Wings (perusahaan): Perbedaan antara revisi
Wings |
k Menambah Kategori:Perusahaan multinasiоnal Indonesіa menggunakan HotCat |
||
(309 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Multiple issues| |
|||
'''Wings''' merupakan perusahaan penghasil produk-produk rumah tangga dan pemeliharaan kesehatan diri yang bermarkas di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]] dan [[Kota Surabaya|Surabaya]], [[Indonesia]] Perusahaan ini didirikan pada [[1948]] dengan nama Fa Wings Pada tahun [[1991]] menjadi Wings Surya. |
|||
{{Advert|date=April 2021}} |
|||
{{More citations needed|date=April 2021}} |
|||
}} |
|||
{{pp-semi-template|small=yes}} |
|||
{{Infobox company |
|||
| name = PT Wings Surya |
|||
| logo = Wings (Indonesian company) logo.svg |
|||
| logo_caption = |
|||
| image = |
|||
| image_caption = |
|||
| owner = Harjo Sutanto</br>Johannes Ferdinand |
|||
| type = Perseroan Terbatas |
|||
| industry = Produk konsumer |
|||
| founded = {{start date and age|1948|9|21|df=yes}} |
|||
| founder = {{Plainlist| |
|||
* Johannes Ferdinand Katuari |
|||
* Harjo Susanto |
|||
}} |
|||
| key_people = {{Plainlist| |
|||
* [[Eddy William Katuari]] |
|||
* Harjo Sutanto |
|||
}} |
|||
| hq_location_city = [[Surabaya]] |
|||
| hq_location_country = Indonesia |
|||
| divisions = |
|||
| subsid = {{Plainlist| |
|||
* [[FamilyMart]] |
|||
* [[Yoshinoya]] |
|||
* Milan Ceramic Tiles |
|||
* Elephant Gypsum |
|||
* [[Bank Multiarta Sentosa]] |
|||
* [[Pulogadung Trade Center]] (50%) |
|||
* Raffles Hills Cibubur |
|||
}} |
|||
| website = [http://www.wingscorp.com/ Wings Indonesia] |
|||
}} |
|||
'''PT Wings Surya''' merupakan perusahaan penghasil produk-produk rumah tangga dan pemeliharaan kesehatan diri yang bermarkas di [[Kota Surabaya|Surabaya]], [[Indonesia]]. Perusahaan ini didirikan pada 21 September 1948 dengan nama Fa. Thong Fat, yang kemudian menjadi Fa. Wings.<ref>{{Cite web|title=Simak Perjalanan Wings Group, Perusahaan Milik Konglomerat Tertua di Indonesia|url=https://wartaekonomi.co.id/read235193/simak-perjalanan-wings-group-perusahaan-milik-konglomerat-tertua-di-indonesia|website=Warta Ekonomi|language=id|access-date=2023-04-13}}</ref> Pada tahun 1991, ia berganti nama menjadi PT Wings Surya.<ref name=story/> |
|||
== Perkembangan == |
|||
Wings menghasilkan produk antara lain toilet sabun, bedak dan bar deterjen, floorcleaners, pelembut kain, dan pembalut untuk market di seluruh Indonesia dan sekitarnya. Sedangkan pabrik ketiga P.T. Lionindo Jaya dibangun di Jakarta bersama-sama dengan Lion Corporation Jepang untuk memproduksi merek seperti Emeron, Halaman Satu, Ciptadent dan Mama. Produk mereka termasuk shampoo, shower gel, produk perawatan kulit, pasta gigi, dan mencuci piring cair. Setelah lima tahun, merek ini berhasil menangkap pangsa pasar yang signifikan di Indonesia. |
|||
Perjalanan PT Wings Surya, PT Sayap Mas Utama (dan usaha-usaha lainnya yang dikenal secara informal sebagai "Wings Group") bermula di tahun 1948. Dua orang pria, [[Johannes Ferdinand Katuari]] (Oen Jong Khing, lahir di [[Surabaya]] tahun 1919) dan [[Harjo Sutanto]] (Tan Siey Miauw, lahir di [[Tulungagung]] pada tahun 1926)<ref name=info>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=oNzsAAAAMAAJ&dq=FINDECO+JAYA+WINGS+1975&focus=searchwithinvolume&q=wings Informasi, Volume 17,Masalah 191-196]</ref> merintis pabrik pembuatan sabun batangan dari [[soda api]] di Jl. Kalisosok Kidul No. 2, Surabaya. Usaha bernama [[Firma]] (Fa.) Thong Fat itu dibantu dengan 6 karyawan sebagai usaha kecil berskala ''home industry''. Johannes dan Harjo merintis usahanya dengan gigih, lewat menjajakan sabun mereka yang diberi nama Wings dengan menggunakan sepeda dan dari rumah ke rumah.<ref name=wing>[https://wingscorp.com/about-us/ About Us]</ref><ref name=nex>[https://emenrizal.wordpress.com/2010/08/16/the-next-conglomerate-itu-bernama-wings/ THE NEXT CONGLOMERATE ITU BERNAMA WINGS]</ref> Harganya yang murah dibanding sabun sejenis merek [[Sunlight]], membuat sabun batang Wings populer di kalangan masyarakat bawah.<ref name=empat>[https://books.google.co.id/books?id=fbXYXaEgiCUC&pg=PA75&dq=lionindo+jaya&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjc8ef376GCAxWM3TgGHZj4BfAQ6AF6BAgJEAI#v=onepage&q=lionindo%20jaya&f=false 45 kisah bisnis top pilihan]</ref><ref name=bisnis>[https://plus.bisnis.com/read/persekutuan-katuari-dan-sutanto-di-bahtera-wings Persekutuan Katuari dan Sutanto di Bahtera Wings]</ref> Nama "Wings" merupakan simbol kerjasama Johannes dan Harjo, bahwa mereka memiliki visi yang sama untuk mengembangkan usahanya seperti sepasang sayap [[burung]] hingga setinggi langit.<ref name=story/> Nama tersebut kemudian juga diadopsi sebagai nama firma keduanya (Fa. Wings). Harjo dan Johannes kemudian dibantu oleh Wakijo Tanojo (Tan Kiek Sie) yang membantu pengembangan usaha Wings dalam memasuki 1970-an.<ref name=temo>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=e5ATAQAAMAAJ&dq=wings+tanojo&focus=searchwithinvolume&q=tanojo Tempo: Indonesia's Weekly News Magazine, Volume 8,Masalah 35-43]</ref> |
|||
Keberhasilan sabun Wings mendorong mereka untuk memasarkan sabun-sabun cuci lainnya. Pada tahun 1971, merek sabun krim Ekonomi mulai diproduksi. Di tahun itu juga Wings mulai mengadopsi strategi pemasaran modern, seperti beriklan dan membangun sarana transportasi.<ref name=wing/> Sama seperti sabun batang Wings, merek Ekonomi juga diterima luas oleh masyarakat karena harganya yang murah, mengingat biaya produksinya yang lebih kecil dibanding [[deterjen]] bubuk.<ref name=story>[https://web.archive.org/web/20190107160440/http://www.wingscorp.com/content/story.php?l=1&m=257&ul=1 Our Story]</ref> Tiga tahun kemudian, Wings mendirikan kantor di [[Jakarta]] yang dikepalai putra Johannes, Teddy Jeffrey Katuari. Di kota ini, pada tahun 1976 didirikan PT Sayap Mas Utama yang bergerak di produksi sabun mandi,<ref name=info/> sabun colek, dan plastik kemasan.<ref name=wing/> Periode selanjutnya menandai ekspansi grup ini dengan meluncurkan berbagai produk, seperti sabun colek Dangdut dan Wings Biru, deterjen bubuk So Klin, sabun mandi Nuvo, Giv dan Priti, ditambah aneka produk-produk pembersih atau ''toiletries'' lainnya.<ref name=bisnis/> |
|||
Memproduksi merek mengambil alih seperti Larutan Cap Kaki Tiga, Cap Panda, Phanther, Segar Sari, Kino Candy, Kino Potato dan Snackit. Produk mereka termasuk Wings Food berganti nama menjadi KinoWings Food sejak tahun [[1999]]. |
|||
Di tahun 1978 dan 1981 Wings kembali membangun pabriknya, masing-masing di [[Wonocolo, Surabaya]]<ref name=empat/> dan Jakarta. Adapun yang terakhir berada di bawah PT Lion Wings, yang awalnya didirikan dengan nama PT Cipta Segar Harum yang mendapatkan lisensi produksi dan kerjasama dengan perusahaan [[Jepang]] [[Lion Corporation]]. Masuknya modal dari Lion membuat pada tahun 1990 namanya menjadi PT Lionindo Jaya dan di tahun 2004 menjadi Lion Wings.<ref>[https://123dok.com/document/q05dx6xl-gambaran-perusahaan-mulanya-wings-dengan-cipta-segar-berdiri.html BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN]</ref> Produk utamanya adalah barang-barang ''toiletries'' (seperti sampo, [[pasta gigi]] dan produk perawatan bayi) dalam merek Emeron, Mama, Page One, Kodomo, Ciptadent, Zinc, dll.<ref name=bisnis/><ref>{{Cite web|date=2022-10-13|title=Dari Sabun Hingga Mie Sedaap, Jejak Bisnis Wings Pesaing Indofood - Profil Katadata.co.id|url=https://katadata.co.id/rezzaaji/ekonopedia/6347c72c8279d/dari-sabun-hingga-mie-sedaap-jejak-bisnis-wings-pesaing-indofood|website=katadata.co.id|language=id|access-date=2023-04-13}}</ref> Sejak tahun 1991 nama Fa. Wings diganti menjadi PT Wings Surya. Wings kemudian juga memiliki pabrik lain di [[Driyorejo, Gresik]]<ref name=empat/> dan di tahun 1991 sempat melakukan perluasan pabrik sabun dan deterjen senilai Rp 38,2 miliar.<ref name=info/> |
|||
Sedangkan pabrik keempat PT. KinoWings Mega Pacific Tbk. untuk memproduksi merek seperti Sleek, Halaman Satu, Nuvo, GIV, Hers Protex, Fres & Natural dan Baby Happy. Produk mereka termasuk toilet sabun, bedak dan bar deterjen, floorcleaners, pelembut kain, dan pembalut. merek ini berhasil menangkap pangsa pasar yang signifikan di Indonesia sejak tahun [[1991]]. Perusahaan ini didirikan pada [[1991]] dengan nama Wings Surya dan Kinocare Era Kosmetindo Pada tahun [[2016]] menjadi KinoWings Mega Pacific. |
|||
Pada saat banyak usaha tiarap akibat krisis ekonomi di akhir [[1990-an]], Wings justru tetap terlihat tangguh. Tidak mengandalkan bantuan pemerintah, cenderung memutar modal sendiri dan gaya bisnis yang konservatif, membantu Wings menghadapinya.<ref name=tmpo1/> Justru mereka bisa mencatatkan sejumlah prestasi. Lewat produk deterjen Daia yang dilempar ke pasar di tahun 1998, Wings langsung meroket sebagai ''market leader'', meninggalkan Unilever.<Ref>[https://www.berita-bisnis.com/wings-group-kuasai-bisnis-deterjen/ WINGS GROUP KUASAI BISNIS DETERJEN]</ref> Tahun selanjutnya, Wings mulai menjajaki bisnis [[FMCG]] lainnya di sektor makanan dan minuman. Produk yang diluncurkan mulanya adalah minuman serbuk bermerek Jas Jus dan Segar Dingin lewat PT Karunia Alam Segar.<ref name=bisnis/><ref name=nex/> Di tahun 2003, Wings kembali menggegerkan pasar setelah terjun ke produksi [[mi instan]] (via PT Karunia Alam Segar dan PT Prakarsa Alam Segar) dengan merek [[Mie Sedaap]], yang langsung tampil sebagai pesaing tangguh [[Indomie]]. Menurut putra Johannes, Eddy William Katuari, mereka memasuki bisnis tersebut hanya karena ingin memenuhi permintaan konsumen.<ref name=nex/> |
|||
==Sejarah== |
|||
* 1948 - Ferdinand Katuari dan Harjo Sutanto mendirikan Fa Wings, memproduksi sabun colek skala home industri, melalui sistem door to door. |
|||
* 1950 - Sabun Mandi Wings mulai dipasarkan. |
|||
* 1971 - Membangun perusahaan sabun dan detergen merek Ekonomi. |
|||
* 1980 - Merek Wings Biru dan Dangdut dilepas ke pasaran. Mendirikan PT Unggul Indah Cahaya, produsen alkybenzene, bahan baku produk detergen, bersama beberapa inverstor. |
|||
* 1983 - Mendirikan PT Multipack. |
|||
* 1986 - Mengembangkan PT Petrocentral (intregasi vertical horizontal). |
|||
* 1989 - Terjun kebisnis keramik; PT Adyabuana Persada, merek Milan dan Hercules. Dan dibidang finance; Bank Ekonomi. Aliansi dengan Lion Corporation mendirikan PT Lionindo Jaya. |
|||
* 1990 - Merek Extra Aktif dan detergen Merek So Klin. |
|||
* 1991 - Fa Wings berganti nama menjadi PT Wings Surya. |
|||
* 1992 - Meluncurkan Nuvo Family. |
|||
* 1994 - Meluncurkan Hers Protex. |
|||
* 1995 - Membeli plantation PT Damit Mitra Sekawan dan PT Gawi Makmur. Kalimantan, menghasilkan oleochemical. Bersama Siam Cement bisnis gypsum dan Semen Fiber melalui PT Siam-Indo Gypsum Industry (merek Elephant). |
|||
* 1997 - Meluncurkan Nuvo Gold. |
|||
* 1998 - Meluncurkan Daia saat Krismon. |
|||
* 1999 - Meluncurkan Jas Jus dan Porcelain. |
|||
* 2000 - Meluncurkan Segar Dingin. |
|||
* 2001 - Mendirikan perusahaan sekuritas, EkoKapital. |
|||
* 2002 - Merambah property; Pulogadung Trade Center, bersama [[Djarum]]. |
|||
* 2003 - Meluncurkan [[Mie Sedaap]]. |
|||
* 2004 - Meluncurkan [[Enerjos]]. |
|||
* 2007 - Meluncurkan [[Ale-Ale]] dan Tea Jus. |
|||
* 2008 - Meluncurkan [[Kecap Sedaap]]. |
|||
* 2010 - Meluncurkan Teh Rio. |
|||
* 2012 - Meluncurkan Top Coffee. |
|||
* 2012 - Meluncurkan Floridina. |
|||
* 2013 - Meluncurkan Mie Sedaap Cup. |
|||
* 2013 - Meluncurkan Top White Coffee. |
|||
* 2013 - Meluncurkan Power F. |
|||
* 2014 - Aliansi dengan Calbee dan Glico mendirikan PT Calbee Indonesia dan PT Glico Indonesia. (sebelumnya PT Calbee Indonesia dimiliki oleh [[Unilever Indonesia]] dan pernah memproduksi makanan ringan merek Minori) |
|||
* 2015 - Wings Food berganti nama menjadi KinoWings Food Perusahaan ini mengambil alih Larutan Cap Kaki Tiga, Cap Panda, Phanther, Segar Sari, Kino Candy, Kino Potato dan Snackit. |
|||
* 2015 - Mendirikan PT KinoWings Mega Pacific Tbk Perusahaan ini mengambil alih Sleek, Nuvo, GIV, Hers Protex, Fres & Natural dan Baby Happy. |
|||
* 2016 - PT Wings Surya Tbk dan PT Kinocare Era Kosmetindo Tbk merger dengan nama menjadi PT KinoWings Mega Pacific Tbk. |
|||
* 2016 - Merambah property; [[Senayan City]], bersama [[Gudang Garam]]. |
|||
Tidak puas dengan minuman bubuk, pada tahun 2007 Wings memasuki bisnis minuman siap saji dengan produk Ale-Ale. Kesuksesannya mendorong produk minuman lain (kini diproduksi PT Tirta Alam Segar dan PT Mitra Alam Segar), seperti Teh Rio (2010), Floridina (2012), Power F (2013), Teh Javana (2015), Milku, Isoplus, dan merek-merek lainnya.<Ref name=peng>[https://books.google.co.id/books?id=69pbEAAAQBAJ&pg=PA54&dq=lionindo+jaya&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjc8ef376GCAxWM3TgGHZj4BfAQ6AF6BAgNEAI#v=onepage&q=lionindo%20jaya&f=false Pengantar Bisnis: Merajut Bisnis Lokal Menuju Bisnis Global beserta Kajian ...]</ref> Produk makanan lain yang diluncurkan seperti [[minyak goreng]], kecap bermerek Sedaap, dan [[kopi instan]] bermerek Top Coffee (diproduksi PT Harum Alam Segar).<ref>[https://swa.co.id/swa/trends/marketing/enam-jurus-wings-food-membesut-top-coffee Enam Jurus Wings Food Membesut Top Coffee]</ref> Di bulan September 2013, Wings kembali berekspansi dengan mendirikan perusahaan patungan dengan [[Glico]] (PT Glico Wings Indonesia), yang dilanjutkan dengan pendirian perusahaan sejenis bersama [[Calbee]] bernama PT Calbee Wings Food pada tahun selanjutnya. Adapun perusahaan pertama memproduksi es krim, sedangkan yang kedua bergerak di produksi dan pemasaran [[makanan ringan]]. Kedua perusahaan kemudian mengenalkan produknya di tahun 2016.<Ref>[https://marketing.co.id/gandeng-perusahaan-jepang-wings-luncurkan-snack-baru/ Gandeng Perusahaan Jepang Wings Luncurkan Snack Baru]</ref><Ref>[https://market.bisnis.com/read/20161121/192/604481/perusahaan-es-krim-ezaki-glico-investasi-rp350-miliar Perusahaan Es Krim, Ezaki Glico Investasi Rp350 Miliar]</ref> |
|||
==Produk== |
|||
=== Wings Fabric Care === |
|||
Selain berhasil menjadi pemain yang diperhitungkan dalam negeri, Wings juga dikenal memiliki pasar ekspor yang kuat. Menurut Eddy W. Katuari di tahun 2004, produk Wings telah menjangkau 90 negara dan berkontribusi pada 30% pendapatan perusahaan.<ref name=nex/> Produk Wings tersebar di banyak negara, dari [[Nigeria]] hingga [[Filipina]].<ref>[http://repository.stei.ac.id/9660/4/BAB%20III%20GAMBARAN%20UMUM%20PERUSAHAAN.pdf Bab III]</ref> Ekspor yang digenjot sejak 1991 ini membuat merek-merek seperti So Klin dan Mie Sedaap menjadi semakin dikenal luas.<ref name=tmpo1/> |
|||
=== Sektor hulu === |
|||
Sejak awal, kelompok Wings sudah menyentuh sektor hulu yang digunakan untuk membantu bisnis produk-produk pembersih dan ''toiletries''-nya. Di bulan Februari 1975, perusahaan pertama bernama PT Findeco Jaya (First Indonesian Detergent Company Jaya), hasil patungan dengan PT [[Lautan Luas]], PT [[Sinar Antjol]], dan dua perusahaan Jepang (Teikoku Kako Co. Ltd. dan Toyo Menka Kaisha Ltd.) didirikan.<ref name=info/> Perusahaan ini merupakan produsen bahan deterjen pertama di Indonesia, seperti ABS ([[alkilbenzena sulfonat]]).<ref>[https://books.google.co.id/books?id=OPbPiK9LocUC&q=FINDECO+FIRST+DETERGENT&dq=FINDECO+FIRST+DETERGENT&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwib8rfinaKCAxWjR2wGHYXHBhUQ6AF6BAgEEAI Tomen Corporation: 70 Years of Growth]</ref> Di tahun 1978 didirikan perusahaan kedua bernama PT Aktif Indonesia Indah, juga memproduksi bahan deterjen yang berbasis di Surabaya.<ref>[https://daftarperusahaanindonesia.com/2012/01/aktif-indonesia-indah-pt-2/ AKTIF INDONESIA INDAH, PT]</ref> Ada juga PT Petrocentral, perusahaan kimia produsen [[natrium tripolifosfat]] yang didirikan bersama [[Grup Kodel]] dan PT [[Petrokimia Gresik]] di tahun 1986. Pabrik bahan deterjen (alkilbenzena sulfonat dan ''heavy alkylate'') besar lainnya didirikan Wings bersama [[Grup Salim]], [[Sinar Mas|Grup Sinar Mas]] dan beberapa investor di tahun 1983, yaitu PT [[Unggul Indah Cahaya]] Tbk.<ref name=info/> |
|||
Pada tahun 2000 Wings berkolaborasi dengan Lautan Luas dan Grup [[Djarum]] mengakuisisi Salim Oleochemical dari [[Badan Penyehatan Perbankan Nasional]], dengan mendapat persentase saham terbesar (47,7%). Perusahaan yang kelak diganti namanya menjadi PT Ecogreen Oleochemicals ini memiliki pabrik di [[Belawan]], [[Batam]] dan [[Singapura]] yang berfungsi mengolah [[minyak sawit]] menjadi bahan baku sabun seperti [[gliserin]] dan ''[[asam lemak|fatty acid]]'' untuk keperluan dalam negeri dan ekspor. Sejak 1995, Grup Wings juga sudah punya perkebunan [[kelapa sawit]] di bawah PT Gawi Makmur Kalimantan dan PT Damit Mitra Sekawan. Menurut seorang pengamat, kiprah Wings yang rajin berinvestasi di sektor hulu ini memiliki beberapa keuntungan: mengamankan mereka dari gejolak harga, ditambah membantu menyediakan harga barang jadi yang lebih murah.<ref name=nex/><ref name=tmpo1/> Selain itu, sejak 2011 Grup Wings memiliki pabrik minyak goreng di bawah PT Karya Indah Alam Sejahtera,<ref name=propil>[https://www.trenasia.com/ini-profil-2-perusahan-yang-terjerat-kasus-gratifikasi-izin-ekspor-minyak-goreng Ini Profil 2 Perusahan yang Terjerat Kasus Gratifikasi Izin Ekspor Minyak Goreng]</ref> dan baru-baru ini, lewat PT Pratama Nusantara Sakti, mereka terjun ke industri [[gula]].<ref name=bisnis/> |
|||
Wings juga memiliki industri pengemasan dan pengepakan di sejumlah perusahaan. Di tahun 1983 didirikan PT Multipack Unggul, produsen kemasan plastik dan kertas di Jakarta dan Surabaya. Pabrik ini memakan investasi Rp 9,7 miliar ketika didirikan.<ref name=info/> Lalu di tahun 2002 berdiri PT Unipack Indosystems, juga bergerak di industri kemasan plastik ''flexible''. Salah seorang putri Harjo Sutanto, Fifi Sutanto juga memiliki latar belakang pendidikan dari sebuah sekolah parfum di [[Prancis]], yang diharapkan bisa meningkatkan kualitas produk Wings.<ref name=nex/> |
|||
=== Usaha lainnya === |
|||
Sama seperti banyak pebisnis lainnya, Katuari dan Sutanto mengembangkan usahanya ke berbagai sektor (baik dimiliki sendiri atau berpatungan), sehingga Wings kini menjadi sebuah [[konglomerasi]]. Beberapa sektor lain yang mereka geluti seperti properti, keuangan dan bahan bangunan. Di properti, mereka mengibarkan PT Wiranusa Grahatama (konstruksi), PT Dianlestari Perdana (pengelola gedung perkantoran Graha Ekonomi di Surabaya), PT Ekatama Makmur (pembangun perumahan murah), perumahan mewah [[Raffles Hills]], pusat perdagangan [[Pulogadung Trade Center]], dan hotel mewah [[The Apurva Kempinski Bali]]. Untuk produksi bahan bangunan sejak 1989 Wings merintis produsen [[ubin]] keramik Milan dan Hercules di bawah PT Adyabuana Persada dan PT Saranagriya Lestari Keramik. Lalu, di tahun 1997 didirikan pabrik [[gipsum]] bersama [[Siam Cement Group]] (SCG) bernama PT Siam-Indo Gypsum Industry. Ada juga merek genteng keramik M-Class yang diproduksi PT M-Class Industry.<ref name=nex/><ref name=info/><ref name=bisnis/> |
|||
Di sektor jasa, Wings terjun ke industri keuangan setelah penerbitan [[Paket Kebijaksanaan Oktober 1988]]. Pada tahun 1989 keluarga Katuari dan Sutanto mendirikan PT Bank Ekonomi Raharja yang memfokuskan diri pada sektor ritel.<ref name=nex/><ref name=info/> Di bulan Oktober 2008, saham mereka dijual kepada bank asing [[HSBC]],<ref>[https://finance.detik.com/moneter/d-1023075/hsbc-akuisisi-bank-ekonomi HSBC Akuisisi Bank Ekonomi]</ref> dan saat ini dikenal dengan nama PT [[Bank HSBC Indonesia]]. Seakan tidak betah meninggalkan bisnis perbankan, pada tahun 2013 Wings mengakuisisi mayoritas saham [[Bank Multiarta Sentosa]] (Bank MAS),<ref name=bisnis/> sebuah bank kecil milik keluarga Winoto. Selain di perbankan, Wings juga memiliki lengan usaha di bidang [[pasar modal]]. Mulanya mereka memiliki [[UOB-Kay Hian Sekuritas]], namun saat ini fokusnya ada di PT [[Ekokapital Sekuritas]] yang berdiri sejak 2001.<ref name=nex/> |
|||
Era [[2010-an]] dimanfaatkan kelompok bisnis keluarga Katuari-Sutanto ini untuk terjun ke sektor [[ritel]] dan restoran. Sejak 2013, di bawah PT Fajar Mitra Indah, Wings mengembangkan [[minimarket]] [[FamilyMart]], lisensi dari Jepang. Pada tahun 2023 FamilyMart sudah memiliki 254 gerai yang berada di banyak kota-kota besar di Indonesia.<ref>[https://ekonomi.bisnis.com/read/20230413/12/1646399/kian-ekspansif-buka-gerai-familymart-lirik-kawasan-luar-jabodetabek Kian Ekspansif Buka Gerai, FamilyMart Lirik Kawasan Luar Jabodetabek]</ref> Sebelumnya, pada Juli 2010, Wings berkerjasama dengan [[Yoshinoya]] dan [[Charoen Pokphand]] (di bawah PT Multirasa Nusantara) untuk kembali memboyong restoran ''[[gyudon]]'' tersebut ke Indonesia. |
|||
=== Pengelolaan bisnis === |
|||
Produk Wings dikenal sebagai pesaing tangguh dari produk-produk sejenis yang diproduksi [[perusahaan multinasional]], seperti [[Unilever]] dan [[P&G]]. Strateginya adalah menjual produk dengan harga lebih murah, namun berkualitas lebih tinggi atau setara dibanding pemain utama.<ref name=nex/><ref name=empat/> Wings juga berusaha mencuri pasar yang signifikan dalam setiap produknya (sekitar 10-15%),<ref name=empat/> lewat konsisten tidak bertanding ''head-to-head'' dengan pemain pasar.<ref>[https://www.hops.id/unik/29410130688/disaat-yang-lain-berlomba-lomba-jadi-nomor-1-wings-food-malah-gak-mau-ternyata-ini-strategi-yang-dimainkan Disaat yang lain berlomba-lomba jadi nomor 1, Wings Food malah gak mau! Ternyata, ini strategi yang dimainkan]</ref> Aspek lainnya adalah pentingnya pemilik perusahaan ini mengembangkan ''branding'', yang dapat dilihat dari anggaran belanja iklannya yang cukup besar. Bahkan di tahun 2004 dikabarkan Wings sudah memiliki puluhan merek yang sudah dipasarkan dan ribuan merek lainnya yang sudah didaftarkan dan siap dieksekusi produksi maupun pemasarannya.<ref name=nex/> |
|||
Sejak 1990-an, Johannes Katuari dan Harjo Sutanto sudah menyerahkan pengelolaan bisnis Wings ke generasi kedua, yang meliputi Eddy William Katuari, Teddy Jeffrey Katuari, Freddy Ignatius Katuari, Finney Henry Katuari, Hanny Sutanto dan Hendrik Tanojo.<ref name=info/> Masing-masing biasanya mengelola sektor tertentu, seperti Finney di bidang operasional dan Eddy di kepemimpinan perusahaan.<ref name=tmpo1>[https://books.google.co.id/books?id=Y-RSEAAAQBAJ&pg=PA32&dq=wings+tanojo&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjUovv-q6KCAxWf3TgGHe4aBvoQ6AF6BAgKEAI#v=onepage&q=wings%20tanojo&f=false Sayap Bisnis Konglomerasi Indonesia - (Hary Tanoesoedibjo, Katuari, Bakrie)]</ref> Adapun Johannes meninggal di tahun 2004,<ref name=nex/> sementara Harjo masih hidup sampai saat ini. ''[[Forbes]]'' pada November 2021 menempatkan Harjo sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia dengan harta sebesar Rp 7,5 triliun.<ref>[https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20211112181903-92-720477/harjo-sutanto-taipan-tertua-ri-sukses-berkat-sabun-colek Harjo Sutanto, Taipan Tertua RI Sukses Berkat Sabun Colek]</ref> Meskipun dibangun oleh dua orang dari keluarga yang berbeda, relasi antara generasi keluarga Sutanto dan Katuari berjalan mulus dan hampir tidak terdengar bergejolak. Menurut Eddy di tahun 2004, masing-masing keluarga mendapat "kue" seimbang dan tidak saling mendahului, dengan keduanya berkolaborasi sebagai tim.<ref name=nex/> Yang terdengar dari keluarga Katuari atau Sutanto paling hanya masalah pribadi,<ref name=gre>[https://books.google.co.id/books?id=RvGDAwAAQBAJ&pg=PT146&dq=Fa.+Wings+sabun&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjVrPy47KGCAxX9xzgGHRK8Dy4Q6AF6BAgHEAI#v=onepage&q=Fa.%20Wings%20sabun&f=false 50 Great Bussines Ideas form Indonesia: Gebrakan Perusahaan-Perusahaan ...]</ref> seperti ketika salah seorang putri Harjo, Silviana, meninggal dunia di tahun 2016 akibat kebakaran di [[Alaska]], AS.<ref>[https://jateng.tribunnews.com/2016/06/08/putri-konglomerat-wings-group-tewas-dalam-kebakaran-di-alaska Putri Konglomerat Wings Group Tewas dalam Kebakaran di Alaska]</ref> |
|||
Sikap ''low profile'' bisnis Wings juga nampak pada usaha-usahanya. Seperti ketika mulai merintis Mie Sedaap, pabrik mi tersebut di [[Jawa Timur]] hanya ditandai dengan papan bertuliskan "KAS" (singkatan dari PT Karunia Alam Segar). Sebisa mungkin keluarga Katuari-Sutanto dan Wings menghindari publikasi media.<ref name=gre/> Akan tetapi tidak bisa dipungkiri juga beberapa bisnis Wings sempat memasuki pemberitaan baru-baru ini, seperti polemik perizinan gudang di [[Padangsidempuan]],<Ref>[https://wartamandailing.com/2020/04/16/diduga-gudang-pt-wings-di-kecamatan-batunadua-tidak-memiliki-izin-yang-jelas/ Diduga Gudang PT. Wings di Kecamatan Batunadua Tidak Memiliki Izin Yang Jelas]</ref> isu [[limbah]] di PT Mitra Alam Segar,<ref>[https://jatimnow.com/baca-56114-warga-pasuruan-demo-pt-mitra-alam-segar-protes-sumur-kering-dan-bau Warga Pasuruan Demo PT Mitra Alam Segar Protes Sumur Kering dan Bau]</ref> dugaan [[gratifikasi]] izin ekspor yang menimpa PT Karya Indah Alam Sejahtera,<ref name=propil/> adanya dugaan bahan berbahaya di Mie Sedaap, hingga masalah perburuhan di PT Karunia Alam Segar.<Ref>[https://www.cakrawala.co/jatim/pr-7755109779/warga-sekitar-pabrik-produsen-mie-instan-gresik-kembali-turun-ke-jalan Warga Sekitar Pabrik Produsen Mie Instan Gresik Kembali Turun ke Jalan]</ref> |
|||
Keluarga Katuari dan Sutanto juga dikenal memiliki relasi kekeluargaan pada grup bisnis lainnya yang tidak berkaitan. Grup [[Victoria Investama]] milik Suzanna Tanojo (putri salah satu perintis bisnis Wings, Wakijo Tanojo) bergerak di industri keuangan dan properti (lewat PT [[Bhuwanatala Indah Permai]] Tbk).<ref>[https://www.cnbcindonesia.com/market/20230517114259-17-438122/rajin-tambah-modal-bos-bank-victoria-anak-pendiri-wings-grup Rajin Tambah Modal, Bos Bank Victoria Anak Pendiri Wings Grup]</ref> Relasi kuat lainnya adalah dengan keluarga Hartono, pemilik Djarum. Putra Eddy W. Katuari, Grace Katuari memiliki suami Martin Hartono dan duduk sebagai salah satu pimpinan pusat perbelanjaan [[Grand Indonesia]] milik konglomerasi [[kretek]] tersebut. Dua putri Eddy Katuari yang lain, Erlina dan Jane, masing-masing dinikahkan dengan Benjamin Jiaravanon dan Kreisna Gozali, yang masing-masing mengelola PT [[Charoen Pokphand Indonesia]] Tbk dan PT [[Gozco Plantations]] Tbk.<ref name=bisnis/> |
|||
== Produk == |
|||
{{col-css3-begin|2}} |
|||
=== Wings Care === |
|||
* Powder Detergent |
* Powder Detergent |
||
** Boom |
** Boom |
||
** Daia |
** Daia |
||
*** Daia Bunga |
|||
*** Daia Lemon |
|||
*** Daia Putih |
|||
** So Klin |
** So Klin |
||
** Blu (produk ekspor)<ref name=wingz>[https://web.archive.org/web/20021013162417/http://www.wingscorp.com/household.html Household]</ref> |
|||
*** So Klin Biomatic |
|||
*** So Klin Pro |
|||
*** So Klin Higinis |
|||
*** So Klin Softergent |
|||
*** So Klin SMART |
|||
* Pewangi So Klin |
* Pewangi So Klin |
||
** Pewangi Reguler |
** Pewangi Reguler |
||
Baris 62: | Baris 88: | ||
** Softener Reguler |
** Softener Reguler |
||
** Softener Sekali Bilas |
** Softener Sekali Bilas |
||
** Royale By So Klin |
|||
* Liquid Detergent |
* Liquid Detergent |
||
** So Klin Liquid |
** So Klin Liquid |
||
** So Soft |
|||
* Cream Detergent |
* Cream Detergent |
||
** Ekonomi |
** Ekonomi |
||
*** Ekonomi Lemon Reguler/Kuning |
|||
*** Ekonomi Lemon Wangi Jeruk Nipis |
|||
*** Ekonomi Putih |
|||
** Wings |
** Wings |
||
*** Wings Biru |
|||
*** Wings Putih |
|||
** Dangdut |
** Dangdut |
||
** Boom |
** Boom |
||
** Cemerlang |
|||
* So Klin Fresly |
|||
** Abadi (tidak diproduksi)<ref name=wingz/> |
|||
* Bar Detergent |
|||
** Ekstra Aktif |
|||
** Daia |
|||
* So Klin Rapika |
* So Klin Rapika |
||
===Wings Household=== |
|||
* So Klin Lantai |
* So Klin Lantai |
||
* WPC Porcelain & Closet Cleaner |
|||
* Wings Porcelain (WPC) |
|||
* Super Sol |
* Super Sol |
||
* GIV barsoap and body wash |
|||
* Priti (tidak diproduksi) |
|||
* Fresly Air Care |
|||
* Fres and Natural barsoap and body wash |
|||
* Fres and Natural fragrance (Lion Wings) |
|||
* FN Man 2 in 1 Spray Cologne (Lion Wings) |
|||
* K-Natural White Body Wash |
|||
* NUVO Health barsoap, body wash and hand-sanitizer |
|||
* So Fresh Minyak Angin |
|||
** So Fresh Minyak Angin Hot |
|||
** So Fresh Minyak Angin Eucalyptus |
|||
* Santex (produk ekspor) |
|||
* Hers Protex |
|||
* Baby Happy |
|||
* Wiz 24 |
|||
* ProGuard |
|||
===Lion Wings=== |
=== Lion Wings === |
||
* Ciptadent Toothpaste |
* Ciptadent Toothpaste and Toothbrush |
||
* Systema Toothpaste, Mouthwash |
* Systema Toothpaste, Mouthwash and Toothbrush |
||
* Barakat |
|||
* Smile Up |
|||
* Botanical |
* Botanical (tidak diproduksi) |
||
* Page One (tidak diproduksi) |
|||
* Smile Up (tidak diproduksi) |
|||
* Lavenda |
* Lavenda |
||
* Emeron Hair Care |
|||
* Emeron Nutritive Shampoo (Kinocare Era Kosmetindo) |
|||
* Emeron Hand |
* Emeron Hand and Body Lotion |
||
* Emeron Lovely |
|||
* Si Dia Hand & Body Lotion |
|||
* Sidia Hand and Body Lotion |
|||
* Eskulin (Kinocare Era Kosmetindo) |
|||
** Eskulin Spray Cologne |
|||
** Eskulin Splash Cologne |
|||
** Eskulin Body Mist Cologne |
|||
** Eskulin Cologne Gel |
|||
* Ellips (Kinocare Era Kosmetindo) |
|||
** Ellips Hair Vitamin |
|||
** Ellips Hair Mask |
|||
** Ellips Nourished Hair Colorant |
|||
** Ellips Ultra Treatment |
|||
* Emeron Lovely (Kinocare Era Kosmetindo) |
|||
* Eskulin Kids (Kinocare Era Kosmetindo) |
|||
* Kodomo |
* Kodomo |
||
* Zinc Anti Dandruff Shampoo |
* Zinc Anti Dandruff Shampoo |
||
* Zinc Hair Stylish Gel |
* Zinc Hair Stylish Gel |
||
* Zinc Hijab Active |
|||
* Zact toothpaste |
|||
* Zact Toothpaste |
|||
* Mama Dishwashing Liquid |
* Mama Dishwashing Liquid |
||
* Serasoft Shampoo and Conditioner |
|||
** Mama Apple |
|||
* Posh Perfumed Body Spray |
|||
** Mama Lime |
|||
* Posh Deodorant Roll-On |
|||
** Mama Lime Green Tea |
|||
* Posh Deo-Lotion |
|||
** Mama Lemon |
|||
* Poise Luminous White |
|||
** Mama Lemon Jeruk Nipis |
|||
* Poise Facial Foam |
|||
** Mama Lemon Powerful Stain Remover |
|||
* Azzura |
|||
=== |
=== Wings Food === |
||
* Ale-Ale |
|||
* GIV barsoap & liquid soap |
|||
* Choco Drink |
|||
** GIV Reguler |
|||
* Enerjos (tidak diproduksi) |
|||
** GIV White Series |
|||
* Eko Mie |
|||
* Fres & Natural barsoap & liquid soap |
|||
* Fres & Natural fragrance (Lion Wings) |
|||
** Fres & Natural Love Mist |
|||
** Fres & Natural Splash Cologne |
|||
** Fres & Natural Spray |
|||
* NUVO Health barsoap, liquid soap & hand-sanitizer |
|||
* Hers Protex |
|||
* Baby Happy |
|||
* Sleek |
|||
** Sleek Foamy Handwash |
|||
** Sleek Liquid Detergent |
|||
** Sleek Softener |
|||
** Sleek Dishwash |
|||
** Sleek Handwash |
|||
** Sleek Floor Cleaner |
|||
** Sleek Carbol |
|||
===KinoWings Food=== |
|||
* [[Ale-Ale]] |
|||
* Enerjos |
|||
* Floridina |
* Floridina |
||
* |
* Golda Coffee |
||
* Isoplus |
|||
* Segar Sari |
|||
* Jas Jus |
* Jas Jus |
||
* |
* Kecap Sedaap |
||
* Kopi Nongkrong |
|||
* [[Mie Sedaap]] |
* [[Mie Sedaap]] |
||
* [[Mie |
* [[Mie Suksess]] |
||
* |
* Milk Jus |
||
* Milku |
|||
* Kino Potato |
|||
* Neo Coffee |
|||
* Snackit |
|||
* Olala Jelly Drink |
|||
* Phanther |
|||
* Power F |
* [[Power F]] |
||
* Segar Dingin SD-C1000 |
|||
* Larutan Cap Kaki Tiga |
|||
* So Yumie Gelas |
|||
* Segar Dingin |
|||
* Cap Panda |
|||
* Tea Jus |
* Tea Jus |
||
* Teh Javana |
|||
* Teh Rio |
* Teh Rio |
||
* Top Coffee |
* Top Coffee |
||
=== Calbee Wings === |
|||
==Pranala luar== |
|||
* Potabee |
|||
* [http://www.wingscorp.com Situs resmi] |
|||
* Krisbee |
|||
* Japota |
|||
* Guribee |
|||
=== Glico Wings === |
|||
* Waku Waku |
|||
* J-Cone |
|||
* Frost Bite |
|||
* Haku |
|||
{{col-css3-end}} |
|||
== Referensi == |
|||
{{Reflist}} |
|||
== Pranala luar == |
|||
{{Perusahaan-stub}} |
|||
* {{resmi|http://www.wingscorp.com}} |
|||
[[Kategori:Perusahaan Indonesia]] |
[[Kategori:Perusahaan Indonesia]] |
||
[[Kategori:Perusahaan yang didirikan tahun 1948]] |
|||
[[Kategori:Perusahaan multinasiоnal Indonesіa]] |
Revisi terkini sejak 8 Oktober 2024 11.07
Artikel ini memiliki beberapa masalah. Tolong bantu memperbaikinya atau diskusikan masalah-masalah ini di halaman pembicaraannya. (Pelajari bagaimana dan kapan saat yang tepat untuk menghapus templat pesan ini)
|
Perseroan Terbatas | |
Industri | Produk konsumer |
Didirikan | 21 September 1948 |
Pendiri |
|
Kantor pusat | , Indonesia |
Tokoh kunci |
|
Pemilik | Harjo Sutanto Johannes Ferdinand |
Anak usaha |
|
Situs web | Wings Indonesia |
PT Wings Surya merupakan perusahaan penghasil produk-produk rumah tangga dan pemeliharaan kesehatan diri yang bermarkas di Surabaya, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada 21 September 1948 dengan nama Fa. Thong Fat, yang kemudian menjadi Fa. Wings.[1] Pada tahun 1991, ia berganti nama menjadi PT Wings Surya.[2]
Perkembangan
Perjalanan PT Wings Surya, PT Sayap Mas Utama (dan usaha-usaha lainnya yang dikenal secara informal sebagai "Wings Group") bermula di tahun 1948. Dua orang pria, Johannes Ferdinand Katuari (Oen Jong Khing, lahir di Surabaya tahun 1919) dan Harjo Sutanto (Tan Siey Miauw, lahir di Tulungagung pada tahun 1926)[3] merintis pabrik pembuatan sabun batangan dari soda api di Jl. Kalisosok Kidul No. 2, Surabaya. Usaha bernama Firma (Fa.) Thong Fat itu dibantu dengan 6 karyawan sebagai usaha kecil berskala home industry. Johannes dan Harjo merintis usahanya dengan gigih, lewat menjajakan sabun mereka yang diberi nama Wings dengan menggunakan sepeda dan dari rumah ke rumah.[4][5] Harganya yang murah dibanding sabun sejenis merek Sunlight, membuat sabun batang Wings populer di kalangan masyarakat bawah.[6][7] Nama "Wings" merupakan simbol kerjasama Johannes dan Harjo, bahwa mereka memiliki visi yang sama untuk mengembangkan usahanya seperti sepasang sayap burung hingga setinggi langit.[2] Nama tersebut kemudian juga diadopsi sebagai nama firma keduanya (Fa. Wings). Harjo dan Johannes kemudian dibantu oleh Wakijo Tanojo (Tan Kiek Sie) yang membantu pengembangan usaha Wings dalam memasuki 1970-an.[8]
Keberhasilan sabun Wings mendorong mereka untuk memasarkan sabun-sabun cuci lainnya. Pada tahun 1971, merek sabun krim Ekonomi mulai diproduksi. Di tahun itu juga Wings mulai mengadopsi strategi pemasaran modern, seperti beriklan dan membangun sarana transportasi.[4] Sama seperti sabun batang Wings, merek Ekonomi juga diterima luas oleh masyarakat karena harganya yang murah, mengingat biaya produksinya yang lebih kecil dibanding deterjen bubuk.[2] Tiga tahun kemudian, Wings mendirikan kantor di Jakarta yang dikepalai putra Johannes, Teddy Jeffrey Katuari. Di kota ini, pada tahun 1976 didirikan PT Sayap Mas Utama yang bergerak di produksi sabun mandi,[3] sabun colek, dan plastik kemasan.[4] Periode selanjutnya menandai ekspansi grup ini dengan meluncurkan berbagai produk, seperti sabun colek Dangdut dan Wings Biru, deterjen bubuk So Klin, sabun mandi Nuvo, Giv dan Priti, ditambah aneka produk-produk pembersih atau toiletries lainnya.[7]
Di tahun 1978 dan 1981 Wings kembali membangun pabriknya, masing-masing di Wonocolo, Surabaya[6] dan Jakarta. Adapun yang terakhir berada di bawah PT Lion Wings, yang awalnya didirikan dengan nama PT Cipta Segar Harum yang mendapatkan lisensi produksi dan kerjasama dengan perusahaan Jepang Lion Corporation. Masuknya modal dari Lion membuat pada tahun 1990 namanya menjadi PT Lionindo Jaya dan di tahun 2004 menjadi Lion Wings.[9] Produk utamanya adalah barang-barang toiletries (seperti sampo, pasta gigi dan produk perawatan bayi) dalam merek Emeron, Mama, Page One, Kodomo, Ciptadent, Zinc, dll.[7][10] Sejak tahun 1991 nama Fa. Wings diganti menjadi PT Wings Surya. Wings kemudian juga memiliki pabrik lain di Driyorejo, Gresik[6] dan di tahun 1991 sempat melakukan perluasan pabrik sabun dan deterjen senilai Rp 38,2 miliar.[3]
Pada saat banyak usaha tiarap akibat krisis ekonomi di akhir 1990-an, Wings justru tetap terlihat tangguh. Tidak mengandalkan bantuan pemerintah, cenderung memutar modal sendiri dan gaya bisnis yang konservatif, membantu Wings menghadapinya.[11] Justru mereka bisa mencatatkan sejumlah prestasi. Lewat produk deterjen Daia yang dilempar ke pasar di tahun 1998, Wings langsung meroket sebagai market leader, meninggalkan Unilever.[12] Tahun selanjutnya, Wings mulai menjajaki bisnis FMCG lainnya di sektor makanan dan minuman. Produk yang diluncurkan mulanya adalah minuman serbuk bermerek Jas Jus dan Segar Dingin lewat PT Karunia Alam Segar.[7][5] Di tahun 2003, Wings kembali menggegerkan pasar setelah terjun ke produksi mi instan (via PT Karunia Alam Segar dan PT Prakarsa Alam Segar) dengan merek Mie Sedaap, yang langsung tampil sebagai pesaing tangguh Indomie. Menurut putra Johannes, Eddy William Katuari, mereka memasuki bisnis tersebut hanya karena ingin memenuhi permintaan konsumen.[5]
Tidak puas dengan minuman bubuk, pada tahun 2007 Wings memasuki bisnis minuman siap saji dengan produk Ale-Ale. Kesuksesannya mendorong produk minuman lain (kini diproduksi PT Tirta Alam Segar dan PT Mitra Alam Segar), seperti Teh Rio (2010), Floridina (2012), Power F (2013), Teh Javana (2015), Milku, Isoplus, dan merek-merek lainnya.[13] Produk makanan lain yang diluncurkan seperti minyak goreng, kecap bermerek Sedaap, dan kopi instan bermerek Top Coffee (diproduksi PT Harum Alam Segar).[14] Di bulan September 2013, Wings kembali berekspansi dengan mendirikan perusahaan patungan dengan Glico (PT Glico Wings Indonesia), yang dilanjutkan dengan pendirian perusahaan sejenis bersama Calbee bernama PT Calbee Wings Food pada tahun selanjutnya. Adapun perusahaan pertama memproduksi es krim, sedangkan yang kedua bergerak di produksi dan pemasaran makanan ringan. Kedua perusahaan kemudian mengenalkan produknya di tahun 2016.[15][16]
Selain berhasil menjadi pemain yang diperhitungkan dalam negeri, Wings juga dikenal memiliki pasar ekspor yang kuat. Menurut Eddy W. Katuari di tahun 2004, produk Wings telah menjangkau 90 negara dan berkontribusi pada 30% pendapatan perusahaan.[5] Produk Wings tersebar di banyak negara, dari Nigeria hingga Filipina.[17] Ekspor yang digenjot sejak 1991 ini membuat merek-merek seperti So Klin dan Mie Sedaap menjadi semakin dikenal luas.[11]
Sektor hulu
Sejak awal, kelompok Wings sudah menyentuh sektor hulu yang digunakan untuk membantu bisnis produk-produk pembersih dan toiletries-nya. Di bulan Februari 1975, perusahaan pertama bernama PT Findeco Jaya (First Indonesian Detergent Company Jaya), hasil patungan dengan PT Lautan Luas, PT Sinar Antjol, dan dua perusahaan Jepang (Teikoku Kako Co. Ltd. dan Toyo Menka Kaisha Ltd.) didirikan.[3] Perusahaan ini merupakan produsen bahan deterjen pertama di Indonesia, seperti ABS (alkilbenzena sulfonat).[18] Di tahun 1978 didirikan perusahaan kedua bernama PT Aktif Indonesia Indah, juga memproduksi bahan deterjen yang berbasis di Surabaya.[19] Ada juga PT Petrocentral, perusahaan kimia produsen natrium tripolifosfat yang didirikan bersama Grup Kodel dan PT Petrokimia Gresik di tahun 1986. Pabrik bahan deterjen (alkilbenzena sulfonat dan heavy alkylate) besar lainnya didirikan Wings bersama Grup Salim, Grup Sinar Mas dan beberapa investor di tahun 1983, yaitu PT Unggul Indah Cahaya Tbk.[3]
Pada tahun 2000 Wings berkolaborasi dengan Lautan Luas dan Grup Djarum mengakuisisi Salim Oleochemical dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional, dengan mendapat persentase saham terbesar (47,7%). Perusahaan yang kelak diganti namanya menjadi PT Ecogreen Oleochemicals ini memiliki pabrik di Belawan, Batam dan Singapura yang berfungsi mengolah minyak sawit menjadi bahan baku sabun seperti gliserin dan fatty acid untuk keperluan dalam negeri dan ekspor. Sejak 1995, Grup Wings juga sudah punya perkebunan kelapa sawit di bawah PT Gawi Makmur Kalimantan dan PT Damit Mitra Sekawan. Menurut seorang pengamat, kiprah Wings yang rajin berinvestasi di sektor hulu ini memiliki beberapa keuntungan: mengamankan mereka dari gejolak harga, ditambah membantu menyediakan harga barang jadi yang lebih murah.[5][11] Selain itu, sejak 2011 Grup Wings memiliki pabrik minyak goreng di bawah PT Karya Indah Alam Sejahtera,[20] dan baru-baru ini, lewat PT Pratama Nusantara Sakti, mereka terjun ke industri gula.[7]
Wings juga memiliki industri pengemasan dan pengepakan di sejumlah perusahaan. Di tahun 1983 didirikan PT Multipack Unggul, produsen kemasan plastik dan kertas di Jakarta dan Surabaya. Pabrik ini memakan investasi Rp 9,7 miliar ketika didirikan.[3] Lalu di tahun 2002 berdiri PT Unipack Indosystems, juga bergerak di industri kemasan plastik flexible. Salah seorang putri Harjo Sutanto, Fifi Sutanto juga memiliki latar belakang pendidikan dari sebuah sekolah parfum di Prancis, yang diharapkan bisa meningkatkan kualitas produk Wings.[5]
Usaha lainnya
Sama seperti banyak pebisnis lainnya, Katuari dan Sutanto mengembangkan usahanya ke berbagai sektor (baik dimiliki sendiri atau berpatungan), sehingga Wings kini menjadi sebuah konglomerasi. Beberapa sektor lain yang mereka geluti seperti properti, keuangan dan bahan bangunan. Di properti, mereka mengibarkan PT Wiranusa Grahatama (konstruksi), PT Dianlestari Perdana (pengelola gedung perkantoran Graha Ekonomi di Surabaya), PT Ekatama Makmur (pembangun perumahan murah), perumahan mewah Raffles Hills, pusat perdagangan Pulogadung Trade Center, dan hotel mewah The Apurva Kempinski Bali. Untuk produksi bahan bangunan sejak 1989 Wings merintis produsen ubin keramik Milan dan Hercules di bawah PT Adyabuana Persada dan PT Saranagriya Lestari Keramik. Lalu, di tahun 1997 didirikan pabrik gipsum bersama Siam Cement Group (SCG) bernama PT Siam-Indo Gypsum Industry. Ada juga merek genteng keramik M-Class yang diproduksi PT M-Class Industry.[5][3][7]
Di sektor jasa, Wings terjun ke industri keuangan setelah penerbitan Paket Kebijaksanaan Oktober 1988. Pada tahun 1989 keluarga Katuari dan Sutanto mendirikan PT Bank Ekonomi Raharja yang memfokuskan diri pada sektor ritel.[5][3] Di bulan Oktober 2008, saham mereka dijual kepada bank asing HSBC,[21] dan saat ini dikenal dengan nama PT Bank HSBC Indonesia. Seakan tidak betah meninggalkan bisnis perbankan, pada tahun 2013 Wings mengakuisisi mayoritas saham Bank Multiarta Sentosa (Bank MAS),[7] sebuah bank kecil milik keluarga Winoto. Selain di perbankan, Wings juga memiliki lengan usaha di bidang pasar modal. Mulanya mereka memiliki UOB-Kay Hian Sekuritas, namun saat ini fokusnya ada di PT Ekokapital Sekuritas yang berdiri sejak 2001.[5]
Era 2010-an dimanfaatkan kelompok bisnis keluarga Katuari-Sutanto ini untuk terjun ke sektor ritel dan restoran. Sejak 2013, di bawah PT Fajar Mitra Indah, Wings mengembangkan minimarket FamilyMart, lisensi dari Jepang. Pada tahun 2023 FamilyMart sudah memiliki 254 gerai yang berada di banyak kota-kota besar di Indonesia.[22] Sebelumnya, pada Juli 2010, Wings berkerjasama dengan Yoshinoya dan Charoen Pokphand (di bawah PT Multirasa Nusantara) untuk kembali memboyong restoran gyudon tersebut ke Indonesia.
Pengelolaan bisnis
Produk Wings dikenal sebagai pesaing tangguh dari produk-produk sejenis yang diproduksi perusahaan multinasional, seperti Unilever dan P&G. Strateginya adalah menjual produk dengan harga lebih murah, namun berkualitas lebih tinggi atau setara dibanding pemain utama.[5][6] Wings juga berusaha mencuri pasar yang signifikan dalam setiap produknya (sekitar 10-15%),[6] lewat konsisten tidak bertanding head-to-head dengan pemain pasar.[23] Aspek lainnya adalah pentingnya pemilik perusahaan ini mengembangkan branding, yang dapat dilihat dari anggaran belanja iklannya yang cukup besar. Bahkan di tahun 2004 dikabarkan Wings sudah memiliki puluhan merek yang sudah dipasarkan dan ribuan merek lainnya yang sudah didaftarkan dan siap dieksekusi produksi maupun pemasarannya.[5]
Sejak 1990-an, Johannes Katuari dan Harjo Sutanto sudah menyerahkan pengelolaan bisnis Wings ke generasi kedua, yang meliputi Eddy William Katuari, Teddy Jeffrey Katuari, Freddy Ignatius Katuari, Finney Henry Katuari, Hanny Sutanto dan Hendrik Tanojo.[3] Masing-masing biasanya mengelola sektor tertentu, seperti Finney di bidang operasional dan Eddy di kepemimpinan perusahaan.[11] Adapun Johannes meninggal di tahun 2004,[5] sementara Harjo masih hidup sampai saat ini. Forbes pada November 2021 menempatkan Harjo sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia dengan harta sebesar Rp 7,5 triliun.[24] Meskipun dibangun oleh dua orang dari keluarga yang berbeda, relasi antara generasi keluarga Sutanto dan Katuari berjalan mulus dan hampir tidak terdengar bergejolak. Menurut Eddy di tahun 2004, masing-masing keluarga mendapat "kue" seimbang dan tidak saling mendahului, dengan keduanya berkolaborasi sebagai tim.[5] Yang terdengar dari keluarga Katuari atau Sutanto paling hanya masalah pribadi,[25] seperti ketika salah seorang putri Harjo, Silviana, meninggal dunia di tahun 2016 akibat kebakaran di Alaska, AS.[26]
Sikap low profile bisnis Wings juga nampak pada usaha-usahanya. Seperti ketika mulai merintis Mie Sedaap, pabrik mi tersebut di Jawa Timur hanya ditandai dengan papan bertuliskan "KAS" (singkatan dari PT Karunia Alam Segar). Sebisa mungkin keluarga Katuari-Sutanto dan Wings menghindari publikasi media.[25] Akan tetapi tidak bisa dipungkiri juga beberapa bisnis Wings sempat memasuki pemberitaan baru-baru ini, seperti polemik perizinan gudang di Padangsidempuan,[27] isu limbah di PT Mitra Alam Segar,[28] dugaan gratifikasi izin ekspor yang menimpa PT Karya Indah Alam Sejahtera,[20] adanya dugaan bahan berbahaya di Mie Sedaap, hingga masalah perburuhan di PT Karunia Alam Segar.[29]
Keluarga Katuari dan Sutanto juga dikenal memiliki relasi kekeluargaan pada grup bisnis lainnya yang tidak berkaitan. Grup Victoria Investama milik Suzanna Tanojo (putri salah satu perintis bisnis Wings, Wakijo Tanojo) bergerak di industri keuangan dan properti (lewat PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk).[30] Relasi kuat lainnya adalah dengan keluarga Hartono, pemilik Djarum. Putra Eddy W. Katuari, Grace Katuari memiliki suami Martin Hartono dan duduk sebagai salah satu pimpinan pusat perbelanjaan Grand Indonesia milik konglomerasi kretek tersebut. Dua putri Eddy Katuari yang lain, Erlina dan Jane, masing-masing dinikahkan dengan Benjamin Jiaravanon dan Kreisna Gozali, yang masing-masing mengelola PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk dan PT Gozco Plantations Tbk.[7]
Produk
Wings Care
- Powder Detergent
- Boom
- Daia
- So Klin
- Blu (produk ekspor)[31]
- Pewangi So Klin
- Pewangi Reguler
- Pewangi Sekali Bilas
- Softener So Klin
- Softener Reguler
- Softener Sekali Bilas
- Royale By So Klin
- Liquid Detergent
- So Klin Liquid
- So Soft
- Cream Detergent
- Ekonomi
- Wings
- Dangdut
- Boom
- Cemerlang
- Abadi (tidak diproduksi)[31]
- Bar Detergent
- Ekstra Aktif
- Daia
- So Klin Rapika
- So Klin Lantai
- WPC Porcelain & Closet Cleaner
- Super Sol
- GIV barsoap and body wash
- Priti (tidak diproduksi)
- Fresly Air Care
- Fres and Natural barsoap and body wash
- Fres and Natural fragrance (Lion Wings)
- FN Man 2 in 1 Spray Cologne (Lion Wings)
- K-Natural White Body Wash
- NUVO Health barsoap, body wash and hand-sanitizer
- So Fresh Minyak Angin
- So Fresh Minyak Angin Hot
- So Fresh Minyak Angin Eucalyptus
- Santex (produk ekspor)
- Hers Protex
- Baby Happy
- Wiz 24
- ProGuard
Lion Wings
- Ciptadent Toothpaste and Toothbrush
- Systema Toothpaste, Mouthwash and Toothbrush
- Barakat
- Botanical (tidak diproduksi)
- Page One (tidak diproduksi)
- Smile Up (tidak diproduksi)
- Lavenda
- Emeron Hair Care
- Emeron Hand and Body Lotion
- Emeron Lovely
- Sidia Hand and Body Lotion
- Kodomo
- Zinc Anti Dandruff Shampoo
- Zinc Hair Stylish Gel
- Zinc Hijab Active
- Zact Toothpaste
- Mama Dishwashing Liquid
- Serasoft Shampoo and Conditioner
- Posh Perfumed Body Spray
- Posh Deodorant Roll-On
- Posh Deo-Lotion
- Poise Luminous White
- Poise Facial Foam
- Azzura
Wings Food
- Ale-Ale
- Choco Drink
- Enerjos (tidak diproduksi)
- Eko Mie
- Floridina
- Golda Coffee
- Isoplus
- Jas Jus
- Kecap Sedaap
- Kopi Nongkrong
- Mie Sedaap
- Mie Suksess
- Milk Jus
- Milku
- Neo Coffee
- Olala Jelly Drink
- Power F
- Segar Dingin SD-C1000
- So Yumie Gelas
- Tea Jus
- Teh Javana
- Teh Rio
- Top Coffee
Calbee Wings
- Potabee
- Krisbee
- Japota
- Guribee
Glico Wings
- Waku Waku
- J-Cone
- Frost Bite
- Haku
Referensi
- ^ "Simak Perjalanan Wings Group, Perusahaan Milik Konglomerat Tertua di Indonesia". Warta Ekonomi. Diakses tanggal 2023-04-13.
- ^ a b c Our Story
- ^ a b c d e f g h i Informasi, Volume 17,Masalah 191-196
- ^ a b c About Us
- ^ a b c d e f g h i j k l m THE NEXT CONGLOMERATE ITU BERNAMA WINGS
- ^ a b c d e 45 kisah bisnis top pilihan
- ^ a b c d e f g h Persekutuan Katuari dan Sutanto di Bahtera Wings
- ^ Tempo: Indonesia's Weekly News Magazine, Volume 8,Masalah 35-43
- ^ BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
- ^ "Dari Sabun Hingga Mie Sedaap, Jejak Bisnis Wings Pesaing Indofood - Profil Katadata.co.id". katadata.co.id. 2022-10-13. Diakses tanggal 2023-04-13.
- ^ a b c d Sayap Bisnis Konglomerasi Indonesia - (Hary Tanoesoedibjo, Katuari, Bakrie)
- ^ WINGS GROUP KUASAI BISNIS DETERJEN
- ^ Pengantar Bisnis: Merajut Bisnis Lokal Menuju Bisnis Global beserta Kajian ...
- ^ Enam Jurus Wings Food Membesut Top Coffee
- ^ Gandeng Perusahaan Jepang Wings Luncurkan Snack Baru
- ^ Perusahaan Es Krim, Ezaki Glico Investasi Rp350 Miliar
- ^ Bab III
- ^ Tomen Corporation: 70 Years of Growth
- ^ AKTIF INDONESIA INDAH, PT
- ^ a b Ini Profil 2 Perusahan yang Terjerat Kasus Gratifikasi Izin Ekspor Minyak Goreng
- ^ HSBC Akuisisi Bank Ekonomi
- ^ Kian Ekspansif Buka Gerai, FamilyMart Lirik Kawasan Luar Jabodetabek
- ^ Disaat yang lain berlomba-lomba jadi nomor 1, Wings Food malah gak mau! Ternyata, ini strategi yang dimainkan
- ^ Harjo Sutanto, Taipan Tertua RI Sukses Berkat Sabun Colek
- ^ a b 50 Great Bussines Ideas form Indonesia: Gebrakan Perusahaan-Perusahaan ...
- ^ Putri Konglomerat Wings Group Tewas dalam Kebakaran di Alaska
- ^ Diduga Gudang PT. Wings di Kecamatan Batunadua Tidak Memiliki Izin Yang Jelas
- ^ Warga Pasuruan Demo PT Mitra Alam Segar Protes Sumur Kering dan Bau
- ^ Warga Sekitar Pabrik Produsen Mie Instan Gresik Kembali Turun ke Jalan
- ^ Rajin Tambah Modal, Bos Bank Victoria Anak Pendiri Wings Grup
- ^ a b Household