Lompat ke isi

Gus: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Almarko (bicara | kontrib)
Konten
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 3: Baris 3:
Variannya bisa menjadi '''agus''' untuk gelar putra atau keluarga laki-laki dari seorang [[kyai]] yang belum cukup untuk disebut [[kyai]] atau sebagai panggilan keakraban dan bentuk penghormatan.<ref name=":0">{{Cite web|last=Madura|first=Mata|date=2020-04-28|title=“Gus” dan “Raden”|url=https://matamaduranews.com/gus-dan-raden/|website=MATA MADURA|language=English|access-date=2020-12-05|archive-date=2022-08-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20220816073848/https://matamaduranews.com/gus-dan-raden/|dead-url=no}}</ref> Selain kepada putra kandung, gus juga bisa disematkan kepada laki-laki menantu [[kyai]]. Menantu [[kyai]] akan dipanggil gus meskipun tidak memiliki garis keturunan [[kyai]].<ref>{{Cite news|date=2020-11-14|title=Habib dan Gus, Apa Arti serta Perbedaannya?|url=https://www.suara.com/news/2020/11/14/202121/habib-dan-gus-apa-arti-serta-perbedaannya|work=Suara.com|language=id|access-date=2020-12-05|last=Garjito|first=Dany|archive-date=2023-04-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20230411173249/https://www.suara.com/news/2020/11/14/202121/habib-dan-gus-apa-arti-serta-perbedaannya|dead-url=no}}</ref>
Variannya bisa menjadi '''agus''' untuk gelar putra atau keluarga laki-laki dari seorang [[kyai]] yang belum cukup untuk disebut [[kyai]] atau sebagai panggilan keakraban dan bentuk penghormatan.<ref name=":0">{{Cite web|last=Madura|first=Mata|date=2020-04-28|title=“Gus” dan “Raden”|url=https://matamaduranews.com/gus-dan-raden/|website=MATA MADURA|language=English|access-date=2020-12-05|archive-date=2022-08-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20220816073848/https://matamaduranews.com/gus-dan-raden/|dead-url=no}}</ref> Selain kepada putra kandung, gus juga bisa disematkan kepada laki-laki menantu [[kyai]]. Menantu [[kyai]] akan dipanggil gus meskipun tidak memiliki garis keturunan [[kyai]].<ref>{{Cite news|date=2020-11-14|title=Habib dan Gus, Apa Arti serta Perbedaannya?|url=https://www.suara.com/news/2020/11/14/202121/habib-dan-gus-apa-arti-serta-perbedaannya|work=Suara.com|language=id|access-date=2020-12-05|last=Garjito|first=Dany|archive-date=2023-04-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20230411173249/https://www.suara.com/news/2020/11/14/202121/habib-dan-gus-apa-arti-serta-perbedaannya|dead-url=no}}</ref>


Untuk masyarakat [[Orang Madura|Madura]] lebih sering menggunakan nama gelar '''lora''', '''bendara''', atau '''ra'''.<ref name=":0" /> Untuk perempuan, masyarakat pesantren menyebutnya '''[[ning]]'''.
Untuk masyarakat [[Orang Madura|Madura]] lebih sering menggunakan nama gelar '''lora''', '''bendara''', atau '''ra'''.<ref name=":0" /> Untuk perempuan, masyarakat pesantren menyebutnya '''[[ning]]...'''


== Pengaruh ==
== Pengaruh ==
Baris 13: Baris 13:
* Gus [[Salahuddin Wahid|Sholah]], putra [[Kyai]] [[Wahid Hasjim]] dari [[Pondok Pesantren Tebuireng]]
* Gus [[Salahuddin Wahid|Sholah]], putra [[Kyai]] [[Wahid Hasjim]] dari [[Pondok Pesantren Tebuireng]]
* Gus [[Muhammad Yusuf Chudlori|Yusuf]], putra [[Kyai]] [[Chudlori Ihsan]] dari [[Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam Tegalrejo]], [[Tegalrejo, Magelang]].
* Gus [[Muhammad Yusuf Chudlori|Yusuf]], putra [[Kyai]] [[Chudlori Ihsan]] dari [[Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam Tegalrejo]], [[Tegalrejo, Magelang]].
* Gus [[Abdurrahman Kautsar|Kautsar]], putra [[Kyai]] [[Nurul Huda Djazuli]] dari PP Al Falah [[Ploso, Mojo, Kediri]]
* Gus [[Muhammad Abdurrahman Kautsar|Kautsar]], putra [[Kyai]] [[Nurul Huda Djazuli]] dari PP Al Falah [[Ploso, Mojo, Kediri]]
* Gus [[Ahmad Bahauddin Nursalim|Baha']], putra [[Kyai]] Nur Salim dari Narukan. Salah satu murid kesayangan KH. [[Maimun Zubair]]
* Gus [[Ahmad Bahauddin Nursalim|Baha']], putra [[Kyai]] Nur Salim dari Narukan. Salah satu murid kesayangan KH. [[Maimun Zubair]]
* Gus [[Hamim Tohari Djazuli|Miek]], putra [[Kyai]] Ahmad Djazuli Usman dari PP Al Falah [[Ploso, Mojo, Kediri]]
* Gus [[Hamim Tohari Djazuli|Miek]], putra [[Kyai]] Ahmad Djazuli Usman dari PP Al Falah [[Ploso, Mojo, Kediri]]
Baris 20: Baris 20:
* Gus [[Tijani Robert Saifunnawas|Robert]], putra Gus Miek, adik Gus [[Sabuth Panoto Projo]] dan Penerus Gus [[Hamim Tohari Djazuli|Miek]].
* Gus [[Tijani Robert Saifunnawas|Robert]], putra Gus Miek, adik Gus [[Sabuth Panoto Projo]] dan Penerus Gus [[Hamim Tohari Djazuli|Miek]].
* Gus [[Taj Yasin Maimoen]], putra [[Kyai]] [[Maimun Zubair]] dari PP. Al Anwar [[Sarang, Rembang|Sarang]] dan [[Wakil Gubernur Jawa Tengah]].
* Gus [[Taj Yasin Maimoen]], putra [[Kyai]] [[Maimun Zubair]] dari PP. Al Anwar [[Sarang, Rembang|Sarang]] dan [[Wakil Gubernur Jawa Tengah]].
* Gus [[Abdul Hamid Wahid|Hamid]], Cucu [[KH. Zaini Mun'im]] dari [[Pondok Pesantren Nurul Jadid|Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton]].
* Gus [[Abdul Hamid Wahid|Hamid]], Cucu [[Zaini Mun'im|KH. Zaini Mun'im]] dari [[Pondok Pesantren Nurul Jadid|Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton]].
* Gus Fuad, putra Kyai dan pendakwah dari [[Pleret, Bantul]].
* Gus Fuad, putra Kyai dan pendakwah dari [[Pleret, Bantul]].
* Gus [[Reza Ahmad Zahid|Reza]], putra [[Kyai]] Imam Yahya Mahrus dari PP [[Lirboyo, Mojoroto, Kediri]].
* Gus [[Reza Ahmad Zahid|Reza]], putra [[Kyai]] Imam Yahya Mahrus dari PP [[Lirboyo, Mojoroto, Kediri]].

Revisi terkini sejak 30 Juni 2024 13.58

Gus adalah gelar Jawa yang populer dikalangan santri di pesantren dan masyarakat tradisional terutama di Pulau Jawa. Menurut KBBI, "gus" adalah nama julukan atau nama panggilan kepada laki-laki.[1] Gelar depan ini bermakna "bagus, tampan, atau pandai".

Variannya bisa menjadi agus untuk gelar putra atau keluarga laki-laki dari seorang kyai yang belum cukup untuk disebut kyai atau sebagai panggilan keakraban dan bentuk penghormatan.[2] Selain kepada putra kandung, gus juga bisa disematkan kepada laki-laki menantu kyai. Menantu kyai akan dipanggil gus meskipun tidak memiliki garis keturunan kyai.[3]

Untuk masyarakat Madura lebih sering menggunakan nama gelar lora, bendara, atau ra.[2] Untuk perempuan, masyarakat pesantren menyebutnya ning...

Seorang putra kyai selalu dianggap siap meneruskan institusi pesantren jika ayahnya telah wafat atau tidak lagi menjadi pengasuh. Namun belakangan tidak hanya putra, menantu atau seorang santri dari seorang kyai yang cerdas dan alim saja yang dapat dipanggil gus. Hari ini banyak juga penggunaan yang kurang tepat terhadap nama gelar ini.[4]

Gus terkenal

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Arti kata gus - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online". kbbi.web.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-07-11. Diakses tanggal 2020-12-05. 
  2. ^ a b Madura, Mata (2020-04-28). ""Gus" dan "Raden"". MATA MADURA (dalam bahasa English). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-08-16. Diakses tanggal 2020-12-05. 
  3. ^ Garjito, Dany (2020-11-14). "Habib dan Gus, Apa Arti serta Perbedaannya?". Suara.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-11. Diakses tanggal 2020-12-05. 
  4. ^ Bayu, Yon (4 Desember 2018 10:07). "Salah kaprah Muhaimin soal sebutan Gus". Kompasiana. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-07-12. Diakses tanggal 5 Desember 2020.