Lompat ke isi

Jerawat kucing

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Jerawat kucing yang sudah parah.

Jerawat kucing adalah masalah yang terlihat pada kucing terutama yang melibatkan pembentukan komedo disertai dengan peradangan pada dagu kucing dan sekitarnya.[1][2] Kasus yang lebih berat, tetapi hal ini mungkin lambat menanggapi terhadap pengobatan dan dengan serius mengurangi dari kesehatan dan penampilan kucing. Jerawat kucing dapat mempengaruhi kucing dari segala usia, jenis kelamin atau ras.[1]

Gejala Klinis

[sunting | sunting sumber]

Ciri ciri jerawat pada kucing dapat dikenali dengan mudah karena umumnya terjadi pada daeran dagu dan bibir. Dapat juga terjadi di antara jarinya, karena ditempat seperti dagu dan sela-sela jari terdapat banyak kelenjar minyak. Namun lebih sering di daerah dagu. Ciri-cirinya rambut atau bulu disekitar dagu kotor, rontok dan cenderung basah. Apabila digaruk oleh kucing maka akan menyebabkan perdarahan dan luka akan semakin parah. Kucing menggaruk dengan cara menggesekan dagunya ke tanah atau benda lain, dan menggaruk menggunakan kaki. Semuanya memungkinkan terjadinya infeksi sekunder bakteri yang semakin memperparah kejadian jerawat pada kucing.[3]

Penyebab utama jerawat kucing antara lain adalah:

Pengobatan

[sunting | sunting sumber]

Pengobatan luar dapat dilakukan dengan mengkompres daerah jerawat dengan kompres hangat, untuk kasus-kasus ringan.[4] Seorang dokter hewan mungkin diperlukan untuk pengobatan ini, jika daerah jerawat diakibatkan olah infeksi oleh bakteri atau jamur.[2]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b (Inggris) Gross, Thelma Lee; Ihrke, Peter J.; Walder, Emily J.; K., PhD. Affolter, Verena (2005). Skin Diseases of the Dog and Cat: Clinical and Histopathologic Diagnosis. Ames, Iowa: Oxford. hlm. 437–439. ISBN 978-0-632-06452-6. 
  2. ^ a b (Inggris) Muller, George H.; Kirk, Robert Warren; Scott, Danny W.; Miller, William L.; Griffin, Craig E. (2001). Muller and Kirk's Small animal dermatology. Philadelphia (Pa.): Saunders. hlm. 1042–1043. ISBN 978-0-7216-7618-0. 
  3. ^ "Penanganan Jewat pada Kucing". Pet Health Specialist. Diakses tanggal 12 Maret 2023. 
  4. ^ (Inggris) D. Norsworthy, Gary; Crystal, Mitchell; Grace, Sharon; Patrick Tilley, Larry (2006). The feline patient. Ames, Iowa: Blackwell Publishing. hlm. 339. ISBN 978-0-7817-6268-7. 

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]