Tarling: Perbedaan antara revisi
k kat |
Hak Cipta pencipta Musik Tarling Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(131 revisi perantara oleh 71 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Infobox music genre |
|||
'''Tarling''' merupakan kesenian khas dari wilayah pesisir timur laut [[Jawa Barat]] ([[Indramayu]]-[[Cirebon]] dan sekitarnya). Bentuk kesenian ini pada dasarnya adalah pertunjukan [[musik]], namun disertai dengan [[drama]] pendek. Nama "tarling" diambil dari singkatan dua [[alat musik]] dominan: [[gitar listrik]] dan [[suling]]. Selain kedua instrumen ini, terdapat pula sejumlah perkusi, saron, kempul, dan [[gong]]. |
|||
| name = Tarling |
|||
| color = |
|||
| bgcolor = black |
|||
| stylistic_origins = |
|||
* [[Gamelan]] |
|||
* [[Dangdut]] |
|||
| cultural_origins = [[Kabupaten Indramayu]], [[Jawa Barat]] |
|||
| instruments = |
|||
* [[Gitar Klasik]]/[[Gitar Akustik|Akustik]] |
|||
* [[Suling]] |
|||
* [[Gamelan]] |
|||
| popularity = |
|||
| derivatives = |
|||
| subgenrelist = |
|||
| subgenres = |
|||
| fusiongenres = Tarling-Dangdut |
|||
| regional_scenes = |
|||
| local_scenes = |
|||
| other_topics = |
|||
Awal perkembangan tarling tidak jelas. Namun demikian, pada tahun 1950-an musik serupa tarling telah disiarkan oleh [[RRI]] Cirebon, dan menjadikannya populer. Pada tahun 1960-an pertunjukan ini sudah dinamakan "tarling" dan mulai masuk unsur-unsur drama. |
|||
}} |
|||
{{Musik Indonesia}} |
|||
'''Musik Tarling''' adalah salah satu bentuk kesenian yang berasal dari daerah Indramayu di wilayah pesisir pantai utara (pantura) Jawa Barat. Nama tarling diidentikkan dengan nama instrumen ''itar'' (gitar) dan ''suling'' (seruling). Seni Musik Tarling pertama kali diciptakan oleh Bapak Sakim asal Indramayu<ref>{{Cite web|url=|title=Sejarah Tarling|url=https://www.detik.com/jabar/budaya/d-6336952/asal-usul-seni-tarling-indramayu-dan-kisah-gitar-rusak-belanda/|access-date=}}</ref><ref>{{Cite web|url=|title=Sejarah Terciptanya Musik Tarling|url=https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbjabar/tarling-seni-tradisional-pantura/|access-date=}}</ref><ref>{{Cite web|url=|title=Sejarah Terciptanya Musik Tarling|url=https://nationalgeographic.grid.id/read/132920869/tarling-musik-khas-indramayu-tentang-ketabahan-dalam-penderitaan/|access-date=}}</ref>. |
|||
==Sejarah== |
|||
Semenjak meluasnya popularitas [[dangdut]] pada tahun 1980-an, kesenian tarling terdesak. Ini memaksa para seniman tarling memasukkan unsur-unsur dangdut dalam pertunjukan mereka, dan hasil percampuran ini dijuluki ''tarling-dangdut''. Selanjutnya, akibat tuntutan konsumennya sendiri, lagu-lagu tarling dicampur dengan perangkat musik elektronik sehingga terbentuk grup-grup organ tunggal ''tarling organ''. Pada saat ini, tarling klasik sudah sangat jarang dipertunjukkan dan tidak lagi populer. |
|||
Asal mula kesenian TARLING ini muncul dari Seni Musik Tradisional Kesulthonan Dermayu (Indramayu) tahun 1531 Masehi pada masa Kepemerintahaan Sulthonul Wirakusuma (Pangeran Wirakusuma) atau Wirasamudra II (Wiralodra II), yang mana saat itu terdapat tali kekeluargaan antara Dermayu (Indramayu) dengan Pulembang (Palembang) terutama perkawinan antara Sulthan Wirakusuma (Wiralodra II) dengan Nyi Mas Ayu Ilir (anak Raden Husyahin atau Kussen). |
|||
==Beberapa lagu tarling populer== |
|||
*''Warung Pojok'' (Abdul Adjib) |
|||
*''Kembang Kilaras'' |
|||
*''Waru Doyong'' |
|||
*''Pemuda Idaman'' (Sadi M.) |
|||
Pangeran Wirakusuma adalah Putra pertama dari Perkawinan antara Sulthonul Aria Wirasamudra (Raden Khalif) alias Wiralodra I (anak Raden Jaka Samudra) dengan Nyi San Xian (Sandhang Biduk putri Raja Lebar Daun VII Tionghoa Palembang). Sedangkan Nyi Mas Ayu Ilir adalah Putri dari Raden Husyahin atau yang lebih dikenal sebagai Pangeran Kussen (saudara kandung Raden Fatah). |
|||
==Tokoh-tokoh tarling== |
|||
* Abdul Adjib (pencipta lagu ''Warung Pojok'') |
|||
* Pepen Effendi |
|||
Tali kekeluargaan ini sudah dimulai sejak Nyi Mas Pandan Sari (Nyi Mas Ratu Junti asal Kesulthonan Dermayu) dinikahi oleh Syeikh Ban Tiong (Tan Go Hwat asal negeri Tiongkok). Perkawinan keduanya menghasilkan putri bernama Xiu Ban Chi (Siu Ban Chi), Xiu Ban Chi dinikahi oleh Pangeran Aria Damar di Palembang dan keduanya dikaruniai 2 anak putra bernama Raden Husyahin dan Raden Fatah. |
|||
==Penyanyi tarling dangdut== |
|||
Keduanya diperintahkan oleh neneknya yaitu Nyi Mas Ratu Junti (istri Syeikh Ban Tiong) untuk pergi ke Kesulthonan Dermayu untuk memperdalam agama islam di Pesantren 'Suka Gumi Hwang' (Kecamatan Sukagumihwang Indramayu), karena di Palembang pemeluk agama islam masih belum banyak atau masih didominasi oleh agama konghuchu Tionghoa, jadi Raden Husyahin dan Raden Fatah ini pergi meninggalkan Palembang dan hidup sementara di Dermayu. Dari sinilah tali kekeluargaan itu. |
|||
Sejak kecil Putri Raden Husyahin yaitu Nyi Mas Ayu Ilir ini sudah dijodohkan dengan Pangeran Wirakusuma. |
|||
Setelah perkawinan keduanya itu, barulah disuguhi dengan Kesenian Musik tertutama Gamelan Kadhaton Dermayu atau dalam pengertian penduduk Indramayu menyebutnya 'tanggapan' atau 'menanggapi tamu raja'. Sebenarnya Tarling ini adalah hasil Kolaborsi antara Gitar Tionghoa Palembang dengan Seruling Khas Dermayu yang terbuat dari Bambu Tulup. Dari Kolaborasi itulah menciptakan Instrument musik unik yang disebut Tarling. |
|||
Suara Melodi Gitar pada setiap perpindahan nadanya juga harus diikuti dengan perpindahan nada seruling, hal itu dilakukan agar nada melodi gitar menyatu dengan nada seruling atau dalam bahasa jawa dermayon disebut 'ngleneng kon ngawiji' (seimbang supaya menyatu). |
|||
Pada Gitar Tarling Tradisional Dermayu memiliki 5 Senar. Tali Senar sendiri masih terbuat dari getah pohon damar yang digabung dengan serat kulit dan arang, oleh karenanya suara tarling tradisional dengan tarling modern sangatlah berbeda. |
|||
Pada awalnya musik tarling dermayu hanya suara Gitar dan Seruling saja yang dimainkan atau sebagai pembukaan tanggapa (acara menghormati para tamu raja), namun lama kelama-an musik tarling dermayu ini dikolaborasikan dengan nyanyian Sinden dengan Gamelan Kedhaton Dermayu. |
|||
Hal itulah yang membuat banyak penduduk Dermayu mengembangkan dan pempopulerkan kesenian Gamelan Tarling Dermayonan ke luar daerah. Untuk pertama kalinya Gamelan Tarling menjadi tanggapan (acara) tanpa Kasta, yang mana rakyat sipil biasa, menteri pemajeg, prajurit, pengusaha atau pedagang juga diperbolehkan menggelar Gamelan Tarling sebagai hiburan. |
|||
Meskipun kesenian tarling ini sudah ada sejak lama di Dermayu (Indramayu), namun baru dipatenkan atau sebagai Hak Cipta Dermayu pada tahun 1920 pasca berdirinya Karesidenan Indramaya (Dermayu) tahun 1817 (Sebelum Kemerdekaan Indonesia). |
|||
== Penyebaran Musik Tarling == |
|||
Awalnya tarling hanya berkembang di daerah [[Kabupaten Cirebon|Cirebon]] namun seiring berjalannya waktu tarling mulai merambah ke daerah tetangga seperti [[Kabupaten Subang|Subang]] dan [[Kabupaten Karawang|Karawang]] serta daerah pantura [[Jawa Tengah]] seperti [[Kabupaten Brebes|Brebes]], [[Kota Tegal|Tegal]], dan [[Kabupaten Pemalang|Pemalang]]. Bahasa dalam lagu tarling yang selaras dengan bahasa keseharian masyarakat menjadi faktor utama penyebaran tarling hingga ke luar daerah asal. |
|||
== Beberapa lagu tarling populer == |
|||
* ''Warung Pojok'' (Abdul Adjib) |
|||
* ''Juragan Empang'' |
|||
* ''Keloas'' |
|||
* ''Wong Ala'' |
|||
* ''Sekulit Bawang'' (Yoyo S) |
|||
* ''Kembang Kilaras'' |
|||
* ''Waru Doyong'' |
|||
* ''Pemuda Idaman'' (Sadi M.) |
|||
== Tokoh-tokoh tarling == |
|||
* [[Uci Sanusi]] |
|||
* [[Jayana]] |
|||
* [[Sunarto Martaatmadja]] |
|||
* [[Abdul Adjib]] (pencipta lagu ''Warung Pojok'') |
|||
* [[Lulut Casmaya]] |
|||
* [[Dariyah|Hj. Dariyah]] |
|||
* [[Maman Suparman]] |
|||
* [[Pepen Effendi]] |
|||
* [[Uun Kurniasih]] |
|||
* Yayah Darsiyah |
|||
* Udin Zein (Kama Jaya) |
|||
* Dadang Darniah (Endang Darma) |
|||
== Penyanyi tarling dangdut == |
|||
* [[Nunung Alvi]] (penyanyi ''Aja Lali, Aja Melang, Nunggu Dudae, & Mega Putih'') |
|||
* [[Aas Rolani]] (pelantun ''Mabok Bae'', ''Kembang Kilaras'') |
* [[Aas Rolani]] (pelantun ''Mabok Bae'', ''Kembang Kilaras'') |
||
*[[ |
* [[Yoyo Suwaryo]] (penyanyi ''Jawa Sunda'', ''Mboke Bocah'') |
||
*[[ |
* [[Cucun Novia]] (penyanyi ''Waru Doyong'', ''SMS versi Tarling'') |
||
* [[Dewi Kirana]] (penyanyi ''Pengen Dikawin'', ''Pecak Welut'') |
|||
* [[Ella Susanti]] (penyanyi ''Sambel Goang'') |
|||
* [[Dian Anic]] (penyanyi ''Rebutan Lanang, ''Rangda ABG'') |
|||
* [[Susy Arzetty]] (penyanyi ''Mega Nyisik, ''Iwak Peda'') |
|||
* [[Besiken Band]] (Grup Band "Kesepian") |
|||
* [[Tiny Joseph]] (Juragan Empang) |
|||
* [[Sultan Trenggono]] (Dagang Pindang) |
|||
* [[Siti Aliyah]] (Penyanyi Terlalu Sayang, Jare Sema) |
|||
* [[Dadang Anesa]] |
|||
* [[Ella Nurhayati]] |
|||
* [[Ini Damini]] |
|||
* [[Atin Anatin]] |
|||
* [[Dede S]] |
|||
* [[Eddy Zacky]] |
|||
* [[Rudy Setro]] |
|||
* [[Ocholl Dhut]] |
|||
* [[Dede Risty]] |
|||
==Pranala luar== |
== Pranala luar == |
||
* {{en}} Cohen, M.I. 1999. [http://muse.jhu.edu/journals/asian_theatre_journal/v016/16.2cohen.html The Incantation of Semar Smiles: A Tarling Musical Drama by Pepen Effendi]. Asian Theatre Journal 16:139-193 (pranala mungkin terlindungi). |
|||
*[http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/0803/10/06.htm Sebuah wawancara di harian Pikiran Rakyat dengan Abdul Adjib] |
|||
* [http://sejarah.kompasiana.com/2010/07/30/tarling-dan-evolusinya/ http://sejarah.kompasiana.com/2010/07/30/tarling-dan-evolusinya/] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110203052422/http://sejarah.kompasiana.com/2010/07/30/tarling-dan-evolusinya |date=2011-02-03 }} |
|||
*[http://www.kompas.com/kompas-cetak/0604/26/Jabar/1601.htm Berita tentang tarling di Kompas Online] |
|||
*[https://gudangtarlings.blogspot.com/p/sejarah-kesenian-tarling.html Sejarah Kesenian Tarling] |
|||
*{{en}} [http://muse.jhu.edu/journals/asian_theatre_journal/v016/16.2cohen.html Suatu kajian tentang satu pertunjukan drama pendek tarling dari Pepen Effendi oleh M.I. Cohen] (pranala mungkin terlindungi). |
|||
* [http://tarling.in/download-klip/7XuRSUFvLz4-diana-sastra-juragan-empang-live-on-inbox. Diana Sastra Artis pantura meramaikan TV Nasional SCTV dalam acara inbox]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}. |
|||
[[Kategori:Budaya Indonesia]] |
[[Kategori:Budaya Indonesia]] |
Revisi terkini sejak 30 Agustus 2024 13.30
Tarling | |
---|---|
Sumber aliran | |
Sumber kebudayaan | Kabupaten Indramayu, Jawa Barat |
Alat musik yang biasa digunakan | |
Genre campuran (fusion) | |
Tarling-Dangdut |
Musik dari Indonesia | ||||||||
Jenis | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bentuk khusus | ||||||||
|
||||||||
Media dan pertunjukan | ||||||||
|
||||||||
Musik nasional | ||||||||
|
||||||||
Musik daerah | ||||||||
|
||||||||
Musik Tarling adalah salah satu bentuk kesenian yang berasal dari daerah Indramayu di wilayah pesisir pantai utara (pantura) Jawa Barat. Nama tarling diidentikkan dengan nama instrumen itar (gitar) dan suling (seruling). Seni Musik Tarling pertama kali diciptakan oleh Bapak Sakim asal Indramayu[1][2][3].
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Asal mula kesenian TARLING ini muncul dari Seni Musik Tradisional Kesulthonan Dermayu (Indramayu) tahun 1531 Masehi pada masa Kepemerintahaan Sulthonul Wirakusuma (Pangeran Wirakusuma) atau Wirasamudra II (Wiralodra II), yang mana saat itu terdapat tali kekeluargaan antara Dermayu (Indramayu) dengan Pulembang (Palembang) terutama perkawinan antara Sulthan Wirakusuma (Wiralodra II) dengan Nyi Mas Ayu Ilir (anak Raden Husyahin atau Kussen).
Pangeran Wirakusuma adalah Putra pertama dari Perkawinan antara Sulthonul Aria Wirasamudra (Raden Khalif) alias Wiralodra I (anak Raden Jaka Samudra) dengan Nyi San Xian (Sandhang Biduk putri Raja Lebar Daun VII Tionghoa Palembang). Sedangkan Nyi Mas Ayu Ilir adalah Putri dari Raden Husyahin atau yang lebih dikenal sebagai Pangeran Kussen (saudara kandung Raden Fatah).
Tali kekeluargaan ini sudah dimulai sejak Nyi Mas Pandan Sari (Nyi Mas Ratu Junti asal Kesulthonan Dermayu) dinikahi oleh Syeikh Ban Tiong (Tan Go Hwat asal negeri Tiongkok). Perkawinan keduanya menghasilkan putri bernama Xiu Ban Chi (Siu Ban Chi), Xiu Ban Chi dinikahi oleh Pangeran Aria Damar di Palembang dan keduanya dikaruniai 2 anak putra bernama Raden Husyahin dan Raden Fatah.
Keduanya diperintahkan oleh neneknya yaitu Nyi Mas Ratu Junti (istri Syeikh Ban Tiong) untuk pergi ke Kesulthonan Dermayu untuk memperdalam agama islam di Pesantren 'Suka Gumi Hwang' (Kecamatan Sukagumihwang Indramayu), karena di Palembang pemeluk agama islam masih belum banyak atau masih didominasi oleh agama konghuchu Tionghoa, jadi Raden Husyahin dan Raden Fatah ini pergi meninggalkan Palembang dan hidup sementara di Dermayu. Dari sinilah tali kekeluargaan itu.
Sejak kecil Putri Raden Husyahin yaitu Nyi Mas Ayu Ilir ini sudah dijodohkan dengan Pangeran Wirakusuma. Setelah perkawinan keduanya itu, barulah disuguhi dengan Kesenian Musik tertutama Gamelan Kadhaton Dermayu atau dalam pengertian penduduk Indramayu menyebutnya 'tanggapan' atau 'menanggapi tamu raja'. Sebenarnya Tarling ini adalah hasil Kolaborsi antara Gitar Tionghoa Palembang dengan Seruling Khas Dermayu yang terbuat dari Bambu Tulup. Dari Kolaborasi itulah menciptakan Instrument musik unik yang disebut Tarling.
Suara Melodi Gitar pada setiap perpindahan nadanya juga harus diikuti dengan perpindahan nada seruling, hal itu dilakukan agar nada melodi gitar menyatu dengan nada seruling atau dalam bahasa jawa dermayon disebut 'ngleneng kon ngawiji' (seimbang supaya menyatu).
Pada Gitar Tarling Tradisional Dermayu memiliki 5 Senar. Tali Senar sendiri masih terbuat dari getah pohon damar yang digabung dengan serat kulit dan arang, oleh karenanya suara tarling tradisional dengan tarling modern sangatlah berbeda.
Pada awalnya musik tarling dermayu hanya suara Gitar dan Seruling saja yang dimainkan atau sebagai pembukaan tanggapa (acara menghormati para tamu raja), namun lama kelama-an musik tarling dermayu ini dikolaborasikan dengan nyanyian Sinden dengan Gamelan Kedhaton Dermayu.
Hal itulah yang membuat banyak penduduk Dermayu mengembangkan dan pempopulerkan kesenian Gamelan Tarling Dermayonan ke luar daerah. Untuk pertama kalinya Gamelan Tarling menjadi tanggapan (acara) tanpa Kasta, yang mana rakyat sipil biasa, menteri pemajeg, prajurit, pengusaha atau pedagang juga diperbolehkan menggelar Gamelan Tarling sebagai hiburan.
Meskipun kesenian tarling ini sudah ada sejak lama di Dermayu (Indramayu), namun baru dipatenkan atau sebagai Hak Cipta Dermayu pada tahun 1920 pasca berdirinya Karesidenan Indramaya (Dermayu) tahun 1817 (Sebelum Kemerdekaan Indonesia).
Penyebaran Musik Tarling
[sunting | sunting sumber]Awalnya tarling hanya berkembang di daerah Cirebon namun seiring berjalannya waktu tarling mulai merambah ke daerah tetangga seperti Subang dan Karawang serta daerah pantura Jawa Tengah seperti Brebes, Tegal, dan Pemalang. Bahasa dalam lagu tarling yang selaras dengan bahasa keseharian masyarakat menjadi faktor utama penyebaran tarling hingga ke luar daerah asal.
Beberapa lagu tarling populer
[sunting | sunting sumber]- Warung Pojok (Abdul Adjib)
- Juragan Empang
- Keloas
- Wong Ala
- Sekulit Bawang (Yoyo S)
- Kembang Kilaras
- Waru Doyong
- Pemuda Idaman (Sadi M.)
Tokoh-tokoh tarling
[sunting | sunting sumber]- Uci Sanusi
- Jayana
- Sunarto Martaatmadja
- Abdul Adjib (pencipta lagu Warung Pojok)
- Lulut Casmaya
- Hj. Dariyah
- Maman Suparman
- Pepen Effendi
- Uun Kurniasih
- Yayah Darsiyah
- Udin Zein (Kama Jaya)
- Dadang Darniah (Endang Darma)
Penyanyi tarling dangdut
[sunting | sunting sumber]- Nunung Alvi (penyanyi Aja Lali, Aja Melang, Nunggu Dudae, & Mega Putih)
- Aas Rolani (pelantun Mabok Bae, Kembang Kilaras)
- Yoyo Suwaryo (penyanyi Jawa Sunda, Mboke Bocah)
- Cucun Novia (penyanyi Waru Doyong, SMS versi Tarling)
- Dewi Kirana (penyanyi Pengen Dikawin, Pecak Welut)
- Ella Susanti (penyanyi Sambel Goang)
- Dian Anic (penyanyi Rebutan Lanang, Rangda ABG)
- Susy Arzetty (penyanyi Mega Nyisik, Iwak Peda)
- Besiken Band (Grup Band "Kesepian")
- Tiny Joseph (Juragan Empang)
- Sultan Trenggono (Dagang Pindang)
- Siti Aliyah (Penyanyi Terlalu Sayang, Jare Sema)
- Dadang Anesa
- Ella Nurhayati
- Ini Damini
- Atin Anatin
- Dede S
- Eddy Zacky
- Rudy Setro
- Ocholl Dhut
- Dede Risty
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Inggris) Cohen, M.I. 1999. The Incantation of Semar Smiles: A Tarling Musical Drama by Pepen Effendi. Asian Theatre Journal 16:139-193 (pranala mungkin terlindungi).
- http://sejarah.kompasiana.com/2010/07/30/tarling-dan-evolusinya/ Diarsipkan 2011-02-03 di Wayback Machine.
- Sejarah Kesenian Tarling
- Diana Sastra Artis pantura meramaikan TV Nasional SCTV dalam acara inbox[pranala nonaktif permanen].