Pinjal kucing: Perbedaan antara revisi
k Menambahkan kategori |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 15: | Baris 15: | ||
}} |
}} |
||
'''Pinjal kucing''' (''Ctenocephalides felis'') adalah salah satu jenis [[pinjal]] yang paling umum ditemukan di dunia.<ref name=UF>{{cite journal| authorlink= D. L. Richman| coauthors= P. G. Koehler| title=''Fleas: What Tahy Are, What To Do''| journal=University of Florida IFAS Extension| date= 2009| url=http://ufdc.ufl.edu/IR00002753/00001 | format=[[PDF]] | accessdate= 2014-05-17}}</ref> Sesuai namanya, pinjal kucing merupakan [[parasit]] pada [[kucing]] yang hidup dari menghisap [[darah]].<ref name=KamusSaku>Weller, Barbara F. . I. Hartono, Andry, II. Yudha, Egi Komara . 2005 . Kamus Saku Perawat, Edisi 22 . Penerbit Buku Kedokteran EGC . ISBN 979-448-660-4</ref> Meskipun demikian, pinjal kucing relatif tidak berbahaya jika dibandingkan dengan [[pinjal tikus]] karena jarang membawa agen penyakit.<ref name=KamusSaku/> |
'''Pinjal kucing''' (''Ctenocephalides felis'') adalah salah satu jenis [[pinjal]] yang paling umum ditemukan di dunia.<ref name=UF>{{cite journal| authorlink= D. L. Richman| coauthors= P. G. Koehler| title=''Fleas: What Tahy Are, What To Do''| journal=University of Florida IFAS Extension| date= 2009| url=http://ufdc.ufl.edu/IR00002753/00001 | format=[[PDF]] | accessdate= 2014-05-17}}</ref> Sesuai namanya, pinjal kucing merupakan [[parasit]] pada [[kucing]] yang hidup dari menghisap [[darah]].<ref name="KamusSaku">Weller, Barbara F. . I. Hartono, Andry, II. Yudha, Egi Komara . 2005 . Kamus Saku Perawat, Edisi 22 . Penerbit Buku Kedokteran EGC . ISBN 979-448-660-4</ref> Meskipun demikian, pinjal kucing relatif tidak berbahaya jika dibandingkan dengan [[pinjal tikus]] karena jarang membawa agen penyakit.<ref name=KamusSaku/> |
||
== Ciri-ciri umum == |
== Ciri-ciri umum == |
||
[[Berkas:Flea.JPG|jmpl|Flea|ka|Pinjal kucing di bawah mikroskop x35]] |
[[Berkas:Flea.JPG|jmpl|Flea|ka|Pinjal kucing di bawah mikroskop x35]] |
||
Seperti jenis pinjal lainnya, pinjal kucing memiliki bentuk tubuh pipih vertikal dan berwarna [[cokelat (warna)|cokelat]] kemerahan atau cokelat kehitaman.<ref name=PenyakitAnjingKucing> Soeharsono . 2007 . Penyakit Zoonotik pada Anjing dan Kucing . Penerbit Kanisius . ISBN 978-979-21-1721-9</ref><ref name=UF/> Pinjal kucing juga tidak memiliki sayap, tetapi memiliki kaki belakang yang kuat sehingga mampu melompat dan berlari melewati [[rambut]] pada permukaan tubuh kucing.<ref name=UF/> |
Seperti jenis pinjal lainnya, pinjal kucing memiliki bentuk tubuh pipih vertikal dan berwarna [[cokelat (warna)|cokelat]] kemerahan atau cokelat kehitaman.<ref name="PenyakitAnjingKucing"> Soeharsono . 2007 . Penyakit Zoonotik pada Anjing dan Kucing . Penerbit Kanisius . ISBN 978-979-21-1721-9</ref><ref name=UF/> Pinjal kucing juga tidak memiliki sayap, tetapi memiliki kaki belakang yang kuat sehingga mampu melompat dan berlari melewati [[rambut]] pada permukaan tubuh kucing.<ref name=UF/> |
||
Pinjal kucing sering hidup pada bagian [[punggung]] kucing, yaitu daerah pangkal [[ekor]] sampai [[leher]].<ref name=PenyakitAnjingKucing/> Selain bagian tersebut, pinjal kucing juga terkadang ditemukan pada [[paha]] bagian dalam.<ref name=PenyakitAnjingKucing/> |
Pinjal kucing sering hidup pada bagian [[punggung]] kucing, yaitu daerah pangkal [[ekor]] sampai [[leher]].<ref name=PenyakitAnjingKucing/> Selain bagian tersebut, pinjal kucing juga terkadang ditemukan pada [[paha]] bagian dalam.<ref name=PenyakitAnjingKucing/> |
||
Baris 25: | Baris 25: | ||
== Dampak terhadap kucing == |
== Dampak terhadap kucing == |
||
[[Berkas:Fleadirt.jpg|jmpl|Fleadirt|ka|Kotoran pinjal yang terdapat pada rambut kucing]] |
[[Berkas:Fleadirt.jpg|jmpl|Fleadirt|ka|Kotoran pinjal yang terdapat pada rambut kucing]] |
||
Gigitan pinjal kucing dapat menyebabkan [[alergi]] pada kulit kucing yang ditandai dengan rasa gatal, perubahan warna kulit menjadi [[merah|kemerahan]], dan penipisan rambut kucing pada daerah gigitan.<ref name=UF/> Selain itu, pinjal kucing sering menjadi perantara [[cacing pita]] (''Dipylidium canium''), sehingga kucing yang menjadi [[inang]]nya akan ikut terinfeksi oleh cacing pita.<ref name=UF/><ref name=PenyakitAnjingKucing/><ref name=Parasitologi>Djaenudin Natadisastra, dr., Sp. ParK.; Prof. Dr. Ridad Agoes, MPH . 2005 . Parasitologi Kedokteran: Ditinjau dari Organ Tubuh yang Diserang . Penerbit Buku Kedokteran EGC . ISBN 978-979-448-790-7</ref> |
Gigitan pinjal kucing dapat menyebabkan [[alergi]] pada kulit kucing yang ditandai dengan rasa gatal, perubahan warna kulit menjadi [[merah|kemerahan]], dan penipisan rambut kucing pada daerah gigitan.<ref name=UF/> Selain itu, pinjal kucing sering menjadi perantara [[cacing pita]] (''Dipylidium canium''), sehingga kucing yang menjadi [[inang]]nya akan ikut terinfeksi oleh cacing pita.<ref name=UF/><ref name=PenyakitAnjingKucing/><ref name="Parasitologi">Djaenudin Natadisastra, dr., Sp. ParK.; Prof. Dr. Ridad Agoes, MPH . 2005 . Parasitologi Kedokteran: Ditinjau dari Organ Tubuh yang Diserang . Penerbit Buku Kedokteran EGC . ISBN 978-979-448-790-7</ref> |
||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
{{reflist}} |
{{reflist}}{{Serangga-stub}}{{Kucing domestik}} |
||
{{Kucing domestik}} |
|||
[[Kategori:Serangga]] |
[[Kategori:Serangga]] |
Revisi per 6 Juli 2020 02.27
Pinjal kucing | |
---|---|
Pinjal Kucing | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Filum: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | |
Spesies: | C. felis
|
Nama binomial | |
Ctenocephalides felis (Bouché, 1835)
|
Pinjal kucing (Ctenocephalides felis) adalah salah satu jenis pinjal yang paling umum ditemukan di dunia.[2] Sesuai namanya, pinjal kucing merupakan parasit pada kucing yang hidup dari menghisap darah.[3] Meskipun demikian, pinjal kucing relatif tidak berbahaya jika dibandingkan dengan pinjal tikus karena jarang membawa agen penyakit.[3]
Ciri-ciri umum
Seperti jenis pinjal lainnya, pinjal kucing memiliki bentuk tubuh pipih vertikal dan berwarna cokelat kemerahan atau cokelat kehitaman.[4][2] Pinjal kucing juga tidak memiliki sayap, tetapi memiliki kaki belakang yang kuat sehingga mampu melompat dan berlari melewati rambut pada permukaan tubuh kucing.[2]
Pinjal kucing sering hidup pada bagian punggung kucing, yaitu daerah pangkal ekor sampai leher.[4] Selain bagian tersebut, pinjal kucing juga terkadang ditemukan pada paha bagian dalam.[4]
Dampak terhadap kucing
Gigitan pinjal kucing dapat menyebabkan alergi pada kulit kucing yang ditandai dengan rasa gatal, perubahan warna kulit menjadi kemerahan, dan penipisan rambut kucing pada daerah gigitan.[2] Selain itu, pinjal kucing sering menjadi perantara cacing pita (Dipylidium canium), sehingga kucing yang menjadi inangnya akan ikut terinfeksi oleh cacing pita.[2][4][5]
Referensi
- ^ European wildcat species account IUCN Species Survival Commission. Cat Specialist Group
- ^ a b c d e "Fleas: What Tahy Are, What To Do" (PDF). University of Florida IFAS Extension. 2009. Diakses tanggal 2014-05-17.
- ^ a b Weller, Barbara F. . I. Hartono, Andry, II. Yudha, Egi Komara . 2005 . Kamus Saku Perawat, Edisi 22 . Penerbit Buku Kedokteran EGC . ISBN 979-448-660-4
- ^ a b c d Soeharsono . 2007 . Penyakit Zoonotik pada Anjing dan Kucing . Penerbit Kanisius . ISBN 978-979-21-1721-9
- ^ Djaenudin Natadisastra, dr., Sp. ParK.; Prof. Dr. Ridad Agoes, MPH . 2005 . Parasitologi Kedokteran: Ditinjau dari Organ Tubuh yang Diserang . Penerbit Buku Kedokteran EGC . ISBN 978-979-448-790-7