Lompat ke isi

Asam kandis: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
OrophinBot (bicara | kontrib)
k std taxobox
Mitgatvm Bot (bicara | kontrib)
k →‎top: tanpa takson -> klad + clean up
 
(29 revisi perantara oleh 18 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Taxobox
{{Taxobox
| color = lightgreen
| color = {{tc2|tumbuhan}}
| name = Asam kandis
| name = Asam kandis
| image = Asam kandis.jpg
| image = Garcinia xanthochymus (1095535392).jpg
| image_width = 250px
| image_width = 250px
| image_caption =
| image_caption =
| regnum = [[Plantae]]
| regnum = [[Plantae]]
{{kladtb|[[Tumbuhan berpembuluh|Tracheophyta]]}}
| divisio = [[Magnoliophyta]]
{{kladtb|[[Tumbuhan berbunga|Angiospermae]]}}
| classis = [[Magnoliopsida]]
{{kladtb|[[Eudikotil]]}}
{{kladtb|[[Rosid]]}}
| ordo = [[Malpighiales]]
| ordo = [[Malpighiales]]
| familia = [[Clusiaceae]]
| familia = [[Clusiaceae]]
Baris 14: Baris 16:
| binomial = ''Garcinia xanthochymus''
| binomial = ''Garcinia xanthochymus''
| binomial_authority = [[Hook. f.]] ex [[T. Anderson]]
| binomial_authority = [[Hook. f.]] ex [[T. Anderson]]
| synonyms =
* ''Garcinia tinctoria''
* ''Xanthochymus pictorius''
}}
}}
'''Asam kandis''' (''Garcinia xanthochymus'') adalah [[pohon]] hijau abadi berukuran maksimum 15m yang berasal dari [[India]]. Ia masih sekerabat dengan [[manggis]] serta [[asam gelugur]].
'''Asam kandis''' (''Garcinia xanthochymus'') termasuk golongan [[pohon]] yang daunnya selalu hijau (''evergreen'') dalam arti tidak menggugurkan daunnya di musim gugur. Pohon yang tingginya berkisar antara 15–30 m dan berasal dari [[India]] ini masih sekerabat dengan [[manggis]] serta [[asam gelugur]].


[[Tajuk]]nya berbentuk seperti piramid, dengan batang utama tegak dan cabang-cabang tumbuh mendatar, seperti pohon [[manggis]]. Daunnya lanset memanjang, sempit, panjang 12-24cm. Buahnya agak membulat, meruncing, dengan diameter mencampai 9cm, berwarna jingga pucat atau kuning pekat. Tumbuhan ini menyukai naungan dan suasana lembap. Pembungaan biasanya setelah masa kering yang cukup panjang (minimal tiga bulan) dan bisa berbunga dua kali setahun.
[[Tajuk]]nya berbentuk seperti piramid, dengan batang utama tegak dan cabang-cabangnya tumbuh mendatar. Seperti pohon [[manggis]], kulit batang pohon asam kandis berwarna hitam keabuan, bergetah kuning atau kuning kecokelatan. Daunnya lanset memanjang, sempit, hijau tua, panjangnya 12–24 cm. Buahnya agak membulat, meruncing, dengan diameter mencapai 9 cm, berwarna jingga pucat atau kuning pekat. Tetapi varietas yang tumbuh di pulau Sumatra terutama [[Sumatera Selatan|Sumatra Selatan]] menghasilkan buah berbentuk bulat dengan ujung buah cekung ke dalam, warna buah matang kuning kecokelatan, sedikit bergetah berwarna kuning hingga kuning kecokelatan. Buah yang masih muda berwarna hijau muda. Buah terdiri dari kulit buah dan 4 hingga 5 biji yang masing-masing diselimuti daging buah.


Tumbuhan ini menyukai naungan dan suasana lembap. Pembungaan biasanya setelah masa kering yang cukup panjang (minimal tiga bulan) dan bisa berbunga dua kali setahun.
Asam kandis dimanfaatkan buahnya. Rasanya masam dan dijadikan [[bumbu]] dapur, selai, campuran [[kari]], serta dibuat [[acar]]. Asam kandis banyak dipakai dalam masakan dari [[Sumatera]]. Asam kandis serta asam gelugur dapat diganti dengan [[kokum]], bumbu yang dihasilkan dari tumbuhan sekerabat (''G. indica''). Pemanfaatan lain adalah sebagai sumber bahan pewarna.


Pengolahan buah menjadi asam kandis, menurut pengalaman penulis adalah dengan cara berikut: buah yang sudah matang diiris tipis-tipis, lalu dijemur di terik matahari selama beberapa hari sampai kering. Buah asam kandis tahan disimpan bertahun-tahun. Buah asam kandis yang baik adalah yang berwarna merah kecokelatan. Buah asam kandis yang sudah berwarna hitam menunjukan proses pengeringan yang tak sempurna: masih lembap tetapi sudah disimpan.
Sinonimnya ''G. tinctoria'', ''Xanthochymus pictorius''.


Asam kandis dimanfaatkan buahnya. Rasa buahnya masam sedangkan rasa kulit buah kelat. Buah asam kandis yang sudah dikeringkan umumnya dijadikan [[bumbu]] dapur, selai, campuran [[kari]]. Buah segarnya dapat dibuat [[acar]]. Asam kandis banyak dipakai dalam masakan dari [[Sumatra]], seperti [[rendang]], [[pindang]] ikan, dan pindang daging. Varietas asam kandis yang lain adalah [[kokam]], bumbu yang dihasilkan dari tumbuhan sekerabat (''G. indica''). Pemanfaatan lainnya adalah sebagai sumber bahan pewarna.
== Rujukan ==

* [http://ecocrop.fao.org/ecocrop/srv/en/cropView?id=1125 Data FAO]
== Referensi ==
* [http://ecocrop.fao.org/ecocrop/srv/en/cropView?id=1125 Data FAO] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20190531155043/http://ecocrop.fao.org/ecocrop/srv/en/cropView%3Fid%3D1125 |date=2019-05-31 }}
* [http://www.henriettesherbal.com/pictures/p06/pages/garcinia-xanthochymus-1.htm Gambar]
* [http://www.henriettesherbal.com/pictures/p06/pages/garcinia-xanthochymus-1.htm Gambar]


{{rempah-rempah}}
{{rempah-rempah}}

{{tanaman-obat-stub}}
{{Taxonbar|from=Q3095353}}


[[Kategori:Rempah-rempah]]
[[Kategori:Rempah-rempah]]
[[Kategori:Clusiaceae]]
[[Kategori:Clusiaceae]]
[[Kategori:Garcinia]]
[[Kategori:Buah-buahan]]



[[jv:Asem kandis]]
{{tanaman-obat-stub}}
[[ms:Asam kandis]]

Revisi terkini sejak 29 Juni 2024 12.46

Asam kandis
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Klad: Tracheophyta
Klad: Angiospermae
Klad: Eudikotil
Klad: Rosid
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
G. xanthochymus
Nama binomial
Garcinia xanthochymus
Sinonim
  • Garcinia tinctoria
  • Xanthochymus pictorius

Asam kandis (Garcinia xanthochymus) termasuk golongan pohon yang daunnya selalu hijau (evergreen) dalam arti tidak menggugurkan daunnya di musim gugur. Pohon yang tingginya berkisar antara 15–30 m dan berasal dari India ini masih sekerabat dengan manggis serta asam gelugur.

Tajuknya berbentuk seperti piramid, dengan batang utama tegak dan cabang-cabangnya tumbuh mendatar. Seperti pohon manggis, kulit batang pohon asam kandis berwarna hitam keabuan, bergetah kuning atau kuning kecokelatan. Daunnya lanset memanjang, sempit, hijau tua, panjangnya 12–24 cm. Buahnya agak membulat, meruncing, dengan diameter mencapai 9 cm, berwarna jingga pucat atau kuning pekat. Tetapi varietas yang tumbuh di pulau Sumatra terutama Sumatra Selatan menghasilkan buah berbentuk bulat dengan ujung buah cekung ke dalam, warna buah matang kuning kecokelatan, sedikit bergetah berwarna kuning hingga kuning kecokelatan. Buah yang masih muda berwarna hijau muda. Buah terdiri dari kulit buah dan 4 hingga 5 biji yang masing-masing diselimuti daging buah.

Tumbuhan ini menyukai naungan dan suasana lembap. Pembungaan biasanya setelah masa kering yang cukup panjang (minimal tiga bulan) dan bisa berbunga dua kali setahun.

Pengolahan buah menjadi asam kandis, menurut pengalaman penulis adalah dengan cara berikut: buah yang sudah matang diiris tipis-tipis, lalu dijemur di terik matahari selama beberapa hari sampai kering. Buah asam kandis tahan disimpan bertahun-tahun. Buah asam kandis yang baik adalah yang berwarna merah kecokelatan. Buah asam kandis yang sudah berwarna hitam menunjukan proses pengeringan yang tak sempurna: masih lembap tetapi sudah disimpan.

Asam kandis dimanfaatkan buahnya. Rasa buahnya masam sedangkan rasa kulit buah kelat. Buah asam kandis yang sudah dikeringkan umumnya dijadikan bumbu dapur, selai, campuran kari. Buah segarnya dapat dibuat acar. Asam kandis banyak dipakai dalam masakan dari Sumatra, seperti rendang, pindang ikan, dan pindang daging. Varietas asam kandis yang lain adalah kokam, bumbu yang dihasilkan dari tumbuhan sekerabat (G. indica). Pemanfaatan lainnya adalah sebagai sumber bahan pewarna.

Referensi

[sunting | sunting sumber]