Lompat ke isi

Tripitaka Pali: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Faredoka (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Faredoka (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(52 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{tentang|Tripitaka aliran [[Theravāda]]|penjelasan secara umum|Tripitaka}}
{{tentang|Tripitaka aliran [[Theravāda]]|penjelasan berbagai versi Tripitaka secara umum|Tripitaka}}{{Bedakan|Sastra Pali}}
{{Infobox sastra Pali|type=Kitab kanonis|parent=[[Sastra Pali]]|children=[[Vinaya Piṭaka]], [[Sutta Piṭaka]], [[Abhidhamma Piṭaka]]|abbrev=|comment_by=[[Aṭṭhakathā]]|subcomment_by=[[Ṭīkā]]}}
[[Berkas:Tipitaka2.jpg|300px|jmpl|Edisi standar dari Kanon Pali di Thailand.]]
[[Berkas:Pali Canon Structure.png|330x330px|jmpl|Struktur dari kitab-kitab yang dianggap kanonis dan sahih dalam Tripitaka Pali. Aliran [[Theravāda]] umumnya hanya mengakui Tripitaka Pali dan menolak kesahihan kitab-kitab dalam [[Tripitaka]] versi aliran lainnya.]]
{{PaliCanon|all}}[[Berkas:Tipitaka2.jpg|jmpl|Edisi standar dari Kanon Pali di Thailand.]]
{{Buddhisme Theravada|kitab}}
{{Buddhisme Theravada|kitab}}
{{Buddhisme Awal|kitab}}
{{Buddhisme|kitab}}
{{Buddhisme|kitab}}
'''Tripitaka Pāli''', dikenal juga sebagai '''Kanon Pāli''' atau '''Tipiṭaka''', adalah versi [[Tripitaka]] yang diakui oleh [[agama Buddha]] aliran [[Theravada|Theravāda]] yang dilestarikan dalam [[bahasa Pāli]].<ref>Gombrich, ''Theravada Buddhism'', 2nd edn, Routledge, London, 2006, page 3</ref> Kumpulan ini merupakan satu-satunya [[kanon]] terlengkap yang masih tersedia sejak masa [[Mazhab-mazhab Buddhis awal|Buddhis awal]], dan merupakan teks Buddhis yang dikodifikasi pertama kali.<ref>Harvey, ''Introduction to Buddhism'', Cambridge University Press, 1990, page 3.</ref> Kumpulan ini disusun di [[India Utara]] dan dipertahankan secara lisan hingga dikodifikasi selama [[Sidang Buddhis Keempat]] yang berlangsung di [[Sri Lanka]] sekitar tahun 100 SM, kurang lebih 454 tahun setelah wafatnya [[Buddha Gautama]].<ref>If the language of the Pāli canon is north Indian in origin, and without substantial [[Sinhala language|Sinhalese]] additions, it is likely that the canon was composed somewhere in north India before its introduction to Sri Lanka. (''How old is the Sutta Pitaka?'', Alexander Wynne, St. Johns' College, 2003)</ref><ref>''Encyclopedia of Religion'', Macmillan, New York, sv Councils, Buddhist</ref><ref>A.K. Warder, ''Indian Buddhism'', 3rd edn, page 307. American Asiatic Association, Asia Society, ''Asia: Journal of the American Asiatic Association'', p724.</ref> Kanon Pāli pertama kali dicetak dengan [[mesin cetak]] pada abad ke-19.<ref>Bechert & Gombrich, The World of Buddhism, Thames & Hudson, 1984, page 293</ref>
'''Tripitaka Pali''', juga dikenal sebagai '''Tipiṭaka''' ([[bahasa Pali]]), '''Kanon Pali''', '''Pāli''', '''Pāḷi''', dan '''Mūla''', adalah versi standar [[Tripitaka]] yang diakui oleh [[Buddhisme]] aliran [[Theravāda]] dan dilestarikan dalam [[bahasa Pāli]].<ref>Gombrich, ''Theravada Buddhism'', 2nd edn, Routledge, London, 2006, page 3</ref> Kanon ini merupakan satu-satunya [[kanon]] terlengkap yang masih tersedia sejak masa [[Mazhab-mazhab Buddhis awal|Buddhis awal]], dan merupakan teks Buddhis yang dikodifikasi pertama kali.<ref>Harvey, ''Introduction to Buddhism'', Cambridge University Press, 1990, page 3.</ref> Kanon ini disusun di [[India Utara]] dan dipertahankan secara lisan hingga dikodifikasi selama [[Sidang Buddhis Keempat]] yang berlangsung di [[Sri Lanka]] sekitar tahun 100 SM, kurang lebih 454 tahun setelah wafatnya [[Buddha Gotama]].<ref>If the language of the Pāli canon is north Indian in origin, and without substantial [[Sinhala language|Sinhalese]] additions, it is likely that the canon was composed somewhere in north India before its introduction to Sri Lanka. (''How old is the Sutta Pitaka?'', Alexander Wynne, St. Johns' College, 2003)</ref><ref>''Encyclopedia of Religion'', Macmillan, New York, sv Councils, Buddhist</ref><ref>A.K. Warder, ''Indian Buddhism'', 3rd edn, page 307. American Asiatic Association, Asia Society, ''Asia: Journal of the American Asiatic Association'', p724.</ref> Kanon Pāli pertama kali dicetak dengan [[mesin cetak]] pada abad ke-19.<ref>Bechert & Gombrich, The World of Buddhism, Thames & Hudson, 1984, page 293</ref>


Sebagaimana struktur [[Tipiṭaka]], Kanon Pāli dibagi menjadi tiga kategori umum yang biasa disebut sebagai ''piṭaka'' (<small>[[Bahasa Pali|Pāli]]</small> ''{{IAST|piṭaka}}'', yang berarti "keranjang").<ref>Gombrich, hal. 4</ref>
Sebagaimana struktur [[Tipiṭaka]] pada masa [[Buddhisme awal|awal Buddhisme]], Kanon Pāli dibagi menjadi tiga kategori umum yang biasa disebut sebagai ''piṭaka'' (<small>[[Bahasa Pali|Pāli]]</small> ''{{IAST|piṭaka}}'', yang berarti "keranjang"):<ref>Gombrich, hal. 4</ref>
# [[Vinaya Piṭaka|'''Vinaya Piṭaka''']] ("Keranjang Disiplin") berisi peraturan dalam bahasa Pāli untuk para ''[[bhikkhu]]'' dan ''[[bhikkhuni]]'' yang ditaati oleh pengikut aliran [[Theravāda]].
# [[Vinaya Piṭaka|'''Vinaya Piṭaka''']] ("Keranjang Disiplin") berisi peraturan dalam bahasa Pāli untuk para ''[[bhikkhu]]'' dan ''[[bhikkhuni|bhikkhunī]]'' yang ditaati oleh anggota [[Saṅgha]] pengikut aliran [[Theravāda]].
# [[Sutta Pitaka|'''Sutta Piṭaka''']] ("Keranjang Diskursus") berisi diskursus dalam bahasa Pāli yang disampaikan oleh [[Buddha]] atau murid-Nya berupa percakapan, khotbah, dan cerita.
# [[Sutta Pitaka|'''Sutta Piṭaka''']] ("Keranjang Diskursus") berisi diskursus dalam bahasa Pāli yang disampaikan oleh [[Buddha]] atau murid-Nya berupa percakapan, khotbah, dan cerita.
# [[Abhidhamma Pitaka|'''Abhidhamma Piṭaka''']] ("Keranjang Dhamma Luhur") berisi penjelasan [[Dhamma]] secara kebenaran luhur dalam bahasa Pāli.
# [[Abhidhamma Pitaka|'''Abhidhamma Piṭaka''']] ("Keranjang Dhamma Luhur") berisi penjelasan [[Dhamma]] secara [[Kebenaran (Buddhisme)|kebenaran]] luhur atau hakiki dalam bahasa Pāli.


Isi dari Vinaya Pitaka dan Sutta Pitaka pada Kanon Pāli sangat mirip dengan kanon-kanon dari [[Mazhab-mazhab Buddhis awal|aliran Buddhis awal]] lainnya. Akan tetapi, isi dari Abhidhamma Piṭaka cenderung khas aliran [[Theravāda]], dan hanya memiliki sedikit kesamaan dengan kanon-kanon Abhidhamma oleh aliran Buddhis lainnya.<ref>"Buddhism." Encyclopædia Britannica. Ultimate Reference Suite. Chicago: Encyclopædia Britannica, 2008.</ref>
Isi dari Vinaya Piṭaka dan Sutta Piṭaka dalam Kanon Pāli sangat mirip dengan kanon-kanon dari [[Mazhab-mazhab Buddhis awal|aliran Buddhis awal]] lainnya. Akan tetapi, isi dari Abhidhamma Piṭaka cenderung khas aliran [[Theravāda]], dan hanya memiliki sedikit kesamaan dengan kitab [[Abhidharma]] oleh aliran Buddhis lainnya.<ref>"Buddhism." Encyclopædia Britannica. Ultimate Reference Suite. Chicago: Encyclopædia Britannica, 2008.</ref>


== Daftar Isi ==
== Daftar kitab ==
Tripitaka Pāli dibagi dalam tiga bagian sebagai berikut:
Tripitaka Pāli dibagi dalam tiga bagian sebagai berikut:


Baris 20: Baris 21:
* [[Abhidhamma Pitaka|Abhidhamma Piṭaka]]
* [[Abhidhamma Pitaka|Abhidhamma Piṭaka]]


Keterangan lebih lanjut diberikan di bawah. Untuk informasi lebih lengkap, lihat referensi standar literatur Pali.<ref>Norman, ''Pali Literature'', Otto Harrassowitz, Wiesbaden, 1983; Hinüber, halaman 24-26</ref>
Keterangan lebih lanjut diberikan di bawah. Untuk informasi lebih lengkap, lihat referensi standar [[Sastra Pali|kepustakaan Pāli]].<ref>Norman, ''Pali Literature'', Otto Harrassowitz, Wiesbaden, 1983; Hinüber, halaman 24-26</ref>


=== Vinaya Piṭaka ===
=== Vinaya Piṭaka ===
Keranjang pertama, ''[[Vinaya Piṭaka]]'' ("Keranjang Disiplin"), cenderung lebih mengandung peraturan-peraturan [[sangha|Saṅgha]], untuk [[bhikkhu|''bhikkhu'']] dan [[bhikkhuni|''bhikkhuṇī'']]. Peraturan ini didahului dengan cerita-cerita yang mendasari dibuatnya aturan-aturan tersebut oleh Sang Buddha, dan diikuti dengan penjelasan dan analisis aturan. Peraturan-peraturan ini ditambah bertahap ketika Buddha menjumpai permasalahan perilaku atau perselisihan di antara para pengikutnya. Piṭaka ini dibagi menjadi tiga bagian:
{{PaliCanon}}
* [[Suttavibhaṅga]], berisi komentar untuk [[Patimokkha]], sebuah peraturan mendasar bagi bhikkhu dan bhikkhu yang tidak secara langsung tercakup dalam Kanon. Peraturan untuk bhikkhu dikemukakan di awal, diikuti dengan peraturan untuk para bhikkhuni bila belum dicantumkan sebelumnya.
Kategori pertama, ''[[Vinaya Pitaka]]'', cenderung lebih mengandung peraturan-peraturan ''[[sangha]]'', untuk [[bhikkhu]] dan [[bhikkhuni]]. Peraturan ini didahului dengan cerita-cerita bagaimana Buddha mengumpulkan mereka, dan diikuti dengan penjelasan dan analisis. Menurut cerita, peraturan-peraturan ini dirancang secara tambahan ketika Buddha menjumpai permasalahan perilaku atau perselisihan antara para pengikutnya. Pitaka ini dapat dibagi menjadi tiga bagian:
* [[Khandhaka]], berisi peraturan lain yang dikelompokkan berdasarkan topik dalam 22 bab.
* [[Suttavibhanga]] ({{IAST|-vibhaṅga}}) Komentar akan [[Patimokkha]], sebuah peraturan mendasar bagi bhikkhu dan bhikkhu yang tidak secara langsung tercakup dalam Kanon. Peraturan untuk bhikkhu dikemukakan di awal, diikuti dengan peraturan untuk para bhikkhuni bila belum dicantumkan sebelumnya.
* [[Parivāra]], berisi analisis mengenai peraturan-peraturan dari berbagai sudut pandang.
* [[Khandhaka]] Peraturan lain yang dikelompokkan berdasarkan topik dalam 22 bab.
* [[Parivara]] (parivāra) Analisis mengenai peraturan-peraturan dari berbagai sudut pandang.


=== Sutta Piṭaka ===
=== Sutta Piṭaka ===
Kategori kedua adalah ''[[Sutta Pitaka]]'' (secara harafiah berarti "keranjang untaian", atau "ucapan baik"; <small>Sanskerta</small>: ''[[Sutra Pitaka]]'', mengikuti arti sebelumnya) yang umumnya berisikan pengajaran Buddha. Sutta Pitaka memiliki 5 bagian, atau [[nikaya]]:
Keranjang kedua adalah ''[[Sutta Pitaka|Sutta Piṭaka]]'' ("Keranjang Diskursus"; secara harafiah berarti "keranjang utas", atau "ucapan baik"; <small>Sanskerta</small>: ''[[Sutra Pitaka|Sūtra Piṭaka]]'', mengikuti arti sebelumnya) yang umumnya berisikan pengajaran Buddha. Sutta Piṭaka memiliki 5 bagian, atau [[nikaya|''nikāya'']]:
* [[Digha Nikaya]] (dīghanikāya) 34 ceramah panjang.<ref>{{en}} Harvey, ''Introduction to Buddhism'', appendix</ref> Joy Manné berpendapat<ref name="ReferenceA">{{en}} ''Journal of the Pali Text Society'', volume XV</ref> bahwa buku ini secara khusus ditujukan mengajak beralih kepercayaan, dengan jumlah debat yang banyak dan materi pengabdian.
* [[Dīgha Nikāya]] ("Kumpulan Panjang"), berisi 34 diskursus panjang.<ref>{{en}} Harvey, ''Introduction to Buddhism'', appendix</ref> Joy Manné berpendapat<ref name="ReferenceA">{{en}} ''Journal of the Pali Text Society'', volume XV</ref> bahwa kitab ini secara khusus ditujukan untuk membuat pembacanya berpindah agama, dengan banyaknya materi perdebatan antaragama, [[Keyakinan dalam Buddhisme|keyakinan]], dan [[bakti Buddhis]].
* [[Majjhima Nikaya]] 152 ceramah ukuran-sedang.<ref name="Harvey, appendix">{{en}} Harvey, appendix</ref> Manné berpendapat<ref name="ReferenceA" /> bahwa buku ini khususnya ditujukan untuk memberikan dasar yang kuat dalam pengajaran kepada para penganut baru, dengan jumlah khotbah dan konsultasi yang banyak.
* [[Majjhima Nikāya]] ("Kumpulan Menengah"), berisi 152 diskursus ukuran-sedang.<ref name="Harvey, appendix">{{en}} Harvey, appendix</ref> Manné berpendapat<ref name="ReferenceA" /> bahwa kitab ini secara khusus ditujukan untuk teks-teks yang memberikan dasar yang kuat dalam pengajaran kepada para penganut baru, dengan jumlah khotbah dan konsultasi yang banyak.
* [[Samyutta Nikaya]] ({{IAST|saṃyutta-}}) Ribuan ceramah pendek yang dikelompokkan menjadi limapuluhan kelompok berdasarkan subyek, tokoh dll. [[Bhikkhu Bodhi]], dalam terjemahannya, mengatakan bahwa nikaya ini memiliki penjelasan yang lebih terperinci akan ajaran-ajaran.
* [[Saṁyutta Nikāya]] ("Kumpulan Bertaut"), berisi ribuan diskursus pendek yang dikelompokkan menjadi limapuluhan kelompok berdasarkan subyek, tokoh, dan lain-lain. [[Bhikkhu Bodhi]], dalam terjemahannya, mengatakan bahwa ''nikāya'' ini memiliki penjelasan yang lebih terperinci tentang Dhamma (ajaran Buddha).
* [[Anguttara Nikaya]] ({{IAST|aṅguttara-}}) ribuan ceramah pendek yang disusun menurut nomor dari satu hingga nomor sebelas. Kumpulan ini memiliki pengajaran yang lebih mendasar untuk masyarakat umum dibandingkan dengan ketiga kitab sebelumnya.
* [[Anguttara Nikaya|Aṅguttara Nikāya]] ("Kumpulan Berangka"), berisi ribuan diskursus pendek yang disusun menurut nomor dari satu hingga nomor sebelas. Kumpulan ini memiliki pengajaran yang lebih mendasar untuk masyarakat umum dibandingkan dengan ketiga kitab sebelumnya.
* [[Khuddaka Nikāya]] ("Kumpulan Kecil"), berisi kumpulan karya lainnya dalam bentuk prosa maupun ayat-ayat. Pengelompokan ini awalnya dimaksudkan untuk koleksi-koleksi pendek, kebanyakan berupa syair, yang tidak dapat dikelompokkan dalam empat ''nikāya'' utama. Seiring berjalannya waktu, koleksi tersebut berkembang. Alhasil, Khuddaka menjadi bagian terbesar dari ''nikāya'' Sutta Piṭaka.
* [[Khuddaka Nikaya]] Kumpulan karya lainnya dalam bentuk prosa maupun ayat-ayat.
** [[Khuddakapāṭha]] ("Petikan Pendek"), berisi sembilan teks pendek. Teks-teks di dalamnya dikumpulkan sebagai dasar kurikulum pembelajaran bagi para ''sāmaṇera'' dan ''sāmaṇerī''. Kemungkinan disusun di Sri Lanka, tetapi teks-teksnya bersumber dari berbagai teks dalam ''nikāya'' Sutta Piṭaka lainnya.
** [[Dhammapada]] ("Bait Kebenaran"), berisi 423 syair yang disusun berdasarkan tema-tema yang mengesankan. Kitab ini berisi teks Buddhisme awal yang paling banyak dibaca dan diterjemahkan ke banyak bahasa.
** [[Udāna]] ("Seruan Luhur"), berisi 80 diskursus pendek dalam bentuk prosa dan syair campuran. Isi kitab ini berbentuk narasi prosa sederhana, yang berfungsi untuk merumuskan seruan-seruan luhur, biasanya dalam bentuk syair.
** [[Itivuttaka]] ("Sedemikian Dikatakan"), berisi 112 diskursus pendek berupa campuran prosa dan syair, disusun dalam gaya Aṅguttara dengan kumpulan berangka menaik, dari satu hingga empat. Di antara teks-teks Buddhis, kesintasan teks ini tidak dikaitkan kepada Saṅgha, tetapi kepada seorang ''upāsikā'' bernama Khujjuttarā.
** [[Suttanipāta]] ("Koleksi Diskursus"), berisi 74 teks yang sebagian besarnya berukuran pendek dalam bentuk syair atau campuran prosa dan syair, disusun dalam 5 bab. Bagian ini mencakup beberapa teks yang paling digemari dalam Buddhisme populer, seperti Ratana, Maṅgala, dan Mettā Sutta, yang dikenali oleh semua umat aliran Theravāda dan didaraskan sebagai bacaan yang melindungi dan membangkitkan semangat dalam upacara-upacara yang penuh berkah.
** [[Vimānavatthu]] ("Cerita Wisma"), berisi 85 cerita berupa syair yang menggambarkan buah-buah surgawi dari perbuatan baik, terutama perbuatan bederma kepada Buddha atau Saṅgha.
** [[Petavatthu]] ("Cerita Hantu"), berisi 51 cerita berupa syair yang menggambarkan kelahiran-kembali sebagai hantu kelaparan sebagai akibat dari perbuatan buruk.
** [[Theragāthā]] ("Syair Thera"), berisi kumpulan 1288 syair oleh 264 bhikkhu senior yang hidup pada masa Sang Buddha, atau dalam beberapa kasus, beberapa waktu setelahnya. Bagian ini mencakup perayaan kebahagiaan atas pencapaian kebebasan (Nibbāna) dan kehidupan kepetapaan meditatif di hutan.
** [[Therīgāthā]] ("Syair Therī"), berisi kumpulan 524 syair oleh 73 ''bhikkhunī'' senior yang hidup pada masa Sang Buddha, atau dalam beberapa kasus, beberapa waktu setelahnya.
** [[Apadāna]] ("Legenda")
*** Therāpadāna ("Legenda Thera"), berisi 563 cerita berbentuk syair yang menceritakan berbagai perbuatan pada kehidupan masa lampau dari para ''bhikkhu'' senior.
*** Therīapadāna ("Legenda Therī"), berisi 40 cerita berbentuk syair yang menceritakan berbagai perbuatan pada saat kehidupan masa lampau dari para ''bhikkhunī'' senior.
** [[Buddhavaṁsa]] ("Wangsa Buddha"), berisi teks renungan berupa syair yang merinci kehidupan 24 Sammāsambuddha masa lalu dan prediksi kecerahan Buddha Gotama.
** [[Cariyāpiṭaka]] ("Keranjang Perilaku"), berisi berisi sistemisasi awal dari konsep Bodhisatta dan Jalan-Nya menuju kecerahan. Di dalamnya juga disampaikan 34 cerita kehidupan lampau, setiap cerita menggambarkan ''[[Kesempurnaan (Buddhisme)|pāramī]]'' yang disempurnakan oleh Bodhisatta.
** [[Jātaka]] ("Kisah Kelahiran"), berisi koleksi 547 pasang syair yang menyampaikan cerita kelahiran lampau Buddha. Bagian ini mencakup syair yang disusun dalam gaya berangka seperti Aṅguttara.
** [[Niddesa]] ("Eksposisi"), berisi komentar tentang beberapa bagian Sutta Nipāta.
*** Mahāniddesa ("Eksposisi Besar"), merupakan setengah bagian dari Niddesa.
*** Cūḷaniddesa ("Eksposisi Kecil"), merupakan setengah bagian dari Niddesa.
** [[Paṭisambhidāmagga]] ("Jalan Pembedaan"), berisi sebuah penjelasan mendalam kritis tingkat lanjut berbentuk 30 bab tentang praktik Buddhis, yang oleh komentar-komentar Pāli dikaitkan dengan murid Buddha, yaitu Sāriputta.
** [[Nettippakarana]] ("Panduan"), berisi penjelasan mendalam sistematis yang dimaksudkan sebagai panduan untuk membaca dan menginterpretasikan teks-teks dalam empat ''nikāya''.
** [[Peṭakopadesa]] ("Ilustrasi Keranjang"), berisi penjelasan mendalam sistematis yang dimaksudkan untuk memberikan panduan dalam membaca dan menafsirkan teks-teks dalam empat ''nikāya''.
** [[Milindapañha]] ("Pertanyaan Milinda"), berisi serangkaian diskusi tentang poin-poin Dhamma antara Bhikkhu Nāgasena dan Raja Yunani yang dikenal dalam bahasa Pāli dengan nama Milinda.


=== Abhidhamma Piṭaka ===
=== Abhidhamma Piṭaka ===
Kategori ketiga, ''[[Abhidhamma Pitaka]]'' (secara harafiah berarti "melampaui dhamma", "dhamma tertinggi" atau "dhamma khusus", <small>Sanskerta</small>:''[[Abhidharma Pitaka]]''), adalah sekumpulan naskah yang membeirkan penjelasan filosofi sistematik akan alam pikiran, permasalahan dan waktu. Abhidhamma Pitaka memiliki tujuh buku:
Keranjang ketiga, ''[[Abhidhamma Piṭaka]]'' ("Keranjang Dhamma Luhur"; secara harfiah berarti "melampaui dhamma", "dhamma tertinggi" atau "dhamma luhur", <small>Sanskerta</small>: ''[[Abhidharma Pitaka|Abhidharma Piṭaka]]''), adalah sekumpulan teks yang memberikan penjelasan filosofis sistematik atas Dhamma. Abhidhamma Piṭaka berisi tujuh kitab:
* [[Dhammasangani]] ({{IAST|-saṅgaṇi}} atau {{IAST|-saṅgaṇī}}) Daftar, penjelasan dan klasifikasi mengenai dhamma
* [[Dhammasangani|Dhammasaṅgaṇī]], berisi daftar, penjelasan, dan klasifikasi mengenai ''dhamma''
* [[Vibhanga]] ({{IAST|vibhaṅga}}) Analisis akan 18 topik dengan beragam metode, termasuk didalamnya Dhammasangani
* [[Vibhanga|Vibhaṅga]], berisi analisis tentang 18 topik dengan beragam metode
* [[Dhatukatha]] (dhātukathā) Menguraikan hubungan antar dua buku sebelumnya
* [[Dhatukatha|Dhātukathā]], berisi uraian hubungan antara dua kitab sebelumnya
* [[Puggalapannatti]] (-paññatti) Penjelasan akan tipe manusia, disusun berdasarkan nomor mulai dari satu-an hingga sepuluh-an
* [[Puggalapannatti|Puggalapaññatti]], berisi penjelasan tentang berbagai jenis manusia, disusun berdasarkan nomor mulai dari satu-an hingga sepuluh-an
* [[Kathavatthu]] (kathā-) memiliki lebih dari 200 debat mengenai point-point pengajaran
* [[Kathavatthu|Kathāvatthu]], memiliki lebih dari 200 debat mengenai poin-poin pengajaran
* [[Yamaka]] Diperuntukkan kepada 10 topik akan sebuah prosedur mengenai pertanyaan lisan (seperti apakah X adalah Y? Apakah Y adalah X?)
* [[Yamaka]], diperuntukkan kepada 10 topik akan sebuah prosedur mengenai pertanyaan lisan (seperti apakah X adalah Y? Apakah Y adalah X?)
* [[Patthana]] ({{IAST|paṭṭhāna}}) Analisis mengenai 24 jenis kondisi<ref>Harvey, page 83</ref>
* [[Patthana|Paṭṭhāna]], berisi analisis mengenai 24 jenis kondisi<ref>Harvey, page 83</ref>


Pada kedudukan awal menyatakan bahwa ''abhidhamma'' merujuk kepada pengajaran mutlak, sedangkan sutta diadaptasikan kepada para pendengar. Sebagian besar pelajar menggambarkan abhidhamma sebagai suatu usaha untuk mengatus pengajaran akan sutta-sutta: Harvey,<ref>Harvey, Introduction to Buddhism, Cambridge University Press, 1990, p 83</ref> Gethin.<ref>''Foundations'', page 44</ref> Cousins mengatakan bilamana sutta berpikir dalam bentuk urutan atau proses, abhidhamma berpikir dalam bentuk peristiwa atau keadaan yang lebih jelas.<ref>"Pali oral literature", page 7</ref> oleh Anney tesloyn
Dalam teks-teks awal, dinyatakan bahwa Abhidhamma Piṭaka merujuk pada pengajaran dengan bahasa mutlak atau kebenaran hakiki, sedangkan Sutta Piṭaka merujuk pada pengajaran dengan bahasa yang diadaptasikan sesuai pendengarnya atau kebenaran konvensional. Sebagian besar ahli, seperti Harvey<ref>Harvey, Introduction to Buddhism, Cambridge University Press, 1990, p 83</ref> dan Gethin,<ref>''Foundations'', page 44</ref> menggambarkan Abhidhamma Piṭaka sebagai suatu usaha untuk mensistematisasikan pengajaran dalam Sutta Piṭaka''.'' Cousins mengatakan jika Sutta Piṭaka "berpikir" dalam bentuk urutan atau proses, Abhidhamma Piṭaka "berpikir" dalam bentuk peristiwa atau kejadian yang lebih rinci.<ref>"Pali oral literature", page 7</ref>


== Dalam tradisi ==
== Dalam tradisi ==
{{noref}}{{rapikan}}
Pada awalnya, Kanon digambarkan oleh Buddhis [[Theravada]] sebagai Perkataan sang Buddha (Buddhavacana), walau hal ini bukan semata-mata ditujukan kepada artian harafiah, terlebih hal ini mencakup ajaran yang dilakukan oleh para pengikutnya.<ref>Gombrich, hal. 20</ref>
Pada awalnya, Kanon digambarkan oleh Buddhis [[Theravada]] sebagai Perkataan sang Buddha (Buddhavacana), walau hal ini bukan semata-mata ditujukan kepada artian harfiah, terlebih hal ini mencakup ajaran yang dilakukan oleh para pengikutnya.<ref>Gombrich, hal. 20</ref>


Interpretasi umum Theravādin ([[Mahavihāra]]) mengenai Kanon Pali diberikan dalam sekumpulan [[Atthakatha|komentar]] yang mencakup hampir seluruh Kanon, dihimpun oleh [[Buddhaghosa]] (sekitar abad ke-4 - ke-5 Masehi) dan para bhikkhu setelahnya, khususnya berdasarkan pada karya-karya lebih awal yang kini telah punah. [[Subkomentar, Theravada|Subkomentar]] (komentar akan komentar) dituliskan sesudahnya, memberikan komentar akan Kanon dan komentarnya. Interpretasi Theravada dirangkum dalam [[Vishuddhimagga]] yang dibuat oleh Buddhaghosa.<ref>Gombrich, pages 153-4</ref>
Interpretasi umum Theravādin ([[Mahavihāra]]) mengenai Kanon Pali diberikan dalam sekumpulan [[Atthakatha|komentar]] yang mencakup hampir seluruh Kanon, dihimpun oleh [[Buddhaghosa]] (sekitar abad ke-4 - ke-5 Masehi) dan para bhikkhu setelahnya, khususnya berdasarkan pada karya-karya lebih awal yang kini telah punah. [[Subkomentar, Theravada|Subkomentar]] (komentar akan komentar) dituliskan sesudahnya, memberikan komentar akan Kanon dan komentarnya. Interpretasi Theravada dirangkum dalam [[Vishuddhimagga]] yang dibuat oleh Buddhaghosa.<ref>Gombrich, pages 153-4</ref>
Baris 69: Baris 92:
* [http://pathpress.wordpress.com/bodhesako/beginnings-the-pali-suttas/ Beginnings: The Pali Suttas by [[Samanera Bodhesako]]]
* [http://pathpress.wordpress.com/bodhesako/beginnings-the-pali-suttas/ Beginnings: The Pali Suttas by [[Samanera Bodhesako]]]


=== Terjemahan Indonesia ===
* [https://suttacentral.net/?lang=id SuttaCentral]
* [https://dhammacitta.org/definisi/teks-buddhisme.html DhammaCitta]
* [https://samaggi-phala.or.id/tipitaka/ Samaggi Phala]
=== Terjemahan Inggris ===
=== Terjemahan Inggris ===
* [http://www.accesstoinsight.org/canon/index.html Access to Insight] memiliki banyak sutta yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris
* [http://www.accesstoinsight.org/canon/index.html Access to Insight] memiliki banyak sutta yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris

* [http://www.nibbana.com/tipitaka/tipilist.htm Tipitaka Online] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20050120052627/http://www.nibbana.com/tipitaka/tipilist.htm |date=2005-01-20 }} of Nibbana.com. Burma (Myanmar)
* [https://suttacentral.net/ SuttaCentral]
* [http://dhammatalks.org/ dhammatalks.org] (versi Thanissaro Bhikkhu)
* [http://search.nibbanam.com Search in English translations of the Tipitaka]
* [http://search.nibbanam.com Search in English translations of the Tipitaka]


=== Kanon Pali - online ===
=== Kanon Pali - daring ===
* [https://suttacentral.net/ SuttaCentral]
* [http://www.84000.org Thai Tripitaka] (Versi bahasa Thailand)
* [https://tipitaka.app/ Tipitaka.app]
* [http://www.tipitakastudies.net/ World Tipitaka] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090305072113/http://www.tipitakastudies.net/ |date=2009-03-05 }} (versi Bahasa Myanmar)
* [http://www.tipitaka.org/ Vipassana Research Institute] (versi bahasa Myanmar - berdasarkan Sidang Agung ke-6)
* [http://www.tipitaka.org/ Vipassana Research Institute] (versi bahasa Myanmar - berdasarkan Sidang Agung ke-6)
Program ini juga menawarkan program yang dapat diunduh untuk mendapatkan Tipitaka berbahasa Pali yang dapat dibacara secara luring.
* [http://www.bodhgayanews.net/pali.htm Tipitaka] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20210213215113/http://www.bodhgayanews.net/pali.htm |date=2021-02-13 }} (versi Sri Lanka)

=== Kamus bahasa Pali ===
=== Kamus bahasa Pali ===
* [http://dsal.uchicago.edu/dictionaries/pali/ Online Pali-English Dictionary]
* [http://dsal.uchicago.edu/dictionaries/pali/ Online Pali-English Dictionary]
Baris 90: Baris 116:
{{Topik Buddhisme}}
{{Topik Buddhisme}}


[[Kategori:Kitab Suci Agama Buddha]]
[[Kategori:Kitab Buddhis]]
[[Kategori:Theravada]]
[[Kategori:Theravada]]
[[Kategori:Teks Buddhisme Theravada]]
[[Kategori:Kitab Buddhisme Theravada]]

Revisi terkini sejak 4 November 2024 04.58

Tripitaka Pali
JenisKitab kanonis
IndukSastra Pali
IsiVinaya Piṭaka, Sutta Piṭaka, Abhidhamma Piṭaka
KomentarAṭṭhakathā
SubkomentarṬīkā
Sastra Pāli
Struktur dari kitab-kitab yang dianggap kanonis dan sahih dalam Tripitaka Pali. Aliran Theravāda umumnya hanya mengakui Tripitaka Pali dan menolak kesahihan kitab-kitab dalam Tripitaka versi aliran lainnya.
Edisi standar dari Kanon Pali di Thailand.

Tripitaka Pali, juga dikenal sebagai Tipiṭaka (bahasa Pali), Kanon Pali, Pāli, Pāḷi, dan Mūla, adalah versi standar Tripitaka yang diakui oleh Buddhisme aliran Theravāda dan dilestarikan dalam bahasa Pāli.[1] Kanon ini merupakan satu-satunya kanon terlengkap yang masih tersedia sejak masa Buddhis awal, dan merupakan teks Buddhis yang dikodifikasi pertama kali.[2] Kanon ini disusun di India Utara dan dipertahankan secara lisan hingga dikodifikasi selama Sidang Buddhis Keempat yang berlangsung di Sri Lanka sekitar tahun 100 SM, kurang lebih 454 tahun setelah wafatnya Buddha Gotama.[3][4][5] Kanon Pāli pertama kali dicetak dengan mesin cetak pada abad ke-19.[6]

Sebagaimana struktur Tipiṭaka pada masa awal Buddhisme, Kanon Pāli dibagi menjadi tiga kategori umum yang biasa disebut sebagai piṭaka (Pāli piṭaka, yang berarti "keranjang"):[7]

  1. Vinaya Piṭaka ("Keranjang Disiplin") berisi peraturan dalam bahasa Pāli untuk para bhikkhu dan bhikkhunī yang ditaati oleh anggota Saṅgha pengikut aliran Theravāda.
  2. Sutta Piṭaka ("Keranjang Diskursus") berisi diskursus dalam bahasa Pāli yang disampaikan oleh Buddha atau murid-Nya berupa percakapan, khotbah, dan cerita.
  3. Abhidhamma Piṭaka ("Keranjang Dhamma Luhur") berisi penjelasan Dhamma secara kebenaran luhur atau hakiki dalam bahasa Pāli.

Isi dari Vinaya Piṭaka dan Sutta Piṭaka dalam Kanon Pāli sangat mirip dengan kanon-kanon dari aliran Buddhis awal lainnya. Akan tetapi, isi dari Abhidhamma Piṭaka cenderung khas aliran Theravāda, dan hanya memiliki sedikit kesamaan dengan kitab Abhidharma oleh aliran Buddhis lainnya.[8]

Daftar kitab

[sunting | sunting sumber]

Tripitaka Pāli dibagi dalam tiga bagian sebagai berikut:

Keterangan lebih lanjut diberikan di bawah. Untuk informasi lebih lengkap, lihat referensi standar kepustakaan Pāli.[9]

Vinaya Piṭaka

[sunting | sunting sumber]

Keranjang pertama, Vinaya Piṭaka ("Keranjang Disiplin"), cenderung lebih mengandung peraturan-peraturan Saṅgha, untuk bhikkhu dan bhikkhuṇī. Peraturan ini didahului dengan cerita-cerita yang mendasari dibuatnya aturan-aturan tersebut oleh Sang Buddha, dan diikuti dengan penjelasan dan analisis aturan. Peraturan-peraturan ini ditambah bertahap ketika Buddha menjumpai permasalahan perilaku atau perselisihan di antara para pengikutnya. Piṭaka ini dibagi menjadi tiga bagian:

  • Suttavibhaṅga, berisi komentar untuk Patimokkha, sebuah peraturan mendasar bagi bhikkhu dan bhikkhu yang tidak secara langsung tercakup dalam Kanon. Peraturan untuk bhikkhu dikemukakan di awal, diikuti dengan peraturan untuk para bhikkhuni bila belum dicantumkan sebelumnya.
  • Khandhaka, berisi peraturan lain yang dikelompokkan berdasarkan topik dalam 22 bab.
  • Parivāra, berisi analisis mengenai peraturan-peraturan dari berbagai sudut pandang.

Sutta Piṭaka

[sunting | sunting sumber]

Keranjang kedua adalah Sutta Piṭaka ("Keranjang Diskursus"; secara harafiah berarti "keranjang utas", atau "ucapan baik"; Sanskerta: Sūtra Piṭaka, mengikuti arti sebelumnya) yang umumnya berisikan pengajaran Buddha. Sutta Piṭaka memiliki 5 bagian, atau nikāya:

  • Dīgha Nikāya ("Kumpulan Panjang"), berisi 34 diskursus panjang.[10] Joy Manné berpendapat[11] bahwa kitab ini secara khusus ditujukan untuk membuat pembacanya berpindah agama, dengan banyaknya materi perdebatan antaragama, keyakinan, dan bakti Buddhis.
  • Majjhima Nikāya ("Kumpulan Menengah"), berisi 152 diskursus ukuran-sedang.[12] Manné berpendapat[11] bahwa kitab ini secara khusus ditujukan untuk teks-teks yang memberikan dasar yang kuat dalam pengajaran kepada para penganut baru, dengan jumlah khotbah dan konsultasi yang banyak.
  • Saṁyutta Nikāya ("Kumpulan Bertaut"), berisi ribuan diskursus pendek yang dikelompokkan menjadi limapuluhan kelompok berdasarkan subyek, tokoh, dan lain-lain. Bhikkhu Bodhi, dalam terjemahannya, mengatakan bahwa nikāya ini memiliki penjelasan yang lebih terperinci tentang Dhamma (ajaran Buddha).
  • Aṅguttara Nikāya ("Kumpulan Berangka"), berisi ribuan diskursus pendek yang disusun menurut nomor dari satu hingga nomor sebelas. Kumpulan ini memiliki pengajaran yang lebih mendasar untuk masyarakat umum dibandingkan dengan ketiga kitab sebelumnya.
  • Khuddaka Nikāya ("Kumpulan Kecil"), berisi kumpulan karya lainnya dalam bentuk prosa maupun ayat-ayat. Pengelompokan ini awalnya dimaksudkan untuk koleksi-koleksi pendek, kebanyakan berupa syair, yang tidak dapat dikelompokkan dalam empat nikāya utama. Seiring berjalannya waktu, koleksi tersebut berkembang. Alhasil, Khuddaka menjadi bagian terbesar dari nikāya Sutta Piṭaka.
    • Khuddakapāṭha ("Petikan Pendek"), berisi sembilan teks pendek. Teks-teks di dalamnya dikumpulkan sebagai dasar kurikulum pembelajaran bagi para sāmaṇera dan sāmaṇerī. Kemungkinan disusun di Sri Lanka, tetapi teks-teksnya bersumber dari berbagai teks dalam nikāya Sutta Piṭaka lainnya.
    • Dhammapada ("Bait Kebenaran"), berisi 423 syair yang disusun berdasarkan tema-tema yang mengesankan. Kitab ini berisi teks Buddhisme awal yang paling banyak dibaca dan diterjemahkan ke banyak bahasa.
    • Udāna ("Seruan Luhur"), berisi 80 diskursus pendek dalam bentuk prosa dan syair campuran. Isi kitab ini berbentuk narasi prosa sederhana, yang berfungsi untuk merumuskan seruan-seruan luhur, biasanya dalam bentuk syair.
    • Itivuttaka ("Sedemikian Dikatakan"), berisi 112 diskursus pendek berupa campuran prosa dan syair, disusun dalam gaya Aṅguttara dengan kumpulan berangka menaik, dari satu hingga empat. Di antara teks-teks Buddhis, kesintasan teks ini tidak dikaitkan kepada Saṅgha, tetapi kepada seorang upāsikā bernama Khujjuttarā.
    • Suttanipāta ("Koleksi Diskursus"), berisi 74 teks yang sebagian besarnya berukuran pendek dalam bentuk syair atau campuran prosa dan syair, disusun dalam 5 bab. Bagian ini mencakup beberapa teks yang paling digemari dalam Buddhisme populer, seperti Ratana, Maṅgala, dan Mettā Sutta, yang dikenali oleh semua umat aliran Theravāda dan didaraskan sebagai bacaan yang melindungi dan membangkitkan semangat dalam upacara-upacara yang penuh berkah.
    • Vimānavatthu ("Cerita Wisma"), berisi 85 cerita berupa syair yang menggambarkan buah-buah surgawi dari perbuatan baik, terutama perbuatan bederma kepada Buddha atau Saṅgha.
    • Petavatthu ("Cerita Hantu"), berisi 51 cerita berupa syair yang menggambarkan kelahiran-kembali sebagai hantu kelaparan sebagai akibat dari perbuatan buruk.
    • Theragāthā ("Syair Thera"), berisi kumpulan 1288 syair oleh 264 bhikkhu senior yang hidup pada masa Sang Buddha, atau dalam beberapa kasus, beberapa waktu setelahnya. Bagian ini mencakup perayaan kebahagiaan atas pencapaian kebebasan (Nibbāna) dan kehidupan kepetapaan meditatif di hutan.
    • Therīgāthā ("Syair Therī"), berisi kumpulan 524 syair oleh 73 bhikkhunī senior yang hidup pada masa Sang Buddha, atau dalam beberapa kasus, beberapa waktu setelahnya.
    • Apadāna ("Legenda")
      • Therāpadāna ("Legenda Thera"), berisi 563 cerita berbentuk syair yang menceritakan berbagai perbuatan pada kehidupan masa lampau dari para bhikkhu senior.
      • Therīapadāna ("Legenda Therī"), berisi 40 cerita berbentuk syair yang menceritakan berbagai perbuatan pada saat kehidupan masa lampau dari para bhikkhunī senior.
    • Buddhavaṁsa ("Wangsa Buddha"), berisi teks renungan berupa syair yang merinci kehidupan 24 Sammāsambuddha masa lalu dan prediksi kecerahan Buddha Gotama.
    • Cariyāpiṭaka ("Keranjang Perilaku"), berisi berisi sistemisasi awal dari konsep Bodhisatta dan Jalan-Nya menuju kecerahan. Di dalamnya juga disampaikan 34 cerita kehidupan lampau, setiap cerita menggambarkan pāramī yang disempurnakan oleh Bodhisatta.
    • Jātaka ("Kisah Kelahiran"), berisi koleksi 547 pasang syair yang menyampaikan cerita kelahiran lampau Buddha. Bagian ini mencakup syair yang disusun dalam gaya berangka seperti Aṅguttara.
    • Niddesa ("Eksposisi"), berisi komentar tentang beberapa bagian Sutta Nipāta.
      • Mahāniddesa ("Eksposisi Besar"), merupakan setengah bagian dari Niddesa.
      • Cūḷaniddesa ("Eksposisi Kecil"), merupakan setengah bagian dari Niddesa.
    • Paṭisambhidāmagga ("Jalan Pembedaan"), berisi sebuah penjelasan mendalam kritis tingkat lanjut berbentuk 30 bab tentang praktik Buddhis, yang oleh komentar-komentar Pāli dikaitkan dengan murid Buddha, yaitu Sāriputta.
    • Nettippakarana ("Panduan"), berisi penjelasan mendalam sistematis yang dimaksudkan sebagai panduan untuk membaca dan menginterpretasikan teks-teks dalam empat nikāya.
    • Peṭakopadesa ("Ilustrasi Keranjang"), berisi penjelasan mendalam sistematis yang dimaksudkan untuk memberikan panduan dalam membaca dan menafsirkan teks-teks dalam empat nikāya.
    • Milindapañha ("Pertanyaan Milinda"), berisi serangkaian diskusi tentang poin-poin Dhamma antara Bhikkhu Nāgasena dan Raja Yunani yang dikenal dalam bahasa Pāli dengan nama Milinda.

Abhidhamma Piṭaka

[sunting | sunting sumber]

Keranjang ketiga, Abhidhamma Piṭaka ("Keranjang Dhamma Luhur"; secara harfiah berarti "melampaui dhamma", "dhamma tertinggi" atau "dhamma luhur", Sanskerta: Abhidharma Piṭaka), adalah sekumpulan teks yang memberikan penjelasan filosofis sistematik atas Dhamma. Abhidhamma Piṭaka berisi tujuh kitab:

  • Dhammasaṅgaṇī, berisi daftar, penjelasan, dan klasifikasi mengenai dhamma
  • Vibhaṅga, berisi analisis tentang 18 topik dengan beragam metode
  • Dhātukathā, berisi uraian hubungan antara dua kitab sebelumnya
  • Puggalapaññatti, berisi penjelasan tentang berbagai jenis manusia, disusun berdasarkan nomor mulai dari satu-an hingga sepuluh-an
  • Kathāvatthu, memiliki lebih dari 200 debat mengenai poin-poin pengajaran
  • Yamaka, diperuntukkan kepada 10 topik akan sebuah prosedur mengenai pertanyaan lisan (seperti apakah X adalah Y? Apakah Y adalah X?)
  • Paṭṭhāna, berisi analisis mengenai 24 jenis kondisi[13]

Dalam teks-teks awal, dinyatakan bahwa Abhidhamma Piṭaka merujuk pada pengajaran dengan bahasa mutlak atau kebenaran hakiki, sedangkan Sutta Piṭaka merujuk pada pengajaran dengan bahasa yang diadaptasikan sesuai pendengarnya atau kebenaran konvensional. Sebagian besar ahli, seperti Harvey[14] dan Gethin,[15] menggambarkan Abhidhamma Piṭaka sebagai suatu usaha untuk mensistematisasikan pengajaran dalam Sutta Piṭaka. Cousins mengatakan jika Sutta Piṭaka "berpikir" dalam bentuk urutan atau proses, Abhidhamma Piṭaka "berpikir" dalam bentuk peristiwa atau kejadian yang lebih rinci.[16]

Dalam tradisi

[sunting | sunting sumber]

Pada awalnya, Kanon digambarkan oleh Buddhis Theravada sebagai Perkataan sang Buddha (Buddhavacana), walau hal ini bukan semata-mata ditujukan kepada artian harfiah, terlebih hal ini mencakup ajaran yang dilakukan oleh para pengikutnya.[17]

Interpretasi umum Theravādin (Mahavihāra) mengenai Kanon Pali diberikan dalam sekumpulan komentar yang mencakup hampir seluruh Kanon, dihimpun oleh Buddhaghosa (sekitar abad ke-4 - ke-5 Masehi) dan para bhikkhu setelahnya, khususnya berdasarkan pada karya-karya lebih awal yang kini telah punah. Subkomentar (komentar akan komentar) dituliskan sesudahnya, memberikan komentar akan Kanon dan komentarnya. Interpretasi Theravada dirangkum dalam Vishuddhimagga yang dibuat oleh Buddhaghosa.[18]

Pendapat resmi yang diberikan oleh juru bicara Dewan Sasana Buddha dari Myanmar:[19] Kanon berisikan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk menunjukkan jalan menuju nibbāna; komentar dan sub-komentar terkadang mengandung banyak permasalahan spekulatif, tetapi tetap pada pengajarannya dan sering kali memberikan penggambaran yang mencerahkan. Di Sri Lanka dan Thailand, Buddhisme "resmi" sebagian besar mengadopsi interpretasi dari pelajar-pelajar dunia barat.[20]

Walau Kanon telah ada dalam bentuk tulisan selama dua milenium, sifat lisan awalnya masih belum dilupakan pada praktik Buddhis dalam lingkup tradisi: penghafalan dan resitasi menjadi hal yang wajar. Naskah yang paling sering dibaca adalah Paritta. Bahkan umat umum biasanya paling tidak menghafal beberapa naskah pendek dan membacanya dengan teratur; hal ini dianggap sebagai bentuk meditasi, paling tidak bila ia mengerti makna sesungguhnya. Bhikkhu / Bhikkhuni tentu diharapkan untuk mengetahui lebih banyak (lihat Dhammapada dibawah sebagai contoh). Seorang bhikkhu Myanmar bernama Vicittasara bahkan belajar menghafalkan seluruh Kanon untuk Sidang agung keenam (menurut perhitungan Theravada).[21] Mendeklamasikannya dalam bahasa Pali sebagai bahasa ritual.[22]

Hubungan antara naskah-naskah dan agama Buddha sebagaimana keberadaannya antara bhikkhu dan pengikut awam, seperti dengan kebanyakan tradisi agama lainnya, adalah problematikal: bukti-bukti menyarankan bahwa sebagian dari Kanon saja yang pernah dinikmati oleh lingkungan luas, dan bahwa karya-karya non-Kanon digunakan lebih luas lagi; keterangan beragam dari satu tempat dengan lainnya.[23] Dr. Rupert Gethin menyarankan bahwa seluruh sejarah Buddhis dapat dilihat sebagai sebuah dampak pelaksanaan dari naskah-naskah awal.[24]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Gombrich, Theravada Buddhism, 2nd edn, Routledge, London, 2006, page 3
  2. ^ Harvey, Introduction to Buddhism, Cambridge University Press, 1990, page 3.
  3. ^ If the language of the Pāli canon is north Indian in origin, and without substantial Sinhalese additions, it is likely that the canon was composed somewhere in north India before its introduction to Sri Lanka. (How old is the Sutta Pitaka?, Alexander Wynne, St. Johns' College, 2003)
  4. ^ Encyclopedia of Religion, Macmillan, New York, sv Councils, Buddhist
  5. ^ A.K. Warder, Indian Buddhism, 3rd edn, page 307. American Asiatic Association, Asia Society, Asia: Journal of the American Asiatic Association, p724.
  6. ^ Bechert & Gombrich, The World of Buddhism, Thames & Hudson, 1984, page 293
  7. ^ Gombrich, hal. 4
  8. ^ "Buddhism." Encyclopædia Britannica. Ultimate Reference Suite. Chicago: Encyclopædia Britannica, 2008.
  9. ^ Norman, Pali Literature, Otto Harrassowitz, Wiesbaden, 1983; Hinüber, halaman 24-26
  10. ^ (Inggris) Harvey, Introduction to Buddhism, appendix
  11. ^ a b (Inggris) Journal of the Pali Text Society, volume XV
  12. ^ (Inggris) Harvey, appendix
  13. ^ Harvey, page 83
  14. ^ Harvey, Introduction to Buddhism, Cambridge University Press, 1990, p 83
  15. ^ Foundations, page 44
  16. ^ "Pali oral literature", page 7
  17. ^ Gombrich, hal. 20
  18. ^ Gombrich, pages 153-4
  19. ^ Morgan, Path of the Buddha, Ronald Press, New York, 1956, pages v, 71
  20. ^ Journal of the International Association of Buddhist Studies, volume 28 (part 2), page 302
  21. ^ Mendelson, Sangha and State in Burma, Cornell University Press, Ithaca, New York, 1975, page 266
  22. ^ Encyclopedia of Language and Linguistics, 2nd edn, volume 9, Elsevier, Amsterdam/Oxford, 2006
  23. ^ Journal of the Pali Text Society, volume XV, pages 103f
  24. ^ Gethin, Foundations of Buddhism, Oxford University Press, 1998, page 43

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]

Terjemahan Indonesia

[sunting | sunting sumber]

Terjemahan Inggris

[sunting | sunting sumber]
  • Access to Insight memiliki banyak sutta yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris

Kanon Pali - daring

[sunting | sunting sumber]

Kamus bahasa Pali

[sunting | sunting sumber]

Bacaan lanjutan

[sunting | sunting sumber]

Menambahkan buku Ko Lay di atas, dua buku lain yang ditujukan untuk catatan terperinci akan Kanon adalah:

  • History of Pali Literature, B. C. Law, volume I
  • Analysis of the Pali Canon, Russell Webb, Buddhist Publication Society, Kandy, Sri Lanka