Lompat ke isi

Kampung Batik Trusmi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Okkisafire (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Arya 88 (bicara | kontrib)
memperbaiki tipo
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(26 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{tambah rujukan}}
'''Kampung Batik Trusmi''' adalah pusat industri batik di [[Cirebon]] sekaligus sebagai [[tempat wisata]] kuliner. Kampung ini terletak di [[Plered, Cirebon]], sekitar empat kilometer di sebelah barat [[Kota Cirebon]]. Pengrajin batik di desa Trusmi dan sekitarnya, seperti desa Gamel, Kaliwulu, Wotgali, dan Kalitengah, berjumlah lebih dari 3000 tenaga kerja.<ref>[http://www1.kompas.com/readkotatua/xml/2010/04/15/12470945/trusmi.sentra.batik.cirebon www1.kompas.com] diakses pada tanggal 8 januari 2012</ref>
{{redirect|Trusmi}}
[[Berkas:_"+arya+" ꦏꦮꦱꦤ꧀ ꦮꦶꦱꦠ ꦧꦠꦶꦏ꧀ ꦠꦿꦸꦱ꧀ꦩꦶ kawasan wisata batik trusmi 2019.jpg|jmpl|250px|Gerbang masuk kawasan wisata batik Trusmi]]


'''Kampung Batik Trusmi'''<ref name="Tr">[https://www.indonesia.travel/gb/en/destinations/java/cirebon/trusmi-batik-village TRUSMI BATIK VILLAGE : Center of Cirebon’s Batik Art]. ''Wonderful Indonesia.'' Diakses tanggal 30 Maret 2021.</ref> adalah pusat industri batik di [[Kabupaten Cirebon|Cirebon]], [[Jawa Barat]], sekaligus sebagai tempat wisata seni batik dan kuliner. Kampung ini terletak di [[Plered, Cirebon]], sekitar 4 (empat) kilometer di sebelah barat [[Kota Cirebon]]. Pengrajin batik di desa Trusmi dan sekitarnya, seperti desa [[Gamel, Plered, Cirebon|Gamel]], [[Kaliwulu, Plered, Cirebon|Kaliwulu]], [[Wotgali, Plered, Cirebon|Wotgali]], dan Kalitengah<ref name="Tr"/>, berjumlah lebih dari 3000 tenaga kerja.<ref>[http://www1.kompas.com/readkotatua/xml/2010/04/15/12470945/trusmi.sentra.batik.cirebon www1.kompas.com] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120907080942/http://www1.kompas.com/readkotatua/xml/2010/04/15/12470945/trusmi.sentra.batik.cirebon |date=2012-09-07 }} diakses pada tanggal 8 januari 2012</ref> Dalam beberapa tahun terakhir, desa Trusmi telah membantu mendongkrak pariwisata Cirebon.<ref name="ja"/>
== Sejarah ==

Kisah membatik Desa Trusmi berawal dari peranan Ki Gede Trusmi{{fact}}. Salah seorang pengikut setia [[Sunan Gunung Jati]] ini mengajarkan seni membatik sembari menyebarkan [[Islam]]. Sampai sekarang, makam Ki Gede masih terawat baik, setiap tahun dilakukan upacara cukup khidmat, upacara Ganti Welit (atap rumput) dan Ganti Sirap setiap empat tahun. Di sepanjang jalan utama yang berjarak 1,5 km dari desa Trusmi sampai Panembahan, saat ini banyak kita jumpai puluhan showroom batik. Berbagai papan nama showroom nampak berjejer menghiasi setiap bangunan yang ada di tepi jalan. Munculnya berbagai showroom ini tak lepas dari tingginya minat masyarakat terutama dari luar kota terhadap batik Cirebon dari mulai showroom batik hingga online shop.{{fact}}
==Deskripsi==
Batik di Cirebon merupakan peninggalan sejarah [[kesultanan]] di wilayah ini, antara lain [[Kesultanan Kasepuhan]] dan [[Kesultanan Kanoman]]. Batik asal Cirebon mempunyai pola penyebaran yang mirip dengan batik [[Yogyakarta]] atau [[Surakarta]], yaitu mula-mula muncul di lingkungan dalam keraton kemudian disebarkan ke luar oleh para abdi dalem{{butuh klarifikasi|reason=Saya (OrangKalideres) terjemahkan ini dengan Google Terjemahan, sehingga keakuratannya sangat meragukan karena kurang mengerti sejarah tentang kekeratonan dan hasil terjemahannya terlalu melokal}} yang berdomisili di luar keraton.<ref>Novelly, Cut. et al. 2012. ''Makalah Seni Budaya - Batik Indonesia''. Riau Province: Lubuk Dalam.</ref>

Produksi batik di Trusmi merupakan hasil karya seorang tokoh agama Islam Ki Gede Trusmi yang setia kepada wakil [[Wali Songo]] [[Sunan Gunung Jati]]. Konon Ki Gede Trusmi mendakwahkan Islam sekaligus mengajari masyarakat membatik. Ki Gede Trusmi dipuja hingga saat ini dan makamnya terletak di desa. Setiap empat tahun sekali, penduduk desa mengadakan ritual tradisional ''Ganti Welit'' dan ''Ganti Silap'' (mengubah atap makam).<ref name="Tr"/>

Meskipun batik dari daerah lain sering kali menampilkan satu gaya yang berbeda, seperti Batik Keraton dari [[Surakarta]] atau Batik Pesisir dari [[Kota Pekalongan|Pekalongan]], batik di Cirebon menampilkan kedua gaya tersebut. Mereka mempunyai ornamen unik yang menjadi ciri khas batik Cirebon. Di antaranya adalah ''Wadasan'', yang sering digunakan di Batik Keratonnya. Batik wadasan dianggap yang paling terkenal di antara batik produksi Trusmi. Motifnya termasuk ''[[Batik megamendung|Mega Mendung]]'', ''Singa Payung'', ''Naga Saba'', dan ''Taman Arum'' yang terinspirasi dari desain kekaisaran Tiongkok.<ref name="Tr"/>

Trusmi juga dikenal karena kuliner lokalnya, termasuk [[empal gentong]], [[nasi jamblang]] dan [[tahu gejrot]]''.<ref name="ja">[https://jakartaglobe.id/lifestyle/batik-trusmi-aims-boost-cultural-tourism-cirebon/ Batik Trusmi Aims to Boost Cultural Tourism to Cirebon]. ''Jakarta Globe''. Diakses tanggal 30 Maret 2021.</ref>


== Batik Trusmi ==
== Batik Trusmi ==
[[Berkas:Mega mendung2.jpg|thumb|250px|[[Batik]] Motif [[Batik Megamendung|Mega Mendung]]]]
[[Berkas:Mega mendung2.jpg|jmpl|250px|[[Batik]] Motif [[Batik Megamendung|Mega Mendung]]]]
Batik Trusmi berhasil menjadi ikon batik dalam koleksi kain nasional. Batik Cirebon sendiri termasuk golongan Batik Pesisir, namun juga sebagian batik Cirebon termasuk dalam kelompok batik keraton. Hal ini dikarenakan Cirebon memiliki dua buah keraton yaitu Keratonan Kasepuhan dan Keraton Kanoman, yang konon berdasarkan sejarah dari dua keraton ini muncul beberapa desain batik Cirebonan Klasik yang hingga sekarang masih dikerjakan oleh sebagian masyarakat desa Trusmi di antaranya seperti Mega Mendung, Paksinaga Liman, Patran Keris, Patran Kangkung, Singa Payung, Singa Barong, Banjar Balong, Ayam Alas, Sawat Penganten, Katewono, Gunung Giwur, Simbar Menjangan, Simbar Kendo, dan lain-lain.{{fact}}
Batik Trusmi berhasil menjadi ikon batik dalam koleksi kain nasional. Batik Cirebon sendiri termasuk golongan Batik Pesisir, tetapi juga sebagian batik Cirebon termasuk dalam kelompok batik keraton. Hal ini dikarenakan Cirebon memiliki dua buah keraton yaitu Keratonan Kasepuhan dan Keraton Kanoman, yang konon berdasarkan sejarah dari dua keraton ini muncul beberapa desain batik Cirebonan Klasik yang hingga sekarang masih dikerjakan oleh sebagian masyarakat desa Trusmi di antaranya seperti Mega Mendung, Paksinaga Liman, Patran Keris, Patran Kangkung, Singa Payung, Singa Barong, Banjar Balong, Ayam Alas, Sawat Penganten, Katewono, Gunung Giwur, Simbar Menjangan, Simbar Kendo, dan lain-lain.{{fact}}


==Rujukan==
== Rujukan ==
{{reflist}}
{{reflist}}


==Lihat pula==
== Lihat pula ==
{{Portal|Indonesia}}
* [[Batik Cirebon]]
* [[Pusat Grosir Batik Trusmi]]
* [[Pusat Grosir Batik Trusmi]]
* [[Batik Cirebon]]
* [[Batik megamendung]]


==Pranala luar==
== Pranala luar ==
{{wikivoyage|Cirebon}}
{{wikivoyage|Cirebon}}
* {{id}} [http://disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=295&lang=id disparbud.jabarprov.go.id]
* {{id}} [http://disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=295&lang=id disparbud.jabarprov.go.id] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140201143405/http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=295&lang=id |date=2014-02-01 }}


{{Cirebon}}
{{Cirebon}}

[[Kategori:Kota Cirebon| ]]
[[Kategori:Kota Cirebon| ]]
[[Kategori:Budaya Jawa Barat]]
[[Kategori:Tempat wisata di Jawa Barat]]
[[Kategori:Batik]]

Revisi terkini sejak 26 Juli 2024 08.02

Gerbang masuk kawasan wisata batik Trusmi

Kampung Batik Trusmi[1] adalah pusat industri batik di Cirebon, Jawa Barat, sekaligus sebagai tempat wisata seni batik dan kuliner. Kampung ini terletak di Plered, Cirebon, sekitar 4 (empat) kilometer di sebelah barat Kota Cirebon. Pengrajin batik di desa Trusmi dan sekitarnya, seperti desa Gamel, Kaliwulu, Wotgali, dan Kalitengah[1], berjumlah lebih dari 3000 tenaga kerja.[2] Dalam beberapa tahun terakhir, desa Trusmi telah membantu mendongkrak pariwisata Cirebon.[3]

Deskripsi

[sunting | sunting sumber]

Batik di Cirebon merupakan peninggalan sejarah kesultanan di wilayah ini, antara lain Kesultanan Kasepuhan dan Kesultanan Kanoman. Batik asal Cirebon mempunyai pola penyebaran yang mirip dengan batik Yogyakarta atau Surakarta, yaitu mula-mula muncul di lingkungan dalam keraton kemudian disebarkan ke luar oleh para abdi dalem[butuh klarifikasi] yang berdomisili di luar keraton.[4]

Produksi batik di Trusmi merupakan hasil karya seorang tokoh agama Islam Ki Gede Trusmi yang setia kepada wakil Wali Songo Sunan Gunung Jati. Konon Ki Gede Trusmi mendakwahkan Islam sekaligus mengajari masyarakat membatik. Ki Gede Trusmi dipuja hingga saat ini dan makamnya terletak di desa. Setiap empat tahun sekali, penduduk desa mengadakan ritual tradisional Ganti Welit dan Ganti Silap (mengubah atap makam).[1]

Meskipun batik dari daerah lain sering kali menampilkan satu gaya yang berbeda, seperti Batik Keraton dari Surakarta atau Batik Pesisir dari Pekalongan, batik di Cirebon menampilkan kedua gaya tersebut. Mereka mempunyai ornamen unik yang menjadi ciri khas batik Cirebon. Di antaranya adalah Wadasan, yang sering digunakan di Batik Keratonnya. Batik wadasan dianggap yang paling terkenal di antara batik produksi Trusmi. Motifnya termasuk Mega Mendung, Singa Payung, Naga Saba, dan Taman Arum yang terinspirasi dari desain kekaisaran Tiongkok.[1]

Trusmi juga dikenal karena kuliner lokalnya, termasuk empal gentong, nasi jamblang dan tahu gejrot.[3]

Batik Trusmi

[sunting | sunting sumber]
Batik Motif Mega Mendung

Batik Trusmi berhasil menjadi ikon batik dalam koleksi kain nasional. Batik Cirebon sendiri termasuk golongan Batik Pesisir, tetapi juga sebagian batik Cirebon termasuk dalam kelompok batik keraton. Hal ini dikarenakan Cirebon memiliki dua buah keraton yaitu Keratonan Kasepuhan dan Keraton Kanoman, yang konon berdasarkan sejarah dari dua keraton ini muncul beberapa desain batik Cirebonan Klasik yang hingga sekarang masih dikerjakan oleh sebagian masyarakat desa Trusmi di antaranya seperti Mega Mendung, Paksinaga Liman, Patran Keris, Patran Kangkung, Singa Payung, Singa Barong, Banjar Balong, Ayam Alas, Sawat Penganten, Katewono, Gunung Giwur, Simbar Menjangan, Simbar Kendo, dan lain-lain.[butuh rujukan]

  1. ^ a b c d TRUSMI BATIK VILLAGE : Center of Cirebon’s Batik Art. Wonderful Indonesia. Diakses tanggal 30 Maret 2021.
  2. ^ www1.kompas.com Diarsipkan 2012-09-07 di Wayback Machine. diakses pada tanggal 8 januari 2012
  3. ^ a b Batik Trusmi Aims to Boost Cultural Tourism to Cirebon. Jakarta Globe. Diakses tanggal 30 Maret 2021.
  4. ^ Novelly, Cut. et al. 2012. Makalah Seni Budaya - Batik Indonesia. Riau Province: Lubuk Dalam.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]