Lompat ke isi

Merbah cerukcuk: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
TjBot (bicara | kontrib)
k bot kosmetik perubahan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(44 revisi perantara oleh 27 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Speciesbox
{{Taxobox
| color = pink
| name = Merbah Cerukcuk
| name = Merbah Cerukcuk
| status = LC
| status = LC
| status_system = IUCN3.1
| status_ref = <ref>{{Cite journal | author = BirdLife International | title = ''Pycnonotus goiavier'' | journal = [[Daftar merah IUCN]] | volume = 2016 | page = e.T22712731A94346183 | publisher = [[IUCN]] | date = 2016 | url = http://www.iucnredlist.org/details/22712731/0 | doi = 10.2305/IUCN.UK.2016-3.RLTS.T22712731A94346183.en | access-date = 15 January 2018}}</ref>
| image = Yellow-vented-Bulbul-1.jpg
| image = Yellow-vented-Bulbul-1.jpg
| image_caption = Merbah cerukcuk dari Bali
| image_caption = Merbah cerukcuk dari Bali
| genus = Pycnonotus
| regnum = [[Hewan|Animalia]]
| phylum = [[Chordata]]
| species = goiavier
| authority = ([[Giovanni Antonio Scopoli|Scopoli]], 1786)
| classis = [[Burung|Aves]]
| synonyms = * ''Muscicapa goiavier'' {{small|Scopoli, 1786}}<ref>{{aut|[[Giovanni Antonio Scopoli|Scopoli, G.A.]]}} 1786. ''Deliciae florae et faunae Insubricae [...]'' [http://bibdigital.rjb.csic.es/ing/Libro.php?Libro=2427&Pagina=127 Pars '''II''': 96] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20180703075453/http://bibdigital.rjb.csic.es/ing/Libro.php?Libro=2427&Pagina=127 |date=2018-07-03 }}. Ticini : Ex Typographia Reg. & Imp. Monasterii S. Salvatoris. Praesidib. Rei litter. permittentibus 1787</ref>
| ordo = [[Passeriformes]]
| color=pink
| familia = '''Pycnonotidae'''
| genus = ''[[Pycnonotus]]''
| species = '''''P. goiavier '''''
| binomial = ''Pycnonotus goiavier ''
| binomial_authority = ([[Giovanni Antonio Scopoli|Scopoli]], 1886)
}}
}}
'''Merbah cerukcuk'''<ref name=mackinnon2000/>{{rp|286}} ('''''Pycnonotus goiavier''''') adalah sejenis [[burung pengicau]] dari suku Pycnonotidae. Orang [[bahasa Sunda|Sunda]] menyebutnya ''cica, cucak, cerukcuk'' atau ''jogjog'',<ref>{{aut|[[Andries Hoogerwerf|Hoogerwerf, A.]]}} 1949. ''Indexen bij "De Avifauna van de Plantentuin te Buitenzorg (Java)"''. Bogor:Uitgave van de Kon. Plantentuin van Indonesië.</ref> orang [[bahasa Jawa|Jawa]] menyebut ''terucuk'' atau ''cerocokan'', mengikuti bunyi suaranya yang khas. Dalam [[bahasa Inggris]] disebut ''Yellow-vented Bulbul''.


== Deskripsi ==
'''Merbah cerukcuk''' adalah sejenis [[burung pengicau]] dari suku Pycnonotidae. Orang [[bahasa Sunda|Sunda]] menyebutnya ''cerukcuk'' atau ''jogjog'', orang [[bahasa Jawa|Jawa]] menyebut ''terucuk'' atau ''cerocokan'', mengikuti bunyi suaranya yang khas. Dalam [[bahasa Inggris]] disebut ''Yellow-vented Bulbul''.
Burung yang berukuran sedang, panjang tubuh total (diukur dari ujung paruh hingga ujung ekor) sekitar 19 sampai 20,5&nbsp;cm.<ref name=mackinnon2000/>{{rp|286}}<ref name="mackinnon1993">{{aut|MacKinnon, J.}} 1993. ''Panduan lapangan pengenalan burung-burung di Jawa dan Bali''. Jogyakarta:Gadjah Mada University Press. ISBN 979-420-150-2</ref>{{rp|270,}} dengan berat tubuh sekitar 24 sampai 37 g.


''Mahkota cokelat gelap kehitaman'', alis dan sekitar mata putih, dengan ''kekang (garis di depan mata) hitam''. Sisi atas tubuh (punggung, ekor) berwarna coklat, sisi bawah (tenggorokan, dada dan perut) putih. Sisi lambung dengan coretan-coretan coklat pucat, dan ''penutup pantat berwarna kuning''.<ref name=mackinnon2000/>{{rp|286}}<ref name=mackinnon1993/>{{rp|270,}}
== Pemerian ==
Burung yang berukuran sedang, panjang tubuh total (diukur dari ujung paruh hingga ujung ekor) sekitar 20 cm.


[[Iris]] mata berwarna coklat, paruh hitam dan kaki abu-abu merah jambu.<ref name="mackinnon2000">{{aut|[[John MacKinnon|MacKinnon, J.]], K. Phillipps, dan [[Sebastian van Balen|B. van Balen]]}}. 2000. ''Burung-burung di Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan''. Bogor:Puslitbang Biologi LIPI dan BirdLife IP. ISBN 979-579-013-7</ref>{{rp|286}}<ref name=mackinnon1993/>{{rp|270,}}
Sisi atas tubuh (punggung, ekor) berwarna coklat kelabu gelap, sisi bawah (tenggorokan, dada dan perut) putih kusam. ''Mahkota kehitaman'', alis dan sekitar mata putih, dengan ''kekang (garis di depan mata) hitam''. Sisi lambung dengan coretan-coretan coklat, dan ''penutup pantat berwarna kuning''.


== Habitat dan Kebiasaan ==
Iris mata berwarna coklat, paruh hitam dan kaki abu-abu merah jambu.
Merbah cerukcuk menyukai tempat-tempat terbuka, semak belukar, tepi jalan, [[kebun]], dan [[hutan sekunder]].<ref name=mackinnon2000/>{{rp|286}} Burung ini sering berkelompok, baik ketika mencari makanan maupun bertengger, dengan jenisnya sendiri maupun dengan jenis [[merbah]] yang lain,<ref name=mackinnon2000/>{{rp|286}} atau bahkan dengan jenis burung yang lain. Tidur berkelompok dengan jenisnya, di ranting-ranting [[perdu]] atau [[pohon]] kecil.


Seperti umumnya merbah, makanan burung ini terutama adalah aneka [[serangga]] dan [[buah|buah-buahan]] yang lunak. Cerukcuk juga memangsa [[kupu-kupu dan ngengat|ulat]] dan hewan kecil lainnya seperti [[cacing]].<ref name=mackinnon1993/>{{rp|270}} Selain itu ia juga menghabiskan waktu lebih lama untuk mencari makanan di atas tanah daripada jenis merbah lainnya.<ref name=mackinnon2000/>{{rp|286}}
== Kebiasaan dan Penyebaran ==
Merbah cerukcuk menyukai tempat-tempat terbuka, [[semak belukar]], tepi jalan, [[kebun]], dan [[hutan sekunder]]. Burung ini sering berkelompok, baik ketika mencari makanan maupun bertengger, dengan jenisnya sendiri maupun dengan jenis [[merbah]] yang lain, atau bahkan dengan jenis burung yang lain. Tidur berkelompok dengan jenisnya, di ranting-ranting [[perdu]] atau [[pohon]] kecil.


Pemeriksaan terhadap isi perut beberapa spesimen merbah cerukcuk dari [[Aceh]] mendapatkan sisa-sisa buah ara (''[[Ficus]]''), bebijian sejenis [[lada]] liar, dan sisa tubuh serangga besar.<ref name="hoogerwerf1949">{{aut|[[Andries Hoogerwerf|Hoogerwerf, A.]]}} 1949. [http://limosa.nou.nu/limosa_show_article.php?nr=5046 ''De Avifauna van de Plantentuin te Buitenzorg (Java)'']. Bogor:Uitgave van de Kon. Plantentuin van Indonesië.</ref>{{rp|78}} Sementara, penelitian di sebuah perkebunan [[kelapa sawit]] di [[Serawak]], mendapatkan bahwa burung ini menyukai serangga-serangga ordo [[Coleoptera]] dan [[Homoptera]] sebagai mangsanya; selain juga memangsa aneka [[nyamuk]] (ordo [[Diptera]]), [[cacing tanah]], buah-buah kecil ([[beri]]) seperti buah senggani (''[[Melastoma]]''), dedaunan, dan serat-serat buah kelapa sawit.<ref>{{aut|Amit, B., A.A. Tuen, K. Haron, M.H. Harun, & N. Kamarudin}}. 2015. "The diet of Yellow-vented Bulbul (''Pycnonotus goiavier'') in oil palm agroecosystems". ''Journal of Oil Palm Research'', [https://www.researchgate.net/publication/286321934_The_diet_of_Yellow-vented_Bulbul_Pycnonotus_goiavier_in_oil_palm_agroecosystems Vol. '''27'''(4): 417-424] [December 2015], accessed Jul 03 2018</ref> Di [[karang|pekarangan]] rumah di Jawa, burung ini kerap melubangi buah [[pepaya]] dan [[pisang]] yang telah masak.
Seperti umumnya merbah, makanan burung ini terutama adalah [[buah]]-buahan yang lunak. Di [[karang|pekarangan]], burung ini kerap melubangi buah [[pepaya]] dan [[pisang]] yang telah masak. Selain itu ia juga memangsa aneka [[serangga]], [[kupu-kupu dan ngengat|ulat]] dan hewan kecil lainnya seperti [[cacing]]. Merbah cerukcuk menghabiskan waktu lebih lama untuk mencari makanan di atas tanah daripada jenis merbah lainnya.


== Penyebaran dan Ras ==
Berbunyi nyaring dan berisik, ''cok, cok, ..cok-cok ! ''; siulan pendek ''cuk-co-li-lek.. '' berulang, terkadang dengan cepat; atau nyanyian bersuara lemah mirip gumam atau gerutuan burung.
Burung ini menyebar luas di [[Asia Tenggara]], [[Semenanjung Malaya]], [[Sunda Besar]] dan [[Filipina]].<ref>{{aut|King, B., M. Woodcock, & E.C. Dickinson}}. 1975. ''A Field Guide to The Birds of South-East Asia''. London:Collins. ISBN 0-00-219206-3</ref>{{rp|264-5}} Di Indonesia didapati di [[Sumatra]] dan pulau-pulau di bagian timurnya, [[Kalimantan]], [[Jawa]] dan [[Bali]].<ref name="mackinnon2000" />{{rp|286}} Diduga diintroduksi ke [[Lombok]] dan [[Sulawesi Selatan]].<ref>{{aut|Coates, B.J. and K.D. Bishop.}} 2000. ''Panduan lapangan Burung-burung di Kawasan Wallacea''. Bogor:BirdLife IP & Dove Publication. ISBN 979-95794-2-2</ref>{{rp|136}} Umum terdapat sampai ketinggian 1.500 m dpl.<ref name="mackinnon2000" />{{rp|286}}<ref name="mackinnon1993" />{{rp|270}}


Sejauh ini, ''Pycnonotus goiavier'' memiliki enam anak jenis ([[subspesies]]) yang diakui dunia ilmiah:<ref name="hbw">HBW Alive: [https://www.hbw.com/species/yellow-vented-bulbul-pycnonotus-goiavier Yellow-vented Bulbul (''Pycnonotus goiavier'')], diakses pada 03/VII/2018</ref>
Sarang cerukcuk berbentuk cawan dari anyaman daun rumput, tangkai daun atau ranting yang halus, dijalin dengan serat tumbuhan dan menempel pada dahan. Di [[Jawa Tengah]] didapati pula sarang yang dibangun di sela-sela buah pisang.


*''P. g. jambu'' Deignan, 1955 – menyebar di [[Burma]] bagian selatan (Tenasserim), [[Thailand]], [[Laos]], [[Kamboja]] dan [[Vietnam]].
Telur dua atau tiga butir, berwarna keputihan berbintik coklat atau ungu. Tercatat bersarang sepanjang tahun, dengan puncaknya Maret sampai Juni.
*''P. g. analis'' (Horsfield, 1821) – Semenanjung Malaya, [[Sumatra]] (termasuk Kep. [[Kepulauan Riau|Riau]] dan [[Kepulauan Lingga|Lingga]], [[Bangka]], [[Belitung]]), [[Jawa]] (termasuk P. [[Kangean]]), [[Bali]], [[Lombok]] dan [[Sumbawa]].
*''P. g. gourdini'' G.R. Gray, 1847 – [[Kalimantan]] (termasuk P. [[Maratua]]), serta [[Karimunjawa]].
*''P. g. goiavier'' (Scopoli, 1786) – [[Filipina]] bagian utara dan tengah ([[Luzon]], Polillo dan [[Mindoro]] bagian selatan, hingga ke Panay, Guimaras, Negros dan Masbate).
*''P. g. samarensis'' Rand & Rabor, 1960 – Filipina tengah (Ticao, Samar, Biliran, Buad, Cebu, Olango, Camotes, Leyte, Bohol).
*''P. g. suluensis'' Mearns, 1909 – Filipina bagian selatan, mulai dari Dinagat, Nipa dan Camiguin Sur hingga ke [[Mindanao]], Basilan dan [[Kepulauan Sulu]].
*''P. g. personata'' dari Sumatra dianggap ber[[sinonim]] dengan ''P. g. analis''; demikian pula ras ''P. g. karimuniensis'' dari Pulau Karimunjawa di [[Laut Jawa]] dianggap sinonim ''P. g. gourdini''. Sementara itu, beberapa kajian belakangan ini menunjukkan bahwa ras [[Dangkalan Sunda]] (''P. g. analis'') kemungkinan merupakan spesies yang tersendiri, terpisah dari ras utama di Filipina (''P. g. goiavier'').<ref name="hbw" />


== Suara ==
Burung ini menyebar luas di [[Asia Tenggara]], [[Semenanjung Malaya]] dan [[Filipina]]. Di Indonesia didapati di [[Sumatra]] dan pulau-pulau di bagian timurnya, [[Kalimantan]], [[Jawa]] dan [[Bali]]. Diduga diintroduksi ke [[Lombok]] dan [[Sulawesi Selatan]]. Umum terdapat sampai ketinggian 1.500 m dpl.
Berbunyi nyaring dan berisik, ''cok, cok, ..cok-cok!'';<ref name="hoogerwerf1949" />{{rp|78}} siulan pendek ''cuk-co-li-lek.. '' berulang, kadang-kadang dengan cepat; atau nyanyian bersuara lemah mirip gumam atau gerutuan burung.

[[Berkas:Yellow-vented Bulbul (Pycnonotus goiavier) DJ1.JPG|jmpl|200px|Sarang dengan dua telur merbah cerukcuk]]

== Reproduksi ==
Sarang cerukcuk berbentuk cawan, bulat dan kokoh. Sarang biasanya dibuat di semak-semak atau perdu, di tengah atau tepi lahan pertanian, acap kali tidak jauh dari atas tanah, pada percabangan ranting pohon; malahan tidak jarang dibangun di antara ranting-ranting terkecil di ujung cabang. Bagian dalam sarang tersusun dari anyaman daun rumput, serat tumbuhan, tangkai daun atau ranting yang halus, sementara di bagian luarnya terbentuk dari serpihan rumput yang lebar dan daun-daun bambu.<ref name="mackinnon1993" />{{rp|270}}<ref name="hoogerwerf1949" />{{rp|78,}} Merbah ini bersifat [[oportunisme|oportunistik]], sering pula menggunakan bahan-bahan lain yang cocok yang tersedia di lingkungannya, seperti potongan kertas, tali rafia, dan juga plastik untuk membangun sarangnya.<ref name="wee">{{aut|Wee, Y.C.}} 2009. "Observation on the behaviour of the Yellow-vented Bulbul, ''Pycnonotus goiavier'' (Scopoli) in two instances of failed nesting". ''Nature in Singapore'', [https://lkcnhm.nus.edu.sg/dna/docs/f841a3247e36117d0a3f1536374da18e.pdf '''2''': 347-352] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20180703075950/https://lkcnhm.nus.edu.sg/dna/docs/f841a3247e36117d0a3f1536374da18e.pdf |date=2018-07-03 }}.</ref> Di [[Jawa Tengah]] didapati pula sarang yang dibangun di sela-sela buah [[pisang]].

Sarang dibuat oleh burung jantan dan betina secara bersama-sama, membutuhkan waktu hingga seminggu hingga selesai.<ref name="wee" />

Telur berjumlah dua atau tiga butir, berwarna keputihan berbintik coklat atau ungu. Tercatat bersarang sepanjang tahun, dengan puncaknya Maret sampai Juni.<ref name="mackinnon1993" />{{rp|270}}<ref name="hoogerwerf1949" />{{rp|78,}}

== Perbedaan merbah cerukcuk jantan dan betina ==
Untuk membedakan merbah cerukcuk jantan dan betina ciri-cirinya seperti di bawah ini :

=== Ciri-Ciri Trucukan Jantan ===

* Postur tumbuh bongsor, panjang dan tampak tegap.
* Terdapat kurang lebih 3 helai rambut berwarna hitam di kepala.
* Mahkota atau jambul sering kali berdiri tegak terutama di saat berkicau.
* Bulu ekor pejantan lebih panjang ketimbang ekor trucukan betina.
* Pada lingkaran mata berwarna hitam legam, tebal dan tampak bulat.
* Bulu-bulu lembut di sekitar telinga lebih panjang dan mononjol keluar.
* Warna bulu di bagian dada tampak lebih gelap.
* Ciri suara trucukan jantan adalah lagu bervariasi dan bervolume kuat dengan roplean panjang.

=== Ciri-Ciri Trucukan Betina ===

* Ukuran badan relatif lebih mungil atau kecil dan pendek.
* Umumnya tidak memiliki rambut hitam seperti pada pejantan.
* Jambul di kepalanya jarang beridiri tegak dan berukuran lebih pendek.
* Ekor nya relatif lebih pendek dari pada bulu ekor pada burung jantan.
* Lingkar mata warna hitamnya cendrung pudar atau kurang pekat.
* Bulu-bulu lembut di area telinga berukuran lebih pendek.
* Bulu-bulu halus yang menutupi dada terlihat agak terang.
* Ciri suara trucukan betina adalah nyanyian cendrung monoton dan putus-putus dengan volume yang tak sekeras pejantan.


== Konservasi ==
== Konservasi ==
[[Berkas:Merbah Cerukcuk (Pycnonotus goiavier).jpg|jmpl|250px]]
Meski bukan termasuk burung yang berharga mahal, merbah cerukcuk termasuk salah satu jenis burung yang banyak ditangkapi untuk dipelihara, terutama di desa-desa. Beberapa sebabnya di antaranya: (a) Disukai karena mudah jinak, terutama burung yang muda, (b) Relatif mudah didapati di sekitar pemukiman pedesaan, (c) Mudah dikenali tempat bersarangnya.
Meski bukan termasuk burung yang berharga mahal, merbah cerukcuk termasuk salah satu jenis burung yang banyak ditangkapi untuk dipelihara, terutama di desa-desa. Beberapa sebabnya di antaranya: (a) Disukai karena mudah jinak, terutama burung yang muda, (b) Relatif mudah didapati di sekitar pemukiman pedesaan, (c) Mudah dikenali tempat bersarangnya.


Merbah cerukcuk dan [[cucak kutilang]] mungkin merupakan burung yang paling banyak dipelihara oleh anak-anak di Jawa. Terutama yang disukai adalah burung yang masih muda atau masih kecil, sehingga dapat dijinakkan. Burung yang telah jinak kerap kali tidak akan pergi jauh dari kandangnya, walaupun dilepaskan dengan bebas. Setiap saat atau setidaknya sore hari akan kembali untuk meminta makanan kepada pemeliharanya. Dalam tangkaran, burung ini biasanya diberi makan buah-buahan seperti pepaya dan pisang, dan serangga kecil seperti ulat, [[belalang]] atau [[cengkerik]].
Merbah cerukcuk dan [[cucak kutilang]] mungkin merupakan burung yang paling banyak dipelihara oleh anak-anak di Jawa. Terutama yang disukai adalah burung yang masih muda atau masih kecil, sehingga dapat dijinakkan. Burung yang telah jinak kerap kali tidak akan pergi jauh dari kandangnya, walaupun dilepaskan dengan bebas. Setiap saat atau setidaknya sore hari akan kembali untuk meminta makanan kepada pemeliharanya. Dalam tangkaran, burung ini biasanya diberi makan buah-buahan seperti pepaya dan pisang, dan serangga kecil seperti ulat, [[belalang]] atau [[cengkerik]].


Kini di Jawa merbah cerukcuk telah semakin langka dan agak sukar ditemui di alam.
Kini di Jawa merbah cerukcuk telah semakin langka dan agak sukar ditemui di alam.


== Referensi ==

{{reflist|3}}
== Bahan Bacaan ==
* Coates, B.J. and K.D. Bishop. 2000. ''Panduan lapangan Burung-burung di Kawasan Wallacea''. BirdLife IP & Dove Publication. Bogor. ISBN 979-95794-2-2
* King, B., M. Woodcock, and E.C. Dickinson. 1975. ''A Field Guide to The Birds of South-East Asia''. Collins. London. ISBN 0-00-219206-3
* MacKinnon, J. 1993. ''Panduan lapangan pengenalan Burung-burung di Jawa dan Bali''. Gadjah Mada University Press. Jogyakarta. ISBN 979-420-150-2
* MacKinnon, J., K. Phillipps, and B. van Balen. 2000. ''Burung-burung di Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan''. LIPI dan BirdLife IP. Bogor. ISBN 979-579-013-7


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
{{en}} [http://www.iucnredlist.org/search/details.php/52228/all ''Pycnonotus goiavier'' pada IUCN Red List Database], diakses pada 01/8/2006
* {{en}} [http://www.iucnredlist.org/search/details.php/52228/all ''Pycnonotus goiavier'' pada IUCN Red List Database], diakses pada 01/8/2006
* {{en}} [http://www.itis.usda.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?search_topic=TSN&search_value=562613 ''Pycnonotus goiavier'' pada ITIS Database] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20041118155118/http://www.itis.usda.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?search_topic=TSN&search_value=562613 |date=2004-11-18 }}, diakses pada 01/8/2006

* {{en}} Naturia: [http://www.naturia.per.sg/buloh/birds/Pycnonotus_goiavier.htm Yellow-vented Bulbul page] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060423082921/http://www.naturia.per.sg/buloh/birds/Pycnonotus_goiavier.htm |date=2006-04-23 }}, diakses pada 03/VII/2018
{{en}} [http://www.itis.usda.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?search_topic=TSN&search_value=562613 ''Pycnonotus goiavier'' pada ITIS Database], diakses pada 01/8/2006
* {{en}} Xeno-Canto: [https://www.xeno-canto.org/species/Pycnonotus-goiavier?view=2&order=cnt&dir=0 Yellow-vented Bulbul ''Pycnonotus goiavier'' (Scopoli, 1786)]. Rekaman suara burung, diakses pada 03/VII/2018

{{en}} [http://www.naturia.per.sg/buloh/birds/Pycnonotus_goiavier.htm Yellow-vented Bulbul page]


{{Taxonbar|from=Q221486}}
[[Kategori:Merbah]]


[[Kategori:Pycnonotus]]
[[en:Yellow-vented Bulbul]]
[[fr:Bulbul goiavier]]
[[Kategori:Burung Indonesia]]
[[hu:Szemcsíkos bülbül]]
[[ms:Burung Merbah Kapur]]
[[nl:Wenkbrauwbuulbuul]]
[[pl:Bilbil ubogi]]

Revisi terkini sejak 21 September 2024 07.27

Merbah Cerukcuk
Merbah cerukcuk dari Bali
Klasifikasi ilmiah Sunting klasifikasi ini
Domain: Eukaryota
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Passeriformes
Infraordo: Passerides
Famili: Pycnonotidae
Genus: Pycnonotus
Spesies:
P. goiavier
Nama binomial
Pycnonotus goiavier
(Scopoli, 1786)
Sinonim
  • Muscicapa goiavier Scopoli, 1786[2]

Merbah cerukcuk[3]:286 (Pycnonotus goiavier) adalah sejenis burung pengicau dari suku Pycnonotidae. Orang Sunda menyebutnya cica, cucak, cerukcuk atau jogjog,[4] orang Jawa menyebut terucuk atau cerocokan, mengikuti bunyi suaranya yang khas. Dalam bahasa Inggris disebut Yellow-vented Bulbul.

Deskripsi

[sunting | sunting sumber]

Burung yang berukuran sedang, panjang tubuh total (diukur dari ujung paruh hingga ujung ekor) sekitar 19 sampai 20,5 cm.[3]:286[5]:270, dengan berat tubuh sekitar 24 sampai 37 g.

Mahkota cokelat gelap kehitaman, alis dan sekitar mata putih, dengan kekang (garis di depan mata) hitam. Sisi atas tubuh (punggung, ekor) berwarna coklat, sisi bawah (tenggorokan, dada dan perut) putih. Sisi lambung dengan coretan-coretan coklat pucat, dan penutup pantat berwarna kuning.[3]:286[5]:270,

Iris mata berwarna coklat, paruh hitam dan kaki abu-abu merah jambu.[3]:286[5]:270,

Habitat dan Kebiasaan

[sunting | sunting sumber]

Merbah cerukcuk menyukai tempat-tempat terbuka, semak belukar, tepi jalan, kebun, dan hutan sekunder.[3]:286 Burung ini sering berkelompok, baik ketika mencari makanan maupun bertengger, dengan jenisnya sendiri maupun dengan jenis merbah yang lain,[3]:286 atau bahkan dengan jenis burung yang lain. Tidur berkelompok dengan jenisnya, di ranting-ranting perdu atau pohon kecil.

Seperti umumnya merbah, makanan burung ini terutama adalah aneka serangga dan buah-buahan yang lunak. Cerukcuk juga memangsa ulat dan hewan kecil lainnya seperti cacing.[5]:270 Selain itu ia juga menghabiskan waktu lebih lama untuk mencari makanan di atas tanah daripada jenis merbah lainnya.[3]:286

Pemeriksaan terhadap isi perut beberapa spesimen merbah cerukcuk dari Aceh mendapatkan sisa-sisa buah ara (Ficus), bebijian sejenis lada liar, dan sisa tubuh serangga besar.[6]:78 Sementara, penelitian di sebuah perkebunan kelapa sawit di Serawak, mendapatkan bahwa burung ini menyukai serangga-serangga ordo Coleoptera dan Homoptera sebagai mangsanya; selain juga memangsa aneka nyamuk (ordo Diptera), cacing tanah, buah-buah kecil (beri) seperti buah senggani (Melastoma), dedaunan, dan serat-serat buah kelapa sawit.[7] Di pekarangan rumah di Jawa, burung ini kerap melubangi buah pepaya dan pisang yang telah masak.

Penyebaran dan Ras

[sunting | sunting sumber]

Burung ini menyebar luas di Asia Tenggara, Semenanjung Malaya, Sunda Besar dan Filipina.[8]:264-5 Di Indonesia didapati di Sumatra dan pulau-pulau di bagian timurnya, Kalimantan, Jawa dan Bali.[3]:286 Diduga diintroduksi ke Lombok dan Sulawesi Selatan.[9]:136 Umum terdapat sampai ketinggian 1.500 m dpl.[3]:286[5]:270

Sejauh ini, Pycnonotus goiavier memiliki enam anak jenis (subspesies) yang diakui dunia ilmiah:[10]

  • P. g. jambu Deignan, 1955 – menyebar di Burma bagian selatan (Tenasserim), Thailand, Laos, Kamboja dan Vietnam.
  • P. g. analis (Horsfield, 1821) – Semenanjung Malaya, Sumatra (termasuk Kep. Riau dan Lingga, Bangka, Belitung), Jawa (termasuk P. Kangean), Bali, Lombok dan Sumbawa.
  • P. g. gourdini G.R. Gray, 1847 – Kalimantan (termasuk P. Maratua), serta Karimunjawa.
  • P. g. goiavier (Scopoli, 1786) – Filipina bagian utara dan tengah (Luzon, Polillo dan Mindoro bagian selatan, hingga ke Panay, Guimaras, Negros dan Masbate).
  • P. g. samarensis Rand & Rabor, 1960 – Filipina tengah (Ticao, Samar, Biliran, Buad, Cebu, Olango, Camotes, Leyte, Bohol).
  • P. g. suluensis Mearns, 1909 – Filipina bagian selatan, mulai dari Dinagat, Nipa dan Camiguin Sur hingga ke Mindanao, Basilan dan Kepulauan Sulu.
  • P. g. personata dari Sumatra dianggap bersinonim dengan P. g. analis; demikian pula ras P. g. karimuniensis dari Pulau Karimunjawa di Laut Jawa dianggap sinonim P. g. gourdini. Sementara itu, beberapa kajian belakangan ini menunjukkan bahwa ras Dangkalan Sunda (P. g. analis) kemungkinan merupakan spesies yang tersendiri, terpisah dari ras utama di Filipina (P. g. goiavier).[10]

Berbunyi nyaring dan berisik, cok, cok, ..cok-cok!;[6]:78 siulan pendek cuk-co-li-lek.. berulang, kadang-kadang dengan cepat; atau nyanyian bersuara lemah mirip gumam atau gerutuan burung.

Sarang dengan dua telur merbah cerukcuk

Reproduksi

[sunting | sunting sumber]

Sarang cerukcuk berbentuk cawan, bulat dan kokoh. Sarang biasanya dibuat di semak-semak atau perdu, di tengah atau tepi lahan pertanian, acap kali tidak jauh dari atas tanah, pada percabangan ranting pohon; malahan tidak jarang dibangun di antara ranting-ranting terkecil di ujung cabang. Bagian dalam sarang tersusun dari anyaman daun rumput, serat tumbuhan, tangkai daun atau ranting yang halus, sementara di bagian luarnya terbentuk dari serpihan rumput yang lebar dan daun-daun bambu.[5]:270[6]:78, Merbah ini bersifat oportunistik, sering pula menggunakan bahan-bahan lain yang cocok yang tersedia di lingkungannya, seperti potongan kertas, tali rafia, dan juga plastik untuk membangun sarangnya.[11] Di Jawa Tengah didapati pula sarang yang dibangun di sela-sela buah pisang.

Sarang dibuat oleh burung jantan dan betina secara bersama-sama, membutuhkan waktu hingga seminggu hingga selesai.[11]

Telur berjumlah dua atau tiga butir, berwarna keputihan berbintik coklat atau ungu. Tercatat bersarang sepanjang tahun, dengan puncaknya Maret sampai Juni.[5]:270[6]:78,

Perbedaan merbah cerukcuk jantan dan betina

[sunting | sunting sumber]

Untuk membedakan merbah cerukcuk jantan dan betina ciri-cirinya seperti di bawah ini :

Ciri-Ciri Trucukan Jantan

[sunting | sunting sumber]
  • Postur tumbuh bongsor, panjang dan tampak tegap.
  • Terdapat kurang lebih 3 helai rambut berwarna hitam di kepala.
  • Mahkota atau jambul sering kali berdiri tegak terutama di saat berkicau.
  • Bulu ekor pejantan lebih panjang ketimbang ekor trucukan betina.
  • Pada lingkaran mata berwarna hitam legam, tebal dan tampak bulat.
  • Bulu-bulu lembut di sekitar telinga lebih panjang dan mononjol keluar.
  • Warna bulu di bagian dada tampak lebih gelap.
  • Ciri suara trucukan jantan adalah lagu bervariasi dan bervolume kuat dengan roplean panjang.

Ciri-Ciri Trucukan Betina

[sunting | sunting sumber]
  • Ukuran badan relatif lebih mungil atau kecil dan pendek.
  • Umumnya tidak memiliki rambut hitam seperti pada pejantan.
  • Jambul di kepalanya jarang beridiri tegak dan berukuran lebih pendek.
  • Ekor nya relatif lebih pendek dari pada bulu ekor pada burung jantan.
  • Lingkar mata warna hitamnya cendrung pudar atau kurang pekat.
  • Bulu-bulu lembut di area telinga berukuran lebih pendek.
  • Bulu-bulu halus yang menutupi dada terlihat agak terang.
  • Ciri suara trucukan betina adalah nyanyian cendrung monoton dan putus-putus dengan volume yang tak sekeras pejantan.

Konservasi

[sunting | sunting sumber]

Meski bukan termasuk burung yang berharga mahal, merbah cerukcuk termasuk salah satu jenis burung yang banyak ditangkapi untuk dipelihara, terutama di desa-desa. Beberapa sebabnya di antaranya: (a) Disukai karena mudah jinak, terutama burung yang muda, (b) Relatif mudah didapati di sekitar pemukiman pedesaan, (c) Mudah dikenali tempat bersarangnya.

Merbah cerukcuk dan cucak kutilang mungkin merupakan burung yang paling banyak dipelihara oleh anak-anak di Jawa. Terutama yang disukai adalah burung yang masih muda atau masih kecil, sehingga dapat dijinakkan. Burung yang telah jinak kerap kali tidak akan pergi jauh dari kandangnya, walaupun dilepaskan dengan bebas. Setiap saat atau setidaknya sore hari akan kembali untuk meminta makanan kepada pemeliharanya. Dalam tangkaran, burung ini biasanya diberi makan buah-buahan seperti pepaya dan pisang, dan serangga kecil seperti ulat, belalang atau cengkerik.

Kini di Jawa merbah cerukcuk telah semakin langka dan agak sukar ditemui di alam.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ BirdLife International (2016). "Pycnonotus goiavier". Daftar merah IUCN. IUCN. 2016: e.T22712731A94346183. doi:10.2305/IUCN.UK.2016-3.RLTS.T22712731A94346183.en. Diakses tanggal 15 January 2018. 
  2. ^ Scopoli, G.A. 1786. Deliciae florae et faunae Insubricae [...] Pars II: 96 Diarsipkan 2018-07-03 di Wayback Machine.. Ticini : Ex Typographia Reg. & Imp. Monasterii S. Salvatoris. Praesidib. Rei litter. permittentibus 1787
  3. ^ a b c d e f g h i MacKinnon, J., K. Phillipps, dan B. van Balen. 2000. Burung-burung di Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan. Bogor:Puslitbang Biologi LIPI dan BirdLife IP. ISBN 979-579-013-7
  4. ^ Hoogerwerf, A. 1949. Indexen bij "De Avifauna van de Plantentuin te Buitenzorg (Java)". Bogor:Uitgave van de Kon. Plantentuin van Indonesië.
  5. ^ a b c d e f g MacKinnon, J. 1993. Panduan lapangan pengenalan burung-burung di Jawa dan Bali. Jogyakarta:Gadjah Mada University Press. ISBN 979-420-150-2
  6. ^ a b c d Hoogerwerf, A. 1949. De Avifauna van de Plantentuin te Buitenzorg (Java). Bogor:Uitgave van de Kon. Plantentuin van Indonesië.
  7. ^ Amit, B., A.A. Tuen, K. Haron, M.H. Harun, & N. Kamarudin. 2015. "The diet of Yellow-vented Bulbul (Pycnonotus goiavier) in oil palm agroecosystems". Journal of Oil Palm Research, Vol. 27(4): 417-424 [December 2015], accessed Jul 03 2018
  8. ^ King, B., M. Woodcock, & E.C. Dickinson. 1975. A Field Guide to The Birds of South-East Asia. London:Collins. ISBN 0-00-219206-3
  9. ^ Coates, B.J. and K.D. Bishop. 2000. Panduan lapangan Burung-burung di Kawasan Wallacea. Bogor:BirdLife IP & Dove Publication. ISBN 979-95794-2-2
  10. ^ a b HBW Alive: Yellow-vented Bulbul (Pycnonotus goiavier), diakses pada 03/VII/2018
  11. ^ a b Wee, Y.C. 2009. "Observation on the behaviour of the Yellow-vented Bulbul, Pycnonotus goiavier (Scopoli) in two instances of failed nesting". Nature in Singapore, 2: 347-352 Diarsipkan 2018-07-03 di Wayback Machine..

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]