Lompat ke isi

Beruang madu: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
angkanya
Tag: VisualEditor mengosongkan halaman [ * ]
 
(36 revisi perantara oleh 27 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Speciesbox|fill=true
{{Taxobox
| display_parents = 2
| name = Beruang madu
| image = Sun Bear 7.jpg
| genus = Helarctos
| species = malayanus
| image_width = 240px
| status = VU
| status_ref = <ref name=iucn>{{IUCN2008 | assessors = (en) Fredriksson, G., Steinmetz, R., Wong, S. & Garshelis, D.L. | year = 2008 | title = Helarctos malayanus | id = 9760 | downloaded = 26 January 2009 }}</ref>
| status_system = iucn3.1
| regnum = [[Animalia]]
| phylum = [[Chordata]]
| classis = [[Mammal]]ia
| ordo = [[Carnivora]]
| familia = [[Ursidae]]
| genus = '''''Helarctos'''''
| genus_authority = [[Thomas Horsfield|Horsfield]] 1825
| species = '''''H. malayanus'''''
| binomial = ''Helarctos malayanus''
| binomial_authority = ([[Thomas Stamford Raffles|Raffles]], 1821)
| synonyms =
''Heliarctus'' <small>Tilesius, 1850 (unjustified emendation)</small>
----
''Ursus malayanus'' <small>Raffles, 1821</small><br />
''Helarctos euryspilus'' <small>Horsfield, 1825</small><br />
''Helarctos malayanus'' <small>Horsfield, 1825</small><br />
''Helarctos anmamiticus'' <small>[[Pierre Marie Heude|Heude]], 1901</small>
}}
}}
'''Beruang madu''' (''Helarctos malayanus'') termasuk [[familia]] [[Ursidae]]<ref name="arktofile">[http://www.arktofile.net/pages/bear_sun.html, Situs Arktofile: Sun Bear]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} diakses 3 mei 2010</ref> dan merupakan jenis paling kecil dari kedelapan jenis [[beruang]] yang ada

di dunia.<ref name="Gabriella Fredriksson ">,Gabriella Fredriksson''Sun Bear Funsheet'', http://www.beruangmadu.org/uploads/pdfs/sun_bear_facts_indo.pdf diakses 22 April 2010</ref> Beruang ini adalah [[fauna]] khas provinsi [[Bengkulu]] sekaligus dipakai sebagai [[simbol]] dari provinsi tersebut.<ref>http://www.sekolahvirtual.or.id/2009/10/daftar-fauna-identitas-provinsi-di-indonesia/{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} diakses 25 Mei 2010</ref> Beruang madu juga merupakan [[maskot]] dari [[kota Balikpapan]].<ref>[http://humas.balikpapan.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=115:maskot-kota&catid=97:profile-kota Humas Pemkot Balikpapan - Maskot Kota Balikpapan]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Beruang madu di Balikpapan dikonservasi di sebuah hutan lindung bernama [[Hutan Lindung Sungai Wain]].<ref>[http://www.tribunnews.com/2010/04/09/beruang-madu-balikpapan-terancam-punah - Tribun News - Beruang Madu Balikpapan Terancam Punah]. Diakses 28 Juni 2010</ref>
'''Beruang madu''' termasuk [[famili]] [[ursidae]] dan merupakan jenis paling kecil dari kedelapan jenis [[beruang]] yang ada
di dunia. Beruang ini adalah [[fauna]] khas provinsi [[Bengkulu]] sekaligus dipakai sebagai [[simbol]] dari provinsi tersebut. Beruang madu juga merupakan maskot dari [[kota Balikpapan]]. Beruang madu di Balikpapan dikonservasi di sebuah hutan lindung bernama Hutan Lindung Sungai Wain.


== Fisik ==
== Fisik ==
[[Berkas:Malaienbaer 0744-2.jpg|left|250px]]
[[Berkas:Malaienbaer 0744-2.jpg|kiri|250px]]
Panjang tubuhnya 1,40 m, tinggi punggungnya 70 cm dengan berat berkisar 50 - 65 kg.Bulu beruang madu cenderung pendek, berkilau dan pada umumnya [[hitam]], matanya berwarna [[cokelat]] atau [[biru]],selain itu [[hidung]]nya relatif lebar tetapi tidak terlalu moncong..Jenis [[bulu]] [[beruang]] madu adalah yang paling pendek dan halus dibandingkan [[beruang]] lainnya, berwarna [[hitam]] kelam atau [[hitam]] kecoklatan, di bawah bulu lehernya terdapat tanda yang unik berwarna [[oranye]] yang dipercaya menggambarkan [[matahari]] terbit. Berbeda dengan beruang madu dewasa, bayi beruang madu yang baru lahir memiliki bulu yang lebih lembut, tipis dan bersinar. Karena hidupnya di pepohonan maka telapak [[kaki]] beruang ini tidak berbulu sehingga ia dapat bergerak dengan [[kecepatan]] hingga 48 [[kilometer]] per jam dan memiliki [[tenaga]] yang sangat kuat. Kepala beruang madu relatif besar sehingga menyerupai [[anjing]] yakni memiliki [[telinga]] kecil dan berbentuk bundar. Beruang jenis ini memiliki [[lidah]] yang sangat panjang dan dapat dipanjangkan sesuai dengan kondisi alam untuk menyarikan [[madu]] dari sarang [[lebah]] di pepohonan.Selain itu, lidah yang panjangnya dapat melebihi 25 cm itu juga digunakan untuk menangkap [[serangga]] kecil di batang pohon. Beruang madu memiliki penciuaman yang sangat tajam dan memiliki [[kuku]] yang panjang di keempat lengannya yang digunakan untuk mempermudah mencari makanan.Beruang madu lebih sering berjalan dengan [[empat]] kaki, dan sangat jarang berjalan dengan dua kaki seperti [[manusia]]. Lengan beruang jenis ini cukup lebar dan memiliki kuku melengkung serta berlubang yang memudahkannya memanjat pohon. Kuku tangan yang melengkung digunakan oleh [[beruang]] ini untuk menggali [[rayap]], [[semut]] dan sarang [[lebah]] dan [[beruang]] yang sedang mencari [[madu]] akan segera menghancurkan [[kayu]] yang masih hidup dan segar dan bahkan berusaha untuk menggaruk [[pohon]] yang kayunya keras.[[Rahang]] beruang madu tidak proporsional karena terlalu besar sehingga tidak dapat memecahkan buah-buah besar seperti kelapa. [[Gigi]] beruang ini lebih datar dan merata dibandingkan dengan jenis beruang lain, gigi taringnya cukup panjang sehingga menonjol keluar dari mulut. Ukuran tulang [[tengkorak]] kepala beruang madu pada umunya memiliki panjang tengkorak 264,5 mm, panjang ''condylobasal'' 241,3 mm, lebar ''zygomatic'' 214,6 mm, lebar
Panjang tubuhnya 1,40 m, tinggi punggungnya 70&nbsp;cm dengan berat berkisar 50 65&nbsp;kg.<ref>[http://www.kidnesia.com/Kidnesia/Indonesiaku/Fauna/Beruang-Madu Situs Kidnesia: Beruang Madu] diakses 22 April 2010</ref> Bulu beruang madu cenderung pendek, berkilau dan pada umumnya [[hitam]], matanya berwarna [[cokelat]] atau [[biru]],selain itu [[hidung]]nya relatif lebar tetapi tidak terlalu moncong.<ref name="Gabriella Fredriksson"/>.Jenis [[bulu]] [[beruang]] madu adalah yang paling pendek dan halus dibandingkan [[beruang]] lainnya, berwarna [[hitam]] kelam atau [[hitam]] kecoklatan, di bawah bulu lehernya terdapat tanda yang unik berwarna [[oranye]] yang dipercaya menggambarkan [[matahari]] terbit.<ref name="Honolulu Zoo ">(en) [http://www.honoluluzoo.org/sun_bear.htm Situs Honolulu Zoo, 2008] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090406064703/http://www.honoluluzoo.org/sun_bear.htm |date=2009-04-06 }} diakses 26 April 2010</ref> Berbeda dengan beruang madu dewasa, bayi beruang madu yang baru lahir memiliki bulu yang lebih lembut, tipis dan bersinar.<ref>(en)Sanderson, I. Living Mammals of the World. 1972.Garden City, New York: Doubleday and Company.</ref> Karena hidupnya di pepohonan maka telapak [[kaki]] beruang ini tidak berbulu sehingga ia dapat bergerak dengan [[kecepatan]] hingga 48 [[kilometer]] per jam dan memiliki [[tenaga]] yang sangat kuat.<ref>Ari Rakatama,Buletin Triwulan RAKATA, Edisi 11/III/2005</ref> Kepala beruang madu relatif besar sehingga menyerupai [[anjing]] yakni memiliki [[telinga]] kecil dan berbentuk bundar.<ref name="Gabriella Fredriksson"/> Beruang jenis ini memiliki [[lidah]] yang sangat panjang dan dapat dipanjangkan sesuai dengan kondisi alam untuk menyarikan [[madu]] dari sarang [[lebah]] di pepohonan.<ref name="Honolulu Zoo "/> Selain itu, lidah yang panjangnya dapat melebihi 25&nbsp;cm itu juga digunakan untuk menangkap [[serangga]] kecil di batang pohon.<ref name="Maharani Zoo ">[http://www.maharanizoo.com/?dbspesies=Helarctos_malayanus Situs Maharani Zoo & Goa] diakses 27 April 2010</ref> Beruang madu memiliki penciuman yang sangat tajam dan memiliki [[kuku]] yang panjang di keempat lengannya yang digunakan untuk mempermudah mencari makanan.<ref>National Geographic, 2010, http://animals.nationalgeographic.com/animals/mammals/sun-bear.html diakses 26 April 2010</ref> Beruang madu lebih sering berjalan dengan [[empat]] kaki, dan sangat jarang berjalan dengan dua kaki seperti [[manusia]].<ref name="Maharani Zoo "/> Lengan beruang jenis ini cukup lebar dan memiliki kuku melengkung serta berlubang yang memudahkannya memanjat pohon.<ref name="IUCN ">(en) IUCN/SSC Bear Specialist Group International Association for Bear Research and Management (April, 2008)
[http://www.bearbiology.com/iba/bears-of-the-world/sun-bear.htm Situs Bearbiiology]{{Pranala mati|date=Januari 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} diakses 27 April 2010</ref> Kuku tangan yang melengkung digunakan oleh [[beruang]] ini untuk menggali [[rayap]], [[semut]] dan sarang [[lebah]] dan [[beruang]] yang sedang mencari [[madu]] akan segera menghancurkan [[kayu]] yang masih hidup dan segar dan bahkan berusaha untuk menggaruk [[pohon]] yang kayunya keras.<ref>Taman Nasional Kerinci Seblat, 1998, http://www.angelfire.com/id2/jambi/beruang.htm diakses 22 April 2010</ref>[[Rahang]] beruang madu tidak proporsional karena terlalu besar sehingga tidak dapat memecahkan buah-buah besar seperti kelapa.<ref>(en) Kenneth Eke,''Sun Bear''. [http://www.whozoo.org/Intro98/kenneke/ekelustzone-final.html. Situs Whozoo]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} diakses 3 Mei 2010</ref> [[Gigi]] beruang ini lebih datar dan merata dibandingkan dengan jenis beruang lain, gigi taringnya cukup panjang sehingga menonjol keluar dari mulut.<ref>(en) [http://www.bears.org/animals/sun/ Situs bears: Sun Bear]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} diakses 3 Mei 2010</ref> Ukuran tulang [[tengkorak]] kepala beruang madu pada umunya memiliki panjang tengkorak 264,5&nbsp;mm, panjang ''condylobasal'' 241,3&nbsp;mm, lebar ''zygomatic'' 214,6&nbsp;mm, lebar
''mastoid'' 170,2 mm, lebar ''interorbital'' 70,5 mm, lebar ''maxilla'' 76,2 mm.
''mastoid'' 170,2&nbsp;mm, lebar ''interorbital'' 70,5&nbsp;mm, lebar ''maxilla'' 76,2&nbsp;mm.<ref>(en) Fitzgerald, C., P. Krausman. Helarctos malayanus. 2002.Mammalian Species, 696: 1-5.</ref>


== Habitat ==
== Habitat ==
[[Berkas:Sun Bear on the Move.jpg|thumb|150px|left|[[Beruang madu]] hidup di hutan hujan tropis sekitar Asia]]
[[Berkas:Sun Bear on the Move.jpg|jmpl|150px|kiri|Beruang madu hidup di hutan hujan tropis sekitar Asia]]
Beruang madu hidup di hutan-hutan primer, hutan sekunder dan sering juga di lahan-lahan pertanian, mereka biasanya berada di pohon pada ketinggian 2 - 7 meter dari tanah, dan suka mematahkan cabang-cabang pohon atau membuatnya melengkung untuk membuat sarang. [[Habitat]] beruang madu terdapat di daerah [[hujan]] [[tropis]] [[Asia Tenggara]].Penyebarannya terdapat di pulau [[Borneo]],[[Sumatera]],[[Indocina]],
Beruang madu hidup di hutan-hutan primer, hutan sekunder dan sering juga di lahan-lahan pertanian, mereka biasanya berada di pohon pada ketinggian 2 - 7 meter dari tanah, dan suka mematahkan cabang-cabang pohon atau membuatnya melengkung untuk membuat sarang.<ref name="Hanum Putri ">Hanum Putri Permatsari.2009.Fauna Identitas: BERUANG MADU (Helarctos malayanus
[[Cina]] Selatan,[[Burma]], serta Semenanjung malaya.Oleh karena itulah jenis ini tidak memerlukan masa [[hibernasi]] seperti beruang lain yang tinggal di wilayah empat [[musim]].Beruang madu di masa lalu diketahui tersebar hampir di seluruh [[benua Asia]], namun sekarang menjadi semakin jarang akibat kehilangan dan fragmentasi habitat.
(Raffles).http://indopedia.gunadarma.ac.id/pdf/5941.pdf diakses 29 April 2010</ref> [[Habitat]] beruang madu terdapat di daerah [[hujan]] [[tropis]] [[Asia Tenggara]].<ref>Ketua Bubuhan.2010.Beruang Madu dan Balikpapan.http://balikpapancitizen.com/bubuhan.com/index.php?option=com_content&view=article&id=79:beruang-madu-dan-balikpapan&catid=62:culture&Itemid=161 diakses 29 April 2010</ref> Penyebarannya terdapat di pulau [[Kalimantan]], [[Sumatra]], [[Indocina]], [[Cina]] Selatan, [[Burma]], serta Semenanjung malaya.<ref name="Hanum Putri "/> Oleh karena itulah jenis ini tidak memerlukan masa [[hibernasi]] seperti beruang lain yang tinggal di wilayah empat [[musim]].<ref>(en) The Bear Planet. 2010.http://www.bearplanet.org/sunbear.shtml diakses 29 April 2010</ref> Beruang madu pada masa lalu diketahui tersebar hampir di seluruh [[benua Asia]], namun sekarang menjadi semakin jarang akibat kehilangan dan fragmentasi habitat.<ref>harapan rainforest.2009.Perjumpaan dengan keluarga Beruang Madu.http://harapanrainforest.org/id/blog-beruang diakses 29 April 2010</ref>
{{clear}}
{{clear}}

== Makanan ==
== Makanan ==
Beruang madu adalah binatang [[omnivora]] yang memakan apa saja di hutan. Mereka memakan aneka buah-buahan dan tanaman hutan hujan tropis, termasuk juga tunas tanaman jenis [[palem]].<ref name="Gabriella Fredriksson">,Gabriella Fredriksson''Sun Bear Funsheet'', http://www.beruangmadu.org/uploads/pdfs/sun_bear_facts_indo.pdf <small> diakses 22 April 2010 </small></ref> Mereka juga memakan [[serangga]], [[madu]], [[burung]], dan binatang kecil lainny
Beruang madu adalah binatang [[omnivora]] yang memakan apa saja di hutan.<ref name="arktofile"/> Mereka memakan aneka buah-buahan dan tanaman hutan hujan tropis, termasuk juga tunas tanaman jenis [[palem]].<ref name="Gabriella Fredriksson"/> Mereka juga memakan [[serangga]], [[madu]], [[burung]], dan binatang kecil lainnya.<ref name="Howard Youth">(en) Howard Youth.''Sun Bear ''.ZooGoer 28(2) 1999.Friends of the National Zoo.</ref>
Apabila beruang madu memakan buah, biji ditelan utuh, sehingga tidak rusak, setelah buang air besar, biji yang ada di dalam kotoran mulai tumbuh sehingga beruang madu mempunyai peran yang sangat penting sebagai penyebar tumbuhan buah berbiji besar seperti [[cempedak]], [[durian]], lahung, kerantungan dan banyak jenis lain.
Apabila beruang madu memakan buah, biji ditelan utuh, sehingga tidak rusak, setelah buang air besar, biji yang ada di dalam kotoran mulai tumbuh sehingga beruang madu mempunyai peran yang sangat penting sebagai penyebar tumbuhan buah berbiji besar seperti [[cempedak]], [[durian]], lahung, kerantungan dan banyak jenis lain.<ref name="Gabriella Fredriksson "/>
<ref name="Howard Youth"/>
Pada wilayah yang telah diganggu oleh manusia, mereka akan merusak lahan pertanian, menghancurkan pisang, pepaya atau tanaman kebun lainnya.


== Perilaku ==
== Perilaku ==
[[Berkas:Malayan sun bear-01.jpg|thumb|300px|right|[[Beruang madu]] hidup secara soliter di alam bebas.]] Beruang madu aktif di [[malam]] hari atau disebut juga dengan makhluk [[nokturnal]], mereka menghabiskan waktu di [[tanah]] dan memanjat pepohonan untuk mencari makanan.Kecuali [[betina]] dengan anaknya, beruang madu umumnya bersifat [[soliter]]. Mereka tidak ber[[hibernasi]] sebagaimana spesies beruang lainnya karena sumber pakannya tersedia sepanjang tahun. Dalam satu hari seekor beruang madu berjalan rata-rata 8 km untuk mencari makanannya.Perilaku beruang madu yakni menggali dan membongkar juga bermanfaat untuk mempercepat proses penguraian dan daur ulang yang sangat penting untuk hutan hujan tropis.Beruang madu juga sangat berperan dalam meregenerasi [[hutan]] sebagai penyebar [[biji]] [[buah]]-buahan, dan terkenal sebagai pemanjat [[pohon]] yang ulung. Sifatnya pemalu, hidup penyendiri, aktif di siang hari dengan kebutuhan wilayah jelajah yang luas.
[[Berkas:Malayan sun bear-01.jpg|jmpl|300px|ka|Beruang madu hidup secara soliter di alam bebas.]] Beruang madu aktif di [[malam]] hari atau disebut juga dengan makhluk [[nokturnal]], mereka menghabiskan waktu di [[tanah]] dan memanjat pepohonan untuk mencari makanan.Kecuali [[betina]] dengan anaknya, beruang madu umumnya bersifat [[soliter]]. Mereka tidak ber[[hibernasi]] sebagaimana spesies beruang lainnya karena sumber pakannya tersedia sepanjang tahun.<ref>Taman Nasional Gunung Leuser.2009.http://orangutancentre.org/wp-content/uploads/bukusaku_b_lawang_bhs.pdf diakses 5 Mei 2010</ref> Dalam satu hari seekor beruang madu berjalan rata-rata 8&nbsp;km untuk mencari makanannya.Perilaku beruang madu yakni menggali dan membongkar juga bermanfaat untuk mempercepat proses penguraian dan daur ulang yang sangat penting untuk hutan hujan tropis.<ref name="Gabriella Fredriksson "/> Beruang madu juga sangat berperan dalam meregenerasi [[hutan]] sebagai penyebar [[biji]] [[buah]]-buahan, dan terkenal sebagai pemanjat [[pohon]] yang ulung. Sifatnya pemalu, hidup penyendiri, aktif di siang hari dengan kebutuhan wilayah jelajah yang luas.<ref>Beruang madu “Helarctos malayanus”, Kumpulan Informasi Menarik Tentang Beruang Terkecil di Dunia. Diterbitkan oleh: -Badan Pengelola Hutan Lindung Sungai Wain Yayasan Peduli Hutan Lindung Sungai Wain (Friend Of Sungai Wain/FoW.http://www.ffi.or.id/beruangmadu.php diakses 22 April 2010</ref>


{{clear}}
{{clear}}

Di sebagian wilayah Lampung, beruang ini seringkali merusak gubuk petani dan mencuri jatah makanan seperti minyak goreng. Mereka juga dianggap hama dan ancaman karena sering tidur di atas pohon durian dan mencuri buahnya.


== Perkembangbiakan ==
== Perkembangbiakan ==
Beruang madu tidak mempunyai musim [[kawin]] tetapi perkawinan dilakukan sewaktu-waktu terutama bila beruang madu betina telah siap kawin. Lama mengandung beruang betina adalah 95-96 hari, anak yang dilahirkan biasanya berjumlah dua ekor dan disusui selama 18 bulan. Terkadang, beruang betina hanya terlihat dengan satu bayi dan sangat jarang ditemukan membawa dua bayi setelah masa kehamilannya. Hal ini sangat dimungkinkan karena beruang madu sengaja menunda perkawinan untuk mengupayakan agar bayi terlahir saat induk memiliki berat badan yang cukup, cuaca yang sesuai serta makanan tersedia dalam jumlah yang memadai. Beruang melahirkan di sarang yang berbentuk gua atau lubang pepohonan dimana [[bayi]] yang terlahir tanpa bulu dan masih sangat lemah dapat bertahan hidup. Bayi akan tetap tinggal di [[sarang]] sampai ia mampu berjalan bersama induknya mencari makanan. Bayi beruang madu di duga hidup bersama induknya hingga berusia dua tahun dan kemudian mulai hidup secara mandiri.
Beruang madu tidak mempunyai musim [[kawin]] tetapi perkawinan dilakukan sewaktu-waktu terutama bila beruang madu betina telah siap kawin. Lama mengandung beruang betina adalah 95-96 hari, anak yang dilahirkan biasanya berjumlah dua ekor dan disusui selama 18 bulan.<ref>Balai Konservasi Sumber Daya Alam Yogyakarta.http://bksdadiy.dephut.go.id/katalog_detail.php?kat=&id=8 5 Mei 2010</ref> Terkadang, beruang betina hanya terlihat dengan satu bayi dan sangat jarang ditemukan membawa dua bayi setelah masa kehamilannya.<ref name="IUCN "/> Hal ini sangat dimungkinkan karena beruang madu sengaja menunda perkawinan untuk mengupayakan agar bayi terlahir saat induk memiliki berat badan yang cukup, cuaca yang sesuai serta makanan tersedia dalam jumlah yang memadai.<ref name="Fred1 ">(en) Fredriksson, G.M., Wich, S.A. and Trisno, X. Frugivory in sun bears (Helarctosmalayanus) is linked to El Niño-related fluctuations in fruiting phenology, East Kalimantan, Indonesia.2006. Biological Journal of the Linnean Society, 89: 489 - 508.</ref> Beruang melahirkan di sarang yang berbentuk gua atau lubang pepohonan dimana [[bayi]] yang terlahir tanpa bulu dan masih sangat lemah dapat bertahan hidup. Bayi akan tetap tinggal di [[sarang]] sampai ia mampu berjalan bersama induknya mencari makanan.<ref name="Fred2 ">(en) Fredriksson, G.M., Danielsen, L.S. and Swenson, J.E. Impacts of El Nino related drought and forest fires on sun bear fruit resources in lowland dipterocarp forest of East Borneo. 2007.Biodiversity and Conservation, 16(6): 1823 - 1838.</ref> Bayi beruang madu di duga hidup bersama induknya hingga berusia dua tahun dan kemudian mulai hidup secara mandiri.<ref>(en) Schwarzenberger, F., Fredriksson, G., Schallerc, K. and Kolter, L. Fecal steroid analysis for monitoring reproduction in the sun bear (Helarctos malayanus).2004. Theriogenology, 62: 1677 - 1692.</ref>


== Ancaman terhadap beruang madu ==
== Ancaman terhadap beruang madu ==
Beruang madu telah dikategorikan sebagai binatang yang mudah di serang dan terancam kelangsungan hidupnya Hal ini disebabkan oleh pengerusakan habitat yang berlangsung terus-menerus.<ref name="Fred1">(en) Fredriksson, G.M., Wich, S.A. and Trisno, X. Frugivory in sun bears (Helarctosmalayanus) is linked to El Niño-related fluctuations in fruiting phenology, East Kalimantan, Indonesia.2006. Biological Journal of the Linnean Society, 89: 489 - 508.</ref> Ancaman terbesar bagi beruang madu memang semakin hilangnya habitat yang berupa hutan hujan tropis , termasuk diantaranya fragmentasi hutan dan [[degradasi]] hutan yang disebabkan oleh perilaku manusia berupa pembalakan hutan secara liar serta penebangan hutan untuk keperluan perkebunan karet, kelapa sawit serta kopi. Ancaman lain bagi beruang madu adalah adanya perburuan, baik dikawasan perlindungan maupun di luar kawasan perlindungan, bagian tubuh beruang madu seperti katung [[empedu]] serta cairannya banyak diperdagangkan secara gelap untuk memenuhi permintaan pasar pengobatan [[tradisional]]. Selain itu, konflik yang terjadi antara manusia dengan beruang madu terkait dengan perusakan wilayah [[pertanian]] juga merupakan ancaman bagi beruang jenis ini. [[Bencana]] alam seperti [[kebakaran]] hutan turut memengaruhi kelangsungan hidup beruang madu karena berhubungan erat dengan kelestarian habitat serta ketersediaan makanan.
Beruang madu telah dikategorikan sebagai binatang yang mudah diserang dan terancam kelangsungan hidupnya.<ref>(en) IUCN Red List (March, 2008) http://www.iucnredlist.org diakses 5 mei 2010</ref> Hal ini disebabkan oleh pengerusakan habitat yang berlangsung terus-menerus.<ref name="Fred1 "/> Ancaman terbesar bagi beruang madu memang semakin hilangnya habitat yang berupa hutan hujan tropis, termasuk diantaranya fragmentasi hutan dan [[degradasi]] hutan yang disebabkan oleh perilaku manusia berupa pembalakan hutan secara liar serta penebangan hutan untuk keperluan perkebunan karet, kelapa sawit serta kopi.<ref>(en) Meijaard, E., Sheil, D., Nasi, R., Augeri, D., Rosenbaum, B., Iskandar, D., Setyawati, T., Lammertink, M., Rachmatika, I., Wong, A., Soehartono, T., Stanley, S. and O'Brien, T. Life after Logging: Reconciling Wildlife Conservation and Production Forestry in Indonesian Borneo.2005. Bogor. CIFOR and UNESCO.</ref> Ancaman lain bagi beruang madu adalah adanya perburuan, baik dikawasan perlindungan maupun di luar kawasan perlindungan, bagian tubuh beruang madu seperti katung [[empedu]] serta cairannya banyak diperdagangkan secara gelap untuk memenuhi permintaan pasar pengobatan [[tradisional]].<ref>Govind, V. and Ho, S. The Consumer Reporton the Trade in Bear Gall Bladder and Bear Bile Products in Singapore. 2001. UK.Animal Concerns Research and Education Society</ref> Selain itu, konflik yang terjadi antara manusia dengan beruang madu terkait dengan perusakan wilayah [[pertanian]] juga merupakan ancaman bagi beruang jenis ini.<ref>(en) Fredriksson G. Human–sun bear conflicts in East Kalimantan, Indonesian Borneo.2005. Ursus, 16(1): 130 - 137.</ref> [[Bencana]] alam seperti [[kebakaran]] hutan turut memengaruhi kelangsungan hidup beruang madu karena berhubungan erat dengan kelestarian habitat serta ketersediaan makanan.<ref name="Fred2 "/>


== Konservasi ==
== Konservasi ==
[[Konservasi]] beruang madu masih sangat jarang dilakukan. Beruang ini telah terdaftar dalam ''Appendix I of the Convention on International Trade in Endangered Species (CITES)'' sejak tahun 1979 yang menyatakan bahwa mereka tidak boleh diburu oleh siapapun. Penelitian lebih lanjut mengenai beruang madu sedang dilakukan, khususnya tentang dasar-dasar [[biologis]], [[ekologi]], serta perilakunya. Konservasi beruang madu perlu difokuskan pada perlindungan terhadap habitat hutan, [[manajemen]] yang baik terhadap bidang perlindungan beruang madu, supremasi [[hukum]] yang tegas terkait dengan pelanggaran terhadap perlindungan beruang madu, menghentikan perdagangan anggota tubuh beruang, serta mengurangi konflik antara manusia dan beruang madu di wilayah hutan.
[[Konservasi]] beruang madu masih sangat jarang dilakukan.<ref>(en) Servheen, C., Herrero, S. and Peyton, B. (1999) Bears Status Survey and Conservation Action Plan. IUCN, Gland, Switzerland.</ref> Beruang ini telah terdaftar dalam ''Appendix I of the Convention on International Trade in Endangered Species (CITES)'' sejak tahun 1979 yang menyatakan bahwa mereka tidak boleh diburu oleh siapapun.<ref>(en) CITES (December, 2004)
http://www.cites.org diakses 5 Mei 2010</ref> Penelitian lebih lanjut mengenai beruang madu sedang dilakukan, khususnya tentang dasar-dasar [[biologis]], [[ekologi]], serta perilakunya.<ref name="Fred3">(en) Fredriksson, G.M. (2008) Pers.comm.</ref> Konservasi beruang madu perlu difokuskan pada perlindungan terhadap habitat hutan, [[manajemen]] yang baik terhadap bidang perlindungan beruang madu, supremasi [[hukum]] yang tegas terkait dengan pelanggaran terhadap perlindungan beruang madu, menghentikan perdagangan anggota tubuh beruang, serta mengurangi konflik antara manusia dan beruang madu di wilayah hutan.<ref name="Fred3"/>


== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist|2}}


== Pranala luar ==
{{commons|Helarctos malayanus}}
{{commons and category|Helarctos malayanus|Helarctos malayanus}}
{{wikispecies|Helarctos malayanus}}
{{wikispecies|Helarctos malayanus}}
* [http://www.arkive.org/species/GES/mammals/Helarctos_malayanus/ ARKive: Malayan Sun Bear ''(Helarctos malayanus)''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060507173445/http://www.arkive.org/species/GES/mammals/Helarctos_malayanus/ |date=2006-05-07 }}
* [http://www.zoo.org/factsheets/mal_sunbear/malayanSunBear.html Woodland Park Zoo: ''Malayan Sun Bear''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070509052447/http://www.zoo.org/factsheets/mal_sunbear/malayanSunBear.html |date=2007-05-09 }}
* [http://www.sandiegozoo.org/animalbytes/t-sun_bear.html San Diego Zoo's Animal Bytes: ''Sun Bear'']
* [http://sunbears.wildlifedirect.org/ Bornean Sun Bear Conservation] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140218113140/http://sunbears.wildlifedirect.org/ |date=2014-02-18 }}
* [http://www.cfc.umt.edu/GrizzlyBearRecovery/Publications%20International.html The effects of selective logging on Malayan sun bears in lowland tropical rainforest of Borneo] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100628071048/http://www.cfc.umt.edu/GrizzlyBearRecovery/Publications%20International.html |date=2010-06-28 }}
{{Carnivora|C.}}{{Taxonbar|from=Q144923}}


[[Kategori:Fauna Asia Tenggara]]
[[Kategori:Fauna Asia Tenggara]]
[[Kategori:Megafauna Eurasia]]
[[Kategori:Megafauna Eurasia]]
[[Kategori:Beruang|madu]]
[[Kategori:Beruang|madu]]
[[Kategori:Helarctos]]
[[Kategori:Satwa liar dilindungi di Indonesia]]

Revisi terkini sejak 13 Oktober 2024 08.39

Beruang madu
Klasifikasi ilmiah Sunting klasifikasi ini
Domain: Eukaryota
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Mammalia
Ordo: Carnivora
Famili: Ursidae
Subfamili: Ursinae
Genus: Helarctos
Spesies:
H. malayanus
Nama binomial
Helarctos malayanus

Beruang madu (Helarctos malayanus) termasuk familia Ursidae[2] dan merupakan jenis paling kecil dari kedelapan jenis beruang yang ada di dunia.[3] Beruang ini adalah fauna khas provinsi Bengkulu sekaligus dipakai sebagai simbol dari provinsi tersebut.[4] Beruang madu juga merupakan maskot dari kota Balikpapan.[5] Beruang madu di Balikpapan dikonservasi di sebuah hutan lindung bernama Hutan Lindung Sungai Wain.[6]

Panjang tubuhnya 1,40 m, tinggi punggungnya 70 cm dengan berat berkisar 50 – 65 kg.[7] Bulu beruang madu cenderung pendek, berkilau dan pada umumnya hitam, matanya berwarna cokelat atau biru,selain itu hidungnya relatif lebar tetapi tidak terlalu moncong.[3].Jenis bulu beruang madu adalah yang paling pendek dan halus dibandingkan beruang lainnya, berwarna hitam kelam atau hitam kecoklatan, di bawah bulu lehernya terdapat tanda yang unik berwarna oranye yang dipercaya menggambarkan matahari terbit.[8] Berbeda dengan beruang madu dewasa, bayi beruang madu yang baru lahir memiliki bulu yang lebih lembut, tipis dan bersinar.[9] Karena hidupnya di pepohonan maka telapak kaki beruang ini tidak berbulu sehingga ia dapat bergerak dengan kecepatan hingga 48 kilometer per jam dan memiliki tenaga yang sangat kuat.[10] Kepala beruang madu relatif besar sehingga menyerupai anjing yakni memiliki telinga kecil dan berbentuk bundar.[3] Beruang jenis ini memiliki lidah yang sangat panjang dan dapat dipanjangkan sesuai dengan kondisi alam untuk menyarikan madu dari sarang lebah di pepohonan.[8] Selain itu, lidah yang panjangnya dapat melebihi 25 cm itu juga digunakan untuk menangkap serangga kecil di batang pohon.[11] Beruang madu memiliki penciuman yang sangat tajam dan memiliki kuku yang panjang di keempat lengannya yang digunakan untuk mempermudah mencari makanan.[12] Beruang madu lebih sering berjalan dengan empat kaki, dan sangat jarang berjalan dengan dua kaki seperti manusia.[11] Lengan beruang jenis ini cukup lebar dan memiliki kuku melengkung serta berlubang yang memudahkannya memanjat pohon.[13] Kuku tangan yang melengkung digunakan oleh beruang ini untuk menggali rayap, semut dan sarang lebah dan beruang yang sedang mencari madu akan segera menghancurkan kayu yang masih hidup dan segar dan bahkan berusaha untuk menggaruk pohon yang kayunya keras.[14]Rahang beruang madu tidak proporsional karena terlalu besar sehingga tidak dapat memecahkan buah-buah besar seperti kelapa.[15] Gigi beruang ini lebih datar dan merata dibandingkan dengan jenis beruang lain, gigi taringnya cukup panjang sehingga menonjol keluar dari mulut.[16] Ukuran tulang tengkorak kepala beruang madu pada umunya memiliki panjang tengkorak 264,5 mm, panjang condylobasal 241,3 mm, lebar zygomatic 214,6 mm, lebar mastoid 170,2 mm, lebar interorbital 70,5 mm, lebar maxilla 76,2 mm.[17]

Beruang madu hidup di hutan hujan tropis sekitar Asia

Beruang madu hidup di hutan-hutan primer, hutan sekunder dan sering juga di lahan-lahan pertanian, mereka biasanya berada di pohon pada ketinggian 2 - 7 meter dari tanah, dan suka mematahkan cabang-cabang pohon atau membuatnya melengkung untuk membuat sarang.[18] Habitat beruang madu terdapat di daerah hujan tropis Asia Tenggara.[19] Penyebarannya terdapat di pulau Kalimantan, Sumatra, Indocina, Cina Selatan, Burma, serta Semenanjung malaya.[18] Oleh karena itulah jenis ini tidak memerlukan masa hibernasi seperti beruang lain yang tinggal di wilayah empat musim.[20] Beruang madu pada masa lalu diketahui tersebar hampir di seluruh benua Asia, namun sekarang menjadi semakin jarang akibat kehilangan dan fragmentasi habitat.[21]

Beruang madu adalah binatang omnivora yang memakan apa saja di hutan.[2] Mereka memakan aneka buah-buahan dan tanaman hutan hujan tropis, termasuk juga tunas tanaman jenis palem.[3] Mereka juga memakan serangga, madu, burung, dan binatang kecil lainnya.[22] Apabila beruang madu memakan buah, biji ditelan utuh, sehingga tidak rusak, setelah buang air besar, biji yang ada di dalam kotoran mulai tumbuh sehingga beruang madu mempunyai peran yang sangat penting sebagai penyebar tumbuhan buah berbiji besar seperti cempedak, durian, lahung, kerantungan dan banyak jenis lain.[3] [22]

Beruang madu hidup secara soliter di alam bebas.

Beruang madu aktif di malam hari atau disebut juga dengan makhluk nokturnal, mereka menghabiskan waktu di tanah dan memanjat pepohonan untuk mencari makanan.Kecuali betina dengan anaknya, beruang madu umumnya bersifat soliter. Mereka tidak berhibernasi sebagaimana spesies beruang lainnya karena sumber pakannya tersedia sepanjang tahun.[23] Dalam satu hari seekor beruang madu berjalan rata-rata 8 km untuk mencari makanannya.Perilaku beruang madu yakni menggali dan membongkar juga bermanfaat untuk mempercepat proses penguraian dan daur ulang yang sangat penting untuk hutan hujan tropis.[3] Beruang madu juga sangat berperan dalam meregenerasi hutan sebagai penyebar biji buah-buahan, dan terkenal sebagai pemanjat pohon yang ulung. Sifatnya pemalu, hidup penyendiri, aktif di siang hari dengan kebutuhan wilayah jelajah yang luas.[24]

Di sebagian wilayah Lampung, beruang ini seringkali merusak gubuk petani dan mencuri jatah makanan seperti minyak goreng. Mereka juga dianggap hama dan ancaman karena sering tidur di atas pohon durian dan mencuri buahnya.

Perkembangbiakan

[sunting | sunting sumber]

Beruang madu tidak mempunyai musim kawin tetapi perkawinan dilakukan sewaktu-waktu terutama bila beruang madu betina telah siap kawin. Lama mengandung beruang betina adalah 95-96 hari, anak yang dilahirkan biasanya berjumlah dua ekor dan disusui selama 18 bulan.[25] Terkadang, beruang betina hanya terlihat dengan satu bayi dan sangat jarang ditemukan membawa dua bayi setelah masa kehamilannya.[13] Hal ini sangat dimungkinkan karena beruang madu sengaja menunda perkawinan untuk mengupayakan agar bayi terlahir saat induk memiliki berat badan yang cukup, cuaca yang sesuai serta makanan tersedia dalam jumlah yang memadai.[26] Beruang melahirkan di sarang yang berbentuk gua atau lubang pepohonan dimana bayi yang terlahir tanpa bulu dan masih sangat lemah dapat bertahan hidup. Bayi akan tetap tinggal di sarang sampai ia mampu berjalan bersama induknya mencari makanan.[27] Bayi beruang madu di duga hidup bersama induknya hingga berusia dua tahun dan kemudian mulai hidup secara mandiri.[28]

Ancaman terhadap beruang madu

[sunting | sunting sumber]

Beruang madu telah dikategorikan sebagai binatang yang mudah diserang dan terancam kelangsungan hidupnya.[29] Hal ini disebabkan oleh pengerusakan habitat yang berlangsung terus-menerus.[26] Ancaman terbesar bagi beruang madu memang semakin hilangnya habitat yang berupa hutan hujan tropis, termasuk diantaranya fragmentasi hutan dan degradasi hutan yang disebabkan oleh perilaku manusia berupa pembalakan hutan secara liar serta penebangan hutan untuk keperluan perkebunan karet, kelapa sawit serta kopi.[30] Ancaman lain bagi beruang madu adalah adanya perburuan, baik dikawasan perlindungan maupun di luar kawasan perlindungan, bagian tubuh beruang madu seperti katung empedu serta cairannya banyak diperdagangkan secara gelap untuk memenuhi permintaan pasar pengobatan tradisional.[31] Selain itu, konflik yang terjadi antara manusia dengan beruang madu terkait dengan perusakan wilayah pertanian juga merupakan ancaman bagi beruang jenis ini.[32] Bencana alam seperti kebakaran hutan turut memengaruhi kelangsungan hidup beruang madu karena berhubungan erat dengan kelestarian habitat serta ketersediaan makanan.[27]

Konservasi

[sunting | sunting sumber]

Konservasi beruang madu masih sangat jarang dilakukan.[33] Beruang ini telah terdaftar dalam Appendix I of the Convention on International Trade in Endangered Species (CITES) sejak tahun 1979 yang menyatakan bahwa mereka tidak boleh diburu oleh siapapun.[34] Penelitian lebih lanjut mengenai beruang madu sedang dilakukan, khususnya tentang dasar-dasar biologis, ekologi, serta perilakunya.[35] Konservasi beruang madu perlu difokuskan pada perlindungan terhadap habitat hutan, manajemen yang baik terhadap bidang perlindungan beruang madu, supremasi hukum yang tegas terkait dengan pelanggaran terhadap perlindungan beruang madu, menghentikan perdagangan anggota tubuh beruang, serta mengurangi konflik antara manusia dan beruang madu di wilayah hutan.[35]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ IUCN Detail 9760
  2. ^ a b Situs Arktofile: Sun Bear[pranala nonaktif permanen] diakses 3 mei 2010
  3. ^ a b c d e f ,Gabriella FredrikssonSun Bear Funsheet, http://www.beruangmadu.org/uploads/pdfs/sun_bear_facts_indo.pdf diakses 22 April 2010
  4. ^ http://www.sekolahvirtual.or.id/2009/10/daftar-fauna-identitas-provinsi-di-indonesia/[pranala nonaktif permanen] diakses 25 Mei 2010
  5. ^ Humas Pemkot Balikpapan - Maskot Kota Balikpapan[pranala nonaktif permanen]
  6. ^ - Tribun News - Beruang Madu Balikpapan Terancam Punah. Diakses 28 Juni 2010
  7. ^ Situs Kidnesia: Beruang Madu diakses 22 April 2010
  8. ^ a b (en) Situs Honolulu Zoo, 2008 Diarsipkan 2009-04-06 di Wayback Machine. diakses 26 April 2010
  9. ^ (en)Sanderson, I. Living Mammals of the World. 1972.Garden City, New York: Doubleday and Company.
  10. ^ Ari Rakatama,Buletin Triwulan RAKATA, Edisi 11/III/2005
  11. ^ a b Situs Maharani Zoo & Goa diakses 27 April 2010
  12. ^ National Geographic, 2010, http://animals.nationalgeographic.com/animals/mammals/sun-bear.html diakses 26 April 2010
  13. ^ a b (en) IUCN/SSC Bear Specialist Group – International Association for Bear Research and Management (April, 2008) Situs Bearbiiology[pranala nonaktif permanen] diakses 27 April 2010
  14. ^ Taman Nasional Kerinci Seblat, 1998, http://www.angelfire.com/id2/jambi/beruang.htm diakses 22 April 2010
  15. ^ (en) Kenneth Eke,Sun Bear. Situs Whozoo[pranala nonaktif permanen] diakses 3 Mei 2010
  16. ^ (en) Situs bears: Sun Bear[pranala nonaktif permanen] diakses 3 Mei 2010
  17. ^ (en) Fitzgerald, C., P. Krausman. Helarctos malayanus. 2002.Mammalian Species, 696: 1-5.
  18. ^ a b Hanum Putri Permatsari.2009.Fauna Identitas: BERUANG MADU (Helarctos malayanus (Raffles).http://indopedia.gunadarma.ac.id/pdf/5941.pdf diakses 29 April 2010
  19. ^ Ketua Bubuhan.2010.Beruang Madu dan Balikpapan.http://balikpapancitizen.com/bubuhan.com/index.php?option=com_content&view=article&id=79:beruang-madu-dan-balikpapan&catid=62:culture&Itemid=161 diakses 29 April 2010
  20. ^ (en) The Bear Planet. 2010.http://www.bearplanet.org/sunbear.shtml diakses 29 April 2010
  21. ^ harapan rainforest.2009.Perjumpaan dengan keluarga Beruang Madu.http://harapanrainforest.org/id/blog-beruang diakses 29 April 2010
  22. ^ a b (en) Howard Youth.Sun Bear .ZooGoer 28(2) 1999.Friends of the National Zoo.
  23. ^ Taman Nasional Gunung Leuser.2009.http://orangutancentre.org/wp-content/uploads/bukusaku_b_lawang_bhs.pdf diakses 5 Mei 2010
  24. ^ Beruang madu “Helarctos malayanus”, Kumpulan Informasi Menarik Tentang Beruang Terkecil di Dunia. Diterbitkan oleh: -Badan Pengelola Hutan Lindung Sungai Wain Yayasan Peduli Hutan Lindung Sungai Wain (Friend Of Sungai Wain/FoW.http://www.ffi.or.id/beruangmadu.php diakses 22 April 2010
  25. ^ Balai Konservasi Sumber Daya Alam Yogyakarta.http://bksdadiy.dephut.go.id/katalog_detail.php?kat=&id=8 5 Mei 2010
  26. ^ a b (en) Fredriksson, G.M., Wich, S.A. and Trisno, X. Frugivory in sun bears (Helarctosmalayanus) is linked to El Niño-related fluctuations in fruiting phenology, East Kalimantan, Indonesia.2006. Biological Journal of the Linnean Society, 89: 489 - 508.
  27. ^ a b (en) Fredriksson, G.M., Danielsen, L.S. and Swenson, J.E. Impacts of El Nino related drought and forest fires on sun bear fruit resources in lowland dipterocarp forest of East Borneo. 2007.Biodiversity and Conservation, 16(6): 1823 - 1838.
  28. ^ (en) Schwarzenberger, F., Fredriksson, G., Schallerc, K. and Kolter, L. Fecal steroid analysis for monitoring reproduction in the sun bear (Helarctos malayanus).2004. Theriogenology, 62: 1677 - 1692.
  29. ^ (en) IUCN Red List (March, 2008) http://www.iucnredlist.org diakses 5 mei 2010
  30. ^ (en) Meijaard, E., Sheil, D., Nasi, R., Augeri, D., Rosenbaum, B., Iskandar, D., Setyawati, T., Lammertink, M., Rachmatika, I., Wong, A., Soehartono, T., Stanley, S. and O'Brien, T. Life after Logging: Reconciling Wildlife Conservation and Production Forestry in Indonesian Borneo.2005. Bogor. CIFOR and UNESCO.
  31. ^ Govind, V. and Ho, S. The Consumer Reporton the Trade in Bear Gall Bladder and Bear Bile Products in Singapore. 2001. UK.Animal Concerns Research and Education Society
  32. ^ (en) Fredriksson G. Human–sun bear conflicts in East Kalimantan, Indonesian Borneo.2005. Ursus, 16(1): 130 - 137.
  33. ^ (en) Servheen, C., Herrero, S. and Peyton, B. (1999) Bears Status Survey and Conservation Action Plan. IUCN, Gland, Switzerland.
  34. ^ (en) CITES (December, 2004) http://www.cites.org diakses 5 Mei 2010
  35. ^ a b (en) Fredriksson, G.M. (2008) Pers.comm.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]