Lompat ke isi

Keuskupan Pangkalpinang: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 142: Baris 142:
{{Keuskupan di Indonesia}}
{{Keuskupan di Indonesia}}
{{Authority control}}
{{Authority control}}
[[Kategori:Keuskupan Pangkalpinang| ]]
[[Kategori:Keuskupan Pangkalpinang]]
[[Kategori:Keuskupan di Indonesia]]
[[Kategori:Keuskupan di Indonesia]]
[[Kategori:Gereja di Kepulauan Bangka Belitung]]
[[Kategori:Gereja di Kepulauan Bangka Belitung]]
[[Kategori:Gereja di Kepulauan Riau]]

Revisi per 26 Juni 2020 02.46

Keuskupan Pangkalpinang

Diœcesis Pangkalpinangensis
Katolik
Lambang Uskup Petahana,
Adrianus Sunarko, O.F.M.
Lokasi
Negara Indonesia
Wilayah
Palembang
Dekanat
Kantor pusat
Stasiun XXI 545A, Semabung Lama, Bukit Intan, Pangkalpinang 33147
Koordinat2°07′38″S 106°07′02″E / 2.127108°S 106.117105°E / -2.127108; 106.117105
Statistik
Luas30.442 km2 (11.754 sq mi)[2]
Populasi
- Total
- Katolik
(per 2016)
3403908[1]
58,821 (1,72%)
Paroki15
Kongregasi15
Imam64
Informasi
DenominasiKatolik Roma
Gereja sui iuris
Gereja Latin
RitusRitus Roma
Pendirian8 Februari 1951 (73 tahun, 272 hari)
KatedralSt. Yosep, Pangkalpinang
Kepemimpinan kini
PausFransiskus
UskupAdrianus Sunarko, O.F.M.
Vikaris jenderal
R.P. Nugroho Krisusanto, SS.CC[3]
Vikaris episkopal
  • Kepulauan Riau: R.D. Fransiskus Tatu Mukin
  • Bangka Belitung: R.D. Stanislaus Bani
  • [4]
Sekretaris jenderal
R.D. Ludgerus Lusi Oke[3]
EkonomDamian Rahardi[5]

Keuskupan Pangkalpinang adalah keuskupan sufragan pada Provinsi Gerejani Keuskupan Agung Palembang. Keuskupan ini mencakup wilayah provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Kepulauan Riau.

Sejarah

Pimpinan

Prefek Apostolik Banka-Biliton

Vikaris Apostolik Pangkalpinang

Uskup Pangkalpinang

Identitas umat

Gereja Partisipatif

Umat Keuskupan Pangkalpinang telah memilih untuk melukiskan identitasnya sebagai sebuah “Gereja Partisipatif”, untuk menegaskan panggilan seluruh anggotanya, imam, awam dan religius untuk "berada" bersama Kristus, bersatu dengan-Nya berkat Sakramen Baptis. Persatuan para anggota Gereja dengan Kristus melahirkan suatu "keluarga" baru, sehingga terciptalah suatu persekutuan dan persaudaraan di antara para anggota Gereja, Tubuh Mistik Kristus, Umat Allah di Keuskupan Pangkalpinang. Dalam kesatuan itu semua anggota menjadi bagiannya. Pada saat yang sama semua anggota mengambil bagian untuk membangun suatu persaudaraan atas dasar iman, harapan dan kasih. Dan dengan cara hidup demikian umat Allah mewartakan Kerajaan Allah kepada dunia. Inilah jati diri Gereja Keuskupan Pangkalpinang.

Singkat kata, dengan menggambarkan diri sebagai sebuah Gereja Partisipatif, Umat Allah Keuskupan Pangkalpinang mengungkapkan, bahwa (1) dirinya merupakan bagian dari Tubuh Kristus yang satu, kudus, katolik dan apostolik, karena berpartisipasi dalam hidup dan misi Kristus; (2) partisipasi dalam hidup Kristus menjadikan seluruh umat Keuskupan Pangkalpinang sebagai satu keluarga di mana semua anggota "ambil bagian" dalam duka dan kecemasan, derita dan kegembiraan para anggotanya; (3) dan akhirnya, diutus untuk membangun suatu keluarga yang dilandasi oleh cinta, damai dan keadilan baik di antara para anggota Gereja maupun dengan seluruh umat manusia.

Konsili Vatikan II mengungkapkan, bahwa “seluruh Gereja tampak sebagai umat yang disatukan berdasarkan kesatuan Bapa dan Putera dan Roh Kudus.” Dalam terang Konsili ini dapat dikatakan, bahwa Umat Allah Keuskupan Pangkalpinang dijiwai oleh Allah Tritunggal Mahakudus, tidak hanya mengungkapkan kekayaan “spiritualitas” hidup Gereja, melainkan dengan tegas mengungkapkan bahwa misteri iman Allah Tritunggal adalah icon hidup bersama dalam komunitas Gerejawi yang sedang berziarah di dunia ini. Model Gereja Partisipatip ini pada hakekatnya merupakan wujud dari Umat Allah dan Tubuh Kristus yang dibentuk, dibangun dan sakramental karena dan atas dasar persekutuan hidup dan karya Allah Tritunggal Mahakudus. Karena baptisan, semua yang berpartisipasi disatukan dengan hidup dan perutusan Yesus Kristus yang telah dimulai oleh Bapa dan diteguhkan oleh Roh KudusNya di dalam sejarah umat manusia. Partisipasi dan pengalaman kesatuan dengan Kristus itu melahirkan kesatuan setiap orang dengan sesama anggota umat Allah maupun dengan semua manusia yang diciptakan sebagai gambaran Allah. Dalam persekutuan sebagai Tubuh Kristus itu, setiap orang beriman maupun komunitas-komunitas gerejawi diutus untuk mewartakan Kabar Baik Kerajaan Allah.

Memahami Komunitas Basis Gerejawi

Identitas dan cara hidup Allah Tritunggal yang menjadi model Gereja Partisipatip menegaskan bahwa Gereja di dunia harus memperlihatkan cara hidup tersebut. Dengan demikian Umat Allah Keuskupan Pangkalpinang adalah umat sakramental, umat yang dipanggil untuk menjadi tanda dan sarana kehadiran Allah di dunia; umat yang oleh cara hidup dan kesaksiannya membuat siapa saja dan apa saja mengalami penyertaan Allah (a God is with us people). Identitas dan cara hidup ini sudah diperlihatkan oleh Gereja perdana dan dialami oleh orang-orang pada zamannya, sehingga setiap hari terjadi penambahan jumlah umat.

Konsekwensi dari identitas Gereja ini adalah sebagai berikut:

  • Seorang Katolik harus menghormati Allah dalam setiap ciptaanNya;
  • Seorang Katolik harus percaya, bahwa Allah telah dan selalu menunjukkan cintaNya dalam aneka cara dan secara khusus dengan mengutus PuteraNya Yesus Kristus
  • Seorang Katolik haruslah mengikuti Yesus dalam tradisi apostolik dan Gereja Perdana serta membagi hidup ilahi Yesus kepada sesama
  • Seorang Katolik haruslah masuk dalam komunitas beriman dalam Gereja dan memberikan kesaksian atas imannya ini dalam aktivitas hidup beriman
  • Seorang Katolik harus menegaskan kepada dirinya sendiri, bahwa Yesus hadir secara nyata dalam Gereja: dahulu, sekarang dan akan datang, melalui sakramen-sakramen. Sakramen di sini mempunyai arti ganda, yakni demi keselamatan pribadi dan untuk menjadikan seseorang sakramen keselamatan bagi komunitas Gereja.

Pertanyaannya adalah cara hidup beriman yang bagaimana, yang perlu dibangun, agar setiap anggota Gereja Katolik, tanpa kecuali, menghayati identitas hidup beriman yang demikian dalam hidupnya sebagai Gereja? Para Uskup Asia, dalam pernyataan akhir pertemuan FABC, Bandung, 1990 menegaskan bahwa perlu ada sebuah cara hidup menggereja yang baru (A New Way of Being Church). Cara hidup mengereja yang baru itu disebut Komunitas Basis Gerejawi (KBG).

Paroki

Kevikepan Bangka Belitung

Keuskupan Pangkalpinang di Bangka Belitung
Katedral
Katedral
Rangkui
Rangkui
Belinyu
Belinyu
Sungai Liat
Sungai Liat
Koba
Koba
Tanjung Pandan
Tanjung Pandan
Paroki di Kevikepan Bangka Belitung
Kota Pangkalpinang
Kabupaten Bangka
Kabupaten Bangka Tengah

Kabupaten Bangka Selatan

Kabupaten Bangka Barat
Kabupaten Belitung

Galeri

Kevikepan Kepulauan Riau

Keuskupan Pangkalpinang di Kepulauan Riau
Kabil
Kabil
Tj. Pinang Kota
Tj. Pinang
Kota
Tj. Balai Karimun
Tj. Balai
Karimun
Ujung Beting
Ujung
Beting
Tarempa Barat
Tarempa Barat
Paroki di Kevikepan Kepulauan Riau
Kota Batam
Kota Tanjungpinang
Kabupaten Kepulauan Anambas
Kabupaten Karimun
Kabupaten Lingga

Referensi

  1. ^ Buku Petunjuk Gereja Katolik Indonesia 2017 (edisi ke-1). Jakarta Pusat: Departemen Dokumentasi dan Penerangan Konferensi Waligereja Indonesia. Juni 2017. hlm. 201. 
  2. ^ Ekaristi.org
  3. ^ a b http://katoliknews.com/2016/05/12/mgr-yuwono-angkat-romo-nugroho-ss-cc-sebagai-vikjen-keuskupan-pangkalpinang/
  4. ^ Buku Petunjuk Gereja Katolik Indonesia 2017 (edisi ke-1). Jakarta Pusat: Departemen Dokumentasi dan Penerangan Konferensi Waligereja Indonesia. Juni 2017. hlm. 200. 
  5. ^ http://www.dokpenkwi.org/2015/10/26/keuskupan-pangkalpinang-2

Pranala luar