Lompat ke isi

Voice of Indonesia: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Pratama26 (bicara | kontrib)
Menyempurnakan sedikit
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Wardi 96 (bicara | kontrib)
k Membatalkan 2 suntingan oleh 125.162.193.134 (bicara) ke revisi terakhir oleh Lintastimur24 (TW)
Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(9 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 15: Baris 15:
| area = Seluruh dunia
| area = Seluruh dunia
| frequency = {{plainlist|
| frequency = {{plainlist|
* 3325 kHz dan 4750 kHz ([[Gelombang pendek|SW]], 17.00–06.00 WIB)
* 3325 kHz dan 4755 kHz ([[Gelombang pendek|SW]], 17.00–06.00 WIB)
* 3946/H/6660 (satelit, [[Telkom-4]])<ref name="satelit">{{cite web |title=Voice of Indonesia |url=https://www.lyngsat.com/radiochannels/id/Voice-of-Indonesia.html |website=LyngSat |access-date=19 September 2023}}</ref>
* 3946/H/6660 (satelit, [[Telkom-4]])<ref name="satelit">{{cite web |title=Voice of Indonesia |url=https://www.lyngsat.com/radiochannels/id/Voice-of-Indonesia.html |website=LyngSat |access-date=19 September 2023}}</ref>
* Daring (24 jam)
* Daring (24 jam)
Baris 55: Baris 55:
{{lihat pula|Radio Rimba Raya}}
{{lihat pula|Radio Rimba Raya}}
[[Berkas:kantorvoa.jpg|thumb|250px|Tulisan "Voice of Indonesia" di sebuah gedung di kantor pusat RRI di Jakarta, 2007. Gedung tersebut kemudian dirobohkan.]]
[[Berkas:kantorvoa.jpg|thumb|250px|Tulisan "Voice of Indonesia" di sebuah gedung di kantor pusat RRI di Jakarta, 2007. Gedung tersebut kemudian dirobohkan.]]
[[Berkas:RRI Voice of Indonesia Logo.png|thumb|250px|Logo RRI Voice of Indonesia (2007-2023)]]
[[Berkas:RRI Voice of Indonesia Logo.png|thumb|250px|Logo RRI Voice of Indonesia (2006-2023)<ref name="LogoRRI">{{cite web|title=Majalah Gatra Volume 12, Edisi 42-45|url=https://www.google.co.id/books/edition/Gatra/QsITAQAAMAAJ|publisher=Era Media Informasi (via Google Books)|access-date=12 September 2024 |date=2006}}</ref>]]
Sejarah Voice of Indonesia dapat dirunut bahkan sebelum RRI didirikan. Saat [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|Indonesia menyatakan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945]], negara tersebut memerlukan alat yang efektif untuk mengumumkannya ke seluruh elemen bangsa dan seluruh dunia. Pada jam 19.00 di hari yang sama, [[Joesoef Ronodipoero]] – tokoh yang nantinya mendirikan RRI – membacakan proklamasi kemerdekaan Indonesia melalui ''Hōsō Kyōku'' (放送局, "Jawatan Radio"), radio milik pemerintah [[Pendudukan Jepang di wilayah Hindia Belanda|pendudukan Jepang]], melalui pemancar gelombang pendek di [[Kota Bandung|Bandung]].<ref name="sejarah singkat">{{cite web |title=Voice of Indonesia - Sejarah Singkat |url=https://ppid.rri.co.id/dokumen/data/15466 |website=PPID LPP Radio Republik Indonesia |access-date=9 September 2023}}</ref> Ia dibantu oleh Abdulrahman Saleh, yang juga memiliki minat pada siaran radio. Pada tanggal 23 Agustus 1945, diluncurkan '''Voice of Free Indonesia''' ({{lang-id|"Suara Indonesia Merdeka"}}), radio yang ditujukan bagi pendengar luar negeri. Presiden [[Soekarno]] memberikan pidato di radio ini pada tanggal 25 Agustus, dan Wakil Presiden [[Mohammad Hatta]] melakukan hal yang sama pada tanggal 29 Agustus. Untuk melakukan siaran, mereka yang terlibat dalam siaran radio kemudian mengambil alih stasiun radio di [[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]], yang didirikan pada masa kolonial Belanda dan sempat diambil alih Jepang. Siaran Voice of Free Indonesia dari Yogyakarta dilakukan pertama kali pada tanggal 17 Juni 1946.<ref>{{cite web |last1=VoI Official |title=The Voice of Free Indonesia Story |url=https://www.youtube.com/watch?v=C-jijoX4FfM |website=YouTube |date=9 Agustus 2015 |access-date=9 September 2023}}</ref>
Sejarah Voice of Indonesia dapat dirunut bahkan sebelum RRI didirikan. Saat [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|Indonesia menyatakan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945]], negara tersebut memerlukan alat yang efektif untuk mengumumkannya ke seluruh elemen bangsa dan seluruh dunia. Pada jam 19.00 di hari yang sama, [[Joesoef Ronodipoero]] – tokoh yang nantinya mendirikan RRI – membacakan proklamasi kemerdekaan Indonesia melalui ''Hōsō Kyōku'' (放送局, "Jawatan Radio"), radio milik pemerintah [[Pendudukan Jepang di wilayah Hindia Belanda|pendudukan Jepang]], melalui pemancar gelombang pendek di [[Kota Bandung|Bandung]].<ref name="sejarah singkat">{{cite web |title=Voice of Indonesia - Sejarah Singkat |url=https://ppid.rri.co.id/dokumen/data/15466 |website=PPID LPP Radio Republik Indonesia |access-date=9 September 2023}}</ref> Ia dibantu oleh Abdulrahman Saleh, yang juga memiliki minat pada siaran radio. Pada tanggal 23 Agustus 1945, diluncurkan '''Voice of Free Indonesia''' ({{lang-id|"Suara Indonesia Merdeka"}}), radio yang ditujukan bagi pendengar luar negeri. Presiden [[Soekarno]] memberikan pidato di radio ini pada tanggal 25 Agustus, dan Wakil Presiden [[Mohammad Hatta]] melakukan hal yang sama pada tanggal 29 Agustus. Untuk melakukan siaran, mereka yang terlibat dalam siaran radio kemudian mengambil alih stasiun radio di [[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]], yang didirikan pada masa kolonial Belanda dan sempat diambil alih Jepang. Siaran Voice of Free Indonesia dari Yogyakarta dilakukan pertama kali pada tanggal 17 Juni 1946.<ref>{{cite web |last1=VoI Official |title=The Voice of Free Indonesia Story |url=https://www.youtube.com/watch?v=C-jijoX4FfM |website=YouTube |date=9 Agustus 2015 |access-date=9 September 2023}}</ref>


Baris 67: Baris 67:
=== Gelombang pendek ===
=== Gelombang pendek ===
[[Berkas:Pemancar RRI 250.jpg|jmpl|200x200px|Pemancar RRI Voice of Indonesia dengan kekuatan pancar 250 kW dari GEC Marconi yang pernah digunakan oleh RRI Cimanggis dan RRI Makassar]]
[[Berkas:Pemancar RRI 250.jpg|jmpl|200x200px|Pemancar RRI Voice of Indonesia dengan kekuatan pancar 250 kW dari GEC Marconi yang pernah digunakan oleh RRI Cimanggis dan RRI Makassar]]
Per tahun 2023, siaran VOI melalui gelombang pendek disiarkan melalui frekuensi:
Per tahun 2024, siaran VOI melalui gelombang pendek disiarkan melalui frekuensi:
* 3325 kHz - [[Daya listrik|Power]] = 40 [[Watt|Kw]] ([[Kota Palangkaraya|Palangkaraya]], [[Kalimantan Tengah]])
* 3325 kHz - [[Daya listrik|Power]] = 40 [[Watt|Kw]] ([[Kota Palangkaraya|Palangkaraya]], [[Kalimantan Tengah]])
* 4750 kHz - [[Daya listrik|Power]] = 10 [[Watt|Kw]] ([[Cimanggis]], [[Depok]], [[Jawa Barat]])
* 4755 kHz - [[Daya listrik|Power]] = 10 [[Watt|Kw]] ([[Cimanggis]], [[Depok]], [[Jawa Barat]])


Siaran gelombang pendek disiarkan mulai jam 17.00–06.00 [[Waktu Indonesia Barat|WIB]] (10.00–23.00 [[Waktu Universal Terkoordinasi|UTC]]).{{cn}}
Siaran gelombang pendek disiarkan mulai jam 17.00–06.00 [[Waktu Indonesia Barat|WIB]] (10.00–23.00 [[Waktu Universal Terkoordinasi|UTC]]).{{cn}}
Baris 172: Baris 172:
* [http://player.voinews.id/streaming.html Streaming video Voice of Indonesia di situs web resmi]
* [http://player.voinews.id/streaming.html Streaming video Voice of Indonesia di situs web resmi]
* Voice of Indonesia di situs web resmi dan portal berita resmi RRI, ''rri.co.id'':
* Voice of Indonesia di situs web resmi dan portal berita resmi RRI, ''rri.co.id'':
** [https://rri.co.id/voice-of-indonesia Segmen berita Voice of Indonesia]
** [https://rri.co.id/voi Segmen berita dari Voice of Indonesia]
** [https://www.rri.co.id/stream/radio ''Streaming'' radio RRI (termasuk Voice of Indonesia)]
** [https://www.rri.co.id/stream/radio ''Streaming'' radio RRI (termasuk Voice of Indonesia)]
* [https://digital.rri.co.id/sharing/radio/010536 Voice of Indonesia di RRI Digital]
* [https://digital.rri.co.id/sharing/radio/010536 Voice of Indonesia di RRI Digital]
Baris 182: Baris 182:
[[Kategori:Radio Republik Indonesia]]
[[Kategori:Radio Republik Indonesia]]
[[Kategori:Stasiun radio Indonesia]]
[[Kategori:Stasiun radio Indonesia]]
[[Kategori:Stasiun radio di Jakarta]]
[[Kategori:Pendirian tahun 1945 di Indonesia]]
[[Kategori:Pendirian tahun 1945 di Indonesia]]
[[Kategori:Penyiaran internasional]]
[[Kategori:Penyiaran internasional]]

Revisi terkini sejak 28 Oktober 2024 22.36

RRI Stasiun Siaran Luar Negeri
KotaJakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia
Wilayah siarSeluruh dunia
MerekRRI Voice of Indonesia, Suara Indonesia (sebelumnya)[1]
Frekuensi
  • 3325 kHz dan 4755 kHz (SW, 17.00–06.00 WIB)
  • 3946/H/6660 (satelit, Telkom-4)[2]
  • Daring (24 jam)
Mulai mengudara23 Agustus 1945; 79 tahun lalu (1945-08-23)
FormatUmum
BahasaIndonesia, Inggris, Arab, Belanda, Jerman, Jepang, Prancis, Spanyol, Tionghoa (Mandarin)
Otoritas perizinan
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (radio SW)
Nama sebelumnyaVoice of Free Indonesia (1945–1950)
Frekuensi sebelumnya9525 kHz, 11785 kHz, 15150 kHz
PemilikLPP RRI
Stasiun kembarRRI Programa 1
RRI Programa 2
RRI Programa 3
RRI Programa 4
Siaran webTonton langsung
Situs webvoinews.id (Bahasa Inggris)
voinews.id/indonesian (Bahasa Indonesia)

RRI Stasiun Siaran Luar Negeri,[3] bersiaran sebagai RRI Voice of Indonesia (bahasa Indonesia: "Suara Indonesia",[catatan 1] atau Voice of Indonesia saja, sebelumnya RRI World Service – Voice of Indonesia) dan disingkat sebagai VOI, adalah stasiun radio dan media daring internasional dari LPP Radio Republik Indonesia (RRI). VOI bersiaran sejak tahun 1945, menjadikannya media internasional asal Indonesia tertua yang masih beroperasi.

VOI menggunakan berbagai bahasa untuk menyebarkan kebudayaan dan pengetahuan Indonesia ke pihak luar atau warga negara Indonesia di luar negeri. Hingga tahun 2023, VOI bersiaran dalam sembilan bahasa, termasuk Bahasa Indonesia, melalui gelombang pendek pada jam-jam tertentu serta televisi daring selama 24 jam.

Tulisan "Voice of Indonesia" di sebuah gedung di kantor pusat RRI di Jakarta, 2007. Gedung tersebut kemudian dirobohkan.
Logo RRI Voice of Indonesia (2006-2023)[4]

Sejarah Voice of Indonesia dapat dirunut bahkan sebelum RRI didirikan. Saat Indonesia menyatakan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945, negara tersebut memerlukan alat yang efektif untuk mengumumkannya ke seluruh elemen bangsa dan seluruh dunia. Pada jam 19.00 di hari yang sama, Joesoef Ronodipoero – tokoh yang nantinya mendirikan RRI – membacakan proklamasi kemerdekaan Indonesia melalui Hōsō Kyōku (放送局, "Jawatan Radio"), radio milik pemerintah pendudukan Jepang, melalui pemancar gelombang pendek di Bandung.[5] Ia dibantu oleh Abdulrahman Saleh, yang juga memiliki minat pada siaran radio. Pada tanggal 23 Agustus 1945, diluncurkan Voice of Free Indonesia (bahasa Indonesia: "Suara Indonesia Merdeka"), radio yang ditujukan bagi pendengar luar negeri. Presiden Soekarno memberikan pidato di radio ini pada tanggal 25 Agustus, dan Wakil Presiden Mohammad Hatta melakukan hal yang sama pada tanggal 29 Agustus. Untuk melakukan siaran, mereka yang terlibat dalam siaran radio kemudian mengambil alih stasiun radio di Yogyakarta, yang didirikan pada masa kolonial Belanda dan sempat diambil alih Jepang. Siaran Voice of Free Indonesia dari Yogyakarta dilakukan pertama kali pada tanggal 17 Juni 1946.[6]

Selama perang kemerdekaan Indonesia, K'tut Tantri, seorang perempuan asal Amerika Serikat berdarah Skotlandia yang simpatik terhadap pejuang kemerdekaan Indonesia, mengisi siaran berbahasa Inggris di Voice of Free Indonesia. Siarannya menyasar para pendengar di negara-negara Barat, dan ia mendapat julukan "Surabaya Sue" oleh karena dukungannya terhadap nasionalis Indonesia. Selama masa-masa awal kemerdekaan Indonesia, siaran radio berperan penting mengirimkan pesan-pesan kemerdekaan Indonesia pada audiens luar negeri, yang kemudian membantu negara-negara lain mengakui kedaulatan Indonesia. Nama "Voice of Free Indonesia" juga digunakan sebagai nama majalah pro-Indonesia yang diterbitkan orang-orang Indonesia di luar negeri untuk pembaca di negara-negara Barat.[7]

Pada tahun 1950, Voice of Free Indonesia berganti nama menjadi Voice of Indonesia (VOI),[8] dengan menghapus kata "Free" di dalamnya. Pada tahun 1955, VOI menyiarkan Konferensi Asia–Afrika yang diadakan di Bandung.[5]

Di tahun 2019, VOI mengalami perubahan bentuk dan format siaran. Salah satunya adalah program "siaran perbatasan" yang dimulai pukul 06.00 hingga 10.00 WIB dan dipancarluaskan di lima stasiun RRI terluar Indonesia; yaitu RRI Nunukan (Kalimantan Utara), RRI Entikong (Kalimantan Barat), RRI Tanjungpinang, RRI Batam (keduanya di Kepulauan Riau), dan RRI Stasiun Produksi Bengkalis (Riau).[5]

Ketersediaan

[sunting | sunting sumber]

Gelombang pendek

[sunting | sunting sumber]
Pemancar RRI Voice of Indonesia dengan kekuatan pancar 250 kW dari GEC Marconi yang pernah digunakan oleh RRI Cimanggis dan RRI Makassar

Per tahun 2024, siaran VOI melalui gelombang pendek disiarkan melalui frekuensi:

Siaran gelombang pendek disiarkan mulai jam 17.00–06.00 WIB (10.00–23.00 UTC).[butuh rujukan]

Sebelumnya

[sunting | sunting sumber]
  • 9525 kHz (idle) Power = 250 Kw (Pemancar Cimanggis)
  • 11785 kHz (idle) Power = 250 Kw (Pemancar Cimanggis)
  • 15150 kHz (idle) Power = 250 Kw (Pemancar Cimanggis)

Menurut data Lyngsat, siaran audio VOI dapat diakses melalui siaran satelit Telkom-4 dengan frekuensi 3946 H yang menjangkau Asia Tenggara. Frekuensi ini sama dengan frekuensi satelit stasiun-stasiun RRI daerah di Indonesia, terutama RRI Programa 1.[2][9]

Selain gelombang pendek, VOI juga bersiaran secara daring melalui situs webnya dan aplikasi RRI Digital selama 24 jam.

Di luar program-program gelombang pendek yang disiarkan juga melalui internet secara bersamaan, VOI bersiaran sebagai saluran televisi daring berkonsep radio visual, dengan memadukan siaran radio dan gambar visual. Sebagian siarannya dipancarluaskan oleh stasiun-stasiun RRI Programa 1 (Nunukan, Entikong, Tanjungpinang, Batam dan Bengkalis) dan radio visual RRI NET.[butuh rujukan] Dengan relai ini, sebagian siaran VOI juga dapat dinikmati melalui radio FM dan layanan televisi berlangganan IndiHome (di mana RRI NET tersedia).

Acara-acara yang disiarkan secara daring dalam bentuk radio visual antara lain:[10]

  • Indonesia Hari Ini (Bahasa Indonesia)
  • Indonesia Today (Bahasa Inggris)
  • VOI Biztalk (Bahasa Indonesia, dialog bisnis)

VOI juga mengelola portal berita di situs web resminya, voinews.id, dalam sembilan bahasa sesuai dengan bahasa yang disiarkannya.

Hingga tahun 2023, VOI beroperasi dalam sembilan bahasa, yaitu: Arab, Belanda, Indonesia, Inggris, Jepang, Jerman, Prancis, Spanyol, dan Tionghoa (Mandarin). Sebelumnya, VOI pernah bersiaran dalam bahasa Hindi, Korea, Thailand, dan Urdu.[11][12]

Berikut ini jadwal siaran VOI dalam gelombang pendek menurut bahasa:[butuh rujukan]

Bahasa Waktu
WIB UTC
Inggris 17:00-18.00 10:00-11:00
Mandarin 18:00-19:00 11:00-12:00
Jepang 19:00-20:00 12:00-13:00
Inggris (siaran ulang) 20:00-21:00 13:00-14:00
Indonesia 21:00-22:00 14:00-15:00
Mandarin 22:00-23:00 15:00-16:00
Arab 23:00-00:00 16:00-17:00
Spanyol 00:00-01:00 17:00-18:00
Jerman 01:00-02:00 18:00-19:00
Belanda 02:00-03:00 19:00-20:00
Prancis 03:00-04:00 20:00-21:00
Inggris (siaran ulang) 04:00-05:00 21:00-22:00
Jepang (siaran ulang) 05:00-06:00 22:00-23:00

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Suara Indonesia" juga pernah digunakan sebagai nama siarannya dalam Bahasa Indonesia. Lihat ARCHIVE Sounds (2022) pada referensi di bawah.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ ARCHIVE Sounds (3 Januari 2008, video diunggah 5 Januari 2022). "RRI Voice of Indonesia - Tadi Pagi, Jakarta - Startup/Sign-On (03.01 2008)". YouTube. Diakses tanggal 5 Oktober 2023. 
  2. ^ a b "Voice of Indonesia". LyngSat. Diakses tanggal 19 September 2023. 
  3. ^ "RKKAL STASIUN SIARAN LUAR NEGERI VOICE OF INDONESIA 2022". PPID LPP Radio Republik Indonesia. 2022. Diakses tanggal 2 Agustus 2023. 
  4. ^ "Majalah Gatra Volume 12, Edisi 42-45". Era Media Informasi (via Google Books). 2006. Diakses tanggal 12 September 2024. 
  5. ^ a b c "Voice of Indonesia - Sejarah Singkat". PPID LPP Radio Republik Indonesia. Diakses tanggal 9 September 2023. 
  6. ^ VoI Official (9 Agustus 2015). "The Voice of Free Indonesia Story". YouTube. Diakses tanggal 9 September 2023. 
  7. ^ Tantri, K'tut (1960). Revolt in Paradise. New York: Harper & Brothers. hlm. 182–83, 222–23. 
  8. ^ Voice of Indonesia - Background
  9. ^ "Telkom 4 at 108.0°E: 3946 H". LyngSat. Diakses tanggal 19 September 2023. 
  10. ^ "RRI PlayGo - V.O.I Voice of Indonesia". RRI Digital. Diakses tanggal 19 September 2023. 
  11. ^ The Voice of Indonesia (edisi ke-1-3). Broadcasting Service of the Ministry of Information of the Republic of Indonesia (Layanan Penyiaran Departemen Penerangan RI). 1960. Diakses tanggal 10 September 2023. 
  12. ^ Afgiansyah (2007) Repositioning VOI. The Hague: The Hague University

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]