Lompat ke isi

Katapu: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi 'thumb|Sebuah topi katapu '''Katapu''' atau '''Kalapu''' adalah topi perang atau ...'
 
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
[[File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Krijgshoed van gevlochten kokosvezel TMnr A-5441.jpg|thumb|Sebuah topi katapu]]
[[File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Krijgshoed van gevlochten kokosvezel TMnr A-5441.jpg|thumb|Sebuah topi katapu]]
'''Katapu''' atau '''Kalapu''' adalah topi perang atau [[helm]] perang tradisional yang digunakan oleh [[suku Dayak]] dari [[Borneo]] ([[Indonesia]] dan [[Malaysia]]).<ref name=":0">{{Cite book|last=Stone|first=George Cameron|title=Glossary of the Construction, Decoration and Use of Arms and Armor in All Countries and in All Times|publisher=Courier Corporation|year=1999|isbn=9780486407265|location=|pages=}}</ref>{{Rp|344}}<ref>{{Cite book|last=Lewandowski|first=Elizabeth J.|title=The Complete Costume Dictionary|publisher=Scarecrow Press|year=2011|isbn=9780810877856|location=|pages=}}</ref>{{Rp|158}}<ref>{{Cite book|last=Crawley|first=Ernest|title=Revival: Dress, Drinks and Drums (1931): Further Studies of Savages and Sex|publisher=Routledge|year=2019|isbn=9781351344517|location=|pages=}}</ref> '''Katapu Kaloi''' adalah topi perang [[Dayak laut]], dibuat dengan menjahit sisik ikan besar di topi yang terbuat dari bahan mirip kulit pohon.<ref name=":0" />{{Rp|344}}
'''Katapu''' atau '''Kalapu''' adalah topi perang atau [[helm]] perang tradisional yang digunakan oleh [[suku Dayak]] dari [[Borneo]] ([[Indonesia]] dan [[Malaysia]]).<ref name=":0">{{Cite book|last=Stone|first=George Cameron|title=Glossary of the Construction, Decoration and Use of Arms and Armor in All Countries and in All Times|publisher=Courier Corporation|year=1999|isbn=9780486407265|location=|pages=}}</ref>{{Rp|344}}<ref>{{Cite book|last=Lewandowski|first=Elizabeth J.|title=The Complete Costume Dictionary|publisher=Scarecrow Press|year=2011|isbn=9780810877856|location=|pages=}}</ref>{{Rp|158}}<ref>{{Cite book|last=Crawley|first=Ernest|title=Revival: Dress, Drinks and Drums (1931): Further Studies of Savages and Sex|publisher=Routledge|year=2019|isbn=9781351344517|location=|pages=}}</ref> '''Katapu Kaloi''' adalah topi perang [[Dayak Laut|dayak laut]], dibuat dengan menjahit sisik ikan besar di topi yang terbuat dari bahan mirip kulit pohon.<ref name=":0" />{{Rp|344}}


==Deskripsi==
==Deskripsi==
Katapu terbuat dari bahan alami. Ada berbagai versi yang umum di Indonesia. Katapu hanya dipakai selama perang. Ia ditenun dari untaian rotan tebal yang terbelah memanjang di tengah. Ia memiliki helm bagian dalam yang kokoh yang menawarkan perlindungan yang sangat baik terhadap serangan pedang. Helm ini sering diperkuat dengan bahan lain. Untuk tujuan ini, pelat logam, sisik ikan besar, sisik [[armadillo]], kulit beruang, kulit monyet atau kulit binatang lain digunakan. Berbagai bahan juga digunakan untuk dekorasi seperti: gelambir, bulu unggas, cakar, paruh, tengkorak [[burung enggang]], rambut manusia, rambut makhluk hidup lainnya, kerang, gigi beruang dan macan kumbang, dll. Dekorasi helm ini sering dibuat dalam bentuk kepala monster. Tepi helm ini dapat dibingkai dengan strip logam atau dibungkus dengan kain flanel merah. Cangkang ''Nassa'' juga dapat digunakan. Dekorasi dengan bulu rangkong dimaksudkan untuk prajurit yang telah bertarung dalam perang dan berfungsi sebagai pertanda status. Bulu-bulu dapat mewakili jumlah musuh yang terbunuh. Helm Katapu digunakan tidak hanya untuk melindungi terhadap luka, tetapi juga untuk menunjukkan semangat di medan perang. Katapu digunakan oleh kelompok etnis dayak di Indonesia dan Malaysia.<ref>Albert G. van Zonneveld: ''Traditional weapons of the Indonesian archipelago.'' Zwartenkot Art Books, Leiden 2001, ISBN 90-5450-004-2, S. 61.</ref>
Katapu terbuat dari bahan alami. Ada berbagai versi yang umum di Indonesia. Katapu hanya dipakai selama perang. Ia ditenun dari untaian rotan tebal yang terbelah memanjang di tengah. Ia memiliki helm bagian dalam yang kokoh yang menawarkan perlindungan yang sangat baik terhadap serangan pedang. Helm ini sering diperkuat dengan bahan lain. Untuk tujuan ini, pelat logam, sisik ikan besar, sisik [[trenggiling]], kulit beruang, kulit monyet atau kulit binatang lain digunakan. Berbagai bahan juga digunakan untuk dekorasi seperti: gelambir, bulu unggas, cakar, paruh, tengkorak [[Rangkong|burung enggang]], rambut manusia, rambut makhluk hidup lainnya, kerang, gigi beruang dan macan kumbang, dll. Dekorasi helm ini sering dibuat dalam bentuk kepala monster. Tepi helm ini dapat dibingkai dengan strip logam atau dibungkus dengan kain flanel merah. Cangkang ''Nassa'' juga dapat digunakan. Dekorasi dengan bulu rangkong dimaksudkan untuk prajurit yang telah bertarung dalam perang dan berfungsi sebagai pertanda status. Bulu-bulu dapat mewakili jumlah musuh yang terbunuh. Helm Katapu digunakan tidak hanya untuk melindungi terhadap luka, tetapi juga untuk menunjukkan semangat di medan perang. Katapu digunakan oleh kelompok etnis dayak di Indonesia dan Malaysia.<ref>Albert G. van Zonneveld: ''Traditional weapons of the Indonesian archipelago.'' Zwartenkot Art Books, Leiden 2001, ISBN 90-5450-004-2, S. 61.</ref>


== Galeri ==
== Galeri ==


<gallery>
<gallery>
File:Indonesische Helme 1.jpg|''Katapu'' terbuat dari rotan dengan tengkorak rangkong
Berkas:Indonesische Helme 1.jpg|''Katapu'' terbuat dari rotan dengan tengkorak rangkong
File:Indonesische Helme 3.jpg|''Katapu'' terbuat dari rotan, dihiasi sisik ikan
Berkas:Indonesische Helme 3.jpg|''Katapu'' terbuat dari rotan, dihiasi sisik ikan
File:Indonesische Helme 4.jpg|''Katapu'' terbuat dari rotan, ditutupi dengan bulu binatang
Berkas:Indonesische Helme 4.jpg|''Katapu'' terbuat dari rotan, ditutupi dengan bulu binatang
File:Indonesische Helme 5.jpg|''Katapu'' terbuat dari rotan, didekorasi dengan sisik armadillo
Berkas:Indonesische Helme 5.jpg|''Katapu'' terbuat dari rotan, didekorasi dengan sisik trenggiling
File:Indonesische Helme 2.jpg|''Katapu'' terbuat dari rotan, dilengkapi dengan bulu dan cakar burung
Berkas:Indonesische Helme 2.jpg|''Katapu'' terbuat dari rotan, dilengkapi dengan bulu dan cakar burung
</gallery>
</gallery>



Revisi per 2 Maret 2020 23.03

Sebuah topi katapu

Katapu atau Kalapu adalah topi perang atau helm perang tradisional yang digunakan oleh suku Dayak dari Borneo (Indonesia dan Malaysia).[1]:344[2]:158[3] Katapu Kaloi adalah topi perang dayak laut, dibuat dengan menjahit sisik ikan besar di topi yang terbuat dari bahan mirip kulit pohon.[1]:344

Deskripsi

Katapu terbuat dari bahan alami. Ada berbagai versi yang umum di Indonesia. Katapu hanya dipakai selama perang. Ia ditenun dari untaian rotan tebal yang terbelah memanjang di tengah. Ia memiliki helm bagian dalam yang kokoh yang menawarkan perlindungan yang sangat baik terhadap serangan pedang. Helm ini sering diperkuat dengan bahan lain. Untuk tujuan ini, pelat logam, sisik ikan besar, sisik trenggiling, kulit beruang, kulit monyet atau kulit binatang lain digunakan. Berbagai bahan juga digunakan untuk dekorasi seperti: gelambir, bulu unggas, cakar, paruh, tengkorak burung enggang, rambut manusia, rambut makhluk hidup lainnya, kerang, gigi beruang dan macan kumbang, dll. Dekorasi helm ini sering dibuat dalam bentuk kepala monster. Tepi helm ini dapat dibingkai dengan strip logam atau dibungkus dengan kain flanel merah. Cangkang Nassa juga dapat digunakan. Dekorasi dengan bulu rangkong dimaksudkan untuk prajurit yang telah bertarung dalam perang dan berfungsi sebagai pertanda status. Bulu-bulu dapat mewakili jumlah musuh yang terbunuh. Helm Katapu digunakan tidak hanya untuk melindungi terhadap luka, tetapi juga untuk menunjukkan semangat di medan perang. Katapu digunakan oleh kelompok etnis dayak di Indonesia dan Malaysia.[4]

Galeri

Lihat juga

Referensi

  1. ^ a b Stone, George Cameron (1999). Glossary of the Construction, Decoration and Use of Arms and Armor in All Countries and in All Times. Courier Corporation. ISBN 9780486407265. 
  2. ^ Lewandowski, Elizabeth J. (2011). The Complete Costume Dictionary. Scarecrow Press. ISBN 9780810877856. 
  3. ^ Crawley, Ernest (2019). Revival: Dress, Drinks and Drums (1931): Further Studies of Savages and Sex. Routledge. ISBN 9781351344517. 
  4. ^ Albert G. van Zonneveld: Traditional weapons of the Indonesian archipelago. Zwartenkot Art Books, Leiden 2001, ISBN 90-5450-004-2, S. 61.

Bacaan lanjutan

  • George Cameron Stone: A Glossary of the Construction, Decoration and Use of Arms and Armor in All Countries and in All Times. With an Introduction by Donald J. LaRocca. Courier Dover Publications, Mineola NY 1999, ISBN 0-486-40726-8, hal. 341.