Kimia Farma: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
→Sejarah: perbaikan info |
||
(6 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 2: | Baris 2: | ||
| name = PT Kimia Farma Tbk |
| name = PT Kimia Farma Tbk |
||
| former_name = Perusahaan Negara Farmasi dan Alat Kesehatan Bhinneka Kimia Farma (1969–1971) |
| former_name = Perusahaan Negara Farmasi dan Alat Kesehatan Bhinneka Kimia Farma (1969–1971) |
||
| logo = |
| logo = Kimia Farma logo.svg |
||
| logo_size = 250px |
| logo_size = 250px |
||
| image = Berkas:Kimia Farma (27435027015).jpg |
| image = Berkas:Kimia Farma (27435027015).jpg |
||
Baris 31: | Baris 31: | ||
}} |
}} |
||
'''PT Kimia Farma Tbk''' adalah anak usaha [[Bio Farma]] yang berbisnis di bidang [[farmasi]]. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, hingga akhir tahun 2020, perusahaan ini memiliki 12 pabrik, 1.278 apotek, 451 klinik kesehatan, 75 laboratorium klinik, 10 optik, dan 3 klinik kecantikan yang tersebar di seantero Indonesia. |
'''PT Kimia Farma Tbk''' adalah anak usaha dari [[Bio Farma]] yang berbisnis di bidang [[farmasi]]. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, hingga akhir tahun 2020, perusahaan ini memiliki 12 pabrik, 1.278 apotek, 451 klinik kesehatan, 75 laboratorium klinik, 10 optik, dan 3 klinik kecantikan yang tersebar di seantero Indonesia. |
||
Perusahaan ini juga memiliki 18 gerai ritel di [[Arab Saudi]]. Sediaan farmasi dan bahan baku obat buatan perusahaan ini pun telah diekspor ke [[India]], [[Malaysia]], [[Maladewa]], [[Kenya]], [[Yaman]], [[Hong Kong]], dan [[Filipina]]<ref name="annual"/><ref name="profil">{{Cite web|title=Sejarah Perusahaan|url=https://www.kimiafarma.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1&Itemid=252&lang=id|publisher=PT Kimia Farma Tbk|language=id|access-date=19 Desember 2021}}</ref> |
|||
== Sejarah == |
== Sejarah == |
||
Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1960 saat pemerintah Indonesia [[nasionalisasi|menasionalisasi]] belasan perusahaan farmasi.<ref name="nasio">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/2157/PP0011960.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 1 tahun 1960|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=19 Desember 2021}}</ref> Setahun kemudian, ''NV Indonesische Combinatie voor Chemische Industrie, N.V. Bandoengsche Kinine Fabriek'', dan ''NV Jodium Onderneming Watoedakon'' digabung untuk membentuk '''PN Bhinneka Kina Farma''';<ref name="kina">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/2056/pp0851961.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 85 tahun 1961|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=19 Desember 2021}}</ref> PT Nakula, ''NV Multipharma'', PT Pharmaceutical Work "PANAK", Apotek "de Vijzel", Apotek "De VOS", dan ''CV Apotheek "MALANG"'' digabung untuk membentuk '''PN Nakula Farma''';<ref name="nakula">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/2055/pp0841961.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 84 tahun 1961|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=19 Desember 2021}}</ref> ''NV Chemicalien Handel Rathkamp & Co., NV Pharmacautische Handelsvereniging "De Gedeh", NV Apotheek "De Gedeh", Chemicalienhandel en Mineraalwaterfabriek "Sukabumi", NV Nederland Apotheek, NV Buitensorgsche Apotheek, NV Apotheek en Chemicalien Handel E. Pluribus Umum,'' PT Rajawali Pharmaceutical, Pabrik Obat "Isamij", dan Apotek "Jakarta" digabung untuk membentuk '''PN Raja Farma''',<ref name="raja">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/2052/pp0811961.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 81 tahun 1961|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=19 Desember 2021}}</ref> sementara ''NV Saridele'' diubah namanya menjadi ''' |
Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1960 saat pemerintah Indonesia [[nasionalisasi|menasionalisasi]] belasan perusahaan farmasi.<ref name="nasio">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/2157/PP0011960.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 1 tahun 1960|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=19 Desember 2021}}</ref> Setahun kemudian, ''NV Indonesische Combinatie voor Chemische Industrie, N.V. Bandoengsche Kinine Fabriek'', dan ''NV Jodium Onderneming Watoedakon'' digabung untuk membentuk '''PN Bhinneka Kina Farma''';<ref name="kina">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/2056/pp0851961.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 85 tahun 1961|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=19 Desember 2021}}</ref> PT Nakula, ''NV Multipharma'', PT Pharmaceutical Work "PANAK", Apotek "de Vijzel", Apotek "De VOS", dan ''CV Apotheek "MALANG"'' digabung untuk membentuk '''PN Nakula Farma''';<ref name="nakula">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/2055/pp0841961.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 84 tahun 1961|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=19 Desember 2021}}</ref> ''NV Chemicalien Handel Rathkamp & Co., NV Pharmacautische Handelsvereniging "De Gedeh", NV Apotheek "De Gedeh", Chemicalienhandel en Mineraalwaterfabriek "Sukabumi", NV Nederland Apotheek, NV Buitensorgsche Apotheek, NV Apotheek en Chemicalien Handel E. Pluribus Umum,'' PT Rajawali Pharmaceutical, Pabrik Obat "Isamij", dan Apotek "Jakarta" digabung untuk membentuk '''PN Raja Farma''',<ref name="raja">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/2052/pp0811961.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 81 tahun 1961|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=19 Desember 2021}}</ref> sementara ''NV Saridele'' diubah namanya menjadi '''PN Sari Husada'''.<ref name="sari">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/2054/pp0831961.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 83 tahun 1961|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=19 Desember 2021}}</ref> |
||
Pada tahun 1969, keempat perusahaan tersebut digabung untuk membentuk '''PN Bhinneka Kimia Farma'''.<ref name="kimia">{{Cite web|url=https://peraturan.bpk.go.id/Home/Download/60675/pp%20no%20003%20tahun%201969.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 3 tahun 1969|publisher=Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia|language=id|access-date=19 Desember 2021}}</ref> Pada bulan Agustus 1971, status perusahaan ini diubah menjadi [[persero]] dengan nama “PT Kimia Farma”.<ref name="persero">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/2774/PP0161971.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 16 tahun 1971|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=19 Desember 2021}}</ref> Pada tahun 1972, bersama [[Tigaraksa Satria]], perusahaan ini mendirikan PT [[Sari Husada]] untuk mengelola bekas pabrik susu milik PN Sari Husada. Pada tahun 1992, Tigaraksa Satria resmi memegang mayoritas saham PT Sari Husada. Pada bulan Juli 2001, perusahaan ini resmi melantai di [[Bursa Efek Jakarta]] dan [[Bursa Efek Surabaya]]. Pada tahun 2003, perusahaan ini menjadikan Unit Bisnis Perapotekan sebagai modal untuk mendirikan PT [[Kimia Farma Apotek]]. Pada tahun 2010, perusahaan ini mengalihkan Unit Bisnis Laboratorium Klinik ke PT [[Kimia Farma Diagnostika]].<ref name="kfd">{{Cite web|url=https://www.viva.co.id/arsip/105479-kimia-farma-dirikan-perusahaan-diagnostika|title=Kimia Farma Dirikan Perusahaan Diagnostika|publisher=Viva|first=Arinto Tri|last=Wibowo|date=13 November 2009|language=id|access-date=1 Oktober 2024}}</ref> |
|||
Pada tahun 2018, perusahaan ini berekspansi ke Arab Saudi dengan mendirikan [[Kimia Farma Dawaa]].<ref name="annual" /><ref name="profil" /> Pada bulan Maret 2019, perusahaan ini mengakuisisi 56,77% saham [[Phapros]] dari [[Rajawali Nusantara Indonesia]] dengan harga Rp 1,361 triliun.<ref name="phapros">{{Cite news|url=https://market.bisnis.com/read/20190327/192/904895/kaef-akuisisi-phapros-senilai-rp1361-triliun|title=KAEF Akuisisi Phapros Senilai Rp1,361 Triliun|last=Dinisari|date=27 Maret 2019|work=[[Bisnis Indonesia|Bisnis.com]]|language=id|access-date=7 Juni 2020|first=Mia Chitra|editor-last=Alfi|editor-first=Azizah Nur}}</ref> Pada tahun 2020, pemerintah resmi menyerahkan mayoritas saham perusahaan ini ke [[Bio Farma]] sebagai bagian dari upaya untuk membentuk holding BUMN yang bergerak di bidang farmasi.<ref name="holding">{{Cite news|url=https://m.wartaekonomi.co.id/berita270480/usai-terbentuk-holding-bumn-farmasi-berambisi-jadi-pemain-global|title=Usai Terbentuk, Holding BUMN Farmasi Berambisi Jadi Pemain Global|last=Ismoyo|date=6 Februari 2020|work=[[Warta Ekonomi]]|language=id|access-date=7 Juni 2020|first=Bambang}}</ref> Perusahaan ini kemudian mengalihkan [[klinik kesehatan]] miliknya ke Kimia Farma Diagnostika. |
|||
== Penghargaan == |
== Penghargaan == |
||
Baris 50: | Baris 54: | ||
{{Mantan BUMN Indonesia}} |
{{Mantan BUMN Indonesia}} |
||
[[Kategori:Perusahaan |
[[Kategori:Perusahaan yang berpusat di Jakarta]] |
||
[[Kategori:Perusahaan farmasi Indonesia]] |
[[Kategori:Perusahaan farmasi Indonesia]] |
||
[[Kategori:Bio Farma]] |
|||
[[Kategori:Pendirian tahun 1971 di Indonesia]] |
Revisi terkini sejak 14 Oktober 2024 09.51
Sebelumnya | Perusahaan Negara Farmasi dan Alat Kesehatan Bhinneka Kimia Farma (1969–1971) |
---|---|
Perseroan terbatas | |
Kode emiten | IDX: KAEF |
Industri | Farmasi |
Didirikan | 16 Agustus 1971 |
Kantor pusat | Jakarta, Indonesia |
Wilayah operasi | Indonesia |
Tokoh kunci | Verdi Budidarmo[1] (Direktur Utama) Abdul Kadir[2] (Komisaris Utama) |
Produk | |
Merek |
|
Jasa | |
Pendapatan | Rp 10,006 triliun (2020)[3] |
Rp 20,426 milyar (2020)[3] | |
Total aset | Rp 17,563 triliun (2020)[3] |
Total ekuitas | Rp 7,106 triliun (2020)[3] |
Pemilik | PT Bio Farma (Persero) (89,89%) Publik (10,11%) |
Karyawan | 11.891 (2020)[3] |
Anak usaha | PT Kimia Farma Apotek PT Kimia Farma Trading & Distribution PT Sinkona Indonesia Lestari PT Kimia Farma Sungwun Pharmacopia Kimia Farma Dawaa Co. Ltd. PT Phapros Tbk |
Situs web | www |
PT Kimia Farma Tbk adalah anak usaha dari Bio Farma yang berbisnis di bidang farmasi. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, hingga akhir tahun 2020, perusahaan ini memiliki 12 pabrik, 1.278 apotek, 451 klinik kesehatan, 75 laboratorium klinik, 10 optik, dan 3 klinik kecantikan yang tersebar di seantero Indonesia.
Perusahaan ini juga memiliki 18 gerai ritel di Arab Saudi. Sediaan farmasi dan bahan baku obat buatan perusahaan ini pun telah diekspor ke India, Malaysia, Maladewa, Kenya, Yaman, Hong Kong, dan Filipina[3][4]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1960 saat pemerintah Indonesia menasionalisasi belasan perusahaan farmasi.[5] Setahun kemudian, NV Indonesische Combinatie voor Chemische Industrie, N.V. Bandoengsche Kinine Fabriek, dan NV Jodium Onderneming Watoedakon digabung untuk membentuk PN Bhinneka Kina Farma;[6] PT Nakula, NV Multipharma, PT Pharmaceutical Work "PANAK", Apotek "de Vijzel", Apotek "De VOS", dan CV Apotheek "MALANG" digabung untuk membentuk PN Nakula Farma;[7] NV Chemicalien Handel Rathkamp & Co., NV Pharmacautische Handelsvereniging "De Gedeh", NV Apotheek "De Gedeh", Chemicalienhandel en Mineraalwaterfabriek "Sukabumi", NV Nederland Apotheek, NV Buitensorgsche Apotheek, NV Apotheek en Chemicalien Handel E. Pluribus Umum, PT Rajawali Pharmaceutical, Pabrik Obat "Isamij", dan Apotek "Jakarta" digabung untuk membentuk PN Raja Farma,[8] sementara NV Saridele diubah namanya menjadi PN Sari Husada.[9]
Pada tahun 1969, keempat perusahaan tersebut digabung untuk membentuk PN Bhinneka Kimia Farma.[10] Pada bulan Agustus 1971, status perusahaan ini diubah menjadi persero dengan nama “PT Kimia Farma”.[11] Pada tahun 1972, bersama Tigaraksa Satria, perusahaan ini mendirikan PT Sari Husada untuk mengelola bekas pabrik susu milik PN Sari Husada. Pada tahun 1992, Tigaraksa Satria resmi memegang mayoritas saham PT Sari Husada. Pada bulan Juli 2001, perusahaan ini resmi melantai di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Pada tahun 2003, perusahaan ini menjadikan Unit Bisnis Perapotekan sebagai modal untuk mendirikan PT Kimia Farma Apotek. Pada tahun 2010, perusahaan ini mengalihkan Unit Bisnis Laboratorium Klinik ke PT Kimia Farma Diagnostika.[12]
Pada tahun 2018, perusahaan ini berekspansi ke Arab Saudi dengan mendirikan Kimia Farma Dawaa.[3][4] Pada bulan Maret 2019, perusahaan ini mengakuisisi 56,77% saham Phapros dari Rajawali Nusantara Indonesia dengan harga Rp 1,361 triliun.[13] Pada tahun 2020, pemerintah resmi menyerahkan mayoritas saham perusahaan ini ke Bio Farma sebagai bagian dari upaya untuk membentuk holding BUMN yang bergerak di bidang farmasi.[14] Perusahaan ini kemudian mengalihkan klinik kesehatan miliknya ke Kimia Farma Diagnostika.
Penghargaan
[sunting | sunting sumber]- PT Kimia Farma meraih penghargaan Kategori Industri Kesehatan dalam acara Indonesia Most Acclaimed Company 2022 with Outstanding Innovations of Health Product and Services.[15]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Dewan Direksi". PT Kimia Farma Tbk. Diakses tanggal 19 Desember 2021.
- ^ "Dewan Komisaris". PT Kimia Farma Tbk. Diakses tanggal 19 Desember 2021.
- ^ a b c d e f g "Laporan Tahunan 2020" (PDF). PT Kimia Farma Tbk. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2021-11-02. Diakses tanggal 19 Desember 2021.
- ^ a b "Sejarah Perusahaan". PT Kimia Farma Tbk. Diakses tanggal 19 Desember 2021.
- ^ "Peraturan Pemerintah nomor 1 tahun 1960" (PDF). Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 19 Desember 2021.
- ^ "Peraturan Pemerintah nomor 85 tahun 1961" (PDF). Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 19 Desember 2021.
- ^ "Peraturan Pemerintah nomor 84 tahun 1961" (PDF). Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 19 Desember 2021.
- ^ "Peraturan Pemerintah nomor 81 tahun 1961" (PDF). Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 19 Desember 2021.
- ^ "Peraturan Pemerintah nomor 83 tahun 1961" (PDF). Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 19 Desember 2021.
- ^ "Peraturan Pemerintah nomor 3 tahun 1969" (PDF). Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. Diakses tanggal 19 Desember 2021.
- ^ "Peraturan Pemerintah nomor 16 tahun 1971" (PDF). Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 19 Desember 2021.
- ^ Wibowo, Arinto Tri (13 November 2009). "Kimia Farma Dirikan Perusahaan Diagnostika". Viva. Diakses tanggal 1 Oktober 2024.
- ^ Dinisari, Mia Chitra (27 Maret 2019). Alfi, Azizah Nur, ed. "KAEF Akuisisi Phapros Senilai Rp1,361 Triliun". Bisnis.com. Diakses tanggal 7 Juni 2020.
- ^ Ismoyo, Bambang (6 Februari 2020). "Usai Terbentuk, Holding BUMN Farmasi Berambisi Jadi Pemain Global". Warta Ekonomi. Diakses tanggal 7 Juni 2020.
- ^ Genpi, YASSERINA (23 Mei 2022). "Berinovasi di Bidang Digital, 103 Perusahaan Raih Penghargaan". Genpi.co. Diakses tanggal 23 Mei 2022.
- (Indonesia) Keterbukaan Informasi Pengalihan Saham ke Bio Farma 28 Februari 2020
- (Indonesia) Materi Public Expose KAEF 2019