Thariq bin Ziyad: Perbedaan antara revisi
saya menambahkan kota yang dibebaskan thariq dan pasukannya |
Dikembalikan ke revisi 23737970 oleh A154 (bicara) (A Járőröknek!) Tag: Pembatalan pranala ke halaman disambiguasi |
||
(94 revisi perantara oleh 33 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Infobox Military Person |
{{Infobox Military Person |
||
|name= Thariq bin Ziyad |
|name= Thariq bin Ziyad |
||
|image=[[Berkas:Tariq ibn Ziyad.JPG|Tariq bin Ziyad]] |
|image=[[Berkas:Tariq ibn Ziyad.JPG|Tariq bin Ziyad]] |
||
|caption=Thariq bin Ziyad |
|caption=Thariq bin Ziyad menaklukkan Hispania pada tahun 711 M |
||
|allegiance= [[Kekhalifahan Umayyah]] |
|allegiance= [[Kekhalifahan Umayyah]] |
||
|commands= |
|commands= 7.000–12.000 tentara |
||
|nickname= Taric el Tuerto<ref>Istilah Taric el Tuerto muncul di banyak karya para penulis barat tahun 1800-an, diantaranya Washington Irving, Henry Coppee, dan lainnya.</ref>(Taric yang memiliki satu mata) |
|||
|nickname= Taric el Tuerto |
|||
|lived= |
|lived= |
||
|placeofbirth= |
|placeofbirth= Rif, Nador, Morocco |
||
|portrayedby= |
|portrayedby= |
||
|battles_label=|birth_date=670<ref name="Alatas, Alwi 2007">Alatas, Alwi. 2007. ''Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr''. Zikrul: Jakarta halaman 42</ref>|death_place=720|battles=* [[Penaklukan Maghreb oleh Muslim]] |
|||
* [[Penaklukan Hispania oleh Umayyah]]}}'''Thariq bin Ziyad''' ({{lang-ar|طارق بن زياد}}), dikenal dalam sejarah [[Spanyol]] sebagai legenda dengan sebutan '''''Taric el Tuerto''''' adalah seorang komandan militer dari dinasti [[Umayyah]] yang memimpin penaklukan muslim atas wilayah [[Al-Andalus]] (Spanyol, [[Portugal]], [[Andorra]], [[Gibraltar]] dan sekitarnya) pada tahun 711 M. |
|||
Musim panas tahun [[711]] M (92 H), Thariq bin Ziyad berangkat menuju [[Al-Andalus]]. Pada tanggal [[29 April]] [[711]], pasukan Thariq mendarat di [[Gibraltar]] (nama Gibraltar berasal dari bahasa Arab, ''Jabal Tariq'' yang artinya Gunung Thariq). |
Musim panas tahun [[711]] M (92 H), Thariq bin Ziyad berangkat menuju [[Al-Andalus]]. Pada tanggal [[29 April]] [[711]], pasukan Thariq mendarat di [[Gibraltar]] (nama Gibraltar berasal dari bahasa Arab, ''Jabal Tariq'' yang artinya Gunung Thariq). |
||
: أيّها الناس، أين المفر؟ البحر من ورائكم، والعدوّ أمامكم، وليس لكم والله إلا الصدق والصبر... |
|||
: ''Tidak ada jalan untuk melarikan diri! Laut di belakang kalian, dan musuh di depan kalian: Demi Allah, tidak ada yang dapat kalian sekarang lakukan kecuali bersungguh-sungguh penuh keikhlasan dan kesabaran.'' |
|||
Pasukan Tariq menyerbu wilayah Andalusia dan di musim panas tahun 711 berhasil meraih kemenangan yang menentukan atas kerajaan [[Visigoth]], di mana rajanya, [[Roderikus|Roderick]] terbunuh pada tanggal 19 Juli 711 dalam [[pertempuran Guadalete]]. Setelah itu, Thariq menjadi [[wali Al-Andalus|gubernur wilayah Andalusia]] sebelum akhirnya dipanggil pulang ke [[Damaskus]] oleh [[Al-Walid bin Abdul-Malik|Khalifah Walid I]]. |
Pasukan Tariq menyerbu wilayah Andalusia dan di musim panas tahun 711 berhasil meraih kemenangan yang menentukan atas kerajaan [[Visigoth]], di mana rajanya, [[Roderikus|Roderick]] terbunuh pada tanggal 19 Juli 711 dalam [[pertempuran Guadalete]]. Setelah itu, Thariq menjadi [[wali Al-Andalus|gubernur wilayah Andalusia]] sebelum akhirnya dipanggil pulang ke [[Damaskus]] oleh [[Al-Walid bin Abdul-Malik|Khalifah Walid I]]. |
||
Baris 19: | Baris 18: | ||
== Tahun-tahun Awal == |
== Tahun-tahun Awal == |
||
=== Asal |
=== Asal Usul Thariq bin Ziyad === |
||
Asal |
Asal usul Thariq tidak diketahui secara pasti. Menurut sejarawan [[Syauqi Abu Khalil]] dan dikutip oleh [[Alwi Alatas]], ada yang menyebutnya sebagai keturunan dari [[Bani Hamdan]] dari [[Persia (disambiguasi)|Persia]], atau dari suku [[Lakhm]]. Ada juga yang menyebutkan Thariq berasal dari bangsa [[Vandal]]. Namun, banyak sejarawan yang menganggap dia keturunan dari bangsa [[Berber]]. Menurut Alwi Alatas, Thariq berasal dari keluarga muslim dan sejak kecil telah dididik secara Islam oleh ayahnya pada masa kekuasaan [[Uqbah bin Nafi']] di [[Ifriqiya]]. |
||
Menurut pendapat lain, Thariq bin Ziyad adalah bekas |
Menurut pendapat lain, Thariq bin Ziyad adalah bekas [[budak]] Musa bin Nushair. Musa membebaskannya setelah melihat potensi Thariq, kemudian menempatkannya di pasukannya. Bisa jadi Thariq bin Ziyad sudah berada di pasukan [[Musa bin Nushair]] saat Musa baru tiba di [[Kairouan|Qayrawan]]. Namun, saat itu Thariq belum dikenal dengan luas.<ref name="Alatas, Alwi 2007"/> |
||
Beberapa sejarawan mencatat bahwa Thariq memiliki beberapa versi nama: |
Beberapa sejarawan mencatat bahwa Thariq memiliki beberapa versi nama: |
||
# [[Al-Idrisi]], geografer Muslim dari abad ke-12, menyebut nama Thariq dengan Thariq bin Abdullah bin Wanamu al-Zanati |
# [[Al-Idrisi]], geografer Muslim dari abad ke-12, menyebut nama Thariq dengan Thariq bin Abdullah bin Wanamu al-Zanati |
||
# [[Ibnu Idhari]] menyebut nama lengkap Thariq adalah Thāriq bin Zīyād bin Abdullah bin Walghū bin Warfajūm bin Nabarghāsan bin Walhāṣ bin Yaṭūfat bin Nafzāw |
# [[Ibnu Idhari]] menyebut nama lengkap Thariq adalah Thāriq bin Zīyād bin Abdullah bin Walghū bin Warfajūm bin Nabarghāsan bin Walhāṣ bin Yaṭūfat bin Nafzāw |
||
# |
# Ibnu Idhari juga menyebut nama lengkapnya dengan Tāriq bin Zīyād bin Abdullah bin Rafhū bin Warfajūm bin Yanzghāsan bin Walhāṣ bin Yaṭūfat bin Nafzāw.{{Butuh rujukan}} |
||
=== Ciri-Ciri Thariq === |
=== Ciri-Ciri Thariq === |
||
Thariq adalah lelaki dengan kening yang menonjol dan memiliki tahi lalat hitam yang ditumbuhi rambut pada pundak kirinya.<ref>Alatas, Alwi. 2007. ''Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr''. Zikrul: Jakarta halaman 88</ref> |
Thariq adalah lelaki dengan kening yang menonjol dan memiliki tahi lalat hitam yang ditumbuhi rambut pada pundak kirinya.<ref name="ReferenceA">Alatas, Alwi. 2007. ''Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr''. Zikrul: Jakarta halaman 88</ref> |
||
== Legenda Kedatangan Thariq == |
== Legenda Kedatangan Thariq == |
||
Setidaknya ada dua legenda tentang kedatangan Thariq bin |
Setidaknya ada dua legenda tentang kedatangan Thariq bin Ziyad ke [[Al-Andalus]]. Legenda itu sebagai berikut: |
||
=== Legenda Wanita Tua === |
=== Legenda Wanita Tua === |
||
Saat Thariq baru membebaskan Kota Algeciras, ada seorang wanita tua yang meminta untuk bertemu Thariq. Setelah diizinkan oleh Thariq, wanita tua ini menuturknan kisahnya bahwa ia dulu memiliki seorang suami. Suaminya selalu mengatakan bahwa suatu hari nanti, negeri ini akan ditaklukkan oleh seorang jenderal asing. Jenderal ini memiliki kening yang menonjol dan tahi lalat hitam yang ditumbuhi rambut pada pundak kirinya. Mendengar itu, Thariq segera membuka pundak bagian kirinya yang ternyata memang memiliki tanda yang sama seperti yang dituturkan wanita tersebut. Pasukan Thariq pun kagum<ref>Alatas, Alwi. 2007. ''Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr''. Zikrul: Jakarta halaman 88-89</ref> |
Saat Thariq baru membebaskan Kota Algeciras, ada seorang wanita tua yang meminta untuk bertemu Thariq. Setelah diizinkan oleh Thariq, wanita tua ini menuturknan kisahnya bahwa ia dulu memiliki seorang suami. Suaminya selalu mengatakan bahwa suatu hari nanti, negeri ini akan ditaklukkan oleh seorang jenderal asing. Jenderal ini memiliki kening yang menonjol dan tahi lalat hitam yang ditumbuhi rambut pada pundak kirinya. Mendengar itu, Thariq segera membuka pundak bagian kirinya yang ternyata memang memiliki tanda yang sama seperti yang dituturkan wanita tersebut. Pasukan Thariq pun kagum.<ref>Alatas, Alwi. 2007. ''Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr''. Zikrul: Jakarta halaman 88-89</ref> |
||
=== Legenda Istana 27 Gembok === |
=== Legenda Istana 27 Gembok === |
||
Kerajaan [[Visigoth]] memiliki satu istana yang sangat indah di [[Toledo, Spanyol|Toledo]] dan memiliki 27 gembok. Raja-raja sebelumnya selalu berpesan bahwa apapun yang terjadi, istana itu tidak boleh dimasuki satu orang pun. Setiap raja yang baru bahkan menambahkan satu gembok sehingga ada 27 gembok. Saat [[Roderikus|Roderick]] naik tahta, ia sangat penasaran dengan isi istana itu. Pada suatu hari, ia membongkar semua gembok yang ada dan memasuki istana itu. Ternyata, di dalam istana itu terdapat sebuah ruangan lagi yang dikunci. Setelah membongkar kunci ruangan itu, Roderick kembali memasuki ruangan yang lebih dalam lagi. |
Kerajaan [[Visigoth]] memiliki satu istana yang sangat indah di [[Toledo, Spanyol|Toledo]] dan memiliki 27 gembok. Raja-raja sebelumnya selalu berpesan bahwa apapun yang terjadi, istana itu tidak boleh dimasuki satu orang pun. Setiap raja yang baru bahkan menambahkan satu gembok sehingga ada 27 gembok. Saat [[Roderikus|Roderick]] naik tahta, ia sangat penasaran dengan isi istana itu. Pada suatu hari, ia membongkar semua gembok yang ada dan memasuki istana itu. Ternyata, di dalam istana itu terdapat sebuah ruangan lagi yang dikunci. Setelah membongkar kunci ruangan itu, Roderick kembali memasuki ruangan yang lebih dalam lagi. |
||
Ternyata di dalam ruangan itu ada sebuah perkamen yang berisi lukisan orang-orang yang sedang menunggang kuda. Mereka memakai baju yang kasar, penuh debu, memakai |
Ternyata di dalam ruangan itu ada sebuah perkamen yang berisi lukisan orang-orang yang sedang menunggang kuda. Mereka memakai baju yang kasar, penuh debu, memakai serban di kepalanya, dan pedang mereka melengkung. Di sana juga terdapat sebuah tulisan, |
||
''"Kapan pun ruang perlindungan ini dilanggar dan mantra yang terdapat pada guci ini dilanggar, orang-orang yang terlukis pada guci ini akan menyerbu Andalusia, menggulingkan singgasana rajanya, serta menduduki seluruh negeri"'' |
''"Kapan pun ruang perlindungan ini dilanggar dan mantra yang terdapat pada guci ini dilanggar, orang-orang yang terlukis pada guci ini akan menyerbu Andalusia, menggulingkan singgasana rajanya, serta menduduki seluruh negeri"'' |
||
[[Roderikus|Roderick]] ketakutan setelah membaca itu dan meyakini bahwa bencana akan menimpa dirinya.<ref>Thomson, Ahmad dan Muhammad 'Ata' Ur Rahim. 2004. ''Islam Andalusia: Sejarah Kebangkitan dan Keruntuhan''. Gaya Media Pratama: Ciputat halaman 10-12</ref> |
[[Roderikus|Roderick]] ketakutan setelah membaca itu dan meyakini bahwa bencana akan menimpa dirinya.<ref>Thomson, Ahmad dan Muhammad 'Ata' Ur Rahim. 2004. ''Islam Andalusia: Sejarah Kebangkitan dan Keruntuhan''. Gaya Media Pratama: Ciputat halaman 10-12</ref> |
||
== Persiapan Pembebasan Al-Andalus == |
== Persiapan Pembebasan Al-Andalus == |
||
=== Kisah Julian dan Putrinya === |
=== Kisah Julian dan Putrinya === |
||
[[Julian]] adalah penguasa [[Ceuta]]. Dia menandatangani perjanjian damai dengan Kekhalifahan melalui [[Musa bin Nusayr]]. Julian memiliki seorang putri sangat cantik yang bernama [[Florinda]]<ref>Alatas, Alwi. 2007. ''Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr''. Zikrul: Jakarta halaman 76</ref> |
[[Julian]] adalah penguasa [[Ceuta]]. Dia menandatangani perjanjian damai dengan Kekhalifahan melalui [[Musa bin Nusayr]]. Julian memiliki seorang putri sangat cantik yang bernama [[Florinda]].<ref>Alatas, Alwi. 2007. ''Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr''. Zikrul: Jakarta halaman 76</ref> Demi hubungan yang baik dengan [[Visigoth]], Florinda dikirim ke istana [[Roderick]] untuk belajar. Roderick tertarik dan ingin menikahi Florinda, tetapi Florinda menolaknya. Roderick yang marah kemudian menghamili Florinda dan mengancamnya agar ia tak memberitahu siapa-siapa kejadian tersebut. Namun, berkat kecerdasannya, Florinda berhasil menyelundupkan sebuah surat ke luar istana Roderick dan mengirimnya ke [[Julian]], ayahnya, memberitahu apa yang terjadi. |
||
Julian sangat marah dan bersumpah untuk menghancurkan Roderick. Ia segera menuju istana Roderick untuk mengambil Florinda. Julian mengarang cerita bahwa istrinya sedang sakit keras dan berharap Florinda ada di samping ibunya untuk menjaganya. Mendengar itu, Roderick pun mempersilakan Florinda pulang bersama ayahnya. Setelah berhasil mengamankan Florinda di istana Ceuta, Julian menuju kediaman [[Musa bin Nusayr]], memintanya untuk menyerang Visigoth. |
Julian sangat marah dan bersumpah untuk menghancurkan Roderick. Ia segera menuju istana Roderick untuk mengambil Florinda. Julian mengarang cerita bahwa istrinya sedang sakit keras dan berharap Florinda ada di samping ibunya untuk menjaganya. Mendengar itu, Roderick pun mempersilakan Florinda pulang bersama ayahnya. Setelah berhasil mengamankan Florinda di istana Ceuta, Julian menuju kediaman [[Musa bin Nusayr]], memintanya untuk menyerang Visigoth. |
||
Awalnya, Musa menolaknya karena saat itu [[Semenanjung Iberia]] belum dikenal di kalangan kaum muslimin. Namun, Julian terus mendesaknya. Akhirnya, Musa meminta Julian untuk menyerang Semenanjung Iberia dengan pasukan kecil untuk menunjukkan keseriusannya. Julian melaksanakan perintah itu. Ia membawa dua kapal dan menyerang Algeciras. Keesokannya, ia berhasil pulang dan menunjukkan harta rampasan perang kepada Musa bin Nusayr dalam jumlah yang banyak. Musa pun mempercayai Julian.<ref>Alatas, Alwi. 2007. ''Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr''. Zikrul: Jakarta halaman 81</ref> |
Awalnya, Musa menolaknya karena saat itu [[Semenanjung Iberia]] belum dikenal di kalangan kaum muslimin. Namun, Julian terus mendesaknya. Akhirnya, Musa meminta Julian untuk menyerang Semenanjung Iberia dengan pasukan kecil untuk menunjukkan keseriusannya. Julian melaksanakan perintah itu. Ia membawa dua kapal dan menyerang Algeciras. Keesokannya, ia berhasil pulang dan menunjukkan harta rampasan perang kepada Musa bin Nusayr dalam jumlah yang banyak. Musa pun mempercayai Julian.<ref name="ReferenceB">Alatas, Alwi. 2007. ''Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr''. Zikrul: Jakarta halaman 81</ref> |
||
=== Mengirim Surat Kepada Khalifah === |
=== Mengirim Surat Kepada Khalifah === |
||
Baris 66: | Baris 66: | ||
[[Al-Walid bin Abdul-Malik|Al-Walid]] kembali membalas suratnya, |
[[Al-Walid bin Abdul-Malik|Al-Walid]] kembali membalas suratnya, |
||
"Tidak apa-apa. Tetaplah kirim pasukan pendahuluan ke sana!"<ref |
"Tidak apa-apa. Tetaplah kirim pasukan pendahuluan ke sana!"<ref name="ReferenceB"/> |
||
=== Pasukan Ekspedisi === |
=== Pasukan Ekspedisi === |
||
Baris 76: | Baris 76: | ||
=== Pasukan Berangkat === |
=== Pasukan Berangkat === |
||
[[Musa bin Nusayr]] menunjuk Thariq bin Ziyad untuk memimpin pembebasan ini. Thariq membawa 12.000 pasukan yang mayoritasnya adalah bangsa Berber. Hanya 300 orang dari bangsa Arab dan 700 orang dari bangsa Afrika. [[Julian]] dari Ceute bertugas sebagai intel dan penunjuk jalan pasukan. Para pasukan pun berangkat dari Ceuta menggunakan kapal Julian untuk menyamar. Pengangkutan pasukan dilakukan secara bolak-balik pada malam hari supaya tidak mencurigakan.<ref>Alatas, Alwi. 2007. ''Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr''. Zikrul: Jakarta halaman 83</ref> |
[[Musa bin Nusayr]] menunjuk Thariq bin Ziyad untuk memimpin pembebasan ini. Thariq membawa 12.000 pasukan yang mayoritasnya adalah bangsa Berber. Hanya 300 orang dari bangsa Arab dan 700 orang dari bangsa Afrika. [[Julian]] dari Ceute bertugas sebagai intel dan penunjuk jalan pasukan. Para pasukan pun berangkat dari Ceuta menggunakan kapal Julian untuk menyamar. Pengangkutan pasukan dilakukan secara bolak-balik pada malam hari supaya tidak mencurigakan.<ref name="ReferenceC">Alatas, Alwi. 2007. ''Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr''. Zikrul: Jakarta halaman 83</ref> |
||
Sesaat sebelum berlabuh, Thariq memutuskan untuk tidur sebentar. Dalam tidurnya, ia bermimpi bertemu dengan Nabi Muhammad yang dikelilingi orang-orang [[Muhajirin]] dan [[Anshar]]. Mereka membawa pedang yang terhunus. Lalu, Nabi [[Muhammad]] bersabda kepada Thariq: |
Sesaat sebelum berlabuh, Thariq memutuskan untuk tidur sebentar. Dalam tidurnya, ia bermimpi bertemu dengan Nabi Muhammad yang dikelilingi orang-orang [[Muhajirin]] dan [[Anshar]]. Mereka membawa pedang yang terhunus. Lalu, Nabi [[Muhammad]] bersabda kepada Thariq: |
||
Baris 86: | Baris 86: | ||
=== Jenderal Perang === |
=== Jenderal Perang === |
||
Thariq membawa jenderal-jenderal perang tangguh, yakni: |
Thariq membawa jenderal-jenderal perang tangguh, yakni: |
||
# [[Tarif bin Malik]]<ref name="ReferenceC"/> |
|||
# [[Tarif bin Malik]]<ref>Alatas, Alwi. 2007. ''Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr''. Zikrul: Jakarta halaman 83</ref> |
|||
# [[Mughyet ar-Rumi]]<ref |
# [[Mughyet ar-Rumi]].<ref name="ReferenceC"/> Dia adalah seorang mualaf dari [[Yunani Kuno|Yunani]] dan berkebangsaan [[Romawi Kuno|Romawi]] ([[Eropa]])<ref>Lewis, David Levering. ''The Greatness of Al-Andalus'' halaman 199</ref> |
||
# [[Abdul Malik al-Moafir]]<ref |
# [[Abdul Malik al-Moafir]]<ref name="ReferenceA"/> |
||
# [[Kaula al-Yahudi]]<ref>http://www.jewishencyclopedia.com/articles/9247-kaula-al-yahudi</ref> (bergabung belakangan) |
# [[Kaula al-Yahudi]]<ref>http://www.jewishencyclopedia.com/articles/9247-kaula-al-yahudi</ref> (bergabung belakangan) |
||
=== Pembakaran kapal === |
=== Pembakaran kapal === |
||
Menurut sejarah barat, kemenangan pasukan muslim dalam penaklukan Andalusia banyak dipengaruhi oleh semangat juang yang berhasil dikobarkan oleh Thariq dimana dia memerintahkan untuk membakar semua kapal sehingga tidak ada jalan untuk melarikan diri selain bertempur habis-habisan melawan musuh sampai meraih kemenangan atau mati sebagai [[syahid|syuhada]]. Thariq bin Ziyad merupakan sosok pahlawan yang mampu membawa kejayaan [[Islam]] di masanya. |
Menurut sejarah barat, kemenangan pasukan muslim dalam penaklukan Andalusia banyak dipengaruhi oleh semangat juang yang berhasil dikobarkan oleh Thariq dimana dia memerintahkan untuk membakar semua kapal sehingga tidak ada jalan untuk melarikan diri selain bertempur habis-habisan melawan musuh sampai meraih kemenangan atau mati sebagai [[syahid|syuhada]]. Thariq bin Ziyad merupakan sosok pahlawan yang mampu membawa kejayaan [[Islam]] di masanya. Namun kisah pembakaran kapal ini masih diperdebatkan,karena kisah ini belum ada periwayatan yang shahih. Umat Islam yang memiliki keistimewaan dengan ilmu jarh wa ta’dil (ilmu yang meneliti tentag periwayatan) menimbang bahwa seorang periwayat haruslah orang-orang yang terpercaya. Dan tidak ada seorang pun yang terpercaya dari kalangan umat Islam yang meriwayatkan kisah ini. Kisah ini diriwayatkan dari riwayat orang-orang Eropa yang menulis tentang peristiwa Perang Sidonia atau Perang Lembah Barbath. |
||
Read more https://kisahmuslim.com/4219-benarkah-thariq-bin-ziyad-membakar-kapalnya-saat-menyerang-spanyol.html |
|||
=== Pidato Thariq bin Ziyad === |
|||
Menurut [[P. De Gayangos]], sebagaimana yang dikutip oleh [[Ahmad Thomson]]<ref>Thomson, Ahmad dan Muhammad 'Ata' Ur Rahim. 2004. ''Islam Andalusia: Sejarah Kebangkitan dan Keruntuhan''. Gaya Media Pratama: Ciputat halaman 19-21</ref>, berikut ini adalah pidato yang disampaikan Thariq bin Ziyad kepada para prajuritnya: |
|||
''"Ke manakah kalian dapat melarikan diri sementara musuh berada di depan dan lautan berada di belakang kalian? Demi Allah! Tak ada keselamatan bagi kalian kecuali dalam keberanian dan keteguhan hati kalian. Pertimbangkanlah situasi kalian: kalian berdiri di atas pulau ini bagaikan begitu banyak anak-anak yatim terlontar ke dunia; kalian akan segera bertemu dengan musuh yang kuat mengepung kalian dari segala penjuru bagaikan gelombang kemarahan samudera yang bergejolak, dan mengirimkan prajurit-prajurit yang tak terhitung banyaknya pada kalian, bala tentara baju besi dan dilengkapi dengan segala senjata yang pernah ada.'' |
|||
''Apa yang dapat kalian gunakan untuk melawan mereka?'' |
|||
''Kalian tak memiliki senjata lain kecuali pedang, tak punya perlengkapan lain kecuali yang telah kalian rampas dari musuh kalian. Oleh karena itu, kalian harus menyerang mereka dengan segera atau jika tidak, maka hasrat kalian untuk menyerah akan tumbuh, angin kemenangan takkan lagi berhembus di pihak kalian, dan barangkali rasa gentar yang bersembunyi di hati musuh-musuh kalian akan berganti menjadi keberanian yang sukar dikekang!'' |
|||
''Buanglah segala ketakutan dari hati kalian, percayalah kemenangan akan menjadi milik kita dan percayalah bahwa raja kafir itu tak akan mampu bertahan menghadapi serangkan kita. Ia telah datang untuk menjadikan kita tuan dari kota-kota dan kastil-kastil yang dikuasainya, serta menyerahkan pada kita harta karunnya yang tak terhitung banyaknya. Dan jika kalian menangkap peluang yang kini tersedia, maka itu bisa menjadi cara bagi kalian untuk memiliki semua itu, di samping akan menyelamatkan diri kalian dari kematian yang tak terelakkan.'' |
|||
''Janganlah berpikir bahwa aku membebankan tugas kepada kalian sementara aku sendiri akan lari menghindar, atau aku menutup-nutupi bahaya yang ada dalam mengemban ekspedisi ini. Tidak! Kalian memang akan menghadapi datangnya masalah besar, tetapi juga kalian mengetahui bahwa kalian hanya akan menderita sebentar saja. Di akhir pertempuran ini kalian akan memungkuti panenan kebahagiaan dan kesenangan yang melimpah-limpah. Dan jangan bayangkan bahwa sementara aku berkata ini pada kalian, aku berniat untuk tidak melakukannya, sebab hasratku dalam pertempuran ini jauh melebihi hasrat kalian. Apa yang akan aku lakukan melebihi apa yang akan kalian lakukan. Kalian pastilah telah mendengar keunggulan yang melimpah ruah dari pulau ini, kalian pastilah telah mendengar bagaimana para perawan Yunani, sama rupawannya dengan bidadari, leher mereka berkilau dengan mutiara dan permata tak terbilang banyaknya, tubuh mereka mengenakan tunik terbuat dari sutera-sutera mahal bertabur emas, mereka menunggu kedatangan kalian. Mereka bersandar di atas dipan-dipan empuk di dalam istana-istana mewah para bangsawan dan pangeran bermahkota.'' |
|||
''Kalian mengetahui benar bahwa Khalifah [[Al-Walid bin Abdul-Malik|Al-Walid bin Abdul Malik]] telah memilih kalian seperti begitu banyak pahlawan lain dari kalangan para pemberani. Kalian tahu bahwa bangsawan-bangsawan besar tanah ini memiliki hasrat besar untuk menjadikan kalian anak mereka dan mengikat kalian dengan pernikahan, hanya jika kalian menyambut peperangan sebagaimana layaknya orang-orang berani dan pejuang sejati, serta menjadi ksatria yang berani.Kalian mengetahui bahwa rahmat Allah menantikan kalian jika kalian bersiap untuk menegakkan kalimat-Nya dan memproklamirkan dien-Nya di tanah ini. '' |
|||
''Dan yang terakhir, tentu saja barang rampasan akan menjadi milik kalian dan kaum Muslim lainnya. Ingatlah baik-baik bahwa Allah Yang Mahaperkasa akan memilih sesuai janji ini yang terbaik di tengah kalian dan menganugerahinya pahala, baik di dunia ini maupun di akhirat nanti. Dan ketahuilah aku akan berbuat demikian juga. Aku akan menjadi orang pertama yang akan memberi contoh pada kalian dan melakukan apa yang aku anjurkan pada kalian. Sebab inilah tujuanku, saat pertemuan dua pasukan ini, untuk menyerang raja Kristen yang lalim itu, [[Roderic]], dan membunuhnya tanganku sendiri! insya Allah.'' |
|||
''Saat kalian melihatku berkelahi mati-matian melawannya, seranglah musuh bersamaku. Jika aku membunuhnya, kemenangan menjadi milik kita. Jika aku terbunuh sebelum mendekatinya, jangan kalian bersusah payah karena aku, tetaplah bertempur seolah aku masih hidup dan berada di tengah kalian, dan ikuti tujuanku, sebab saat mereka melihat rajanya jatuh, pastilah kaum kafir ini akan kocar-kacir. Akan tetapi, jika aku terbunuh setelah menewaskan raja mereka itu, tunjuklah seseorang di antara kalian yang di dalam dirinya terdapat perpaduan antara keberanian dan pengalaman, serta mampu memimpin kalian dalam situasi genting ini, dan menindaklanjuti keberhasilan kita.'' |
|||
''Jika kalian melaksanakan intruksi-intruksiku, niscaya kita akan menang!"'' |
|||
=== Syair Thariq bin Ziyad === |
=== Syair Thariq bin Ziyad === |
||
Baris 138: | Baris 119: | ||
'''<u>Catatan: banyak pendapat mengenai urutan pembebasan kota demi kota yang dilakukan Thariq, Musa, dan pasukannya. Urutan pembebasan dalam artikel ini hanyalah satu versi di antara banyak versi lain.</u>''' |
'''<u>Catatan: banyak pendapat mengenai urutan pembebasan kota demi kota yang dilakukan Thariq, Musa, dan pasukannya. Urutan pembebasan dalam artikel ini hanyalah satu versi di antara banyak versi lain.</u>''' |
||
=== Pembebasan Kota Cartagena === |
=== Pembebasan Kota Cartagena === |
||
Kota pertama yang dibebaskan Thariq adalah [[Cartagena, Spanyol|Cartagena]]. Kota itu tidak jauh dari [[Gibraltar]]<ref |
Kota pertama yang dibebaskan Thariq adalah [[Cartagena, Spanyol|Cartagena]]. Kota itu tidak jauh dari [[Gibraltar]].<ref name="ReferenceA"/> Thariq mengirim pasukan yang dipimpin oleh [[Abdul Malik al-Moafir]]. Setelah berhasil dibebaskan, nama kota itu sempat diganti menjadi ''Qartayannat al-Halfa''. |
||
=== Pembebasan Kota Algeciras === |
=== Pembebasan Kota Algeciras === |
||
Kota selanjutnya yang dibebaskan Thariq adalah [[Algeciras]]. [[Abdul Malik al-Moafir]] ditugaskan oleh Thariq menjadi pengawas kota ini sementara Thariq melanjutkan pembebasannya ke kota-kota lain.<ref |
Kota selanjutnya yang dibebaskan Thariq adalah [[Algeciras]]. [[Abdul Malik al-Moafir]] ditugaskan oleh Thariq menjadi pengawas kota ini sementara Thariq melanjutkan pembebasannya ke kota-kota lain.<ref name="ReferenceA"/> |
||
=== Pertempuran dengan Theodomir === |
=== Pertempuran dengan Theodomir === |
||
[[Theodomir]] (Arab: ''Tudmir'') adalah penjaga kerajaan [[Visigoth]] bagian selatan. Pasukannya menghadang Thariq dan mereka bertempur dengan hebat. Pasukan Theodomir kalah, kemudian ia mengirim surat kepada [[Roderikus|Roderick]] yang menuturkan bahwa [[Visigoth]] telah diserang. Namun, Theodomir sendiri selamat dan kelak ia akan berhadapan dengan pasukan kaum muslimin untuk kedua kalinya<ref |
[[Theodomir]] (Arab: ''Tudmir'') adalah penjaga kerajaan [[Visigoth]] bagian selatan. Pasukannya menghadang Thariq dan mereka bertempur dengan hebat. Pasukan Theodomir kalah, kemudian ia mengirim surat kepada [[Roderikus|Roderick]] yang menuturkan bahwa [[Visigoth]] telah diserang. Namun, Theodomir sendiri selamat dan kelak ia akan berhadapan dengan pasukan kaum muslimin untuk kedua kalinya<ref name="ReferenceA"/> |
||
=== Pertempuran Guadalete === |
=== Pertempuran Guadalete === |
||
Setelah membaca surat dari [[Theodomir]], [[Roderikus|Roderick]] yang saat itu sedang berperang dengan [[Basque]] segera menghentikan perangnya dan menuju [[Kordoba, Spanyol|Kordoba]]<ref>Alatas, Alwi. 2007. ''Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr''. Zikrul: Jakarta halaman 90</ref> |
Setelah membaca surat dari [[Theodomir]], [[Roderikus|Roderick]] yang saat itu sedang berperang dengan [[Basque]] segera menghentikan perangnya dan menuju [[Kordoba, Spanyol|Kordoba]].<ref>Alatas, Alwi. 2007. ''Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr''. Zikrul: Jakarta halaman 90</ref> Di sana Roderick menyusun kekuatan untuk menghadang Thariq. Dia meminta bantuan dari [[Witiza]], para gubernurnya, dan budak-budak yang ia miliki sehingga ia berhasil mengumpulkan 40.000-100.000 prajurit.<ref>Alatas, Alwi. 2007. ''Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr''. Zikrul: Jakarta halaman 91</ref> Sementara itu, pasukan Thariq berjumlah 7.000-12.000 prajurit untuk melawan [[Roderikus|Roderick]].<ref>Alatas, Alwi. 2007. ''Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr''. Zikrul: Jakarta halaman 102</ref> Setelah melalui pertempuran yang sengit, Roderick kalah dan terbunuh. Pertempuran ini dikenal dengan sebutan [[Pertempuran Guadalete]], [[pertempuran Guadalete|pertempuran Guadalquivir]],<ref name="ReferenceD">Alatas, Alwi. 2007. ''Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr''. Zikrul: Jakarta halaman 96</ref> atau [[Pertempuran Guadalete|pertempuran Wadi Lakka]].<ref>Alatas, Alwi. 2007. ''Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr''. Zikrul: Jakarta halaman 111</ref> [[Pelayo dari Asturias|Pelayo]] adalah seorang bangsawan Visigoth yang berhasil lolos dari [[pertempuran Guadalete]]. Kelak ia bersembunyi di pegunungan, menyusun kekuatan untuk merebut Al-Andalus kembali, dan berhasil melakukannya 800 tahun kemudian. |
||
=== Pembebasan Kota Sidonia === |
=== Pembebasan Kota Sidonia === |
||
Musa bin Nushair mengirim surat kepada Thariq, memintanya untuk menunda pembebasan. Ia ingin pergi ke [[Semenanjung Iberia]] dan terlibat langsung dalam pembebasan. Namun, Thariq memiliki pertimbangan lain. Jika pembebasan ditunda, diperkirakan [[Visigoth]] akan berhasil membangun kekuatannya kembali. Oleh karena itulah, setelah [[pertempuran Guadalete]] selesai, Thariq melanjutkan pembebasannya terhadap kota-kota lain. Salah satunya adalah [[Sidonia]]. Di zaman Spanyol modern, kota ini dikenal dengan nama kota [[Medina-Sidonia]]. Pembebasan kota ini dibantu oleh orang [[Yahudi]] yang sebelumnya ditindas oleh [[Visigoth]]. Mereka berlarian membuka pintu gerbang kota untuk menyambut pasukan Thariq bin Ziyad.<ref name="ReferenceE">Alatas, Alwi. 2007. ''Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr''. Zikrul: Jakarta halaman 112</ref> |
|||
=== Pembebasan Kota Moron === |
=== Pembebasan Kota Moron === |
||
Setelah pembebasan [[Sidonia]], Thariq melanjutkannya ke kota [[Moron]]. Sama seperti [[Sidonia]], pembebasan Moron pun dibantu oleh orang [[Yahudi]]. Kemudian, Thariq menyerahkan kepemimpinan kota sementara kepada orang-orang [[Yahudi]] sementara ia melanjutkan pembebasan<ref |
Setelah pembebasan [[Sidonia]], Thariq melanjutkannya ke kota [[Moron]]. Sama seperti [[Sidonia]], pembebasan Moron pun dibantu oleh orang [[Yahudi]]. Kemudian, Thariq menyerahkan kepemimpinan kota sementara kepada orang-orang [[Yahudi]] sementara ia melanjutkan pembebasan.<ref name="ReferenceE"/> Pada zaman kuno, kota ini bernama [[Mawror]]. Di zaman modern, kota Moron berganti nama menjadi [[Morón de la Frontera|Moron de la Frontera]].<ref>http://www.ayto-morondelafrontera.org/opencms/opencms/morondelafrontera/content/turi/info/info_historia-y-cultura.html</ref> |
||
=== Pembebasan Kota Carmona === |
=== Pembebasan Kota Carmona === |
||
Setelah pembebasan Moron, Thariq kembali melaju membebaskan kota [[Carmona, Spain|Carmona]]<ref |
Setelah pembebasan Moron, Thariq kembali melaju membebaskan kota [[Carmona, Spain|Carmona]].<ref name="ReferenceE"/> |
||
=== Pembebasan Kota Alcalá de Guadaíra === |
=== Pembebasan Kota Alcalá de Guadaíra === |
||
Setelah [[Carmona]] berhasil dibuka, Thariq dan pasukannya melaju ke Kota [[Alcala de Guadaira]]<ref>https://en.wiki-indonesia.club/wiki/Alcal%C3%A1_de_Guada%C3%ADra#history</ref> |
Setelah [[Carmona]] berhasil dibuka, Thariq dan pasukannya melaju ke Kota [[Alcala de Guadaira]].<ref>https://en.wiki-indonesia.club/wiki/Alcal%C3%A1_de_Guada%C3%ADra#history</ref> Ia juga dapat mengalahkan kota ini dengan mudah.<ref>http://books.google.co.id/books?id=UB4uSVt3ulUC&printsec=frontcover&source=gbs_ge_summary_r&cad=0#v=onepage&q&f=false</ref> |
||
=== Pembebasan Kota Guadalajara === |
=== Pembebasan Kota Guadalajara === |
||
Baris 165: | Baris 146: | ||
=== Pembebasan Kota Ecija === |
=== Pembebasan Kota Ecija === |
||
Selanjutnya, Thariq membebaskan [[kota Ecija]]. Pasukan Thariq berhasil menangkap gubernur Ecija dan menawarkan sebuah kesepakatan damai. Kesepakatannya adalah gubernur harus menyerahkan [[Écija|Ecija]] dan menyerahkan pajak secara rutin. Sebagai imbalannya, ia akan tetap dibiarkan memerintah [[Écija|Ecija]].<ref>Alatas, Alwi. 2007. ''Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr''. Zikrul: Jakarta halaman 113-114</ref> |
Selanjutnya, Thariq membebaskan [[kota Ecija]]. Pasukan Thariq berhasil menangkap gubernur Ecija dan menawarkan sebuah kesepakatan damai. Kesepakatannya adalah gubernur harus menyerahkan [[Écija|Ecija]] dan menyerahkan pajak secara rutin. Sebagai imbalannya, ia akan tetap dibiarkan memerintah [[Écija|Ecija]].<ref>Alatas, Alwi. 2007. ''Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr''. Zikrul: Jakarta halaman 113-114</ref> |
||
=== Pembebasan Kota Kordoba === |
=== Pembebasan Kota Kordoba === |
||
Baris 177: | Baris 158: | ||
=== Pembebasan Kota Toledo === |
=== Pembebasan Kota Toledo === |
||
Thariq dan pasukannya yang lain berangkat menuju [[Toledo, Spanyol|Toledo]], |
Thariq dan pasukannya yang lain berangkat menuju [[Toledo, Spanyol|Toledo]], ibu kota [[Visigoth]]. Ternyata, Toledo telah kosong ditinggalkan penduduknya. Thariq meninggalkan sedikit pasukannya untuk menjaga [[Toledo, Spanyol|Toledo]] sementara ia melanjutkan pembebasan.<ref name="ReferenceF">Alatas, Alwi. 2007. ''Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr''. Zikrul: Jakarta halaman 121</ref> |
||
=== Pembebasan Kota Medinat Al-Maida === |
=== Pembebasan Kota Medinat Al-Maida === |
||
Thariq melanjutkan perjalanannya menuju kota ''[[Medinat Al-Maida]] ''(Kota Meja), yakni kota kecil di dekat T[[Toledo, Spanyol|oledo]]. [[Medinat Al-Maida]] adalah nama pemberian kaum Muslimin Al-Andalus, sementara nama asli kota ini tidak diketahui<ref |
Thariq melanjutkan perjalanannya menuju kota ''[[Medinat Al-Maida]] ''(Kota Meja), yakni kota kecil di dekat T[[Toledo, Spanyol|oledo]]. [[Medinat Al-Maida]] adalah nama pemberian kaum Muslimin Al-Andalus, sementara nama asli kota ini tidak diketahui.<ref name="ReferenceF"/> Di kota ini Thariq dan pasukannya menemukan harta rampasan perang yang banyak sekali. Mereka kemudian membawa dan mengumpulkannya bersama harta rampasan perang lain di [[Toledo, Spanyol|Toledo]]. Berikut adalah harta-harta yang ditemukan Thariq: |
||
# [[Meja Sulaiman]]. Ini adalah meja milik [[Nabi Sulaiman|Nabi Sulaiman bin Daud]] yang konon dicuri dari istananya dan dibawa ke Spanyol |
# [[Meja Sulaiman]]. Ini adalah meja milik [[Nabi Sulaiman|Nabi Sulaiman bin Daud]] yang konon dicuri dari istananya dan dibawa ke Spanyol |
||
# Kitab-kitab kuno [[Injil]], [[Taurat]], dan [[Zabur]] berjumlah 21 salinan |
# Kitab-kitab kuno [[Injil]], [[Taurat]], dan [[Zabur]] berjumlah 21 salinan |
||
Baris 188: | Baris 169: | ||
# Mahkota-mahkota bertaburan emas dan permata milik raja [[Visigoth]] berjumlah 27 |
# Mahkota-mahkota bertaburan emas dan permata milik raja [[Visigoth]] berjumlah 27 |
||
# Kitab-kitab kuno para [[filsuf]] |
# Kitab-kitab kuno para [[filsuf]] |
||
# Perhiasan dan karya seni yang begitu bagus<ref |
# Perhiasan dan karya seni yang begitu bagus<ref name="ReferenceF"/><ref>Thomson, Ahmad dan Muhammad 'Ata' Ur Rahim. 2004. ''Islam Andalusia: Sejarah Kebangkitan dan Keruntuhan''. Gaya Media Pratama: Ciputat halaman 23</ref> |
||
Setelah serentetan pembebasan ini, Thariq dan pasukannya beristirahat di [[Toledo, Ohio|Toledo]]. |
Setelah serentetan pembebasan ini, Thariq dan pasukannya beristirahat di [[Toledo, Ohio|Toledo]]. |
||
Baris 194: | Baris 175: | ||
'''<u>Catatan: banyak pendapat mengenai urutan pembebasan kota demi kota yang dilakukan Thariq, Musa, dan pasukannya. Urutan pembebasan dalam artikel ini hanyalah satu versi di antara banyak versi lain.</u>''' |
'''<u>Catatan: banyak pendapat mengenai urutan pembebasan kota demi kota yang dilakukan Thariq, Musa, dan pasukannya. Urutan pembebasan dalam artikel ini hanyalah satu versi di antara banyak versi lain.</u>''' |
||
=== Kedatangan Musa Bin Nusayr === |
=== Kedatangan Musa Bin Nusayr === |
||
[[Musa bin Nusayr]] datang ke [[Semenanjung Iberia]] bersama 18.000 tentara<ref>Alatas, Alwi. 2007. ''Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr''. Zikrul: Jakarta halaman 125</ref> untuk membantu Thariq melakukan pembebasan. Ia datang pada Ramadhan 93 H (Juni 712 M).<ref>Lewis, David Levering. 2008. ''The Greatness of Al-Andalus: Ketika Islam Mewarnai Peradaban Barat. ''Serambi: Jakarta halaman 202</ref> Menurut beberapa sumber, Julian dan pasukannya juga ikut dalam rombongan ini.<ref>Lewis, David Levering. 2008. ''The Greatness of Al-Andalus: Ketika Islam Mewarnai Peradaban Barat. ''Serambi: Jakarta halaman 203</ref> |
[[Musa bin Nusayr]] datang ke [[Semenanjung Iberia]] bersama 18.000 tentara<ref>Alatas, Alwi. 2007. ''Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr''. Zikrul: Jakarta halaman 125</ref> untuk membantu Thariq melakukan pembebasan. Ia datang pada Ramadhan 93 H (Juni 712 M).<ref>Lewis, David Levering. 2008. ''The Greatness of Al-Andalus: Ketika Islam Mewarnai Peradaban Barat. ''Serambi: Jakarta halaman 202</ref> Menurut beberapa sumber, Julian dan pasukannya juga ikut dalam rombongan ini.<ref name="Lewis, David Levering 2008">Lewis, David Levering. 2008. ''The Greatness of Al-Andalus: Ketika Islam Mewarnai Peradaban Barat. ''Serambi: Jakarta halaman 203</ref> |
||
=== Keikutsertaan Sahabat Nabi === |
=== Keikutsertaan Sahabat Nabi === |
||
Baris 206: | Baris 187: | ||
# [[Hayyan ibnu Abi Hoblah]] |
# [[Hayyan ibnu Abi Hoblah]] |
||
# [[Iyadh bin Uqbah al-Fihri]] |
# [[Iyadh bin Uqbah al-Fihri]] |
||
# [[Habib bin Abi Ubaidah]] |
# [[Habib bin Abi Ubaidah al-Fihri|Habib bin Abi Ubaidah]] |
||
# [[Abdullah bin Said]] |
# [[Abdullah bin Said]] |
||
# [[Ibnu Shamasah]] |
# [[Ibnu Shamasah]] |
||
Baris 213: | Baris 194: | ||
=== Pembebasan Kota Seville === |
=== Pembebasan Kota Seville === |
||
[[Musa bin |
[[Musa bin Nusair]] segera bertindak cepat. Ia bersama pasukannya membebaskan kota-kota yang belum sempat dibebaskan oleh Thariq. Dalam waktu yang singkat, [[Seville]] berhasil dibebaskan.<ref name="ReferenceG">Alatas, Alwi. 2007. ''Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr''. Zikrul: Jakarta halaman 130</ref> Musa menjadikan kota ini sebagai ibu kota Islam.<ref name="ReferenceH">Alatas, Alwi. 2007. ''Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr''. Zikrul: Jakarta halaman 139</ref> |
||
=== Pembebasan Kota Niebla === |
=== Pembebasan Kota Niebla === |
||
Setelah [[Seville]], Musa bergerak ke kota [[Niebla]]. Tanpa mengalami kesulitan, |
Setelah [[Seville]], Musa bergerak ke kota [[Niebla, Spanyol|Niebla]]. Tanpa mengalami kesulitan, Niebla pun segera dibebaskan.<ref name="ReferenceG"/> |
||
=== Pembebasan Kota Faro === |
=== Pembebasan Kota Faro === |
||
Musa kembali bergerak menuju kota [[Farouk dari Mesir|Faro]]. Dengan mudah, kota [[Faro]] pun berhasil dibuka.<ref |
Musa kembali bergerak menuju kota [[Farouk dari Mesir|Faro]]. Dengan mudah, kota [[Faro]] pun berhasil dibuka.<ref name="ReferenceG"/> |
||
=== Pembebasan Kota Beja === |
=== Pembebasan Kota Beja === |
||
Musa kali ini menuju [[kota Beja]]. Kota ini adalah kota [[ |
Musa kali ini menuju [[kota Beja]]. Kota ini adalah kota [[garnisun]] yang dibangun oleh [[Julius Caesar]].<ref name="Lewis, David Levering 2008"/> Dalam waktu singkat pun [[kota Beja]] berhasil dikuasai pasukan Musa.<ref name="ReferenceG"/> |
||
=== Pembebasan Kota Malaga === |
=== Pembebasan Kota Malaga === |
||
Musa memecah pasukannya. Ia memerintahkan anaknya, [[Abdul A'la bin Musa]], untuk membawa pasukan menuju [[Malaga]]. Tanpa kesulitan berarti, |
Musa memecah pasukannya. Ia memerintahkan anaknya, [[Abdul A'la bin Musa]], untuk membawa pasukan menuju [[Malaga]]. Tanpa kesulitan berarti, Abdul A'la berhasil membuka kota Malaga.<ref name="ReferenceI">Alatas, Alwi. 2007. ''Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr''. Zikrul: Jakarta halaman 131</ref> |
||
=== Pembebasan Kota Evora === |
=== Pembebasan Kota Evora === |
||
Musa memerintahkan [[Abdul Aziz bin Musa]], anaknya yang lain, untuk menuju Kota [[Évora|Evora]]. Sama seperti sebelumnya, Evora pun mudah untuk dibebaskan.<ref |
Musa memerintahkan [[Abdul Aziz bin Musa]], anaknya yang lain, untuk menuju Kota [[Évora|Evora]]. Sama seperti sebelumnya, Evora pun mudah untuk dibebaskan.<ref name="ReferenceI"/> |
||
=== Pembebasan Kota Jaen === |
=== Pembebasan Kota Jaen === |
||
Baris 237: | Baris 218: | ||
=== Pembebasan Kota Murcia === |
=== Pembebasan Kota Murcia === |
||
[[Abdul Aziz bin Musa]] menuju Kota [[Murcia]]. [[Theodomir]] (Arab: ''Tudmir'') sejauh ini berhasil mempertahankan kotanya dengan baik walau dengan sedikit prajurit. Ia meminta seluruh wanita untuk berpakaian baju besi dan mengangkat busur di puncak-puncak benteng mereka. Ini membuat Abdul Aziz mengira bahwa mereka sedang bertempur melawan pasukan yang sangat banyak. |
[[Abdul Aziz bin Musa]] menuju Kota [[Murcia]]. [[Theodemir (Visigoth)|Theodomir]] (Arab: ''Tudmir'') sejauh ini berhasil mempertahankan kotanya dengan baik walau dengan sedikit prajurit. Ia meminta seluruh wanita untuk berpakaian baju besi dan mengangkat busur di puncak-puncak benteng mereka. Ini membuat Abdul Aziz mengira bahwa mereka sedang bertempur melawan pasukan yang sangat banyak. |
||
Berkat siasat itu, Abdul Aziz pun meminta kesepakatan damai dan Theodomir menyetujuinya. |
Berkat siasat itu, Abdul Aziz pun meminta kesepakatan damai dan Theodomir menyetujuinya. Theodomir diperbolehkan tetap menguasai [[Murcia]] dengan hukum yang ditetapkannya asalkan membayar pajak tahunan dalam bentuk uang, biji-bijian, cuka, madu, minyak, dan anggur.<ref name="ReferenceJ">Lewis, David Levering. 2008. ''The Greatness of Al-Andalus: Ketika Islam Mewarnai Peradaban Barat. ''Serambi: Jakarta halaman 205</ref><ref>Alatas, Alwi. 2007. ''Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr''. Zikrul: Jakarta halaman 131-132</ref> Di kemudian hari, kaum Muslim Al-Andalus menyebut tempat itu ''Bilad Tudmir'' (Negeri Tudmir).<ref>Alatas, Alwi. 2007. ''Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr''. Zikrul: Jakarta halaman 132</ref> Berikut ini adalah perjanjian antara Theodomir dan Kaum Muslim: |
||
"[Tudmir] tidak akan: |
"[Tudmir] tidak akan: |
||
* Memberikan perlindungan bagi buronan dan musuh-musuh kita |
* Memberikan perlindungan bagi buronan dan musuh-musuh kita |
||
* Mendorong setiap orang yang dilindungi untuk takut kepada kita |
* Mendorong setiap orang yang dilindungi untuk takut kepada kita |
||
* Menyembunyikan berita tentang musuh-musuh kita"<ref |
* Menyembunyikan berita tentang musuh-musuh kita"<ref name="ReferenceJ"/> |
||
=== Pembebasan Kota Merida === |
=== Pembebasan Kota Merida === |
||
Musa bin Nushair dan pasukannya menuju kota Merida. Ternyata, pasukan [[Merida]] sangat kuat dan kaum muslimin tidak bisa menang. Sampai hampir tiba [[Idul Fitri]], pasukan Musa tidak sanggup menembus Merida. Saat hari raya Idul Fitri, Musa memerintahkan para prajuritnya untuk mewarnai rambut dan janggut mereka dengan warna merah sekadar untuk merayakan Idul Fitri. Pasukan Visigoth yang tidak tahu apa-apa terpesona karena rambut pasukan Musa berubah menjadi merah. Musa yang menyadari hal itu segera bertindak cepat. Esoknya, ia memerintahkan prajuritnya untuk mewarnai rambut mereka dengan warna hitam. Prajurit Visigoth pun terpesona kembali. Mereka berkomentar, |
|||
''"Kami sudah melihat raja mereka, seorang yang sudah tua, tetapi kemudian bisa berubah menjadi muda lagi. Karenanya ikutilah nasihat kami, bahwa kita harus pergi kepadanya dan memenuhi permintaannya, sebab kita tak akan sanggup menghadapi orang-orang seperti mereka"'' |
''"Kami sudah melihat raja mereka, seorang yang sudah tua, tetapi kemudian bisa berubah menjadi muda lagi. Karenanya ikutilah nasihat kami, bahwa kita harus pergi kepadanya dan memenuhi permintaannya, sebab kita tak akan sanggup menghadapi orang-orang seperti mereka"'' |
||
Akhirnya, diadakanlah perjanjian damai seperti yang dilakukan di beberapa kota yang lain. Mereka harus membayar pajak tahunan seperti kota lain<ref>Alatas, Alwi. 2007. ''Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr''. Zikrul: Jakarta halaman 132-134</ref> |
Akhirnya, diadakanlah perjanjian damai seperti yang dilakukan di beberapa kota yang lain. Mereka harus membayar pajak tahunan seperti kota lain.<ref>Alatas, Alwi. 2007. ''Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr''. Zikrul: Jakarta halaman 132-134</ref> |
||
Menurut [[David Levering Lewis]], cara ini belum berhasil sepenuhnya membuat pasukan Visigoth menyerah. Saat inilah Julian beserta pasukannya berpura-pura bertindak sebagai bala bantuan. Ia meminta dibukakan pintu gerbang. Setelah berhasil masuk ke dalam kota, pasukan Julian menghembuskan kabar bahwa Musa dan pasukannya adalah prajurit dewa yang mampu mengubah penampilan dan umur mereka sesuka hati. Mereka menyuruh pasukan Visigoth untuk menyerah saja. Akhirnya, perjanjian damai pun dibuat.<ref>Lewis, David Levering. 2008. ''The Greatness of Al-Andalus: Ketika Islam Mewarnai Peradaban Barat. ''Serambi: Jakarta halaman 204</ref> |
Menurut [[David Levering Lewis]], cara ini belum berhasil sepenuhnya membuat pasukan Visigoth menyerah. Saat inilah Julian beserta pasukannya berpura-pura bertindak sebagai bala bantuan. Ia meminta dibukakan pintu gerbang. Setelah berhasil masuk ke dalam kota, pasukan Julian menghembuskan kabar bahwa Musa dan pasukannya adalah prajurit dewa yang mampu mengubah penampilan dan umur mereka sesuka hati. Mereka menyuruh pasukan Visigoth untuk menyerah saja. Akhirnya, perjanjian damai pun dibuat.<ref>Lewis, David Levering. 2008. ''The Greatness of Al-Andalus: Ketika Islam Mewarnai Peradaban Barat. ''Serambi: Jakarta halaman 204</ref> |
||
=== Pembebasan Kota Talavera === |
=== Pembebasan Kota Talavera === |
||
Pasukan Musa mampir ke kota [[Talavera de la Reina|Talavera]] untuk membebaskannya sebelum menuju [[Zaragoza]] bersama Thariq<ref>https://en.wiki-indonesia.club/wiki/Talavera_de_la_Reina#Muslim_conquest</ref> |
Pasukan Musa mampir ke kota [[Talavera de la Reina|Talavera]] untuk membebaskannya sebelum menuju [[Zaragoza]] bersama Thariq.<ref>https://en.wiki-indonesia.club/wiki/Talavera_de_la_Reina#Muslim_conquest</ref> |
||
=== Pembebasan Kota Zaragoza === |
=== Pembebasan Kota Zaragoza === |
||
Kota [[Zaragoza]] ini dikenal juga dengan nama |
Kota [[Zaragoza]] ini dikenal juga dengan nama Saragossa. Setelah membuka Kota Merida, Musa memecah pasukannya menjadi dua. Abdul Aziz bin Musa melanjutkan perjalanan sementara Musa sendiri bertemu dengan Thariq di [[Toledo, Spanyol|Toledo]] (pendapat lain mengatakan mereka bertemu di Kota Talavera, sebelah barat Toledo).<ref>Lewis, David Levering. 2008. ''The Greatness of Al-Andalus: Ketika Islam Mewarnai Peradaban Barat. ''Serambi: Jakarta halaman 206</ref> Musa bin Nushair dan Thariq pun menggabungkan pasukan dan berhasil membebaskan Zaragoza.<ref name="ReferenceK">Alatas, Alwi. 2007. ''Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr''. Zikrul: Jakarta halaman 136</ref> Zaragoza pada zaman dahulu adalah pusat Romawi Kuno. Di kota ini, Musa mendirikan [[masjid besar Sarakusta]]. Saat ini, ''masjid Sarakusta'' telah diubah menjadi [[Katedral La Seo]].<ref name="ReferenceL">Lewis, David Levering. 2008. ''The Greatness of Al-Andalus: Ketika Islam Mewarnai Peradaban Barat. ''Serambi: Jakarta halaman 207</ref> |
||
=== Pembebasan Kota Burgos === |
=== Pembebasan Kota Burgos === |
||
Baris 264: | Baris 246: | ||
=== Pembebasan Kota Coimbra === |
=== Pembebasan Kota Coimbra === |
||
[[Abdul Aziz bin Musa]] yang membawa cukup banyak pasukan segera menuju kota [[Coimbra]], sekarang ada di [[Portugal]]. Kota ini dapat dibebaskan tanpa banyak kesulitan.<ref |
[[Abdul Aziz bin Musa]] yang membawa cukup banyak pasukan segera menuju kota [[Coimbra]], sekarang ada di [[Portugal]]. Kota ini dapat dibebaskan tanpa banyak kesulitan.<ref name="ReferenceJ"/> |
||
=== Pembebasan Kota Santarem === |
=== Pembebasan Kota Santarem === |
||
Setelah itu, [[Abdul Aziz bin Musa]] menuju [[Santarem]]. Sama seperti [[Coimbra]], gerbang [[Santarem]] pun dapat dibuka dengan mudah.<ref |
Setelah itu, [[Abdul Aziz bin Musa]] menuju [[Santarem]]. Sama seperti [[Coimbra]], gerbang [[Santarem]] pun dapat dibuka dengan mudah.<ref name="ReferenceJ"/> Saat ini Santarem berada di [[Portugal]]. |
||
=== Pembebasan Kota Mertola === |
=== Pembebasan Kota Mertola === |
||
Baris 276: | Baris 258: | ||
=== Pembebasan Kota Valencia === |
=== Pembebasan Kota Valencia === |
||
[[Valencia]] juga dapat dibebaskan setelah bertarung cukup keras.<ref>https://en.wiki-indonesia.club/wiki/Valencia_(city_in_Spain)#Middle_Ages</ref> |
[[Valencia]] juga dapat dibebaskan setelah bertarung cukup keras.<ref name="en.wiki-indonesia.club">https://en.wiki-indonesia.club/wiki/Valencia_(city_in_Spain)#Middle_Ages</ref> |
||
=== Pembebasan Valladolid === |
=== Pembebasan Kota Valladolid === |
||
Pasukan bergerak ke arah [[Valladolid]] dan bisa membuka gerbang kotanya<ref |
Pasukan bergerak ke arah [[Valladolid]] dan bisa membuka gerbang kotanya<ref name="en.wiki-indonesia.club"/> |
||
=== Pembebasan Kota Barcelona === |
=== Pembebasan Kota Barcelona === |
||
Setelah [[Zaragoza]], Musa dan Thariq menuju [[Barcelona]] dan berhasil membebaskan kota tersebut dengan mudah.<ref |
Setelah [[Zaragoza]], Musa dan Thariq menuju [[Barcelona]] dan berhasil membebaskan kota tersebut dengan mudah.<ref name="ReferenceK"/><ref>Ada legenda yang menyebutkan bahwa Thariq dan Musa berhasil menembus Gunung Pyrennes, Prancis Selatan, dan membebaskan kota Narbonne, Avignon, dan Lyons. Kemudian pasukan mereka menuju sungai Rhone. Mereka bertekad akan meneruskan perjalanan sampai ke Gerbang Konstantinopel, membuka Konstantinopel, dan berjalan sampai ke istana khalifah di Damaskus. Namun, itu tidak jadi dilakukan karena khalifah Al-Walid keburu memanggil Thariq dan Musa untuk kembali ke Damaskus. Alwi Alatas menolak kisah ini, katanya, "kecil kemungkinan mereka melakukan itu. Bagaimanapun pasukan Muslimin hanya 25.000 orang sementara wilayah Al-Andalus sudah terlampau luas untuk dikontrol, apalagi penduduknya 4-5 juta orang" (halaman 137)</ref> |
||
=== Pembebasan Kota Leon === |
=== Pembebasan Kota Leon === |
||
Thariq bin Ziyad dan Musa membagi pasukannya. Thariq memacu kudanya menuju provinsi Leon dan [[Castile.]] Ia membebaskan kota [[Leon]], Spanyol, setelah bertempur cukup sengit.<ref |
Thariq bin Ziyad dan Musa membagi pasukannya. Thariq memacu kudanya menuju provinsi Leon dan [[Castile.]] Ia membebaskan kota [[Leon]], Spanyol, setelah bertempur cukup sengit.<ref name="ReferenceL"/> |
||
=== Pembebasan Kota Astorga === |
=== Pembebasan Kota Astorga === |
||
Setelah itu, Thariq menuju kota [[Astorga]]. Di sini Thariq dengan mudah bisa membuka gerbang kota dan menguasainya.<ref |
Setelah itu, Thariq menuju kota [[Astorga]]. Di sini Thariq dengan mudah bisa membuka gerbang kota dan menguasainya.<ref name="ReferenceL"/> |
||
=== Pembebasan Kota Oviedo === |
=== Pembebasan Kota Oviedo === |
||
Musa menuju kota [[Oviedo]] yang berada dalam kekuasaan kerajaan [[Asturias]]. Tidak memerlukan waktu lama, akhirnya Musa bisa menguasai kota ini.<ref |
Musa menuju kota [[Oviedo]] yang berada dalam kekuasaan kerajaan [[Asturias]]. Tidak memerlukan waktu lama, akhirnya Musa bisa menguasai kota ini.<ref name="ReferenceL"/> |
||
=== Pembebasan Kota Gijon === |
=== Pembebasan Kota Gijon === |
||
Baris 297: | Baris 279: | ||
=== Meneruskan Pembebasan === |
=== Meneruskan Pembebasan === |
||
Musa dan Thariq meneruskan pembebasan menuju arah barat [[Al-Andalus]], tetapi nama kota dan urutan yang mereka bebaskan tidak diketahui. Setelah itu, mereka kembali ke [[Toledo, Ohio|Toledo]]<ref |
Musa dan Thariq meneruskan pembebasan menuju arah barat [[Al-Andalus]], tetapi nama kota dan urutan yang mereka bebaskan tidak diketahui. Setelah itu, mereka kembali ke [[Toledo, Ohio|Toledo]].<ref name="ReferenceH"/> |
||
== Status Wilayah Ceuta == |
== Status Wilayah Ceuta == |
||
Baris 305: | Baris 287: | ||
=== Politik === |
=== Politik === |
||
Thariq bin Ziyad diangkat menjadi gubernur [[Al-Andalus]] untuk sementara. Ia bersama [[Musa bin Nusayr]] menegakkan hukum Islam di seluruh penjuru [[Semenanjung Iberia]]<ref>Thomson, Ahmad dan Muhammad 'Ata' Ur Rahim. 2004. ''Islam Andalusia: Sejarah Kebangkitan dan Keruntuhan''. Gaya Media Pratama: Ciputat halaman 28</ref> |
Thariq bin Ziyad diangkat menjadi gubernur [[Al-Andalus]] untuk sementara. Ia bersama [[Musa bin Nusayr]] menegakkan hukum Islam di seluruh penjuru [[Semenanjung Iberia]].<ref>Thomson, Ahmad dan Muhammad 'Ata' Ur Rahim. 2004. ''Islam Andalusia: Sejarah Kebangkitan dan Keruntuhan''. Gaya Media Pratama: Ciputat halaman 28</ref> Para pemimpin yang sudah menandatangani perjanjian damai dengan pasukan Thariq wajib membayar pajak tahunan dan mengakui kekuatan kekhalifahan Islam. Sebagai imbalannya, mereka diizinkan memiliki pemerintahan yang independen. Mereka juga dilindungi seperti warga lainnya. |
||
Thariq juga berusaha menyelesaikan hak-hak yang sebelumnya dirampas oleh [[Roderikus|Roderick]], misalnya seperti kasus [[Witiza]]. Witiza adalah penguasa [[Semenanjung Iberia]] sebelum Roderick. Namun, pada tahun 710 M, Roderick mengadakan kudeta berdarah terhadap pemerintahan Witiza sehingga ia terbunuh. Harta-harta Witiza pun banyak yang dierebut. Pada [[pertempuran Guadalete]], pasukan pendukung Witiza yang direkrut oleh Roderick membelot ke Thariq. Pasukan Witiza sepakat akan membantu Thariq dengan imbalan Thariq memberikan hak mereka yang telah dirampas Roderick, yakni 3.000 peternakan<ref |
Thariq juga berusaha menyelesaikan hak-hak yang sebelumnya dirampas oleh [[Roderikus|Roderick]], misalnya seperti kasus [[Witiza]]. Witiza adalah penguasa [[Semenanjung Iberia]] sebelum Roderick. Namun, pada tahun 710 M, Roderick mengadakan kudeta berdarah terhadap pemerintahan Witiza sehingga ia terbunuh. Harta-harta Witiza pun banyak yang dierebut. Pada [[pertempuran Guadalete]], pasukan pendukung Witiza yang direkrut oleh Roderick membelot ke Thariq. Pasukan Witiza sepakat akan membantu Thariq dengan imbalan Thariq memberikan hak mereka yang telah dirampas Roderick, yakni 3.000 peternakan<ref name="ReferenceD"/> dan 1.000 desa.<ref>Alatas, Alwi. 2007. ''Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr''. Zikrul: Jakarta halaman 108</ref> |
||
Setelah pertempuran Guadalete selesai, anak-anak Witiza menemui Thariq dan meminta pelunasan janjinya. Thariq meminta mereka untuk menemui Musa bin Nusayr di Qayrawan, ia yang akan menyelesaikan urusan mereka. Thariq pun membantu menuliskan surat rekomendasi kepada Musa tentang kasus tersebut. Setelah membaca surat Musa dan penuturan anak-anak Witiza, Musa pun mengabulkan keinginan itu. Ia mengembalikan hak mereka yang telah dirampas oleh Roderick, yakni 3.000 peternakan dan 1.000 desa.<ref>Alatas, Alwi. 2007. ''Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr''. Zikrul: Jakarta halaman 107-108</ref> |
Setelah pertempuran Guadalete selesai, anak-anak Witiza menemui Thariq dan meminta pelunasan janjinya. Thariq meminta mereka untuk menemui Musa bin Nusayr di Qayrawan, ia yang akan menyelesaikan urusan mereka. Thariq pun membantu menuliskan surat rekomendasi kepada Musa tentang kasus tersebut. Setelah membaca surat Musa dan penuturan anak-anak Witiza, Musa pun mengabulkan keinginan itu. Ia mengembalikan hak mereka yang telah dirampas oleh Roderick, yakni 3.000 peternakan dan 1.000 desa.<ref>Alatas, Alwi. 2007. ''Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr''. Zikrul: Jakarta halaman 107-108</ref> |
||
=== Sosial-Ekonomi === |
=== Sosial-Ekonomi === |
||
Sebelum pembebasan [[Al-Andalus]], [[Visigoth]] |
Sebelum pembebasan [[Al-Andalus]], [[Visigoth]] mempraktikkan [[Latifundium]]. Itu adalah sebuah praktik pengolahan tanah yang pekerjanya adalah para budak, mirip seperti industri perkebunan pada zaman sekarang. Menurut David Levering Lewis, ekonomi Visigoth dibangun di atas perbudakan.<ref>Lewis, David Levering. 2008. ''The Greatness of Al-Andalus: Ketika Islam Mewarnai Peradaban Barat. ''Serambi: Jakarta halaman 180</ref> Setelah Thariq datang, tanah itu dibagi-bagi ke petani lokal. Sebagian besar budak juga dibebaskan atau mereka membebaskan diri mereka sendiri dengan tebusan (pada zaman [[Visigoth]], budak tidak diizinkan menebus diri mereka). |
||
Thariq juga membebankan pajak umum kepada seluruh masyarakat, baik ia [[Muslim]], [[Nasrani]], atau [[Yahudi]]. Khusus penduduk Nasrani dan Yahudi, ada pajak personal atau bila mereka tidak mampu, mereka menggantinya dengan mengikuti wajib militer. Pajak ini bertingkat sesuai tingkat profesionalitas mereka. Semakin profesional dan kaya, pajaknya semakin besar. Selain itu, ada pula kelompok masyarakat bebas pajak, mereka adalah: |
Thariq juga membebankan pajak umum kepada seluruh masyarakat, baik ia [[Muslim]], [[Nasrani]], atau [[Yahudi]]. Khusus penduduk Nasrani dan Yahudi, ada pajak personal atau bila mereka tidak mampu, mereka menggantinya dengan mengikuti wajib militer. Pajak ini bertingkat sesuai tingkat profesionalitas mereka. Semakin profesional dan kaya, pajaknya semakin besar. Selain itu, ada pula kelompok masyarakat bebas pajak, mereka adalah: |
||
Baris 321: | Baris 303: | ||
* Orang sakit |
* Orang sakit |
||
* Pengemis |
* Pengemis |
||
* Para budak<ref>Thomson, Ahmad dan Muhammad 'Ata' Ur Rahim. 2004. ''Islam Andalusia: Sejarah Kebangkitan dan Keruntuhan''. Gaya Media Pratama: Ciputat halaman 26</ref> |
* Para budak<ref name="Thomson 2004">Thomson, Ahmad dan Muhammad 'Ata' Ur Rahim. 2004. ''Islam Andalusia: Sejarah Kebangkitan dan Keruntuhan''. Gaya Media Pratama: Ciputat halaman 26</ref> |
||
=== Pelayo dari Asturias === |
=== Pelayo dari Asturias === |
||
[[Semenanjung Iberia]] sudah selesai dikuasai kecuali daerah [[Asturias]]. Ada seorang bangsawan [[Visigoth]] yang bernama [[Pelayo dari Asturias|Pelayo]], kemungkinan ia adalah pengawal pribadi [[Roderikus|Roderick]]. [[Pelayo dari Asturias|Pelayo]] berhasil meloloskan diri dari [[Pertempuran Guadalete]] dan menyusun pasukan kembali. Pada suatu hari mereka menyerang pasukan Thariq tetapi tidak berhasil. [[Pelayo dari Asturias|Pelayo]] dan pengikutnya terdesak hingga tinggal 30 orang laki-laki dan 10 orang perempuan. Mereka kemudian menyingkir ke daerah [[Covadonga]], daerah yang terjal dan berbukit-bukit. Pasukan Thariq terus mengepung mereka sampai [[Pelayo dari Asturias|Pelayo]] dan pengikutnya kelaparan. Mereka hanya mampu makan madu yang mereka kumpulkan dari pohon terdekat. |
[[Semenanjung Iberia]] sudah selesai dikuasai kecuali daerah [[Asturias]]. Ada seorang bangsawan [[Visigoth]] yang bernama [[Pelayo dari Asturias|Pelayo]], kemungkinan ia adalah pengawal pribadi [[Roderikus|Roderick]]. [[Pelayo dari Asturias|Pelayo]] berhasil meloloskan diri dari [[Pertempuran Guadalete]] dan menyusun pasukan kembali. Pada suatu hari mereka menyerang pasukan Thariq tetapi tidak berhasil. [[Pelayo dari Asturias|Pelayo]] dan pengikutnya terdesak hingga tinggal 30 orang laki-laki dan 10 orang perempuan. Mereka kemudian menyingkir ke daerah [[Covadonga]], daerah yang terjal dan berbukit-bukit. Pasukan Thariq terus mengepung mereka sampai [[Pelayo dari Asturias|Pelayo]] dan pengikutnya kelaparan. Mereka hanya mampu makan madu yang mereka kumpulkan dari pohon terdekat. |
||
Pasukan Thariq berpikir tidak perlu mengejar Pelayo lagi karena ia dan pengikutnya akan mati kelaparan sendiri. Oleh karena itulah, mereka kemudian meninggalkan [[Pelayo]] dan melupakan kejadian itu. Ini adalah kesalahan fatal Pasukan Thariq. Tanpa disangka, [[Pelayo dari Asturias|Pelayo]] berhasil bertahan dari kelaparan dan menyusun ulang kekuatannya kembali. [[Pelayo dari Asturias|Pelayo]] mendirikan Kejaraan [[Asturias]] dan menjadi cikal bakal kekuatan masa depan yang berhasil mengusir Kaum Muslimin dari [[Semenanjung Iberia]].<ref>Thomson, Ahmad dan Muhammad 'Ata' Ur Rahim. 2004. ''Islam Andalusia: Sejarah Kebangkitan dan Keruntuhan''. Gaya Media Pratama: Ciputat halaman 28-29</ref> |
Pasukan Thariq berpikir tidak perlu mengejar Pelayo lagi karena ia dan pengikutnya akan mati kelaparan sendiri. Oleh karena itulah, mereka kemudian meninggalkan [[Pelayo]] dan melupakan kejadian itu. Ini adalah kesalahan fatal Pasukan Thariq. Tanpa disangka, [[Pelayo dari Asturias|Pelayo]] berhasil bertahan dari kelaparan dan menyusun ulang kekuatannya kembali. [[Pelayo dari Asturias|Pelayo]] mendirikan Kejaraan [[Asturias]] dan menjadi cikal bakal kekuatan masa depan yang berhasil mengusir Kaum Muslimin dari [[Semenanjung Iberia]].<ref>Thomson, Ahmad dan Muhammad 'Ata' Ur Rahim. 2004. ''Islam Andalusia: Sejarah Kebangkitan dan Keruntuhan''. Gaya Media Pratama: Ciputat halaman 28-29</ref> |
||
Baris 331: | Baris 313: | ||
=== Kondisi Pra-Islam === |
=== Kondisi Pra-Islam === |
||
Awalnya, kondisi hubungan antaragama cukup baik di Visigoth. Namun, semua berubah ketika Dewan Toledo Ketujuh mendeklarasikan sebuah |
Awalnya, kondisi hubungan antaragama cukup baik di Visigoth. Namun, semua berubah ketika Dewan Toledo Ketujuh mendeklarasikan sebuah dekret, "Raja tidak akan menoleransi seorang pun yang tidak Katolik dalam kerajaannya".<ref>Lewis, David Levering. 2008. ''The Greatness of Al-Andalus: Ketika Islam Mewarnai Peradaban Barat. ''Serambi: Jakarta halaman 183-184</ref> Bangsa [[Yahudi]] dipaksa untuk pindah agama menjadi Katolik dan dijadikan budak sementara [[Unitarian|Kristen Unitarian]] dianggap bid'ah oleh kerajaan. Perayaan agama seperti Paskah, pelaksanaan hukum makanan, dan pernikahan agamais dilarang. Akhirnya, ribuan orang Yahudi banyak yang kabur ke [[Pyrennes]] di barat daya [[Prancis]]. Kaum [[Yahudi]] adalah kelompok yang paling tersiksa, oleh karena itu saat pasukan Thariq datang, mereka senang karena berarti [[Visigoth]] telah runtuh. Mereka juga membantu Thariq membukakan pintu gerbang kota.<ref>Lewis, David Levering. 2008. ''The Greatness of Al-Andalus: Ketika Islam Mewarnai Peradaban Barat. ''Serambi: Jakarta halaman 184-187</ref> |
||
=== Kondisi Setelah Pembebasan === |
=== Kondisi Setelah Pembebasan === |
||
Terdapat sebuah perjanjian damai yang banyak membicarakan tentang toleransi agama. Teks ini tertanggal 713 M, disusun oleh [[Abdul Aziz bin Musa]] dan [[Theodomir]]. Berikut adalah teksnya yang berhubungan dengan toleransi agama: |
Terdapat sebuah perjanjian damai yang banyak membicarakan tentang toleransi agama. Teks ini tertanggal 713 M, disusun oleh [[Abdul Aziz bin Musa]] dan [[Theodomir]]. Berikut adalah teksnya yang berhubungan dengan toleransi agama: |
||
* "''Umat Kristen diperbolehkan untuk tetap mempertahankan gereja-gereja dan biara-biara mereka, demikian pula kaum Yahudi diperbolehkan mempertahankan sinagog-sinagog mereka..''." |
* "''Umat Kristen diperbolehkan untuk tetap mempertahankan gereja-gereja dan biara-biara mereka, demikian pula kaum Yahudi diperbolehkan mempertahankan sinagog-sinagog mereka..''." |
||
⚫ | * ''"Komunitas-komunitas Kristen dan Yahudi tetap memegang dan menerapkan hak hukum otonom dalam setiap perselisihan yang tidak melibatkan hak-hak kaum Muslim. Mereka juga mempunyai pemimpin-pemimpin mereka sendiri, uskup-uskup, serta comite (bangsawan yang ditunjuk) untuk mewakili mereka dalam pemerintahan Muslim"''<ref name="Thomson 2004"/> |
||
⚫ | |||
⚫ | * ''"Komunitas-komunitas Kristen dan Yahudi tetap memegang dan menerapkan hak hukum otonom dalam setiap perselisihan yang tidak melibatkan hak-hak kaum Muslim. Mereka juga mempunyai pemimpin-pemimpin mereka sendiri, uskup-uskup, serta comite (bangsawan yang ditunjuk) untuk mewakili mereka dalam pemerintahan Muslim"''<ref |
||
⚫ | |||
Thariq dan pasukannya berusaha menegakkan toleransi agama dengan maksimal. Kelompok yang paling senang dengan kebijakan ini adalah [[Yahudi]], mengingat mereka sebelumnya begitu menderita di bawah tekanan [[Visigoth]]. Namun, selain Yahudi, kelompok Nasrani pun menunjukkan ketertarikan yang kuat. [[David Levering Lewis]] mengomentari masalah toleransi ini dengan berkata: |
Thariq dan pasukannya berusaha menegakkan toleransi agama dengan maksimal. Kelompok yang paling senang dengan kebijakan ini adalah [[Yahudi]], mengingat mereka sebelumnya begitu menderita di bawah tekanan [[Visigoth]]. Namun, selain Yahudi, kelompok Nasrani pun menunjukkan ketertarikan yang kuat. [[David Levering Lewis]] mengomentari masalah toleransi ini dengan berkata: |
||
"Tradisi kebebasan relatif dalam hal-hal sipil menjadi sangat dihormati di Al-Andalus, dengan hasil sangat baik sehingga banyak keturunan aristokrat dan rakyat Katolik mereka segera siap untuk tunduk kepada penguasa muslim sebagaimana orang-orang Yahudi dari Kordoba dan Sevilla"<ref |
"Tradisi kebebasan relatif dalam hal-hal sipil menjadi sangat dihormati di Al-Andalus, dengan hasil sangat baik sehingga banyak keturunan aristokrat dan rakyat Katolik mereka segera siap untuk tunduk kepada penguasa muslim sebagaimana orang-orang Yahudi dari Kordoba dan Sevilla"<ref name="ReferenceJ"/> |
||
== Perselisihan Thariq dengan Tokoh yang Lain == |
== Perselisihan Thariq dengan Tokoh yang Lain == |
||
Baris 347: | Baris 328: | ||
==== Kasus Pembebasan Al-Andalus ==== |
==== Kasus Pembebasan Al-Andalus ==== |
||
Setelah [[pertempuran Guadalete]], Musa mengirim surat kepada Thariq, memintanya untuk menunda pembebasan sampai ia tiba ke [[Al-Andalus]]. Namun, kali ini Thariq tidak menaati Musa. Pertimbangan Thariq adalah jika ia menunda pembebasan, maka [[Visigoth]] akan berhasil menyusun kekuatan dan menyerang balik pasukan Thariq. Oleh karena itulah, Thariq tetap melanjutkan pembebasan<ref |
Setelah [[pertempuran Guadalete]], Musa mengirim surat kepada Thariq, memintanya untuk menunda pembebasan sampai ia tiba ke [[Al-Andalus]]. Namun, kali ini Thariq tidak menaati Musa. Pertimbangan Thariq adalah jika ia menunda pembebasan, maka [[Visigoth]] akan berhasil menyusun kekuatan dan menyerang balik pasukan Thariq. Oleh karena itulah, Thariq tetap melanjutkan pembebasan.<ref name="ReferenceE"/> |
||
Saat Musa bertemu Thariq di Toledo, Musa masih ingat persoalan tersebut dan menjadi sangat marah. Ia memecut Thariq di depan pasukannya sendiri dan menjebloskannya ke penjara. Namun, Musa segera menyadari bahwa perilakunya ke Thariq sangat berlebihan. Akhirnya, Thariq dibebaskan dan diangkat kembali menjadi pemimpin pasukan. Kemudian, mereka berdua melanjutkan pembebasan terhadap [[Al-Andalus]].<ref>Alatas, Alwi. 2007. ''Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr''. Zikrul: Jakarta halaman 135-136</ref> |
Saat Musa bertemu Thariq di Toledo, Musa masih ingat persoalan tersebut dan menjadi sangat marah. Ia memecut Thariq di depan pasukannya sendiri dan menjebloskannya ke penjara. Namun, Musa segera menyadari bahwa perilakunya ke Thariq sangat berlebihan. Akhirnya, Thariq dibebaskan dan diangkat kembali menjadi pemimpin pasukan. Kemudian, mereka berdua melanjutkan pembebasan terhadap [[Al-Andalus]].<ref>Alatas, Alwi. 2007. ''Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr''. Zikrul: Jakarta halaman 135-136</ref> |
||
==== Kasus Meja Sulaiman ==== |
==== Kasus Meja Sulaiman ==== |
||
Thariq menemukan [[Meja Sulaiman]] di kota [[Medinat Al-Maida]]. Namun, Musa meminta Thariq untuk menyerahkan [[Meja Sulaiman]] dan seluruh harta rampasan perang kepadanya. Thariq pun memotong salah satu kaki meja dan menyembunyikannya. Saat Musa bertanya soal kaki meja yang hilang, Thariq berkata saat ditemukan memang sudah seperti itu. Musa pun mengklaim ke [[Al-Walid bin Abdul-Malik|Al-Walid]] bahwa ia yang menemukan Meja Sulaiman dan harta rampasan yang lain. |
Thariq menemukan [[Meja Sulaiman]] di kota [[Medinat Al-Maida]]. Namun, Musa meminta Thariq untuk menyerahkan [[Meja Sulaiman]] dan seluruh harta rampasan perang kepadanya. Thariq pun memotong salah satu kaki meja dan menyembunyikannya. Saat Musa bertanya soal kaki meja yang hilang, Thariq berkata saat ditemukan memang sudah seperti itu. Musa pun mengklaim ke [[Al-Walid bin Abdul-Malik|Al-Walid]] bahwa ia yang menemukan Meja Sulaiman dan harta rampasan yang lain. |
||
Ketika Musa dan Thariq dipanggil ke [[Damaskus]] untuk menyerahkan harta rampasan, Khalifah [[Sulaiman bin Abdul-Malik|Sulaiman bin Abdul Malik]] (Al-Walid sudah meninggal sebelum sidang kasus Meja Sulaiman dilangsungkan) bertanya mengapa kaki Meja Sulaiman terpotong. Musa berkata memang sudah terpotong seperti itu saat ia temukan. Saat itulah Thariq mengeluarkan kaki meja yang sebelummnya telah ia potong. Ini menunjukkan bahwa Thariq-lah sebenarnya yang menemukan [[Meja Sulaiman]]. Khalifah [[Sulaiman bin Abdul-Malik|Sulaiman bin Abdul Malik]] pun marah dan menghukum Musa.<ref>Alatas, Alwi. 2007. ''Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr''. Zikrul: Jakarta halaman 143-144</ref> |
Ketika Musa dan Thariq dipanggil ke [[Damaskus]] untuk menyerahkan harta rampasan, Khalifah [[Sulaiman bin Abdul-Malik|Sulaiman bin Abdul Malik]] (Al-Walid sudah meninggal sebelum sidang kasus Meja Sulaiman dilangsungkan) bertanya mengapa kaki Meja Sulaiman terpotong. Musa berkata memang sudah terpotong seperti itu saat ia temukan. Saat itulah Thariq mengeluarkan kaki meja yang sebelummnya telah ia potong. Ini menunjukkan bahwa Thariq-lah sebenarnya yang menemukan [[Meja Sulaiman]]. Khalifah [[Sulaiman bin Abdul-Malik|Sulaiman bin Abdul Malik]] pun marah dan menghukum Musa.<ref>Alatas, Alwi. 2007. ''Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr''. Zikrul: Jakarta halaman 143-144</ref> |
||
=== Perselisihan Thariq-Rughyet === |
=== Perselisihan Thariq-Rughyet === |
||
Menurut [[Alwi Alatas]], Thariq sempat berselisih dengan Rughyet. Saat Thariq telah kembali ke Damaskus, khalifah [[Sulaiman bin Abdul-Malik|Sulaiman bin Abdul Malik]] memanggil Rughyet untuk meminta pendapatnya bagaimana kalau ia melanjutkan pengangkatan Thariq menjadi gubernur Al-Andalus. |
Menurut [[Alwi Alatas]], Thariq sempat berselisih dengan Rughyet. Saat Thariq telah kembali ke Damaskus, khalifah [[Sulaiman bin Abdul-Malik|Sulaiman bin Abdul Malik]] memanggil Rughyet untuk meminta pendapatnya bagaimana kalau ia melanjutkan pengangkatan Thariq menjadi gubernur Al-Andalus. |
||
Rughyet menolaknya dan mengatakan bahwa itu terlalu berbahaya, sebab |
Rughyet menolaknya dan mengatakan bahwa itu terlalu berbahaya, sebab |
||
"Andaikata Thariq meminta rakyat [[Al-Andalus]] untuk shalat tidak menghadap Ka'bah, tentulah mereka akan mematuhinya", kata Rughyet. |
"Andaikata Thariq meminta rakyat [[Al-Andalus]] untuk shalat tidak menghadap Ka'bah, tentulah mereka akan mematuhinya", kata Rughyet. |
||
Baris 370: | Baris 351: | ||
== Tahun-Tahun Akhir Thariq bin Ziyad == |
== Tahun-Tahun Akhir Thariq bin Ziyad == |
||
Setelah beberapa saat menjadi gubernur [[Al-Andalus]], Thariq bin Ziyad dipanggil kembali oleh khalifah [[Al-Walid bin Abdul-Malik|Al-Walid]] ke [[Damaskus]]. Ia berangkat bersama Musa bin |
Setelah beberapa saat menjadi gubernur [[Al-Andalus]], Thariq bin Ziyad dipanggil kembali oleh khalifah [[Al-Walid bin Abdul-Malik|Al-Walid]] ke [[Damaskus]]. Ia berangkat bersama Musa bin Nushair pada September 714 M.<ref>Lewis, David Levering. 2008. ''The Greatness of Al-Andalus: Ketika Islam Mewarnai Peradaban Barat. ''Serambi: Jakarta halaman 208</ref> Tahun-tahun akhir hidup Thariq bin Ziyad masih penuh misteri dan belum diketahui. Ia wafat tahun 720 M di [[Damaskus]].<ref>Alatas, Alwi. 2007. ''Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr''. Zikrul: Jakarta halaman 149</ref> |
||
== Quotes tentang Thariq bin Ziyad == |
== Quotes tentang Thariq bin Ziyad == |
||
* "Thariq adalah orang yang pemberani, gagah, lebih mencintai pertempuran dibandingkan harta benda" ([[Henry Coppee]])<ref>Henry Coppee. ''History of the Conquest of Spain by the Arab-Moors: With a Sketch of the Civilization which They Achieved, and Imparted to Europe'' halaman 343 |
* "Thariq adalah orang yang pemberani, gagah, lebih mencintai pertempuran dibandingkan harta benda" ([[Henry Coppee]])<ref>Henry Coppee. ''History of the Conquest of Spain by the Arab-Moors: With a Sketch of the Civilization which They Achieved, and Imparted to Europe'' halaman 343 |
||
</ref> |
</ref> |
||
Baris 379: | Baris 361: | ||
== Quotes tentang Pembebasan Al-Andalus == |
== Quotes tentang Pembebasan Al-Andalus == |
||
* "Pada malam kedatangan Islam di benua Eropa, peradaban Eropa hanya -dan memang, tak lebih dari- sebuah kemungkinan...Yang memberi janji kebangkitan kembali Eropa justru adalah peradaban baru umat Islam yang hendak ditransfer oleh Thariq bin Ziyad dan beberapa ribu prajurit Berbernya dari Afrika Utara ke Hispania" ([[David Levering Lewis]])<ref>Lewis, David Levering. 2008. ''The Greatness of Al-Andalus: Ketika Islam Mewarnai Peradaban Barat. ''Serambi: Jakarta halaman 172 dan 215</ref> |
* "Pada malam kedatangan Islam di benua Eropa, peradaban Eropa hanya -dan memang, tak lebih dari- sebuah kemungkinan...Yang memberi janji kebangkitan kembali Eropa justru adalah peradaban baru umat Islam yang hendak ditransfer oleh Thariq bin Ziyad dan beberapa ribu prajurit Berbernya dari Afrika Utara ke Hispania" ([[David Levering Lewis]])<ref>Lewis, David Levering. 2008. ''The Greatness of Al-Andalus: Ketika Islam Mewarnai Peradaban Barat. ''Serambi: Jakarta halaman 172 dan 215</ref> |
||
* "Saat cahaya kebenaran menyinari Spanyol, realitas otentik negeri ini terungkap dalam alur yang paling terang" ([[Americo Castro]])<ref>Thomson, Ahmad dan Muhammad 'Ata' Ur Rahim. 2004. ''Islam Andalusia: Sejarah Kebangkitan dan Keruntuhan''. Gaya Media Pratama: Ciputat halaman VII</ref> |
* "Saat cahaya kebenaran menyinari Spanyol, realitas otentik negeri ini terungkap dalam alur yang paling terang" ([[Americo Castro]])<ref>Thomson, Ahmad dan Muhammad 'Ata' Ur Rahim. 2004. ''Islam Andalusia: Sejarah Kebangkitan dan Keruntuhan''. Gaya Media Pratama: Ciputat halaman VII</ref> |
||
* "Mereka (Visigoth) segera digantikan oleh 'Elang-Elang Arab dan Afrika' yang tidak hanya merebut Semenanjung Iberia dari tangan bangsa Visigoth, tetapi juga mengukir salah satu mozaik terindah dalam peradaban dunia" ([[Alwi Alatas]])<ref>Alatas, Alwi. 2007. ''Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr''. Zikrul: Jakarta halaman 67</ref> |
* "Mereka (Visigoth) segera digantikan oleh 'Elang-Elang Arab dan Afrika' yang tidak hanya merebut Semenanjung Iberia dari tangan bangsa Visigoth, tetapi juga mengukir salah satu mozaik terindah dalam peradaban dunia" ([[Alwi Alatas]])<ref>Alatas, Alwi. 2007. ''Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr''. Zikrul: Jakarta halaman 67</ref> |
||
== Lihat pula == |
== Lihat pula == |
||
* [[Pertempuran Guadalete|Penaklukan Spanyol dan Portugal oleh Bani Umayyah]] |
* [[Pertempuran Guadalete|Penaklukan Spanyol dan Portugal oleh Bani Umayyah]] |
||
* [[Al-Andalus]] |
* [[Al-Andalus]] |
||
Baris 388: | Baris 372: | ||
* [[Al-Hurr bin Abdurrahman Ats-Tsaqafi|Al-Hurr bin Abdurrahman]] |
* [[Al-Hurr bin Abdurrahman Ats-Tsaqafi|Al-Hurr bin Abdurrahman]] |
||
* [[Roderic]] |
* [[Roderic]] |
||
* [[Musa bin |
* [[Musa bin Nusair]] |
||
* [[Tharif bin Malik]] |
* [[Tharif bin Malik]] |
||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
{{reflist|2}} |
{{reflist|2}} |
||
== Bacaan lanjutan == |
== Bacaan lanjutan == |
||
* Alatas, Alwi. 2007. ''Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr''. Zikrul: Jakarta. |
* Alatas, Alwi. 2007. ''Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr''. Zikrul: Jakarta. |
||
* Coppee, Henry. 1881. ''History of the Conquest of Spain by the Arab-Moors: With a Sketch of the Civilization which They Achieved, and Imparted to Europe''. Little Brown & Company: Boston. |
* Coppee, Henry. 1881. ''History of the Conquest of Spain by the Arab-Moors: With a Sketch of the Civilization which They Achieved, and Imparted to Europe''. Little Brown & Company: Boston. |
||
Baris 401: | Baris 387: | ||
== Pranala luar == |
== Pranala luar == |
||
* {{en}} [http://www.fordham.edu/halsall/source/711Tarik1.html Tarik's Address to His Soldiers, 711 CE, from ''The Breath of Perfumes''] |
* {{en}} [http://www.fordham.edu/halsall/source/711Tarik1.html Tarik's Address to His Soldiers, 711 CE, from ''The Breath of Perfumes''] |
||
* {{en}} Ibn Abd-el-Hakem, [http://www.fordham.edu/halsall/source/conqspain.html Medieval Sourcebook: ''The Islamic Conquest of Spain''] |
* {{en}} Ibn Abd-el-Hakem, [http://www.fordham.edu/halsall/source/conqspain.html Medieval Sourcebook: ''The Islamic Conquest of Spain''] |
||
* {{en}} Edward Gibbon, [http://etext.library.adelaide.edu.au/g/gibbon/edward/g43d/chapter51.html ''History of the Decline and Fall of the Roman Empire''] Chapter 51 |
* {{en}} Edward Gibbon, [http://etext.library.adelaide.edu.au/g/gibbon/edward/g43d/chapter51.html ''History of the Decline and Fall of the Roman Empire''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20050721060321/http://etext.library.adelaide.edu.au/g/gibbon/edward/g43d/chapter51.html |date=2005-07-21 }} Chapter 51 |
||
* {{en}} [http://www.nadorama.com/content/view/106/51/ Article: Tariq ibnu zeyad in tha mazight(Berber: Rif)] |
* {{en}} [http://www.nadorama.com/content/view/106/51/ Article: Tariq ibnu zeyad in tha mazight(Berber: Rif)] |
||
{{Bani Umayyah}} |
{{Bani Umayyah}} |
||
<!--anda dapat berkontribusi dalam pelacakan artikel biografi tokoh muslim di wikipedia dengan menambahkan templat ini pada halaman tokoh muslim yang belum terhimpun di dalam kategori pelacakan --Kategori:Semua artikel biografi tokoh muslim -- Lihat Templat:Lifetime-Tokoh-Muslim --> |
|||
{{Lifetime-Tokoh-Muslim |
|||
|sort = {{PAGENAME}} |
|||
|hari_lahir = |
|||
|tgl_lahir_h = |
|||
|tgl_lahir_m = |
|||
|bln_lahir_h = |
|||
|bln_lahir_m = |
|||
|thn_lahir_h = |
|||
|thn_lahir_m = 670 |
|||
|tempat_lahir = |
|||
|status_hidup_wafat = WAFAT |
|||
|sebab_wafat = |
|||
|tempat_wafat = Damaskus |
|||
|hari_wafat = |
|||
|tgl_wafat_h = |
|||
|tgl_wafat_m = |
|||
|bln_wafat_h = |
|||
|bln_wafat_m = |
|||
|thn_wafat_h = |
|||
|thn_wafat_m = 720 |
|||
|tempat_makam = |
|||
}} |
|||
{{Authority control}} |
|||
[[Kategori:Tokoh Maroko]] |
[[Kategori:Tokoh Maroko]] |
||
[[Kategori:Kematian 720]] |
[[Kategori:Kematian 720]] |
||
[[Kategori:Al-Andalus]] |
[[Kategori:Al-Andalus]] |
||
{{Link GA|ar}} |
Revisi terkini sejak 22 Januari 2024 04.07
Thariq bin Ziyad | |
---|---|
Julukan | Taric el Tuerto[1](Taric yang memiliki satu mata) |
Lahir | 670[2] |
Meninggal | 720 |
Pengabdian | Kekhalifahan Umayyah |
Komandan | 7.000–12.000 tentara |
Perang/pertempuran |
Thariq bin Ziyad (bahasa Arab: طارق بن زياد), dikenal dalam sejarah Spanyol sebagai legenda dengan sebutan Taric el Tuerto adalah seorang komandan militer dari dinasti Umayyah yang memimpin penaklukan muslim atas wilayah Al-Andalus (Spanyol, Portugal, Andorra, Gibraltar dan sekitarnya) pada tahun 711 M.
Musim panas tahun 711 M (92 H), Thariq bin Ziyad berangkat menuju Al-Andalus. Pada tanggal 29 April 711, pasukan Thariq mendarat di Gibraltar (nama Gibraltar berasal dari bahasa Arab, Jabal Tariq yang artinya Gunung Thariq).
Pasukan Tariq menyerbu wilayah Andalusia dan di musim panas tahun 711 berhasil meraih kemenangan yang menentukan atas kerajaan Visigoth, di mana rajanya, Roderick terbunuh pada tanggal 19 Juli 711 dalam pertempuran Guadalete. Setelah itu, Thariq menjadi gubernur wilayah Andalusia sebelum akhirnya dipanggil pulang ke Damaskus oleh Khalifah Walid I.
Tahun-tahun Awal
[sunting | sunting sumber]Asal Usul Thariq bin Ziyad
[sunting | sunting sumber]Asal usul Thariq tidak diketahui secara pasti. Menurut sejarawan Syauqi Abu Khalil dan dikutip oleh Alwi Alatas, ada yang menyebutnya sebagai keturunan dari Bani Hamdan dari Persia, atau dari suku Lakhm. Ada juga yang menyebutkan Thariq berasal dari bangsa Vandal. Namun, banyak sejarawan yang menganggap dia keturunan dari bangsa Berber. Menurut Alwi Alatas, Thariq berasal dari keluarga muslim dan sejak kecil telah dididik secara Islam oleh ayahnya pada masa kekuasaan Uqbah bin Nafi' di Ifriqiya.
Menurut pendapat lain, Thariq bin Ziyad adalah bekas budak Musa bin Nushair. Musa membebaskannya setelah melihat potensi Thariq, kemudian menempatkannya di pasukannya. Bisa jadi Thariq bin Ziyad sudah berada di pasukan Musa bin Nushair saat Musa baru tiba di Qayrawan. Namun, saat itu Thariq belum dikenal dengan luas.[2]
Beberapa sejarawan mencatat bahwa Thariq memiliki beberapa versi nama:
- Al-Idrisi, geografer Muslim dari abad ke-12, menyebut nama Thariq dengan Thariq bin Abdullah bin Wanamu al-Zanati
- Ibnu Idhari menyebut nama lengkap Thariq adalah Thāriq bin Zīyād bin Abdullah bin Walghū bin Warfajūm bin Nabarghāsan bin Walhāṣ bin Yaṭūfat bin Nafzāw
- Ibnu Idhari juga menyebut nama lengkapnya dengan Tāriq bin Zīyād bin Abdullah bin Rafhū bin Warfajūm bin Yanzghāsan bin Walhāṣ bin Yaṭūfat bin Nafzāw.[butuh rujukan]
Ciri-Ciri Thariq
[sunting | sunting sumber]Thariq adalah lelaki dengan kening yang menonjol dan memiliki tahi lalat hitam yang ditumbuhi rambut pada pundak kirinya.[3]
Legenda Kedatangan Thariq
[sunting | sunting sumber]Setidaknya ada dua legenda tentang kedatangan Thariq bin Ziyad ke Al-Andalus. Legenda itu sebagai berikut:
Legenda Wanita Tua
[sunting | sunting sumber]Saat Thariq baru membebaskan Kota Algeciras, ada seorang wanita tua yang meminta untuk bertemu Thariq. Setelah diizinkan oleh Thariq, wanita tua ini menuturknan kisahnya bahwa ia dulu memiliki seorang suami. Suaminya selalu mengatakan bahwa suatu hari nanti, negeri ini akan ditaklukkan oleh seorang jenderal asing. Jenderal ini memiliki kening yang menonjol dan tahi lalat hitam yang ditumbuhi rambut pada pundak kirinya. Mendengar itu, Thariq segera membuka pundak bagian kirinya yang ternyata memang memiliki tanda yang sama seperti yang dituturkan wanita tersebut. Pasukan Thariq pun kagum.[4]
Legenda Istana 27 Gembok
[sunting | sunting sumber]Kerajaan Visigoth memiliki satu istana yang sangat indah di Toledo dan memiliki 27 gembok. Raja-raja sebelumnya selalu berpesan bahwa apapun yang terjadi, istana itu tidak boleh dimasuki satu orang pun. Setiap raja yang baru bahkan menambahkan satu gembok sehingga ada 27 gembok. Saat Roderick naik tahta, ia sangat penasaran dengan isi istana itu. Pada suatu hari, ia membongkar semua gembok yang ada dan memasuki istana itu. Ternyata, di dalam istana itu terdapat sebuah ruangan lagi yang dikunci. Setelah membongkar kunci ruangan itu, Roderick kembali memasuki ruangan yang lebih dalam lagi.
Ternyata di dalam ruangan itu ada sebuah perkamen yang berisi lukisan orang-orang yang sedang menunggang kuda. Mereka memakai baju yang kasar, penuh debu, memakai serban di kepalanya, dan pedang mereka melengkung. Di sana juga terdapat sebuah tulisan,
"Kapan pun ruang perlindungan ini dilanggar dan mantra yang terdapat pada guci ini dilanggar, orang-orang yang terlukis pada guci ini akan menyerbu Andalusia, menggulingkan singgasana rajanya, serta menduduki seluruh negeri"
Roderick ketakutan setelah membaca itu dan meyakini bahwa bencana akan menimpa dirinya.[5]
Persiapan Pembebasan Al-Andalus
[sunting | sunting sumber]Kisah Julian dan Putrinya
[sunting | sunting sumber]Julian adalah penguasa Ceuta. Dia menandatangani perjanjian damai dengan Kekhalifahan melalui Musa bin Nusayr. Julian memiliki seorang putri sangat cantik yang bernama Florinda.[6] Demi hubungan yang baik dengan Visigoth, Florinda dikirim ke istana Roderick untuk belajar. Roderick tertarik dan ingin menikahi Florinda, tetapi Florinda menolaknya. Roderick yang marah kemudian menghamili Florinda dan mengancamnya agar ia tak memberitahu siapa-siapa kejadian tersebut. Namun, berkat kecerdasannya, Florinda berhasil menyelundupkan sebuah surat ke luar istana Roderick dan mengirimnya ke Julian, ayahnya, memberitahu apa yang terjadi.
Julian sangat marah dan bersumpah untuk menghancurkan Roderick. Ia segera menuju istana Roderick untuk mengambil Florinda. Julian mengarang cerita bahwa istrinya sedang sakit keras dan berharap Florinda ada di samping ibunya untuk menjaganya. Mendengar itu, Roderick pun mempersilakan Florinda pulang bersama ayahnya. Setelah berhasil mengamankan Florinda di istana Ceuta, Julian menuju kediaman Musa bin Nusayr, memintanya untuk menyerang Visigoth.
Awalnya, Musa menolaknya karena saat itu Semenanjung Iberia belum dikenal di kalangan kaum muslimin. Namun, Julian terus mendesaknya. Akhirnya, Musa meminta Julian untuk menyerang Semenanjung Iberia dengan pasukan kecil untuk menunjukkan keseriusannya. Julian melaksanakan perintah itu. Ia membawa dua kapal dan menyerang Algeciras. Keesokannya, ia berhasil pulang dan menunjukkan harta rampasan perang kepada Musa bin Nusayr dalam jumlah yang banyak. Musa pun mempercayai Julian.[7]
Mengirim Surat Kepada Khalifah
[sunting | sunting sumber]Musa segera bergerak cepat dengan mengirimkan surat kepada khalifah Al-Walid di Damaskus, meminta izin untuk membebaskan Semenanjung Iberia. Jawaban dari Al-Walid pun datang,
"Hendaknya kirim dulu pasukan kecil ke negeri itu sehingga mereka bisa menyerangnya dan membawa berita kepadamu tentang apa-apa yang terdapat di negeri tersebut. Hati-hatilah! Jangan sampai kaum muslimin musnah oleh teror dan bahaya lautan."
Musa bin Nusayr mengirim balasannya,
"Ini bukan lautan, tetapi hanya terusan sempit. Pantainya terlihat di kejauhan."
Al-Walid kembali membalas suratnya,
"Tidak apa-apa. Tetaplah kirim pasukan pendahuluan ke sana!"[7]
Pasukan Ekspedisi
[sunting | sunting sumber]Setelah mendapatkan izin dari khalifah, Musa bin Nusayr mengirim pasukan ekspedisi awal ke wilayah Semenanjung Iberia. Pasukan ini dipimpin oleh Tarif bin Malik (Tarif Abu Zar'ah bin Malik Al-Mughaferi). Tarif bin Malik memimpin 500 tentara yang di dalamnya ada 100 penunggang kuda. Tarif berangkat dengan menggunakan empat buah kapal. Mereka mendarat di pulau paling selatan Semenanjung Iberia. Kelak, pulau ini akan dinamakan kota Tarifa yang berasal dari nama Tarif bin Malik.
Tarif segera melaksanakan perintah Musa bin Nusayr untuk menyerang daerah terdekat dari tempatnya berlabuh. Setelah berhasil, Tarif kembali ke Musa bin Nusayr dan membawakan harta rampasan perang yang banyak. Ia juga menyebut negeri itu dengan sebutan Jazirat al-Khadra (pulau yang hijau) untuk menyebut Semenanjung Iberia.[8]
Pembebasan Dimulai
[sunting | sunting sumber]Pasukan Berangkat
[sunting | sunting sumber]Musa bin Nusayr menunjuk Thariq bin Ziyad untuk memimpin pembebasan ini. Thariq membawa 12.000 pasukan yang mayoritasnya adalah bangsa Berber. Hanya 300 orang dari bangsa Arab dan 700 orang dari bangsa Afrika. Julian dari Ceute bertugas sebagai intel dan penunjuk jalan pasukan. Para pasukan pun berangkat dari Ceuta menggunakan kapal Julian untuk menyamar. Pengangkutan pasukan dilakukan secara bolak-balik pada malam hari supaya tidak mencurigakan.[9]
Sesaat sebelum berlabuh, Thariq memutuskan untuk tidur sebentar. Dalam tidurnya, ia bermimpi bertemu dengan Nabi Muhammad yang dikelilingi orang-orang Muhajirin dan Anshar. Mereka membawa pedang yang terhunus. Lalu, Nabi Muhammad bersabda kepada Thariq:
"Janganlah gentar, wahai Thariq. Sempurnakan apa yang ditakdirkan bagimu untuk melakukannya!"
Kemudian Thariq terbangun dan merasa yakin kemenangan ada di pihaknya. Ia memberitahukan mimpi ini kepada prajurit-prajurit muslim yang ada di kapal bersamanya.[10]
Awalnya Thariq ingin mendarat di Algeciras tetapi tidak jadi karena kota itu dijaga oleh pasukan Visigoth. Akhirnya, Thariq dan pasukannya mendarat di Calpe, arah timur Algeciras. Kelak, Calpe diubah namanya menjadi Jabal Al-Fatah (Gunung Kemenangan). Namun, tempat itu lebih dikenal dengan nama Jabal Tariq atau Gibraltar.
Jenderal Perang
[sunting | sunting sumber]Thariq membawa jenderal-jenderal perang tangguh, yakni:
- Tarif bin Malik[9]
- Mughyet ar-Rumi.[9] Dia adalah seorang mualaf dari Yunani dan berkebangsaan Romawi (Eropa)[11]
- Abdul Malik al-Moafir[3]
- Kaula al-Yahudi[12] (bergabung belakangan)
Pembakaran kapal
[sunting | sunting sumber]Menurut sejarah barat, kemenangan pasukan muslim dalam penaklukan Andalusia banyak dipengaruhi oleh semangat juang yang berhasil dikobarkan oleh Thariq dimana dia memerintahkan untuk membakar semua kapal sehingga tidak ada jalan untuk melarikan diri selain bertempur habis-habisan melawan musuh sampai meraih kemenangan atau mati sebagai syuhada. Thariq bin Ziyad merupakan sosok pahlawan yang mampu membawa kejayaan Islam di masanya. Namun kisah pembakaran kapal ini masih diperdebatkan,karena kisah ini belum ada periwayatan yang shahih. Umat Islam yang memiliki keistimewaan dengan ilmu jarh wa ta’dil (ilmu yang meneliti tentag periwayatan) menimbang bahwa seorang periwayat haruslah orang-orang yang terpercaya. Dan tidak ada seorang pun yang terpercaya dari kalangan umat Islam yang meriwayatkan kisah ini. Kisah ini diriwayatkan dari riwayat orang-orang Eropa yang menulis tentang peristiwa Perang Sidonia atau Perang Lembah Barbath.
Read more https://kisahmuslim.com/4219-benarkah-thariq-bin-ziyad-membakar-kapalnya-saat-menyerang-spanyol.html
Syair Thariq bin Ziyad
[sunting | sunting sumber]Menurut Alwi Alatas, Thariq juga mengumandangkan sebuah syair untuk menyemangati pasukannya:
Kita telah mengendarai kapal yang kita
persiapkan untuk penyeberangan kita
Dan Allah hendak membeli jiwa, harta,
Dan keluarga kita dengan surga
Sungguh benar bahwa tak ada
Yang begitu kita harapkan di dunia ini
Sebagaimana juga tak penting bagi kita
Bagaimana menjumpai ajal saat memperoleh
Harga yang sedemikian didambakan"[13]
Pembebasan Al-Andalus Tahap Pertama
[sunting | sunting sumber]Catatan: banyak pendapat mengenai urutan pembebasan kota demi kota yang dilakukan Thariq, Musa, dan pasukannya. Urutan pembebasan dalam artikel ini hanyalah satu versi di antara banyak versi lain.
Pembebasan Kota Cartagena
[sunting | sunting sumber]Kota pertama yang dibebaskan Thariq adalah Cartagena. Kota itu tidak jauh dari Gibraltar.[3] Thariq mengirim pasukan yang dipimpin oleh Abdul Malik al-Moafir. Setelah berhasil dibebaskan, nama kota itu sempat diganti menjadi Qartayannat al-Halfa.
Pembebasan Kota Algeciras
[sunting | sunting sumber]Kota selanjutnya yang dibebaskan Thariq adalah Algeciras. Abdul Malik al-Moafir ditugaskan oleh Thariq menjadi pengawas kota ini sementara Thariq melanjutkan pembebasannya ke kota-kota lain.[3]
Pertempuran dengan Theodomir
[sunting | sunting sumber]Theodomir (Arab: Tudmir) adalah penjaga kerajaan Visigoth bagian selatan. Pasukannya menghadang Thariq dan mereka bertempur dengan hebat. Pasukan Theodomir kalah, kemudian ia mengirim surat kepada Roderick yang menuturkan bahwa Visigoth telah diserang. Namun, Theodomir sendiri selamat dan kelak ia akan berhadapan dengan pasukan kaum muslimin untuk kedua kalinya[3]
Pertempuran Guadalete
[sunting | sunting sumber]Setelah membaca surat dari Theodomir, Roderick yang saat itu sedang berperang dengan Basque segera menghentikan perangnya dan menuju Kordoba.[14] Di sana Roderick menyusun kekuatan untuk menghadang Thariq. Dia meminta bantuan dari Witiza, para gubernurnya, dan budak-budak yang ia miliki sehingga ia berhasil mengumpulkan 40.000-100.000 prajurit.[15] Sementara itu, pasukan Thariq berjumlah 7.000-12.000 prajurit untuk melawan Roderick.[16] Setelah melalui pertempuran yang sengit, Roderick kalah dan terbunuh. Pertempuran ini dikenal dengan sebutan Pertempuran Guadalete, pertempuran Guadalquivir,[17] atau pertempuran Wadi Lakka.[18] Pelayo adalah seorang bangsawan Visigoth yang berhasil lolos dari pertempuran Guadalete. Kelak ia bersembunyi di pegunungan, menyusun kekuatan untuk merebut Al-Andalus kembali, dan berhasil melakukannya 800 tahun kemudian.
Pembebasan Kota Sidonia
[sunting | sunting sumber]Musa bin Nushair mengirim surat kepada Thariq, memintanya untuk menunda pembebasan. Ia ingin pergi ke Semenanjung Iberia dan terlibat langsung dalam pembebasan. Namun, Thariq memiliki pertimbangan lain. Jika pembebasan ditunda, diperkirakan Visigoth akan berhasil membangun kekuatannya kembali. Oleh karena itulah, setelah pertempuran Guadalete selesai, Thariq melanjutkan pembebasannya terhadap kota-kota lain. Salah satunya adalah Sidonia. Di zaman Spanyol modern, kota ini dikenal dengan nama kota Medina-Sidonia. Pembebasan kota ini dibantu oleh orang Yahudi yang sebelumnya ditindas oleh Visigoth. Mereka berlarian membuka pintu gerbang kota untuk menyambut pasukan Thariq bin Ziyad.[19]
Pembebasan Kota Moron
[sunting | sunting sumber]Setelah pembebasan Sidonia, Thariq melanjutkannya ke kota Moron. Sama seperti Sidonia, pembebasan Moron pun dibantu oleh orang Yahudi. Kemudian, Thariq menyerahkan kepemimpinan kota sementara kepada orang-orang Yahudi sementara ia melanjutkan pembebasan.[19] Pada zaman kuno, kota ini bernama Mawror. Di zaman modern, kota Moron berganti nama menjadi Moron de la Frontera.[20]
Pembebasan Kota Carmona
[sunting | sunting sumber]Setelah pembebasan Moron, Thariq kembali melaju membebaskan kota Carmona.[19]
Pembebasan Kota Alcalá de Guadaíra
[sunting | sunting sumber]Setelah Carmona berhasil dibuka, Thariq dan pasukannya melaju ke Kota Alcala de Guadaira.[21] Ia juga dapat mengalahkan kota ini dengan mudah.[22]
Pembebasan Kota Guadalajara
[sunting | sunting sumber]Thariq menuju kota Guadalajara dan berhasil menembus kota tersebut.[23]
Pembebasan Kota Ecija
[sunting | sunting sumber]Selanjutnya, Thariq membebaskan kota Ecija. Pasukan Thariq berhasil menangkap gubernur Ecija dan menawarkan sebuah kesepakatan damai. Kesepakatannya adalah gubernur harus menyerahkan Ecija dan menyerahkan pajak secara rutin. Sebagai imbalannya, ia akan tetap dibiarkan memerintah Ecija.[24]
Pembebasan Kota Kordoba
[sunting | sunting sumber]Thariq mengirim Mughyet ar-Rumi dan 700 pasukan berkuda untuk membebaskan Kordoba. Ternyata, Kordoba dipertahankan oleh 400 tentara yang sangat kuat dan memiliki pasokan air yang banyak. Dengan pertempuran sengit, Mughyet berhasil menembus benteng kota dan merebut seluruh kota. Seluruh pasukan Kordoba yang tersisa berlindung ke sebuah gereja di barat kota dengan pasokan air tak terbatas yang mengalir dari gunung. Setelah mengepung pasukan Kordoba selama 3 bulan, Mughyet mengutus Rabah, seorang dari bangsa Afrika, untuk menyusup ke gereja. Para prajurit Kordoba menangkap Rabah dan bingung mengapa kulitnya hitam, tidak seperti mereka yang putih. Rabah berhasil meloloskan diri dengan sebuah siasat dan memberitahu posisi pasokan air. Mughyet segera memerintahkan untuk memutus pasokan air tersebut. Pasukan Kordoba yang tidak mampu bertahan dari kehausan akhirnya melakukan bunuh diri massal dengan membakar gereja tempat mereka berlindung. Akhirnya, Mughyet berhasil membebaskan Kordoba dengan susah payah.[25]
Pembebasan Kota Granada
[sunting | sunting sumber]Pasukan pembebasan Granada diberangkatkan bersamaan dengan pasukan Mughyet. Tanpa memakan waktu lama, Granada pun dapat dibebaskan.[26]
Pembebasan Kota Almunecar
[sunting | sunting sumber]Pasukan Thariq kemudian menuju Kota Almunecar. Ia tidak menemui kesulitan berarti dalam membuka Almunecar.[27]
Pembebasan Kota Toledo
[sunting | sunting sumber]Thariq dan pasukannya yang lain berangkat menuju Toledo, ibu kota Visigoth. Ternyata, Toledo telah kosong ditinggalkan penduduknya. Thariq meninggalkan sedikit pasukannya untuk menjaga Toledo sementara ia melanjutkan pembebasan.[28]
Pembebasan Kota Medinat Al-Maida
[sunting | sunting sumber]Thariq melanjutkan perjalanannya menuju kota Medinat Al-Maida (Kota Meja), yakni kota kecil di dekat Toledo. Medinat Al-Maida adalah nama pemberian kaum Muslimin Al-Andalus, sementara nama asli kota ini tidak diketahui.[28] Di kota ini Thariq dan pasukannya menemukan harta rampasan perang yang banyak sekali. Mereka kemudian membawa dan mengumpulkannya bersama harta rampasan perang lain di Toledo. Berikut adalah harta-harta yang ditemukan Thariq:
- Meja Sulaiman. Ini adalah meja milik Nabi Sulaiman bin Daud yang konon dicuri dari istananya dan dibawa ke Spanyol
- Kitab-kitab kuno Injil, Taurat, dan Zabur berjumlah 21 salinan
- Sebuah kitab kuno tentang Nabi Ibrahim
- Sebuah kitab kuno tentang Nabi Musa
- Kitab-kitab kuno ilmu pengetahuan alam, yakni tentang obat-obatan, binatang, dan lainnya
- Mahkota-mahkota bertaburan emas dan permata milik raja Visigoth berjumlah 27
- Kitab-kitab kuno para filsuf
- Perhiasan dan karya seni yang begitu bagus[28][29]
Setelah serentetan pembebasan ini, Thariq dan pasukannya beristirahat di Toledo.
Pembebasan Al-Andalus Tahap Kedua
[sunting | sunting sumber]Catatan: banyak pendapat mengenai urutan pembebasan kota demi kota yang dilakukan Thariq, Musa, dan pasukannya. Urutan pembebasan dalam artikel ini hanyalah satu versi di antara banyak versi lain.
Kedatangan Musa Bin Nusayr
[sunting | sunting sumber]Musa bin Nusayr datang ke Semenanjung Iberia bersama 18.000 tentara[30] untuk membantu Thariq melakukan pembebasan. Ia datang pada Ramadhan 93 H (Juni 712 M).[31] Menurut beberapa sumber, Julian dan pasukannya juga ikut dalam rombongan ini.[32]
Keikutsertaan Sahabat Nabi
[sunting | sunting sumber]Bersama Musa, datang juga seorang sahabat Nabi Muhammad yang hampir berusia 100 tahun, namanya adalah Abu al-Munaizir. Menurut sejarawan Ar-Razi, Abu al-Munaizir adalah salah satu sahabat nabi yang termuda.[33]
Keikutsertaan Tabiin
[sunting | sunting sumber]Selain itu, banyak para tokoh tabiin yang ikut. Menurut Alwi Alatas, mereka adalah sebagai berikut:
- Hans as-San'ani
- Ibnu Rabah al-Lakhmi
- Abdullah bin Yazid al-Ma'arefi al-Jobeli
- Hayyan ibnu Abi Hoblah
- Iyadh bin Uqbah al-Fihri
- Habib bin Abi Ubaidah
- Abdullah bin Said
- Ibnu Shamasah
- Al-Mughirah bin Abi Burdah Nashitt bin Kinanah al-Adri
- Hayyat bin Reja at-Tamimi.[34]
Pembebasan Kota Seville
[sunting | sunting sumber]Musa bin Nusair segera bertindak cepat. Ia bersama pasukannya membebaskan kota-kota yang belum sempat dibebaskan oleh Thariq. Dalam waktu yang singkat, Seville berhasil dibebaskan.[35] Musa menjadikan kota ini sebagai ibu kota Islam.[36]
Pembebasan Kota Niebla
[sunting | sunting sumber]Setelah Seville, Musa bergerak ke kota Niebla. Tanpa mengalami kesulitan, Niebla pun segera dibebaskan.[35]
Pembebasan Kota Faro
[sunting | sunting sumber]Musa kembali bergerak menuju kota Faro. Dengan mudah, kota Faro pun berhasil dibuka.[35]
Pembebasan Kota Beja
[sunting | sunting sumber]Musa kali ini menuju kota Beja. Kota ini adalah kota garnisun yang dibangun oleh Julius Caesar.[32] Dalam waktu singkat pun kota Beja berhasil dikuasai pasukan Musa.[35]
Pembebasan Kota Malaga
[sunting | sunting sumber]Musa memecah pasukannya. Ia memerintahkan anaknya, Abdul A'la bin Musa, untuk membawa pasukan menuju Malaga. Tanpa kesulitan berarti, Abdul A'la berhasil membuka kota Malaga.[37]
Pembebasan Kota Evora
[sunting | sunting sumber]Musa memerintahkan Abdul Aziz bin Musa, anaknya yang lain, untuk menuju Kota Evora. Sama seperti sebelumnya, Evora pun mudah untuk dibebaskan.[37]
Pembebasan Kota Jaen
[sunting | sunting sumber]Abdul Aziz bin Musa juga berhasil membebaskan Jaen.[38]
Pembebasan Kota Sagunto
[sunting | sunting sumber]Kemudian, Abdul Aziz bin Musa menuju Sagunto. Ia dan pasukannya berhasil membuka gerbang kota.[39]
Pembebasan Kota Murcia
[sunting | sunting sumber]Abdul Aziz bin Musa menuju Kota Murcia. Theodomir (Arab: Tudmir) sejauh ini berhasil mempertahankan kotanya dengan baik walau dengan sedikit prajurit. Ia meminta seluruh wanita untuk berpakaian baju besi dan mengangkat busur di puncak-puncak benteng mereka. Ini membuat Abdul Aziz mengira bahwa mereka sedang bertempur melawan pasukan yang sangat banyak.
Berkat siasat itu, Abdul Aziz pun meminta kesepakatan damai dan Theodomir menyetujuinya. Theodomir diperbolehkan tetap menguasai Murcia dengan hukum yang ditetapkannya asalkan membayar pajak tahunan dalam bentuk uang, biji-bijian, cuka, madu, minyak, dan anggur.[40][41] Di kemudian hari, kaum Muslim Al-Andalus menyebut tempat itu Bilad Tudmir (Negeri Tudmir).[42] Berikut ini adalah perjanjian antara Theodomir dan Kaum Muslim:
"[Tudmir] tidak akan:
- Memberikan perlindungan bagi buronan dan musuh-musuh kita
- Mendorong setiap orang yang dilindungi untuk takut kepada kita
- Menyembunyikan berita tentang musuh-musuh kita"[40]
Pembebasan Kota Merida
[sunting | sunting sumber]Musa bin Nushair dan pasukannya menuju kota Merida. Ternyata, pasukan Merida sangat kuat dan kaum muslimin tidak bisa menang. Sampai hampir tiba Idul Fitri, pasukan Musa tidak sanggup menembus Merida. Saat hari raya Idul Fitri, Musa memerintahkan para prajuritnya untuk mewarnai rambut dan janggut mereka dengan warna merah sekadar untuk merayakan Idul Fitri. Pasukan Visigoth yang tidak tahu apa-apa terpesona karena rambut pasukan Musa berubah menjadi merah. Musa yang menyadari hal itu segera bertindak cepat. Esoknya, ia memerintahkan prajuritnya untuk mewarnai rambut mereka dengan warna hitam. Prajurit Visigoth pun terpesona kembali. Mereka berkomentar,
"Kami sudah melihat raja mereka, seorang yang sudah tua, tetapi kemudian bisa berubah menjadi muda lagi. Karenanya ikutilah nasihat kami, bahwa kita harus pergi kepadanya dan memenuhi permintaannya, sebab kita tak akan sanggup menghadapi orang-orang seperti mereka"
Akhirnya, diadakanlah perjanjian damai seperti yang dilakukan di beberapa kota yang lain. Mereka harus membayar pajak tahunan seperti kota lain.[43]
Menurut David Levering Lewis, cara ini belum berhasil sepenuhnya membuat pasukan Visigoth menyerah. Saat inilah Julian beserta pasukannya berpura-pura bertindak sebagai bala bantuan. Ia meminta dibukakan pintu gerbang. Setelah berhasil masuk ke dalam kota, pasukan Julian menghembuskan kabar bahwa Musa dan pasukannya adalah prajurit dewa yang mampu mengubah penampilan dan umur mereka sesuka hati. Mereka menyuruh pasukan Visigoth untuk menyerah saja. Akhirnya, perjanjian damai pun dibuat.[44]
Pembebasan Kota Talavera
[sunting | sunting sumber]Pasukan Musa mampir ke kota Talavera untuk membebaskannya sebelum menuju Zaragoza bersama Thariq.[45]
Pembebasan Kota Zaragoza
[sunting | sunting sumber]Kota Zaragoza ini dikenal juga dengan nama Saragossa. Setelah membuka Kota Merida, Musa memecah pasukannya menjadi dua. Abdul Aziz bin Musa melanjutkan perjalanan sementara Musa sendiri bertemu dengan Thariq di Toledo (pendapat lain mengatakan mereka bertemu di Kota Talavera, sebelah barat Toledo).[46] Musa bin Nushair dan Thariq pun menggabungkan pasukan dan berhasil membebaskan Zaragoza.[47] Zaragoza pada zaman dahulu adalah pusat Romawi Kuno. Di kota ini, Musa mendirikan masjid besar Sarakusta. Saat ini, masjid Sarakusta telah diubah menjadi Katedral La Seo.[48]
Pembebasan Kota Burgos
[sunting | sunting sumber]Setelah itu, pasukan menuju Kota Burgos dan dapat dibebaskan dengan mudah. Salah satu desa yang dibebaskannya bernama desa Amaya.[49][50]
Pembebasan Kota Coimbra
[sunting | sunting sumber]Abdul Aziz bin Musa yang membawa cukup banyak pasukan segera menuju kota Coimbra, sekarang ada di Portugal. Kota ini dapat dibebaskan tanpa banyak kesulitan.[40]
Pembebasan Kota Santarem
[sunting | sunting sumber]Setelah itu, Abdul Aziz bin Musa menuju Santarem. Sama seperti Coimbra, gerbang Santarem pun dapat dibuka dengan mudah.[40] Saat ini Santarem berada di Portugal.
Pembebasan Kota Mertola
[sunting | sunting sumber]Pasukan Musa menuju Mertola dan berhasil mengalahkan tentara-tentara penjaga kota[51]
Pembebasan Kota Salamanca
[sunting | sunting sumber]Pasukan Musa bin Nusayr menuju Salamanca dan berhasil membuka gerbangnya.[52]
Pembebasan Kota Valencia
[sunting | sunting sumber]Valencia juga dapat dibebaskan setelah bertarung cukup keras.[53]
Pembebasan Kota Valladolid
[sunting | sunting sumber]Pasukan bergerak ke arah Valladolid dan bisa membuka gerbang kotanya[53]
Pembebasan Kota Barcelona
[sunting | sunting sumber]Setelah Zaragoza, Musa dan Thariq menuju Barcelona dan berhasil membebaskan kota tersebut dengan mudah.[47][54]
Pembebasan Kota Leon
[sunting | sunting sumber]Thariq bin Ziyad dan Musa membagi pasukannya. Thariq memacu kudanya menuju provinsi Leon dan Castile. Ia membebaskan kota Leon, Spanyol, setelah bertempur cukup sengit.[48]
Pembebasan Kota Astorga
[sunting | sunting sumber]Setelah itu, Thariq menuju kota Astorga. Di sini Thariq dengan mudah bisa membuka gerbang kota dan menguasainya.[48]
Pembebasan Kota Oviedo
[sunting | sunting sumber]Musa menuju kota Oviedo yang berada dalam kekuasaan kerajaan Asturias. Tidak memerlukan waktu lama, akhirnya Musa bisa menguasai kota ini.[48]
Pembebasan Kota Gijon
[sunting | sunting sumber]Thariq menuju Kota Gijon dan berhasil membebaskannya.[55]
Meneruskan Pembebasan
[sunting | sunting sumber]Musa dan Thariq meneruskan pembebasan menuju arah barat Al-Andalus, tetapi nama kota dan urutan yang mereka bebaskan tidak diketahui. Setelah itu, mereka kembali ke Toledo.[36]
Status Wilayah Ceuta
[sunting | sunting sumber]Karena dianggap telah banyak membantu pasukan Thariq, Julian tetap dibiarkan menguasai Ceuta untuk menghormatinya. Thariq hanya mewajibkannya mengirim pajak tahunan. Kelak, ketika Julian sudah meninggal, wilayah Ceuta baru dimasukkan ke dalam area kekhalifahan Islam. Sementara itu, nasib Florinda tidak diketahui[56]
Kondisi Pasca Pembebasan
[sunting | sunting sumber]Politik
[sunting | sunting sumber]Thariq bin Ziyad diangkat menjadi gubernur Al-Andalus untuk sementara. Ia bersama Musa bin Nusayr menegakkan hukum Islam di seluruh penjuru Semenanjung Iberia.[57] Para pemimpin yang sudah menandatangani perjanjian damai dengan pasukan Thariq wajib membayar pajak tahunan dan mengakui kekuatan kekhalifahan Islam. Sebagai imbalannya, mereka diizinkan memiliki pemerintahan yang independen. Mereka juga dilindungi seperti warga lainnya.
Thariq juga berusaha menyelesaikan hak-hak yang sebelumnya dirampas oleh Roderick, misalnya seperti kasus Witiza. Witiza adalah penguasa Semenanjung Iberia sebelum Roderick. Namun, pada tahun 710 M, Roderick mengadakan kudeta berdarah terhadap pemerintahan Witiza sehingga ia terbunuh. Harta-harta Witiza pun banyak yang dierebut. Pada pertempuran Guadalete, pasukan pendukung Witiza yang direkrut oleh Roderick membelot ke Thariq. Pasukan Witiza sepakat akan membantu Thariq dengan imbalan Thariq memberikan hak mereka yang telah dirampas Roderick, yakni 3.000 peternakan[17] dan 1.000 desa.[58]
Setelah pertempuran Guadalete selesai, anak-anak Witiza menemui Thariq dan meminta pelunasan janjinya. Thariq meminta mereka untuk menemui Musa bin Nusayr di Qayrawan, ia yang akan menyelesaikan urusan mereka. Thariq pun membantu menuliskan surat rekomendasi kepada Musa tentang kasus tersebut. Setelah membaca surat Musa dan penuturan anak-anak Witiza, Musa pun mengabulkan keinginan itu. Ia mengembalikan hak mereka yang telah dirampas oleh Roderick, yakni 3.000 peternakan dan 1.000 desa.[59]
Sosial-Ekonomi
[sunting | sunting sumber]Sebelum pembebasan Al-Andalus, Visigoth mempraktikkan Latifundium. Itu adalah sebuah praktik pengolahan tanah yang pekerjanya adalah para budak, mirip seperti industri perkebunan pada zaman sekarang. Menurut David Levering Lewis, ekonomi Visigoth dibangun di atas perbudakan.[60] Setelah Thariq datang, tanah itu dibagi-bagi ke petani lokal. Sebagian besar budak juga dibebaskan atau mereka membebaskan diri mereka sendiri dengan tebusan (pada zaman Visigoth, budak tidak diizinkan menebus diri mereka).
Thariq juga membebankan pajak umum kepada seluruh masyarakat, baik ia Muslim, Nasrani, atau Yahudi. Khusus penduduk Nasrani dan Yahudi, ada pajak personal atau bila mereka tidak mampu, mereka menggantinya dengan mengikuti wajib militer. Pajak ini bertingkat sesuai tingkat profesionalitas mereka. Semakin profesional dan kaya, pajaknya semakin besar. Selain itu, ada pula kelompok masyarakat bebas pajak, mereka adalah:
- Perempuan
- Anak-anak
- Biarawan
- Orang-orang cacat
- Orang sakit
- Pengemis
- Para budak[61]
Pelayo dari Asturias
[sunting | sunting sumber]Semenanjung Iberia sudah selesai dikuasai kecuali daerah Asturias. Ada seorang bangsawan Visigoth yang bernama Pelayo, kemungkinan ia adalah pengawal pribadi Roderick. Pelayo berhasil meloloskan diri dari Pertempuran Guadalete dan menyusun pasukan kembali. Pada suatu hari mereka menyerang pasukan Thariq tetapi tidak berhasil. Pelayo dan pengikutnya terdesak hingga tinggal 30 orang laki-laki dan 10 orang perempuan. Mereka kemudian menyingkir ke daerah Covadonga, daerah yang terjal dan berbukit-bukit. Pasukan Thariq terus mengepung mereka sampai Pelayo dan pengikutnya kelaparan. Mereka hanya mampu makan madu yang mereka kumpulkan dari pohon terdekat.
Pasukan Thariq berpikir tidak perlu mengejar Pelayo lagi karena ia dan pengikutnya akan mati kelaparan sendiri. Oleh karena itulah, mereka kemudian meninggalkan Pelayo dan melupakan kejadian itu. Ini adalah kesalahan fatal Pasukan Thariq. Tanpa disangka, Pelayo berhasil bertahan dari kelaparan dan menyusun ulang kekuatannya kembali. Pelayo mendirikan Kejaraan Asturias dan menjadi cikal bakal kekuatan masa depan yang berhasil mengusir Kaum Muslimin dari Semenanjung Iberia.[62]
Toleransi Agama ala Thariq
[sunting | sunting sumber]Kondisi Pra-Islam
[sunting | sunting sumber]Awalnya, kondisi hubungan antaragama cukup baik di Visigoth. Namun, semua berubah ketika Dewan Toledo Ketujuh mendeklarasikan sebuah dekret, "Raja tidak akan menoleransi seorang pun yang tidak Katolik dalam kerajaannya".[63] Bangsa Yahudi dipaksa untuk pindah agama menjadi Katolik dan dijadikan budak sementara Kristen Unitarian dianggap bid'ah oleh kerajaan. Perayaan agama seperti Paskah, pelaksanaan hukum makanan, dan pernikahan agamais dilarang. Akhirnya, ribuan orang Yahudi banyak yang kabur ke Pyrennes di barat daya Prancis. Kaum Yahudi adalah kelompok yang paling tersiksa, oleh karena itu saat pasukan Thariq datang, mereka senang karena berarti Visigoth telah runtuh. Mereka juga membantu Thariq membukakan pintu gerbang kota.[64]
Kondisi Setelah Pembebasan
[sunting | sunting sumber]Terdapat sebuah perjanjian damai yang banyak membicarakan tentang toleransi agama. Teks ini tertanggal 713 M, disusun oleh Abdul Aziz bin Musa dan Theodomir. Berikut adalah teksnya yang berhubungan dengan toleransi agama:
- "Umat Kristen diperbolehkan untuk tetap mempertahankan gereja-gereja dan biara-biara mereka, demikian pula kaum Yahudi diperbolehkan mempertahankan sinagog-sinagog mereka..."
- "Komunitas-komunitas Kristen dan Yahudi tetap memegang dan menerapkan hak hukum otonom dalam setiap perselisihan yang tidak melibatkan hak-hak kaum Muslim. Mereka juga mempunyai pemimpin-pemimpin mereka sendiri, uskup-uskup, serta comite (bangsawan yang ditunjuk) untuk mewakili mereka dalam pemerintahan Muslim"[61]
- "Pengikutnya tidak akan dibunuh atau dijadikan tawanan..Mereka tidak akan dipaksa dalam hal agama, gereja mereka tidak akan dibakar"[40]
Thariq dan pasukannya berusaha menegakkan toleransi agama dengan maksimal. Kelompok yang paling senang dengan kebijakan ini adalah Yahudi, mengingat mereka sebelumnya begitu menderita di bawah tekanan Visigoth. Namun, selain Yahudi, kelompok Nasrani pun menunjukkan ketertarikan yang kuat. David Levering Lewis mengomentari masalah toleransi ini dengan berkata:
"Tradisi kebebasan relatif dalam hal-hal sipil menjadi sangat dihormati di Al-Andalus, dengan hasil sangat baik sehingga banyak keturunan aristokrat dan rakyat Katolik mereka segera siap untuk tunduk kepada penguasa muslim sebagaimana orang-orang Yahudi dari Kordoba dan Sevilla"[40]
Perselisihan Thariq dengan Tokoh yang Lain
[sunting | sunting sumber]Perselisihan Thariq-Musa
[sunting | sunting sumber]Kasus Pembebasan Al-Andalus
[sunting | sunting sumber]Setelah pertempuran Guadalete, Musa mengirim surat kepada Thariq, memintanya untuk menunda pembebasan sampai ia tiba ke Al-Andalus. Namun, kali ini Thariq tidak menaati Musa. Pertimbangan Thariq adalah jika ia menunda pembebasan, maka Visigoth akan berhasil menyusun kekuatan dan menyerang balik pasukan Thariq. Oleh karena itulah, Thariq tetap melanjutkan pembebasan.[19]
Saat Musa bertemu Thariq di Toledo, Musa masih ingat persoalan tersebut dan menjadi sangat marah. Ia memecut Thariq di depan pasukannya sendiri dan menjebloskannya ke penjara. Namun, Musa segera menyadari bahwa perilakunya ke Thariq sangat berlebihan. Akhirnya, Thariq dibebaskan dan diangkat kembali menjadi pemimpin pasukan. Kemudian, mereka berdua melanjutkan pembebasan terhadap Al-Andalus.[65]
Kasus Meja Sulaiman
[sunting | sunting sumber]Thariq menemukan Meja Sulaiman di kota Medinat Al-Maida. Namun, Musa meminta Thariq untuk menyerahkan Meja Sulaiman dan seluruh harta rampasan perang kepadanya. Thariq pun memotong salah satu kaki meja dan menyembunyikannya. Saat Musa bertanya soal kaki meja yang hilang, Thariq berkata saat ditemukan memang sudah seperti itu. Musa pun mengklaim ke Al-Walid bahwa ia yang menemukan Meja Sulaiman dan harta rampasan yang lain.
Ketika Musa dan Thariq dipanggil ke Damaskus untuk menyerahkan harta rampasan, Khalifah Sulaiman bin Abdul Malik (Al-Walid sudah meninggal sebelum sidang kasus Meja Sulaiman dilangsungkan) bertanya mengapa kaki Meja Sulaiman terpotong. Musa berkata memang sudah terpotong seperti itu saat ia temukan. Saat itulah Thariq mengeluarkan kaki meja yang sebelummnya telah ia potong. Ini menunjukkan bahwa Thariq-lah sebenarnya yang menemukan Meja Sulaiman. Khalifah Sulaiman bin Abdul Malik pun marah dan menghukum Musa.[66]
Perselisihan Thariq-Rughyet
[sunting | sunting sumber]Menurut Alwi Alatas, Thariq sempat berselisih dengan Rughyet. Saat Thariq telah kembali ke Damaskus, khalifah Sulaiman bin Abdul Malik memanggil Rughyet untuk meminta pendapatnya bagaimana kalau ia melanjutkan pengangkatan Thariq menjadi gubernur Al-Andalus.
Rughyet menolaknya dan mengatakan bahwa itu terlalu berbahaya, sebab
"Andaikata Thariq meminta rakyat Al-Andalus untuk shalat tidak menghadap Ka'bah, tentulah mereka akan mematuhinya", kata Rughyet.
Rughyet menggambarkan bahwa rakyat Al-Andalus sangat taat terhadap Thariq dan itu bisa membahayakan kedudukan khalifah Sulaiman bin Abdul Malik. Akhirnya, Sulaiman tidak jadi mengangkat Thariq kembali menjadi gubernur Al-Andalus.
Saat Thariq mendengar hal ini, ia menemui Rughyet dan menanyakan alasannya mengapa ia berkata seperti itu. Rughyet mengatakan ia membalasnya karena Thariq pernah merampas tawanan milik Rughyet.
"Jika kamu membiarkanku bersama tawananku dan tidak merebutnya, aku akan membiarkan Al-Andalus ada di tanganmu", kata Rughyet.[67]
Tahun-Tahun Akhir Thariq bin Ziyad
[sunting | sunting sumber]Setelah beberapa saat menjadi gubernur Al-Andalus, Thariq bin Ziyad dipanggil kembali oleh khalifah Al-Walid ke Damaskus. Ia berangkat bersama Musa bin Nushair pada September 714 M.[68] Tahun-tahun akhir hidup Thariq bin Ziyad masih penuh misteri dan belum diketahui. Ia wafat tahun 720 M di Damaskus.[69]
Quotes tentang Thariq bin Ziyad
[sunting | sunting sumber]- "Thariq adalah orang yang pemberani, gagah, lebih mencintai pertempuran dibandingkan harta benda" (Henry Coppee)[70]
- "Dia (Thariq bin Ziyad) pasti tidak terlalu tua, seorang penunggang kuda yang amat cekatan, dan hampir pasti terlahir sebagai seorang pemimpin" (David Levering Lewis)[71]
- "Seperti (Julius) Caesar, Thariq adalah seorang petaruh yang mampu mengilhami tentaranya untuk mati berjuang dengan penuh pengabdian melawan rintangan yang menakutkan" (David Levering Lewis)[72]
Quotes tentang Pembebasan Al-Andalus
[sunting | sunting sumber]- "Pada malam kedatangan Islam di benua Eropa, peradaban Eropa hanya -dan memang, tak lebih dari- sebuah kemungkinan...Yang memberi janji kebangkitan kembali Eropa justru adalah peradaban baru umat Islam yang hendak ditransfer oleh Thariq bin Ziyad dan beberapa ribu prajurit Berbernya dari Afrika Utara ke Hispania" (David Levering Lewis)[73]
- "Saat cahaya kebenaran menyinari Spanyol, realitas otentik negeri ini terungkap dalam alur yang paling terang" (Americo Castro)[74]
- "Mereka (Visigoth) segera digantikan oleh 'Elang-Elang Arab dan Afrika' yang tidak hanya merebut Semenanjung Iberia dari tangan bangsa Visigoth, tetapi juga mengukir salah satu mozaik terindah dalam peradaban dunia" (Alwi Alatas)[75]
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]- Penaklukan Spanyol dan Portugal oleh Bani Umayyah
- Al-Andalus
- Moor
- Al-Hurr bin Abdurrahman
- Roderic
- Musa bin Nusair
- Tharif bin Malik
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Istilah Taric el Tuerto muncul di banyak karya para penulis barat tahun 1800-an, diantaranya Washington Irving, Henry Coppee, dan lainnya.
- ^ a b Alatas, Alwi. 2007. Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr. Zikrul: Jakarta halaman 42
- ^ a b c d e Alatas, Alwi. 2007. Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr. Zikrul: Jakarta halaman 88
- ^ Alatas, Alwi. 2007. Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr. Zikrul: Jakarta halaman 88-89
- ^ Thomson, Ahmad dan Muhammad 'Ata' Ur Rahim. 2004. Islam Andalusia: Sejarah Kebangkitan dan Keruntuhan. Gaya Media Pratama: Ciputat halaman 10-12
- ^ Alatas, Alwi. 2007. Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr. Zikrul: Jakarta halaman 76
- ^ a b Alatas, Alwi. 2007. Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr. Zikrul: Jakarta halaman 81
- ^ Alatas, Alwi. 2007. Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr. Zikrul: Jakarta halaman 81-82
- ^ a b c Alatas, Alwi. 2007. Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr. Zikrul: Jakarta halaman 83
- ^ Thomson, Ahmad dan Muhammad 'Ata' Ur Rahim. 2004. Islam Andalusia: Sejarah Kebangkitan dan Keruntuhan. Gaya Media Pratama: Ciputat.
- ^ Lewis, David Levering. The Greatness of Al-Andalus halaman 199
- ^ http://www.jewishencyclopedia.com/articles/9247-kaula-al-yahudi
- ^ Alatas, Alwi. 2007. Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr. Zikrul: Jakarta halaman 86-87
- ^ Alatas, Alwi. 2007. Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr. Zikrul: Jakarta halaman 90
- ^ Alatas, Alwi. 2007. Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr. Zikrul: Jakarta halaman 91
- ^ Alatas, Alwi. 2007. Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr. Zikrul: Jakarta halaman 102
- ^ a b Alatas, Alwi. 2007. Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr. Zikrul: Jakarta halaman 96
- ^ Alatas, Alwi. 2007. Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr. Zikrul: Jakarta halaman 111
- ^ a b c d Alatas, Alwi. 2007. Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr. Zikrul: Jakarta halaman 112
- ^ http://www.ayto-morondelafrontera.org/opencms/opencms/morondelafrontera/content/turi/info/info_historia-y-cultura.html
- ^ https://en.wiki-indonesia.club/wiki/Alcal%C3%A1_de_Guada%C3%ADra#history
- ^ http://books.google.co.id/books?id=UB4uSVt3ulUC&printsec=frontcover&source=gbs_ge_summary_r&cad=0#v=onepage&q&f=false
- ^ https://en.wiki-indonesia.club/wiki/Guadalajara,_Castile-La_Mancha#Al-Andalus_foundation
- ^ Alatas, Alwi. 2007. Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr. Zikrul: Jakarta halaman 113-114
- ^ Alatas, Alwi. 2007. Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr. Zikrul: Jakarta halaman 115-120
- ^ Alatas, Alwi. 2007. Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr. Zikrul: Jakarta halaman 115
- ^ https://en.wiki-indonesia.club/wiki/Almu%C3%B1%C3%A9car#Muslim_rule
- ^ a b c Alatas, Alwi. 2007. Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr. Zikrul: Jakarta halaman 121
- ^ Thomson, Ahmad dan Muhammad 'Ata' Ur Rahim. 2004. Islam Andalusia: Sejarah Kebangkitan dan Keruntuhan. Gaya Media Pratama: Ciputat halaman 23
- ^ Alatas, Alwi. 2007. Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr. Zikrul: Jakarta halaman 125
- ^ Lewis, David Levering. 2008. The Greatness of Al-Andalus: Ketika Islam Mewarnai Peradaban Barat. Serambi: Jakarta halaman 202
- ^ a b Lewis, David Levering. 2008. The Greatness of Al-Andalus: Ketika Islam Mewarnai Peradaban Barat. Serambi: Jakarta halaman 203
- ^ Alatas, Alwi. 2007. Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr. Zikrul: Jakarta halaman 126
- ^ Alatas, Alwi. 2007. Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr. Zikrul: Jakarta halaman 126-130
- ^ a b c d Alatas, Alwi. 2007. Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr. Zikrul: Jakarta halaman 130
- ^ a b Alatas, Alwi. 2007. Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr. Zikrul: Jakarta halaman 139
- ^ a b Alatas, Alwi. 2007. Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr. Zikrul: Jakarta halaman 131
- ^ https://en.wiki-indonesia.club/wiki/Timeline_of_the_Muslim_presence_in_the_Iberian_peninsula#Conquest_.28710.E2.80.93756.29
- ^ https://en.wiki-indonesia.club/wiki/Sagunto#History
- ^ a b c d e f Lewis, David Levering. 2008. The Greatness of Al-Andalus: Ketika Islam Mewarnai Peradaban Barat. Serambi: Jakarta halaman 205
- ^ Alatas, Alwi. 2007. Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr. Zikrul: Jakarta halaman 131-132
- ^ Alatas, Alwi. 2007. Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr. Zikrul: Jakarta halaman 132
- ^ Alatas, Alwi. 2007. Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr. Zikrul: Jakarta halaman 132-134
- ^ Lewis, David Levering. 2008. The Greatness of Al-Andalus: Ketika Islam Mewarnai Peradaban Barat. Serambi: Jakarta halaman 204
- ^ https://en.wiki-indonesia.club/wiki/Talavera_de_la_Reina#Muslim_conquest
- ^ Lewis, David Levering. 2008. The Greatness of Al-Andalus: Ketika Islam Mewarnai Peradaban Barat. Serambi: Jakarta halaman 206
- ^ a b Alatas, Alwi. 2007. Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr. Zikrul: Jakarta halaman 136
- ^ a b c d Lewis, David Levering. 2008. The Greatness of Al-Andalus: Ketika Islam Mewarnai Peradaban Barat. Serambi: Jakarta halaman 207
- ^ https://en.wiki-indonesia.club/wiki/Burgos#History
- ^ https://en.wiki-indonesia.club/wiki/Amaya_(Burgos)
- ^ https://en.wiki-indonesia.club/wiki/M%C3%A9rtola#Islamic_rule
- ^ https://en.wiki-indonesia.club/wiki/Salamanca#History
- ^ a b https://en.wiki-indonesia.club/wiki/Valencia_(city_in_Spain)#Middle_Ages
- ^ Ada legenda yang menyebutkan bahwa Thariq dan Musa berhasil menembus Gunung Pyrennes, Prancis Selatan, dan membebaskan kota Narbonne, Avignon, dan Lyons. Kemudian pasukan mereka menuju sungai Rhone. Mereka bertekad akan meneruskan perjalanan sampai ke Gerbang Konstantinopel, membuka Konstantinopel, dan berjalan sampai ke istana khalifah di Damaskus. Namun, itu tidak jadi dilakukan karena khalifah Al-Walid keburu memanggil Thariq dan Musa untuk kembali ke Damaskus. Alwi Alatas menolak kisah ini, katanya, "kecil kemungkinan mereka melakukan itu. Bagaimanapun pasukan Muslimin hanya 25.000 orang sementara wilayah Al-Andalus sudah terlampau luas untuk dikontrol, apalagi penduduknya 4-5 juta orang" (halaman 137)
- ^ https://en.wiki-indonesia.club/wiki/Gij%C3%B3n#Middle_Ages_and_Modern_Era
- ^ Alatas, Alwi. 2007. Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr. Zikrul: Jakarta halaman 139-140
- ^ Thomson, Ahmad dan Muhammad 'Ata' Ur Rahim. 2004. Islam Andalusia: Sejarah Kebangkitan dan Keruntuhan. Gaya Media Pratama: Ciputat halaman 28
- ^ Alatas, Alwi. 2007. Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr. Zikrul: Jakarta halaman 108
- ^ Alatas, Alwi. 2007. Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr. Zikrul: Jakarta halaman 107-108
- ^ Lewis, David Levering. 2008. The Greatness of Al-Andalus: Ketika Islam Mewarnai Peradaban Barat. Serambi: Jakarta halaman 180
- ^ a b Thomson, Ahmad dan Muhammad 'Ata' Ur Rahim. 2004. Islam Andalusia: Sejarah Kebangkitan dan Keruntuhan. Gaya Media Pratama: Ciputat halaman 26
- ^ Thomson, Ahmad dan Muhammad 'Ata' Ur Rahim. 2004. Islam Andalusia: Sejarah Kebangkitan dan Keruntuhan. Gaya Media Pratama: Ciputat halaman 28-29
- ^ Lewis, David Levering. 2008. The Greatness of Al-Andalus: Ketika Islam Mewarnai Peradaban Barat. Serambi: Jakarta halaman 183-184
- ^ Lewis, David Levering. 2008. The Greatness of Al-Andalus: Ketika Islam Mewarnai Peradaban Barat. Serambi: Jakarta halaman 184-187
- ^ Alatas, Alwi. 2007. Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr. Zikrul: Jakarta halaman 135-136
- ^ Alatas, Alwi. 2007. Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr. Zikrul: Jakarta halaman 143-144
- ^ Alatas, Alwi. 2007. Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr. Zikrul: Jakarta halaman 148-149
- ^ Lewis, David Levering. 2008. The Greatness of Al-Andalus: Ketika Islam Mewarnai Peradaban Barat. Serambi: Jakarta halaman 208
- ^ Alatas, Alwi. 2007. Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr. Zikrul: Jakarta halaman 149
- ^ Henry Coppee. History of the Conquest of Spain by the Arab-Moors: With a Sketch of the Civilization which They Achieved, and Imparted to Europe halaman 343
- ^ Lewis, David Levering. 2008. The Greatness of Al-Andalus: Ketika Islam Mewarnai Peradaban Barat. Serambi: Jakarta halaman 170
- ^ Lewis, David Levering. 2008. The Greatness of Al-Andalus: Ketika Islam Mewarnai Peradaban Barat. Serambi: Jakarta halaman 194
- ^ Lewis, David Levering. 2008. The Greatness of Al-Andalus: Ketika Islam Mewarnai Peradaban Barat. Serambi: Jakarta halaman 172 dan 215
- ^ Thomson, Ahmad dan Muhammad 'Ata' Ur Rahim. 2004. Islam Andalusia: Sejarah Kebangkitan dan Keruntuhan. Gaya Media Pratama: Ciputat halaman VII
- ^ Alatas, Alwi. 2007. Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr. Zikrul: Jakarta halaman 67
Bacaan lanjutan
[sunting | sunting sumber]- Alatas, Alwi. 2007. Sang Penakluk Andalusia: Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nusayr. Zikrul: Jakarta.
- Coppee, Henry. 1881. History of the Conquest of Spain by the Arab-Moors: With a Sketch of the Civilization which They Achieved, and Imparted to Europe. Little Brown & Company: Boston.
- Lewis, David Levering. 2008. The Greatness of Al-Andalus: Ketika Islam Mewarnai Peradaban Barat. Serambi: Jakarta.
- Thomson, Ahmad dan Muhammad 'Ata' Ur Rahim. 2004. Islam Andalusia: Sejarah Kebangkitan dan Keruntuhan. Gaya Media Pratama: Ciputat.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Inggris) Tarik's Address to His Soldiers, 711 CE, from The Breath of Perfumes
- (Inggris) Ibn Abd-el-Hakem, Medieval Sourcebook: The Islamic Conquest of Spain
- (Inggris) Edward Gibbon, History of the Decline and Fall of the Roman Empire Diarsipkan 2005-07-21 di Wayback Machine. Chapter 51
- (Inggris) Article: Tariq ibnu zeyad in tha mazight(Berber: Rif)