Lompat ke isi

Abon: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Ryonsis (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Anne C (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(82 revisi perantara oleh 44 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox food/wikidata}}
[[Berkas:Abon sapi.JPG|right|thumb|Abon sapi]]
[[Berkas:Abon sapi.JPG|ka|jmpl|Abon sapi]]
'''Abon ''' adalah [[daging]] cincang yang telah dihaluskan, dididihkan, dan kemudian digoreng. Penampilannya biasanya berwarna cokelat terang hingga kehitaman. Abon tampak seperti serat, karena didominasi oleh serat-serat otot yang mengering. Daging yang biasa digunakan untuk membuat abon berasal dari [[sapi]], sehingga orang mengenal 'abon sapi'. Sumber lain yang digunakan adalah ayam, babi, ikan dan kambing.
'''Abon''' adalah makanan tradisional Indonesia khas pulau Bali dan Jawa yang terbuat dari serat [[daging]] hewan. Penampilannya biasanya berwarna cokelat terang hingga kehitam-hitaman dikarenakan dibumbui gula jawa. Abon tampak seperti serat-serat kapas, karena didominasi oleh serat-serat otot yang mengering yang disuwir-suwir. Karena kering dan nyaris tak memiliki sisa kadar air, abon biasanya awet disimpan berminggu-minggu hingga berbulan-bulan dalam kemasan yang kedap udara. Selain terbuat dari bahan dasar daging (sapi, kambing, kuda, babi, dan domba), ada beberapa abon yang pembuatannya memakai bahan dasar dari makanan laut, seperti ikan tuna, ikan lele, ikan tongkol, belut, [[Rajungan|kepiting rajungan]] dan [[Abon udang|udang]].


Abon biasanya dimakan sebagai lauk taburan di atas [[nasi]], mi pangsit atau [[bubur ayam]], atau sebagai isi [[lemper]] dan biasa pula dimakan langsung seperti memakan atau mengkonsumsi camilan (camilan). Di Indonesia, daging yang biasa digunakan untuk membuat abon berasal dari [[daging sapi]], sehingga orang mengenal 'abon sapi'. Selain daging sapi, bahan lain yang digunakan adalah ayam, babi, ikan, Kuda, dan kambing.
Sentra pembuatan abon di Indonesia saat ini ada di daerah Boyolali, Solo, Salatiga dan sekitarnya.
Di [[China]], abon yang paling lazim adalah abon yang terbuat dari [[daging babi]] yang disebut ''Chousong''.<ref name=grigson>{{citation|title=World Atlas of Food |first=Jane |last=Grigson|publisher=Bookthrift Company |date=January 1985 |isbn=978-0-671-07211-7}}</ref> Sentra pembuatan abon sapi di [[Indonesia]] saat ini ada di daerah [[Kabupaten Boyolali|Boyolali]], [[Kota Surakarta|Solo/Surakarta]], [[Ngawi]], [[Nganjuk]], [[Salatiga]], [[Magelang]] dan beberapa daerah lain sekitarnya (sekitar [[Jawa Tengah]] dan [[Jawa Timur]]). Produksi abon sapi juga bisa di temui di kota [[Palembang]] dan [[Pontianak]]. Sedangkan sentra pembuatan abon dari [[daging babi]] banyak terdapat di daerah [[Bali]], [[Sulawesi Utara]], dan [[Sumatera Utara]].


== Cara pembuatan ==
{{makanan-indonesia-stub}}
Potongan daging baik itu [[ayam]], [[sapi]] atau babi yang bagus dan yang telah dibumbui dengan garam, micin/penyedap dan kecap manis, direbus dan dididihkan dalam air hingga benar-benar lembut, sehingga serat-serat daging mulai terlepas, lumat dan mudah untuk disuwir-suwir. Hal ini karena kandungan kolagen dan elastin zat pengikat otot telah larut oleh air rebusan sehingga mudah disuwir-suwir.
* {[http://www.saudaraku.co.cc/search/label/Abon
]


Daging yang mulai tercerai-berai hasil rebusan ini kemudian dikeringkan, dapat dengan cara dijemur selama 2 hari atau dengan cara pengeringan yang menggunakan oven (oven listrik juga bisa). Setelah daging abon sudah dikeringkan, daging harus disangrai di atas penggorengan besar sambil ditumbuk-tumbuk. Ketika ditumbuk daging ini membentuk serat-serat daging yang menyerupai gumpalan benang/kapas. Saat disangrai ini serat daging ditambahkan bumbu-bumbu penambah rasa, seperti gula jawa, micin, sedikit kecap kenal, pemberi rasa pedas dan [[bawang goreng]], terus diaduk hingga benar-benar kering dan dikemas. Selain itu, beberapa abon yang dibuat dengan kualitas rendah sering ditambahkan bahan pengisi yang memberi cita rasa baru yang unik, seperti kacang koro pedang, [[kacang mete]], dll.
[[Kategori:Masakan Indonesia]]
[[Kategori:Masakan Cina]]


== Lihat pula ==
[[bjn:Rabuk]]
[[en:Rousong]]
* [[Abon ikan]]

[[es:Rousong]]
== Referensi ==
[[ja:そぼろ]]
{{reflist}}
[[su:Abon]]

[[zh:肉鬆]]
{{Masakan Indonesia}}{{Daging}}

[[Kategori:Makanan kering]]
[[Kategori:Makanan ringan]]
[[Kategori:Hidangan Tionghoa]]
[[Kategori:Hidangan Indonesia]]
[[Kategori:Rintisan bertopik makanan Indonesia]]
[[Kategori:Taburan]]


{{makanan-indonesia-stub}}

Revisi terkini sejak 5 Oktober 2024 03.43

Infotaula de menjarAbon
Asal
Negara asalIndonesia Edit nilai pada Wikidata
Rincian
Jenishidangan Edit nilai pada Wikidata
Abon sapi

Abon adalah makanan tradisional Indonesia khas pulau Bali dan Jawa yang terbuat dari serat daging hewan. Penampilannya biasanya berwarna cokelat terang hingga kehitam-hitaman dikarenakan dibumbui gula jawa. Abon tampak seperti serat-serat kapas, karena didominasi oleh serat-serat otot yang mengering yang disuwir-suwir. Karena kering dan nyaris tak memiliki sisa kadar air, abon biasanya awet disimpan berminggu-minggu hingga berbulan-bulan dalam kemasan yang kedap udara. Selain terbuat dari bahan dasar daging (sapi, kambing, kuda, babi, dan domba), ada beberapa abon yang pembuatannya memakai bahan dasar dari makanan laut, seperti ikan tuna, ikan lele, ikan tongkol, belut, kepiting rajungan dan udang.

Abon biasanya dimakan sebagai lauk taburan di atas nasi, mi pangsit atau bubur ayam, atau sebagai isi lemper dan biasa pula dimakan langsung seperti memakan atau mengkonsumsi camilan (camilan). Di Indonesia, daging yang biasa digunakan untuk membuat abon berasal dari daging sapi, sehingga orang mengenal 'abon sapi'. Selain daging sapi, bahan lain yang digunakan adalah ayam, babi, ikan, Kuda, dan kambing. Di China, abon yang paling lazim adalah abon yang terbuat dari daging babi yang disebut Chousong.[1] Sentra pembuatan abon sapi di Indonesia saat ini ada di daerah Boyolali, Solo/Surakarta, Ngawi, Nganjuk, Salatiga, Magelang dan beberapa daerah lain sekitarnya (sekitar Jawa Tengah dan Jawa Timur). Produksi abon sapi juga bisa di temui di kota Palembang dan Pontianak. Sedangkan sentra pembuatan abon dari daging babi banyak terdapat di daerah Bali, Sulawesi Utara, dan Sumatera Utara.

Cara pembuatan

[sunting | sunting sumber]

Potongan daging baik itu ayam, sapi atau babi yang bagus dan yang telah dibumbui dengan garam, micin/penyedap dan kecap manis, direbus dan dididihkan dalam air hingga benar-benar lembut, sehingga serat-serat daging mulai terlepas, lumat dan mudah untuk disuwir-suwir. Hal ini karena kandungan kolagen dan elastin zat pengikat otot telah larut oleh air rebusan sehingga mudah disuwir-suwir.

Daging yang mulai tercerai-berai hasil rebusan ini kemudian dikeringkan, dapat dengan cara dijemur selama 2 hari atau dengan cara pengeringan yang menggunakan oven (oven listrik juga bisa). Setelah daging abon sudah dikeringkan, daging harus disangrai di atas penggorengan besar sambil ditumbuk-tumbuk. Ketika ditumbuk daging ini membentuk serat-serat daging yang menyerupai gumpalan benang/kapas. Saat disangrai ini serat daging ditambahkan bumbu-bumbu penambah rasa, seperti gula jawa, micin, sedikit kecap kenal, pemberi rasa pedas dan bawang goreng, terus diaduk hingga benar-benar kering dan dikemas. Selain itu, beberapa abon yang dibuat dengan kualitas rendah sering ditambahkan bahan pengisi yang memberi cita rasa baru yang unik, seperti kacang koro pedang, kacang mete, dll.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Grigson, Jane (January 1985), World Atlas of Food, Bookthrift Company, ISBN 978-0-671-07211-7