh pendidikan sekolah dasar selama 4 tahun karena kecerdasannya berhasil meraih nilai yang memuaskan.[8] Ia mengenyam pendidikan di SD Negeri 1 Cipicung, Kuningan (1946–1952), SMP Negeri 1 Kuningan (1952–1955), dan SMA Negeri 1 Cirebon (1955–1958).[butuh rujukan] Karena SMA tidak ada di kampungnya, Aliyah tinggal bersama keluarga pamannya di Kota Cirebon untuk melanjutkan pendidikan, walaupun itu hal yang tabu bagi gadis di masa itu.[3][8]

Setamat SMA, Aliyah melanjutkan pendidikan ke FKIP Universitas Padjadjaran Bandung yang kemudian berubah menjadi IKIP Bandung dan kini bernama Universitas Pendidikan Indonesia. Di Bandung ia tinggal bersama kakak dan adiknya yang berkuliah di Institut Teknologi Bandung.[8] Aliyah meraih gelar S1 Sarjana Pendidikan (Dra.) dari IKIP Bandung pada 1965.[10] Aliyah tercatat sebagai orang pertama yang meraih gelar sarjana di keluarga besarnya.[5][9]

Kemudian setelah bekerja menjadi dosen, Aliyah meraih gelar S2 Magister Pendidikan dari IKIP Jakarta pada 1984 atau kini bernama Universitas Negeri Jakarta, serta S3 Doktor Ilmu Pendidikan di kampus yang sama pada 1990.[10] Disertasinya berjudul Faktor-Faktor Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Kepuasan Kerja Guru-Guru SMA DIY.[butuh rujukan]

Pada 1965, Aliyah memulai karier sebagai dosen di IKIP Bandung.[8] Setelah menikah dengan Rasyid Baswedan pada 1968, ia tetap mengajar di sana. Barulah pada 1970, ia dimutasi menjadi dosen di IKIP Yogyakarta atau kini bernama Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Pada 22 Maret 1997, ia dikukuhkan sebagai Guru Besar Madya dalam Pendidikan Manajemen pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial IKIP Yogyakarta.[5][11] Ia terus mengajar di kampus itu hingga pensiun sebagai pegawai negeri sipil pada 2010,[12] tetapi diangkat menjadi Guru Besar Emeritus Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi (sejak 2011 memisahkan diri menjadi Fakultas Ekonomi[13]) UNY dan tetap mengajar hingga 2015 atau berusia 75 tahun.[3][14] Selain itu, sejak 2011 ia juga tercatat menjadi Dosen Manajemen Pendidikan di Pascasarjana Universitas Ahmad Dahlan hingga sekarang.[10][15]

Biodata singkat Aliyah Alganis tercatat dalam buku Directory of Selected Scholars and Researchers in Southeast Asia yang ditulis Amnuay Tapingkae pada 1974.[16]

Pada 1997 hingga 1999, Aliyah tercatat sebagai Kepala Wahana Studi Pengembangan Kreativitas IKIP Yogyakarta.[17] Pada 2011, ia menjabat sebagai Ketua Entrepreneurship Education Center Universitas Negeri Yogyakarta (EEC UNY).[18]

Kehidupan pribadi

[sunting | sunting sumber]

Aliyah menikah dengan Rasyid Baswedan (1934–2013) di Kuningan pada 24 Maret 1968.[6] Rasyid merupakan putra dari pahlawan nasional Indonesia Abdurrahman Baswedan, dan juga bekerja sebagai akademisi di Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia. Dari pernikahan itu, pasangan Rasyid–Aliyah memiliki empat orang anak bernama Anies, Haifa, Ridwan, dan Abdillah.[19] Anies (lahir 1969) merupakan akademisi Universitas Paramadina yang pernah menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 2014–2016 dan Gubernur DKI Jakarta 2017–2022. Haifa meninggal dunia pada 29 Desember 1978 di Bandar Udara Halim Perdanakusuma saat Anies duduk di kelas 3 SD dan dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Kayu Putih Jatinegara, Jakarta, tetapi tidak diketahui sekarang keberadaan makamnya.[8][20] Ridwan (lahir 1973) merupakan direktur perusahaan teknologi dan meninggal dunia pada 27 Mei 2017 di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta.[21] Abdillah (lahir 1980) merupakan seorang pebisnis yang pernah menjabat sebagai Chief Finance Officer di Quvat Management, Pte. Ltd., perusahaan investasi yang berbasis di Singapura.[22][23]

Hingga kini Aliyah masih terus aktif dalam berbagai kegiatan walaupun harus menggunakan kursi roda. Aliyah mengalami pengapuran pada lutut, hingga pada awal tahun 2015 mengharuskan dioperasi hingga tulang di kedua kakinya harus diganti titanium. Sejak itu ia tidak bisa menaiki tangga atau berjalan jauh dan harus menggunakan kursi roda. Ia hingga kini tetap mengajar dan membimbing disertasi.[3]

  1. ^ "STRUKTUR KEPENGURUSAN PIMPINAN PUSAT WANITA ISLAM (2021-2026)". Diakses tanggal 21 Agu 2024. 
  2. ^ http://www.dakwatuna.com/2017/01/19/85046/anies-baswedan-pemimpin-alim-mempersatukan-dan-berpengalaman/
  3. ^ a b c d e "Ibu Anies Baswedan". Kenali Anies Baswedan Presiden Indonesia 2024 | Situs Resmi. Diakses tanggal 21 Agu 2024. 
  4. ^ https://kbanews.com/senggang/kala-anies-bersua-dengan-teman-ibunya-di-desa-cipicung-kuningan/
  5. ^ a b c "Facebook". www.facebook.com. Diakses tanggal 21 Agu 2024. 
  6. ^ a b "Daftar Nama Keluarga Besar Baswedan | PDF". Scribd. Diakses tanggal 21 Agu 2024. 
  7. ^ Basri, Syafiq (2014). Melampaui mimpi Anies Baswedan @twitterland. Bandung: Penerbit Mizan. hlm. 48. 
  8. ^ a b c d e f Husnil, Muhammad (2017). KETIKA ANIES BASWEDAN MEMIMPIN MENGGERAKKAN, MENGINSPIRASI. Jakarta: Mahaka Publishing. 
  9. ^ a b Basri, Syafiq (2014). Melampaui mimpi Anies Baswedan @twitterland. Bandung: Penerbit Mizan. hlm. 49. 
  10. ^ a b c "PDDikti". pddikti.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 20 Sep 2024. 
  11. ^ "Prof. Dr. Aliyah Rasyid Baswedan, M.Pd: Saya Sangat Mendukung Kegiatan Organisasi bagi Anak". Yogya Post. Minggu Legi, 6 April 1997. hlm. 8. 
  12. ^ https://fishipol.uny.ac.id/id/berita/memperkuat-langkah-uny-menunju-panggung-dunia.html
  13. ^ https://fishipol.uny.ac.id/id/berita/fise-berubah-jadi-fis-fe.html
  14. ^ Profil Dosen Diarsipkan 2018-06-19 di Wayback Machine. - Situs Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta
  15. ^ https://staff.uad.ac.id/index.php/profile/194003202011090101363659-aliyah-rasyid-baswedan
  16. ^ Tapingkae, Amnuay (1974). Directory of Selected Scholars and Researchers in Southeast Asia. Regional Institute of Higher Education and Development. 
  17. ^ https://hukum.uny.ac.id/page/getcontent/q/nama%2520kepala%2520dan%2520sekretaris%2520pusat%2520studi%2520pusat%2520penelitian%2520wahana.pdf
  18. ^ https://feb.uny.ac.id/id/content/fe-uny-akan-jalin-kerjasama-dengan-bank-btn
  19. ^ "Ayah Anies Baswedan". Kenali Anies Baswedan Presiden Indonesia 2024 | Situs Resmi. Diakses tanggal 21 Agu 2024. 
  20. ^ "Ketika Anies Cerita Bangkit dari Trauma Kehilangan Adik Kandungnya Saat Kecil". Diakses tanggal 21 Agu 2024. 
  21. ^ "Facebook". www.facebook.com. Diakses tanggal 21 Agu 2024. 
  22. ^ "Abdillah Baswedan, Quvat Management Pte Ltd: Profile and Biography". Bloomberg.com. Diakses tanggal 21 Agu 2024. 
  23. ^ "Abdillah Baswedan - Quvat Management Pte Ltd | LinkedIn". Diakses tanggal 21 Agu 2024. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]