Jeruk purut: Perbedaan antara revisi
k →top: migrasi |
|||
(22 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{untuk|taman pemakaman umum di Jakarta Selatan|Taman Pemakaman Umum Jeruk Purut}} |
|||
{{Taxobox |
|||
{{Speciesbox |
|||
| color = lightgreen |
|||
| |
| fill = yes |
||
⚫ | |||
| image =Citrus_hystrix_Blanco2.408-cropped.jpg |
|||
⚫ | |||
| image_width = 190px |
|||
| image_caption = Jeruk purut dari Blanco |
|||
| regnum = [[Plantae]] |
|||
| divisio = [[flowering plant|Magnoliophyta]] |
|||
| classis = [[dicotyledon|Magnoliopsida]] |
|||
| subclassis = [[Rosidae]] |
|||
| ordo = [[Sapindales]] |
|||
| familia = [[Rutaceae]] |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
| binomial = ''Citrus × hystrix'' |
|||
| binomial_authority = [[De Candolle|DC.]] |
|||
}} |
|||
'''Jeruk |
'''Jeruk purut''' (''Citrus × hystrix'' DC.) merupakan tumbuhan [[perdu]] yang dimanfaatkan terutama [[buah]] dan [[daun]]nya sebagai bumbu penyedap masakan. Dalam perdagangan internasional dikenal sebagai '''''kaffir lime''''', sementara nama lainnya ''ma kruut'' ([[Thailand]]), ''krauch soeuch'' ([[Kamboja]]), '' 'khi 'hout'' ([[Laos]]), ''shouk-pote'' ([[Burma]]), ''kabuyau, kulubut, kolobot'' ([[Filipina]]), ''truc'' ([[Vietnam]]) dan ''limau kuwit'' (Banjar). Dungga Mbudi ([[Kota Bima|Bima]], [[Mbojo]]) |
||
[[Berkas:Kaffir_lime_leaf.jpg| |
[[Berkas:Kaffir_lime_leaf.jpg|jmpl|200px|kiri|Daun jeruk purut, dipakai sebagai pengharum dalam masakan]] |
||
Jeruk rempah ini termasuk ke dalam subgenus ''Papeda'', berbeda dengan jenis jeruk pasaran lainnya, sehingga penampilannya mudah dikenali |
Jeruk rempah ini termasuk ke dalam subgenus ''Papeda'', berbeda dengan jenis jeruk pasaran lainnya, sehingga penampilannya mudah dikenali. |
||
Tumbuhannya berbentuk [[pohon]] kecil dengan tinggi antara 2–12 meter. Batangnya bengkok atau bersudut, agak kecil, dan bercabang rendah. Tajuknya tak beraturan. Cabang-cabangnya rapat. [[Ranting]]nya ber[[duri]], kecil, dan bersudut tajam. [[Daun]] berbentuk bulat telur, ujungnya tumpul, dan bertangkai satu.<ref name="sarwono">{{aut|Sarwono, B.}} (1991). ''Jeruk dan Kerabatnya''. Hlm. 73. [[Jakarta]]: Penebar Swadaya. ISBN 979-489-003-0.</ref> Daunnya itu seperti dua helai yang tersusun vertikal akibat pelekukan tepinya yang ekstrem; tebal dan permukaannya licin, agak berlapis [[malam]]. Daun muda dapat berwarna ungu yang kuat. Buahnya kecil, biasanya tidak pernah berdiameter lebih daripada 2 cm, membulat dengan tonjolan-tonjolan dan permukaan kulitnya kasar; kulit buah tebal. Perbanyakan dilakukan dengan biji atau dengan [[Pencangkokan (pertanian)|pencangkokan]]. |
|||
⚫ | Dalam dunia |
||
[[Berkas:Jeruk Purut (Citrus hystrix).jpg|jmpl|jeruk purut]] |
|||
⚫ | Dalam dunia boga [[Asia Tenggara]] penggunaannya cukup sering dan rasa sari buahnya yang masam biasanya digunakan sebagai penetral bau amis daging atau ikan untuk mencegah rasa mual, seperti pada [[siomay]]. Ikan yang sudah dibersihkan biasanya ditetesi perasan buahnya untuk mengurangi aroma amis. Daun jeruk purut juga banyak dipakai . Potongannya dicampurkan pada bumbu [[pecel]] atau juga [[gado-gado]] untuk mengharumkan. Demikian pula dalam pembuatan [[rempeyek]], potongan daunnya dicampurkan pada [[adonan]] [[tepung]] yang kemudian di[[goreng]]. Di [[Thailand]], daun jeruk purut sangat populer dalam masakannya. [[Tom yam]] dan [[tom khaa]], dua makanan berkuah yang populer, menggunakannya. Menu dari [[Kamboja]], [[Semenanjung Malaya]], [[Pulau Sumatra]], [[Pulau Jawa]], dan [[Pulau Bali]] juga menggunakan daun jeruk purut sebagai pengharum masakan. |
||
Sebagai bumbu masak, daun maupun buah jeruk purut sukar dicari penggantinya. Kulit jeruk nipis dapat dipakai apabila terpaksa. Daunnya dapat dikeringkan untuk dipakai pada waktu mendatang namun hanya bertahan kurang dari setahun. Cara pengawetan lain yang lebih awet adalah dengan [[pembekuan|dibekukan]]. |
Sebagai bumbu masak, daun maupun buah jeruk purut sukar dicari penggantinya. Kulit jeruk nipis dapat dipakai apabila terpaksa. Daunnya dapat dikeringkan untuk dipakai pada waktu mendatang namun hanya bertahan kurang dari setahun. Cara pengawetan lain yang lebih awet adalah dengan [[pembekuan|dibekukan]]. |
||
[[Berkas:Citrus_hystrix_dsc07772.jpg| |
[[Berkas:Citrus_hystrix_dsc07772.jpg|jmpl|190px|kiri|Buah jeruk purut]] |
||
Beberapa wewangian juga memakai minyak jeruk purut (diperoleh dari daun atau kulit buahnya) sebagai komponennya. Karakteristik minyak daunnya terutama didominasi oleh [[minyak atsiri]] (-)-(S)-[[citronelal]] (80%), sisanya adalah citronelol (10%), nerol dan [[limonena]]. Jeruk purut adalah istimewa karena pada jeruk-jeruk lainnya yang mendominasi adalah [[isomeri optik|enantiomernya]], (+)-(R)-citronelal (juga dapat ditemukan pada [[serai]]). Kulit buahnya memiliki komponen yang serupa dengan kulit buah jeruk nipis, dengan komponen utama adalah limonena dan β-[[pinena]]. |
Beberapa wewangian juga memakai minyak jeruk purut (diperoleh dari daun atau kulit buahnya) sebagai komponennya. Karakteristik minyak daunnya terutama didominasi oleh [[minyak atsiri|minyak asiri]] (-)-(S)-[[citronelal]] (80%), sisanya adalah citronelol (10%), nerol, dan [[limonena]]. Jeruk purut adalah istimewa karena pada jeruk-jeruk lainnya yang mendominasi adalah [[isomeri optik|enantiomernya]], (+)-(R)-citronelal (juga dapat ditemukan pada [[serai]]). Kulit buahnya memiliki komponen yang serupa dengan kulit buah jeruk nipis, dengan komponen utama adalah limonena dan β-[[pinena]]. |
||
Nama ilmiah yang dipakai (''Citrus hystrix'') berarti "jeruk landak", mengacu pada [[duri]]-duri yang dimiliki batangnya. |
Nama ilmiah yang dipakai (''Citrus hystrix'') berarti "jeruk landak", mengacu pada [[duri]]-duri yang dimiliki batangnya. |
||
== |
== Referensi == |
||
{{reflist}} |
|||
== Pranala luar == |
|||
* [http://gernot-katzers-spice-pages.com/engl/Citr_hys.html Deskripsi rempah-rempah dari Uni Graz, Austria] |
* [http://gernot-katzers-spice-pages.com/engl/Citr_hys.html Deskripsi rempah-rempah dari Uni Graz, Austria] |
||
* [http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?mnu=2&id=221 Jeruk purut dalam Sentra Informasi IPTEK] |
* [http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?mnu=2&id=221 Jeruk purut dalam Sentra Informasi IPTEK] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090219090314/http://iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?mnu=2&id=221 |date=2009-02-19 }} |
||
{{rempah-rempah}} |
{{rempah-rempah}} |
||
{{Taxonbar|from=Q465934}} |
|||
[[Kategori:Jeruk]] |
|||
[[Kategori:Rempah-rempah]] |
[[Kategori:Rempah-rempah]] |
||
[[Kategori:Buah-buahan]] |
[[Kategori:Buah-buahan]] |
||
[[Kategori: |
[[Kategori:Citrus]] |
||
[[Kategori:Bahan makanan]] |
|||
[[Kategori:Bahan minuman]] |
Revisi terkini sejak 26 September 2024 09.06
Jeruk purut | |
---|---|
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | Plantae |
Klad: | Tracheophyta |
Klad: | Angiospermae |
Klad: | Eudikotil |
Klad: | Rosid |
Ordo: | Sapindales |
Famili: | Rutaceae |
Genus: | Citrus |
Spesies: | C. hystrix
|
Nama binomial | |
Citrus hystrix |
Jeruk purut (Citrus × hystrix DC.) merupakan tumbuhan perdu yang dimanfaatkan terutama buah dan daunnya sebagai bumbu penyedap masakan. Dalam perdagangan internasional dikenal sebagai kaffir lime, sementara nama lainnya ma kruut (Thailand), krauch soeuch (Kamboja), 'khi 'hout (Laos), shouk-pote (Burma), kabuyau, kulubut, kolobot (Filipina), truc (Vietnam) dan limau kuwit (Banjar). Dungga Mbudi (Bima, Mbojo)
Jeruk rempah ini termasuk ke dalam subgenus Papeda, berbeda dengan jenis jeruk pasaran lainnya, sehingga penampilannya mudah dikenali.
Tumbuhannya berbentuk pohon kecil dengan tinggi antara 2–12 meter. Batangnya bengkok atau bersudut, agak kecil, dan bercabang rendah. Tajuknya tak beraturan. Cabang-cabangnya rapat. Rantingnya berduri, kecil, dan bersudut tajam. Daun berbentuk bulat telur, ujungnya tumpul, dan bertangkai satu.[1] Daunnya itu seperti dua helai yang tersusun vertikal akibat pelekukan tepinya yang ekstrem; tebal dan permukaannya licin, agak berlapis malam. Daun muda dapat berwarna ungu yang kuat. Buahnya kecil, biasanya tidak pernah berdiameter lebih daripada 2 cm, membulat dengan tonjolan-tonjolan dan permukaan kulitnya kasar; kulit buah tebal. Perbanyakan dilakukan dengan biji atau dengan pencangkokan.
Dalam dunia boga Asia Tenggara penggunaannya cukup sering dan rasa sari buahnya yang masam biasanya digunakan sebagai penetral bau amis daging atau ikan untuk mencegah rasa mual, seperti pada siomay. Ikan yang sudah dibersihkan biasanya ditetesi perasan buahnya untuk mengurangi aroma amis. Daun jeruk purut juga banyak dipakai . Potongannya dicampurkan pada bumbu pecel atau juga gado-gado untuk mengharumkan. Demikian pula dalam pembuatan rempeyek, potongan daunnya dicampurkan pada adonan tepung yang kemudian digoreng. Di Thailand, daun jeruk purut sangat populer dalam masakannya. Tom yam dan tom khaa, dua makanan berkuah yang populer, menggunakannya. Menu dari Kamboja, Semenanjung Malaya, Pulau Sumatra, Pulau Jawa, dan Pulau Bali juga menggunakan daun jeruk purut sebagai pengharum masakan.
Sebagai bumbu masak, daun maupun buah jeruk purut sukar dicari penggantinya. Kulit jeruk nipis dapat dipakai apabila terpaksa. Daunnya dapat dikeringkan untuk dipakai pada waktu mendatang namun hanya bertahan kurang dari setahun. Cara pengawetan lain yang lebih awet adalah dengan dibekukan.
Beberapa wewangian juga memakai minyak jeruk purut (diperoleh dari daun atau kulit buahnya) sebagai komponennya. Karakteristik minyak daunnya terutama didominasi oleh minyak asiri (-)-(S)-citronelal (80%), sisanya adalah citronelol (10%), nerol, dan limonena. Jeruk purut adalah istimewa karena pada jeruk-jeruk lainnya yang mendominasi adalah enantiomernya, (+)-(R)-citronelal (juga dapat ditemukan pada serai). Kulit buahnya memiliki komponen yang serupa dengan kulit buah jeruk nipis, dengan komponen utama adalah limonena dan β-pinena.
Nama ilmiah yang dipakai (Citrus hystrix) berarti "jeruk landak", mengacu pada duri-duri yang dimiliki batangnya.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Sarwono, B. (1991). Jeruk dan Kerabatnya. Hlm. 73. Jakarta: Penebar Swadaya. ISBN 979-489-003-0.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Deskripsi rempah-rempah dari Uni Graz, Austria
- Jeruk purut dalam Sentra Informasi IPTEK Diarsipkan 2009-02-19 di Wayback Machine.