Lompat ke isi

NAM Air: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Bernadus R (bicara | kontrib)
Nama CEO
 
(234 revisi perantara oleh 97 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox Airline
{{Infobox Airline
| airline = Nam Air
|airline=NAM Air
|logo=LOGO NAM HORIZONTAL.png
| parent = [[#Kepemilikan saham|Avianca-TACA Ltd.]]
|logo_size=250px
| headquarters = [[Jakarta]] ([[Indonesia]])
|IATA=IN
| key_people =<div>
|ICAO=LKN
* [[Germán Efromovich]] (Pemilik)
|callsign=NAMAIR<ref>{{cite web|title=JO 7340.2J Contractions - Basic with Change 1 & Change 2|url=https://www.faa.gov/documentLibrary/media/Order/7340.2J_Basic_w_Chg_1_and_2_dtd_1_30_20.pdf|website=Federal Aviation Administration|access-date=12 February 2020|pages=3-1-70, 3-2-53, 3-3-49|date=3 June 2019}}</ref>
* Fabio Villegas Ramírez ([[Chief Executive Officer|CEO]])</div>
|parent= [[Sriwijaya Air]]
| hubs =<div>
|founded={{start date and age|2013}}
* [[Bandar Udara Sentani]] ([[Jayapura]])
|commenced={{start date and age|2013|12|11|df=y}}
* [[Bandar Udara Internasional Kertajati]] ([[Kabupaten Majalengka|Majalengka]])
|headquarters=Jakarta, Indonesia
* Bandar Udara Sultan Syarief Haroen II ([[Karawang]])
|key_people=Dwi Iswantoro, CEO
* [[Bandar Udara Selaparang]] ([[Mataram-AMI]])
|hubs={{nowrap|[[Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta]]{{fact|date=January 2021}}}}
* [[Bandar Udara Halim Perdanakusuma]] ([[Jakarta Timur]])
|focus_cities=
| secondary_hubs =<div>
|frequent_flyer=
* [[Bandar Udara Internasional Kertajati|Bandara Int'l Sunan Kalijaga]] ([[Majalengka]])
|lounge=
* [[Bandar Udara Internasional Kuala Namu|Bandara Int'l Kuala Namu]] ([[Medan]])</div>
|alliance=
* [[Bandar Udara Rendani|Bandara Int'l Rendani]] ([[Manokwari]])
| focus_cities =<div>
| subsidiaries =
|fleet_size= 11
* [[Bandar Udara Internasional Kota Jembrana|Bandara Int'l Bali Baru]] <small>(Jembrana)</small>
|destinations=17
* [[Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi|Bandara Int'l Sulawesi Utara]] <small>(Manado)</small>
| company_slogan =
* [[Bandar Udara Pattimura|Bandara Int'l Pattimura]] <small>(Ambon)</small>
|website={{URL|http://www.flynamair.com}}
* [[Bandar Udara Pitu|Bandara Int'l Pitu]] <small>(Pulau Morotaia)</small>
* [[Bandar Udara Mutiara|Bandara Int'l Mutiara]] <small>(Palu)</small>
* [[Bandar Udara Matahora|Bandara Int'l Matahora]] <small>(Matahora)</small>
| onwer = Kentanix Group, Gunung Subur Senntosa, Heka Group, Suryamas Group
}}
}}
[[Berkas:PK-NAN.jpg|jmpl|303x303px|PK-NAN NAM AIR di [[Bandar Udara Internasional Ngurah Rai|Bandar Udara Ngurah Rai Bali (DPS)]] bersama [[ATR 72|ATR72]] [[Wings Air|Wings Abadi]] dan [[Airbus A320|Airbus320]] [[Citilink]]]]
'''NAM Air''' adalah [[maskapai penerbangan]] [[Indonesia]] yang didirikan pada tahun 2013. Maskapai penerbangan ini adalah anak perusahaan dari maskapai penerbangan [[Sriwijaya Air]]. Maskapai penerbangan ini merupakan maskapai pengumpan di kelas medium dengan mengoperasikan pesawat [[Boeing 737-500|Boeing 737-500 Winglet]] dengan konfigurasi 120 kursi (8 kelas bisnis dan 112 kelas ekonomi).


Bersamaan dengan peluncuran NAM Air pada 26 September 2013, Maskapai Induknya yaitu [[Sriwijaya Air]] mengumumkan akan membeli 100 unit pesawat [[Regio prop R-80]] untuk armada masa depannya dengan 50 merupakan pesanan perusahaan dan 50 adalah opsi.<ref>{{Cite news|url=http://www.merdeka.com/uang/nam-air-akan-gunakan-100-pesawat-buatan-habibie.html|title=Nam Air akan gunakan 100 pesawat buatan Habibie |date=September 26, 2013|editor-last=Moerti|editor-first=Wisnoe|first=Idris Rusadi|last=Putra|work=[[Merdeka.com]]}}</ref>
'''Nam Air''' adalah merek perdagangan yang dimiliki oleh lima maskapai penerbangan dari [[Indonesia]] yang memiliki kode IATA dan pemilik yang berbeda, yang operasinya digabungkan untuk memfungsikan sebuah maskapai independen yang terpadu dan juga mengoperasikan kelompok maskapai penerbangan regional yang berafiliasi dan juga menggunakan merek TACA. TACA, pada awalnya merupakan akronim dari ''Transportes Aéreos Centroamericanos'' (Transportasi Udara Indonesia), dan sekarang merupakan akronim dari ''Transportes Aéreos del Continente Americano'' (Transportasi Udara Benua Amerika), yang menggabarkan ekspansi mereka ke Amerika Utara, Tengah, Selatan, dan Kepulauan Karibia. Maskapai ini terbang menuju 44 destinasi di 22 negara yang berbeda.
{{Maskapai penerbangan Indonesia}}
{{airline-stub}}


== Sejarah ==
[[Kategori:Nam Air]]
Pada awal mulanya, NAM Air diproyeksikan sebagai Full Service Carrier dari Sriwijaya Air yang ditujukan untuk menyaingi [[Garuda Indonesia]] dan [[Batik Air]]. Dalam perkembangan selanjutnya, NAM Air akhirnya ditujukan sebagai Feeder(pengumpan) bagi Sriwijaya Air dengan rencana Sriwijaya Air akan melayani rute utama,sementara NAM Air akan melayani rute lanjutan. Hal ini serupa dengan yang dilakukan oleh [[Lion Air]] dengan [[Wings Air]] dan [[Garuda Indonesia]] dengan [[Merpati Nusantara Airlines|Merpati]] pada era 80-90an.
[[Kategori:Maskapai penerbangan di Indonesia]]

Pada 26 September 2013, NAM Air resmi diperkenalkan ke publik dan direncanakan penerbangan perdananya dilakukan pada bulan Oktober 2013. Penerbangan perdana ini terus tertunda dikarenakan belum kunjung mendapatkan AOC dari Kementrian Perhubungan. Hingga pada 29 November 2013, maskapai ini akhirnya mendapatkan AOC, kemudian melaksanakan penerbangan perdananya dari Jakarta menuju Pangkalpinang pada 11 Desember 2013. Penerbangan perdana ini kemudian disusul oleh Penerbangan Komersial Berjadwal Pertama pada 19 Desember 2013 dengan rute Jakarta menuju Pontianak dan Pontianak menuju Yogyakarta.

Asal usul nama NAM Air seperti yang diutarakan oleh CEO Sriwijaya Air Chandra Lie adalah berasal dari Nama Ayahanda dari Chandra Lie, dan penggunaan nama tersebut didedikasikan sebagai penghargaan terhadap jasa Ayahandanya yang bernama Lo Kui Nam. Sebelumnya penggunaan kata "NAM" sebagai singkatan juga telah digunakan di group Sriwijaya Air lainnya, yaitu National Aviation Management (Sekolah penerbangan), National Aircrew Management (Pusat pelatihan awak kabin), National Aircraft Maintenance (Perawatan Pesawat Terbang) dan Nusantara Aksara Mandiri (In-flight Magazine).

Sementara untuk makna livery yang digunakan adalah selain sama dengan makna livery Sriwijaya Air, juga menandakan keberanian, kejujuran, dan simbolisasi keberadaan NAM Air yang selalu mengudara di angkasa.<ref>Inflight Magazine Sriwijaya Air section NAM Air edisi Januari 2014</ref>
== Rute ==
Berikut adalah daftar rute yang dilayani oleh NAM Air.

{|class="sortable wikitable"
|-
! style="background:red; color:white;"|Negara
! style="background:red; color:white;"|Kota
! style="background:red; color:white;"|Bandara
! style="background:red; color:white;"|Catatan
! style="background:red; color:white;"|Refs
|-
|rowspan="17"|[[Indonesia]]||[[Batam]]||[[Bandar Udara Internasional Hang Nadim]]||align=center| ||align=center|
|-
|[[Denpasar]]||[[Bandar Udara Internasional Ngurah Rai]]||align=center| ||align=center|
|-
|[[Jakarta]]||[[Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta]]||{{Airline hub|'''Base'''}}||align=center|
|-
|[[Kupang]]||[[Bandar Udara El Tari]]||align=center| ||align=center|
|-
|[[Maumere]]||[[Bandar Udara Frans Xavier Seda]]||align=center| ||align=center|
|-
|[[Muara Bungo]]||[[Bandar Udara Muara Bungo]]||align=center| ||align=center|
|-
|[[Natuna]]||[[Bandar Udara Ranai]]||align=center| ||align=center|
|-
|[[Pangkalan Bun]]||[[Bandar Udara Iskandar]]||align=center| ||align=center|
|-
|[[Pangkal Pinang]]||[[Bandar Udara Depati Amir]]||align=center| ||align=center|
|-
|[[Palembang]]||[[Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II]]||align=center| ||align=center|
|-
|[[Pontianak]]||[[Bandar Udara Supadio]]||align=center| ||align=center|
|-
|[[Sampit]]||[[Bandar Udara Sampit]]||align=center| ||align=center|
|-
|[[Semarang]]||[[Bandar Udara Ahmad Yani]]||align=center| ||align=center|
|-
|[[Surabaya]]||[[Bandar Udara Internasional Juanda]]||align=center| ||align=center|
|-
|Tambolaka||[[Bandar Udara Tambolaka]]||align=center| ||align=center|
|-
|[[Tanjung Pandan]]||[[Bandar Udara H.A.S. Hanandjoeddin]]||align=center| ||align=center|
|-
|[[Waingapu]]||[[Bandar Udara Umbu Mehang Kunda]]||align=center| ||align=center|
|-
|}

== Armada ==
Armada terhitung Desember 2023, antara lain:
{| class="wikitable" style="border-collapse:collapse;text-align:center;margin:auto;"
! rowspan="2" |Jenis Pesawat
! rowspan="2" |Beroperasi
! rowspan="2" |Pesanan
! colspan="3" |Konfigurasi Kursi
! rowspan="2" |Catatan
|-
!C
!Y
!Total
|-
|[[Boeing 737 Classic|Boeing 737-500]]
|3
|&mdash;
|8
|112
|120
|
|-
!Total
!3
!-
!colspan="4"|
|}
Sebagaimana dengan Sriwijaya Air, NAM Air juga turut memberikan nama di seluruh pesawatnya yang diambil dari nama suatu tempat, sifat/ungkapan, ataupun burung. Contoh utk di NAM Air adalah "Bersinar" dan "Kehidupan".

== Referensi ==
{{reflist}}

== Pranala luar ==
* {{en}} {{resmi|flynamair.com}}

{{Maskapai Indonesia}}

[[Kategori:Maskapai penerbangan Indonesia]]
[[Kategori:Maskapai penerbangan yang didirikan tahun 2013]]
[[Kategori:Maskapai penerbangan yang didirikan tahun 2013]]

Revisi terkini sejak 22 Juni 2024 17.25

NAM Air
IATA ICAO Kode panggil
IN LKN NAMAIR[1]
Didirikan2013; 11 tahun lalu (2013)
Mulai beroperasi11 Desember 2013; 10 tahun lalu (2013-12-11)
PenghubungBandar Udara Internasional Soekarno-Hatta[butuh rujukan]
Armada11
Tujuan17
Perusahaan indukSriwijaya Air
Kantor pusatJakarta, Indonesia
Tokoh utamaDwi Iswantoro, CEO
Situs webwww.flynamair.com
PK-NAN NAM AIR di Bandar Udara Ngurah Rai Bali (DPS) bersama ATR72 Wings Abadi dan Airbus320 Citilink

NAM Air adalah maskapai penerbangan Indonesia yang didirikan pada tahun 2013. Maskapai penerbangan ini adalah anak perusahaan dari maskapai penerbangan Sriwijaya Air. Maskapai penerbangan ini merupakan maskapai pengumpan di kelas medium dengan mengoperasikan pesawat Boeing 737-500 Winglet dengan konfigurasi 120 kursi (8 kelas bisnis dan 112 kelas ekonomi).

Bersamaan dengan peluncuran NAM Air pada 26 September 2013, Maskapai Induknya yaitu Sriwijaya Air mengumumkan akan membeli 100 unit pesawat Regio prop R-80 untuk armada masa depannya dengan 50 merupakan pesanan perusahaan dan 50 adalah opsi.[2]

Pada awal mulanya, NAM Air diproyeksikan sebagai Full Service Carrier dari Sriwijaya Air yang ditujukan untuk menyaingi Garuda Indonesia dan Batik Air. Dalam perkembangan selanjutnya, NAM Air akhirnya ditujukan sebagai Feeder(pengumpan) bagi Sriwijaya Air dengan rencana Sriwijaya Air akan melayani rute utama,sementara NAM Air akan melayani rute lanjutan. Hal ini serupa dengan yang dilakukan oleh Lion Air dengan Wings Air dan Garuda Indonesia dengan Merpati pada era 80-90an.

Pada 26 September 2013, NAM Air resmi diperkenalkan ke publik dan direncanakan penerbangan perdananya dilakukan pada bulan Oktober 2013. Penerbangan perdana ini terus tertunda dikarenakan belum kunjung mendapatkan AOC dari Kementrian Perhubungan. Hingga pada 29 November 2013, maskapai ini akhirnya mendapatkan AOC, kemudian melaksanakan penerbangan perdananya dari Jakarta menuju Pangkalpinang pada 11 Desember 2013. Penerbangan perdana ini kemudian disusul oleh Penerbangan Komersial Berjadwal Pertama pada 19 Desember 2013 dengan rute Jakarta menuju Pontianak dan Pontianak menuju Yogyakarta.

Asal usul nama NAM Air seperti yang diutarakan oleh CEO Sriwijaya Air Chandra Lie adalah berasal dari Nama Ayahanda dari Chandra Lie, dan penggunaan nama tersebut didedikasikan sebagai penghargaan terhadap jasa Ayahandanya yang bernama Lo Kui Nam. Sebelumnya penggunaan kata "NAM" sebagai singkatan juga telah digunakan di group Sriwijaya Air lainnya, yaitu National Aviation Management (Sekolah penerbangan), National Aircrew Management (Pusat pelatihan awak kabin), National Aircraft Maintenance (Perawatan Pesawat Terbang) dan Nusantara Aksara Mandiri (In-flight Magazine).

Sementara untuk makna livery yang digunakan adalah selain sama dengan makna livery Sriwijaya Air, juga menandakan keberanian, kejujuran, dan simbolisasi keberadaan NAM Air yang selalu mengudara di angkasa.[3]

Berikut adalah daftar rute yang dilayani oleh NAM Air.

Negara Kota Bandara Catatan Refs
Indonesia Batam Bandar Udara Internasional Hang Nadim
Denpasar Bandar Udara Internasional Ngurah Rai
Jakarta Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta Base
Kupang Bandar Udara El Tari
Maumere Bandar Udara Frans Xavier Seda
Muara Bungo Bandar Udara Muara Bungo
Natuna Bandar Udara Ranai
Pangkalan Bun Bandar Udara Iskandar
Pangkal Pinang Bandar Udara Depati Amir
Palembang Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II
Pontianak Bandar Udara Supadio
Sampit Bandar Udara Sampit
Semarang Bandar Udara Ahmad Yani
Surabaya Bandar Udara Internasional Juanda
Tambolaka Bandar Udara Tambolaka
Tanjung Pandan Bandar Udara H.A.S. Hanandjoeddin
Waingapu Bandar Udara Umbu Mehang Kunda

Armada terhitung Desember 2023, antara lain:

Jenis Pesawat Beroperasi Pesanan Konfigurasi Kursi Catatan
C Y Total
Boeing 737-500 3 8 112 120
Total 3 -

Sebagaimana dengan Sriwijaya Air, NAM Air juga turut memberikan nama di seluruh pesawatnya yang diambil dari nama suatu tempat, sifat/ungkapan, ataupun burung. Contoh utk di NAM Air adalah "Bersinar" dan "Kehidupan".

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "JO 7340.2J Contractions - Basic with Change 1 & Change 2" (PDF). Federal Aviation Administration. 3 June 2019. hlm. 3–1–70, 3–2–53, 3–3–49. Diakses tanggal 12 February 2020. 
  2. ^ Putra, Idris Rusadi (September 26, 2013). Moerti, Wisnoe, ed. "Nam Air akan gunakan 100 pesawat buatan Habibie". Merdeka.com. 
  3. ^ Inflight Magazine Sriwijaya Air section NAM Air edisi Januari 2014

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]