Art Deco: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Lita Widi H (bicara | kontrib) Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan. |
||
(92 revisi perantara oleh 60 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
[[ |
[[Berkas:Chrysler building- top.jpg|jmpl|Lingkaran spiral Art Deco di [[Gedung Chrysler]] di New York, dibangun pada 1928–1930.]] |
||
[[Berkas:"Roemah Passir", villa in art-decostijl, Prins Karelaan 42, Zoute (Knokke-Heist).JPG|jmpl|"Roemah Passir", sebuah villa Art Deco di [[Knokke-Heist]] ([[Belgia]] barat)]] |
|||
'''Art Deco''' adalah |
'''Art Deco''' adalah gaya hias yang lahir setelah [[Perang Dunia I]] dan berakhir sebelum Perang Dunia II yang banyak diterapkan dalam berbagai bidang, misalnya eksterior, interior, mebel, patung, poster, pakaian, perhiasan dan lain-lain dari 1920 hingga 1939,<ref name="Bandung">{{Cite web |url=http://www.bandungheritage.org/index.php?option=com_content&task=view&id=33&Itemid=1 |title=Salinan arsip |access-date=2010-05-04 |archive-date=2012-01-26 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120126230650/http://www.bandungheritage.org/index.php?option=com_content&task=view&id=33&Itemid=1 |dead-url=yes }}</ref> yang memengaruhi [[seni dekoratif]] seperti [[arsitektur]], [[desain interior]], dan [[desain industri]], maupun [[seni visual]] seperti misalnya [[pakaian|fesyen]], [[lukisan]], [[seni grafis]], dan [[film]]. Gerakan ini, dalam pengertian tertentu, adalah gabungan dari berbagai gaya dan gerakan pada awal [[abad ke-20]], termasuk [[Konstruksionisme]], [[Kubisme]], [[Modernisme]], [[Bauhaus]], [[Art Nouveau]], dan [[Futurisme (seni)|Futurisme]]. Popularitasnya memuncak pada 1920-an. Meskipun banyak gerakan desain mempunyai akar atau maksud politik atau filsafati, Art Deco murni bersifat dekoratif. Pada masa itu, gaya ini dianggap anggun, fungsional, dan ultra modern. |
||
== Sejarah == |
== Sejarah == |
||
[[Berkas:Helsinki Railway Station 20050604.jpg|jmpl|ka|Stasiun Kereta Api Eliel Saarinen di Helsinki, Finlandia [[1904]] - [[1914]].]] |
|||
Setelah [[Exposition Universelle (1900)|Eksposisi Dunia 1900]], berbagai seniman Perancis membentuk sebuah kolektif resmi, ''La Société des artistes décorateurs''. Para pendirinya antara lain adalah [[Hector Guimard]], [[Eugène Grasset]], Raoul Lachenal, Paul Follot, Maurice Dufrene dan Emile Decour. Para seniman ini sangat mempengaruhi prinsip-prinsip Art Deco pada umumnya. Maksud perhimpunan ini adalah memperlihatkan tempat terkemuka dan evolusi seni dekoratif Perancis secara internasional. Wajarlah bila mereka mengorganisir ''[[Exposition Internationale des Arts Décoratifs et Industriels Modernes]]'' (Eksposisi Internasional untuk Seni Industri dan Dekoratif Modern) pada 1925, yang menampilkan seni dan kepentingan bisnis Perancis. |
|||
Art Deco merepresentasikan modernisasi dunia yang begitu cepat. Ketika gaya ini sudah menyebar luas dan sudah ada di dunia ''[[fashion]]'' di Amerika dan Eropa, kata - kata "Art Deco" sendiri tidak dikenal. [[Modernistik]] atau [[1925]] ''Style'' yang menjadi namanya. Kata Art Deco sendiri mulai muncul dari tahun [[1925]] di sebuah konferensi ''l'Exposition Internationale des Arts Decoratifs Industriels et Modernes'' yang diadakan di Paris, Prancis<ref name="huntfor">http://www.huntfor.com/arthistory/C20th/artdeco.htm</ref>.Kata Art Deco termasuk terminologi yang baru pada saat itu, diperkenalkan pertama kali pada tahun 1966 dalam sebuah katalog yang diterbitkan oleh Musée des Arts Decoratifs di Paris yang pada saat itu sedang mengadakan pameran dengan tema “Les Années 25”. Pameran itu bertujuan meninjau kembali pameran internasional ''l’Expositioan Internationale des Arts Décoratifs Industriels et Modernes''. Sejak saat itu nama Art Deco dipakai untuk menamai seni yang saat itu sedang populer dan modern. Munculnya terminologi itu pada beberapa artikel semakin membuat nama Art Deco eksis. Art Deco semakin mendapat tempat dalam dunia seni dengan dipublikasikannya buku “Art Deco” karangan Bevis Hillier di Amerika pada tahun 1969.<ref name="indis">http://www.arsitekturindis.com/?p=87{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> |
|||
Dalam perjalanannya Art Deco dipengaruhi oleh berbagai macam aliran modern, antara lain Kubisme, Futurisme dan Konstruktivisme serta juga mengambil ide-ide desain kuno misalnya dari Mesir, Siria dan Persia.<ref name="Bandung"/> Meskipun Art Deco terlihat seperti ultra modern, sebenarnya bisa ditelaah kembali ke zaman kuburan [[Mesir Kuno|Mesir kuno]]. Secara khusus, penemuan kubur [[Raja Tut]] pada tahun [[1920]] membuka pintu lebar terhadap gaya ini. Garis yang tegas, warna - warna yang kuat dan fitur - fitur arsitektural yang berbentuk [[zig-zag]] ditambahkan ke dalam objek - objek yang diletakkan di dalam kubur untuk menghibur dan mencerahkan raja yang sedang tertidur.<ref name="miami">{{Cite web |url=http://miami.about.com/cs/arts/a/aa010603a.htm |title=Salinan arsip |access-date=2010-05-04 |archive-date=2011-05-15 |archive-url=https://web.archive.org/web/20110515183356/http://miami.about.com/cs/arts/a/aa010603a.htm |dead-url=yes }}</ref> |
|||
Gerakan awal ini disebut Style Moderne. Istilah ''Art Deco'' diambil dari [[Exposition Internationale des Arts Décoratifs et Industriels Modernes|Eksposisi 1925]], meskipun baru pada 1960-an istilah ini diciptakan, ketika terjadi kebangkitan kembali Art Deco. |
|||
[[Eksposisi]] Paris benar - benar menjadi momok, namun itu bukan awalnya. Tahun 1925 berbagai bangunan mengaplikasikan elemen - elemen yang menuju ke gaya Art Deco. Contohnya adalah Stasiun Kereta Api Eliel Saarinen di Helsinki, Finlandia [[1904]] - [[1914]]. Dengan 4 figur raksasa, setiap figurnya memiliki ''Globe of Light'' atau bola lampu, yang sangat esensial bagi Art Deco<ref name="decopix">{{Cite web |url=http://www.decopix.com/New%20Site/Pages/Directory%20Pages/Intro.html |title=Salinan arsip |access-date=2010-05-04 |archive-date=2008-10-29 |archive-url=https://web.archive.org/web/20081029202446/http://www.decopix.com/New%20Site/Pages/Directory%20Pages/Intro.html |dead-url=yes }}</ref> |
|||
== Sumber-sumber dan Atribut-atribut == |
== Sumber-sumber dan Atribut-atribut == |
||
[[ |
[[Berkas:Beau Brownie.jpg|jmpl|ka|Kamera "Beau Brownie" karya [[Walter Dorwin Teague]] untuk [[Eastman Kodak]].]] |
||
Art Deco secara umum dianggap sebagai suatu bentuk eklektik dari keanggunan dan gaya modernisme, yang dipengaruhi berbagai sumber. |
Art Deco secara umum dianggap sebagai suatu bentuk eklektik dari keanggunan dan gaya modernisme, yang dipengaruhi berbagai sumber. Di antaranya adalah seni tradisional Afrika, Mesir, atau Aztek Meksiko, dan juga [[Abad Mesin]] atau teknologi [[Streamline]] seperti [[penerbangan]] modern, [[Penerangan]] listrik, [[radio]], dan bangunan [[pencakar langit]]. Pengaruh desain ini terlihat pada fractionated, crystalline, bentuk facet dari dekorasi [[Kubisme]] dan [[Futurisme]], dalam wadah [[Fauvisme]]. Tema populer lain dalam Art Deco adalah bentuk-bentuk bersifat trapezoid, zigzag, geometri, dan bentuk puzzle, yang banyak terlihat pada karya mula-mula. |
||
Sejalan dengan pengaruh-pengaruh ini,Art Deco dikarakterkan dengan penggunaan bahan-bahan seperti [[aluminum]], [[stainless steel]],[[lacquer]] |
Sejalan dengan pengaruh-pengaruh ini,Art Deco dikarakterkan dengan penggunaan bahan-bahan seperti [[aluminum]], [[stainless steel]],[[lacquer]], inlaid wood, kulit hiu ([[shagreen]]), dan kulit zebra. Penggunaan berani dari bentuk bertingkat, sapuan kurva (unlike the sinuous, natural curves of the [[Art Nouveau]]), pola-pola [[Chevron (insignia)|chevron]], dan motif [[pancaran matahari]] adalah tipikal dari Art Deco. Beberapa dari motif ini sering muncul pada saat ini— contohnya, motif pancaran matahari dalam berbagai konteks seperti sepatu wanita, radiator grilles, auditorium dari [[Radio City Music Hall]], dan puncak dari [[Gedung Chrysler]]. |
||
<!--== nanti dilanjutin ^^ == |
<!--== nanti dilanjutin ^^ == |
||
Art Deco was an opulent style, and its lavishness is attributed to reaction to the forced austerity imposed by [[World War I]]. Its rich, festive character fitted it for "modern" contexts, including interiors of cinema theaters and [[ocean liner]]s such as the ''[[SS Ile de France|Ile de France]]'' and ''[[SS Normandie|Normandie]]''. |
Art Deco was an opulent style, and its lavishness is attributed to reaction to the forced austerity imposed by [[World War I]]. Its rich, festive character fitted it for "modern" contexts, including interiors of cinema theaters and [[ocean liner]]s such as the ''[[SS Ile de France|Ile de France]]'' and ''[[SS Normandie|Normandie]]''. |
||
[[ |
[[Berkas:Buffalo City Hall - 001.jpg|thumb|[[Buffalo, New York]] City Hall, an Art Deco masterpiece.]] |
||
A parallel movement called [[Streamline Moderne]], or simply Streamline, followed close behind. Streamline was influenced by the modern aerodynamic designs emerging from advancing technologies in aviation, ballistics, and other fields requiring high velocity. The attractive shapes resulting from scientifically applied aerodynamic principles were enthusiastically adopted within Art Deco, applying streamlining techniques to other useful objects in everyday life, such as the automobile. Although the [[Chrysler Airflow]] design of 1933 was commercially unsuccessful, it provided the lead for more conservatively designed pseudo-streamlined vehicles. These "streamlined" forms began to be used even for mundane and static objects such as pencil sharpeners and refrigerators. |
A parallel movement called [[Streamline Moderne]], or simply Streamline, followed close behind. Streamline was influenced by the modern aerodynamic designs emerging from advancing technologies in aviation, ballistics, and other fields requiring high velocity. The attractive shapes resulting from scientifically applied aerodynamic principles were enthusiastically adopted within Art Deco, applying streamlining techniques to other useful objects in everyday life, such as the automobile. Although the [[Chrysler Airflow]] design of 1933 was commercially unsuccessful, it provided the lead for more conservatively designed pseudo-streamlined vehicles. These "streamlined" forms began to be used even for mundane and static objects such as pencil sharpeners and refrigerators. |
||
Baris 30: | Baris 34: | ||
==Visual arts== |
==Visual arts== |
||
[[ |
[[Berkas:Redentor.jpg|right|thumb|''[[Christ the Redeemer]]'' by [[Paul Landowski]] is located atop Corcovado Mountain in Rio de Janeiro, Brazil.]] |
||
Art Deco themes affected the visual arts as well, lending Fauvist palettes and Futurist and Cubist concepts while standing in opposition to traditional art formats. Strong, dynamic lines; bright colours; and fast, modern landscapes can be commonly seen in painting, lithographs, and posters from this design period. Visual artists include [[Tamara De Lempicka]], [[Adolphe Mouron Cassandre]], [[Romain de Tirtoff]], [[Louis Lozowick]], [[Aleksandra Ekster]], and [[Grant Wood]]. |
Art Deco themes affected the visual arts as well, lending Fauvist palettes and Futurist and Cubist concepts while standing in opposition to traditional art formats. Strong, dynamic lines; bright colours; and fast, modern landscapes can be commonly seen in painting, lithographs, and posters from this design period. Visual artists include [[Tamara De Lempicka]], [[Adolphe Mouron Cassandre]], [[Romain de Tirtoff]], [[Louis Lozowick]], [[Aleksandra Ekster]], and [[Grant Wood]]. |
||
Baris 37: | Baris 41: | ||
==Modern applications== |
==Modern applications== |
||
[[ |
[[Berkas:Eaton's College Street Store Toronto Canada - 7th Floor Lobby Sketch.jpg|thumb|right|[[College Park (Toronto)]] Department Store interior drawing]] |
||
Although Art Deco fell out of vogue in the 1940s, it has had small rebirths over subsequent decades. Its designs frequently appear in modern architecture, entertainment, and media when a "classic retro" look is sought. In media, such examples are obvious in ''[[Batman: The Animated Series]]'' from the early 1990s in which the shows creators used Art Deco stylings fused with a deliberate darkness to create an Art Deco variant style often referred to as Dark Deco. Films such as ''[[Sky Captain and the World of Tomorrow]]'', ''[[Dick Tracy (film)|Dick Tracy]]'', and [[King Kong (2005 film)|''King Kong'']] have various Art Deco elements as well. In [[Marilyn Manson]]'s ''[[The Golden Age of Grotesque]]'', he demonstrates an Art Deco style mixed with his gothic trademark. |
Although Art Deco fell out of vogue in the 1940s, it has had small rebirths over subsequent decades. Its designs frequently appear in modern architecture, entertainment, and media when a "classic retro" look is sought. In media, such examples are obvious in ''[[Batman: The Animated Series]]'' from the early 1990s in which the shows creators used Art Deco stylings fused with a deliberate darkness to create an Art Deco variant style often referred to as Dark Deco. Films such as ''[[Sky Captain and the World of Tomorrow]]'', ''[[Dick Tracy (film)|Dick Tracy]]'', and [[King Kong (2005 film)|''King Kong'']] have various Art Deco elements as well. In [[Marilyn Manson]]'s ''[[The Golden Age of Grotesque]]'', he demonstrates an Art Deco style mixed with his gothic trademark. |
||
In [[Long Beach, California]], much of the recent city development has been presented in an Art Deco-like, postmodern style. Similarly, [[Downtown Disney]] in [[Anaheim, California]] has an Art Deco-themed section. |
|||
Art Deco is used popularily in video game graphic design. [[Bioshock]] takes place in an underwater community heavily influenced by Art Deco. [[Fallout (computer game)|Fallout]]'s design was heavily influenced by Art Deco. The [[film noir]]-type adventure game [[Grim Fandango]] takes largely place in an very pronounced Art Deco environment. The computer game [[Sim City 4]] makes heavy use of Art Deco buildings. |
|||
==See also== |
==See also== |
||
Baris 49: | Baris 49: | ||
*[[Streamline Moderne]] |
*[[Streamline Moderne]] |
||
*[[List of Art Deco architecture]] |
*[[List of Art Deco architecture]] |
||
*[[List of Art Deco buildings in Melbourne]] |
|||
*[[List of Art Deco buildings in Tasmania]] |
|||
--> |
--> |
||
== Art Deco di Indonesia == |
|||
<gallery> |
|||
Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Villa Isola aan de Lembangweg bij Bandoeng TMnr 60026636.jpg|[[Villa Isola]], Bandung. Arsitek Prof. [[Charles Prosper Wolff Schoemaker]]. |
|||
Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Becak bij bioscoop Megaria TMnr 20018029.jpg|[[Bioskop Megaria, Jakarta]]. |
|||
Berkas:Grand Preanger Bandung 2008 sk.jpg|[[Grand Hotel Preanger]], Bandung. Arsitek Prof. [[Charles Prosper Wolff Schoemaker]]. |
|||
Berkas:Savoy Homann Hotel - Oceanwave.jpg|[[Hotel Savoy Homann|Hotel Bidakara Grand Savoy Homann]], Bandung. Arsitek [[A.F. Aalbers]]. |
|||
Berkas:Jakarta Indonesia Bus-stop-Museum-Fatahillah-01.jpg|[[Museum Fatahillah (Transjakarta)|Halte Museum Fatahillah]] yang terletak pada jalur [[Koridor 12 Transjakarta]]. Salah satu bangunan bergaya Art Deco yang dibangun pasca kemerdekaan Indonesia, juga merupakan satu dari dua halte [[Transjakarta Koridor 1]] (yang satunya adalah [[Halte Transjakarta Kali Besar Barat|Halte Kali Besar Barat]], keduanya sama-sama menjadi titik transit menuju [[Transjakarta Koridor 12|Koridor 12]]) yang bergaya Art Deco. |
|||
Berkas:Sky Bridge CSW.jpg|[[Pumpunan Moda CSW]] yang menjadi titik pertemuan bagi Koridor 1, [[Transjakarta Koridor 13|Koridor 13]], serta [[Lin Utara–Selatan (MRT Jakarta)]]. |
|||
</gallery> |
|||
== Referensi == |
|||
{{reflist}} |
|||
== Pranala luar == |
== Pranala luar == |
||
{{Commonscat|Art Deco}} |
{{Commonscat|Art Deco}} |
||
⚫ | |||
*[http://www.vam.ac.uk/vastatic/microsites/1157_art_deco/ V & A Art Deco exhibition, 2003] |
|||
*[http://www. |
* [http://www.artdecosociety.org/ The Art Deco Society of California] |
||
*[http://www. |
* [http://www.achome.co.uk/artdeco/index.php?page=links Art Deco Resource] |
||
⚫ | |||
⚫ | |||
*[http://www.geocities.com/barrybyrne.geo/deco1.htm Art Deco in Ireland] |
|||
*[http://www.artdeconapier.com/ The Art Deco Trust of Napier, New Zealand] |
|||
*[http://www.artdecosociety.org/ The Art Deco Society of California] |
|||
*[http://www.achome.co.uk/artdeco/index.php?page=links Art Deco Resource] |
|||
⚫ | |||
{{Westernart}} |
{{Westernart}} |
||
{{Modernarch}} |
<!-- {{Modernarch}} --> |
||
[[Category:Art Deco| ]] |
|||
[[Category:Gaya arsitektur]] |
|||
[[Category:Seni dekoratif]] |
|||
[[Category:Seni visual]] |
|||
[[ |
[[Kategori:Art Deco| ]] |
||
[[ |
[[Kategori:Gaya arsitektur]] |
||
[[ |
[[Kategori:Seni dekoratif]] |
||
[[ |
[[Kategori:Seni rupa]] |
||
[[ |
[[Kategori:Gerakan seni]] |
||
[[ |
[[Kategori:Seni modern]] |
||
[[ |
[[Kategori:Seni rupa barat]] |
||
[[he:אר דקו]] |
|||
[[it:Art Déco]] |
|||
[[ja:アール・デコ]] |
|||
[[ka:არტ-დეკო]] |
|||
[[lt:Art Deco]] |
|||
[[nl:Art deco]] |
|||
[[no:Art deco]] |
|||
[[nrm:Art Déco]] |
|||
[[pl:Art déco]] |
|||
[[pt:Art déco]] |
|||
[[ro:Art Deco]] |
|||
[[ru:Ар-деко]] |
|||
[[sv:Art déco]] |
|||
[[uk:Арт Деко]] |
|||
[[zh:装饰艺术运动]] |
Revisi terkini sejak 22 Februari 2024 06.56
Art Deco adalah gaya hias yang lahir setelah Perang Dunia I dan berakhir sebelum Perang Dunia II yang banyak diterapkan dalam berbagai bidang, misalnya eksterior, interior, mebel, patung, poster, pakaian, perhiasan dan lain-lain dari 1920 hingga 1939,[1] yang memengaruhi seni dekoratif seperti arsitektur, desain interior, dan desain industri, maupun seni visual seperti misalnya fesyen, lukisan, seni grafis, dan film. Gerakan ini, dalam pengertian tertentu, adalah gabungan dari berbagai gaya dan gerakan pada awal abad ke-20, termasuk Konstruksionisme, Kubisme, Modernisme, Bauhaus, Art Nouveau, dan Futurisme. Popularitasnya memuncak pada 1920-an. Meskipun banyak gerakan desain mempunyai akar atau maksud politik atau filsafati, Art Deco murni bersifat dekoratif. Pada masa itu, gaya ini dianggap anggun, fungsional, dan ultra modern.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Art Deco merepresentasikan modernisasi dunia yang begitu cepat. Ketika gaya ini sudah menyebar luas dan sudah ada di dunia fashion di Amerika dan Eropa, kata - kata "Art Deco" sendiri tidak dikenal. Modernistik atau 1925 Style yang menjadi namanya. Kata Art Deco sendiri mulai muncul dari tahun 1925 di sebuah konferensi l'Exposition Internationale des Arts Decoratifs Industriels et Modernes yang diadakan di Paris, Prancis[2].Kata Art Deco termasuk terminologi yang baru pada saat itu, diperkenalkan pertama kali pada tahun 1966 dalam sebuah katalog yang diterbitkan oleh Musée des Arts Decoratifs di Paris yang pada saat itu sedang mengadakan pameran dengan tema “Les Années 25”. Pameran itu bertujuan meninjau kembali pameran internasional l’Expositioan Internationale des Arts Décoratifs Industriels et Modernes. Sejak saat itu nama Art Deco dipakai untuk menamai seni yang saat itu sedang populer dan modern. Munculnya terminologi itu pada beberapa artikel semakin membuat nama Art Deco eksis. Art Deco semakin mendapat tempat dalam dunia seni dengan dipublikasikannya buku “Art Deco” karangan Bevis Hillier di Amerika pada tahun 1969.[3]
Dalam perjalanannya Art Deco dipengaruhi oleh berbagai macam aliran modern, antara lain Kubisme, Futurisme dan Konstruktivisme serta juga mengambil ide-ide desain kuno misalnya dari Mesir, Siria dan Persia.[1] Meskipun Art Deco terlihat seperti ultra modern, sebenarnya bisa ditelaah kembali ke zaman kuburan Mesir kuno. Secara khusus, penemuan kubur Raja Tut pada tahun 1920 membuka pintu lebar terhadap gaya ini. Garis yang tegas, warna - warna yang kuat dan fitur - fitur arsitektural yang berbentuk zig-zag ditambahkan ke dalam objek - objek yang diletakkan di dalam kubur untuk menghibur dan mencerahkan raja yang sedang tertidur.[4]
Eksposisi Paris benar - benar menjadi momok, namun itu bukan awalnya. Tahun 1925 berbagai bangunan mengaplikasikan elemen - elemen yang menuju ke gaya Art Deco. Contohnya adalah Stasiun Kereta Api Eliel Saarinen di Helsinki, Finlandia 1904 - 1914. Dengan 4 figur raksasa, setiap figurnya memiliki Globe of Light atau bola lampu, yang sangat esensial bagi Art Deco[5]
Sumber-sumber dan Atribut-atribut
[sunting | sunting sumber]Art Deco secara umum dianggap sebagai suatu bentuk eklektik dari keanggunan dan gaya modernisme, yang dipengaruhi berbagai sumber. Di antaranya adalah seni tradisional Afrika, Mesir, atau Aztek Meksiko, dan juga Abad Mesin atau teknologi Streamline seperti penerbangan modern, Penerangan listrik, radio, dan bangunan pencakar langit. Pengaruh desain ini terlihat pada fractionated, crystalline, bentuk facet dari dekorasi Kubisme dan Futurisme, dalam wadah Fauvisme. Tema populer lain dalam Art Deco adalah bentuk-bentuk bersifat trapezoid, zigzag, geometri, dan bentuk puzzle, yang banyak terlihat pada karya mula-mula. Sejalan dengan pengaruh-pengaruh ini,Art Deco dikarakterkan dengan penggunaan bahan-bahan seperti aluminum, stainless steel,lacquer, inlaid wood, kulit hiu (shagreen), dan kulit zebra. Penggunaan berani dari bentuk bertingkat, sapuan kurva (unlike the sinuous, natural curves of the Art Nouveau), pola-pola chevron, dan motif pancaran matahari adalah tipikal dari Art Deco. Beberapa dari motif ini sering muncul pada saat ini— contohnya, motif pancaran matahari dalam berbagai konteks seperti sepatu wanita, radiator grilles, auditorium dari Radio City Music Hall, dan puncak dari Gedung Chrysler.
Art Deco di Indonesia
[sunting | sunting sumber]-
Villa Isola, Bandung. Arsitek Prof. Charles Prosper Wolff Schoemaker.
-
Grand Hotel Preanger, Bandung. Arsitek Prof. Charles Prosper Wolff Schoemaker.
-
Hotel Bidakara Grand Savoy Homann, Bandung. Arsitek A.F. Aalbers.
-
Halte Museum Fatahillah yang terletak pada jalur Koridor 12 Transjakarta. Salah satu bangunan bergaya Art Deco yang dibangun pasca kemerdekaan Indonesia, juga merupakan satu dari dua halte Transjakarta Koridor 1 (yang satunya adalah Halte Kali Besar Barat, keduanya sama-sama menjadi titik transit menuju Koridor 12) yang bergaya Art Deco.
-
Pumpunan Moda CSW yang menjadi titik pertemuan bagi Koridor 1, Koridor 13, serta Lin Utara–Selatan (MRT Jakarta).
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-01-26. Diakses tanggal 2010-05-04.
- ^ http://www.huntfor.com/arthistory/C20th/artdeco.htm
- ^ http://www.arsitekturindis.com/?p=87[pranala nonaktif permanen]
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-05-15. Diakses tanggal 2010-05-04.
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-10-29. Diakses tanggal 2010-05-04.