Lompat ke isi

Budi Karya Sumadi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Rinaldo Aldo (bicara | kontrib)
k Penambahan link
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 32: Baris 32:
Ir. '''Budi Karya Sumadi''' (lahir tanggal 18 Desember 1956) adalah [[Menteri Perhubungan Republik Indonesia]] pada [[Kabinet Indonesia Maju]] (2019 - 2024) setelah sebelumnya menjabat posisi yang sama pada [[Kabinet Kerja]] sejak [[27 Juli]] [[2016]] menggantikan [[Ignasius Jonan]]. Ia dikenal sebagai salah satu menteri yang paling dekat dengan presiden [[Joko Widodo]], karena selalu menjadi pilihan sejak Presiden [[Jokowi]] masih menjabat [[Gubernur DKI Jakarta]]. Sebagai [[Menteri Perhubungan]], Budi Karya dinilai cukup sukses dalam menangani mudik lebaran pada tahun 2018 dan tahun 2019.<ref>[http://www.jurnas.com/artikel/56186/Dinilai-Berhasil-Informasikan-Mudik-Lebaran-Kemenhub-Diganjar-Penghargaan-Oleh-KSP/]</ref>
Ir. '''Budi Karya Sumadi''' (lahir tanggal 18 Desember 1956) adalah [[Menteri Perhubungan Republik Indonesia]] pada [[Kabinet Indonesia Maju]] (2019 - 2024) setelah sebelumnya menjabat posisi yang sama pada [[Kabinet Kerja]] sejak [[27 Juli]] [[2016]] menggantikan [[Ignasius Jonan]]. Ia dikenal sebagai salah satu menteri yang paling dekat dengan presiden [[Joko Widodo]], karena selalu menjadi pilihan sejak Presiden [[Jokowi]] masih menjabat [[Gubernur DKI Jakarta]]. Sebagai [[Menteri Perhubungan]], Budi Karya dinilai cukup sukses dalam menangani mudik lebaran pada tahun 2018 dan tahun 2019.<ref>[http://www.jurnas.com/artikel/56186/Dinilai-Berhasil-Informasikan-Mudik-Lebaran-Kemenhub-Diganjar-Penghargaan-Oleh-KSP/]</ref>


Budi Karya Sumadi selama ini dikenal sebagai profesional yang bertangan dingin dalam memimpin sebuah perusahaan. Kiprahnya mulai mentereng sejak memimpin Badan usaha Milik Daerah (BUMD) di Ibukota, yakni [[Jaya Ancol|PT Pembangunan Jaya Ancol]] dan [[Jakarta Propertindo|PT Jakarta Propertindo (Jakpro)]]. Atas keberhasilannya itu, dia dipercaya memimpin Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni, [[Angkasa Pura II|PT Angkasa Pura II]]
Budi Karya Sumadi selama ini dikenal sebagai profesional yang bertangan dingin dalam memimpin sebuah perusahaan. Kiprahnya mulai mentereng sejak memimpin Badan usaha Milik Daerah (BUMD) di Ibukota, yakni [[Ancol|PT Pembangunan Jaya Ancol]] dan [[Jakarta Propertindo|PT Jakarta Propertindo (Jakpro)]]. Atas keberhasilannya itu, dia dipercaya memimpin Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni, [[Angkasa Pura II|PT Angkasa Pura II]]
== Pendidikan ==
== Pendidikan ==
* SD [[Muhammadiyah]] 1 (1969)
* SD [[Muhammadiyah]] 1 (1969)
Baris 51: Baris 51:
* Asisten Dosen Jurusan Arsitek FT UGM (1979-1980)
* Asisten Dosen Jurusan Arsitek FT UGM (1979-1980)
* Staf Dept Real Estate pada Business Development Pembangunan & Property Management PT Pembangunan Jaya (1982-1991)
* Staf Dept Real Estate pada Business Development Pembangunan & Property Management PT Pembangunan Jaya (1982-1991)
* Manager Marketing Property PT Pembangunan Jaya Ancol (1989-1991)
* Manager Marketing Property [[Ancol|PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk.]] (1989-1991)
* General Manager PT Semarang Bukit Jaya Metro (1991-1992)
* General Manager PT Semarang Bukit Jaya Metro (1991-1992)
* Wakil Direktur PT Jaya Land (1992-1994)
* Wakil Direktur PT Jaya Land (1992-1994)
* Direktur Keuangan PT Jaya Land (1994-2001)
* Direktur Keuangan PT Jaya Land (1994-2001)
* Direktur Keuangan PT Jaya Real Property Tbk. (1994-2001)
* Direktur Keuangan [[Jaya Real Property|PT Jaya Real Property Tbk.]] (1994-2001)
* Direktur Pengembangan PT Jaya Garden Polis (1994-2001)
* Direktur Pengembangan PT Jaya Garden Polis (1994-2001)
* Presiden Direktur PT Wisma Jaya Artek (1996-2001)
* Presiden Direktur PT Wisma Jaya Artek (1996-2001)
* Direktur Keuangan PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. (2001-2004)
* Direktur Keuangan [[Ancol|PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk.]] (2001-2004)
* Direktur Keuangan PT TIJA (2001-2004)
* Direktur Keuangan PT TIJA (2001-2004)
* Komisaris PT Philindo (2001-2013)
* Komisaris PT Philindo (2001-2013)

Revisi per 12 April 2020 14.18

Budi Karya Sumadi
Menteri Perhubungan Indonesia ke-37
Mulai menjabat
27 Juli 2016
PresidenJoko Widodo
Sebelum
Pengganti
Petahana
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir18 Desember 1956 (umur 67)
Indonesia Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia
Kebangsaan Indonesia
Partai politikIndependen
AlmamaterUniversitas Gadjah Mada
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Ir. Budi Karya Sumadi (lahir tanggal 18 Desember 1956) adalah Menteri Perhubungan Republik Indonesia pada Kabinet Indonesia Maju (2019 - 2024) setelah sebelumnya menjabat posisi yang sama pada Kabinet Kerja sejak 27 Juli 2016 menggantikan Ignasius Jonan. Ia dikenal sebagai salah satu menteri yang paling dekat dengan presiden Joko Widodo, karena selalu menjadi pilihan sejak Presiden Jokowi masih menjabat Gubernur DKI Jakarta. Sebagai Menteri Perhubungan, Budi Karya dinilai cukup sukses dalam menangani mudik lebaran pada tahun 2018 dan tahun 2019.[1]

Budi Karya Sumadi selama ini dikenal sebagai profesional yang bertangan dingin dalam memimpin sebuah perusahaan. Kiprahnya mulai mentereng sejak memimpin Badan usaha Milik Daerah (BUMD) di Ibukota, yakni PT Pembangunan Jaya Ancol dan PT Jakarta Propertindo (Jakpro). Atas keberhasilannya itu, dia dipercaya memimpin Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni, PT Angkasa Pura II

Pendidikan

Karier

Lulusan jurusan arsitektur Universitas Gajah Mada tahun 1981 ini sudah malang melintang di berbagai proyek pembangunan kawasan di sekitar Jakarta. Setidaknya dari biodata Budi Karya, sudah sejak 1982 bekerja di PT Pembangunan Jaya sampai 2004 silam. Salah satu karyanya yaitu kawasan Bintaro Jaya yang berada di Jakarta dan Kota Tangerang Selatan yang sekarang sudah berkembang sebagai kota mandiri. Posisi tertinggi ia menduduki Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk yang memimpin pengembangan Ancol.

Hasil karya pria kelahiran Palembang 18 Desember 1956 ini juga banyak setelah didapuk menjadi Direktur Utama PT Jakarta Propertindo tahun 2004-2013. Sejumlah megaproyek di Ibu Kota berhasil dibereskan, di antaranya, revitalisasi taman kota Waduk Pluit dan Waduk Ria-Rio serta penyelesaian rumah susun sederhana sewa di Marunda.[2]

Pada saat Jokowi dilantik menjadi Presiden tahun 2014, nama Budi Karya sempat beredar disebut-sebut sebagai Calon Menteri Perumahan Rakyat/Menteri Pekerjaan Umum karena disebut berhasil dalam mewujudkan proyek-proyek Jokowi di Ibukota.[3]

Saat memimpin Angkasa Pura II, proyek menonjol yang ditanganinya yaitu pembangunan Terminal 3 Ultimate Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang Banten yang pada akhirnya diselesaikan dan diresmikan saat Beliau sudah menjabat Menteri Perhubungan.

  • Ass. Perencana Design Center FT UGM (1979)
  • Asisten Dosen Jurusan Arsitek FT UGM (1979-1980)
  • Staf Dept Real Estate pada Business Development Pembangunan & Property Management PT Pembangunan Jaya (1982-1991)
  • Manager Marketing Property PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. (1989-1991)
  • General Manager PT Semarang Bukit Jaya Metro (1991-1992)
  • Wakil Direktur PT Jaya Land (1992-1994)
  • Direktur Keuangan PT Jaya Land (1994-2001)
  • Direktur Keuangan PT Jaya Real Property Tbk. (1994-2001)
  • Direktur Pengembangan PT Jaya Garden Polis (1994-2001)
  • Presiden Direktur PT Wisma Jaya Artek (1996-2001)
  • Direktur Keuangan PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. (2001-2004)
  • Direktur Keuangan PT TIJA (2001-2004)
  • Komisaris PT Philindo (2001-2013)
  • Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. (2004-2013)
  • Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (2004-2013)
  • Direktur Utama Angkasa Pura II (2015-2016)
  • Menteri Perhubungan Indonesia (2016-Sekarang)

Kehidupan pribadi

Masalah kesehatan

Pada tanggal 14 Maret 2020, Budi Karya Sumadi didiagnosis menderita penyakit Covid-19 sebagai pasien No. 76.[4] Sebelumnya pada tanggal 10 Maret 2020, Sumadi didiagnosis menderita demam tifoid setelah bepergian ke Wakatobi, Tana Toraja, Luwuk, Makassar, Parepare, Kertajati, dan Indramayu, juga meninjau Bandara Internasional Kertajati Jawa Barat pada 1 Maret dalam rangka evakuasi awak kapal Diamond Princess yang dipulangkan. Salah satu awak kapal tersebut dinyatakan positif Covid-19 pada 8 Maret 2020.[5] Posisinya untuk sementara digantikan oleh Luhut Binsar Panjaitan sebagai Menhub ad interim.[6][7]

Referensi

  1. ^ [1]
  2. ^ Budi Karya Gantikan Menteri Perhubungan Jonan, Ini Profilnya Tempo
  3. ^ "Budi Karya Sumadi dari Calon Menteri jadi Dirut Angkasa Pura II"
  4. ^ Prasetia, Andhika. "Menhub Budi Karya Pasien Positif Corona Kasus 76". detiknews. Diakses tanggal 2020-03-15. 
  5. ^ Prasetia, Andhika. "Menhub Jatuh Sakit, Jubir: Kena Gejala Tifus". detiknews. Diakses tanggal 2020-03-15. 
  6. ^ Liputan6.com (2020-03-30). "Staf Khusus: Menhub Budi Karya Semakin Membaik dari Corona Covid-19". liputan6.com. Diakses tanggal 2020-04-02. 
  7. ^ Network, Ayo Media (2020-03-15). "Budi Positif Covid-19, Posisi Menhub Digantikan Luhut". AyoBandung.com. Diakses tanggal 2020-04-02. 
Jabatan politik
Didahului oleh:
Ignasius Jonan
Menteri Perhubungan Indonesia
2016–sekarang
Petahana