Lompat ke isi

Uranium terdeplesi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →‎Pranala luar: clean up, removed stub tag
Tag: AWB Pengembalian manual
 
(17 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:30mm-DU-penetrator.gif|thumb|right|Peluru DU dari [[meriam]] [[GAU-8 Avenger]]]]
[[Berkas:30mm-DU-penetrator.png|jmpl|ka|Peluru DU dari [[meriam]] [[GAU-8 Avenger]]]]
'''Uranium terdeplesi''' (''''Depleted uranium'''' atau ''''DU''''), adalah [[uranium]] yang mempunyai kadar isotop U<sup>235</sup> yang lebih rendah dari uranium alam, biasanya sebagai akibat dari proses pengayaan [[uranium]]
'''Uranium terdeplesi''' (''''Depleted uranium'''' atau ''''DU''''), adalah [[uranium]] yang mempunyai kadar isotop U<sup>235</sup> yang lebih rendah dari uranium alami, biasanya sebagai akibat dari proses pengayaan [[uranium]]
.
.

== Penjelasan awal ==
== Penjelasan awal ==


Uranium yang tersedia di alam mempunyai 3 [[isotop]] yaitu [[Uranium-238|U<sup>238</sup>]] , [[Uranium-235|U<sup>235</sup>]] dan [[Uranium-234|U<sup>234</sup>]], yang ditemukan di alam dengan komposisi 99,28 % U<sup>238</sup>, 0,72% U<sup>235</sup> dan 0,0057 % U<sup>234</sup> dengan aktivitas jenis 25,4 Bq/mg (1[[Becquerel|Bq]]=1 peluruhan atom radioaktif/detik). U<sup>235</sup> adalah isotop yang [[Fisi|fissil]] dan dapat meluruh sembari mengeluarkan sejumlah [[energi]], yang digunakan dalam industri nuklir.
Uranium yang tersedia di alam mempunyai 3 [[isotop]] yaitu [[Uranium-238|U<sup>238</sup>]], [[Uranium-235|U<sup>235</sup>]] dan [[Uranium-234|U<sup>234</sup>]], yang ditemukan di alam dengan komposisi 99,28 % U<sup>238</sup>, 0,72% U<sup>235</sup> dan 0,0057 % U<sup>234</sup> dengan aktivitas jenis 25,4 Bq/mg (1[[Becquerel|Bq]]=1 peluruhan atom radioaktif/detik). U<sup>235</sup> adalah isotop yang [[Fisi|fissil]] dan dapat meluruh sembari mengeluarkan sejumlah [[energi]], yang digunakan dalam industri nuklir.
Industri nuklir dalam bentuk bahan bakar [[reaktor]] dan persenjataan membutuhkan uranium dengan kadar isotop U<sup>235</sup> yang lebih banyak (antara 2 - 94 % massa), sehingga diperlukan proses 'pengayaan' (enrichment) terhadap uranium alam. Dalam proses pengayaan ini, U<sup>235</sup> disaring dan dipekatkan secara terus menerus. Uranium sisa saringan ini yang kemudian dikenal sebagai DU, dengan komposisi 99,8 % U<sup>238</sup>, 0,2 % U<sup>235</sup> dan 0,001 % U<sup>234</sup>.
Industri nuklir dalam bentuk bahan bakar [[reaktor]] dan persenjataan membutuhkan uranium dengan kadar isotop U<sup>235</sup> yang lebih banyak (antara 2 - 94 % massa), sehingga diperlukan proses 'pengayaan' (enrichment) terhadap [[uranium alam]]. Dalam proses pengayaan ini, U<sup>235</sup> disaring dan dipekatkan secara terus menerus. Uranium sisa saringan ini yang kemudian dikenal sebagai DU, dengan komposisi 99,8 % U<sup>238</sup>, 0,2 % U<sup>235</sup> dan 0,001 % U<sup>234</sup>.


== Kegunaan militer ==
== Kegunaan militer ==


=== Sebagai proyektil (penembus berbasis energi kinetik ) ===
=== Sebagai proyektil (penembus berbasis energi kinetik ) ===
Secara kimiawi, * [http://www.ilmupertambangan.info/2012/03/15/definisi-atau-pengertian-uranium.htm uranium adalah] merupakan [[logam berat]] berwarna keperakan yang sangat padat. Sebuah [[kubus]] uranium bersisi 10 cm memiliki massa mendekati 20 kg dan secara umum 70 % lebih padat dibanding [[timbal]] ([[timah hitam]]). Pada suhu 600 - 700&nbsp;°C dalam tekanan yang sangat tinggi logam DU akan menyala dengan sendirinya, membentuk kabut [[Aerosol]] DU yang bersifat cair dan sangat panas.
Secara kimiawi, uranium merupakan [[logam berat]] berwarna keperakan yang sangat padat. Sebuah [[kubus]] uranium bersisi 1 meter memiliki massa mendekati 20&nbsp;kg dan secara umum 70 % lebih padat dibanding [[timbal]] ([[timah hitam]]) dan memiliki massa jenis yang terbesar sehingga kekuatan menembusnya sangat kuat. Selain itu, ada suhu 600 - 700&nbsp;°C dalam tekanan yang sangat tinggi logam DU akan menyala dengan sendirinya, membentuk kabut [[Aerosol]] DU yang bersifat cair dan sangat panas.
Sifat-sifat kimiawi dan fisis semacam ini yang menyebabkan kalangan militer menyukai DU untuk digunakan dalam sistem persenjataan konvensional yang bersifat taktis. Tidak sebagai bahan peledak nuklir, DU digunakan sebagai senjata penembus ber[[energi kinetis]] dan biasa digunakan dalam bentuk [[Senjata]] [[Antitank]] (atau ankerucutti kendaraan lapis [[baja]] lainnya). Jadi senjata ini benar-benar konvensional, sama sekali tak melibatkan reaksi berantai didalamnya (baik [[Fisi Nuklir|reaksi fisi]] maupun [[Fusi Nukir|reaksi fusi]]). Senjata ini sebagian besar menggunakan prinsip yang dikenal dengan [[Efek Munroe]].
Sifat-sifat kimiawi dan fisis semacam ini yang menyebabkan kalangan militer menyukai DU untuk digunakan dalam sistem persenjataan konvensional yang bersifat taktis. Tidak sebagai bahan peledak nuklir, DU digunakan sebagai senjata penembus ber[[energi kinetis]]

Prinsip dari penerapan senjata berbasis DU ini dapat dijelaskan sbb:

Bayangkanlah ada sebuah [[Tabung]]. Didalamnya ada rongga yang berbentuk [[Kerucut]] dengan dasar kerucut tepat beririsan dengan dasar tabung. Dinding kerucut ini terbuat dari lapisan DU, sementara ruang antara kerucut dan tabung diisi dengan bahan peledak konvensional (anggaplah [[TNT]]). Di dasar kerucut terdapat sebentuk 'pipa' kecil (lebih kecil dari tabung) yang sumbunya tepat berada pada sumbu tabung dan kerucut, mengarah keluar. Pipa ini tertutup, diujungnya terdapat detonator dan sekering sumbu waktu. Karena tertutup, maka rongga tadi dibuat hampa udara. Jika TNT yang mengelilingi rongga kerucut tadi diledakkan, tekanan dan panas yang dihasilkannya akan membuat DU yang menyusun ujung dan bagian tengah dinding kerucut mencair dalam derajat yang berbeda. Di ujung kerucut DU mencair sempurna dan oleh tekanan ledakan ia akan bergerak mengalir keluar (menyusuri pipa) dengan kecepatan 10 km/detik (ini diistilahkan dengan jet).
Sementara DU yang menyusun bagian tengah dinding kerucut hanya mengalami pencairan sebagian sehingga membentuk gumpalan-gumpalan kecil logam (pasir logam) yang larut dalam cairan DU (dinamakan slug), dan melesat dengan kecepatan 1000 m/detik melalui pipa. Jet dan slug inilah yang dengan mudah mampu menembus dinding lapis baja (setebal apapun) akibat kecepatan dan sifat cairnya. Penembusan ini menyebabkan bagian dalam kendaraan lapis baja itu terpanaskan dengan hebat, dan membuat tanki bahan bakar [[solar]]-nya meledak sehingga kendaraan lapis baja ini akan terbakar dan personel yang ada didalamnya terpanggang. Jet dan slug inilah yang merupakan bagian dari efek Munroe, dan belum ada material baja yang mampu menangkalnya (meski material baja tersebut sanggup menahan gelombang tekanan produk ledakan senjata nuklir sekalipun){{fact}}.

Senjata-senjata yang mengandung DU itu seluruhnya merupakan senjata anti [[tank]] dan anti kendaraan lapis baja, seperti [[rudal TOW]] (jarak jangkau 2 km), [[rudal]] [[Hellfire]] (yang dipasang di [[helikopter]] serang [[AH-64 Apache]] ), [[rudal LAW]] (milik [[Inggris]], mirip dengan TOW), rudal [[Matra]] (milik [[Perancis]], mirip dengan [[TOW]]) atau peluru [[bazooka]] model [[RPG-7]] (buatan [[Uni Soviet]], sangat populer di kalangan gerilyawan).


=== Pelapis kendaraan tempur ===
=== Pelapis kendaraan tempur ===


[[Berkas:M1 Abrams 2.jpg|thumb|right|Tank M1 Abrams dipajang di museum senjata Amerika serikat. Tank ini dilapisi oleh [[Chobham]] yang di antara variannya mengandung DU.]]
[[Berkas:M1 Abrams 2.jpg|jmpl|ka|Tank M1 Abrams dipajang di museum senjata Amerika serikat. Tank ini dilapisi oleh [[Chobham]] yang di antara variannya mengandung DU.]]


Digunakan oleh militer [[Amerika Serikat]] sebagai pelapis tank [[M1 Abrams]], yaitu campuran antara DU dan 0,7% [[Titanium]].
Digunakan oleh militer [[Amerika Serikat]] sebagai pelapis tank [[M1 Abrams]], yaitu campuran antara DU dan 0,7% [[Titanium]].
Baris 32: Baris 26:
== Kontroversi ==
== Kontroversi ==


Penggunaan DU memang menjadi kontroversi berkait dengan bahan [[Radioaktif]] Uranium yang digunakannya. DU sendiri telah digunakan secara luas dalam kasus [[Perang Teluk I]] (1991) dan medan pertempuran [[Balkan]] (terutama pada saat krisis [[Kosovo]] 1999). Beberapa personel memang terekspos partikel DU ini, dan di kawasan teluk diduga terdapat 300 kg DU yang telah digunakan. Namun penyelidikan [[IAEA]] menunjukkan angka kematian yang sangat kecil (sehingga tidak signifikan secara statistik) pada ekspos DU ini.
Penggunaan DU memang menjadi kontroversi berkait dengan bahan [[Radioaktif]] Uranium yang digunakannya. DU sendiri telah digunakan secara luas dalam kasus [[Perang Teluk I]] (1991) dan medan pertempuran [[Balkan]] (terutama pada saat krisis [[Kosovo]] 1999). Beberapa personel memang terekspos partikel DU ini, dan di kawasan teluk diduga terdapat 300&nbsp;kg DU yang telah digunakan. Namun penyelidikan [[IAEA]] menunjukkan angka kematian yang sangat kecil (sehingga tidak signifikan secara statistik) pada ekspos DU ini.
== Efek terhadap tubuh manusia ==
== Efek terhadap tubuh manusia ==


Secara kimiawi Uranium merupakan logam penekan kerja [[Ginjal]]. Sementara secara fisis, sebagai unsur radioaktif Uranium akan terkonsentrasi dalam [[Paru-paru]], ginjal dan sistem peredaran darah serta beberapa jaringan lunak lainnya untuk sementara waktu. Dalam beberapa negara, konsentrasi Uranium di dalam tubuh dibatasi pada angka 3 mikrogram pergram jaringan tubuh. IAEA sendiri memberikan batas maksimal dosis serapan tahunan 1 [[Sievert|mSv]] bagi penduduk yang berada di daerah peperangan dengan penggunaan senjata DU. Ini dilakukan untuk menghindari efek buruk Uranium pada tubuh manusia, di antaranya gangguan ginjal (secara kimiawi) ataupun [[kanker]] (akibat aktivitas radioaktifnya).
Secara kimiawi Uranium merupakan logam penekan kerja [[Ginjal]]. Sementara secara fisis, sebagai unsur radioaktif Uranium akan terkonsentrasi dalam [[Paru-paru]], ginjal dan [[sistem peredaran darah]] serta beberapa jaringan lunak lainnya untuk sementara waktu. Dalam beberapa negara, konsentrasi Uranium di dalam tubuh dibatasi pada angka 3 mikrogram pergram jaringan tubuh. IAEA sendiri memberikan batas maksimal dosis serapan tahunan 1 [[Sievert|mSv]] bagi penduduk yang berada di daerah peperangan dengan penggunaan senjata DU. Ini dilakukan untuk menghindari efek buruk Uranium pada tubuh manusia, di antaranya gangguan ginjal (secara kimiawi) ataupun [[kanker]] (akibat aktivitas radioaktifnya).


== Catatan kaki ==
== Catatan kaki ==
Baris 44: Baris 38:
* [http://www.fas.org/man/dod-101/sys/land/du.htm Penerapan Militer DU], di Military Analysis Network
* [http://www.fas.org/man/dod-101/sys/land/du.htm Penerapan Militer DU], di Military Analysis Network
* [http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs257/en/ Pengaruh terhadap lingkungan dan kesehatan], di WHO Media Center
* [http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs257/en/ Pengaruh terhadap lingkungan dan kesehatan], di WHO Media Center

{{fisika-stub}}


[[Kategori:Uranium]]
[[Kategori:Uranium]]
[[Kategori:Amunisi]]
[[Kategori:Amunisi]]
[[Kategori:Bahan nuklir]]
[[Kategori:Bahan nuklir]]
[[Kategori:Senjata]]

[[ar:اليورانيوم المنضب]]
[[ca:Urani empobrit]]
[[cs:Ochuzený uran]]
[[de:Abreicherung]]
[[en:Depleted uranium]]
[[es:Uranio empobrecido]]
[[fa:اورانیوم تضعیف شده]]
[[fi:Köyhdytetty uraani]]
[[fr:Uranium appauvri]]
[[he:אורניום מדולדל]]
[[hr:Osiromašeni uranij]]
[[hu:Szegényített urán]]
[[is:Rýrt úran]]
[[it:Uranio impoverito]]
[[ja:劣化ウラン]]
[[ko:감손 우라늄]]
[[nl:Verarmd uranium]]
[[no:Utarmet uran]]
[[pl:Uran zubożony]]
[[pt:Urânio empobrecido]]
[[ro:Uraniu sărăcit]]
[[ru:Обеднённый уран]]
[[simple:Depleted uranium]]
[[sk:Ochudobnený urán]]
[[sl:Osiromašeni uran]]
[[sv:Utarmat uran]]
[[tr:Zayıflatılmış uranyum]]
[[zh:貧鈾]]

Revisi terkini sejak 21 Juli 2024 18.52

Peluru DU dari meriam GAU-8 Avenger

Uranium terdeplesi ('Depleted uranium' atau 'DU'), adalah uranium yang mempunyai kadar isotop U235 yang lebih rendah dari uranium alami, biasanya sebagai akibat dari proses pengayaan uranium .

Penjelasan awal

[sunting | sunting sumber]

Uranium yang tersedia di alam mempunyai 3 isotop yaitu U238, U235 dan U234, yang ditemukan di alam dengan komposisi 99,28 % U238, 0,72% U235 dan 0,0057 % U234 dengan aktivitas jenis 25,4 Bq/mg (1Bq=1 peluruhan atom radioaktif/detik). U235 adalah isotop yang fissil dan dapat meluruh sembari mengeluarkan sejumlah energi, yang digunakan dalam industri nuklir. Industri nuklir dalam bentuk bahan bakar reaktor dan persenjataan membutuhkan uranium dengan kadar isotop U235 yang lebih banyak (antara 2 - 94 % massa), sehingga diperlukan proses 'pengayaan' (enrichment) terhadap uranium alam. Dalam proses pengayaan ini, U235 disaring dan dipekatkan secara terus menerus. Uranium sisa saringan ini yang kemudian dikenal sebagai DU, dengan komposisi 99,8 % U238, 0,2 % U235 dan 0,001 % U234.

Kegunaan militer

[sunting | sunting sumber]

Sebagai proyektil (penembus berbasis energi kinetik )

[sunting | sunting sumber]

Secara kimiawi, uranium merupakan logam berat berwarna keperakan yang sangat padat. Sebuah kubus uranium bersisi 1 meter memiliki massa mendekati 20 kg dan secara umum 70 % lebih padat dibanding timbal (timah hitam) dan memiliki massa jenis yang terbesar sehingga kekuatan menembusnya sangat kuat. Selain itu, ada suhu 600 - 700 °C dalam tekanan yang sangat tinggi logam DU akan menyala dengan sendirinya, membentuk kabut Aerosol DU yang bersifat cair dan sangat panas. Sifat-sifat kimiawi dan fisis semacam ini yang menyebabkan kalangan militer menyukai DU untuk digunakan dalam sistem persenjataan konvensional yang bersifat taktis. Tidak sebagai bahan peledak nuklir, DU digunakan sebagai senjata penembus berenergi kinetis

Pelapis kendaraan tempur

[sunting | sunting sumber]
Tank M1 Abrams dipajang di museum senjata Amerika serikat. Tank ini dilapisi oleh Chobham yang di antara variannya mengandung DU.

Digunakan oleh militer Amerika Serikat sebagai pelapis tank M1 Abrams, yaitu campuran antara DU dan 0,7% Titanium.

Kegunaan non-militer

[sunting | sunting sumber]
  • Sebagai pigmen keramik
  • Kontrabalans berat pesawat[1]

Kontroversi

[sunting | sunting sumber]

Penggunaan DU memang menjadi kontroversi berkait dengan bahan Radioaktif Uranium yang digunakannya. DU sendiri telah digunakan secara luas dalam kasus Perang Teluk I (1991) dan medan pertempuran Balkan (terutama pada saat krisis Kosovo 1999). Beberapa personel memang terekspos partikel DU ini, dan di kawasan teluk diduga terdapat 300 kg DU yang telah digunakan. Namun penyelidikan IAEA menunjukkan angka kematian yang sangat kecil (sehingga tidak signifikan secara statistik) pada ekspos DU ini.

Efek terhadap tubuh manusia

[sunting | sunting sumber]

Secara kimiawi Uranium merupakan logam penekan kerja Ginjal. Sementara secara fisis, sebagai unsur radioaktif Uranium akan terkonsentrasi dalam Paru-paru, ginjal dan sistem peredaran darah serta beberapa jaringan lunak lainnya untuk sementara waktu. Dalam beberapa negara, konsentrasi Uranium di dalam tubuh dibatasi pada angka 3 mikrogram pergram jaringan tubuh. IAEA sendiri memberikan batas maksimal dosis serapan tahunan 1 mSv bagi penduduk yang berada di daerah peperangan dengan penggunaan senjata DU. Ini dilakukan untuk menghindari efek buruk Uranium pada tubuh manusia, di antaranya gangguan ginjal (secara kimiawi) ataupun kanker (akibat aktivitas radioaktifnya).

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Baik militer ataupun sipil

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]