Lompat ke isi

Rahadi Zakaria: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k cosmetic changes
k Bot: Penggantian teks otomatis (-karir +karier); perubahan kosmetika
Baris 22: Baris 22:
'''Rahadi Zakaria, S.I.P., M.H.''' ({{lahirmati|[[Kabupaten Purworejo|Purworejo]], [[Jawa Tengah]]|13|2|1953|[[Semarang]], [[Jawa Tengah]]|8|10|2014}}) adalah [[sastrawan]] yang juga dikenal sebagai [[politikus]] berkebangsaan [[Indonesia]]. Rahadi pernah menjabat sebagai anggota fraksi [[PDI Perjuangan]] [[DPR RI]] periode [[2009]]-[[2014]] dari daerah pemilihan [[Jawa Barat]] VII ([[Kabupaten Bekasi]], [[Kabupaten Karawang]], dan [[Kabupaten Purwakarta]]). Di dunia kesusastraan Indonesia, namanya tercatat sebagai pendiri [[Dari Negeri Poci|komunitas negeri poci]] bersama [[Piek Ardijanto]], [[Handrawan Nadesul]], [[Eka Budianta]], [[Kurniawan Junaedhie]] ([[1993]])<ref>[https://www.mpr.go.id/blog/h-rahadi-zakaria-sip-mh Website resmi MPR RI, diakses 19 Februari 2015]</ref>
'''Rahadi Zakaria, S.I.P., M.H.''' ({{lahirmati|[[Kabupaten Purworejo|Purworejo]], [[Jawa Tengah]]|13|2|1953|[[Semarang]], [[Jawa Tengah]]|8|10|2014}}) adalah [[sastrawan]] yang juga dikenal sebagai [[politikus]] berkebangsaan [[Indonesia]]. Rahadi pernah menjabat sebagai anggota fraksi [[PDI Perjuangan]] [[DPR RI]] periode [[2009]]-[[2014]] dari daerah pemilihan [[Jawa Barat]] VII ([[Kabupaten Bekasi]], [[Kabupaten Karawang]], dan [[Kabupaten Purwakarta]]). Di dunia kesusastraan Indonesia, namanya tercatat sebagai pendiri [[Dari Negeri Poci|komunitas negeri poci]] bersama [[Piek Ardijanto]], [[Handrawan Nadesul]], [[Eka Budianta]], [[Kurniawan Junaedhie]] ([[1993]])<ref>[https://www.mpr.go.id/blog/h-rahadi-zakaria-sip-mh Website resmi MPR RI, diakses 19 Februari 2015]</ref>


==Latar belakang==
== Latar belakang ==
Rahadi Zakaria mengawali karirnya sebagai wartawan. Ia dikenal sebagai sosok sederhana. Ke mana pun pergi, dia selalu memanfaatkan transportasi umum. Kebiasaan itu terbawa ketika mengemban tugas sebagai anggota komisi II [[DPR RI]]. Dari situ, dia dapat menyerap aspirasi secara langsung dari masyarakat untuk kemudian dibawa ke dalam pembahasan komisi bersama mitra kerjanya, pemerintah.<ref>[http://profil.merdeka.com/indonesia/r/rahadi-zakaria/ Merdeka: Profil Rahadi Zakaria, diakses 19 Februari 2015]</ref>
Rahadi Zakaria mengawali kariernya sebagai wartawan. Ia dikenal sebagai sosok sederhana. Ke mana pun pergi, dia selalu memanfaatkan transportasi umum. Kebiasaan itu terbawa ketika mengemban tugas sebagai anggota komisi II [[DPR RI]]. Dari situ, dia dapat menyerap aspirasi secara langsung dari masyarakat untuk kemudian dibawa ke dalam pembahasan komisi bersama mitra kerjanya, pemerintah.<ref>[http://profil.merdeka.com/indonesia/r/rahadi-zakaria/ Merdeka: Profil Rahadi Zakaria, diakses 19 Februari 2015]</ref>


Di tengah kesibukan menjalani tugas sebagai anggota legislatif, Rahadi juga menyisakan waktu untuk berkarya dalam bentuk puisi. Sejak muda, puisi-puisinya banyak dimuat di majalah dan koran nasional. Sedangkan ''geguritan'' (puisi berbahasa [[Jawa]]) dimuat surat kabar ''Dharma Nyata'', ''Kumandang'', dan ''Sekar Jagad''. Selain puisi, Rahadi juga gemar menulis cerpen dan cerita anak-anak yang dimuat di ''Sinar Harapan, Suara Karya, Berita Yudha, Kawanku, Tomtom, Kucica, SKM Simponi, SKM Swadesi, Majalah Dewi'', dan beberapa penerbitan lainnya. Ketokohannya baik di dunia politik maupun sastra menjadikan dirinya kerap diundang sebagai pembicara, seminar, maupun narasumber di sejumlah televisi.<ref>[http://www.tempo.co/read/news/2014/10/08/078612962/Politisi-PDIP-Rahadi-Zakaria-Meninggal-Dunia Tempo: Politisi PDIP Rahadi Zakaria Meninggal Dunia, diakses 19 Februari 2015]</ref>
Di tengah kesibukan menjalani tugas sebagai anggota legislatif, Rahadi juga menyisakan waktu untuk berkarya dalam bentuk puisi. Sejak muda, puisi-puisinya banyak dimuat di majalah dan koran nasional. Sedangkan ''geguritan'' (puisi berbahasa [[Jawa]]) dimuat surat kabar ''Dharma Nyata'', ''Kumandang'', dan ''Sekar Jagad''. Selain puisi, Rahadi juga gemar menulis cerpen dan cerita anak-anak yang dimuat di ''Sinar Harapan, Suara Karya, Berita Yudha, Kawanku, Tomtom, Kucica, SKM Simponi, SKM Swadesi, Majalah Dewi'', dan beberapa penerbitan lainnya. Ketokohannya baik di dunia politik maupun sastra menjadikan dirinya kerap diundang sebagai pembicara, seminar, maupun narasumber di sejumlah televisi.<ref>[http://www.tempo.co/read/news/2014/10/08/078612962/Politisi-PDIP-Rahadi-Zakaria-Meninggal-Dunia Tempo: Politisi PDIP Rahadi Zakaria Meninggal Dunia, diakses 19 Februari 2015]</ref>


==Meninggal dunia==
== Meninggal dunia ==
Rahadi Zakaria meninggal dunia pada Rabu, [[8]] [[Oktober]] [[2014]] pukul 14.30 WIB di rumah sakit Telogorejo [[Semarang]] karena serangan jantung. Januari [[2015]], sejumlah penyair dari berbagai daerah berkumpul di pusat dokumentasi sastra [[H.B. Jassin]] dalam rangka mengenang kepergian Rahadi Zakaria dengan menerbitkan sebuah kumpulan puisi berjudul ''Negeri Rahadi''.<ref>[http://www.karawangnews.com/2013/07/rahadi-disumbang-posko-pileg-2014-oleh.html Karawang News, diakses 19 Februari 2015]</ref><ref>[http://www.hariandepok.com/13199/rahadi-zakaria-mantan-anggota-dpr-meninggal-dunia/rahadi-zakaria-mantan-anggota-dpr-meninggal-dunia-2 Harian Depok, diakses 19 Februari 2015]</ref>
Rahadi Zakaria meninggal dunia pada Rabu, [[8]] [[Oktober]] [[2014]] pukul 14.30 WIB di rumah sakit Telogorejo [[Semarang]] karena serangan jantung. Januari [[2015]], sejumlah penyair dari berbagai daerah berkumpul di pusat dokumentasi sastra [[H.B. Jassin]] dalam rangka mengenang kepergian Rahadi Zakaria dengan menerbitkan sebuah kumpulan puisi berjudul ''Negeri Rahadi''.<ref>[http://www.karawangnews.com/2013/07/rahadi-disumbang-posko-pileg-2014-oleh.html Karawang News, diakses 19 Februari 2015]</ref><ref>[http://www.hariandepok.com/13199/rahadi-zakaria-mantan-anggota-dpr-meninggal-dunia/rahadi-zakaria-mantan-anggota-dpr-meninggal-dunia-2 Harian Depok, diakses 19 Februari 2015]</ref>


==Bibliografi==
== Bibliografi ==


* [[Dari Negeri Poci]] 1 (majalah Tiara, 1993)
* [[Dari Negeri Poci]] 1 (majalah Tiara, 1993)
Baris 38: Baris 38:
* [[Dari Negeri Poci]] 5 (Kosakata Kita, 2014)
* [[Dari Negeri Poci]] 5 (Kosakata Kita, 2014)


== Lihat pula==
== Lihat pula ==


* [[Handrawan Nadesul]]
* [[Handrawan Nadesul]]
Baris 51: Baris 51:


{{Penyair DNP}}
{{Penyair DNP}}
{{bio-stub}}


[[Kategori:Seniman Indonesia]]
[[Kategori:Seniman Indonesia]]
[[Kategori:Sastrawan Indonesia]]
[[Kategori:Sastrawan Indonesia]]
[[Kategori:Anggota DPR RI]]
[[Kategori:Anggota DPR RI]]


{{bio-stub}}

Revisi per 9 Juni 2016 00.48

Templat:Infobox artis indonesia Rahadi Zakaria, S.I.P., M.H. (13 Februari 1953 – 8 Oktober 2014) adalah sastrawan yang juga dikenal sebagai politikus berkebangsaan Indonesia. Rahadi pernah menjabat sebagai anggota fraksi PDI Perjuangan DPR RI periode 2009-2014 dari daerah pemilihan Jawa Barat VII (Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang, dan Kabupaten Purwakarta). Di dunia kesusastraan Indonesia, namanya tercatat sebagai pendiri komunitas negeri poci bersama Piek Ardijanto, Handrawan Nadesul, Eka Budianta, Kurniawan Junaedhie (1993)[1]

Latar belakang

Rahadi Zakaria mengawali kariernya sebagai wartawan. Ia dikenal sebagai sosok sederhana. Ke mana pun pergi, dia selalu memanfaatkan transportasi umum. Kebiasaan itu terbawa ketika mengemban tugas sebagai anggota komisi II DPR RI. Dari situ, dia dapat menyerap aspirasi secara langsung dari masyarakat untuk kemudian dibawa ke dalam pembahasan komisi bersama mitra kerjanya, pemerintah.[2]

Di tengah kesibukan menjalani tugas sebagai anggota legislatif, Rahadi juga menyisakan waktu untuk berkarya dalam bentuk puisi. Sejak muda, puisi-puisinya banyak dimuat di majalah dan koran nasional. Sedangkan geguritan (puisi berbahasa Jawa) dimuat surat kabar Dharma Nyata, Kumandang, dan Sekar Jagad. Selain puisi, Rahadi juga gemar menulis cerpen dan cerita anak-anak yang dimuat di Sinar Harapan, Suara Karya, Berita Yudha, Kawanku, Tomtom, Kucica, SKM Simponi, SKM Swadesi, Majalah Dewi, dan beberapa penerbitan lainnya. Ketokohannya baik di dunia politik maupun sastra menjadikan dirinya kerap diundang sebagai pembicara, seminar, maupun narasumber di sejumlah televisi.[3]

Meninggal dunia

Rahadi Zakaria meninggal dunia pada Rabu, 8 Oktober 2014 pukul 14.30 WIB di rumah sakit Telogorejo Semarang karena serangan jantung. Januari 2015, sejumlah penyair dari berbagai daerah berkumpul di pusat dokumentasi sastra H.B. Jassin dalam rangka mengenang kepergian Rahadi Zakaria dengan menerbitkan sebuah kumpulan puisi berjudul Negeri Rahadi.[4][5]

Bibliografi

Lihat pula

Referensi