Lompat ke isi

Stasiun Cirebon: Perbedaan antara revisi

Koordinat: 6°42′18.97″S 108°33′19.59″E / 6.7052694°S 108.5554417°E / -6.7052694; 108.5554417
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k Layanan kereta api: Update per 1 November 2024: KA Ranggajati & Argo Cheribon jadwal paling malam kelas campuran eksekutif-ekonomi
 
(15 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 18: Baris 18:
| lintang = -6.705292
| lintang = -6.705292
| bujur = 108.555563
| bujur = 108.555563
| open = 3 Juni 1912<ref>{{Cite web|last=Fajrin|first=Muhammad Pascal|date=2024-06-09|title=Sejarah Panjang Stasiun Cirebon yang Kini Berusia 112 Tahun|url=https://irps.or.id/2024/06/sejarah-panjang-stasiun-cirebon-yang-kini-berusia-112-tahun/|website=IRPS|location=Cirebon|language=id-ID|access-date=2024-06-09}}</ref>
| open = 1912
| oldname = Station ''Cheribon SS, Tjirebon''
| oldname = Station ''Cheribon SS, Tjirebon''
| othername = Stasiun Kejaksan
| othername = Stasiun Kejaksan
| operator = [[Daerah Operasi III Cirebon]]
| operator = daop3
| class = Besar tipe A
| class = Besar tipe A
| nomor = 0930
| nomor = 0930
Baris 27: Baris 27:
* km 223+973 lintas [[Stasiun Semarang Poncol|Semarang Poncol]]–[[Stasiun Tegal|Tegal]]–'''Cirebon'''
* km 223+973 lintas [[Stasiun Semarang Poncol|Semarang Poncol]]–[[Stasiun Tegal|Tegal]]–'''Cirebon'''
* km 1+605 lintas '''Cirebon'''–''[[Stasiun Kadipaten|Kadipaten]]'' (SCS)
* km 1+605 lintas '''Cirebon'''–''[[Stasiun Kadipaten|Kadipaten]]'' (SCS)
| line = '''Lintas utara Jawa''': {{KA|Argo Cheribon}} (reguler dan tambahan), {{KA|Tegal Bahari}}, {{KA|Tawang Jaya Premium}}, {{KA|Argo Sindoro}}, {{KA|Argo Muria}}, {{KA|Argo Merbabu}}, {{KA|Ciremai}}, {{KA|Gumarang}}, {{KA|Argo Bromo Anggrek}}, {{KA|Sembrani}}, {{KA|Harina}}, {{KA|Jayabaya}}, {{KA|Brawijaya}}, dan {{KA|Pandalungan}}<br>'''Lintas tengah Jawa''': {{KA|Ranggajati}}, {{KA|Purwojaya}}, {{KA|Sawunggalih}}, [[Kereta api Fajar dan Senja Utama Yogya|Fajar–Senja Utama Yogyakarta]], {{KA|Taksaka}}, [[Kereta api Fajar dan Senja Utama Solo|Fajar–Senja Utama Solo]], {{KA|Mataram}}, {{KA|Argo Lawu}}, {{KA|Argo Dwipangga}}, {{KA|Manahan}}, {{KA|Bangunkarta}}, {{KA|Jayakarta}}, {{KA|Argo Semeru}}, {{KA|Bima}}, {{KA|Singasari}}, dan {{KA|Gajayana}}
| line = '''Lintas utara Jawa''': {{KA|Argo Cheribon}}, {{KA|Tawang Jaya}}, {{KA|Argo Sindoro}}, {{KA|Argo Muria}}, {{KA|Argo Merbabu}}, {{KA|Ciremai}}, {{KA|Gumarang}}, {{KA|Argo Bromo Anggrek}}, {{KA|Sembrani}}, {{KA|Harina}}, {{KA|Jayabaya}}, {{KA|Brawijaya}}, {{KA|Pandalungan}}, dan {{KA|Blambangan Ekspres}}<br>'''Lintas tengah Jawa''': {{KA|Ranggajati}}, {{KA|Purwojaya}}, {{KA|Sawunggalih}}, [[Kereta api Fajar dan Senja Utama Yogya|Fajar–Senja Utama Yogyakarta]], {{KA|Taksaka}}, [[Kereta api Fajar dan Senja Utama Solo|Fajar–Senja Utama Solo]], {{KA|Mataram}}, {{KA|Argo Lawu}}, {{KA|Argo Dwipangga}}, {{KA|Manahan}}, {{KA|Bangunkarta}}, {{KA|Jayakarta}}, {{KA|Argo Semeru}}, {{KA|Bima}}, {{KA|Singasari}}, dan {{KA|Gajayana}}
| track = 6 (jalur 2 dan 3: sepur lurus)
| track = 6 (jalur 2 dan 3: sepur lurus)
| platform = 4 (satu peron sisi dan tiga peron pulau yang sama-sama tinggi)
| platform = 4 (satu peron sisi dan tiga peron pulau yang sama-sama tinggi)
| arsitektur = {{hlist|[[Art nouveau]]|[[art deco]]|[[Arsitektur Hindia Baru|Hindia Baru]]}}
| arsitektur = {{hlist|[[Art nouveau]]|[[art deco]]|[[Arsitektur Hindia Baru|Hindia Baru]]}}
| arsitek = [[Pieter Adriaan Jacobus Moojen]]
| arsitek = [[Pieter Adriaan Jacobus Moojen]]
| fasilitas = {{Infobox stasiun/fasilitas|parkir}}{{Infobox stasiun/fasilitas|sepeda}}{{Infobox stasiun/fasilitas|checkin}}{{Infobox stasiun/fasilitas|ruang tunggu}}{{Infobox stasiun/fasilitas|loket}}{{Infobox stasiun/fasilitas|cs}}{{Infobox stasiun/fasilitas|informasi}}{{Infobox stasiun/fasilitas|musala}}{{Infobox stasiun/fasilitas|toilet}}{{Infobox stasiun/fasilitas|difabel}}{{Infobox stasiun/fasilitas|dropzone}}{{Infobox stasiun/fasilitas|kesehatan}}{{Infobox stasiun/fasilitas|tamanbermainanak}}{{Infobox stasiun/fasilitas|atm}}{{Infobox stasiun/fasilitas|restoran}}{{Infobox stasiun/fasilitas|kios}}{{Infobox stasiun/fasilitas|menyusui}}{{Infobox stasiun/fasilitas|coworking}}{{Infobox stasiun/fasilitas|lost&found}}{{Infobox stasiun/fasilitas|isi baterai}}{{Infobox stasiun/fasilitas|merokok}}{{Infobox stasiun/fasilitas|tangga}}
| fasilitas = {{Infobox stasiun/fasilitas|parkir}}{{Infobox stasiun/fasilitas|sepeda}}{{Infobox stasiun/fasilitas|checkin}}{{Infobox stasiun/fasilitas|ruang tunggu}}{{Infobox stasiun/fasilitas|loket}}{{Infobox stasiun/fasilitas|cs}}{{Infobox stasiun/fasilitas|informasi}}{{Infobox stasiun/fasilitas|musala}}{{Infobox stasiun/fasilitas|toilet}}{{Infobox stasiun/fasilitas|difabel}}{{Infobox stasiun/fasilitas|dropzone}}{{Infobox stasiun/fasilitas|kesehatan}}{{Infobox stasiun/fasilitas|tamanbermainanak}}{{Infobox stasiun/fasilitas|atm}}{{Infobox stasiun/fasilitas|restoran}}{{Infobox stasiun/fasilitas|kios}}{{Infobox stasiun/fasilitas|menyusui}}{{Infobox stasiun/fasilitas|coworking}}{{Infobox stasiun/fasilitas|lost&found}}{{Infobox stasiun/fasilitas|isi baterai}}{{Infobox stasiun/fasilitas|merokok}}{{Infobox stasiun/fasilitas|facerecog}}{{Infobox stasiun/fasilitas|airminum}}{{Infobox stasiun/fasilitas|tangga}}
| peta = Jawa Barat
| peta = Jawa Barat
| persinyalan = Elektrik tipe [[Siemens]] NX MIS801 (1986–1989)<ref name="sugiana">{{cite journal|last1=Sugiana|first1=A.|last2=Lee|first2=Key-Seo|last3=Lee|first3=Kang-Soo|last4=Hwang|first4=Kyeong-Hwan|last5=Kwak|first5=Won-Kyu|year=2015|title=Study on Interlocking System in Indonesia|url=https://pdfs.semanticscholar.org/beab/714af554a793a1ddb3e041eaee31fa02a4b9.pdf|journal=Nyeondo Hangugcheoldohaghoe Chungyehagsuldaehoe Nonmunjib (Korean Society for Railway)|issue=46}}</ref>
| persinyalan = Elektrik tipe [[Siemens]] NX MIS801 (1986–1989)<ref name="sugiana">{{cite journal|last1=Sugiana|first1=A.|last2=Lee|first2=Key-Seo|last3=Lee|first3=Kang-Soo|last4=Hwang|first4=Kyeong-Hwan|last5=Kwak|first5=Won-Kyu|year=2015|title=Study on Interlocking System in Indonesia|url=https://pdfs.semanticscholar.org/beab/714af554a793a1ddb3e041eaee31fa02a4b9.pdf|journal=Nyeondo Hangugcheoldohaghoe Chungyehagsuldaehoe Nonmunjib (Korean Society for Railway)|issue=46}}</ref>
Baris 64: Baris 64:
== Bangunan dan tata letak ==
== Bangunan dan tata letak ==
Stasiun Cirebon memiliki enam jalur kereta api ditambah satu jalur yang terhubung dengan [[depo lokomotif]] dan [[depo kereta api|depo kereta]] yang terletak di sisi timur laut kompleks stasiun. Pada awalnya, jalur 2 merupakan sepur lurus arah [[Stasiun Jakarta Kota|Jakarta]] maupun arah [[Stasiun Surabaya Pasarturi|Surabaya]] via [[Stasiun Semarang Tawang|Semarang]], sedangkan jalur 3 merupakan sepur lurus percabangan dari dan ke arah [[Stasiun Surabaya Kota|Surabaya]] via {{sta|Yogyakarta}}. Setelah [[jalur ganda]] menuju [[Stasiun Haurgeulis]] beroperasi pada 2003, jalur 3 juga dijadikan sebagai sepur lurus jalur ganda dari arah Jakarta.
Stasiun Cirebon memiliki enam jalur kereta api ditambah satu jalur yang terhubung dengan [[depo lokomotif]] dan [[depo kereta api|depo kereta]] yang terletak di sisi timur laut kompleks stasiun. Pada awalnya, jalur 2 merupakan sepur lurus arah [[Stasiun Jakarta Kota|Jakarta]] maupun arah [[Stasiun Surabaya Pasarturi|Surabaya]] via [[Stasiun Semarang Tawang|Semarang]], sedangkan jalur 3 merupakan sepur lurus percabangan dari dan ke arah [[Stasiun Surabaya Kota|Surabaya]] via {{sta|Yogyakarta}}. Setelah [[jalur ganda]] menuju [[Stasiun Haurgeulis]] beroperasi pada 2003, jalur 3 juga dijadikan sebagai sepur lurus jalur ganda dari arah Jakarta.
[[Berkas:Cirebon Kejaksan Interior.JPG|al=Interior utama Stasiun Cirebon, 2013|kiri|jmpl|Interior utama Stasiun Cirebon, 2013]]

Pada tahun 2011, stasiun ini dilakukan renovasi dengan meninggikan peron stasiun serta merombak tata letak jalur dan fasilitas yang ada. Selain itu, tempat percabangan jalur tengah menuju Surabaya melalui Yogyakarta dan jalur utara Jawa menuju Surabaya melalui Semarang dipindah ke [[Stasiun Cirebon Prujakan]], namun percabangan tetap dikendalikan di Stasiun Cirebon.<ref name=reno>{{id}} Renovasi stasiun Cirebon pada [http://www.mediaindonesia.com/read/2011/06/20/235640/289/101/-Renovasi-Stasiun-KA-Kejaksan-Tuntas-Jelang-Lebaran Media Indonesia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20180410201909/http://www.mediaindonesia.com/read/2011/06/20/235640/289/101/-Renovasi-Stasiun-KA-Kejaksan-Tuntas-Jelang-Lebaran |date=2018-04-10 }}</ref> Jalur 2 sepenuhnya dijadikan sebagai sepur lurus untuk arah Jakarta, sedangkan jalur 3 sepenuhnya dijadikan sebagai sepur lurus untuk lintas utara Jawa arah Surabaya melalui Semarang ataupun lintas tengah Jawa arah Surabaya melalui Yogyakarta. Selain itu, lintasan jalur rel di antara kedua stasiun ini dijadikan sebagai [[Jalur ganda|jalur tunggal ganda]] atau sepur kembar. Sistem persinyalan elektrik yang lama telah diganti dengan persinyalan baru produksi GRS. Untuk menghubungkan jalur-jalur di stasiun ini disediakan terowongan bawah tanah sehingga penumpang tidak harus langsung menyeberang rel kereta api untuk mencapai jalur yang dituju.
Pada tahun 2011, stasiun ini dilakukan renovasi dengan meninggikan peron stasiun serta merombak tata letak jalur dan fasilitas yang ada. Selain itu, tempat percabangan jalur tengah menuju Surabaya melalui Yogyakarta dan jalur utara Jawa menuju Surabaya melalui Semarang dipindah ke [[Stasiun Cirebon Prujakan]], namun percabangan tetap dikendalikan di Stasiun Cirebon.<ref name=reno>{{id}} Renovasi stasiun Cirebon pada [http://www.mediaindonesia.com/read/2011/06/20/235640/289/101/-Renovasi-Stasiun-KA-Kejaksan-Tuntas-Jelang-Lebaran Media Indonesia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20180410201909/http://www.mediaindonesia.com/read/2011/06/20/235640/289/101/-Renovasi-Stasiun-KA-Kejaksan-Tuntas-Jelang-Lebaran |date=2018-04-10 }}</ref> Jalur 2 sepenuhnya dijadikan sebagai sepur lurus untuk arah Jakarta, sedangkan jalur 3 sepenuhnya dijadikan sebagai sepur lurus untuk lintas utara Jawa arah Surabaya melalui Semarang ataupun lintas tengah Jawa arah Surabaya melalui Yogyakarta. Selain itu, lintasan jalur rel di antara kedua stasiun ini dijadikan sebagai [[Jalur ganda|jalur tunggal ganda]] atau sepur kembar. Sistem persinyalan elektrik yang lama telah diganti dengan persinyalan baru produksi GRS. Untuk menghubungkan jalur-jalur di stasiun ini disediakan terowongan bawah tanah sehingga penumpang tidak harus langsung menyeberang rel kereta api untuk mencapai jalur yang dituju.


Baris 71: Baris 71:
== Ciri khas ==
== Ciri khas ==
{{Listen|filename=Diana Sastra - Kota Cerbon sample.ogg|title="Kota Cirebon" - Diana Sastra (2017)|description=Lagu "Kota Cirebon" dengan vokal dari Diana Sastra. Versi yang digunakan di Stasiun Cirebon hanyalah yang instrumental.|pos=left}}
{{Listen|filename=Diana Sastra - Kota Cerbon sample.ogg|title="Kota Cirebon" - Diana Sastra (2017)|description=Lagu "Kota Cirebon" dengan vokal dari Diana Sastra. Versi yang digunakan di Stasiun Cirebon hanyalah yang instrumental.|pos=left}}
Stasiun ini—bersama dengan stasiun-stasiun lain yang melayani penumpang di Daerah Operasi III—memiliki ciri khas, yaitu adanya pemutaran lagu [[instrumental]] berjudul "Kota Cirebon" setiap kedatangan dan keberangkatan kereta api penumpang—dipopulerkan oleh [[Diana Sastra]], salah satu tokoh [[tarling]] cirebonan.<ref>{{Cite web|url=http://dianasastra.com/discography/kota-cirebon/|title=Kota Cirebon–Diana Sastra|language=en-US|access-date=2020-01-21}}</ref>
Stasiun ini—bersama dengan stasiun-stasiun lain yang melayani penumpang di Daerah Operasi III—memiliki ciri khas, yaitu adanya pemutaran lagu [[instrumental]] berjudul "[[Kota Cirebon]]" setiap kedatangan dan keberangkatan kereta api penumpang—dipopulerkan oleh Diana Sastra, salah satu tokoh [[tarling]] cirebonan.<ref>{{Cite web|url=http://dianasastra.com/discography/kota-cirebon/|title=Kota Cirebon–Diana Sastra|language=en-US|access-date=2020-01-21}}</ref>


{{clear left}}
{{clear left}}
== Insiden ==
== Insiden ==
Pada 2 September 2001 pukul 03.45, [[KA Empu Jaya]] menabrak lokomotif [[Kereta api Cirebon Ekspres|KA Cirebon Ekspres]] yang sedang langsir.<ref name="daftarkecelakaan">{{id}}[http://www.dephub.go.id/knkt/ntsc_railway/Report/baru/2003_09.pdf Revised _Laporan]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} Kecelakaan KA146_16 jan 03.do</ref><ref name="gatra">{{id}}
Pada 2 September 2001 pukul 03.45, [[Kereta api Progo|KA Empu Jaya]] menabrak lokomotif [[Kereta api Argo Cheribon|KA Cirebon Ekspres]] yang sedang langsir.<ref name="daftarkecelakaan">{{id}}[http://www.dephub.go.id/knkt/ntsc_railway/Report/baru/2003_09.pdf Revised _Laporan]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} Kecelakaan KA146_16 jan 03.do</ref><ref name="gatra">{{id}}
{{cite web
{{cite web
|url=http://arsip.gatra.com/artikel.php?id=9905
|url=http://arsip.gatra.com/artikel.php?id=9905
Baris 109: Baris 109:


== Layanan kereta api ==
== Layanan kereta api ==
Berikut ini adalah layanan kereta api yang berhenti di stasiun ini sesuai Gapeka 2023 revisi per 1 November 2024.
Berikut ini adalah layanan kereta api yang berhenti di stasiun ini sesuai Gapeka 2023.<ref>{{cite book|url=https://djka.dephub.go.id/uploads/202305/KP-DJKA_67_TAHUN_2023_GAPEKA_JAWA_2023.pdf#page=56|title=Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Jawa Tahun 2023|page=56|date=14 April 2023|accessdate=12 Mei 2023|publisher=PT [[Kereta Api Indonesia]] (Persero)|location=[[Bandung]]|via=[[Direktorat Jenderal Perkeretaapian]]}}</ref>


{| class="wikitable"
{| class="wikitable"
Baris 118: Baris 118:
!Keterangan
!Keterangan
|-
|-
! colspan="5" |Argo
! colspan="5" |Eksekutif
|-
| rowspan="4" |{{kereta api|Argo Cheribon}}
|Eksekutif
| rowspan="2" |'''Cirebon'''
| rowspan="2" |{{sta|Gambir}}
| rowspan="2" |KA 25 berhenti di {{Sta|Arjawinangun}} dan {{sta|Cikampek}}
|-
|Ekonomi
|-
|Eksekutif
| rowspan="8" |{{sta|Gambir}}
| rowspan="2" |{{sta|Tegal}}
| rowspan="2" |
|-
|Ekonomi
|-
|-
|{{kereta api|Argo Sindoro}}
|{{kereta api|Argo Sindoro}}
| rowspan="2" |Eksekutif
| rowspan="2" |Eksekutif
| rowspan="11" |{{sta|Gambir}}
| rowspan="4" |{{sta|Semarang Tawang}}
| rowspan="4" |{{sta|Semarang Tawang}}
| rowspan="4" |Via '''Cirebon'''–{{sta|Tegal}}
| rowspan="4" |Via '''Cirebon'''–{{sta|Tegal}}
Baris 149: Baris 135:
| rowspan="2" |{{kereta api|Argo Bromo Anggrek}}
| rowspan="2" |{{kereta api|Argo Bromo Anggrek}}
|''Luxury''
|''Luxury''
| rowspan="2" |{{Sta|Surabaya Pasarturi}}
| rowspan="4" |{{Sta|Surabaya Pasarturi}}
| rowspan="2" |Via '''Cirebon'''–{{sta|Semarang Tawang}}
| rowspan="4" |Via '''Cirebon'''–{{sta|Semarang Tawang}}
|-
|-
|Eksekutif
|Eksekutif
|-
! colspan="5" |Eksekutif
|-
|-
| rowspan="2" |{{kereta api|Sembrani}}
| rowspan="2" |{{kereta api|Sembrani}}
|''Luxury''
|''Luxury''
| rowspan="5" |{{sta|Gambir}}
| rowspan="2" |{{Sta|Surabaya Pasarturi}}
| rowspan="2" |Via '''Cirebon'''–{{sta|Semarang Tawang}}
|-
|-
|Eksekutif
|Eksekutif
Baris 178: Baris 159:
! colspan="5" |Campuran
! colspan="5" |Campuran
|-
|-
| rowspan="2" |{{kereta api|Tegal Bahari}}
| rowspan="4" |{{kereta api|Argo Cheribon}}
|Eksekutif
|Eksekutif
| rowspan="4" |{{sta|Pasar Senen}}
| rowspan="2" |'''Cirebon'''
| rowspan="2" |{{sta|Gambir}}
| rowspan="2" |KA 25 berhenti di {{Sta|Arjawinangun}} dan {{sta|Cikampek}}
|-
|Ekonomi
|-
|Eksekutif
| rowspan="2" |{{sta|Gambir}}
| rowspan="2" |{{sta|Tegal}}
| rowspan="2" |{{sta|Tegal}}
| rowspan="2" |–
| rowspan="2" |–
|-
|-
|Ekonomi
|Bisnis
|-
|-
| rowspan="2" |{{kereta api|Tawang Jaya Premium}}
| rowspan="2" |{{kereta api|Tawang Jaya Premium}}
|Eksekutif
|Eksekutif
| rowspan="2" |{{sta|Pasar Senen}}
| rowspan="4" |{{sta|Semarang Tawang}}
| rowspan="4" |{{sta|Semarang Tawang}}
| rowspan="2" |Via '''Cirebon'''–{{sta|Tegal}}
| rowspan="2" |Via '''Cirebon'''–{{sta|Tegal}}
Baris 217: Baris 206:
| rowspan="2" |{{kereta api|Jayabaya}}
| rowspan="2" |{{kereta api|Jayabaya}}
|Eksekutif
|Eksekutif
| rowspan="2" |{{sta|Pasar Senen}}
| rowspan="4" |{{sta|Pasar Senen}}
| rowspan="2" |{{sta|Malang}}
| rowspan="2" |{{sta|Malang}}
| rowspan="2" |Via {{sta|Semarang Poncol}}–{{sta|Surabaya Pasarturi}}
| rowspan="2" |Via {{sta|Semarang Poncol}}–{{sta|Surabaya Pasarturi}}
|-
|Ekonomi
|-
| rowspan="2" |{{kereta api|Blambangan Ekspres}}
|Eksekutif
| rowspan="2" |{{Sta|Ketapang|3=Banyuwangi}}
| rowspan="2" |Via {{sta|Semarang Tawang}}–{{sta|Surabaya Pasarturi}}
|-
|-
|Ekonomi
|Ekonomi
Baris 236: Baris 232:
| rowspan="2" |KA 29F-30F beroperasi pada hari libur nasional dengan jadwal malam
| rowspan="2" |KA 29F-30F beroperasi pada hari libur nasional dengan jadwal malam
|-
|-
|Ekonomi
|Bisnis
|}
|}


Baris 246: Baris 242:
!Keterangan
!Keterangan
|-
|-
! colspan="5" |Argo
! colspan="5" |Eksekutif
|-
|{{kereta api|Purwojaya}}
|Eksekutif
| rowspan="13" |{{sta|Gambir}}
|{{sta|Cilacap}}
| rowspan="7" |Via '''Cirebon'''–{{sta|Purwokerto}}
|-
| rowspan="2" |{{kereta api|Taksaka}}
|''Luxury''
| rowspan="2" |{{sta|Yogyakarta}}
|-
|Eksekutif
|-
|-
| rowspan="2" |{{kereta api|Argo Lawu}}
| rowspan="2" |{{kereta api|Argo Lawu}}
|''Luxury''
|''Luxury''
| rowspan="6" |{{sta|Gambir}}
| rowspan="4" |{{sta|Solo Balapan}}
| rowspan="4" |{{sta|Solo Balapan}}
| rowspan="4" |Via {{sta|Purwokerto}}
|-
|-
|Eksekutif
|Eksekutif
Baris 263: Baris 269:
| rowspan="2" |{{kereta api|Argo Semeru}}
| rowspan="2" |{{kereta api|Argo Semeru}}
|''Compartment Suite''
|''Compartment Suite''
| rowspan="2" |{{sta|Surabaya Gubeng}}
| rowspan="4" |{{sta|Surabaya Gubeng}}
| rowspan="2" |Via {{sta|Purwokerto}}–{{sta|Yogyakarta}}
| rowspan="6" |Via '''Cirebon'''–{{sta|Yogyakarta}}
|-
|Eksekutif
|-
! colspan="5" |Eksekutif
|-
|{{kereta api|Purwojaya}}
|Eksekutif
| rowspan="7" |{{sta|Gambir}}
|{{sta|Cilacap}}
|Via {{sta|Purwokerto}}–{{sta|Kroya}}
|-
| rowspan="2" |{{kereta api|Taksaka}}
|''Luxury''
| rowspan="2" |{{sta|Yogyakarta}}
| rowspan="2" |Via {{sta|Purwokerto}}
|-
|-
|Eksekutif
|Eksekutif
Baris 285: Baris 276:
| rowspan="2" |{{kereta api|Bima}}
| rowspan="2" |{{kereta api|Bima}}
|''Compartment Suite''
|''Compartment Suite''
| rowspan="2" |{{sta|Surabaya Gubeng}}
| rowspan="4" |Via {{sta|Purwokerto}}–{{sta|Yogyakarta}}
|-
|-
|Eksekutif
|Eksekutif
Baris 304: Baris 293:
| rowspan="2" |Via {{sta|Purwokerto}}–{{sta|Surabaya Gubeng}}
| rowspan="2" |Via {{sta|Purwokerto}}–{{sta|Surabaya Gubeng}}
|-
|-
|Ekonomi
|Bisnis
|-
|-
| rowspan="2" |{{kereta api|Sawunggalih}}
| rowspan="2" |{{kereta api|Sawunggalih}}
Baris 310: Baris 299:
| rowspan="13" |{{sta|Pasar Senen}}
| rowspan="13" |{{sta|Pasar Senen}}
| rowspan="2" |{{sta|Kutoarjo}}
| rowspan="2" |{{sta|Kutoarjo}}
| rowspan="9" |Via {{sta|Purwokerto}}
| rowspan="9" |Via '''Cirebon'''–{{sta|Purwokerto}}
|-
|-
|Ekonomi Premium
|Ekonomi Premium
|-
|-
| rowspan="3" |{{kereta api|Fajar dan Senja Utama Yogya}}karta
| rowspan="3" |[[Kereta api Fajar dan Senja Utama Yogya|Fajar dan Senja Utama Yogyakarta]]
|[[Kereta wisata komersial di Indonesia|''Priority'']]
|[[Kereta wisata komersial di Indonesia|''Priority'']]
| rowspan="3" |{{sta|Yogyakarta}}
| rowspan="3" |{{sta|Yogyakarta}}
Baris 336: Baris 325:
|Eksekutif
|Eksekutif
| rowspan="2" |{{sta|Jombang}}
| rowspan="2" |{{sta|Jombang}}
| rowspan="2" |Via {{sta|Purwokerto}}–{{sta|Yogyakarta}}
| rowspan="2" |Via '''Cirebon'''–{{sta|Yogyakarta}}
|-
|-
|Ekonomi
|Ekonomi
Baris 343: Baris 332:
|Eksekutif
|Eksekutif
| rowspan="2" |{{sta|Blitar}}
| rowspan="2" |{{sta|Blitar}}
| rowspan="2" |Via {{sta|Purwokerto}}–{{sta|Lempuyangan}}
| rowspan="2" |Via '''Cirebon'''–{{sta|Lempuyangan}}
|-
|-
|Ekonomi
|Ekonomi
Baris 353: Baris 342:
|{{sta|Pasar Senen}}
|{{sta|Pasar Senen}}
|{{sta|Surabaya Gubeng}}
|{{sta|Surabaya Gubeng}}
|Via {{sta|Purwokerto}}–{{sta|Lempuyangan}}
|Via '''Cirebon'''–{{sta|Lempuyangan}}
|-
|-
! colspan="5" |Kereta api fakultatif
! colspan="5" |Kereta api fakultatif
Baris 361: Baris 350:
| rowspan="2" |{{sta|Gambir}}
| rowspan="2" |{{sta|Gambir}}
| rowspan="2" |{{sta|Solo Balapan}}
| rowspan="2" |{{sta|Solo Balapan}}
| rowspan="2" |Via {{sta|Purwokerto}}
| rowspan="2" |Via '''Cirebon'''–{{sta|Purwokerto}}
Beroperasi pada hari Kamis–Minggu dan hari libur nasional dengan dua kali keberangkatan
Beroperasi pada hari Kamis–Minggu dan hari libur nasional dengan dua kali keberangkatan
|-
|-
Baris 391: Baris 380:


{{stasiun kereta api di Indonesia}}
{{stasiun kereta api di Indonesia}}
{{Stasiun-Jabar-stub}}


[[Kategori:Stasiun kereta api di Jawa Barat|Cirebon]]
[[Kategori:Stasiun kereta api di Jawa Barat|Cirebon]]
Baris 397: Baris 387:
[[Kategori:Bangunan bersejarah di Jawa Barat]]
[[Kategori:Bangunan bersejarah di Jawa Barat]]
[[Kategori:Arsitektur Hindia Belanda]]
[[Kategori:Arsitektur Hindia Belanda]]
[[Kategori:Cagar budaya Indonesia di Jawa Barat]]
[[Kategori:Cagar budaya di Jawa Barat]]
[[Kategori:Stasiun kereta api yang dibuka tahun 1912]]
[[Kategori:Stasiun kereta api yang dibuka tahun 1912]]


{{Stasiun-Jabar-stub}}

Revisi terkini sejak 1 November 2024 16.29

Stasiun Cirebon
Kereta Api Indonesia

Tampak depan Stasiun Cirebon Kejaksan
Nama lainStasiun Kejaksan
Lokasi
Koordinat6°42′18.97″S 108°33′19.59″E / 6.7052694°S 108.5554417°E / -6.7052694; 108.5554417
Ketinggian+4 m
Operator
Letak
Jumlah peron4 (satu peron sisi dan tiga peron pulau yang sama-sama tinggi)
Jumlah jalur6 (jalur 2 dan 3: sepur lurus)
LayananLintas utara Jawa: Argo Cheribon, Tawang Jaya, Argo Sindoro, Argo Muria, Argo Merbabu, Ciremai, Gumarang, Argo Bromo Anggrek, Sembrani, Harina, Jayabaya, Brawijaya, Pandalungan, dan Blambangan Ekspres
Lintas tengah Jawa: Ranggajati, Purwojaya, Sawunggalih, Fajar–Senja Utama Yogyakarta, Taksaka, Fajar–Senja Utama Solo, Mataram, Argo Lawu, Argo Dwipangga, Manahan, Bangunkarta, Jayakarta, Argo Semeru, Bima, Singasari, dan Gajayana
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
ArsitekPieter Adriaan Jacobus Moojen
Gaya arsitektur
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiBesar tipe A[2]
Sejarah
Dibuka3 Juni 1912[3]
Nama sebelumnyaStation Cheribon SS, Tjirebon
Fasilitas dan teknis
FasilitasParkir Parkir sepeda Cetak tiket mandiri Ruang/area tunggu Pemesanan langsung di loket Layanan pelanggan Pusat informasi Musala Toilet Jalur difabel Tempat naik/turun Pos kesehatan Tempat bermain anak Galeri ATM Restoran Pertokoan/area komersial Ruang menyusui Ruang kerja bersama Barang hilang Isi baterai Area merokok Sistem pengenalan wajah Air minum Tangga naik/turun 
Tipe persinyalanElektrik tipe Siemens NX MIS801 (1986–1989)[4]
Cagar budaya Indonesia
Stasiun Kereta Api Kejaksan Cirebon
KategoriBangunan
No. RegnasRNCB.20100622.02.000798
Tanggal SK2010
PemilikPT Kereta Api Indonesia (Persero)
Nama sebagaimana tercantum dalam
Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stasiun Cirebon (CN), juga dikenal sebagai Stasiun Kejaksan, adalah stasiun kereta api kelas besar tipe A yang terletak di Kelurahan Kebonbaru, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon, Jawa Barat, pada ketinggian +4 m dengan jarak 214 km sebelah timur dari Jakarta Gambir, 505½ km sebelah barat dari Surabaya Pasarturi, dan 606 km sebelah barat daya dari Surabaya Gubeng. Stasiun ini dikelola oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi III Cirebon dan merupakan satu dari dua stasiun utama di Kota Cirebon (stasiun utama lainnya di kota ini adalah Stasiun Cirebon Prujakan).

Stasiun Cirebon merupakan stasiun kereta api sangat penting karena stasiun ini adalah persimpangan utama bagi kedua jalur kereta api utama antara Jakarta dan Surabaya, melayani layanan kereta api antarkota kelas eksekutif, campuran, serta ekonomi premium rangkaian panjang (KA Jayakarta). Terletak pada 1 km dari sebelah timur stasiun, jalur utama terbelah dua, yakni lintas utara Jawa menghubungkan Jakarta dengan Semarang serta Surabaya yang menjadi rute utama antara kedua kota besar di Pulau Jawa, sedangkan lintas tengah Jawa menghubungkan Jakarta dengan Yogyakarta, Surakarta, Surabaya, dan Malang.

Fasad perspektif Stasiun Cirebon, tempoh doeloe.

Staatsspoorwegen (SS) mulai menanamkan pengaruhnya di Cirebon sejak akhir dasawarsa 1900-an. Jalur yang telah ada di Cikampek kemudian diperpanjang untuk menjaring pelanggan di Cirebon. Pada tanggal 3 Juni 1912, jalur kereta api Cikampek menuju Cirebon selesai dibangun serta merupakan bagian dari pembangunan jalur kereta api menuju Purwokerto dan Kroya. Jalur yang ke Cirebon difungsikan untuk menghubungkan jalur SS dengan jalur Semarang–Cheribon Stoomtram Maatschappij (SCS).[5] Pada tanggal 1 November 1914, kedua stasiun tersebut berhasil terhubung.[6][7]

Bangunan stasiun ini dirancang oleh Pieter Adriaan Jacobus Moojen (1879–1955) dengan mencampurkan gaya arsitektur art nouveau dengan art deco. Dua menara bertuliskan "Cirebon" dahulu terdapat tulisan "kaartjes" (karcis) di sebelah kiri dan "bagage" (bagasi) di sebelah kanan. Pada tahun 1984, gedung stasiun ini diberi cat putih.[8]

Bangunan dan tata letak

[sunting | sunting sumber]

Stasiun Cirebon memiliki enam jalur kereta api ditambah satu jalur yang terhubung dengan depo lokomotif dan depo kereta yang terletak di sisi timur laut kompleks stasiun. Pada awalnya, jalur 2 merupakan sepur lurus arah Jakarta maupun arah Surabaya via Semarang, sedangkan jalur 3 merupakan sepur lurus percabangan dari dan ke arah Surabaya via Yogyakarta. Setelah jalur ganda menuju Stasiun Haurgeulis beroperasi pada 2003, jalur 3 juga dijadikan sebagai sepur lurus jalur ganda dari arah Jakarta.

Interior utama Stasiun Cirebon, 2013
Interior utama Stasiun Cirebon, 2013

Pada tahun 2011, stasiun ini dilakukan renovasi dengan meninggikan peron stasiun serta merombak tata letak jalur dan fasilitas yang ada. Selain itu, tempat percabangan jalur tengah menuju Surabaya melalui Yogyakarta dan jalur utara Jawa menuju Surabaya melalui Semarang dipindah ke Stasiun Cirebon Prujakan, namun percabangan tetap dikendalikan di Stasiun Cirebon.[9] Jalur 2 sepenuhnya dijadikan sebagai sepur lurus untuk arah Jakarta, sedangkan jalur 3 sepenuhnya dijadikan sebagai sepur lurus untuk lintas utara Jawa arah Surabaya melalui Semarang ataupun lintas tengah Jawa arah Surabaya melalui Yogyakarta. Selain itu, lintasan jalur rel di antara kedua stasiun ini dijadikan sebagai jalur tunggal ganda atau sepur kembar. Sistem persinyalan elektrik yang lama telah diganti dengan persinyalan baru produksi GRS. Untuk menghubungkan jalur-jalur di stasiun ini disediakan terowongan bawah tanah sehingga penumpang tidak harus langsung menyeberang rel kereta api untuk mencapai jalur yang dituju.

Pada 28 September 2022, PT Kereta Api Indonesia (Persero) telah melakukan uji coba proses keberangkatan KA antarkota menggunakan sistem pengenalan wajah di stasiun ini, sebelumnya rencana ketersediaan fasilitas ini akan digunakan di semua stasiun keberangkatan penumpang di Indonesia. Setelah melakukan uji coba di Stasiun Bandung selama empat bulan, fasilitas tersebut sudah digunakan di Stasiun Cirebon bersama sembilan stasiun KA utama Pulau Jawa lainnya, yaitu Stasiun Jakarta Gambir, Semarang Tawang, serta Surabaya Pasarturi di jalur utara, sedangkan jalur tengah Jawa seperti Stasiun Purwokerto, Yogyakarta, Solo Balapan, Madiun, Surabaya Gubeng, dan Malang.[10][11]

Ciri khas

[sunting | sunting sumber]

Stasiun ini—bersama dengan stasiun-stasiun lain yang melayani penumpang di Daerah Operasi III—memiliki ciri khas, yaitu adanya pemutaran lagu instrumental berjudul "Kota Cirebon" setiap kedatangan dan keberangkatan kereta api penumpang—dipopulerkan oleh Diana Sastra, salah satu tokoh tarling cirebonan.[12]

Pada 2 September 2001 pukul 03.45, KA Empu Jaya menabrak lokomotif KA Cirebon Ekspres yang sedang langsir.[13][14] Akibat peristiwa ini, puluhan penumpang tewas dan luka-luka, serta jalur kereta api lintas utara beserta tengah terganggu dan jalur kereta api terpaksa dialihkan ke lintas selatan melalui Bandung.[15][16][17]

Pada 18 April 2009 pukul 20.45, sebagian ruang tunggu VIP di Stasiun Cirebon terbakar.[18] Diduga kebakaran berasal dari pendingin udara yang berada di ruang itu. Sebelum api menjalar lebih jauh, petugas stasiun dan pemadam kebakaran memadamkannya.

Layanan kereta api

[sunting | sunting sumber]

Berikut ini adalah layanan kereta api yang berhenti di stasiun ini sesuai Gapeka 2023 revisi per 1 November 2024.

Lintas utara Jawa
Nama kereta api Kelas Relasi perjalanan Keterangan
Eksekutif
Argo Sindoro Eksekutif Gambir Semarang Tawang Via CirebonTegal
Argo Muria
Argo Merbabu Priority
Eksekutif
Argo Bromo Anggrek Luxury Surabaya Pasarturi Via CirebonSemarang Tawang
Eksekutif
Sembrani Luxury
Eksekutif
Brawijaya Imperial Malang Via Semarang TawangSolo Jebres
Eksekutif
Pandalungan Eksekutif Jember Via Semarang TawangSurabaya Pasarturi
Campuran
Argo Cheribon Eksekutif Cirebon Gambir KA 25 berhenti di Arjawinangun dan Cikampek
Ekonomi
Eksekutif Gambir Tegal
Ekonomi
Tawang Jaya Premium Eksekutif Pasar Senen Semarang Tawang Via CirebonTegal
Ekonomi
Ciremai Eksekutif Bandung Via CikampekTegal
Ekonomi
Gumarang Eksekutif Pasar Senen Surabaya Pasarturi Via CirebonSemarang Tawang
Bisnis
Harina Eksekutif Bandung Via CikampekSemarang Tawang
Ekonomi Premium
Jayabaya Eksekutif Pasar Senen Malang Via Semarang PoncolSurabaya Pasarturi
Ekonomi
Blambangan Ekspres Eksekutif Ketapang Via Semarang TawangSurabaya Pasarturi
Ekonomi
Kereta api fakultatif
Argo Cheribon Tambahan Luxury Cirebon Gambir KA 31F-32F beroperasi pada hari libur nasional dengan jadwal siang
Eksekutif
Eksekutif KA 29F-30F beroperasi pada hari libur nasional dengan jadwal malam
Ekonomi
Lintas tengah Jawa
Nama kereta api Kelas Relasi perjalanan Keterangan
Eksekutif
Purwojaya Eksekutif Gambir Cilacap Via CirebonPurwokerto
Taksaka Luxury Yogyakarta
Eksekutif
Argo Lawu Luxury Solo Balapan
Eksekutif
Argo Dwipangga Luxury
Eksekutif
Argo Semeru Compartment Suite Surabaya Gubeng Via CirebonYogyakarta
Eksekutif
Bima Compartment Suite
Eksekutif
Gajayana Luxury Malang
Eksekutif
Campuran
Ranggajati Eksekutif Cirebon Jember Via PurwokertoSurabaya Gubeng
Ekonomi
Sawunggalih Eksekutif Pasar Senen Kutoarjo Via CirebonPurwokerto
Ekonomi Premium
Fajar dan Senja Utama Yogyakarta Priority Yogyakarta
Eksekutif
Ekonomi Premium
Fajar dan Senja Utama Solo Eksekutif Solo Balapan
Ekonomi Premium
Mataram Eksekutif
Ekonomi Premium
Bangunkarta Eksekutif Jombang Via CirebonYogyakarta
Ekonomi
Singasari Eksekutif Blitar Via CirebonLempuyangan
Ekonomi
Ekonomi
Jayakarta Ekonomi Premium Pasar Senen Surabaya Gubeng Via CirebonLempuyangan
Kereta api fakultatif
Manahan Panoramic Gambir Solo Balapan Via CirebonPurwokerto

Beroperasi pada hari Kamis–Minggu dan hari libur nasional dengan dua kali keberangkatan

Eksekutif

Referensi dan catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ Fajrin, Muhammad Pascal (2024-06-09). "Sejarah Panjang Stasiun Cirebon yang Kini Berusia 112 Tahun". IRPS. Cirebon. Diakses tanggal 2024-06-09. 
  4. ^ Sugiana, A.; Lee, Key-Seo; Lee, Kang-Soo; Hwang, Kyeong-Hwan; Kwak, Won-Kyu (2015). "Study on Interlocking System in Indonesia" (PDF). Nyeondo Hangugcheoldohaghoe Chungyehagsuldaehoe Nonmunjib (Korean Society for Railway) (46). 
  5. ^ Iwan Hermawan (2021) Jalur Kereta Api Pelabuhan Cirebon : Jejak Angkutan Komoditas Perdagangan Pada Masa Kolonial Belanda 1897 - 1942 Forum Arkeologi Vol 23 No 1
  6. ^ Nusantara., Tim Telaga Bakti; Indonesia., Asosiasi Perkeretaapian (1997). Sejarah perkeretaapian Indonesia (edisi ke-Cet. 1). Bandung: Angkasa. ISBN 9796651688. OCLC 38139980. 
  7. ^ Staatsspoorwegen (1920–1931). Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-Indië 1920-1931. Batavia: Burgerlijke Openbare Werken. 
  8. ^ (Indonesia) Profil stasiun Cirebon Diarsipkan 2016-03-06 di Wayback Machine. pada Indonesian Heritage Railway Diarsipkan 2013-09-17 di Wayback Machine.
  9. ^ (Indonesia) Renovasi stasiun Cirebon pada Media Indonesia Diarsipkan 2018-04-10 di Wayback Machine.
  10. ^ Rahayu, Riri (2022-09-30). Hidayat, Ali Akhmad Noor, ed. "Tidak Perlu Lagi Pakai KTP, PT KAI Uji Coba Face Recognition Boarding Gate di Stasiun Bandung". Tempo.co. Bandung. Diakses tanggal 2022-10-04. 
  11. ^ Sri Rahayu, Isna (9 Juni 2023). "Boarding Kereta Api Hanya dengan "Face Recognition", Registrasinya Kurang dari 1 Menit". Kompas.com. Jakarta: KG Media. Diakses tanggal 10 Juli 2023. 
  12. ^ "Kota Cirebon–Diana Sastra" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-01-21. 
  13. ^ (Indonesia)Revised _Laporan[pranala nonaktif permanen] Kecelakaan KA146_16 jan 03.do
  14. ^ (Indonesia) "Menhub Nyatakan Tabrakan KA di Cirebon Sebagai Tragedi Nasional". Diakses tanggal 9 April 2012. 
  15. ^ (Indonesia) Kereta Tragis Itu Kini Bernama Progo. "Tengakarta". Diakses tanggal 9 April 2012. 
  16. ^ (Indonesia) Kereta Empu Jaya Bertabrakan di Cirebon "Kereta Empu Jaya Bertabrakan di Cirebon". Liputan6.com. Diakses tanggal 9 April 2012. 
  17. ^ (Indonesia) Korban KA terus bergelimpangan. "Poskota.co.id". Diakses tanggal 9 April 2012. 
  18. ^ (Indonesia) "Sebagian Ruang Tunggu VIP Stasiun Cirebon Terbakar". Kompas.com. 2009-04-18. Diakses tanggal 9 April 2012. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]

(Indonesia) Situs resmi KAI dan jadwal kereta api

Stasiun sebelumnya Piktogram dari KA Jarak Jauh Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Cangkring
menuju Cikampek
Cikampek–Cirebon Prujakan Cirebon Prujakan
Terminus
Terminus Cirebon–Kadipaten Kedawung
menuju Kadipaten
Percabangan menuju Pelabuhan Cirebon Pelabuhan Cirebon
Terminus