Lompat ke isi

Tank Panther: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 46: Baris 46:
Dibandingkan [[Tiger I]], Panther memiliki beberapa kelebihan. Panther memiliki lapisan baja yang lebih efisien, penetrasi senjata yang lebih baik, lebih ringan dan cepat, dan mampu melewati lintasan sulit lebih baik daripada Tiger I. Namun semua ini harus ditukar dengan perisai samping yang lebih tipis, yang membuatnya rentan terhadap tembakan dari sisi samping. Tank Panther terbukti efektif di medan terbuka dan pertempuran jarak jauh, tetapi tidak memiliki cukup daya ledak untuk melawan infanteri secara efektif.
Dibandingkan [[Tiger I]], Panther memiliki beberapa kelebihan. Panther memiliki lapisan baja yang lebih efisien, penetrasi senjata yang lebih baik, lebih ringan dan cepat, dan mampu melewati lintasan sulit lebih baik daripada Tiger I. Namun semua ini harus ditukar dengan perisai samping yang lebih tipis, yang membuatnya rentan terhadap tembakan dari sisi samping. Tank Panther terbukti efektif di medan terbuka dan pertempuran jarak jauh, tetapi tidak memiliki cukup daya ledak untuk melawan infanteri secara efektif.


Panther diproduksi dengan biaya yang jauh lebih murah dibanding dengan Tiger I, dan hanya sedikit lebih mahal dibanding Panzer IV. Beberapa titik penting perancangan Panther, seperti lapis baja, transmisi, dan gigi terakhir, merupakan penyederhanaan yang bertujuan memperbaiki laju produksi dan mengatasi kekurangan bahan mentah. Rancangan akhirnya tetap direkayasa dengan agak rumit. Tank Panther ini ditugaskan ke [[Pertempuran Kursk]] terlalu terburu-buru terlepas dari belum teratasinya banyak masalah teknis, yang mengakibatkan tingginya angka kerugian karena kegagalan teknis. Kebanyakan dari kekurangan Panther diperbaiki saat [[Perang Dunia II#Sekutu mendekat (1944)|Jerman mulai terdesak]], tetapi pengeboman pabrik produksi, kekurangan logam campuran kualitas tinggi untuk komponen penting, kekurangan bahan bakar dan ruang pelatihan, serta menurunnya kualitas kru semua berdampak pada keefektifan tank Panther.
Panther diproduksi dengan biaya yang jauh lebih murah dibanding dengan Tiger I, dan hanya sedikit lebih mahal dibanding Panzer IV. Beberapa titik penting perancangan Panther, seperti lapis baja, transmisi, dan gigi terakhir, merupakan penyederhanaan yang bertujuan memperbaiki laju produksi dan mengatasi kekurangan bahan mentah. Rancangan akhirnya tetap direkayasa dengan agak rumit. Tank Panther pertama kali ditugaskan pada [[Pertempuran Kursk]] terlalu terburu-buru terlepas dari belum teratasinya banyak masalah teknis, yang mengakibatkan tingginya angka kerugian karena kegagalan teknis. Kebanyakan dari kekurangan Panther diperbaiki saat [[Perang Dunia II#Sekutu mendekat (1944)|Jerman mulai terdesak]], tetapi pengeboman pabrik produksi, kekurangan logam campuran kualitas tinggi untuk komponen penting, kekurangan bahan bakar dan ruang pelatihan, serta menurunnya kualitas kru semua berdampak pada keefektifan tank Panther.


= Pengembangan dan Produksi =
= Pengembangan dan Produksi =
Baris 57: Baris 57:


Tata letak kru tank pada desain M.A.N. sama seperti tank Jerman lainnya, dengan komandan, pemuat (''loader''), dan penembak (''gunner'') berada di turet tank, pengemudi berada di sisi kiri depan lambung dan operator radio berada di sisi kanan depan lambung tank. Desain dari M.A.N. juga dilengkapi dengan sebuah palka darurat untuk evakuasi kru tank dalam keadaan darurat di bagian belakang turet untuk penembak, pemuat, dan komandan.
Tata letak kru tank pada desain M.A.N. sama seperti tank Jerman lainnya, dengan komandan, pemuat (''loader''), dan penembak (''gunner'') berada di turet tank, pengemudi berada di sisi kiri depan lambung dan operator radio berada di sisi kanan depan lambung tank. Desain dari M.A.N. juga dilengkapi dengan sebuah palka darurat untuk evakuasi kru tank dalam keadaan darurat di bagian belakang turet untuk penembak, pemuat, dan komandan.
[[Berkas:Panther CWM 2012 4.jpg|jmpl|Palka darurat Panther desain M.A.N. yang terletak di bagian belakang turret.]]

Desain M.A.N. menggunakan mesin berbahan bakar bensin serta suspensi torsion-bar dengan 8 as di tiap sisinya. Desain ini kemudian menggunakan mesin Maybach HL 210, dengan sistem kemudi dan transmisi seperti yang digunakan pada [[Tiger I]]. Sistem suspensi pada desain ini tergolong rumit yang kemudian dikombinasikan dengan trek roda rantai yang lebar (660 mm) yang kemudian memberikan tekanan pada tanah rata-rata sebesar 0,68 kg/cm<sup>2</sup> (9,67 psi). Suspensi seperti ini kemudian banyak diterapakan pada kendaraan militer Jerman.
Desain M.A.N. menggunakan mesin berbahan bakar bensin serta suspensi torsion-bar dengan 8 as di tiap sisinya. Desain ini kemudian menggunakan mesin Maybach HL 210, dengan sistem kemudi dan transmisi seperti yang digunakan pada [[Tiger I]]. Sistem suspensi pada desain ini tergolong rumit yang kemudian dikombinasikan dengan trek roda rantai yang lebar (660 mm) yang kemudian memberikan tekanan pada tanah rata-rata sebesar 0,68 kg/cm<sup>2</sup> (9,67 psi). Suspensi seperti ini kemudian banyak diterapakan pada kendaraan militer Jerman.


Baris 162: Baris 162:


=== Produksi ===
=== Produksi ===
Presentasi dari kedua model VK30.02 kemudian direncakan akan dilakukan pada 3 Maret 1942 di Berlin, meskipun dokumentasi resmi tidak dilakukan sehingga agenda tersebut masih rancu; terlaksana atau tidak. ''Reichminister'' Todt, dan kemudian penggantinya, Albert Speer, merekomendasikan desain tank dari [[Daimler-Benz]] kepada Hitler karena keunggulannya dibandingkan dengan desain M.A.N. awal. Pada pengajuan proposal akhir, M.A.N. memperbaiki desainnya, setelah belajar dari proposal DB yang dibocorkan oleh seorang mantan karyawan di ''Wa. Prüf. 6'', insinyur senior Heinrich Ernst Kniepkamp dan lainnya.<ref>Forczyk, Robert (2007). ''Panther vs. T-34: Ukraine 1943''. Osprey Publishing Ltd. hlm. 9. ISBN <bdi>978 1 84603 149 6</bdi>.</ref> Pada 5 Maret 1942, Albert Speer melaporkan bahwa Hitler menganggap desain Daimler-Benz lebih unggul dari desain M.A.N..<ref>Jentz, Thomas (1995). ''Germany's Panther Tank: The Quest for Combat Supremacy''. Schiffer Military History. hlm. 17. ISBN <bdi>0-88740-812-5</bdi>.</ref> Sebuah ulasan oleh komisi khusus yang ditunjuk oleh Hitler pada Mei 1942 memilih desain M.A.N.. Hitler menyetujui keputusan ini setelah meninjaunya dalam semalam. Salah satu alasan utama yang diberikan untuk keputusan ini adalah bahwa desain M.A.N. menggunakan turet yang sudah ada yang dirancang oleh Rheinmetall-Borsig, sedangkan desain DB akan membutuhkan turet dan mesin yang baru yang kemudian akan menunda dimulainya produksi.<ref>Jentz 1995, hlm. 16–18.</ref> Penghematan waktu ini kemudian akan memungkinkan untuk pengembangan desain lanjutan.<ref>Forczyk, Robert (2007). ''Panther vs. T-34: Ukraine 1943''. Osprey Publishing Ltd. hlm. 12. ISBN <bdi>978 1 84603 149 6</bdi>.</ref> Selain karena fakta bahwa bentuk desain dari DB yang sangat mirip dengan T-34 dikhawatirkan akan menimbulkan terjadinya salah tembak. Secara menyeluruh, desain final dari desain M.A.N. dianggap lebih baik, sehingga untuk alasan-alasan tersebut, ''Panther Committee'' kemudian memilih desain dari M.A.N., yang kemudian dinamakan Panther.
Presentasi dari kedua model VK30.02 kemudian direncakan akan dilakukan pada 3 Maret 1942 di Berlin, meskipun dokumentasi resmi tidak dilakukan sehingga agenda tersebut masih rancu; terlaksana atau tidak. ''Reichminister'' Todt, dan kemudian penggantinya, [[Albert Speer]], merekomendasikan desain tank dari [[Daimler-Benz]] kepada [[Hitler]] karena keunggulannya dibandingkan dengan desain M.A.N. awal. Pada pengajuan proposal akhir, M.A.N. memperbaiki desainnya, setelah belajar dari proposal DB yang dibocorkan oleh seorang mantan karyawan di ''Wa. Prüf. 6'', insinyur senior Heinrich Ernst Kniepkamp dan lainnya.<ref>Forczyk, Robert (2007). ''Panther vs. T-34: Ukraine 1943''. Osprey Publishing Ltd. hlm. 9. ISBN <bdi>978 1 84603 149 6</bdi>.</ref> Pada 5 Maret 1942, Albert Speer melaporkan bahwa Hitler menganggap desain Daimler-Benz lebih unggul dari desain M.A.N..<ref>Jentz, Thomas (1995). ''Germany's Panther Tank: The Quest for Combat Supremacy''. Schiffer Military History. hlm. 17. ISBN <bdi>0-88740-812-5</bdi>.</ref> Sebuah ulasan oleh komisi khusus yang ditunjuk oleh Hitler pada Mei 1942 memilih desain M.A.N.. Hitler menyetujui keputusan ini setelah meninjaunya dalam semalam. Salah satu alasan utama yang diberikan untuk keputusan ini adalah bahwa desain M.A.N. menggunakan turet yang sudah ada yang dirancang oleh Rheinmetall-Borsig, sedangkan desain DB akan membutuhkan turet dan mesin yang baru yang kemudian akan menunda dimulainya produksi.<ref>Jentz 1995, hlm. 16–18.</ref> Penghematan waktu ini kemudian akan memungkinkan untuk pengembangan desain lanjutan.<ref>Forczyk, Robert (2007). ''Panther vs. T-34: Ukraine 1943''. Osprey Publishing Ltd. hlm. 12. ISBN <bdi>978 1 84603 149 6</bdi>.</ref> Selain karena fakta bahwa bentuk desain dari DB yang sangat mirip dengan T-34 dikhawatirkan akan menimbulkan terjadinya salah tembak. Secara menyeluruh, desain final dari desain M.A.N. dianggap lebih baik, sehingga untuk alasan-alasan tersebut, ''Panther Committee'' kemudian memilih desain dari M.A.N., yang kemudian dinamakan Panther.


Prototipe dari baja ringan desain M.A.N. kemudian diproduksi pada bulan September 1942 dan, setelah pengujian di Kummersdorf, desain ini diterima secara resmi dan segera dimasukkan dalam produksi. Awal masa produksi sempat tertunda, terutama disebabkan oleh kurangnya perlatan mesin khusus yang diperlukan untuk perakitan mesin di lambung tank. Tank kemudian mulai diproduksi pada bukan Desember. Permintaan untuk Panther kemudian melonjak tinggi sehingga pembuatannya diperluas dengan memasukkan Daimler-Benz (Berlin-Marienfelde, bekas pabrik DMG), Maschinenfabrik Niedersachsen Hanover (MNH, anak perusahaan Eisenwerk Wülfel / Hanomag) dan perancang asli Tiger I, Henschel & Sohn di Kassel.
Prototipe dari baja ringan desain M.A.N. kemudian diproduksi pada bulan September 1942 dan, setelah pengujian di Kummersdorf, desain ini diterima secara resmi dan segera dimasukkan dalam produksi. Awal masa produksi sempat tertunda, terutama disebabkan oleh kurangnya perlatan mesin khusus yang diperlukan untuk perakitan mesin di lambung tank. Tank kemudian mulai diproduksi pada bukan Desember. Permintaan untuk Panther kemudian melonjak tinggi sehingga pembuatannya diperluas dengan memasukkan Daimler-Benz (Berlin-Marienfelde, bekas pabrik DMG), Maschinenfabrik Niedersachsen Hanover (MNH, anak perusahaan Eisenwerk Wülfel / Hanomag) dan perancang asli Tiger I, [[Henschel & Son|Henschel & Sohn]] di Kassel.


Target awal produksi adalah sebanyak 250 unit Panther setiap bulannya diproduksi dari pabrik M.A.N. di Nurnberg, kemudian naik menjadi 600 unit perbulan pada Januari 1943. Namun target tersebut tidak pernah tercapai akibat pemboman oleh [[Blok Sekutu dalam Perang Dunia II]], serta terjadi kemacetan manufaktur dan sumber daya. Pada tahun 1943, produksi rata-rata adalah 148 unit perbulan, kemudian naik pada tahun 1944 menjadi 315 unit perbulan, dengan total produksi Panther tahun itu sebanyak 3.777 unit, lalu naik menjadi 380 unit perbulan di bulan Juli hingga Mei 1945, dengan total 6.000 Panther telah diproduksi. Kekuatan tempur garis depan memuncak pada 1 September 1944 di 2.304 tank, tetapi pada bulan yang sama 692 tank dilaporkan hilang.<ref>Jentz 1996, hlm. 284</ref>
Target awal produksi adalah sebanyak 250 unit Panther setiap bulannya diproduksi dari pabrik M.A.N. di Nurnberg, kemudian naik menjadi 600 unit perbulan pada Januari 1943. Namun target tersebut tidak pernah tercapai akibat pemboman oleh [[Blok Sekutu dalam Perang Dunia II]], serta terjadi kemacetan manufaktur dan sumber daya. Pada tahun 1943, produksi rata-rata adalah 148 unit perbulan, kemudian naik pada tahun 1944 menjadi 315 unit perbulan, dengan total produksi Panther tahun itu sebanyak 3.777 unit, lalu naik menjadi 380 unit perbulan di bulan Juli hingga Mei 1945, dengan total 6.000 Panther telah diproduksi. Kekuatan tempur garis depan memuncak pada 1 September 1944 di 2.304 tank, tetapi pada bulan yang sama 692 tank dilaporkan hilang.<ref>Jentz 1996, hlm. 284</ref>


Sekutu mengarahkan pengeboman di pabrik mesin Maybach, yang menjadi bagian terpenting dalam panzer Panther dan Tiger I. Pemboman dilakukan pada malam tanggal 27/28 April 1944 yang membuat produksi dihentikan selama lima bulan. Pabrik kedua sudah direncanakan, pabrik Auto Union Siegmar (bekas pabrik mobil Wanderer), mulai beroperasi pada Mei 1944.<ref>Zaloga 2008, ''Armored Thunderbolt'' hlm. 182</ref> Penargetan pabrik-pabrik Panther dimulai dengan serangan bom di pabrik DB pada 6 Agustus 1944, dan pada malam tanggal 23/24 Agustus. Pabrik M.A.N. juga dibom pada 10 September, 3 Oktober dan 19 Oktober 1944, 3 Januari dan 20/21 Februari 1945. Sementara pabrik MNH baru menjadi target pemboman pada tanggal 14 dan 28 Maret 1945.<ref>Jentz 1995, hlm. 121</ref>
Sekutu mengarahkan pengeboman di pabrik mesin [[Maybach]], yang menjadi bagian terpenting dalam panzer Panther dan Tiger I. Pemboman dilakukan pada malam tanggal 27/28 April 1944 yang membuat produksi dihentikan selama lima bulan. Pabrik kedua sudah direncanakan, pabrik Auto Union Siegmar (bekas pabrik mobil Wanderer), mulai beroperasi pada Mei 1944.<ref>Zaloga 2008, ''Armored Thunderbolt'' hlm. 182</ref> Penargetan pabrik-pabrik Panther dimulai dengan serangan bom di pabrik DB pada 6 Agustus 1944, dan pada malam tanggal 23/24 Agustus. Pabrik M.A.N. juga dibom pada 10 September, 3 Oktober dan 19 Oktober 1944, 3 Januari dan 20/21 Februari 1945. Sementara pabrik MNH baru menjadi target pemboman pada tanggal 14 dan 28 Maret 1945.<ref>Jentz 1995, hlm. 121</ref>


Selain ditujukan untuk mengganggu produksi tank, pemboman Sekutu kemudian juga memaksa penurunan tajam dalam produksi suku cadang, yang sebagai persentase produksi tank turun dari 25–30 persen pada 1943 menjadi 8 persen pada akhir 1944. Hal ini menambah masalah dengan keandalan serta jumlah Panther yang baik secara operasional, karena kemudian mengakibatkan tank di lapangan harus dikanibal untuk diambil suku cadangnya.<ref>{{Cite book|title=Phanter vs Sherman|last=Zaloga|first=|date=2008|publisher=|isbn=|location=|pages=13-14|url-status=live}}</ref>
Selain ditujukan untuk mengganggu produksi tank, pemboman Sekutu kemudian juga memaksa penurunan tajam dalam produksi suku cadang, yang sebagai persentase produksi tank turun dari 25–30 persen pada 1943 menjadi 8 persen pada akhir 1944. Hal ini menambah masalah dengan keandalan serta jumlah Panther yang baik secara operasional, karena kemudian mengakibatkan tank di lapangan harus dikanibal untuk diambil suku cadangnya.<ref>{{Cite book|title=Phanter vs Sherman|last=Zaloga|first=|date=2008|publisher=|isbn=|location=|pages=13-14|url-status=live}}</ref>


Panther merupakan kendaraan lapis baja dengan produksi terbanyak ketiga setelah ''Sturmgeschutz StuG. III'' serta ''PzKpfw IV.''
Panther merupakan kendaraan lapis baja dengan produksi terbanyak ketiga setelah kendaraan serbu lapis baja/''tank destroyer Sturmgeschutz [[StuG. III]]'' yang diproduksi sebanyak 9.408 unit serta ''[[Panzer IV|PzKpfw IV]]'' yang diproduksi sebanyak 8.298 unit''.''
{| class="wikitable"
{| class="wikitable"
|+<ref>Thomas L. Jentz and Hilary Louis Doyle (2011). ''Panzer Tracts No.23 - Panzer Production from 1933 to 1945''. Panzer Tracts. pp. 60–65.</ref>Produksi berdasarkan tipe
|+<ref>Thomas L. Jentz and Hilary Louis Doyle (2011). ''Panzer Tracts No.23 - Panzer Production from 1933 to 1945''. Panzer Tracts. pp. 60–65.</ref>Produksi berdasarkan tipe
Baris 232: Baris 232:
|3%
|3%
|}
|}
Biaya produksi Panther menghabiskan biaya 117.100 ''Reichmark (RM)'' perunit-nya.<ref>Frankson, Anders; Zetterling, Niklas (2016) [2000]. ''Kursk 1943: A Statistical Analysis''. Cass Series on the Soviet (Russian) Study of War. Routledge. ISBN <bdi>9781135268176</bdi>. Retrieved 30 January 2020. <q>[...] the cost to produce a Panzer IV was 103,462 Reichsmark, while the cost for the Panther was 117,100. [...] Comparison can also be made with the Tiger I, which cost 250,800 Reichsmark[...] to produce.</q></ref> Sementara jika dibandingkan dengan biaya produksi kendaraan lapis baja lain seperti [[StuG. III]] (82.500 RM/unit), [[Panzer III]] (96.163 RM/unit), [[Panzer IV]] (103.462 RM/unit), dan [[Tiger I]] (250.800 RM/unit), Panther tergolong terjangkau untuk salah satu panzer terbaik di [[Perang Dunia II]]. Namun harga tersebut belum termasuk perlengkapan perang dan perangkat radio.<ref>Zetterling 2000, hlm. 61, 64–65, 70–71. Referencing: Pawlas, Karl R. ''Datenblätter fur Heeres-Waffen, Fahrzeuge und Gerät,'' (in German), Publizistisches Archiv für Militär- und Waffenwesen, Nürnberg, 1976, hlm. 143, 148, 150.</ref><ref>Spielberger 1993, hlm. 23</ref> Kemudian untuk mengurangi biaya produksi, pihak Nazi Jerman menggunakan sistem kerja paksa, yang kemudian juga memicu banyaknya kasus sabotase dalam produksi Panther. Studi oleh Angkatan Bersenjata Perancis kemudian menemukan bahwa banyak panzer Panther yang disabotase selama masa produksi.<ref>Frankson, Anders; Zetterling, Niklas (2016) [2000]. ''Kursk 1943: A Statistical Analysis''. Cass Series on the Soviet (Russian) Study of War. Routledge. ISBN <bdi>9781135268176</bdi>. hlm. 70</ref> Jerman terus mempertahankan metode ini, yang memungkinkan produksi besar namun dengan biaya rendah. Sebagai perbandingan, awal produksi [[Tiger I]] pada 1941-1942 hanya sebesar 800.000 RM.<ref>Wilbeck (2004), hlm. 30, 224. Referensi dari sumber asli; Wilbeck: Heinz Guderian, Generalinspektur der Panzertruppen, ''Tiger Fibel, D656/27'', ditulis oleh Josef von Glatter-Goetz (n.p., 1943), hlm. 91</ref>


Proses perampingan produksi kendaraan tempur lapis baja Jerman pertama kali dimulai setelah [[Albert Speer|Speer]] menjadi seorang ''Reichminister'' pada awal 1942, dan terus meningkat hingga tahun 1944; produksi panzer Panther berbanding lurus dengan peningkatan efisiensi produksi. Pada awal perang, pabrikan kendaraan tempur lapis baja Jerman menggunakan metode manufaktur padat karya yang mahal sehingga tidak cocok untuk kebutuhan produksi massal; bahkan dengan metode produksi yang efisien ini, Jerman tidak pernah mendekati efisiensi manufaktur milik Sekutu selama Perang Dunia II.<ref>Healy 2008, hlm. 135–148.</ref>

== Panther Ausf. D<ref>{{Cite web|url=https://tanks-encyclopedia.com/ww2/nazi_germany/Panzer-V_Panther.php|title=Panzer V Panther|date=2014-12-01|website=Tank Encyclopedia|language=en-US|access-date=2020-04-21}}</ref> ==
Produksi pertama panzer Panther adalah Ausf.(''Ausfuehrung'' = versi/model) D, dengan nomor seri sasis dari 210001 hingga 210254 dan 211001 hingga 213220.
[[Berkas:Bundesarchiv Bild 101I-478-2167-09, Italien, Panzer V (Panther), Panzersoldat Recolored.jpg|jmpl|Meriam utama : 75 mm KwK 42 (L/70)]]

=== Persenjataan ===
Panther Ausf. D dipersenjatai dengan sebuah meriam laras panjang kecepatan tinggi 7.5 cm Kampfwagenkanone (KwK) 42 L/70 (L/70 disini menandakan bahwa panjang laras meriam adalah 70 kali kalibernya.), dengan rata-rata 6 tembakan permenit dengan total mampu menembak sebanyak 82 kali. Meriam ini mampu menembus lapisan baja tank Sekutu dari jarak jauh, dengan jarak efektif 1,1-1,3 km. Elevasi dari meriam berkisar dari -8<sup>o</sup> sampai +20<sup>o</sup>. Ausf. D juga dilengkapi dengan teropong senapan binokular ''Turmzielfernrohr 12'', serta 2 buah senapan mesin MG 34 kaliber 7,92 mm; satu berada di lambung depan dan satu dipasang secara koaksial (sejajar meriam utama) di turet depan.

=== Lapisan Baja ===
[[Berkas:PantheraScheme.jpg|jmpl|Ketebalan lapisan baja panzer Phanter]]
Untuk mencegah tank tertembus peluru AP (Anti Piercing) musuh, lapisan baja lambung depan, samping, dan belakang panzer memakai lapisan baja yang diperkeras. Lapisan baja lambung depan atas memiliki ketebalan 80 mm yang dipasang dengan sudut 55<sup>o</sup> dan plat baja lambung depan bagian bawah memiliki ketebalan 60 mm, dipasang dengan sudut yang sama. Hal ini berarti tembakan langsung dari arah depan tank harus menembus lapisan baja hampir setebal 139 mm karena kemiringan tersebut. Sebagai perbandingan, armor depan panzer [[Tiger I]] memiliki ketebalan 100 mm dan dipasang secara vertikal.

Bagian bawah lambung tank dibuat dari selapis baja dengan ketebalan 16 mm, yang kemudian diubah pada versi setelahnya dengan 2 atau 3 lapisan baja 16 mm untuk mengatasi ledakan ranjau anti-tank musuh.

Pada periode itu, armor sisi samping kebanyakan dipasang vertikal serta lapisan pelindung trek rantai dibuat tipis di sisi samping lambung, yang digunakan juga untuk membawa perlengkapan pendukung. Namun, armor samping Panther dengan tebal 40 mm kemudian dipasang secara miring (40<sup>o</sup>) sehingga akan menutup & melindungi bagian atas trek rantai.Pemasangan seperti itu kemudian membentuk tempat penyimpanan di dalam sasis tank, bukan di luar sasis. Pemasangan secara miring ini kemudian juga meningkatkan ketebalan armor serta meningkatkan kemungkinan tembakan musuh akan terpental/memantul.
[[Berkas:Bundesarchiv Bild 101I-300-1876-02A, Frankreich-Belgien, Panzer V (Panther).jpg|jmpl|Penambahan segmen trek rantai di sisi turret Panther untuk menambah ketahanan armor.]]
Armor depan atas Panther memiliki peringkat Kekerasan Brinell 265-309, armor depan bawah 278-324, armor dek bawah dan atas 309-353, armor samping dan belakang turet tank (tebal 45 mm, sudut 25<sup>o</sup>) 278-324, serta armor depan turet dan mantel meriam (tebal 100 mm, sudut 12<sup>o</sup>) memiliki peringkat Kekerasan Brinell 235-276.

Bagian bawah mantel meriam yang terletak di depan turet memiliki desain membelok vertikal kebawah. Hal ini kemudian bersiko karena dapat menewaskan pengemudi atau operator radion karena tebal lapisan baja atap lambung hanya setebal 16 mm. Hal ini kemudian direvisi pada perancangan [[Tiger II]], yang awalnya memiliki desain turet seperti Panther, dengan memberi lekukan yang tidak sepenuhnya vertikal. Pada versi Ausf. G, masalah tersebut kemudian diperbaiki dengan penambahan 'dagu' penjaga untuk mengatasi masalah pemantulan tersebut.

Untuk memperkuat lapisan baja yang telah dperkeras, komponen plat baja tersebut tidak dilas di permukaan, namun hanya di bagian atas dan bawah lambung tank. Sementara untuk bagian yang tidak dilas akan disambung menggunakan plat-plat logam yang lebih kecil. Cadangan trek rantai juga dimanfaatkan untuk memperkuat armor, dengan diletakkan di sisi-sisi lambung tank atau turret tank untuk meningkatkan pertahanan/kekebalan tank.

=== Panzerschuerzen ===
[[Berkas:Bundesarchiv Bild 101I-696-0432-13, Polen, Panzer V "Panther" auf dem Feld.2.jpg|jmpl|Panther dengan tambahan ''Schuerzen.'']]
Desainer Jerman kemudian menambahkan lapisan pelindung dari plat baja setebal 4 mm untuk melindungi armor 40 mm di samping sasis. ''Panzerschuerzen'' dipasang diantara bagian atas trek rantai dan bagian bawah tempat penyimpanan internal. Tujuan dari pemasangan ini adalah untuk mencegah penetrasi dari senjata anti-tank jarak dekat Soviet yang dari samping. Pemasangan Schuerzen dilakukan mulai bulan April 1943.

=== Zimmerit ===
[[Berkas:PzKpfw-Vg "Panther"-Zimmerit.jpg|jmpl|Tambahan lapisan zimmerit.]]
Ketika Jerman mulai mengembangkan ranjau anti-tank magnetik, mereka juga memprediksi bahwa Uni Soviet juga akan memakai ranjau yang sama. Sejak akhir Agustus/awal September 1943, Jerman mulai mengaplikasikan penggunaan lapisan anti-magnet dengan keramik zimmerit ke seluruh permukaan panzer. Penggunaan lapisan ini bertujuan untuk menjauhkan permukaan logam dari deteksi magnetik ranjau tersebut.
[[Berkas:Flickr - davehighbury - Bovington Tank Museum 106 panther.jpg|jmpl|Roda ganda Panther ( double-interleaved rubber-rimmed steel road wheels).]]

=== Suspensi ===
Sistem suspensi tank dari roda sproket penggerak depan yang akan memberi daya gerak pada trek, roda gigi idler di belakang, serta delapan roda besar dengan konfigurasi roda ganda di kedua sisi sasis panzer. Kebanyakan tank selama Perang Dunia II memiliki suspensi yang berada di samping luar sasis, sehingga ketika rusak dapat dengan mudah diganti. Suspensi Panther sangat sulit untuk diperbaiki. Ketika suspensinya (yaitu torsion-bar) rusak, butuh peralatan las untuk memotong dan menggantinya.

Sistem roda gandanya juga menyebabkan masalah ketika kru ingin memperbaiki roda bagian dalam. Kru tank harus melepas beberapa roda bagian luar untuk mengganti sebuah roda bagian dalam, sehingga akan memakan banyak waktu. Es, lumpur, dan batu juga dapat masuk ke celah diantara 2 roda tersebut, dalam kondisi tertentu seperti musim dingin di [[Front Timur (Perang Dunia II)|Front Timur]] , dapat membeku/mengeras dalam semalam.
[[Berkas:Panther Road wheels.jpg|jmpl|Suspensi pada roda Panther.]]
Masalah-masalh tersebut tetap diterima karena sistem suspensi torsion-bar memungkinkan kendaraan berat dapat melaju dalam kecepatan tinggi di medan yang sulit. Penggunaan roda ganda juga memberikan kestabilan yang baik, karena memungkinkan pemasangan trek rantai yang lebih lebar. Penggunaan roda ganda juga memberikan perlindungan ekstra pada sisi kanan dan kiri sasis tank. Setiap roda kemudian dilengkapi dengan 16 baut di tepi-tepinya, dan kemudian diperbanyak menjadi 24 baut pada produksi setelah Ausf. D.

=== Trek ===
Trek yang lebar serta penggunaan roda ganda kemudian memberikan tekanan yang kecil terhadap tanah, yang kemudian memberikan akses mobilitas yang baik di medan yang tida stabil, seperti salju dan lumpur.

Trek yang digunakan oleh Panther adalah ''<nowiki/>'Trockenbolzen-Scharnierkette''' (trek pin tunggal kering). Ada 87 trek di setiap sisi yang saling terhubung dengan batang logam. Trek yang bersebtuhan dengan tanah sepanjang 3,92 meter, dengan tekanan terhadap tanah sekitar 12,516 psi. Berat total dari trek ini adalah 2.050 kg. Trek ini kemudian juga dinamakan Kgs 64/660/150, dengan angka 660 adalah lebarnya, dan 150 adalah 'chain pitch' (jarak antargigi roda sproket)-nya (150 mm). Huruf 'K' adalah singkatan dari 'Schnelllauffähige Kette für Kraftfahrzeuge' (trek cepat untuk kendaraan bermotor). Huruf ‘g’ adalah kode untuk ‘Stahlguß aller Legierungen’ (pengecoran baja dari semua paduan) dan huruf 's' adalah kependekan dari ‘schwimmende Bolzen’(baut putar).

Karena adanya laporan tank yang tergelincir, trek kemudian didesain ulang, dan diganti dengan desain baru pada Juli 1943.
[[Berkas:Panther CWM 2012 7.jpg|jmpl|Ruang mesin Panther.]]

=== Mesin ===
Panther Ausf. D menggunakan mesin Maybach HL 210 P30 V12 berpendingin air berbahan bakar bensin yang akan menghasilkan daya sebesar 650 HP. Mesin ini dipasang di 250 unit Panther pertama yang diproduksi. Mesin ini kemudian diganti dengan Maybach HL 230 V12 berpendingin air, berbahan bakar bensin, dan memberikan output daya sebesar 700 HP.

=== Transmisi (gearbox) ===
Panther dilengkapi dengan transmisi ZF A.K.7 / 200, yang diproduksi oleh perusahaan teknik Jerman ZF Friedrichshafen. Huruf ‘ZF’ adalah singkatan untuk kata Jerman "Zahnradfabrik" (pabrik peralatan). Transmisi ini memiliki tujuh gigi maju dan satu mundur, dengan kecepatan maksimum masing-masing : gigi ke-1 4,1 km / jam; Gigi ke-2 8,2 km / jam; Gigi ke-3 13,1 km / jam; Gigi ke-4 20,4 km / jam; Gigi 5 29,5 km / jam; Gigi ke-6 41,6 km / jam dan gigi ke-7 54,9 km / jam. Tank bisa dikendarai dengan gigi mundur pada kecepatan jalan maksimum 4 km / jam.
[[Berkas:Panther CWM 2012 5.jpg|jmpl|Kupola komandan tank.]]

=== Turret ===
Turret Panther awal memiliki palka komunikasi di sisi samping turret, yang diapat digunakan untuk memasok amunisi serta membuang selongsong bekas. Kupola komandan tank memiliki 6 lubang pandang dengan kaca anti-peluru setebal 90 mm. Palka evakuasi darurat terletak di sisi belakang turret tank. Kemudian mulai 1 Agustus 1943, sebuah senjata anti-pesawat ditambahkan di sisi atas turret tank.

Turret juga dilengkapi 3 lubang senjata di sisi depan turret, serta 1 lubang di bagian belakang. Panther juga dilengkapi dengan 2 buah pelucur granat asap ''Nebelwurfgerät.'' Namun kemudian pada Juni 1943, pelucur granat asap tersebut tidak lagi dipasang, karena berdasarkan laporan dari kru tank [[Tiger I]] di medan perang, tertanggal Februari 1943, ketika ''Nebelwurfgerät'' terkena tembakan ringan musuh, amunisi asap ''nebelkerzen'' tiba-tiba meluncur. Dalam kondisi tanpa angin, kabut akan terbentuk di sekitar tank, yang kemudian melumpuhkan mobilitas oleh kru, serta membatasi visibilitas kru tank dari potensi ancaman oleh musuh.

=== Radio ===
Panzer Panther dilengkapi dengan sebuah radio ''FuG 5'' dan sistem interkom. Awalan ''FuG'' adalah singkatan untuk ''<nowiki/>'Funkgerät''' yang berarti 'perangkat radio', yang merupakan perangkat radio HF pita tinggi (high-band) atau VHF pita rendah (low-band) transceiver (transmitter dan receiver) yang mampu beroperasi dalam kisaran frekuensi 27.000-33.300 kHz (27-33,3 MHz) dengan daya pancar sebesar 10 Watt. Perangkat ini tersedia untuk 125 saluran radio pada jarak 50 kHz. Perangkat radio ini telah digunakan pada banyak kendaraan militer Jerman. ''FuG 5'' didesain sebagai perangkat komunikasi antartank dalam lingkup pleton dan kompi. Memiliki jangkauan 2-3 km dalam frekuensi AM dan 3-4 km dalam frekuensi CW.

Panther yang digunakan oleh komandan kompi kemudian juga dilengkapi oleh radio ''Funkgerät 2 (FuG 2).'' Perangkat radio ini pada dasarnya sama dengan ''FuG 5'', namun ''FuG 2'' hanya dapat digunakan sebagai penerima (receiver), serta tidak digunakan secara sendiri, melainkan sebagai receiver tambahan. Fungsi ini memungkinkan komandan tank untuk mendengarkan pada satu frekuensi saat mengirim dan menerima pada ''FuG 5''. Komandan kompi juga dapat mendengarkan jaringan komando resimen sambil berbicara dengan tank lain pada saat yang sama. Receiver radio ini dapat mendengarkan total 125 saluran, pada jarak 50 kHz dalam kisaran 27,0 hingga 33,3 MHz.
[[Berkas:Panther Tank at the Saumur Tank Museum.ogv|jmpl|Panther dalam kamuflase Dunkelgelb.]]
[[Berkas:Flickr - davehighbury - Bovington Tank Museum 102 panther.jpg|jmpl|Mode kamuflase Rotbraun.]]

=== Kamuflase ===
Ketika batch pertama Panther meninggalkan pabrik, mereka dicat dengan pola kamuflase Dunkelgrau abu-abu gelap. Pada bulan Februari 1943 semua pabrik diperintahkan untuk mengecat semua kendaraan tempur lapis baja Jerman dengan pola kamuflase Dunkelgelb, kuning berpasir gelap. Setiap unit panzer individu kemudian menerapkan pola kamuflase masing-masing yang kebanyakan menggunakan cat Olivegruen zaitun-hijau dan Rotbraun merah-coklat. Di musim dingin, sapuan putih diaplikasikan pada tank.

=== Spesifikasi ===
{| class="wikitable"
|+PzKpfw. V Panther Ausf. D<ref>{{Cite web|url=https://tanks-encyclopedia.com/ww2/nazi_germany/Panzer-V_Panther.php|title=Panzer V Panther|date=2014-12-01|website=Tank Encyclopedia|language=en-US|access-date=2020-04-21}}</ref>
|Dimensi
|8,86 m x 3,27 m x 2,99 m
|-
|Berat total
|44.8 ton
|-
|Persenjataan utama
|7.5 cm Kw.K.42 L/70
|-
|Persenjataan sekunder
|2x 7.92 mm MG 34
|-
|Armor
|16 mm - 80 mm (turret depan : 100 mm -110 mm)
|-
|Kru
|5 (komandan, pengemudi, penembak, pemuat, operator radio & senapan mesin)
|-
|Propulsi
|Maybach HL 210 (atau 230) V12 berpendingin air 650 HP, bensin/gasolin
|-
|Transmisi
|ZF AK 7-200 (7 gigi maju, 1 gigi mundur)
|-
|Suspensi
|double torsion-bar dan roda ganda bersisipan (interleaved wheels)
|-
|Kecepatan maksimum
|55 km/jam
|-
|Jangkauan operasional
|200 km
|-
|Produksi
|842 unit
|}
<br />
== Referensi ==
== Referensi ==
;Catatan
;Catatan

Revisi per 21 April 2020 08.07

Panzerkampfwagen V Panther

Panther Ausf. D, 1943.
Jenis Tank kelas Medium
Negara asal Nazi Jerman
Sejarah pemakaian
Masa penggunaan 1943–1945 (Nazi Jerman)
1944–1947 (Prancis)
Digunakan oleh Nazi Jerman
Kerajaan Hungaria
Kerajaan Rumania (pasca-perang)
Uni Soviet (rampasan)
Prancis (rampasan, pasca-perang)
Kerajaan Inggris (rampasan)
Pada perang Perang Dunia II
Sejarah produksi
Perancang MAN
Tahun 1942
Produsen MAN, Daimler-Benz, MNH
Biaya produksi 117.100 Reichmark [Notes 1]
Diproduksi 1943–1945 (1946-1949 pasca perang)
Jumlah produksi sekitar 6,000[1]
Spesifikasi
Berat 44,8 Ton[2]
Panjang 6,87 m
8,66 m meriam menghadap depan[2]
Lebar 3,27 m[2]
3,42 m dengan perisai tambahan
Tinggi 2,99 m
Awak 5 (pengemudi, operator radio, komandan, penembak, pengisi senjata)

Perisai Depan
221 mm (8,7 in) efektif terhadap APCBC 76 mm [3]
161 mm (6,3 in) efektif terhadap APCBC 100 mm [3]
144 mm (5,7 in) efektif terhadap APCBC 122 mm [3]
Senjata
utama
1 × 7.5 cm KwK 42 L/70
dengan 79 butir amunisi[2]
Senjata
pelengkap
2 × senapan mesin MG 34 7,92 mm
dengan 5,100 butir amunisi
Jenis Mesin Maybach HL230 P30 V-12 bensin[2]
690 daya kuda, 515 kW
Daya kuda/ton 13.77 daya kuda/ton
Transmisi ZF AK 7-200. 7 maju 1 mundur[2]
Suspensi double torsion bar, roda saling tumpang tindih
Kapasitas tangki 720 liter
Daya jelajah 250 km (160 mi)
Kecepatan 55 km/h (34 mph) (model awal), 46 km/h (29 mph) (model akhir)

Panther adalah tank kelas medium Nazi Jerman yang bertugas selama Perang Dunia ke-2 dari pertengahan 1943 sampai akhir Perang di Eropa pada tahun 1945. Didesain dan diproduksi untuk mengimbangi superioritas dari tank Uni Soviet T-34 dan KV-1, dan sebagai pengganti tugas dari Panzer III dan Panzer IV yang tidak mampu menampilkan peforma baik dalam menghadapi tank-tank Uni Soviet. Panther kemudian berdinas dalam militer Jerman bersama dengan Tank Tiger I sampai berakhirnya Pertempuran Berlin. Tank Panther ini dianggap menjadi salah satu tank terbaik era Perang Dunia II yang dinilai dari senjata dan lapis bajanya namun tidak begitu dengan keandalan mekanisnya.

Sampai 1944, sering disebut Panzerkampfwagen V Panther dan disebut Sd.Kfz versi Sd.Kfz. 171. Pada 27 Februari 1944, Hitler Menghilangkan angka Romawi "V" pada desainnya.

Dibandingkan Tiger I, Panther memiliki beberapa kelebihan. Panther memiliki lapisan baja yang lebih efisien, penetrasi senjata yang lebih baik, lebih ringan dan cepat, dan mampu melewati lintasan sulit lebih baik daripada Tiger I. Namun semua ini harus ditukar dengan perisai samping yang lebih tipis, yang membuatnya rentan terhadap tembakan dari sisi samping. Tank Panther terbukti efektif di medan terbuka dan pertempuran jarak jauh, tetapi tidak memiliki cukup daya ledak untuk melawan infanteri secara efektif.

Panther diproduksi dengan biaya yang jauh lebih murah dibanding dengan Tiger I, dan hanya sedikit lebih mahal dibanding Panzer IV. Beberapa titik penting perancangan Panther, seperti lapis baja, transmisi, dan gigi terakhir, merupakan penyederhanaan yang bertujuan memperbaiki laju produksi dan mengatasi kekurangan bahan mentah. Rancangan akhirnya tetap direkayasa dengan agak rumit. Tank Panther pertama kali ditugaskan pada Pertempuran Kursk terlalu terburu-buru terlepas dari belum teratasinya banyak masalah teknis, yang mengakibatkan tingginya angka kerugian karena kegagalan teknis. Kebanyakan dari kekurangan Panther diperbaiki saat Jerman mulai terdesak, tetapi pengeboman pabrik produksi, kekurangan logam campuran kualitas tinggi untuk komponen penting, kekurangan bahan bakar dan ruang pelatihan, serta menurunnya kualitas kru semua berdampak pada keefektifan tank Panther.

Pengembangan dan Produksi

Pengembangan dari Panther dimulai sejak tahun 1938 untuk menggantikan Panzer III dan Panzer IV. Persyaratan awal dari desain tank ini adalah tank medium dengan bobot 20 ton. Krupp, Daimler-Benz, serta Maschinenfabrik Augsburg-Nurnburg AG (M.A.N.) kemudian saling bersaing untuk mematenkan desain masing-masing, namun kemudian Krupp memutuskan untuk keluar.

Kemudian pada Operasi Barbarossa, pasukan panzer Jerman mengalami kesulitan dalam menghadapi tank-tank Tentara Merah Uni Soviet, seperti T-34 dan KV-1. Atas desakan Jendral Heinz Guderian, komisi khusus dibentuk untuk menginspeksi T-34 yang tertangkap.[4] Komisi tersebut kemudian disebut dengan Waffen Prüfämter (komisi pengujian senjata) 6 atau yang kemudian disingkat menjadi Wa. Prüf. 6 yang dipimpin oleh Oberst Sebastian Fichtner. Analisis dari komisi tersebut kemudian menemukan bahwa fitur armor lambung bagian depan yang dibuat miring mampu mengurangi efek penetrasi serta meningkatkan ketebalan armor secara horizontal tanpa menambah ketebalan lapisan baja, kemudian roda rantai yang lebar juga meningkatkan mobilitas tank di atas tanah lunak atau lumpur, serta meriam 76,2 mm-nya sangat efektif dalam melakukan penetrasi terhadap lapisan baja tank. Oleh karenanya, kemudian Daimler-Benz serta Maschinenfabrik Augsburg-Nurnburg AG (M.A.N.) diberi tugas untuk merancang sebuah tank medium dengan bobot 30-35 ton, yang kemudian prototipenya diberi konde VK30.02.

Desain M.A.N.

Desain Panther dari M.A.N. atau yang kemudian disebut dengan VK30.02(M), oleh tim desain M.A.N., dipimpin oleh Paul Max Wiebicke, memanfaatkan turet (kubah) yang dikembangkan oleh Rheinmetall-Borsig untuk memasang meriam kaliber 7,5 cm. Turet ditempatkan di tengah lambung tank sejauh mungkin ke belakang untuk mengurangi panjang laras yang menggantung di depan tank. Persenjataan sekunder terdiri dari dua senapan mesin MG 34 7,92 mm. Satu dipasang secara koaksial di sebelah kanan meriam utama, dan yang lainnya diberikan kepada operator radio untuk menembak melalui posisi busur.

Tata letak kru tank pada desain M.A.N. sama seperti tank Jerman lainnya, dengan komandan, pemuat (loader), dan penembak (gunner) berada di turet tank, pengemudi berada di sisi kiri depan lambung dan operator radio berada di sisi kanan depan lambung tank. Desain dari M.A.N. juga dilengkapi dengan sebuah palka darurat untuk evakuasi kru tank dalam keadaan darurat di bagian belakang turet untuk penembak, pemuat, dan komandan.

Palka darurat Panther desain M.A.N. yang terletak di bagian belakang turret.

Desain M.A.N. menggunakan mesin berbahan bakar bensin serta suspensi torsion-bar dengan 8 as di tiap sisinya. Desain ini kemudian menggunakan mesin Maybach HL 210, dengan sistem kemudi dan transmisi seperti yang digunakan pada Tiger I. Sistem suspensi pada desain ini tergolong rumit yang kemudian dikombinasikan dengan trek roda rantai yang lebar (660 mm) yang kemudian memberikan tekanan pada tanah rata-rata sebesar 0,68 kg/cm2 (9,67 psi). Suspensi seperti ini kemudian banyak diterapakan pada kendaraan militer Jerman.

Desain Daimler-Benz

Desain Panther dari Daimler-Benz (VK30.02(D)) jauh lebih mendekati salinan desain dari T-34 daripada desain dari M.A.N., sehingga desain ini tampak berbeda dan tidak umum di kalangan panzer Jerman lainnya. VK30.02(D) juga menggunakan meriam Rheinmetall 7,5 cm seperti syarat awal perancangan VK30 namun Daimler-Benz memilih untuk menggunakan turet buatan sendiri daripada buatan Rheinmetall-Borsig. Turet dari desain ini memiliki diameter 1600 mm, 20 mm lebih kecil daripada turet buatan Rheinmetall-Borsig. Selebihnya, untuk tata letak kru tank dan persenjataan sekunder sama seperti desain M.A.N.

Desain ini menggunakan suspensi leaf-spring, yang lebih mudah dirawat dan diperbaiki dan sudah akrab dengan kru lapis baja Jerman. Penggunaan suspensi ini juga memungkinkan tank memiliki siluet yang lebih rendah. Namun Wa. Prüf. 6 berpendapat bahwa penggunaan suspensi leaf-spring merupakan kerugian karena penggunaan suspensi torsion-bar akan lebih memungkinkan luas lambung yang lebih besar. Trek roda rantai yang sempit (540 mm) kemudian memberikan tekanan yang besar (0,83 kg/cm2 (11,8 psi)). Namun desain dari Daimler-Benz memungkinkan melewati rintangan setinggi 730 mm dengan elevasi 40o, 5o lebih baik daripada desain M.A.N..

Prototipe ini digerakan oleh mesin diesel Daimler-Benz V12 MB 507 berpendingin air, dengan bantuan transmisi hidrolik KSG 8/200 yang dipasang di belakang dengan mekanisme kemudi hidrolik L 600 C hasil pengembangan Daimler-Benz dan Ortlinghaus. Pemilihan transmisi ini didasarakan pada VK20.01(D). Namun transmisi ini lebih panjang dari transmisi lain yang serupa serta masih belum lazim digunakan.

Perbandingan antara desain M.A.N. dan desain Daimler-Benz.[5]
M.A.N. Daimler-Benz
Panjang 8,625 m 9.015 m
Lebar 3,270 m 3,280 m
Tinggi 2,885 m 2,690 m
Luas interior 7,26 m2 6,43 m2
Armor lambung depan 60 mm @ 55o 60 mm @ 55o
Armor lambung samping 40 mm @ 40o 40 mm @ 40o
Armor lambung belakang 40 mm @ -30o 50 mm @ 25o
Armor turet depan 80 mm @ 12o 80 mm @ 30o
Armor turet samping 45 mm @ 25o 45 mm @ 30o
Armor turet belakang 45 mm @ 25o 45 mm @ 30o
Armor dek atas (atap) 16 mm 16 mm
Armor dek bawah (lantai) 16 mm 16 mm
Lebar trek roda rantai 660 mm 540 mm
Tekanan ke tanah 0,68 kg/cm2 0,83 kg/cm2
Vertical step 826 mm 730 mm
Ground clearance 500 mm 530 mm
Gradabilitas 35o 40o
Kapasitas bahan bakar 750 liter 550 liter
Daya jelajah on-road 270 km 195 km
Daya jelajah off-road 195 km 140 km
Kecepatan maksimum 55,8 km/jam 56 km/jam
kecepatan jelajah 40 km/jam 40 km/jam

Produksi

Presentasi dari kedua model VK30.02 kemudian direncakan akan dilakukan pada 3 Maret 1942 di Berlin, meskipun dokumentasi resmi tidak dilakukan sehingga agenda tersebut masih rancu; terlaksana atau tidak. Reichminister Todt, dan kemudian penggantinya, Albert Speer, merekomendasikan desain tank dari Daimler-Benz kepada Hitler karena keunggulannya dibandingkan dengan desain M.A.N. awal. Pada pengajuan proposal akhir, M.A.N. memperbaiki desainnya, setelah belajar dari proposal DB yang dibocorkan oleh seorang mantan karyawan di Wa. Prüf. 6, insinyur senior Heinrich Ernst Kniepkamp dan lainnya.[6] Pada 5 Maret 1942, Albert Speer melaporkan bahwa Hitler menganggap desain Daimler-Benz lebih unggul dari desain M.A.N..[7] Sebuah ulasan oleh komisi khusus yang ditunjuk oleh Hitler pada Mei 1942 memilih desain M.A.N.. Hitler menyetujui keputusan ini setelah meninjaunya dalam semalam. Salah satu alasan utama yang diberikan untuk keputusan ini adalah bahwa desain M.A.N. menggunakan turet yang sudah ada yang dirancang oleh Rheinmetall-Borsig, sedangkan desain DB akan membutuhkan turet dan mesin yang baru yang kemudian akan menunda dimulainya produksi.[8] Penghematan waktu ini kemudian akan memungkinkan untuk pengembangan desain lanjutan.[9] Selain karena fakta bahwa bentuk desain dari DB yang sangat mirip dengan T-34 dikhawatirkan akan menimbulkan terjadinya salah tembak. Secara menyeluruh, desain final dari desain M.A.N. dianggap lebih baik, sehingga untuk alasan-alasan tersebut, Panther Committee kemudian memilih desain dari M.A.N., yang kemudian dinamakan Panther.

Prototipe dari baja ringan desain M.A.N. kemudian diproduksi pada bulan September 1942 dan, setelah pengujian di Kummersdorf, desain ini diterima secara resmi dan segera dimasukkan dalam produksi. Awal masa produksi sempat tertunda, terutama disebabkan oleh kurangnya perlatan mesin khusus yang diperlukan untuk perakitan mesin di lambung tank. Tank kemudian mulai diproduksi pada bukan Desember. Permintaan untuk Panther kemudian melonjak tinggi sehingga pembuatannya diperluas dengan memasukkan Daimler-Benz (Berlin-Marienfelde, bekas pabrik DMG), Maschinenfabrik Niedersachsen Hanover (MNH, anak perusahaan Eisenwerk Wülfel / Hanomag) dan perancang asli Tiger I, Henschel & Sohn di Kassel.

Target awal produksi adalah sebanyak 250 unit Panther setiap bulannya diproduksi dari pabrik M.A.N. di Nurnberg, kemudian naik menjadi 600 unit perbulan pada Januari 1943. Namun target tersebut tidak pernah tercapai akibat pemboman oleh Blok Sekutu dalam Perang Dunia II, serta terjadi kemacetan manufaktur dan sumber daya. Pada tahun 1943, produksi rata-rata adalah 148 unit perbulan, kemudian naik pada tahun 1944 menjadi 315 unit perbulan, dengan total produksi Panther tahun itu sebanyak 3.777 unit, lalu naik menjadi 380 unit perbulan di bulan Juli hingga Mei 1945, dengan total 6.000 Panther telah diproduksi. Kekuatan tempur garis depan memuncak pada 1 September 1944 di 2.304 tank, tetapi pada bulan yang sama 692 tank dilaporkan hilang.[10]

Sekutu mengarahkan pengeboman di pabrik mesin Maybach, yang menjadi bagian terpenting dalam panzer Panther dan Tiger I. Pemboman dilakukan pada malam tanggal 27/28 April 1944 yang membuat produksi dihentikan selama lima bulan. Pabrik kedua sudah direncanakan, pabrik Auto Union Siegmar (bekas pabrik mobil Wanderer), mulai beroperasi pada Mei 1944.[11] Penargetan pabrik-pabrik Panther dimulai dengan serangan bom di pabrik DB pada 6 Agustus 1944, dan pada malam tanggal 23/24 Agustus. Pabrik M.A.N. juga dibom pada 10 September, 3 Oktober dan 19 Oktober 1944, 3 Januari dan 20/21 Februari 1945. Sementara pabrik MNH baru menjadi target pemboman pada tanggal 14 dan 28 Maret 1945.[12]

Selain ditujukan untuk mengganggu produksi tank, pemboman Sekutu kemudian juga memaksa penurunan tajam dalam produksi suku cadang, yang sebagai persentase produksi tank turun dari 25–30 persen pada 1943 menjadi 8 persen pada akhir 1944. Hal ini menambah masalah dengan keandalan serta jumlah Panther yang baik secara operasional, karena kemudian mengakibatkan tank di lapangan harus dikanibal untuk diambil suku cadangnya.[13]

Panther merupakan kendaraan lapis baja dengan produksi terbanyak ketiga setelah kendaraan serbu lapis baja/tank destroyer Sturmgeschutz StuG. III yang diproduksi sebanyak 9.408 unit serta PzKpfw IV yang diproduksi sebanyak 8.298 unit.

[14]Produksi berdasarkan tipe
Model Jumlah Tanggal Keterangan
Prototipe 2 September 1942 kode unit V1 dan V2.
Ausf. D 842 Januari 1943 - September 1943
Ausf. A 2.200 Agustus 1943 - Agustus 1943 Kadang dinamakan Ausf. A2
Ausf. G ~2.961 Maret 1944 - April 1945
Befehlspanzer Panther 329 Mei 1943 - April 1945 Dikonversi selama masa produksi
Beobachtungspanzer Panther 1 1944 Dikonversi
Bergepanther 339 1943 - 1945 Lebih dari 61 lagi dikonversi dari sasis Panther
[15]Produksi Panther pada 1944 berdasarkan pabrik
Pabrik % dari total
Maschinenfabrik Augsburg-Nürnberg (M.A.N.) 35%
Daimler-Benz 31%
Maschinenfabrik Niedersachsen-Hannover (M.N.H.) 31%
Lainnya 3%

Biaya produksi Panther menghabiskan biaya 117.100 Reichmark (RM) perunit-nya.[16] Sementara jika dibandingkan dengan biaya produksi kendaraan lapis baja lain seperti StuG. III (82.500 RM/unit), Panzer III (96.163 RM/unit), Panzer IV (103.462 RM/unit), dan Tiger I (250.800 RM/unit), Panther tergolong terjangkau untuk salah satu panzer terbaik di Perang Dunia II. Namun harga tersebut belum termasuk perlengkapan perang dan perangkat radio.[17][18] Kemudian untuk mengurangi biaya produksi, pihak Nazi Jerman menggunakan sistem kerja paksa, yang kemudian juga memicu banyaknya kasus sabotase dalam produksi Panther. Studi oleh Angkatan Bersenjata Perancis kemudian menemukan bahwa banyak panzer Panther yang disabotase selama masa produksi.[19] Jerman terus mempertahankan metode ini, yang memungkinkan produksi besar namun dengan biaya rendah. Sebagai perbandingan, awal produksi Tiger I pada 1941-1942 hanya sebesar 800.000 RM.[20]

Proses perampingan produksi kendaraan tempur lapis baja Jerman pertama kali dimulai setelah Speer menjadi seorang Reichminister pada awal 1942, dan terus meningkat hingga tahun 1944; produksi panzer Panther berbanding lurus dengan peningkatan efisiensi produksi. Pada awal perang, pabrikan kendaraan tempur lapis baja Jerman menggunakan metode manufaktur padat karya yang mahal sehingga tidak cocok untuk kebutuhan produksi massal; bahkan dengan metode produksi yang efisien ini, Jerman tidak pernah mendekati efisiensi manufaktur milik Sekutu selama Perang Dunia II.[21]

Panther Ausf. D[22]

Produksi pertama panzer Panther adalah Ausf.(Ausfuehrung = versi/model) D, dengan nomor seri sasis dari 210001 hingga 210254 dan 211001 hingga 213220.

Meriam utama : 75 mm KwK 42 (L/70)

Persenjataan

Panther Ausf. D dipersenjatai dengan sebuah meriam laras panjang kecepatan tinggi 7.5 cm Kampfwagenkanone (KwK) 42 L/70 (L/70 disini menandakan bahwa panjang laras meriam adalah 70 kali kalibernya.), dengan rata-rata 6 tembakan permenit dengan total mampu menembak sebanyak 82 kali. Meriam ini mampu menembus lapisan baja tank Sekutu dari jarak jauh, dengan jarak efektif 1,1-1,3 km. Elevasi dari meriam berkisar dari -8o sampai +20o. Ausf. D juga dilengkapi dengan teropong senapan binokular Turmzielfernrohr 12, serta 2 buah senapan mesin MG 34 kaliber 7,92 mm; satu berada di lambung depan dan satu dipasang secara koaksial (sejajar meriam utama) di turet depan.

Lapisan Baja

Ketebalan lapisan baja panzer Phanter

Untuk mencegah tank tertembus peluru AP (Anti Piercing) musuh, lapisan baja lambung depan, samping, dan belakang panzer memakai lapisan baja yang diperkeras. Lapisan baja lambung depan atas memiliki ketebalan 80 mm yang dipasang dengan sudut 55o dan plat baja lambung depan bagian bawah memiliki ketebalan 60 mm, dipasang dengan sudut yang sama. Hal ini berarti tembakan langsung dari arah depan tank harus menembus lapisan baja hampir setebal 139 mm karena kemiringan tersebut. Sebagai perbandingan, armor depan panzer Tiger I memiliki ketebalan 100 mm dan dipasang secara vertikal.

Bagian bawah lambung tank dibuat dari selapis baja dengan ketebalan 16 mm, yang kemudian diubah pada versi setelahnya dengan 2 atau 3 lapisan baja 16 mm untuk mengatasi ledakan ranjau anti-tank musuh.

Pada periode itu, armor sisi samping kebanyakan dipasang vertikal serta lapisan pelindung trek rantai dibuat tipis di sisi samping lambung, yang digunakan juga untuk membawa perlengkapan pendukung. Namun, armor samping Panther dengan tebal 40 mm kemudian dipasang secara miring (40o) sehingga akan menutup & melindungi bagian atas trek rantai.Pemasangan seperti itu kemudian membentuk tempat penyimpanan di dalam sasis tank, bukan di luar sasis. Pemasangan secara miring ini kemudian juga meningkatkan ketebalan armor serta meningkatkan kemungkinan tembakan musuh akan terpental/memantul.

Penambahan segmen trek rantai di sisi turret Panther untuk menambah ketahanan armor.

Armor depan atas Panther memiliki peringkat Kekerasan Brinell 265-309, armor depan bawah 278-324, armor dek bawah dan atas 309-353, armor samping dan belakang turet tank (tebal 45 mm, sudut 25o) 278-324, serta armor depan turet dan mantel meriam (tebal 100 mm, sudut 12o) memiliki peringkat Kekerasan Brinell 235-276.

Bagian bawah mantel meriam yang terletak di depan turet memiliki desain membelok vertikal kebawah. Hal ini kemudian bersiko karena dapat menewaskan pengemudi atau operator radion karena tebal lapisan baja atap lambung hanya setebal 16 mm. Hal ini kemudian direvisi pada perancangan Tiger II, yang awalnya memiliki desain turet seperti Panther, dengan memberi lekukan yang tidak sepenuhnya vertikal. Pada versi Ausf. G, masalah tersebut kemudian diperbaiki dengan penambahan 'dagu' penjaga untuk mengatasi masalah pemantulan tersebut.

Untuk memperkuat lapisan baja yang telah dperkeras, komponen plat baja tersebut tidak dilas di permukaan, namun hanya di bagian atas dan bawah lambung tank. Sementara untuk bagian yang tidak dilas akan disambung menggunakan plat-plat logam yang lebih kecil. Cadangan trek rantai juga dimanfaatkan untuk memperkuat armor, dengan diletakkan di sisi-sisi lambung tank atau turret tank untuk meningkatkan pertahanan/kekebalan tank.

Panzerschuerzen

Panther dengan tambahan Schuerzen.

Desainer Jerman kemudian menambahkan lapisan pelindung dari plat baja setebal 4 mm untuk melindungi armor 40 mm di samping sasis. Panzerschuerzen dipasang diantara bagian atas trek rantai dan bagian bawah tempat penyimpanan internal. Tujuan dari pemasangan ini adalah untuk mencegah penetrasi dari senjata anti-tank jarak dekat Soviet yang dari samping. Pemasangan Schuerzen dilakukan mulai bulan April 1943.

Zimmerit

Tambahan lapisan zimmerit.

Ketika Jerman mulai mengembangkan ranjau anti-tank magnetik, mereka juga memprediksi bahwa Uni Soviet juga akan memakai ranjau yang sama. Sejak akhir Agustus/awal September 1943, Jerman mulai mengaplikasikan penggunaan lapisan anti-magnet dengan keramik zimmerit ke seluruh permukaan panzer. Penggunaan lapisan ini bertujuan untuk menjauhkan permukaan logam dari deteksi magnetik ranjau tersebut.

Roda ganda Panther ( double-interleaved rubber-rimmed steel road wheels).

Suspensi

Sistem suspensi tank dari roda sproket penggerak depan yang akan memberi daya gerak pada trek, roda gigi idler di belakang, serta delapan roda besar dengan konfigurasi roda ganda di kedua sisi sasis panzer. Kebanyakan tank selama Perang Dunia II memiliki suspensi yang berada di samping luar sasis, sehingga ketika rusak dapat dengan mudah diganti. Suspensi Panther sangat sulit untuk diperbaiki. Ketika suspensinya (yaitu torsion-bar) rusak, butuh peralatan las untuk memotong dan menggantinya.

Sistem roda gandanya juga menyebabkan masalah ketika kru ingin memperbaiki roda bagian dalam. Kru tank harus melepas beberapa roda bagian luar untuk mengganti sebuah roda bagian dalam, sehingga akan memakan banyak waktu. Es, lumpur, dan batu juga dapat masuk ke celah diantara 2 roda tersebut, dalam kondisi tertentu seperti musim dingin di Front Timur , dapat membeku/mengeras dalam semalam.

Suspensi pada roda Panther.

Masalah-masalh tersebut tetap diterima karena sistem suspensi torsion-bar memungkinkan kendaraan berat dapat melaju dalam kecepatan tinggi di medan yang sulit. Penggunaan roda ganda juga memberikan kestabilan yang baik, karena memungkinkan pemasangan trek rantai yang lebih lebar. Penggunaan roda ganda juga memberikan perlindungan ekstra pada sisi kanan dan kiri sasis tank. Setiap roda kemudian dilengkapi dengan 16 baut di tepi-tepinya, dan kemudian diperbanyak menjadi 24 baut pada produksi setelah Ausf. D.

Trek

Trek yang lebar serta penggunaan roda ganda kemudian memberikan tekanan yang kecil terhadap tanah, yang kemudian memberikan akses mobilitas yang baik di medan yang tida stabil, seperti salju dan lumpur.

Trek yang digunakan oleh Panther adalah 'Trockenbolzen-Scharnierkette' (trek pin tunggal kering). Ada 87 trek di setiap sisi yang saling terhubung dengan batang logam. Trek yang bersebtuhan dengan tanah sepanjang 3,92 meter, dengan tekanan terhadap tanah sekitar 12,516 psi. Berat total dari trek ini adalah 2.050 kg. Trek ini kemudian juga dinamakan Kgs 64/660/150, dengan angka 660 adalah lebarnya, dan 150 adalah 'chain pitch' (jarak antargigi roda sproket)-nya (150 mm). Huruf 'K' adalah singkatan dari 'Schnelllauffähige Kette für Kraftfahrzeuge' (trek cepat untuk kendaraan bermotor). Huruf ‘g’ adalah kode untuk ‘Stahlguß aller Legierungen’ (pengecoran baja dari semua paduan) dan huruf 's' adalah kependekan dari ‘schwimmende Bolzen’(baut putar).

Karena adanya laporan tank yang tergelincir, trek kemudian didesain ulang, dan diganti dengan desain baru pada Juli 1943.

Ruang mesin Panther.

Mesin

Panther Ausf. D menggunakan mesin Maybach HL 210 P30 V12 berpendingin air berbahan bakar bensin yang akan menghasilkan daya sebesar 650 HP. Mesin ini dipasang di 250 unit Panther pertama yang diproduksi. Mesin ini kemudian diganti dengan Maybach HL 230 V12 berpendingin air, berbahan bakar bensin, dan memberikan output daya sebesar 700 HP.

Transmisi (gearbox)

Panther dilengkapi dengan transmisi ZF A.K.7 / 200, yang diproduksi oleh perusahaan teknik Jerman ZF Friedrichshafen. Huruf ‘ZF’ adalah singkatan untuk kata Jerman "Zahnradfabrik" (pabrik peralatan). Transmisi ini memiliki tujuh gigi maju dan satu mundur, dengan kecepatan maksimum masing-masing : gigi ke-1 4,1 km / jam; Gigi ke-2 8,2 km / jam; Gigi ke-3 13,1 km / jam; Gigi ke-4 20,4 km / jam; Gigi 5 29,5 km / jam; Gigi ke-6 41,6 km / jam dan gigi ke-7 54,9 km / jam. Tank bisa dikendarai dengan gigi mundur pada kecepatan jalan maksimum 4 km / jam.

Kupola komandan tank.

Turret

Turret Panther awal memiliki palka komunikasi di sisi samping turret, yang diapat digunakan untuk memasok amunisi serta membuang selongsong bekas. Kupola komandan tank memiliki 6 lubang pandang dengan kaca anti-peluru setebal 90 mm. Palka evakuasi darurat terletak di sisi belakang turret tank. Kemudian mulai 1 Agustus 1943, sebuah senjata anti-pesawat ditambahkan di sisi atas turret tank.

Turret juga dilengkapi 3 lubang senjata di sisi depan turret, serta 1 lubang di bagian belakang. Panther juga dilengkapi dengan 2 buah pelucur granat asap Nebelwurfgerät. Namun kemudian pada Juni 1943, pelucur granat asap tersebut tidak lagi dipasang, karena berdasarkan laporan dari kru tank Tiger I di medan perang, tertanggal Februari 1943, ketika Nebelwurfgerät terkena tembakan ringan musuh, amunisi asap nebelkerzen tiba-tiba meluncur. Dalam kondisi tanpa angin, kabut akan terbentuk di sekitar tank, yang kemudian melumpuhkan mobilitas oleh kru, serta membatasi visibilitas kru tank dari potensi ancaman oleh musuh.

Radio

Panzer Panther dilengkapi dengan sebuah radio FuG 5 dan sistem interkom. Awalan FuG adalah singkatan untuk 'Funkgerät' yang berarti 'perangkat radio', yang merupakan perangkat radio HF pita tinggi (high-band) atau VHF pita rendah (low-band) transceiver (transmitter dan receiver) yang mampu beroperasi dalam kisaran frekuensi 27.000-33.300 kHz (27-33,3 MHz) dengan daya pancar sebesar 10 Watt. Perangkat ini tersedia untuk 125 saluran radio pada jarak 50 kHz. Perangkat radio ini telah digunakan pada banyak kendaraan militer Jerman. FuG 5 didesain sebagai perangkat komunikasi antartank dalam lingkup pleton dan kompi. Memiliki jangkauan 2-3 km dalam frekuensi AM dan 3-4 km dalam frekuensi CW.

Panther yang digunakan oleh komandan kompi kemudian juga dilengkapi oleh radio Funkgerät 2 (FuG 2). Perangkat radio ini pada dasarnya sama dengan FuG 5, namun FuG 2 hanya dapat digunakan sebagai penerima (receiver), serta tidak digunakan secara sendiri, melainkan sebagai receiver tambahan. Fungsi ini memungkinkan komandan tank untuk mendengarkan pada satu frekuensi saat mengirim dan menerima pada FuG 5. Komandan kompi juga dapat mendengarkan jaringan komando resimen sambil berbicara dengan tank lain pada saat yang sama. Receiver radio ini dapat mendengarkan total 125 saluran, pada jarak 50 kHz dalam kisaran 27,0 hingga 33,3 MHz.

Panther dalam kamuflase Dunkelgelb.
Mode kamuflase Rotbraun.

Kamuflase

Ketika batch pertama Panther meninggalkan pabrik, mereka dicat dengan pola kamuflase Dunkelgrau abu-abu gelap. Pada bulan Februari 1943 semua pabrik diperintahkan untuk mengecat semua kendaraan tempur lapis baja Jerman dengan pola kamuflase Dunkelgelb, kuning berpasir gelap. Setiap unit panzer individu kemudian menerapkan pola kamuflase masing-masing yang kebanyakan menggunakan cat Olivegruen zaitun-hijau dan Rotbraun merah-coklat. Di musim dingin, sapuan putih diaplikasikan pada tank.

Spesifikasi

PzKpfw. V Panther Ausf. D[23]
Dimensi 8,86 m x 3,27 m x 2,99 m
Berat total 44.8 ton
Persenjataan utama 7.5 cm Kw.K.42 L/70
Persenjataan sekunder 2x 7.92 mm MG 34
Armor 16 mm - 80 mm (turret depan : 100 mm -110 mm)
Kru 5 (komandan, pengemudi, penembak, pemuat, operator radio & senapan mesin)
Propulsi Maybach HL 210 (atau 230) V12 berpendingin air 650 HP, bensin/gasolin
Transmisi ZF AK 7-200 (7 gigi maju, 1 gigi mundur)
Suspensi double torsion-bar dan roda ganda bersisipan (interleaved wheels)
Kecepatan maksimum 55 km/jam
Jangkauan operasional 200 km
Produksi 842 unit


Referensi

Catatan
  1. ^ Tanpa senjata, alat optik, dan radio.
Sitasi
  1. ^ Jentz 1996, p. 284
  2. ^ a b c d e f Doyle and Jentz 1997, p. 28.
  3. ^ a b c Bird, Lorrin Rexford; Livingston, Robert D. WWII Ballistics: Armor and Gunnery. Overmatch Press. hlm. 13. 
  4. ^ Doyle & Jentz 1997, hlm. 4
  5. ^ "VK30.02 - Prototypes of the Panther - Tanks Encyclopedia". Tank Encyclopedia (dalam bahasa Inggris). 2020-03-31. Diakses tanggal 2020-04-20. 
  6. ^ Forczyk, Robert (2007). Panther vs. T-34: Ukraine 1943. Osprey Publishing Ltd. hlm. 9. ISBN 978 1 84603 149 6.
  7. ^ Jentz, Thomas (1995). Germany's Panther Tank: The Quest for Combat Supremacy. Schiffer Military History. hlm. 17. ISBN 0-88740-812-5.
  8. ^ Jentz 1995, hlm. 16–18.
  9. ^ Forczyk, Robert (2007). Panther vs. T-34: Ukraine 1943. Osprey Publishing Ltd. hlm. 12. ISBN 978 1 84603 149 6.
  10. ^ Jentz 1996, hlm. 284
  11. ^ Zaloga 2008, Armored Thunderbolt hlm. 182
  12. ^ Jentz 1995, hlm. 121
  13. ^ Zaloga (2008). Phanter vs Sherman. hlm. 13–14. 
  14. ^ Thomas L. Jentz and Hilary Louis Doyle (2011). Panzer Tracts No.23 - Panzer Production from 1933 to 1945. Panzer Tracts. pp. 60–65.
  15. ^ Ruggles and Brodie 1947, hlm. 72–91.
  16. ^ Frankson, Anders; Zetterling, Niklas (2016) [2000]. Kursk 1943: A Statistical Analysis. Cass Series on the Soviet (Russian) Study of War. Routledge. ISBN 9781135268176. Retrieved 30 January 2020. [...] the cost to produce a Panzer IV was 103,462 Reichsmark, while the cost for the Panther was 117,100. [...] Comparison can also be made with the Tiger I, which cost 250,800 Reichsmark[...] to produce.
  17. ^ Zetterling 2000, hlm. 61, 64–65, 70–71. Referencing: Pawlas, Karl R. Datenblätter fur Heeres-Waffen, Fahrzeuge und Gerät, (in German), Publizistisches Archiv für Militär- und Waffenwesen, Nürnberg, 1976, hlm. 143, 148, 150.
  18. ^ Spielberger 1993, hlm. 23
  19. ^ Frankson, Anders; Zetterling, Niklas (2016) [2000]. Kursk 1943: A Statistical Analysis. Cass Series on the Soviet (Russian) Study of War. Routledge. ISBN 9781135268176. hlm. 70
  20. ^ Wilbeck (2004), hlm. 30, 224. Referensi dari sumber asli; Wilbeck: Heinz Guderian, Generalinspektur der Panzertruppen, Tiger Fibel, D656/27, ditulis oleh Josef von Glatter-Goetz (n.p., 1943), hlm. 91
  21. ^ Healy 2008, hlm. 135–148.
  22. ^ "Panzer V Panther". Tank Encyclopedia (dalam bahasa Inggris). 2014-12-01. Diakses tanggal 2020-04-21. 
  23. ^ "Panzer V Panther". Tank Encyclopedia (dalam bahasa Inggris). 2014-12-01. Diakses tanggal 2020-04-21. 
Bibliografi
  • Carruthers, Bob (2012). The Panther V in Combat - Guderian's Problem Child. London: Archive Media Publishing Ltd. ISBN 978-1-78158-066-0. 
  • Doyle, Hilary; Jentz, Tom (1997). Panther Variants 1942-45. London: Osprey. ISBN 978-1-85532-476-3. 
  • Forczyk, Robert (2007). Panther Vs T-34: Ukraine 1943. Reading: Osprey Publishing. ISBN 978-1-84603-149-6. 
  • Frankson, Anders (2000). Kursk 1943: A Statistical Analysis. Routledge. ISBN 0-7146-5052-8. 
  • Green, Michael (2000). German Tanks of WWII. Zenith Press. ISBN 0-7603-0671-0. 
  • Hart, Stephen (2003). Panther Medium Tank 1942-45. Osprey Publishing (UK). ISBN 1-84176-543-0. 
  • Healy, Mark (2008). Zitadelle: The German Offensive Against the Kursk Salient 4–17 July 1943. History Press. ISBN 1-86227-336-7. 
  • Jentz, Thomas (1995). Germany's Panther Tank. Atglen: Schiffer Pub. ISBN 0-88740-812-5. 
  • Jentz, Thomas (1996). Panzertruppen 2: The Complete Guide to the Creation & Combat Employment of Germany's Tank Force 1943-1945. Schiffer. ISBN 978-0-7643-0080-6. 
  • Jentz, Thomas (1997). Germany's Tiger Tanks - VK45.02 to Tiger II. Atglen: Schiffer Pub. ISBN 0-7643-0224-8. 
  • Jentz, Thomas (1997). Germany's Tiger Tanks - Tiger I and Tiger II: Combat Tactics. Atglen: Schiffer Pub. ISBN 0-7643-0225-6. 
  • Jentz, Thomas (2000). Germany's Tiger Tanks - D.W. to Tiger I. Atglen: Schiffer Pub. ISBN 0764310380. 
  • Kurkowski, Franz. Panzer Aces: German Tank Commanders in World War II. Mechanicsburg, PA USA: Stackpole Books. ISBN 0-8117-3173-1. 
  • Ruggles, Richard; Brodie, Henry (March 1947). "An empirical approach to economic intelligence in WWII". Journal of the American Statistical Association. American Statistical Association. 42 (237): 72–91. doi:10.2307/2280189. JSTOR 2280189. 
  • Rust, Ken C (1967). The Ninth Air Force in World War II. Fallbrook, CA: Aero Publishers. ISBN 0-911852-93-X. LCCN 67016454. OCLC 300987379. 
  • Scafes, Cornel I; Scafes, Ioan I; Serbanescu, Horia Vl (2005). Trupele Blindate din Armata Romana 1919-1947. Bucuresti: Editura Oscar Print. 
  • Speer, Albert (2009). Inside the Third Reich. Ishi Press. hlm. 325. ISBN 978-0-923891-73-2. 
  • Spielberger, Walter (1993). The Panther & Its Variants. West Chester: Schiffer Publishing. ISBN 0-88740-397-2. 
  • Wilbeck, Christopher (2004). Sledgehammers: Strengths and Flaws of Tiger Tank Battalions in World War II. Aberjona Press. ISBN 0-9717650-2-2. 
  • Zaloga, Steven (1984). Soviet Tanks and Combat Vehicles of World War Two. London: Arms and Armour Press. ISBN 0-85368-606-8. 
  • Zaloga, Steven (1994). T-34 Medium Tank 1941-45. Osprey Publishing (UK). ISBN 978-1-85532-382-7. 
  • Zaloga, Steven (1998). Soviet Tanks of the Great Patriotic War. Concord Publications. ISBN 962-361-615-5. 
  • Zaloga, Steven (2007). Japanese Tanks 1939-45. Reading: Osprey Publishing. ISBN 978-1-84603-091-8. 
  • Zaloga, Steven (2008). Armored Thunderbolt. Mechanicsburg, PA: Stackpole. ISBN 978-0-8117-0424-3. 
  • Zaloga, Steven (2008). Panther vs. Sherman: Battle of the Bulge 1944. Oxford: Osprey Publishing (UK). ISBN 978-1-84603-292-9. 
  • Zetterling, Niklas (2000). Kursk 1943: a statistical analysis. London: Frank Cass. ISBN 978-0-7146-5052-4. 
  • "Germany's Panzerkampfwagen V, Panther, SdKfz 171". World War II Vehicles, Tanks and Airplanes. Diakses tanggal 24 June 2005. 
  • Zaloga, Steven (2015). Armored Champion: The Top Tanks of World War II. Mechanicsburg, PA: Stackpole Books. ISBN 978-0-8117-1437-2.