Tukak lambung: Perbedaan antara revisi
peptic ulcer Tag: BP2014 |
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(20 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Penyangkalan medis}}{{Infobox medical condition (new) |
|||
[[File:Deep gastric ulcer.png|thumb|Deep gastric ulcer]] |
|||
| name = Ulkus peptikum |
|||
⚫ | '''Ulkus peptikum''' adalah kerusakan pada lapisan [[mukosa]], [[submukosa]] sampai lapisan [[otot]] saluran cerna yang disebabkan oleh aktivitas [[pepsin]] dan [[asam lambung]] yang berlebihan<ref name="sari">{{cite journal|url=http://saripediatri.idai.or.id/pdfile/3-4-5.pdf|title=Peran Antagonis Reseptor H-2 Dalam Pengobatan Ulkus Peptikum|publisher=Sari Pediatri, Vol. 3, No. 4|year=2002|page=222-226|author=Noval Aziz|accessdate=June 2 2014}}</ref> |
||
| synonyms = Ulkus lambung, tukak lambung, ulkus duodenal, tukak duodenal |
|||
| image = Deep gastric ulcer.png |
|||
| caption = Ulkus lambung dalam |
|||
| field = [[Gastroenterologi]], [[bedah umum]] |
|||
| symptoms = [[epigastrium|Nyeri perut bagian atas]], [[sendawa|bersendawa]], muntah, kehilangan berat badan, [[Anoreksia (gejala)|nafsu makan buruk]]<ref name=Na2011>{{cite journal|last1=Najm|first1=WI|title=Peptic ulcer disease.|journal=Primary care|date=September 2011|volume=38|issue=3|pages=383–94, vii|pmid=21872087|doi=10.1016/j.pop.2011.05.001}}</ref> |
|||
| complications = [[pendarahan gastrointestinal|Pendarahan]], [[perforasi gastrointestinal|perforasi]], [[obstruksi pintu keluar gaster|penyumbatan lambung]]<ref name=Mil2011>{{cite journal|last1=Milosavljevic|first1=T|last2=Kostić-Milosavljević|first2=M|last3=Jovanović|first3=I|last4=Krstić|first4=M|title=Complications of peptic ulcer disease.|journal=Digestive diseases (Basel, Switzerland)|date=2011|volume=29|issue=5|pages=491–3|pmid=22095016|doi=10.1159/000331517}}</ref> |
|||
| onset = |
|||
| duration = |
|||
| causes = ''[[Helicobacter pylori]]'', [[obat antiinflamasi nonsteroid]], [[merokok tembakau]], [[penyakit Crohn]]<ref name=Na2011/><ref name=St2002>{{cite journal|last1=Steinberg|first1=KP|title=Stress-related mucosal disease in the critically ill patient: risk factors and strategies to prevent stress-related bleeding in the intensive care unit.|journal=Critical Care Medicine|date=June 2002|volume=30|issue=6 Suppl|pages=S362-4|pmid=12072662|doi=10.1097/00003246-200206001-00005}}</ref> |
|||
| risks = |
|||
| diagnosis = Berdasarkan gejala, dikonfirmasi dengan [[endoskopi]] atau [[seri gastrointestinal atas|menelan barium]]<ref name=Na2011/> |
|||
| differential = [[Kanker lambung]], [[penyakit jantung koroner]], [[gastritis|inflamasi lapisan lambung]], [[kolelitiasis|inflamasi kantung empedu]]<ref name=Na2011/> |
|||
| prevention = |
|||
| treatment = Berhenti merokok, berhenti meminum OAINS, berhenti meminum [[alkohol]], pemberian obat<ref name=Na2011/> |
|||
| medication = [[Inhibitor pompa proton]], [[penyekat H2]], [[antibiotik]]<ref name=Na2011/><ref name=Wang2011>{{cite journal|last1=Wang|first1=AY|last2=Peura|first2=DA|title=The prevalence and incidence of Helicobacter pylori-associated peptic ulcer disease and upper gastrointestinal bleeding throughout the world.|journal=Gastrointestinal endoscopy clinics of North America|date=October 2011|volume=21|issue=4|pages=613–35|pmid=21944414|doi=10.1016/j.giec.2011.07.011}}</ref> |
|||
| prognosis = |
|||
| frequency = 87,4 juta (2015)<ref name=GBD2015Pre>{{cite journal|last1=GBD 2015 Disease and Injury Incidence and Prevalence|first1=Collaborators.|title=Global, regional, and national incidence, prevalence, and years lived with disability for 310 diseases and injuries, 1990-2015: a systematic analysis for the Global Burden of Disease Study 2015.|journal=Lancet|date=8 Oktober 2016|volume=388|issue=10053|pages=1545–1602|pmid=27733282|doi=10.1016/S0140-6736(16)31678-6|pmc=5055577}}</ref> |
|||
| deaths = 267.500 (2015)<ref name=GBD2015De>{{cite journal|last1=GBD 2015 Mortality and Causes of Death|first1=Collaborators.|title=Global, regional, and national life expectancy, all-cause mortality, and cause-specific mortality for 249 causes of death, 1980-2015: a systematic analysis for the Global Burden of Disease Study 2015.|journal=Lancet|date=8 Oktober 2016|volume=388|issue=10053|pages=1459–1544|pmid=27733281|doi=10.1016/s0140-6736(16)31012-1|pmc=5388903}}</ref> |
|||
}} |
|||
⚫ | '''Ulkus peptikum''' atau '''tukak lambung''' adalah kerusakan pada lapisan [[mukosa]], [[submukosa]] sampai lapisan [[otot]] saluran cerna yang disebabkan oleh aktivitas [[pepsin]] dan [[asam lambung]] yang berlebihan.<ref name="sari">{{cite journal|url=http://saripediatri.idai.or.id/pdfile/3-4-5.pdf|title=Peran Antagonis Reseptor H-2 Dalam Pengobatan Ulkus Peptikum|publisher=Sari Pediatri, Vol. 3, No. 4|year=2002|page=222-226|author=Noval Aziz|accessdate=June 2 2014|journal=|archive-date=2014-06-02|archive-url=https://web.archive.org/web/20140602195049/http://saripediatri.idai.or.id/pdfile/3-4-5.pdf|dead-url=yes}}</ref> Terdapat tiga faktor utama yang menyebabkan ulkus peptikum yaitu faktor asam dan pepsin, di mana kelebihan produksi asam akan menimbulkan luka pada mukosa [[saluran pencernaan]].<ref name="buku1">{{cite book|title=Kumpulan Kuliah Farmakologi|author=Staf Pengajar Departemen Farmakologi FK UNSRI|publisher=Penerbit Buku Kedokteran EGC|location=Jakarta|year=2009}}</ref> Faktor kedua adalah terdapat faktor ketahanan mukosa, di mana faktor agresif atau agen perusak mukosa lebih dominan daripada faktor defensif atau agen yang melindungi mukosa.<ref name="buku1"/> Faktor agresif yang utama adalah asam lambung dan pepsin.<ref name="sari"/> Faktor defensif yang berperan adalah [[mucous barrier]] ([[mukus]] dan [[bikarbonat]]), [[mucosal resistance barrier]] (resistensi mukosa), [[microcirculation]] (aliran darah mukosa) dan [[prostaglandin]].<ref name="sari"/> Faktor ketiga adalah akibat [[bakteri]] ''[[Helicobacter pylori]]''.<ref name="buku1"/> Tujuan pengobatan ulkus peptikum adalah untuk menghlangkan rasa sakit dan menyembuhkan ulkus, kemudian mencegah kambuhnya ulkus dan mecegah terjadinya [[komplikasi]].<ref name="buku1"/> Bersadarkan [[patofisiologi]]nya, ulkus peptikum dapat diatasi dengan menekan faktor agresif, memperkuat faktor defensif, ataupun dengan kombnasi [[antibiotik]].<ref name="buku1"/> |
||
Terdapat dua jenis ulkus peptikum, yaitu ulkus peptikum primer dan ulkus peptikum sekunder<ref name="sari"/> |
Terdapat dua jenis ulkus peptikum, yaitu ulkus peptikum primer dan ulkus peptikum sekunder.<ref name="sari"/> Ulkus peptikum primer adalah ulkus yang terjadinya terutama dipengaruhi langsung oleh [[sekresi]] asam lambung dan pepsin yang berlebihan.<ref name="sari"/> Sedangkan ulkus peptikum sekunder didasarkan adanya gangguan ketahanan mukosa saluran cerna, yang dapat terjadi setelah mengalami penyakit/trauma berat ([[stress ulcer]]), luka bakar ([[Curling’s ulcer]]), penyakit [[intrakranial]] ([[Rokitansky-Cushing’s ulcer]]), minum [[aspirin]] atau [[kortikosteroid]], dan [[penyakit hati kronis]].<ref name="sari"/> |
||
== |
== Referensi == |
||
{{reflist}} |
{{reflist}} |
||
{{Penyakit sistem pencernaan}} |
|||
{{Authority control}} |
|||
[[Kategori:Penyakit pencernaan]] |
|||
{{kedokteran-stub |
{{kedokteran-stub |
Revisi terkini sejak 9 Januari 2024 14.19
Artikel ini memberikan informasi dasar tentang topik kesehatan. |
Ulkus peptikum | |
---|---|
Ulkus lambung dalam | |
Informasi umum | |
Nama lain | Ulkus lambung, tukak lambung, ulkus duodenal, tukak duodenal |
Spesialisasi | Gastroenterologi, bedah umum |
Penyebab | Helicobacter pylori, obat antiinflamasi nonsteroid, merokok tembakau, penyakit Crohn[1][2] |
Aspek klinis | |
Gejala dan tanda | Nyeri perut bagian atas, bersendawa, muntah, kehilangan berat badan, nafsu makan buruk[1] |
Komplikasi | Pendarahan, perforasi, penyumbatan lambung[3] |
Diagnosis | Berdasarkan gejala, dikonfirmasi dengan endoskopi atau menelan barium[1] |
Kondisi serupa | Kanker lambung, penyakit jantung koroner, inflamasi lapisan lambung, inflamasi kantung empedu[1] |
Perawatan | Berhenti merokok, berhenti meminum OAINS, berhenti meminum alkohol, pemberian obat[1] |
Pengobatan | Inhibitor pompa proton, penyekat H2, antibiotik[1][4] |
Distribusi dan frekuensi | |
Prevalensi | 87,4 juta (2015)[6] |
Kematian | 267.500 (2015)[5] |
Ulkus peptikum atau tukak lambung adalah kerusakan pada lapisan mukosa, submukosa sampai lapisan otot saluran cerna yang disebabkan oleh aktivitas pepsin dan asam lambung yang berlebihan.[7] Terdapat tiga faktor utama yang menyebabkan ulkus peptikum yaitu faktor asam dan pepsin, di mana kelebihan produksi asam akan menimbulkan luka pada mukosa saluran pencernaan.[8] Faktor kedua adalah terdapat faktor ketahanan mukosa, di mana faktor agresif atau agen perusak mukosa lebih dominan daripada faktor defensif atau agen yang melindungi mukosa.[8] Faktor agresif yang utama adalah asam lambung dan pepsin.[7] Faktor defensif yang berperan adalah mucous barrier (mukus dan bikarbonat), mucosal resistance barrier (resistensi mukosa), microcirculation (aliran darah mukosa) dan prostaglandin.[7] Faktor ketiga adalah akibat bakteri Helicobacter pylori.[8] Tujuan pengobatan ulkus peptikum adalah untuk menghlangkan rasa sakit dan menyembuhkan ulkus, kemudian mencegah kambuhnya ulkus dan mecegah terjadinya komplikasi.[8] Bersadarkan patofisiologinya, ulkus peptikum dapat diatasi dengan menekan faktor agresif, memperkuat faktor defensif, ataupun dengan kombnasi antibiotik.[8]
Terdapat dua jenis ulkus peptikum, yaitu ulkus peptikum primer dan ulkus peptikum sekunder.[7] Ulkus peptikum primer adalah ulkus yang terjadinya terutama dipengaruhi langsung oleh sekresi asam lambung dan pepsin yang berlebihan.[7] Sedangkan ulkus peptikum sekunder didasarkan adanya gangguan ketahanan mukosa saluran cerna, yang dapat terjadi setelah mengalami penyakit/trauma berat (stress ulcer), luka bakar (Curling’s ulcer), penyakit intrakranial (Rokitansky-Cushing’s ulcer), minum aspirin atau kortikosteroid, dan penyakit hati kronis.[7]
Referensi[sunting | sunting sumber]
- ^ a b c d e f Najm, WI (September 2011). "Peptic ulcer disease". Primary care. 38 (3): 383–94, vii. doi:10.1016/j.pop.2011.05.001. PMID 21872087.
- ^ Steinberg, KP (June 2002). "Stress-related mucosal disease in the critically ill patient: risk factors and strategies to prevent stress-related bleeding in the intensive care unit". Critical Care Medicine. 30 (6 Suppl): S362–4. doi:10.1097/00003246-200206001-00005. PMID 12072662.
- ^ Milosavljevic, T; Kostić-Milosavljević, M; Jovanović, I; Krstić, M (2011). "Complications of peptic ulcer disease". Digestive diseases (Basel, Switzerland). 29 (5): 491–3. doi:10.1159/000331517. PMID 22095016.
- ^ Wang, AY; Peura, DA (October 2011). "The prevalence and incidence of Helicobacter pylori-associated peptic ulcer disease and upper gastrointestinal bleeding throughout the world". Gastrointestinal endoscopy clinics of North America. 21 (4): 613–35. doi:10.1016/j.giec.2011.07.011. PMID 21944414.
- ^ GBD 2015 Mortality and Causes of Death, Collaborators. (8 Oktober 2016). "Global, regional, and national life expectancy, all-cause mortality, and cause-specific mortality for 249 causes of death, 1980-2015: a systematic analysis for the Global Burden of Disease Study 2015". Lancet. 388 (10053): 1459–1544. doi:10.1016/s0140-6736(16)31012-1. PMC 5388903 . PMID 27733281.
- ^ GBD 2015 Disease and Injury Incidence and Prevalence, Collaborators. (8 Oktober 2016). "Global, regional, and national incidence, prevalence, and years lived with disability for 310 diseases and injuries, 1990-2015: a systematic analysis for the Global Burden of Disease Study 2015". Lancet. 388 (10053): 1545–1602. doi:10.1016/S0140-6736(16)31678-6. PMC 5055577 . PMID 27733282.
- ^ a b c d e f Noval Aziz (2002). "Peran Antagonis Reseptor H-2 Dalam Pengobatan Ulkus Peptikum" (PDF). Sari Pediatri, Vol. 3, No. 4: 222-226. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2014-06-02. Diakses tanggal June 2 2014.
- ^ a b c d e Staf Pengajar Departemen Farmakologi FK UNSRI (2009). Kumpulan Kuliah Farmakologi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.