Lompat ke isi

Tempoyak: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
EmausBot (bicara | kontrib)
k Bot: Migrasi 1 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q4748563
Katekuchan (bicara | kontrib)
Menambah kategori
 
(157 revisi perantara oleh 71 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox Makanan
{{Infobox food
| name = Tempoyak
| name = Tempoyak
| name_lang = تمڤويق
| image = [[Berkas:Tempoyak.jpg|250px]]
| caption = Tempoyak yang belum dimasak
| image = Tempoyak Ikan Patin 2.JPG
| caption = Tempoyak ikan patin
| alternate_name =
| alternate_name = Asam durian
| country = [[Nusantara]]
| country = [[Indonesia]]<ref name ="Ethnic Fermented Foods">{{Cite book|last=Tamang|first=Jyoti Prakash|url=https://books.google.com/books?id=6NPMDAAAQBAJ&dq=tempoyak+indonesia+fermented+durian&pg=PA382|title=Ethnic Fermented Foods and Alcoholic Beverages of Asia|date=2016-08-05|publisher=Springer|isbn=978-81-322-2800-4|language=en}}</ref><ref name="Indigenous Fermented Foods of Southeast Asia">{{Cite book|last=Owens|first=J. David|url=https://books.google.com/books?id=EWVYBQAAQBAJ&dq=tempoyak+indonesia+fermented+durian&pg=PA186|title=Indigenous Fermented Foods of Southeast Asia|date=2014-12-10|publisher=CRC Press|isbn=978-1-4398-4480-9|language=en}}</ref> dan [[Malaysia]]<ref>[https://books.google.com/books?output=html_text&id=kjbaJrnVpDAC&dq=tempoyak+hikayat+abdullah&q=tempoyak Hikayat Abdullah (in Malay).]</ref>
| region = Indonesia{{br}}[[Malaysia]]
| region = [[Jambi]], [[Sumatera Selatan]], [[Bengkulu]], [[Lampung]], dan [[Kalimantan]]
| creator = [[Bangsa Melayu]]
| national_cuisine = [[masakan Brunei|Brunei]], [[masakan Indonesia|Indonesia]], [[masakan Malaysia|Malaysia]], [[masakan Singapura|Singapura]]
| course =
| creator = [[Masakan Melayu|Orang Melayu]]
| served =
| mintime =
| main_ingredient =
| variations =
| maxtime =
| type = Bumbu masakan
| calories =
| course = Hidangan sampingan
| other =
| served = Suhu ruangan atau dingin
| main_ingredient = [[Durian]]
| minor_ingredient =
| variations =
| serving_size =
| calories =
| protein =
| fat =
| carbohydrate =
| glycemic_index =
| similar_dish =
| other =
}}
}}
'''Tempoyak''' adalah [[masakan]] yang berasal dari buah [[durian]] yang [[fermentasi|difermentasi]]. Tempoyak merupakan makanan yang biasanya dikonsumsi sebagai [[lauk]] teman [[nasi]]. Tempoyak juga dapat dimakan langsung (hal ini jarang sekali dilakukan, karena banyak yang tidak tahan dengan [[Asam|keasaman]] dan aroma dari tempoyak itu sendiri). Selain itu, tempoyak dijadikan [[bumbu]] masakan.


'''Tempoyak''' adalah jenis [[makanan]] khas etnis [[Suku Melayu|Melayu]] di pulau [[Sumatra]] dan [[Kalimantan]]. Makanan ini terbuat dari [[durian]] yang sudah melalui proses [[fermentasi (makanan)|fermentasi]]. Makanan ini biasanya dikonsumsi sebagai [[lauk]] yang dicampur dengan [[sambal]] saat menyantap nasi. Cita rasa tempoyak adalah [[asam]] karena terjadinya proses fermentasi daging buah durian.
Citarasa dari Tempoyak adalah [[Asam|masam]], karena terjadinya proses [[fermentasi]] pada daging buah [[Durian|durian]] yang menjadi bahan bakunya. Tempoyak dikenal di Indonesia (terutama di [[Palembang]], [[Lampung]] dan [[Kalimantan]]), serta [[Malaysia]]. Di [[Palembang]] sendiri, makanan ini dimakan bersama [[ayam]]. Di [[Lampung]], Tempoyak menjadi bahan dalam hidangan [[Seruit]] atau campuran dalam sambal.
Selain itu, tempoyak juga bisa dijadikan bumbu masakan.


Tempoyak dikenal di Indonesia, terutama di pulau Sumatra dan Kalimantan. [[Jambi]], terkenal dengan tempoyak campuran ikan patin dan [[baung|ikan baung]] dibuat gulai tempoyak, sambal tempoyak dan [[brengkes tempoyak]].<ref>[https://amp.kompas.com/food/read/2020/07/05/180500275/resep-gulai-tempoyak-durian-ikan-patin-kuliner-khas-jambi Resep Gulai Tempoyak Ikan Patin, Kuliner Khas Jambi] Pada ''kompas.com'' 5 Juli 2020</ref><ref>[https://www.tribunnewswiki.com/amp/2021/11/23/tempoyak-ikan-patin Tempoyak Ikan Patin Khas Jambi] di ''tribunnewswiki.com'' 23 November 2021</ref> Daerah [[Sumatera Selatan]], tempoyak lebih sering menggunakan campuran daging ayam, serta ikan patin dibuat brengkes (pepes) ikan.<ref>[https://www.fimela.com/amp/4525698/resep-brengkes-ikan-patin-tempoyak-khas-palembang Resep Brengkes Tempoyak Ikan Patin khas Palembang] Pada ''fimela.com'' 8 April 2021</ref> Kemudian di [[Bengkulu]], terkenal masakan tempoyak dengan campuran udang dengan tekstur yang sangat lembut. Sedangkan daerah [[Lampung]], tempoyak menjadi bahan dalam hidangan [[seruit]] atau campuran untuk sambal.<ref>[https://www.idntimes.com/food/recipe/dhiya-azzahra/resep-sambal-tempoyak-khas-lampung Resep Sambal Tempoyak Khas Lampung, Rasanya Unik dan Aromanya Khas] Pada ''idntimes.com'' 29 November 2021</ref>
== Sejarah tempoyak ==


Sejak tahun 2011, Tempoyak sudah dicatat oleh Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya sebagai salah satu [[Warisan Budaya Takbenda Indonesia|Warisan Budaya Takbenda]] (WBTB) yang berasal dari provinsi [[Jambi]], dengan nomor registrasi
Tempoyak diriwayatkan dalam [[Hikayat Abdullah]] sebagai makanan sehari-hari penduduk [[Terengganu]]. Ketika [[Abdullah bin Abdulkadir Munsyi]] berkunjung ke [[Terengganu]] (sekitar tahun 1836), ia mengatakan bahwa salah satu makanan kegemaran penduduk setempat adalah tempoyak.<ref>[http://books.google.co.uk/books?output=html_text&id=kjbaJrnVpDAC&dq=tempoyak+hikayat+abdullah&q=tempoyak Hikayat Abdullah]</ref> Berdasarkan sejarah yang ada dalam [[Hikayat Abdullah]], tempoyak merupakan makanan khas rumpun bangsa Melayu, yaitu [[Indonesia]] (antara lain Palembang, Lampung dan Kalimantan) dan [[Malaysia]].
2011001860.<ref>[https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailCatat=1860 Tempoyak - Jambi] di ''warisanbudaya.kemdikbud'' diakses 6 Maret 2023</ref> Sedangkan pada tahun 2019, Tempoyak dicatat kembali oleh Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya sebagai salah satu Warisan Budaya Takbenda (WBTB) dari Sumatera Selatan bersamaan dengan [[Tanjak]].<ref name="Tempoyak dan Tanjak resmi tercatat">{{Cite web|url=https://kumparan.com/urbanid/tempoyak-dan-tanjak-palembang-ditetapkan-sebagai-warisan-budaya-1s1upzysb04|title=Tempoyak dan tanjak Palembang ditetapkan sebagai warisan budaya dari Sumatera Selatan|url-status=live}}</ref>

== Sejarah ==
Sejarah terkait Tempoyak tak dapat dipisahkan dari sejarah proses fermentasi di [[Nusantara]]. Masyarakat [[Suku Melayu|Melayu]] dipercayai mengenal teknik fermentasi sejak zaman nenek moyang karena persediaan buah [[durian]] yang melimpah. Sehingga berpikir cara mengolah makanan agar tetap awet dan tahan lama. Kemudian, terciptalah Tempoyak dengan cara menyimpan durian dalam guci atau wadah yang tertutup rapat selama kurang lebih 7 hari. Sejak dulu, orang Melayu gemar membuat makanan yang difermentasi.

Kerajaan Melayu yang merupakan sebuah kerajaan yang berlokasi di [[Jambi]] juga menjadi salah satu entitas utama yang penting pada era abad ke-14 dalam penyebaran makanan tradisional tempoyak ini ke berbagai daerah melalui proses migrasi masyarakat Melayu (khususnya ke [[kepulauan Riau]] hingga [[Kalimantan Barat]], dan juga daerah [[Semenanjung Melayu]]).


== Cara pembuatan ==
== Cara pembuatan ==
[[Berkas:Tempoyak.jpg|200px|jmpl|Daging durian difermentasi yang sudah menjadi tempoyak]]
Adonan tempoyak dibuat dengan cara menyiapkan daging durian, baik durian lokal atau maupun durian monthong (kurang bagus karena terlalu banyak mengandung [[gas]] dan [[air]]). Durian yang dipilih diusahakan agar yang sudah masak benar, biasanya yang sudah nampak berair. Kemudian daging durian dipisahkan dari bijinya, setelah itu diberi sedikit [[garam]]. Setelah selesai, lalu ditambah dengan [[cabe rawit]] yang bisa mempercepat proses fermentasi. Namun proses fermentasi tidak bisa terlalu lama karena akan memengaruhi rasa akhir.
[[Berkas:YosriBelacanTempoyakDekat.jpg|200px|jmpl|Belacan tempoyak]]
[[Berkas:Samabal Tempoyak.jpg|200px|jmpl|Sambal tempoyak]]
Adonan tempoyak dibuat dengan cara menyiapkan daging durian, baik durian lokal atau durian monthong (kurang bagus karena terlalu banyak mengandung [[gas]] dan [[air]]). Durian yang dipilih diusahakan agar yang sudah masak, biasanya yang sudah tampak berair. Kemudian, daging durian dipisahkan dari bijinya dan diberi sedikit [[garam]]. Setelah selesai, ditambah dengan [[cabe rawit]] yang bisa mempercepat proses fermentasi. Akan tetapi, proses fermentasi tidak bisa terlalu lama karena akan mempengaruhi cita rasa akhir.


Setelah proses di atas selesai, adonan disimpan dalam tempat yang tertutup rapat. Diusahakan untuk disimpan dalam suhu ruangan. Bisa juga dimasukkan ke dalam [[kulkas]] (bukan ''freezer''-nya) namun fermentasi akan berjalan lebih lambat.
Setelah proses di atas selesai, adonan disimpan dalam tempat yang tertutup rapat. Diusahakan untuk disimpan dalam suhu ruangan. Bisa juga dimasukkan ke dalam [[kulkas]], tetapi fermentasi akan berjalan lebih lambat.


Tempoyak yang berumur 3-5 hari cocok untuk dibuat [[sambal]] karena sudah [[asam]] namun masih ada rasa manisnya. Sambal tempoyak biasanya dipadukan dengan [[ikan Teri]], [[ikan mas]], [[ikan mujair]] ataupun ikan-ikan lainnya.
Tempoyak yang telah difermentasi selama 3-5 hari cocok untuk dibuat sambal karena sudah asam dan masih ada rasa manisnya. Sambal tempoyak biasanya dipadukan dengan [[ikan Teri|ikan teri]], [[ikan mas]], [[ikan mujair]], [[ikan patin]], ataupun ikan-ikan lainnya. Tempoyak biasanya dinikmati dengan lalapan seperti [[petai]], [[kabau]] atau [[Jengkol|jengkol.]]


== Referensi ==
== Referensi ==
Baris 33: Baris 54:


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
{{resep}}
* {{id}} [http://melayuonline.com/ind/culture/dig/1561/sambal-tempoyak Sambal tempoyak di situs web Melayu Online]
* {{id}} [https://www.tribunnewswiki.com/amp/2021/11/23/tempoyak-ikan-patin Tempoyak] di ''tribunnewswiki''


{{Masakan Indonesia}}
{{Masakan Indonesia}}


[[Kategori:Masakan Indonesia]]
[[Kategori:Masakan Malaysia]]
[[Kategori:Makanan hasil fermentasi]]
[[Kategori:Makanan hasil fermentasi]]
[[Kategori:Hidangan Jambi]]
[[Kategori:Hidangan Palembang]]
[[Kategori:Hidangan Bengkulu]]
[[Kategori:Hidangan Lampung]]
[[Kategori:Hidangan Kalimantan Barat]]

Revisi terkini sejak 10 Agustus 2024 07.30

Tempoyak
Tempoyak ikan patin
Nama lainAsam durian
JenisBumbu masakan
SajianHidangan sampingan
Tempat asalIndonesia[1][2] dan Malaysia[3]
DaerahJambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, dan Kalimantan
Hidangan nasional terkaitBrunei, Indonesia, Malaysia, Singapura
Dibuat olehOrang Melayu
Suhu penyajianSuhu ruangan atau dingin
Bahan utamaDurian
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Tempoyak adalah jenis makanan khas etnis Melayu di pulau Sumatra dan Kalimantan. Makanan ini terbuat dari durian yang sudah melalui proses fermentasi. Makanan ini biasanya dikonsumsi sebagai lauk yang dicampur dengan sambal saat menyantap nasi. Cita rasa tempoyak adalah asam karena terjadinya proses fermentasi daging buah durian. Selain itu, tempoyak juga bisa dijadikan bumbu masakan.

Tempoyak dikenal di Indonesia, terutama di pulau Sumatra dan Kalimantan. Jambi, terkenal dengan tempoyak campuran ikan patin dan ikan baung dibuat gulai tempoyak, sambal tempoyak dan brengkes tempoyak.[4][5] Daerah Sumatera Selatan, tempoyak lebih sering menggunakan campuran daging ayam, serta ikan patin dibuat brengkes (pepes) ikan.[6] Kemudian di Bengkulu, terkenal masakan tempoyak dengan campuran udang dengan tekstur yang sangat lembut. Sedangkan daerah Lampung, tempoyak menjadi bahan dalam hidangan seruit atau campuran untuk sambal.[7]

Sejak tahun 2011, Tempoyak sudah dicatat oleh Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya sebagai salah satu Warisan Budaya Takbenda (WBTB) yang berasal dari provinsi Jambi, dengan nomor registrasi 2011001860.[8] Sedangkan pada tahun 2019, Tempoyak dicatat kembali oleh Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya sebagai salah satu Warisan Budaya Takbenda (WBTB) dari Sumatera Selatan bersamaan dengan Tanjak.[9]

Sejarah terkait Tempoyak tak dapat dipisahkan dari sejarah proses fermentasi di Nusantara. Masyarakat Melayu dipercayai mengenal teknik fermentasi sejak zaman nenek moyang karena persediaan buah durian yang melimpah. Sehingga berpikir cara mengolah makanan agar tetap awet dan tahan lama. Kemudian, terciptalah Tempoyak dengan cara menyimpan durian dalam guci atau wadah yang tertutup rapat selama kurang lebih 7 hari. Sejak dulu, orang Melayu gemar membuat makanan yang difermentasi.

Kerajaan Melayu yang merupakan sebuah kerajaan yang berlokasi di Jambi juga menjadi salah satu entitas utama yang penting pada era abad ke-14 dalam penyebaran makanan tradisional tempoyak ini ke berbagai daerah melalui proses migrasi masyarakat Melayu (khususnya ke kepulauan Riau hingga Kalimantan Barat, dan juga daerah Semenanjung Melayu).

Cara pembuatan

[sunting | sunting sumber]
Daging durian difermentasi yang sudah menjadi tempoyak
Belacan tempoyak
Sambal tempoyak

Adonan tempoyak dibuat dengan cara menyiapkan daging durian, baik durian lokal atau durian monthong (kurang bagus karena terlalu banyak mengandung gas dan air). Durian yang dipilih diusahakan agar yang sudah masak, biasanya yang sudah tampak berair. Kemudian, daging durian dipisahkan dari bijinya dan diberi sedikit garam. Setelah selesai, ditambah dengan cabe rawit yang bisa mempercepat proses fermentasi. Akan tetapi, proses fermentasi tidak bisa terlalu lama karena akan mempengaruhi cita rasa akhir.

Setelah proses di atas selesai, adonan disimpan dalam tempat yang tertutup rapat. Diusahakan untuk disimpan dalam suhu ruangan. Bisa juga dimasukkan ke dalam kulkas, tetapi fermentasi akan berjalan lebih lambat.

Tempoyak yang telah difermentasi selama 3-5 hari cocok untuk dibuat sambal karena sudah asam dan masih ada rasa manisnya. Sambal tempoyak biasanya dipadukan dengan ikan teri, ikan mas, ikan mujair, ikan patin, ataupun ikan-ikan lainnya. Tempoyak biasanya dinikmati dengan lalapan seperti petai, kabau atau jengkol.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Tamang, Jyoti Prakash (2016-08-05). Ethnic Fermented Foods and Alcoholic Beverages of Asia (dalam bahasa Inggris). Springer. ISBN 978-81-322-2800-4. 
  2. ^ Owens, J. David (2014-12-10). Indigenous Fermented Foods of Southeast Asia (dalam bahasa Inggris). CRC Press. ISBN 978-1-4398-4480-9. 
  3. ^ Hikayat Abdullah (in Malay).
  4. ^ Resep Gulai Tempoyak Ikan Patin, Kuliner Khas Jambi Pada kompas.com 5 Juli 2020
  5. ^ Tempoyak Ikan Patin Khas Jambi di tribunnewswiki.com 23 November 2021
  6. ^ Resep Brengkes Tempoyak Ikan Patin khas Palembang Pada fimela.com 8 April 2021
  7. ^ Resep Sambal Tempoyak Khas Lampung, Rasanya Unik dan Aromanya Khas Pada idntimes.com 29 November 2021
  8. ^ Tempoyak - Jambi di warisanbudaya.kemdikbud diakses 6 Maret 2023
  9. ^ "Tempoyak dan tanjak Palembang ditetapkan sebagai warisan budaya dari Sumatera Selatan". 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
Buku resep Wikibooks memiliki artikel mengenai