Lompat ke isi

Ullath, Saparua Timur, Maluku Tengah: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Sobboy Moi (bicara | kontrib)
Elijah Mahoebessy (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(202 revisi perantara oleh 33 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Negeri
{{Negeri
| nama = Ullath<br>[[Berkas:Baileu Ullath.jpg|256px|center]]<br><small>Balai adat negeri Ullath</small>
|nama = Ullath<br>''Beilohy Amalatu''<br>
| peta =
|foto = Baileu Ullath.jpg
| provinsi = Maluku
|peta =
| dati2 = Kabupaten
|provinsi = Maluku
| nama dati2 = Maluku Tengah
|dati2 = Kabupaten
| kecamatan = Saparua
|nama dati2 = Maluku Tengah
|kecamatan = Saparua Timur
| nama pemimpin = Raja Jhoni Nikijuluw
|nama pemimpin = Raja Abraham William Nikijuluw<ref>[http://www.malukupost.com/2018/01/satgas-pamrahwan-bantu-warga-saparua.html?m=1]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref name="ReferenceA">[Kecamatan Saparua Timur Dalam Angka 2018 Hlm. 20]</ref>
| kode pos = 97592<ref>[http://kodepos.whoip.org/saparua_maluku-tengah_maluku Kode Pos Saparua] di Kode Pos Indonesia</ref>
|kode pos = 97592<ref>[http://kodepos.whoip.org/saparua_maluku-tengah_maluku] Kode Pos Saparua</ref>
| luas = 40 km2
|luas = 6,80 km2{{sfn|BPS Kabupaten Maluku Tengah|2021|pp=7}}
| penduduk = 1.789 jiwa<ref>[http://fhixreesapulettehattoe.wordpress.com/ullath/ Penduduk Ullath 1.789 jiwa] di [http://fhixreesapulettehattoe.wordpress.com]</ref>
|penduduk = 1.591 jiwa{{sfn|BPS Kabupaten Maluku Tengah|2021|pp=41}}
| kepadatan = 37,55 jiwa/km2
|kepadatan = 234 jiwa/km2{{sfn|BPS Kabupaten Maluku Tengah|2021|pp=42}}
}}
}}
'''Ullath''', kadang ditulis dan dieja sebagai Ulat, Ulathe, Ullat atau Ulath<ref>[http://juliansoplanit.blogspot.com/2011/12/negeri-ullath.html Negeri Ullath] di [http://juliansoplanit.blogspot.com]</ref> <ref>[https://www.facebook.com/notes/negeri-ullath-beilohy-amalatu/ullath-tanah-tumpah-darah-ku/196617363795846 Tentang Ullath] di Fanpage Beilohy Amalatu Facebook</ref> merupakan salah satu [[Negeri]] yang termasuk ke dalam wilayah [[kecamatan]] [[Saparua, Maluku Tengah|Saparua]], [[Kabupaten Maluku Tengah|Maluku Tengah]], [[Maluku]], [[Indonesia]]. ''Negeri'' ini terletak di jazirah bagian tenggara pulau [[Saparua]] bersama dengan 3 desa lain yaitu :
'''Ullath''', kadang dieja sebagai '''Oelat''',{{sfn|Fred. Alex. Adolf Gregory, Jacob Swart|1853|pp=xxii}} '''Ulat''', atau '''Ulath''',<ref>[http://juliansoplanit.blogspot.com/2011/12/negeri-ullath.html Negeri Ullath]</ref> adalah salah satu dari 10 [[negeri]] yang termasuk ke dalam wilayah [[kecamatan]] [[Saparua Timur, Maluku Tengah|Saparua Timur]], [[Kabupaten Maluku Tengah|Maluku Tengah]], [[Maluku]], [[Indonesia]].{{sfn|BPS Kabupaten Maluku Tengah|2021|pp=8}} Sebelumnya, negeri ini termasuk dalam wilayah Kecamatan [[Saparua, Maluku Tengah|Saparua]], hingga pada tahun 2015 Saparua Timur dimekarkan menjadi kecamatan sendiri berdasarkan Perda Maluku Tengah Nomor 11 Tahun 2015.<ref>[http://www.siwalimanews.com/post/saparua_timur_resmi_jadi_kecamatan]{{Pranala mati|date=Mei 2021|bot=InternetArchiveBot|fix-attempted=yes}} Saparua Timur Resmi Jadi Kecamatan</ref> Berdasarkan data BPS, Ullath merupakan negeri pesisir dan secara pembangunan tergolong sebagai negeri swakarya.<ref>[Kecamatan Saparua Timur Dalam Angka 2018 Hlm. 22]</ref>
* [[Sirisori Amalatu, Saparua, Maluku Tengah|Sirisori Amalatu]], Negeri ini beragama mayoritas [[Islam Sunni]]
* [[Sirisori Amapatti, Saparua, Maluku Tengah|Sirisori Amapatti]], Negeri ini beragama mayoritas [[Kristen Protestan]]
* [[Ouw, Saparua, Maluku Tengah|Ouw]], Negeri ini beragama mayoritas [[Kristen Protestan]]


Sebagai sebuah negeri, Ullath dipimpin oleh seorang [[raja (gelar dari Maluku)|raja]] yang menempati kedudukan bukan hanya sebagai kepala pemerintahan, melainkan pula sebagai kepala adat. Jabatan raja di Ullath dipangku oleh fam atau matarumah Nikijuluw selaku ''matarumah parentah''.{{sfn|Dieter Bartels|2017|pp=534}}<ref>{{cite news|author=<!--not stated-->|url=http://www.beritamalukuonline.com/2013/11/matarumah-parentah-nikijuluw-tuding.html |title=Matarumah Parentah Nikijuluw Tuding Camat Saparua dan Pemkab Malteng Berkonspirasi |work=Berita Maluku Online|date=17 November 2013 |access-date=14 Mei 2022}}</ref> Raja Ullath saat ini adalah Abraham William Nikijuluw.<ref name="ReferenceA">[Kecamatan Saparua Timur Dalam Angka 2018 Hlm. 20]</ref>
Negeri '''Ullath''' adalah salah satu 18 ''[[negeri]]'' yang berada dalam wilayah kecamatan [[Saparua]]. Sebagaimana umumnya adat orang [[Maluku]], setiap negeri memiliki nama adatnya sendiri-sendiri. Nama adat negeri-negeri yang ada di [[Maluku]] itu disebut teung. Nama adat atau teung dari negeri Ullath adalah '''Beilohy Amalatu'''<ref>[https://www.facebook.com/UllathBeilohyAmalatu/info Teung negeri Ullath] di Fanpage Beilohy Amalatu Facebook</ref>. Negeri Beilohy Amalatu ini adalah negeri terluas di pulau [[Saparua]], luasnya mencapai 40 km2 dari luas total pulau [[Saparua]]. Tanah petuanan Ullath yang luas terbentang dari perbatasan dengan [[Itawaka, Saparua, Maluku Tengah|Itawaka]] menyambung ke perbatasan [[[[Iha, Saparua, Maluku Tengah|Iha]] terus ke batas [[Tuhaha, Saparua, Maluku Tengah|Tuhaha]] dan berakhir di tempat bernama Nual.


== Etimologi ==
== Etimologi ==
Nama negeri yang sekarang mulai dipakai tatkala penduduk memilih turun gunung. Gubernur Arnold de Vlamingh van Oudshoorn yang menjabat selama periode 1650-1660 memerintahkan penduduk di Ambon dan Lease untuk bermukim di pantai. Walaupun awalnya terjadi penolakan, perpindahan penduduk dari enam negeri lama (Italili, Amahatu, Soupake, Putimahu, Nokau, dan Yalesi) ke pantai tetap terjadi. Mereka bermukim di negeri yang baru yang terletak di antara Negeri Sirisori dan Ouw yang kala itu sering berperang.<ref>[https://www.kompasiana.com/adista/5a5cd847cbe5230aa376f492/italili-hingga-ullath-louhatta-jangan-dilupakan?page=all] Italili Hingga Ullath, Louhata Jangan Dilupa</ref> Negeri yang baru tersebut dinamai Ullath.
Dari tuturan mulut ke mulut dan dikuatkan dengan beberapa versi cerita rakyat yang berbeda-beda, nama Ullath berasal dari beberapa sebutan.


Berdasarkan cerita turun-temurun, nama Ullath didapat dari kata ''urat'' yang berarti jamur api.<ref>[https://www.ullath.com/geschiedenis/] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20190327095459/https://www.ullath.com/geschiedenis/|date=2019-03-27}} Geschiedenis Ullath</ref> Jamur api adalah sebutan bagi jamur yang dapat memancarkan cahaya saat hari gelap. Tercatat 71 dari 100.000 spesies jamur di seluruh dunia mampu menghasilkan cahaya.<ref>[https://nationalgeographic.grid.id/read/13297812/jamur-yang-bercahaya?page=all] Jamur yang Bercahaya</ref> Jamur api tumbuh liar secara berkelompok. Manusia biasa menggunakan jamur tersebut sebagai penerangan jika tidak memiliki penerangan lain. Cahayanya cukup untuk melihat sesuatu pada jarak pendek. Menurut tradisi, Ullath yang berada di pantai dibangun dalam kegelapan dalam tempo satu malam saja. Penduduk yang turun ke pantai menggunakan jamur api sebagai penerangan saat membangun negeri. Secara ajaib negeri yang baru sudah ada pada pagi hari dan pada siang hari, negeri sudah memiliki baileu dan rumah-rumah.<ref name="juliansoplanit.blogspot.com">[http://juliansoplanit.blogspot.com/2011/12/negeri-ullath.html] Negeri Ullath: Ullath Dulu, Kini, dan Esok</ref><ref>[https://www.paban.nl/index.php/13/ullath] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20161113221812/http://www.paban.nl/index.php/13/ullath|date=2016-11-13}} Geschiedenis Ullath</ref>
#Versi pertama berpendapat bahwa nama Ullath dipakai oleh warga ''Italili'', ''Amelhatu'', ''Soupake'' dan ''Amahani'' ketika mereka bersatu di negeri baru bernama Ullath di tepian pantai. Kata Ullath itu sendiri berasal dari kata Ulahano, kampung moyang orang Ullath yang ada di Seram Selatan. Nama Ullath dipakai sebagai bentuk penghormatan kepada moyang.
#Versi kedua ialah dari kata ''Urat'', kata ''Urat'' sendiri berarti jamur api. Nama Urat yang akhirnya menjadi Ullath diambil drai nama sebuah jamur endemik pulau [[Saparua]] yaitu jamur api atau jamur cahaya yang mana dapat bersinar ketika malam hari menyerupai lampun kunang-kunang. Nama Ullath atau Urat dipakai untuk nama negeri ini dikarenakan ketika nenek moyang membangun negerinya di bukit-bukit mereka bekerja lembur sampai malam. Ketika malam tiba, nenek moyang menggunakan jamur api atau jamur cahaya atau urat sebagai penerangan.
#Versi ketiga adalah dari kata ''Ulatilo'', ''Ulatilo'' adalah nama lain dari gunung Momolono. Momolono atau Ulatilo adalah gunung yang berpuncakkan empat negeri lama Ullath yaitu ''Italili'', ''Amelhatu'', ''Soupake'' dan ''Amahani''. Ketika perjanjian damai Ullath-Wassu dengan VOC, disepakati bahwa orang dari Momolono diwajibkan turun ke pantai ke negeri baru yang akhirnya diberi nama Ullath agar anak-cucu selanjutnya tetap ingat bahwa mereka adalah keturunan orang Ulatilo-Momolono.


Satu kisah lagi bercerita bahwa Ullath dinamai demikian sebagai bentuk penghormatan terhadap Abdullah Nekaulu, moyang fam Nikijuluw sekaligus sebagai salah satu orang besar di Ullath. Abdullah disebut berasal dari tempat bernama Ullatho di Pulau Seram sebelah selatan.<ref name="juliansoplanit.blogspot.com"/> Ada pun lokasi berdirinya negeri yang baru di tepi pantai diberi nama Nual. Nama yang terinspirasi dari suku Nuaulu, suku asal Abdullah Nekaulu. Ullatho sendiri diyakini berada di sekitaran Sungai Nua.<ref name="juliansoplanit.blogspot.com"/>
== Asal-Usul Penduduk Ullath ==
Sungguh berbeda dengan negeri-negeri lainnya di Lease ([[Haruku]], [[Saparua]], [[Nusalaut]]) dan [[Ambon]] yang memiliki leluhur dari suku-suku Patasiwa dan patalima ([[Suku Alune]]-[[Suku Wemale|Wamale]]), Ullath ternyata memiliki leluhur dari 2 pihak yaitu :


Negeri Ullath yang berada di pantai diberi ''[[teun]]'' (gelar atau nama adat) '''Beilohy Amalatu'''. Kata ''beilohy'' berarti miring, sedangkan ''amalatu'' terdiri dari dua kata yakni ''ama'' yang berarti bapak atau negeri dan ''latu'' yang berarti raja.<ref name="juliansoplanit.blogspot.com"/> Gelar adat Beilohy Amalatu dapat diterjemahkan sebagai sebuah negeri di tanah yang miring dan dipimpin oleh seorang bapak yang bergelar tuan latu (raja). Ullath juga dikenal dengan nama Ama Leka-lekano yang berarti negeri yang bergoyang-goyang atau berpindah-pindah tempat.
# sebagian orang Ullath berasal dari keturunan [[Suku Nuaulu]] di [[Seram]] Selatan di kampung bersejarah bernama Ulahano, akibatnya terjadilah gandong [[Iha, Saparua, Maluku Tengah|Iha]]-[[Tuhaha, Saparua, Maluku Tengah|Tuhaha]]-Ullath. Moyang Ullath adalah Abdullah Nekaulu yang nantinya menurunkan fam Nikijuluw di Ullath serta fam Nengkelwa di [[Kulur, Saparua, Maluku Tengah|Kulur]]. Abdullah Nekaulu moyang Ullath merupakan adik dari Kasim yang merupakan moyang [[Iha, Saparua, Maluku Tengah|Iha]] dan Tasim yang merupakan moyang [[Tuhaha, Saparua, Maluku Tengah|Tuhaha]] (menurunkan fam Aipassa).
# sebagian orang Ullath berasal dari keturunan orang Buano di [[Seram]] Barat, akibatnya terjadilah gandong Buano-[[Oma, Haruku, Maluku Tengah|Oma]]-Ullath yang nantinya diperkuat dengan ikatan pela batu karang<ref>[http://kamarianamalohy.wordpress.com/familienamen/8-pelas/wat-is-pela/ Pela Oma-Ullath] di [http://kamarianamalohy.wordpress.com/]</ref>. Kapitan Siwabessy moyang Ullath juga merupakan adik kapitan Ririasa yang merupakan moyang [[Oma, Haruku, Maluku Tengah|Oma]], keduanya berasal dari negeri bernama Buano.


== Rohani ==
== Sejarah ==
=== Asal-Usul Penduduk ===
[[Berkas:GeredjaUllath.jpg|left|256px|thumb|Gereja Protestan Maluku, jemaat Ullath-Syaloom]]
Sejarah menunjukkan bahwa penduduk Ullath berasal dari daerah yang berbeda-beda. Mereka datang dalam kurun waktu dan gelombang migrasi yang berlainan. Secara umum orang Ullath diakui berasal dari Pulau Seram, yang dikarenakan berbagai faktor, akhirnya mengadakan migrasi secara konstan ke pulau-pulau kecil di sebelah selatan. Migrasi mencari kediaman baru tersebut tercermin dari ungkapan ''maatita tomanusa'' yang berarti "mari kita mencari pulau". Ungkapan ''maatita'' dan ''tomanusa'' selanjutnya disematkan masing-masing kepada kelompok fam yang leluhurnya pertama kali datang ke negeri-negeri lama Ullath dan kelompok matarumah yang leluhurnya menyusul kemudian dan ikut mendiami negeri lama. Meskipun ''tomanusa'' termasuk pendatang, tetapi matarumah-matarumah ini terdapat di tiang baileu dan diakui pula sebagai ''ana negeri'', bukan orang dagang.
Mayoritas penduduk desa [[Ullath, Saparua, Maluku Tengah|Ullath]] beragama [[Kristen Protestan]] dengan [[Gereja Protestan Maluku]] sebagai gerejanya. Gereja yang ada di negeri Ullath yaitu [[GPM Ullath]] Syaloom.


==== Sejarah hubungan gandong dengan Buano dan Oma ====
Negeri/desa [[Ullath, Saparua, Maluku Tengah|Ullath]] adalah salah satu negeri di pulau [[Saparua]] yang sudah cukup terkenal dalam catatan besar sejarah [[Maluku]] secara umum. Salah satunya, negeri Ullath tercatat dalam sejarah kekristenan di [[Maluku]] sebagai negeri pertama yang menerima [[Injil]] di pulau [[Saparua]] pada tahun 1670 yang kemudian diikuti oleh negeri [[Booi, Saparua, Maluku Tengah|Booi]].
Kisah bahwa nenek moyang sebagian orang Ullath berasal dari Seram termaktub dalam cerita lisan mengenai sejarah terjadinya hubungan ''[[gandong]]'' antara Ullath dengan Negeri [[Pulau Buano|Buano]] dan [[Oma, Pulau Haruku, Maluku Tengah|Oma]].{{sfn|Marthin Ramstedt|2004|pp=130}} Menurut salah satu tuturan lisan, terdapat tiga orang beradik kakak yang berasal dari negeri legenda, [[Nunusaku]]. Mereka adalah [[Latukurandjina]], [[Latuputty]], dan [[Latuaren]].{{sfn|Marthin Ramstedt|2004|pp=130}} Ketiganya keluar dari Pulau Seram dan mendiami Pulau Buano untuk sementara waktu. Namun, dikarenakan kesulitan ekonomi, ketiganya tidak lagi dapat tinggal bersama. Oleh karena itu, mereka mengundi siapakah di antara mereka yang berhak tinggal dan menetap di Buano. Hasil undian (''putar onde'') memunculkan Latukurandjina, si sulung, sebagai pemenang yang berhak menempati Tanah Buano. Sebelum kedua adiknya berangkat meninggalkan pulau, mereka menanam serumpun pohon bambu serta sebuah pohon beringin atau banyan sebagai tanda persatuan.{{sfn|Marthin Ramstedt|2004|pp=130}}


Latuputty dan Latuaren dalam perjalanannya mencari negeri yang baru terpisah di tengah laut. Latuaren, si bungsu, akhirnya sampai ke wilayah yang di kemudian hari menjadi Ullath, di sebelah tenggara Pulau Saparua.{{sfn|Marthin Ramstedt|2004|pp=130}} Sementara Latuputty berlabuh di sebelah selatan Pulau Haruku dan bergabung bersama penduduk lain yang sudah ada di situ. Tempat ia berlabuh di kemudian hari berkembang menjadi Negeri Oma sebagaimana yang kita ketahui saat ini. Didera rasa rindu, Latuaren mencoba mencari Latuputty dengan berlayar ke Pulau Haruku. Setibanya di pantai Oma, ia disuguhi pisang dengan parang tertancap di atasnya oleh tuan rumah. Pisang dengan parang tertancap dianggap sebagai undangan untuk duel atau bertarung. Latuaren meladeni permintaan tuan rumah, dan keduanya bertarung hingga tidak ada yang menang atau pun kalah. Mereka menghentikan pertarungan dan saling menanyakan identitas masing-masing, hingga akhirnya Latuaren menyadari bahwa yang ia lawan adalah kakaknya sendiri. Sekian tahun tidak bertemu membuat mereka seperti tidak lagi saling kenal mengenal.{{sfn|Marthin Ramstedt|2004|pp=130}}
== Batas wilayah ==
[[Berkas:Pintu Maso.jpg|thumb|256px|Pintu masuk Ullath dan sekaligus menjadi batas antara [[Ullath, Saparua, Maluku Tengah|Ullath]] dengan [[Sirisori Amalatu, Saparua, Maluku Tengah|Sirisori Amalatu]].]]
Ullath memiliki batas-batas <ref>[https://www.facebook.com/notes/negeri-ullath-beilohy-amalatu/ullath-tanah-tumpah-darah-ku/196617363795846 Negeri yang bertetangga atau berbatas dengan Ullath] di Fanpage Beilohy Amalatu Facebook</ref> dengan negeri-negeri tetangga yakni sebagai berikut:
* Sebelah utara berbatasan dengan ''petuanan negeri'' [[Sirisori Amalatu, Saparua, Maluku Tengah|Sirisori Amalatu]], [[Itawaka, Saparua, Maluku Tengah|Itawaka]], [[Iha, Saparua, Maluku Tengah|Iha]] dan [[Tuhaha, Saparua, Maluku Tengah|Tuhaha]].
* Sebelah selatan berbatasan dengan ''petuanan negeri'' [[Ouw, Saparua, Maluku Tengah|Ouw]].
* Sebelah timur berbatasan dengan ''petuanan negeri'' [[Ouw, Saparua, Maluku Tengah|Ouw]] dan [[Laut Banda]]
* Sebelah barat berbatasan dengan teluk [[Saparua]] dan [[Laut Banda]]


Latuaren memutuskan untuk tidak langsung pulang ke Ullath, melainkan beberapa bulan tinggal di Oma.{{sfn|Marthin Ramstedt|2004|pp=130}} Ketika Latuaren pulang ke Ullath, ia mengundang Latuputty agar suatu waktu menyempatkan bertandang ke Ullath. Latuputty pun berangkat dan berlabuh di muara sungai kecil di pantai Ullath.{{sfn|Marthin Ramstedt|2004|pp=130}} Ia menantikan saudaranya di sana, tidak jauh dari tempat ibu-ibu Ullath mencuci pakaian. Keberadaan Latuputty sebagai orang asing memicu kemarahan penduduk Ullath yang tidak senang bahwa ada orang yang mengintip perempuan mereka. Sebelum orang asing itu sempat dibunuh, Latuaren, si adik, muncul pada waktu yang tepat, dan menjelaskan kepada segenap penduduk Ullath bahwa orang asing itu adalah saudaranya. Entah bagaimana ceritanya, sejak Latuaren memperkenalkan saudaranya itu, segenap penduduk Ullath sepakat mengangkat hubungan ''gandong'' dengan Latuputty yang dianggap mewakili segenap penduduk Oma. Baik penduduk Ullath maupun Oma, nantinya juga mengangkat hubungan ''gandong'' dengan Buano melalui garis kekerabatan Latuaren dan Latuputty dengan Latukurandjina.{{sfn|Marthin Ramstedt|2004|pp=130}}
== Kondisi ==
=== Hidrologi ===
Negeri Ullath sebagai salah satu negeri tepi pantai di pulau [[Saparua]] yang kecil hanya dialiri oleh beberapa buah sungai yang kecil. Salah satunya adalah air Hoktoini. Air Hoktoini dimanfaatkan masyarakat sebagai tempat mandi dan mencuci. Ada beberapa sungai kecil lain dan mata air yang tidak diberi nama dipakai masyarakat untuk keperluan kakus.


Di samping kisah tiga saudara yang berasal dari [[Nunusaku]], terdapat versi lain di Negeri Ullath yang menceritakan bahwa ada tiga moyang beradik kakak yang nanti membuat negeri itu berhubungan ''gandong'' dengan Buano dan Oma. Menurut versi yang satu ini, perjalanan ketiga moyang tidak dilakukan dari Nunusaku, melainkan dari [[Melaka]].{{sfn|Marthin Ramstedt|2004|pp=142}} Ada beberapa buah lagu kontemporer yang dibuat guna mengenang perjalanan dari Melaka ini. Salah satunya menunjukkan bahwa matarumah atau [[fam]] Nurlette di Buano, Pattinama di Oma, dan Siwabessy di Ullath sebagai keturunan dari tiga moyang beradik kakak. Namun, ada sumber yang menunjukkan bahwa fam Nurlette nenek moyangnya bukan berasal dari Melaka, melainkan dari Ternate.{{sfn|Dieter Bartels|2017|pp=476}} Ada pun Pattinama disebutkan nenek moyangnya memang berasal dari Melaka.{{sfn|Dieter Bartels|2017|pp=476}} Sementara, tidak ada sumber yang menunjukkan asal-usul moyang Siwabessy atau menyebutkan bahwa Siwabessy juga berasal dari Melaka.
=== Topografi ===
Negeri Ullath merupakan negeri yang terletak langsung di pinggir pantai, menghadap langsung ke teluk [[Saparua]] yang tidak lain merupakan bagian dari [[Laut Banda]]. Ullath terletak pada ketinggian yang bervariasi antara 0 - 800 meter diatas permukaan laut, dimana negeri baru Ullath di tepi pantai berketinggian antara 0-30 meter diatas permukaan laut dan negeri-negeri lama seperti ''Italili'', ''Amelhatu'', ''Soupake'' dan ''Amahani'' yang berada di pegunungan terletak di ketinggian antara 400-800 meter diatas permukaan laut.


==== Sejarah hubungan gandong dengan Iha dan Tuhaha ====
Luas negeri Ullah adalah hampir sekitar 40 km2 dan merupakan negeri terluas di pulau [[Saparua]] yang mana tanahnya terbentang dari utara pulau di jazirah Hatawano dengan penguasaan atas hampir seluruh pantai timur [[Saparua]] sampai dengan tanah negeri di jazirah tenggara.
Cerita lain yang berkenaan dengan sejarah Negeri Ullath mengisahkan perjalanan tiga adik kakak dari Pulau Seram. Ketiganya konon bernama Kasim (Hasim), Tasim (Kasim), dan Abdullah Nekaulu.{{sfn|Dieter Bartels|2017|pp=534}} Ketiganya sampai di Saparua menggunakan ''arumbai''. Ada pula yang menyebutnya rakit atau ''gosepa''. Kasim turun di Putiori yang sekarang merupakan wilayah [[pertuanan|petuanan]] [[Itawaka, Saparua Timur, Maluku Tengah|Itawaka]]. Ia di kemudian hari menurunkan penduduk [[Iha, Saparua Timur, Maluku Tengah|Iha]] yang berfam Amahoru.{{sfn|Dieter Bartels|2017|pp=534}}{{efn|Namun, hal ini berkontradiksi karena pada sumber yang sama, disebutkan bahwa Amahoru memiliki leluhur dari Arab, yang dalam perjalanannya ke Maluku singgah terlebih dahulu di Buton dan Banda. Sementara itu, Kasim dan kedua adiknya berasal dari Nunusaku di suatu tempat di Pulau Seram. Lihat karangan Dieters Bartels (2017) yang berjudul ''Di Bawah Naungan Gunung Nunusaku: Muslim Kristen Hidup Berdampingan di Maluku Tengah, Jilid II: Sejarah'', diterbitkan oleh Kepustakaan Populer Gramedia (KPG), hlm. 476.}} Tasim pergi ke Huhule, salah satu dari sembilan negeri lama [[Tuhaha, Saparua Timur, Maluku Tengah|Tuhaha]]. Ia menurunkan fam Aipassa yang merupakan raja Tuhaha sewaktu belum turun ke pantai. Sang adik bungsu, Abdullah Nekaulu sampai di Ullath dan menurunkan fam Nikijuluw yang memerintah sebagai raja Ullath hingga hari ini. Abdullah juga dianggap sebagai leluhur yang menurunkan fam Nengkeula di [[Kulur, Saparua, Maluku Tengah|Kulur]].{{sfn|Dieter Bartels|2017|pp=534}}


Iha, Tuhaha, dan Ullath adalah tiga negeri adik kakak atau ''gandong'' layaknya Ullath dengan Buano dan Oma. Akan tetapi perjalanan sejarah menyebabkan rasa persaudaraan antara orang Ullath dengan Iha dan Tuhaha memudar. Hal itu berkaitan dengan Perang Iha antara Kerajaan Iha dengan VOC. Dalam perang itu, Ullath dan Tuhaha yang telah memeluk agama Kristen memihak Belanda memerangi Kerajaan Iha, saudara mereka yang beragama Islam. Dalam rangka memerangi Iha, sebagian orang Ullath pergi untuk selama-lamanya. Rombongan ini membawa perintah untuk pergi dan menjaga (mengepung). Dalam bahasa Tana disebut sebagai ''Titawaka''. Dari istilah inilah Negeri [[Itawaka, Saparua Timur, Maluku Tengah|Itawaka]] yang didirikan oleh orang-orang Ullath mengambil namanya. Meskipun telah terjadi perselisihan di antara adik kakak, ketiganya tetap saling mengakui bahwa mereka bersaudara. Bahkan di perbatasan antarnegeri tersebut terdapat sebuah rakit atau arumbai yang sengaja diletakkan sebagai lambang persaudaraan dan perjalanan nenek moyang dari tempat yang jauh ke Saparua.{{sfn|Dieter Bartels|2017|pp=535}}
== Kelembagaan ==
[[Berkas:BaileoUllath.jpg|256px|thumb|right|Baileu atau Balai adat negeri Ullath]]


=== Penerimaan Injil dan aliansi dengan Portugis ===
=== Susunan Pemerintahan ===
Ullath disebut memiliki aliansi dan hubungan yang baik dengan [[Portugis]]. Bahkan sejak tahun 1546 negeri ini telah dikristenkan dan dibina menjadi jemaat Katolik oleh [[Fransiskus Xaverius]]. Apabila memang benar demikian, Ullath tak hanya menjadi negeri pertama yang menerima [[Injil]] di [[Saparua]], melainkan pula yang pertama diinjilkan di Lease. Sumber yang lain memberikan tahun 1564.{{sfn|Dieter Bartels|2017|pp=569}}
Negeri Ullath memiliki sistem pemerintahan sendiri sebagaimana halnya negeri-negeri adat lain di wilayah [[Maluku]]. Berikut ini adalah susunan pemerintahan di negeri Ullath:
==== Raja ====
Fam atau marga pemangku jabatan raja atau kepala negeri (semacam kepala desa) di negeri Ullath adalah Latu Nekaulu yang lebih terkenal sebagai fam Nikijuluw. Fam Nikijuluw mengambil alih jabatan raja atau kepala negeri dari tangan fam Pattipeilohy ditahun 1670 dikarenakan sebuah masalah yaitu perjanjian damai Ullath dengan VOC.


Pada tahun 1572 negeri di tenggara Saparua ini diserang oleh Kerajaan Ternate yang dikomandoi oleh Rubobongi. Ullath bertahan dan memberikan perlawanan dengan sengit. Negeri yang awalnya berada dalam mode bertahan tersebut makin bersemangat dan meluap-meluap keinginan berperangnya tatkala dibantu oleh Portugis yang menjadi sekutu mereka. Ullath mengadakan serangan balasan dan berhasil mengalahkan pasukan [[Ternate]]. Beberapa tentara Ternate dipenggal kepalanya untuk dijadikan bukti yang menguatkan aliansi antara Ullath dan Portugis.{{sfn|Dieter Bartels|2017|pp=570}}
Fam Nikijuluw berkuasa sejak orang Ullath turun ke Nual atau negeri baru di pantai dan meninggalkan negeri lama di gunung, maka itu fam Nikijuluw ini dijuluki sebagai ''Nikisina'' yang berarti raja di pantai, ''Niki'' berarti pantai atau laut, ''Sina'' berarti raja. Pejabat raja Ullath saat ini adalah raja Jhony Nikijuluw.


Portugis dan Ullath menyerang Ihamahu, salah satu musuh bebuyutan Ullath yang terletak di [[Hatawano]].{{sfn|Koninklijk Instituut voor de Taal-, Land- en Volkenkunde van Nederlandsch-Indië|1880|pp=452}} Meskipun Ihamahu adalah keturunan dari Kerajaan Iha yang merupakan saudara dari Negeri Ullath dan sama-sama beragama Kristen, hal itu tidak menyurutkan ketegangan di antara mereka. Penyerangan terhadap [[Ihamahu, Saparua Timur, Maluku Tengah|Ihamahu]] dilakukan dua kali. Semuanya tidak berhasil. Bahkan dalam usaha penyerangan kedua, Ullath dan Portugis dipukul mundur. Ihamahu mendapat dukungan dari [[Booi, Saparua, Maluku Tengah|Booi]] dan [[Sirisori Amalatu, Saparua Timur, Maluku Tengah|Sirisori Amalatu]]. Koalisi ketiga negeri kemudian berhasil mengepung Ullath dan memaksa terjadi kapitulasi, yang berujung pada mundurnya Portugis dari Saparua ke Ambon.{{sfn|Dieter Bartels|2017|pp=572}}
==== Kepala Soa ====
Ullath sebagaimana negeri adat lain di [[Maluku]] tentunya memiliki kelompok-kelompok soa yang masing-masing memiliki kepala atau ketua soa sendiri. Berikut adalah kepala-kepala soa di Ullath:


=== Keterlibatan Ullath dalam Perang Pattimura ===
# Toisuta, kepala soa Soulisa
Jazirah tenggara Pulau Saparua, khususnya Ouw dan Ullath, adalah salah satu front tempur terpenting dalam [[Perang Pattimura]].<ref name="Natgeo Indonesia">{{cite web |url=https://nationalgeographic.grid.id/read/131644113/kisah-perjuangan-martha-christina-tiahahu-srikandi-dari-tanah-maluku?page=all |title=Kisah Perjuangan Martha Christina Tiahahu, Srikandi dari Tanah Maluku |website=National Geographic Indonesia|date=22 Februari 2019 |access-date=4 Juni 2022}}</ref> [[Martha Christina Tiahahu]] bersama penduduk setempat memberikan perlawanan sengit terhadap pasukan Belanda. Namun, kekuatan yang tidak seimbang menyebabkan pasukan Belanda mengambil alih jalannya perang. Akibatnya [[Ouw, Saparua Timur, Maluku Tengah|Ouw]] dan Ullath diporak-porandakan oleh Belanda pada 12 Oktober 1817.<ref name="Natgeo Indonesia"/>
# Supusepa, kepala soa Italili
# Siwabessy, kepala soa Hatulessy
# Toumahuw, kepala soa Putimahu
# Pical, kepala soa Raja
# Telehala, kepala soa Rumaila


Beberapa nama penduduk Ullath yang tercatat sebagai penjahat dan pemberontak oleh Belanda dalam Perang Pattimura, antara lain sebagai berikut:<ref>[http://negerisaparua.blogspot.com/2016/12/para-pejuang-itu-invisible-man_16.html Orang Negeri Saparua dan Perang Pattimura]</ref>
==== Marinyo ====
# Anthonie Sapulette, dihukum pada tahun 1818.
Negeri-negeri adat [[Maluku]] di wilayah [[Ambon]], [[Haruku]], [[Nusalaut]], [[Saparua]], [[Seram]] bagian barat, [[Seram]] bagian timur, [[Pulau Buano]], [[Pulau Kelang]] dan [[Pulau Manipa]] umumnya mengenal suatu jabatan adat yang bernama '''Marinyo'''. Asal kata marinyo adalah '''Mourinho''' yang diserap dari [[Bahasa Portugis]].
# Christian Toumahuw, diasingkan ke Jawa Timur tahun 1818.
# Johannes Siwabessy, diasingkan ke Jawa Timur tahun 1818, pada tahun 1823 dipindahkan ke Cianjur dan pada tahun 1827 dibebaskan.


=== Kerusuhan Maluku 1999-2000 ===
Marinyo secara bahasa berarti polisi atau polisis adat, namun dalam konteks keseharian di negeri-negeri adat di [[Maluku]] marinyo didefinisikan sebagai juru bicara raja kepada rakyatnya atau kepada negeri lain. Tugas marinyo antara lain mengumpulkan warga ketika akan dilangsungkannya upacara bendera, natal bersama, makan bersama, meja kasiang, bersih-bersih negeri, lomba HUT RI 17 agustus-an dan ketika ada hal-hal gawat. Marinyo pulalah yang membunyikan kentongan besar di baileu untuk memanggil orang datang.
Dalam kerusuhan Maluku 1999-2000, Ullath bersama Sirisori Amalatu dan Ouw yang beragama Kristen terlibat bentrokan bernuansa SARA (suku, agama, dan ras) dengan Sirisori Islam. Salah satu bentrokan yang cukup besar terjadi pada 24 Oktober 2000 pada pukul 03.00 WIT. Penduduk negeri yang saling berperang menggunakan bom rakitan, senjata rakitan, granat, dan mortir.<ref>[https://www.ullath.com/contact/nu29] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20200925174225/https://www.ullath.com/contact/nu29|date=2020-09-25}} Kerusuhan SARA Masih Bergolak di Saparua</ref>


Bentrokan antara Ullath, Ouw, dan Sirisori Amalatu di satu sisi melawan Sirisori Islam di sisi yang lain telah terjadi sejak tahun 1999. Salah satu penyebab pertikaian antarnegeri tersebut adalah isu perusakan dan penebangan pohon cengkih. Baik penduduk Ullath maupun Sirisori Islam sama-sama mengaku bahwa kebun cengkih mereka dirusak.
Pemangku jabatan marinyo dalam adat negeri Ullath ada tiga fam yaitu fam Telehala, fam Manuputty dan fam Matulessy.


==== Kewang ====
=== Saat Ini ===
Pada 2 Maret 2014 negeri ini memulai proyek pengerjaan gereja darurat sebagai tempat ibadah alternatif. Hal ini berkaitan dengan agenda reniovasi [[GPM Ullath]] yang diselenggarakan mulai 3 Maret 2014. Pada 9 Mei, penduduk keturunan Ullath di perantauan pulang kampung untuk mengadakan upacara [[Tutup Baileu]].<ref name="paban.nl">[https://www.paban.nl/index.php/32/activiteiten-in-ullath] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20200806010800/https://www.paban.nl/index.php/32/activiteiten-in-ullath|date=2020-08-06}} Activiteiten in Ullath</ref>
Negeri-negeri adat [[Maluku]] di wilayah [[Ambon]], [[Haruku]], [[Nusalaut]], [[Saparua]], [[Seram]] bagian barat, [[Seram]] bagian timur, [[Pulau Buano]], [[Pulau Kelang]] dan [[Pulau Manipa]] umumnya mengenal suatu jabatan adat yang bernama '''Kewang''' atau '''Kewano'''. Kewang adalah suatu jabatan dalam tradisi [[Maluku]] yang tugasnya adalah melakukan perlindungan dan konservasi terhadap SDA (Sumber Daya Alam) yang ada di negeri yang bersangkutan.


Tim penari [[cakalele]] dari Ullath juga akan memimpin iring-iringan yang pembawa obor peringatan hari Pattimura tahun 2014. Posisi ini biasanya dipegang oleh tim cakalele dari [[Tuhaha, Saparua Timur, Maluku Tengah|Tuhaha]].<ref name="paban.nl"/>
Kewang bertanggungjawab terhadap Tuhan, raja negeri dan rakyatnya. Beban pemeliharaan kelestarian dan kebersihan negeri berada di pundak anggota-anggota kewang. Kewang secara umum dibagi atas kewang darat dan kewang laut. Perbedaan kedua jenis kewang ini adalah wilayah operasi konservasi dan perlindungan, bilamana kewang darat bertugas melakukan konservasi atas SDA (Sumber Daya Alam) di darat seperti mensasi sumber air, mensasi hutan bambu dll. sedangkan kewang laut bertugas melakukan konservasi atas SD (Sumber Daya Alam) di laut seperti mensasi populasi ikan, mensasi terumbu karang, mensasi pantai dll.


== Negeri Lama ==
Pemangku jabatan kewang di negeri Ullath adalah perwakilan dari hampir seluruh fam atau marga yang ada di Ullath. Kepala kewang darat adalah fam Patty matarumah Soupake dan kepala kewang laut adalah fam Maail.
Masyarakat Ullath pada awalnya tidak mendiami daerah pesisir melainkan membangun permukiman-permukiman di pegunungan. Permukiman tersebut yang dikenal dengan sebutan ''amano'', ''uku'', atau ''hena'' yang sering diterjemahkan sebagai negeri lama.


Ullath memiliki enam negeri lama, yakni sebagai berikut.
=== Saniri Negeri ===
Seperti negeri-negeri lain di [[Maluku]] pada umumnya dan negeri-negeri lain di [[Ambon]], [[Haruku]], [[Saparua]], Nusalaut dan [[Seram]] khususnya, '''Ullath''' mempunyai badan legislatif semacam parlemennya tersendiri yang mengurusi perkara pemerintahan sekaligus adat dalam negeri. Badan legislatif negeri ini dikenal sebagai ''Saniri Negeri''. Saniri negeri memiliki anggota berupa 1 orang perwakilan dari setiap fam-fam atau marga-marga asli di negeri yang bersangkutan (dalam hal ini Ullath) atau perwakllan dari fam-fam menetap (pendatang) yang sudah memiliki dan memakan hak fam atau marga asli seperti fam Matheos, Matulessy dan Picauli.


=== Soa ===
=== Negeri Italili ===
Italili adalah satu dari negeri lama Ullath dan berperan sebagai negeri induk atau negeri utama. Nama Italili menurut adat orang Ullath bermakna guntur kilat karena pada masa awal pendiriannya dilakukan saat terjadi guntur dan kilat. Italili berbatasan dengan tanah petuanan dari [[Tuhaha, Saparua Timur, Maluku Tengah|Tuhaha]] dan [[Itawaka, Saparua Timur, Maluku Tengah|Itawaka]]. Pada masa lalu juga berbatasan dengan petuanan [[Kerajaan Iha]] yang runtuh dan tanahnya dibagi-bagi pasca kekalahan dalam [[Perang Iha]]. Fam yang mendiami Italili adalah Pattipeilohy atau raja Beilohy (Ullath) yang berkedudukan sebagai raja di gunung.
[[Berkas:Tiang Fam Litaay.jpg|left|thumb|100px|Tiang fam (marga) Litaay di Balai adat Ullath]]
[[Berkas:Tiang Fam Pattipeilohy.jpg|left|thumb|100px|Tiang fam (marga) Pattipeilohy di Balai adat Ullath]]
[[Berkas:Tiang Fam Siwabessy.jpg|left|thumb|100px|Tiang fam (marga) Siwabessy di Balai adat Ullath]]
[[Berkas:Tiang Marga Siwabessy.jpg|left|thumb|100px|Tiang fam (marga) Siwabessy di Balai adat Ullath]]
[[Berkas:Tiang Fam Toisuta.jpg|left|thumb|100px|Tiang fam (marga) Toisuta di Balai adat Ullath]]
[[Berkas:Tiang Fam Toumahuw.jpg|left|thumb|100px|Tiang fam (marga) Toumahuw di Balai adat Ullath]]
[[Berkas:Tiang Fam Latul.jpg|left|thumb|100px|Tiang fam (marga) Latul di Balai adat Ullath]]
[[Berkas:Tiang Fam Maail.jpg|left|thumb|100px|Tiang fam (marga) Maail di Balai adat Ullath]]
[[Berkas:Tiang Fam Lawalata.jpg|left|thumb|100px|Tiang fam (marga) Lawalata di Balai adat Ullath]]
[[Berkas:Tiang Fam Sahetapy.jpg|left|thumb|100px|Tiang fam (marga) Sahetapy di Balai adat Ullath]]
[[Berkas:Tiang Fam Patty.jpg|left|thumb|100px|Tiang fam (marga) Patty di Balai adat Ullath]]
[[Berkas:Tiang Fam Lusikooy.jpg|left|thumb|100px|Tiang fam (marga) Lusikooy di Balai adat Ullath]]
[[Berkas:Tiang Fam Hakamoly.jpg|left|thumb|100px|Tiang fam (marga) Hakamoly di Balai adat Ullath]]
Soa adalah sebuah kelompok yang terbangun didalam sebuah negeri dan merupakan budaya khas alias ''local wisdom'' orang [[Maluku]] terutama yang hidup di negeri-negeri di [[Seram]] bagian selatan, [[Seram]] bagian timur, [[Seram]] bagian barat, [[Pulau Buano]], [[Pulau Kelang]], [[Pulau Manipa]], [[Haruku]], [[Nusalaut]], [[Saparua]] dan [[Ambon]]. Soa memiliki kapasitas yang lebih besar dari pada sebuah fam atau marga, karena soa mencakup beberapa fam atau marga.


=== Negeri Amahatu ===
Biasanya Soa itu terbangun dan ditentukan sebagai suatu komunitas/lembaga kecil didalam suatu komunitas besar (negeri) berdasarkan hal-hal tertentu yang secara historis ada kaitan antara sesama satu soa tersebut. Entah itu memiliki hubungan/kaitan darah (geneologis) tetapi juga memiliki kaitan-kaitan lainnya. Berikut ini ada enam (6) Soa di negeri Ullath, yaitu :
Amahatu secara bahasa bermakna negeri yang didirikan di tempat berbatu. Fam yang mendiami Amahatu adalah Sapulette. Fam ini sampai sekarang memiliki tanah dati atau dusun yang luas dibanding fam-fam lain. Selain itu, Abdullah Nekaulu yang merupakan moyang fam Nikijuluw bergabung dengan fam Sapulette dan tinggal di Amahatu. Amahatu adalah negeri lama yang paling tua dan paling luas wilayahnya. Posisi Amahatu berada di ketinggian dan dikelilingi oleh jurang-jurang sehingga menyulitkan serangan dari pihak musuh.


==== Soa Italili ====
=== Negeri Soupake ===
Soupake adalah salah satu negeri lama Ullath dan dianggap yang sebagai yang paling keramat. Nama Soupake bermakna tempat berpakaian. Tempat berpakaian ini kemudian diartikan sebagai negeri yang didiami oleh orang-orang besar dengan jubah atau pakaian kebesaran seperti kapitan dan malesi-nya serta mauweng. Soupake tidak terlalu luas. Negeri ini didiami oleh fam Pattimanuwae (Patty)
Soa Italili, adalah pucuk soa tertinggi dalam lembaga dan urusan tata-adat di Ullath. Soa ini dinamakan Italili karena soa ini merupakan gabungan dari fam atau marga yang dahulu menetap di wilayah history bernama ''Italili''. ''Italili'' ini adalah Ullath yang lama, Ullath ketika masih berdiam di gunung dan belum turun ke pinggir pantai seperti sekarang. Fam atau marga yang menetap di ''Italili'' juga merupakan salah satu fam-fam atau marga-marga asli negeri dan tergolong generasi pertama negeri Ullath. Yang termasuk di dalam soa Italili ini yaitu :


=== Negeri Yalesi ===
1. Supusepa
Yalesi adalah salah satu negeri lama Ullath dan wilayahnya sangat kecil. Diduga sebagai negeri lama yang paling muda dan paling akhir dibangun. Yalesi secara bahasa berarti sisa.


=== Negeri Nokau ===
Fam atau marga Supusepa merupakan fam atau marga yang tergabung dalam soa Italili. Dikisahkan oleh ''tete-nene'' ([[Bahasa Indonesia]] = Kakek-Nenek) dan ''mojang'' ([[Bahasa Indonesia]] = Moyang) bahwa Supusepa adalah pendatang yang pertama-tama mendiami Ullath, mereka datang dari selatan pulau [[Seram]] memakai gosepa dan berakhir di pantai timur Ullath kemudian naik ke gunung dan bergabung dengan fam-fam lain yang sudah ada lebih dulu di Italili, Ullath yang lama.
Nama Nokau berasal dari kata ''no'' yang berarti enam dan ''kaul'' yang berarti ipar. Nokau diduga didirikan oleh orang-orang yang masih berkeluarga dan beripar satu sama lain.


=== Negeri Putimahu ===
Nama Supusepa mengandung suatu pengertian yang merujuk pada perjalanan nenek moyang mereka dari [[Seram]] bagian selatan sampai ke Ullath yang menggunakan semacam rakit bernama '''Gosepa'''. Pengertian harfiah Supusepa yaitu berjalan atau pergi dengan gosepa, '''Supu''' berarti berjalan atau pergi, '''Sepa''' berarti gosepa atau rakit. Dalam soa Italili, fam atau marga Supusepa memiliki peran yang besar karena sekaligus mereka bertindak sebagai ketua atau kepala Soa.
Putimahu adalah salah satu negeri lama Ullath. Tanahnya berupa kapur dan bekas karang sehingga tampak memutih. Putimahu disebut kurang subur dibanding negeri-negeri lama yang lain.


== Kondisi Wilayah ==
2. Manuputty
=== Batas-batas ===
* Sebelah utara berbatasan dengan petuanan Tuhaha dan petuanan laut Negeri [[Itawaka, Saparua Timur, Maluku Tengah|Itawaka]].{{sfn|Irene Novaczek|2017|pp=96}}
* Sebelah timur berbatasan dengan [[Laut Banda]].
* Sebelah selatan berbatasan dengan Negeri [[Ouw, Saparua Timur, Maluku Tengah|Ouw]].
* Sebelah barat berbatasan dengan [[Teluk Saparua]], Negeri [[Sirisori Islam, Saparua Timur, Maluku Tengah|Sirisori Islam]], petuanan Negeri [[Sirisori Amalatu, Saparua Timur, Maluku Tengah|Sirisori Amalatu]], petuanan Negeri [[Tuhaha, Saparua Timur, Maluku Tengah|Tuhaha]],<ref>[http://beinusaamalatu.blogspot.com/2013/06/profil-negeri-tuhaha_25.html] Letak Geografis dan Astronomis Negeri Tuhaha</ref> dan petuanan Negeri [[Iha, Saparua Timur, Maluku Tengah|Iha]].


=== Hidrologi ===
3. Pattipeilohy
Negeri Ullath dialiri beberapa sungai kecil. Salah satunya adalah Air Hoktoini yang dimanfaatkan untuk MCK.


==== Soa Hatulessy ====
=== Topografi ===
Ullath adalah negeri pesisir.<ref>[Kecamatan Saparua Timur Dalam Angka 2018 Hlm. 10]</ref> Wilayah permukiman negeri menghadap langsung ke [[Teluk Saparua]].<ref>{{cite magazine |author=<!--Staff writer(s); no by-line.--> |title=Negeri Seribu Tangga |url=https://www.majalahlaras.com/the-articles/negeri-seribu-tangga |magazine=Majalah Laras |location= |publisher= |date=3 Juni 2015 |access-date=16 Mei 2022}}</ref> Pesisir Negeri Ullath kaya dengan ''bia lola'', sejenis kerang yang menjadi sumber protein hewani andalan di Saparua. Negeri ini terletak pada ketinggian yang bervariasi antara 0-400 meter di atas permukaan laut.
Soa Hatulessy, salah satu dari enam buah soa yang terbentuk dan berdiri di dalam lingkungan negeri (desa adat) Ullath. Soa ini diketuai atau dikepalai oleh fam atau marga Siwabessy. Berikut fam-fam atau marga-marga yang termasuk di dalam soa Hatulessy ialah, sbb :


== Kelembagaan ==
1. Siwabessy
[[Berkas:BaileoUllath.jpg|256px|jmpl|ka|Baileu atau Balai adat negeri Ullath]]
=== Susunan Pemerintahan Adat ===
Negeri Ullath memiliki sistem pemerintahan sendiri sebagaimana halnya negeri-negeri adat lain di wilayah [[Maluku]]. Sistem pemerintahan di Ullath adalah dualisme antara pemerintahan sipil Republik Indonesia dan pemerintahan adat. Keduanya terkoneksi pada sosok raja yang berperan sebagai kepala negeri dan setingkat dengan kepala desa. Berikut ini adalah susunan pemerintahan di negeri Ullath:
==== Raja ====
Fam atau marga pemangku jabatan raja atau kepala negeri (semacam kepala desa) di negeri Ullath adalah Latu Nekaulu yang dikenal sebagai fam Nikijuluw. Fam Nikijuluw mengambil alih jabatan raja atau kepala negeri dari tangan fam Pattipeilohy pada tahun 1670 dikarenakan sebuah masalah yaitu perjanjian damai Ullath dengan VOC.


Fam Nikijuluw berkuasa sejak orang Ullath turun ke Nual atau negeri baru di pantai dan meninggalkan negeri lama di gunung. Fam ini dijuluki sebagai raja pantai. Raja Ullath saat ini adalah Raja Abraham Willem Nikijuluw. Sebelum pemangku jabatan raja diserahkan pada fam Nikijuluw(Latu Nekaulu), pemangku jabatan raja adalah fam Pattipeilohy. Fam Pattipeilohy adalah raja di gunung karena memerintah negeri-negeri lama yang berada di pegunungan. Pattipeilohy menolak perintah Belanda untuk membangun negeri di pesisir pantai. Untuk mencegah perpecahan, Pattipeilohy membiarkan masyarakat Ullath turun ke pantai dan menyerahkan jabatan raja kepada Nikijuluw, fam yang merupakan keturunan langsung dari Abdullah Nekaulu, salah satu orang yang masyhur namanya di Ullath.
Fam Siwabessy adalah salah satu fam atau marga di negeri Ullath. Fam ini merupakan fam asli negeri Ullath dan termasuk salah satu fam atau marga tertua di Ullath. Fam Siwabessy juga tergolong fam-fam yang pertama menetap, fam ini berasal dari sebuah pulau yang nun jauh di sebelah barat pulau [[Seram]] yaitu [[Pulau Buano]].


Nama Pattipeilohy sendiri berarti raja Beilohy atau raja Ullath. ''Patti'' berarti Patih atau raja, ''Beilohy'' berarti Ullath. Bila raja pantai merupakan julukan fam Nikijuluw, maka julukan fam Pattipeilohy adalah kebalikannya yaitu raja gunung.
Fam Siwabessy ketika mencapai Ullath mereka menggunakan alat transportasi berupa mayang kelapa ([[Bahasa Indonesia]] : perahu dari daun kelapa). Dalam soa Hatulessy, fam ini bertindak sebagai ketua atau kepala Soa. Arti nama dari kata ''Siwabessy'' sendiri ialah sembilan buah besi yang merujuk pada senjata khas warisan turun-temurun fam ini, ''Siwa'' berarti sembilan, ''Bessy'' berarti besi atau logam.


==== Marinyo ====
2. Lawalata
Di Ullath terdapat jabatan adat yang bernama '''Marinyo'''. Asal kata marinyo adalah '''mourinho''' yang diserap dari [[Bahasa Portugis]]. Marinyo berkedudukan sebagai juru bicara raja. Sebagai juru bicara, marinyo menyampaikan pesan dan titah raja kepada rakyatnya dan pun menyambungkan lidah raja kepada raja negeri lain. Tugas maeinyo antara lain mengumpulkan warga atau anak negeri ketika akan diadakan acara adat dan atau keadaan darurat. Marinyo mengumpulkan anak negeri dengan membunyikan kentongan besar di baileu dan meniup tahuri alias kulit kerang yang mirip terompet. Istilah bagi panggilan berkumpul disebut sebagai ''tabaos''. Pemangku jabatan marinyo di Ullath adalah fam Telehala.


==== Kewang ====
3. Manuputty
Kewang bertugas sebagai polisi adat yang secara khusus bertugas untuk melakukan perlindungan dan konservasi terhadap sumber daya alam di suatu negeri, baik di petuanan darat maupun di petuanan laut, melalui tradisi yang disebut [[sasi]]. Jabatan kepala [[kewang]] di Ullath dipegang oleh fam Pattipeilohy.{{sfn|Rosmin Tutupoho|1991|pp=53}}


=== Saniri Negeri ===
4. Maail
Seperti negeri-negeri lain di [[Maluku]] pada umumnya dan negeri-negeri lain di [[Ambon]], [[Haruku]], [[Saparua]], Nusalaut dan [[Seram]] khususnya, '''Ullath''' mempunyai badan legislatif semacam parlemennya tersendiri yang mengurusi perkara pemerintahan sekaligus adat dalam negeri. Badan legislatif negeri ini dikenal sebagai ''Saniri Negeri''. Saniri negeri memiliki anggota berupa 1 orang perwakilan dari setiap fam-fam atau marga-marga asli di negeri yang bersangkutan (dalam hal ini Ullath) atau perwakllan dari fam-fam menetap (pendatang) yang sudah memiliki dan memakan hak fam atau marga asli seperti fam Matheos, Matulessy dan Picauli.


==== Soa Putimahu ====
=== Soa ===
[[Berkas:Tiang Fam Pattipeilohy.jpg|kiri|jmpl|100px|Tiang fam Pattipeilohy di Baileu Ullath]]
Soa Putimahu, salah satu dari enam buah soa yang terbentuk dan berdiri di dalam lingkungan negeri (desa adat) Ullath. Soa ini diketuai atau dikepalai oleh fam atau marga Toumahuw. Berikut fam-fam atau marga-marga yang termasuk di dalam soa Putimahu ialah, sbb :
[[Berkas:Tiang Fam Toisuta.jpg|kiri|jmpl|100px|Tiang fam Toisuta di Baileu Ullath]]
[[Berkas:Tiang Fam Maail.jpg|kiri|jmpl|100px|Tiang fam Maail di Baileu Ullath]]
[[Berkas:Tiang Fam Hakamoly.jpg|kiri|jmpl|100px|Tiang fam Hakamoly di Baileu Ullath]]


[[Soa]] adalah sebuah kelompok dengan asas persekutuan genealogis-teritorial, yang di dalamnya terdapat beberapa matarumah. Matarumah dalam sebuah soa memiliki kesamaan dan pertalian sejarah. Berikut soa yang ada di Ullath serta fam yang memegang jabatan sebagai kepala soa.
1. Toumahuw


==== Soa Hatulessy ====
Toumahuw adalah salah satu fam di negeri Ullath. Toumahuw memiliki leluhur (nenek moyang) yang datang dari [[Pulau Buru]] dari sebuah gunung bernama gunung Newotolu. Nama asli fam Toumahuw sama seperti nama asal mereka di [[Pulau Buru]] yaitu Newotolulu, ''Newotolu'' adalah nama gunung asal mereka, ''Lu'' dalam bahasa tana di Ullath berarti orang, '''Newotolulu''' berarti Orang Newotolu.
* Lawalata
* Maail
* Lusikooy
* Patty (Pattimanawae)
* [[Siwabessy]] (Pesisamalo), berkedudukan sebagai kepala soa Hatulessy{{sfn|Rosmin Tutupoho|1991|pp=22}}


==== Soa Italili ====
Dikisahkan oleh ''tete-nene'' ([[Bahasa Indonesia]] : kakek-nenek) dan ''mojang'' ([[Bahasa Indonesia]] : moyang) bahwa fam atau marga yang datang dari gunung Newotolu diberinama Toumahuw ialah karena kepribadian anggota fam-fam tersebut. Fam Newotolulu banyak yang menjadi pendeta dan sangat aktif dalam kegiatan misionaris sampai jauh ke tenggara [[Maluku]] dan ke pedalaman [[Seram]], [[Halmahera]] bahkan ke [[Papua]], untuk mengapresiasi hal itu orang Ullath menjuluki fam Newotolulu sebagai ''Toumahuw'' yang berarti berjalan dengan Tuhan, ''Toma'' berarti berjalan dengan, ''Hua'' berarti Tuhan. Semenjak apresiasi itu, nama fam Newotolulu perlahan menghilang dan nama fam yang dipakai oleh penerusnya adalah '''Toumahuw'''.
* Manuputty
* [[Pattipeilohy]] (Salayakapatty), berkedudukan sebagai kepala soa Italili{{sfn|Rosmin Tutupoho|1991|pp=22}}
* [[Supusepa]]


==== Soa Putimahu ====
Dalam soa Putimahu, fam Toumahuw ialah bertindak sebagai ketua sekaligus kepala Soa Putimahu.
* Litaay
* Manukiley
* Toumahuw (Newotolu), berkedudukan sebagai kepala soa Putimahu{{sfn|Rosmin Tutupoho|1991|pp=22}}


==== Soa Raja ====
2. Manukiley
* [[Latul]] (Latumutuane)
* Manuputty
* Matheos
* Parinusa
* [[Pical]], berkedudukan sebagai kepala soa Raja{{sfn|Rosmin Tutupoho|1991|pp=22}}


==== Soa Tomalela ====
3. Litaay
* Johannes

* Paais
==== Soa Rumaila ====
* Manuhutu
Soa Rumaila, salah satu dari enam buah soa yang terbentuk dan berdiri di dalam lingkungan negeri (desa adat) Ullath. Soa ini diketuai atau dikepalai oleh fam atau marga Telehala. Berikut fam-fam atau marga-marga yang termasuk di dalam soa Rumaila ialah, sbb :
* [[Sapulette]]

* Telehala (Parinusalatu), berkedudukan sebagai kepala soa Tomalela{{sfn|Rosmin Tutupoho|1991|pp=22}}
1. Telehala

Fam atau marga Telehala merupakan satu dari 40-an lebih fam dan marga yang telah lama menetap di negeri Ullath. Fam Telehala memiliki sebuah tiang di sebelah kiri baileu Ullath yang berarti fam itu tergolong sebagai fam-fam atau marga Tomanusa yang berarti mencari pulau, ''Toma'' berarti cari, ''Nusa'' berarti pulau. Fam Telehala ialah kepala soa dari Soa Rumaila, salah satu soa di Ullath.

2. Sapulette

Sapulette, kadang ditulis Sapuletje, Sapuletej, Sapuleteij atau Sapulete adalah salah satu fam yang berdiam diri di negeri Ullath. Fam Sapulette dalam sejarah dan adat negeri Ullath adalah salah satu fam yang paling istimewa, mana tidak fam ini memiliki tanah dati ([[Bahasa Indonesia]] : Tanah petuanan atau hak milik) yang paling luas diantara fam-fam lain yang ada di Ullath bahkan di seluruh [[Saparua]] yang mana tanah dati Sapulette terbentang dari gunung batu di utara ''Italili'' sampai ke perbatasan nun jauh dengan [[Itawaka, Saparua, Maluku Tengah|Itawaka]], [[Iha, Saparua, Maluku Tengah|Iha]] dan [[Tuhaha, Saparua, Maluku Tengah|Tuhaha]].

Sapulette, secara bahasa berarti sebagai bunga desa atau kembang desa atau bunga negeri. Hal itu bisa dirujuk pada pengertian kata-kata bahasa Tana yang menyusun kata ''Sapulette''. ''Sapulette'' terdiri atas dua buah kata yaitu ''Sapu'' yang berarti bunga atau tanaman hias dan ''Lette'' atau ''Lote'' yang berarti kampung tua.

Dalam tatanan adat masyarakat negeri Ullath, fam Sapulette ialah salah satu fam asli negeri, juga salah satu fam tertua yang ada di Ullath, sekaligus sebagai fam-fam atau marga yang tergolong generasi pertama orang Ullath. Fam Sapulette memiliki tugas sebagai penjaga mata air di negeri Ullath. Fam Sapulette bertugas menjaga kebersihan dan menjaga kelestarian beberapa mata air dan sungai kecil yang melewati negeri Ullath seperti air Huaputolini (air Hoktoini) yang banyak dipakai untuk urusan MCK (Mandi Cuci Kakus) sampai ke parigi negeri ([[Bahasa Indonesia]] : Sumur desa). Tiap beberapa bulan sekali dan tiap purnama, fam Sapulette dan anggota-anggotanya membersihkan dan melakukan pemberkatan atas parigi negeri ([[Bahasa Indonesia]] : Sumur desa) agar parigi negeri selalu bersih, terhindar dari lumut dan bibit penyakit serta selalu menyehatkan.

Sebagaimana fam-fam lain di Ullath, karena fam ini adalah fam asli maka fam Sapulette memiliki sebuah tiang bertuliskan "S A P U L E T T E" yang berposisi vertikal dengan tulisan "S A P U L E T T E"nya juga berposisi vertikal, tertulis dari atas kebawah. Tiang Sapulette berada persis di sebelah tiang fam Telehala, dan karena berada di bagian kiri baileu ([[Bahasa Indonesia]] : balai adat) Ullath maka fam Sapulette tergolong sebagai fam-fam ''Tomanusa'', ''Toma'' berarti cari, ''Nusa'' berarti pulau.

Fam Sapulette tidak pernah dikisahkan memiliki leluhur dari pulau lain dan tempat-tempat jauh di luar Ullath dan [[Saparua]] sebagai mana fam-fam asli dan golongan fam generasi pertama lainnya yang punya leluhur dari tempat yang jauh. Dikisahkan bahwa Sapulette memiliki leluhur dan tinggal beranak-cucu di ''Amelhatu''. Amelhatu merupakan sebuah negeri history dalam sejarah Ullath. Amelhatu secara bahasa berarti tanah atau negeri berbatu, ''Ama'' berarti negeri, ''Hatu''berarti batu. Posisi Amelhatu saat ini adalah di dekat perbatasan antara tanah dati Ullath dengan [[Tuhaha, Saparua, Maluku Tengah|Tuhaha]] dan memang benar bahwa Amelhatu terdiri atas formasi tanah kurang subur nan berbatu.

3. Paais (Paaijs atau Paays)

Fam Paais adalah fam pendatang di Ullath yang asalnya dari negeri [[Eri, Nusaniwe, Ambon|Eri]] di Nusaniwe, pulau Ambon. Fam Paais kadang dieja dan ditulis sebagai Paaijs atau Paays.

4. Johannes

5. Manuhutu

Fam Manuhutu adalah fam pendatang di Ullath yang asalnya dari negeri [[Haria, Saparua, Maluku|Haria]] di [[Saparua]]. Fam ini di tanah asalnya yaitu Haria, berkedudukan sebagai raja negeri.


==== Soa Soulisa ====
==== Soa Soulisa ====
* Ahuluheluw
Soa Soulisa, salah satu dari enam buah soa yang terbentuk dan berdiri di dalam lingkungan negeri (desa adat) Ullath. Soa ini diketuai atau dikepalai oleh fam atau marga Toisuta. Berikut fam-fam atau marga-marga yang termasuk di dalam soa Soulisa ialah, sbb :
* Toisuta (Lilihuapelu), berkedudukan sebagai kepala soa Soulisa{{sfn|Rosmin Tutupoho|1991|pp=22}}


== Demografi ==
1. Toisuta, kepala Soa
=== Jumlah Penduduk ===
Catatan mengenai jumlah penduduk di Ullath pertama kali muncul pada masa kolonial. Pada tahun 1854, dilaporkan bahwa penduduk Negeri Ullath berjumlah 698 jiwa. Data tahun 1985 menunjukkan penduduk negeri ini terdiri dari 979 jiwa penduduk laki-laki dan 944 jiwa penduduk perempuan, sehingga total populasi mencapai 1.923 jiwa.{{sfn|T. JA. Uneputty, Usman Thalib, M. Nanlohy, B. Berhitu, A. Batkunda|1985|pp=34}} Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Maluku Tengah tahun 2020, Ullath memiliki populasi sebesar 1.591 jiwa.{{sfn|BPS Kabupaten Maluku Tengah|2021|pp=41}} Data tahun 2020 menunjukkan pengurangan jumlah penduduk yang cukup signifikan dengan data tahun 1985. Antara 1985 dan 2020, Ullath mengalami penyusutan penduduk hingga 338 jiwa. Dengan luas sekitar 6,80 km2, negeri ini memiliki kepadatan penduduk sebesar 234/km2.{{sfn|BPS Kabupaten Maluku Tengah|2021|pp=42}}


=== Mata Pencaharian ===
2. Ahuluheluw
Sebagian besar masyarakat Ullath bermatapencaharian sebagai petani atau pekebun. Dari 395 KK yang ada, 356 di antaranya merupakan keluarga petani. Jumlah ini mencakup 11,22% keluarga petani di Kecamatan Saparua Timur. Tanaman yang menjadi primadona adalah cengkih dan kelapa. Saat ini tidak diketahui berapa banyak pohon cengkih dan kelapa yang tumbuh di Negeri Ullath. Namun, catatan tahun 1854 menunjukkan bahwa di negeri ini terdapat 6.894 pohon cengkih dan 3.517 pohon kelapa. Sebagian kecil masyarakat Ullath berprofesi sebagai nelayan, buruh, pekerjaan serabutan, dan PNS.


==== Soa Raja ====
=== Pendidikan ===
Terdapat tiga SD di Ullath yang meliputi SD Inpres Ullath, SD Negeri 1 Ullath, dan SD Negeri 2 Ullath.<ref>[http://referensi.data.kemdikbud.go.id/index61.php?kode=210124&level=3] Daftar Satuan Pendidikan Perlu Konfirmasi Per Kec. Saparua Timur di Data Referensi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.</ref> Di negeri ini belum ada SMP dan SMA/SMK.
Soa Raja, salah satu dari enam buah soa yang terbentuk dan berdiri di dalam lingkungan negeri (desa adat) Ullath. Soa ini diketuai atau dikepalai oleh fam atau marga Pical. Soa Raja adalah soa kedua tertinggi kedudukannya dalam tatanan adat Ullath setelah soa Italili. Berikut fam-fam atau marga-marga yang termasuk di dalam soa Raja ialah, sbb :


=== Agama ===
1. Pical
[[Berkas:GeredjaUllath.jpg|kiri|256px|jmpl|Gereja Protestan Maluku, Jemaat Ullath-Syaloom]]
Ullath digolongkan sebagai negeri Kristen.{{sfn|Ireen Novaczek|2001|pp=246}}<ref>{{Cite book
| last =
| first =
| authorlink =
| author2=
| title = Model Capacity Building Kelembagaan Pemerintah dan Masyarakat untuk Pengelolaan Konflik di Maluku
| publisher = Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
| year = 2008
| page = 1
| isbn = }}</ref> Penduduk aslinya memeluk [[Kristen Protestan]] dengan [[Gereja Protestan Maluku]] sebagai gerejanya. Gereja yang ada di negeri Ullath yaitu [[GPM Ullath]] Taman Hoea.


Negeri ini dikenal dalam catatan sejarah kekristenan di [[Maluku]] sebagai negeri pertama di Pulau Saparua yang menerima [[Injil]]. Penduduk Ullath mulai memeluk Katolik pada tahun 1564.{{sfn|Dieter Bartels|2017|pp=569}} Walaupun beberapa laporan menyebut bahwa Ullath sudah dikristenkan sejak 1546 oleh [[Fransiskus Xaverius]]. Jemaat Katolik di negeri ini pada akhirnya beralih menjadi jemaat Protestan sebelum pecah Perang Iha tahun 1653.{{sfn|Dieter Bartels|2017|pp=535}} Perang tersebut berakhir dengan kemenangan di pihak Belanda. Terbentuknya jemaat Protestan di Ullath diikuti dengan pembentukan jemaat di Tuhaha dan [[Booi, Saparua, Maluku Tengah|Booi]].
Fam Pical, merupakan kepala Soa Raja di Ullath. Fam ini telah melahirkan seorang yang besar yang mengharumkan nama [[Indonesia]] di kancah pertinjuan regional bahkan global, fam ini telah melahirkan seorang bernama [[Ellyas Pical]]. Selain kebanggaan [[Indonesia]] prestasi yang didapat oleh Ellyas Pical menjadi cambuk bagi warga negeri Ullath agar terus maju dan berhenti berpikiran kolot.


=== Matarumah ===
2. Matheos
Matarumah atau fam yang berdiam di Ullath terdiri dari matarumah-matarumah asli maupun pendatang. Matarumah asli negeri dikenal dengan istilah ''ana negeri'', sedangkan matarumah yang datang dari negeri yang lain dan turun temurun menetap di Ullath disebut ''orang dagang''.


==== Matarumah Asli ====
3. Parinussa
Matarumah asli atau disebut pula ''ana negeri'', adalah matarumah yang merupakan keturunan para penghuni negeri lama Ullath sebelum turun ke pantai. Mereka terdiri dari dua kelompok, yaitu kelompok ''maatita'' dan ''tomanusa''.{{sfn|T. JA. Uneputty, Usman Thalib, M. Nanlohy, B. Berhitu, A. Batkunda|1985|pp=175}} Berikut matarumah asli dari Ullath.

# Hakamoly (Hakamoli)
Fam Parinussa adalah fam pendatang di Ullath yang berasal dari negeri tetangga di [[Saparua]] yaitu [[Paperu, Saparua, Maluku Tengah|Paperu]]

4. Manuputty

Fam Manuputty adalah salah satu fam yang ada di negeri Ullath. Fam Manuputty sejatinya tersebar di banyak negeri di seantero [[Maluku]] salah satunya berada di negeri [[Itawaka, Saparua, Maluku Tengah|Itawaka]]. Arti nama Manuputty yaitu burung berwarna putih, ''Manu'' atau ''Mam'' berarti burung, ''Putty'' berarti putih. Nama Manuputty merujuk pada nama seseorang pemelihara burung pombo berwarna putih ([[Bahasa Indonesia]] : burung merpati) yang merupakan nenek moyang fam Manuputty.

5. Latul

Fam Latul, dalam tatanan adat bertugas sebagai penjaga pintu depan baileu ([[Bahasa Indonesia]] : balai adat) Ullath, sedangkan tiang fam mereka sendiri berada di pintu belakang baileu yang mana pintu itu dijaga oleg fam Patty. Sejarahnya, fam Latul awalnya bernama Latumutuane. Latumutuane ini anak yang dipelihara dan besar di dalam keluarga atau fam Nikijuluw, sejatinya Latumutuane ialah seorang yang berasal dari [[Ternate]].

== Fam di Ullath ==
Fam atau marga yang berdiam di negeri Ullath<ref>[http://malukulease.blogspot.com/2010/08/ullath-kenalilah-marga-marganya.html Marga-marga di negeri Ullath] di [http://malukulease.blogspot.com/]</ref> <ref>[https://www.facebook.com/UllathBeilohyAmalatu/info Fam yang berdiam negeri Ullath] di Fanpage Beilohy Amalatu Facebook</ref> <ref>[http://fhixreesapulettehattoe.wordpress.com/2013/04/01/fam-fam-di-negeri-ullath-beilohy-amalatu/ Fam di Ullath] di [http://fhixreesapulettehattoe.wordpress.com/]</ref> terbagi atas fam asli negeri atau fam ana negeri ([[Bahasa Indonesia]] : Anak desa) dan fam pendatang yang datang dari negeri lain dan menetap di Ullath atau fam orang dagang ([[Bahasa Indonesia]] : Orang pendatang)

=== Ana Negeri ===
Ana negeri secara bahasa dan harfiah berarti, orang-orang asli yang mendiami suatu negeri atau daerah secara turun temurun. Di Ullath, ada beberapa fam atau marga atau mataruma yang merupakan ana negeri yang berlatar belakang dari ''Italili'', ''Soupake'', ''Amelhatu'' dan ''Amahani''. Berikut fam atau marga asli (ana negeri) di negeri Ullath:
# Hakamoly (Hakamoli), fam ini dinyatakan punah
# Latul (Latumutuane)
# Latul (Latumutuane)
# Lawalata
# Lawalata
# Lekasila
# Lekalisa, fam ini dinyatakan punah
# Lilihua, fam ini dinyatakan punah
# Lilihua
# Litaay
# Litaay
# Lumalessil
# Lusikooy
# Lusikooy
# Maail
# Maail
# Manukiley
# Manukiley
# Manuputty
# Nikijuluw (Latu Nekaulu)
# Nikijuluw (Latu Nekaulu)
# Pattipeilohy
# Pattipeilohy
# Patty
# Patty
# Peluhuapelu
# Pical
# Pical
# Sahetapy
# Sahetapy
# Sapulette
# [[Sapulette]]
# Siwabessy (Pesisamalo)
# [[Siwabessy]] (Pesisamalo)
# Soulisabessy, fam ini dinyatakan punah
# Soulisabessy
# Supusepa
# [[Supusepa]]
# Takarbessy
# Telehala (Parinusalatu)
# Telehala (Parinusalatu)
# Toisuta (Lilihuapelu)
# Toisuta (Lilihuapelu)
# Toumahuw (Newotolulu)
# Toumahuw (Newotolu)
# Tulalesia
# Tulalesia


Dari 23 matarumah asli Ullath, ada enam yang telah punah atau dinyatakan hilang. Matarumah yang dimaksud adalah Hakamoly (Hakamoli), Lekasila, Lilihua, Sahetapy, Soulisabessy, dan Tulalesia.{{sfn|Rosmin Tutupoho|1991|pp=22}} Meskipun dinyatakan punah dan hilang di Ullath, fam Sahetapy masih ada dan bermukim di negeri-negeri lain seperti [[Itawaka, Saparua Timur, Maluku Tengah|Itawaka]], Makariki, atau Ouw.<ref>{{cite web |title=Familienamen uit Itawaka|url=https://www.atlas-maluku.nl/?regio=2430&eiland=15&kampong=580 |website=Atlas Maluku |access-date=3 Juni 2022}}</ref><ref>{{cite web |title=Familienamen uit Ouw|url=https://www.atlas-maluku.nl/?entry=locatie&regio=2430&eiland=15&familie_id=0&kampong=621 |website=Atlas Maluku |access-date=3 Juni 2022}}</ref> Khususnya di Itawaka, matarumah Sahetapy adalah pemegang jabatan kepala Soa Iha.<ref>{{cite news |author=<!--not stated--> |title=Usai Dilantik Sebagai KPN Itawaka, Wilhellem Wattimena Dikukuhkan Secara Adat |url=https://malteng.liputan.co.id/amp_read/usai-dilantik-sebagai-kpn-itawaka-wilhellem-wattimena-dikukuhkan-secara-adat-196 |work=Liputan Malteng |date=26 Februari 2021 |access-date=3 Juni 2022}}</ref> Fam Sahetapy di [[Makariki, Amahai, Maluku Tengah|Makariki]] berasal dari Ullath.<ref>{{cite web |url=https://makariki.nl/16-Pela.html |title=De pela's van Makariki |author=<!--Not stated--> |date=<!--Not stated--> |website= |publisher=Pusaka Huinelo |access-date=29 Mei 2024 |quote=In de streektaal van Makariki, heet het sluiten van een pela=keras verbond HUWAË PELA en dat is wat ze precies drie keer hebben gedaan.}}</ref>
Dari sekian banyak ana negeri di Ullath, ada 4 fam yang telah punah, hilang atau lenyap dan tidak memiliki keturunan lagi sampai dengan sekarang. Fam-fam tersebut ialah fam Hakamoly (Hakamuly/Hakamuli/Hakamoli), fam Soulisabessy, fam Lilihua dan fam Lekalisa. Moyang fam Hakamoly dulunya adalah anak laki-laki bungsu dari negeri lama ''Italili'', anak itu terkenal nakal dan suka usil dengan saudara-saudaranya. Dia kemudian dikutuk seorang janda yang tinggal di Nokau, yang mana kutukan itu menyebutkan bahwa anak itu akan mati muda. Dikisahkan dalam cerita setempat, bahwa ketika usia nya menginjak 19 tahun Hakamoly meninggal tersambar petir. Meskipun begitu, nama Hakamoly tetap ada di tiang dalam Baileu Ullath.


==== Matarumah Pendatang ====
Fam Lilihua punah atau hilang dikarenakan moyangnya tidak memiliki anak laki-laki sehingga keturunan fam atau marga mereka habis. Fam Soulisabessy disebutkan sebagai anak pendiam dari negeri lama ''Italili''. Namun naas, moyang fam Soulisabessy belum sempat menikah dan punya keturunan moyang fam ini dilarikan oleh [[Jin]] atau sebangsa [[Setan]] dan hilang sampai sekarang. Sedangkan fam Lekalisa, mereka adalah ana negeri dan sekaligus sebagai pemberontak yang akhirnya fam ini ditumpas oleh ana negeri yang lain.
Matarumah pendatang di Ullath disebut pula sebagai ''orang dagang''. Mereka adalah keturunan dari matarumah dari negeri lain yang sudah lama tinggal menetap di Ullath. Berikut matarumah pendatang di Ullath.

# Ahuluheluw
Akibat hilangnya 4 fam ana negeri di Ullath, maka tanah dati atau petuanan dan hak-hak sebagai ana negeri di''makang'' ([[Bahasa Indonesia]] : Makan) oleh beberapa fam menetap atau orang dagang. Berikut tabelnya:
# Latuharhary
{| class="wikitable"
# Latumaerissa
|-
! No.!!Nama Fam!!Hak Adat!!Tanah Dati!!Dimakan Oleh
|-
| 1 || Hakamoly (Hakamuli, Hakamuly atau Hakamoli) || Punya || Punya || Fam Picauli
|-
| 2 || Lilihua || Punya || Punya || Fam Matheos
|-
| 3 || Lekasila || Punya || Punya || Fam Ahuluheluw
|-
| 4 || Soulisabessy || Punya || Punya || Fam Paaijs (Paays atau Paais) dan Fam Johanes
|}

=== Orang Dagang ===
Orang dagang secara bahasa berarti orang asing yang datang berdagang sedangkan secara bahasa, orang dagang berarti orang lain yang datang dari negeri jauh kemudian menetap di suatu negeri. Di Ullath, ada beberapa fam atau marga atau mataruma yang merupakan orang dagang yang datang dari berbagai latar belakang dan negeri. Berikut fam atau marga pendatang (orang dagang) di negeri Ullath:
# Ahuluheluw
# Latuharhary, pendatang dari [[Haruku, Haruku, Maluku Tengah|Haruku]] di [[Haruku]]
# Latumaerissa, pendatang dari [[Paperu, Saparua, Maluku Tengah|Paperu]] di [[Saparua]]
# Latumahina
# Latumahina
# Latumalea
# Latumalea
# Loupatty
# Loupatty, pendatang dari [[Haria, Saparua, Maluku Tengah|Haria]] di [[Saparua]]
# Lumalesil
# Manuhutu, pendatang dari [[Haria, Saparua, Maluku Tengah|Haria]] di [[Saparua]]
# Manuhutu
# Manuoutty
# Matheos
# Matheos
# [[Matulessy]]<ref>{{cite news |last=Leurima |first=Abdullah |editor-last=Sekewael |editor-first=Philip |title=Keluarga Besar Matulessy Siap Gelar Mubes |url=https://rri.co.id/ambon/daerah/1451590/keluarga-besar-matulessy-siap-gelar-mubes?utm_source=news_main&utm_medium=internal_link&utm_campaign=General%20Campaign |work=RRI Ambon |date=11 Mei 2022 |access-date=16 Mei 2022 |archive-date=2022-05-16 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220516042400/https://rri.co.id/ambon/daerah/1451590/keluarga-besar-matulessy-siap-gelar-mubes?utm_source=news_main&utm_medium=internal_link&utm_campaign=General%20Campaign |dead-url=yes }}</ref>
# Matulessy, pendatang dari [[Itawaka, Saparua, Maluku Tengah|Itawaka]] di Hatawano, [[Saparua]]
# Molle
# Molle
# Paaijs
# Paaijs, pendatang dari negeri [[Eri, Nusaniwe, Ambon|Eri]] di pulau [[Ambon]]
# Parinussa
# Parinussa, pendatang dari [[Paperu, Saparua, Maluku Tengah|Paperu]] di [[Saparua]]
# Pattirua
# Pattirua
# Picauli
# Picauli
# Pieter
# Pieter
# Siahaya
# Siahaya, pendatang dari negeri [[Hulaliu, Haruku, Maluku Tengah|Hulaliu]] di [[Haruku]]
# Tuhusula


== Budaya ==
== Budaya ==
=== Lagu dan Nyanyian ===
=== Bahasa Daerah ===
Ullath memiliki bahasa daerah yang sama dengan negeri-negeri lain di jazirah Lease yang meliputi [[Saparua]], [[Haruku]], [[Nusalaut]] dan [[Ambon]]. Bahasa daerah itu disebut sebagai ''[[bahasa tana]]''. ''Bahasa tana'' bisa diartikan sebagai 'bahasa tanah', karena ''bahasa tana'' adalah bahasa yang telah berakar ribuan tahun di tanah Maluku terutama Lease.
Salah satu lagu yang banyak dinyanyikan dan populer di Ullath ialah lagu berjudul '''Jang Lupa Kampong''' ([[Bahasa Indonesia]] = Jangan Lupa Kampung/Desa). Berikut lirik lagu '''Jang Lupa Kampong''' :

''Lama tar bakumpul''

''Basudara gandong e''

''Mari satu hati angka suara''

''Puji Tete Manise''


''Katong samua su tapisa''

''Masing-masing cari hidop e''

''Jang lupa kampong halaman''

''Serta jemaat deng pendidikan e''


''Sunggu manise''

''Hidop orang sudara e''

''Kapan tempo mau bakumpul''

''Katong bakumpul sama-sama e''


''Basudara e''

''Sio basudara e''

''Walau jau di rantau orang''

''Jang ale dong lupa katong di kampong e''


Alih bahasa dan terjemahan dari [[Bahasa Ambon]] ke [[Bahasa Indonesia]]


''Lama tidak berkumpul''

''Saudara kandung''

''Mari satu hati angkat suara''

''Puji Tuhan [[Yesus]]''


''Kita semua sudah terpisah''

''Masing-masing pergi mencari penghidupan''

''Jangan lupa kampung halaman''

''Serta jemaat gereja dan pendidikannya ''


''Sunggu indah''

''Hidup orang bersaudara''

''Kapan waktu bisa berkumpul''

''Kita berkumpul bersama-sama''


''Oh saudara''

''Saudara tercinta''

''Walaupun jauh di rantau orang''


Tiap-tiap negeri di Lease pastinya mengenal bahasa Tana namun memiliki perbedaan dialek yang tidak begitu kentara. Bahasa Tana dialek Ullath adalah satu di antara berpuluh-puluh jenis dialek bahasa Tana yang ada di Lease. Bahasa Tana dialek Ullath dikenal luas sebagai bahasa '''Sou Tuni''' atau '''Soa Tuni'''.
''Janganlah kalian lupa dengan kami yang di kampung''


== Hubungan Sosial ==
== Hubungan Sosial ==
[[Berkas:Oma E.jpg|256px|thumb|Oma, negeri Oma yang terletak di Haruku ini adalah salah satu negeri yang terikat pela dengan Ullath]]
[[Berkas:Oma E.jpg|256px|jmpl|Negeri Oma di pesisir selatan Pulau Haruku adalah salah satu negeri yang terikat ''gandong'' dengan Negeri Ullath]]
[[Berkas:Buano.jpg|256px|jmpl|Negeri Buano (''Nusa Puan''), adalah salah satu negeri yang terikat ''gandong'' dengan Negeri Ullath]]
[[Maluku]] punya beraneka macam adat istiadat unik yang hanya satu-satunya dan tidak mungkin bisa ditemui di tempat lain di [[Indonesia]] bahkan di dunia. [[Adat]] itu antara lain adalah adanya hubungan sosial antar negeri baik hubungan atas dasar adat maupun atas dasar persaudaraan. Hubungan sosial antar negeri di [[Maluku]] yang didasari atas dasar adat disebut sebagai ''[[Pela]]''<ref>[http://www.angelfire.com/home/SiAPAPorto/pela.htm Wat is Pela] di http://www.angelfire.com</ref> <ref>[http://www.asiafunclub.com/indonesia/forum/messages/12480.html Latar belakang terjadinya pela] di http://www.asiafunclub.com</ref> (''[[Pela]]'' = Kerabat Adat), sedangkan hubungan sosial antar negeri di [[Maluku]] yang didasari atas dasar persaudaraan disebut sebagai ''Gandong'' (''Gandong'' = Kerabat Darah)


=== Hubungan Pela ===
=== Hubungan dengan negeri-negeri tetangga ===
==== Ullath-Ouw ====
[[Berkas:Maket Pela.jpg|256px|thumb|Maket pela antara negeri Buano-Oma-Ullath]]
Ullath bertetangga dekat sekali dengan Ouw. Kedua negeri sama-sama beragama Kristen Protestan. Namun, sepanjang sejarah, keduanya kerap bersengketa mengenai tanah, yang disebabkan oleh penyerobotan. Ada kalanya anak Negeri Ullath yang menyerobot tanah orang Ouw, atau sebaliknya. Persengketaan tanah memunculkan konflik antarnegeri bertetangga yang cukup sengit, dan terjadi secara berkepanjangan selama puluhan tahun.{{sfn|Syahmunir A.M.|2004|PP=62}}{{sfn|Sri Yanuarti|2005|pp=68}} Namun, secara umum saat ini hubungan antara orang Ullath dengan Ouw berlangsung harmonis dan cukup baik.
[[Pela]]<ref>[http://irfanmarssy95.blogspot.com/2011/05/budaya-pela-gandong-di-bumi-maluku_21.html Pela gandong pemersatu Maluku] di Irfan Marssy.Blogspot</ref> <ref>[http://orangsepa.blogspot.com/2012/02/pengertian-pela-gandong-dalam-budaya.html Budaya Pela Gandong] di Anak Sepa.Blogspot</ref> adalah hubungan sosial antar dua atau lebih negeri yang bisa jadi tidak bertetanggaan secara lokasi, tidak se-agama dan tidak se-pulau yang hanya ada di [[Maluku]]<ref>[http://anak-bula.blogspot.com/2012/09/pela-gandong-di-pulau-ambon_1621.html Pela di Maluku] di Anak Bula.Blogspot</ref>. Budaya pela sudah ada sejak dahulu kala. Terjadinya pela antar dua atau lebih negeri didasari oleh beberapa faktor seperti saling tolong menolong dalam perang (Contoh : dasar pela [[Haria, Saparua, Maluku Tengah|Haria]] dengan [[Liliboi, Leihitu Barat, Maluku Tengah|Lilibooi]]), perkawinan (Contoh : dasar pela [[Allang, Leihitu Barat, Maluku Tengah|Allang]] dengan [[Latuhalat, Nusaniwe, Ambon|Latuhalat]] atau faktor lainnya.


==== Ullath-Sirisori Islam ====
Negeri Ullath sebagai salah satu negeri di [[Maluku]] yang tentunya berpijak dan berdasar atas adat orang [[Maluku]] mengikat sumpah untuk membina hubungan pela dengan negeri-negeri lain di [[Maluku]]. Berikut adalah nama negeri yang memiliki hubungan [[Pela]] dengan negeri Ullath:
Sejak kerusuhan Maluku 1999-2000 selesai, Ullath memperbaiki hubungan dengan Sirisori Islam, negeri Islam satu-satunya di jazirah tenggara Saparua sekaligus salah satu musuh terbesar selama kerusuhan berlangsung. Ullath juga terlibat dalam mendorong perdamaian di antara dua negeri ''basudara'', Sirisori Amalatu dan Sirisori Islam. Salah satunya negeri ini menyumbangkan dua ekor sapi untuk hari raya kurban. Dagingnya dibagi-bagikan kepada yang membutuhkan.<ref>[https://www.gatra.com/detail/news/369556-Gereja-Louhata-Damai-Simbol%C2%A0Perekat-Nasrani-Islam]{{Pranala mati|date=Januari 2023|bot=InternetArchiveBot|fix-attempted=yes}} Gereja Louhata Damai, Simbol Perekat Nasrani-Islam</ref>
{| class="wikitable"
|-
! No.!!Nama Negeri!!Teung Negeri!!Lokasi Pulau!!Jenis Pela!!Julukan Pela
|-
| 1 || [[Oma, Haruku, Maluku Tengah|Oma]]<ref>[http://fhixreesapulettehattoe.wordpress.com/tag/leparissa-leamahu/ Leparissa Leamahu] di [http://fhixreesapulettehattoe.wordpress.com/]</ref> <ref>[http://ullath.com/pelapela.htm Pela Buano-Oma-Ullath] di Ullath.com</ref> <ref>[http://masohisemarang.blogspot.com/2009/03/pela-batukarang-sei-hale-hatu-hatu-hese.html Pela batu karang Oma-Ullath] di Masohi Semarang.Blogspot</ref> <ref>[http://www.panoramio.com/photo/53830001 Foto-Foto Tentang Negeri Oma] di Wikimapia</ref> <ref>[https://www.facebook.com/UllathBeilohyAmalatu/posts/198536000270649 Pela Gandong Negeri Ullath] di Halaman Facebook Beilohy Amalatu-Ullath</ref> <ref>[http://ullath.com/pela.htm Ullath is pela met Boano, Oma en Wassu] di Ullath.com</ref>
|| Leparissa Leamahu || [[Haruku]] <ref>[http://wikimapia.org/7151950/id/OMA-Leparissa-Leamahu Oma-Leparissa Leamahu] di Wikimapia</ref> || Pela batu karang || Rissalohy (Leparissa-Beilohy)
|-
| 2 || [[Pulau Buano|Buano]]<ref>[http://ullath.com/pelapela.htm Pela Buano-Oma-Ullath] di Ullath.com</ref> <ref>[https://www.facebook.com/UllathBeilohyAmalatu/posts/198536000270649 Pela Gandong Negeri Ullath] di Halaman Facebook Beilohy Amalatu-Ullath</ref> <ref>[http://ullath.com/pela.htm Ullath is pela met Boano, Oma en Wassu] di Ullath.com</ref> || Nurlatu Palemahu || [[Pulau Buano|Buano]] || Pela batu karang || Nurlohy (Nurlatu-Beilohy)
|-
| 3 || [[Wassu, Haruku, Maluku Tengah|Wassu]]<ref>[http://ullath.com/pela.htm Ullath is pela met Boano, Oma en Wassu] di Ullath.com</ref> || Erihatu Samasuru || [[Haruku]] || Pela tampa siri || Beihatu (Beilohy-Erihatu)


==== Ullath-Sirisori Amalatu ====
|}


=== Hubungan ''pela'' ===
Ullath secara adat memiliki 3 buah persekutuan [[Pela]] yang diikat dengan negeri [[Oma, Haruku, Maluku Tengah|Oma]], [[Wassu, Haruku, Maluku Tengah|Wassu]] dan [[Pulau Buano|Buano]].
[[Berkas:Maket Pela.jpg|256px|jmpl|Modal hubungan ''pela gandong'' antara Negeri Buano-Oma-Ullath]]
Negeri Ullath mengikat hubungan [[pela]] dengan [[Wassu, Pulau Haruku, Maluku Tengah|Wassu]] (''Erihatu Samasuru'').<ref>{{cite website |url=http://ullath.com/pela.htm |title=Pela |archive-url=https://web.archive.org/web/20050226215240/http://ullath.com/pela.htm |archive-date=26 Februari 2005 |website= Ullath.com |quote=Ullath is pela met Boano, Oma en Wassu}}</ref> Baik Ullath maupun Wassu merupakan ''pela'' pertama bagi masing-masing negeri. Menurut tuturan di Negeri Wassu, salah seorang kapitan mereka yang bernama Kapitan Supele bertunangan dengan putri dari Sirisori Amalatu.<ref name="Wassu-Ullath"/> Ketika sang kapitan berada di Sirisori yang merupakan musuh bebuyutan Ullath, ia mendengar bahwa negeri itu sedang mempersiapkan serangan ke Ullath. Kapitan Supele kemudian berangkat ke Ullath dan berjumpa dengan seorang laki-laki yang nanti menjadi moyang fam [[Supusepa]], yang ia minta untuk mengantarkan dirinya berjumpa dengan Raja Ullath.<ref name="Wassu-Ullath"/>


Alkisah bertemulah ia dengan sang raja dan ia memberitahukan mengenai rencana penyerangan Sirisori. Dengan bocoran tersebut, pihak Ullath mempersiapkan diri dan mampu memukul mundur Sirisori.<ref name="Wassu-Ullath"/> Raja Ullath berterima kasih atas kebaikan hati dari Kapitan Supele. Sang raja bersama rakyat Negeri Ullath mengajak Kapitan Supele ke atas gunung di Amelhatu. Dipotonglah seekor ayam yang darahnya ditaruh dalam belanga yang berisi [[sageru]]. Sang Raja mewakili Ullath dan kapitan mewakili Wassu pun meminum campuran tersebut. Raja Ullath menyebutkan bahwa selama Gunung Amelhatu dan Gunung Amanhuhui di Wassu masih ada, makan persaudaraan Ullath dan Wassu akan terus ada. Pada kesempatan itu pula Raja Ullath mengangkat pela kepada pihak Wassu.<ref name="Wassu-Ullath"/>
Pela persekutuan dengan [[Wassu, Haruku, Maluku Tengah|Wassu]] diikat pada abad ke-17 sekitar tahun 1670. Faktor terjadinya pela persekutuan antara Ullath dengan [[Wassu, Haruku, Maluku Tengah|Wassu]] yang notabene berbeda pulau adalah terjadinya sebuah perang. Perang Ullath melawan pasukan [[Vereenigde Oostindische Compagnie]] bersenjata modern yang ingin memonopoli [[Cengkeh]] yang mana Ullath pada masanya adalah salah satu negeri penghasil [[Cengkeh]]. Dengan keadaan yang tidak seimbang, pasukan Ullath hampir kalah oleh pasukan [[Vereenigde Oostindische Compagnie]] bersenjata modern, dalam keadaan genting itulah kapitan Ullath memutuskan untuk mengadakan sayembara kepada negeri-negeri di [[Saparua]] dan [[Haruku]] mengenai siapa saja yang dapat membantu Ullath melawan [[Vereenigde Oostindische Compagnie]] akan diberi hadiah berupa pundi-pundi emas dan perak. Saat itulah kapitan Timisela dari [[Wassu, Haruku, Maluku Tengah|Wassu]] menyanggupi sayembara dan datang bersama pasukan dari negeri Wassu di pulau [[Haruku]] ke Ullath. Di Ullath, mereka berperang melawan [[Vereenigde Oostindische Compagnie]] dengan hasil terjadi perjanjian damai antara persekutuan Ullath-Wassu dengan [[Vereenigde Oostindische Compagnie]]. Isi perjanjian damai itu, sbb:
# [[Vereenigde Oostindische Compagnie]] tidak akan memonopoli perdagangan [[Cengkeh]] di negeri Ullath dan Wassu
# [[Vereenigde Oostindische Compagnie]] tidak akan ikut campur urusan dalam negeri baik negeri Ullath maupun negeri Wassu
# [[Vereenigde Oostindische Compagnie]] dan Ullath-Wassu sepakat menanggung beban kerugian sendiri-sendiri dan tidak saling menuntut
# Orang Ullath yang berdiam di tiga wilayah lama yaitu '''Italili''', '''Amelhatu''' dan '''Amahani''' pindah ke pantai ke kampung baru yang sekarang dikenal sebagai '''Ullath'''. Yang mana kampung baru itu berdiri di wilayah bernama '''Yalesi''' yang berarti batas.
# Orang Ullath menerima injil dan menjadi pemeluk agama [[Kristen]] pertama di pulau [[Saparua]]


Angkat pela oleh Negeri Ullath diterima oleh Kapitan Supele sebagai wakil dari Negeri Wassu. Sekembalinya ke Wassu, peristiwa-peristiwa yang menyebabkan orang Ullath mengangkat pela dengan Wassu pun diceritakan oleh sang kapitan. Ternyata masyarakat Wassu semuanya setuju, dikarenakan memang mereka belum memiliki pela sama sekali. Jadilah Ullath dan Wassu adalah pela yang pertama-tama bagi masing-masing negeri.<ref name="Wassu-Ullath">{{cite website |author=F. Timisela |url=https://faam-maluku-achternamen.webnode.nl/news/wassu-dan-ullath-sejarah-pela/ |title=Sejarah Pela Negeri Wassu dan Negeri Ullath |date=1 November 2015 |website=faam-maluku-achternamen.webnode.nl |access-date=15 Mei 2022}}</ref>
Setelah perjanjian damai terjadi, orang Ullath sangat berterima kasih kepada orang Wassu yang telah sangat baik mau membantu mereka. Akhirnya tepat tahun 1670 orang Ullath dan Wassu resmi dipersatukan oleh sebuah sumpah [[Pela]] yang sangat sakral secara adat orang [[Maluku]]. Jenis pela antara Ullath dan Wassu yaitu pela perang atau pela minong darah ([[Bahasa Indonesia]] : Minum darah) dan pela tampa siri ([[Bahasa Indonesia]] : Tempat Sirih) sekaligus.


=== Hubungan Gandong ===
=== Hubungan ''gandong'' ===
Ada lima negeri yang tergolong sebagai negeri ''gandong'' bagi masyarakat Ullath. Kelimanya meliputi Buano (baik Buano Utara maupun Buano Selatan) dan Oma yang terbentuk dari kisah tiga moyang adik kakak Latukurandjina-Latuputty-Latuaren;{{sfn|Marthin Ramstedt|2004|pp=129}} [[Iha, Saparua Timur, Maluku Tengah|Iha]] dan [[Tuhaha, Saparua Timur, Maluku Tengah|Tuhaha]] yang terbentuk dari kisah tiga moyang Kasim-Tasim-Abdullah Nekaulu yang masing-masing menurunkan fam Amahoru, Aipassa, dan Nikijuluw;{{sfn|Dieter Bartels|2017|pp=534-535}} serta [[Itawaka, Saparua Timur, Maluku Tengah|Itawaka]] yang sebagian masyarakatnya merupakan orang-orang Ullath yang diperintahkan (''tita'') untuk menjaga wilayah bekas Kerajaan Iha di Hatawano (''waka''). Itawaka dalam hubungan dengan Iha, Tuhaha, dan Ullath dianggap sebagai ''bongso'' dan Ihamahu sejatinya masih memiliki hubungan darah dengan Iha, Tuhaha, Ullath.{{sfn|Dieter Bartels|2017|pp=535}}
[[Berkas:Buano.jpg|256px|thumb|Negeri Buano-Nuralatu Palemahu, negeri gandong Ullath]]
[[Gandong]] adalah hubungan sosial antar dua atau lebih negeri yang bisa jadi tidak bertetanggaan secara lokasi, tidak se-agama dan tidak se-pulau yang hanya ada di [[Maluku]] seperti halnya hubungan [[Pela]]. Budaya gandong sudah ada sejak dahulu kala, sama tuanya dengan adat istiadat ([[Budaya]]) [[Pela]]. Terjadinya gandong antar dua atau lebih negeri didasari oleh faktor pertalian darah, kekeluargaan dan persaudaraan yang dalam cerita rakyat [[Maluku]] disebutkan bahwa datuk-datuk, kakek-kakek, nenek-nenek, moyang dan ''antua'' negeri yang memiliki hubungan gandong merupakan adik kakak dari rahim satu orang ibu dan memiliki satu orang bapak.


== Kegiatan dan tradisi ==
Negeri Ullath sebagai salah satu negeri di [[Maluku]] yang tentunya berpijak dan berdasar atas adat orang [[Maluku]] pasti memiliki hubungan gandong dengan negeri-negeri lain di wilayah [[Maluku]] sekalipun negeri-negeri itu berbeda agama. Berikut adalah nama negeri yang memiliki hubungan gandong atau bersaudara dengan negeri Ullath:
[[Berkas:Kumpul Ana Cucu Beilohy Amalatu.jpg|256px|jmpl|Kumpul Ana Cucu Beilohy Amalatu-Ullath dalam rangka Natal Ullath se-dunia 2009]]
{| class="wikitable"
|-
! No.!!Nama Negeri!!Teung Negeri!!Lokasi Pulau!!Julukan Gandong
|-
| 1 || [[Oma, Haruku, Maluku Tengah|Oma]]<ref>[https://www.facebook.com/UllathBeilohyAmalatu/posts/198536000270649 Pela Gandong Negeri Ullath] di Halaman Facebook Beilohy Amalatu-Ullath</ref> || Leparissa Leamahu || [[Haruku]]<ref>[http://psdg.bgl.esdm.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=439&Itemid=444 Oma, negeri kaya panas bumi di Haruku] di http://psdg.bgl.esdm.go.id/</ref> <ref>[http://dorus.tripod.com/ Oma, Haruku] di http://psdg.bgl.esdm.go.id/</ref> || ''1 Gandong 3 Dara'' atau ''3 Kampong 1 Gandong''
|-
| 2 || [[Pulau Buano|Buano]]<ref>[https://www.facebook.com/UllathBeilohyAmalatu/posts/198536000270649 Pela Gandong Negeri Ullath] di Halaman Facebook Beilohy Amalatu-Ullath</ref> || Nurlatu Palemahu || [[Pulau Buano|Buano]]<ref>[http://nusapaun.blogspot.com/2012/10/desa-buano-utara-di-pulau-buano-sebelah.html Pulau Buano] di http://nusapaun.blogspot.com/</ref> || ''1 Gandong 3 Dara'' atau ''3 Kampong 1 Gandong''
|-
| 3 || [[Itawaka, Saparua, Maluku Tengah|Itawaka]] || Leilisal Beinusa || [[Saparua]] || ''Leilisa Beynusa Patalima Alesiwa''
|-
| 4 || [[Iha, Saparua, Maluku Tengah|Iha]]<ref>[http://ullath.com/pelapela.htm Gandong Iha-Tuhaha-Ullath] di Ullath.com</ref> <ref>[https://www.facebook.com/UllathBeilohyAmalatu/posts/198536000270649 Pela Gandong Negeri Ullath] di Halaman Facebook Beilohy Amalatu-Ullath</ref> || Noraito Amalatu || [[Saparua]] || ''1 Gandong 1 Arumbai''
|-
| 5 || [[Tuhaha, Saparua, Maluku Tengah|Tuhaha]]<ref>[http://ullath.com/pelapela.htm Gandong Iha-Tuhaha-Ullath] di Ullath.com</ref> <ref>[https://www.facebook.com/UllathBeilohyAmalatu/posts/198536000270649 Pela Gandong Negeri Ullath] di Halaman Facebook Beilohy Amalatu-Ullath</ref> || Beinusa Amalatu || [[Saparua]] || ''1 Gandong 1 Arumbai''
|}

== Acara, Event, Festival, Kegiatan & Tradisi ==
[[Berkas:Kumpul Ana Cucu Beilohy Amalatu.jpg|256|px|thumb|Kumpul Ana Cucu Beilohy Amalatu-Ullath dalam rangka Natal Ullath se-dunia 2009]]
=== Tradisi Upu Latu ===
=== Tradisi Upu Latu ===
Ullath memiliki beberapa acara kegiatan yang masuk dalam agenda tahunan negeri seperti[[Tradisi Upu Latu]]<ref>[http://malukulease.blogspot.com/2011/03/tradisi-adat-upu-di-ullath.html Tradisi Adat Upu Latu Ullath] di Maluku Lease Blogspot</ref> <ref>[http://belseranchrist.blogspot.com/2012/10/beilohy-amalatu.html Upu Keluarga Pical] di [http://belseranchrist.blogspot.com]</ref> yang dilaksanakan oleh keluarga atau fam atau marga atau matarumah Pical sebagai bentuk pembayaran diyat (denda) atas kepemimpinan mereka di negeri Ullath entah sebagai kepala soa Raja ataupun sebagai pejabat sementara raja negeri.
Ullath memiliki beberapa acara kegiatan yang masuk dalam agenda tahunan negeri seperti[[Tradisi Upu Latu]]<ref>[http://belseranchrist.blogspot.com/2012/10/beilohy-amalatu.html Upu Keluarga Pical] di [http://belseranchrist.blogspot.com]</ref> yang dilaksanakan oleh keluarga atau fam atau marga atau matarumah Pical sebagai bentuk pembayaran diyat (denda) atas kepemimpinan mereka di negeri Ullath entah sebagai kepala soa Raja ataupun sebagai pejabat sementara raja negeri.


=== Tradisi Makang Kalapa Sisi ===
=== Tradisi Makang Kalapa Sisi ===
Tradisi lain yang di lakukan di negeri Ullath yaitu tradisi makang kalapa sisi <ref>[http://malukulease.blogspot.com/2010/08/ullath-tradisi-makang-kalapa-sisi.html Makang Kalapa Sisi] di [http://malukulease.blogspot.com]</ref>. Memang makang kelapa sisi ("makan kelapa mentah" yaitu hanya di lepaskan dari tempurungnya tanpa di parut, dan di iris jadi potong-potongan kecil itulah yang di maksud dengan "kalapa sisi") semua orang juga pernah melakukan hal yang sama. Namun di negeri Ullath justru menjadi suatu tradisi.
Tradisi lain yang di lakukan di negeri Ullath yaitu tradisi makang kalapa sisi.<ref>[http://malukulease.blogspot.com/2010/08/ullath-tradisi-makang-kalapa-sisi.html Makang Kalapa Sisi] di [http://malukulease.blogspot.com]</ref> Memang makang kelapa sisi ("makan kelapa mentah" yaitu hanya di lepaskan dari tempurungnya tanpa di parut, dan di iris jadi potong-potongan kecil itulah yang di maksud dengan "kalapa sisi") semua orang juga pernah melakukan hal yang sama. Namun di negeri Ullath justru menjadi suatu tradisi.


Yang terlihat unik dari kebiasaan lainnya, di negeri Ullath hampir semua keluarga kalau makan di haruskan ada kalapa sisi di meja makan, walaupun jenis-jenis makanan yang tersedia sudah mengandung santan (dari kelapa), misalkan di sayur dan kuanya, atau masakan daging ikan jenis kare, dll. Dan menurut mereka makan dengan kelapa sisi telah menjadi kebutuhan, dan bukan sebatas keinginan saja sebagai pelengkap rasa. Memang, tradisi ini sangat mungkin ada juga di negeri-negeri lain di Maluku baru di buktikan bahwa cuma di negeri Ullath tradisi makang kalapa sisi ini benar-benar ada dan jadi tradisi.
Yang terlihat unik dari kebiasaan lainnya, di negeri Ullath hampir semua keluarga kalau makan di haruskan ada kalapa sisi di meja makan, walaupun jenis-jenis makanan yang tersedia sudah mengandung santan (dari kelapa), misalkan di sayur dan kuanya, atau masakan daging ikan jenis kare, dll. Dan menurut mereka makan dengan kelapa sisi telah menjadi kebutuhan, dan bukan sebatas keinginan saja sebagai pelengkap rasa. Memang, tradisi ini sangat mungkin ada juga di negeri-negeri lain di Maluku baru di buktikan bahwa cuma di negeri Ullath tradisi makang kalapa sisi ini benar-benar ada dan jadi tradisi.


=== Natal Ullath se-dunia 2009 ===
=== Natal Ullath se-dunia 2009 ===
Negeri Ullath melakukan sebuah gebrakan dengan acara yang besar pada 2009 dalam rangka merayakan '''Natal Acbaz Ullath Se-dunia 2009'''<ref>[http://www.antarasulut.com/print/12260/gubernur-maluku-hadiri-natal-warga-ulath-sedunia Natal Sedunia Ullath 2009] di Antara Sulut</ref> <ref>[http://www.youtube.com/watch?v=BhXpT9koR68 Video Natal Ullath 2009] Video Youtube</ref> <ref>[http://www.youtube.com/watch?v=ki3S6x2ZvGY Video Pra-Natal Ullath 2009] Video Youtube</ref> <ref>[http://www.siwalimanews.com/show.php?mode=artikel&id=3414&path=list-artikel.html Warga Ullath Se-dunia Pulang] di [http://www.siwalimanews.com]</ref> yang bertemakan ''Kumpul Ana Cucu Beilohy Amalatu 2009''
Negeri Ullath melakukan sebuah gebrakan dengan acara yang besar pada 2009 dalam rangka merayakan '''Natal ACBAS Ullath Se-dunia 2009'''<ref>[http://www.antarasulut.com/print/12260/gubernur-maluku-hadiri-natal-warga-ulath-sedunia Natal Sedunia Ullath 2009] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110102225235/http://www.antarasulut.com/print/12260/gubernur-maluku-hadiri-natal-warga-ulath-sedunia |date=2011-01-02 }} di Antara Sulut</ref><ref>[http://www.youtube.com/watch?v=BhXpT9koR68 Video Natal Ullath 2009] Video Youtube</ref><ref>[http://www.youtube.com/watch?v=ki3S6x2ZvGY Video Pra-Natal Ullath 2009] Video Youtube</ref><ref>[http://www.siwalimanews.com/show.php?mode=artikel&id=3414&path=list-artikel.html Warga Ullath Se-dunia Pulang]{{Pranala mati|date=Mei 2021|bot=InternetArchiveBot|fix-attempted=yes}} di [http://www.siwalimanews.com]</ref> yang bertemakan ''Kumpul Ana Cucu Beilohy Amalatu 2009''


== Perkumpulan ==
== Perkumpulan ==
Anak-cucu negeri Ullath Beilohy Amalatu yang hidup di tanah [[Belanda]] sebagai warga [[Maluku]]-[[Belanda]] memiliki perkumpulan yang diberi nama sebagai “PABAN”-”Persatuan Anak-cucu Beilohy Amalatu Netherland”. Selain PABAN, anak-cucu negeri Ullath di perantauan terutama di [[Kota Ambon]] juga memiliki organisasi perkumpulan lain yang bernama PERWABA - PERsekutuan WArga Beilohy Amalatu<ref>[http://perwaba-ambon.org/index.php/component/content/article/2-organisasi/5-selamat-datang Situs Resmi Perwaba Ambon] di [http://perwaba-ambon.org]</ref>
Keturunan Ullath yang hidup di [[Belanda]] memiliki perkumpulan yang bernama sebagai PABAN, singkatan dari Persatuan Anak-Cucu Beilohy Amalatu di Nederland.<ref>{{cite news |author=<!--not stated--> |title=Geenstijl ziet rellen bij Driesprong, politie Breda niet |url=https://www.bredavandaag.nl/nieuws/politie/227697/geenstijl-ziet-rellen-bij-driesprong-politie-breda-niet |work=Breda Vandaag |date=8 Oktober 2012 |access-date=3 Juni 2022}}</ref> Selain PABAN, keturunan Ullath di perantauan seperti [[Kota Ambon]] juga memiliki organisasi perkumpulan yang bernama [[PERWABA]], singkatan dari Persekutuan Warga Beilohy Amalatu<ref>[http://perwaba-ambon.org/index.php/component/content/article/2-organisasi/5-selamat-datang Situs Resmi Perwaba Ambon] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160304224804/http://perwaba-ambon.org/index.php/component/content/article/2-organisasi/5-selamat-datang|date=2016-03-04}} di [http://perwaba-ambon.org] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140505074537/http://www.perwaba-ambon.org/|date=2014-05-05}}</ref>

=== Sejarah dan Perjalanan Perwaba Kota Ambon ===
Terbentuknya Persekutuan Warga Beilohy Amalatu [[Kota Ambon]] atau disingkat PERWABA Kota [[Ambon]], berawal dari keinginan warga Ullath yang keluar merantau dari Negeri Ullath atau Negeri Beilohy Amalatu dan berdomisili di [[Kota Ambon]] yang berkeinginan untuk bersekutu membangun kebersamaan selaku anak Negeri Beilohy Amalatu dalam suka dan duka.

Terdorong oleh keinginan bersama Warga Beilohy Amalatu yang ada di Kota [[Ambon]], maka pada tahun 1967, beberapa tokoh masyarakat Ullath berinisiatif melakukan pertemuan warga dan menyepakati membentuk sebuah wadah organisasi dengan nama "Muhabeth Beilohy Amalatu" dan sekaligus membentuk kepengurusan dengan komposisi Bpk A. J. Matulessy (Ketua), Bpk Zadrak Litaay (Wakil Ketua) dan Bpk Drs. C. Nikijuluw (Sekretaris). Orientasi awal pembentukan wadah "Muhabeth Beilohy Amalatu" saat itu lebih diutamakan pada masalah pelayanan orang duka (meninggal dunia).

Sejalan dengan perkembangan Kota [[Ambon]] tentu kebutuhan dan tantangan yang dihadapi oleh warga Beilohy Amalatu yang berdomisili di Kota [[Ambon]] juga semakin meningkat. Seiring dengan hal itu maka setelah 25 tahun usia organisasi "Muhabeth Beilohy Amalatu" tepatnya tanggal 17 November 1992, generasi penerus melakukan musyawarah dan menghasilkan keputusan untuk mengganti nama organisasi warga Ullath di Kota [[Ambon]] menjadi "Persekutuan Warga Beilohy Amalatu" Kota Ambon disingkat "PERWABA", dan sekaligus dilakukan perubahan kepengurusan dan menetapkan Bpk Drs. C. Nikijuluw (Ketua), Bpk. M. Siahaya (Wakil Ketua) dan Bpk Lois Paays (Sekretaris).

Perubahan nama organisasi sejalan dengan perubahan peran, fungsi dan tujuan organisasi itu sendiri dan PERWABA dibentuk guna mengukuhkan dan menumbuhkembangkan rasa persekutuan antar warga Ullath atau warga Beilohy Amalatu yang berdomisili di Kota [[Ambon]] untuk membina kebersamaan atas dasar "Kasih" yang bersumber dari "Kasih Tuhan".

Mengingat warga Beilohy Amalatu tersebar di seluruh wilayah [[Kota Ambon]] dan desa sekitar [[Kota Ambon]], maka kendala yang muncul adalah pelayanan dan komunikasi antar warga tidak efektif sebagai akibat dari daerah pelayanan yang sangat luas. Mengatasi hal ini Persekutuan Warga Beilohy Amalatu (PERWABA) membentuk 6 (enam) pengurus cabang pelayanan yang terstruktur di bawah pengurus pusat PERWABA Kota [[Ambon]].

Penetapan 6 (enam) pengurus cabang pelayanan ini diilhami oleh sejarah terbentuknya Negeri Beilohy Amalatu oleh para leluhur pada abad XV, di mana saat itu para leluhur berdiam diri di gunung dan menempati 6 (enam) daerah kediaman atau negeri lama, yaitu Amelhatu, Italili, Soupake, Yalesi, Nokau, dan Putimahu. Ketika itu pusat Negeri berada di Italili dengan raja dipegang oleh fam atau marga Pattipeilohy (Patti : Patih, Peilohy : Beilohy atau Ullath, Pattipeilohy : Patih atau raja pemimpin Ullath). Dapat juga diilhami adanya 6 (enam) soa di Ullath yaitu soa Italili, soa Raja, soa Rumaila, soa Putimahu, soa Hatulessy dan soa Soulisa.

Berdasarkan pemikiran ini maka wilayah pelayanan warga Ullath yang terhimpun dalam "Persekutuan Warga Beilohy Amalatu" Kota Ambon dibagi ke dalam 6 (enam) daerah pelayanan atau 6 (enam) cabang, yaitu:

# Cabang Siloam, meliputi daerah Belakang Soya, Mardika, Karang Panjang, Batu Merah, Tanah Tinggi, Skip dan sekitarnya.
# Cabang Elim, meliputi daerah [[Kudamati, Sirimau, Ambon|Kudamati-Gunung Nona]], Benteng, OSM, [[Amahusu, Nusaniwe, Ambon|Amahusu]], [[Latuhalat, Nusaniwe, Ambon|Latuhalat]] dan sekitarnya.
# Cabang Karmel, berpusat di [[Batu Gantung, Sirimau, Ambon|Batu Gantung]] dan meliputi Mangga Dua, Tanah Lapang Kecil, Kampung Ganemo dan sekitarnya.
# Cabang Zaitun, meliputi daerah [[Batu Gajah, Sirimau, Ambon|Batu Gajah]], [[Batu Meja, Sirimau, Ambon|Batu Meja]], Pulugangsa, Waititar dan sekitarnya.
# Cabang Tiberias, berpusat di Paso, meliputi negeri [[Galala, Sirimau, Ambon|Galala]], negeri Hative Kecil, negeri [[Halong, Sirimau, Ambon|Halong]], negeri [[Suli, Sala Hutu, Maluku Tengah|Suli]], Durian Patah, Hunuth dan sekitarnya.
# Cabang Getsemani, berpusat di Ruma Tiga, meliputi [[Poka, Teluk Ambon, Ambon|Poka]] Waiyame, [[Hative Besar, Teluk Ambon, Ambon|Hative Besar]], [[Laha, Teluk Ambon, Ambon|Laha]] dan sekitarnya.

Sejalan dengan tuntutan organisasi, maka sampai dengan saat ini Persekutuan Warga Beilohy Amalatu (PERWABA) telah melaksanakan 2 (dua) kali musyawarah, yaitu MUSYAWARAH I pada tanggal 31 Maret 2007 untuk memilih ketua dan penetapan kepengurusan periode 2007-2011 sekaligus menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ ART) Persekutuan Warga Beilohy Amalatu dan MUSYAWARAH II pada tanggal 9 Oktober 2911 untuk memilih ketua periode 2011-2015 dengan kepengurusan sekaligus juga revisi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Persekutuan Warga Beilohy Amalatu.

=== Arti Logo Perwaba Kota Ambon ===
[[Berkas:Perwaba.png|thumb|256px|Logo Perkumpulan Warga Beilohy Amalatu Kota Ambon]]
[[Berkas:Ullath Emblem.jpg|thumb|256px|Logo Resmi Negeri Ullath]]
Lambang atau logi organisasi PERWABA untuk wilayah kota [[Ambon]] bukan sekedar logo atau lambang semata saja melainkan memiliki arti dan makna di balik itu semua.
* Enam orang pendayung di atas perahu kora-kora berwarna merah putih dalam lingkaran melambangkan keutuhan hidup rakyat Beilohy Amalatu yang terhimpun dalam 6 (enam) Soa, mendiami Negeri Beilohy Amalatu yang tumbuh dan berkembang dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. 6 (enam) Soa tersebut adalah:

# Soa Italili
# Soa Soulisa
# Soa Hatulessy
# Soa Rumaila
# Soa Raja
# Soa Putimahu

* Enam gelombang melambangkan 6 (enam) labuhan kecil yang ada di Ullath
* Enam segi melambangkan Enam Gunung yang sekaligus pemukiman awal para leluhur.
* Enam sudut yang membentuk segitiga dan sebangun melambangkan 6 (enam) kapitan yang memiliki tugas dan tanggungjawab yang sama untuk menjaga dan melindungi masyarakat Negeri Beilohy Amalatu.

== Galeri ==
<gallery>
Berkas:GPMUllathSyaloom.jpg|Gereja Protestan Maluku Jemaat negeri Ullath
Berkas:GerejaSyaloom.jpg|Gereja Protestan Maluku Jemaat negeri Ullath
Berkas:GerejaUllath.jpg|Gereja Protestan Maluku Jemaat negeri Ullath
Berkas:ShalomeUllath.jpg|Gereja Protestan Maluku jemaat negeri Ullath

</gallery>


== Tokoh terkenal ==
== Tokoh terkenal ==
* [[Ellyas Pical]]
* [[Ellyas Pical]]
* [[Alexander Litaay]]
* [[Isaac Marcus Pattipeilohy]]
* [[Dr.Ir Viktor PH Nikijuluw Ms.c]]
* [[George Toisutta]]<ref>{{cite web| title=KASAD: TRADISI PELAGANDONG DI AMBON HARUS TERUS DIHIDUPKAN |url=https://tni.mil.id/view-17300-kasad-tradisi-pelagandong-diambon-harus-terus-dihidupkan.html |date=29 Desember 2009 |access-date=16 Mei 2022 |website=PUSPEN Markas Besar Tentara Nasional Indonesia}}</ref>
* [[Gerrit A. Siwabessy]]
* [[Gerrit A. Siwabessy]]
* [[Giovanni van Bronckhorst]], keturunan
* [[Johannes Latuharhary]]
* [[Johannes Latuharhary]]


Baris 485: Baris 303:
* [[GPM Ullath]]
* [[GPM Ullath]]
* [[Tradisi Upu Latu]]
* [[Tradisi Upu Latu]]

== Catatan ==
{{notes}}


== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist|2}}
{{reflist}}

== Daftar pustaka ==
=== Buku ===
* {{cite book
|author= BPS Kabupaten Maluku Tengah
|date= September 2021
|title= Kecamatan Saparua Timur dalam Angka 2021
|url= https://malukutengahkab.bps.go.id/publication/2021/09/27/ac1947bcd4f63d9d0c2bcff3/kecamatan-saparua-timur-dalam-angka-2021.html
|location= Masohi
|publisher= BPS Kabupaten Maluku Tengah
|page= xxiv + 164
|ISSN=
|ref= harv}}
* {{Cite book
|author = Dieter Bartels
|authorlink =
|title = Di Bawah Naungan Gunung Nunusaku: Muslim Kristen Hidup Berdampingan di Maluku Tengah, Jilid II: Sejarah
|publisher = Kepustakaan Populer Gramedia (KPG)
|year = 2017
|page = 534-535, 569, 570, 572
|isbn = 9786024241513
|ref= harv}}
* {{cite book
|author1= Fred. Alex. Adolf Gregory
|author2= Jacob Swart
|date= 1853
|title= Zeemans gids voor de vaarwaters van Java, naar en door den Molukschen Archipel en terug
|url= https://www.google.co.id/books/edition/Zeemans_gids_voor_de_vaarwaters_van_Java/Y_ZRAAAAcAAJ?hl=en&gbpv=1
|location= Amsterdam
|publisher= Hulst van Keulen
|page= xxii
|ref= harv}}
* {{cite book
|author= Irene Novaczek
|date= 2001
|title= An Institutional Analysis of Sasi Laut in Maluku, Indonesia
|url= https://www.google.co.id/books/edition/An_Institutional_Analysis_of_Sasi_Laut_i/Kc3PWLWPyy0C?hl=en&gbpv=1&dq=tuhaha+ulath+iha&pg=PA96&printsec=frontcover
|location= Manila, Filipina
|publisher= ICLARM--The World Fish Center
|page= 96, 246
|ISBN= 9789832346012
|ref= harv}}
* {{cite book
|author= Koninklijk Instituut voor de Taal-, Land- en Volkenkunde van Nederlandsch-Indië
|date= 1880
|title= Bijdragen tot de taal-, land- en volkenkunde van Nederlandsch-Indië
|volume= 4
|url= https://www.google.co.id/books/edition/Bijdragen_tot_de_taal_land_en_volkenkund/VOgPAAAAYAAJ?hl=en&gbpv=1&dq=ulat+saparua&pg=PA452&printsec=frontcover
|location= Leiden
|publisher= [[Martinus Nijhoff Publishers]]
|page= 452
|ISBN= 9789832346012
|ref= harv}}
* {{cite book
|editor= Marthin Ramstedt
|author1= Tanja Hohe
|author2= Bert Remijsen
|date= 2004
|title= Hinduism in Modern Indonesia: A Minority Religion between Local, National, and Global Interests
|chapter= 9. Peacemaker for Religious Conflicts? The Value of Pela Relationships in Ambon
|url= https://books.google.co.id/books?id=-rBhGEN0RyYC&pg=PA130&lpg=PA130&dq=latuaren&source=bl&ots=7kldxoCSHB&sig=ACfU3U1YMtGBE1z8lui-hjVzXUXxQkjEKw&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwiSzra--tz3AhUWIbcAHYIjAJ4Q6AF6BAgUEAM#v=onepage&q=latuaren&f=false
|location= London
|publisher= RoutledgeCurzon
|page= 126-130
|ISBN= 0203987276
|ref= harv}}
* {{Cite book
| author = Rosmin Tutupoho
| authorlink =
| title = Pengendalian Sosial Tradisional Daerah Maluku
| publisher = Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi dan Pembinaan Nilai-Nilai Budaya
| year = 1991
| page = 22, 53
| isbn =
|ref= harv}}
* {{cite book
|author1= Sri Yuniarti
|author2= Josephine Rosa Marieta
|author3= Mardyanto Wahyu Tryatmoko
|date= 2005
|title= Konflik di Maluku & Maluku Utara: Strategi Penyelesaian Konflik Jangka Panjang
|url= https://www.google.co.id/books/edition/Konflik_di_Maluku_Maluku_Utara/hQxxAAAAMAAJ?hl=en&gbpv=1&bsq=ouw+ulath&dq=ouw+ulath&printsec=frontcover
|location= Jakarta
|publisher= [[Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia]]
|page= 68
|ISBN= 9789793673806
|ref= harv}}
* {{cite book
|author= Syahmunir A.M.
|date= 2004
|title= Eksistensi Tanah Ulayat dalam Perundang-undangan di Indonesia
|url= https://www.google.co.id/books/edition/Eksistensi_tanah_ulayat_dalam_perundang/iYObAAAAMAAJ?hl=en&gbpv=1&bsq=ouw+ulath&dq=ouw+ulath&printsec=frontcover
|location= Padang
|publisher= Pusat Pengkajian Islam dan Minangkabau
|page= 62
|ISBN= 9789793797182
|ref= harv}}


== Pranala Luar ==
== Pranala luar ==
* [https://books.google.co.id/books?id=sS9lAAAACAAJ&dq=Tiga+Bersaudara:+drie+broers+en+een+belofte&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwjphYi5yuziAhXDNY8KHQmlCKUQ6AEIKjAA Tiga Bersaudara: Drie broers en Een Belofte]
* [http://books.google.co.id/books/about/Dari_gunung_turun_ke_pantai.html?id=Ep4rAAAACAAJ&redir_esc=y Ullath, Dari Gunung Turun Ke Pantai]
* [http://books.google.co.id/books/about/Dari_gunung_turun_ke_pantai.html?id=Ep4rAAAACAAJ&redir_esc=y Ullath, Dari Gunung Turun Ke Pantai]


{{Saparua, Maluku Tengah}}
{{kelurahan-stub}}
{{Commonscat|Ulath}}
{{Commonscat|Ulath}}
{{Saparua Timur, Maluku Tengah}}

Revisi terkini sejak 3 Juni 2024 17.33

Ullath
Beilohy Amalatu
Negara Indonesia
ProvinsiMaluku
KabupatenMaluku Tengah
KecamatanSaparua Timur
Kodepos
97592[1]
Luas6,80 km2[2]
Jumlah penduduk1.591 jiwa[3]
Kepadatan234 jiwa/km2[4]

Ullath, kadang dieja sebagai Oelat,[5] Ulat, atau Ulath,[6] adalah salah satu dari 10 negeri yang termasuk ke dalam wilayah kecamatan Saparua Timur, Maluku Tengah, Maluku, Indonesia.[7] Sebelumnya, negeri ini termasuk dalam wilayah Kecamatan Saparua, hingga pada tahun 2015 Saparua Timur dimekarkan menjadi kecamatan sendiri berdasarkan Perda Maluku Tengah Nomor 11 Tahun 2015.[8] Berdasarkan data BPS, Ullath merupakan negeri pesisir dan secara pembangunan tergolong sebagai negeri swakarya.[9]

Sebagai sebuah negeri, Ullath dipimpin oleh seorang raja yang menempati kedudukan bukan hanya sebagai kepala pemerintahan, melainkan pula sebagai kepala adat. Jabatan raja di Ullath dipangku oleh fam atau matarumah Nikijuluw selaku matarumah parentah.[10][11] Raja Ullath saat ini adalah Abraham William Nikijuluw.[12]

Etimologi[sunting | sunting sumber]

Nama negeri yang sekarang mulai dipakai tatkala penduduk memilih turun gunung. Gubernur Arnold de Vlamingh van Oudshoorn yang menjabat selama periode 1650-1660 memerintahkan penduduk di Ambon dan Lease untuk bermukim di pantai. Walaupun awalnya terjadi penolakan, perpindahan penduduk dari enam negeri lama (Italili, Amahatu, Soupake, Putimahu, Nokau, dan Yalesi) ke pantai tetap terjadi. Mereka bermukim di negeri yang baru yang terletak di antara Negeri Sirisori dan Ouw yang kala itu sering berperang.[13] Negeri yang baru tersebut dinamai Ullath.

Berdasarkan cerita turun-temurun, nama Ullath didapat dari kata urat yang berarti jamur api.[14] Jamur api adalah sebutan bagi jamur yang dapat memancarkan cahaya saat hari gelap. Tercatat 71 dari 100.000 spesies jamur di seluruh dunia mampu menghasilkan cahaya.[15] Jamur api tumbuh liar secara berkelompok. Manusia biasa menggunakan jamur tersebut sebagai penerangan jika tidak memiliki penerangan lain. Cahayanya cukup untuk melihat sesuatu pada jarak pendek. Menurut tradisi, Ullath yang berada di pantai dibangun dalam kegelapan dalam tempo satu malam saja. Penduduk yang turun ke pantai menggunakan jamur api sebagai penerangan saat membangun negeri. Secara ajaib negeri yang baru sudah ada pada pagi hari dan pada siang hari, negeri sudah memiliki baileu dan rumah-rumah.[16][17]

Satu kisah lagi bercerita bahwa Ullath dinamai demikian sebagai bentuk penghormatan terhadap Abdullah Nekaulu, moyang fam Nikijuluw sekaligus sebagai salah satu orang besar di Ullath. Abdullah disebut berasal dari tempat bernama Ullatho di Pulau Seram sebelah selatan.[16] Ada pun lokasi berdirinya negeri yang baru di tepi pantai diberi nama Nual. Nama yang terinspirasi dari suku Nuaulu, suku asal Abdullah Nekaulu. Ullatho sendiri diyakini berada di sekitaran Sungai Nua.[16]

Negeri Ullath yang berada di pantai diberi teun (gelar atau nama adat) Beilohy Amalatu. Kata beilohy berarti miring, sedangkan amalatu terdiri dari dua kata yakni ama yang berarti bapak atau negeri dan latu yang berarti raja.[16] Gelar adat Beilohy Amalatu dapat diterjemahkan sebagai sebuah negeri di tanah yang miring dan dipimpin oleh seorang bapak yang bergelar tuan latu (raja). Ullath juga dikenal dengan nama Ama Leka-lekano yang berarti negeri yang bergoyang-goyang atau berpindah-pindah tempat.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Asal-Usul Penduduk[sunting | sunting sumber]

Sejarah menunjukkan bahwa penduduk Ullath berasal dari daerah yang berbeda-beda. Mereka datang dalam kurun waktu dan gelombang migrasi yang berlainan. Secara umum orang Ullath diakui berasal dari Pulau Seram, yang dikarenakan berbagai faktor, akhirnya mengadakan migrasi secara konstan ke pulau-pulau kecil di sebelah selatan. Migrasi mencari kediaman baru tersebut tercermin dari ungkapan maatita tomanusa yang berarti "mari kita mencari pulau". Ungkapan maatita dan tomanusa selanjutnya disematkan masing-masing kepada kelompok fam yang leluhurnya pertama kali datang ke negeri-negeri lama Ullath dan kelompok matarumah yang leluhurnya menyusul kemudian dan ikut mendiami negeri lama. Meskipun tomanusa termasuk pendatang, tetapi matarumah-matarumah ini terdapat di tiang baileu dan diakui pula sebagai ana negeri, bukan orang dagang.

Sejarah hubungan gandong dengan Buano dan Oma[sunting | sunting sumber]

Kisah bahwa nenek moyang sebagian orang Ullath berasal dari Seram termaktub dalam cerita lisan mengenai sejarah terjadinya hubungan gandong antara Ullath dengan Negeri Buano dan Oma.[18] Menurut salah satu tuturan lisan, terdapat tiga orang beradik kakak yang berasal dari negeri legenda, Nunusaku. Mereka adalah Latukurandjina, Latuputty, dan Latuaren.[18] Ketiganya keluar dari Pulau Seram dan mendiami Pulau Buano untuk sementara waktu. Namun, dikarenakan kesulitan ekonomi, ketiganya tidak lagi dapat tinggal bersama. Oleh karena itu, mereka mengundi siapakah di antara mereka yang berhak tinggal dan menetap di Buano. Hasil undian (putar onde) memunculkan Latukurandjina, si sulung, sebagai pemenang yang berhak menempati Tanah Buano. Sebelum kedua adiknya berangkat meninggalkan pulau, mereka menanam serumpun pohon bambu serta sebuah pohon beringin atau banyan sebagai tanda persatuan.[18]

Latuputty dan Latuaren dalam perjalanannya mencari negeri yang baru terpisah di tengah laut. Latuaren, si bungsu, akhirnya sampai ke wilayah yang di kemudian hari menjadi Ullath, di sebelah tenggara Pulau Saparua.[18] Sementara Latuputty berlabuh di sebelah selatan Pulau Haruku dan bergabung bersama penduduk lain yang sudah ada di situ. Tempat ia berlabuh di kemudian hari berkembang menjadi Negeri Oma sebagaimana yang kita ketahui saat ini. Didera rasa rindu, Latuaren mencoba mencari Latuputty dengan berlayar ke Pulau Haruku. Setibanya di pantai Oma, ia disuguhi pisang dengan parang tertancap di atasnya oleh tuan rumah. Pisang dengan parang tertancap dianggap sebagai undangan untuk duel atau bertarung. Latuaren meladeni permintaan tuan rumah, dan keduanya bertarung hingga tidak ada yang menang atau pun kalah. Mereka menghentikan pertarungan dan saling menanyakan identitas masing-masing, hingga akhirnya Latuaren menyadari bahwa yang ia lawan adalah kakaknya sendiri. Sekian tahun tidak bertemu membuat mereka seperti tidak lagi saling kenal mengenal.[18]

Latuaren memutuskan untuk tidak langsung pulang ke Ullath, melainkan beberapa bulan tinggal di Oma.[18] Ketika Latuaren pulang ke Ullath, ia mengundang Latuputty agar suatu waktu menyempatkan bertandang ke Ullath. Latuputty pun berangkat dan berlabuh di muara sungai kecil di pantai Ullath.[18] Ia menantikan saudaranya di sana, tidak jauh dari tempat ibu-ibu Ullath mencuci pakaian. Keberadaan Latuputty sebagai orang asing memicu kemarahan penduduk Ullath yang tidak senang bahwa ada orang yang mengintip perempuan mereka. Sebelum orang asing itu sempat dibunuh, Latuaren, si adik, muncul pada waktu yang tepat, dan menjelaskan kepada segenap penduduk Ullath bahwa orang asing itu adalah saudaranya. Entah bagaimana ceritanya, sejak Latuaren memperkenalkan saudaranya itu, segenap penduduk Ullath sepakat mengangkat hubungan gandong dengan Latuputty yang dianggap mewakili segenap penduduk Oma. Baik penduduk Ullath maupun Oma, nantinya juga mengangkat hubungan gandong dengan Buano melalui garis kekerabatan Latuaren dan Latuputty dengan Latukurandjina.[18]

Di samping kisah tiga saudara yang berasal dari Nunusaku, terdapat versi lain di Negeri Ullath yang menceritakan bahwa ada tiga moyang beradik kakak yang nanti membuat negeri itu berhubungan gandong dengan Buano dan Oma. Menurut versi yang satu ini, perjalanan ketiga moyang tidak dilakukan dari Nunusaku, melainkan dari Melaka.[19] Ada beberapa buah lagu kontemporer yang dibuat guna mengenang perjalanan dari Melaka ini. Salah satunya menunjukkan bahwa matarumah atau fam Nurlette di Buano, Pattinama di Oma, dan Siwabessy di Ullath sebagai keturunan dari tiga moyang beradik kakak. Namun, ada sumber yang menunjukkan bahwa fam Nurlette nenek moyangnya bukan berasal dari Melaka, melainkan dari Ternate.[20] Ada pun Pattinama disebutkan nenek moyangnya memang berasal dari Melaka.[20] Sementara, tidak ada sumber yang menunjukkan asal-usul moyang Siwabessy atau menyebutkan bahwa Siwabessy juga berasal dari Melaka.

Sejarah hubungan gandong dengan Iha dan Tuhaha[sunting | sunting sumber]

Cerita lain yang berkenaan dengan sejarah Negeri Ullath mengisahkan perjalanan tiga adik kakak dari Pulau Seram. Ketiganya konon bernama Kasim (Hasim), Tasim (Kasim), dan Abdullah Nekaulu.[10] Ketiganya sampai di Saparua menggunakan arumbai. Ada pula yang menyebutnya rakit atau gosepa. Kasim turun di Putiori yang sekarang merupakan wilayah petuanan Itawaka. Ia di kemudian hari menurunkan penduduk Iha yang berfam Amahoru.[10][a] Tasim pergi ke Huhule, salah satu dari sembilan negeri lama Tuhaha. Ia menurunkan fam Aipassa yang merupakan raja Tuhaha sewaktu belum turun ke pantai. Sang adik bungsu, Abdullah Nekaulu sampai di Ullath dan menurunkan fam Nikijuluw yang memerintah sebagai raja Ullath hingga hari ini. Abdullah juga dianggap sebagai leluhur yang menurunkan fam Nengkeula di Kulur.[10]

Iha, Tuhaha, dan Ullath adalah tiga negeri adik kakak atau gandong layaknya Ullath dengan Buano dan Oma. Akan tetapi perjalanan sejarah menyebabkan rasa persaudaraan antara orang Ullath dengan Iha dan Tuhaha memudar. Hal itu berkaitan dengan Perang Iha antara Kerajaan Iha dengan VOC. Dalam perang itu, Ullath dan Tuhaha yang telah memeluk agama Kristen memihak Belanda memerangi Kerajaan Iha, saudara mereka yang beragama Islam. Dalam rangka memerangi Iha, sebagian orang Ullath pergi untuk selama-lamanya. Rombongan ini membawa perintah untuk pergi dan menjaga (mengepung). Dalam bahasa Tana disebut sebagai Titawaka. Dari istilah inilah Negeri Itawaka yang didirikan oleh orang-orang Ullath mengambil namanya. Meskipun telah terjadi perselisihan di antara adik kakak, ketiganya tetap saling mengakui bahwa mereka bersaudara. Bahkan di perbatasan antarnegeri tersebut terdapat sebuah rakit atau arumbai yang sengaja diletakkan sebagai lambang persaudaraan dan perjalanan nenek moyang dari tempat yang jauh ke Saparua.[21]

Penerimaan Injil dan aliansi dengan Portugis[sunting | sunting sumber]

Ullath disebut memiliki aliansi dan hubungan yang baik dengan Portugis. Bahkan sejak tahun 1546 negeri ini telah dikristenkan dan dibina menjadi jemaat Katolik oleh Fransiskus Xaverius. Apabila memang benar demikian, Ullath tak hanya menjadi negeri pertama yang menerima Injil di Saparua, melainkan pula yang pertama diinjilkan di Lease. Sumber yang lain memberikan tahun 1564.[22]

Pada tahun 1572 negeri di tenggara Saparua ini diserang oleh Kerajaan Ternate yang dikomandoi oleh Rubobongi. Ullath bertahan dan memberikan perlawanan dengan sengit. Negeri yang awalnya berada dalam mode bertahan tersebut makin bersemangat dan meluap-meluap keinginan berperangnya tatkala dibantu oleh Portugis yang menjadi sekutu mereka. Ullath mengadakan serangan balasan dan berhasil mengalahkan pasukan Ternate. Beberapa tentara Ternate dipenggal kepalanya untuk dijadikan bukti yang menguatkan aliansi antara Ullath dan Portugis.[23]

Portugis dan Ullath menyerang Ihamahu, salah satu musuh bebuyutan Ullath yang terletak di Hatawano.[24] Meskipun Ihamahu adalah keturunan dari Kerajaan Iha yang merupakan saudara dari Negeri Ullath dan sama-sama beragama Kristen, hal itu tidak menyurutkan ketegangan di antara mereka. Penyerangan terhadap Ihamahu dilakukan dua kali. Semuanya tidak berhasil. Bahkan dalam usaha penyerangan kedua, Ullath dan Portugis dipukul mundur. Ihamahu mendapat dukungan dari Booi dan Sirisori Amalatu. Koalisi ketiga negeri kemudian berhasil mengepung Ullath dan memaksa terjadi kapitulasi, yang berujung pada mundurnya Portugis dari Saparua ke Ambon.[25]

Keterlibatan Ullath dalam Perang Pattimura[sunting | sunting sumber]

Jazirah tenggara Pulau Saparua, khususnya Ouw dan Ullath, adalah salah satu front tempur terpenting dalam Perang Pattimura.[26] Martha Christina Tiahahu bersama penduduk setempat memberikan perlawanan sengit terhadap pasukan Belanda. Namun, kekuatan yang tidak seimbang menyebabkan pasukan Belanda mengambil alih jalannya perang. Akibatnya Ouw dan Ullath diporak-porandakan oleh Belanda pada 12 Oktober 1817.[26]

Beberapa nama penduduk Ullath yang tercatat sebagai penjahat dan pemberontak oleh Belanda dalam Perang Pattimura, antara lain sebagai berikut:[27]

  1. Anthonie Sapulette, dihukum pada tahun 1818.
  2. Christian Toumahuw, diasingkan ke Jawa Timur tahun 1818.
  3. Johannes Siwabessy, diasingkan ke Jawa Timur tahun 1818, pada tahun 1823 dipindahkan ke Cianjur dan pada tahun 1827 dibebaskan.

Kerusuhan Maluku 1999-2000[sunting | sunting sumber]

Dalam kerusuhan Maluku 1999-2000, Ullath bersama Sirisori Amalatu dan Ouw yang beragama Kristen terlibat bentrokan bernuansa SARA (suku, agama, dan ras) dengan Sirisori Islam. Salah satu bentrokan yang cukup besar terjadi pada 24 Oktober 2000 pada pukul 03.00 WIT. Penduduk negeri yang saling berperang menggunakan bom rakitan, senjata rakitan, granat, dan mortir.[28]

Bentrokan antara Ullath, Ouw, dan Sirisori Amalatu di satu sisi melawan Sirisori Islam di sisi yang lain telah terjadi sejak tahun 1999. Salah satu penyebab pertikaian antarnegeri tersebut adalah isu perusakan dan penebangan pohon cengkih. Baik penduduk Ullath maupun Sirisori Islam sama-sama mengaku bahwa kebun cengkih mereka dirusak.

Saat Ini[sunting | sunting sumber]

Pada 2 Maret 2014 negeri ini memulai proyek pengerjaan gereja darurat sebagai tempat ibadah alternatif. Hal ini berkaitan dengan agenda reniovasi GPM Ullath yang diselenggarakan mulai 3 Maret 2014. Pada 9 Mei, penduduk keturunan Ullath di perantauan pulang kampung untuk mengadakan upacara Tutup Baileu.[29]

Tim penari cakalele dari Ullath juga akan memimpin iring-iringan yang pembawa obor peringatan hari Pattimura tahun 2014. Posisi ini biasanya dipegang oleh tim cakalele dari Tuhaha.[29]

Negeri Lama[sunting | sunting sumber]

Masyarakat Ullath pada awalnya tidak mendiami daerah pesisir melainkan membangun permukiman-permukiman di pegunungan. Permukiman tersebut yang dikenal dengan sebutan amano, uku, atau hena yang sering diterjemahkan sebagai negeri lama.

Ullath memiliki enam negeri lama, yakni sebagai berikut.

Negeri Italili[sunting | sunting sumber]

Italili adalah satu dari negeri lama Ullath dan berperan sebagai negeri induk atau negeri utama. Nama Italili menurut adat orang Ullath bermakna guntur kilat karena pada masa awal pendiriannya dilakukan saat terjadi guntur dan kilat. Italili berbatasan dengan tanah petuanan dari Tuhaha dan Itawaka. Pada masa lalu juga berbatasan dengan petuanan Kerajaan Iha yang runtuh dan tanahnya dibagi-bagi pasca kekalahan dalam Perang Iha. Fam yang mendiami Italili adalah Pattipeilohy atau raja Beilohy (Ullath) yang berkedudukan sebagai raja di gunung.

Negeri Amahatu[sunting | sunting sumber]

Amahatu secara bahasa bermakna negeri yang didirikan di tempat berbatu. Fam yang mendiami Amahatu adalah Sapulette. Fam ini sampai sekarang memiliki tanah dati atau dusun yang luas dibanding fam-fam lain. Selain itu, Abdullah Nekaulu yang merupakan moyang fam Nikijuluw bergabung dengan fam Sapulette dan tinggal di Amahatu. Amahatu adalah negeri lama yang paling tua dan paling luas wilayahnya. Posisi Amahatu berada di ketinggian dan dikelilingi oleh jurang-jurang sehingga menyulitkan serangan dari pihak musuh.

Negeri Soupake[sunting | sunting sumber]

Soupake adalah salah satu negeri lama Ullath dan dianggap yang sebagai yang paling keramat. Nama Soupake bermakna tempat berpakaian. Tempat berpakaian ini kemudian diartikan sebagai negeri yang didiami oleh orang-orang besar dengan jubah atau pakaian kebesaran seperti kapitan dan malesi-nya serta mauweng. Soupake tidak terlalu luas. Negeri ini didiami oleh fam Pattimanuwae (Patty)

Negeri Yalesi[sunting | sunting sumber]

Yalesi adalah salah satu negeri lama Ullath dan wilayahnya sangat kecil. Diduga sebagai negeri lama yang paling muda dan paling akhir dibangun. Yalesi secara bahasa berarti sisa.

Negeri Nokau[sunting | sunting sumber]

Nama Nokau berasal dari kata no yang berarti enam dan kaul yang berarti ipar. Nokau diduga didirikan oleh orang-orang yang masih berkeluarga dan beripar satu sama lain.

Negeri Putimahu[sunting | sunting sumber]

Putimahu adalah salah satu negeri lama Ullath. Tanahnya berupa kapur dan bekas karang sehingga tampak memutih. Putimahu disebut kurang subur dibanding negeri-negeri lama yang lain.

Kondisi Wilayah[sunting | sunting sumber]

Batas-batas[sunting | sunting sumber]

Hidrologi[sunting | sunting sumber]

Negeri Ullath dialiri beberapa sungai kecil. Salah satunya adalah Air Hoktoini yang dimanfaatkan untuk MCK.

Topografi[sunting | sunting sumber]

Ullath adalah negeri pesisir.[32] Wilayah permukiman negeri menghadap langsung ke Teluk Saparua.[33] Pesisir Negeri Ullath kaya dengan bia lola, sejenis kerang yang menjadi sumber protein hewani andalan di Saparua. Negeri ini terletak pada ketinggian yang bervariasi antara 0-400 meter di atas permukaan laut.

Kelembagaan[sunting | sunting sumber]

Baileu atau Balai adat negeri Ullath

Susunan Pemerintahan Adat[sunting | sunting sumber]

Negeri Ullath memiliki sistem pemerintahan sendiri sebagaimana halnya negeri-negeri adat lain di wilayah Maluku. Sistem pemerintahan di Ullath adalah dualisme antara pemerintahan sipil Republik Indonesia dan pemerintahan adat. Keduanya terkoneksi pada sosok raja yang berperan sebagai kepala negeri dan setingkat dengan kepala desa. Berikut ini adalah susunan pemerintahan di negeri Ullath:

Raja[sunting | sunting sumber]

Fam atau marga pemangku jabatan raja atau kepala negeri (semacam kepala desa) di negeri Ullath adalah Latu Nekaulu yang dikenal sebagai fam Nikijuluw. Fam Nikijuluw mengambil alih jabatan raja atau kepala negeri dari tangan fam Pattipeilohy pada tahun 1670 dikarenakan sebuah masalah yaitu perjanjian damai Ullath dengan VOC.

Fam Nikijuluw berkuasa sejak orang Ullath turun ke Nual atau negeri baru di pantai dan meninggalkan negeri lama di gunung. Fam ini dijuluki sebagai raja pantai. Raja Ullath saat ini adalah Raja Abraham Willem Nikijuluw. Sebelum pemangku jabatan raja diserahkan pada fam Nikijuluw(Latu Nekaulu), pemangku jabatan raja adalah fam Pattipeilohy. Fam Pattipeilohy adalah raja di gunung karena memerintah negeri-negeri lama yang berada di pegunungan. Pattipeilohy menolak perintah Belanda untuk membangun negeri di pesisir pantai. Untuk mencegah perpecahan, Pattipeilohy membiarkan masyarakat Ullath turun ke pantai dan menyerahkan jabatan raja kepada Nikijuluw, fam yang merupakan keturunan langsung dari Abdullah Nekaulu, salah satu orang yang masyhur namanya di Ullath.

Nama Pattipeilohy sendiri berarti raja Beilohy atau raja Ullath. Patti berarti Patih atau raja, Beilohy berarti Ullath. Bila raja pantai merupakan julukan fam Nikijuluw, maka julukan fam Pattipeilohy adalah kebalikannya yaitu raja gunung.

Marinyo[sunting | sunting sumber]

Di Ullath terdapat jabatan adat yang bernama Marinyo. Asal kata marinyo adalah mourinho yang diserap dari Bahasa Portugis. Marinyo berkedudukan sebagai juru bicara raja. Sebagai juru bicara, marinyo menyampaikan pesan dan titah raja kepada rakyatnya dan pun menyambungkan lidah raja kepada raja negeri lain. Tugas maeinyo antara lain mengumpulkan warga atau anak negeri ketika akan diadakan acara adat dan atau keadaan darurat. Marinyo mengumpulkan anak negeri dengan membunyikan kentongan besar di baileu dan meniup tahuri alias kulit kerang yang mirip terompet. Istilah bagi panggilan berkumpul disebut sebagai tabaos. Pemangku jabatan marinyo di Ullath adalah fam Telehala.

Kewang[sunting | sunting sumber]

Kewang bertugas sebagai polisi adat yang secara khusus bertugas untuk melakukan perlindungan dan konservasi terhadap sumber daya alam di suatu negeri, baik di petuanan darat maupun di petuanan laut, melalui tradisi yang disebut sasi. Jabatan kepala kewang di Ullath dipegang oleh fam Pattipeilohy.[34]

Saniri Negeri[sunting | sunting sumber]

Seperti negeri-negeri lain di Maluku pada umumnya dan negeri-negeri lain di Ambon, Haruku, Saparua, Nusalaut dan Seram khususnya, Ullath mempunyai badan legislatif semacam parlemennya tersendiri yang mengurusi perkara pemerintahan sekaligus adat dalam negeri. Badan legislatif negeri ini dikenal sebagai Saniri Negeri. Saniri negeri memiliki anggota berupa 1 orang perwakilan dari setiap fam-fam atau marga-marga asli di negeri yang bersangkutan (dalam hal ini Ullath) atau perwakllan dari fam-fam menetap (pendatang) yang sudah memiliki dan memakan hak fam atau marga asli seperti fam Matheos, Matulessy dan Picauli.

Soa[sunting | sunting sumber]

Tiang fam Pattipeilohy di Baileu Ullath
Tiang fam Toisuta di Baileu Ullath
Tiang fam Maail di Baileu Ullath
Tiang fam Hakamoly di Baileu Ullath

Soa adalah sebuah kelompok dengan asas persekutuan genealogis-teritorial, yang di dalamnya terdapat beberapa matarumah. Matarumah dalam sebuah soa memiliki kesamaan dan pertalian sejarah. Berikut soa yang ada di Ullath serta fam yang memegang jabatan sebagai kepala soa.

Soa Hatulessy[sunting | sunting sumber]

  • Lawalata
  • Maail
  • Lusikooy
  • Patty (Pattimanawae)
  • Siwabessy (Pesisamalo), berkedudukan sebagai kepala soa Hatulessy[35]

Soa Italili[sunting | sunting sumber]

Soa Putimahu[sunting | sunting sumber]

  • Litaay
  • Manukiley
  • Toumahuw (Newotolu), berkedudukan sebagai kepala soa Putimahu[35]

Soa Raja[sunting | sunting sumber]

  • Latul (Latumutuane)
  • Manuputty
  • Matheos
  • Parinusa
  • Pical, berkedudukan sebagai kepala soa Raja[35]

Soa Tomalela[sunting | sunting sumber]

  • Johannes
  • Paais
  • Manuhutu
  • Sapulette
  • Telehala (Parinusalatu), berkedudukan sebagai kepala soa Tomalela[35]

Soa Soulisa[sunting | sunting sumber]

  • Ahuluheluw
  • Toisuta (Lilihuapelu), berkedudukan sebagai kepala soa Soulisa[35]

Demografi[sunting | sunting sumber]

Jumlah Penduduk[sunting | sunting sumber]

Catatan mengenai jumlah penduduk di Ullath pertama kali muncul pada masa kolonial. Pada tahun 1854, dilaporkan bahwa penduduk Negeri Ullath berjumlah 698 jiwa. Data tahun 1985 menunjukkan penduduk negeri ini terdiri dari 979 jiwa penduduk laki-laki dan 944 jiwa penduduk perempuan, sehingga total populasi mencapai 1.923 jiwa.[36] Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Maluku Tengah tahun 2020, Ullath memiliki populasi sebesar 1.591 jiwa.[3] Data tahun 2020 menunjukkan pengurangan jumlah penduduk yang cukup signifikan dengan data tahun 1985. Antara 1985 dan 2020, Ullath mengalami penyusutan penduduk hingga 338 jiwa. Dengan luas sekitar 6,80 km2, negeri ini memiliki kepadatan penduduk sebesar 234/km2.[4]

Mata Pencaharian[sunting | sunting sumber]

Sebagian besar masyarakat Ullath bermatapencaharian sebagai petani atau pekebun. Dari 395 KK yang ada, 356 di antaranya merupakan keluarga petani. Jumlah ini mencakup 11,22% keluarga petani di Kecamatan Saparua Timur. Tanaman yang menjadi primadona adalah cengkih dan kelapa. Saat ini tidak diketahui berapa banyak pohon cengkih dan kelapa yang tumbuh di Negeri Ullath. Namun, catatan tahun 1854 menunjukkan bahwa di negeri ini terdapat 6.894 pohon cengkih dan 3.517 pohon kelapa. Sebagian kecil masyarakat Ullath berprofesi sebagai nelayan, buruh, pekerjaan serabutan, dan PNS.

Pendidikan[sunting | sunting sumber]

Terdapat tiga SD di Ullath yang meliputi SD Inpres Ullath, SD Negeri 1 Ullath, dan SD Negeri 2 Ullath.[37] Di negeri ini belum ada SMP dan SMA/SMK.

Agama[sunting | sunting sumber]

Gereja Protestan Maluku, Jemaat Ullath-Syaloom

Ullath digolongkan sebagai negeri Kristen.[38][39] Penduduk aslinya memeluk Kristen Protestan dengan Gereja Protestan Maluku sebagai gerejanya. Gereja yang ada di negeri Ullath yaitu GPM Ullath Taman Hoea.

Negeri ini dikenal dalam catatan sejarah kekristenan di Maluku sebagai negeri pertama di Pulau Saparua yang menerima Injil. Penduduk Ullath mulai memeluk Katolik pada tahun 1564.[22] Walaupun beberapa laporan menyebut bahwa Ullath sudah dikristenkan sejak 1546 oleh Fransiskus Xaverius. Jemaat Katolik di negeri ini pada akhirnya beralih menjadi jemaat Protestan sebelum pecah Perang Iha tahun 1653.[21] Perang tersebut berakhir dengan kemenangan di pihak Belanda. Terbentuknya jemaat Protestan di Ullath diikuti dengan pembentukan jemaat di Tuhaha dan Booi.

Matarumah[sunting | sunting sumber]

Matarumah atau fam yang berdiam di Ullath terdiri dari matarumah-matarumah asli maupun pendatang. Matarumah asli negeri dikenal dengan istilah ana negeri, sedangkan matarumah yang datang dari negeri yang lain dan turun temurun menetap di Ullath disebut orang dagang.

Matarumah Asli[sunting | sunting sumber]

Matarumah asli atau disebut pula ana negeri, adalah matarumah yang merupakan keturunan para penghuni negeri lama Ullath sebelum turun ke pantai. Mereka terdiri dari dua kelompok, yaitu kelompok maatita dan tomanusa.[40] Berikut matarumah asli dari Ullath.

  1. Hakamoly (Hakamoli)
  2. Latul (Latumutuane)
  3. Lawalata
  4. Lekasila
  5. Lilihua
  6. Litaay
  7. Lusikooy
  8. Maail
  9. Manukiley
  10. Nikijuluw (Latu Nekaulu)
  11. Pattipeilohy
  12. Patty
  13. Pical
  14. Sahetapy
  15. Sapulette
  16. Siwabessy (Pesisamalo)
  17. Soulisabessy
  18. Supusepa
  19. Telehala (Parinusalatu)
  20. Toisuta (Lilihuapelu)
  21. Toumahuw (Newotolu)
  22. Tulalesia

Dari 23 matarumah asli Ullath, ada enam yang telah punah atau dinyatakan hilang. Matarumah yang dimaksud adalah Hakamoly (Hakamoli), Lekasila, Lilihua, Sahetapy, Soulisabessy, dan Tulalesia.[35] Meskipun dinyatakan punah dan hilang di Ullath, fam Sahetapy masih ada dan bermukim di negeri-negeri lain seperti Itawaka, Makariki, atau Ouw.[41][42] Khususnya di Itawaka, matarumah Sahetapy adalah pemegang jabatan kepala Soa Iha.[43] Fam Sahetapy di Makariki berasal dari Ullath.[44]

Matarumah Pendatang[sunting | sunting sumber]

Matarumah pendatang di Ullath disebut pula sebagai orang dagang. Mereka adalah keturunan dari matarumah dari negeri lain yang sudah lama tinggal menetap di Ullath. Berikut matarumah pendatang di Ullath.

  1. Ahuluheluw
  2. Latuharhary
  3. Latumaerissa
  4. Latumahina
  5. Latumalea
  6. Loupatty
  7. Lumalesil
  8. Manuhutu
  9. Manuoutty
  10. Matheos
  11. Matulessy[45]
  12. Molle
  13. Paaijs
  14. Parinussa
  15. Pattirua
  16. Picauli
  17. Pieter
  18. Siahaya

Budaya[sunting | sunting sumber]

Bahasa Daerah[sunting | sunting sumber]

Ullath memiliki bahasa daerah yang sama dengan negeri-negeri lain di jazirah Lease yang meliputi Saparua, Haruku, Nusalaut dan Ambon. Bahasa daerah itu disebut sebagai bahasa tana. Bahasa tana bisa diartikan sebagai 'bahasa tanah', karena bahasa tana adalah bahasa yang telah berakar ribuan tahun di tanah Maluku terutama Lease.

Tiap-tiap negeri di Lease pastinya mengenal bahasa Tana namun memiliki perbedaan dialek yang tidak begitu kentara. Bahasa Tana dialek Ullath adalah satu di antara berpuluh-puluh jenis dialek bahasa Tana yang ada di Lease. Bahasa Tana dialek Ullath dikenal luas sebagai bahasa Sou Tuni atau Soa Tuni.

Hubungan Sosial[sunting | sunting sumber]

Negeri Oma di pesisir selatan Pulau Haruku adalah salah satu negeri yang terikat gandong dengan Negeri Ullath
Negeri Buano (Nusa Puan), adalah salah satu negeri yang terikat gandong dengan Negeri Ullath

Hubungan dengan negeri-negeri tetangga[sunting | sunting sumber]

Ullath-Ouw[sunting | sunting sumber]

Ullath bertetangga dekat sekali dengan Ouw. Kedua negeri sama-sama beragama Kristen Protestan. Namun, sepanjang sejarah, keduanya kerap bersengketa mengenai tanah, yang disebabkan oleh penyerobotan. Ada kalanya anak Negeri Ullath yang menyerobot tanah orang Ouw, atau sebaliknya. Persengketaan tanah memunculkan konflik antarnegeri bertetangga yang cukup sengit, dan terjadi secara berkepanjangan selama puluhan tahun.[46][47] Namun, secara umum saat ini hubungan antara orang Ullath dengan Ouw berlangsung harmonis dan cukup baik.

Ullath-Sirisori Islam[sunting | sunting sumber]

Sejak kerusuhan Maluku 1999-2000 selesai, Ullath memperbaiki hubungan dengan Sirisori Islam, negeri Islam satu-satunya di jazirah tenggara Saparua sekaligus salah satu musuh terbesar selama kerusuhan berlangsung. Ullath juga terlibat dalam mendorong perdamaian di antara dua negeri basudara, Sirisori Amalatu dan Sirisori Islam. Salah satunya negeri ini menyumbangkan dua ekor sapi untuk hari raya kurban. Dagingnya dibagi-bagikan kepada yang membutuhkan.[48]

Ullath-Sirisori Amalatu[sunting | sunting sumber]

Hubungan pela[sunting | sunting sumber]

Modal hubungan pela gandong antara Negeri Buano-Oma-Ullath

Negeri Ullath mengikat hubungan pela dengan Wassu (Erihatu Samasuru).[49] Baik Ullath maupun Wassu merupakan pela pertama bagi masing-masing negeri. Menurut tuturan di Negeri Wassu, salah seorang kapitan mereka yang bernama Kapitan Supele bertunangan dengan putri dari Sirisori Amalatu.[50] Ketika sang kapitan berada di Sirisori yang merupakan musuh bebuyutan Ullath, ia mendengar bahwa negeri itu sedang mempersiapkan serangan ke Ullath. Kapitan Supele kemudian berangkat ke Ullath dan berjumpa dengan seorang laki-laki yang nanti menjadi moyang fam Supusepa, yang ia minta untuk mengantarkan dirinya berjumpa dengan Raja Ullath.[50]

Alkisah bertemulah ia dengan sang raja dan ia memberitahukan mengenai rencana penyerangan Sirisori. Dengan bocoran tersebut, pihak Ullath mempersiapkan diri dan mampu memukul mundur Sirisori.[50] Raja Ullath berterima kasih atas kebaikan hati dari Kapitan Supele. Sang raja bersama rakyat Negeri Ullath mengajak Kapitan Supele ke atas gunung di Amelhatu. Dipotonglah seekor ayam yang darahnya ditaruh dalam belanga yang berisi sageru. Sang Raja mewakili Ullath dan kapitan mewakili Wassu pun meminum campuran tersebut. Raja Ullath menyebutkan bahwa selama Gunung Amelhatu dan Gunung Amanhuhui di Wassu masih ada, makan persaudaraan Ullath dan Wassu akan terus ada. Pada kesempatan itu pula Raja Ullath mengangkat pela kepada pihak Wassu.[50]

Angkat pela oleh Negeri Ullath diterima oleh Kapitan Supele sebagai wakil dari Negeri Wassu. Sekembalinya ke Wassu, peristiwa-peristiwa yang menyebabkan orang Ullath mengangkat pela dengan Wassu pun diceritakan oleh sang kapitan. Ternyata masyarakat Wassu semuanya setuju, dikarenakan memang mereka belum memiliki pela sama sekali. Jadilah Ullath dan Wassu adalah pela yang pertama-tama bagi masing-masing negeri.[50]

Hubungan gandong[sunting | sunting sumber]

Ada lima negeri yang tergolong sebagai negeri gandong bagi masyarakat Ullath. Kelimanya meliputi Buano (baik Buano Utara maupun Buano Selatan) dan Oma yang terbentuk dari kisah tiga moyang adik kakak Latukurandjina-Latuputty-Latuaren;[51] Iha dan Tuhaha yang terbentuk dari kisah tiga moyang Kasim-Tasim-Abdullah Nekaulu yang masing-masing menurunkan fam Amahoru, Aipassa, dan Nikijuluw;[52] serta Itawaka yang sebagian masyarakatnya merupakan orang-orang Ullath yang diperintahkan (tita) untuk menjaga wilayah bekas Kerajaan Iha di Hatawano (waka). Itawaka dalam hubungan dengan Iha, Tuhaha, dan Ullath dianggap sebagai bongso dan Ihamahu sejatinya masih memiliki hubungan darah dengan Iha, Tuhaha, Ullath.[21]

Kegiatan dan tradisi[sunting | sunting sumber]

Kumpul Ana Cucu Beilohy Amalatu-Ullath dalam rangka Natal Ullath se-dunia 2009

Tradisi Upu Latu[sunting | sunting sumber]

Ullath memiliki beberapa acara kegiatan yang masuk dalam agenda tahunan negeri sepertiTradisi Upu Latu[53] yang dilaksanakan oleh keluarga atau fam atau marga atau matarumah Pical sebagai bentuk pembayaran diyat (denda) atas kepemimpinan mereka di negeri Ullath entah sebagai kepala soa Raja ataupun sebagai pejabat sementara raja negeri.

Tradisi Makang Kalapa Sisi[sunting | sunting sumber]

Tradisi lain yang di lakukan di negeri Ullath yaitu tradisi makang kalapa sisi.[54] Memang makang kelapa sisi ("makan kelapa mentah" yaitu hanya di lepaskan dari tempurungnya tanpa di parut, dan di iris jadi potong-potongan kecil itulah yang di maksud dengan "kalapa sisi") semua orang juga pernah melakukan hal yang sama. Namun di negeri Ullath justru menjadi suatu tradisi.

Yang terlihat unik dari kebiasaan lainnya, di negeri Ullath hampir semua keluarga kalau makan di haruskan ada kalapa sisi di meja makan, walaupun jenis-jenis makanan yang tersedia sudah mengandung santan (dari kelapa), misalkan di sayur dan kuanya, atau masakan daging ikan jenis kare, dll. Dan menurut mereka makan dengan kelapa sisi telah menjadi kebutuhan, dan bukan sebatas keinginan saja sebagai pelengkap rasa. Memang, tradisi ini sangat mungkin ada juga di negeri-negeri lain di Maluku baru di buktikan bahwa cuma di negeri Ullath tradisi makang kalapa sisi ini benar-benar ada dan jadi tradisi.

Natal Ullath se-dunia 2009[sunting | sunting sumber]

Negeri Ullath melakukan sebuah gebrakan dengan acara yang besar pada 2009 dalam rangka merayakan Natal ACBAS Ullath Se-dunia 2009[55][56][57][58] yang bertemakan Kumpul Ana Cucu Beilohy Amalatu 2009

Perkumpulan[sunting | sunting sumber]

Keturunan Ullath yang hidup di Belanda memiliki perkumpulan yang bernama sebagai PABAN, singkatan dari Persatuan Anak-Cucu Beilohy Amalatu di Nederland.[59] Selain PABAN, keturunan Ullath di perantauan seperti Kota Ambon juga memiliki organisasi perkumpulan yang bernama PERWABA, singkatan dari Persekutuan Warga Beilohy Amalatu[60]

Tokoh terkenal[sunting | sunting sumber]

Lihat Pula[sunting | sunting sumber]

Catatan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Namun, hal ini berkontradiksi karena pada sumber yang sama, disebutkan bahwa Amahoru memiliki leluhur dari Arab, yang dalam perjalanannya ke Maluku singgah terlebih dahulu di Buton dan Banda. Sementara itu, Kasim dan kedua adiknya berasal dari Nunusaku di suatu tempat di Pulau Seram. Lihat karangan Dieters Bartels (2017) yang berjudul Di Bawah Naungan Gunung Nunusaku: Muslim Kristen Hidup Berdampingan di Maluku Tengah, Jilid II: Sejarah, diterbitkan oleh Kepustakaan Populer Gramedia (KPG), hlm. 476.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ [1] Kode Pos Saparua
  2. ^ BPS Kabupaten Maluku Tengah 2021, hlm. 7.
  3. ^ a b BPS Kabupaten Maluku Tengah 2021, hlm. 41.
  4. ^ a b BPS Kabupaten Maluku Tengah 2021, hlm. 42.
  5. ^ Fred. Alex. Adolf Gregory, Jacob Swart 1853, hlm. xxii.
  6. ^ Negeri Ullath
  7. ^ BPS Kabupaten Maluku Tengah 2021, hlm. 8.
  8. ^ [2][pranala nonaktif permanen] Saparua Timur Resmi Jadi Kecamatan
  9. ^ [Kecamatan Saparua Timur Dalam Angka 2018 Hlm. 22]
  10. ^ a b c d Dieter Bartels 2017, hlm. 534.
  11. ^ "Matarumah Parentah Nikijuluw Tuding Camat Saparua dan Pemkab Malteng Berkonspirasi". Berita Maluku Online. 17 November 2013. Diakses tanggal 14 Mei 2022. 
  12. ^ [Kecamatan Saparua Timur Dalam Angka 2018 Hlm. 20]
  13. ^ [3] Italili Hingga Ullath, Louhata Jangan Dilupa
  14. ^ [4] Diarsipkan 2019-03-27 di Wayback Machine. Geschiedenis Ullath
  15. ^ [5] Jamur yang Bercahaya
  16. ^ a b c d [6] Negeri Ullath: Ullath Dulu, Kini, dan Esok
  17. ^ [7] Diarsipkan 2016-11-13 di Wayback Machine. Geschiedenis Ullath
  18. ^ a b c d e f g h Marthin Ramstedt 2004, hlm. 130.
  19. ^ Marthin Ramstedt 2004, hlm. 142.
  20. ^ a b Dieter Bartels 2017, hlm. 476.
  21. ^ a b c Dieter Bartels 2017, hlm. 535.
  22. ^ a b Dieter Bartels 2017, hlm. 569.
  23. ^ Dieter Bartels 2017, hlm. 570.
  24. ^ Koninklijk Instituut voor de Taal-, Land- en Volkenkunde van Nederlandsch-Indië 1880, hlm. 452.
  25. ^ Dieter Bartels 2017, hlm. 572.
  26. ^ a b "Kisah Perjuangan Martha Christina Tiahahu, Srikandi dari Tanah Maluku". National Geographic Indonesia. 22 Februari 2019. Diakses tanggal 4 Juni 2022. 
  27. ^ Orang Negeri Saparua dan Perang Pattimura
  28. ^ [8] Diarsipkan 2020-09-25 di Wayback Machine. Kerusuhan SARA Masih Bergolak di Saparua
  29. ^ a b [9] Diarsipkan 2020-08-06 di Wayback Machine. Activiteiten in Ullath
  30. ^ Irene Novaczek 2017, hlm. 96.
  31. ^ [10] Letak Geografis dan Astronomis Negeri Tuhaha
  32. ^ [Kecamatan Saparua Timur Dalam Angka 2018 Hlm. 10]
  33. ^ "Negeri Seribu Tangga". Majalah Laras. 3 Juni 2015. Diakses tanggal 16 Mei 2022. 
  34. ^ Rosmin Tutupoho 1991, hlm. 53.
  35. ^ a b c d e f g Rosmin Tutupoho 1991, hlm. 22.
  36. ^ T. JA. Uneputty, Usman Thalib, M. Nanlohy, B. Berhitu, A. Batkunda 1985, hlm. 34.
  37. ^ [11] Daftar Satuan Pendidikan Perlu Konfirmasi Per Kec. Saparua Timur di Data Referensi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
  38. ^ Ireen Novaczek 2001, hlm. 246.
  39. ^ Model Capacity Building Kelembagaan Pemerintah dan Masyarakat untuk Pengelolaan Konflik di Maluku. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). 2008. hlm. 1. 
  40. ^ T. JA. Uneputty, Usman Thalib, M. Nanlohy, B. Berhitu, A. Batkunda 1985, hlm. 175.
  41. ^ "Familienamen uit Itawaka". Atlas Maluku. Diakses tanggal 3 Juni 2022. 
  42. ^ "Familienamen uit Ouw". Atlas Maluku. Diakses tanggal 3 Juni 2022. 
  43. ^ "Usai Dilantik Sebagai KPN Itawaka, Wilhellem Wattimena Dikukuhkan Secara Adat". Liputan Malteng. 26 Februari 2021. Diakses tanggal 3 Juni 2022. 
  44. ^ "De pela's van Makariki". Pusaka Huinelo. Diakses tanggal 29 Mei 2024. In de streektaal van Makariki, heet het sluiten van een pela=keras verbond HUWAË PELA en dat is wat ze precies drie keer hebben gedaan. 
  45. ^ Leurima, Abdullah (11 Mei 2022). Sekewael, Philip, ed. "Keluarga Besar Matulessy Siap Gelar Mubes". RRI Ambon. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-16. Diakses tanggal 16 Mei 2022. 
  46. ^ Syahmunir A.M. 2004.
  47. ^ Sri Yanuarti 2005, hlm. 68.
  48. ^ [12][pranala nonaktif permanen] Gereja Louhata Damai, Simbol Perekat Nasrani-Islam
  49. ^ "Pela". Ullath.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 Februari 2005. Ullath is pela met Boano, Oma en Wassu 
  50. ^ a b c d e F. Timisela (1 November 2015). "Sejarah Pela Negeri Wassu dan Negeri Ullath". faam-maluku-achternamen.webnode.nl. Diakses tanggal 15 Mei 2022. 
  51. ^ Marthin Ramstedt 2004, hlm. 129.
  52. ^ Dieter Bartels 2017, hlm. 534-535.
  53. ^ Upu Keluarga Pical di [13]
  54. ^ Makang Kalapa Sisi di [14]
  55. ^ Natal Sedunia Ullath 2009 Diarsipkan 2011-01-02 di Wayback Machine. di Antara Sulut
  56. ^ Video Natal Ullath 2009 Video Youtube
  57. ^ Video Pra-Natal Ullath 2009 Video Youtube
  58. ^ Warga Ullath Se-dunia Pulang[pranala nonaktif permanen] di [15]
  59. ^ "Geenstijl ziet rellen bij Driesprong, politie Breda niet". Breda Vandaag. 8 Oktober 2012. Diakses tanggal 3 Juni 2022. 
  60. ^ Situs Resmi Perwaba Ambon Diarsipkan 2016-03-04 di Wayback Machine. di [16] Diarsipkan 2014-05-05 di Wayback Machine.
  61. ^ "KASAD: TRADISI PELAGANDONG DI AMBON HARUS TERUS DIHIDUPKAN". PUSPEN Markas Besar Tentara Nasional Indonesia. 29 Desember 2009. Diakses tanggal 16 Mei 2022. 

Daftar pustaka[sunting | sunting sumber]

Buku[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]