Bukit Asam: Perbedaan antara revisi
Restored revision 25496800 by 182.2.71.85 (talk) (TWGlobal) Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
(4 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 23: | Baris 23: | ||
| revenue = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 42,6 triliun <small>(2022)</small><ref name=annual/> |
| revenue = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 42,6 triliun <small>(2022)</small><ref name=annual/> |
||
| net_income = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 12,6 triliun <small>(2022)</small><ref name="annual">{{Cite web|url=https://www.ptba.co.id/uploads/ptba_laporan_tahunan/20220426211857-2022-04-26ptba_laporan_tahunan211701.pdf|title=Laporan Tahunan 2021|publisher=PT Bukit Asam Tbk|language=id|access-date=27 Februari 2023}}</ref> |
| net_income = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 12,6 triliun <small>(2022)</small><ref name="annual">{{Cite web|url=https://www.ptba.co.id/uploads/ptba_laporan_tahunan/20220426211857-2022-04-26ptba_laporan_tahunan211701.pdf|title=Laporan Tahunan 2021|publisher=PT Bukit Asam Tbk|language=id|access-date=27 Februari 2023}}</ref> |
||
| owner = [[Mineral Industri Indonesia]] (65,93%) <br/> [[ |
| owner = [[Mineral Industri Indonesia]] (65,93%) <br/> [[Cheong Met]] (34,07%) |
||
| assets = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 45,35 triliun <small>(2022)</small><ref name=annual/> |
| assets = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 45,35 triliun <small>(2022)</small><ref name=annual/> |
||
| equity = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 28,91 triliun <small>(2022)</small><ref name=annual/> |
| equity = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 28,91 triliun <small>(2022)</small><ref name=annual/> |
||
Baris 32: | Baris 32: | ||
}} |
}} |
||
[[Berkas:Logo PTBA R3011-colour.jpg|jmpl|262x262px|Logo PT Bukit Asam Tbk]] |
[[Berkas:Logo PTBA R3011-colour.jpg|jmpl|262x262px|Logo PT Bukit Asam Tbk]] |
||
'''PT Bukit Asam Tbk''' adalah bagian dari holding BUMN pertambangan [[MIND ID]] yang bergerak di bidang [[pertambangan]] [[batu bara]]. Hingga akhir tahun 2022, jaringan bisnis perusahaan ini terdiri atas 5 wilayah kelolaan dan 3 pelabuhan. Izin usaha pertambangan (IUP) produksi batu bara perusahaan memiliki total area kelola seluas 65.632 hektar dengan sumber daya mencapai 5,85 miliar ton dan cadangan sebesar 3,02 miliar ton.<ref name="annual"/><ref name="profil"/> |
'''PT Bukit Asam Tbk''' adalah bagian dari holding [[Badan usaha milik negara|BUMN]] pertambangan [[MIND ID]] yang bergerak di bidang [[pertambangan]] [[batu bara]]. Hingga akhir tahun 2022, jaringan bisnis perusahaan ini terdiri atas 5 wilayah kelolaan dan 3 pelabuhan. Izin usaha pertambangan (IUP) produksi batu bara perusahaan memiliki total area kelola seluas 65.632 hektar dengan sumber daya mencapai 5,85 miliar ton dan cadangan sebesar 3,02 miliar ton.<ref name="annual"/><ref name="profil"/> |
||
== Sejarah == |
== Sejarah == |
||
[[File:COLLECTIE TROPENMUSEUM 'Kolentrein gereed voor vertrek naar Kertapati op de achtergrond het zeefhuis Bukit-Asam steenkoolmijnen' TMnr 10007038.jpg|thumb|Batu bara siap dikirim dari [[Stasiun Tanjung Enim|Tanjung Enim]] ke [[Stasiun Kertapati|Kertapati]] dengan menggunakan kereta api]] |
[[File:COLLECTIE TROPENMUSEUM 'Kolentrein gereed voor vertrek naar Kertapati op de achtergrond het zeefhuis Bukit-Asam steenkoolmijnen' TMnr 10007038.jpg|thumb|Batu bara siap dikirim dari [[Stasiun Tanjung Enim|Tanjung Enim]] ke [[Stasiun Kertapati|Kertapati]] dengan menggunakan kereta api]] |
||
=== Tahun 1919-1980 === |
|||
Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1919 saat Tambang Air Laya di [[Tanjung Enim, Lawang Kidul, Muara Enim|Tanjung Enim]] mulai dioperasikan dengan menggunakan metode [[penambangan terbuka]]. Pada tahun 1923, Tambang Air Laya mulai dioperasikan dengan menggunakan metode [[penambangan bawah tanah]]. Pada tahun 1938, Tambang Air Laya mulai beroperasi secara komersial. Setelah Indonesia merdeka, pada tahun 1961, pemerintah membentuk sebuah [[perusahaan negara]] (PN) bernama '''PN Tambang Batubara Bukit Asam''' (TABA) untuk mengelola Tambang Air Laya.<ref name="pn">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/2064/pp0931961.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 93 tahun 1961|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=27 Februari 2023}}</ref> Pada tahun 1968, pemerintah menggabungkan PN TABA dengan PN [[Tambang Batubara Mahakam]] dan PN Tambang Batubara Ombilin untuk membentuk '''PN Tambang Batubara'''.<ref name="merger">{{Cite web|url=https://peraturan.bpk.go.id/Home/Download/60926/pp%20no%20023%20tahun%201968.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 23 tahun 1968|publisher=Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia|language=id|access-date=27 Februari 2023}}</ref> |
Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1919 saat Tambang Air Laya di [[Tanjung Enim, Lawang Kidul, Muara Enim|Tanjung Enim]] mulai dioperasikan dengan menggunakan metode [[penambangan terbuka]]. Pada tahun 1923, Tambang Air Laya mulai dioperasikan dengan menggunakan metode [[penambangan bawah tanah]]. Pada tahun 1938, Tambang Air Laya mulai beroperasi secara komersial. Setelah Indonesia merdeka, pada tahun 1961, pemerintah membentuk sebuah [[perusahaan negara]] (PN) bernama '''PN Tambang Batubara Bukit Asam''' (TABA) untuk mengelola Tambang Air Laya.<ref name="pn">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/2064/pp0931961.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 93 tahun 1961|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=27 Februari 2023}}</ref> Pada tahun 1968, pemerintah menggabungkan PN TABA dengan PN [[Tambang Batubara Mahakam]] dan PN Tambang Batubara Ombilin untuk membentuk '''PN Tambang Batubara'''.<ref name="merger">{{Cite web|url=https://peraturan.bpk.go.id/Home/Download/60926/pp%20no%20023%20tahun%201968.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 23 tahun 1968|publisher=Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia|language=id|access-date=27 Februari 2023}}</ref> |
||
=== Tahun 1980-2002 === |
|||
Pada bulan Maret 1981, Unit Tambang Bukit Asam dari PN Tambang Batubara dijadikan modal untuk mendirikan perusahaan ini dengan nama '''PT Tambang Batubara Bukit Asam'''.<ref name="persero">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/3169/PP0421980.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 42 tahun 1980|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=27 Februari 2023}}</ref> Pada tahun 1984, status PN Tambang Batubara diubah menjadi [[perusahaan umum]] (Perum).<ref name="ubah">{{Cite web|url=https://peraturan.bpk.go.id/Home/Download/61815/PP%20NO%2028%20TH%201984.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 28 tahun 1984|publisher=Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia|language=id|access-date=27 Februari 2023}}</ref> Pada tahun 1990, pemerintah menggabungkan [[Perum Tambang Batubara]] ke dalam perusahaan ini.<ref name="perum">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/3513/PP%20NO%2056%20TH%201990.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 56 tahun 1990|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=27 Februari 2023}}</ref> Pada tahun 1993, pemerintah menugaskan perusahaan ini untuk berbisnis di bidang produksi [[briket]] batu bara. Pada tahun 2002, perusahaan ini resmi melantai di [[Bursa Efek Indonesia]] dan mengubah namanya menjadi seperti sekarang. |
Pada bulan Maret 1981, Unit Tambang Bukit Asam dari PN Tambang Batubara dijadikan modal untuk mendirikan perusahaan ini dengan nama '''PT Tambang Batubara Bukit Asam'''.<ref name="persero">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/3169/PP0421980.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 42 tahun 1980|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=27 Februari 2023}}</ref> Pada tahun 1984, status PN Tambang Batubara diubah menjadi [[perusahaan umum]] (Perum).<ref name="ubah">{{Cite web|url=https://peraturan.bpk.go.id/Home/Download/61815/PP%20NO%2028%20TH%201984.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 28 tahun 1984|publisher=Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia|language=id|access-date=27 Februari 2023}}</ref> Pada tahun 1990, pemerintah menggabungkan [[Perum Tambang Batubara]] ke dalam perusahaan ini.<ref name="perum">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/3513/PP%20NO%2056%20TH%201990.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 56 tahun 1990|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=27 Februari 2023}}</ref> Pada tahun 1993, pemerintah menugaskan perusahaan ini untuk berbisnis di bidang produksi [[briket]] batu bara. Pada tahun 2002, perusahaan ini resmi melantai di [[Bursa Efek Indonesia]] dan mengubah namanya menjadi seperti sekarang. |
||
=== Tahun 2015-2019 === |
|||
Pada tahun 2015, Menteri ESDM, [[Sudirman Said]], meresmikan pengoperasian PLTU Banjarsari yang berkapasitas 2x110 MW, serta meletakkan batu pertama pembangunan PLTU Banko Tengah yang berkapasitas 2x620 MW di [[Tanjung Agung, Muara Enim|Tanjung Agung]]. Menteri Perhubungan, [[Ignasius Jonan]], juga meresmikan [[Pelabuhan Tarahan]] sebagai dermaga batu bara dan pelabuhan curah terbesar di [[Asia Tenggara]] dengan kapasitas mencapai 25 juta ton dan dapat disandari oleh kapal dengan [[bobot mati]] hingga 210.000 DWT. Pada tahun 2015 juga, perusahaan ini mengakuisisi PT [[Bumi Sawindo Permai]], PT [[Satria Bahana Sarana]], PT [[Tabalong Prima Resources]], dan PT [[Mitra Hasrat Bersama]] yang masing-masing bergerak di bidang perkebunan [[kelapa sawit]], kontraktor penambangan, pertambangan batu bara, dan infrastruktur penambangan batu bara. |
Pada tahun 2015, Menteri ESDM, [[Sudirman Said]], meresmikan pengoperasian PLTU Banjarsari yang berkapasitas 2x110 MW, serta meletakkan batu pertama pembangunan PLTU Banko Tengah yang berkapasitas 2x620 MW di [[Tanjung Agung, Muara Enim|Tanjung Agung]]. Menteri Perhubungan, [[Ignasius Jonan]], juga meresmikan [[Pelabuhan Tarahan]] sebagai dermaga batu bara dan pelabuhan curah terbesar di [[Asia Tenggara]] dengan kapasitas mencapai 25 juta ton dan dapat disandari oleh kapal dengan [[bobot mati]] hingga 210.000 DWT. Pada tahun 2015 juga, perusahaan ini mengakuisisi PT [[Bumi Sawindo Permai]], PT [[Satria Bahana Sarana]], PT [[Tabalong Prima Resources]], dan PT [[Mitra Hasrat Bersama]] yang masing-masing bergerak di bidang perkebunan [[kelapa sawit]], kontraktor penambangan, pertambangan batu bara, dan infrastruktur penambangan batu bara. |
||
Baris 45: | Baris 49: | ||
Pada tahun 2017, pemerintah menyerahkan mayoritas saham perusahaan ini ke [[Indonesia Asahan Aluminium]] (Inalum) sebagai bagian dari upaya untuk membentuk holding BUMN yang bergerak di bidang industri pertambangan.<ref name="holding">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/175344/PP%20Nomor%2047%20Tahun%202017.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 47 tahun 2017|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=27 Februari 2023}}</ref> Pada tahun 2018, perusahaan ini menyepakati pembiayaan pembangunan PLTU Sumsel-8 dengan [[Exim Bank of China]]. Pada tahun 2019, [[Tambang Batubara Ombilin]] ditetapkan sebagai [[Situs Warisan Dunia]] oleh [[UNESCO]].<ref name="annual"/><ref name="profil">{{Cite web|url=https://www.ptba.co.id/tentang/profil-perusahaan#sejarah-perusahaan|title=Sejarah Perusahaan|publisher=PT Bukit Asam Tbk|language=id|access-date=27 Februari 2023}}</ref> |
Pada tahun 2017, pemerintah menyerahkan mayoritas saham perusahaan ini ke [[Indonesia Asahan Aluminium]] (Inalum) sebagai bagian dari upaya untuk membentuk holding BUMN yang bergerak di bidang industri pertambangan.<ref name="holding">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/175344/PP%20Nomor%2047%20Tahun%202017.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 47 tahun 2017|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=27 Februari 2023}}</ref> Pada tahun 2018, perusahaan ini menyepakati pembiayaan pembangunan PLTU Sumsel-8 dengan [[Exim Bank of China]]. Pada tahun 2019, [[Tambang Batubara Ombilin]] ditetapkan sebagai [[Situs Warisan Dunia]] oleh [[UNESCO]].<ref name="annual"/><ref name="profil">{{Cite web|url=https://www.ptba.co.id/tentang/profil-perusahaan#sejarah-perusahaan|title=Sejarah Perusahaan|publisher=PT Bukit Asam Tbk|language=id|access-date=27 Februari 2023}}</ref> |
||
=== Tahun 2022 === |
|||
Pada bulan Desember 2022, agar Inalum dapat fokus berbisnis di bidang produksi aluminium, pemerintah mengalihkan mayoritas saham perusahaan ini ke [[Mining Industry Indonesia|Mineral Industri Indonesia]] (MIND ID) yang sengaja didirikan sebagai induk holding BUMN industri pertambangan.<ref name="inalum">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/176860/Salinan_PP_Nomor_45_Tahun_2022.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 45 tahun 2022|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=24 Maret 2023}}</ref><ref name="mind">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/176862/Salinan_PP_Nomor_46_Tahun_2022.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 46 tahun 2022|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=24 Maret 2023}}</ref> |
Pada bulan Desember 2022, agar Inalum dapat fokus berbisnis di bidang produksi aluminium, pemerintah mengalihkan mayoritas saham perusahaan ini ke [[Mining Industry Indonesia|Mineral Industri Indonesia]] (MIND ID) yang sengaja didirikan sebagai induk holding BUMN industri pertambangan.<ref name="inalum">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/176860/Salinan_PP_Nomor_45_Tahun_2022.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 45 tahun 2022|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=24 Maret 2023}}</ref><ref name="mind">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/176862/Salinan_PP_Nomor_46_Tahun_2022.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 46 tahun 2022|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=24 Maret 2023}}</ref> |
||
=== Tahun 2023 === |
|||
PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menerapkan konsep ekonomi sirkular dalam kegiatan [[rehabilitasi]] Daerah Aliran Sungai (DAS) dan [[Reklamasi daratan|reklamasi]] lahan bekas tambang. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan lahan bekas tambang sebagai pusat persemaian. |
|||
Selain itu, PTBA melakukan rehabilitasi DAS di beberapa lokasi, antara lain [[Kabupaten Banyuasin]], [[Kabupaten Muara Enim]], [[Kabupaten Lahat]], dan [[Kabupaten Kulon Progo]] dengan total penanaman mencapai 4 juta batang dari berbagai jenis tanaman. PTBA melibatkan masyarakat dalam berbagai tahap kegiatan, mulai dari pra kegiatan, jasa pengangkutan, penanaman, pemeliharaan, hingga pasca kegiatan rehabilitasi DAS. |
|||
PTBA juga mengimplementasikan ekonomi sirkular melalui program [[Tanjung Enim, Lawang Kidul, Muara Enim|Tanjung Enim]] Kota Wisata, yang merupakan bagian dari reklamasi dalam bentuk lain. Berbagai destinasi wisata baru telah dibangun, seperti [[Museum]] Batubara yang dilengkapi jalur lori bawah tanah, Mini Zoo, dan Waterpark. Kota Wisata Tanjung Enim juga akan memiliki Taman Botani yang dibangun di atas lahan bekas tambang seluas sekitar 17 hektare (ha). <ref>{{Cite web|last=Purwanti|first=Teti|title=Bukit Asam 'Sulap' Lahan Bekas Tambang Jadi Pusat Persemaian & Wisata|url=https://www.cnbcindonesia.com/news/20240401134351-4-527109/bukit-asam-sulap-lahan-bekas-tambang-jadi-pusat-persemaian-wisata|website=CNBC Indonesia|language=id-ID|access-date=2024-05-28}}</ref> |
|||
== Anak usaha == |
== Anak usaha == |
||
Baris 120: | Baris 132: | ||
[[Kategori:Lawang Kidul, Muara Enim]] |
[[Kategori:Lawang Kidul, Muara Enim]] |
||
[[Kategori:MP3EI]] |
[[Kategori:MP3EI]] |
||
[[Kategori:Pertambangan]] |
Revisi terkini sejak 28 Mei 2024 08.34
Artikel ini terlalu bergantung pada referensi dari sumber primer. |
Sebelumnya | PT Tambang Batubara Bukit Asam (1981 - 2002) |
---|---|
Perusahaan publik | |
Kode emiten | IDX: PTBA |
Industri | Pertambangan |
Didirikan | 2 Maret 1981 |
Kantor pusat | Muara Enim, Indonesia |
Wilayah operasi | Asia Pasifik |
Tokoh kunci | Arsal Ismail[1] (Direktur Utama) Agus Suhartono[2] (Komisaris Utama) |
Produk | |
Jasa |
|
Pendapatan | Rp 42,6 triliun (2022)[3] |
Rp 12,6 triliun (2022)[3] | |
Total aset | Rp 45,35 triliun (2022)[3] |
Total ekuitas | Rp 28,91 triliun (2022)[3] |
Pemilik | Mineral Industri Indonesia (65,93%) Cheong Met (34,07%) |
Karyawan | 1.827 (2021)[3] |
Anak usaha | Lihat anak usaha |
Situs web | www |
PT Bukit Asam Tbk adalah bagian dari holding BUMN pertambangan MIND ID yang bergerak di bidang pertambangan batu bara. Hingga akhir tahun 2022, jaringan bisnis perusahaan ini terdiri atas 5 wilayah kelolaan dan 3 pelabuhan. Izin usaha pertambangan (IUP) produksi batu bara perusahaan memiliki total area kelola seluas 65.632 hektar dengan sumber daya mencapai 5,85 miliar ton dan cadangan sebesar 3,02 miliar ton.[3][4]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Tahun 1919-1980
[sunting | sunting sumber]Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1919 saat Tambang Air Laya di Tanjung Enim mulai dioperasikan dengan menggunakan metode penambangan terbuka. Pada tahun 1923, Tambang Air Laya mulai dioperasikan dengan menggunakan metode penambangan bawah tanah. Pada tahun 1938, Tambang Air Laya mulai beroperasi secara komersial. Setelah Indonesia merdeka, pada tahun 1961, pemerintah membentuk sebuah perusahaan negara (PN) bernama PN Tambang Batubara Bukit Asam (TABA) untuk mengelola Tambang Air Laya.[5] Pada tahun 1968, pemerintah menggabungkan PN TABA dengan PN Tambang Batubara Mahakam dan PN Tambang Batubara Ombilin untuk membentuk PN Tambang Batubara.[6]
Tahun 1980-2002
[sunting | sunting sumber]Pada bulan Maret 1981, Unit Tambang Bukit Asam dari PN Tambang Batubara dijadikan modal untuk mendirikan perusahaan ini dengan nama PT Tambang Batubara Bukit Asam.[7] Pada tahun 1984, status PN Tambang Batubara diubah menjadi perusahaan umum (Perum).[8] Pada tahun 1990, pemerintah menggabungkan Perum Tambang Batubara ke dalam perusahaan ini.[9] Pada tahun 1993, pemerintah menugaskan perusahaan ini untuk berbisnis di bidang produksi briket batu bara. Pada tahun 2002, perusahaan ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia dan mengubah namanya menjadi seperti sekarang.
Tahun 2015-2019
[sunting | sunting sumber]Pada tahun 2015, Menteri ESDM, Sudirman Said, meresmikan pengoperasian PLTU Banjarsari yang berkapasitas 2x110 MW, serta meletakkan batu pertama pembangunan PLTU Banko Tengah yang berkapasitas 2x620 MW di Tanjung Agung. Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan, juga meresmikan Pelabuhan Tarahan sebagai dermaga batu bara dan pelabuhan curah terbesar di Asia Tenggara dengan kapasitas mencapai 25 juta ton dan dapat disandari oleh kapal dengan bobot mati hingga 210.000 DWT. Pada tahun 2015 juga, perusahaan ini mengakuisisi PT Bumi Sawindo Permai, PT Satria Bahana Sarana, PT Tabalong Prima Resources, dan PT Mitra Hasrat Bersama yang masing-masing bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit, kontraktor penambangan, pertambangan batu bara, dan infrastruktur penambangan batu bara.
Pada tahun 2017, pemerintah menyerahkan mayoritas saham perusahaan ini ke Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) sebagai bagian dari upaya untuk membentuk holding BUMN yang bergerak di bidang industri pertambangan.[10] Pada tahun 2018, perusahaan ini menyepakati pembiayaan pembangunan PLTU Sumsel-8 dengan Exim Bank of China. Pada tahun 2019, Tambang Batubara Ombilin ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO.[3][4]
Tahun 2022
[sunting | sunting sumber]Pada bulan Desember 2022, agar Inalum dapat fokus berbisnis di bidang produksi aluminium, pemerintah mengalihkan mayoritas saham perusahaan ini ke Mineral Industri Indonesia (MIND ID) yang sengaja didirikan sebagai induk holding BUMN industri pertambangan.[11][12]
Tahun 2023
[sunting | sunting sumber]PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menerapkan konsep ekonomi sirkular dalam kegiatan rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) dan reklamasi lahan bekas tambang. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan lahan bekas tambang sebagai pusat persemaian.
Selain itu, PTBA melakukan rehabilitasi DAS di beberapa lokasi, antara lain Kabupaten Banyuasin, Kabupaten Muara Enim, Kabupaten Lahat, dan Kabupaten Kulon Progo dengan total penanaman mencapai 4 juta batang dari berbagai jenis tanaman. PTBA melibatkan masyarakat dalam berbagai tahap kegiatan, mulai dari pra kegiatan, jasa pengangkutan, penanaman, pemeliharaan, hingga pasca kegiatan rehabilitasi DAS.
PTBA juga mengimplementasikan ekonomi sirkular melalui program Tanjung Enim Kota Wisata, yang merupakan bagian dari reklamasi dalam bentuk lain. Berbagai destinasi wisata baru telah dibangun, seperti Museum Batubara yang dilengkapi jalur lori bawah tanah, Mini Zoo, dan Waterpark. Kota Wisata Tanjung Enim juga akan memiliki Taman Botani yang dibangun di atas lahan bekas tambang seluas sekitar 17 hektare (ha). [13]
Anak usaha
[sunting | sunting sumber]Hingga akhir tahun 2021, perusahaan ini memiliki 9 anak usaha, yakni:
Produk batu bara
[sunting | sunting sumber]PT Bukit Asam Tbk (PTBA) memiliki beberapa jenis produk batu bara sesuai dengan kandungan kadar kualitas sebagai berikut:[14]
Merek Dagang | Calorific Value
(Kcal/Kg.ar) | |
---|---|---|
IPC | GAR 4600 | 4.600 |
GAR 4700 | 4.700 | |
GAR 4800 | 4.800 | |
PTBA | BA-48 | 4.800 |
BA-50 | 5.000 | |
BA-64 | 6.400 | |
BA-67 | 6.700 | |
BA-71 | 7.100 |
Penghargaan & pencapaian
[sunting | sunting sumber]- April - Top Performing Listed Companies 2009 dalam acara Investor Award 2009 untuk emiten sektor Industri Dasar dan Primer.
- Februari - Award Terbaik III Bidang Sosial, dalam CSR Award yang diselenggarakan oleh CSR Indonesia
- Memperoleh sertifikat OHSAS 18001 Standard Management System bidang Kesehatan dan Keselamatan Kerja dari TUV Nord Germany.
- Mei 2010 - Best Listed Companies 2010 dari Investor Awards 2010.
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Indonesia) Situs Resmi PT Tambang Batu Bara Bukit Asam
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Dewan Direksi". PT Bukit Asam Tbk. Diakses tanggal 27 Februari 2023.
- ^ "Dewan Komisaris". PT Bukit Asam Tbk. Diakses tanggal 27 Februari 2023.
- ^ a b c d e f g "Laporan Tahunan 2021" (PDF). PT Bukit Asam Tbk. Diakses tanggal 27 Februari 2023.
- ^ a b "Sejarah Perusahaan". PT Bukit Asam Tbk. Diakses tanggal 27 Februari 2023.
- ^ "Peraturan Pemerintah nomor 93 tahun 1961" (PDF). Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 27 Februari 2023.
- ^ "Peraturan Pemerintah nomor 23 tahun 1968" (PDF). Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. Diakses tanggal 27 Februari 2023.
- ^ "Peraturan Pemerintah nomor 42 tahun 1980" (PDF). Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 27 Februari 2023.
- ^ "Peraturan Pemerintah nomor 28 tahun 1984" (PDF). Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. Diakses tanggal 27 Februari 2023.
- ^ "Peraturan Pemerintah nomor 56 tahun 1990" (PDF). Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 27 Februari 2023.
- ^ "Peraturan Pemerintah nomor 47 tahun 2017" (PDF). Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 27 Februari 2023.
- ^ "Peraturan Pemerintah nomor 45 tahun 2022" (PDF). Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 24 Maret 2023.
- ^ "Peraturan Pemerintah nomor 46 tahun 2022" (PDF). Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 24 Maret 2023.
- ^ Purwanti, Teti. "Bukit Asam 'Sulap' Lahan Bekas Tambang Jadi Pusat Persemaian & Wisata". CNBC Indonesia. Diakses tanggal 2024-05-28.
- ^ http://www.ptba.co.id/id/tentang-kami/produk-batubara